Organisasi: Hizbullah

  • 10 Fakta Iran dan Pakistan Kini Saling Serang

    10 Fakta Iran dan Pakistan Kini Saling Serang

    Islamabad

    Iran dan Pakistan saling serang. Situasi bilateral dua negara memanas dan menambah ketegangan kawasan. Berikut adalah fakta-faktanya.

    Dihimpun detikcom dari siaran kantor berita internasional hingga Kamis (18/1/2024) pukul 18.00 WIB, berikut adalah 10 fakta Iran vs Pakistan yang kini saling serang:

    1. Iran serang Irak dan Suriah terlebih dahulu

    Setelah Iran mengalami serangan bom pada 3 Januari yang menewaskan 84 orang, Iran bersumpah membalas serangan teroris itu. Belakangan, ada ISIS yang mengklaim mendalangi pemboman di kawasan Kerman tersebut. Peristiwa itu juga menambah panas konflik Timur Tengah yang sudah dikecamuk invasi Israel terhadap Jalur Gaza, Palestina, konflik yang Iran juga turut menyokong kelompok perlawanan bersenjata di Jalur Gaza yakni Hamas dan Hizbullah di Lebanon, dan ada pula Houthi di Yaman.

    Iran kemudian menyerang teritori Irak, yakni di Kurdistan. Iran menyebut sasaran di Kurdistan itu merupakan markas intelijen Israel, musuh mereka. Namun Irak tentu saja tidak terima negaranya diobok-obok negara lain secara semena-mena, apapun dalih Iran.

    Iran juga meneyerang sasaran di Suriah, negara dengan pemerintahan Presiden Bashar Al Assad yang relatif bersahabat dengan Iran. Iran menyebut sasaran di Suriah adalah teroris.

    2. Iran serang Pakistan, 2 anak tewas

    Selasa, 16 Januari kemarin, Iran mulai melancarkan serangan ke wilayah negara tetangganya di sebelah timur, yakni Pakistan. Alasannya sama, memburu teroris. Kelompok yang diburu Iran di Pakistan adalah kelompok ekstremis Sunni bernama Jaish al-Adl (Tentara Keadilan) yang dibentuk sejak 2012, demikian dilansir DW (Deutsche Welle).

    Selasa malam (16/01), kantor Berita Nour Iran memposting di platform X: “Beberapa menit yang lalu, dua markas penting kelompok teroris Jaish-ul-Adl menjadi sasaran di Pakistan”. Kelompok ini mengaku bertanggung jawab atas serangan pada bulan Desember di sebuah kantor polisi di Rask yang menewaskan sedikitnya 11 petugas polisi Iran.

    3. Korban serangan Iran: 2 Anak tewas

    4. Pakistan marah

    Merasa kedaulatannya di langgar sewenang-wenang oleh tetangganya, Pakistan marah. Pakistan sudah sejak dari awal mewanti-wanti bahwa peristiwa serangan ke negaranya bisa menimbulkan akibat serius.

    “Pelanggaran kedaulatan Pakistan ini benar-benar tidak dapat diterima dan dapat menimbulkan konsekuensi serius,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan dalam sebuah pernyataan.

    Teheran Iran dan Islamabad Pakistan sering saling tuduh bahwa pihak lain mengizinkan militan beroperasi dari wilayah masing-masing untuk melancarkan serangan. Namun jarang sekali pasukan resmi dari kedua belah pihak terlibat pertempuran. “Yang lebih memprihatinkan lagi adalah tindakan ilegal ini tetap terjadi meskipun ada beberapa saluran komunikasi antara Pakistan dan Iran,” kata Kementerian Luar Negeri Pakistan.

    Selanjutnya, perwira Garda Revolusi Iran ditembak mati, Pakistan balas serangan ke Iran:

    5. Perwira Iran ditembak mati

    Seorang perwira Korps Garda Revolusi Iran ditembak mati. Peristiwa ini terjadi di tengah ketegangan Iran-Pakistan. Lokasi peristiwanya juga ada di provinsi yang berbatasan dengan Pakistan, yakni Sistan-Baluchistan di Iran, daerah penganut aliran Sunni di dalam negara mayoritas penganut aliran Syiah.

    Dilansir Al Arabiya, nama perwira itu adalah Kolonel Hossein-Ali Javdanfar. Peristiwa yang disebut Iran sebagai serangan teroris ini terjadi pada Rabu (17/1) waktu setempat.

    6. Pakistan balas serang Iran

    Setelah diserang Iran, Pakistan kemudian membalas serangan ke Iran pada Kamis (18/1) waktu setempat. Serangan Pakistan dilancarkan lewat drone dan rudal. Lokasi serangan masih di perbatasan Iran-Pakistan, yakni di desa Saravan, Provinsi Sistan-Baluchistan.

    “Pakistan menyerang desa perbatasan Iran dengan rudal,” lapor televisi pemerintah Iran, mengutip Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi Sistan-Baluchistan di Iran.

    Setelah Irak dan Suriah, Iran Lancarkan Serangan Udara ke Pakistan Foto: DW (News)

    Selanjutnya, korban

    8. Korban serangan Pakistan: 9 orang tewas

    Serangan ini menimbulkan korban jiwa. Awalnya Iran melaporkan 7 orang tewas, terdiri dari perempuan dan anak-anak. Selanjutnya, korban bertambah menjadi 9 orang tewas.

    “Dua pria juga tewas dalam serangan rudal pagi ini di salah satu desa perbatasan Saravan, sehingga jumlah korban tewas menjadi sembilan orang,” lapor kantor berita resmi Iran, IRNA mengutip Alireza Marhamati, wakil gubernur provinsi Sistan-Baluchistan, Iran, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/1/2024).

    9. Iran: Korban orang Pakistan

    Kantor berita Iran, Fars mengatakan bahwa mereka yang tewas “diyakini adalah warga negara Pakistan”.

    Provinsi Sistan-Baluchistan adalah salah satu dari sedikit provinsi yang mayoritas penduduknya Muslim Sunni di Iran yang didominasi Syiah.

    Di wilayah ini terjadi kerusuhan terus-menerus yang melibatkan geng penyelundup narkoba lintas batas dan pemberontak dari etnis minoritas Baluchi serta para ekstremis.

    10. Iran mengutuk serangan Pakistan

    Menurut pernyataan juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, pemerintah Iran mengutuk serangan tersebut, dan memanggil kuasa usaha Pakistan “untuk memprotes dan meminta penjelasan dari pemerintah Pakistan,” .

    Pakistan menyatakan serangan itu bertujuan menyasar kelompok anti-negaranya. Mereka menghuni kawasan Iran.

    “Saya hanya dapat mengkonfirmasi bahwa kami telah melakukan serangan terhadap kelompok-kelompok militan anti-Pakistan yang ditargetkan di dalam Iran,” kata pejabat intelijen senior Pakistan yang tak ingin disebut namanya, kepada AFP, Kamis (18/1/2024). Dia mengatakan bahwa pernyataan resmi pemerintah akan disampaikan nanti.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Geger Iran Tembakkan Rudal ke Pakistan, Siapa Target Serangan?

    Geger Iran Tembakkan Rudal ke Pakistan, Siapa Target Serangan?

    Jakarta

    Setelah menyerang Irak dan Suriah, Iran mengakui telah menembakkan rudal dan drone ke wilayah Pakistan bagian barat, Selasa (16/01). Siapa yang menjadi target?

    Para pejabat di Islamabad mengatakan dua anak tewas dan tiga lainnya terluka dalam serangan di Balochistan.

    Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengatakan operasi tersebut menargetkan kelompok militan Jaish al-Adli, yang dia sebut sebagai “kelompok teroris Iran” di Pakistan.

    Akibatnya pemerintah Pakistan menarik duta besarnya untuk Iran dan menghalangi utusan Teheran untuk kembali.

    Serangan Balochistan terjadi setelah Iran menyerang sasaran di Irak dan Suriah awal pekan ini.

    Islamabad mengatakan serangan itu “ilegal” dan memperingatkan adanya “konsekuensi serius”.

    Namun Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian, saat berbicara di Davos, menegaskan bahwa tidak ada warga negara Pakistan yang menjadi sasaran, hanya anggota Jaish al-Adl.

    ReutersRudal milik Iran – seperti saat ditembakkan dalam sebuah latihan – telah ditembakkan ke Pakistan, Irak dan Suriah dalam beberapa hari terakhir.

    Dia menambahkan bahwa dia telah berbicara dengan rekannya dari Pakistan dan “meyakinkan dia bahwa kami menghormati kedaulatan dan integritas wilayah Pakistan dan Irak”.

    Bagaimana kronologi serangan Iran?

    Serangan di Pakistan, pada Selasa (16/01), menghantam Desa Sabz Koh di Provinsi Balochistan, sekitar 45km dari perbatasan Iran dan 90km dari kota terdekat Panjgur.

    BBC

    Para pejabat setempat menggambarkan wilayah tersebut sebagai daerah berpenduduk jarang yang merupakan rumah bagi suku Baloch yang merupakan pemilik ternak, tempat aktivitas penyelundupan barang, obat-obatan, serta senjata.

    “Masyarakat di kedua sisi perbatasan menganggap diri mereka kekurangan kebutuhan dasar, menghadapi diskriminasi dan menuntut bagian yang lebih besar dari sumber daya mereka sendiri,” kata pengamat keamanan, Zaigham Khan kepada BBC.

    Baca juga:

    Sehari sebelumnya, pada Senin (15/01), Iran menembakkan rudal balistik ke Suriah dan Irak utara yang dikuasai Kurdi.

    Iran mengatakan pihaknya menargetkan kelompok ISIS dan agen mata-mata Israel Mossad, yang keduanya dikatakan terlibat dalam pemboman Kerman.

    Serangan di Irak menghantam sebuah bangunan di kota utara Irbil.

    Empat warga sipil tewas dan enam lainnya luka-luka dalam serangan itu, kata pemerintah setempat. AS mengutuk serangan tersebut.

    Iran kemudian menyerang Provinsi Idlib di barat laut Suriah, yang merupakan benteng oposisi terakhir yang tersisa di negara tersebut dan menampung 2,9 juta pengungsi.

    Siapa kelompok Jaish al-Adl?

    Teheran mengatakan menargetkan kelompok Jaish al-Adl, atau “tentara keadilan”.

    Mereka adalah sebuah kelompok Muslim Sunni etnis Baloch yang telah melakukan serangan di Iran dan juga terhadap pasukan pemerintah Pakistan.

    Pada Desember lalu, Jaish al-Adl menyerang kantor polisi di Rask, sebuah kota di dekat perbatasan dengan Pakistan.

    AFPDua personel militer bersenjata Garda Pengawal Revolusi Islam (IRGC) memantau suatu area sambil berjaga di samping sistem rudal anti-pesawat selama parade militer di Teheran, Iran.

    Di Iran, minoritas Muslim Sunni Baloch mengeluhkan diskriminasi di negara mayoritas Muslim Syiah, sementara kelompok separatis Baloch melanjutkan gerakan pemberontakan melawan pemerintah Pakistan.

    Jaish al-Adl adalah kelompok militan Sunni “paling aktif dan berpengaruh” yang beroperasi di Sistan-Baluchestan, menurut National Counterterrorism Center, AS.

    Kelompok ini telah ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Washington dan Teheran.

    Pemerhati masalah keamanan di Pakistan, Aamir Rana, mengatakan kepada BBC bahwa krisis diplomatik “akan memakan waktu cukup lama untuk mereda, namun hal ini juga merupakan sesuatu yang tidak ingin diperparah oleh Pakistan”.

    Dia mengatakan di masa lalu Pakistan tidak bereaksi terhadap tindakan Iran di sepanjang perbatasan “tetapi sekarang keputusan ada di tangan Iran, apakah Iran ingin melakukan tindakan yang benar”.

    Bagaimana reaksi berbagai negara?

    Serangan Iran terhadap Pakistan yang memiliki senjata nuklir merupakan peningkatan yang dramatis.

    Pakistan menyatakan kemarahannya, dengan mengatakan serangan itu terjadi “meskipun ada beberapa saluran komunikasi” antar negara.

    Pada Rabu (17/01), Islamabad mengatakan pihaknya telah memanggil kembali duta besarnya untuk Iran dan duta besar Iran tidak akan diizinkan kembali ke negara itu untuk sementara waktu.

    Pakistan dan Iran memiliki hubungan yang bersahabat. Serangan ini terjadi pada hari yang sama ketika perdana menteri Pakistan dan menteri luar negeri Iran bertemu di Davos dan ketika angkatan laut Iran dan Pakistan mengadakan latihan militer bersama di Teluk.

    Namun keduanya saling menuduh satu sama lain menyembunyikan kelompok militan yang melakukan serangan terhadap satu sama lain di wilayah perbatasan mereka selama bertahun-tahun.

    Keamanan di kedua sisi perbatasan bersama, yang membentang sekitar 900km , telah menjadi kekhawatiran jangka panjang bagi kedua pemerintah.

    Baca juga:

    China pada hari Rabu mendesak Pakistan dan Iran agar “menahan diri” dan “menghindari tindakan yang dapat menyebabkan peningkatan ketegangan”.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, menambahkan bahwa Beijing memandang negara-negara tersebut sebagai “tetangga dekat”.

    Apa yang melatari rangkaian serangan Iran?

    Serangan udara terbaru ini terjadi saat meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, akibat perang antara Israel dan kelompok Palestina Hamas di Gaza.

    Teheran menyatakan tidak ingin terlibat dalam konflik yang lebih luas.

    Namun kelompok-kelompok yang disebut “Poros Perlawanan”, yang mencakup militan Houthi di Yaman, Hizbullah di Lebanon, dan berbagai kelompok di Suriah dan Irak, telah melakukan serangan terhadap Israel dan sekutunya untuk menunjukkan solidaritas terhadap Palestina.

    AS dan Inggris telah melancarkan serangan udara terhadap Houthi setelah mereka menyerang kapal-kapal komersial.

    AFPDisaksikan oleh warga Teheran, para pengunjuk rasa dan anggota pasukan paramiliter Iran berbaris di samping rudal balistik Khorramshahr generasi keempat yang ditampilkan selama unjuk rasa anti-Israel sebagai solidaritas terhadap Palestina, di Teheran, 24 November 2023.

    Serangan Iran juga berlangsung dua pekan setelah Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei bersumpah akan memberikan “tanggapan keras” terhadap ledakan bom di Kota Kerman, Iran selatan, pada 3 Januari lalu, yang menewaskan 84 orang dan melukai lebih banyak lagi.

    Ribuan massa ketika itu berkumpul di Kota Kerman guna memperingati kematin Jenderal Qasem Soleimani, yang dibunuh di Irak oleh drone Amerika Serikat pada 3 Januari 2020.

    Baca juga:

    Semasa hidupnya, Jenderal Soleimani memimpin pasukan elite Quds yang melakukan operasi rahasia di luar negeri bagi Garda Revolusi dan melapor langsung ke pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei.

    Sejumlah analis menduga Iran membalas dendam kepada pihak-pihak yang dianggap bertanggung jawab atas ledakan bom pada 3 Januari 2024.

    Pada saat ketegangan regional meningkat, Iran juga dinilai ingin menunjukkan kekuatan dan menunjukkan kepada masyarakatnya bahwa tindakan kekerasan tidak akan dibiarkan begitu saja.

    Lihat Video ‘Garda Revolusi Iran Tembak Wilayah Irak dan Suriah dengan Rudal’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Panas! Garda Revolusi Iran Serang ‘Markas Spionase’ Mossad di Irak

    Teheran

    Garda Revolusi Iran mengklaim pasukannya telah menyerang ‘markas spionase’ Israel di wilayah semi-otonom Kurdistan di Irak. Serangan Teheran dengan menggunakan rudal balistik itu dilaporkan menewaskan empat warga sipil dan melukai sejumlah orang lainnya.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (16/1/2024), Garda Revolusi Iran menyebut pusat spionase yang digempur rudal itu digunakan oleh badan intelijen Israel, Mossad, dalam operasinya.

    “Untuk merespons kekejaman rezim Zionis baru-baru ini, yang menyebabkan terbunuhnya komandan Garda (Revolusi Iran) dan Poros Perlawanan… salah satu markas utama spionase Mossad di wilayah Kurdistan Irak dihancurkan dengan rudal balistik,” klaim Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    “Rudal balistik digunakan untuk menghancurkan pusat spionase dan pertemuan kelompok-kelompok teroris anti-Iran di wilayah tersebut malam ini,” imbuh pernyataan yang dirilis pada Senin (15/1) tengah malam waktu setempat.

    Iran sebelumnya bersumpah akan membalas dendam atas pembunuhan tiga anggota Garda Revolusi Iran di Suriah bulan lalu. Salah satu yang tewas merupakan seorang komandan senior Garda Revolusi Iran yang pernah menjadi penasihat militer di sana.

    “Kami memastikan bangsa kami bahwa operasi ofensif Garda Revolusi (Iran) akan terus berlanjut sampai titik darah terakhir para martir terbalaskan,” tegas Garda Revolusi Iran dalam pernyataannya.

    Serangan rudal Iran terhadap target di wilayah Irak itu dilakukan saat kekhawatiran semakin meningkat soal eskalasi konflik di kawasan Timur Tengah, terutama sejak perang berkecamuk antara Israel dan Hamas di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Tonton juga Video: Momen Ganjar Nobar Laga Indonesia Vs Irak di Rumah Warga Banjarnegara

    Sekutu-sekutu Iran seperti Hizbullah dari Lebanon, Houthi dari Yaman, juga faksi-faksi pro-Teheran di Irak dan Suria turut melancarkan serangan terhadap target-target Israel dan sekutunya, Amerika Serikat (AS), untuk menunjukkan solidaritas terhadap Jalur Gaza.

    Laporan tiga sumber keamanan setempat menyebut rentetan suara ledakan terdengar di area berjarak sekitar 40 kilometer sebelah timur laut Erbil di wilayah Kurdistan. Area tersebut juga diketahui terletak dekat Konsulat AS dan sejumlah permukiman sipil.

    Menurut dua pejabat AS yang enggan disebut namanya saat berbicara kepada Reuters, tidak ada fasilitas AS yang terdampak serangan rudal tersebut.

    Perdana Menteri Kurdi Irak, Masrour Barzani, dalam pernyataan yang dirilis kantornya mengecam serangan di wilayah Erbil itu sebagai “kejahatan terhadap rakyat Kurdi”.

    Sementara dewan keamanan pemerintah Kurdistan dalam pernyataannya menyebut sedikitnya empat warga sipil tewas dan enam orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan di Erbil.

    Laporan sejumlah sumber keamanan dan medis Irak menyebut seorang pengusaha multi-jutawan Kurdi bernama Peshraw Dizayee dan beberapa anggota keluarganya termasuk di antara korban tewas. Salah satu rudal yang ditembakkan Iran dilaporkan menghantam rumah Dizayee.

    Dizayee yang dekat dengan klan Barzani yang berkuasa, memiliki bisnis terkemuka dalam sektor real-estate di Kurdistan.

    Satu rudal lainnya dilaporkan menghantam rumah seorang pejabat senior intelijen Kurdi dan satu rudal menghantam pusat intelijen Kurdi.

    Reuters tidak bisa memverifikasi klaim dan laporan tersebut secara independen. Israel belum memberikan komentar atas klaim serangan dari Iran terhadap pusat spionase Mossad tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Yordania Gempur Suriah, Targetkan Penyelundup Narkoba Terkait Iran

    Yordania Gempur Suriah, Targetkan Penyelundup Narkoba Terkait Iran

    Amman

    Jet-jet tempur Yordania melancarkan serangan terhadap target penyelundup narkoba terkait Iran di dalam wilayah Suriah. Sedikitnya ada empat serangan yang dilancarkan jet-jet tempur Yordania terhadap target-target di Suriah pada Selasa (9/1) waktu setempat.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa (9/1/2024), rentetan serangan militer Yordania itu merupakan operasi kedua dalam sepekan terakhir, yang menargetkan lahan pertanian dan tempat persembunyian para penyelundup narkoba yang memiliki hubungan dengan Iran di wilayah-wilayah Suriah.

    Sejumlah sumber intelijen regional mengonfirmasi laporan surat kabar Suriah, Suwayda 24, soal tiga serangan menargetkan pengedar narkoba terkemuka di kota Shaab dan Arman di Provinsi Sweida, dekat perbatasan Yordania-Suriah Serangan keempat dilaporkan menghantam sebuah lahan pertanian di dekat desa Malah.

    Menurut Suwayda 24 yang mengutip sumber lokal, ada laporan yang belum dikonfirmasi mengenai tiga korban tewas, termasuk seorang pengedar narkoba terkemuka.

    Militer Yordania meningkatkan operasi melawan para penyelundup dan pengedar narkoba setelah bentrokan bulan lalu dengan puluhan oran yang dicurigai memiliki hubungan dengan milisi-milisi pro-Iran, yang membawa pasokan senjata dan peledak dalam jumlah besar melintasi perbatasan dengan Suriah.

    Yordania dan sekutu-sekutu Baratnya menyalahkan kelompok Hizbullah, yang bermarkas di Lebanon dan didukung Iran, dan milisi pro-Iran lainnya yang menguasai sebagian besar wilayah Suriah bagian selatan sebagai dalang di balik meningkatnya praktik penyelundupan narkoba.

    Iran dan Hizbullah membantah tuduhan itu dan menyebutnya sebagai plot Barat terhadap Suriah, yang menyangkal keterlibatan mereka dengan milisi yang didukung Iran.

    Pada Kamis (4/1) pekan lalu, Yordania menyerang beberapa lokasi serupa di Sweida, di mana para pejabat mencurigai sebagian besar operasi penyelundupan lintas batas terjadi.

    “Yordania tampaknya menargetkan lahan pertanian yang dicurigai menjadi tempat menyimpan narkoba, sebelum narkoba itu diselundupkan melintasi perbatasan, serta rumah-rumah utama dan tempat persembunyian para pengedar narkoba,” sebut aktivis sipil dan peneliti setempat, Ryan Marouf.

    “Serangan terbaru menunjukkan peningkatan perang Yordania melawan pengedar narkoba,” imbuh Marouf yang juga editor Suwayda 24.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Serangan Israel Tewaskan Komandan Hizbullah di Lebanon

    Panas! Serangan Israel Tewaskan Komandan Hizbullah di Lebanon

    Beirut

    Serangan militer Israel dilaporkan menewaskan seorang komandan senior pada pasukan elite Hizbullah, Pasukan Radwan, di wilayah Lebanon bagian selatan. Serangan ini menjadi serangan yang mengenai target paling terkemuka dalam jajaran Hizbullah sepanjang maraknya serangan lintas perbatasan dengan Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Selasa 99/1/2024), komandan senior pasukan elite Hizbullah yang tewas itu diidentifikasi sebagai Wissam al-Tawil yang menjabat wakil kepala unit elite Pasukan Radwan.

    Diungkapkan oleh tiga sumber keamanan Lebanon bahwa Al-Tawil dan seorang petempur Hizbullah lainnya tewas pada Senin (8/1) waktu setempat, ketika mobil mereka tumpangi dihantam serangan di desa Majdal Selm, yang berjarak 6 kilometer dari perbatasan Lebanon-Israel.

    Belum ada komentar langsung dari Israel soal serangan tersebut.

    Menurut seorang sumber lainnya di Lebanon, Al-Tawil merupakan salah satu komandan Hizbullah yang paling senior yang tewas dalam aksi saling serang lintas perbatasan antara kelompok militan itu dengan Israel.

    Kelompok Hizbullah menyebarkan foto-foto Al-Tawil bersama para pemimpin Hizbullah, termasuk Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan Nasrallah dan seorang komandan militer Hibzullah bernama Imad Mughniyeh yang tewas di Suriah tahun 2008 lalu.

    Sebuah foto lainnya menunjukkan Al-Tawil duduk di sebelah mendiang Qassem Soleimani, jenderal terkemuka Iran yang pernah memimpin Pasukan Quds, sayap bersenjata Garda Revolusi Iran di luar negeri. Soleimani tewas dalam serangan drone Amerika Serikat (AS) di Irak tahun 2020 lalu.

    Perbatasan Lebanon dan Israel marak dilanda serangan lintas perbatasan sejak perang berkecamuk antara Tel Aviv dan Hamas di Jalur Gaza. Lebih dari 130 petempur Hizbullah, termasuk sejumlah anggota Pasukan Radwan, tewas dalam rentetan serangan lintas perbatasan tersebut.

    Salah satunya yang tewas adalah Abbas Raad yang merupakan putra salah satu politisi terkemuka Hizbullah. Dia dilaporkan tewas dalam serangan Israel pada November tahun lalu.

    Hizbullah mengatakan operasinya di perbatasan bertujuan mendukung warga Palestina yang dilanda perang di Jalur Gaza. Perselisihan antara Hizbullah dan Israel sebagian besar hanya terjadi di area-area dekat perbatasan.

    Namun pekan lalu, ketegangan meningkat saat serangan yang diyakini didalangi Israel menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri di pinggiran Beirut bagian selatan — wilayah yang menjadi markas kuat Hizbullah. Tel Aviv tidak menyangkal dan tidak membenarkan pihaknya bertanggung jawab atas serangan itu.

    Pada Sabtu (6/1) lalu, Hizbullah mengklaim telah meluncurkan 62 roket ke arah pos pengamatan utama Israel sebagai “respons awal” terhadap pembunuhan Al-Aruri. Sementara Nasrallah, dalam pidatonya, memperingatkan Israel untuk tidak melancarkan perang skala penuh terhadap Lebanon.

    “Siapa pun yang berpikir untuk berperang melawan kami, singkatnya, dia akan menyesalinya,” tegasnya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Profil Wakil Pemimpin Hamas Saleh al-Aruri yang Tewas di Beirut

    Profil Wakil Pemimpin Hamas Saleh al-Aruri yang Tewas di Beirut

    Beirut

    Salah satu pemimpin senior Hamas, Saleh al-Arouri, tewas dalam serangan di Beirut selatan bersama enam orang lainnya dua komandan militer dan empat anggota Hamas, demikian dilaporkan media Lebanon.

    Hamas mengutuk pembunuhan tersebut. Adapun Hizbullah – yang merupakan sekutu Hamas – mengatakan aksi itu adalah serangan terhadap kedaulatan Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbulllah memperingatkan akan ada “hukuman” atas pembunuhan Arouri.

    Sementara itu, Perdana Menteri Lebanon menuduh Israel berusaha “menyeret Lebanon ke… konfrontasi”.

    Israel dituding berada di balik serangan tersebut.

    Akan tetapi, Israel berkukuh pembunuhan Al-Arouri bukanlah serangan terhadap Lebanon.

    Siapa Saleh al-Arouri?

    Saleh al-Arouri adalah salah satu tokoh senior di bidang politik dan militer dalam hierarki Hamas.

    Dia bergabung dengan Hamas pada 1987 dan membantu pembentukan sayap militer kelompok itu di Tepi Barat.

    Pria berusia 57 tahun itu bahkan turut membentuk kelompok sayap militer Hamas, Brigade Izz al-Din al-Qassam.

    Baca juga:

    Arouri juga dianggap sebagai pemimpin de facto sayap militer Hamas di Tepi Barat, menurut laporan media Israel.

    Dia tokoh kunci di Brigade al-Qassam dan dekat dengan Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas. Dia belakangan tinggal di Lebanon sebagai penghubung Hamas dan Hizbullah, kelompok milisi di Lebanon.

    Dia adalah salah satu pemimpin Hamas yang memiliki hubungan erat dengan pemerintah Iran dan kelompok milisi Hizbullah di Lebanon.

    Warga Palestina di Jenin, Tepi Barat, menggelar demonstrasi menyusul kematian Saleh al-Arouri (Reuters)

    Dia diyakini terlibat dalam penculikan dan pembunuhan tiga remaja Israel di Tepi Barat pada tahun 2014.

    Dia pernah ditahan di penjara Israel. Setelah bebas, dia menjadi negosiator yang berhasil membebaskan lebih dari 1.000 tahanan Palestina sebagai ganti pembebasan tentara Israel, Gilad Shalit.

    Pada 27 Oktober tahun lalu, Israel menghancurkan rumahnya yang terletak di Arura, dekat Ramallah, Tepi Barat.

    Dia berada di Lebanon ketika serangan terhadapnya terjadi.

    Bagaimana Saleh al-Arouri tewas?

    Arouri tewas dalam sebuah ledakan di Dahiyeh, yang terletak di Beirut bagian selatan. Ledakan itu diduga oleh banyak pihak sebagai serangan yang dilakukan oleh Israel.

    Media di Lebanon melaporkan bahwa dia tewas dalam serangan udara Israel ke kantor Hamas yang terletak di Dahiyeh, bersama dengan enam orang lain yang dikabarkan juga anggota Hamas.

    Seorang saksi mata berkata kepada kantor berita Reuters bahwa dirinya melihat petugas pemadam kebakaran dan paramedis berkumpul di sekitar gedung bertingkat dengan lubang besar di lantai tiga.

    Gedung yang menjadi kantor Hamas di Dahiyeh dengan lubang besar akibat serangan yang menewaskan Saleh al-Arouri (Reuters)

    Rekaman video di media sosial menunjukkan sebuah mobil terbakar dan kerusakan parah pada bangunan di kawasan permukiman yang sibuk.

    Dahiyeh dikenal sebagai benteng Hizbullah.

    Juru bicara Israel, Mark Regev, tidak mengatakan Israel bertanggung jawab atas serangan tersebut, namun dia menegaskan serangan itu bukan ditujukan terhadap Lebanon.

    Mobil yang rusak akibat ledakan di kantor Hamas di Dehiyeh (Reuters)

    “Siapa pun yang melakukannya, harus jelas bahwa ini bukanlah serangan terhadap negara Lebanon,” kata Regev kepada MSNBC.

    “Itu bukan serangan bahkan terhadap Hizbullah, organisasi teroris.

    “Siapa pun yang melakukan ini, [dia] melakukan serangan bedah terhadap kepemimpinan Hamas.”

    Apa tanggapan Hamas dan Hizbullah?

    Ini bukan hanya tentang siapa yang terbunuh dan di mana dia terbunuh.

    Seorang pemimpin Hamas tewas di wilayah yang dikuasai Hizbullah di Lebanon pasti akan membuat segalanya menjadi lebih berbahaya dan membuat pertempuran menjadi sangat fluktuatif.

    Ismail Haniyeh, pemimpin Hamas, menyebut serangan itu sebagai “tindakan teroris… pengecut, pelanggaran kedaulatan Lebanon, dan perluasan lingkaran serangan”.

    Hizbullah mengatakan bahwa mereka menganggap kematian Arouri “sebagai serangan serius terhadap Lebanon, rakyatnya, keamanan, kedaulatan, dan perlawanannya, serta pesan-pesan politik dan keamanan yang sangat simbolis dan signifikan di dalamnya”.

    Dikatakan bahwa serangan itu adalah “perkembangan yang berbahaya selama perang… dan kami di Hizbullah menegaskan bahwa kejahatan ini tidak akan pernah berlalu tanpa reaksi dan hukuman.

    “Mereka sudah siap untuk mengambil tindakan,” tambahnya.

    Bagaimana reaksi Iran dan Lebanon?

    Iran, pendukung utama kedua kelompok tersebut, mengatakan pembunuhan Arouri “tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan lainnya”.

    Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdallah Bou Habib, mengatakan kepada BBC Radio 4 bahwa pemerintahnya berbicara dengan Hizbullah untuk “menekankan kepada mereka bahwa mereka tidak boleh memberikan respons sendiri”.

    Namun dia menambahkan: “Kami tidak memberi tahu mereka, kami berdialog dengan mereka mengenai hal ini. “

    Baca juga:

    Selama 24 jam ke depan akan menjadi jelas “apakah mereka merespons atau tidak”, katanya, seraya menambahkan: “Kami sangat prihatin, masyarakat Lebanon tidak ingin terseret, bahkan Hizbullah pun tidak ingin terseret ke dalam perang regional.”

    Dan dia meminta negara-negara Barat untuk “menekan Israel agar menghentikan semua kekerasan dan tindakannya, tidak hanya di Lebanon, tidak hanya di Beirut, tapi juga di Gaza”.

    Perdana Menteri sementara Lebanon, Najib Mikati, menggambarkan pembunuhan itu sebagai kejahatan perang Israel yang bertujuan menyeret Lebanon ke fase baru konflik.

    Para pendukung Hizbullah mengibarkan bendera Hizbullah dan bendera Palestina dalam aksi mendukung Palestina di Beirut, 3 November lalu (AFP)

    Militer Israel belum berkomentar dan mengatakan kepada BBC bahwa mereka tidak menanggapi laporan media asing.

    Israel secara luas dilaporkan melakukan pembunuhan dengan sasaran di luar negeri, namun jarang berkomentar mengenai serangan lintas batas.

    Mark Regev, penasihat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, tidak mengatakan bahwa Israel bertanggung jawab namun menyebut serangan itu sebagai “serangan bedah” terhadap kepemimpinan Hamas.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Siap Hadapi Skenario Apapun Usai Wakil Pemimpin Hamas Tewas

    Israel Siap Hadapi Skenario Apapun Usai Wakil Pemimpin Hamas Tewas

    Tel Aviv

    Militer Israel menyatakan bersiap menghadapi “skenario apapun” setelah kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan di Beirut, Lebanon.

    Kematian Aruri itu dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon, sedangkan kelompok Hamas mengonfirmasi kematian Aruri bersama dua personel Brigade al-Qassam yang mengawalnya di Beirut. Brigade al-Qassam merupakan sayap bersenjata Hamas yang menguasai Jalur Gaza.

    Saat ditanya soal serangan yang menewaskan Aruri di Beirut, seperti dilansir AFP, Rabu (3/1/2024), militer Israel menyatakan pihaknya “tidak mengomentari laporan media asing”.

    Namun dalam pernyataan terpisah, juru bicara militer Israel Daniel Hagari mengatakan pihaknya bersiap menghadapi skenario apapun usai serangan di Lebanon.

    “(Militer Israel) Berada dalam tingkat kesiapan yang sangat tinggi di semua arena, baik dalam pertahanan maupun menyerang,” ucap Hagari saat berbicara kepada wartawan tanpa mengomentari secara langsung soal kematian Aruri.

    “Kami sangat siap menghadapi skenario apapun,” tegasnya.

    “Hal terpenting yang ingin kami sampaikan malam ini adalah kami fokus dan tetap fokus memerangi Hamas,” ujar Hagari dalam pernyataan pada Selasa (2/1) waktu setempat.

    Dua pejabat keamanan Lebanon, yang enggan disebut namanya, menuturkan kepada AFP bahwa Aruri terbunuh dalam serangan Israel terhadap markas Hizbullah, sekutu Hamas, di pinggiran selatan Beirut.

    Hamas kemudian mengonfirmasi kematian Aruri, yang menurut media pemerintah Lebanon terjadi dalam serangan drone Israel yang menewaskan total tujuh orang dan melukai belasan orang lainnya pada Selasa (2/1) malam.

    Sosok Aruri yang menjabat wakil pemimpin biro politik Hamas, dituduh oleh Israel sebagai dalang atas sejumlah serangan. Dia dipilih menjadi wakil pemimpin Hamas, di bawah Ismail Haniyeh, sejak tahun 2017 dan secara resmi dinobatkan sebagai orang nomor dua dalam kelompok tersebut.

    Tidak ada klaim tanggung jawab resmi dari Israel atas serangan yang menewaskan Aruri. Namun seorang anggota parlemen Israel, Danny Danon, yang juga mantan Duta Besar Israel untuk PBB menyampaikan ucapan selamat kepada Mossad, Shin Bet dan militer Israel atas operasi mereka.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Kematian Wakil Pemimpin Hamas Makin Picu Perlawanan terhadap Israel

    Kematian Wakil Pemimpin Hamas Makin Picu Perlawanan terhadap Israel

    Teheran

    Iran turut memberikan komentar soal kematian wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri dalam serangan Israel di Beirut, Lebanon. Teheran menyebut bahwa kematian Aruri akan semakin memicu perlawanan lebih lanjut terhadap Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), komentar pihak Iran itu disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya pada Selasa (2/1) waktu setempat.

    “Darah para martir tidak diragukan lagi akan memicu gelombang perlawanan dan mengobarkan motivasi untuk melawan penjajah Zionis, tidak hanya di Palestina tetapi juga di kawasan ini dan di antara semua pencari kebebasan di seluruh dunia,” sebut Kanani dalam pernyataannya.

    Kanani juga mengecam pelanggaran kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon oleh “rezim Zionis yang agresif”.

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), kemudian melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, dalam reaksinya menegaskan bahwa Hamas “tidak akan pernah bisa dikalahkan” setelah kematian Aruri.

    Sementara Hizbullah, yang didukung Iran, mengklaim telah menargetkan, membunuh dan melukai sejumlah tentara Israel di perbatasan dengan Lebanon. Klaim itu disampaikan setelah Hizbullah menegaskan bahwa serangan Israel yang menewaskan Aruri di Beirut tidak akan dibiarkan tanpa respons dan hukuman.

    “Perlawanan kami… telah menentukan pemicunya dan… para petempur kami berada dalam tingkat kesiapan dan kesiapsiagaan tertinggi,” tegas Hizbullah dalam pernyataannya.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan ke Pejabat Hamas Bukan Serangan pada Lebanon

    Serangan ke Pejabat Hamas Bukan Serangan pada Lebanon

    Tel Aviv

    Seorang penasihat untuk Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu mengingatkan bahwa serangan terhadap wakil pemimpin Hamas Saleh al-Aruri di Beirut bukanlah serangan terhadap Lebanon atau Hizbullah yang didukung Iran.

    Seperti dilansir Al Arabiya, Rabu (3/1/2024), Israel tidak secara langsung mengklaim bertanggung jawab atas serangan yang menewaskan Aruri di pinggiran selatan Beirut pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Namun penasihat Netanyahu, Mark Regev, menyebut serangan yang menewaskan Aruri itu sebagai “surgical strike” atau serangan bedah, yang merujuk pada serangan militer yang dimaksudkan hanya untuk merusak target militer yang sah, tanpa adanya kerusakan atau korban tambahan.

    “Israel tidak mengklaim tanggung jawab… Siapa pun yang melakukan ini telah melancarkan serangan bedah (surgical strike) terhadap kepemimpinan Hamas,” sebut Regev dalam wawancara dengan media MSNBC.

    Saat ditanya lebih lanjut soal siapa lagi yang kemungkinan ada di balik serangan itu, Regev menjawab: “Kita bisa berspekulasi jika kita mau.”

    Namun demikian, Regev juga menyinggung soal operasi militer Israel sebelumnya terhadap siapa pun yang terlibat serangan Hamas pada 7 Oktober atau yang bertanggung jawab atas pembunuhan warga-warga Israel.

