Organisasi: Hizbullah

  • Hizbullah Menyerang saat Israel Gempur Rafah

    Hizbullah Menyerang saat Israel Gempur Rafah

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah melontarkan serangan puluhan roket ke sebuah pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan. Serangan roket itu disebut sebagai pembalasan atas serangan Israel di timur Lebanon.

    Dilansir kantor berita AFP, Kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran itu melontarkan “puluhan roket Katyusha” ke pangkalan militer Israel pada Senin (6/5/2024).

    Hizbullah mengaku merespons serangan Israel pada Senin (6/5) dini hari waktu setempat di timur negara itu. Terkait serangan itu, militer Israel mengatakan mereka menyerang sebuah “kompleks militer” Hizbullah.

    Media resmi Lebanon melaporkan tiga orang terluka akibat serangan Israel.

    Para petempur Hizbullah lalu meluncurkan “puluhan roket Katyusha” yang menargetkan “markas besar Divisi Golan…di pangkalan Nafah”, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/5).

    Hizbullah menyebut hal itu “sebagai respons terhadap serangan musuh yang menargetkan wilayah Bekaa”.

    Israel dan Hizbullah Lebanon telah saling baku tembak secara rutin di lintas perbatasan sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel selatan, yang memicu perang di Jalur Gaza.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sekutu Hamas, Hizbullah, telah meningkatkan serangannya terhadap Israel utara, dan militer Israel telah menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Lebanon.

    “Pesawat tempur musuh melancarkan serangan sekitar pukul 01.30 dini hari tadi terhadap sebuah pabrik di Sifri, melukai tiga warga sipil dan menghancurkan bangunan tersebut,” lapor kantor berita resmi Lebanon, National News Agency.

    Sifri terletak di Lembah Bekaa Lebanon, dekat kota Baalbek, sekitar 80 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.

    Militer Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya “menyerang struktur militer Hizbullah… jauh di dalam Lebanon,” menyebut lokasi tersebut sebagai “Safri”.

    Di Lebanon, setidaknya 390 orang tewas dalam hampir tujuh bulan kekerasan lintas batas. Sebagian besar dari mereka adalah militan tetapi juga termasuk lebih dari 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara Israel mengatakan 11 tentara dan sembilan warga sipil tewas di sisi perbatasannya. Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi.

    Israel Gempur Rafah Palestina

    Gempuran Israel yang menargetkan sebuah rumah di Rafah di Gaza Selatan menewaskan sembilan warga Palestina. Dengan demikian, jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Rafah kini bertambah menjadi 19 orang.

    Serangan Israel itu terjadi hanya beberapa jam setelah sayap bersenjata Hamas, Brigade al-Qassam, pada Minggu (5/5) mengaku bertanggung jawab atas serangan roket di penyeberangan Kerem Shalom ke Gaza, yang menurut Israel menewaskan tiga tentaranya.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Senin (6/5/2024), petugas medis Palestina mengatakan, tak lama setelah serangan Hamas itu, Israel melancarkan serangan udara balasan yang menghantam sebuah rumah di Rafah yang menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.

    Militer Israel mengkonfirmasi serangan balasan tersebut. Militer Israel mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta “struktur militer” di dekatnya.

    “Peluncuran yang dilakukan oleh Hamas di dekat Penyeberangan Rafah… adalah contoh nyata eksploitasi sistematis yang dilakukan organisasi teroris terhadap fasilitas dan ruang kemanusiaan, dan mereka terus menggunakan penduduk sipil Gaza sebagai tameng manusia,” katanya.

    Hamas membantah pihaknya menggunakan warga sipil sebagai tameng manusia.

    Serangan udara Israel pada Minggu (5/5) waktu setempat menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi, di sebuah rumah lainnya di Rafah, kata para pejabat kesehatan Gaza. Mereka mengatakan bahwa jumlah korban tewas akibat serangan udara Israel di Rafah pada hari Minggu menjadi sedikitnya 19 orang.

    Halaman 2 dari 2

    (jbr/jbr)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Panas! Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

    Panas! Hizbullah Tembakkan Puluhan Roket ke Pangkalan Militer Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah telah menembakkan “puluhan roket Katyusha” ke sebuah pangkalan militer Israel di Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Kelompok milisi Lebanon yang didukung Iran itu, menyebut serangan roket pada hari Senin (6/5) tersebut sebagai pembalasan atas serangan Israel di timur Lebanon.

