Organisasi: IAI

  • Program Apotek Desa, IAI: Perlu Kepastian Tata Kelola, Regulasi, dan Studi Kelayakan – Halaman all

    Program Apotek Desa, IAI: Perlu Kepastian Tata Kelola, Regulasi, dan Studi Kelayakan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) memberikan dukungan penuh terhadap program Apotek Desa yang digagas oleh Presiden Prabowo Subianto melalui Instruksi Presiden (Inpres) No. 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. 

    Program ini dinilai sebagai langkah strategis dan brilian dalam menghadirkan layanan kesehatan yang lebih merata hingga ke pelosok desa.

    “Dalam Inpres tersebut, disebutkan bahwa Koperasi Merah Putih akan melaksanakan kegiatan termasuk pendirian Apotek Desa/Kelurahan di 80.000 desa dan kelurahan se-Indonesia,” ujar Ketua Umum PP IAI, apt. Noffendri Roestam, S.Si, dalam rapat pengurus harian di Jakarta, Selasa (15/4/2025).

    Apt Noffendri menekankan bahwa IAI sangat mendukung gagasan ini, namun mengingatkan pentingnya tata kelola yang baik agar program tidak mangkrak.

    Karena itu, PP IAI menggelar rapat khusus untuk menghimpun masukan, solusi, dan strategi implementasi Apotek Desa yang efektif.

    Dukungan juga datang dari Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin yang menyarankan agar tidak perlu membuat regulasi baru, melainkan cukup mengoptimalkan fasilitas kesehatan yang sudah ada seperti puskesmas, pustu, dan posyandu.

    “Tugas kami di IAI adalah menyiapkan tenaga apoteker yang siap mendukung program ini,” tegas apt. Noffendri.

    Ketua Hisfarkesmas PP IAI, apt. Maria Ulfah, menyambut baik rencana penambahan apoteker di puskesmas sebagai angin segar.

    Ia menegaskan bahwa sebagai penanggung jawab di apotek, hanya apoteker yang memiliki kompetensi untuk memenuhi standar pelayanan, mengelola pengadaan obat, serta menangani sistem keuangan dan e-katalog versi 6 yang kompleks.

    “Tenaga Vokasi Farmasi (TVF) bisa mendukung, tapi penanggung jawab tetap harus apoteker,” tegasnya.

    Wakil Ketua Umum Bidang Halal dan JKN, apt. Abdul Rahem, menyoroti belum jelasnya bentuk operasional Apotek Desa.

    Ia mengingatkan agar apotek tetap dijalankan sesuai regulasi, yaitu sebagai sarana praktik kefarmasian oleh apoteker.

    Senada dengan itu, apt. Nasrudin, Wakil Ketua Umum Bidang Advokasi dan Regulasi, meminta agar standar pelayanan dan manajemen obat tidak diabaikan.

    Sementara itu, apt. Dettie Yuliati, Wakil Ketua Umum Bidang Kerjasama, berharap Apotek Desa tidak hanya berorientasi bisnis, tetapi tetap mengedepankan aspek pelayanan.

    Ketua Hisfarma, apt. Surya Wahyudi, menambahkan pentingnya studi kelayakan dalam penerapan program ini.

    “Tidak semua desa bisa langsung memiliki Apotek Desa. Kita harus lihat kesiapan masing-masing desa,” ujarnya. Hisfarma siap mendukung studi kelayakan dan sistem manajemen keuangan hingga layanan farmasi klinik.

    Apoteker Siap ke Desa, Asal Dijamin Kesejahteraan

    Tantangan besar lainnya adalah ketersediaan apoteker di wilayah desa. Apt. Noffendri optimis bahwa banyak apoteker muda bersedia bekerja di desa jika ada jaminan kesejahteraan dan keamanan.

    Mengacu pada Permenkes No. 74 Tahun 2016, peran apoteker sangat vital hingga ke lini paling bawah, termasuk melalui home care dan farmasi klinik.

    Agar program berjalan optimal, IAI mengusulkan tujuh langkah strategis yakni program Tugas Khusus Apoteker Desa untuk lulusan baru, bekerja sama dengan APTFI,  formasi CPNS/PPPK dengan mencantumkan nama desa, bukan hanya kecamatan.

    Penguatan edukasi kesehatan melalui program Dagusibu, integrasi Layanan Primer (ILP) untuk memperkuat sistem layanan berbasis desa, kolaborasi dengan Pustu, penambahan apoteker di samping bidan/perawat.

    Kemitraan BPJS langsung dengan Pustu/Apotek Desa, tidak hanya puskesmas, revitalisasi Program Obat Serbu (Serba Seribu) agar obat murah dan berkualitas bisa tersedia, didukung oleh BUMN Indofarma dan BPOM.

