Organisasi: Hizbullah

  • 21 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Selatan

    21 Orang Tewas Akibat Serangan Israel di Lebanon Selatan

    Beirut

    Kementerian Kesehatan Lebanon mencatat serangan Israel pada Minggu kemarin menewaskan sedikitnya 21 orang di Lebanon selatan. Selain korban tewas, ada puluhan orang lainnya yang mengalami luka-luka.

    “Sembilan orang tewas dan 38 lainnya luka-luka dalam serangan di Haret Saida, dekat kota pelabuhan Sidon,” kata kementerian itu, dilansir AFP, Senin (28/10/2024).

    Setidaknya tujuh orang lainnya, termasuk seorang perawat dan tiga penyelamat tewas di desa selatan Ain Baal. Lima korban tewas lain ada di Burj al-Shemali.

    Serangan terhadap Haret Saida, sekitar 60 kilometer (37 mil) dari perbatasan Israel, menghancurkan lantai atas sebuah gedung tiga lantai. Bangunan di dekatnya juga rusak.

    Tentara Lebanon memblokir akses ke sektor tersebut, yang telah dipenuhi oleh orang-orang yang melarikan diri dari wilayah lain di Lebanon selatan sejak Israel melancarkan serangannya terhadap Hizbullah pada September lalu.

    Di Ain Baal, korban tewas termasuk tiga pekerja darurat yang bekerja di sebuah pusat yang dikelola oleh Asosiasi Al-Riossala, sebuah badan amal yang terkait dengan partai politik Syiah Amal, yang merupakan sekutu Hizbullah.

    “Seorang perawat dan tiga orang lainnya yang kebetulan berada di dekatnya juga tewas,” kata kementerian kesehatan.

    Juru bicara UNRWA mengatakan sekolah tersebut tidak terkena serangan langsung dan tidak ada korban jiwa.

    Menurut hitungan Kementerian Kesehatan Lebanon, setidaknya 1.620 orang telah tewas dalam konflik sejak 23 September antara Israel dan Hizbullah di Lebanon.

    Lihat Video ‘Israel Klaim Kuasai Kompleks Hizbullah di Lebanon Selatan’:

    (fas/fas)

  • Kami Tak Ingin Perang tapi Siap Balas Serangan Israel

    Kami Tak Ingin Perang tapi Siap Balas Serangan Israel

    Teheran

    Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menyebut bahwa Iran tidak bermaksud berperang dengan Israel. Tetapi Iran siap untuk memberikan respon yang tepat terhadap serangan Israel terhadap situs militer Iran.

    “Kami tidak menginginkan perang namun kami akan membela hak-hak bangsa dan negara kami,” kata Pezeshkian dalam pertemuan kabinet, dilansir AFP, Senin (28/10/2024).

    “Iran akan memberikan tanggapan yang tepat terhadap agresi rezim Zionis,” tambahnya.

    Pada Sabtu lalu, Israel melakukan serangan udara terhadap situs-situs militer di Iran sebagai tanggapan atas serangan Teheran pada 1 Oktober terhadap Israel, yang merupakan pembalasan atas pembunuhan para pemimpin militan yang didukung Iran dan seorang komandan garda revolusi.

    Israel telah memperingatkan Teheran agar tidak memberikan tanggapan.

    Pezeshkian menyalahkan meningkatnya ketegangan regional akibat agresi Israel dan dukungan Amerika Serikat terhadap negara tersebut, yang tidak diakui oleh Teheran.

    “Jika agresi rezim Zionis dan kejahatannya terus berlanjut, ketegangan akan menyebar,” tegas Pezeshkian.

    Iran telah menyerukan diakhirinya perang Gaza, yang dipicu oleh serangan terhadap Israel pada 7 Oktober tahun lalu, yang dilakukan oleh kelompok militan Palestina, Hamas, yang didukung Teheran.

    Iran juga mendukung kelompok bersenjata lainnya di wilayah tersebut, termasuk Hizbullah Lebanon yang telah berperang habis-habisan dengan pasukan Israel selama sebulan terakhir setelah setahun saling baku tembak dengan intensitas rendah.

