Organisasi: Muhammadiyah

  • Muhammadiyah dan DMMX Targetkan Pemerataan Akses Layanan Lewat Digitalisasi

    Muhammadiyah dan DMMX Targetkan Pemerataan Akses Layanan Lewat Digitalisasi

    Jakarta: Muhammadiyah bersama PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) mendorong percepatan digitalisasi untuk memperluas akses layanan dasar kepada masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial.
     
    Director of Business Development PT DMMX, Didik Meiko, menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan akses informasi dan layanan menjadi lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau.
     
    “Dulu, saudara-saudara kita yang tidak punya informasi, dengan digital, mereka bisa lebih terinformasi. Ini bentuk pemerataan,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
     
    Menurutnya, layanan digital memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi. Lebih lanjut, Didik menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada sisi layanan publik, tetapi juga pada penguatan usaha dan institusi.

     

     
    “Ini pengembangan bersama teman-teman Muhammadiyah. Dampaknya positif dan menyeluruh, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke pemilik usaha, pemilik merek, dan umat,” ungkapnya.
     
    Kerja sama ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlangsungan operasional yang berdampak sosial. Digitalisasi, kata Didik, menjadi alat strategis untuk menyatukan layanan-layanan Muhammadiyah yang selama ini berjalan secara sporadis dan tersebar di berbagai daerah.
     
    Di sisi lain, Muhammadiyah tetap menempatkan nilai keadilan sosial sebagai fondasi dalam proses transformasi digital. Organisasi ini ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan akses yang setara dalam ekosistem digital yang tengah dibangun.
     

    Jakarta: Muhammadiyah bersama PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) mendorong percepatan digitalisasi untuk memperluas akses layanan dasar kepada masyarakat. Kolaborasi ini bertujuan menciptakan sistem yang lebih inklusif, efisien, dan berkeadilan sosial.
     
    Director of Business Development PT DMMX, Didik Meiko, menjelaskan bahwa digitalisasi memungkinkan akses informasi dan layanan menjadi lebih merata, terutama bagi kelompok masyarakat yang sebelumnya sulit dijangkau.
     
    “Dulu, saudara-saudara kita yang tidak punya informasi, dengan digital, mereka bisa lebih terinformasi. Ini bentuk pemerataan,” ujarnya, Rabu, 25 Juni 2025.
     
    Menurutnya, layanan digital memiliki keunggulan dalam hal kecepatan dan efisiensi. Lebih lanjut, Didik menekankan bahwa digitalisasi tidak hanya berdampak pada sisi layanan publik, tetapi juga pada penguatan usaha dan institusi.
     
     

     
    “Ini pengembangan bersama teman-teman Muhammadiyah. Dampaknya positif dan menyeluruh, tidak hanya ke konsumen, tapi juga ke pemilik usaha, pemilik merek, dan umat,” ungkapnya.
     
    Kerja sama ini dinilai sebagai langkah konkret dalam menjaga keberlangsungan operasional yang berdampak sosial. Digitalisasi, kata Didik, menjadi alat strategis untuk menyatukan layanan-layanan Muhammadiyah yang selama ini berjalan secara sporadis dan tersebar di berbagai daerah.
     
    Di sisi lain, Muhammadiyah tetap menempatkan nilai keadilan sosial sebagai fondasi dalam proses transformasi digital. Organisasi ini ingin memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan akses yang setara dalam ekosistem digital yang tengah dibangun.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Transformasi Digital Berbasis Nilai

    Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Transformasi Digital Berbasis Nilai

    Jakarta: Muhammadiyah melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebagai langkah nyata dalam mendukung transformasi digital berbasis nilai.
     
    Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, dan turut disaksikan oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
     
    Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Dengan lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta ratusan fasilitas kesehatan, Muhammadiyah kini bersiap memasuki era digital melalui kolaborasi strategis bersama DMMX.
     
    “DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” pungkas Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan.

     

     
    Kolaborasi ini difokuskan pada digitalisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah, rumah sakit, dan unit bisnis lainnya, melalui pendirian perusahaan patungan antara DMMX dan PT Surya Ahda Digital (SADIGI).
     
