Organisasi: Muhammadiyah

  • Dukung Pembangunan Berkelanjutan, BRI Life Rajin Selenggarakan Kegiatan TJSL selama 2024

    Dukung Pembangunan Berkelanjutan, BRI Life Rajin Selenggarakan Kegiatan TJSL selama 2024

    Jakarta: Asuransi BRI Life secara konsisten terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan berkelanjutan melalui Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL). Program ini bertujuan untuk memberikan manfaat secara ekonomi, sosial, lingkungan bagi masyarakat dan sekitar dengan prinsip yang terintegrasi, terarah, serta terukur dampaknya.
     
    Program TJSL BRI Life dilaksanakan melalui tiga pilar utama yakni; Pilar Hijau, Pilar Sehat; dan Pilar Cerdas, yang berbasis pemenuhan hak dasar manusia yang berkualitas secara adil dan setara untuk meningkatkan kesejahteraan bagi seluruh masyarakat.
     
    “BRI Life berkomitmen untuk senantiasa hadir di tengah masyarakat lewat berbagai program TJSL yang sejalan dengan tujuan pembangunan berkelanjutan (Sustainable Development Growths/SDGs) yang fokus memberikan kontribusi positif,” ucap Corporate Secretary BRI Life Ade Nasution dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 1 Januari 2024.
     
    Ade mengkonfirmasi, selama Desember 2024 ini BRI Life telah menginisiasi beragam program yang memiliki dampak besar, antara lain pengembangan UMKM, transformasi teknologi green house, serta upaya penanaman pohon untuk penghijauan.
     
    Pengembangan wirausaha UMKM
     
    Pengembangan wirausaha UMKM dilakukan melalui serangkaian kegiatan yang dilakukan, yakni:
    – Literasi Kelompok UMKM dan Peduli Sampah, bekerja sama dengan UMKM Pempek Cek Ima serta Universitas Muhammadiyah Palembang, pada awal Desember 2024.
    – Edukasi literasi keuangan kepada kelompok UMKM Mekaar pada 17 Desember 2024 di Hutan Bambu, Bekasi Timur.
     
    Pengembangan ekonomi
     
    BRI Life bekerja sama dengan Pondok pesantren Toyyiba Al Islamy, Lembang, Bandung Barat, Jawa Barat melaksanakan kegiatan penambahan fasilitas green house dengan melaksanakan pengadaan green house instalasi irigasi tetes dan sistem sirkulasi, dilanjutkan dengan pembuatan pondasi awal green house, pada 19 Desember 2024.
     
    Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan produktivitas tanaman sayuran untuk kecukupan pangan, menjadikan kegiatan budidaya tanaman di green house sebagai penguatan modal usaha pesantren, mempersingkat waktu panen menjadi 20 hari sekali dan pola distribusi hasil panen sudah terbentuk, serta memperkenalkan penanaman dengan metoda irigasi tetes dan sistem sirkulasi dapat saling melengkapi.
     

     

    Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan
     
    Beberapa kegiatan terkait yang telah dilaksanakan yaitu:
     
    – Penanaman pohon yang dilakukan bersamaan dengan event internal; Leaders Forum dan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) 2024. Kegiatan dilaksanakan pada 20 Desember 2024 di Kota Baru Parahyangan dan Kampung Cireundeu, Bandung.
     
    – Penanaman bibit pohon kepada Kelompok Ngudi Tani di Dusun Ngipik Yogyakarta. Kegiatan dilaksanakan pada 21 Desember 2024 dengan bantuan yang diberikan berupa pupuk organik dan penanaman bibit tanaman petai dan durian Kedua tanaman tersebut terbukti cocok di kawasan rawan longsor dan kekurangan sumber air.
     
    – Konservasi Alam kepada Kelompok Tani Hutan Bulu Wongso di Malang.
    Kegiatan dilaksanakan pada 30 Desember 2024 di hutan Sendiki, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Malang. BRI Life memberikan bantuan berupa penanaman pohon buah mangga, nangka, dan pala, karena tanaman ini terbukti cocok di dataran rendah dan bernilai ekonomi.
     