    “Kami yakin, dengan sinergi semua pihak, Apotek Desa bisa jadi tonggak sejarah baru layanan kesehatan di Indonesia,” kata apt Noffendri. (*)

  • Bimbingan Rohani di Bapperida Blora, Prof. Abdul Mufid Beri Pesan Cara Sukses Dunia Akhirat

    Bimbingan Rohani di Bapperida Blora, Prof. Abdul Mufid Beri Pesan Cara Sukses Dunia Akhirat

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Badan Perencanaan Pembangunan Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida), Kabupaten Blora menggelar bimbingan rohani yang dirangkaikan santunan anak yatim dan buka puasa bersama, di Kantor Bapperida Blora, Selasa (25/3/2025) sore.

    Kegiatan itu dihadiri oleh para ASN di lingkungan Bapperida, dan sejumlah anak yatim.

    Dekan Fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam (IAI) Khozinatul Ulum Blora, Prof. Dr. H. Abdul Mufid Lc., M.S.I. menjadi nara sumber dalam kegiatan tersebut.

    Dalam penyampaian materinya, Abdul Mufid, menyampaikan bahwa sesungguhnya manusia dalam keadaan merugi, kecuali 4 golongan.

    “Sebagaimana tertuang dalam surat al-Ashr, yaitu pertama orang-orang yang beriman, kedua orang-orang yang beramal salih, ketiga orang-orang yang saling menasehati dalam kebaikan, keempat orang-orang yang saling menasehati dalam kesabaran,” jelasnya.

    Lebih lanjut, Abdul Mufid juga menerangkan cara menjadi orang yang sukses di dunia dan akhirat.

    “Kalau merujuk pada hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Ibnu Abbas RA, dari Rasulullah bahwa beliau bersabda, manfaatkanlah 5 hal sebelum datangnya 5 hal.”

    “Pertama, masa mudamu sebelum masa tuamu. Maksudnya, gunakanlah masa muda mu untuk hal-hal yang berguna, hindari dan tinggalkan yang tidak bermanfaat,” terangnya.

    Selanjutnya, yang Kedua, syukuri masa sehat sebelum tiba masa sakit. Maksudnya jagalah pola kehidupan yang baik agar di saat sehat, manusia bisa berbuat kebajikan. 

    “Jadi ketika kita sehat, janganlah aji mumpung atau sembrono,” ujarnya.

    Adapun yang Ketiga, kayamu sebelum miskinmu. Penjelasannya, disaat masih kaya, segeralah bersedekah, jangan ditunda-tunda.

    Keempat, waktu luangmu sebelum sibukmu. Penjelasannya, ketika masih punya waktu yg luang, maka janganlah menunda-nunda berbuat baik dan bijak.

    Kelima, hidupmu sebelum matimu. Artinya, gunakan waktu hidup untuk beribadah, baik ibadah mahdah (salat, zakat, haji) maupun ibadah sosial.

    Selain itu, Abdul Mufid juga menyemangati anak yatim yang hadir. Sekaligus mengajak para ASN di Bapperida agar selalu memberikan perhatian terhadap anak-anak yatim.

    “Anak-anak yatim jangan berkecil hati, melainkan harus bangkit dan meneladani kisah hidup Rasulullah. Sebab Rasulullah terlahir sudah dalam keadaan yatim piatu,” paparnya.(Iqs)

  • 10 Tahun AOKlandz di Indonesia: Kursus Pajak Pertama untuk Milenial & Gen Z – Halaman all

    10 Tahun AOKlandz di Indonesia: Kursus Pajak Pertama untuk Milenial & Gen Z – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – AOKlandz sebagai lembaga kursus pajak yang sudah berkiprah selama 10 tahun adalah LKP pertama di Indonesia yang secara khusus dirancang untuk kaum milenial dan Gen Z.

    Selama 1 dekade terakhir, AOKlandz telah menjadi pelopor  Lembaga Kursus Perpajakan dengan metode pembelajaran yang interaktif, fun, dan mudah  dipahami. 

    Pendiri LKP AOKlandz yaitu Alghi F. Hasibuan, C.T., C.P.S., BKP. memberikan pemahaman  baru mengenai pajak dengan metode pembelajaran Otak Kanan.

    Metode Otak Kanan (right  brain method) adalah metode yang menggunakan teknik storytelling & visualization sehingga kelas menjadi lebih menyenangkan serta mudah dipahami, yang dipadukan dengan ilmu soft skill dan ilmu perpajakan. 

    Faktanya, Metode Otak Kanan yang dicetuskan oleh Alghi F. Hasibuan terbukti menjadi metode pembelajaran kreatif dan inovatif, serta lebih memudahkan peserta dalam  memahami materi yang sering dianggap rumit.

    Hal ini terbukti dengan lebih dari 2.000 peserta lulusan Brevet Pajak AOKlandz yang tersebar di seluruh Indonesia, diantaranya telah sukses berkarir sebagai konsultan pajak, akuntan profesional, bahkan pengusaha yang  lebih paham tentang aspek perpajakan di bisnisnya. 

    “80-90 persen orang sukses karena soft skill,” tutur Alghi F. Hasibuan sebagai Founder PT  Aoklandz Asia Indonesia (LKP Aoklandz).