    “Ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna
     
    Direktur Utama SADIGI, Setiawan Budi Darsono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kekuatan digital Muhammadiyah tanpa meninggalkan nilai sosial dan keislaman.
     
    “Kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiya,” tutur Setiawan Budi Darsono.

     

     
    Di bidang pendidikan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta menjalin kemitraan dengan DMMX melalui program “Kampus Berdampak”. Mahasiswa Muhammadiyah berkesempatan mengikuti magang industri, riset terapan, dan pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan smart signage untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif.
     
    “Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” pungkas Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna.

    Kerjasama pengembangan bisnis, digitalisasi amal usaha, dan pemberdayaan SDM berbasis AI akan menjadi pilar penting dari perjalanan bersama antara Muhammadiyah dan DMMX untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia maju.
     

    Jakarta: Muhammadiyah melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) sebagai langkah nyata dalam mendukung transformasi digital berbasis nilai.
     
    Penandatanganan MoU dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta, dan turut disaksikan oleh Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna, S.E., M.M.
     
    Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar dan tertua di Indonesia, Muhammadiyah memiliki kontribusi besar dalam sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi umat. Dengan lebih dari 28.500 lembaga pendidikan serta ratusan fasilitas kesehatan, Muhammadiyah kini bersiap memasuki era digital melalui kolaborasi strategis bersama DMMX.
     
    “DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan,” pungkas Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan.
     
     

     
    Kolaborasi ini difokuskan pada digitalisasi amal usaha Muhammadiyah (AUM), seperti sekolah, rumah sakit, dan unit bisnis lainnya, melalui pendirian perusahaan patungan antara DMMX dan PT Surya Ahda Digital (SADIGI).
     
    “Ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Dr. Mukhaer Pakkanna
     
    Direktur Utama SADIGI, Setiawan Budi Darsono, menambahkan bahwa kerja sama ini akan memperkuat kekuatan digital Muhammadiyah tanpa meninggalkan nilai sosial dan keislaman.
     
    “Kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiya,” tutur Setiawan Budi Darsono.
     
     

     
    Di bidang pendidikan, ITB Ahmad Dahlan Jakarta menjalin kemitraan dengan DMMX melalui program “Kampus Berdampak”. Mahasiswa Muhammadiyah berkesempatan mengikuti magang industri, riset terapan, dan pemanfaatan teknologi digital seperti AI dan smart signage untuk mendukung proses pembelajaran yang lebih interaktif.
     
    “Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital,” pungkas Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta, Dr. H. Yayat Sujatna.

    Kerjasama pengembangan bisnis, digitalisasi amal usaha, dan pemberdayaan SDM berbasis AI akan menjadi pilar penting dari perjalanan bersama antara Muhammadiyah dan DMMX untuk membangun ekosistem digital yang inklusif, berdaya saing, dan berkelanjutan untuk Indonesia maju.
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Digitalisasi Amal Usaha

    Muhammadiyah Gandeng DMMX, Percepat Digitalisasi Amal Usaha

    Jakarta, CNBC Indonesia – Langkah strategis dilakukan Muhammadiyah dalam mendorong digitalisasi di lingkungan amal usahanya. Melalui Majelis Ekonomi dan Bisnis, Muhammadiyah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), yang menjadi awal pembentukan perusahaan patungan atau joint venture antara kedua pihak.

    Kerja sama ini diarahkan untuk mempercepat transformasi digital dalam berbagai sektor yang digeluti Muhammadiyah, mulai dari pendidikan, kesehatan, hingga sektor bisnis.

    “Kerja sama ini menjadi tonggak penting bagi kita semua dalam membangun sinergi antara Muhammadiyah dan DMMX untuk berperan nyata dalam digitalisasi dunia pendidikan, bisnis, dan teknologi,” ujar Didik Meiko, Direktur DMMX, dalam paparannya, Selasa (25/6/2025).

    Didik menyebut, kolaborasi ini akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta implementasi solusi digital di seluruh amal usaha Muhammadiyah.