    Sebelumnya, media resmi Lebanon melaporkan bahwa tiga orang terluka dalam serangan Israel pada Senin (6/5) dini hari waktu setempat di timur negara itu. Terkait serangan itu, militer Israel mengatakan mereka menyerang sebuah “kompleks militer” Hizbullah.

    Para petempur Hizbullah meluncurkan “puluhan roket Katyusha” yang menargetkan “markas besar Divisi Golan…di pangkalan Nafah”, kata kelompok itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Senin (6/5/2024).

    Hizbullah menyebut hal itu “sebagai respons terhadap serangan musuh yang menargetkan wilayah Bekaa”.

    Israel dan Hizbullah Lebanon telah saling baku tembak secara rutin di lintas perbatasan sejak serangan kelompok Hamas pada 7 Oktober terhadap Israel selatan, yang memicu perang di Jalur Gaza.

    Dalam beberapa minggu terakhir, sekutu Hamas, Hizbullah, telah meningkatkan serangannya terhadap Israel utara, dan militer Israel telah menyerang lebih jauh ke dalam wilayah Lebanon.

    “Pesawat tempur musuh melancarkan serangan sekitar pukul 01.30 dini hari tadi terhadap sebuah pabrik di Sifri, melukai tiga warga sipil dan menghancurkan bangunan tersebut,” lapor kantor berita resmi Lebanon, National News Agency.

    Sifri terletak di Lembah Bekaa Lebanon, dekat kota Baalbek, sekitar 80 kilometer dari perbatasan Israel-Lebanon.

    Militer Israel mengatakan pesawat-pesawat tempurnya “menyerang struktur militer Hizbullah… jauh di dalam Lebanon,” menyebut lokasi tersebut sebagai “Safri”.

    Di Lebanon, setidaknya 390 orang tewas dalam hampir tujuh bulan kekerasan lintas batas. Sebagian besar dari mereka adalah militan tetapi juga termasuk lebih dari 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara Israel mengatakan 11 tentara dan sembilan warga sipil tewas di sisi perbatasannya. Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Israel Kembali Gempur Suriah, 8 Tentara Jadi Korban

    Israel Kembali Gempur Suriah, 8 Tentara Jadi Korban

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan udara di Suriah. Kementerian Pertahanan Suriah pada hari Jumat (3/5) mengatakan delapan tentara terluka dalam serangan udara Israel di dekat Damaskus, ibu kota Suriah.

    Pada Kamis malam, “musuh Israel melancarkan serangan udara dari arah Golan Suriah yang diduduki, menargetkan sebuah lokasi dekat Damaskus… melukai delapan tentara,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (3/5/2024).

    Israel jarang mengomentari masing-masing serangan, namun berulang kali mengatakan pihaknya tidak akan membiarkan musuh bebuyutannya, Iran, memperluas kehadirannya di Suriah.

    kelompok Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia yang memantau perang Suriah mengatakan Israel telah menyerang sebuah gedung pemerintah di pedesaan Damaskus yang telah digunakan oleh kelompok Hizbullah, Lebanon yang didukung Iran sejak 2014.

    Militer Israel telah melakukan ratusan serangan di Suriah sejak pecahnya perang saudara di negara tetangganya itu pada tahun 2011, terutama menargetkan posisi militer dan para petempur yang didukung Iran.

    Namun, serangan tersebut meningkat setelah perang Israel dengan Hamas di Jalur Gaza dimulai pada tanggal 7 Oktober, ketika kelompok militan Palestina yang didukung Iran tersebut melancarkan serangan besar-besaran terhadap Israel.

    Sebelumnya pada tanggal 19 April, serangan Israel menargetkan posisi tentara Suriah di selatan negara itu, kata pemerintah Suriah dan Observatorium, sementara media AS melaporkan Israel telah menyerang Iran.

    Lihat Video ‘PBB: 72 Persen Perumahan di Gaza Telah Hancur’:

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Lima Unit Militer Israel Langgar HAM Serius di Tepi Barat

    Lima Unit Militer Israel Langgar HAM Serius di Tepi Barat

    Washington DC

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyimpulkan bahwa lima unit militer Israel terbukti melakukan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) yang serius terhadap warga Palestina di wilayah Tepi Barat. Kesimpulan ini didasarkan pada tindakan-tindakan pelanggaran yang terjadi sebelum serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober tahun lalu.