    Adapun beliau merupakan Lulusan Terbaik Brevet Pajak Ikatan Akuntan Indonesia dan pernah menjadi Instruktur pajak IAI termuda yang dikenal metode penyampaian materi perpajakan yang santai namun serius. 

    Bermula dari membangun komunitas yang diberi nama Akuntansi Otak Kanan pada 2  Januari 2015, AOKlandz mampu membuktikan sebagai Brevet Pajak Millennials & Gen Z #1 di Indonesia. Pada tahun 2018, menjadi lembaga kursus resmi dengan mendapatkan izin  Dinas Pendidikan LKP. 

    AOKlandz telah melatih ribuan peserta, dan berhasil mewisuda lebih dari 2.000 orang.  Alumni AOKlandz yang tersebar di seluruh Indonesia, tentunya dari berbagai kalangan, baik itu karyawan, pengusaha, maupun masyarakat secara luas yang ingin mempelajari pajak  lebih dalam.

    Brevet Pajak AOKlandz tidak hanya fokus pada materi tentang ilmu perpajakan, namun  membekali peserta dengan ilmu soft skill.

    Keterampilan yang menjadi kunci sukses apapun bidangnya, yaitu bagaimana menjalin komunikasi yang baik, mengelola manajemen waktu, dan mempersiapkan diri secara mental dalam menghadapi dunia kerja maupun  bisnis. 

    Menariknya, jika Anda mengikuti Program Pelatihan LKP AOKlandz, terdapat beragam value dan benefit yang didapat seperti pelatihan menggunakan metode otak kanan, active learning class, dan powerful training, sehingga materi lebih mudah dipahami serta bonus pelatihan soft skills dan premium gathering secara gratis. 

    Mulai dari dibimbing langsung oleh founder yang expert dalam bidang perpajakan, memiliki pengalaman lebih dari 13 tahun dan lebih dari 8 tahun intens & eksis mengajar, serta  konsultan pajak resmi (pengajar lainnya merupakan pegawai dari DJP). 

    Founder AOKlandz, Alghi F. Hasibuan, C.T., C.P.S., BKP. juga memiliki sederet prestasi  yang membanggakan, di antaranya: 

    Lulusan Terbaik Brevet Pajak Ikatan Akuntan Indonesia
    Instruktur Pajak IAI Termuda di Indonesia (Tahun 2019)
    Konsultan Pajak Termuda Tahun 2018
    Memiliki Lebih dari 10 Penghargaan di Bidang Akuntansi dan Perpajakan dari Tingkat Kota hingga Nasional
    Pemilik Kursus Pajak Termuda di Indonesia (Brevet Pajak) Tahun 2018 di Usia 24 Tahun
    Telah Melatih dan Mewisuda Lebih dari 2.000 Alumni Program Brevet Pajak 7. Kepala Pajak di 4 Perusahaan Sekaligus di Umur 21 Tahun 

    Dengan metode pembelajaran menggunakan Metode Otak Kanan serta kurikulum Brevet Pajak A & B lengkap sesuai dengan Standar Brevet berkualitas, dan Soal Standar USKP  Nasional (Ujian Konsultan Pajak). Juga mendapatkan update peraturan perpajakan seumur hidup. 

    Sedangkan untuk periode kursus yaitu 12x pertemuan dengan kelas offline dan online. Anda juga akan mendapatkan bonus 1x pelatihan soft skills dan bonus 1x premium gathering.  

    Selain Program Unggulan Brevet Pajak, terdapat juga program Basic Accounting Expert,  Advance Tax Course, Ultimate Young Tax Consultant, dan masih banyak lagi. Untuk informasi pendaftaran, silakan kunjungi Instagram @aoklandz dan website resmi Brevet Pajak Millennials.

  • Putin Tawarkan Harta Karun Tanah Jarang Rusia ke Amerika

    Putin Tawarkan Harta Karun Tanah Jarang Rusia ke Amerika

    Moskow

    Presiden Donald Trump meminta Ukraina memberikan akses ke mineral penting di negaranya termasuk logam tanah jarang, sebagai imbalan bantuan militer. Kini, Presiden Rusia Vladimir Putin juga terbuka terhadap kemungkinan kerja sama dengan AS dalam eksplorasi energi dan tanah jarang di negaranya.

    Komentar Moskow muncul setelah Trump mengatakan sedang berdiskusi serius dengan Rusia tentang mengakhiri perang dengan Ukraina dan berusaha melakukan beberapa kesepakatan pembangunan ekonomi dengan Moskow, termasuk soal deposit tanah jarang yang sangat besar.

    Putin mengatakan Moskow siap bekerja dengan perusahaan AS untuk menambang deposit tanah jarang di Rusia dan area Ukraina yang diduduki Rusia. Sementara utusan khusus untuk investasi dan kerja sama ekonomi dengan negara asing Kirill Dmitriev, menyebut Rusia terbuka bekerja sama ekonomi dalam hal-hal termasuk energi.