    “Ke depan, BRI Life akan terus fokus terhadap pengembangan dan pelaksanaan program-program TJSL yang mendorong pertumbuhan kesejahteraan ekonomi masyarakat, yang memberikan nilai tambah bagi semua pihak, yaitu penerima program, masyarakat umum dan tentunya bagi BRI Life,” tutup Ade.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Ketum Muhammadiyah Ingatkan Tahun Baru 2025 sebagai Momentum Refleksi dan Perbaikan Diri

    Ketum Muhammadiyah Ingatkan Tahun Baru 2025 sebagai Momentum Refleksi dan Perbaikan Diri

    Yogyakarta, Beritasatu.com – Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyoroti antusiasme masyarakat dalam menyambut Tahun Baru 2025 yang sering diwarnai dengan euforia. Ia mengingatkan pentingnya menjadikan momentum ini sebagai ajang refleksi diri untuk melangkah lebih baik.

    “Ketika hari yang dinantikan itu tiba, tidak sedikit yang euforia, seakan menemukan sesuatu yang membahagiakan. Hingga batas tertentu hal itu manusiawi karena manusia memiliki sifat dasar suka kesenangan yang bersifat inderawi atau duniawi,” ujar Haedar pada Selasa (31/12/2024) di Yogyakarta.

    Haedar mengajak masyarakat untuk bertanya kepada diri sendiri tentang makna dari perayaan tersebut. 

    “Untuk apa menyambut Tahun Baru dengan euforia, terlebih disertai pesta pora hingga berlebihan? Bukankah datangnya Tahun Baru dan lepasnya tahun lama sejatinya usia setiap orang berkurang satu tahun?” ungkapnya.

    Ia mengimbau momen pergantian tahun sebaiknya dijadikan kesempatan untuk memperbaiki diri dan mempersiapkan bekal kehidupan di akhirat, sebagaimana disebutkan dalam Al-Qur’an Surah Al-Ashr. 

    “Tuhan bersumpah demi waktu dalam ‘Al-Ashr’. Manusia akan merugi kecuali mereka yang beriman dan beramal saleh, serta saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran (QS Al-Ashr: 1-3),” kata Haedar, mengutip ayat tersebut.

    Selain itu, Haedar mengingatkan sabda Nabi tentang tiga perkara yang akan menyertai manusia di Hari Akhir: amal jariyah, anak shaleh yang mendoakan orangtuanya, dan ilmu yang bermanfaat.

    “Karenanya, sangat bijaksana jika kehadiran Tahun Baru disambut dengan kesadaran diri yang utama untuk memperbaiki langkah yang salah di tahun lalu dan berbuat yang baik di tahun depan,” ujarnya. 

    Ia juga menekankan pentingnya mengganti jejak negatif dengan langkah-langkah positif dan bermakna.Haedar turut menyinggung pesan Presiden Prabowo Subianto pada perayaan Natal yang menyerukan pertobatan bagi mereka yang melakukan kesalahan, termasuk koruptor.

    “Pesan penting tersebut mengandung makna mendalam, tinggalkan hal-hal buruk dan salah, serta lakukan jejak baru yang benar dan baik dalam kehidupan kebangsaan,” tegas Haedar.

    Mengakhiri pesannya, Haedar mengajak masyarakat untuk mengedepankan nilai-nilai kejujuran, kerja keras, dan kemandirian dalam menyongsong tahun baru. Ia juga memberikan pesan khusus kepada kaum muda, terutama generasi milenial dan gen Z. 

    “Utamakan kepercayaan pada diri sendiri, kegigihan, dan etos kemajuan seraya jauhi hidup serba menerabas dan instan. Masa depan tergantung pada jejak masa kini dan awal Tahun Baru 2025 adalah langkah angkatan pertama memulai hidup dengan etos kemajuan meraih keberhasilan yang bermakna!” pungkas Haedar.

  • Dompet Dhuafa Edukasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Terkait Penanganan Kebencanaan

    Dompet Dhuafa Edukasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Terkait Penanganan Kebencanaan

