Organisasi: LVRI

  • Pemkot Perkukuh Sinergi Melalui Peringatan HUT ke-68 LVRI Kota Kediri

    Pemkot Perkukuh Sinergi Melalui Peringatan HUT ke-68 LVRI Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Pemerintah Kota Kediri terus memperkuat kerja sama dengan berbagai elemen masyarakat, termasuk Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Komitmen ini terlihat dalam partisipasi Pemkot Kediri pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-68 LVRI di Gedung ABRI, Jl. Dr. Wahidin No.08, Kelurahan Pakelan, Kecamatan Kota, Kota Kediri, pada Selasa (7/1/2025).

    Pada kesempatan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Kediri, Mandung Sulaksono, menyampaikan apresiasi atas semangat luar biasa yang ditunjukkan oleh anggota LVRI meskipun telah memasuki usia senja.

    “Saya sangat terinspirasi oleh semangat para veteran. Dengan kebersamaan ini, kita dapat mendorong generasi muda agar lebih memiliki rasa nasionalisme dan patriotisme,” ujar Mandung.

    Lebih lanjut, Mandung menegaskan bahwa Pemkot Kediri senantiasa memberikan dukungan dan hibah bagi LVRI untuk setiap kegiatannya.

    “Kami berkomitmen untuk terus memperhatikan LVRI karena semangat mereka dalam mendukung program nasional sangatlah besar,” tambahnya.

    Salah satu program nasional yang menjadi perhatian adalah penyediaan makanan bergizi gratis dan upaya pengentasan stunting. Program ini bertujuan untuk menciptakan generasi emas yang sehat secara fisik dan mental pada tahun 2045.

    “Generasi emas 2045 adalah anak dan cucu kita yang lahir dalam satu dekade terakhir. Mereka harus tumbuh sehat, bebas dari stunting, serta terhindar dari pergaulan bebas,” jelas Mandung.

    Di akhir sambutannya, Mandung berharap agar LVRI tetap aktif berkarya dan berkontribusi dalam mendukung Pemkot Kediri dalam menyukseskan program-program strategis nasional demi mewujudkan Generasi Emas 2045.

    “Selamat HUT ke-68 LVRI. Semoga semangat juang terus berkobar untuk Indonesia yang lebih sejahtera,” tutupnya. [nm/ian]

  • HUT ke-68 LVRI, Begini Sejarahnya

    HUT ke-68 LVRI, Begini Sejarahnya

    Liputan6.com, Yogyakarta – Setiap 2 Januari diperingati sebagai HUT Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI). Tahun ini, LVRI merayakan ulang tahun ke-68.

    LVRI merupakan organisasi yang menghimpun para veteran Republik Indonesia. Perayaan ulang tahun LVRI dimaksudkan agar setiap lapisan masyarakat dapat menghormati dan mengapresiasi jasa para pahlawan yang telah berjuang dalam merebut kemerdekaan Indonesia.

    Mengutip dari veteranri.go.id, lahirnya LVRI melalui perjalanan yang cukup panjang. Dimulai dari Kongres I pada 22 Desember 1956 – 2 Januari 1957 di Decca Park, Jakarta.

    Kongres tersebut dihadiri oleh 2300 veteran dari seluruh Indonesia. Mereka mewakili lebih dari sejuta veteran yang aktif bertempur di seluruh wilayah Indonesia selama memperjuangkan Kemerdekaan RI antara 1945-1949.

    Seluruh organisasi bekas pejuang bersenjata di Indonesia yang mengikuti kongres pun sepakat melebur menjadi satu organisasi yang disebut LVRI. LVRI secara resmi diumumkan terbentuk pada 2 April 1957 melalui Keputusan Presiden RI No.103 tahun 1957 Tentang Legiun Veteran.

    Dalam Keppres tersebut menetapkan bahwa terhitung mulai 1 Januari 1957, LVRI resmi dibentuk. Keppres tersebut juga menekankan bahwa LVRI diakui sebagai satu-satunya badan yang mewakili kaum veteran dalam hubungan dengan instanasi-instansi Pemerintah dan organisasi-organisasi veteran internasional.

    Dianugerahkan pula Panji-panji Kehormatan Veteran RI, Karya Dharma. Selain itu, juga ditetapkan Kode Kohormatan Veteran RI, Panca Marga.

    Selanjutnya, Badan Pekerja Pusat (BPP) LVRI untuk periode 1957-1959 dibentuk dengan Letkol R. Pirngadi sebagai pemimpin. Pada Mei 1959, Dewan Pleno LVRI, BPP LVRI dibentuk dengan Kol. Sambas Atmadinata sebagai pemimpin.

    Tak hanya sebagai organisasi dalam negeri, LVRI juga menjadi anggota the World Veterans Federation. Pada 1965, BPP LVRI dipimpin oleh Letjen. M. Sarbini.

