Organisasi: Muhammadiyah

  • Pemprov Jakarta Kebut Penyusunan Pergub Sekolah Swasta Gratis – Page 3

    Pemprov Jakarta Kebut Penyusunan Pergub Sekolah Swasta Gratis – Page 3

    Berikut daftar 40 sekolah swasta gratis di Jakarta:

    Jenjang SD

    1. SD Bhakti Luhur, Petogogan, Jakarta Selatan

    2. SDS Bina Pusaka, Koja, Jakarta Utara

    Jenjang SMP

    1. SMP Muhammadiyah 32, Keagungan, Jakarta Barat

    2. SMP Al Inayah, Kedoya Utara, Jakarta Barat

    3. SMP Triwibawa, Gunung Sahari Utara, Jakarta Pusat

    4. SMP Trisula Perwari 2, Paseban, Jakarta Pusat

    5. SMP Trisula Perwari I Jakarta, Pasar Manggis, Jakarta Selatan

    6. SMP Yaspia, Rawa Terate, Jakarta Timur

    7. SMP Sejahtera, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    8. SMP Darul Maarif, Semper Timur, Jakarta Utara

    9. SMP Al Hasanah, Sukabumi Utara, Jakarta Barat

    10. SMP Yakpi I DKI Jaya, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    Jenjang SLB

    1. SLB BC Alfiany, Cengkareng Barat, Jakarta Barat

    2. SLB BC Abdi Pratama, Munjul, Jakarta Timur

    Jenjang SMA

    1. SMA Lamaholot, Rawa Buaya, Jakarta Barat

    2. SMAS Budi Murni 2, Kedoya Selatan, Jakarta Barat

    3. SMAS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari, Jakarta Pusat

    4. SMAS Taman Madya I Jakarta, Serdang, Jakarta Pusat

    5. SMA Plus Khadijah Islamic School, Lebak Bulus, Jakarta Selatan

    6. SMAS Muhammadiyah 12 Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    7. SMA Teladan 1 Jakarta, Susukan, Jakarta Timur

    8. SMAS Gita Kirtri 2, Sunter Jaya, Jakarta Utara

    9. SMAS Al Khairiyah Jakarta, Lagoa, Jakarta Utara

    10. SMAS Wijaya Kusuma, Rambutan, Jakarta Timur

    Jenjang SMK

    1. SMKS Citra Utama, Tegal Alur, Jakarta Barat

    2. SMKS Maarif Jakarta, Grogol, Jakarta Barat

    3. SMKS At Taqwa Jakarta, Gunung Sahari Utra, Jakarta Pusat

    4. SMKS Taman Siswa 2, Kemayoran, Jakarta Pusat

    5. SMKS PGRI 15 Jakarta, Petukangan Utara, Jakarta Selatan

    6. SMKS Cyber Media, Pancoran, Jakarta Selatan

    7. SMK Gapura Merah Putih, Ciganjur, Jakarta Selatan

    8. SMKS Cipta Krya Jakarta, Kayu Manis, Jakarta Timur

    9. SMK Bina Nusa Mandiri, Ciracas, Jakarta Timur

    10. SMKS Fajar Indah, Pademangan Barat, Jakarta Utara

    11. SMKS Sari Putra, Semper Barat, Jakarta Utara

    12. SMKS YP IPPI Petojo, Petojo Utara, Jakarta Pusat

    13. SMK Katolik Saint Joseph, Kenari, Jakarta Pusat

    14. SMK Jagakarsa, Jagakarsa, Jakarta Selatan

    15. SMKS YPK-Kesatuan, Manggarai, Jakarta Selatan

    16. SMKS Laboratorium Jakarta, Pondok Kopi, Jakarta Timur

     

  • JMFF 2025 dorong lahirnya Jakarta sebagai Kota Cinema

    JMFF 2025 dorong lahirnya Jakarta sebagai Kota Cinema

    Konferensi pers Jakarta Millenial Film Festival (JMFF) 2025 di Jakarta Pusat, Selasa (15/7/2025) (ANTARA/HO-JMFF)

    JMFF 2025 dorong lahirnya Jakarta sebagai Kota Cinema
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Rabu, 16 Juli 2025 – 06:29 WIB

    Elshinta.com – Jakarta Millenial Film Festival (JMFF) 2025 dapat mendorong lahirnya Jakarta sebagai Kota Cinema sekaligus pusat pembangunan perfilman nasional, kata Ketua Panitia JMFF 2025, Munir saat konferensi pers di Jakarta, Selasa.

    JMFF adalah ajang prestisius yang didedikasikan untuk memajukan perfilman nasional, khususnya dari perspektif generasi muda.

    “Acara ini tidak hanya menjadi ruang ekspresi kreatif anak muda, tetapi juga momentum untuk mendorong keterlibatan negara dalam penguatan ekosistem perfilman nasional,” kata Munir.