    Dompet Dhuafa Edukasi Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta Terkait Penanganan Kebencanaan
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Dompet Dhuafa melalui Disaster Management Center (DMC) terus berupaya mengedukasi penanganan kebencanaan, baik dari mitigasi hingga tanggap darurat.
    Sebab, setiap elemen masyarakat mempunyai peran penting dalam pengurangan risiko bencana di suatu wilayah, termasuk kelompok mahasiswa.  
    Dalam hal ini, pengetahuan dan keterampilan tentang penanganan kebencanaan menjadi hal ihwal yang perlu dimiliki setiap mahasiswa.  
    Atas dasar itu, di pengujung 2024,
    DMC Dompet Dhuafa
     mengunjungi
    Universitas Muhammadiyah Jakarta
    (UMJ) dalam agenda “DMC Goes to Campus” pada Jumat (27/12/2024) sampai Minggu (29/12/2024).  
    Pada hari pertama acara, DMC Dompet Dhuafa bersama ERDAMS menghadirkan gelar wicara Ruang Diskusi Program
    Mitigasi Bencana
    (PROMIBA) yang bertajuk “Peran Mahasiswa dalam Menghadapi Ancaman Megathrust”.
    Acara diskusi menghadirkan beberapa narasumber dari DMC Dompet Dhuafa, PREDIKT, BMKG, dan Dekan FKM UMJ.
    CEO dan Founder PREDIKT! Avianto Amri mengatakan, kegiatan diskusi itu menarik karena banyak mahasiswa yang antusias untuk mengetahui berbagai macam ancaman di sekitar. 
    Mereka juga banyak yang ingin tahu apa yang dilakukan dalam menghadapi potensi ancaman di sekitar. 
    “Jadi, semangat seperti itu harus kita pertahankan dan harus kita teruskan ke banyak orang,” ujarnya dalam sesi wawancara bersama tim komunikasi DMC Dompet Dhuafa.  
    Avianto mengatakan, mahasiswa FKM adalah salah satu ujung tombak yang berinteraksi dengan masyarakat dan yang memberikan penyuluhan, edukasi, dan banyak hal terkait kesehatan masyarakat. 
    “Dari kegiatan ini, kami menambahkan ilmu dan pengetahuan yang tidak hanya berhubungan dengan kesehatan masyarakat, tetapi juga tentang kesiapsiagaan dan ketangguhan menghadapi bencana,” lanjutnya.  
    Dia mengatakan, mahasiswa bisa menyampaikan kepada masyarakat informasi tentang kesiapsiagaan menghadapi bencana secara jelas dan mudah dimengerti dan akurat. 
    “Itulah perannya mahasiswa dalam pengurangan risiko bencana,” ungkap Avianto.  
    Pada kesempatan itu, Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat UMJ Ernyasih menjelaskan, kegiatan itu dapat menginisiasi pembelajaran terkait kesiapsiagaan bencana kepada mahasiswa FKM UMJ.  
    “Mahasiswa sebagai ujung tombak perubahan di masyarakat, mereka punya tanggung jawab dalam menyebarkan pengetahuan yang mereka miliki,” ujarnya. 
    Dia berharap, bertambahnya wawasan mahasiswa tentang siap siaga bencana dapat mereka teruskan ke masyarakat sehingga masyarakat dapat tangguh dalam menghadapi bencana.  
    Sementara itu, Mahasiswa FKM UMJ Fayyaza Zakaria mengatakan, pelatihan kebencanaan dari DMC Dompet Dhuafa seru dan membuatnya penasaran dengan banyak hal lainnya.
    “Acara ini sangat membuka wawasan serta memberikan ilmu yang bermanfaat, tentang kebencanaan, jadi sangat sayang sekali kalau ilmu ini tidak kami terapkan di lapangan,” ujarnya. 
    Fayyaza berharap, dengan ilmu yang diperoleh, mahasiswa dapat menggunakan suaranya dengan baik dan menggunakan peran pentingnya di masyarakat dalam
    mitigasi bencana
    .
    Kegiatan “DMC Goes to Campus” di UMJ menjadi bukti konkret pentingnya sinergi antara institusi, komunitas, dan mahasiswa dalam meningkatkan literasi mitigasi bencana.  
    Tidak hanya ruang diskusi yang menyoal tentang peran mahasiswa dalam mitigasi bencana, DMC Dompet Dhuafa menghadirkan beragam kelas kebencanaan untuk mahasiswa FKM UMJ. 
    Beberapa kelas itu, yakni Peran Komunikasi dalam Kebencanaan yang diampu oleh Akbar Saddam (GM Komunikasi dan Kemitraan Strategis DMC Dompet Dhuafa), kelas Water Rescue oleh Adi Sumarna (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kebencanaan DMC Dompet Dhuafa) dan Abdul Aziz (Kesiapsiagaan dan Mitigasi Adaptasi Perubahan Iklim DMC Dompet Dhuafa, dan kelas Vertical Rescue oleh Ahmad Barqu (Tanggap Darurat, Pemulihan dan Kerelawanan DMC Dompet Dhuafa).  
    Materi-materi kelas yang diterima oleh mahasiswa ERDAMS FKM UMJ dielaborasikan dengan praktik langsung simulasi pemadaman api menggunakan APAR, water rescue, dan vertical rescue.  
    Hal yang sama juga disampaikan Ketua Tim Geofisika BMKG Wilayah II Tangerang Selatan Sutiyono atas berlangsungnya kegiatan diskusi di FKM UMJ.  
    Menurutnya, kegiatan itu sangat penting karena peran mahasiswa sebagai agen perubahan punya posisi strategis dalam menyebarluaskan pengetahuan tentang mitigasi bencana.  
    “Apalagi, masyarakat kita sangat majemuk yang berasal dari beragam suku dan daerah. Jadi, melihat karakteristik (masyarakat) ini, mahasiswa yang juga majemuk, perannya sangat diperlukan. Ini punya andil dalam mengurangi risiko dari bencana yang terjadi,” terangnya.  
    Adapun DMC Goes to Campus menjadi sebuah ikhtiar dari DMC Dompet Dhuafa untuk membantu mewujudkan kampus tangguh bencana.
    Upaya itu diharapkan tidak hanya membekali mahasiswa dengan pengetahuan, tetapi juga mendorong mereka menjadi katalis perubahan di masyarakat untuk menghadapi berbagai potensi ancaman bencana pada masa depan. 
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • LHKP PP Muhammadiyah Minta Presiden Terbitkan Perppu Batalkan PPN 12 Persen