    Pada 7 Agustus 1967, Undang-undang No. 7 tahun 1967 tentang Veteran Republik Indonesia ditetapkan. Penetapan ini menyusul dicabutnya Undang-undang Veteran No. 15 tahun 1965. Selanjutnya, AD/ART LVRI diusulkan Kongres dan ditetapkan dengan Keputusan Presiden.

    Selama 1968 hingga sekarang, telah digelar 12 Kongres secara rutin sebagai program lima tahunan LVRI. Dalam Kongres tersebut, dipilih Ketua Umum LVRI yang akan menjabat selama lima tahun ke depan.

    Adapun Kongres XII LVRI telah digelar pada 10-12 Oktober 2022. Ketua Umum DPP LVRI terpilih saat ini adalah Letjen TNI (Purn) HBL Mantiri.

    Adapun pemilihan 2 Januari sebagai HUT LVRI merujuk pada hari terakhir berlangsungnya Kongres I. Sejak resmi ditetapkan pada 1957, LVRI masih menjadi organisasi yang mewadahi para veteran RI hingga kini.

     

    Penulis: Resla

  • Pilkada Serentak di Provinsi Papua, Wamendagri Ribka: Masyarakat Antusias dan Semua Berjalan Kondusif – Page 3

    Pilkada Serentak di Provinsi Papua, Wamendagri Ribka: Masyarakat Antusias dan Semua Berjalan Kondusif – Page 3

    Liputan6.com, Jayapura Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk melaporkan bahwa pelaksanaan Pilkada Serentak 2024 di Provinsi Papua secara umum berjalan dengan kondusif, aman, dan terkendali.

    Hal itu disampaikan Wamendagri Ribka usai melakukan pemantauan bersama rombongan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.

    “Jadi, puji Tuhan, kami lihat pelaksanaan pemilihan gubernur dan wakil gubernur di Provinsi Papua ini, masyarakatnya sangat antusias. Kemudian, ya mereka datang, ada semuanya hampir tepat waktu,” katanya di Cristho Resto, Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Rabu (27/11/2024).

    Perbesar

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk saat melakukan pemantauan bersama rombongan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.

    Ribka mengungkapkan, masyarakat menunjukkan semangat yang tinggi dalam mengikuti Pilkada. Mereka juga telah menyampaikan harapan-harapan kepada para gubernur dan bupati/wali kota yang terpilih nantinya.

    “Semuanya kondusif, aman, terkendali,” tambahnya.

    Untuk di wilayah Papua perbatasan, pihaknya masih melakukan pemantauan. Dirinya menyampaikan, ketika nanti ada laporan terjadi gejolak di beberapa distrik, hal itu akan ditangani oleh penyelenggara Pemilu, khususnya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk menyelesaikannya sesuai dengan peraturan yang berlaku.

    “Bawaslu yang bisa menyatakan itu aman, apa namanya ada pelanggaran hukum dan tidak seperti itu [terjadi]. Tapi dalam pelaksanaan pada umumnya, yang kami pantau Forkopimda seluruh gubernur enam provinsi ini, sudah kami dapat laporan semuanya masih aman dan terkendali,” ujarnya.

    Perbesar

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk saat melakukan pemantauan bersama rombongan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.

    Adapun dalam kesempatan itu Ribka dan rombongan mengunjungi berbagai TPS di Provinsi Papua yang terdiri dari: TPS 005 JAPUT (Kota Jayapura), TPS 019 LVRI JAPUT (Kota Jayapura), TPS 028 Wajib Senyum Hamadi (Kota Jayapura), TPS 003 Kampung Wamena Koya Koso (Kota Jayapura), TPS 001 Kampung Yowong (Kabupaten Keerom), TPS Heram (Kota Jayapura), TPS Kalkote Sentani (Kabupaten Jayapura), dan TPS Kampung Sereh (Kabupaten Jayapura). Dia menekankan, di semua TPS yang dia kunjungi, pelaksanaan Pilkada berlangsung dengan baik.

    Perbesar

    Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Ribka Haluk saat melakukan pemantauan bersama rombongan dari Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua di sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, dan Kabupaten Keerom.

    “Dari beberapa TPS, mulai dari Kota Jayapura, Kabupaten Keerom, sampai di Kabupaten Jayapura. Jadi, dua kabupaten dan satu kota yang kami sudah datangi. Ini rombongannya Forkopimda Papua beserta kami. Ya, kami lihat semuanya berjalan normal,” tandasnya.