    (fas/fas)

  • Babak Baru Seteru Israel vs Hizbullah

    Babak Baru Seteru Israel vs Hizbullah

    Seteru Babak Baru

    Perintah ini merupakan level lain dalam perang antara Israel dan Hizbullah. Hizbullah mengatakan mereka telah melakukan operasi terbesar terhadap militer Israel, dengan 48 operasi dalam jangka waktu 24 jam.

    Selama seminggu terakhir, Hizbullah juga telah melakukan serangkaian serangan roket dan pesawat nirawak ke Israel utara. Hizbullah juga telah meluncurkan sekitar 100 hingga 200 roket dan pesawat nirawak melintasi perbatasan ke Israel utara setiap hari sejak konflik ini meningkat.

    Menurut militer Israel, dalam 48 jam terakhir, mereka telah kehilangan sedikitnya 10 tentara Israel. Hizbullah belum mengumumkan jumlah pejuang yang tewas dalam konflik yang saat ini terjadi di dan sekitar Lebanon selatan.

    Terbaru, media lokal Channel 12 Israel melaporkan serangan pesawat nirawak di Karmiel yang terletak di utara Israel. Serangan itu telah melukai dua orang.

    Serangan itu menargetkan pabrik yang memproduksi komponen penerbangan. Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut, dengan mengatakan pesawat nirawak itu diluncurkan dari wilayah Lebanon dan ‘jatuh di kawasan industri Bar-Lev’. Israel mengaku sedang mengusut insiden tersebut.

    Israel juga terus menyerang Lebanon. Israel mengklaim telah menyerang gudang senjata Hizbullah di Beirut.

    Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) juga melaporkan serangan Israel di Lebanon selatan pada Sabtu malam telah menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai satu orang lainnya. Pembunuhan itu terjadi di kota Jdeideh Marjayoun.

    (rdp/fas)

  • Hizbullah Kutuk Serangan Israel ke Iran: Amerika Serikat Tanggung Jawab!

    Hizbullah Kutuk Serangan Israel ke Iran: Amerika Serikat Tanggung Jawab!

    Jakarta

    Hizbullah Lebanon mengutuk serangan Israel ke Iran dan menganggap sebagai eskalasi berbahaya. Hizbullah menyebut Amerika Serikat (AS) memikul tanggung jawab atas serangan berbahaya oleh sekutunya itu.

    “Hizbullah mengutuk keras agresi Zionis yang berbahaya terhadap Republik Islam Iran dan menganggapnya sebagai eskalasi berbahaya di tingkat seluruh wilayah,” kata Hizbullah dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir AFP, Minggu (27/10/2024).

    “Amerika Serikat memikul tanggung jawab penuh atas pembantaian, tragedi, dan penderitaan,” tambahnya.

    Serangan Israel juga dikecam oleh Kementerian Luar Negeri Lebanon. Serangan itu dianggap sebagai pelanggaran kedaulatan Iran.

    “Pelanggaran kedaulatan Iran dan ancaman serius terhadap keamanan regional,” kata Kemlu Lebanon.

    Kementerian tersebut meminta Dewan Keamanan PBB dan badan-badan dunia lainnya untuk mengakhiri eskalasi militer Israel di wilayah tersebut.

    Diketahui pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer dan serangan rudal di beberapa provinsi Iran pada hari Sabtu dini hari. Serangan ini sebagai balasan atas serangan rudal awal bulan ini.

    (lir/lir)

  • Lebanon Sebut Israel Ledakkan Rumah-rumah Penduduk di Perbatasan

    Lebanon Sebut Israel Ledakkan Rumah-rumah Penduduk di Perbatasan

    Beirut

    Media pemerintah Lebanon mengatakan tentara Israel meledakkan rumah-rumah di desa perbatasan Lebanon. Ledakan besar terdengar akibat aksi tentara Israel itu.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), hal itu dilaporkan oleh Kantor Berita Nasional (NNA). Dalam laporannya Israel telah menghancurkan rumah-rumah penduduk di desa perbatasan Adaisseh.

