Organisasi: Muhammadiyah

  • Telkom Luncurkan AI Campus di UMY, Dorong Lahirnya Talenta Digital RI

    Telkom Luncurkan AI Campus di UMY, Dorong Lahirnya Talenta Digital RI

    Jakarta

    PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk meluncurkan Telkom AI Campus, bagian dari inisiatif Telkom AI Center of Excellence (AI CoE), di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), kemarin. Peluncuran ini menjadi langkah Telkom untuk mempertegas posisinya sebagai pemimpin transformasi kecerdasan artifisial (AI).

    Langkah ini juga merupakan upaya Telkom untuk membangun ekosistem AI terintegrasi yang menghubungkan riset akademik, pengembangan talenta, serta penerapan teknologi di berbagai sektor industri. Hadirnya AI Campus diharapkan dapat menjadi pusat pembelajaran dan kolaborasi sehingga mendorong lahirnya inovator digital Indonesia yang mampu bersaing di tingkat global.

    Direktur Utama Telkom Dian Siswarini mengungkapkan melalui AI Campus Telkom, pihaknya mengajak mahasiswa untuk tidak hanya mempelajari teori, namun juga dapat terlibat langsung dalam berbagai proyek riset industri, mentoring, dan inkubasi.

    “Melalui kegiatan ini Telkom berkomitmen untuk melahirkan ribuan talenta AI di Indonesia. Kami ingin membangun generasi yang tidak hanya menguasai AI, namun juga bisa mengerti nilai-nilai dibaliknya agar teknologi dapat menjadi kekuatan untuk kemajuan bangsa,” ujar Dian dalam keterangan tertulis, Sabtu (25/10/2025).

    Kolaborasi Strategis dengan Startup dan Komunitas AI

    Peluncuran AI Campus juga menandai perluasan kolaborasi antara Telkom AI CoE dengan ekosistem startup nasional dan komunitas teknologi di Yogyakarta. Sejumlah startup unggulan binaan Telkom pun hadir menampilkan inovasi AI yang telah memberi dampak nyata di industrinya, antara lain:

    • RUNSystem, startup penyedia perangkat lunak ERP nasional yang telah melantai di Bursa Efek Indonesia (IDX).

    • PaperlessHospital, startup berbasis AI yang mengembangkan solusi cerdas untuk efisiensi operasional rumah sakit.

    Selain itu, Telkom AI CoE memperkuat jejaring kolaborasi melalui Komunitas Telkom AI x Markas Komdigi dengan melibatkan:

    • Xerpihan – AI Chatbot,

    • DF Labs – AI Education,

    • SUHU – AI Consultant,

    • Nutreecy.AI – AI for Health,

    • Gethired + Devcode – AI for Workforce.

    Kemitraan juga diperluas bersama Komunitas Startup Jogja, meliputi:

    • UTAS – AI for Marketing,

    • Jogja Coding House – AI Engineer,

    • Techno GIS – AI on Geographic Information System,

    • Hcelerate – AI for Research,

    • Widya Genomics – Healthtech on Genomics.

    Bangun Fondasi Talenta dan Inovasi Nasional

    Melalui inisiatif AI CoE dan AI Campus, Telkom berfokus pada pembangunan fondasi nasional di bidang kecerdasan artifisial yang meliputi riset, edukasi, serta akselerasi bisnis berbasis AI. Program ini dirancang untuk menghasilkan 113.000 talenta AI nasional, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pengembangan AI di kawasan Asia Tenggara.

    Langkah ini juga menegaskan upaya Telkom dalam mengorkestrasi ekosistem digital Indonesia yang inovatif, inklusif, dan berdaya saing tinggi. Kehadiran AI Campus di Yogyakarta menjadi simbol kehadiran Telkom di bidang AI tidak hanya berpusat di Jakarta, melainkan menjangkau seluruh lapisan ekosistem digital nasional.

    Peluncuran ini juga memperkuat keyakinan pasar bahwa transformasi digital Telkom terus bergerak pada jalur yang visioner dan berkelanjutan – menjadikan perseroan tidak hanya sebagai pelaku utama industri telekomunikasi, tetapi juga motor penggerak ekonomi digital berbasis kecerdasan artifisial di Indonesia.

