Organisasi: Muhammadiyah

  • Din Syamsuddin ajak masyarakat fokus substansi kampanye

    Din Syamsuddin ajak masyarakat fokus substansi kampanye

    Mari kita tidak terjebak dalam isu-isu artifisial yang mungkin merupakan gorengan dan permainan politikJakarta (ANTARA) –

    Cendekiawan dan politisi Islam senior sekaligus Ketua Centre for Dialogue and Cooperation among Civilizations (CDCC), Din Syamsuddin mengajak masyarakat Jakarta dan umat Islam untuk tetap fokus pada substansi kampanye.

    “Kalaupun ada pernyataan dari calon wakil gubernur Jakarta nomor urut 1, Suswono yang sempat menjadi polemik hendaknya dimaafkan. Apalagi beliau juga sudah minta maaf,” kata Din saat bertemu dengan Suswono yang didampingi Hidayat Nur Wahid, Senin (4/11) malam.

    Baca juga: Alat bantu tuna netra sudah ada di TPS H-1 pencoblosan Pilkada Jakarta

    Din mengingatkan dalam ajaran Islam, jika ada yang meminta maaf, seyogianya dimaafkan bukan malah digoreng kemana-mana.

    Din juga mengajak masyarakat Jakarta untuk fokus pada hal-hal yang lebih penting, yang menjadi perjuangan Pak Suswono untuk menyejahterakan warga Jakarta dan peduli pada pengentasan kemiskinan dan pengangguran.

    Ketua Umum PP Muhammadiyah periode 2005-2015 tersebut juga mengapresiasi pemikiran-pemikiran Suswono, yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI serta Menteri Pertanian RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    “Pemikiran-pemikiran Pak Suswono berkualitas terutama dalam bidang pertanian dan lingkungan, ” kata Din.

    Menurut Din pencalonan Suswono sebagai calon wakil gubernur DKI Jakarta memberi harapan bagi keterwakilan umat Islam.

    “Saya berharap ada kekuatan politik Islam formal yang serius memperjuangkan kepentingan umat dan selama ini PKS lah, partai asal dari Suswono, yang melakukannya melalui politik amar maruf nahi munkar untuk memperjuangkan aspirasi umat Islam baik di legislatif maupun eksekutif,” ujarnya.

    Baca juga: Bawaslu DKI antisipasi pelanggaran ketidaknetralan ASN di pilkada

    Dalam pertemuan tersebut Din juga menyampaikan dukungan penuh kepada Ridwan Kamil dan Suswono (RIDO) agar terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur untuk menciptakan Jakarta yang maju, harmonis, dan sejahtera.

    “Sebagai warga Jakarta, saya bersama keluarga memberi dukungan penuh kepada Bang Emil dan Mas Suswono maju sukses sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur. Semoga Allah SWT meridoi perjuangan beliau berdua untuk Jakarta,” ungkapnya.

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dukung RK-Suswono, Din Syamsuddin Minta Warga Tak Termakan Isu "Kartu Janda"
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        5 November 2024

    Dukung RK-Suswono, Din Syamsuddin Minta Warga Tak Termakan Isu "Kartu Janda" Megapolitan 5 November 2024

    Dukung RK-Suswono, Din Syamsuddin Minta Warga Tak Termakan Isu “Kartu Janda”
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Mantan Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah,
    Din Syamsuddin
    , menyatakan dukungannya terhadap pasangan calon gubernur dan wakil gubernur nomor urut 1,
    Ridwan Kamil-Suswono
    , pada
    Pilkada Jakarta
    2024.
    Din mengimbau warga Jakarta untuk tidak terpengaruh isu mengenai pernyataan Suswono terkait “kartu
    janda
    “. Ia meminta masyarakat tetap fokus pada program-program yang ditawarkan pasangan tersebut.
    “Pak Suswono telah mengaku bersalah, meminta maaf, dan mencabut pernyataan yang dipermasalahkan itu,” kata Din dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2024).
    Setelah permintaan maaf tersebut, Din berharap tidak ada lagi pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan isu itu untuk kepentingan politik.
    “Dalam ajaran Islam, jika ada yang meminta maaf, seyogianya dimaafkan, tidak malah digoreng ke mana-mana,” ujar Din.
    Ia juga menekankan pentingnya masyarakat fokus pada hal-hal substansial agar program-program pasangan Ridwan Kamil-Suswono, seperti peningkatan kesejahteraan serta pengentasan kemiskinan dan pengangguran di Jakarta, dapat terlaksana.
    “Jika sudah meminta maaf, maka perlu dimaafkan. Mari kita tidak terjebak dalam isu-isu artifisial yang mungkin merupakan gorengan dan permainan politik,” lanjut Din.
    Selain itu, Din mengapresiasi Suswono yang pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi IV DPR RI serta Menteri Pertanian RI di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
    Menurut dia, Suswono memiliki pemikiran berkualitas, terutama dalam bidang pertanian dan lingkungan.
    “Pemikiran-pemikiran Suswono dinilai berkualitas dan bernas, terutama dalam bidang pertanian dan lingkungan,” ucapnya.
    Din juga menyebut bahwa pencalonan Suswono dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dapat memberikan harapan baru bagi keterwakilan umat beragama dan kerja sama lintas elemen masyarakat.
    “Pak Suswono bisa menjadi harapan baru yang menitikberatkan pentingnya mewujudkan kesejahteraan umat dan kerja sama antar-elemen masyarakat,” kata Din.
    Sebelumnya, Suswono menyatakan komitmen untuk menambah kartu yatim sebagai bagian dari program Kartu Jakarta Maju (KAMU) yang diusung bersama Ridwan Kamil.
    Namun, dalam pertemuan dengan relawan Bang Japar pada Sabtu (26/10/2024), ia sempat berkelakar tentang “kartu janda” yang kemudian menimbulkan kontroversi.
    “Saya akui jika guyonan tersebut kurang tepat dan bijaksana. Apapun penjelasannya, saya sepenuhnya mengakui kesalahan saya,” ujar Suswono dalam keterangannya, Senin (28/10/2024).
    Suswono menegaskan, meski kelakar itu dimaksudkan untuk menekankan pentingnya perhatian pada anak yatim dan janda, ia menyadari bahwa penyampaiannya kurang tepat.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Prabowo Mau Bagi-bagi Becak Listrik Gratis ke Ribuan Tukang Becak