    Ia mengungkapkan, JMFF 2025 akan memperebutkan trofi bergilir Jaya Center Foundation, uang tunai dan berbagai hadiah menarik lainnya.

    “Penyelenggaraan festival ini didukung berbagai pihak di antaranya Dinas Kebudayaan DKI, Badan Perfilman Indonesia (BPI), Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Universitas Teknologi Muhammadiyah,” ucap Munir.

    Munir menjelaskan, panitia telah membuka pendaftaran bagi semua pihak yang ingin berkompetisi di JMFF 2025 sejak 15 Mei hingga 20 Juli mendatang.

    “Kami akan mengumumkan juara untuk pemain dan sutradara serta film terbaik untuk kategori pelajar dan masyarakat umum,” paparnya.

    Menurutnya, sudah ada 120 peserta yang mengirimkan karya film pendeknya untuk ikut serta dalam ajang ini.

    “Mereka dapat mengirimkan lebih dari satu karya film pendek yang nantinya akan dipilih oleh tim juri untuk meraih juara,” ujarnya.

    Sementara itu, perwakilan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Muhammad Amin menyatakan pihaknya hadir untuk melindungi dan memberikan kebebasan dalam melaksanakan pemajuan kebudayaan masyarakat.

    “Pemprov DKI telah mengadakan pemajuan kebudayaan berupa pelatihan seni teater bagi pelajar di lima wilayah kota, sebagai cikal bakal melahirkan sineas muda di bidang perfilman,” tukasnya.

    Sedangkan Ketua Umum Badan Perfilman Indonesia (BPI) Gunawan Panggaru menilai Jakarta berpotensi menjadi kota cinema.

    “Sebab, sejak dahulu sudah menjadi pusat film, sumber daya, prasarana dan tenaga profesional untuk menjadi Kota Cinema ada di Jakarta,” katanya.

    Sumber : Antara

  • 10 SD Negeri di Gunungkidul Tak Dapat Siswa, Zonasi dan Demografi Jadi Sorotan

    10 SD Negeri di Gunungkidul Tak Dapat Siswa, Zonasi dan Demografi Jadi Sorotan

    Liputan6.com, Gunungkidul – Dunia pendidikan dasar di Kabupaten Gunungkidul kembali menghadapi tantangan serius. Dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 17 Sekolah Dasar (SD) tercatat tidak memperoleh satu pun peserta didik baru.

    Fenomena ini menjadi catatan kelabu yang memperpanjang deretan persoalan pendidikan di Bumi Handayani. Data dari Dinas Pendidikan Gunungkidul menyebutkan, dari 17 sekolah tersebut, 10 di antaranya merupakan SD negeri, sedangkan sisanya merupakan lembaga pendidikan swasta.

    Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan kelangsungan pendidikan dasar, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah atau daerah pegunungan. Sekretaris Disdik Gunungkidul, Agus Subariyanta, menjelaskan bahwa proses pendaftaran SPMB telah dibuka sejak awal Mei 2025. Namun, kenyataan di lapangan justru jauh dari ekspektasi.

    “Memang ada SD yang tidak mendapatkan pendaftar dalam SPMB tahun ajaran 2025-2026,” ujar Agus.

    Ia mengungkapkan bahwa ketimpangan antara jumlah lulusan TK dan kuota bangku SD menjadi faktor utama. Tahun ini, terdapat 9.216 kursi disiapkan untuk siswa baru SD, sementara jumlah lulusan TK hanya 7.903 anak.

    Kekosongan murid ini tak hanya terjadi di sekolah negeri, namun juga merembet ke swasta. Beberapa sekolah negeri yang tidak mendapat siswa baru tersebar di berbagai kapanewon, seperti SD Negeri Kropakan dan SD Negeri Puleireng di Tepus, serta SD Negeri Jaten dan SD Negeri Tanjungsari di Playen.

    Sementara itu, sekolah swasta yang terdampak antara lain SD Muhammadiyah Gebang Rongkop, SD Muhammadiyah Wareng, dan SD Swasta Sanjaya Giring Paliyan.

    Namun demikian, pihak Dinas tidak akan langsung menutup sekolah-sekolah tersebut. Menurut Agus, Dinas Pendidikan akan memantau situasi selama tiga tahun. Bila tidak juga mendapatkan siswa, opsi penggabungan dengan sekolah terdekat akan dipertimbangkan.

    “Kami akan terus memantau. Jika selama tiga tahun tidak ada perkembangan, tentu opsi penggabungan sekolah menjadi realistis,” jelasnya.

    Tak hanya itu, di tingkat SMP pun, fenomena serupa juga terjadi. Tercatat, sebanyak 20 SMP swasta tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran ini. Agus Subariyanta menegaskan bahwa ini bagian dari dinamika demografi yang memang terus berubah.