    “Tentara musuh Israel sejak fajar telah meledakkan dan menghancurkan rumah-rumah,” katanya.

    NNA juga melaporkan ‘ledakan besar di desa perbatasan Kfar Kila. NNA mengatakan ledakan itu terdengar di selatan saat asap mengepul di atas area tersebut.

    Militer Israel sebelumnya telah melaporkan ‘ledakan dalam jumlah besar bahan peledak di Lebanon’ yang cukup kuat untuk memicu peringatan gempa bumi di sebagian besar wilayah Israel.

    Sebuah video yang beredar di media sosial menunjukkan ledakan besar di sepanjang perbatasan tetapi AFP tidak dapat memverifikasi keasliannya secara independen.

    Media pemerintah Lebanon telah melaporkan beberapa insiden ledakan Israel di desa-desa perbatasan dalam beberapa hari terakhir di tengah invasi darat Israel.

    Kedua pihak mulai saling tembak lintas perbatasan dengan Hizbullah tahun lalu terkait perang Gaza, tetapi perang habis-habisan meletus pada tanggal 23 September, ketika Israel meningkatkan operasi udaranya terhadap benteng Hizbullah di Lebanon selatan, ibu kota Beirut, dan Lembah Bekaa timur.

    Perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 1.580 orang di Lebanon, menurut penghitungan AFP dari data kementerian kesehatan nasional meskipun jumlah sebenarnya kemungkinan lebih tinggi karena adanya kesenjangan dalam data.

    (lir/lir)

  • Hizbullah Tembakkan Roket ke Pangkalan Intelijen Israel

    Hizbullah Tembakkan Roket ke Pangkalan Intelijen Israel

    Jakarta

    Gerakan Hizbullah Lebanon yang didukung Iran mengatakan telah menembakkan roket ke pangkalan intelijen di Israel utara, dekat Kota Safed. Saling serang Hizbullah dan Israel telah berlangsung lebih dari sebulan.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), Hizbullah dalam sebuah pernyataan mengatakan “serangan roket” telah menargetkan pangkalan Meishar yang disebutnya sebagai “markas intelijen Israel untuk wilayah utara.”

    Selain itu, Hizbullah mengatakan telah menembakkan roket ke lima area permukiman di Israel utara. Serangan Hizbullah itu menargetkan area permukiman termasuk pinggiran Krayot dekat Haifa.

    Sementara tentara Israel mengatakan kelompok yang didukung Iran tersebut telah menembakkan sekitar 80 proyektil melintasi perbatasan.

    “Hingga pukul 15.00 (12.00 GMT), sekitar 80 proyektil yang ditembakkan oleh organisasi Hizbullah telah melintasi Lebanon ke Israel hari ini,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.

    (lir/lir)

  • Hizbullah Kutuk Serangan Israel ke Iran: Amerika Serikat Tanggung Jawab!

    11 Hal Tentang Serangan Rudal Israel ke Iran dan Suriah

    Jakarta

    Militer Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Iran, Teheran. Tak hanya Teheran, serangan Negara Zionis itu turut menyasar Suriah.

    Dirangkap detikcom dari berbagai sumber seperti AFP, Aljazeera, Al Arabiya, dan lain-lain, Sabtu (26/10/2024), sejumlah ledakan terdengar di Ibu Kota Iran. Israel mengklaim telah melakukan ‘serangan tepat sasaran’ pada target militer.

    “Menanggapi serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran terhadap Negara Israel – saat ini Pasukan Pertahanan Israel (militer Israel) tengah melancarkan serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Disiarkan Aljazeera, terlihat suasana kota Tehran kondisinya masih gelap saat serangan itu muncul. Dilaporkan bahwa serangan tersebut bukanlah serangan jet tempur melainkan serangan dari semacam drone.

    Serangan udara Israel tak hanya dilancarkan terhadap Iran, tapi juga menargetkan sejumlah area di wilayah Suriah pada Sabtu (26/10) dini hari. Pasukan pertahanan udara Suriah dilaporkan berhasil mencegat sejumlah rudal yang ditembakkan pasukan Israel ke negara tersebut.

