Organisasi: ISIS

  • Presiden Baru Lebanon Joseph Aoun: Negara Harus Kendalikan Kepemilikan Senjata – Halaman all

    Presiden Baru Lebanon Joseph Aoun: Negara Harus Kendalikan Kepemilikan Senjata – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Parlemen Lebanon resmi memilih Kepala Angkatan Darat Joseph Aoun sebagai Presiden Lebanon pada hari Kamis (9/1/2025).

    Joseph Aoun, yang sebelumnya menjabat sebagai panglima militer Lebanon, memperoleh 99 suara dalam sidang parlemen, melebihi 86 suara yang dibutuhkan untuk menang.

    Dilantiknya Joseph Aoun sebagai Presiden Lebanon mengisi kebuntuan politik yang berlangsung lebih dari dua tahun.

    Usai mengangkat sumpah, Aoun yang kini berusia 61 tahun menyampaikan pidato.

    Pada pidato pelantikannya, Joseph Aoun telah mengungkapkan komitmennya untuk mengendalikan semua senjata yang berada di luar otoritas negara, serta menegaskan kembali keseriusan baru untuk sepenuhnya melaksanakan perjanjian gencatan senjata dengan Israel. 

    Komitmen Aoun untuk menegaskan hak negara dalam memonopoli kepemilikan senjata mendapat berbagai hal positif.

    “Saya juga akan bekerja untuk menegaskan hak negara untuk memonopoli kepemilikan senjata,” katanya, dikutip dari The New Arab.

    Meskipun Aoun tidak menyebut Hizbullah secara langsung, janji untuk menghormati resolusi internasional dan melakukan gencatan senjata dengan Israel sudah cukup untuk menunjukkan niatnya.

    Kelompok ini telah menyatakan bahwa mereka akan menyerahkan senjata mereka jika tentara Lebanon mampu menjaga keamanan negara dari ancaman Israel.

    Kesepakatan gencatan senjata yang diprakarsai oleh Amerika Serikat mulai berlaku pada tanggal 27 November, dengan batas waktu hingga akhir Januari untuk implementasinya. 

    Ketegangan meningkat karena Israel telah melakukan beberapa pelanggaran terhadap kesepakatan tersebut. 

    Salah satu kekhawatiran utama adalah kemungkinan Israel tetap mempertahankan kehadirannya di wilayah Lebanon selatan setelah batas waktu yang telah ditentukan.

    Sebagai bagian dari perjanjian, Lebanon bertanggung jawab untuk memastikan tidak ada senjata yang berada di luar kendali negara di Lebanon selatan, khususnya di wilayah sekitar Sungai Litani tempat pasukan penjaga perdamaian PBB beroperasi. 

    Negara juga harus memastikan bahwa senjata di seluruh wilayah Lebanon disita dan perbatasan negara dilindungi secara ketat.

    Joseph Aoun adalah panglima Angkatan Darat Lebanon.

    Pria berusia 61 tahun ini lahir di Sin el-Fil, pinggiran utara Beirut pada tahun 1964.

    Ia dikenal sebagai panglima tentara Lebanon sejak tahun 2017.

    Aoun memulai karier militernya pada tahun 1983, ketika ia bergabung dengan akademi militer Lebanon di tengah berkecamuknya perang saudara, dikutip dari Al Jazeera.

    Dari sana, ia perlahan naik pangkat, mengikuti berbagai pelatihan baik di dalam negeri maupun di luar negeri, termasuk program kontraterorisme di Amerika Serikat. 

    Prestasinya selama bertahun-tahun di militer diakui dengan berbagai penghargaan, termasuk Medali Perang Lebanon yang diterimanya sebanyak tiga kali.

    Pada Agustus 2017, setelah resmi menjabat sebagai panglima Angkatan Bersenjata Lebanon (LAF), Aoun langsung menghadapi tantangan besar dengan melancarkan operasi antiterorisme. 

    Operasi tersebut bertujuan menyingkirkan kelompok ISIL (ISIS) yang telah lama bercokol di wilayah pegunungan antara Suriah dan Lebanon. 

    Wilayah ini meliputi desa-desa Kristen seperti Ras Baalbek dan Qaa di Lembah Bekaa. 

    Keberhasilan operasi itu meningkatkan reputasi Aoun sebagai pemimpin yang tangguh dan mampu menjaga keamanan negara.

    Selama masa jabatannya sebagai panglima, Aoun tidak hanya fokus pada urusan militer tetapi juga membangun jaringan strategi dengan aktor-aktor regional dan internasional.

    Ia menjalin hubungan baik dengan negara-negara seperti Amerika Serikat, Arab Saudi, dan Qatar. 

    Jaringan wawasan yang luas ini memainkan peran penting dalam menggalang dukungan politik bagi Aoun untuk menjadi presiden.

    Dengan latar belakang militer yang kuat dan pengalaman diplomasi internasional, Joseph Aoun menghadapi tantangan baru sebagai presiden, membawa harapan baru bagi Lebanon di tengah berbagai krisis yang melanda negara tersebut.

    (Tribunnews.com/Farrah)

    Artikel Lain Terkait Joseph Aoun

  • Alasan Israel Siap Perang Lawan Turki: Ankara dan Pemerintahan Baru Suriah Lebih Bahaya dari Iran – Halaman all

    Alasan Israel Siap Perang Lawan Turki: Ankara dan Pemerintahan Baru Suriah Lebih Bahaya dari Iran – Halaman all

    Komite Pemerintah Israel: Kita Harus Bersiap Perang dengan Turki yang Kian Akrab dengan Suriah

     

    TRIBUNNEWS.COM – Media Israel mengatakan, Komite Pemerintah Israel, dalam laporannya kepada Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, merekomendasikan persiapan untuk kemungkinan perang dengan Turki.

    Seruan agar Israel bersiap ini mengingat meningkatnya ketakutan Tel Aviv terhadap aliansi Ankara dengan pemerintahan baru di Damaskus setelah jatuhnya rezim, Bashar al-Assad.

    Surat kabar Jerusalem Post melaporkan pada Selasa (7/1/2025) kalau lembaga pemerintahan itu adalah Komite Pemeriksa Anggaran Keamanan dan Pembangunan Pasukan, yang dikenal sebagai Komite Nagel.

    Ketua Komite Nagel, Jacob Nagel, memperingatkan dalam laporannya tentang bahaya aliansi Suriah-Turki, yang mungkin “menciptakan sebuah ancaman baru dan besar terhadap keamanan Israel,”.