    LHKP PP Muhammadiyah Minta Presiden Terbitkan Perppu Batalkan PPN 12 Persen

    LHKP PP Muhammadiyah Minta Presiden Terbitkan Perppu Batalkan PPN 12 Persen
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lembaga Hikmah Kebijakan Publik Pimpinan Pusat (LHKP PP)
    Muhammadiyah
    meminta agar Presiden Prabowo Subianto mengeluarkan Peraturan Persiden Pengganti Undang-Undang (Perppu) untuk membatalkan rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (
    PPN
    ) 12 persen.
    Rekomendasi ini dikeluarkan LHKP PP Muhammadiyah setelah melakukan kajian mendalam bersama Majelis Hukum dan HAM, Majelis Pemberdayaan Masyarkat PP Muhammadiyah dan para ahli yang membidangi sektor terdampak PPN pada 30 Desember 2024.
    Kompas.com
    telah mengkonfirmasi rekomendasi tersebut kepada Ketua PP Muhammadiyah Busyro Muqoddas, Selasa (31/12/2024).
    “Pertama, kepada Presiden Republik Indonesia, dapat menggunakan hak konstitusionalnya dengan menerbitkan Perppu atau peraturan lainnnya untuk membatalkan kebijakan kenaikan pajak
    PPN 12 persen
    , sebagaimana yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2021 tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan,” tulis rekomendasi dari LHKP PP Muhammadiyah.
    Rekomendasi kedua, meminta DPR-RI melakukan upaya serius mereformasi perpajakan dengan Undang-Undang Perpajakan yang mencerminkan keadilan sosial, progresif dan mengedepankan keberlanjutan ekonomi.
    LHKP PP Muhammadiyah juga menyebut, harus ada kepastian perpajakan yang berpihak pada rakyat banyak, bukan sekadar memenuhi target fiskal jangka pendek atau mengakomodasi kepentingan tertentu.
    “Pencegahan penindakan korupsi serta upaya konnstitusional untuk perampasan aset tindak pidana korupsi juga memiliki kontribusi besar dibandingkan dengan mengejar pajak dari masyarakat menengah ke bawah,” tulis LHKP PP Muhammadiyah.
    Rekomendasi ketiga, meminta masyarakat dan pelaku usaha berperan aktif mendukung reformasi perpajakan yang lebih inklusif dan adil.
    Pelaku usaha diharapkan patuh pajak dan memberikan masukan yang baik terhadap kebijakan perpajakan agar tercipta sistem yang adil bagi semua pihak.
    “Sehingga dapat menopang agenda mendesak bangsa yaitu menghadirkan kesejahteraan dan kemakmuran untuk semua,” tulis LHKP PP Muhammadiyah.
    Sebagai informasi, pemerintah akan menaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen terhitung 1 Januari 2025.
    Sore ini, Presiden Prabowo bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani tengah menggelar rapat internal untuk membahas mengenai rencana penerapan kebijakan ini.
    Sri Mulyani mengatakan, kenaikan PPN itu diperlukan sebagai upaya meningkatkan penerimaan negara guna mendukung stabilitas ekonomi nasional.
    “Kenaikan itu sesuai dengan amanat Undang-undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (HPP). Langkah ini bertujuan menjaga keseimbangan fiskal di tengah tantangan ekonomi global,” kata dia dalam konferensi pers bertajuk “Paket Stimulus Ekonomi untuk Kesejahteraan” di Jakarta, Senin (16/12/2024).
    Kebijakan kenaikan PPH ini, kata Sri, bersifat selektif dan hanya menyasar barang dan jasa kategori mewah atau premium.
    Mengutip kemenkeu.go.id, barang dan jasa kategori mewah atau premium itu seperti kelompok makanan berharga premium, layanan rumah sakit kelas VIP, dan pendidikan berstandar internasional yang berbiaya mahal.
    Kata Menteri Sri, setiap melakukan pemungutan pajak, pemerintah selalu mengutamakan prinsip keadilan dan gotong-royong.
    “Disebut berkeadilan karena kelompok masyarakat yang mampu akan membayarkan pajaknya sesuai dengan kewajiban berdasarkan undang-undang, sementara kelompok masyarakat yang tidak mampu akan dilindungi bahkan diberikan bantuan. Di sinilah prinsip negara hadir,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Lamongan Ajak Kader Muhammadiah Jadi Pelopor Wawasan Kebangsaan