    Suriah dan Iran merupakan sekutu dalam kelompok yang disebut sebagai “poros perlawanan”, yang juga mencakup kelompok Hizbullah di Lebanon dan Hamas di Jalur Gaza. Berikut fakta-fakta terkini terkait serangan rudal Israel ke Iran dan Suriah:

    1. Target Serangan

    Laporan kantor berita Suriah, SANA News Agency, yang mengutip sumber militer setempat, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut serangan udara Israel itu terjadi pada Sabtu (26/10) dini hari, sekitar pukul 02.00 waktu setempat.

    Disebutkan bahwa serangan itu menargetkan posisi-posisi militer yang ada di wilayah tengah serta selatan Suriah.

    Menurut SANA News Agency, pasukan pertahanan udara Suriah telah mencegat sejumlah rudal yang diluncurkan Israel “dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel dan wilayah Lebanon”.

    “(Pasukan pertahanan udara Suriah) Menembak jatuh beberapa (rudal) di antaranya,” sebut SANA News Agency.

    Laporan SANA News Agency juga menyebut adanya “rentetan suara ledakan” di sekitar ibu kota Suriah. “Pertahanan antipesawat kami menghadapi target-target musuh di langit sekitar Damaskus,” imbuh laporan tersebut.

    Serangan udara Israel itu, sebut SANA News Agency, mendorong otoritas militer Suriah mengaktifkan pertahanan udara di wilayahnya.

    2. Israel Klaim Serangan ke Iran Targetkan Militer

    Sama halnya dengan Suriah, Israel juga menargetkan Militer Iran. Militer Israel mengumumkan serangannya terhadap Iran pada Sabtu (26/10) dini hari sebagai “serangan presisi” terhadap target-target militer. Tel Aviv menyebut serangannya itu merupakan pembalasan atas serangan rudal Teheran pada 1 Oktober lalu.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), menyebut pasukannya telah melancarkan “serangan presisi terhadap target-target militer di Iran” sebagai respons atas apa yang disebutnya sebagai “serangan terus-menerus selama berbulan-bulan dari rezim di Iran”.

    “Rezim di Iran dan proksinya di kawasan telah tanpa henti menyerang Israel sejak 7 Oktober — di tujuh front — termasuk serangan langsung dari wilayah Iran,” sebut militer Israel dalam pernyataannya.

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    3. AS Sebut Serangan Israel ke Iran Latihan Pertahanan Diri

    Amerika Serikat (AS) buka suara atas serangan militer Israel ke Teheran, Iran. AS menyebut serangan Israel latihan pertahanan diri dan serangan balasan atas rudal balistik Iran awal Oktober lalu.

    Dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), pihak AS menyatakan serangan Israel terhadap sasaran militer di Iran adalah ‘latihan pertahanan diri’ menyusul serangan rudal balistik Teheran awal bulan ini. AS juga menyebut pihaknya telah diberitahu sebelum serangan tersebut.

    “Serangan yang ditargetkan terhadap sasaran militer adalah latihan pertahanan diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada 1 Oktober,” kata Juru Bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih, Sean Savett.

    Sementara itu, seorang pejabat pertahanan AS mengatakan pihaknya sudah diberitahu sebelumnya oleh pihak Israel terkait serangan tersebut. Dia pun menegaskan tidak ada keterlibatan AS dalam serangan itu.

    Pejabat itu juga tidak mengatakan seberapa jauh Amerika Serikat telah diberitahu atau apa yang telah dibagikan oleh Israel.

    Para pejabat Gedung Putih kemudian mengatakan dalam pernyataan terpisah bahwa Presiden Joe Biden dan Wakil Presiden Kamala Harris telah diberi pengarahan mengenai serangan tersebut dan akan terus menerima informasi terbaru dari tim keamanan nasional mereka.

    4. Netanyahu Sembunyi di Bunker Usai Israel Serang Iran

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan sembunyi usai serangan tersebut.

    Dilansir Aljazeera, Sabtu (26/10/2024), Netanyahu bersama Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dikabarkan bersembunyi usai serangan Israel ke Iran. Mereka berdua berada di bawah tanah di markas besar Kementerian Pertahanan di Tel Aviv.