    “Kalau ada sekolah kekurangan murid bukan masalah besar, karena jumlah bangku lebih banyak dari jumlah lulusan. Ini wajar terjadi di daerah seperti Gunungkidul,” ujarnya.

     

  • 10 SD Negeri di Gunungkidul Tak Dapat Siswa, Zonasi dan Demografi Jadi Sorotan

    10 SD Negeri di Gunungkidul Tak Dapat Siswa, Zonasi dan Demografi Jadi Sorotan

    Liputan6.com, Gunungkidul – Dunia pendidikan dasar di Kabupaten Gunungkidul kembali menghadapi tantangan serius. Dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) untuk tahun ajaran 2025/2026, sebanyak 17 Sekolah Dasar (SD) tercatat tidak memperoleh satu pun peserta didik baru.

    Fenomena ini menjadi catatan kelabu yang memperpanjang deretan persoalan pendidikan di Bumi Handayani. Data dari Dinas Pendidikan Gunungkidul menyebutkan, dari 17 sekolah tersebut, 10 di antaranya merupakan SD negeri, sedangkan sisanya merupakan lembaga pendidikan swasta.

    Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan kelangsungan pendidikan dasar, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk rendah atau daerah pegunungan. Sekretaris Disdik Gunungkidul, Agus Subariyanta, menjelaskan bahwa proses pendaftaran SPMB telah dibuka sejak awal Mei 2025. Namun, kenyataan di lapangan justru jauh dari ekspektasi.

    “Memang ada SD yang tidak mendapatkan pendaftar dalam SPMB tahun ajaran 2025-2026,” ujar Agus.

    Ia mengungkapkan bahwa ketimpangan antara jumlah lulusan TK dan kuota bangku SD menjadi faktor utama. Tahun ini, terdapat 9.216 kursi disiapkan untuk siswa baru SD, sementara jumlah lulusan TK hanya 7.903 anak.

    Kekosongan murid ini tak hanya terjadi di sekolah negeri, namun juga merembet ke swasta. Beberapa sekolah negeri yang tidak mendapat siswa baru tersebar di berbagai kapanewon, seperti SD Negeri Kropakan dan SD Negeri Puleireng di Tepus, serta SD Negeri Jaten dan SD Negeri Tanjungsari di Playen.

    Sementara itu, sekolah swasta yang terdampak antara lain SD Muhammadiyah Gebang Rongkop, SD Muhammadiyah Wareng, dan SD Swasta Sanjaya Giring Paliyan.

    Namun demikian, pihak Dinas tidak akan langsung menutup sekolah-sekolah tersebut. Menurut Agus, Dinas Pendidikan akan memantau situasi selama tiga tahun. Bila tidak juga mendapatkan siswa, opsi penggabungan dengan sekolah terdekat akan dipertimbangkan.

    “Kami akan terus memantau. Jika selama tiga tahun tidak ada perkembangan, tentu opsi penggabungan sekolah menjadi realistis,” jelasnya.

    Tak hanya itu, di tingkat SMP pun, fenomena serupa juga terjadi. Tercatat, sebanyak 20 SMP swasta tidak mendapatkan siswa baru pada tahun ajaran ini. Agus Subariyanta menegaskan bahwa ini bagian dari dinamika demografi yang memang terus berubah.

    “Kalau ada sekolah kekurangan murid bukan masalah besar, karena jumlah bangku lebih banyak dari jumlah lulusan. Ini wajar terjadi di daerah seperti Gunungkidul,” ujarnya.

     

  • Keren, Mahasiswa UMY Bawa Buah Salak Lokal ke Kancah Internasional

    Keren, Mahasiswa UMY Bawa Buah Salak Lokal ke Kancah Internasional

    Liputan6.com, Yogyakarta – Arif Reksa Pambudi, mahasiswa semester dua Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), merancang sistem produksi salak yang lebih efisien dan modern, berbasis potensi lokal dan didukung pemanfaatan teknologi. Melalui Zalac Food Indonesia, Reksa berhasil memberdayakan lebih dari 200 petani salak di lereng Gunung Merapi dan menjadi bukti nyata tanggung jawab generasi muda terhadap desa.

    “Anak muda perlu menjadi katalisator dalam dunia pertanian seperti ini. Urgensi pengembangan desa sangat tinggi, dan menurut saya, menjadi petani milenial di DI Yogyakarta adalah hal yang membanggakan,” ujar Reksa saat ditemui di Gedung AR Fachruddin A, UMY.

    Reksa yang mengelola bisnis ini tidak hanya fokus pada pengolahan hasil panen, tetapi juga pada distribusi salak, terutama jenis “Salak Nglumut”, varietas unggulan Gunung Merapi yang berkualitas premium dan menjadi komoditas ekspor andalan. Zalac Food Indonesia bersama dengan kelompok Tani Ngudi Luhur kini rutin mengirimkan salak dua hingga tiga kali seminggu ke berbagai negara, seperti Jerman, Kamboja, Thailand, Malaysia, dan Tiongkok.

