Organisasi: Hizbullah

  • Tekad Hizbullah Balas Israel Usai Ledakan Pager-Walkie Talkie

    Tekad Hizbullah Balas Israel Usai Ledakan Pager-Walkie Talkie

    Jakarta

    Rentetan ledakan mematikan mengguncang Lebanon melalui pager dan walkie-talkie. Hizbullah bertekad akan membalas perbuatan Israel itu.

    Seperti dilansir AFP Jumat (20/9/2024), Pemimpin Hizbullah, Hassan Nasrallah, menegaskan tekad kelompoknya untuk terus bertempur melawan Israel setelah rentetan ledakan mengguncang Lebanon. Nasrallah menyatakan tekad Hizbullah melanjutkan perjuangan melawan Tel Aviv hingga gencatan senjata terwujud di Jalur Gaza.

    Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan yang terjadi hampir setiap hari sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza. Hizbullah menyebut serangan-serangannya terhadap Israel sebagai bentuk dukungan untuk Palestina dan Hamas, sekutunya, yang berperang melawan Tel Aviv.

    Ketegangan antara kedua pihak semakin memuncak ketika rentetan ledakan perangkat komunikasi, seperti pager dan walkie-talkie, mengguncang Lebanon. Total sedikitnya 37 orang tewas dan nyaris 3.000 orang lainnya luka-luka akibat ledakan yang melanda selama dua hari berturut-turut.

    Perangkat-perangkat komunikasi yang meledak itu kebanyakan digunakan oleh para anggota Hizbullah yang ada di berbagai wilayah Lebanon.

    Nasrallah, dalam pidatonya pada Kamis (19/9) waktu setempat, mengakui Israel telah memberikan “pukulan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap Hizbullah. Dia juga menyebut Tel Aviv telah melanggar semua garis merah atau red line dengan serangan tersebut.

    “Dengan operasi ini, musuh telah melanggar semua… garis merah,” sebutnya.

    Dia kemudian bersumpah untuk terus melanjutkan pertempuran melawan Israel meskipun telah terjadi “semua pertumpahan darah ini” — merujuk pada ledakan mematikan di Lebanon pada Selasa (17/9) dan Rabu (18/9).

    “Front Lebanon tidak akan berhenti sampai agresi di Gaza berhenti,” tegas Nasrallah dalam pidatonya.

    Ditegaskan oleh Nasrallah dalam pidatonya bahwa Israel akan menghadapi “pembalasan dendam dan hukuman yang adil, baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan” atas ledakan pager dan walkie-talkie yang mengguncang Lebanon.

    Dalam pidatonya, Nasrallah juga menyinggung soal janji-janji para pemimpin Israel untuk memulangkan ribuan warganya yang terpaksa mengungsi dari rumah mereka di wilayah Israel bagian utara, dekat perbatasan Lebanon, akibat pertempuran lintas perbatasan yang meningkat.

    “Anda tidak akan bisa memulangkan penduduk wilayah utara ke wilayah utara,” ucapnya memperingatkan Israel.

    “Tidak ada eskalasi militer, tidak ada pembunuhan, dan tidak ada perang habis-habisan yang bisa memulangkan para penduduk ke perbatasan,” tegas Nasrallah.

    Ditambahkan Nasrallah bahwa “satu-satunya cara” untuk memulangkan penduduk ke Israel bagian utara adalah dengan “menghentikan perang di Gaza”.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/aik)

  • Terkuak Peran Israel di Balik Ribuan Pager Hizbullah Meledak

    Terkuak Peran Israel di Balik Ribuan Pager Hizbullah Meledak

    Jakarta

    Terungkap peran Israel di balik ribuan unit penyeranta atau pager milik kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan Teheran, meledak secara bersamaan. Israel diduga menanam peledak ke dalam ribuan pager.