    Prabowo Mau Bagi-bagi Becak Listrik Gratis ke Ribuan Tukang Becak

    GELORA.CO – Presiden Prabowo Subianto berencana membagikan becak listrik secara cuma-cuma ke tukang becak. Becak listrik gratis ini akan diproduksi BUMN di industri pertahanan, PT LEN Industri (Persero).

    “Saya juga bekerja sama dengan Industri Pertahanan dalam hal ini PT LEN kita sudah bikin becak listrik,” kata Prabowo dalam deklarasi Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) di Jakarta, yang disiarkan live, dikutip pada Minggu (3/11/2024).

    Prabowo menyampaikan, pada tahap awal becak listrik yang diproduksi PT LEN sebanyak 1.000 unit. Prioritas yang akan jadi penerima adalah tukang becak yang masuk kategori lansia atau di atas 60 tahun.

    “Saya kira sudah hampir 1.000 yang kita bangun dan bagikan, mungkin kita akan bagikan 1.000 lagi dan kita prioritaskan kepada warga negara yang masih harus narik becak di atas 60 tahun,” ucap Prabowo.

    Untuk diketahui, program becak listrik menjadi inisiatif Prabowo agar transportasi di Tanah Air lebih ramah lingkungan awalnya dinisiasi Persatuan Becak Listrik Indonesia (PBLI).

    Gerakan ini diketuai Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina PBLI. Wiranto belum lama ini mengatakan becak Listrik ini merupakan inovasi yang diproduksi di Kota Bandung dengan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) di atas 70 persen.

    Program ini menargetkan penyebaran becak listrik di seluruh Indonesia, memberikan akses yang lebih baik kepada masyarakat di berbagai daerah.

    Prabowo ingin para penarik becak tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga lebih untuk mengayuh pedal seperti saat menarik becak tradisional. Ia menilai becak listrik juga ramah lingkungan.

    Prabowo sedih lansia jadi tukang becak

    Dalam Dialog Publik Muhammadiyah Bersama Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dikutip dari siaran YouTube Universitas Muhammadiyah Surabaya saat masa kampanye lalu, Prabowo mengaku dirinya malu melihat banyak rakyat yang hidupnya menderita karena masih berada di bawah garis kemiskinan.

    Prabowo bercerita, dirinya pernah menjumpai seorang lansia berusia 70 tahun penarik becak. Di usia yang sudah sangat renta, ia terpaksa masih mengayuh becak lantaran desakan ekonomi.

    “Kita mau rakyat kita terima penghasilan yang cukup. Saya cerita, saya lihat dengan mata kepala sendiri, bapak-bapak usia 70 tahun masih narik becak,” kata Prabowo menceritakan pertemuannya dengan penarik becak tersebut.

    “(Umur) 70 tahun narik becak, saya mau nangis. Tidak boleh di negara merdeka sekian puluh tahun rakyat kita harus narik becak di usia 70 tahun, saya sebagai mantan jenderal, malu-maluin (negara),” ucap Prabowo lagi.

    Dalam orasinya, ia juga mengaku sangat miris dengan masih banyaknya pekerja di Indonesia yang dibayar rendah.

    Padahal, kata Prabowo, negara ini bisa dibilang memiliki kekayaan alam yang sangat melimpah. Bila dikelola dengan baik, kekayaan SDA tersebut bisa mendorong perekonomian lebih maju dan pada akhirnya bisa meningkatkan taraf hidup rakyat.

    “Kita mau rakyat kita terima penghasilan yang cukup. Kita tidak mau rakyat kita terima UMR, UMR, UMR, (upah minimum)” tegas Prabowo berapi-api.

  • KPU Banyumas gelar penajaman visi dan misi pasangan calon

    KPU Banyumas gelar penajaman visi dan misi pasangan calon

    Kami sejak awal menginginkan adanya lawan dalam Pilkada Banyumas 2024, sehingga persiapannya dari dulu debatPurwokerto, Jateng (ANTARA) – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, menggelar penajaman visi, misi, dan program pasangan calon sebagai pengganti agenda debat karena Pilkada Banyumas 2024 hanya diikuti satu pasangan calon bupati dan wakil bupati.