    Sebagai informasi, acara peluncuran ini turut dihadiri oleh Direktur Utama Telkom Dian Siswarini, Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi, M.Sc, Sekretaris Universitas UMY Dr.Bachtiar Dwi Kurniawan, S.Fill.I., MPA, dan Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Komunikasi dan Digital Bonifasius Wahyu Pudjianto.

    (akd/akd)

  • BNN: Tim Dai Antinarkotika terobosan efektif beri pencerahan massa

    BNN: Tim Dai Antinarkotika terobosan efektif beri pencerahan massa

    “Oleh karena itu, BNN terus mendorong langkah-langkah kolaboratif, termasuk pendekatan berbasis komunitas dalam upaya menurunkan angka prevalensi tersebut,”

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) RI Komisaris Jenderal Polisi Suyudi Ario Seto menilai Tim Dai Antinarkotika yang dibentuk oleh Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah bisa menjadi terobosan efektif dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat.

    Dalam audiensi dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah di Jakarta, Senin (22/10), dia mengungkapkan saat ini jumlah penyalahguna narkotika di Indonesia masih berada di angka yang mengkhawatirkan, yakni sekitar 3,3 juta jiwa.

    “Oleh karena itu, BNN terus mendorong langkah-langkah kolaboratif, termasuk pendekatan berbasis komunitas dalam upaya menurunkan angka prevalensi tersebut,” ucap Komjen Pol. Suyudi, seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Ia menegaskan penanganan narkotika tidak bisa dilakukan sendiri oleh BNN. Untuk itu, BNN mengajak seluruh kementerian, lembaga, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama menghadapi persoalan yang mengancam generasi muda bangsa ini.

    Dengan kolaborasi yang solid dari seluruh komponen bangsa, Kepala BNN percaya Indonesia mampu menuntaskan persoalan narkotika dan melahirkan generasi Bersinar (Bersih Narkoba) yang menjadi pilar Indonesia Emas 2045.

    Dirinya pun menyampaikan apresiasi atas komitmen dan peran aktif Muhammadiyah dalam mendukung program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), khususnya dalam bidang pencegahan, salah satunya melalui pembentukan Tim Dai Antinarkotika.

    Lebih lanjut, Suyudi berharap langkah Muhammadiyah dapat menjadi contoh bagi organisasi kemasyarakatan lainnya, khususnya ormas Islam, untuk turut berperan aktif dalam memerangi penyalahgunaan narkotika.

    Didampingi oleh para Pejabat Utama (PJU) BNN RI, audiensi dengan Ketum PP Muhammadiyah dilakukan oleh Kepala BNN RI guna memperkuat sinergi lintas sektor dalam upaya P4GN, setelah bersilaturahim dengan para ulama nasional.

    Dengan demikian, pertemuan itu menjadi ajang silaturahim sekaligus mempererat sinergi dalam upaya pencegahan dan pemberantasan narkotika di Indonesia.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Perkuat Talenta Digital, Telkom-UMY Bikin 113 Ribu Orang Melek AI

    Perkuat Talenta Digital, Telkom-UMY Bikin 113 Ribu Orang Melek AI

    Jakarta

    Telkom Indonesia menjalin kolaborasi strategis dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) untuk memperkuat ekosistem pengembangan talenta digital nasional, khususnya di bidang kecerdasan artifisial (AI).

    Langkah ini menjadi bagian dari komitmen Telkom dalam mempercepat penguasaan teknologi AI di Indonesia – tidak hanya pada level pengguna, tetapi juga pencipta teknologi AI. Melalui kerja sama ini, Telkom menargetkan lahirnya generasi muda yang mampu membangun solusi berbasis AI secara mandiri, mengurangi ketergantungan pada produk luar, dan meningkatkan daya saing bangsa di kancah global.

    “Sebagai negara besar, Indonesia sangat membutuhkan banyak talenta digital yang mengerti teknologi AI. Kerja sama antara Telkom dan UMY ini sejalan dengan objektif pemerintah dalam mencetak talenta digital unggul, agar Indonesia tidak hanya menjadi market, tetapi juga pengembang teknologi AI,” ujar Direktur Utama Telkom, Dian Siswarini dikutip Kamis (23/10/2025).