    Laporan media ternama Amerika Serikat (AS), The New York Times (NYT), yang mengutip sumber dari kalangan pejabat AS dan negara lainnya, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), menyebut pager atau penyeranta yang meledak massal di Lebanon itu dipesan dari perusahaan Taiwan bernama Gold Apollo.

    Sejumlah sumber juga mengatakan kepada NYT bahwa pager-pager itu dimodifikasi oleh Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Salah satu sumber yang dekat dengan Hizbullah mengatakan kepada AFP bahwa “pager-pager yang meledak berkaitan dengan pengiriman 1.000 perangkat yang baru-baru ini diimpor oleh Hizbullah”, yang tampaknya telah “disabotase pada sumbernya”.

    Laporan NYT menyebut ada sekitar 3.000 unit pager dipesan oleh Hizbullah dari Gold Apollo, dengan sebagian besar model AR924.

    “Agar Israel bisa menanam pemicu ledakan ke dalam pager batch terbaru, mereka mungkin memerlukan akses ke rantai pasokan perangkat ini,” ucap analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, Belgia, saat berbicara kepada AFP.

    “Intelijen Israel telah menyusup ke dalam proses produksi, menambahkan komponen peledak dan mekanisme pemicu jarak jauh ke dalam pager tanpa menimbulkan kecurigaan,” sebutnya.

    Magnier menambahkan bahwa hal tersebut semakin meningkatkan kemungkinan pihak ketiga yang menjual perangkat tersebut adalah “front intelijen” yang dibentuk oleh Israel untuk tujuan khusus tersebut.

    Belum ada komentar langsung dari Israel atas insiden ledakan massal di Lebanon tersebut.

    Secara terpisah, laporan serupa juga disampaikan oleh media Reuters, yang mengutip sejumlah sumber keamanan Lebanon, yang menyebut perangkat yang dipesan Hizbullah itu dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel atau Mossad “pada tingkat produksi” sebelum dibawa ke Lebanon.

    Menurut laporan Reuters, Mossad menanam sejumlah kecil bom — disebut seberat hanya tiga gram — ke dalam 5.000 unit pager yang dipesan Hizbullah dari perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan, beberapa bulan sebelum insiden terjadi di Lebanon pada Selasa (17/9) waktu setempat.

    Menurut para sumber yang dikutip Reuters, ribuan unit pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini, dan selama berbulan-bulan, peledak yang ada di dalamnya “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah.

    Baca halaman selanjutnya>>

    Gold Apollo Bantah Produksi Pager yang Meledak Massal di Lebanon

    Sejumlah foto pager yang hancur usai meledak di Lebanon itu telah dianalisis oleh Reuters, yang hasilnya menunjukkan format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berkantor di New Taipei, Taiwan.

    Namun Gold Apollo membantah telah memproduksi pager-pager yang meledak massal di Lebanon. Dijelaskan oleh Gold Apollo, seperti dilansir Reuters dan Sky News, bahwa pager model AR924 diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh sebuah perusahaan bernama BAC, dengan menggunakan merek Gold Apollo.

    “Produk itu bukan buatan kami. Hanya saja ada merek kami di dalamnya,” ucap pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya pada Rabu (18/9).

    “Kami hanya memberikan otorisasi merek dagang dan tidak terlibat dalam desain atau pembuatan produk ini,” imbuh pernyataan Gold Apollo.

    Gold Apollo mengatakan bahwa BAC merupakan perusahaan Eropa yang berkantor di Budapest, ibu kota Hungaria. Namun informasi lebih detail soal perusahaan BAC itu tidak diberikan oleh Gold Apollo.

    Halaman 2 dari 2

    (whn/rfs)

  • Korban Tewas Ledakan Massal Walkie Talkie di Lebanon Jadi 20 Orang

    Korban Tewas Ledakan Massal Walkie Talkie di Lebanon Jadi 20 Orang

    Jakarta

    Gelombang kedua ledakan di basis Hizbullah menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang lainnya di Lebanon. Gelombang ledakan kedua ini memicu kekhawatiran akan perang habis-habisan dengan Israel.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (19/9/2024), seorang sumber yang dekat dengan Hezbollah mengatakan walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya meledak di basisnya di Beirut, sementara media pemerintah melaporkan ledakan serupa di Lebanon selatan dan timur.