    Dalam kerja sama ini, DMMX akan bersinergi dengan PT Surya Ahda Digital (perusahaan milik Muhammadiyah) dan ITB Ahmad Dahlan Jakarta. Mereka akan mengembangkan ekosistem bisnis digital yang terintegrasi.

    Didik menegaskan, besarnya potensi Muhammadiyah menjadi alasan utama dibentuknya joint venture ini.

    “Karena Muhammadiyah ini salah satu organisasi yang terbesar dan tertua di Indonesia. Potensinya luar biasa. Ada sekitar 30 institusi yang ada di Muhammadiyah. Itu akan dijalankan melalui joint venture tadi bersama-sama,” ujar Didik.

    Ia juga menambahkan bahwa selain aspek bisnis, kolaborasi ini juga diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan umat.

    Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis PP Muhammadiyah, Mukhaer Pakkana, menyambut baik kerja sama ini. Menurutnya, Muhammadiyah selama ini memiliki sumber daya yang sangat besar, namun masih berjalan secara sporadis dan terfragmentasi.

    “Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit. Mungkin kita perlu berjamaah dalam muamalah, tidak semata berjamaah dalam sholat. Tapi dalam konteks bisnis, kita perlu kolaborasi,” ungkap Mukhaer.

    Ia menilai DMMX hadir dengan solusi tepat. “Kenapa kami welcome ketika Pak Didik dan tim dari DMMX menawarkan kerja sama? Karena saya pikir kata kuncinya adalah digitalisasi yang bisa menjamaahkan kami,” tegasnya.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Luncurkan Kalender Hijriah, PP Muhammadiyah Ajak Umat Islam Melepas Ego

    Luncurkan Kalender Hijriah, PP Muhammadiyah Ajak Umat Islam Melepas Ego

    FAJAR.CO.ID, YOGYAKARTA — Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi meluncurkan Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) di Convention Hall Masjid Walidah Dahlan, Universitas Aisyiyah (UNISA) Yogyakarta, pada Rabu (25/6).

    Peluncuran ini menjadi momen bersejarah yang menegaskan peran Muhammadiyah dalam menghadapi era globalisasi, sekaligus mengupayakan persatuan umat Islam di seluruh dunia melalui satu sistem penanggalan Islam yang seragam dan ilmiah.

    KHGT menerapkan prinsip satu hari satu tanggal untuk seluruh dunia dengan memandang seluruh permukaan bumi sebagai satu matlak atau zona waktu penetapan awal bulan yang berlaku serentak.

    Dengan sistem ini, seluruh umat Islam di dunia dapat merayakan hari-hari besar keagamaan pada tanggal yang sama tanpa perbedaan.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir menyatakan bahwa peluncuran KHGT adalah langkah strategis yang penting dalam perjalanan Muhammadiyah untuk berkhidmat bagi dunia Islam dan peradaban umat manusia.

    Ia menegaskan bahwa Islam adalah agama kosmopolitan yang mengandung nilai universal rahmatan lil ‘alamin yang ditujukan untuk seluruh alam.

    Haedar juga mengajak umat Islam untuk melepas ego sektoral demi kesatuan umat dalam penentuan waktu ibadah. “Hari ini adalah hari bersejarah. Muhammadiyah menghadirkan Kalender Hijriah Global Tunggal untuk menegaskan peran dan posisinya di tengah arus globalisasi yang tak terelakkan,” kata Haedar Nashir.

    Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas menjelaskan bahwa KHGT merupakan hasil kajian mendalam yang diputuskan dalam Musyawarah Nasional ke-32 pada Februari 2024 dan mengadopsi hasil Muktamar Turki 2016 yang berbasis ilmiah dan sesuai syariat Islam.

  • Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.

     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.
     
     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.
     
    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Muhammadiyah dan DMMX Rancang Kerja Sama Strategis Lewat Skema Joint Venture

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.

     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     

    Jakarta: PT Digital Mediatama Maxima (DMMX) secara resmi menjajaki kerja sama strategis dengan Muhammadiyah. Kolaborasi ini direncanakan akan diwujudkan dalam bentuk perusahaan patungan atau joint venture.
     