    Kolaborasi Telkom dan UMY merupakan implementasi konkret dari pilar AI Center of Excellence (AI CoE) – inisiatif strategis Telkom yang berfungsi sebagai wadah kolaborasi riset, talenta, infrastruktur, dan inovasi AI lintas sektor.

    AI CoE berdiri di atas empat pilar utama. Pertama, AI Campus, wadah kolaborasi antara industri dan perguruan tinggi untuk memperkuat kurikulum serta kapasitas talenta AI. Kedua, AI Playground, laboratorium eksplorasi untuk menguji model AI secara aman dan etis. Ketiga, AI Connect, jembatan antara praktisi dan dunia bisnis untuk mempercepat inovasi. Dan keempat, AI Hub, pusat pembuktian nilai di mana lebih dari 50 proof of concept (PoC) telah dikembangkan untuk menjawab kebutuhan industri.

    Melalui kerja sama ini, Telkom mengimplementasikan pilar AI Campus, yang meliputi pengembangan kurikulum AI bersama universitas, riset kolaboratif, dan pelatihan talenta digital.

    “AI CoE ini sejalan dengan rencana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang ingin membuka program studi baru mengenai AI. Kolaborasi ini sangat strategis bagi pengembangan talenta digital Indonesia,” kata Dian Siswarini. “Kami berharap kerja sama Telkom dan UMY dapat mencetak hingga 113 ribu talenta digital Indonesia yang berkualitas,” tambahnya.

    UMY Siap Jadi Pusat Pengembangan AI Muhammadiyah

    Rektor Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Achmad Nurmandi, menyambut positif kolaborasi ini dan menegaskan pentingnya pengembangan AI Campus di seluruh kampus Muhammadiyah.

    “AI Campus memberikan manfaat besar bagi kampus Muhammadiyah dan perlu diimplementasikan secara nasional agar semakin banyak penelitian dan produk AI yang dikembangkan oleh mahasiswa Muhammadiyah,” kata Nurmandi.

    Ia menambahkan, inisiatif ini akan memperkuat kontribusi perguruan tinggi Muhammadiyah dalam mencetak talenta digital yang berdaya saing global dan siap menghadapi transformasi industri berbasis teknologi.

    Peluncuran AI CoE di UMY juga menjadi bagian dari program Digistar Connect, yang merupakan platform kolaboratif Telkom untuk mempertemukan industri dan akademisi dalam mempercepat pengembangan SDM digital nasional. Melalui sinergi dengan kampus, Telkom berharap dapat membangun fondasi kuat bagi ekosistem talenta AI Indonesia yang lebih luas, kolaboratif, dan berdampak nyata.

    “Kolaborasi dengan kampus seperti UMY adalah langkah nyata untuk membentuk generasi AI yang siap berkarya, berdaya saing global, dan berkontribusi pada masa depan industri digital Indonesia,” tutup Dian Siswarini.

    (agt/agt)

  • Temui Lembaga Agama di Kaltim, Nusron Bahas Sertipikasi Tanah Rumah Ibadah

    Temui Lembaga Agama di Kaltim, Nusron Bahas Sertipikasi Tanah Rumah Ibadah

    Jakarta

    Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid bertemu dengan organisasi masyarakat Islam dan lembaga keagamaan di Kalimantan Timur. Pertemuan ini membahas percepatan sertipikasi tanah wakaf dan rumah ibadah sekaligus mencari solusi terkait kepastian hukum atas tanah masjid dan musala di Kaltim.

    “Saya sengaja mengumpulkan Bapak/Ibu sekalian untuk mengajak bicara dari hati ke hati masalah sertifikasi masjid dan rumah ibadah,” ujar Nusron dalam keterangannya, Jumat (24/10/2025).

    Hal tersebut disampaikannya saat melakukan pertemuan di Kantor Wilayah (Kanwil) BPN Provinsi Kaltim. Nusron menegaskan sertipikasi tanah dilakukan sebagai upaya menjaga agar tidak muncul persoalan hukum di kemudian hari.

    “Jangan sampai masjid, tempat ibadat yang merupakan rumah Allah, ke depan justru bermasalah,” tegas Nusron.

    Ia menegaskan saat ini banyak masalah tanah wakaf muncul ketika nilai tanah meningkat seiring berkembangnya ekonomi dan pembangunan. Hal tersebut telah terjadi di sejumlah wilayah, terutama di Pulau Jawa, terkait proyek-proyek infrastruktur strategis.