    “Saya ingin menekankan bahwa kami tentu memiliki lebih banyak sumber daya seperti itu daripada Ukraina,” kata Putin tentang deposit tanah jarang Rusia, dikutip detikINET dari CNN.

    “Rusia adalah salah satu negara terkemuka dalam hal cadangan logam langka. Ngomong-ngomong, untuk wilayah baru, kami juga siap menarik mitra asing, ada cadangan tertentu di sana juga,” kata Putin, yang tampaknya merujuk pada wilayah Ukraina yang diduduki Rusia.

    Ia juga menambahkan Rusia akan bersedia menjual sekitar 2 juta ton aluminium ke AS jika AS mencabut sanksi yang membatasi impor logam Rusia. Putin menyinggung pendekatan Trump terhadap Rusia dan Ukraina tidak terlalu didasarkan pada emosi melainkan pada pada pendekatan rasional terhadap situasi saat ini.

    Sementara itu, Dmitriev menyebut Rusia terbuka untuk kerja sama ekonomi AS-Rusia dan percaya kerja sama tersebut adalah kunci bagi ekonomi global yang lebih tangguh. Tahap pertama kerja sama akan mencakup energi, tap iai tidak memberikan rincian lebih lanjut.

    “Saya telah berbicara dengan Presiden Putin, dan orang-orang saya terus-menerus berurusan dengannya, dan khususnya orang-orangnya, dan mereka ingin melakukan sesuatu,” kata Trump saat konferensi di Gedung Putih.

    “Maksud saya, itulah yang saya lakukan. Saya membuat kesepakatan. Seluruh hidup saya adalah kesepakatan. Itu saja yang saya tahu, kesepakatan. Dan saya tahu kapan seseorang ingin membuatnya dan kapan seseorang tidak,” tambah Trump.

    (fyk/fay)

  • Sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia 13 Februari

    Sejarah Hari Persatuan Farmasi Indonesia 13 Februari

    Liputan6.com, Yogyakarta – Hari Persatuan Farmasi Indonesia diperingati pada 13 Februari setiap tahunnya. Pemilihan tanggal ini dilatarbelakangi oleh terbentuknya Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) pada 13 Februari 1946 di Hotel Merdeka Yogyakarta.

    Mengutip dari iai.id, PAFI dibentuk oleh Zainal Abidin yang kemudian menjadi Ketua PAFI pertama. PAFI hadir sebagai organisasi profesi yang mewadahi profesi Asisten Apoteker (AA) seluruh Indonesia atau Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK).

    PAFI saat ini menjadi organisasi farmasi pertama dan tertua di Indonesia. Pada masa kolonial Belanda, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) belum dibentuk karena hanya pendidikan asisten apoteker saja yang dapat menjalankannya. Bahkan, rintisan harus dididik langsung dari Belanda.

    Kemudian pada 15 September 1965, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia (ISFI) diresmikan. Sebenarnya, ISFI sudah hadir dengan nama IAI sejak 18 Juni 1955. 

    Dalam Kongres XVIII ISFI di Jakarta pada 7-9 Desember 2009, ISFI kemudian kembali menjadi IAI. Saat ini, IAI hadir sebagai organisasi profesi apoteker, sedangkan PAFI mewadahi ahli farmasi (AA atau TTK).

    Sebagai informasi, farmasi merupakan salah satu bidang keprofesian dalam tenaga kesehatan. Profesi ini merupakan kombinasi antara ilmu kesehatan dan kimia.

    Mereka bertanggung jawab untuk memastikan efektivitas dan keamanan penggunaan obat. Farmasi menjadi salah satu profesi penting yang harus ada di setiap negara, termasuk Indonesia.

    Saat ini, farmasi di Indonesia terus berkembang untuk terus memperbaiki kualitas dan meningkatkan sumber daya manusianya. Melalui perjalanan panjang, farmasi Indonesia telah menempati peranan penting dan besar terhadap perjuangan bangsa Indonesia hingga sekarang.

    Oleh karena itu, perlu adanya apresiasi untuk para apoteker maupun ahli farmasi. Salah satunya adalah dengan memperingati Hari Persatuan Farmasi Indonesia setiap 13 Februari.

    Penulis: Resla

  • Penasaran soal Situs Gungung Padang, Fadli Zon: Kalau Perlu Undang Ahli Luar

    Penasaran soal Situs Gungung Padang, Fadli Zon: Kalau Perlu Undang Ahli Luar

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan, Fadli Zon mengakui masih membutuhkan penelitian mendalam lanjutan untuk menggali lebih dalam serta informasi valid dari keberadaan Situs Gunung Padang yang ada di Cianjur, Jawa Barat. Bahkan menurut Fadli, tidak menutup kemungkinan hal ini dilakukan dengan melibatkan ahli dari luar negeri.

    “Kalau saya sebagai orang awam sifat keingintahuannya sangat common sense yakni tempat itu apa, dan kapan dibuatnya. Sebenarnya ini yang kita ingin dengar dari 6 narasumber kita,” kata Fadli, dalam keterangan tertulis, Rabu (12/2/2025).