    Bupati Lamongan Ajak Kader Muhammadiah Jadi Pelopor Wawasan Kebangsaan

    Lamongan (beritajatim.com) – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengajak kader Muhammadiah menjadi pelopor wawasan kebangsaan sebagai pola perilaku dalam berkehidupan sosial ditengah era digitalisasi.

    Ajakan tersebut disampaikan Yuhronur saat hadir dalam kegiatan Sosialisasi dan Seminar Wawasan Kebangsaan bersama Warga Muhammadiah Lamongan di Hall H. Syamsuri Hotel Elresas Lamongan, Selasa (31/12/2024).

    “Saya mengajak untuk menjadi pelopor dan menjadi terdepan dalam menjadikan wawasan kebangsaan sebagai cara pandang, bahwa NKRI didasari Pancasila yang menjadi kesepakatan founding fathers dan terus kita menggerakan itu menjadi sebuah cara pandang yang luas untuk menjaga NKRI sebagai pola perilaku dan kebiasaan,” tutur Bupati yang akrab disapa Pak Yes itu.

    Menurut Pak Yes, di tengah kemajuan teknologi informasi, digitalisasi tidak hanya memberikan dampak positif namun juga memberikan dampak tersendiri bagi tatanan kehidupan sosial, ekonomi, dan politik.

    Kebebasan berpendapat tanpa adanya batasan ruang dan waktu, dapat memframing suatu informasi yang dibentuk secara berulang-ulang.

    “Media sosial ini membentuk opini masyarakat contohnya jalan, padahal jalan ini sudah banyak yang kita perbaiki, kita rabat dan kita tinggikan, tapi setiap saya ketemu orang Lamongan yang berada di luar Lamongan selalu yang ditanyakan Pak jalannya, padahal ketika saya tanya kapan terakhir pulang itu 2-3 tahun lalu, artinya pernyataan yg di ulang ulang ini bisa menjadi kebenaran dan dipercaya,” ujar Pak Yes.

    Diselenggarakannya seminar kebangsaan dengan mengambil tema merajut spirit kebangsaan Muhammadiyah di tengah perkembangan teknologi informasi dan digitalisasi menjadi harapan tersendiri bagi Pak Yes, untuk merekatkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia tanpa terjerat berita hoax.

    Sementara itu, Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiah (PDM) Lamongan Sodikin mengungkapkan, Muhammadiah dengan sejarah perannya dari masa kemasa untuk bangsa Indonesia, berharap kader-kader saat ini dapat memaksimalkan potensinya untuk ranah publik.