    Laporan itu muncul setelah Israel menyatakan telah menyerang sasaran di Teheran.

    5. Iran Sempat Batalkan Semua Penerbangan

    Otoritas Iran menangguhkan semua penerbangan hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah Israel mengumumkan pasukannya melancarkan serangan terhadap negara Syiah tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    “Penerbangan semua rute telah dibatalkan hingga pemberitahuan lebih lanjut,” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran, seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10).

    Otoritas Iran kemudian mengumumkan operasional penerbangan di wilayahnya kembali normal setelah sempat ditangguhkan menyusul serangan udara Israel. Teheran menyatakan aktivitas penerbangan di bandara-bandara di negara tersebut dilanjutkan lagi sejak Sabtu (26/10) pagi.

    “Penerbangan-penerbangan akan kembali normal mulai pukul 09.00 waktu setempat pada Sabtu (26/10),” ucap juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran seperti dilaporkan kantor berita IRNA dan dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Selengkapnya di halaman selanjutnya.

    6. Israel Klaim Hantam Pabrik Rudal

    Militer Israel menyatakan serangan udara terarah yang dilancarkan terhadap Iran telah dituntaskan. Tel Aviv mengklaim serangannya berhasil menghantam fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal-rudal yang sebelumnya diluncurkan ke wilayah Israel.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir Anadolu Agency dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), militer Israel mengumumkan pasukannya telah menyelesaikan serangan udara secara terarah terhadap fasilitas-fasilitas militer Iran. Operasi militer Israel terhadap Iran itu diberi nama “Hari Pertobatan”.

    Militer Tel Aviv menyebut serangan udaranya menargetkan fasilitas manufaktur rudal, yang diyakini memproduksi rudal yang diluncurkan ke Israel dalam serangan Iran pada 14 April dan 1 Oktober lalu.

    Dalam serangannya, Israel juga menargetkan sistem rudal permukaan-ke-udara dan aset-aset udara Iran lainnya, yang menghambat kemampuan operasional Israel di wilayah udara Iran.

    “Operasi dilaksanakan secara sukses dan semua pesawat kembali dengan selamat ke pangkalan,” demikian pernyataan militer Israel.

    “Serangan pembalasan telah tuntas dan misi telah terpenuhi,” imbuh militer Israel dalam pernyataannya.

    Menurut militer Israel, puluhan pesawat Angkatan Udara mereka, termasuk jet-jet tempur, pesawat pengisi bahan bakar, dan pesawat mata-mata, terlibat dalam serangan di area yang berjarak sekitar 1.600 kilometer dari wilayah Israel.

    7. Iran Klaim Tangkal Serangan Israel

    Iran mengonfirmasi serangan udara Israel telah menargetkan lokasi-lokasi militer di wilayahnya. Namun diklaim oleh Teheran bahwa sistem pertahanan udaranya sukses dalam menangkal serangan udara Tel Aviv, meskipun ada “kerusakan terbatas” di beberapa lokasi.

    Pasukan pertahanan udara Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir Reuters dan Press TV, Sabtu (26/10/2024), menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam, pada Sabtu (26/10) pagi waktu setempat.

    “Meskipun ada peringatan sebelumnya dari para pejabat Republik Islam kepada rezim Zionis yang kriminal dan ilegal untuk menghindari aksi yang sangat berani, rezim palsu ini (Israel-red) menyerang sejumlah pusat militer di Provinsi Teheran, Khuzestan dan Ilam pagi ini,” demikian pernyataan pasukan pertahanan udara Iran.

    Lebih lanjut, Teheran mengklaim sistem pertahanan udara terintegrasi di wilayahnya berhasil mencegat dan menangkal “aksi agresi” Tel Aviv tersebut.

    Namun diakui oleh pasukan pertahanan udara Iran bahwa serangan-serangan itu “menyebabkan kerusakan terbatas” ketika aktivitas pencegatan dilakukan di beberapa lokasi. Besarnya kerusakan akibat serangan itu, menurut pasukan pertahanan udara Teheran, kini sedang diselidiki lebih lanjut.