    Seperti dilansir AFP, Selasa (30/4/2024), kesimpulan itu disampaikan oleh Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataannya pada Senin (29/4) waktu setempat.

    Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Vedant Patel, menuturkan kepada wartawan setempat bahwa Israel telah mengambil tindakan perbaikan dengan empat unit militer di antaranya, sehingga memperkecil kemungkinan dijatuhi sanksi AS.

    Patel menambahkan bahwa konsultasi sedang dilakukan dengan Israel mengenai unit militer kelima.

    Namun dia menolak untuk mengidentifikasi unit-unit militer Israel yang dinyatakan telah melanggar HAM tersebut. Patel juga tidak menjelaskan lebih detail soal pelanggaran apa yang terjadi dan tidak menyebutkan lebih lanjut soal langkah yang diambil oleh pemerintah Israel terhadap unit-unit militer itu.

    Seorang pejabat AS, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa unit militer kelima merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Israel.

    Laporan media mengidentifikasi sebuah batalion bernama Netzah Yehuda, yang sebagian besar terdiri atas warga Yahudi ultra-Ortodoks, sebagai yang dinyatakan melanggar HAM tersebut. Batalion itu disebut memiliki 1.000 anggota dan ditempatkan di Tepi Barat sejak tahun 2022.

    “Setelah proses yang hati-hati, kami mendapati lima unit Israel yang bertanggung jawab atas insiden pelanggaran hak asasi manusia yang berat,” ucap Patel dalam pernyataannya.

    Semua insiden tersebut, sebut Patel, terjadi sebelum serangan mengejutkan Hamas pada 7 Oktober tahun lalu dan tidak ada yang terjadi di Jalur Gaza.

    “Empat unit di antaranya telah secara efektif memperbaiki pelanggaran-pelanggaran ini, dan hal ini merupakan apa yang kami harapkan dilakukan oleh para mitra, dan konsisten dengan apa yang kami harapkan dari semua negara yang menjalin hubungan yang aman dengan kami,” sebut Patel dalam pernyataannya.

    Dia menambahkan bahwa Israel telah memberikan “informasi tambahan” soal unit militer kelima.

    Aturan hukum yang berlaku di AS melarang pemerintah untuk mendanai atau mempersenjatai pasukan militer asing yang secara kredibel dituduh melakukan pelanggaran HAM. AS diketahui memberikan bantuan militer kepada sekutu-sekutunya di seluruh dunia, termasuk Israel.

    Militer Israel berperang melawan kelompok Hamas di Jalur Gaza selama hampir tujuh bulan terakhir, dan hampir setiap hari terlibat serangan lintas perbatasan dengan kelompok Hizbullah di sepanjang perbatasan Lebanon. Baik Hamas maupun Hizbullah sama-sama didukung oleh Iran, musuh abadi Israel.

    Patel menambahkan bahwa Washington masih mengevaluasi unit militer kelima tersebut, dan belum memutuskan apakah akan menghentikan bantuan militer AS.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Udara Israel Tewaskan 2 Orang di Lebanon

    Serangan Udara Israel Tewaskan 2 Orang di Lebanon

    Beirut

    Israel melancarkan serangan udara ke Hanin, Lebanon. Dilaporkan 2 orang tewas akibat serangan tersebut.

    Dilansir Reuters, Rabu (24/4), salah satu korban yakni anak perempuan berusia 11 tahun. Selain itu, 6 orang lainnya terluka.

    “Pesawat-pesawat tempur Israel menghantam sebuah rumah dua lantai dengan dua rudal udara-ke-permukaan, menghancurkan bangunan yang dihuni oleh sebuah keluarga yang belum meninggalkan kota tersebut sejak serangan Israel dimulai,” kata kantor berita resmi Lebanon, NNA.

    Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menembakkan puluhan roket Katyusha ke permukiman Israel pada Selasa (23/4).

    Diketahui, pasukan Israel dan kelompok bersenjata Hizbullah di Lebanon saling baku tembak selama lebih dari enam bulan bersamaan dengan perang Gaza.

    Tonton juga Video: Kepala Intelijen Israel Mengundurkan Diri

    (isa/isa)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Memanas! Giliran Hizbullah Kirim Puluhan Roket ke Markas Militer Israel

    Memanas! Giliran Hizbullah Kirim Puluhan Roket ke Markas Militer Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah mengatakan bahwa pihaknya telah menembakkan puluhan roket Katyusha ke markas besar militer di Israel utara. Ini sebagai balasan atas serangan Israel yang menargetkan desa-desa di Lebanon selatan.

