Organisasi: Muhammadiyah

  • Tahun Baru Islam 2025 Berapa Hari Lagi? Cek Tanggalnya di Sini

    Tahun Baru Islam 2025 Berapa Hari Lagi? Cek Tanggalnya di Sini

    Jakarta: Memasuki penghujung bulan Dzulhijjah, banyak umat muslim yang mencari tahu kapan tahun baru Islam 2025 atau 1 Muharram 1447 Hijriah. Simak informasi lengkapnya di sini.

    Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Islam atau Hijriah. Adapun dasar Muharram ditetapkan sebagai awal tahun hijriah adalah peristiwa Baiat Aqabah kedua yang terjadi pada akhir Dzulhijjah.  
     
    Baiat Aqabah kedua merupakan perjanjian yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw terhadap 73 orang pria dan dua orang wanita dari Yatsrib. Baiat itu berisi kesepakatan perlunya Nabi Muhammad dan umat Islam melakukan hijrah ke Madinah, sehingga ada sebagian sahabat yang sudah memulai hijrah pada bulan Muharram. 

    Atas dasar itu kemudian Sayyidina Utsma mengusulkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Sosok yang dijuluki Al-Faruq itu kemudian memutuskan Muharram menjadi bulan pertama pada kalender Hijriah.

    Kapan Tahun Baru Islam 1447 H?

    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada, Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.

    Sedangkan Muhammadiyah yang mulai tahun ini Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) menetapkan 1 Muharram jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.
     

    Doa Tahun Baru Islam

    Menyambut tahun baru Islam dianjurkan untuk membaca doa. Ada dua doa yang dibaca, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun.

    Doa akhir tahun dibaca pada pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, tepatnya selepas salat Ashar sampai sebelum Maghrib. Setelah itu,langsung disusul dengan membaca doa awal tahun. Pembacaan doa dilakukan sehabis salat Maghrib.

    Bacaan doa akhir tahun

    Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uuquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa’atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa’ii minka yaa kariim.

    Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.

    Bacaan doa awal tahun

    Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi jûdikal mu‘awwal. Haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fiihi minas syaithaani wa auliyaa’ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suuI, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa, yaa dzal jalaali wal ikraam.
     
    Artinya: Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.

    Jakarta: Memasuki penghujung bulan Dzulhijjah, banyak umat muslim yang mencari tahu kapan tahun baru Islam 2025 atau 1 Muharram 1447 Hijriah. Simak informasi lengkapnya di sini.
     
    Muharram merupakan bulan pertama dalam penanggalan Islam atau Hijriah. Adapun dasar Muharram ditetapkan sebagai awal tahun hijriah adalah peristiwa Baiat Aqabah kedua yang terjadi pada akhir Dzulhijjah.  
     
    Baiat Aqabah kedua merupakan perjanjian yang dilakukan oleh Nabi Muhammad Saw terhadap 73 orang pria dan dua orang wanita dari Yatsrib. Baiat itu berisi kesepakatan perlunya Nabi Muhammad dan umat Islam melakukan hijrah ke Madinah, sehingga ada sebagian sahabat yang sudah memulai hijrah pada bulan Muharram. 
     
    Atas dasar itu kemudian Sayyidina Utsma mengusulkan kepada Khalifah Umar bin Khattab. Sosok yang dijuluki Al-Faruq itu kemudian memutuskan Muharram menjadi bulan pertama pada kalender Hijriah.

    Kapan Tahun Baru Islam 1447 H?
     
    Berdasarkan Surat Keputusan Bersama 3 Menteri yang ditandatangani oleh Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Tahun Baru Islam 1 Muharram 1447 jatuh pada, Jumat, 27 Juni 2025. Pada tanggal tersebut juga ditetapkan sebagai libur nasional.
     
    Sedangkan Muhammadiyah yang mulai tahun ini Kalender Hijriyah Global Tunggal (KHGT) menetapkan 1 Muharram jatuh pada Kamis, 26 Juni 2025.
     

    Doa Tahun Baru Islam

    Menyambut tahun baru Islam dianjurkan untuk membaca doa. Ada dua doa yang dibaca, yaitu doa akhir tahun dan awal tahun.
     
    Doa akhir tahun dibaca pada pada hari terakhir bulan Dzulhijjah, tepatnya selepas salat Ashar sampai sebelum Maghrib. Setelah itu,langsung disusul dengan membaca doa awal tahun. Pembacaan doa dilakukan sehabis salat Maghrib.
     