     

    (*)

  • LVRI Sebut Veteran Hanya Dapat Uang Rp 250.000 Per Bulan dari Negara
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 November 2024

    LVRI Sebut Veteran Hanya Dapat Uang Rp 250.000 Per Bulan dari Negara Megapolitan 14 November 2024

    LVRI Sebut Veteran Hanya Dapat Uang Rp 250.000 Per Bulan dari Negara
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Wakil Legiun
    Veteran
    Republik Indonesia (LVRI) Kota Bogor, Suratman mengatakan, para
    veteran
    hanya mendapat dana penghormatan sebesar Rp 250.000 setiap bulannya.
    Untuk itu, dia berharap pemerintah lebih memperhatikan kesejahteraan para veteran. Sebab, mereka pernah berjuang mempertaruhkan nyawa untuk kemerdekaan Indonesia.
    “Kami berharap pemerintah memberikan kesejahteraan yang lebih layak kepada kami. Karena veteran itu hanya mendapatkan dana penghormatan saja dari dulu sebesar Rp 250.000 per bulan,” ujar Suratman saat berbincang dengan Kompas.com, Kamis (14/11/2024).
    Ia berharap pemerintah pusat, khususnya Presiden RI Prabowo Subianto dapat lebih memperhatikan kesejahteraan para veteran, yang telah berjuang untuk kemerdekaan bangsa.
    “Mudah-mudahan Presiden Prabowo akan lebih mengerti nasib kita karena beliau juga seorang veteran,” ujar dia.
    Sementara itu, Sekretaris LVRI Kota Bogor, Sriyono, menambahkan, terdapat 155 veteran yang tergabung dalam komunitas LVRI yang tersebar di enam kecamatan di Kota Bogor.
    Sriyono menggambarkan kondisi hidup sebagian besar veteran sangat sederhana, bahkan ada yang hingga akhir hayatnya belum memiliki rumah.
    Ia mencontohkan seorang veteran yang baru meninggal pada usia 121 tahun, namun belum memiliki rumah pribadi.
    “Kalau kondisi dari tempat tinggal, para veteran ini sangat-sangat, kalau dibilang sederhana juga tidak sederhana. Bahkan sampai akhir hayatnya tidak memiliki rumah,” kata dia.
    Ia menambahkan jaminan utama yang diberikan negara kepada para veteran adalah pemakaman di Taman Makam Pahlawan.
    Namun, pihak keluarga tetap memiliki pilihan untuk tidak memakamkan anggota keluarga mereka di sana, jika diinginkan.
    “Kalau tidak ada organisasi seperti LVRI yang peduli, kasihan mereka yang tidak ada yang mengurus ketika sakit atau meninggal dunia. Kami di sini untuk membantu mereka dalam urusan-urusan administrasi dan kesejahteraan, karena mereka layak mendapatkan penghormatan lebih,” jelasnya.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lukisan Kaca dan Pesan Moral dari Sang Veteran bagi Generasi Muda RI
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 November 2024

    Lukisan Kaca dan Pesan Moral dari Sang Veteran bagi Generasi Muda RI Megapolitan 14 November 2024