    “Kami mengharapkan peran muhammadiah dalam kebangsaan dan keumatan yang baik, maka para kader Muhammadiah masuk ke lorong-lorong publik sesuai potensinya masing-masing. Kalau potensinya pengusaha masuk ke pengusaha, kalau potensinya politik ya masuk ke politisi, kalau potensinya sebagai ulama masuk secara serius untuk memberikan peran kebangsaan dan keumatan yaitu silahkan semua kemakmuran untuk semua,” ucapnya. (fak/ted)

  • Muhammadiyah Minta Kebijakan yang Bermasalah Dicabut

    Muhammadiyah Minta Kebijakan yang Bermasalah Dicabut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir berharap pemerintahan Prabowo Subianto dapat menghindari pelbagai kebijakan yang menimbulkan reaksi publik dalam bentuk keberatan dan penolakan.

    Ia berharap pemerintah dapat melakukan koreksi bahkan mencabut suatu kebijakan jika bermasalah di hadapan rakyat tanpa perlu merasa kalah.

    “Jika bermasalah di hadapan rakyat atau publik secara umum, maka alangkah bijaksana jika melakukan koreksi dan bila perlu mencabut kebijakan tersebut tanpa perlu merasa kalah dan menang atau malu demi kepentingan bangsa sebagai wujud sikap kenegarawanan,” kata Haedar dalam keterangannya, Selasa (31/12).

    Haedar berharap setiap kebijakan yang diambil pemerintah harus berpihak bagi kepentingan dan hajat hidup rakyat. Sebab, pemerintahan yang baru telah memperoleh kepercayaan sekaligus tuntutan baru untuk menjalankan pemerintahan sesuai mandat konstitusi.

    Di sisi lain, Haedar juga mendukung upaya konsolidasi demokrasi dengan lebih memperkuat kualitas demokrasi yang substantif. Demokrasi yang sehat, lanjutnya, harus didukung kuat oleh seluruh institusi pemerintahan negara.

    Haedar juga berharap seluruh warga negara memiliki kesadaran politik yang cerdas, kritis, serta memiliki kebudayaan politik partisipan.

    “Keberhasilan Indonesia dalam mewujudkan kualitas demokrasi yang substantif diukur jika mampu menghilangkan pengekangan terhadap kebebasan berbicara dan berserikat yang dijamin konstitusi, praktik politik uang, politik transaksional, penyalahgunaan hukum untuk meraih jabatan dalam kekuasaan, kriminalisasi politik, serta segala bentuk praktik politik yang merusak prinsip dan etika demokrasi,” kata dia.

    Selain itu, Haedar turut menyoroti para kepala daerah baru hasil dari Pilkada 2024. Pasca terpilih, Haedar meminta para kepala daerah berkomitmen memimpin daerahnya dengan moralitas dan pertanggungjawaban tinggi sejalan konstitusi.

    Ia juga meminta para kepala daerah tidak korupsi dan gratifikasi dalam bentuk apapun baik tersembunyi apalagi terbuka. Ia juga meminta para kepala daerah yang baru tak melakukan politik balas jasa kepada para bohir politik.

    “Tidak mempertukarkan dan memberikan konsesi-konsesi lahan yang berada dalam kewenangan kepala daerah kepada siapapun yang menyebabkan lahan dan sumber daya alam tergadaikan dan tidak dikuasai negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” kata dia.

    (rzr/DAL)

    [Gambas:Video CNN]

  • UMY salurkan zakat istitusi Rp1,282 M untuk 93 amal usaha Muhammadiyah

    UMY salurkan zakat istitusi Rp1,282 M untuk 93 amal usaha Muhammadiyah

    Sumber foto: Izan Raharjo/elshinta.com.

    UMY salurkan zakat istitusi Rp1,282 M untuk 93 amal usaha Muhammadiyah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Senin, 30 Desember 2024 – 21:43 WIB

    Elshinta.com – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) kembali menyalurkan zakat institusi kepada 93 Amal Usaha Muhammadiyah (AUM), masjid/musholla, dan organisasi otonom Muhammadiyah yang berada di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Total zakat yang disalurkan di akhir tahun 2024 mencapai Rp1.282.500.000 Miliar.

    Acara pentasyarufan zakat berlangsung di UMY Student Dormitory pada hari Sabtu, (28/12).  Wildan Anwar, A.Md., selaku Ketua Tim Pelaksana Pentasyarufan Zakat Institusi, menyampaikan bahwa pada tahun 2024 ini, terdapat 173 pengajuan proposal dari berbagai daerah, baik dari DIY maupun luar wilayah DIY. Dari jumlah tersebut, hanya 93 proposal yang disetujui berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan. 