    Didik Meiko, Director of Business Development PT Digital Mediatama Maxima, mengungkapkan bahwa langkah awal dari kerja sama ini adalah pembentukan joint venture. Menurutnya, kolaborasi ini dilatarbelakangi oleh besarnya potensi bisnis yang dimiliki Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi terbesar dan tertua di Indonesia.
     
    “Yang penting adalah satu, secara potensi secara bisnis. Muhammadiyah ini memiliki sekitar 30 sampai 40 institusi yang dapat dimaksimalkan. Ini menaungi berbagai macam prospek bisnis,” ungkap Didik, Rabu, 25 Juni 2025.
     
     

     
    Joint venture ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan bisnis melalui pendekatan institusional yang kuat. Didik juga menegaskan bahwa kolaborasi ini tidak hanya berfokus pada aspek komersial, tetapi juga akan menyentuh bidang keumatan.
     
    “Kita jangan lupa, kita juga bergerak dalam bidang keumatan bersama-sama. Tapi yang terpenting adalah potensi bisnisnya yang besar melalui institusi-institusi Muhammadiyah,” tambahnya.
     
    Dengan landasan tersebut, PT Digital Media Tama optimistis bahwa kerja sama dengan Muhammadiyah akan membuka peluang baru dalam ekosistem bisnis digital dan sosial di Indonesia.
     

     
    Sementara itu, Rektor Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan, Yayat Sujatna, turut menyoroti besarnya skala Muhammadiyah secara numerik. Ia menyebutkan, Muhammadiyah membawahi berbagai lembaga pendidikan dari PAUD hingga universitas, rumah sakit, panti asuhan, jompo, lembaga filantropi, dan bahkan lembaga keuangan.
     
    Namun Yayat juga menekankan tantangan internal Muhammadiyah, yakni jalannya lembaga-lembaga tersebut masih cenderung sporadis dan terfragmentasi.
     
    “Ini bisa dijamaahkan, diagregasi, dan dikuatkan dengan satu kata yakni digitalisasi. Kalau tidak digitalisasi, saya kira agak sulit,” ungkapnya.
     
    Lebih lanjut, Yayat mengingatkan bahwa kolaborasi ini bukan semata soal bisnis, tetapi soal bagaimana memajukan mu’amalah secara berjamaah. “Mungkin kita perlu berjamaah dalam mu’amalah, tidak semata berjamaah dalam sholat,” pungkasnya.

     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • PDI Perjuangan: Jasa dan peran Bung Karno dikenang dunia internasional

    PDI Perjuangan: Jasa dan peran Bung Karno dikenang dunia internasional

    Jakarta (ANTARA) – Ketua DPP PDI Perjuangan Ahmad Basarah mengatakan jasa dan peran Presiden pertama RI Ir Soekarno alias Bung Karno diakui dan dikenang oleh dunia internasional, sehingga bangsa Indonesia hendaknya terus bangga.

    “Pada sejumlah negara, nama Bung Karno diabadikan di berbagai jalan protokol, gedung, hingga taman. Di kota Rabat, Maroko, ada Jalan Soekarno dekat Gedung Parlemen, sedangkan di Tunisia ada Jalan Soekarno yang diresmikan di hari lahir Bung Karno. Di Ankara, Turki, juga ada Ahmed Soekarno Street, terletak di depan KBRI Ankara,’’ kata Basarah dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

    Saat memberi sambutan pada acara Haul Ke-55 Bung Karno di Jakarta (21/6), Ketua Fraksi PDI Perjuangan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) itu menjelaskan pemberian nama Soekarno di berbagai jalan itu merupakan bentuk penghargaan dunia internasional atas jasa Bung Karno dalam mendukung kemerdekaan negara-negara tersebut.

    Peran Bung Karno mewujudkan Konferensi Asia Afrika di Bandung, Jawa Barat, kata dia, juga membekas di hati para pemimpin berbagai negara Asia-Afrika.

    Pandangan Basarah pun dibenarkan oleh Ketua Dewan Pakar Majelis Pembinaan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah Prof. Muhammad Amin Abdullah, yang tampil sebagai salah satu pembicara dalam acara itu.