    “Untuk masjid baru sekitar 21%, sedangkan musala hanya sekitar 10%. Dari total 2.915 bidang, baru 291 yang telah bersertipikat,” ungkapnya.

    Oleh karena itu, Nusron mengajak seluruh organisasi masyarakat Islam dan lembaga terkait untuk memperkuat sinergi dalam percepatan layanan. Hal ini termasuk beberapa elemen yang memiliki peran sentral, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Dewan Masjid Indonesia (DMI), Badan Wakaf Indonesia (BWI), serta Muhammadiyah.

    Nusron menargetkan penyelesaian sertipikasi tanah wakaf dan rumah ibadah di Kaltim dapat dilakukan dalam dua tahun ke depan. Ia juga menegaskan masalah sertipikasi masjid tidak boleh terus berlarut.

    Pada pertemuan ini, Nusron menyoroti juga banyaknya tanah wakaf yang belum memiliki Akta Ikrar Wakaf (AIW), yang seharusnya diterbitkan oleh Kementerian Agama melalui KUA. Adapun masalah ini kerap menjadi hambatan dalam proses sertipikasi.

    “Hampir semua yang datang ke kantor ini wakafnya bermasalah karena belum punya AIW, padahal masjidnya sudah jadi. Ini banyak sekali terjadi,” katanya.

    Oleh sebab itu, Nusron pun meminta seluruh pihak memperkuat koordinasi dan segera menindaklanjuti data yang ada agar masyarakat dapat beribadah dengan tenang tanpa khawatir sengketa lahan di kemudian hari.

    “Maka saya butuh komitmen kita bersama, mari kita atasi bersama-sama,” pungkasnya.

    (anl/ega)

  • Muhammadiyah Gerakkan Ijtihad Politik Baru: Dorong Demokrasi yang Bermoral dan Berkeadaban

    Muhammadiyah Gerakkan Ijtihad Politik Baru: Dorong Demokrasi yang Bermoral dan Berkeadaban

    “Melalui MLPR, kita ingin menciptakan sistem yang tetap memberi ruang bagi individu, tapi tidak mengabaikan peran partai dan kaderisasi,” jelas Basti Tetteng yang juga akademisi Universitas Negeri Makassar ini.

    Forum Tudang Sipulung akan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, mulai dari anggota DPR RI, akademisi, aktivis NGO, hingga perwakilan partai politik. Mereka akan duduk bersama membedah tantangan dan peluang reformasi sistem Pemilu ke depan.

    Kegiatan ini terbuka untuk umum dan dirancang dalam semangat “tudang sipulung”, tradisi Bugis-Makassar yang berarti duduk bersama mencari mufakat dengan hati jernih. Melalui format ini, Muhammadiyah ingin menghidupkan kembali nilai musyawarah dan kebersamaan dalam mencari solusi atas problem politik bangsa.

    “Kita ingin politik yang tidak dikuasai uang, tapi dihidupkan oleh kesadaran dan moral publik, Forum ini menjadi ruang bagi masyarakat, terutama generasi muda, untuk ikut berbicara tentang masa depan demokrasi Indonesia.” ujar Masmulyadi, Koordinator penyelenggara kegiatan.

    Dengan langkah ini, Muhammadiyah tidak hanya berbicara tentang sistem Pemilu, tetapi juga membangun kesadaran baru: bahwa demokrasi sejati hanya dapat hidup jika dilandasi keadilan, etika, dan tanggung jawab kebangsaan. (rls-sam/fajar)

  • Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H/2026 M

    Muhammadiyah Tetapkan Awal Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah 1447 H/2026 M

    Surabaya (beritajatim.com) – Pimpinan Pusat Muhammadiyah secara resmi mengumumkan hasil hisab awal bulan Ramadhan, Syawal, dan Zulhijah tahun 1447 Hijriah (2026 Masehi). Keputusan ini merupakan hasil kajian mendalam Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah berdasarkan prinsip Kalender Hijriah Global Tunggal.

    Pengumuman diambil dalam Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah yang diselenggarakan di Pekalongan tahun 1445 H/2024 M, dan dituangkan dalam Keputusan Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 86/KEP/I.0/B/2025, sebagaimana dikutip dari laman resmi muhammadiyah.or.id.