    Hal itu disampaikan Fadli dalam Diskusi Publik bertema ‘Melihat Kembali Nilai-nilai Penting Situs Cagar Budaya Nasional Gunung Padang: Suatu Upaya Pelestarian Cagar Budaya Berkelanjutan’, yang digelar Kemenbud di Graha Gedung A Lantai 3 Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) di Jakarta, hari ini. Diskusi ini diikuti oleh 250-an peserta yang terdiri dari berbagai elemen baik peneliti, akademisi, pemerintah, ikatan profesi, jurnalis, dan komunitas.

    Diskusi ini mencoba untuk memperlihatkan bagaimana nilai-nilai penting Gunung Padang sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional dapat menjadi suatu stimulan dalam upaya Pelindungan, Pengembangan, dan Pemanfaatan Cagar Budaya. Diskusi ini juga bertujuan untuk mempublikasikan nilai penting termutakhir berdasarkan penelitian terkini oleh para ahli di Gunung Padang.

    “Kita masih dalam tahap early stage, tahap awal penelitian, tentu kalau kita lakukan riset lebih lanjut terhadap Gunung Padang ini perlu adanya kolaborasi dengan banyak lembaga, pihak dan ahli-ahli diperlukan juga mengundang ahli dari luar untuk melakukan riset megalitik Gunung Padang,” ungkap Fadli.

    Fadli juga menekankan pentingnya forum diskusi antar para ahli, pemerintah, dan pihak terkait untuk mencari solusi upaya penelitian lebih lanjut sekaligus pelestarian situs tersebut kepada para peserta yang terdiri dari sejumlah kementerian dan juga lembaga masyarakat seperti Kemenko PMK, Setditjen DPR RI, Kemenpar RI, Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cianjur, Perkumpulan Ahli Arkeologi (IAAI), Ikatan Arsitek Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Geologi Indonesia (IAGI), hingga Komunitas Forum Masyarakat Peduli Gunung Padang dan sejumlah mahasiswa. Fadli berharap diskusi ini menghasilkan sintesa bagi jawaban-jawaban yang ditunggu oleh masyarakat tentang situs Gunung Padang.

    Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi, Restu Gunawan dalam laporannya menyampaikan diskusi ini bertujuan untuk mewacanakan upaya keberlanjutan penelitian terhadap Situs Gunung Padang. Restu menyebut diskusi ini untuk mendiskusikan secara komprehensif terobosan baru bagaimana arah dan kelanjutan Situs Gunung Padang karena ini memerlukan usaha dan kerja sama untuk mewujudkannya.

    Situs Gunung Padang ditetapkan sebagai Situs Cagar Budaya Peringkat Nasional melalui Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 023/M/2014. Menurut salah satu narasumber diskusi Arkeolog Junus Satrio Atmodjo, situs Gunung Padang merupakan tinggalan budaya megalitik berupa punden berundak yang tersusun dari batuan kekar kolom berbentuk balok dengan lima teras berundak.

    “Situs ini memiliki lima teras yang disusun bertingkat, bangunan ini digunakan untuk memuja nenek moyang, di mana konsepnya merupakan teras bertingkat,” ujar Junus.

    Selain itu pada diskusi situs Gunung Padang juga disampaikan paparan oleh narasumber lainnya, yaitu: Dr Taqyuddin, memaparkan bagaimana nilai-nilai penting Gunung Padang sebagai Cagar Budaya Peringkat Nasional dapat menjadi suatu stimulan dalam upaya pelindungan, pengembangan, dan pemanfaatan cagar budaya. Dengan demikian, Gunung Padang dapat terus diwariskan kepada generasi mendatang sebagai bukti kejayaan peradaban nusantara di masa lampau.

    Setelahnya, Prof Ris Dr Sutikno Bronto yang pada kesimpulannya menyampaikan Gunung Padang adalah situs arkeologis dan geologis yang unik, tetapi rentan terhadap bencana alam, sehingga perlu perhatian khusus dalam pelestariannya. Pembicara berikutnya Prof Dr Danny Hilman Natawidjaja menyebutkan hasil penelitiannya bahwa semua lapisan batuan kolom di bagian atas bukit Gunung Padang disusun oleh manusia dan tidak ada yang alamiah.

    Kemudian pembicara berikutnya, Dr Lutfi Yondri, menyampaikan perlunya penelitian berkelanjutan dilakukan untuk mengungkapkan lebih banyak tentang situs ini dan mengembangkan potensi pariwisata yang dapat mendukung ekonomi lokal dan melestarikan kebudayaan Indonesia. Pembicara terakhir, Dr Ali Akbar menyebutkan hasil uji laboratorium dari Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) mendukung usia situs yang mencapai ribuan tahun.

    Menurut Ali, situs ini memiliki makna spiritual dan historis, yang mengarah pada kemungkinan Gunung Padang bukan hanya struktur alami tetapi juga dibentuk oleh manusia.