    Menurut Amin, Bung Karno sangat dihormati dunia karena 4P, yakni sebagai proklamator, penggali Pancasila, presiden pertama, dan pembaharu pemikiran keislaman.

    ‘’Dengan “P” pertama (proklamator), Bung Karno dikenal dunia sebagai tokoh yang bukan hanya memerdekakan Indonesia, melainkan juga mendorong 49 negara-negara terjajah di Asia dan Afrika untuk sama-sama merdeka, seperti dijelaskan Pak Ahmad Basarah,’’ ucap Amin dalam kesempatan yang sama.

    Kemudian dengan “P’” kedua, yakni penggali Pancasila, lanjut dia, Bung Karno dikenal sebagai the Great Thinker dari Dunia Timur yang dikagumi para pemimpin dunia antara lain karena pidato Bung Karno pada 30 September 1960 yang berjudul To Build The World a New berhasil menggetarkan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).

    Sementara dengan “P” ketiga (presiden pertama), ia menyampaikan bahwa Bung Karno selalu dikenang rakyatnya. Bung Karno memimpin negara besar bernama Indonesia, yang ketika merdeka pada 1945 dihuni oleh 90 juta penduduk yang mencintainya.

    Terakhir, Bung Karno sangat dikenal sebagai “P” keempat, yakni pembaharu pemikiran keislaman. Menurut Amin, Putera Sang Fajar itu dikenal sebagai tokoh yang menganjurkan umat Islam di Nusantara agar meninggalkan taklid dalam beragama, harus rasional, dan harus memahami Islam dari apinya, bukan dari abunya.

    Sejak era sebelum kemerdekaan, dirinya menuturkan Bung Karno sudah mengkritik penggunaan istilah sayyid sebab umat manusia sederajat, tetapi kini tren sayyid muncul kembali dengan istilah habib.

    Disebutkan bahwa Bung Karno juga dulu mengkritik istilah khalifah, namun sekarang muncul kembali istilah khilafah.

    Selain Basarah dan Amin, Wakil Ketua Umum PP Bamusi Nasirul Falah Amru (Gus Falah) serta Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Haji Miftah Faqih juga tampil berbicara di acara haul itu.

    Menurut Gus Falah, Bung Karno merupakan seorang santri moderat yang setia menuntut ilmu dari berbagai sumber, mulai dari tokoh sekaliber Kiai Haji Hasyim Asy’ari sampai tokoh besar HOS Tjokroaminoto.

    ‘’Semangatnya menuntut ilmu itu membuat Bung Karno berwawasan luas, moderat dalam berpikir. Karena itu beliau menjadi pembaharu pemikiran Islam yang dikenal oleh dunia internasional,’’ tutur Gus Falah.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kisah Tragis Mahasiswa Cerdas UMP: Tugas Dokumentasi Berujung Duka di Kalipagu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 Juni 2025

    Kisah Tragis Mahasiswa Cerdas UMP: Tugas Dokumentasi Berujung Duka di Kalipagu Regional 23 Juni 2025