    8. Serangan Israel Dikecam Arab Saudi hingga Dikutuk Hamas

    Arab Saudi mengecam serangan udara yang dilancarkan Israel terhadap target-target militer di wilayah Iran. Riyadh menyebut serangan semacam itu sebagai “pelanggaran kedaulatan” dan pelanggaran terhadap hukum internasional.

    Pernyataan otoritas Saudi ini dirilis setelah militer Israel melancarkan serangan udara terhadap wilayah Iran pada Sabtu (26/10), yang diklaim menargetkan fasilitas-fasilitas militer sebagai pembalasan atas rentetan serangan Teheran dan proksinya, termasuk serangan rudal pada 1 Oktober lalu.

    “Kerajaan Arab Saudi menyatakan kutukan dan kecaman terhadap penargetan militer Republik Islam Iran, yang merupakan pelanggaran kedaulatannya dan pelanggaran hukum dan norma internasional,” demikian pernyataan otoritas Arab Saudi, seperti dilansir Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024).

    “Kerajaan (Arab Saudi) menegaskan posisinya yang teguh dalam penolakan terhadap eskalasi yang terus berlanjut di kawasan dan semakin meluasnya konflik yang mengancam keamanan dan stabilitas negara dan masyarakat di kawasan,” cetus pernyataan tersebut.

    Riyadh tidak menyebut secara langsung nama Israel dalam pernyataannya. Namun otoritas Saudi mendesak semua pihak untuk menahan diri secara maksimal dan menyerukan masyarakat internasional untuk mengambil tindakan menuju de-eskalasi dan mengakhiri konflik di kawasan tersebut.

    Diingatkan juga oleh otoritas Saudi soal konsekuensi berlanjutnya konflik militer di kawasan Timur Tengah.

    “Kerajaan (Arab Saudi) menyerukan komunitas internasional dan pihak-pihak yang berpengaruh dan aktif untuk menjalankan peran dan tanggung jawab mereka dalam mengurangi eskalasi dan mengakhiri konflik di kawasan,” sebut pernyataan otoritas Saudi tersebut.

    Sementara itu, Kelompok Hamas, yang sedang berperang melawan Israel di Jalur Gaza, mengutuk keras serangan udara yang dilancarkan Tel Aviv terhadap target-target militer di Iran. Hamas menyebut serangan Israel itu sebagai eskalasi yang mengancam keamanan kawasan.

    “Kami…mengutuk keras agresi Zionis terhadap Republik Islam Iran, dan penargetan situs-situs militer di beberapa provinsi,” kata Hamas dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024).

    Hamas menyebut serangan udara Israel itu sebagai “pelanggaran terang-terangan terhadap kedaulatan Iran dan sebuah eskalasi yang mengancam keamanan kawasan”.

    Hamas, yang didukung oleh Iran, berperang melawan militer Israel di Jalur Gaza sejak Oktober tahun lalu. Rentetan serangan Tel Aviv telah menewaskan lebih dari 42.000 orang di daerah kantong Palestina tersebut sejauh ini.

    Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

    9. Dua Tentara Iran Tewas Dihantam Serangan Israel

    Militer Iran mengumumkan dua tentaranya tewas akibat serangan udara Israel yang menargetkan instalasi militer di negara tersebut pada Sabtu (26/10) dini hari.

    Dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP, Sabtu (26/10/2024), Angkatan Bersenjata Iran mengonfirmasi rentetan serangan udara Israel menargetkan lokasi-lokasi militer di Provinsi Teheran yang mengelilingi ibu kota negara tersebut, dan sejumlah wilayah lainnya di negara itu.

    Laporan lebih lanjut dari militer Iran menyebut Israel menyerang target-target militer di tiga area, yakni Teheran, Khuzestan dan Ilam.

    10. Israel Ingatkan Iran Akan Bayar Harga Mahal Jika Picu Eskalasi

    Militer Israel melontarkan peringatan terbaru untuk Iran usai melancarkan serangan pembalasan terhadap negara tersebut. Tel Aviv menegaskan Teheran akan “membayar harga yang mahal” jika memicu babak baru eskalasi konflik.