    Awal Ramadhan 1447 H/2026 M
    Ijtimak menjelang Ramadhan 1447 H terjadi pada Selasa Kliwon, 29 Syakban 1447 H, bertepatan dengan 17 Februari 2026 pukul 12:01:09 UTC. Saat Matahari terbenam hari itu, tidak ada wilayah di bumi yang memenuhi Parameter Kalender Global (PKG) 1 dengan kriteria tinggi Bulan ≥ 5° dan elongasi Bulan ≥ 8°. Adapun PKG 2 terpenuhi setelah pukul 24:00 UTC sebelum fajar di New Zealand.

    Berdasarkan analisis ini, Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadhan 1447 H jatuh pada Rabu Legi, 18 Februari 2026 M.

    Awal Syawal 1447 H/2026 M
    Ijtimak menjelang Syawal 1447 H terjadi pada Kamis Kliwon, 30 Ramadhan 1447 H, tepat 19 Maret 2026 pukul 01:23:28 UTC. Saat Matahari terbenam, terdapat wilayah di bumi yang memenuhi PKG 1, yakni tinggi Bulan lebih dari 5° dan elongasi minimal 8°.

    Oleh karena itu, Muhammadiyah menetapkan 1 Syawal 1447 H jatuh pada Jumat Legi, 20 Maret 2026 M, yang berarti Idulfitri akan dirayakan pada hari tersebut.

    Awal Zulhijah 1447 H/2026 M dan Hari Raya Iduladha
    Ijtimak jelang Zulhijah 1447 H terjadi pada Sabtu Pon, 29 Zulkaidah 1447 H, atau 16 Mei 2026 pukul 20:01:02 UTC. Saat Matahari terbenam, tidak ada wilayah yang memenuhi PKG 1, begitu pula PKG 2 karena tidak ada wilayah di Amerika yang memenuhi parameter tinggi Bulan ≥ 5° dan elongasi ≥ 8° sebelum fajar di New Zealand.

    Berdasarkan hisab, Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijah 1447 H jatuh pada Senin Kliwon, 18 Mei 2026 M. Hari Arafah yang bertepatan dengan 9 Zulhijah 1447 H jatuh pada Selasa Pon, 26 Mei 2026 M, dan Iduladha pada 10 Zulhijah 1447 H jatuh pada Rabu Wage, 27 Mei 2026 M.

    Penetapan awal bulan hijriah ini sangat penting bagi umat Islam untuk menentukan waktu ibadah puasa Ramadhan, Idulfitri, dan Iduladha. [fyi/beq]

  • HNW: Gen Z penting laksanakan prinsip “Darul Ahdi wa Syahadah”

    HNW: Gen Z penting laksanakan prinsip “Darul Ahdi wa Syahadah”

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid (HNW) menekankan pentingnya peran generasi muda, khususnya Gen Z dalam melaksanakan prinsip Darul Ahdi wa Syahadah (Negara Perjanjian dan Negara Kesaksian) untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045.

    Demikian disampaikan HNW dalam acara Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertajuk “Mempersiapkan SDM Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045” yang diselenggarakan oleh MPR RI bekerja sama dengan DPP Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) DKI Jakarta di Aula FEB Uhamka Pasar Rebo, Jakarta Timur, Minggu (19/10).

    “Muhammadiyah memandang Indonesia sebagai Darul Ahdi wa Syahadah (Negara Perjanjian dan Negara Kesaksian). Artinya, tidak ada lagi keraguan. Tugas kita, para pemuda dan mahasiswa Muhammadiyah adalah melanjutkan dan menjaga perjanjian ini serta memberikan kesaksian (syahadah),” ujar HNW dikutip dari keterangan tertulis diterima, Kamis (23/10) malam.

    HNW menyebutkan dua poin penting yang harus dipegang teguh oleh Gen Z, khususnya IMM, yakni menjaga perjanjian dan kesaksian.

    Dalam hal ini, peserta harusnya berada di garda terdepan memahami dan melaksanakan kesepakatan nasional yang oleh MPR dikemas menjadi empat pilar MPR RI, juga memberikan kesaksian dengan senantiasa mengingatkan masyarakat dan penyelenggara negara bila terjadi penyimpangan dari kesepakatan dasar itu bahwa ideologi negara kita adalah Pancasila.