    Bacaan doa akhir tahun
     
    Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati maa nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alaa ‘uuquubatii, wa da‘autanii ilat taubati min ba‘di jaraa’atii ‘alaa ma‘shiyatik. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardhaa, wa wa‘attanii ‘alaihits tsawaaba, fa’as’aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha‘ rajaa’ii minka yaa kariim.
     
    Artinya: Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.
     
    Bacaan doa awal tahun
     
    Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi jûdikal mu‘awwal. Haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fiihi minas syaithaani wa auliyaa’ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suuI, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa, yaa dzal jalaali wal ikraam.
     
    Artinya: Tuhanku, Kau Yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Tokoh Muda NU dan Muhammadiyah Kangean Sepakat Tolak Survei Seismik 3D KEI

    Tokoh Muda NU dan Muhammadiyah Kangean Sepakat Tolak Survei Seismik 3D KEI

    Sumenep (beritajatim.com) – Rencana survei seismik tiga dimensi (3D) di wilayah perairan dangkal West Kangean, Kabupaten Sumenep, Madura yang dilaksanakan Kangean Energy Indonesia (KEI), kembali menuai penolakan.

    Setelah Forum Kepulauan Kangean Bersatu (FKKB) berunjukrasa di depan Kantor Kecamatan Arjasa menolak survei seismik KEI, kali ini tokoh muda NU dan Muhammadiyah ikut bersuara.

    Ketua Lembaga Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam NU) Pulau Kangean, Ahmad Sayuti menilai bahwa survei tersebut berpotensi merusak ekosistem laut dan daratan. Selain itu juga berdampak pada kehidupan masyarakat.

    “Eksploitasi sumber daya alam yang mengabaikan kelestarian lingkungan hanya mewariskan krisis ekologis bagi generasi mendatang,” tandasnya.

    Ia meyakini bahwa kegiatan survei seismik tersebut bertentangan dengan prinsip perlindungan lingkungan hidup dan keadilan ekologis.

    Hal senada disampaikan Ketua Pimpinan Cabang (PC) Pemuda Muhammadiya Kecamatan Arjasa, Pulau Kangean, Fadli. Menurutnya, bagi masyarakat Kangean, laut bukan sekadar ruang ekonomi, tetapi juga bagian dari peradaban dan identitas kolektif.

    “Eksploitasi sumber daya alam yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan akan meninggalkan warisan kerusakan yang berat bagi masa depan,” katanya.

    Ia mengungkapkan, ekploitasi migas di wilayah Pagerungan Besar yang berlangsung sejak 1985 membawa dampak tidaķ nyaman bagi masyarakat sekitar pengeboran.

    “Harusnya perusahaan migas tidak hanya berorientasi pada keuntungan, melainkan juga menjaga keseimbangan antara pertumbuhan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan masyarakat lokal,” tegasnya.

    Ia menambahkan, penolakan yang disampaikannya tidak bisa dimaknai sebagai sikap menolak pembangunan. Pihaknya hanya ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar memperhatikan kepentingan masyarakat.

    “Jangan sampai mengulangi kesalahan masa lalu. Kasihan masyarakat yang akhirnya menjadi korban,” ujarnya.

    Sementara Manajer Public and Government Affairs (PGA) KEI, Kampoi Naibaho menyatakan bahwa dalam kegiatan survei seismik, aspek lingkungan hidup akan tetap dijaga sebagai prinsip utama.

    Ia mengakui bahwa survei seismik 3D merupakan bagian dari kegiatan eksplorasi sebagai upaya Pemerintah Republik Indonesia menemukan cadangan migas baru di tengah kondisi penurunan produksi saat ini.

    “Sosialisasi terkait survei seismik kami lakukan secara bertahap, mulai dari tingkat Provinsi Jawa Timur digabung dengan Kabupaten Sumenep, kemudian dilanjutkan dengan sosialisasi di tingkat Kecamatan Arjasa, hingga ke desa-desa. Sosialissi yang kami lakukan itu melibatkan Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan,” ujarnya. (tem/ian)

  • Dari Ekonomi Umat ke Lingkungan Hidup, Ini Rencana Kolaborasi AMM Banten dan ASG

    Dari Ekonomi Umat ke Lingkungan Hidup, Ini Rencana Kolaborasi AMM Banten dan ASG

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Angkatan Muda Muhammadiyah (AMM) Banten melakukan kunjungan ke Menara Syariah, Pantai Indah Kapuk (PIK) 2, Senin (16/6). Kunjungan ini disambut langsung oleh Presiden Direktur Agung Sedayu Group (ASG) Nono Sampono.

    Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak berdiskusi mengenai arah pengembangan kawasan PIK 2 dan upaya menjadikannya sebagai kawasan yang inklusif serta memberi manfaat luas bagi masyarakat.

    “Terima kasih Bapak Jenderal, selaku Presiden Direktur Agung Sedayu Group. Kami perwakilan dari Angkatan Muda Muhammadiyah Banten merasa terhormat dan mengapresiasi kegiatan hari ini,” ujar Pimpinan AMM Banten, Mohammad Riefqi Saputra.

    Ia menambahkan, pertemuan tersebut menjadi wadah diskusi terbuka dan konstruktif mengenai arah pembangunan PIK 2. Menurut dia, kawasan ini menunjukkan upaya pembangunan yang terbuka dan tidak eksklusif.

    “Kami melihat pembangunan PIK 2 ini terasa betul dampaknya untuk semua lapisan masyarakat. Sangat inklusif. Keberagaman juga terlihat nyata dari berbagai aktivitas di sini,” terang Riefqi.

    Selain berdiskusi, delegasi AMM juga berkesempatan meninjau langsung aktivitas di Menara Syariah dan melaksanakan salat Zuhur berjemaah bersama manajemen. Menara Syariah sendiri digagas sebagai ikon penguatan ekonomi syariah nasional.

    “Gedung ini betul-betul dibangun dalam rangka menguatkan ekonomi syariah Indonesia, agar kemanfaatannya benar-benar bisa dirasakan masyarakat luas,” ujarnya.

    Riefqi juga menyoroti hadirnya semangat kebangsaan dan nilai-nilai kebhinekaan di kawasan PIK 2. Hal ini tampak dari keberadaan Monumen Proklamator Soekarno-Hatta di jalur utama kawasan.

  • Ketika Aroma Kopi Menggeser Gema Orasi

    Ketika Aroma Kopi Menggeser Gema Orasi

    Malang (beritajatim.com) – Pemandangan sore di kafe-kafe Kota Malang kini tak hanya diisi oleh tawa dan obrolan santai. Di balik meja bar, tangan-tangan terampil mahasiswa meracik espresso, bukan lagi mengepalkan tangan di podium orasi. Fenomena ini memicu pertanyaan besar: Apakah aktivisme kampus dengan segala idealismenya mulai kehilangan pamor, digeser oleh realita kemandirian dan secangkir kopi?

    Dunia kemahasiswaan yang dulu identik dengan rapat BEM hingga larut malam, diskusi alot, dan jas almamater kebanggaan, kini mendapat penantang baru. Bukan ideologi lain, melainkan celemek barista dan aroma biji kopi yang menjanjikan kemandirian finansial sekaligus ruang ekspresi yang lebih personal.

    Dua mahasiswa dari kampus ternama di Malang, Izzul dan Faris, berbagi kisah mereka menavigasi dua dunia ini. Pilihan mereka seolah menjadi cerminan pergeseran paradigma mahasiswa ideal di era sekarang.

    Muhammad Izzul Haq, mahasiswa semester akhir Universitas Islam Malang (Unisma), tidak ragu saat dihadapkan pada pilihan itu. “Secara jelas saya memilih menjadi barista,” tegas dia saat berbincang dengan beritajatim.com.

    Bagi Izzul, ini bukan sekadar lari dari kompleksitas dunia aktivis. Sebaliknya, ini adalah cara proaktif mempersiapkan diri menghadapi tantangan zaman. Ia pernah merasakan denyut nadi pergerakan sebagai anggota Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas (BEM U) dan Lembaga Pers Mahasiswa (LPM). Baginya, organisasi memberinya wawasan, relasi, dan pemahaman dinamika kampus.

    Namun, dunia di balik mesin kopi menawarkan sesuatu yang lebih konkret. “Di dunia kopi itu saya jelas mendapatkan banyak hal yang lebih nyata, tentang implementasi teori, implementasi kajian-kajian yang saya dapatkan di kampus,” ungkap mahasiswa Administrasi Bisnis ini.

    Barista menjadi laboratorium praktiknya, tempat ia bisa berinovasi dan ikut andil dalam manajemen bisnis secara langsung. Kesenjangan terbesar yang ia rasakan adalah soal waktu.

    “Waktu main-main seorang barista ini berkurang, jadi dia harus lebih fokus antara kuliah dan menjadi seorang barista,” akunya. Sebuah harga yang harus dibayar untuk kematangan yang lebih cepat.

