Organisasi: Ikatan Motor Indonesia (IMI)

  • Ketum IMI Ajak Masyarakat Sukseskan Formula E Jakarta 2025

    Ketum IMI Ajak Masyarakat Sukseskan Formula E Jakarta 2025

    Jakarta

    Anggota DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo mengajak seluruh elemen masyarakat menyukseskan Formula E Jakarta 2025.

    Digelar tanggal 21 Juni 2025 di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol, Formula E-Jakarta akan menjadi langkah penting menuju masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan. Ini adalah peluang emas untuk menunjukkan bahwa Indonesia siap untuk mengikuti perubahan global dalam industri otomotif dan teknologi.

    “Dengan dukungan penuh dari seluruh elemen masyarakat, Formula E-Jakarta tidak hanya akan menjadi ajang olahraga internasional, tetapi juga sebuah tonggak perubahan yang membawa dampak positif bagi masa depan Indonesia. Mari kita sukseskan Formula E-Jakarta 2025 dan buktikan bahwa Indonesia mampu menjadi pionir dalam inovasi otomotif dan energi bersih,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (26/3/2025).

    Adapun Tim RNF Creative Production hadir antara lain Direktur Utama Rendy Latief, Komisaris Utama Bambang Permadi, Marcom & PR Division Yudi Irawan dan Widya Kemalasari.

    Dari Pengurus IMI Pusat hadir Dewan Pengawas Jeffry JP, Wakil Ketua Umum Ananda Mikola dan Junaidi Elvis, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho Marsudianto.

    Ketua MPR RI ke-15 dan Ketua DPR RI ke-20 ini menjelaskan perhelatan Formula E di Jakarta akan membawa dampak signifikan bagi sektor perekonomian.

    Dalam ajang serupa di Eropa dan Amerika, penyelenggaraan Formula E telah memberikan kontribusi signifikan terhadap ekonomi lokal. Contohnya, kota Paris dan New York berhasil meningkatkan pendapatan dari sektor pariwisata hingga 20% selama event berlangsung.

    “Selain itu, sektor pariwisata juga akan mendapatkan dorongan dengan meningkatnya kunjungan wisatawan domestik dan mancanegara. Hal ini akan memberikan kontribusi yang berarti terhadap pendapatan daerah,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar dan Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini menambahkan, Formula E bukan hanya tentang balapan, tetapi juga tentang teknologi ramah lingkungan dan kesadaran akan perubahan iklim.

    Dengan hadirnya ajang ini, masyarakat dapat lebih memahami pentingnya transisi menuju kendaraan listrik.

    “Data dari International Energy Agency (IEA) menunjukkan bahwa pemakaian kendaraan listrik di dunia meningkat pesat. Jakarta sebagai salah satu kota terbesar di Asia perlu mengikuti langkah ini untuk mengurangi polusi dan emisi karbon,” pungkas Bamsoet.

    (prf/ega)

  • Absen Tahun Ini, Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah MXGP 2026

    Absen Tahun Ini, Indonesia Bersiap Jadi Tuan Rumah MXGP 2026

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) sekaligus anggota DPR RI Bambang Soesatyo menuturkan Indonesia berencana kembali menjadi tuan rumah kejuaraan dunia Motocross Grand Prix Championship (MXGP) 2026.

    “Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk kembali menyelenggarakan event MXGP 2026. Gelaran MXGP 2026 tidak hanya membuka peluang untuk menampilkan keindahan alam dan budaya Indonesia, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia di pentas olahraga dunia. Dua seri yang akan diselenggarakan di Jawa Barat dan Bali, menjadi bukti komitmen pemerintah dan pihak swasta untuk mengembangkan olahraga motor serta meningkatkan sektor pariwisata di Indonesia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Rabu (26/3/25).

    Hal tersebut disampaikannya usai menerima Pengurus IMI Pusat di Jakarta, Rabu (26/3). Adapun pengurus IMI Pusat hadir antara lain Dewan Pengawas Jeffry JP, Wakil Ketua Umum Ananda Mikola dan Junaidi Elvis, Deputi Olahraga Motor Eddy Saputra, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Komunikasi dan Media Dwi Nugroho Marsudianto.