    (prf/ega)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • Kembali Disalurkan, Banyuwangi Berbagi Libatkan Lebih Banyak Pihak

    Kembali Disalurkan, Banyuwangi Berbagi Libatkan Lebih Banyak Pihak

    Banyuwangi (Beritajatim.com) – Program Banyuwangi Berbagi kembali digulirkan di bulan Februari kali ini. Brlasan ribu warga pra-sejahtera di Banyuwangi mendapatkan bantuan berupa sembako dan bahan makanan bergizi.

    Di antaranya adalah masyarakat di Perkebunan Bayu Kidul, Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon. Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menyerahkan langsung kepada warga lereng gunung Raung tersebut, Jumat (7/2/2025).

    “Kami ingin memastikan seluruh warga pra sejahtera di Banyuwangi, di manapun berada, bisa dijangkau oleh bantuan ini,” terang Ipuk seusai melewati jalur terjal dan berbatu menuju ke perkampungan yang berada di tengah perkebunan tersebut.

    Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga mengapresiasi berbagai pihak yang turut menyalurkan bantuan dalam Banyuwangi Berbagi. Mulai dari ASN, kepolisian, TNI, BUMN, BUMD, para pengusaha hingga organisasi profesi di Banyuwangi.

    “Program ini terbuka atas keterlibatan semua pihak. Tinggal memilih sasaran yang akan dituju sebagaimana yang tercantum di aplikasi smartkampung. Di sana terdapat by name by addres,” jelas Ipuk.

    Salah satu peserta Banyuwangi Berbagi adalah Badan Pimpinan Cabang (BPC) Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) Banyuwangi. Asosiasi para pengusaha tersebut menyalurkan seribu paket bantuan di Kecamatan Singojuruh.

    “Sebenarnya kami sudah menunggu program semacam ini. Di mana masyarakat bisa terlibat dalam program sosial untuk pengentasan kemiskinan. Kami merasa senang karena tahu siapa yang memang benar-benar layak dibantu,” ungkap Ketua BPC Gapensi Banyuwangi, H. Mohammad Rohman Akbar atau yang akrab disapa Yayak.

    Hal senada juga diungkapkan oleh Lia Puspita Sari dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Kabupaten Banyuwangi yang turut terlibat dalam Banyuwangi Berbagi. “Selama ini kami kerap melakukan aksi sosial. Namun, baru kali ini, yang target sasarannnya terukur,” ungkapnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Banyuwangi Henik Setyorini mengajak seluruh pihak untuk ikut terlibat. “Bagi yang ingin berpartisipasi, bisa langsung datang ke kami atau kantor kecamatan masing-masing guna memastikan sasaran mana yang akan dituju. Sehingga terorkestrasi dengan baik,” pungkasnya. (ted)

  • Persiapan Terus Dimatangkan, Revitalisasi Pasar Besar Tinggal Tunggu Waktu

    Persiapan Terus Dimatangkan, Revitalisasi Pasar Besar Tinggal Tunggu Waktu

    Malang (beritajatim.com) – Sebelum mengakhiri masa jabatan sebagai Penjabat Walikota Malang. Iwan Kurniawan berusaha keras menuntaskan 11 prioritas program kerja yang telah dia rancang sejak pertama menjabat. Program 11 prioritas diharapkan bisa menajdi pondasi untuk dilanjutkan Kepala Daerah terpilih.

    Dari 11 program prioritas, satu diantaranya adalah revitalisasi Pasar Besar. Iwan melihat pasar besar memiliki peluang bisnis yang luar biasa dalam mendukung pertumbuhan perekonomian di Kota Malang.

    Terlebih, Iwan sudah banyak menggali informasi tentang pasar besar sebagai pusat perdagangan terbesar di Kota Malang. Berada di lokasi strategis, menjadi keuntungan tersendiri sebagai salah satu ikon Kota Malang. Karena itulah, seiring berjalannya waktu Iwan terus berkomitmen menuntaskan persiapan revitalisasi Pasar Besar.

    Terbaru, Iwan sudah berkomunikasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum. Termasuk berkomunikasi dengan paguyuban pedagang telah dilakukan. Penyiapan detail engineering desain (DED) juga telah disusun dengan melibatkan Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Kota Malang. Iwan juga telah menginstruksikan perangkat daerah terkait untuk melengkapi berkas perijinan.

    “Terkait Revitalisasi ini (pasar besar), tahapan terus kita lakukan. Kita sudah lakukan langkah komunikasi dengan Kementerian PU, ada Wamen dan sekjen kemarin saat audiensi, dengan paguyuban pedagang juga, DED nya, juga bagaimana kita menyiapkan perijinannya sesuai hasil reviu dari Kementerian PU kemarin,” ujar Iwan.

    Iwan menuturkan dalam APBD 2025 ini juga telah dianggarkan relokasi pedagang pasar besar sebesar Rp10 miliar. Disisi lain dia juga yakin, revitalisasi Pasar Besar dapat teranggarkan melalui APBN.