    Hal itu dilakukan agar semua pihak segera kembali ke jalan kebenaran berbangsa dan bernegara, dengan berani mengoreksi penyimpangan, dalam hal ini peran kesaksian sangat vital, terutama ketika terjadi penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila.

    Tidak hanya itu, HNW juga menyoroti potensi ancaman jika penyimpangan dalam menerapkan Pancasila dibiarkan, di antaranya mengaku Ketuhanan Yang Maha Esa tetapi anti-agama atau juga mengaku ber-Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, tetapi membiarkan hukum tidak manusiawi dan perilaku tidak beradab.

    Selain itu, mengakui Persatuan Indonesia, tetapi kesukaannya malah memecah belah anak bangsa antara yang kebangsaan dan keagamaan. Termasuk, Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, tetapi didominasi oleh sikap pendiktean dan pengabaian musyawarah.

    Terakhir, Keadilan Sosial, tetapi orientasinya hanya untuk kelompoknya saja atau oligarki tertentu.

    “Jika penyimpangan ini dibiarkan, kita akan sulit membayangkan Indonesia Emas 2045. Yang muncul justru adalah kecemasan dan kelemahan, yang tidak akan menghadirkan keemasan,” ucapnya.

    Lebih lanjut, HNW juga menyoroti perlunya mengoreksi framing negatif terhadap Gen Z yang kerap digambarkan sebagai generasi antisosial, antiproses, dan tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

    Menurutnya, pelabelan semacam itu tendensius dan tidak hanya kontraproduktif, tetapi juga berpotensi mengabaikan potensi besar yang dimiliki anak muda masa kini.

    “Itu adalah framing yang tidak benar dan bertentangan dengan konsep Darul Ahdi wa Syahadah yang sudah diputuskan oleh Muhammadiyah. Buktinya, kawan-kawan IMM ini menunjukkan dedikasi gen Z yang luar biasa. Mereka sejak beberapa hari ini aktif dalam berbagai kegiatan positif. Itu artinya, mereka fakta tentang Gen Z yang benar, tidak sebagaimana di-framing-kan itu,” jelasnya.

    Ia menegaskan bahwa Gen Z seperti dicontohkan oleh IMM justru menunjukkan kepedulian tinggi terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan kemanusiaan melalui berbagai bentuk kreativitas dan aksi nyata di ruang digital maupun lapangan.

    Untuk itu, ia meminta agar masyarakat dan para pemangku kebijakan melihat generasi ini dengan perspektif yang lebih adil dan konstruktif serta memberi ruang bagi mereka untuk berperan aktif dalam proses pembangunan bangsa.

    Selain itu, ia juga mendorong mahasiswa untuk meneladani tokoh-tokoh bangsa dari Muhammadiyah yang terlibat langsung dalam perumusan Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, yaitu Ki Bagus Hadikusumo, K.H. Abdul Kahar Mudzakkir, MR Kasman Singodimejo serta Presiden Pertama RI Soekarno (Bung Karno) yang juga tokoh Muhammadiyah.

    Pewarta: Benardy Ferdiansyah
    Editor: Hisar Sitanggang
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Danantara Kaji Penanganan Utang Kereta Cepat, Ekonom Ingatkan Risiko Jebakan Fiskal
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        23 Oktober 2025

    Danantara Kaji Penanganan Utang Kereta Cepat, Ekonom Ingatkan Risiko Jebakan Fiskal Surabaya 23 Oktober 2025