    Kisah Tragis Mahasiswa Cerdas UMP: Tugas Dokumentasi Berujung Duka di Kalipagu
    Tim Redaksi
    PURWOKERTO, KOMPAS.com –
    Seorang mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) dilaporkan tewas
    tenggelam di kedung
    Kalipagu, Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturraden, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, pada Minggu (22/6/2025).
    Korban diketahui bernama Bramasta Ahmad Rifai (20), mahasiswa Fakultas Agama Islam asal Desa Bedagas, Kecamatan Pengadegan, Kabupaten Purbalingga.
    Plt Kapolsek Baturraden, Iptu Mufied Bayu Aji, membenarkan insiden tragis tersebut.
    Menurut Bayu, kejadian bermula saat korban bersama tiga temannya mengunjungi Kalipagu sekitar pukul 09.00 WIB untuk mengerjakan tugas kuliah berupa dokumentasi foto dan video.
    “Informasinya, mereka ke lokasi dalam rangka mengerjakan tugas dengan membuat dokumentasi foto dan video,” kata Bayu kepada wartawan.
    Usai mengambil gambar, Bramasta mengajak dua temannya untuk berenang di kedung, namun ajakan itu ditolak karena keduanya merasa lelah dan tidak bisa berenang.
    “Korban kemudian berenang ke tengah, kembali ke pinggir, lalu berenang lagi ke tengah. Saat itu dia terlihat kesulitan dan memberi isyarat minta tolong,” ujar Bayu.
    Melihat kejadian tersebut, kedua temannya panik dan langsung meminta pertolongan kepada pengunjung lain yang melintas menuju Curug Pengantin.
    Korban kemudian berhasil dievakuasi dalam kondisi tak sadarkan diri.
    “Tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik maupun luka luar. Dugaan kuat korban meninggal karena tenggelam,” jelas Bayu.
    Evakuasi dilakukan warga Dusun Kalipagu dan korban dibawa ke Balai RW setempat sekitar pukul 12.30 WIB.
    Rektor UMP, Prof Dr Jebul Suroso, menyampaikan duka mendalam atas kehilangan salah satu mahasiswanya.
    “Bramasta adalah mahasiswa cerdas, santun, dan selalu menunjukkan semangat tinggi dalam belajar. Ia terpilih sebagai salah satu kader unggulan di kampus kami. Kehilangan ini amat memukul kami semua,” ujarnya.
    Kepala Biro Humas dan Protokol UMP, Irfan Fatkhurohman, menegaskan bahwa pihak kampus akan mendampingi keluarga korban, serta memastikan seluruh proses administrasi termasuk pemulangan jenazah berjalan lancar.
    “Semoga keteladanan Bramasta Ahmad Rifai sebagai pribadi berprestasi dan berakhlak mulia terus menginspirasi rekan-rekan mahasiswa lainnya,” ujar Irfan.
    UMP juga mengimbau seluruh mahasiswa agar lebih waspada saat melakukan aktivitas luar kampus, terutama di kawasan wisata alam dan perairan.
    Untuk mengenang almarhum, sivitas akademika UMP akan menggelar salat gaib dan doa bersama sebagai bentuk penghormatan terakhir.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serangan Israel ke Iran Termasuk Tindakan Agresi, Lembaga Internasional Harus Turun Tangan

    Serangan Israel ke Iran Termasuk Tindakan Agresi, Lembaga Internasional Harus Turun Tangan

    JAKARTA – Pakar Hukum Internasional Universitas Muhammadiyah Surabaya, Satria Unggul Wicaksana menilai serangan militer Israel ke wilayah yang disebut sebagai pangkalan Iran pada 13 Juni 2025 merupakan pelanggaran prinsip-prinsip dasar Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan kini memicu eskalasi konflik global.

    “Dalam Piagam PBB Pasal 2 Ayat 4 ditegaskan bahwa setiap negara anggota wajib menahan diri dari ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara lain. Serangan ini jelas mencederai prinsip tersebut,” ujarnya, Minggu 22 Juni 2025.

    Menurut dia, meski Israel mengklaim serangan tersebut ditujukan untuk mencegah penguatan militer Iran di tengah proses perundingan antara Amerika Serikat dan Iran, tindakan sepihak semacam ini dapat menimbulkan ketegangan yang lebih luas.

    Terlebih, Israel bukan pertama kali melakukan serangan ke negara-negara lain, di mana sebelumnya mereka juga melakukan operasi militer ke Lebanon, Suriah, hingga Irak. “Serangan terbaru yang dinamai Rising Lion ini sangat berbahaya karena bisa memicu keterlibatan sekutu-sekutu besar seperti Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara yang dikenal memiliki kedekatan dengan Iran,” tambah Satria.

    Dia mengungkapkan, kemungkinan Iran akan menggunakan hak untuk membela diri sebagaimana diatur dalam Pasal 51 Piagam PBB, yang mengizinkan negara melakukan pertahanan diri atau retaliasi jika diserang terlebih dahulu. Dalam konteks ini, langkah Israel bisa dianggap sebagai agresi militer yang sah untuk direspons menurut hukum internasional.

