Organisasi: Muhammadiyah

  • Libur Idul Adha 2025, Siap-Siap Long Weekend – Page 3

    Libur Idul Adha 2025, Siap-Siap Long Weekend – Page 3

    Kementerian Agama RI memprediksi 1 Dzulhijjah 1446 H jatuh pada 28 Mei 2025. Dengan demikian, Idul Adha (10 Dzulhijjah) diperkirakan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Namun, tanggal ini masih bersifat sementara dan menunggu hasil sidang isbat. Muhammadiyah telah mengumumkan akan merayakan Idul Adha pada tanggal yang sama, 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab.

    Pemerintah Indonesia telah menetapkan tanggal merah untuk Idul Adha 2025 berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri. Tanggal 6 Juni 2025 ditetapkan sebagai cuti bersama, sedangkan 9 Juni 2025 sebagai hari libur nasional. Dengan demikian, masyarakat akan menikmati long weekend yang cukup panjang.

    Rincian libur dan cuti bersama Idul Adha 2025:

    Jumat, 6 Juni 2025: Libur Idul Adha
    Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan
    Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan
    Senin, 9 Juni 2025: Cuti bersama

    Meskipun prediksi telah dikeluarkan, umat Islam di Indonesia tetap menunggu pengumuman resmi dari Kementerian Agama setelah sidang isbat. Sidang isbat ini akan mempertimbangkan hasil rukyatul hilal (pengamatan hilal) dan hisab (perhitungan astronomi) untuk menentukan tanggal Idul Adha secara resmi.

  • Kapan Lebaran Haji 2025? Diprediksi Jatuh pada 6 Juni – Page 3

    Kapan Lebaran Haji 2025? Diprediksi Jatuh pada 6 Juni – Page 3

    Kementerian Agama memprediksi Idul Adha 2025 berdasarkan kalender Hijriah 1446 H, dengan 1 Dzulhijjah jatuh pada 28 Mei 2025. Oleh karena itu, 10 Dzulhijjah atau Idul Adha diperkirakan pada 6 Juni 2025. Namun, Muhammadiyah telah lebih dulu menetapkan Idul Adha pada tanggal yang sama, menggunakan metode hisab.

    Meskipun ada prediksi, umat Islam tetap menunggu kepastian dari Kemenag melalui sidang isbat. Sidang ini akan mempertimbangkan hasil rukyatul hilal dan hisab. Keputusan resmi dari sidang isbat akan menentukan tanggal pasti Idul Adha 2025.

    Keputusan pemerintah menetapkan dua hari libur: 6 Juni 2025 sebagai hari libur Idul Adha dan 9 Juni 2025 sebagai cuti bersama. Ditambah libur akhir pekan, masyarakat akan menikmati libur panjang empat hari.

  • Gubernur DIY: Kesiapsiagaan Bencana Harus Jadi Budaya Hidup Masyarakat Yogyakarta – Halaman all

    Gubernur DIY: Kesiapsiagaan Bencana Harus Jadi Budaya Hidup Masyarakat Yogyakarta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar puncak acara peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana (HKB) 2025 di wilayah Provinsi DIY dengan tema ‘Digdaya Ngadhepi Bencana’.

    Acara ini digelar di Gedung Amphitarium Kampus IV Universitas Ahmad Dahlan (UAD), Rabu (30/4/2025).

    Berbagai kegiatan digelar, diantaranya pembukaan stan pameran kebencanaan dan donor darah yang diselenggarakan di hall lantai 1.  

    Selanjutnya, dilaksanakan kegiatan sharing session yang dibagi menjadi empat kelas: Kelas Tanggap, Kelas Tangkas, Kelas Tangguh, dan Kelas Berdaya, yang bertempat di lantai 9 dan 10. 

    Selain itu, diadakan pula seminar nasional dan penganugerahan penghargaan kepada lembaga-lembaga mitra di wilayah DIY yang berperan aktif dalam upaya pengurangan risiko bencana.  