    Danantara Kaji Penanganan Utang Kereta Cepat, Ekonom Ingatkan Risiko Jebakan Fiskal
    Tim Redaksi
    MALANG, KOMPAS.com
    – Desakan agar Danantara Indonesia turut menyelesaikan polemik utang PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) terus menguat.
    Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Dewan Pengawas Danantara Indonesia, Muliaman Darmansyah Hadad menyatakan, opsi tersebut sedang dalam peninjauan.
    Sementara itu, kalangan akademisi mengingatkan agar langkah tersebut tidak sekadar menjadi pemindahan risiko fiskal.
    Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), M Sri Wahyudi menilai, Danantara secara teoritis memiliki kapasitas untuk terlibat, tetapi dibayangi risiko besar jika implementasinya keliru.
    Wahyudi menyampaikan, Danantara dirancang sebagai
    investment holding
    yang mampu menghimpun dana dari berbagai sumber, baik BUMN, s
    overeign wealth fund,
    maupun investor strategis.
    “Jika struktur modal Danantara cukup kuat, misalnya berbasis aset produktif dan tidak bergantung penuh pada APBN, maka restrukturisasi utang kereta cepat bisa saja dilakukan tanpa menambah beban fiskal negara,” kata Wahyudi.
    Meski demikian, Wahyudi memberikan peringatan keras. Ia menegaskan, keterlibatan Danantara tidak boleh sekadar menjadi “transfer of liability” atau pemindahan utang ke entitas baru tanpa perbaikan model bisnis mendasar.
    “Bila Danantara hanya menjadi ‘transfer of liability’, maka risiko finansial akan tetap sama, hanya berganti nama kelembagaan saja,” katanya.
    Ia menyoroti kondisi proyek kereta cepat yang saat ini belum komersial secara penuh.
    Beberapa indikatornya seperti okupansi rendah dengan penumpang masih berkisar 50-60 persen pada hari kerja.
    Kemudian, harga tiket masih subsidi untuk menarik minat pasar. Terakhir, integrasi transportasi lanjutan dinilai belum optimal atau lemah.
    Wahyudi menekankan, jika Danantara hanya menjadi “payung administratif” untuk menampung beban utang lama, efektivitasnya akan terbatas dan justru riskan menciptakan risiko fiskal baru bagi negara.
    “Danantara hanya akan berhasil menangani persoalan kereta cepat asalkan transformasi kelembagaan yang dilakukan benar-benar menyentuh akar persoalan, tata kelola, efisiensi bisnis, dan keberlanjutan finansial,” katanya.
    Sebelumnya, Danantara memastikan akan kembali bernegosiasi dengan China untuk membahas ulang jangka waktu dan suku bunga utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh.
    Langkah ini dilakukan agar skema pembiayaan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) bisa lebih efisien dan berkelanjutan.
    Chief Operation Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria mengatakan, negosiasi lanjutan dengan pihak China akan difokuskan pada dua hal utama, yaitu tenor pinjaman dan tingkat bunga yang dinilai perlu disesuaikan dengan kondisi keuangan proyek saat ini.
    “Terus kan kita bernegosiasi, kami akan berangkat lagi ke China juga untuk menegosiasikan mengenai term pinjamannya. Ini menjadi poin penting dalam negosiasi kita, berkaitan dengan jangka waktu pinjaman dan suku bunga,” ujar Dony di Jakarta, Kamis (23/10/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Telkom (TLKM) Bakal Kembangkan AI Campus di Seluruh Universitas Muhammadiyah

    Telkom (TLKM) Bakal Kembangkan AI Campus di Seluruh Universitas Muhammadiyah

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) bekerja sama dengan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta membangun AI Campus, wadah pengembangan talenta digital di bidang kecerdasan buatan (AI). Harapnnya, program ini dapat dijalankan di seluruh kampus Muhammadiyah di Indonesia.

    Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk., (TLKM) Dian Siswarini berharap Indonesia dapat terlebih lebih aktif terlibat dalam pengembangan teknologi kecerdasan buatan (AI). Indonesia tidak boleh hanya menjadi pasar tempat raksasa teknologi menjual layanan AI.

    AI diproyeksikan menghadirkan potensi ekonomi hingga Rp5.600 triliun bagi Indonesia pada 2030. Talenta Indonesia diharapkan dapat terlibat dalam menikmati kue besar tersebut, dan tidak hanya hadir menjadi pasar.

    Dia mengatakan sebagai negara yang besar, Indonesia sangat membutuhkan banyak talenta digital yang mengerti teknologi AI. Telkom dan Kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) bekerja sama melahirkan lebih banyak talenta sehingga Indonesia tidak lagi hanya sebatas pasar bagi perusahaan teknologi asing.

    “Indonesia juga dapat menjadi negara yang dapat mengembangkan teknologi AI,” ujar Dian, dikutip Kamis (23/10/2025).

    Lebih lanjut, kata Dian, kolaborasi antara Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini sejalan dengan pilar AI Center of Excellence (CoE) yang selama ini sudah diimplementasikan oleh Telkom.