    Dia menambahkan, konflik yang dibiarkan tanpa penyelesaian objektif oleh lembaga internasional seperti Dewan Keamanan PBB berisiko berkembang menjadi perang berskala global. “Bila negara-negara yang seharusnya berperan sebagai mediator justru tidak mampu menengahi atau bersikap objektif, maka potensi meletusnya Perang Dunia Ketiga menjadi sangat nyata. Kita harus dudukkan persoalan ini secara jernih, siapa yang melakukan serangan lebih dulu, dialah yang bertanggung jawab secara hukum internasional,” tukasnya.

    Satria menegaskan, serangan Israel ke wilayah Iran bisa dikategorikan sebagai agresi berdasarkan Resolusi Majelis Umum PBB Tahun 1974 tentang Definisi Agresi, Pasal 5 Ayat 1. “Jika konflik ini bisa diselesaikan melalui jalur damai, seperti melalui Mahkamah Internasional, tentu akan lebih baik. Namun jika tidak, kita sedang berdiri di ambang krisis global yang bisa berkembang menjadi bencana besar,” tutupnya.

  • ITMU Tawarkan Laptop Lokal Rasa Global

    ITMU Tawarkan Laptop Lokal Rasa Global

    Jakarta

    ITMU merilis deretan laptop baru yang ditujukan untuk kalangan pelajar, UMKM, tenaga pengajar, sampai profesional muda.

    Produk ini resmi diluncurkan pada 17 Juni 2025 di Universitas Muhammadiyah Jakarta oleh LP UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, berkolaborasi dengan PT Sinar Fajar Berkarya.

    Semua unit laptop ITMU lolos uji MIL-STD 810H, standar militer yang menggaransi ketahanan terhadap suhu ekstrem, kelembaban tinggi, getaran, guncangan, debu, dan cipratan air. Cocok untuk pengguna yang sering mobile atau bekerja di lapangan.

    “ITMU bukan hanya soal performa, tapi juga daya tahan. Standar military grade yang kami terapkan memberikan rasa aman bagi pengguna di berbagai kondisi,” kata CTO PT Sinar Fajar Berkarya Dora Bernadisman, dalam keterangan yang diterima detikINET.

    Untuk jenis produknya ada dua yaitu lini Litebook dan Midbook. Di lini Litebook ada seri Litebook LTVEK2 (Intel Core i5 Gen 12) dan Litebook LTEGU8 (AMD Ryzen 5). Cocok digunakan untuk pelajar, mahasiswa, dan UMKM yang mengutamakan harga terjangkau dengan kinerja cukup untuk tugas sehari-hari.

    Sementara untuk kecepatan menggunakan RAM 8GB DDR4 dan SSD NVMe 256GB untuk respons sistem yang cepat. Didukung pula dengan AI dan IoT-ready, mendukung integrasi ekosistem perangkat cerdas. Fitur lainnya yaitu, fingerprint dan face recognition pada seri tertentu untuk proteksi data dan fast charging.

    Selanjutnya dari lini Midbook ada seri ITMU Midbook LTCPSY (Intel Core i3 Gen 12) dan Midbook LTWR6S (Intel Core i5 Gen 12). Produk ini cocok untuk pengguna menengah yang butuh fitur tambahan seperti fingerprint dan backlit keyboard.

    Semua laptop ITMU hadir dengan layar 14″ FHD, port lengkap (HDMI, USB, USB-C, SD Card), audio jernih, serta sistem operasi Windows 11 Home pre-installed.

    Dalam keterangan yang sama, Ketua LP UMKM Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Tony Firmansah, menyampaikan ITMU lahir dari kebutuhan nyata masyarakat akan perkembangan teknologi. Ini bukan sekadar laptop, tetapi alat perjuangan untuk pendidikan, dakwah, dan wirausaha.

    Ia pun menegaskan bahwa ITMU tak hanya soal teknologi, tapi juga kontribusi pada negeri. Dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 40% untuk lini laptop, ITMU memenuhi standar nasional dan mendukung industri dalam negeri.

    (asj/asj)