    Dalam penilaian lembaga itu, aliansi Suriah-Turki pasca-Assad potensial berkembang menjadi sesuatu yang “lebih serius daripada ancaman Iran,” menurut komite tersebut.

    Surat kabar tersebut melaporkan, “Komite menyatakan dalam laporannya bahwa Israel harus bersiap menghadapi konfrontasi langsung dengan Türki.”

    Sebuah bom dari serangan udara Israel di Damaskus, Suriah. (anadolu)

    Israel Tuding Turki Mau Luaskan Pengaruh Ottoman

    Komite tersebut menyatakan bahwa “ambisi Turki untuk memulihkan pengaruh Ottoman dapat menyebabkan meningkatnya ketegangan dengan Israel, dan mungkin meningkat menjadi konflik,” menurut laporan surat kabar tersebut.

    The Jerusalem Post melanjutkan, “Laporan komite pemerintah menyoroti bahaya aliansi faksi Suriah dengan Türki, yang menciptakan ancaman baru dan kuat terhadap keamanan Israel.”

    Dia menambahkan, “Ancaman dari Suriah mungkin berkembang menjadi sesuatu yang lebih berbahaya daripada ancaman Iran,” menurut klaim komite tersebut.

    Surat kabar tersebut mengutip laporan komite yang “mengusulkan untuk meningkatkan anggaran pertahanan hingga 15 miliar shekel setiap tahun ($4,1 miliar) selama lima tahun ke depan.

    Anggaran besari ini  untuk memastikan bahwa Pasukan Pertahanan Israel diperlengkapi untuk menghadapi tantangan yang ditimbulkan oleh Turki, selain itu terhadap ancaman regional lainnya.”

    Anggota pasukan keamanan Israel berjaga di Jembatan Allenby, titik perbatasan antara Yordania dan Tepi Barat yang diduduki pada 8 September 2024. (Foto oleh Gil Cohen Magen/Xinhua)

    Langkah-langkah Persiapan Israel

    Surat kabar tersebut mencatat, “Untuk mempersiapkan kemungkinan konfrontasi dengan Turki, komite merekomendasikan langkah-langkah berikut:

    Mengenai senjata canggih: memperoleh tambahan pesawat tempur F-15, mengisi bahan bakar pesawat, drone, dan satelit untuk meningkatkan kemampuan serangan jarak jauh Israel.” “.

    “Berkenaan dengan sistem pertahanan udara, komite merekomendasikan penguatan kemampuan pertahanan udara berlapis, termasuk Iron Dome, David’s Sling, sistem Arrow, dan sistem pertahanan laser yang baru beroperasi,” katanya.

    Surat kabar itu menambahkan: “Berkenaan dengan keamanan perbatasan, laporan tersebut merekomendasikan pembangunan benteng keamanan di sepanjang Lembah Yordan.

    “Buffer zone di perbatasan ini akan mewakili perubahan besar dalam strategi pertahanan Israel meskipun ada potensi dampak diplomatik terhadap Yordania.”

    AS Ancam Sanksi Turki Jika Nekat Invasi Suriah

    Milisi Kurdi yang pergi ke Suriah dari negara lain di kawasan itu untuk mendukung Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin etnis Kurdi akan pergi jika gencatan senjata total dicapai dengan Turki, kata komandan pasukan Kurdi dilansir TN, Jumat (20/12/2024). 

    Penarikan pejuang asing merupakan salah satu tuntutan utama yang diajukan Turki dalam pergolakan di Suriah yang menghasilkan penggulingan rezim pemerintahan Bashar al-Assad tersebut.

    Ankara memandang kelompok Kurdi utama yang memimpin SDF – YPG – sebagai perpanjangan dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ditetapkannya sebagai organisasi teroris.

    “Kami sekarang sedang mempersiapkan diri, setelah gencatan senjata total antara kami dan pasukan Turki serta faksi-faksi yang berafiliasi dengan mereka, untuk bergabung dalam tahap ini,” kata komandan SDF, Mazloum Abdi kepada Reuters pada Kamis (19/12/2024).

    “Karena ada perkembangan baru di Suriah, sudah saatnya para pejuang (milisi etnis Kurdi) yang membantu kita dalam perang ini untuk kembali ke daerah asal mereka dengan kepala tegak,” tambahnya.

    Abdi mengatakan bahwa meskipun para pejuang PKK telah datang ke Suriah, SDF tidak memiliki hubungan organisasi apa pun dengan kelompok tersebut.

    Ia memuji mereka karena telah membantu pasukannya memerangi ISIS selama dekade terakhir.

    Pernyataannya menandai pertama kalinya ia mengakui kalau para pejuang milisi Kurdi non-Suriah mendukung pasukannya selama perang di Suriah.

    SDF memainkan peran penting dalam koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) melawan kelompok ISIS. 

    Washington juga menganggap PKK sebagai kelompok teroris tetapi tetap mendukung pasukan Kurdi Suriah (SDF).

    Awal minggu ini, AS dan SDF mengatakan gencatan senjata yang rapuh di Manbij antara pasukan Kurdi dan faksi-faksi yang didukung Turki telah diperpanjang.

    Namun, seorang pejabat Kementerian Pertahanan Turki membantah bahwa gencatan senjata sedang berlangsung.

    Pertempuran pecah awal bulan ini saat pasukan pemberontak maju ke Damaskus terus berlanjut antara kedua belah pihak di beberapa bagian Suriah timur laut.

    Tentara Turki dan pejuang Suriah yang didukung Turki berkumpul di pinggiran utara kota Manbij di Suriah dekat perbatasan Turki pada Oktober. (Zein Al Rifai / AFP – File Getty Images)

    AS Ancam Sanksi Turki Kalau Sentuh Kurdi dengan Menginvasi Suriah

    Terkait manuver Turki di Suriah dengan alasan membasmi PKK-YPG, politisi senior AS khawatir kalau invasi Turki ke wilayah timur laut Suriah sudah dekat.

    Atas hal itu, dia mengindikasikan AS siap menjatuhkan sanksi pada Turki, meski negara itu adalah sekutu NATO Washington.

    Senator Republik John Kennedy memperingatkan kalau ia khawatir Turki akan menginvasi Suriah saat negara itu berupaya membangun kembali setelah pasukan oposisi menyingkirkan rezim Bashar Al Assad setelah 13 tahun perang.

    Kennedy menyampaikan pidato di gedung Senat minggu ini yang menyatakan pesan kepada Ankara: “Biarkan Kurdi sendiri… jangan lakukan itu.”

    Washington telah mempertahankan kehadiran pasukan yang relatif terbatas di Suriah.

    Pada Kamis, lewat pengumuman Pentagon, AS mengungkapkan sendiri peran besar mereka dalam cawe-cawe penggulingan Assad.

    Pentagon menyatakan telah menggandakan kehadiran pasukan mereka dari sekitar 900 menjadi 2.000 tentara, dalam kemitraan dengan Pasukan Demokratik Suriah untuk misi memberantas ISIS.

    Adapun Turki menuduh pasukan SDF yang dipimpin Kurdi sebagai teroris.

    Turki memandang, Unit Perlindungan Rakyat Kurdi Suriah (YPG), yang mendominasi SDF, sebagai cabang dari Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang dilarang hukum mereka.

    “Jika Anda menyerang Suriah dan menyentuh sehelai rambut pun di kepala suku Kurdi, saya akan meminta Kongres Amerika Serikat untuk melakukan sesuatu,” lanjut Kennedy.

    “Dan sanksi kami tidak akan membantu perekonomian Turki. Saya tidak ingin melakukan itu.”

    Senator terkemuka dari dua partai di AS – Chris Van Hollen dari Partai Demokrat dan Lindsey Graham dari Partai Republik  – pekan ini mengancam sanksi terhadap Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan jika pasukan yang didukung Ankara tidak mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Kurdi di timur laut Suriah.

    Para senator menuduh Turki menolak “untuk memperpanjang gencatan senjata, termasuk tawaran zona demiliterisasi di sepanjang perbatasan, khususnya kota Kobani”.

    “Meskipun Turki memiliki sejumlah masalah keamanan yang sah yang dapat diatasi, perkembangan ini merusak keamanan regional dan Amerika Serikat tidak dapat tinggal diam,” tulis Van Hollen dan Graham dalam sebuah pernyataan.

    Pihak AS mengklaim, berkepentingan mendukung SDF demi terus memerangi kelompok ISIS yang menjadi musuh Washington.

    “Setelah jatuhnya rezim Assad, pasukan yang didukung Turki telah meningkatkan serangan terhadap mitra Suriah-Kurdi kami, yang sekali lagi mengancam misi penting untuk mencegah kebangkitan ISIS,” tulis pernyataan senator AS tersebut.

    Militer Turki memerangi kelompok Parti Karkerani Kurdistan (PKK) alias Partai Pekerja Kurdistan. (AFP)

    Peluang dan Tantangan Bagi Turki, Damai atau Terus Perangi Kurdi?

    Sanksi AS dapat memiliki implikasi nyata bagi Ankara, kata Yerevan Saeed, direktur Inisiatif Kurdi Global untuk Perdamaian di Universitas Amerika di Washington.

    “Ekonomi Turki tidak berjalan dengan baik. Inflasi sangat, sangat tinggi. Lira terus menurun. Jadi harapan para senator, orang-orang di Washington DC, para pembuat kebijakan, adalah bahwa sanksi ini akan menghalangi Presiden Erdogan untuk menginvasi Rojava ,” katanya kepada The National.

    “Apakah hal itu akan menghentikan Turki atau tidak, masih belum diketahui secara pasti.”

    Saeed mengatakan, “Kurdi sangat, sangat khawatir, tidak hanya dari tingkat kepemimpinan, tetapi juga rakyat dan publik” tentang masuknya Turki ke Suriah.

    Namun, beberapa pihak meragukan apakah aksi militer Turki merupakan ancaman yang akan segera terjadi.

    Mouaz Moustafa, direktur eksekutif Satuan Tugas Darurat Suriah yang berpusat di Washington, baru-baru ini kembali dari Damaskus tempat ia mencari tahanan Amerika Austin Tice.

    “Orang-orang mungkin membesar-besarkan masalah dengan menyerukan sanksi kepada sekutu NATO sementara kita belum melihat adanya operasi militer besar oleh Turki di Suriah timur laut,” katanya.

    Minggu ini, Turki menunjuk kuasa usaha sementara untuk menjalankan kedutaannya di Damaskus , setelah kepala intelijen Ankara Ibrahim Kalin mengunjungi ibu kota Suriah.

    Moustafa mengatakan pertunjukan keterlibatan seperti itu akan sangat penting dalam membangun stabilitas di Suriah, termasuk di timur laut.

    “Saya pikir semuanya kembali kepada pemerintahan baru Damaskus. Apakah mereka akan mampu membuat semacam kesepakatan dengan SDF, YPG [Unit Pertahanan Rakyat Kurdi], elemen PKK [Partai Pekerja Kurdistan], dan memastikan keamanan dan stabilitas Suriah timur laut, bersama dengan seluruh negara dan memastikan tidak ada kejahatan terhadap Kurdi atau bagian lain dari mosaik Suriah,” katanya kepada The National.

    Namun, Saeed mengatakan kalau pasukan Turki tidak berada di perbatasan “untuk berpiknik”.

    Namun, ia juga menekankan: “Turki memiliki peluang yang sangat bersejarah untuk berdamai dengan Kurdi di Suriah, dengan cara yang sama … Presiden Erdogan mampu mengubah kebijakan Turki terhadap Kurdi di Irak. Ini akan menjadi situasi yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Akan ada banyak peluang bagi perusahaan-perusahaan Turki untuk datang dan berinvestasi di Rojava, alih-alih membuat ancaman militer ini, yang akan menimbulkan ketidakstabilan.”

    Faktor Trump

    Pemerintahan baru di Washington dapat semakin memperumit sikap AS terhadap Suriah dan Turki.

    Presiden terpilih Donald Trump , yang akan mulai berkuasa bulan depan dan telah menunjukkan pendekatan yang lebih tidak ikut campur terhadap Suriah, menyebut penggulingan Al Assad sebagai “pengambilalihan kekuasaan secara tidak bersahabat” yang diatur oleh Turki.

    “Saya pikir Turki sangat cerdas… Turki melakukan pengambilalihan yang tidak bersahabat, tanpa banyak nyawa yang hilang. Saya dapat mengatakan bahwa Assad adalah seorang tukang jagal, apa yang dia lakukan terhadap anak-anak,” tambah presiden terpilih  AS dari partai Republik itu.

    Trump mengindikasikan, ragu untuk terus mempertahankan kehadiran kecil pasukan Washington di Suriah, dan mencoba menarik diri sepenuhnya selama masa jabatan presiden pertamanya.

    Saeed mengatakan kalau tindakan seperti itu tidaklah bijaksana.

    “Nilai yang diperoleh AS dan negara-negara Barat sungguh tinggi dan besar, karena pasukan AS ada di sana untuk melakukan intelijen dan juga memberikan dukungan bagi para pejuang Kurdi… Jika AS menarik diri, tentu saja, itu akan membuka jalan bagi ISIS untuk kembali.”

    Analisis lain menyerukan pemikiran ulang mengenai misi anti-ISIS Washington setelah jatuhnya rezim Assad, termasuk mantan duta besar AS untuk Damaskus, Robert Ford.

    “Pasukan yang dipimpin YPG telah gagal mengalahkan kekuatan ISIS yang bertahan lama. Setelah enam tahun, saatnya bagi Amerika untuk memikirkan kembali strateginya,” tulis Ford dalam sebuah posting di X sebagai tanggapan atas ancaman sanksi para senator.

    Reuters mengutip pernyataan Menteri Pertahanan Turki, Yasar Guler yang mengatakan bahwa “dalam periode baru, organisasi teroris PKK/YPG di Suriah cepat atau lambat akan dilenyapkan”.

    Pasukan ISIS berpawai di Raqqa, Suriah. (AFP)

    Turki Tak Lihat Tanda Kebangkitan ISIS

    Bertentangan dengan penilaian Washington, Guler mengatakan Turki tidak melihat tanda-tanda kebangkitan ISIS di Suriah.

    Bagi Moustafa, keterlibatan internasional dengan pemerintahan baru pada akhirnya akan menjadi penting bagi Suriah dan bagi kepentingan regional AS di sana.

    “Suriah tidak akan menjadi negara demokrasi dalam waktu semalam. Namun, Suriah sekarang adalah negara Arab yang paling dekat dengan demokrasi dibandingkan negara Arab lainnya. Itu fakta, dan janji-janji pemerintah serta tindakan mereka sungguh meyakinkan,” katanya.

    “Pemerintahan baru di Damaskus layak mendapatkan dukungan masyarakat internasional untuk membantu mereka dalam perjalanan menuju republik yang demokratis, bukan hanya terus mendengar kekhawatiran dan menyebut semua warga Suriah sebagai teroris padahal mereka sendiri telah membebaskan negara mereka dari para teroris.”

    Pada hari Kamis, para petinggi Demokrat di komite urusan luar negeri Senat dan DPR memperkenalkan sebuah resolusi yang “menekankan pentingnya melindungi kelompok minoritas agama dan etnis, termasuk Kurdi Suriah, Yazidi, dan Chaldea” di Suriah, dan meminta Departemen Luar Negeri AS untuk meningkatkan bantuan kemanusiaan.

    Resolusi tersebut mencatat kalau “pasukan oposisi Suriah telah berulang kali mengisyaratkan niat mereka untuk menghormati hak dan martabat kaum minoritas agama dan etnis di Suriah, tetapi ada beberapa insiden di mana anggota kaum minoritas tersebut melarikan diri dari rumah mereka, sementara ada kekerasan dan pengusiran yang terdokumentasikan terhadap komunitas Kurdi oleh unsur-unsur Tentara Nasional Suriah”.

     

     

    (oln/khbrn/thentnl*)
     

  • Fakta Baru Tesla Cybertruck yang Meledak di Depan Hotel Trump, Pelaku Pakai ChatGPT – Halaman all

    Fakta Baru Tesla Cybertruck yang Meledak di Depan Hotel Trump, Pelaku Pakai ChatGPT – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia

    TRIBUNNEWS.COM, LAS VEGAS – Kepolisian AS mengungkap, serangan ledakan Tesla Cybertruck yang terjadi di depan hotel Trump International di Kota Las Vegas, AS, dilakukan dengan menggunakan  bantuan aplikasi ChatGPT.

    Fakta baru ini terungkap setelah kepolisian Las Vegas berhasil melacak isi pencarian dalam gadget Matthew Livelsberger, anggota Angkatan Darat Amerika Serikat yang menjadi dalang utama ledakan Tesla Cybertruck.

    Dari hasil Investigasi terungkap bahwa Livelsberger sempat mengakses layanan ChatGPT  untuk mendapat informasi untuk melakukan kejahatannya.

    Kepolisian setempat tidak menyebutkan hasil informasi yang diberikan ChatGPT kepada pelaku terkait pencarian mengenai bahan peledak dan senjata api yang digunakan.

    Namun menurut laporan OpenAI, induk dari ChatGPT mengungkap bahwa Livelsberger menggunakan teknologi AI besutannya untuk mencari informasi tentang target peledak, kecepatan laju peluru tertentu, serta informasi terkait izin legal kembang api di Arizona.

    Kevin McMahill, sheriff dari Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas, menyebut penggunaan AI generatif sebagai “pengubah permainan” dan mengatakan departemen tersebut berbagi informasi dengan lembaga penegak hukum lainnya.

    “Ini adalah insiden pertama yang saya ketahui di wilayah AS di mana ChatGPT digunakan untuk membantu seseorang membangun perangkat tertentu,” katanya. “Ini adalah momen yang mengkhawatirkan,” kata McMahill.

    Tak hanya itu, selama konferensi pers yang berlangsung sekitar setengah jam, polisi Las Vegas dan pejabat penegak hukum federal mengungkap rincian baru tentang ledakan pada Hari Tahun Baru.

    Di antara hal-hal spesifik yang diungkapkan oleh penegak hukum yakni Livelsberger sempat memberhentikan mobil selama perjalanan ke Las Vegas untuk menuangkan bahan bakar kelas balap ke dalam Cybertruck tersebut.

    Kendaraan itu diisi dengan 60 pon atau 27 kilogram bahan kembang api serta 70 pon sekitar 32 kilogram dengan peluru senapan burung.

    Pernyataan serupa juga turut dikonfirmasi oleh  Sheriff  Departemen Kepolisian Metropolitan Las Vegas Kevin McMahill, menyebut ledakan yang melibatkan Tesla Cybertruck terjadi karena kembang api.

    “Kami meyakini kembang api, tangki bensin, dan bahan bakar perkemahan terhubung ke sistem peledakan yang dikendalikan oleh pengemudi di Tesla Cybertruck yang meledak di luar Trump Hotel di Las Vegas, Rabu pagi,” jelas McMahill.

    Tesla Cybertruck yang meledak di luar Trump Hotel di Las Vegas merupakan mobil sewaan yang disewa melalui perusahaan penyewaan mobil Turo. 

    Sebelum meledak, kendaraan yang disewa di Colorado itu tiba di Las Vegas pukul 7.30 Rabu pagi.

    Sekitar satu jam kemudian, mobil  Tesla Cybertruck melaju menuju Las Vegas Boulevard, setelahnya truk berhenti di Trump Hotel dan meledak, kata pihak berwenang Rabu malam.

    Rekaman Tesla Cybertruck Meledak di Trump International Hotel di Las Vegas, Nevada, Amerika Serikat, pada Rabu (1/1/2025). (X/Twitter)

    Sejauh ini Kepolisian Metropolitan Las Vegas telah mengantongi nama penyewa mobil itu, tetapi pihak berwenang belum bersedia merilis namanya karena mereka masih berupaya mengidentifikasi orang di dalam kendaraan itu secara pasti.

    “Kami tidak yakin bahwa kedua penyewa yang terlibat dalam serangan Las Vegas dan New Orleans memiliki latar belakang kriminal yang dapat mengidentifikasi mereka sebagai ancaman keamanan. Kami tetap berkomitmen untuk mempertahankan standar tertinggi dalam manajemen risiko,” ujar McMahill.

    FBI Klaim Ledakan Cybertruck Terafiliasi dengan Serangan Teror

    Agen khusus FBI di Las Vegas, Jeremy Schwartz mengatakan mereka masih belum tahu apakah ledakan Cybertruck Tesla di depan hotel Trump adalah serangan terorisme yang terafiliasi ISIS atau bukan, namun saat ini mereka tengah menyelidiki adanya kemungkinan tersebut.

    Pernyataan ini dilontarkan usai warganet menyangkut pautkan ledakan ini dengan insiden teror di New Orleans.

    Seorang mantan tentara Amerika Serikat yang membawa truk berbendera ISIS dengan sengaja menabrak arah kerumunan pada peringatan hari Tahun Baru di kota New Orleans.

    Insiden yang diduga kuat sebagai aksi terorisme ini menewaskan 15 orang. Selain korban tewas, serangan itu juga melukai 30 orang lainnya, termasuk dua polisi dalam baku tembak.

    Kendati berbagai spekulasi telah mencuat namun Schwartz menegaskan bahwa tim FBI akan terus melakukan penyelidikan intensif selama 24 hingga 48 jam ke depan untuk mengungkap memberikan lebih banyak jawaban kepada warganet.

    “Saya tahu semua orang tertarik dengan kata itu, dan menunggu kami mengatakan, ‘Hei, ini adalah serangan teroris.’ Itu tujuan kami, dan itu yang sedang kami cari tahu,” kata Schwartz, dikutip dari USA Today.

  • Serang Lebih Dulu Kapal Induk AS, Houthi Mengaku Sukses Gagalkan Serangan Besar ke Yaman – Halaman all

    Serang Lebih Dulu Kapal Induk AS, Houthi Mengaku Sukses Gagalkan Serangan Besar ke Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Kelompok Houthi di Yaman mengaku menyerang kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Harry S. Truman.

    Juru bicara Houthi, Brigjen Yahya Saree, dalam pernyataannya pada hari Senin, (6/1/2025), menyebut serangan itu dilakukan dengan dua rudal penjelajah dan empat pesawat nirawak atau drone.

    Menurut Saree, serangan itu dilakukan di Laut Merah utara ketika militer AS sedang bersiap melancarkan serangan ke Yaman.

    Di samping itu, dia mengatakan pihaknya juga menjalankan tiga operasi militer pada hari yang sama. Targetnya adalah area di sekitar Tel Aviv dan Ashkelon. Dia mengklaim semua serangan itu sukses.

    Saree berujar operasi militer terhadap kapal AS itu berhasil mencegah serangan udara besar-besaran AS ke Yaman.

    “Kami akan melanjutkan operasi kami demi mendukung perjuangan Palestina, dan operasi ini tidak akan berhenti hingga agresi di Gaza berhenti dan pengepungan dihentikan,” ujar Saree dikutip dari News CN.

    Militer AS maupun Pasukan Pertahanan Israel (IDF) belum buka suara mengenai serangan Houthi.

    Adapun pernyataan Houthi itu keluar bersamaan dengan datangnya Utusan Khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, di Ibu Kota Sanaa yang dikontrol Houthi.

    Kedatangan Grundberg itu adalah yang pertama kalinya sejak lebih dari 1,5 tahun lalu. Dia berusaha mendorong proses perdamaian yang mandek.

    Maritime Executive melaporkan serangan Houthi beberapa minggu belakangan diarahkan ke Israel. Sehubungan dengan ini, Israel telah memperingatkan bahwa serangannya ke Yaman akan ditingkatkan.

    Houthi pada akhir tahun kemarin juga mengklaim telah menyerang USS Truman. Di samping itu, Houthi mengaku kembali menjatuhkan dua drone MQ-Reaper milik AS.

    Truman sudah berada di kawasan Laut Merah selama lebih dari tiga minggu. Satuan tempur itu diberangkatkan tanggal 23 September 2024 dari Pangkalan Angkatan Laut Norfolk.

    Komando Pusat AS (CENTCOM) menyebut Truman tiba kawasan itu tanggal 14 Desember. AS turut membawa dua kapal penjelajah kelas Arleigh, yakni USS Stout dan USS Jason Dunham.

    CENTCOM memilih tidak mengomentari serangan Houthi. Komando itu hanya berujar bahwa pasukan AS memfokuskan ISIS di Irak dan Suriah.

    Menurut laporan CENTCOM, AS dan pasukan koalisi melancarkan beberapa serangan terhadap ISIS antara tanggal 30 Desember hingga 6 Januari 2025.

    Kapal AS disebut terpaksa mundur

    Dalam serangan tanggal akhir tahun lalu, Houthi mengklaim berhasil membuat Truman di Laut Merah mundur ke arah utara, menuju ke Terusan Suez di Mesir.

    Menurut media Yaman yang terafilisasi dengan Houthi menyebut citra satelit menunjukkan kapal itu menjauhi perairan Yaman.

    Houthi juga mengaku berhasil mencegah serangan AS-Inggris ke Yaman. Menurut Houthi, pejuangnya sukses menembak jatuh jet tempur F-18 setelah menyerang Truman.

    Di sisi lain, CENTCOM menyebut jet itu memang jatuh di Laut Merah, tetapi bukan karena serangan Houthi, melainkan “tembakan kawan sendiri”.

    Houthi ‘The Last Man Standing’

    Seth J. Frantzman, seorang analis di Jerusalem Post, menyebut Houthi sebagai the last man standing atau pihak terakhir yang masih bertahan dalam kelompok Poros Perlawanan yang dipimpin Iran.

    Berbeda dengan Houthi, Hizbullah sebagai salah satu anggota poros itu sudah sepakat untuk melakukan gencatan senjata dengan Israel.

    “Houthi yang didukung Iran tampaknya sendirian dalam upaya menyerang Israel karena Iran dan kelompok proksi Iran lainnya telah melemah,” kata Frantzman pertengahan bulan ini.

    “Mereka belum mengalami kemunduran besar sejak memulai serangan mereka terhadap Israel dan kapal-kapal setelah serangan Hamas tanggal 7 Oktober.”

    Dia mengklaim Houthi bisa melancarkan serangan jauhnya kemudian bersembunyi di gunung-gunung sekitar Sanaa, Yaman.

    Serangan Houthi itu sampai membuat sekutu dekat Israel, AS, harus campur tangan.

    AS menjalankan Operasi Penjaga Kemakmuran pada bulan Desember 2023 guna melawan serangan Houthi terhadap kapal-kapal dagang di Laut Merah. Operasi AS itu tidak membuahkan kesuksesan besar.

    Kawah besar tercipta di Israel setelah rudal yang ditembakkan Houthi menghantam Tel Aviv, Sabtu dini hari, 21 Desember 2024. (Jack GUEZ / AFP)

    Adapun Israel menyebut serangan Houthi sebagai salah satu front dalam perang perang tujuh front.

    Serangan rudal dan drone Houthi terus berlanjut, bahkan ketika Hamas dilaporkan didera kemunduran di Gaza dan Hizbullah sepakat untuk mengadakan gencatan senjata dengan Israel.

    “Rezim mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad telah tumbang. Milisi di Irak yang didukung Iran juga saat ini tampaknya telah berhenti menyerang Israel,” kata Frantzman.

    (Tribunnews/Febri)

  • Ancam Pasukan Kurdi, Erdogan Sebut Turki Siap Campur Tangan jika Suriah Terpecah – Halaman all

    Ancam Pasukan Kurdi, Erdogan Sebut Turki Siap Campur Tangan jika Suriah Terpecah – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan menyatakan bahwa Turki siap turun tangan jika Suriah terpecah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad bulan lalu.

    “Kami tidak akan menyetujui disintegrasi Suriah atau gangguan terhadap keutuhan strukturnya dengan alasan apa pun,” kata Erdoğan dalam konferensi pers, Senin (6/1/2025), mengutip POLITICO.

    “Jika kami melihat adanya risiko terkait hal ini, kami akan segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.”

    Peringatan itu secara luas ditujukan khusus untuk Pasukan Demokratik Suriah (SDF), pasukan yang didominasi Kurdi yang didukung AS.

    Turki telah lama memandang pasukan Kurdi Suriah sebagai ancaman.

    Keamanan di wilayah utara Suriah yang didominasi suku Kurdi, diawasi oleh SDF, yang terdiri dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG).

    Turki menggolongkan YPG sebagai organisasi teroris, mengklaim bahwa kelompok itu terkait dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang telah melakukan pemberontakan di Turki sejak tahun 1980-an.

    lihat foto
    Pejuang Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang didukung AS berjaga di Lapangan Al-Naeem, di Raqqa, Suriah, Senin, 7 Februari 2022.

    “Satu-satunya nasib yang menanti mereka yang memilih teror dan kekerasan adalah dikubur bersama senjata mereka,” kata Erdoğan.

    “Saya katakan ini secara terbuka, tidak ada kekuatan yang dapat mencegah hal itu.”

    Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan mengatakan pada hari Senin bahwa pemberantasan YPG di Suriah sudah dekat.

    Ia menambahkan bahwa Turki tidak akan membiarkan kelompok tersebut mempertahankan keberadaannya di Suriah.

    Turki sebelumnya telah melakukan beberapa serangan ke wilayah Suriah, menargetkan milisi Kurdi selama perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.

    Bentrokan di Suriah antara Pasukan Pro-Turki dan Kurdi Tewaskan 101 Orang

    Lebih dari 100 pejuang tewas dalam dua hari pertempuran di Suriah utara antara kelompok yang didukung Turki dan pasukan Kurdi Suriah, kata pemantau perang pada Minggu (5/1/2025), lapor AFP News.

    Sejak Jumat (3/1/2025) malam, bentrokan di beberapa desa di sekitar kota Manbij telah menewaskan 101 orang, termasuk 85 anggota kelompok pro-Turki dan 16 anggota Pasukan Demokratik Suriah (SDF), menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (SOHR).

    Dalam sebuah pernyataan, SDF mengatakan bahwa mereka berhasil menangkis semua serangan dari tentara bayaran Turki yang didukung oleh pesawat nirawak dan pesawat tempur Turki.

    SDF menguasai wilayah yang luas di timur laut Suriah dan sebagian provinsi Deir Ezzor di timur, di mana suku Kurdi mendirikan pemerintahan otonom setelah pasukan pemerintah menarik diri selama perang saudara yang dimulai pada tahun 2011.

    Kelompok yang didukung AS ini menguasai sebagian besar wilayah tersebut, termasuk Raqqa, setelah merebutnya dari kelompok ISIS.

    (Tribunnews.com)

  • Fitur Live Streaming TikTok Disebut Bahayakan Anak-Anak di AS – Page 3

    Fitur Live Streaming TikTok Disebut Bahayakan Anak-Anak di AS – Page 3

    Sementara itu, menurut pengaduan yang sebagian besar tidak disunting, berdasarkan tinjauan internal, disebutkan kalau TikTok menyadari ada risiko di balik fitur Live.

    Salah satu penyelidikan yang dikenal sebagai Project Meramec pada awal 2022 menemukan ada ratusan ribu anak berusia 13-15 tahun berhasil melewati batas usia minimum untuk menggunakan fitur Live.

    Laporan ini juga mengungkap, ada banyak anak diduga telah dimanipulasi oleh orang dewasa untuk melakukan tindakan seksual. Misalnya melibatkan ketelanjangan dengan imbalan hadiah virtual.

    Penelitian lainnya, Project Jupiter yang dimulai pada 2021, mengungkapkan, fitur Live dipakai oleh kriminal untuk pencucian uang, penjualan narkoba, dan pendanaan terorisme termasuk oleh kelompok ISIS.

    Sementara, sebuah studi internal TikTok pada Desember 2023 mendokumentasikan adanya “kekejaman” yang diakui oleh perusahaan terkait risiko bagi anak-anak saat menggunakan fitur Live.

  • Serangan Truk di New Orleans AS Jadi Tanda ISIS Kembali?

    Serangan Truk di New Orleans AS Jadi Tanda ISIS Kembali?

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kota New Orleans di Amerika Serikat sempat menjadi perhatian usai seorang pengendara bernama Shamsud Din Jabbar menabrakkan truk ke kerumunan warga saat Tahun Baru dan menyebabkan 15 orang meninggal pada Rabu (1/1).

    Di belakang truk yang dikendarai Jabbar ada bendera ISIS terpasang. Tanda ini lantas memicu penyelidikan dan perbincangan kekhawatiran kebangkitan kembali ISIS.

    Biro Investigasi Federal (FBI) juga sedang menyelidiki keterkaitan serangan tersebut dengan ISIS. Lalu apakah insiden truk tabrak massa di New Orleans menjadi salah satu tanda kebangkitan kelompok teror itu?

    ISIS luluh lantak akibat serangan koalisi militer pimpinan Amerika Serikat di Suriah dan Irak beberapa tahun lalu.

    Namun, ISIS tetap melakukan beberapa operasi sembari berupaya membangun kembali dan mengilhami serangan lone wolf (tunggal), seperti yang terjadi di New Orleans.

    “ISIS berusaha membangun kembali kekuatan mereka setelah beberapa tahun mengalami penurunan kemampuan,” demikian menurut komando pusat AS, CENTCOM.

    Penilaian itu berdasarkan 153 serangan ISIS di Suriah dan Iran selama paruh waktu 2024.

    Penjabat Direktur AS untuk Pusat Kontra Terorisme Nasional Brett Holmgren juga mengatakan meski ada tekanan pembasmian kelompok teroris, ISIS tetap menyusun kekuatan.

    “[Mereka] memperbaiki operasi media, dan mulai kembali rencana eksternal,” kata Holmgren pada Oktober 2024, dikutip Reuters.

    Mantan Duta Besar AS untuk Irak dan Turki, Jim Jeffrey, juga mengatakan ISIS sudah lama memotivasi serangan tunggal dalam agenda mereka.

    Selain memakai taktik lone wolf, faktor geopolitik turut membantu dan menguntungkan ISIS. Mereka memanfaatkan kemarahan global atas agresi Israel di Palestina untuk merekrut anggota baru.

    Ribuan tahanan ISIS yang dipenjara di Suriah juga menciptakan peluang baru bagi mereka. Terlebih saat ini, rezim Bashar Al Assad tumbang.

    Salah satu pejabat AS bahkan kian khawatir ISIS akan menguat usai pemerintahan Assad jatuh.

    ISIS juga disebut-sebut akan memanfaatkan transisi kekuasaan di Suriah untuk membangun kembali kemampuan mereka di sana.

    Pada Juli 2024, tim PBB yang memantau aktivitas ISIS juga melaporkan soal “risiko kebangkitan kembali” kelompok itu di Timur Tengah.

    Mereka juga khawatir soal kemampuan afiliasi ISIS yang berbasis di Afghanistan ISIS Khorasan (ISIS-K). Setelah Taliban menguasai negara ini, serangan bom kerap terjadi.

    Taliban padahal sebelumnya berjanji akan memberi keamanan dan menjamin tak ada serangan teroris di Afghanistan.

    Pemerintah Eropa memandang ISIS-K sebagai ancaman teroris eksternal terbesar bagi Eropa.

    ISIS juga terus fokus di wilayah Afrika. Para analisis keamanan mengatakan ISIS di Somalia tumbuh pesat karena banyak pejuang asing yang masuk ke sana.

    Meski demikian pakar studi Timur Tengah dan peneliti senior di Royal United Services Institute for Defence and Security Studies, HA Hellyer, mengatakan kecil kemungkinan ISIS mendapat wilayah yang cukup besar lagi.

    Ia mengatakan ISIS dan aktor non-negara lain terus menimbulkan bahaya karena kemampuan mereka melakukan kekerasan secara acak.

    “Bukan di Suriah atau Irak, tetapi ada tempat lain di Afrika yang mungkin bisa dikontrol secara terbatas untuk sementara waktu,” kata Hellyer.

    Dia lalu berujar, “tetapi saya tak melihat kemungkinan itu, tidak sebagai pertanda kebangkitan yang serius.”

    (isa/dna)

    [Gambas:Video CNN]

  • Bukan Tembok China, Ini 4 Bangunan yang Terlihat dari Luar Angkasa

    Bukan Tembok China, Ini 4 Bangunan yang Terlihat dari Luar Angkasa

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Ada beberapa bangunan yang terlihat dari angkasa yang jauhnya ratusan kilometer dari bumi. Para astronom yang bertugas di luar angkasa mengungkapkan mereka bisa melihat beberapa bangunan tanpa alat bantuan apapun.

    “Garis Karman merupakan perkiraan wilayah yang menunjukkan ketinggian di mana satelit bisa mengorbit Bumi tanpa terbakar atau jatuh dari orbit sebelum mengelilingi Bumi setidaknya sekali,” jelas Katrina Bossert selaku fisikawan luar angkasa Arizona State University, dikutip dari Live Science.

    Namun Namun tembok China, salah satu bangunan terbesar dunia, tidak masuk dalam daftar yang terlihat dari luar angkasa. Ini diakui oleh Mantan Komandan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Chris Hadfield.

    Menurutnya tembok besar China terlalu sempit terlihat dari luar angkasa. Bangunan itu juga mengikuti kontur serta warna alami dari geografi sekitarnya.

    Berikut daftar bangunan yang bisa dilihat dari antariksa dengan mudah, dirangkum CNBC Indonesia.

    1. Palm Jumeirah Dubai

    Palm Jumeirah merupakan pulau buatan di Dubai. Pulau-pulau tersebut bisa terlihat dari Garis Karman. Bahkan stasiun ISS yang berada di ketinggian 400 km di atas permukaan laut juga bisa melihatnya.

    Namun di ISS butuh alat bantu. Astronaut di sana melihatnya dengan menggunakan lensa 800 mm.

    2. Piramida Giza

    Khusus untuk Piramida Giza terdapat dua pendapat soal penampakannya di luar angkasa. Astronaut asal Inggris, Tim Peake mengatakan bangunan itu tidak terlihat, namun struktur masifnya bisa terlihat dengan lensa 800mm.