    Rangkaian puncak acara HKB DIY ini diselenggarakan oleh FPRB (Forum Pengurangan Risiko Bencana) DIY, berkolaborasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Human Initiative DIY, dan berbagai lembaga serta komunitas relawan yang ada di DIY. 

    Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X, melalui sambutan tertulis yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah DIY, Benny Suharsono, menegaskan pentingnya menjadikan kesiapsiagaan bencana sebagai budaya hidup masyarakat Yogyakarta.  

    “Pemerintah Daerah menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh elemen masyarakat yang telah bergotong royong bersama pemerintah dalam membangun ketangguhan menghadapi bencana. Kekuatan kita terletak pada gotong royong,” ujar Benny membacakan amanat Gubernur. 

    Gubernur juga menyampaikan bahwa kesiapsiagaan tidak boleh berhenti sebagai agenda seremonial tahunan, melainkan harus menjadi sikap dan tindakan sehari-hari di seluruh lapisan masyarakat. 

    Dalam kesempatan tersebut, Pemerintah DIY memberikan penghargaan kepada sejumlah lembaga mitra, termasuk Human Initiative DIY, atas kontribusi nyata dan konsistennya selama lebih dari dua dekade dalam pengurangan risiko bencana di wilayah Yogyakarta. 

    Acara ini diikuti oleh sekitar 500 peserta dari kalangan mahasiswa, relawan, komunitas, hingga tokoh masyarakat. 

    Forum PRB DIY, BPBD DIY, Human Initiative DIY, serta berbagai komunitas relawan menjadi penyelenggara utama kegiatan ini.  

    Ketua Forum PRB DIY, M. Taufik AR, dalam sambutannya mengajak peserta menghidupkan kembali semangat pendiri Muhammadiyah Ahmad Dahlan melalui nilai-nilai Jawa: srawung (berinteraksi), tepung (menyatu), dan dunung (memahami posisi). 

    Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs Noviar Rahmad, menyampaikan bahwa simulasi penanggulangan bencana telah dilaksanakan sebelumnya sebagai bagian dari rangkaian kegiatan.  

    Dirinya juga memberikan apresiasi atas sinergi yang ditunjukkan UAD sebagai tuan rumah kegiatan tahun ini. 

    Rektor UAD, Prof Dr Muchlas, MT., menyatakan bahwa keterlibatan kampus dalam kesiapsiagaan bencana adalah bentuk kontribusi nyata dunia akademik terhadap persoalan kemanusiaan dan kebencanaan. 

    Sementara Kepala Cabang Human Initiative DIY Muthori, melaporkan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, kesadaran, dan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana. 

    Kegiatan ini juga menjadi sarana edukatif yang memberikan informasi mitigasi bencana, memperkenalkan inovasi peralatan kebencanaan, membangun sinergi lintas sektor, serta mendorong partisipasi aktif masyarakat. 

    Acara ini dihadiri oleh Sekretaris Daerah DIY Benny Suharsono; Kepala Pelaksana BPBD DIY, Drs Noviar Rahmad, MSi, Rektor UAD, Prof Dr Muchlas, MT.  

    Ketua Forum PRB DIY M. Taufik AR, SIP, MPA. serta Kepala Cabang Human Initiative DIY Muthori.  

    Sekda juga menyerahkan penghargaan kepada lembaga-lembaga mitra pemerintah yang aktif berperan dalam upaya penanggulangan dan pengurangan risiko bencana di wilayah DIY. 

    Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Human Initiative Daerah Istimewa Yogyakarta (HI DIY).  

    “Setelah melalui proses seleksi yang ketat, HI DIY dinyatakan layak mendapatkan penghargaan karena kontribusinya yang nyata dan berkelanjutan dalam penanggulangan dan pengurangan risiko bencana di wilayah DIY,” kata Benny. 

    Penghargaan diserahkan langsung oleh Sekda DIY Benny Suharsono, dan diterima oleh Kepala Cabang Human Initiative DIY,  Muthori. 