    Dalam acara yang digelar di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Sabtu malam, paslon Bupati dan Wakil Bupati Banyumas nomor urut 1 Sadewo Tri Lastiono-Dwi Asih Lintarti diminta untuk menjawab pertanyaan yang telah disusun oleh tim panelis untuk mempertajam visi, misi, dan program psalon tersebut.

    Tim panelis terdiri atas Prof Budi Aji (Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman), Dr Sumiati, M Ag (Wakil Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Islam Universitas Islam Negeri Prof KH Saifuddin Zuhri), Dr Ecep Suwardani Yasa, M Si (jurnalis senior TV One), Dr Tobirin, M Si (Dosen Administrasi Publik Universitas Jenderal Soedirman).

    Selanjutnya, Dr Naelati Tubastuvi (Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto), Dra Oti Kusumaningsih, M Si (Wakil Dekan FISIP Universitas Wijayakusuma), dan Dr Tedy Sudrajat (Wakil Dekan Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman).

    Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim panelis itu terbagi dalam lima segmen, masing-masing terdiri atas empat pertanyaan.

    Pertanyaan-pertanyaan tersebut di antaranya berkaitan dengan pembinaan olahraga, pendidikan, kesehatan, dan perekonomian.

    Dalam hal pembinaan olahraga, calon Bupati Sadewo Tri Lastiono mengatakan permasalahan tersebut tidak bisa hanya dengan mengandalkan dukungan APBD, sehingga pihaknya kelak akan menggandeng pihak ketiga untuk ikut terlibat dalam pembinaan olahraga di Banyumas.

    Terkait dengan masalah pendidikan, dia mengatakan permasalahan zonasi sering kali menyebabkan anak-anak tidak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah negeri terdekat.

    Menurut dia, salah satu solusi yang akan dilakukan berupa gedung sekolah dasar (SD) yang telah dilakukan penggabungan dengan SD lainnya akan dimanfaatkan untuk sekolah menengah pertama (SMP) agar anak-anak tidak lagi kesulitan untuk masuk SMP negeri yang biayanya gratis.

    “Kami juga akan berkoordinasi dengan pemerintah provinsi terkait pembangunan SMA di tiap kecamatan,” katanya.

    Terkait dengan masalah perekonomian, dia mengaku akan merevitalisasi pasar-pasar tradisional agar lebih tertata dan bersih, sehingga masyarakat yang berbelanja akan merasa nyaman.

    Kendati demikian, tidak semua pertanyaan tersebut dirumuskan oleh tim panelis karena satu pertanyaan yang muncul pada segmen kelima berasal dari aspirasi masyarakat dan telah melalui tahap penyaringan yang dilakukan tim panelis, yakni masalah insentif untuk RT dan RW di Kabupaten Banyumas yang besarannya hanya Rp50 ribu.

    Terkait dengan pertanyaan tersebut, Sadewo mengaku jika terpilih sebagai Bupati Banyumas akan menaikkan besaran insentif untuk RT dan RW menjadi Rp250 ribu per bulan.

    Saat konferensi pers usai acara, pasangan Sadewo-Lintarti mengatakan nuansa acara penajaman visi dan misi tersebut berbeda dengan debat.

    “Kami sejak awal menginginkan adanya lawan dalam Pilkada Banyumas 2024, sehingga persiapannya dari dulu debat. Lebih enak debat karena kalau debat terukur, kalau saya debat sama njenengan, njenengan bisa mengukur kemampuan saya, saya bisa mengukur kemampuan panjenengan,” kata Sadewo.

    Ia mengakui pertanyaan-pertanyaan yang diajukan tim panelis cukup tajam dan melenceng dari perkiraannya, namun dia bersyukur bisa menjawabnya dengan baik.

    Semula dia menduga akan ada sanggahan dari panelis atas jawaban yang diberikan, sehingga akan terjadi semacam diskusi, namun ternyata tidak ada.

    Ia mengharapkan KPU Kabupaten Banyumas tidak menggelar kegiatan serupa untuk kedua kalinya.

    “Enggak perlulah, buang-buang anggaran,” kata Wakil Bupati Banyumas periode 2018-2023 itu.

    Sementara itu, Ketua KPU Kabupaten Banyumas Rofingatun Khasanah mengatakan sesuai dengan regulasi agenda kegiatan penajaman visi dan misi maksimal tiga kali dilakukan.

    Atas koordinasi dengan paslon, kata dia, pihaknya melaksanakan kegiatan penajaman visi dan misi itu sebanyak satu kali.

    “Sesuai regulasi Pasal 66 PKPU 13 tentang Kampanye, bagi daerah yang hanya satu pasangan calon, debat terbuka dilakukan hanya dengan bentuk penajaman visi dan misi. Jadi, bukan debat dengan tim panelis, tapi hanya penajaman visi dan misi,” katanya menegaskan.