    Rekaman AFP TV menunjukkan orang-orang berlarian mencari tempat berlindung ketika sebuah ledakan terjadi selama pemakaman anggota Hezbollah di Beirut selatan pada sore hari.

    “Gelombang ledakan musuh yang menargetkan walkie talkie…menewaskan 20 orang dan melukai lebih dari 450 orang,” kata kementerian kesehatan Lebanon dalam sebuah pernyataan.

    Ledakan itu terjadi sehari setelah ledakan serentak pager yang digunakan oleh Hezbollah menewaskan 12 orang, termasuk dua anak-anak, dan melukai hingga 2.800 orang lainnya di seluruh Lebanon, dalam serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dituduhkan kepada Israel.

    Tidak ada komentar dari Israel, yang hanya beberapa jam sebelum serangan hari Selasa (17/9) telah mengumumkan bahwa mereka memperluas tujuan perangnya dengan Hamas di Gaza untuk mencakup perangnya melawan sekutu kelompok Palestina, Hizbullah.

    “Pusat gravitasi bergerak ke utara,” kata Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant,saat berkunjung ke pangkalan udara pada Rabu (18/9). “Kita berada di awal fase baru dalam perang.”

    Amos Harel dari surat kabar Haaretz yang condong ke kiri mengatakan ledakan pager dan walkie-talkie telah menempatkan “Israel dan Hizbullah di ambang perang habis-habisan”.

    (rfs/rfs)

  • Pager Hizbullah Meledak Massal Ditanami Peledak di Samping Baterai

    Pager Hizbullah Meledak Massal Ditanami Peledak di Samping Baterai

    Jakarta

    Investigasi awal dilakukan terkait ratusan pager Hizbullah yang meledak di Lebanon, menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai hingga 2.800 orang. Pager yang meledak ditemukan telah dipasangi peledak kata seorang pejabat keamanan.

    Seperti dilansir AFP, Kamis (19/9/2024), Lebanon membuka penyelidikan atas ledakan tersebut pada Selasa (17/9), kata seorang pejabat pengadilan, seraya menambahkan bahwa dinas keamanan sedang berupaya menentukan penyebab ledakan yang telah disalahkan pada Israel.

    Pada Rabu (18/9), gelombang baru perangkat genggam yang meledak, kali ini walkie-talkie, menewaskan 9 orang dan melukai lebih dari 300 orang di seluruh Lebanon, kata kementerian kesehatan.

    “Data menunjukkan perangkat tersebut telah diprogram sebelumnya untuk meledak dan berisi bahan peledak yang ditanam di samping baterai,” kata pejabat tersebut tentang ledakan hari Selasa, yang meminta anonimitas untuk membahas masalah sensitif.

    Beberapa perangkat yang meledak sedang diperiksa, kata pejabat keamanan, tetapi “sebagian besar dari mereka hancur dan terbakar”.

    Pejabat tersebut mengatakan tidak mungkin baterai lithium di dalam perangkat tersebut memanas dan meledak.

    “Baterai lithium yang meledak dapat menyebabkan insiden seperti kebakaran…yang dapat menyebabkan luka bakar ringan, namun ledakan dari perangkat ini disebabkan oleh bahan yang sangat mudah meledak,” katanya kepada AFP.

    (rfs/rfs)

  • 9 Orang Tewas dan 300 Terluka Usai Walkie Talkie Meledak Massal di Lebanon

    9 Orang Tewas dan 300 Terluka Usai Walkie Talkie Meledak Massal di Lebanon

    Jakarta

    Pemerintah Lebanon menyebut 9 orang tewas dan lebih dari 300 orang terluka dalam peristiwa walkie-talkie meledak. Ledakan ini gelombang baru sehari setelah pager yang digunakan oleh Hizbullah meledak, menewaskan 12 orang dan melukai hingga 2.800 orang.

    Dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), kelompok yang didukung Iran itu menyalahkan Israel atas gelombang pertama ledakan pada Selasa (17/9), bersumpah untuk membalas dendam dan memicu ketakutan akan perang habis-habisan di wilayah tersebut.

    “Gelombang baru ledakan walkie-talkie…menewaskan sembilan orang dan melukai lebih dari 300 orang,” kata kementerian kesehatan dalam sebuah pernyataan.

    Seorang sumber yang dekat dengan kelompok yang didukung Iran itu mengatakan walkie-talkie yang digunakan oleh para anggotanya meledak di markasnya di Beirut selama pemakaman para anggota Hizbullah yang tewas dalam ledakan.

    “Sejumlah walkie-talkie meledak di pinggiran selatan Beirut,” kata sumber itu, dengan tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengonfirmasi perangkat keras telah meledak di dalam dua mobil di daerah tersebut.

    Ledakan tersebut menyebabkan kepanikan, menurut seorang fotografer AFP yang meliput pemakaman tersebut.

    Kantor berita nasional NAA milik pemerintah Lebanon melaporkan “pager” dan “perangkat” juga meledak di kubu Hezbollah di timur dan selatan, dengan koresponden AFP mendengar ledakan di wilayah tersebut.

    (rfs/idn)

  • Pager Hizbullah Meledak Massal Ditanami Peledak di Samping Baterai

    Usai Pager Hizbullah, Kini Walkie Talkie Meledak Lukai Warga Lebanon

    Jakarta

    Gelombang baru ledakan perangkat keras menewaskan tiga orang dan melukai lebih dari 100 orang di Lebanon. Ledakan baru ini sehari setelah pager yang digunakan oleh anggota Hizbullah meledak, menewaskan 12 orang dan melukai 2.800 orang.

    Seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), kelompok yang didukung Iran itu menyalahkan Israel atas gelombang pertama ledakan pada hari Selasa (17/9), bersumpah untuk membalas dendam dan memicu ketakutan akan perang habis-habisan di wilayah tersebut.

    “Tiga martir tewas setelah perangkat meledak di kota Sohmor,” di lembah Bekaa timur, kata kantor berita nasional (NNA) milik pemerintah, dengan kementerian kesehatan melaporkan “lebih dari 100 orang terluka” dalam “gelombang baru ledakan walkie-talkie”.

    Sebuah sumber rumah sakit di kota Baalbek di bagian timur mengatakan kepada AFP bahwa 15 orang terluka setelah walkie-talkie meledak.

    Sebuah sumber yang dekat dengan kelompok yang didukung Iran itu mengatakan walkie-talkie yang digunakan oleh anggotanya meledak di markasnya di Beirut selama pemakaman anggota Hizbullah yang tewas dalam ledakan hari Selasa (17/9).

    “Sejumlah walkie-talkie meledak di pinggiran selatan Beirut,” kata sumber itu, sementara tim penyelamat yang berafiliasi dengan Hizbullah mengonfirmasi perangkat itu meledak di dalam dua mobil di area tersebut.

    Ledakan itu menimbulkan kepanikan, menurut seorang fotografer AFP yang meliput pemakaman tersebut. NNA melaporkan “pager” dan “perangkat” juga meledak di kubu Hizbullah di timur dan selatan, sementara koresponden AFP mendengar ledakan di Beirut, di timur, dan di kota Tyre di selatan.

    (rfs/idn)

  • 7 Hal Diketahui terkait Pager Hizbullah Meledak Massal

    7 Hal Diketahui terkait Pager Hizbullah Meledak Massal

    Jakarta

    Alat komunikasi elektronik, pager yang dipakai oleh personel Hizbullah (Hezbollah) meledak di Beirut, Lebanon. Ledakan yang diduga dilakukan oleh Mossad ini memakan korban jiwa dan membuat ribuan orang terluka.