     

    “Kami menerapkan konsep pertanian sirkular, di mana semua bagian dari salak, yakni buah, kulit, hingga biji, kami manfaatkan untuk menghasilkan produk bernilai tambah. Buah yang tak layak ekspor diolah kembali menjadi produk turunan,” jelasnya.

    Reksa mengatakan bahwa produk unggulan Zalac Food Indonesia antara lain manisan, dodol, geplak, cokelat, bakpia, selai, sirup, dan crackers. Kulit salak disanitasi menjadi teh herbal, sedangkan bijinya diolah menjadi wedang kentos, yakni minuman menyerupai kopi dari biji salak.

    Dia menambahkan bahwa bisnisnya yang tengah berkembang, namun tantangan besarnya adalah membagi waktu dengan aktivitas perkuliahan. Sebagai penerima beasiswa penuh di FH UMY, ia dituntut menjaga prestasi akademik dan aktif berorganisasi. “Tantangan terbesar adalah manajemen waktu. Saya harus cermat mengatur prioritas, karena akademik tetap yang utama,” tegasnya.

    Reksa yang aktif dalam mendorong pengembangan potensi desa ini kini menyandang predikat Young Ambassador Agriculture 2025 dari Kementerian Pertanian, tengah bekerja sama dengan SEBI (Startup and Business Incubator) UMY untuk menjadikan Kaliurang sebagai kawasan agrowisata dan ekowisata berbasis pertanian terpadu. “Harapannya, pengembangan ini bisa memberdayakan lebih banyak warga agar tidak sepenuhnya bergantung pada panen salak, melainkan juga dari sektor wisata edukatif yang berkelanjutan,” imbuhnya.

    Reksa menjelaskan soal, keterlibatannya di dunia pertanian bukan hanya upaya membangun ekonomi lokal, namun sebagai bentuk dorongan agar generasi muda tidak ragu terjun ke dunia agribisnis. Ia yakin bahwa dengan inovasi seperti Zalac Food Indonesia ini dan pendekatan berkelanjutan, pertanian bisa menjadi jalan masa depan yang menjanjikan. “Saya ingin menunjukkan bahwa menjadi petani adalah pilihan yang bermartabat. Desa memiliki potensi luar biasa, dan sudah saatnya anak muda melihatnya sebagai ruang tumbuh sekaligus ladang kontribusi nyata,” tutup Reksa.

  • Ini 25 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia dan Perannya dalam Sejarah

    Ini 25 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia dan Perannya dalam Sejarah

    Bisnis.com, JAKARTA – Pahlawan kemerdekaan adalah tokoh-tokoh yang berjuang untuk membebaskan Bangsa Indonesia dari penjajahan. Para pahlawan datang latar belakang yang berbeda, ada militer, ulama, perempuan, dan kaum intelektual.

    Pahlawan kemerdekaan dikenang karena semangat juang, pengorbanan, dan kontribusi mereka dalam mewujudkan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945.

    Perjuangan Kemerdekaan Indonesia

    Perjuangan kemerdekaan Indonesia berlangsung berabad-abad silam, sejak masa penjajahan Portugis, Belanda, hingga Jepang. Cara yang dilakukan rakyat Indonesia adalah melakukan perlawanan-baik diplomasi, gerakan bawah tanah, hingga perjuangan bersenjata.

    Masa pergerakan nasional dimulai sekitar awal abad ke-20 ketika muncul organisasi seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, dan kemudian Partai Nasional Indonesia (PNI). Semangat kebangsaan semakin kuat hingga akhirnya proklamasi kemerdekaan dikumandangkan oleh Soekarno dan Hatta.

    Daftar 25 Pahlawan Kemerdekaan Indonesia dan Perannya

    1. Ir. Soekarno

    Dilansir dari Arsip Nasional, Selasa (15/7/2025), Soekarno adalah Presiden pertama Republik Indonesia dan proklamator kemerdekaan bersama Mohammad Hatta. Soekarno adalah tokoh penting nasional yang memperjuangkan kemerdekaan melalui Partai Nasional Indonesia (PNI). Dia dikenal sebagai pencetus Pancasila.

    Perannya tidak hanya pada saat proklamasi, tetapi juga dalam menyatukan berbagai elemen bangsa lewat semangat nasionalisme dan anti-kolonialisme. Gagasan-gagasannya masih menjadi dasar negara hingga kini.

    2. Dr. Mohammad Hatta

    Mohammad Hatta, atau Bung Hatta adalah Wakil Presiden pertama Indonesia dan salah satu proklamator kemerdekaan. Dia merupakan tokoh intelektual yang mempelajari ekonomi dan politik di Belanda.