    “173 proposal itu, totalnya ada Rp 61 miliar yang diajukan, dan yang disetujui ada 93 proposal dengan jumlah Rp 1.282.500.000. Miliar,” kata Wildan seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Izan Raharjo, Senin (30/12). 

    Selain bantuan berupa uang tunai, UMY juga memberikan bantuan zakat dalam bentuk barang sebanyak 166 item untuk AUM, Masjid dan ortom Muhammadiyah.

    “Barang-barang tersebut meliputi komputer, mikroskop, kusen, lemari, wastafel, jendela, pintu, toilet, hingga alat pemotong sapi,” tambahnya.

    Ketua BPH UMY, Dr. Agung Danarto, M.Ag., berharap agar penyaluran zakat institusi ini dapat membersihkan dana-dana di UMY dan merupakan bagian dari upaya taawun Muhammadiyah terhadap institusi-institusi. 

    Menurutnya, zakat institusi merupakan kewajiban. Dalam buku Tanya Jawab Tarjih 2020 yang diterbitkan oleh Suara Muhammadiyah, dijelaskan bahwa lembaga dibagi menjadi dua kategori: lembaga profit dan non-profit. AUM termasuk dalam kategori non-profit, di mana seluruh keuntungan tidak dibagi, tetapi digunakan untuk aktivitas sosial. Meski AUM tidak wajib mengeluarkan zakat, UMY tetap berkomitmen untuk terus melakukan aktivitas taawun. 

    “Kami dapat memberikan bantuan dengan nilai yang tidak terlalu besar, tidak semua proposal dapat kami penuhi. Tahun ini, dari 61 miliar yang diajukan, kami menyesuaikan dengan kemampuan yang dimiliki UMY,” tandasnya. 

    Rektor UMY, Prof. Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., ASEAN Eng., memberikan apresiasi terhadap usaha yang telah dilakukan oleh tim pentasyarufan zakat institusi. Ia mengatakan, zakat institusi ini, dilakukan UMY setiap semester atau 2 kali dalam setahun. 

    “Setiap semester, tim melakukan survei dan kami menyalurkan zakat ini dua kali setahun. Kami hanya memohon doa, ini adalah jalan dakwah yang harus kami lakukan. Kami menghargai kinerja tim, semoga Allah meridhoi apa yang telah kami perjuangkan selama ini,” pungkas Gunawan.  

    Sumber : Radio Elshinta

  • BMKG, BRIN dan Muhammadiyah Ungkap Tanggal Lebaran 2024

    BMKG, BRIN dan Muhammadiyah Ungkap Tanggal Lebaran 2024

    Seperti Lebaran-lebaran sebelumnya, pemerintah, PBNU serta Muhammadiyah memiliki cara dan kriterianya masing-masing dalam menentukan tanggal hari raya Lebaran. Namun, sepertinya untuk Lebaran 2024 akan diperkirakan jatuh di hari yang sama menurut perhitungan mereka.

  • Sambut 2025, Partisipasi Aktif Masyarakat Dibutuhkan untuk Penguatan Toleransi

    Sambut 2025, Partisipasi Aktif Masyarakat Dibutuhkan untuk Penguatan Toleransi

    Jakarta, Beritasatu.com – Guru besar Ilmu Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Zuly Qodir mengatakan, menyambut 2025, partisipasi aktif masyarakat dibutuhkan dalam penguatan semangat toleransi.

    “Mewujudkan kehidupan toleransi antargolongan, sesuai yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945, tentu tidaklah mudah. Berbagai tantangan kerap dijumpai bangsa Indonesia demi memelihara kehidupan yang rukun dan damai,” kata Zuly Qodir dikutip dari Antara, Senin (30/12/2024).

    Zuly Qodir menjelaskan, Indonesia cukup kondusif untuk menaungi perbedaan agama dan golongan yang ada di tengah-tengah masyarakat.

    “Kondisi Indonesia sebagai negara yang toleran relatif baik pada 2024. Hal ini bisa terlihat dari penyelenggaraan Pemilu 2024 lalu yang minim sentimen agama atau atribut golongan lainnya. Ini menunjukkan kemajuan dan kedewasaan dalam berpolitik yang makin meningkat yang perlu kita jaga bersama,” ujar Zuly Qodir.