    Dilansir BBC, Selasa (17/9/2024), ledakan ini terjadi di Beirut selatan. Ada sembilan orang yang tewas. Selain sembilan orang tewas, ada hampir 3 ribu orang cedera akibat ledakan dari barang kecil pendahulu ponsel genggam itu.

    Israel dicurigai sebagai dalang ledakan mematikan tersebut. Hizbullah memang menyalahkan Israel.

    “Musuh berbahaya dan jahat ini tentu akan menerima hukuman atas agresi yang keji ini, entah mereka menduganya atau tidak,” kata Hizbullah.

    Belum ada komentar dari pihak militer Israel sejauh ini. Namun demikian, peristiwa ledakan terjadi beberapa jam setelah kabinet Israel memulangkan 60 ribu penduduk yang sempat diungsikan sementara dari kawasan utara, kawasan yang berbatasan dengan Lebanon.

    Frank Gardner, koresponden BBC, menjelaskan peristiwa ini tergolong langka. Dia menyebut ini sebagai sabotase massal pager-pager Lebanon, bukan satu pager saja yang kena sabotase.

    Lantas, apa saja hal yang diketahui sejauh ini terkait ledakan massal tersebut?

    1. Mossad Dilaporkan Tanam Peladak dalam Pager

    Badan intelijen Israel, Mossad, dilaporkan menanam sejumlah kecil bahan peledak di dalam sebanyak 5.000 penyeranta (pager) buatan Taiwan yang dipesan kelompok Hizbullah beberapa bulan lalu.

    Informasi ini diungkap oleh sumber keamanan senior Lebanon dan seorang sumber lainnya, seperti dilansir Reuters, Rabu (18/9).

    Insiden ini menandai pelanggaran keamanan Hizbullah secara besar-besaran yang belum pernah terjadi sebelumnya.

    Apa lagi fakta seputar ledakan massal ini? Baca halaman selanjutnya.

    2. Diduga Telah Direncanakan Selama Berbulan-bulan

    Sejumlah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa plot tersebut telah direncanakan selama berbulan-bulan. Seorang sumber keamanan senior Lebanon mengungkapkan bahwa Hizbullah memesan 5.000 unit pager yang dibuat oleh perusahaan bernama Gold Apollo yang berbasis di Taiwan.

    Menurut para sumber, ribuan pager itu dibawa ke Lebanon pada awal tahun ini.

    Sumber keamanan senior Lebanon mengidentifikasi foto model pager, jenis AP924, yang sama seperti pager lainnya secara wireless atau nirkabel bisa menerima dan menampilkan pesan teks, tetapi tidak bisa melakukan panggilan telepon.

    Para petempur Hizbullah, menurut dua sumber yang memahami operasi kelompok tersebut, telah menggunakan pager sebagai sarana komunikasi berteknologi rendah dalam upaya menghindari pelacakan lokasi oleh Israel.

    3. Pager Dimodifikasi

    Namun sumber keamanan senior Lebanon mengatakan bahwa perangkat tersebut telah dimodifikasi oleh dinas mata-mata Israel “pada tingkat produksi”.

    “Mossad menanam papan ke dalam perangkat, yang berisi bahan peledak yang menerima kode. Sangat sulit untuk mendeteksinya melalui cara apa pun. Bahkan dengan perangkat atau pemindai apa pun,” sebut sumber keamanan senior Lebanon yang dikutip Reuters tersebut.

    4. Pager Meledak Saat Kode Pesan Dikirim

    Disebutkan juga oleh sumber tersebut bahwa sebanyak 3.000 pager meledak ketika pesan berkode dikirimkan kepada mereka, yang sekaligus mengaktifkan peledak yang ada di dalamnya.

    Seorang sumber keamanan lainnya mengatakan kepada Reuters bahwa bahan peledak seberat hanya 3 gram disembunyikan di dalam pager-pager baru dan “tidak terdeteksi” oleh Hizbullah selama berbulan-bulan.

    Pihak Gold Apollo juga belum memberikan komentarnya. Namun berdasarkan analisis Reuters terhadap foto pager yang hancur usai meledak, terlihat format dan stiker di bagian belakang yang konsisten dengan pager buatan Gold Apollo yang berbasis di Taipei.

    5. Duta Besar Iran di Lebanon Ikut Terluka

    Ledakan massal ini juga membuat Duta Besar Iran di Lebanon terluka. Media pemerintah Iran melaporkan bahwa luka-lukanya tidak parah.

    “Duta Besar Iran untuk Lebanon Mojtaba Amani terluka dalam ledakan pager,” kata televisi pemerintah Iran, seraya menambahkan bahwa dia “sadar dan tidak dalam bahaya,” kata laporan tersebut.

    6. Iran Hingga Rusia Kutuk Israel

    Pemerintah Iran menuduh Israel telah melakukan “pembunuhan massal” setelah ribuan unit penyeranta atau pager milik kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan Teheran, meledak secara bersamaan.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (18/9/2024), menyatakan Teheran “mengutuk tindakan teroris rezim Zionis… sebagai contoh pembunuhan massal”.

    Pemerintah Rusia juga menyampaikan kecaman keras hal ini. Moskow menyerukan “semua pihak yang terlibat untuk menahan diri”.

    “Kami mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warga negaranya, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan mereka dan menjadi tantangan serius bagi hukum internasional melalui penggunaan senjata yang tidak konvensional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Rabu (18/9/2024).

    7. AS Bantah Terlibat

    Pemerintah Amerika Serikat (AS) menegaskan pihaknya tidak terlibat dalam ledakan massal tersebut. Washington juga menyatakan tidak mengetahui sebelumnya soal insiden yang menewaskan sembilan orang dan melukai ribuan orang lainnya.

    Otoritas AS, seperti dilansir AFP, Rabu (18/9/2024), juga memperingatkan Iran, sekutu Hizbullah, untuk menahan diri dalam menanggapi insiden tersebut.

    “Saya bisa memberitahu Anda bahwa AS tidak terlibat di dalamnya, AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya, dan pada saat ini, kami sedang mengumpulkan informasi,” tegas juru bicara Departemen Luar Negeri AS Matthew Miller saat berbicara kepada wartawan.

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rfs)

  • Rusia Kutuk Ledakan Massal Pager Hizbullah: Pelanggaran Kedaulatan!

    Rusia Kutuk Ledakan Massal Pager Hizbullah: Pelanggaran Kedaulatan!

    Moskow

    Pemerintah Rusia menyampaikan kecaman keras terhadap apa yang disebutnya sebagai serangan mematikan ketika ribuan penyeranta atau pager yang digunakan kelompok Hizbullah meledak secara bersamaan di berbagai wilayah Lebanon. Moskow menyerukan “semua pihak yang terlibat untuk menahan diri”.

    “Kami mengutuk keras serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Lebanon dan warga negaranya, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan mereka dan menjadi tantangan serius bagi hukum internasional melalui penggunaan senjata yang tidak konvensional,” tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan kantor berita TASS, Rabu (18/9/2024).

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.750 orang lainnya, termasuk Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden pada Selasa (17/9) waktu setempat.

    Kebanyakan korban merupakan para anggota Hizbullah dan keluarga mereka, dengan salah satu korban tewas dilaporkan sebagai seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang merupakan anak salah satu anggota Hizbullah.

    “Kami menyampaikan belasungkawa yang tulus kepada para korban dan mengharapkan pemulihan segera bagi para korban luka,” ucap Zakharova dalam pernyataannya.

    Rusia menyebut insiden ledakan massal di Lebanon sebagai serangan siber besar-besaran. Zakharova, dalam pernyataannya, menekankan bahwa Moskow menganggap ledakan pager secara massal itu “sebagai aksi perang hybrid terhadap Lebanon, yang telah berdampak pada ribuan orang yang tidak bersalah”.

    “Kemungkinan besar perancang serangan berteknologi tinggi ini secara sengaja berupaya mengobarkan konfrontasi bersenjata skala besar dengan tujuan memprovokasi perang besar di Timur Tengah,” sebut Zakharova dalam pernyataannya.

    Dia tidak menyebut nama Israel dalam pernyataannya.

    Namun kelompok Hizbullah sebelumnya menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan massal di Lebanon tersebut. Sedangkan Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal di wilayahnya sebagai “agresi Israel”.

    Tel Aviv sejauh ini belum berkomentar apa pun soal insiden di Lebanon tersebut.

    Dalam pernyataannya, Zakharova juga mengatakan bahwa dengan latar belakang meningkatnya ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel, maka “tindakan tidak bertanggung jawab semacam itu memiliki konsekuensi yang sangat berbahaya, karena memprovokasi babak baru eskalasi”.

    “Penting untuk melakukan penyelidikan komprehensif terhadap kejahatan ini dan membawa semua pihak yang bertanggung jawab ke pengadilan untuk memastikan bahwa aksi terorisme ini tidak disembunyikan, seperti yang telah berusaha dilakukan oleh negara-negara Barat sehubungan penyelidikan ledakan pipa gas Nord Stream,” cetusnya.

    “Kami menyerukan semua pihak yang terlibat untuk menahan diri dan menahan dari tindakan-tindakan yang dapat semakin mengganggu stabilitas situasi militer dan politik di Timur Tengah,” ucap Zakharova.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Ledakan Massal Pager Hizbullah, Iran: Israel Lakukan Pembunuhan Massal

    Ledakan Massal Pager Hizbullah, Iran: Israel Lakukan Pembunuhan Massal

    Teheran

    Pemerintah Iran menuduh Israel telah melakukan “pembunuhan massal” setelah ribuan unit penyeranta atau pager milik kelompok Hizbullah, yang bersekutu dengan Teheran, meledak secara bersamaan. Ledakan massal itu menewaskan sedikitnya sembilan orang dan melukai nyaris 3.000 orang lainnya.

    Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Nasser Kanani, dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Rabu (18/9/2024), menyatakan Teheran “mengutuk tindakan teroris rezim Zionis… sebagai contoh pembunuhan massal”.

    Di antara ribuan orang yang luka-luka dalam insiden pada Selasa (17/9), terdapat Duta Besar Iran untuk Lebanon Motjaba Amani, yang menurut laporan media lokal Teheran, mengalami luka-luka “di bagian tangan dan wajah”.

    Televisi pemerintah menyebut Amani hanya mengalami luka ringan.

    Bulan Sabit Merah Iran, dalam pernyataan terpisah pada Rabu (18/9), mengatakan pihaknya telah mengirimkan “tim penyelamat dan ahli bedah mata” ke Lebanon untuk merawat para korban luka.

    Sejauh ini, belum ada komentar resmi dari Israel mengenai gelombang ledakan yang merenggut sembilan nyawa dan melukai sedikitnya 2.750 orang lainnya di berbagai wilayah Lebanon.

    Kebanyakan korban merupakan para anggota Hizbullah dan keluarga mereka, dengan salah satu korban tewas dilaporkan sebagai seorang bocah perempuan berusia 10 tahun yang merupakan anak salah satu anggota Hizbullah.

    Kanani, dalam pernyataannya, menyatakan solidaritas kepada keluarga korban tewas dan korban luka dalam insiden ledakan massal di Lebanon.

    “Memerangi aksi teroris rezim (Israel) dan ancaman yang ditimbulkannya merupakan suatu kebutuhan yang jelas. Komunitas internasional perlu bertindak cepat untuk melawan impunitas otoritas kriminal Zionis,” cetusnya.