    Perannya sangat penting dalam diplomasi internasional pasca-proklamasi, termasuk pengakuan kedaulatan oleh Belanda lewat Konferensi Meja Bundar. Hatta juga dikenal sebagai pelopor koperasi di Indonesia.

    3. Ki Hajar Dewantara

    Ki Hajar Dewantara adalah tokoh penting dalam bidang pendidikan. Dia mendirikan Perguruan Taman Siswa pada tahun 1922, sebuah lembaga pendidikan yang memberikan akses belajar bagi anak-anak pribumi tanpa diskriminasi.

    Dalam salah satu tulisannya yang terkenal, ia menyatakan bahwa pendidikan harus “membentuk manusia merdeka lahir dan batin.” Melalui pendekatannya yang humanis dan nasionalis, Ki Hajar menanamkan semangat kebangsaan dan kemandirian melalui pendidikan. yang memberikan akses pendidikan bagi pribumi pada masa kolonial Belanda.

    Melalui sistem pendidikan yang ia rancang, Ki Hajar menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan kemandirian. Ia juga dikenal dengan semboyan “Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.”

    4. Tan Malaka

    Tan Malaka adalah tokoh revolusioner dan pemikir kiri yang aktif memperjuangkan kemerdekaan Indonesia dari luar negeri. Ia menulis banyak buku politik dan strategi perlawanan.

    Tan Malaka juga sempat diusulkan sebagai Presiden pertama RI. Meskipun pandangannya kontroversial, kontribusinya dalam menyebarkan semangat anti-imperialisme tidak bisa dipungkiri.

    5. Sutan Sjahrir

    Sutan Sjahrir adalah Perdana Menteri pertama Indonesia. Ia dikenal sebagai tokoh muda cerdas yang menjembatani diplomasi dengan negara-negara barat.

    Perannya sangat penting dalam masa awal kemerdekaan, terutama dalam menjaga eksistensi Republik di tengah tekanan militer dan politik dari Belanda dan sekutunya.

    6. H.O.S. Tjokroaminoto

    Haji Oemar Said Tjokroaminoto adalah pemimpin Sarekat Islam dan salah satu tokoh besar dalam pergerakan nasional. Ia dikenal sebagai guru para tokoh besar seperti Soekarno, Semaoen, dan Kartosuwiryo, yang kemudian menjadi tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Di bawah kepemimpinannya, Sarekat Islam berkembang pesat menjadi organisasi massa terbesar pertama di Hindia Belanda.

    Tjokroaminoto memainkan peran penting dalam memperkenalkan strategi politik modern dan organisasi massa kepada rakyat pribumi. Ia memperjuangkan keadilan sosial, ekonomi, dan kesetaraan melalui pendekatan damai dan sistematis. Ide-idenya menginspirasi banyak generasi perintis kemerdekaan untuk melawan penjajahan dengan cara yang terorganisir dan berbasis kesadaran rakyat.

    7. KH. Ahmad Dahlan

    KH. Ahmad Dahlan adalah pendiri Muhammadiyah, organisasi Islam yang menekankan pentingnya pendidikan dan kesehatan sebagai bagian dari perjuangan kemerdekaan.

    Melalui Muhammadiyah, ia menyebarkan semangat modernisme Islam dan membangun sekolah-sekolah rakyat di berbagai daerah.

    8. KH. Hasyim Asy’ari

    KH. Hasyim Asy’ari adalah pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan ulama kharismatik dari Jombang. Ia memimpin gerakan resolusi jihad yang menyerukan perjuangan bersenjata melawan penjajah.

    Peranannya sangat besar dalam membentuk basis massa santri sebagai kekuatan rakyat untuk mempertahankan kemerdekaan.

    9. Jenderal Soedirman

    Jenderal Soedirman adalah Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia. Ia memimpin perang gerilya melawan Belanda meski dalam kondisi sakit parah akibat penyakit paru-paru. Dalam keadaan ditandu, ia tetap memimpin pasukannya berpindah-pindah dari hutan ke hutan, menghindari serangan Belanda sambil menjaga semangat pasukan dan rakyat.

    Strategi gerilya yang diterapkannya berhasil memperlihatkan kepada dunia bahwa Indonesia masih memiliki kekuatan militer yang solid dan tak mudah ditaklukkan. Perjuangan Soedirman memberikan dampak besar dalam membakar semangat rakyat untuk tetap mempertahankan kemerdekaan serta mendorong tekanan internasional terhadap Belanda agar mengakui kedaulatan Indonesia.

    10. Sisingamangaraja XII

    Sisingamangaraja XII adalah raja dan pemimpin suku Batak yang memimpin perlawanan terhadap penjajah Belanda di wilayah Tapanuli.

    Ia dikenal karena perjuangannya yang konsisten hingga gugur di medan perang pada 1907.