    Perlu diketahui bahwa sejak dibukanya cabang di DIY sekitar tahun 2002, Human Initiative DIY telah aktif berperan dalam penanggulangan bencana, baik pada fase pra-bencana melalui edukasi kepada masyarakat dan satuan pendidikan. 

    Saat tanggap darurat, misalnya saat tanah longsor di Kokap Kulon Progo tahun 2002, erupsi Merapi 2004 dan 2010, gempa besar Yogyakarta 27 Mei 2006, krisis kekeringan di Gunungkidul hampir setiap tahun. 

    Demikian juga bencana  banjir akibat Badai Cempaka 2020, maupun pasca bencana melalui program rehabilitasi dan rekonstruksi seperti pembangunan kembali sekolah dan rumah warga, serta pemulihan ekonomi pasca erupsi Merapi 2010 dan lainnya. 

     

     

  • Siap-siap! Prabowo Bakal Beri Guru Honorer Rp300.000 per Bulan

    Siap-siap! Prabowo Bakal Beri Guru Honorer Rp300.000 per Bulan

    Bisnis.com, BOGOR — Presiden Prabowo Subianto akan menyalurkan sejumlah program bantuan di bidang pendidikan untuk siswa, guru hingga sarana dan prasarana fasilitas pendidikan. Salah satunya adalah bantuan kepada guru honorer setiap bulannya. 

    Rencana pemerintah untuk menyalurkan bantuan ke setiap guru honorer sebesar Rp300.000 itu merupakan salah satu Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden yang diluncurkan sore ini, Jumat (2/5/2025), bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2025. 

    Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut, bantuan itu akan diberikan per bulan kepada para guru honorer. 

    “Program bantuan guru honorer itu senilai Rp300.000 untuk masing-masing guru per bulan,” jelas Mu’ti kepada wartawan usai peluncuran PHTC Presiden di SDN Cimahpar 5, Bogor, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025). 

    Pria yang juga Sekretaris Umum PP Muhammadiyah itu mengatakan bahwa program tersebut akan dimulai pada tahun ajaran baru, yakni Juli 2025. Target penerimanya adalah sekitar 310.000 guru honorer. 

    Selain bantuan ke guru honorer, terdapat tiga bantuan lain yang akan disalurkan pemerintahan. Misalnya, revitalisasi pendidikan dengan anggaran Rp16,9 triliun. Targetnya yakni 11.440 satuan pendidikan. 

    Kemudian, digitalisasi pendidikan. Bentuk konkretnya, pemerintah akan menyediakan televisi di setiap sekolah. Anggaran yang disediakan mencapai Rp2 triliun untuk 15.000 satuan pendidikan di Indonesia.

    Lalu, bantuan pendidikan untuk studi D4 dan S1 para guru-guru yang belum mengenyam pendidikan hingga tingkat D4 maupun S1. Bantuan yang disalurkan adalah Rp3 juta untuk per semester program pendidikan, untuk 12 juta guru di Indonesia.

    Mu’ti lalu menyebut anggaran untuk program-program tersebut akan disiapkan dari anggaran Kemendikdasmen. “Ya itu anggaran dari kita,” ucapnya. 

    Di sisi lain, Prabowo pun menyampaikan bahwa bantuan untuk sekolah dasar dan menengah yang diluncurkannya sore ini belum mencakup keseluruhan satuan pendidikan. 

    Bantuan untuk revitalisasi pendidikan, terang Prabowo baru menyasar 11.440 sekolah. Padahal, terdapat sekitar total 330.000 sekolah yang ada di Indonesia. 

    “Yang sekolah negeri, 200.000 sekian. Jadi kalau kita perbaiki 11.000 mungkin butuh 30 tahun semua sekolah ini diperbaiki. Kita tidak boleh menyerah, 30 tahun memperbaiki sekolah-sekolah ini oleh sebab itu saya melakukan penghematan,” terang Kepala Negara.