    Baca juga: Bawaslu Banyumas kaji dugaan pelanggaran netralitas kepala desa
    Baca juga: KPU Banyumas deklarasi damai bersama satu paslon peserta Pilkada 2024
    Baca juga: Sekretaris Partai Gerindra Banyumas pastikan maju sebagai bacabup

    Pewarta: Sumarwoto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2024

  • Akademisi: Generasi Muda Harus Jadi Pionir Melawan Diskriminasi

    Akademisi: Generasi Muda Harus Jadi Pionir Melawan Diskriminasi

    Jakarta, Beritasatu.com – Akademisi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (Uhamka) Jakarta Muhammad Abdullah Darraz mengatakan, generasi muda harus menjadi pionir dalam melawan ujaran kebencian dan diskriminasi.

    Menurut Abdullah Darraz, generasi muda harus proaktif membangun komunikasi terhadap kelompok masyarakat yang rentan mendapatkan perlakuan intoleransi.

    Dengan demikian, lanjutnya, kesetaraan hak sebagai sesama warga negara Indonesia bisa terjamin.

    Menurut Abdullah, penting bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk membangun gerakan sosial yang bertujuan melawan intoleransi dan mempromosikan toleransi.

    “Generasi muda dapat menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi dan mengajak orang lain untuk bergabung,” kata Abdullah Darraz dikutip dari Antara, Sabtu (2/11/2024).

    Abdullah Darraz berpendapat, peringatan Hari Sumpah Pemuda mengajarkan bangsa Indonesia untuk bersungguh-sungguh dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

    Indonesia, lanjut dia, saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti terorisme, radikalisme, fragmentasi, dan konflik horizontal.

    Darraz menyatakan, Sumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam perbedaan. Perbedaan tidak sepatutnya menjadi alasan dan penyebab bangsa Indonesia tidak bisa maju dan jaya.

    Menurut Abdullah Darraz, dapat dipahami jika para pemuda dan pemudi yang mengikrarkan diri saat Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 berasal dari latar belakang suku, agama, dan ras yang beragam dan berbeda.
    “Oleh karena itu, Sumpah Pemuda dianggap sebagai penegasan bahwa perbedaan yang ada bukanlah penghalang untuk bersatu dan membangun bangsa,” kata Abdullah Darraz.

    Menurutnya, di dalam Sumpah Pemuda terkandung nilai-nilai demokrasi dan keadilan. Dalam kondisi apa pun, para pemuda dan pemudi Indonesia perlu terus memperjuangkan demokrasi yang adil dan bermartabat.

    Menurut dia, generasi muda perlu mempromosikan dialog dan toleransi. Dengan segala keragaman Indonesia, generasi muda harus dapat membangun komunikasi yang sehat, dan bahkan dapat berperan aktif sebagai jembatan penghubung antar kelompok dengan perbedaan keyakinan, budaya, atau latar belakang.

  • Sadigi Kenalkan Inovasi AI untuk Kesehatan-Pendidikan di Indocomtech 2024

    Sadigi Kenalkan Inovasi AI untuk Kesehatan-Pendidikan di Indocomtech 2024

    Jakarta

    Anak perusahaan Subaga Group, PT Surya Ahda Digital (Sadigi) turut mengikuti pameran teknologi dan informasi terbesar di Indonesia, Indocomtech 2024 di ICE BSD City. Pada kesempatan ini, Sadigi memperkenalkan inovasi teknologi mereka di sektor kesehatan, manajemen aset, dan pendidikan.

    Berkolaborasi dengan Muhammadiyah, Sadigi berupaya menciptakan ekosistem digital yang mendukung pertumbuhan masyarakat Indonesia. Hal ini utamanya mengingat perkembangan era digital yang semakin pesat.

    Maka dari itu, CEO Subaga Group Vendra Wasnury memperkenalkan inovasi teknologi terbaru mereka yang bernama SUL.AI.MAN (Sadigi Unified Learning Artificial Intelligence Management and Networking). Teknologi AI canggih ini yang akan menjadi inti dari berbagai solusi digital.

    “Hari ini Sadigi punya teknologi namanya SUL.AI.MAN. Kita punya AI, Artificial Intelligence yang kita kembangkan untuk mengelola ekosistem ini. Jadi, sekarang semua platform yang sudah ada hari ini, yang sudah terbentuk, yang aplikasinya sudah ada, sistemnya sudah berjalan kita hanya menyematkan platform kita untuk menarik semua data-data itu, sesuai dengan kebutuhan data-data tadi dan menghasilkan data yang komplit,” terang Vendra di acara Indocomtech, Kamis (31/10/2024).

    Lebih lanjut, Vendra menjelaskan teknologi ini mendukung berbagai macam sumber data. Jadi, tidak hanya terbatas pada text base saja tetapi memungkinkan format-format data lainnya.

    “Sistem ini tidak hanya menggunakan text base aja, tapi hampir semua data format. Jadi, mau text, mau image, mau apa itu bisa dicompile semua bisa disatukan, sehingga data ini bisa menghasilkan banyak informasi,” lanjutnya.

    Digitalisasi di Sektor Kesehatan

    Salah satu inovasi yang Sadigi perkenalkan adalah melalui sektor kesehatan dengan menciptakan aplikasi SIMRS (Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit), E-Puskemas & E-Klinik, hingga AI untuk Kebutuhan Medis dan Kesehatan Mental.

    Aplikasi SIMRS merupakan solusi digital untuk manajemen rumah sakit yang lebih efisien. Ini sesuai dengan harapan dari Sadigi untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dengan mengintegrasikan semua layanan.