    11. Pangeran Diponegoro

    Perpustakaan Nasional mencatatkan bahwa Pangeran Diponegoro pernah memimpin perlawanan besar-besaran terhadap penjajah Belanda dalam Perang Jawa (1825–1830). Perjuangan Pahlawan Diponenoro bangkit karena melihat ketidakadilan dan campur tangan Belanda terhadap hak tanah dan budaya lokal Jawa.

    Dengan dukungan rakyat, dia menggunakan strategi perang gerilya yang menyulitkan tentara kolonial. Perjuangannya menjadi simbol kebangkitan rakyat terhadap penjajahan dan dikenang sebagai salah satu perlawanan paling berdampak dalam sejarah Indonesia.

    Dia memimpin perlawanan karena ketidakadilan pemerintah kolonial dan pelanggaran terhadap adat serta tanah leluhur.

    12. Tuanku Imam Bonjol

    Tuanku Imam Bonjol adalah pemimpin Perang Padri di Sumatera Barat. Ia berjuang melawan Belanda dan menentang feodalisme yang menindas rakyat.

    Perjuangannya mencerminkan perpaduan antara semangat keagamaan dan nasionalisme awal.

    13. Teuku Umar

    Teuku Umar adalah pejuang Aceh yang terkenal dengan taktik berpura-pura bekerja sama dengan Belanda untuk memperkuat pasukannya.

    Setelah cukup kuat, ia kembali melawan Belanda dan menjadi sosok strategis dalam Perang Aceh.

    14. Cut Nyak Dien

    Cut Nyak Dien adalah istri Teuku Umar yang melanjutkan perjuangan melawan Belanda setelah suaminya gugur.

    Ia dikenal sebagai pejuang perempuan yang tangguh dan penuh semangat juang hingga akhir hayatnya.

    15. R.A. Kartini

    R.A. Kartini merupakan tokoh perempuan dari Jepara yang memperjuangkan hak perempuan untuk memperoleh pendidikan setara. Dalam surat-suratnya kepada sahabat Belandanya, ia mencurahkan kegelisahannya atas keterbatasan peran perempuan di masyarakat kolonial.

    Pemikiran Kartini dituangkan dalam kumpulan surat yang kemudian diterbitkan dengan judul “Habis Gelap Terbitlah Terang.” Melalui gagasan-gagasannya, Kartini menginspirasi lahirnya gerakan emansipasi perempuan Indonesia dan tetap relevan hingga saat ini.

    Pemikirannya dituangkan dalam surat-suratnya yang kemudian dibukukan dan menjadi inspirasi perjuangan kesetaraan gender.

    16. Dewi Sartika

    Dewi Sartika adalah tokoh pendidikan perempuan dari Jawa Barat. Ia mendirikan sekolah perempuan pertama di Bandung pada 1904.

    Ia percaya bahwa pendidikan adalah kunci kemajuan dan kemerdekaan perempuan Indonesia.

    17. Cut Nyak Meutia

    Cut Nyak Meutia adalah pejuang perempuan dari Aceh Utara yang memimpin pasukan rakyat melawan Belanda setelah suaminya gugur.

    Ia dikenal berani turun langsung ke medan perang dan menjadi simbol keberanian perempuan Aceh.

    18. Sutan Takdir Alisjahbana

    Sutan Takdir Alisjahbana adalah sastrawan dan tokoh bahasa yang mendorong pembentukan identitas nasional melalui kebudayaan dan bahasa Indonesia.

    Karyanya mendukung semangat persatuan dan kesadaran nasional sejak masa pergerakan awal.

    19. KH. Zainul Arifin

    KH. Zainul Arifin adalah tokoh Nahdlatul Ulama yang memimpin laskar Hizbullah dalam masa revolusi fisik.

    Ia berperan aktif dalam mengorganisasi kekuatan rakyat berbasis agama untuk mempertahankan kemerdekaan.

    20. Mohammad Natsir

    Mohammad Natsir adalah tokoh Masyumi dan Perdana Menteri RI. Ia menggagas Mosi Integral pada 3 April 1950, yang bertujuan untuk menyatukan kembali wilayah-wilayah Indonesia yang sempat terpecah dalam bentuk negara-negara bagian buatan Belanda seperti Republik Indonesia Serikat (RIS).

    Mosi Integral ini disampaikan di parlemen dan berhasil mengubah bentuk negara dari federal menjadi kesatuan. Perannya sangat penting dalam konsolidasi politik dan memperkuat integrasi nasional pasca-kemerdekaan, menjadikan Indonesia sebagai satu negara kesatuan yang berdaulat dan utuh.

    21. Amir Sjarifuddin

    Amir Sjarifuddin adalah Menteri Pertahanan pertama dan tokoh kiri yang aktif dalam pergerakan pemuda dan buruh.

    Ia turut memimpin laskar revolusi dan berperan dalam awal pembentukan struktur pertahanan negara.