    AI Center of Excellence adalah salah satu produk dari Telkom Solution yang merupakan payung besar untuk menyatukan riset, talenta, infrastruktur, dan use case di satu ekosistem kolaboratif dengan berbagai stakeholder untuk mendorong percepatan AI di Indonesia.

    AI Center of Excellence berdiri di atas empat pilar utama, Pertama, AI Campus yang merupakan ruang kolaborasi antara kampus dan industri untuk memperkuat kurikulum dan kapasitas talenta, Kedua AI Playground, yaitu laboratorium eksplorasi tempat mahasiswa dan peneliti bisa menguji berbagai model AI secara aman dan bertanggung jawab.

    Ketiga, AI Connect yang merupakan jembatan praktisi dan bisnis untuk berbagi praktik terbaik dan mempercepat inovasi. Keempat, AI Hub yang merupakan tempat pembuktian nilai, dimana lebih dari 50 proof of concept telah dikembangkan untuk menyelesaikan permasalahan industri.

    “Kami berharap kerja sama yang terjalin antara Telkom dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta dapat mencetak 113.000talenta digital Indonesia yang berkualitas,” kata Dian.

    Sementara itu, Rektor UMY Prof. Dr. Achmad Nurmandi menyampaikan dukungan untuk implementasi kerja sama Telkom dengan Kampus Muhammadiyah yang semakin luas, salah satu targetnya adalah pengembangan AI Campus di seluruh kampus Muhammadiyah.

    Nurmandi menekankan bahwa AI Campus memberikan manfaat besar bagi kampus Muhammadiyah dan perlu diimplementasikan secara nasional agar semakin banyak penelitian dan produk AI yang dikembangkan oleh mahasiswa Muhammadiyah.

    Lebih lanjut, AI Campus diharapkan dapat semakin banyak mencetak talenta digital Muhammadiyah yang berdaya saing global.

    Melalui peluncuran AI CoE di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Telkom optimis dapat terus menunjukkan kolaborasi yang solid antara industri dan kampus dalam langkah nyata bagi pengembangan talenta digital di Indonesia yang semakin luas, kolaboratif, dan berdampak nyata. Rangkaian kegiatan ini juga merupakan salah satu bentuk inisiatif Telkom dalam membentuk fondasi talenta unggul bagi masa depan industri digital Indonesia.

  • Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1447 H Jatuh pada 18 Februari 2026 – Page 3

    Muhammadiyah Tetapkan Awal Puasa 1 Ramadan 1447 H Jatuh pada 18 Februari 2026 – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah resmi menetapkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah untuk tahun 1447 Hijriah, yang bertepatan dengan tahun 2026 Masehi.

    Penetapan ini didasarkan pada hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah.

    Berdasarkan Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 2/MLM/1.0/E/2025 yang dirilis di Yogyakarta pada 22 September 2025, diputuskan bahwa 1 Ramadan 1447 H akan jatuh pada hari Rabu Legi, 18 Februari 2026 M.

    Sementara itu, Hari Raya Idulfitri atau 1 Syawal 1447 H ditetapkan jatuh pada hari Jumat Legi, 20 Maret 2026 M.

    Untuk bulan Zulhijah, PP Muhammadiyah menetapkan 1 Zulhijah 1447 H jatuh pada hari Senin Kliwon, 18 Mei 2026 M.

    Dengan demikian, Hari Arafah (9 Zulhijah) akan bertepatan pada hari Selasa Pon, 26 Mei 2026 M, dan Hari Raya Iduladha (10 Zulhijah) akan dirayakan pada hari Rabu Wage, 27 Mei 2026 M.

    Penetapan ini mengacu pada prinsip, syarat, dan parameter Kalender Hijriah Global Tunggal yang merupakan hasil Musyawarah Nasional XXXII Tarjih Muhammadiyah di Pekalongan pada tahun 2024.

     

    Mencari makanan halal terutama saat Ramadan cukup jadi tantangan di negara-negara yang dengan populasi Muslim yang sedikit, termasuk Amerika Serikat. Namun sebuah aplikasi untuk mencari restoran halal bernama ‘Zabiha’ bisa jadi solusi. Jurnalis V…