    Manfaat SIMRS ERP Healthcare bagi fasilitas kesehatan yakni menjadikan pengelolaan rumah sakit menjadi lebih efektif dan efisien dalam satu sistem. Selain itu, pengolahan dan penyajian data akan dilakukan secara real time dengan sistem informasi yang cepat dan akurat.

    Vendra juga menjelaskan dalam dashboard SIMRS terdapat beberapa kategori informasi yang dapat dilihat seperti pendapatan, Sumber Daya Manusia (SDM), informasi kamar, antrian online, dan masih banyak lainnya.

    “Ada berapa banyak bidan hari ini yang bekerja, ada berapa karyawan baik laki-laki atau perempuan. Kemudian juga informasi-informasi yang detail misalnya ada berapa pengunjung, ada berapa perawat, segala macem,” ujar Vendra.

    Sementara itu, E-Puskesmas dan E-Klinik merupakan sistem digital yang memudahkan puskesmas dan klinik dalam mengelola pelayanan kesehatan secara lebih cepat dan akurat.

    Bahkan, teknologi SUL.AI.MAN turut menghadirkan AI dalam rangka melayani kebutuhan medis dan kesehatan mental. AI ini akan membantu diagnosis kesehatan fisik hingga mental, dengan fitur khusus bagi milenial dan gen Z yang menghadapi tekanan mental di era modern.

    Kemudian, Vendra juga mengenalkan MEDISis. MEDISis merupakan sistem informasi manajemen kesehatan yang menyimpan dan mengelola informasi tumbuh kembang anak secara lengkap. Misalnya seperti riwayat kesehatan yang meliputi antropometri (tinggi dan berat badan), imunisasi, tanda vital, pemeriksaan hematologi, dan masih banyak lainnya.

    “Sistem ini kita pasang di UKS (Unit Kesehatan Sekolah). Di UKS itu kita karyakan ketua-ketua kelas atau ketua kelompok dari kelas-kelas untuk mengukur tinggi badan temen-temennya. Kemudian, memasukkan data informasi itu. Setelah masuk, nanti akan keluarlah informasi di masing-masing itu secara real time,” papar Vendra.

    Manajemen Aset dengan Teknologi Terkini

    Sadigi mempersembahkan pemetaan wilayah dan pencatatan aset dengan memanfaatkan teknologi drone. Drone ini dilengkapi AI supaya pemetaan wilayah dan pencatatan aset bisa dilakukan secara akurat dan real time.

    Lebih lanjut, inovasi digital geospasial dari Sadigi tidak hanya untuk membuat peta, tetapi juga bisa menjadi fasilitas analisa yang lebih baik untuk bisnis.
    Selain itu, teknologi SUL.AI.MAN dari Sadigi juga memungkinkan perhitungan jejak karbon yang akurat. Cocok untuk mendukung upaya ramah lingkungan dan keberlanjutan bagi perusahaan maupun institusi.

    Digitalisasi di Sektor Pendidikan dengan AI

    Sadigi tidak hanya menargetkan ke sektor kesehatan dan manajemen aset saja. Melainkan merambah ke bidang pendidikan dengan menciptakan Learning Management System (LMS) berbasis AI dan Virtual Educator dengan SUL.AI.MAN.

    LMS merupakan platform pembelajaran yang memanfaatkan AI untuk menyajikan konten yang personal dan sesuai kebutuhan. Alhasil, pengalaman belajar pun menjadi lebih menarik.

    Kemudian, terdapat Virtual Educator berupa asisten virtual berbasis AI yang dirancang untuk membantu mahasiswa dan dosen berinteraksi dengan materi pelajaran, memberikan panduan, serta menjawab pertanyaan dalam waktu nyata.

    Demikian solusi AI Sadigi yang diperkenalkan di Indocomtech 2024. Sebagai tambahan informasi, pelaksanaan Indocomtech ini berlangsung dari tanggal 30 Oktober-3 November 2024. Pada kesempatan ini, pengunjung yang datang ke booth Sadigi bisa merasakan langsung bagaimana cara kerja teknologi SUL.AI.MAN.

    (akn/ega)

  • Tingkatkan Ekonomi Warga, Mahasiswa UMY Kembangkan Inovasi Olahan Buah Salak

    Tingkatkan Ekonomi Warga, Mahasiswa UMY Kembangkan Inovasi Olahan Buah Salak

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bulan Juni sampai Oktober 2024 mahasiswa Kelompok Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) fokus pada pengembangan inovasi produk olahan salak didanai oleh Kemdikbudristek sebesar 35 juta rupiah. Kegiatan bertema “Akselerasi Ekonomi Masyarakat Prasejahtera Melalui Inovasi Olahan Salak untuk Mewujudkan Villagepreneur Desa Hargobinangun” dipilih karena tantangan harga buah salak.

    Aris Slamet Widodo Kepala Divisi Pengabdian Mahasiswa, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) UMY, mengatakan melalui kegiatan pengabdian masyarakat mahasiswa KKN UMY ini harapannya dapat menambah potensi penjualan buah salak untuk mendukung perekonomian warga karena rendahnya harga buah salak.