    Berbeda dengan Izzul yang sepenuhnya beralih, Faris dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjalani keduanya. Ia adalah seorang barista yang gandrung pada dunia kopi, sekaligus seorang pendebat ulung yang masih aktif di UKM Debat, WMM Debating Society.

    Kecintaannya pada debat terbayar lunas. Impiannya sejak SMA untuk menjuarai National University Debating Championship (NUDC) terwujud.

    “Alhamdulillah meskipun tidak menjadi champion pada tahun 2023, saya bisa menjuarai NUDC pada kategori novice dan saya dapat juara tiga,” tuturnya bangga. [dan/beq]

  • Pemuda Lintas Agama di Banyuwangi Peringati Hari Lahir Pancasila di Klenteng Hoo Tong Bio

    Pemuda Lintas Agama di Banyuwangi Peringati Hari Lahir Pancasila di Klenteng Hoo Tong Bio

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Pemuda dari berbagai lintas agama di Banyuwangi menyatu dalam peringatan hari lahir Pancasila, di pelataran Klenteng Hoo Tong Bio, Sabtu malam (14/6).

    Acara ini diikuti berbagai organisasi kepemudaan lintas agama. Seperti Pemuda Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Pemuda Katolik, Pemuda Hindu, Pemuda LDII, Pemuda Konghucu, Pemuda GKJW, Organisasi Kemahasiswaan,

    Dalam kegiatan tersebut, turut hadir Wakil Bupati Banyuwangi Mujiono, Ketua DPRD I Made Cahyana Negaraha, dan perwakilan Forkopimda.

    “Forum ini merupakan semangat persatuan dan keberagaman yang selama ini dijunjung tinggi oleh Banyuwangi,” kata Wabup Mujiono.

    Mujiono menegaskan keberagaman adalah kekuatan utama Banyuwangi. Menurutnya, harmoni antarwarga yang berbeda suku, budaya, dan agama menjadi kunci kemajuan daerah.

    Ia menggambarkan Banyuwangi sebagai miniatur Indonesia. Masyarakat dari berbagai latar belakang hidup berdampingan, mulai dari suku Using, Jawa, Madura, Bali, Tionghoa, Mandar, Arab, ada juga kepercayaan Kejawen dan lainnya.

    “Banyuwangi terus berkembang pesat karena semua elemen masyarakatnya kompak, menyatu, dan saling menghargai perbedaan. Inilah Bhinneka Tunggal Ika,” ungkapnya.

    Mujiono juga berpesan, Pancasila harus menjadi kompas di tengah derasnya arus informasi dan kemajuan teknologi. Setiap informasi harus disaring agar tidak menyesatkan.

    “Pancasila diibaratkan sebagai pondasi rumah yang kokoh, melindungi penghuninya dari segala guncangan, memastikan setiap tindakan tidak keluar dari nilai-nilai luhur sila pertama hingga kelima,” ujar Wabup.

    Ketua Panitia Marco Wiliam menambahkan, bahwa acara ini digelar kolaborasi Pemuda Lintas Agama yang menginginkan Banyuwangi aman, damai, rukun, tanpa adanya permusuhan meski berbeda keyakinan.

    “Semua elemen terlibat. Mulai dari konsumsi hingga perlengkapan acara ini, kita gotong royong bareng. Kami harapkan nilai-nilai Pancasila terus tumbuh subur di kalangan masyarakat, terutama kalangan pemuda,” pungkasnya. [alr/aje]

  • Bripka Hery, Polisi Berhati Emas yang Ubah Hidup Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur NTT
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Juni 2025

    Bripka Hery, Polisi Berhati Emas yang Ubah Hidup Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur NTT Regional 15 Juni 2025