    Sejak serangan besar-besaran Hamas pada tanggal 7 Oktober tahun lalu terhadap Israel yang memicu perang di Gaza, hampir setiap hari terjadi baku tembak lintas batas antara tentara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran.

    Ketika ketegangan Israel-Iran berada pada titik tertinggi sepanjang masa, kelompok militan Syiah Lebanon tersebut semakin mengintensifkan serangannya terhadap sasaran militer Israel di seberang perbatasan.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (23/4/2024), dalam sebuah pernyataan, Hizbullah mengatakan bahwa mereka telah membombardir “markas Brigade Infanteri ke-3 dari Divisi 91 di Pangkalan Ein Zeitim dengan puluhan roket Katyusha”.

    Hal ini sebagai respons atas serangan Israel terhadap “desa-desa di selatan dan rumah-rumah warga sipil”, di Srifa, Odaisseh dan Rab Tlatin.

    Kantor Berita Nasional resmi Lebanon (NNA) sebelumnya melaporkan serangan Israel di tiga desa tersebut pada hari Senin (22/4).

    Militer Israel mengatakan “sekitar 35 peluncuran diidentifikasi melintasi dari Lebanon ke daerah Ein Zeitim di Israel utara” dan tidak ada korban luka yang dilaporkan.

    Sejak 7 Oktober, setidaknya 376 orang telah tewas di Lebanon, sebagian besar adalah petempur Hizbullah, tetapi juga 70 warga sipil, menurut penghitungan AFP.

    Sementara pihak Israel mengatakan 10 tentara dan delapan warga sipil tewas di sisi perbatasannya.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Dari Sekutu Jadi Musuh, Eskalasi Perang Bayangan Iran Vs Israel

    Dari Sekutu Jadi Musuh, Eskalasi Perang Bayangan Iran Vs Israel

    Teheran

    Iran dan Israel berubah dari sekutu menjadi musuh, terutama setelah Revolusi Islam. Setelah serangan Israel ke kompleks konsulat Iran di Suriah, Iran sekarang balas menyerang dengan drone dan rudal langsung ke Israel.

    Pada tanggal 13 April 2024, Iran meluncurkan drone dan rudal ke Israel. Teheran mengatakan hal ini dilakukan karena pihaknya merespons sebuah serangan udara terhadap konsulatnya di Damaskus, Suriah awal bulan ini.

    Sejak melancarkan perang terhadap Hamas di Jalur Gaza untuk membalas serangan Hamas pada 7 Oktober lalu, Israel juga meningkatkan serangan terhadap proksi Iran di Lebanon dan Suriah.

    Salah satu serangan terjadi pada awal April lalu tatkala sebuah gedung konsulat Iran di ibu kota Suriah, Damaskus diserang, yang menewaskan sejumlah orang, termasuk tujuh anggota tinggi Garda Revolusi Iran. Pemerintahan di Teheran menyalahkan Israel atas serangan tersebut, meski Israel sendiri tidak berkomentar atas insiden itu.

    Iran dan Israel telah bermusuhan selama beberapa dekade terakhir. Iran mengatakan pihaknya ingin menghapus Israel dari peta dan mengancam akan memusnahkannya. Israel, di sisi lain, menganggap Iran sebagai musuh terbesarnya. Namun hal ini tidak melulu terjadi.

    Kapan Iran dan Israel menjadi sekutu?

    Faktanya, Israel dan Iran adalah sekutu hingga Revolusi Islam Iran tahun 1979. Iran adalah salah satu negara pertama yang mengakui Israel setelah didirikan pada tahun 1948. Israel menganggap Iran sebagai sekutu melawan negara-negara Arab. Sementara itu, Iran menyambut baik Israel yang didukung AS sebagai penyeimbang terhadap negara-negara Arab di kawasan itu.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Tidak hanya itu. Iran adalah rumah bagi komunitas Yahudi terbesar kedua di luar Israel. Namun, setelah Revolusi Islam, banyak orang Yahudi meninggalkan negara tersebut. Saat ini, lebih dari 20.000 orang Yahudi masih tinggal di Iran.

    Kapan hubungan Israel-Iran berubah?