    “Program KKN ini akan meningkatkan potensi jual buah salak yang harganya dominan rendah untuk kemudian diolah menjadi berbagai macam oalahan salak. Tidak hanya memberi nilai tambah pada produk buah salak saja, tetapi juga menjadi solusi kreatif untuk meningkatkan ekonomi lokal,” papar Aris, Senin 14 Oktober 2024.

    Salah satu cara agar perekonomian warga naik maka perlu inovasi buah salak menjadi berbagai olahan produk bernilai tinggi. Inovasi itu seperti selai salak yang dikembangkan sebagai isian bakpia, minuman imitasi kopi berbahan dasar biji salak yang kaya antioksidan dan kolagen (Ascof), minuman imitasi teh dari kulit salak (Astea), juga diperkenalkan sebagai inovasi yang memanfaatkan seluruh bagian buah.

    Dzaffrin Al Ghifary Ketua Kelompok PPK Ormawa UMY mengatakan untuk meningkatkan potensi warga yang memiliki salak dengan harga yang rendah di bawah rata-rata. Hal ini penting karena dapat membuat warga menelantarkan kebun salak dan tidak memperoleh nilai ekonomi yang sebenarnya bisa memajukan komoditas salak di desa.

    “Tujuan program kami adalah meningkatkan potensi warga lokal dan nilai ekonomis salak. Di desa Hargobinangun harga salak paling rendah bisa mencapai 2500 per kilogram. Makanya warga di sana antusiasnya kurang, akibatnya kebun salak pun terbengkalai. Karena melihat hal tersebut, kami berpikir bagaimana caranya agar komoditas salak tidak mati salah satunya dengan program kami,” tutur Dzaffrin.

    Lebih lanjut Dzaffrin menjelaskan warga Desa Hargobinangun Kecamatan Pakem, Sleman sebelumnya sudah memiliki produk olahan salak yaitu dodol dan keripik salak. Warga juga sempat ragu dengan program ini, tetapi setelah dijalankan dengan pelatihan yang dilakukan akhirnya warga bisa percaya dan program ini terus berjalan sampai saat ini. “Sebelumnya warga sudah pernah menginovasikan produk olahan salak jadi dodol dan keripik salak tapi tidak dilanjutkan. Respons warga awalnya sempat memastikan apakah kelompok kami sanggup dan bisa menjalankan programnya. Nah kami berusaha memastikan lewat pelatihan yang kami berikan. Lalu lama-kelamaan akhirnya masyarakat bisa percaya atas program yang kami jalankan,” jelas Dzaffrin.

    Ia berharap program olahan salak ini dapat berjalan terus dan berlanjut oleh masyarakat dengan hibah alat kebutuhan produksi olahan buah salak yang menjadi pendukung kegiatan. Dzaffrin juga menyampaikan keberlanjutan program ini akan membuatkan izin produk dan pendaftaran Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). “Harapannya ini bisa jadi penopang program yang sudah kami susun dan terus dilanjutkan oleh warga, karena kami juga ada hibah alat kebutuhan produksi. Ke depannya kami sedang proses pembuatan perizinan produk makanan dan akan kami daftarkan menjadi UMKM,” tutup Dzaffrin.

  • Akademisi harap generasi muda jadi pionir lawan kebencian-diskriminasi

    Akademisi harap generasi muda jadi pionir lawan kebencian-diskriminasi

    “Penting bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk membangun gerakan sosial yang bertujuan melawan intoleransi dan mempromosikan toleransi. Mereka dapat menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi dan mengajak orang

    Jakarta (ANTARA) – Akademisi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) Jakarta, Muhammad Abdullah Darraz berharap generasi muda Indonesia dapat menjadi pionir dalam melawan ujaran kebencian dan diskriminasi.

    Hal ini perlu dilakukan dengan proaktif membangun komunikasi terhadap kelompok masyarakat yang rentan mendapatkan perlakuan intoleransi. Dengan demikian, kesetaraan hak sebagai sesama warga negara Indonesia bisa terjamin.

    “Penting bagi pemuda-pemudi Indonesia untuk membangun gerakan sosial yang bertujuan melawan intoleransi dan mempromosikan toleransi. Mereka dapat menggunakan media sosial dan platform digital untuk menyebarkan pesan-pesan toleransi dan mengajak orang lain untuk bergabung,” kata Darraz dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Menurutnya, peringatan Hari Sumpah Pemuda mengajarkan bangsa ini untuk benar-benar bersungguh-sungguh dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa. Indonesia saat ini masih menghadapi berbagai tantangan, seperti terorisme, radikalisme, fragmentasi dan konflik horizontal.

    “Apalagi ketika menghadapi perhelatan kontestasi politik yang cenderung menciptakan fragmentasi sosial di tengah masyarakat, maka pesan Sumpah Pemuda mengingatkan kita akan pentingnya persatuan dan kesatuan untuk menghadapi tantangan tersebut,” jelasnya.

    Selain itu, Darraz menyatakan bahwa Sumpah Pemuda telah menegaskan prinsip keutuhan dalam Perbedaan. Perbedaan tidak sepatutnya menjadi alasan dan penyebab bangsa Indonesia tidak bisa maju dan jaya.

    Perlu dipahami jika para Pemuda-pemudi yang mengikrarkan diri pada peristiwa Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928, itu berasal dari latar belakang suku, agama, dan ras yang beragam dan berbeda.