    Bripka Hery, Polisi Berhati Emas yang Ubah Hidup Penyandang Disabilitas di Manggarai Timur NTT
    Tim Redaksi
    BORONG, KOMPAS.com
    – Bripka Heribertus Agustinus B Tena, atau yang lebih dikenal sebagai
    Polisi Hery
    , telah membuktikan bahwa panggilan hati dapat mengubah kehidupan banyak orang.
    Anggota Polres
    Manggarai Timur
    , Nusa Tenggara Timur (NTT) ini, dengan semangat “ingin bermanfaat bagi sesama”, mendedikasikan waktu dan tenaganya untuk membantu penyandang
    disabilitas
    , lansia, serta warga kurang mampu di daerah terpencil.
    “Saya pernah menempuh jarak 100 kilometer dengan sepeda motor ke Kecamatan Elar hanya untuk mengunjungi penyandang disabilitas yang membutuhkan uluran tangan.”
    “Ada penderita katarak yang saya antar ke Rumah Sakit Santo Rafael, Cancar. Setelah operasi, ia bisa melihat kembali dengan normal,” ungkap Hery melalui pesan WhatsApp kepada Kompas.com, Minggu, (15/6/2025).
    Sebagai Kepala Seksi Dokumentasi Kesehatan (Kasidokkes) di Polres Manggarai Timur dan Polisi Rukun Warga (RW) di Kelurahan Kota Ndora, Hery memulai aksi kemanusiaannya sejak Mei 2022.
    Ia bergabung dengan Relawan Peduli Sesama di Borong pada Februari 2023 dan menjadi relawan Kitabisa.com sejak November 2023.
    Hery mengungkapkan, motivasinya berasal dari keprihatinan terhadap kondisi masyarakat di Manggarai Timur yang banyak hidup dalam keterbatasan ekonomi dan tanpa akses memadai ke layanan kesehatan.
    “Bagi mereka, apa yang didapat hari ini sudah cukup. Mereka pasrah dengan keadaan, seolah-olah itu takdir. Saya ingin memberi harapan,” katanya.
    Aksi nyata untuk warga
    Hery tidak hanya memberikan perhatian, tetapi juga solusi konkret.
    Ia membantu warga yang sakit dengan mengurus dokumen seperti kartu BPJS Kesehatan dan mencari donatur melalui platform Kitabisa.com.
    Dalam waktu 90 hari, donasi yang terkumpul dimanfaatkan untuk pengobatan dan pemeriksaan kesehatan.
    Ia juga rutin membagikan sembako kepada warga tidak mampu, penyandang disabilitas, orang dengan gangguan jiwa (ODGJ), anak penderita stunting, dan lansia.
    “Tabungan saya untuk beli motor malah saya gunakan untuk beli sembako dan operasional kegiatan sosial,” ujarnya.
    Saat ini, ia mendapatkan dukungan dari berbagai donatur, termasuk pengusaha lokal dan yayasan seperti Sentra Efata Kupang Kemensos RI serta Yayasan Ayo Bantu Teman.
    Menghadapi tantangan di lapangan
    Perjalanan Hery tidak selalu mulus. Ia sering menempuh jalanan terpencil yang sulit diakses untuk menjangkau warga.
    Beberapa keluarga pasien awalnya curiga, mengira kunjungannya hanya untuk dokumentasi tanpa tindak lanjut.
    Namun, dengan ketulusan dan konsistensi, Hery berhasil membuktikan komitmennya.
    Salah satu kisah berkesan adalah keberhasilannya membantu dua pasien gondok dari Manggarai Timur menjalani operasi di RS Siloam Kupang, meskipun saat itu ia sedang bertugas di Satgas Cartenz, Papua, sejak Januari 2024.
    “Saya tetap berkomunikasi via WhatsApp dengan relawan di Manggarai Timur untuk memastikan pengobatan berjalan. Saya bersyukur mereka sembuh,” tuturnya.
    Dampak positif bagi masyarakat
    Hery telah membantu 42 warga melalui penggalangan donasi, baik lewat Kitabisa.com maupun yayasan.
    Bantuannya menjangkau tidak hanya Manggarai Timur, tetapi juga Kabupaten Manggarai, Manggarai Barat, dan Ngada.
    Ia fokus pada kasus-kasus seperti disabilitas, stunting, tumor, dan katarak, yang sering terabaikan karena keterbatasan ekonomi dan akses transportasi.
    “Melihat mereka yang tadinya pasrah kini punya harapan adalah kebahagiaan terbesar saya,” ungkap Hery.
    Dengan latar belakang pendidikan Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medik (Universitas Muhammadiyah Semarang, 2017) dan Magister Forensik (Universitas Airlangga, 2021), serta pengalaman 17 tahun di Polri, Hery membuktikan bahwa kebaikan tidak mengenal batas tugas.
    Komitmen yang tak pernah padam
    Meski kini bertugas di Papua, Hery tetap setia melayani masyarakat Manggarai Timur dari jauh.
    Ia berjanji untuk terus hadir di tengah warga, memberikan harapan, dan memperjuangkan kualitas hidup yang lebih baik.
    “Saya ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” tegasnya.
    Kisah Polisi Hery adalah bukti bahwa satu hati yang tulus dapat menggerakkan banyak perubahan.
    Ia bukan hanya polisi, tetapi juga pahlawan kemanusiaan bagi masyarakat Manggarai Timur.
    Kolaborasi untuk penyandang disabilitas
    Hery juga berkolaborasi dengan Yayasan Help Flores (YHF) untuk membantu penyandang disabilitas dengan menyediakan kursi roda.
    Pada Kamis, 12 Juni 2025, ia menyerahkan kursi roda kepada Titus Paput, seorang penyandang disabilitas yang menderita stroke di dusun Golo Ara, Desa Compang Wesang, Kecamatan Lambaleda Selatan.
    Pada Sabtu, (14/6/2025) dan Minggu, (15/6/2025), Hery kembali menempuh jarak ratusan kilometer menuju Desa Rana Gapang, Kecamatan Elar, untuk membawa donasi bagi Fania, seorang anak yatim piatu yang merawat kakek dan neneknya yang lanjut usia.
    “Saya muat kasur dan sembako dari Kota Ruteng, di tengah hujan lebat. Kasur dan sembako itu adalah donasi dari penderma di Kota Ruteng.” 
    “Saya tiba malam di Elar dan bermalam di rumah warga setempat. Saya melayani ini karena saya sangat mencintai rakyat Manggarai Timur yang mengalami kesulitan ekonomi dan menyandang disabilitas,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kader PSI Sebut Jokowi Layak Jadi Nabi, Muhammadiyah: Ini Sesat dan Menyesatkan