    Setelah Revolusi Islam Iran membawa Ayatollah Rohullah Khomeini dan kelompok revolusioner agama berkuasa, Iran membatalkan semua perjanjian sebelumnya dengan Israel.

    Khomeini mengarahkan kritik kerasnya kepada Israel atas pendudukannya di wilayah Palestina. Secara bertahap, Iran menerapkan retorika yang semakin keras terhadap Israel dengan tujuan untuk mendapatkan dukungan dari negara-negara Arab di kawasan, atau setidaknya warga negara mereka. Bagaimanapun juga, rezim Iran sangat ingin mengembangkan pengaruh regionalnya.

    Ketika Israel mengirim pasukan ke selatan Lebanon pada tahun 1982 untuk campur tangan dalam perang saudara di negara itu, Khomeini mengirim Garda Revolusi Iran ke ibu kota Lebanon, Beirut, untuk mendukung milisi Syiah setempat. Milisi Hizbullah, yang tumbuh dari dukungan ini, saat ini dianggap sebagai wakil langsung Iran di Lebanon.

    Pemimpin Iran saat ini, Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir dalam segala hal, tetap bersikap antagonis terhadap Israel seperti para pendahulunya. Khamenei dan seluruh pemimpin Iran juga berulang kali mempertanyakan dan menyangkal holokaus.

    Iran berubah sikap?

    Tidak semua warga Iran mendukung permusuhan Iran terhadap Israel. “Iran harus mengkaji kembali hubungannya dengan Israel karena tidak lagi mengikuti perkembangan zaman,” kata Faezeh Hashemi Rafsanjani, yang merupakan putri mantan Presiden Iran Ali Akbar Hashemi Rafsanjani, dalam wawancara tahun 2021.

    Faezeh Hashemi Rafsanjani, yang pernah menduduki kursi di parlemen Iran, mengatakan meski Muslim Uighur tertindas di China dan Muslim Chechnya di Rusia, namun “Iran memiliki hubungan dekat” dengan keduanya.

    Ilmuwan politik terkemuka Sadegh Zibakalam, yang mengajar di Universitas Teheran, telah berulang kali mengkritik kebijakan Iran terhadap Israel. “Sikap tersebut telah mengisolasi negara ini di kancah internasional,” kata Zibakalam dalam wawancara tahun 2022 dengan DW.

    Namun, kaum loyalis Republik Islam mendukung sikap bermusuhan terhadap Israel dan ingin melihat Iran melawan negara-negara adidaya.

    Beberapa pendukung rezim Iran dan anggota “Poros Perlawanan” merasa kesal dengan keengganan Iran untuk menyerang Israel dalam konteks perang Gaza atau membalas serangan terhadap Iran sendiri, kata analis Ali Fathollah-Nejad setelah serangan terhadap Israel.

    Direktur lembaga pemikir Center for Middle East and Global Order yang bermarkas di Berlin itu menjelaskan bahwa rasa frustrasi semakin meningkat karena “kurangnya kredibilitas Iran sebagai pendukung utama perjuangan Palestina dan keengganannya untuk menghadapi Israel secara langsung.”

    Dua minggu kemudian, pada tanggal 13 April, Garda Revolusi Iran mengatakan mereka telah menembakkan drone dan rudal ke sasaran mereka di Israel. Militer Israel mengatakan mereka dan sekutunya mencegat banyak proyektil tersebut sebelum mencapai perbatasan Israel.

    Artikel ini diterjemahkan dari bahasa Jerman dan telah diperbarui pada 14 April, setelah serangan Iran terhadap Israel.

    (nvc/nvc)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Serangan Udara Israel Hantam Target Hizbullah di Lebanon

    Serangan Udara Israel Hantam Target Hizbullah di Lebanon

    Beirut

    Serangan udara Israel menghantam target terkait kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon bagian timur, dekat perbatasan Suriah. Serangan di Lebanon ini terjadi saat ketegangan meningkat setelah Iran melancarkan serangan langsung terhadap Israel.

    Seperti dilansir AFP, Minggu (14/4/2024), seorang sumber dari kelompok Hizbullah mengungkapkan kepada AFP bahwa salah satu bangunan dua lantai milik kelompok yang didukung Iran itu digempur serangan udara Israel pada Minggu (14/4) waktu setempat.

    “Serangan Israel menargetkan sebuah area di dekat Baalbek dan menargetkan sebuah bangunan dua lantai milik Hizbullah,” tutur sumber yang dikutip AFP tersebut.