    Oleh karena itu, Sumpah Pemuda dianggap sebagai penegasan bahwa perbedaan yang ada bukanlah penghalang untuk bersatu dan membangun bangsa.

    Ia juga mengingatkan bahwa di dalam Sumpah Pemuda terkandung nilai-nilai demokrasi dan keadilan. Dalam kondisi apapun, para pemuda dan pemudi Indonesia perlu terus memperjuangkan demokrasi yang adil dan bermartabat.

    “Melalui spirit Sumpah Pemuda, kita perlu terus berjuang untuk mencapai kemakmuran dan kesejahteraan yang adil bagi seluruh rakyat Indonesia,” ungkap tokoh muda Muhammadiyah ini.

    Selain itu, dia menambahkan bahwa generasi muda Indonesia harus punya peranan dalam menguatkan semangat nasionalisme di lingkungannya masing-masing.

    Hal ini bisa dimulai dengan mencegah sebaran informasi yang bermuatan intoleransi, radikalisme, bahkan yang mengarah pada tindak terorisme.

    “Pemuda Indonesia sedini mungkin harus meningkatkan literasi dan sikap kritis terhadap paparan Informasi. Generasi muda harus aktif mencari informasi dari berbagai sumber, tidak hanya dari media sosial, namun juga dari referensi dengan penulis yang kompeten di bidangnya. Mereka perlu belajar membedakan informasi yang kredibel dan akurat dari informasi yang menyesatkan atau provokatif,” ujar Darraz.

    Generasi muda, sambungnya, juga perlu mempromosikan dialog dan toleransi. Dengan segala keragaman Indonesia, generasi muda harus dapat membangun komunikasi yang sehat, dan bahkan dapat berperan aktif sebagai jembatan penghubung antar kelompok dengan perbedaan keyakinan, budaya, atau latar belakang.

    “Kuncinya adalah pada perjumpaan dengan komunitas yang berbeda. Mereka dapat memulai dialog yang terbuka dan saling menghormati untuk memahami perspektif yang berbeda,” pungkasnya.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Viral di Medsos, Dosen UMS Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Saat Bimbingan Skripsi

    Viral di Medsos, Dosen UMS Diduga Lakukan Pelecehan Seksual Saat Bimbingan Skripsi

    Solo, Gatra.com – Dosen pembimbing skripsi di Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) disebut melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi. Hal ini terungkap karena viral di media sosial (medsos).

    Unggahan tersebut bersumber dari akun Instagram @dpn.ums yang mengirim tulisan secara berantai sejak Kamis (4/7). “Ada kasus pelecehan dospem (katanya),” tulis akun tersebut.

    Setelah itu, akun mengirim cerita kejadian itu meski tak lengkap. Misalnya soal kapan kejadian itu hanya disebut terjadi pada hari Selasa, sekitar pukul 10.00-11.00 WIB.

    Akun tersebut menyatakan unggahan itu berdasarkan cerita korban yang dilecehkan di rumah si dosen. Saat melakukan bimbingan skripsi, dosen tersebut meminta korban untuk memeluknya. Menurut @dpn.ums, korban juga bercerita dosen tersebut memegang lututnya. “Coba peluk mr sebentar, gapapa gapapa,” tulis akun itu.

    Merespons kabar ini, Wakil Rektor IV UMS, EM Sutrisna, tak menampik adanya kejadian itu dan mengaku prihatin. Apalagi kata dia UMS merupakan kampus yang menerapkan nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan.

    ”Dosen itu kerjanya satu ngajar, dua meneliti, tiga pengabdian, yang keempat menerapkan nilai-nilai Islam Kemuhammadiyahan,” ujarnya pada wartawan, Selasa (9/7).

    Sutrisna menambahkan, pihaknya akan memberikan perlindungan apabila benar mahasiswi tersebut menjadi korban dugaan pelecehan dosen. UMS akan mengedepankan perlindungan pada mahasiswa tersebut, namun tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.

    ”Kami memastikan bahwa mahasiswa tersebut dalam perlindungan. Apapun insya Allah tidak dirugikan, seandainya kejadian ini benar (terjadi pelecehan). Kita tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah. Seandainya dugaan ini benar, tidak akan ada dampak pada bimbingan skripsi mahasiswa. Kita jamin seperti itu,” katanya.

    Sutrisna juga menjelaskan, UMS telah memiliki regulasi bahwa dosen dilarang melakukan bimbingan di luar kampus, baik untuk skripsi, tesis, maupun disertasi.

    ”Tidak diperbolehkan melakukan bimbingan skripsi di luar kampus, apalagi di rumah, tidak di jam kerja. Bahkan di resto tidak diizinkan. Itu ada dalam regulasi kota. Jelas kesalahan pertama melakukan bimbingan di luar kampus. Itu kesalahan,” jelas Sutrisna.

    Saat ini dosen pembimbing itu sudah dipanggil untuk dimintai keterangan. Pihak fakultas juga telah membuat berita acara kejadian tersebut dan diserahkan ke rektorat.

    ”Kemarin siang sudah dimintai (keterangan), dipanggil ditingkat prodi, fakultas, kemudian fakultas membuat surat ke rektorat. Nanti dari Pak Rektor melihat hasil berita acara apakah langsung dikenai sanksi atau kemungkinan besar akan dilanjutkan ke sidang komite disiplin,” tandasnya.