    “Anggaran relokasi juga sudah kita siapkan di tahun 2025 ini, nilainya Rp10 Miliar. Artinya kita patuh pada tahapan-tahapan yang harus dilakukan, harapannya semua sesuai dengan timeline yang direncanakan,” ujar Iwan.

    “Nah tadi sudah disampaikan Pak Menteri, ini juga perlu disampaikan kepada masyarakat sebagai pembelajaran, artinya ada mekanisme yang perlu kita patuhi. Kita perlu reasoning yang tepat, tadi sudah kita sampaikan ke beliau progres persiapan yang kita lakukan. Alhamdulillah Pak Menteri memberikan atensi terkait revitalisasi pasar,” imbuhnya.

    Iwan berharap revitalisasi Pasar Besar bisa segera terealisasi. Dia meminta dukungan semua pihak agar tahapan yang dilakukan Pemkot Malang bisa membuahkan hasil.

    “Tentu kita fokus pada tahapan yang ada, semua sesuai timeline, dan juga kesepakatan pedagang bisa segera tercapai. Setelah itu kita berharap revitalisasi segera dimulai. Saya minta dukungan semua pihak kita saling mendukung dan tidak boleh capek. Makanya waktu rakor Pasar Besar saya ajak semua tidak boleh capek, saya aja yang bukan orang Malang nggak capek bolak balik Jakarta memastikan ini, maka yang orang Malang harusnya juga nggak boleh capek, selama niat kita baik,” ujar Iwan. [luc/aje]

  • Pemerintah Ubah 64 Ribu Gapoktan Penerima Pupuk Subsidi Jadi Koperasi Secara Bertahap – Halaman all

    Pemerintah Ubah 64 Ribu Gapoktan Penerima Pupuk Subsidi Jadi Koperasi Secara Bertahap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah melalui Kementerian Koperasi akan mengubah status puluhan ribu Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) penerima pupuk bersubsidi menjadi badan hukum koperasi secara bertahap.

    Adapun pemerintah telah memangkas rantai distribusi pupuk subsidi. Alurnya menjadi dari Kementerian Pertanian ke PT Pupuk Indonesia (Persero), kemudian langsung ke Gapoktan untuk disalurkan ke para petani yang menjadi anggotanya.

    Intinya, sudah ada perubahan kebijakan distribusi pupuk bersubsidi tidak lagi melalui agen atau dealer, tetapi langsung ke penerima manfaat seperti Gapoktan.

    Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengatakan, dari 64 ribu Gapoktan yang ada, baru 4 ribu yang berbadan hukum koperasi. Ia memastikan secara bertahap jumlahnya akan bertambah.

    “Gapoktan ada 64 ribu, yang sudah jadi Koperasi ada 4 ribu. Nah 60 ribu ini kita lakukan perubahan Gapoktan kepada koperasi secara bertahap. 6 ribu, terus selanjutnya, selanjutnya,” katanya ketika ditemui di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (7/1/2025).

    Menurut dia, mengubah puluhan ribu Gapoktan menjadi koperasi tidak mudah. Maka dari itu, Ferry telah berkomunikasi dengan Kementerian Pertanian untuk melakukannya secara bertahap.

    Ia mengatakan, dibutuhkan waktu beberapa bulan agar bisa melakukan perubahan ini.

    Secara bertahap, 6 ribu Gapoktan diperkirakan akan diubah menjadi koperasi, kemudian 6 ribu lagi di beberapa bulan kemudian.

    “Ini saja mungkin baru kita lakukan 6 ribu dulu, mungkin nanti beberapa bulan kemudian 6 ribu lagi. Itu butuh persiapan juga dari Gapoktan untuk bisa menjalankan,” ujar Ferry.

    Ia belum bisa memberi waktu spesifik kapan seluruh 64 ribu Gapoktan akan berbadan hukum koperasi. Ferry hanya meminta doanya agar ini bisa berjalan lancar.

    Sebelumnya, keputusan mengubah status Gapoktan yang akan terlibat dalam penyaluran pupuk bersubsidi di seluruh Indonesia menjadi badan hukum koperasi diungkap oleh Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi.

    Budi mengungkapkannya saat melakukan audiensi dengan Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi.

    “Oleh sebab itu Gapoktan harus segera mengurus badan hukum koperasi sebagai prasyarat penyaluran pupuk dari produsen,” kata Budi dikutip dari keterangan tertulis pada Jumat (29/11/2024).

    Budi pun mengatakan Gapoktan dan kios atau pengecer bisa bergabung mendirikan koperasi.

    Rencananya, Kementerian Koperasi akan melakukan piloting pada 500 Gapoktan yang akan menjadi koperasi.

    Jumlah tersebut sesuai dengan anggaran pengembangan koperasi yang dimiliki Kementerian Koperasi.

    Budi pun telah bekerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dalam menerapkan standar pelaporan keuangan koperasi secara sederhana.

    Ada 1.200 Penyuluh Koperasi yang akan memberi pendampingan bagi Gapoktan.