  • KPK Soroti Ujian UTBK Pasang Kamera di Behel: Ini Namanya Koruptif

    KPK Soroti Ujian UTBK Pasang Kamera di Behel: Ini Namanya Koruptif

    KPK Soroti Ujian UTBK Pasang Kamera di Behel: Ini Namanya Koruptif
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Komisi Pemberantasan Korupsi (
    KPK
    ) menilai tindakan koruptif tercermin dari kecurangan dalam Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025, salah satunya peserta memasang kamera di behel dan kacamata.
    “Ini yang namanya koruptif, kecurangan untuk melihat soal-soal sehingga bisa dibaca oleh orang lain. Yaitu salah satunya ada lensa di depan kacamata, ada satu juga lensa yang di behel, terus ada lagi headset yang ditanamkan di sebelah telinga, dan ditanam itu,” kata Wakil Ketua KPK, Ibnu Basuki Widodo, di Gedung C1 KPK, Jakarta, Jumat (2/4/2025).
    Ibnu mengatakan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) sudah menindaklanjuti kasus tersebut dengan menangkap pelaku.
    Dia berharap kejadian serupa tak terulang lagi.
    “Semoga yang demikian itu tidak ada lagi. Sehingga kecurangan-kecurangan di dalam masuk perguruan tinggi, bisa dihindari atau diminimalisir,” ujarnya.
    Sebelumnya, Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Diktisaintek),
    Fauzan
    , menyebut ada sindikat di balik kecurangan yang terjadi dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
    “Iya. Itu sudah sistemik, ada sindikat. Ada sindikatnya dan itu ada kelas VVIP, ada kelas bisnis, ada juga kelas ekonomi,” kata Fauzan di Kemenko PMK, Selasa (29/4/2025). “Alat yang kami temukan terakhir bahkan dimasukkan di telinga untuk menyamarkan,” lanjut dia.
     
    Dalam penelusuran tim pelaksana UTBK dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), ditemukan berbagai modus kecurangan yang kian canggih dan sulit terdeteksi.
    Beberapa alat yang digunakan mencakup kamera tersembunyi di kancing baju, behel gigi yang berfungsi sebagai alat komunikasi, hingga kacamata berteknologi tinggi.
    Menurut Fauzan, praktik kecurangan ini bukanlah fenomena baru.
    Sejak 2013, ketika dirinya menjabat sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Malang, sindikat joki ujian sudah menyasar prodi-prodi prestisius, terutama Fakultas Kedokteran.
    “Itu (kecurangan) tidak hanya sekarang ya, tidak hanya sekarang dan itu sejak dulu,” jelasnya. “Sebenarnya diharapkan beralih dengan teknologi ini kan akan bisa meminimalisasi, tapi ternyata mereka itu jauh lebih canggih, itu kenyataannya,” tegasnya.
    Kecurangan dalam UTBK ini, menurutnya, bukan sekadar soal lolos masuk perguruan tinggi, tetapi telah menjadi bisnis besar dengan layanan berdasarkan kelas sosial.
    “Saya yakin itu tidak hanya sekadar tes untuk mahasiswa baru, tapi tes-tes yang prestisius itu pasti ada. Saya bisa memastikan itu,” tegas Fauzan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perbankan dan PP Muhammadiyah Lakukan Penguatan Ekosistem Syariah – Halaman all

    Perbankan dan PP Muhammadiyah Lakukan Penguatan Ekosistem Syariah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ekosistem syariah yang inklusif dan berkelanjutan diperkuat berbagai pihak untuk menuju Indonesia berkemakmuran.

    Satu di antaranya dilakukan PT Bank Aladin Syariah Tbk (BANK) yang bekerja sama dengan Pimpinan Pusat Muhammadiyah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di dalam negeri.

    Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Tjatur Rachmadi, mengatakan kerja sama ini merupakan manifestasi dari semangat berkemajuan dan komitmen dalam memperluas akses terhadap layanan keuangan syariah yang inklusif.

    “Melalui sinergi dengan Muhammadiyah, kami ingin turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah sekaligus mendukung visi Indonesia yang lebih berkemakmuran dan berkeadilan,” ujar Koko dikutip Jumat (2/5/2025).

    Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir, menyampaikan, dunia perbankan tidak hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat.

    “Perbankan harus memberi manfaat sebanyak-banyaknya umat, lebih-lebih UMKM harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi ‘sampiran’ kebijakan,” jelas Haedar.

    Dalam bidang edukasi dan literasi digital, Bank Aladin Syariah akan memberikan pelatihan dan sharing tentang keamanan siber (cyber security) kepada anggota maupun amal usaha di lingkungan Muhammadiyah.

    Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital sekaligus memperkuat pemahaman serta perlindungan terhadap keamanan informasi di era transformasi digital yang kian pesat.

    Kedua belah pihak juga akan menjajaki potensi kerja sama untuk bersama-sama mendukung pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia.

    Eksplorasi ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat fondasi ekonomi syariah yang profesional, transparan, dan berdaya saing.

  • Relasi Pemerintah-Buruh dalam “misteri” Marsinah hingga kini

    Relasi Pemerintah-Buruh dalam “misteri” Marsinah hingga kini

    Ya, kunci kematian Marsinah tetap penuh misteri selama puluhan tahun sejak 1995 hingga 2025 ini.

    Surabaya (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap usulan agar aktivis buruh, Marsinah, diangkat sebagai Pahlawan Nasional yang mewakili kaum buruh.

    Hal ini disampaikan saat pidato peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Lapangan Monas, Jakarta Pusat (1/5/2025), sebagai respons atas aspirasi yang disampaikan para pimpinan serikat buruh.

    Kepala Negara pun meminta para pimpinan buruh untuk bermusyawarah dan mengajukan nama yang layak diusulkan, kemudian mereka menyampaikan, “Bagaimana kalau Marsinah, Pak?”.

    Presiden pun mendukung, asal seluruh pimpinan buruh yang mewakili kaum buruh pun mendukung Marsinah menjadi Pahlawan Nasional. Perwakilan serikat buruh yang hadir dalam peringatan Hari Buruh 2025, diantaranya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.

    Selain itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pembaruan Jumhur Hidayat, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban, dan sebagainya.

    Ya, Marsinah yang dimaksud adalah sosok seorang aktivis buruh yang gigih memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia pada saat Orde Baru, namun nasib atau tewasnya hingga kini masih menjadi misteri.

    Lahir pada 10 April 1969 di Nganjuk, Jawa Timur, ia bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik arloji di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo. Marsinah aktif memimpin aksi-aksi menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja.

    Pada awal Mei 1993, ia turut serta dalam mogok kerja bersama rekan-rekannya. Setelah aktif dalam berbagai aksi tersebut, Marsinah ditemukan meninggal dunia pada 8 Mei 1993.

    Fakta tewasnya Marsinah itu sejak ditemukan hingga kini masih saja tetap menjadi misteri, meski sejumlah nama disebut-sebut sebagai pelaku.

    Nama-nama itu adalah Suprayogi (satpam), Suwono (satpam), Widayat (bagian maintenance), dan Yudi Susanto (pimpinan PT CPS), yang dijadikan terdakwa kasus pembunuhan Marsinah yang awalnya dijatuhi hukuman antara 12 hingga 17 tahun penjara.

    Pimpinan PT CPS Porong dan anak buahnya itu menceritakan dirinya dijadikan terdakwa dengan tuduhan turut berkomplot menghabisi nyawa Marsinah, padahal mereka tidak tahu-menahu tentang pembunuhan buruh PT CPS itu. “Itu bohong, fitnah,” kata Yudi dalam sebuah persidangan.

    Ada juga oknum militer yang dijadikan terdakwa yakni Danramil Porong, Sidoarjo, Kapten Kusaeri. Ia diajukan ke Mahkamah Militer, karena dianggap bersalah, karena mengetahui kasus pembunuhan itu tapi membiarkan tindak pidana yang juga disetujui direksi PT CPS itu.

    Jasad Marsinah diketahui tergeletak di sebuah gubuk di pinggir sawah dekat hutan jati, di dusun Jegong, desa Wilangan, kabupaten Nganjuk, lebih 100 kilometer dari kos-nya di pemukiman buruh desa Siring, Porong.

    Misteri Perburuhan

    Ya, kunci kematian Marsinah tetap penuh misteri selama puluhan tahun sejak 1995 hingga 2025 ini. Tak pernah diketahui dengan pasti, siapa yang meletakkan mayatnya, siapa yang kebetulan menemukannya pertama kali, dan kapan tewasnya? Lalu, kenapa tewas?

    Namun, sejumlah terdakwa mengelak dengan apa yang disebutnya “skenario” peradilan, hingga para aktivis hak asasi pun menganugerahi “Yap Thiam Hien Award” bagi kegigihan Marsinah. Khalayak awam prihatin dan bersimpati membuka dompet sumbangan bagi keluarganya.

    Skenario peradilan yang disebut para terdakwa itu menggambarkan pertarungan berbagai kepentingan buruh-buruh, pengusaha, serikat buruh, lembaga swadaya masyarakat, birokrasi militer, kepolisian, dan sistem peradilan.

    Marsinah anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, Marsini kakaknya dan Wijiati adiknya, lahir dari pasangan Astin dan Sumini di desa Nglundo, kecamatan Sukomoro, kabupaten Nganjuk.

    Ibunya meninggal saat ia berusia 3 tahun (lahir 1968) dan adiknya Wijiati berumur 40 hari. Ayahnya kemudian menikah lagi dengan Sarini, perempuan dari desa lain. Sejak itulah Marsinah kecil diasuh neneknya, Paerah, yang tinggal bersama paman dan bibinya, Suraji-Sini.

    Meskipun kepandaiannya biasa-biasa saja, tapi teman-teman dan gurunya di SD Negeri Nglundo menilainya rajin, minat bacanya cukup tinggi, sikapnya kritis dan tanggungjawabnya menonjol. Setiap tugas sekolah selalu tuntas. Jika ada yang kurang jelas, tak segan ia mengacungkan tangan meminta penjelasan guru.

    Selepas SMA Muhammadiyah dengan bantuan biaya seorang pamannya, cita-citanya untuk melanjutkan ke Fakultas Hukum pun kandas, karena keluarganya tak mampu membiayai kuliah. Tak ada pilihan lain kecuali mencari lapangan kerja di kota besar.

    Tahun 1989, ia ke Surabaya, menumpang di rumah kakaknya, Marsini, yang sudah berkeluarga. Setelah berkali-kali melamar kerja ke berbagai perusahaan, akhirnya Marsinah diterima bekerja pertama kali di pabrik plastik SKW kawasan industri Rungkut. Gajinya jauh dari cukup. Untuk memperoleh tambahan penghasilan ia nyambi jualan nasi bungkus di sekitar pabrik seharga Rp150/bungkus.

    Akhirnya, tahun 1990, Marsinah bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS), Rungkut, meski sebelumnya sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang. Urbanisasi, berdagang untuk penghasilan tambahan, dan berpindah kerja dari satu pabrik ke pabrik lainnya untuk mendapatkan upah yang lebih layak, merupakan kisah klasik buruh perempuan di Jawa sejak awal dasawarsa 1980-an.

    Di pabrik pembuatan arloji di Rungkut, Surabaya, dengan beberapa kawannya, Marsinah menuntut berdirinya unit serikat pekerja formal (SPSI). Tuntutan inilah mungkin membuatnya dipindah pihak manajemen ke pabrik PT CPS lainnya di Porong, Sidoarjo pada awal tahun 1992.

    Sejak akhir dasawarsa 1980-an, kebijakan upah buruh murah dari pemerintah dan industrialisasi berorientasi ekspor mendorong sengketa perburuhan meluas, sehingga pemogokan dan aksi buruh meningkat luar biasa sejak awal 1990-an untuk meningkatkan posisi tawar mereka.
    Dalam konteks Orde Baru, tuntutan buruh PT CPS pada akhir April 1993 dan pemogokan buruh PT CPS pada 3-4 Mei 1993 itu berujung “tewasnya” Marsinah.

    Informasi Labfor menyebut Marsinah semula protes pemaksaan tanda tangan PHK untuk 13 rekannya kepada Pasi Intel Kodim 0816 Sidoarjo pada larut malam, namun kondisi Marsinah yang capek dan belum makan, membuat interogasi yang emosional menyebabkannya pingsan dan ternyata tewas, lalu ada “misteri” jenazahnya ditemukan di hutan (Nganjuk).

    Kini, namanya dikenang sebagai simbol pejuang keadilan para pekerja, terutama setiap Hari Buruh Internasional, sehingga Presiden Prabowo yang dikenal sebagai figur nasionalis pun melakukan perubahan relasi pemerintah-buruh, seperti menaikkan upah minimum, mengakui peran pekerja informal seperti ojek online, membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, meratifikasi Konvensi ILO 188, dan “kontrak politik” lainnya.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Inklusi dan Literasi Keuangan Syariah Digenjot, Begini Caranya

    Inklusi dan Literasi Keuangan Syariah Digenjot, Begini Caranya

    Jakarta

    Upaya meningkatkan inklusi dan literasi keuangan terus digenjot. Hal ini dilakukan untuk memperkuat pondasi ekonomi syariah yang profesional, transparan, dan berdaya saing.

    Penguatan ekonomi syariah dilakukan oleh PT Bank Aladin Syariah Tbk bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui penandatanganan nota kesepahaman. Kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat sinergi berkemajuan antara dua institusi yang memiliki visi serupa dalam mewujudkan ekosistem syariah yang inklusif dan berkelanjutan demi menuju Indonesia berkemakmuran.

    Penandatanganan dilakukan oleh Presiden Direktur Bank Aladin Syariah Koko Tjatur Rachmadi dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Penandatanganan Nota Kesepahaman ini mencakup berbagai inisiatif penting.

    “Kerja sama ini merupakan manifestasi dari semangat berkemajuan dan komitmen kami dalam memperluas akses terhadap layanan keuangan syariah yang inklusif. Melalui sinergi dengan Muhammadiyah, kami ingin turut mendorong pertumbuhan ekonomi syariah sekaligus mendukung visi Indonesia yang lebih berkemakmuran dan berkeadilan,” ujar Koko dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis (1/5/2025).

    Haedar menyampaikan bahwa dunia perbankan tidak hanya untuk urusan bisnis dan finansial, tapi juga menyentuh aspek sosial dan filantropi umat. “Perbankan harus memberi manfaat sebanyak-banyaknya umat, lebih-lebih UMKM harus diperhatikan serius, tidak hanya menjadi ‘sampiran’ kebijakan,” jelas Haedar.

    Dalam bidang edukasi dan literasi digital, Bank Aladin Syariah akan memberikan pelatihan dan sharing tentang keamanan siber (cyber security) kepada anggota maupun amal usaha di lingkungan Muhammadiyah. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital sekaligus memperkuat pemahaman serta perlindungan terhadap keamanan informasi di era transformasi digital yang kian pesat.

    Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), Bank Aladin Syariah juga menghadirkan program beasiswa bagi mahasiswa di perguruan tinggi Muhammadiyah.

    (rea/ara)

  • Sesuai Target Pasar, Produk Properti PP Properti di Malang Ludes Terjual – Page 3

    Sesuai Target Pasar, Produk Properti PP Properti di Malang Ludes Terjual – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta PT PP Properti Tbk (PPRO) berhasil menjual habis seluruh unit Begawan Apartment, hunian student residence unggulannya yang berlokasi di jantung kota pendidikan Malang, Jawa Timur.

    Dalam situasi pasar properti yang penuh tantangan saat ini, pencapaian sold out sebanyak 959 unit di Begawan Apartment menjadi simbol kebangkitan dan keberhasilan strategi PPRO. Hal ini menunjukkan kepercayaan publik yang mulai pulih terhadap perusahaan, sekaligus menjadi tonggak penting dalam fase pemulihan yang tengah dilakukan.