    Juru bicara militer Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir Al Arabiya dan The Times of Israel, Sabtu (26/10/2024), menyebut Tel Aviv telah menuntaskan respons terhadap rentetan serangan Teheran terhadap wilayahnya.

    “Saya sekarang dapat mengonfirmasi bahwa kami telah menuntaskan respons Israel atas serangan Iran terhadap Israel,” ucap Hagari dalam pernyataan videoa yang dirilis usai Tel Aviv menyerang Teheran pada Sabtu (26/10) pagi.

    “Kami telah menyelesaikan serangan yang terarah dan presisi terhadap target-target militer di Iran — menggagalkan ancaman langsung terhadap Negara Israel. Angkatan Bersenjata Israel telah memenuhi misinya,” ujarnya.

    “Jika rezim di Iran membuat kesalahan dengan memulai babak baru eskalasi, kami wajib meresponsnya,” cetus Hagari dalam pernyataan berbahasa Inggris.

    “Pesan kami jelas: Semua pihak yang mengancam Negara Israel dan berusaha menyeret kawasan ini ke dalam eskalasi yang lebih luas, akan membayar harga yang mahal. Hari ini kami menunjukkan bahwa kami memiliki kemampuan dan tekad untuk bertindak tegas, dan kami siap, dalam menyerang dan bertahan, untuk membela Negara Israel dan rakyat Israel,” tegasnya.

    11. Iran Tegaskan Berhak Membela Diri

    Otoritas Iran mengatakan pihaknya “berhak dan berkewajiban” untuk mempertahankan diri, setelah serangan pembalasan Israel menghantam target-target militer di negara tersebut dan menewaskan dua tentara Teheran pada Sabtu (26/10).

    “Iran memiliki hak dan kewajiban untuk mempertahankan diri terhadap tindakan agresi asing,” tegas Kementerian Luar Negeri Iran dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (26/10/2024).

    Kementerian Luar Negeri Iran merujuk pada pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam pernyataannya tersebut.

    Menurut situs resmi PBB, pasal 51 mengatur ketentuan soal hak melekat untuk pertahanan diri individu atau kolektif jika terjadi serangan bersenjata terhadap anggota PBB, hingga Dewan Keamanan mengambil tindakan yang diperlukan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.

    Dalam pernyataannya, Kementerian Luar Negeri Iran menyebut serangan Israel terhadap wilayahnya sebagai pelanggaran hukum internasional, namun menegaskan Teheran “mengakui tanggung jawabnya terhadap perdamaian dan keamanan regional”.

    Halaman 2 dari 4

    (taa/lir)

  • Israel Serang Iran, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?

    Israel Serang Iran, Apa yang Diketahui Sejauh Ini?

    Teheran

    Israel mengatakan telah melancarkan “serangan tepat sasaran terhadap target militer” di Iran, dengan ledakan terdengar di ibu kota Teheran.

    Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan udara itu menargetkan sasaran militer Iran dan semua pesawat Israel telah kembali dengan selamat.

    “Beberapa saat lalu, IDF menyelesaikan serangan tepat dan terarah terhadap target militer di sejumlah wilayah di Iran,” kata sebuah pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).

    Pangkalan militer di wilayah barat dan barat daya ibu kota Iran menjadi sasaran, menurut kantor berita Iran yang dekat dengan Garda Revolusi negara tersebut. Namun media pemerintah Iran sejauh ini membantah adanya kerusakan nyata.

    IDF menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas “serangan terus menerus selama berbulan-bulan dari rezim Iran” dan setelah rangkaian rudal Iran menghantam Israel pada 1 Oktober lalu.

    Sementara kantor berita pemerintah Suriah mengatakan serangan udara Israel juga telah menyasar beberapa Lokasi militer di wilayah Suriah bagian tengah dan selatan.

    Israel belum mengomentari serangan di luar Iran, sejauh ini.