    Menurutnya, pada akhir tahun biasanya ada peristiwa yang akan menyeret sentimen keagamaan sebagai motivasinya. Oleh karena itu, lanjut dia, perlu partisipasi aktif dari masyarakat luas untuk melakukan pencegahan terhadap berbagai bentuk perilaku yang mencurigakan dan terjadi di sekitarnya.

    Zuly Qodir berpendapat, pemerintah harus mengajak berbagai lapisan masyarakat untuk bisa terlibat dalam membumikan nilai toleransi.

    Dia berharap masyarakat dari tingkat perdesaan sampai perkotaan dan menjangkau segala tingkat pendidikan menjadi lebih menghargai dan memahami pentingnya memelihara keragaman dan kebinekaan.

    “Ini adalah upaya agar zero attack terrorism yang telah dicapai pada 2024 bisa dipertahankan di tahun-tahun mendatang,” katanya.

    Menurutnya, Indonesia tetap perlu mewaspadai segala pergerakan jaringan teror agar lebih siaga dalam menghadapi ancaman destabilisasi nasional.

    “Bisa jadi kelompok-kelompok intoleran dan radikal sedang mengembangkan strategi baru atau aktivitas lain yang tidak terlihat oleh masyarakat. Ini menunjukkan bahwa ancaman radikalisme masih ada dan perlu diantisipasi secara serius,” kata Zuly Qodir.

  • PP Muhammadiyah minta pemerintah jadikan 2025 momen perkuat KPK

    PP Muhammadiyah minta pemerintah jadikan 2025 momen perkuat KPK

    “Memperkuat posisi dan peran KPK agar kembali pada posisi sebagai lembaga independen dalam pemberantasan korupsi,”

    Yogyakarta (ANTARA) – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah meminta pemerintah agar menjadikan awal 2025 sebagai momentum mewujudkan komitmen pemberantasan korupsi dengan memperkuat posisi dan peran Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

    “Memperkuat posisi dan peran KPK agar kembali pada posisi sebagai lembaga independen dalam pemberantasan korupsi,” kata Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin.

    Dalam Refleksi Akhir Tahun 2024 PP Muhammadiyah, Haedar menegaskan bahwa KPK harus memiliki posisi dan moralitas yang tinggi untuk bisa memberantas korupsi secara benar, adil, objektif, dan tidak terpengaruh oleh pihak apapun dan manapun.

    Menurut dia, asalkan KPK beserta semua institusi pemberantasan rasuah mampu bersikap adil, objektif dan tidak tebang pilih maka seluruh komponen bangsa akan memberikan dukungan.

    “Sehingga tidak lagi ada cerita tebang pilih dan ada politisasi perkara, politisasi orang yang kemudian akhirnya menimbulkan kegaduhan dalam kehidupan berbangsa,” ujar dia.

    Menurut dia, KPK agar kembali pada “khittahnya” untuk menjadi lembaga independen yang melakukan pemberantasan korupsi secara benar, adil, dan tanpa terpengaruh oleh pihak manapun.

    Selain memperkuat KPK, Haedar berharap pemerintah mewujudkan komitmen pemberantasan korupsi dengan menjadikannya sebagai “political will” (kemauan politik) di seluruh institusi negara baik eksekutif, legislatif, serta yudikatif.

    “Saya pikir kalau integritas ini dijadikan ‘political will’ di awal tahun (2025), ke depan akan lebih bagus. Nah, di sinilah kunci pada seluruh anggota komisioner KPK untuk menjaga dan membangun ‘political will’ ini,” ujar dia.

    Sebagai negara hukum, menurut dia, Indonesia sudah semestinya menempatkan hukum di atas segala-galanya.

    PP Muhammadiyah, ditegaskan Haedar mendukung komitmen tinggi Presiden Prabowo saat pelantikan terkait pemberantasan korupsi yang tuntas dan berani.

    Institusi-institusi penegakan hukum mulai dari kejaksaan, kepolisian, serta lembaga-lembaga yudikatif dari Mahkamah Agung (MA) sampai institusi di bawahnya harus bisa menjadi tempat untuk tegaknya keadilan.

    “Sehingga tidak ada lagi, cerita di mana ada politisasi perkara dan transaksi-transaksi yang membuat perkara itu lalu menjadi tebang pilih,” ujar Haedar.

    Pewarta: Luqman Hakim
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024