    Laporan kantor berita Lebanon, National News Agency, menyebut “serangan udara musuh menargetkan sebuah bangunan” di desa Nabi Sheet dan berhasil “menghancurkan bangunan itu”.

    Tidak ada laporan korban jiwa akibat serangan terbaru Israel tersebut.

    Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir CNN, militer Israel melaporkan bahwa lebih dari 55 roket ditembakkan dari Lebanon ke wilayahnya dalam kurun waktu satu jam, saat rentetan serangan Iran menghujani negara Yahudi tersebut. Tidak ada laporan korban jiwa akibat rentetan roket tersebut.

    Tidak diketahui secara jelas apakah serangan udara terbaru Israel tersebut berkaitan dengan rentetan roket yang ditembakkan dari Lebanon.

    Namun diketahui bahwa serangan lintas perbatasan antara Israel dan Hizbullah marak setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Hizbullah yang didukung Iran semakin sering menembakkan rudal atau roket ke wilayah Israel beberapa waktu terakhir, dengan Tel Aviv kerap membalasnya.

    Laporan The Times of Israel sebelumnya menyebut militer Israel menyerang target-target terkait pasukan elite Radwan dari Hizbullah di wilayah Jbaa, Lebanon bagian selatan, pada Jumat (12/4) malam, atau sebelum Iran melancarkan serangannya terhadap Israel.

    Beberapa gedung lainnya, yang menurut militer Israel, digunakan oleh Hizbullah di area Khiam dan Kafr Kila juga ikut digempur.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Melihat Kekuatan Militer Iran yang Serang Israel Pakai Drone

    Jakarta

    Konfrontasi militer langsung antara Iran dan Israel memunculkan perhatian baru terhadap angkatan bersenjata Iran. Apa kemampuan mereka?

    Awal bulan ini, Israel menyerang sebuah gedung di kompleks diplomatik Iran di ibu kota Suriah, Damaskus, menewaskan tujuh komandan senior dan personel militer Iran.

    Iran bertekad untuk membalas, dan melakukannya sekitar dua minggu kemudian, dengan memulai serangan udara luas terhadap Israel pada Sabtu (13/4) yang melibatkan ratusan drone dan rudal yang ditujukan pada sasaran di Israel dan wilayah yang dikuasainya. Berikut ini gambaran militer Iran dan kemampuannya seperti dikutip dari The New York Times.

    Perang serius melawan Iran

    Para pejabat Israel mengatakan bahwa mereka akan menanggapi setiap serangan Iran dengan serangan balik, yang dapat memicu pembalasan lebih lanjut dari Iran dan mungkin meluas menjadi perang regional yang lebih luas. Bahkan ada kemungkinan konflik semacam itu akan berlarut-larut di Amerika Serikat (AS), meskipun pihak Washington telah menegaskan bahwa konflik tersebut tidak ada hubungannya dengan serangan di Damaskus.

    Para analis mengatakan bahwa musuh-musuh Iran, terutama AS dan Israel, telah menghindari serangan militer langsung terhadap Iran selama beberapa dekade, karena tidak ingin terlibat dengan aparat militer Teheran yang rumit. Sebaliknya, Israel dan Iran terlibat dalam perang bayangan yang panjang melalui serangan udara, laut, darat, dan dunia maya, dan Israel secara diam-diam menargetkan fasilitas militer dan nuklir di Iran serta membunuh para komandan dan ilmuwan.

    “Ada alasan mengapa Iran tidak terkena serangan,” kata Afshon Ostovar, seorang profesor urusan keamanan nasional di Sekolah Pascasarjana Angkatan Laut dan pakar militer Iran. “Bukannya musuh-musuh Iran takut terhadap Iran. Mereka menyadari bahwa perang apa pun melawan Iran adalah perang yang sangat serius.”

    Ancaman militer yang ditimbulkan Iran

    Angkatan bersenjata Iran termasuk yang terbesar di Timur Tengah, dengan setidaknya 580 ribu personel aktif dan sekitar 200 ribu personel cadangan terlatih yang terbagi di antara tentara tradisional dan Islamic Revolutionary Guards Corps (Garda Revolusi Islam), menurut penilaian tahunan tahun lalu oleh International Institute for Strategic Studies.