    Lukisan Kaca dan Pesan Moral dari Sang Veteran bagi Generasi Muda RI
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Jari jemari Ami Iskandar (83) menari dengan penuh keanggunan di atas kaca bundar.
    Dia hendak membentuk karya yang sarat makna dalam acara “
    Kado untuk Pahlawan
    yang Terlupakan” yang diselenggarakan oleh Kompas.com, Kita Bisa, Voluntrip dan KompasTV di Kantor Legiun Veteran Republik Indonesia (LVRI) Kota Bogor, Kamis (14/11/2024). Acara ini digelar dalam rangka merayakan hari pahlawan
    Di usianya yang senja, veteran asal Cikalong Wetan, Bandung, ini, dengan sabar menyusun clay berwarna biru dan hijau di atas cermin.
    Warna-warna ini dinilai melambangkan langit dan tanah Indonesia yang begitu Ami cintai.
    Setelah clay biru dan hijau tertata, tangan Ami dengan mantap meraih kuas dan menggoreskan kalimat “Merdeka Harga Mati” menggunakan cat air merah.
    Ia juga menambahkan gambar bendera merah putih sebagai pengingat bahwa kemerdekaan Indonesia adalah warisan berharga yang harus dijaga.
    Meski tampak sederhana, lukisan pria yang menetap di Bogor sejak tahun 1960 ini memiliki pesan kuat tentang arti kemerdekaan bagi dirinya.
    Selama 30 menit, anggota LVRI Kota Bogor ini menyelesaikan karya lukisannya.
    “Lukisan ini mengandung arti soal merah putih harus dijaga sampai mati, jangan direbut lagi. Kami sudah berjuang,” ucap Ami.
    Baginya, bendera merah putih adalah simbol yang sakral. Lambang negara yang diperjuangkan dengan darah dan air mata oleh para veteran yang tak pernah lelah membela Tanah Air.
    Di usia senjanya, Ami menyampaikan sedikit pesan bagi generasi muda.
    “Ikutilah pesan orangtua karena pasti ada kebaikan. Tapi zaman sekarang lain ya. Saya harap anak muda jangan mengikuti hawa nafsu,” kata dia.
    Bagi Ami, pesan ini bukan sekadar nasihat, tetapi adalah pelajaran hidup yang diyakini dapat menjaga semangat nasionalisme di tengah arus zaman yang kian cepat berubah.
    Kini, dengan 12 cucu dan 5 cicit, Ami menjalani hari-harinya bersama keluarga besar di Kota Bogor. Namun, kecintaannya dengan Tanah Air terus terpatri dalam jiwa dan karyanya.
    Bagi Ami, lukisan kaca itu bukan sekadar karya seni, tetapi sebuah pesan dan pengingat bagi siapa pun yang melihatnya, bahwa kemerdekaan Indonesia adalah hasil perjuangan yang harus dihargai sepenuh hati.
    “Merdeka itu harga mati. Diperjuangkan oleh veteran sampai hidup dan mati kalau tidak ada veteran kita tidak merdeka. Jadi jangan menganggap veteran itu tidak ada, veteran itu membela negara Republik Indonesia sampai mati,” ungkap Ami.
    Ami menjadi salah satu veteran yang menerima bantuan dari pembaca Kompas.com.
    Dalam kampanye bertajuk “Kado untuk Pahlawan”, Kompas.com berhasil mengumpulkan donasi sebesar Rp 17.184.520 dari para pembaca.
    Sebagian besar dana, yakni Rp 15.002.500, dialokasikan untuk membantu 23 veteran di Kota Bogor, sementara sisanya akan disalurkan kepada para guru honorer yang menjelang pensiun di Semarang pada 16 November.
    Bantuan ini merupakan bentuk penghormatan kepada 23 veteran di Kota Bogor yang telah berjuang demi kemerdekaan Indonesia.
    Bantuan yang diberikan mencakup santunan tunai, kebutuhan pokok seperti beras, kopi, teh, gula, mi instan, serta perlengkapan alat tulis.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tiket Museum Nasional Indonesia Rp1.000 di Hari Pahlawan

    Tiket Museum Nasional Indonesia Rp1.000 di Hari Pahlawan

    kami berharap  masyarakat semakin terdorong untuk mengenal lebih dekat mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan para pahlawan

    Jakarta (ANTARA) – Badan Layanan Umum Indonesian Heritage Agency (IHA) memberlakukan harga tiket masuk Museum Nasional Indonesia, Jakarta, Rp1.000 untuk semua kategori dengan total kuota 500 tiket pada Hari Pahlawan 10 November.

    Tiket dapat dibeli melalui perusahaan agen perjalanan berbasis daring Traveloka pada 10 November 2024, mulai pukul 00.00 hingga 19.00, dan hanya berlaku pada tanggal tersebut.

    “Melalui promosi ini, kami berharap masyarakat semakin terdorong untuk mengenal lebih dekat mempelajari sejarah dan nilai-nilai kebangsaan yang diwariskan para pahlawan,” kata Plt. Kepala IHA Ahmad Mahendra dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.

    Sementara itu, para veteran Indonesia beserta keluarga dapat mengakses museum dengan tiket masuk gratis dengan maksimal lima orang per kelompok. Tiket tersebut dapat diperoleh di lokasi museum dengan menunjukkan Kartu Legiun Veteran Republik Indonesia.

    “Bagi IHA, Hari Pahlawan bukan hanya untuk mengenang jasa para pahlawan, tetapi juga untuk menumbuhkan kembali semangat perjuangan dalam diri generasi muda,” ujar Mahendra.

    Ini menjadi program “Seribu Pahlawan” dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 2024, yang bertujuan untuk mengapresiasi kontribusi tak ternilai dari para veteran Indonesia serta keluarga dengan memberikan tiket masuk museum yang terjangkau.

    Menurut Mahendra, program ini sejalan dengan komitmen IHA untuk melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia guna mendorong peran museum di masyarakat untuk menjadi ruang belajar yang inklusif dan kolaboratif.

    Sementara itu, Kepala Bagian Umum IHA Brahmantara menuturkan dengan hadirnya program “Seribu Pahlawan” bagi publik dan para veteran serta keluarga mereka, IHA ingin menjadikan museum lebih inklusif dan mudah diakses oleh berbagai kalangan masyarakat.

    Menurut dia, program promosi “Seribu Pahlawan” juga mendukung tujuan strategis Kementerian Kebudayaan untuk memperkuat identitas nasional dan melestarikan serta menciptakan nilai-nilai bersama yang berlandaskan pada kearifan nusantara. Adapun promosi tiket masuk Rp1.000 juga berlaku untuk Museum Benteng Vredeburg.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2024