    “Itu adalah pernyataan kebijakan secara umum; ini tidak ada hubungannya dengan situasi spesifik di Beirut, dan saya tidak bisa mengomentarinya,” ucapnya.

    Saat ditanya kembali soal apakah serangan di dalam wilayah Beirut bisa memicu respons Hizbullah, Regev mengulangi komentarnya yang menyebut serangan itu sebagai “surgical attack”.

    “Karena siapa pun yang melancarkan serangan ini memiliki keluhan terhadap Hamas… Ini bukan serangan terhadap negara Lebanon, ini bukan serangan terhadap organisasi teroris Hizbullah,” tegas Regev dalam komentarnya.

    Kematian Aruri awalnya dilaporkan oleh sejumlah pejabat keamanan Lebanon yang menyebut wakil pemimpin biro politik Hamas itu tewas dalam serangan drone Israel di area pinggiran selatan Beirut, yang juga diketahui menjadi markas kuat Hizbullah — sekutu Hamas.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), melaporkan bahwa serangan Israel terhadap sebuah kantor yang digunakan Hamas di Lebanon telah menewaskan sedikitnya tujuh orang dan melukai 11 orang lainnya pada Selasa (2/1) malam waktu setempat.

    Laporan NNA menyebut bahwa tiga drone yang membawa muatan peledak menghantam sebuah apartemen yang menjadi tempat Aruri menggelar pertemuan dengan para pejabat lainnya.

    Hamas TV mengonfirmasi kematian Aruri di Lebanon dalam salah satu laporannya. Sementara kelompok Hamas, dalam pernyataan lanjutan, mengonfirmasi bahwa dua pejabat dari Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, yang mengawal Aruri juga ikut tewas.

    PM Lebanon Kecam Serangan Israel Tewaskan Wakil Pemimpin Hamas di Beirut

    Perdana Menteri (PM) Najib Mikati mengecam serangan di ibu kota Lebanon itu sebagai “kejahatan baru Israel”. Dia juga menyebut serangan itu bertujuan untuk menarik Beirut “ke dalam fase konfrontasi baru”.

    “Perdana Menteri Najib Mikati mengutuk ledakan di pinggiran selatan Beirut yang menewaskan dan melukai banyak orang,” demikian bunyi pernyataan dari kantor PM Lebanon.

    Lebanon juga menegaskan akan mengadukan serangan Israel itu ke forum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Hamas Akui Petinggi Brigade Al Qassam Tewas Kena Bom Israel di Lebanon

    Hamas Akui Petinggi Brigade Al Qassam Tewas Kena Bom Israel di Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kelompok Hamas Palestina mengumumkan salah satu pemimpin sekaligus pendiri sayap bersenjata milisi tersebut, Saleh Mohammed Suleiman Al Arouri, tewas dalam serangan udara Israel di selatan Beirut, Lebanon, Selasa (2/1).

    Media Hamas, Al Aqsa TV, melaporkan pria yang kerap dipanggil Saleh Al Arouri itu tewas imbas serangan drone Israel di Beirut.

    “Wakil Kepala Biro Hamas Saleh Al Arouri syahid dalam serangan udara Zionis yang berbahaya di Beirut,” bunyi laporan Al Aqsa TV.

    Al Arouri merupakan politikus terkenal Palestina. Israel menganggap Arouri sebagai salah satu pejabat Hamas yang mendirikan sayap bersenjata Brigade Al Qassam, termasuk yang bermarkas di Beirut.

    Dilansir CNN, dua pemimpin sayap militer Hamas lainnya yakni Samir Findi Abu Amer dan Azzam Al Aqraa Abu Ammar juga ikut tewas dalam serangan udara Israel tersebut.

    Merespons serangan ini, pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, menegaskan milisinya itu “tidak akan pernah terkalahkan.”

    Haniyeh juga menyalahkan Israel atas kematian para petinggi Hamas tersebut.

    “Sebuah gerakan yang para pemimpin dan pendirinya mati syahid demi martabat rakyat dan bangsa kita tidak akan pernah bisa dikalahkan,” ucap Haniyeh dalam pidatonya di televisi Hamas seperti dikutip AFP.

    Tak hanya Hamas, sekutunya di Yaman, Houthi turut mengutuk serangan Israel di Beirut tersebut. Houthi menyebut serangan Israel ke Beirut itu sebagai “kejahatan pengecut.”

    Serangan udara Israel ke Beirut ini berlangsung kala perang dengan milisi Hamas di Jalur Gaza Palestina masih berlangsung bahkan disebut menuju fase baru.

    Sejak 7 Oktober lalu, agresi brutal Israel ke Jalur Gaza Palestina dengan dalih memberangus milisi Hamas telah menewaskan lebih dari 22.185 warga sipil per Selasa, menurut Al Jazeera.

    Kementerian Kesehatan di Gaza melaporkan lebih dari 57 ribu warga juga terluka akibat agresi brutal Israel selama hampir dua bulan ini.

    Sementara itu, milisi Hizbullah yang menguasai selatan Lebanon juga ikut-ikutan membantu Hamas menyerang Israel.

    Sejak perang Hamas vs Israel berkecamuk 7 Oktober lalu, Hizbullah terus ikut melancarkan serangan udara ke negara Zionis tersebut.

    Puluhan milisinya juga tewas imbas serangan balasan dari Israel.

    Serangan ke Beirut ini merupakan yang pertama dilancarkan Israel ke wilayah yang bukan dikuasai Hizbullah. Sejumlah pihak khawatir serangan ke Beirut ini bakal memperkeruh dan memperluas perang Israel dengan Hamas.

    (rds/rds)

    [Gambas:Video CNN]