    Tentara dan Garda Revolusi masing-masing memiliki pasukan darat, udara, dan angkatan laut yang terpisah dan aktif, dengan Garda Revolusi bertanggung jawab atas keamanan perbatasan Iran. Staf Umum Angkatan Bersenjata mengoordinasikan cabang-cabang dan menetapkan strategi keseluruhan.

    Garda Revolusi juga mengoperasikan Pasukan Quds, sebuah unit elit yang bertugas mempersenjatai, melatih dan mendukung jaringan milisi proksi di seluruh Timur Tengah yang dikenal sebagai ‘poros perlawanan.’ Milisi tersebut antara lain Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, kelompok milisi di Suriah dan Irak, serta Hamas dan Palestinian Islamic Jihad di Gaza.

    Panglima angkatan bersenjata Iran adalah pemimpin tertinggi, Ayatollah Ali Khamenei, yang memegang keputusan akhir atas semua keputusan besar. Meskipun milisi proksi tidak dihitung sebagai bagian dari angkatan bersenjata Iran, para analis mengatakan mereka dianggap sebagai kekuatan regional yang bersekutu, artinya siap berperang, bersenjata lengkap, dan loyal secara ideologis, sehingga dapat membantu Iran jika diserang.

    “Tingkat dukungan dan jenis sistem yang disediakan Iran untuk aktor non-negara benar-benar belum pernah terjadi sebelumnya dalam hal drone, rudal balistik, dan rudal jelajah,” kata Fabian Hinz, pakar militer Iran di Institut Internasional untuk International Institute for Strategic Studies di Berlin.”

    Mereka dapat dipandang sebagai bagian dari kemampuan militer Iran, khususnya Hizbullah, yang memiliki hubungan strategis paling dekat dengan Iran,” ujarnya.

    Selanjutnya: Jenis Senjata yang Dimiliki, dan Dari Mana Iran Mendapatkannya

  • Panas! Hizbullah Kirim Puluhan Roket ke Israel, 1 Orang Tewas

    Panas! Hizbullah Kirim Puluhan Roket ke Israel, 1 Orang Tewas

    Tel Aviv

    Kelompok Hizbullah menembakkan puluhan roket ke wilayah Israel, dekat perbatasan Lebanon, untuk membalas serangan udara yang menewaskan sedikitnya tujuh orang. Serangan roket Hizbullah itu dilaporkan menghantam zona industri Israel hingga menewaskan sedikitnya satu orang.

    Seperti dilansir Al Arabiya dan The Times of Israel, Rabu (27/3/2024), Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon mengatakan pasukannya meluncurkan puluhan roket ke wilayah Kiryat Shmona, sebuah kota di perbatasan Israel dan Lebanon.

    Serangan roket itu dimaksudkan untuk merespons serangan udara Israel yang menghantam desa Hebbariyeh di Lebanon bagian selatan pada Rabu (27/3) dini hari. Menurut dua sumber keamanan setempat, serangan Israel itu menewaskan sedikitnya tujuh orang di desa tersebut.

    Laporan media The Times of Israel menyebut sedikitnya ada 30 proyektil yang ditembakkan secara salvo oleh Hizbullah terhadap area Kiryat Shmona di Israel.

    Serangan roket Hizbullah itu, menurut layanan ambulans Israel Magen David Adom, menghantam sebuah gedung industri dan menewaskan seorang pria.

    Magen David Adom melaporkan bahwa pria berusia 25 tahun itu tidak memiliki tanda-tanda vital ketika dievakuasi dari reruntuhan gedung yang hancur usai dihantam serangan roket. Paramedis menyatakan pria itu tewas di lokasi kejadian.

    Seorang pria lainnya, berusia 30-an tahun, berhasil diselamatkan tanpa cedera dari gedung yang rusak akibat serangan itu.

    Serangan lintas perbatasan antara militer Israel dan kelompok Hizbullah marak sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu. Aksi saling serang di perbatasan Israel-Lebanon beberapa waktu terakhir bahkan tercatat sebagai yang terburuk sejak terjadinya Perang Lebanon tahun 2006 lalu.

    Sehari sebelum Hizbullah melancarkan serangan roket untuk membalas Israel pada Rabu (27/3) waktu setempat, militer Tel Aviv melancarkan serangan udara terhadap kota Ras Baalbek dan Hermel di Lebanon bagian timur.

    Hizbullah melaporkan tiga anggotanya tewas dalam serangan tersebut.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini