Organisasi: Hizbullah

  • Memanas! Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Militer Hizbullah

    Memanas! Serangan Israel di Lebanon Tewaskan Komandan Militer Hizbullah

    Jakarta

    Makin panas! Militer Israel mengklaim bahwa jet-jet tempurnya “menghabisi” komandan militer Hizbullah, Fuad Shukr di wilayah Beirut, ibu kota Lebanon pada hari Selasa (30/7) waktu setempat. Israel menuduhnya bertanggung jawab atas serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi, yang menewaskan 12 anak-anak dan remaja.

    “Jet-jet tempur angkatan udara Israel menghabisi komandan militer paling senior organisasi Hizbullah dan kepala unit strategisnya, Fuad Shukr, di wilayah Beirut,” kata militer Israel dalam sebuah pernyataan, dilansir kantor berita AFP, Rabu (31/7/2024).

    “Fuad Shukr adalah komandan yang bertanggung jawab atas pembantaian Majdal Shams, di mana 12 anak tewas setelah Hizbullah menembakkan roket Falaq-1 Iran langsung ke lapangan sepak bola di Israel utara pada Sabtu malam,” kata juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari dalam pernyataan video terpisah.

    “Fuad Shukr adalah tangan kanan Hassan Nasrallah, pemimpin Hizbullah dan penasihatnya dalam merencanakan dan mengarahkan serangan dan operasi.,” imbuhnya.

    Hagari mengatakan Shukr adalah “teroris senior yang tangannya berlumuran darah orang Israel dan banyak orang lainnya”.

    Seorang sumber yang dekat dengan Hizbullah, mengatakan Shukr adalah target serangan Israel tersebut, tetapi dia “selamat dari serangan Israel”. AFP tidak dapat segera mengonfirmasi laporan tersebut.

    Menurut militer Israel, sejak dimulainya perang Gaza, Shukr mengatur serangan-serangan Hizbullah terhadap Israel.

    Dia bertanggung jawab atas sebagian besar persenjataan Hizbullah yang paling canggih, termasuk rudal berpemandu presisi, rudal jelajah, rudal antikapal, roket jarak jauh, dan UAV, kata militer Israel.

    Militer Israel mengatakan bahwa pada tahun 1990-an, komandan Hizbullah tersebut “terlibat langsung” dalam penculikan jenazah tiga tentara Israel — Benyamin Avraham, Adi Avitan, dan Omar Sawaid.

    Ketiganya dibunuh oleh Hizbullah saat berpatroli di pagar keamanan yang berdekatan dengan Har Dov, kata militer.

    “Sejak saat itu, ia telah merencanakan dan mengatur banyak serangan teror terhadap warga sipil yang tidak bersalah,” imbuh militer Israel dalam pernyataannya.

    Hagari menegaskan bahwa meski Israel ingin mengakhiri permusuhan tanpa perang yang lebih luas dengan Hizbullah, pasukan Israel siap untuk “skenario apa pun.”

    “Agresi dan serangan brutal Hizbullah yang terus berlanjut menyeret rakyat Lebanon dan seluruh Timur Tengah ke dalam eskalasi yang lebih luas,” kata juru bicara militer Israel tersebut.

    “Sementara kami lebih suka menyelesaikan permusuhan tanpa perang yang lebih luas, IDF (pasukan Israel) sepenuhnya siap untuk skenario apa pun,” tandasnya.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Warga Druze Hadiri Pemakaman Korban Tewas Serangan Roket di Golan

    Warga Druze Hadiri Pemakaman Korban Tewas Serangan Roket di Golan

    Jakarta

    Ribuan pria dan wanita Druze memakai pakaian hitam menghadiri pemakaman beberapa dari 12 pemuda yang tewas dalam serangan roket di Dataran Tinggi Golan yang dikuasai Israel.

    Dilansir AFP, Minggu (28/7/2024), militer Israel mengatakan mereka diserang oleh roket buatan Iran yang membawa hulu ledak seberat 50 kilogram yang ditembakkan oleh kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran ke lapangan sepak bola di kota Majdal Shams yang dihuni warga Druze Arab.

    Sementara Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan itu.

    Pemerintah setempat mengatakan korban tewas berusia antara 10 dan 16 tahun.

    Druze mengikuti aliran Islam Syiah. Pada Minggu pagi, sejumlah wanita Druze berkumpul di sekitar peti jenazah yang ditutupi kain kafan putih menjelang pemakaman.

    Berdasarkan laporan seorang koresponden AFP, beberapa wanita berpakaian abaya hitam menangis saat mereka meletakkan bunga di peti jenazah.

    Banyak warga yang memegang bunga berwarna merah muda. Sementara ratusan pria berpakaian tradisional Druze, termasuk topi putih dengan hiasan merah, datang untuk upacara tersebut.

    “Semua orang yang Anda lihat di sini selalu khawatir,” katanya.

    “Kami sangat sedih. Kami kehilangan anak-anak, anak-anak yang bermain sepak bola.”

    Di bawah terik matahari, para pemimpin agama memimpin ratusan orang dalam sebuah pertemuan doa di gedung pemerintah daerah setempat. Sementara itu lalu lintas di seluruh kota macet.

    Toko-toko tutup, dan pos-pos pemeriksaan didirikan di pintu masuk setiap desa di Golan.

    Militer Israel menyebut serangan roket hari Sabtu itu sebagai “serangan paling mematikan terhadap warga sipil Israel” sejak serangan Hamas pada 7 Oktober di Israel selatan yang memicu perang di Gaza.

    Di Majdal Shams, banyak penduduk yang belum menerima kewarganegaraan Israel sejak Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967.

    Serangan pada 7 Oktober itu mengakibatkan tewasnya 1.197 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP berdasarkan angka resmi Israel.

    Balasan militer Israel di Gaza telah menewaskan 39.324 orang, menurut kementerian kesehatan di wilayah yang dikuasai Hamas, yang tidak memberikan rincian tentang kematian warga sipil dan militan.

    Lihat Video: Ketegangan di Olimpiade 2024: Pria Berbendera Palestina Vs Pendukung Israel

    (yld/gbr)

  • Hizbullah Bantah Serang Daratan Golan yang Dikuasai Israel Tewaskan 12 Orang

    Hizbullah Bantah Serang Daratan Golan yang Dikuasai Israel Tewaskan 12 Orang

    Jakarta

    Serangan roket di lapangan sepak bola di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel menewaskan 12 orang termasuk anak-anak pada hari Sabtu. Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan itu, tetapi hal itu dibantah Hizbullah.

    Israel bersumpah untuk memberikan hukuman berat kepada kelompok Lebanon yang didukung Iran tersebut.

    “Hizbullah akan membayar harga yang mahal, harga yang belum pernah dibayarnya,” Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan dalam panggilan telepon dengan pemimpin komunitas Druze di Israel, menurut pernyataan dari kantornya, dilansir Reuters Minggu (28/7/2024).

    Sementara Hizbullah membantah bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    “Perlawanan Islam sama sekali tidak ada hubungannya dengan insiden tersebut, dan dengan tegas membantah semua tuduhan palsu dalam hal ini,” kata kelompok Hizbullah dalam pernyataan tertulisnya.

    Hizbullah sebelumnya telah mengumumkan beberapa serangan roket yang menargetkan posisi militer Israel.

    Serangan tersebut meningkatkan ketegangan dalam permusuhan yang telah terjadi bersamaan dengan perang Gaza dan telah menimbulkan kekhawatiran akan terjadinya konflik besar-besaran antara kedua musuh yang bersenjata lengkap tersebut.

    Roket tersebut menghantam lapangan sepak bola di desa Druze Majdal Shams di Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel, wilayah yang direbut dari Suriah oleh Israel dalam perang Timur Tengah tahun 1967 dan dianeksasi dalam tindakan yang tidak diakui oleh sebagian besar negara.

    13 Orang Terluka

    Layanan ambulans Israel mengatakan 13 orang lainnya terluka oleh roket yang menghantam lapangan sepak bola yang saat itu dipenuhi anak-anak dan remaja.

    “Mereka sedang bermain sepak bola, mereka mendengar sirene, mereka berlari ke tempat berlindung… mungkin butuh waktu sekitar 15 detik (untuk mencapai tempat berlindung). Namun mereka tidak dapat mencapai tempat berlindung karena roket menghantam lokasi antara tanah dan tempat berlindung,” kata Mourhaf Abu Saleh, seorang saksi mata.

    Rekaman yang diunggah di media sosial menunjukkan saat roket menghantam. Sirene serangan udara terdengar, diikuti ledakan besar dan gambar asap mengepul.

    Reuters berhasil memverifikasi lokasi secara independen dengan bangunan dan tata letak jalan yang sesuai dengan citra satelit di area tersebut.

    Idan Avshalom, seorang petugas medis di layanan ambulans Magen David Adom, mengatakan responden pertama tiba di tempat kejadian dengan kerusakan besar.

    “Ada korban di rumput dan pemandangannya mengerikan,” katanya.

    Netanyahu, yang sudah dijadwalkan kembali dari Amerika Serikat ke Israel pada Sabtu malam, mengatakan dia akan mempercepat penerbangannya dan mengadakan pertemuan dengan kabinet keamanannya setelah tiba.

    Amerika Serikat, yang telah memimpin upaya diplomatik yang bertujuan untuk meredakan konflik di perbatasan Lebanon-Israel, mengutuknya sebagai serangan yang mengerikan. AS mengatakan dukungan AS untuk keamanan Israel “sangat kuat dan tak tergoyahkan terhadap semua kelompok teroris yang didukung Iran, termasuk Hizbullah Lebanon”.

    Amerika Serikat “akan terus mendukung upaya untuk mengakhiri serangan mengerikan ini di sepanjang Garis Biru, yang harus menjadi prioritas utama,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih dalam sebuah pernyataan. Garis Biru mengacu pada perbatasan antara Lebanon dan Israel.

    Sementara Rusia, yang memiliki hubungan dengan sebagian besar pemain kunci di Timur Tengah, termasuk Israel, Iran, Otoritas Palestina, dan Hamas, mengutuk serangan di Dataran Tinggi Golan.

    “Kami mengutuk semua tindakan teroris yang dilakukan oleh entitas mana pun,” kantor berita negara Rusia TASS mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov pada hari Minggu.

    Lihat juga Video: Ketegangan di Olimpiade 2024: Pria Berbendera Palestina Vs Pendukung Israel

    (yld/gbr)

  • Dataran Tinggi Golan yang Dikuasai Israel Digempur Roket, 11 Orang Tewas

    Dataran Tinggi Golan yang Dikuasai Israel Digempur Roket, 11 Orang Tewas

    Jakarta

    Dataran tinggi Golan yang dikuasai Israel dihantam serangan roket dari Lebanon. Insiden itu menyebabkan 11 orang tewas termasuk anak-anak.

    Dilansir Al Arabiya, Minggu (28/7/2024), peristiwa itu terjadi pada Sabtu (27/7) waktu setempat. Militer Israel menuduh roket itu ditembakkan oleh kelompok Lebanon Hizbullah. Dataran Tinggi Golan merupakan wilayah Suriah yang diduduki oleh Israel.

    Terpisah, kelompok yang didukung Iran itu membantah terlibat dalam serangan itu, yang tampaknya akan menarik tanggapan keras dari Israel.

    Pusat kedaruratan Israel mengatakan sebelumnya bahwa sembilan orang terluka parah oleh roket yang ditembakkan dari Lebanon yang menghantam lapangan sepak bola desa di desa Druze Majdal Shams. Seorang petugas medis menggambarkan kerusakan besar dan kebakaran di tempat kejadian.

    “Kami menyaksikan kerusakan hebat saat tiba di lapangan sepak bola, serta barang-barang yang terbakar. Ada korban di rumput dan pemandangannya mengerikan,” kata petugas medis Magen David Adom, Idan Avshalom.

    Seorang saksi mata mengatakan kepada Reuters: “Pesawat itu mendarat di lapangan sepak bola, semuanya anak-anak… banyak mayat dan sisa-sisa berada di lapangan, kami tidak tahu siapa mereka.” Dia meminta untuk tidak disebutkan namanya.

    Serangan di lapangan sepak bola itu menyusul serangan Israel di Lebanon yang menewaskan empat militan pada hari Sabtu. Dua sumber keamanan di Lebanon mengatakan keempat pejuang yang tewas dalam serangan Israel di Kfarkila di Lebanon selatan adalah anggota kelompok bersenjata yang berbeda, dengan setidaknya satu dari mereka adalah anggota Hizbullah.

    (whn/whn)

  • Pemerintahan Baru Inggris Beri Lampu Hijau Jika ICC Tangkap Netanyahu

    Pemerintahan Baru Inggris Beri Lampu Hijau Jika ICC Tangkap Netanyahu

    Jakarta

    Inggris di bawah pemerintahan baru yang dipimpin Partai Buruh, akan memiliki sikap berbeda dengan sebelumnya soal Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu telah diduga melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir The Guardian, Selasa (9/7/2024), pada tahun 2021 lalu, ICC memutuskan bahwa meskipun Palestina bukan negara berdaulat, ICC memiliki yurisdiksi atas dugaan pelanggaran Statuta Roma, piagam fundamental ICC, di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

    Dalam pengajuan kepada ICC yang disampaikan pemerintahan sebelumnya di bawah mantan PM Rishi Sunak, Inggris menyebut ICC tidak memiliki yurisdiksi atas warga negara Israel. Upaya London menghalangi ICC merilis perintah penangkapan itu diajukan pada 10 Juni lalu, namun baru diungkap dua minggu lalu oleh ICC.

    Majelis pra-peradilan ICC memberikan waktu kepada Inggris hingga 12 Juli untuk mengajukan gugatan secara penuh. Namun kini tampaknya sangat kecil kemungkinannya bahwa pemerintahan baru Inggris akan meneruskan gugatan itu, sehingga menghilangkan potensi penundaan untuk keputusan ICC soal perintah penangkapan tersebut.

    PM Keir Starmer Batalkan Upaya Sunak

    Pemerintahan baru Inggris yang dipimpin PM Keir Starmer dilaporkan akan membatalkan upaya, yang diajukan pemerintahan sebelumnya, untuk menunda ICC dalam mengambil keputusan dalam menerbitkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu.

    Perkembangan terbaru ini mencuat ketika Starmer mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa dirinya meyakini rakyat Palestina memiliki hak yang tidak bisa disangkal atas negara Palestina.

    Dalam percakapan telepon dengan Abbas pada Minggu (7/7) waktu setempat, Starmer berbicara soal “penderitaan yang berkelanjutan dan hilangnya banyak nyawa” di Jalur Gaza.

    Dia juga berbicara via telepon dengan Netanyahu untuk menguraikan kebutuhan yang “jelas dan mendesak” bagi gencatan senjata di Jalur Gaza.

    “Dia menambahkan bahwa penting juga untuk memastikan kondisi jangka panjang bagi solusi dua negara yang sudah ada, termasuk memastikan Otoritas Palestina memiliki sarana keuangan untuk beroperasi secara efektif,” demikian seperti disampaikan otoritas London membahas percakapan Starmer dan Abbas.

    Dalam percakapan telepon itu, Starmer juga menyebut situasi di perbatasan utara Israel, di mana pasukan Tel Aviv terlibat serangan lintas perbatasan dengan Hizbullah, “sangat memprihatinkan” dan “penting bagi semua pihak untuk bertindak dengan hati-hati”.

    Para pejabat Partai Buruh menjelaskan bahwa mereka terus meyakini jika ICC, yang berkedudukan di Den Haag, memiliki yurisdiksi atas Jalur Gaza.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Soal Palestina

    Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (9/7/2024), Starmer berbicara via telepon dengan Abbas dan Netanyahu pada Minggu (7/7) waktu setempat. Dalam percakapan telepon itu, Starmer pada dasarnya membahas hal yang tidak jauh berbeda, yakni soal mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Namun secara khusus, menurut juru bicara Downing Street atau kantor PM Inggris, Starmer membahas soal komitmen negaranya dalam mengakui negara Palestina sebagai bagian dari proses yang menghasilkan solusi dua negara berdampingan dengan Israel.

    Starmer menyebut pengakuan bagi negara Palestina merupakan “hak yang tidak bisa disangkal bagi rakyat Palestina”.

    “Perdana Menteri memberikan informasi kepada Presiden Abbas mengenai prioritas-prioritas mendesaknya, termasuk mengamankan gencatan senjata, pemulangan para sandera, peningkatan dan percepatan bantuan kemanusiaan, dan dukungan keuangan untuk Otoritas Palestina,” demikian pernyataan yang dirilis kantor PM Inggris.

    “Membahas pentingnya reformasi, dan memastikan legitimasi internasional bagi Palestina, Perdana Menteri mengatakan bahwa kebijakannya sejak lama soal pengakuan untuk berkontribusi pada proses perdamaian tidak berubah, dan itu adalah hak rakyat Palestina yang tidak bisa disangkal,” imbuh pernyataan itu.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

  • Pemerintahan Baru Inggris Beri Lampu Hijau Jika ICC Tangkap Netanyahu

    Pemerintahan Baru Inggris Beri Lampu Hijau Jika ICC Tangkap Netanyahu

    Jakarta

    Inggris di bawah pemerintahan baru yang dipimpin Partai Buruh, akan memiliki sikap berbeda dengan sebelumnya soal Mahkamah Pidana Internasional (ICC) menerbitkan surat perintah menangkap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu. Netanyahu telah diduga melakukan kejahatan perang di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir The Guardian, Selasa (9/7/2024), pada tahun 2021 lalu, ICC memutuskan bahwa meskipun Palestina bukan negara berdaulat, ICC memiliki yurisdiksi atas dugaan pelanggaran Statuta Roma, piagam fundamental ICC, di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

    Dalam pengajuan kepada ICC yang disampaikan pemerintahan sebelumnya di bawah mantan PM Rishi Sunak, Inggris menyebut ICC tidak memiliki yurisdiksi atas warga negara Israel. Upaya London menghalangi ICC merilis perintah penangkapan itu diajukan pada 10 Juni lalu, namun baru diungkap dua minggu lalu oleh ICC.

    Majelis pra-peradilan ICC memberikan waktu kepada Inggris hingga 12 Juli untuk mengajukan gugatan secara penuh. Namun kini tampaknya sangat kecil kemungkinannya bahwa pemerintahan baru Inggris akan meneruskan gugatan itu, sehingga menghilangkan potensi penundaan untuk keputusan ICC soal perintah penangkapan tersebut.

    PM Keir Starmer Batalkan Upaya Sunak

    Pemerintahan baru Inggris yang dipimpin PM Keir Starmer dilaporkan akan membatalkan upaya, yang diajukan pemerintahan sebelumnya, untuk menunda ICC dalam mengambil keputusan dalam menerbitkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu.

    Perkembangan terbaru ini mencuat ketika Starmer mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa dirinya meyakini rakyat Palestina memiliki hak yang tidak bisa disangkal atas negara Palestina.

    Dalam percakapan telepon dengan Abbas pada Minggu (7/7) waktu setempat, Starmer berbicara soal “penderitaan yang berkelanjutan dan hilangnya banyak nyawa” di Jalur Gaza.

    Dia juga berbicara via telepon dengan Netanyahu untuk menguraikan kebutuhan yang “jelas dan mendesak” bagi gencatan senjata di Jalur Gaza.

    “Dia menambahkan bahwa penting juga untuk memastikan kondisi jangka panjang bagi solusi dua negara yang sudah ada, termasuk memastikan Otoritas Palestina memiliki sarana keuangan untuk beroperasi secara efektif,” demikian seperti disampaikan otoritas London membahas percakapan Starmer dan Abbas.

    Dalam percakapan telepon itu, Starmer juga menyebut situasi di perbatasan utara Israel, di mana pasukan Tel Aviv terlibat serangan lintas perbatasan dengan Hizbullah, “sangat memprihatinkan” dan “penting bagi semua pihak untuk bertindak dengan hati-hati”.

    Para pejabat Partai Buruh menjelaskan bahwa mereka terus meyakini jika ICC, yang berkedudukan di Den Haag, memiliki yurisdiksi atas Jalur Gaza.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Soal Palestina

    Seperti dilansir Al Jazeera, Selasa (9/7/2024), Starmer berbicara via telepon dengan Abbas dan Netanyahu pada Minggu (7/7) waktu setempat. Dalam percakapan telepon itu, Starmer pada dasarnya membahas hal yang tidak jauh berbeda, yakni soal mewujudkan gencatan senjata di Jalur Gaza.

    Namun secara khusus, menurut juru bicara Downing Street atau kantor PM Inggris, Starmer membahas soal komitmen negaranya dalam mengakui negara Palestina sebagai bagian dari proses yang menghasilkan solusi dua negara berdampingan dengan Israel.

    Starmer menyebut pengakuan bagi negara Palestina merupakan “hak yang tidak bisa disangkal bagi rakyat Palestina”.

    “Perdana Menteri memberikan informasi kepada Presiden Abbas mengenai prioritas-prioritas mendesaknya, termasuk mengamankan gencatan senjata, pemulangan para sandera, peningkatan dan percepatan bantuan kemanusiaan, dan dukungan keuangan untuk Otoritas Palestina,” demikian pernyataan yang dirilis kantor PM Inggris.

    “Membahas pentingnya reformasi, dan memastikan legitimasi internasional bagi Palestina, Perdana Menteri mengatakan bahwa kebijakannya sejak lama soal pengakuan untuk berkontribusi pada proses perdamaian tidak berubah, dan itu adalah hak rakyat Palestina yang tidak bisa disangkal,” imbuh pernyataan itu.

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

  • PM Baru Inggris Tak Akan Halangi ICC Tangkap Netanyahu

    PM Baru Inggris Tak Akan Halangi ICC Tangkap Netanyahu

    London

    Pemerintahan baru Inggris, yang kini dipimpin Partai Buruh, diperkirakan tidak akan menghalangi Mahkamah Pidana Internasional (ICC) untuk menerbitkan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu atas dugaan kejahatan perang di Jalur Gaza.

    Seperti dilansir The Guardian, Selasa (9/7/2024), pemerintahan baru Inggris yang dipimpin PM Keir Starmer dilaporkan akan membatalkan upaya, yang diajukan pemerintahan sebelumnya, untuk menunda ICC dalam mengambil keputusan dalam menerbitkan surat perintah penangkapan bagi Netanyahu.

    Perkembangan terbaru ini mencuat ketika Starmer mengatakan kepada Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas, bahwa dirinya meyakini rakyat Palestina memiliki hak yang tidak bisa disangkal atas negara Palestina.

    Dalam percakapan telepon dengan Abbas pada Minggu (7/7) waktu setempat, Starmer berbicara soal “penderitaan yang berkelanjutan dan hilangnya banyak nyawa” di Jalur Gaza.

    Dia juga berbicara via telepon dengan Netanyahu untuk menguraikan kebutuhan yang “jelas dan mendesak” bagi gencatan senjata di Jalur Gaza.

    “Dia menambahkan bahwa penting juga untuk memastikan kondisi jangka panjang bagi solusi dua negara yang sudah ada, termasuk memastikan Otoritas Palestina memiliki sarana keuangan untuk beroperasi secara efektif,” demikian seperti disampaikan otoritas London membahas percakapan Starmer dan Abbas.

    Dalam percakapan telepon itu, Starmer juga menyebut situasi di perbatasan utara Israel, di mana pasukan Tel Aviv terlibat serangan lintas perbatasan dengan Hizbullah, “sangat memprihatinkan” dan “penting bagi semua pihak untuk bertindak dengan hati-hati”.

    Para pejabat Partai Buruh menjelaskan bahwa mereka terus meyakini jika ICC, yang berkedudukan di Den Haag, memiliki yurisdiksi atas Jalur Gaza.

    Dalam pengajuan kepada ICC yang disampaikan pemerintahan sebelumnya di bawah mantan PM Rishi Sunak, Inggris menyebut ICC tidak memiliki yurisdiksi atas warga negara Israel. Upaya London menghalangi ICC merilis perintah penangkapan itu diajukan pada 10 Juni lalu, namun baru diungkap dua minggu lalu oleh ICC.

    Majelis pra-peradilan ICC memberikan waktu kepada Inggris hingga 12 Juli untuk mengajukan gugatan secara penuh. Namun kini tampaknya sangat kecil kemungkinannya bahwa pemerintahan baru Inggris akan meneruskan gugatan itu, sehingga menghilangkan potensi penundaan untuk keputusan ICC soal perintah penangkapan tersebut.

    Dalam gugatan hukumnya, otoritas London sebelumnya mempertanyakan apakah ICC bisa memerintahkan penangkapan warga negara Israel. Kementerian Luar Negeri Inggris sebelumnya juga mengatakan bahwa otoritas Palestina tidak memiliki yurisdiksi atas warga negara Israel berdasarkan perjanjian Oslo, dan akibatnya, mereka tidak bisa mentransfer yurisdiksi kepada ICC.

    Pada tahun 2021 lalu, ICC memutuskan bahwa meskipun Palestina bukan negara berdaulat, ICC memiliki yurisdiksi atas dugaan pelanggaran Statuta Roma, piagam fundamental ICC, di wilayah Tepi Barat, Yerusalem Timur, dan Jalur Gaza.

    Lihat juga Video ‘Rishi Sunak Ucapkan Selamat ke PM Baru Inggris Keir Starmer’:

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Citra Satelit Ungkap Iran Perluas Fasilitas Produksi Rudal

    Citra Satelit Ungkap Iran Perluas Fasilitas Produksi Rudal

    Teheran

    Sejumlah citra satelit terbaru menunjukkan perluasan besar-besaran pada dua fasilitas rudal balistik utama Iran. Perluasan itu, dinilai oleh para peneliti Amerika Serikat (AS), bertujuan untuk meningkatkan produksi rudal Teheran.

    Seperti dilansir Reuters, Selasa (9/7/2024), analisis para peneliti AS telah dikonfirmasi oleh tiga pejabat senior Iran yang berbicara kepada media, namun enggan disebut identitasnya karena mereka tidak berwenang untuk berbicara kepada publik.

    Menurut para pejabat AS, yang juga tidak disebut namanya, perluasan fasilitas produksi rudal Iran itu menyusul kesepakatan pada Oktober 2020 ketika Teheran setuju untuk memasok rudal kepada Rusia, yang membutuhkan rudal dalam perang melawan Ukraina.

    Iran juga disebut memasok rudal ke kelompok Houthi di Yaman dan Hizbullah di Lebanon — kedua kelompok itu merupakan anggota Poros Perlawanan yang didukung Teheran dalam melawan Israel.

    Citra satelit yang diambil oleh perusahaan satelit komersial Planet Labs itu menunjukkan situasi di pangkalan militer Modarres pada Maret lalu dan kompleks produksi rudal Khojir pada April lalu. Disebutkan bahwa lebih dari 30 bangunan baru terdeteksi di kedua lokasi yang sama-sama terletak dekat Teheran itu.

    Hasil analisis Reuters terhadap citra satelit itu menunjukkan banyak bangunan dikelilingi oleh tanggul tanah yang besar.

    Analisis yang dilakukan oleh Jeffrey Lewis dari Middlebury Institute of International Studies pada Monterey menyebutkan bahwa pekerjaan penggalian tanah semacam itu terkait dengan produksi rudal dan dirancang untuk menghentikan ledakan di satu gedung agar tidak memicu ledakan material yang mudah terbakar di bangunan yang ada di dekatnya.

    Dijelaskan oleh Lewis bahwa berdasarkan citra satelit itu, aktivitas perluasan di kompleks Khojir dimulai pada Agustus tahun lalu, sedangkan di kompleks Modarres dimulai pada Oktober tahun lalu.

    Kompleks Shahid Modarres dan Khojir diketahui diawasi oleh Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), pasukan elite yang memainkan peran sentral dalam program rudal dan nuklir Teheran. IRGC juga mengendalikan sebagian besar perekonomian Iran dan bertanggung jawab langsung kepada pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

    Dua peneliti AS lainnya, dalam wawancara terpisah, menyatakan tidak bisa diketahui secara jelas dari citra satelit terbaru soal jenis rudal yang akan diproduksi di fasilitas baru yang masih dalam tahap pembangunan tersebut.

    Pasokan persenjataan Iran, menurut para pakar, telah menjadi yang terbesar di kawasan Timur Tengah, dengan diperkirakan ada lebih dari 3.000 rudal, termasuk model yang dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional dan nuklir.

    Tiga pejabat senior Iran, yang enggan disebut identitasnya karena tidak berwenang untuk bicara kepada publik, membenarkan bahwa kompleks Modarres dan Khojir sedang diperluas untuk meningkatkan produksi rudal balistik konvensional.

    “Kenapa tidak?” ucap salah satu pejabat senior Iran tersebut.

    Seorang pejabat senior Iran lainnya mengungkapkan beberapa bangunan baru di kompleks itu akan memungkinkan peningkatan produksi drone sebanyak dua kali lipat. Menurut sumber pejabat Teheran itu, drone dan komponen rudal akan dijual ke Rusia, sedangkan drone dipasok ke Houthi dan rudal dipasok ke Hizbullah.

    Reuters tidak bisa secara independen mengkonfirmasi pernyataan para pejabat Iran tersebut. Misi Iran untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum menanggapi permintaan komentar soal laporan perluasan fasilitas produksi rudal tersebut.

    Teheran sebelumnya membantah telah memasok drone dan rudal ke Rusia juga Houthi.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Memanas! Hizbullah Kirim Drone Peledak ke Pangkalan Militer Israel

    Memanas! Hizbullah Kirim Drone Peledak ke Pangkalan Militer Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah kembali melancarkan serangan dengan mengirimkan drone-drone peledak ke pangkalan intelijen militer Israel di puncak gunung yang berada di Dataran Tinggi Golan yang dianeksasi. Kelompok perlawanan di Lebanon itu menyebut serangan tersebut sebagai operasi udara “terbesar” mereka.

    Ini adalah insiden terbaru di tengah meningkatnya saling serang lintas batas yang telah memicu kekhawatiran global.

    Hizbullah, sekutu Hamas yang didukung Iran, hampir setiap hari saling serang dengan pasukan Israel sejak serangan kelompok milisi Palestina itu ke Israel yang memicu perang di Jalur Gaza.

    Mengumumkan “operasi terbesar” yang dilakukan oleh pasukan udaranya, Hizbullah mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa para petempurnya mengirim “beberapa skuadron drone berturut-turut untuk menargetkan pusat pengintaian” di Gunung Hermon pada Minggu (7/7) waktu setempat.

    Dilansir kantor berita AFP, Senin (8/7/2024), militer Israel mengatakan sebuah drone peledak “jatuh di area terbuka di kawasan Gunung Hermon”, tetapi “tidak ada korban luka”.

    Serangan dan retorika meningkat dalam beberapa pekan terakhir, memicu kekhawatiran akan konflik besar-besaran antara Israel dan Hizbullah. Kedua pihak terakhir kali berperang pada tahun 2006.

    Hizbullah mengatakan serangan drone tersebut adalah bagian dari “respons” mereka terhadap tewasnya seorang anggota Hizbullah dalam serangan hari Sabtu lalu di Lebanon timur sekitar 100 kilometer (60 mil) dari perbatasan.

    Hizbullah mengatakan serangan drone tersebut memicu kerusakan dan kebakaran besar.

    Diketahui bahwa Israel merebut Dataran Tinggi Golan dari Suriah pada tahun 1967, dan kemudian mencaploknya dalam sebuah tindakan yang sebagian besar tidak diakui oleh komunitas internasional.

    Kelompok Hizbullah juga telah menembakkan lebih dari 200 roket dan meluncurkan drone-drone ke sedikitnya 10 posisi militer Israel pada Kamis (4/7) waktu setempat.

    Disebutkan oleh Hizbullah bahwa rentetan serangan roket dan drone itu merupakan pembalasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap seorang komandan Hizbullah bernama Mohammed Nasser di selatan Lebanon pada Rabu (3/7) waktu setempat.

    Nasser disebut sebagai salah satu komandan Hizbullah paling senior yang tewas dibunuh oleh militer Israel selama ketegangan di perbatasan meningkat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Balas Kematian Komandan, Hizbullah Kirim 200 Roket ke Israel

    Balas Kematian Komandan, Hizbullah Kirim 200 Roket ke Israel

    Beirut

    Kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon melancarkan serangan besar-besaran dengan melibatkan ratusan roket dan drone ke target-target militer Israel untuk membalas kematian komandannya. Hizbullah juga mengancam akan menyerang target baru di wilayah Israel.

    Seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (5/7/2024), konflik antara Hizbullah yang didukung Iran dan militer Tel Aviv secara bertahap meningkat selama beberapa bulan terakhir, yang meningkatkan kekhawatiran atas terjadinya perang skala penuh antara kedua pihak.

    Baik Hizbullah maupun Israel telah mengindikasikan keinginan untuk menghindari eskalasi konflik di perbatasan, dengan para diplomat sedang berupaya mencegah terjadinya perang lebih luas.

    Kelompok Hizbullah, dalam pernyataannya, menyebut pasukannya telah menembakkan lebih dari 200 roket dan meluncurkan segerombolan drone ke sedikitnya 10 posisi militer Israel pada Kamis (4/7) waktu setempat.

    Disebutkan oleh Hizbullah bahwa rentetan serangan roket dan drone itu merupakan pembalasan atas pembunuhan yang dilakukan Israel terhadap seorang komandan Hizbullah bernama Mohammed Nasser di selatan Lebanon pada Rabu (3/7) waktu setempat.

    Nasser disebut sebagai salah satu komandan Hizbullah paling senior yang tewas dibunuh oleh militer Israel selama ketegangan di perbatasan meningkat sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Dalam pernyataan terpisah, militer Israel mengatakan bahwa sekitar “200 proyektil dan lebih dari 20 target udara mencurigakan teridentifikasi mengudara dari Lebanon ke dalam wilayah Israel”. Beberapa proyektil dan target udara itu berhasil dicegat oleh sistem pertahanan udara dan jet tempur Israel.

    Lihat juga Video: Momen Pemakaman Komandan Top Hizbullah yang Tewas Diserang Israel

    Layanan ambulans Israel melaporkan tidak ada korban jiwa sejauh ini akibat serangan tersebut.

    Militer Israel menyebut beberapa drone dan serpihan rudal pencegat sempat memicu kebakaran di wilayahnya.

    Sebagai respons atas serangan itu, sebut militer Tel Aviv, Angkatan Udara Israel “menyerang struktur-struktur militer Hizbullah” di wilayah Ramyeh dan Houla, yang merujuk pada dua desa di wilayah Lebanon bagian selatan.

    Laporan kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA), secara terpisah menyebut jet-jet tempur Israel memecahkan pembatas suara yang memicu suara dentuman sonik di beberapa area di wilayah Lebanon. Tidak diketahui secara jelas apakah serangan jet tempur Israel itu memicu korban jiwa.

    Sementara itu, seorang pejabat senior Hizbullah, Hashem Safieddine, mengindikasikan kelompoknya akan memperluas sasaran serangannya. Hal itu disampaikan saat dia berbicara dalam sebuah acara di Beirut untuk mengenang mendiang Nasser yang tewas dalam serangan Israel.

    “Rentetan respons terus berlanjut, dan rentetan ini akan terus menargetkan situs-situs baru yang tidak dibayangkan oleh musuh akan diserang,” tegas Safieddine dalam pernyataannya.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)