    Diketahui, Indonesia akan menggelar dua seri MXGP 2026 di Jawa Barat dan Bali. Sebelumnya, Indonesia telah menjadi tuan rumah MXGP 2023 dan MXGP 2024 di Lombok dan Sumbawa. Namun, pada MXGP 2025, Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM) tidak memasukkan Indonesia sebagai salah satu tuan rumah.

    Bamsoet menjelaskan, kejuaraan MXGP di Indonesia memiliki potensi untuk meningkatkan minat masyarakat terhadap olahraga motocross dan motorsport secara umum.

    Menurutnya, dengan menggelar kejuaraan otomotif internasional, Indonesia dapat menciptakan budaya olahraga yang lebih kuat, sekaligus memperluas jangkauan olahraga otomotif di kalangan generasi muda.

    “Keuntungan lain dari penyelenggaraan MXGP di Indonesia adalah potensi untuk meningkatkan pendapatan ekonomi lokal. Kejuaraan internasional seperti MXGP akan menarik ribuan pengunjung, baik dari dalam negeri maupun internasional. Event olahraga motor serupa yang diselenggarakan di wilayah Asia pada tahun 2024, mencatat kenaikan pendapatan di sektor perhotelan dan restoran antara 10-15% dalam periode event,” kata Bamsoet.

    Ketua Komisi III DPR RI ke-7 dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini menambahkan, penyelenggaraan MXGP juga memberikan kesempatan bagi Indonesia untuk memperkenalkan budaya dan keindahan alamnya kepada wisatawan internasional.

    Acara ini berpotensi untuk menjadi sarana promosi yang efektif bagi destinasi wisata Indonesia. Hal itu sejalan dengan visi pemerintah Indonesia untuk meningkatkan daya saing pariwisata nasional di tingkat global.

    Ia menegaskan keikutsertaan Indonesia sebagai tuan rumah MXGP 2026 akan turut mendorong investasi infrastruktur yang lebih baik.Untuk menyelenggarakan acara ini, kebutuhan akan peningkatan fasilitas balapan, aksesibilitas jalan, serta perbaikan infrastruktur transportasi akan menjadi prioritas.

    “Peningkatan infrastruktur tersebut tidak hanya bermanfaat untuk penyelenggaraan MXGP, tetapi juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat setempat,” pungkas Bamsoet.

    (prf/ega)

  • Ibas Dukung Perjuangan Mario Aji di Moto2: Kibarkan Merah Putih hingga Finis – Page 3

    Ibas Dukung Perjuangan Mario Aji di Moto2: Kibarkan Merah Putih hingga Finis – Page 3

    Ibas menyoroti, bukan tidak mungkin Magetan menjadi kota pebalap di kemudian hari, dengan lahirnya bibit muda seperti Mario Aji yang mampu menembus panggung Moto3, Moto2 hingga MotoGP. Jika terwujud, maka Magetan layak disebut sebagai Kampung Balap Moto.

    “Seperti di Ponorogo ada Kampung Reog, Kampung Silat di Madiun, kalau di Magetan bisa dikenal jadi Kampung Balap, kan keren juga gitu, ya kan ?!” lanjutnya. Tidak hanya kampung sapi atau kampung susu. Jadi, ini juga salah satu cara ya untuk menginspirasi anak muda ke hal-hal yang positif dan prestasi,” Ibas optimis.

    Menutup pertemuan, Ibas memberi cindera mata sebuah helm sebagai tanda semangat dan safety (doa selamat) untuk Mario Aji agar terus mengejar prestasi.

    “Sukses selalu, teruslah mengukir prestasi, mengharumkan Indonesia,” Ibas menandasi.

    Menyambut dukungan Ibas, Mario Aji mengaku sangat bahagia. Dia memohon doa agar dirinya bisa membawa harum nama bangsa. Tidak lupa, dia juga mengajak Ibas bisa menonton langsung salah satu pertandingannya di ajang Moto2.

    “Terima kasih banyak Mas Ibas (EBY) atas sambutannya, supportnya, dan doa baiknya selama ini kepada saya. Mas Ibas telah memberikan banyak dukungan, baik materil maupun moril. Semoga Mas Ibas, bisa menonton langsung di salah satu balapan saya di Moto2 besok. Kami tunggu kedatangannya Mas,” pungkas Mario Aji.