    Ledakan massal yang melanda ribuan unit pager atau penyeranta di Lebanon itu terjadi hanya beberapa jam setelah Israel mengumumkan pihaknya memperluas tujuan perang yang dipicu serangan Hamas pada Oktober lalu lalu.

    Tel Aviv kini memasukkan perjuangan melawan Hizbullah, sekutu Hamas, di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon sebagai salah satu tujuan perang, terutama memulangkan warganya yang mengungsi dari wilayah utara negara tersebut akibat meningkatnya serangan dari Lebanon.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Pager Hizbullah yang Meledak Massal Diproduksi di Hungaria

    Pager Hizbullah yang Meledak Massal Diproduksi di Hungaria

    Taipei

    Nama perusahaan Taiwan, Gold Apollo, menjadi sorotan setelah disebut sebagai produsen pager atau penyeranta, yang digunakan Hizbullah, yang meledak massal di Lebanon. Namun, Gold Apollo membantah telah memproduksi ribuan pager yang meledak secara serentak di berbagai wilayah Lebanon.

    Perusahaan Gold Apollo, seperti dilansir AFP dan Sky News, Rabu (18/9/2024), menjelaskan bahwa pager dengan model yang diduga digunakan oleh para anggota Hizbullah di Lebanon, yang meledak secara bersamaan dan menewaskan sedikitnya sembilan orang, diproduksi oleh rekanannya di Hungaria.

    Dalam pernyataannya, pada Rabu (18/9) waktu setempat, Gold Apollo menyebut pihaknya telah menjalin “kemitraan jangka panjang” dengan BAC Consulting KFT, yang berbasis di Budapest, Hungaria, untuk menggunakan merek dagangnya.

    Pager dengan model yang disebutkan dalam laporan sejumlah media, menurut Gold Apollo, “diproduksi dan dijual oleh BAC”.

    Pendiri dan presiden Gold Apollo, Hsu Ching-Kuang, saat berbicara kepada wartawan di kantornya di New Taipei pada Rabu (18/9), menyebut pager model AR924, yang dilaporkan meledak massal di Lebanon, diproduksi dan dijual di bawah lisensi di Eropa oleh BAC, dengan menggunakan nama Gold Apollo.

    “Apollo Gold Corporation telah menjadi otorisasi label privat untuk jangka panjang dan kerja sama agensi regional dengan BAC,” demikian pernyataan perusahaan Gold Apollo kepada Sky News.

    “Sesuai perjanjian, kami mengizinkan BAC untuk menggunakan merek dagang kami untuk penjualan produksi di wilayah-wilayah tertentu, namun desain dan pembuatan produk sepenuhnya ditangani oleh BAC,” jelas pernyataan tersebut.

    Pihak Gold Apollo tidak memberikan informasi lebih detail soal perusahaan BAC tersebut.

    Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya sembilan orang tewas dan 2.750 orang lainnya, termasuk para petempur Hizbullah dan Duta Besar Iran untuk Lebanon, mengalami luka-luka dalam insiden pager meledak massal tersebut.

    Menteri Informasi Lebanon Ziad Makary mengecam ledakan massal yang melanda ribuan unit pager di wilayahnya tersebut sebagai “agresi Israel”. Sementara Hizbullah menegaskan bahwa Israel akan menerima “hukuman yang adil” atas ledakan-ledakan tersebut.

    Tel Aviv sejauh ini belum berkomentar apa pun soal insiden di Lebanon tersebut.

    Namun laporan sejumlah media menyebut pager atau penyeranta yang meledak itu dimodifikasi atau disabotase, dengan ditanam sejumlah kecil peledak di dalamnya, oleh badan intelijen Israel sebelum tiba di wilayah Lebanon.

    Menurut analis militer dan keamanan Elijah Magnier, yang berbasis di Brussels, hal itu meningkatkan kemungkinan bahwa pihak ketiga yang menjual perangkat itu merupakan “front intelijen” yang dibentuk Israel untuk tujuan tersebut.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)