    Kader PSI Sebut Jokowi Layak Jadi Nabi, Muhammadiyah: Ini Sesat dan Menyesatkan

    “Sekarang ini yang banyak masalahnya, ijazah (diduga palsu, red) menjadi masalah, janji-janjinya kepada rakyat Indonesia. Dan sepertinya banyaklah yang kita soroti sebagai rakyat,” Said menuturkan.

    Tambahnya, bukan hanya disesalkan, pernyataan Dedy disebut sesat dan menyesatkan.

    “Seharusnya pak Jokowi juga kalau paham agama hendaknya mengatakan janganlah saya dianggap sebagai nabi. Karena nabi Muhammad SAW adalah nabi yang terakhir. Kalau menyakini itu, tentunya beliau sangat riskan dan malu,” kuncinya.

    Sebelumnya diberitakan, Ketua Biro Ideologi dan Kaderisasi, Dedy Nur, membalas pernyataan Jhon Sitorus yang mengkritik keras setelah dia memuji habis mantan Presiden Jokowi.

    Pada kolom komentar cuitan Jhon, Dedy mengatakan bahwa apa yang disebutnya tentang Jokowi memenuhi syarat menjadi nabi tidak berlebihan.

    “Ngga ada yang berlebihan dalam ruang idea bro Jhon Sitorus,” kata Dedy, @DedynurPalakka (10/6/2025).

    Dikatakan anak buah Kaesang Pangarep ini, orang selain Jokowi juga bisa menjadi nabi. Tidak terkecuali Jhon Sitorus.

    “Kalau saya menulis bahwa Jhon juga bisa jadi nabi baru apa yang saya langgar, ini pikiran bebas saya saja,” timpalnya.

    Dedy bilang, apa yang dia katakan soal Jokowi tidak perlu diperdebatkan. Sebab, baginya Presiden dua periode itu memang sudah mendapat tempat di hati rakyat.

    “Cuman reaksi Jhon dkk ternyata lumayan bersemangat, jadi mari kita lanjutkan narasi ini sampai benar-benar kejadian,” tandasnya.

    Lebih lanjut, Dedy menuturkan bahwa selama ini Jokowi kerap dijuluki Fir’aun. Dan, tidak pernah ada yang mempermasalahkan hal tersebut.

  • Muhammadiyah Surabaya Dukung Penertiban Parkir Liar: Kota Harus Tertib, Adil, dan Manusiawi

    Muhammadiyah Surabaya Dukung Penertiban Parkir Liar: Kota Harus Tertib, Adil, dan Manusiawi

    Surabaya (beritajatim.com) – Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya menyatakan dukungannya terhadap langkah Pemerintah Kota dalam menertibkan praktik parkir liar, khususnya di area toko modern, minimarket, dan pusat perbelanjaan. Dukungan ini disampaikan langsung oleh Ketua LHKP, dr. Zuhrotul Mar’ah, yang juga merupakan Anggota Komisi D DPRD Surabaya.

    “Penertiban ini bukan bentuk tindakan represif, melainkan implementasi dari Peraturan Daerah yang sudah berlaku di Surabaya,” tegas dr. Zuhro, Sabtu (14/6/2025).

    Menurutnya, kebijakan ini merupakan bagian dari upaya membangun kota yang tidak hanya tertib secara hukum, tetapi juga adil secara sosial dan manusiawi dalam pelaksanaannya. Ia merujuk pada dua regulasi utama yang menjadi dasar penertiban, yakni Perda Nomor 3 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Perparkiran dan Perda Nomor 5 Tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah.

    “Pemerintah Kota Surabaya berkomitmen untuk terus membangun kota yang tertib, aman, ramah, dan berpihak kepada seluruh warga — baik konsumen, pelaku usaha, maupun pencari nafkah harian,” kata dr. Zuhro.

    Ia menekankan bahwa toko modern yang memiliki lahan parkir sendiri seharusnya tidak memungut biaya parkir dari pengunjung. Sebaliknya, penyedia toko bertanggung jawab memastikan area parkir tersebut aman dan tertib sebagai bagian dari pelayanan kepada konsumen.

    “Dengan beban baru yang sudah ditanggung konsumen, yaitu membayar kantong plastik, maka adalah hal yang adil jika mereka mendapat layanan parkir gratis, aman, dan nyaman. Konsumen tidak boleh terus-menerus dibebani biaya tambahan yang tidak berdasar hukum,” tegasnya.

    Namun, dr. Zuhro juga mengingatkan pentingnya mempertimbangkan sisi kemanusiaan. Banyak juru parkir liar yang menggantungkan hidup dari pekerjaan tersebut. Maka dari itu, penertiban harus disertai pendekatan yang berpijak pada prinsip keadilan sosial.

    “Oleh karena itu, pendekatan kami adalah tegas terhadap pelanggaran, namun adil dan manusiawi terhadap nasib rakyat,” ujarnya.

    Untuk itu, LHKP Muhammadiyah merekomendasikan tiga langkah strategis. Pertama, mendorong toko modern untuk mempekerjakan mantan jukir sebagai tenaga resmi dengan pelatihan dan sistem kerja yang layak. Kedua, menyediakan program pelatihan kerja dan transisi bagi jukir melalui sinergi lintas dinas. Ketiga, mempercepat digitalisasi sistem parkir agar lebih transparan dan bebas pungutan liar.

    “Kota ini dibangun bukan untuk mengorbankan siapa pun, melainkan untuk melindungi semuanya. Konsumen dilindungi. Pekerja dilindungi. Lingkungan juga dilindungi,” ujar dr. Zuhro.

    Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga Surabaya sebagai kota yang tertib, adil, dan manusiawi.

    “Mari kita jaga kota Surabaya tercinta ini bersama. Demi keamanan dan keadilan untuk semua,” tandas politisi PAN tersebut. [asg/beq]

  • Jokowi Masih Hitung Dukungan untuk Maju sebagai Ketum PSI

    Jokowi Masih Hitung Dukungan untuk Maju sebagai Ketum PSI

    Solo, Beritasatu.com – Menjelang Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang akan digelar pada 19–20 Juli 2025, nama Presiden ke-7 RI, Joko Widodo kembali mencuat dalam bursa calon ketua umum.

    Banyak pihak menanti apakah Jokowi akan benar-benar maju memperebutkan kursi tertinggi di partai berlambang mawar merah itu.

    Dalam pernyataan terbarunya, Jokowi mengungkapkan, dirinya memang telah menerima sejumlah dukungan dari berbagai daerah. Meski begitu, dia belum mengambil keputusan final terkait pencalonan sebagai ketua umum PSI.

    “Saya belum turun ke bawah, tapi sudah ada satu-dua dukungan dari DPW dan DPC di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tapi ya belum cukup,” ujar Jokowi saat ditemui di kediamannya di Jalan Kutai Utara No 1, Sumber, Solo, Jumat (13/6/2025).

    Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, proses pemilihan ketua umum PSI kali ini menggunakan sistem voting online yang memungkinkan setiap kader memiliki satu hak suara.

    Hal ini membuatnya lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena peta dukungan dari bawah sangat menentukan hasil akhir.

    “Platformnya voting online, jadi benar-benar harus dihitung matang. Harus berhitung betul,” tegasnya.

    Mantan wali kota Solo itu menambahkan, dirinya belum secara resmi menyatakan akan maju sebagai calon ketua umum PSI karena masih mempertimbangkan berbagai syarat administratif dan tingkat dukungan dari akar rumput.

    “Dukungannya saja belum cukup. Untuk mencalonkan diri, kan harus didukung oleh DPW dan DPC di berbagai daerah. Saya lihat memang ada satu-dua dukungan, tapi itu belum memenuhi syarat,” ungkapnya.

    Kendati demikian, dia tidak menampik bahwa wacana pencalonannya sudah ramai dibicarakan di internal partai. Namun, Jokowi tampak tenang dan enggan terburu-buru menyatakan sikap.

    Kongres PSI yang akan digelar di Solo tersebut dijadwalkan berlangsung selama 2 hari, dengan rangkaian acara pembukaan yang tersebar di dua lokasi utama, yakni kawasan Saba Buana dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

    Kehadiran Jokowi dalam bursa calon ketua umum tentu menambah daya tarik kongres ini. Banyak pengamat politik menyebut bahwa jika Jokowi benar-benar maju, maka arah politik PSI akan berubah signifikan.

    Meski begitu, hingga artikel ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari Jokowi mengenai keputusannya maju atau tidak dalam kontestasi pemilihan ketua umum PSI. Dukungan memang sudah mulai mengalir, namun keputusan akhir masih bergantung pada kalkulasi matang terhadap peta kekuatan internal partai.

  • Potensi Perguruan Tinggi Membina Eks-Napiter di Lingkungan Sosial

    Potensi Perguruan Tinggi Membina Eks-Napiter di Lingkungan Sosial

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wakil Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan, Zuly Qodir usai berdialog kebangsaan dengan Eks-Napiter wilayah DIY, mengatakan masyarakat perlu bersikap terbuka bahwa Eks-Napiter tidak serta merta dilepas begitu saja, namun sudah mendapatkan pembinaan dari lembaga pemerintah yang bekerja sama dengan instansi terkait seperti perguruan tinggi. Menurutnya sinergi antar instansi dan elemen masyarakat menjadi hal yang penting dalam membentuk karakter Eks-Napiter yang mencintai bangsanya. 

    “Sebenarnya, program seperti ini sudah mulai dilakukan di beberapa daerah. Misalkan di Jawa Timur, terdapat Eks-Napiter yang mendapatkan beasiswa untuk melanjutkan kuliah, salah satunya oleh Universitas Muhammadiyah Malang. Eks-Napiter ini sempat terlibat dalam kasus Bom Bali 2, dan setelah keluar dari Nusa Kambangan ia dibina oleh BNPT dan Universitas Muhammadiyah Malang bahkan disekolahkan hingga S3,” ujar Guru Besar UMY di bidang Sosiologi ini.

    Lebih lanjut Zuly membuka peluang bagi UMY untuk membina dan memberikan bantuan pendidikan bagi para Eks-Napiter di wilayah DIY. UMY pun bisa menawarkan fasilitas keringanan biaya pendidikan kepada Eks-Napiter atau keluarganya yang ingin berkuliah.

    Menurutnya program ini bisa menjadi salah satu bentuk dakwah bagi UMY dan secara tidak langsung menjadikan Eks-Napiter masuk ke dalam bagian yang tidak terpisahkan dari warga negara biasa. Dialog kebangsaan antara Zuly Qadir dengan para Eks-Napiter ini difasilitasi oleh Kepolisian Daerah DIY, dan banyak membahas cara bermasyarakat yang inklusif dan cinta damai.

    Agenda ini berbarengan dengan momen Iduladha 1446 H sebagai momentum untuk merefleksikan ketulusan dan keikhlasan dalam menjadi warga negara. Zuly menegaskan bahwa tidak ada satupun ketentuan dalam Islam yang mempertentangkan kecintaan terhadap negara.

    “Sebagai warga negara, kita semua punya hak yang sama untuk mencintai negara atas kondisi apapun atas pesan dari agama. Saya melihat para Eks-Napiter di Yogyakarta ini orang-orang yang tulus. Terlepas dari masa lalu mereka, kita harus dapat saling menerima dengan baik dan terbuka sebagai bentuk rekonsiliasi yang harus terus dikembangkan,” imbuhnya.

    Zuly menjelaskan korelasi antara nilai-nilai keagamaan dan nasionalisme menjadi aspek yang harus terus dipupuk oleh seluruh pihak, termasuk perguruan tinggi sebagai pusat pendidikan. Ia kembali menegaskan bahwa sama sekali tidak ada pertentangan antara pesan kebangsaan, nasionalisme dan agama.