    Sebagai informasi, Mario Aji bersama sang Kakak, Risto yangmenjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Magetan turut bersyukur atas dukungan Ibas. Dia menyatakan, pebalap dari Magetan tidak hanya Mario Aji, nantinya akan ada 5 atlet balap lain yang akan berpartisipasi dalam PON Jatim 2025.

    “Mohon dukungan dan mari kita wujudkan Magetan kampung balap tersebut Mas,” kata Risto.

    Diketahui, Mario Aji saat ini berkiprah di Moto2 bersama tim Idemitsu Honda Team Asia. Mario Aji memulai karier Moto2 tahun 2024 setelah menghabiskan tiga musim di Moto3 pada 2021-2023. Selama Moto3, ia mengumpulkan 9 poin dari 41 seri balapan.

  • Bijak Berkendara saat Berpuasa

    Bijak Berkendara saat Berpuasa

    Jakarta

    Berkendara saat sedang berpuasa di bulan Ramadan ini penuh tantangan. Kondisi badan yang berbeda dengan biasanya mungkin dapat mempengaruhi cara kita dalam menggunakan kendaraan bermotor.

    Buat yang masih harus melakukan mobilitas di tengah puasa Ramadan, ada beberapa tips agar tetap aman. Menurut instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, pengendara harus bisa memperhatikan potensi bahaya baru di jalan saat bulan Ramadan.

    “Penyesuaian ritme tubuh, sebelumnya kita biasa bangun untuk salat subuh, itu beda kali ini karena banyak orang bangun lebih awal lagi untuk persiapan sahur lebih awal. Artinya ada bahaya waktu tidur yang berkurang, risikonya tubuh kita akan kelelahan tentunya, apalagi yang takut nggak bangun akhirnya malah memutuskan tidak tidur. Aware aja dengan kondisi ini,” kata Reza kepada detikOto, Senin (3/3/2025).

    Lalu bagaimana cara mengantisipasinya? Menurut Reza, ada kebiasaan yang perlu diubah. Reza mengatakan, tanamlah pola berpikir bahwa di awal minggu ini badan perlu penyesuaian, sebaiknya dibarengi dengan tidak memacu kendaraan secara agresif. Ketika tubuh sedang dalam tahap penyesuaian, ada ruang dan waktu untuk kita berpikir dan bertindak.

    “Ikuti flow arus lalu lintas saja. Ngikutin arus sekitar itu mudah kok. Kalau kita zigzag dan sering manuver ditambah sering gas rem, artinya kita tidak mengikuti arus sekitar, kita agresif di antara yang lain. Ini akan mempercepat kelelahan. Risikonya bisa juga menjadi emosi dan mengambil zona aman yang telah dibuat oleh pengguna jalan lain,” ujar Reza.

    Selanjutnya, gunakan alat pelindung diri (APD) yang nyaman. APD yang tidak proper dan seadanya tidak akan membuat nyaman dalam berkendara.

    “Artinya masih ada risiko lain ketika apa yang kita gunakan ini membuat tidak nyaman di jalan, ini akan menimbulkan distraksi dan cenderung buru-buru di jalan dan tidak dapat melakukan apa yang diperlukan seorang pengendara antisipatif di jalan. Boro-boro mikir harus ini itu, ditambah tubuh fisik juga sedang penyesuaian awal puasa ini, ketika kita seperti ini bijak bertindak dengan ambil saja lajur paling kiri, kita hanya akan kontrol di sisi depan dan kanan serta belakang. Ada pekerjaan mempermudah pengendara ketika kita ambil sisi paling kiri. Untuk memperkecil risiko ketidaknyamanan tadi,” ujarnya.

    Tak lupa untuk pengendara sepeda motor, pakailah masker. Polusi udara akan berisiko kepada pengendara. Ketika tidak berpuasa mungkin metabolisme tubuh akan cepat mereduksinya. Tapi pada masa puasa, metabolisme tubuh akan mengalami penyesuaian.

    “Maka kita cegah banyak udara kotor terhisap oleh tubuh kita. Low blood sugar, dehidrasi akan bertambah parah ketika ada zat polusi ini terhirup oleh badan kita, masker simpel tapi krusial,” pungkas Reza.

    (rgr/dry)

  • Bamsoet Dorong Komunitas Otomotif Kembangkan Potensi Sport Tourism di RI

    Bamsoet Dorong Komunitas Otomotif Kembangkan Potensi Sport Tourism di RI

    Jakarta

    Anggota Komisi III DPR RI sekaligus Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo mengajak komunitas otomotif berperan aktif dalam meningkatkan sport tourism di Indonesia. Melalui berbagai event dan aktivitas yang diselenggarakan, komunitas otomotif tidak hanya dapat memperkenalkan budaya dan destinasi wisata, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

    “Melalui dukungan yang tepat dari pemerintah dan stakeholders lainnya, pengembangan potensi sport tourism di Indonesia melalui komunitas otomotif dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian nasional. Dengan demikian, komunitas otomotif bukan hanya sekadar kumpulan pecinta kendaraan bermotor, tetapi juga menjadi agen perubahan dalam mengembangkan sport tourism di Indonesia,” ujar Bamsoet dalam keterangannya, Kamis (27/2/2025).

    Hal itu dia sampaikan saat menerima Pengurus JK Owners Indonesia di Jakarta, Rabu (26/2).

    Ketua MPR RI ke-15 ini menyebut di Indonesia terdapat banyak destinasi wisata yang memiliki potensi besar, namun sayangnya belum banyak dikenal. Karena itu dia mendorong komunitas otomotif dapat menjadi pionir dalam mempromosikan destinasi-destinasi ini melalui kegiatan touring atau rally yang melintasi daerah-daerah tersebut. Sehingga komunitas otomotif tidak hanya menikmati perjalanan selama touring, tetapi juga membantu mempromosikan pariwisata Indonesia.

    “Komunitas otomotif seringkali melakukan kegiatan touring ke berbagai destinasi wisata di Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar anggota, tetapi juga harus menjadi sarana promosi destinasi wisata. Melalui media sosial, mereka bisa membagikan foto dan video perjalanan yang dapat menarik minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi tersebut,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum Partai Golkar ini meyakini sports tourism yang digerakkan oleh komunitas otomotif dapat memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi daerah yang dikunjungi. Hal ini mengingat baik peserta maupun penonton acara otomotif membutuhkan akomodasi, makanan, dan transportasi, yang semuanya dapat mendorong pertumbuhan bisnis lokal. Selain itu, acara otomotif juga dapat menarik investor dan sponsor yang melihat potensi pasar di daerah tersebut.

    “Komunitas otomotif juga dapat menjadi tempat untuk membangun jejaring dan kolaborasi antara berbagai pihak, termasuk pemerintah, swasta, dan masyarakat. Dengan adanya kolaborasi ini, pengembangan sports tourism dapat dilakukan secara lebih terintegrasi dan berkelanjutan. Semisal, komunitas otomotif dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengadakan acara tahunan yang dapat menjadi daya tarik wisata,” pungkas Bamsoet.

    (ega/ega)

  • Kunjungi Bengkel UKM Bandung, Bamsoet Dorong Restorasi Kendaraan Klasik

    Kunjungi Bengkel UKM Bandung, Bamsoet Dorong Restorasi Kendaraan Klasik

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan industri restorasi kendaraan klasik di Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Dengan meningkatnya minat terhadap mobil klasik, permintaan atas jasa restorasi juga akan terus meningkat.

    Namun, pelaku bisnis juga harus menghadapi tantangan seperti ketersediaan suku cadang dan keahlian khusus. Dengan strategi yang tepat, bisnis restorasi kendaraan klasik dapat menjadi investasi yang menguntungkan dan berkontribusi pada pelestarian warisan otomotif Indonesia.

    “Di era modern ini, kendaraan tidak lagi hanya berfungsi sebagai alat transportasi, tetapi juga menjadi simbol status, gaya hidup, bahkan investasi. Hal ini mendorong peningkatan minat terhadap mobil klasik, baik sebagai koleksi pribadi maupun investasi. Kondisi ini menciptakan peluang bisnis yang menjanjikan di sektor restorasi kendaraan klasik di Indonesia,” ujar Bamsoet, dalam keterangannya, Selasa (25/2/2025).

    Hal tersebut ia sampaikan seusai mengunjungi bengkel restorasi kendaraan Retouch Pro di Bandung, Selasa (25/2/25). Bamsoet menjelaskan permintaan akan jasa restorasi mobil klasik di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya penggemar dan kolektor mobil klasik.

    Komunitas mobil klasik yang berkembang pesat di Indonesia menjadi pasar potensial bagi bisnis restorasi. Anggota komunitas seringkali mencari jasa restorasi untuk mobil-mobil klasik mereka.

    Menurut Lembaga Riset Otomotif Indonesia, pertumbuhan industri restorasi mobil klasik di Indonesia bisa mencapai 12-15% per tahun. Bamsoet mengatakan mpbil klasik memiliki nilai historis dan sentimental yang tinggi bagi para penggemarnya.

    “Banyak kolektor yang mencari mobil klasik untuk melengkapi koleksi mereka. Restorasi memungkinkan para penggemar mobil klasik untuk menghidupkan kembali kenangan dan memiliki mobil impian mereka,” kata Bamsoet.

    Bamsoet menambahkan mobil klasik yang direstorasi dengan baik memiliki nilai investasi yang tinggi. Harga jual mobil klasik dapat meningkat secara signifikan setelah direstorasi, menjadikannya sebagai aset yang menarik.

    Mobil klasik juga menjadi simbol gaya hidup. Restorasi memungkinkan pemiliknya untuk mengekspresikan diri dan menunjukkan kecintaan mereka pada otomotif.

    “Tantangan dalam bisnis restorasi kendaraan klasik utamanya ketersediaan suku cadang mobil klasik yang seringkali sulit ditemukan dan mahal. Selain itu, restorasi mobil klasik membutuhkan keahlian khusus dan pengalaman yang tidak dimiliki oleh semua mekanik,” kata Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut.

    “Karenanya, biaya restorasi mobil klasik bisa sangat mahal, tergantung pada kondisi mobil dan jenis restorasi yang diinginkan,” pungkasnya.

    (akn/ega)

  • Bamsoet Bakal Dorong Komunitas Moge Kembangkan Budaya Tertib Berkendara

    Bamsoet Bakal Dorong Komunitas Moge Kembangkan Budaya Tertib Berkendara

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan komunitas motor besar perlu mengembangkan budaya tertib dan bertanggung jawab di jalan raya untuk menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan tertib. Melalui kegiatan-kegiatan yang bermanfaat seperti kampanye keselamatan berkendara, kegiatan sosial, edukasi teknologi, dan kolaborasi dengan berbagai pihak komunitas motor besar dapat memberikan dampak positif bagi anggotanya dan masyarakat luas.

    Hal itu diungkapkan Bamsoet usai menerima pengurus BMW Motorrad Community Indonesia (BMWMCI) di Jakarta, Jumat (21/2/25). Pengurus BMWMCI hadir antara lain Komisaris Dean Martin, President Justin Koswara, Vice President Andri Adam, Sekjen Muhammad Rayhan Irsyad Akbar, serta Community Manager ⁠Ricky Boen.

    “Dengan membangun citra positif, meningkatkan kesadaran akan keselamatan berkendara, dan menciptakan budaya berkendara yang beretika, komunitas motor besar tidak hanya menjadi tempat berkumpulnya para penggemar kendaraan. Tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat dan lingkungan,” ujar Bamsoet dalam keterangan, Sabtu (22/2/2025).

    Dia menjelaskan komunitas motor besar yang tertib dan bertanggung jawab turut berkontribusi pada keselamatan seluruh pengguna jalan. Menurut data Korlantas Polri pada tahun 2024, terdapat lebih dari 152.000 kasus kecelakaan lalu lintas dengan 76% di antaranya melibatkan sepeda motor. Angka ini menunjukkan bahwa kesadaran akan keselamatan berkendara masih perlu ditingkatkan.

    “Komunitas motor besar dapat memainkan peran penting dalam mengedukasi anggotanya dan masyarakat umum tentang pentingnya keselamatan berkendara. Misalnya, komunitas motor besar dapat secara rutin mengadakan safety riding training yang meliputi teknik pengereman yang benar, posisi berkendara yang aman serta cara menghadapi situasi darurat di jalan raya,” kata Bamsoet.

    Dia menambahkan komunitas motor besar dapat berperan sebagai mitra pemerintah dalam menciptakan lingkungan lalu lintas yang lebih aman dan tertib. Semisal, komunitas motor besar bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan Korlantas Polri untuk mengadakan program ‘Smart Rider’. Tujuannya, untuk meningkatkan keterampilan berkendara dan kesadaran akan peraturan lalu lintas di kalangan pengendara muda.

    “Komunitas motor besar juga dapat menciptakan budaya berkendara yang beretika, di mana setiap anggota saling menghargai dan menjaga ketertiban di jalan raya. Tidak melanggar batas kecepatan, tidak menerobos lampu merah, ataupun tidak berkendara secara ugal-ugalan. Data Korlantas Polri menyebutkan bahwa pada tahun 2023, terdapat lebih dari 1,2 juta kasus pelanggaran lalu lintas yang tercatat, dengan mayoritas pelanggar adalah pengendara sepeda motor,” tutup Bamsoet.

    (akn/ega)

  • Ketum IMI Ajak Komunitas Otomotif Perbanyak Kegiatan Sosial Selama Ramadan

    Ketum IMI Ajak Komunitas Otomotif Perbanyak Kegiatan Sosial Selama Ramadan

    Jakarta

    Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) dan Ketua Dewan Kehormatan Motor Besar Indonesia (MBI) Bambang Soesatyo (Bamsoet), mengajak komunitas otomotif memperbanyak kegiatan sosial selama bulan Ramadan yang akan dimulai pada awal Maret mendatang.

    Saat menerima Pengurus Motor Besar Indonesia di Jakarta, hari ini, Bamsoet mengatakan aktivitas sosial ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada mereka yang membutuhkan, tetapi juga memperkuat solidaritas di antara anggota komunitas. Selain itu mendorong partisipasi masyarakat, dan memberikan contoh positif bagi komunitas lainnya.

    “Melalui kegiatan sosial, komunitas otomotif tidak hanya menjadi wadah untuk para anggotanya, tetapi juga menjadi agen perubahan yang aktif dalam mendukung kesejahteraan masyarakat. Karena itu, penting bagi setiap komunitas otomotif untuk memanfaatkan momentum bulan Ramadan sebagai kesempatan untuk berbagi dan berkontribusi lebih banyak kepada masyarakat,” ujar pria yang juga Anggota Komisi III DPR RI dalam keterangannya, Rabu (19/2/2025).

    Ketua MPR RI ke-15 ini menjelaskan kegiatan sosial yang dilakukan oleh komunitas otomotif selama bulan Ramadan dapat meningkatkan kesadaran sosial di kalangan anggotanya dan masyarakat umum. Komunitas otomotif dapat mengadakan acara berbagi makanan berbuka puasa (takjil) kepada masyarakat yang kurang mampu, santunan kepada anak yatim piatu ataupun kegiatan bakti sosial lainnya.

    “Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan di Indonesia pada 2024 sebesar 9,03 persen. Sementara, jumlah anak yatim di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 4,5 juta jiwa. Acara berbagi seperti ini dapat memberikan langsung bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan, serta mengedukasi anggota komunitas tentang pentingnya berbagi dalam masyarakat,” kata Bamsoet.

    Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan kegiatan sosial dari komunitas otomotif juga dapat mendorong partisipasi masyarakat luas. Ketika komunitas otomotif melaksanakan program-program sosial, masyarakat yang bukan anggota juga bisa ikut berpartisipasi, baik melalui donasi atau hadir dalam acara tersebut.

    Hal itu menciptakan ikatan yang lebih luas antara komunitas otomotif dengan masyarakat umum dan menumbuhkan rasa saling mendukung.

    “Selain itu, kegiatan sosial selama Ramadan yang dilakukan oleh satu komunitas otomotif mampu memberikan contoh positif bagi komunitas lainnya. Ketika sebuah komunitas otomotif mengambil inisiatif untuk berbagi dan membantu, hal tersebut dapat mendorong komunitas lain untuk melakukan hal yang sama. Dengan banyaknya tayangan di media sosial, kegiatan positif dapat menyebar dengan cepat dan menginspirasi banyak orang,” pungkas Bamsoet.

    Sekadar informasi, Pengurus MBI yang hadir antara lain Ketua Majelis Kode Etik Brigjen Putu Putera, Ketua Umum Darus Raden Jayalalana, Sekjen Raden Fajar Nurrohman Purwanto, Ketua MBI Bandung Aom, Sekwil MBI Bandung Cristian, Kabid Kegiatan MBI Bandung Devry dan Kabid Humas MBI Bandung Fury. Turut hadir pula pengurus IMI Pusat, Hubungan Antar Lembaga Erwin MP serta Media dan Komunikasi Dwi Nugroho Marsudianto.

    (prf/ega)

  • Belajar dari Kecelakaan Maut Cengtri: Ingat Kecelakaan Bikin Miskin!

    Belajar dari Kecelakaan Maut Cengtri: Ingat Kecelakaan Bikin Miskin!

    Jakarta

    Pengendara motor yang berboncengan tiga atau cengtri kembali memakan korban di Bekasi. Tiga orang dilaporkan tewas dan satu lainnya luka berat.

    Dikutip detikNews, kecelakaan itu terjadi di Jalan Inspeksi Kalimalang Kampung Pekopen, Desa Tambun, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Kamis (13/2/2025) sekitar pukul 04.45 WIB.

    Dua unit motor terlibat kecelakaan ini yakni motor Honda bernopol BE-6893-ZE yang dikendarai laki-laki berinisial P berboncengan dengan dua laki-laki inisial C dan BH, dan motor Yamaha nopol B-5579-FAW yang dikemudikan laki-laki inisial BK.

    “Meninggal tiga orang, luka berat satu orang,” kata Kasat Lantas Polres Metro Bekasi Kompol Sugihartono.

    Korban meninggal adalah pria berinisial BH, P, dan BK. Sementara itu, satu orang lainnya berinisial C mengalami luka berat akibat kecelakaan tersebut. BK adalah pengendara motor yang ditabrak motor cengtri.

    Sugihartono menjelaskan kecelakaan berawal saat motor Honda bernopol BE-6893-ZE yang dikendarai laki-laki berinisial P berboncengan dengan dua laki-laki inisial C dan BH.

    “Motor tersebut melaju dari arah barat ke timur dan setibanya di lokasi kejadian melaju terlalu ke kanan sehingga bertabrakan dengan motor dari arah berlawanan,” ungkapnya.

    Pelajaran penting dari kecelakaan ini, menurut Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI) Erreza Hardian, kecelakaan adu banteng ini kerap terjadi karena pengendara terdistraksi. Bukan hanya terdistraksi oleh HP atau kegiatan lain, tapi juga pikiran pengendara dan pengguna jalan. Selain itu, kecelakaan adu banteng juga kerap terjadi akibat kegagalan antisipasi pergerakan kendaraan lain, karena tidak ada komunikasi.

    Data kecelakaan dari Korlantas Polri, menurut Reza, merilis banyaknya kecelakaan di jalan lurus dan sepi.

    “Ada jalan lurus sepi dan bagus cenderung dirasa nyaman oleh pengendara untuk memacu dan di sinilah berefek mereka yakin dengan rencana waktu jalan yang mepet-mepet, ‘Ah, nanti di jalan itu bisa kenceng kok dan masih sepi,’ kecepatan konstan juga akan menyebabkan nyaman pengemudi akhirnya terlena dan ini juga bagian dari distraksi. Makanya banyak kecelakaan terjadi di jalan lurus dan sepi,” beber Reza.

    Untuk itu, menurut Reza, pengendara harus bijak di jalan raya. Seharusnya keselamatan berkendara sudah menjadi kebutuhan. Persiapkan segala halnya agar tidak menjadi korban atau pelaku kecelakaan lalu lintas.

    “Kecelakaan akan memiskinkan pengguna jalan, data dari Jasa Raharja mengatakan yang terlibat kecelakaan adalah, maaf, dari golongan kurang mampu dan itu lebih akan memiskinkan mereka karena tidak ada asuransi, sedang mencari nafkah dalam rangka bekerja dan ada juga tanggungan. Jadi harusnya ini bisa menjadi acuan bahaya baru, kecelakaan akan memiskinkan!” tegasnya.

    (rgr/dry)

  • Cuma di Indonesia, Truk Dipaksa Angkut Muatan Sampai Nyekek Leher

    Cuma di Indonesia, Truk Dipaksa Angkut Muatan Sampai Nyekek Leher

    Jakarta

    Truk kelebihan muatan atau yang disebut truk over-dimension over loading (ODOL) kerap menjadi penyebab masalah di jalan raya. Tak cuma menimbulkan kemacetan sampai kerusakan jalan, truk ODOL ini juga kerap menjadi ‘mesin pencabut nyawa’ di jalan raya.

    Pereli nasional yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Mobilitas Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat, Rifat Sungkar, sangat geram dengan masih banyaknya truk ODOL di negara ini. Masalahnya, truk ODOL ini kerap mengancam nyawa pengguna jalan lain.

    “Truk di Indonesia itu spesial, karena nggak ada truk di negara-negara maju pakai truk disiksa sampai dengan kapasitas yang di ujung leher banget, bahkan lebih,” kata Rifat dalam akun Instagramnya.

    Pengguna truk ODOL ini, menurut Rifat, seakan tak pernah berpikir soal keamanan dan keselamatan. Sebab, kendaraan berat semacam itu kerap mengalami rem blong hingga berujung kecelakaan maut.

    “Lu nggak pernah pikirin, oke truknya bisa ngerem kalau bawa barang berat. Iya ngerem, kapan? Sekarang? Iya. Satu setengah jam lagi, dua jam bisa ngerem nggak karena panas? Nggak tahu. Terus lu lihat kalau truk sampai jalannnya ngerangkak pelan di tanjakan, di highway aja nggak bisa lari 60 (km/jam). Itu salah, karena dia udah ngelebihin kapasitas. Ibaratnya kayak benar-benar dicekek sampai ujung. Padahal harusnya kapasitas mereka itu dijalankan 60-70 persen. Sehingga flowing lancar, mengurangi risiko,” bebernya.

    Untuk itu, Rifat meminta semua pihak terkait bisa memberantas truk ODOL dari jalanan Indonesia. Seharusnya jembatan timbang yang tersedia bisa diaktifkan lagi untuk menangani masalah ini.

    “Tolong banget banget banget ya, pemilik perusahaan, teman-teman Departemen Perhubungan, mungkin lebih diketatkan lagi regulasinya. Jembatan timbang yang dulu ada di mana-mana mungkin diaktivasi lagi. Kemudian juga untuk inspeksi kendaraan sebelum jalan itu harus betul-betul diperhatiin, rem fungsinya gimana, fatigue (kelelahan) si pengendara gimana, paham medan yang dilewati gimana, jika terjadi sesuatu antisipasinya gimana. Jangan gimana nanti, tapi nanti gimana kalau ada apa-apa. Dan ini terbukti menjadi masalah nasional Indonesia,” katanya.

    Tak cuma itu, Rifat juga menyoroti masalah SDM pengemudi truk di Indonesia. Seharusnya, pengemudi truk melewati tingkatan pengalaman secara berurutan. Sertifikasi pengemudi juga harus diterapkan untuk keselamatan.

    “Untuk mereka pengemudi kendaraan besar tolong secara kasta itu dipikirkan. Bukan masalah kasta ekonomi, tapi secara kasta sudah melewati (pernah menjadi pengemudi) kendaraan kecil, medium, besar, sangat besar. Jangan tiba-tiba anak kecil bawa kendaraan besar. Dan ini secara pelatihan juga harus dilakukan. Kemudian secara sertifikasi juga harus dilakukan. Karena ini semua bagian dari profesi. Maunya jadi profesi driver, jatuhnya jadi profesi pembunuh. Gue nggak mau camkan seperti itu, tapi itulah keadannya,” ujar Rifat.

    “Kalau ngomongin takdir, orang selalu bilang tergantung garis tangan, nggak. Kalau menurut gue tangan kita bisa berbuat apa supaya takdir kita lebih baik, dan itu berhubungan dengan pola pikir. Kita semua bisa mengantisipasi ini untuk menjadi Indonesia yang lebih baik. Ke mana pun kita pergi akhirnya kita lihat kiri-kanan, ancaman ada di mana-mana. Memang ada, tapi ini ancaman besar. Please beware of this, peduli sama nyawa karena itu nggak bisa balik,” pungkasnya.

    (rgr/din)