     

    130

  • Kemudahan Layanan Haji dan Umrah, Bank Muamalat Jajaki Kerja Sama dengan LPHU PP Muhammadiyah

    Kemudahan Layanan Haji dan Umrah, Bank Muamalat Jajaki Kerja Sama dengan LPHU PP Muhammadiyah

    Jakarta, Gatra.com  – Bank Muamalat menjajaki kerja sama dengan Lembaga Pembinaan Haji dan Umrah (LPHU) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah. Dalam rangka penjajakan kerja sama tersebut perwakilan Bank Muamalat bersilaturahmi ke Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, pada Kamis 11 Juli lalu.

    Divisi Haji Bank Muamalat Muhammad Nejum mengatakan, momentum penjajakan kerja sama antara Bank Muamalat dengan LPHU Muhammadiyah diharapkan dapat memberi keberkahan kepada kedua belah pihak. Ada sejumlah solusi haji dan umrah yang disiapkan Bank Muamalat untuk kemudahan jamaah haji. 

    “Hal ini merupakan komitmen Bank Muamalat untuk ekosistem haji,” kata Muhammad Nejum, dalam ketarangan pada Ahad, (14/7).

    Beberapa kemudahaan tersebut, yakni kemudahan pendaftaran dan pelaksanaan ibadah haji, kemudahaan pendaftaran dan pelunasan porsi haji, kemudahaan pendaftaran haji melalui pembiayaan, dan kemudahan transaksi saat beribadah. 

    “Untuk kemudahan transaksi saat beribadah kami membuat kartu ATM dengan desain yang dapat digunakan untuk bertransaksi di Arab Saudi,” kata Muhammad Nejum.

    Kemudahan lainnya, lanjut Muhammad Nejum, jamaah haji juga dapat mengetahui nilai manfaat haji yang sudah dikembangkan oleh Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) melalui Bank Muamalat. Nilai manfaat meruapakan keuntungan atau imbal hasil dari investasi dan penempatan dana haji yang dilakan BPKH. 

    Ketua LPHU PP Muhammadiyah, Uatadz Muhammad Ziyad mengatakan penjajakan kerja sama antara Bank Muamalat dan LPHU PP Muhammadiyah ini merupakan pertemuan yang pertama. 

    “Setelah ini akan kita tindak lanjuti dan berdiskusi lebih lanjut,” kata Muhammad Ziyad.

    Menurut Ziyad, beberapa kemudahan yang telah dijelaskan Bank Muamalat dalam rangka mendukung ekosistem haji membantu pemahaman calon jamaah terkait dengan bagaimana pendaftaran haji dan umrah, serta bagaimana cara pelunasan, bahkan ketika jamaah haji dalam kondisi yang emergency secara finansial.

    Ziyad menambahkan, informasi terkait kemudahan dalam pembiayaan haji ini sangat diperlukan oleh kelompok bimbingan haji  dan umrah (KBIHU) dan LPHU di daerah-daerah. 

    “LPHU PP Muhammadiyah telah menggelar rapat kerja nasional (rakernas) akhir tahun lalu, dan dilanjutkan dengan turun ke daerah-daerah. KBIHU dan LPHU di tingkat provinsi dan kabupaten/kota sangat antusias sekali,” ujar Ziyad. 

    Menurut Ziyad, salah satu dari tujuan diselenggarakannya rakernas dan konsolidasi ke daerah-daerah ini untuk mensinergikan haji dan umrah yang mandiri dan berkemajuan. 

    “Kita melihat bahwa Muhammadiyah memiliki potensi besar terhadap jemaah haji dan umrah. Karena itu, rakernas kita ini ingin mengkonsolidasikan kekuatan itu,” kata Ziyad.

    Menurut Ziyad untuk bisa melakukan konsolidasi itu maka perlu bersinergi pada seluruh stakeholder haji dan umrah. 

    Dia menambahkan, terdapat beberapa mimpi besar yang mengemuka di rakernas untuk mempermudah mobilisasi jemaah haji dan umrah ke Tanah Suci sekaligus membawa citra Indonesia untuk yang lebih baik di masa yang akan datang. 

    “Ada proyeksi ke depan seperti yang tadi telah disampaikan kita punya mimpi besar nanti kita akan beli/sewa transportasi bus untuk di Tanah Suci sehingga mempermudah jamaah kita bahkan kita juga bisa mencarter pesawat sendiri,” ungkap ustadz kondang yg sering tampil di TV.
       
    Sekretaris LPHU PP Muhammadiyah H Marjuki berharap melalui  penjajakan kerja sama antara LPHU PP Muhammadiyah dengan Bank Muamalat ini dapat membangun ekosistem haji dan umrah yang mandiri dan berkemajuan sesuai dengan yang diamanatkan Muktamar Muhammadiyah. 

    “Untuk membangun ekosistem haji dan unrah yang diamanatkan Muktamar Muhammadiyah, kita tengah menyiapkan Mudzakarah Haji yang akan dihadiri oleh LPHU Wilayah, KBIHU Muhammadiyah dan Aisyiyag dan Travel Milik Persyarikatan seluruh Indonesia,” katanya.

    73