    22. Rasuna Said

    Rasuna Said adalah aktivis perempuan asal Minangkabau yang dikenal sebagai orator hebat dan pembela hak perempuan serta bangsa.

    Ia merupakan satu-satunya perempuan dalam daftar Pahlawan Nasional tahun 1974.

    23. Rohana Kudus

    Rohana Kudus adalah jurnalis perempuan pertama Indonesia. Ia mendirikan surat kabar dan sekolah untuk perempuan pada masa penjajahan.

    Ia memperjuangkan pendidikan dan kebebasan perempuan sebagai bagian dari kemerdekaan bangsa.

    24. Abdul Muis

    Abdul Muis adalah tokoh pergerakan dan penulis. Ia memperjuangkan hak-hak rakyat melalui tulisan dan keterlibatannya dalam organisasi nasional.

    Ia juga menjadi anggota Volksraad dan turut menyuarakan kepentingan bangsa Indonesia.

    25. Wage Rudolf Supratman

    W.R. Supratman adalah sosok di balik lahirnya lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, yang pertama kali diperdengarkan secara instrumental dalam suasana haru dan semangat di Kongres Pemuda II tahun 1928.

    Lagu ini bukan sekadar karya musik, tetapi simbol penyatuan semangat pemuda dari seluruh nusantara. yang menjadi semangat perjuangan kemerdekaan. Lagu ini pertama kali diperdengarkan secara instrumental pada Kongres Pemuda II tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta, dan sejak saat itu menjadi simbol penting dalam perjuangan nasional.

    “Indonesia Raya” membangkitkan rasa persatuan dan nasionalisme di tengah penjajahan Belanda. Lagu tersebut sempat dilarang oleh pemerintah kolonial, tetapi tetap dinyanyikan secara sembunyi-sembunyi oleh rakyat. Karya Supratman menjadi pemicu semangat kebangsaan yang akhirnya mengantarkan Indonesia menuju proklamasi kemerdekaan.

    Perjuangan pahlawan kemerdekaan Indonesia adalah cerminan dari semangat juang tanpa pamrih demi tegaknya kemerdekaan. Mereka berasal dari berbagai suku, agama, dan latar belakang, namun bersatu untuk satu tujuan: Indonesia merdeka.

    “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa para pahlawannya.” – Ir. Soekarno

    Disclaimer: Artikel ini dihasilkan dengan bantuan kecerdasan buatan (AI) dan telah melalui proses penyuntingan oleh tim redaksi Bisnis.com untuk memastikan akurasi dan keterbacaan informasi.

  • Profil Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah – Page 3

    Profil Bank Syariah Matahari Milik Muhammadiyah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Muhammadiyah kini memiliki bank syariahnya sendiri! Hadirnya Bank Syariah Matahari (BSM) bukan sekadar penambahan daftar lembaga keuangan, melainkan penanda babak baru kemandirian ekonomi organisasi Islam terbesar di Indonesia ini. Berawal dari konversi BPR konvensional, BSM siap menjadi pusat gravitasi keuangan syariah yang memberdayakan umat.

    Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan, potensi Muhammadiyah untuk mengembangkan BSM menjadi Bank Umum Syariah (BUS) sebenarnya cukup besar. Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menyurati PP Muhammadiyah agar melakukan merger terhadap BPRS-BPRS yang berada di lingkungan Muhammadiyah.

    Menurut Anwar, OJK berharap Muhammadiyah memiliki sebuah BPRS yang besar dan kuat, yang kelak dapat menjadi cikal bakal berdirinya BUS Muhammadiyah.

    Untuk mengetahui, lebih dalam mengenai Bank Syariah Matahari, berikut profilnya:

    Bank Syariah Matahari (BSM) adalah lembaga keuangan syariah yang resmi dimiliki dan dioperasikan oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Kehadiran BSM menjadi tonggak penting dalam upaya Muhammadiyah untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat dan mengembangkan ekosistem keuangan syariah yang lebih inklusif.

    Kantor pusat Bank Syariah Matahari berlokasi di Jalan Otto Iskandardinata No. 36B, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.

     

  • PSI Ubah Logo dari Mawar Jadi Gajah, Jokowi: Menyesuaikan Permintaan Pasar Menuju Partai Super Terbuka

    PSI Ubah Logo dari Mawar Jadi Gajah, Jokowi: Menyesuaikan Permintaan Pasar Menuju Partai Super Terbuka

    FAJAR.CO.ID — Partai Solidaritas Indonesia (PSI) mengejutkan publik menjelang kongres yang akan digelar di Kota Solo, Jawa Tengah. Partai yang kini dipimpin anak mantan presiden Joko Widodo yakni Kaesang Pangarep itu mengubah bentuk logo dari mawar menjadi gajah.

    Rencananya, Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) akan dilaksanakan di Kota Solo, Jawa Tengah, pada 19-20 Juli 2025.

    PSI selama ini identik dengan logo bunga mawar pada berbagai atributnya. Kini, gambar gajah berwarna hitam dan merah menggantikan logo bunga mawar merah itu.

    Perubahan logo yang telah berganti dari mawar merah menjadi gajah hitam merah itu dapat terlihat dari beberapa atribut partai yang tersebar di Kota Solo, mulai dari spanduk, bendera, hingga poster kongres.

    Logo baru menampilkan siluet kepala gajah dari samping dengan belalai menghadap ke atas, berpadu dengan latar belakang merah dan putih.

    PSI menamai dirinya sebagai “Partai Super Terbuka” atau “PSI Partai Super Tbk” dalam berbagai spanduk dan bendera yang menghiasi venue kongres, yakni Graha Saba Buana dan Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS).

    Joko Widodo (Jokowi) pun memberikan tanggapan terkait perubahan bentuk logo pada berbagai atribut PSI. Menurutnya, perubahan termasuk logo merupakan hal yang wajar.

    “Ya, baik-baik saja. Sebuah brand itu kan perlu terus diperbaharui. Disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat, disesuaikan dengan, kalau dalam bisnis permintaan pasar,” ungkap Jokowi.

    Dia mengaku memberikan apresiasi dan menyambut baik langkah PSI melakukan perubahan besar. Menurutnya, brand dapat diubah, bahkan bisa diganti total.

  • Video: Muhammadiyah Resmi Luncurkan Bank Perekonomian Rakyat Syariah

    Video: Muhammadiyah Resmi Luncurkan Bank Perekonomian Rakyat Syariah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pimpinan pusat, Muhammadiyah Resmi meluncurkan Bank Perekonomian Rakyat Syariah, BPRS, atau disebut Bank Syariah Matahari, BSM. BPRS ini merupakan hasil konversi dari BPR Matahari Artadaya yang berada di bawah naungan Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka atau UHAMKA.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Selasa, 15/07/2025) berikut ini.

  • Bahaya Tersembunyi Konten Anomali pada Perkembangan Psikologis Anak

    Bahaya Tersembunyi Konten Anomali pada Perkembangan Psikologis Anak

    Liputan6.com, Yogyakarta – Pengawasan orang tua yang minim dan lemahnya filter dari platform digital, serta ketiadaan regulasi yang ketat, membuat konten-konten absurd seperti konten anomali semakin marak. Menurut Cahyo Setiadi Ramadhan, Dosen Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), konten anomali memiliki kemasan animasi mencolok, kata-kata jenaka, berdurasi singkat, serta dilengkapi musik atau efek suara yang menarik perhatian (ear-catching).

    “Meski tampak menghibur, konten seperti ini menyimpan potensi bahaya tersembunyi bagi perkembangan anak. Dampak psikologisnya tidak bisa diremehkan, terutama pada anak usia dini, karena konten anomali dapat memengaruhi cara anak memahami realitas di sekitarnya,” jelas Cahyo saat diwawancarai di Gedung KH Ibrahim UMY, beberapa waktu lalu.

    Cahyo mengatakan anak belum mampu menyaring dan memehami informasi karena otak anak yang masih dalam tahap berkembang. Namun paparan berkepanjangan terhadap konten semacam ini bisa menghambat perkembangan logika dan kemampuan berpikir anak, sebuah fenomena yang kerap disebut sebagai brain rot.

    Sementara, konsumsi media sosial yang bersifat pasif membuat anak kurang aktif secara mental maupun fisik, sehingga merusak keseimbangan tumbuh kembangnya terutama dengan paparan konten anomali ini.

    “Anak-anak yang tidak didampingi secara tepat berisiko menginternalisasi konten negatif sebagai sesuatu yang normal. Karena itu, peran orang tua sangat krusial dalam mengawasi, mengontrol, dan membimbing pola konsumsi media anak,” tambah Cahyo.

    Menurutnya pengawasan bukan berarti melarang total akses terhadap media sosial, namun kepada penetapan batasan yang sehat dan proporsional, baik dari segi waktu maupun durasi. Perlunya pengarahan anak dalam mengakses konten edukatif yang dapat merangsang kreativitas dan kemampuan berpikirnya.

    “Disiplin adalah kunci utama dalam menghadapi persoalan ini. Disiplin tidak selalu berarti memarahi, tetapi lebih kepada menanamkan kebiasaan positif sejak dini. Orang tua perlu ‘tega’ mengatur waktu layar anak dan konsisten terhadap aturan yang telah disepakati,” tegasnya.

    Soal antisipasi konten anomali ini Cahyo juga menekankan pentingnya inisiatif orang tua dalam menyediakan alternatif konten yang mendidik dan menyenangkan. Konten yang tidak hanya hiburan, namun mampu menstimulasi anak untuk berpikir kritis, bergerak aktif, serta berinteraksi dengan lingkungan sosialnya.