    Tingginya minat pasar terhadap Begawan Apartment menegaskan bahwa kebutuhan akan hunian berbasis student residence yang modern, nyaman, dan strategis masih sangat besar di kota-kota pendidikan seperti Malang.

    Dengan keberhasilan menjual menjual habis produk tersebut, PPRO tidak hanya memperkuat reputasinya sebagai pengembang terpercaya di segmen hunian vertikal, tetapi juga membuktikan ketepatan strategi bisnis dalam menjawab kebutuhan generasi masa depan.

    “Pencapaian sold out 100% unit Begawan Apartment di tahun ini menjadi refleksi kepercayaan masyarakat terhadap kualitas dan prospek investasi yang ditawarkan oleh PPRO, khususnya di segmen student residence yang saat ini menjadi fokus strategis kami,” ujar Managing Director PPRO Daniel Moeis dikutip Rabu (30/4/2025).

    Begawan Apartment dirancang sebagai hunian modern berbasis kebutuhan mahasiswa, menyasar pasar muda yang dinamis dan berorientasi pada kenyamanan serta konektivitas. Terletak di kawasan strategis tepatnya di Jalan Tlogomas No. 1, Malang, apartemen ini hanya berjarak 3 kilometer dari kampus-kampus ternama seperti Universitas Brawijaya, UIN Malang, Universitas Islam Malang, Universitas Muhammadiyah Malang, dan Politeknik Negeri Malang.

    Dengan 20 lantai dan dirancang dalam lima tipe unit yang fleksibel (Studio, Studio+, Studio 1, 2 Bedroom, dan 2 Bedroom Corner), hunian ini menawarkan pilihan yang dapat menyesuaikan gaya hidup dan preferensi mahasiswa maupun investor. Fitur smart living technology yang ditanamkan juga semakin menambah daya tarik sebagai hunian masa depan.

     

     

  • Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran Iduladha 1446 H/2025

    Jadwal Libur dan Cuti Bersama Lebaran Iduladha 1446 H/2025

    Bisnis.com, JAKARTA – Masyarakat muslim sebentar lagi akan merayakan lebaran Iduladha 1446 H/2025 M. PP Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Iduladha atau 10 Zulhijah 1446 H pada Jumat (6/6/2025) melalui metode hisab hakiki wujudul hilal.

    Penetapan Idul Adha oleh Muhammadiyah ini tercantum dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/I.0/E/2025 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah 1446 Hijriah.

    Adapun pemerintah diprediksi menetapkan Iduladha berbarengan dengan PP Muhammadiyah yakni pada Jumat (6/6/2025). Hal ini tertuang pada daftar Hari Raya dalam Kalender Hijriah 2025 yang telah disusun oleh Kemenag.

    Namun pemerintah masih akan menggelar Sidang Isbat penentuan 1 Dzulhijjah 1446 H yang akan dilakukan pada 29 Dzulkaidah. Adapun 29 Dzulkaidah 1446 Hijriah akan jatuh pada Selasa, (27/5). Apabila hilal terlihat, maka 1 Dzulhijjah 1446 H diputuskan jatuh pada Rabu, (28/5).

    Sehingga nantinya Hari Raya atau Lebaran Iduladha akan jatuh pada Jumat, (6/6).

    Jadwal Libur Lebaran dan Cuti Bersama Iduladha 1446 H/2025 M

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) 3 Menteri (Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara serta Reformasi Birokrasi) telah ditetapkan Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama tahun 2025.

    Dalam SKB tersebut, pemerintah telah menetapkan daftar libur nasional dan cuti bersama untuk Iduladha 1446 H.

    Berikut daftar libur nasional dan cuti bersama Iduladha 1446 H/2025 M:

    Jumat, 6 Juni 2025: Hari Libur Nasional untuk Idul Adha 1446 Hijriah
    Sabtu, 7 Juni 2025: Libur akhir pekan reguler
    Minggu, 8 Juni 2025: Libur akhir pekan reguler
    Senin, 9 Juni 2025: Cuti Bersama untuk Idul Adha 1446 Hijriah