    Sebaliknya, mantan astronaut NASA dan komandan ISIS bernama Leroy Chiao mengatakan piramida dapat terlihat dari orbit. Bahkan bisa dilihat jelas dengan mata telanjang.

    “Ada banyak yang bisa dilihat dari ISS, bahkan dengan mata telanjang,” ucapnya. “Misalnya pernah menemukan piramida besar dengan telefoto dan bisa memilih dua yang besar dengan mata telanjang, selama pencahayaan dan kondisi cuaca baik, sebagai dua titik kecil.”

    3. Three Gorges Dam

    Three Gorges Dam merupakan bendungan raksasa di Sungai Yangtze China. Tingginya mencapai 185 meter dan panjang lebih dari 2 km.

    Bangunan itu merupakan fasilitas penghasil listrik terbesar dunia. Three Gorges Dam juga menjadi bendungan pembangkit listrik tenaga air termahal yang pernah dibangun

    4. Bingham Canyon Mine

    Tambang ini juga bisa dilihat jelas dari luar angkasa. Letaknya berada di 32 km tenggara Salt Lake City.

    Bingham Canyon jelas terlihat dari Garis Karman tanpa alat bantu. Selain itu juga bisa dilihat dari pesawat ulang alik yang terbang 305-531 km di atas permukaan laut.

    (fsd/fsd)

  • AS Dilaporkan Bangun Pangkalan Militer Baru di Suriah, Benarkah?

    AS Dilaporkan Bangun Pangkalan Militer Baru di Suriah, Benarkah?

    Konvoi tersebut, menurut laporan media lokal New Region, mencakup bangunan prefabrikasi, mesin penggali parit, peralatan pengintaian, dan tangki bahan bakar.

    Pembangunan pangkalan baru itu juga disebut bertujuan membantu Unit Pertahanan Rakyat (YPG), kelompok Kurdi di Suriah yang juga menjadi sekutu AS dalam membasmi ISIS. Washington telah mendukung dan melatih para petempur Kurdi dari SDF, yang dipimpin oleh YPG, dalam operasi memberantas ISIS.

    Aliansi AS dengan para petempur Kurdi di Suriah itu menuai kecaman keras dari Turki yang memandang YPG sebagai perpanjangan tangan dari milisi terlarang Partai Pekerja Kurdistan (PKK), yang mengobarkan pemberontakan melawan negara Turki sejak tahun 1984 silam.

    PKK telah ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa. Ankara telah berulang kali meminta Washington, sekutunya dalam NATO, dan beberapa negara lainnya untuk berhenti mendukung YPG.

    Sejak rezim Bashar al-Assad tumbang di Suriah, pasukan SDF dan militer Turki telah beberapa kali terlibat bentrokan. Para petempur milisi Kurdi di Suriah secara aktif bertempur melawan elemen-elemen Tentara Pembebasan Suriah yang didukung Ankara.

    Dalam beberapa pekan terakhir, Turki memperingatkan pihaknya akan mengerahkan pasukan tambahan ke kota Kobani, yang menjadi tempat para petempur Kurdi bercokol.

    Sementara para pejabat AS berharap SDF akan berada di bawah payung pemerintahan baru Suriah. Pemerintahan Presiden Joe Biden bahkan sebenarnya bersiap memberikan keringanan sanksi jika Kurdi menormalisasi hubungan dengan rezim Assad sebelum jatuhnya rezim itu karena khawatir Iran akan merangkul Kurdi demi menghadapi Turki.

    (nvc/idh)

  • Polisi Bongkar Motif Pelaku Ledakan Cybertruck Tesla, Bukan Teroris

    Polisi Bongkar Motif Pelaku Ledakan Cybertruck Tesla, Bukan Teroris

    Jakarta, CNN Indonesia

    Veteran AS yang meninggal karena bunuh diri di dalam Cybertruck Tesla di luar hotel Trump di Las Vegas menderita stres pascatrauma, tapi tidak terkait dengan kelompok teroris, demikian hasil investigasi awal para penyelidik.

    Matthew Livelsberger, 37, seorang anggota pasukan khusus elit AS, menembak dirinya sendiri pada Hari Tahun Baru di dalam kendaraan Tesla sewaan yang penuh dengan wadah bahan bakar dan kembang api, yang menyebabkan mobil meledak.

    Akibat insiden itu tujuh orang terluka di sekitar area valet Trump International Hotel yang berdinding kaca.

    “Meskipun insiden ini lebih bersifat publik dan lebih sensasional dari biasanya, pada akhirnya tampaknya ini adalah kasus bunuh diri tragis yang melibatkan seorang veteran tempur yang sangat terhormat yang berjuang melawan PTSD (kekerasan psikis) dan masalah lainnya,” kata Agen Khusus FBI Spencer Evans dalam konferensi pers pada Jumat (3/1).

    Penyelidik mengatakan mereka masih memeriksa jejak Livelsberger, tetapi sejauh ini mereka telah menemukan dua pesan di teleponnya yang berisi tentang “beban” telah merenggut nyawa, di antara masalah lainnya.

    Evans mengatakan Livelsberger tidak memiliki dendam pada Donald Trump, meski truk itu meledak di luar hotel yang sebagian dimiliki oleh bisnis keluarga Presiden terpilih AS tersebut.

    Ia mengatakan para penyelidik tidak menemukan hubungan apa pun antara Livelsberger dan organisasi teroris lainnya, serta penyebab insiden diduga adalah beberapa masalah pribadi dan keluarga.

    Jasad Livelsberger terbakar hingga tak dapat dikenali, tetapi Sheriff Las Vegas Kevin McMahill mengatakan pihak berwenang telah mengonfirmasi melalui catatan gigi dan DNA bahwa ia memang orang yang tewas di dalam Cybertruck.

    Evans mengatakan para penyelidik masih berupaya untuk menetapkan urutan kejadian di Cybertruck, tetapi untuk saat ini tampaknya Livelsberger menembak dirinya sendiri hingga tewas dan kemudian menyulut ledakan.

    Penyidik juga tidak menemukan kaitan antara ledakan itu dan serangan mematikan di New Orleans yang juga terjadi pada 1 Januari.

    Dalam serangan di New Orleans, seorang veteran tentara AS yang setia kepada kelompok jihadis ISIS menabrak kerumunan orang yang sedang merayakan Tahun Baru dengan sebuah truk, sehingga 14 orang tewas. Pelaku kemudian ditembak mati oleh polisi.

    (AFP/vws)

    [Gambas:Video CNN]