    “Ada juga Sarjana Penggerak Koperasi atau SPK, di mana kita membutuhkan sekitar 9.000 SPK,” ucap Budi.

    Kartika Wirjoatmodjo menekankan perlunya dukungan Kementerian Koperasi untuk percepatan perubahan bentuk kelembagaan Gapoktan menjadi koperasi.

    Tugasnya, pertama, pendampingan teknis dan administrasi terkait proses perubahan kelembagaan Gapoktan.

    Itu termasuk pendaftaran massal Gapoktan sekaligus pembukaan rekening bank untuk pengelolaan keuangan operasional koperasi Gapoktan.

    Kedua, membantu percepatan proses legalitas dan pengesahan koperasi Gapoktan.

    “Ketiga, menyediakan pelatihan dan pembinaan bagi pengurus dan anggota koperasi dalam Gapoktan,” kata Kartika.

    Perubahan kelembagaan Gapoktan menjadi koperasi diharapkan dapat selesai maksimal pada April 2025. 

  • Teknologi dan Kecerdasan Buatan Tidak akan Menggantikan Profesi Akuntan – Halaman all

    Teknologi dan Kecerdasan Buatan Tidak akan Menggantikan Profesi Akuntan – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Teknologi baru, termasuk kecerdasan buatan (AI) tidak akan menggantikan profesi akuntan namun justru akan membantu  para profesional bidang akuntansi seperti mengurangi beberapa aspek pekerjaan yang memakan waktu. 

    Hal ini dikatakan Regional Head untuk CPA Australia di Asia Tenggara, Priya Terumalay FCPA menjawab Kekhawatiran  digitalisasi dan teknologi baru dianggap menggantikan peran akuntansi tradisional.

    “Saat ini yang paling penting para akuntan perlu mempersiapkan diri dan beradaptasi dengan perubahan ini,” kata Priya Terumalay dalam keterangan tertulis, Kamis (19/12/2024).

    Melalui adaptasi, seorang akuntan bisa memberikan nilai lebih untuk organisasi seiring dengan tanggung jawab  dan kepemimpinan yang lebih besar yang diemban.

    “Jadi saat ini waktu yang tepat untuk menjadi seorang akuntan atau memiliki latar belakang di bidang akuntansi dan keterampilan keuangan,” ujar Priya.

    Selama setahun ini., CPA Australia juga telah menyelenggarakan program Bringing the Future of Accounting to Universities atau BRIGHT untuk tetap menjadikan akuntan jadi profesi pilihan di Indonesia.

    “Apalagi seiiring menurunnya minat calon mahasiswa mengambil program studi akuntansi,  BRIGHT untuk menghubungkan partner industri, akademisi dan mahasiswa guna meningkatkan kesadaran tentang nilai yang diberikan oleh para akuntan kepada organisasi,” katanya.

    Proyek BRIGHT ini mencakup enam kota, yaitu Jakarta, Bandung, Malang, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang dan lebih dari 50 universitas berpartisipasi dan melibatkan lebih dari 1.500 mahasiswa dan akademisi.

    Universitas yang menjadi tuan rumah meliputi Universitas Padjadjaran, Universitas Trisakti, Universitas Airlangga, Universitas Brawijaya, Universitas Negeri Semarang, dan Universitas Gadjah Mada.

    Proyek ini juga melibatkan partisipasi 25 partner industri dari perusahaan akuntansi terkemuka, korporasi, dan lembaga pemerintah yang diisi sesi panel ahli dan kompetisi dengan lebih dari 70 elevator pitch yang disampaikan oleh mahasiswa.

    Choirunnisa C.A, Kepala Program Sarjana Akuntansi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada, mengatakan, BRIGHT memperluas perspektif mahasiswa tentang bagaimana akuntansi berkembang di era digital.

    “Materi yang disampaikan oleh para pembicara sangat menarik dan memberikan wawasan berharga tentang integrasi teknologi dalam akuntansi serta peran strategis yang dimainkan oleh para akuntan di tingkat global,” ujar Choirunnisa.

    Elly Zarni Husin, CA, Direktur Eksekutif Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), mengatakan BRIGHT telah memberikan platform bagi mahasiswa untuk memahami peluang dan tantangan yang akan mereka hadapi dalam karier mereka.

    “Fokus IAI pada pengembangan kader akuntan profesional yang beraspirasi sejalan dengan pentingnya kompetensi profesional tinggi yang dijunjung oleh CPA Australia. Bersama-sama, kita dapat membina talenta akuntansi,” katanya.

    Ditambahkan Piya, koneksi yang terjalin dengan partner industri, termasuk anggota CPA Australia, telah membuka peluang untuk program magang dan beasiswa.

    “Melalui keterlibatan yang tulus dan dukungan mereka terhadap BRIGHT, partner industri yang berpartisipasi telah menginspirasi dan memotivasi mahasiswa untuk melihat nilai dari gelar profesional akuntansi,” katanya.