    Ledakan terdengar di Teheran

    Pejabat intelijen Iran mengatakan bahwa suara ledakan keras “bisa jadi berasal dari aktivasi sistem pertahanan udara Iran”, menurut kantor berita Reuters, mengutip stasiun televisi pemerintah.

    Televisi pemerintah Iran mengatakan operasi di dua bandara terus berlanjut seperti “normal”, menurut kantor berita AFP.

    Iran menangguhkan semua penerbangan pada 26 Oktober setelah Israel mengumumkan akan melakukan serangan di negara itu. Israel mengumumkan peluncuran “serangan tepat sasaran” terhadap target militer di Iran (AFP)

    IDF mengklaim pihaknya berada di balik “serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran.

    Belum diketahui situs apa saja yang telah diserang di Iran. Sejauh ini, Israel hanya mengatakan bahwa mereka melakukan serangan terhadap “target militer.”

    IDF mengatakan, “seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi”, karena “rezim di Iran dan proksinya di wilayah tersebut… tanpa henti menyerang Israel” sejak 7 Oktober 2023.

    “Kemampuan defensif dan ofensif kami dimobilisasi sepenuhnya,” kata IDF dalam keterangannya.

    “Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membela Negara Israel dan rakyat Israel,” tambahnya.

    Baca juga:

    Sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan pihaknya memahami bahwa Israel melancarkan serangan di Iran sebagai “latihan membela diri”.

    “Kami memahami bahwa Israel melancarkan serangan terarah terhadap sasaran militer di Iran sebagai latihan membela diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober,” kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada mitra berita BBC di AS, CBS.

    Serangan itu terjadi setelah Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel awal bulan ini. Israel mengatakan akan membalas tetapi tidak merinci kapan atau lokasi mana yang akan menjadi targetnya.

    Potret mendiang Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang disokong Iran (EPA)

    Israel telah menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan operasi Korps Garda Revolusi Iran, Quds, Brigjen Abbas Nilforoushan.

    Sejauh ini, media pemerintah Iran menganggap serangan tersebut tidak berhasil, yang menurut para ahli kepada BBC merupakan respons khas Iran setelah insiden semacam itu.

    Namun, para ahli memperingatkan, hal itu mungkin berubah jika laporan kerusakan parah atau kematian muncul.

    BBC

    BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

    Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

    BBC

    Iran ‘membayar harga’ atas serangan terbaru

    Dalam pernyataan terbarunya, juru bicara IDF, Danel Hagari mengatakan Iran telah “membayar harga” atas serangan terbarunya terhadap Israel.

    Ia mengatakan Israel melakukan “serangan tepat dan terarah terhadap target di berbagai wilayah di Iran”.

    Target-target ini mencakup fasilitas produksi rudal, susunan rudal permukaan-ke-udara, dan kemampuan udara lainnya, katanya.

    Ia mengatakan Israel memilih lokasi-lokasi ini dari “bank target yang luas”, dan bahwa Israel akan dapat “memilih target tambahan dan menyerangnya jika diperlukan”.

    “Ini adalah pesan yang jelas mereka yang mengancam Negara Israel akan membayar harga yang mahal,” tambahnya.

    Bagian cakrawala kota terlihat saat fajar setelah beberapa ledakan terdengar di Teheran pada 26 Oktober 2024 (Getty Images)

    Serangan lain di Suriah

    Ledakan juga terdengar di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, lapor kantor berita Reuters dan kantor berita AFP. Keduanya mengutip media televisi pemerintah Suriah.

    Serangan tersebut menargetkan lokasi militer di Suriah tengah dan selatan, menurut Reuters, mengutip kantor berita pemerintah Suriah, Sana.

    Pasukan pertahanan udara Suriah mencegat rudal dan menembak jatuhnya, kata TV pemerintah, menurut Reuters dan AFP.

    Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.

    Artikel ini akan terus diperbarui

    (nvc/nvc)

  • Serangan Roket Hizbullah Tewaskan 2 Orang di Israel

    Serangan Roket Hizbullah Tewaskan 2 Orang di Israel

    Tel Aviv

    Rentetan serangan roket Hizbullah menghantam wilayah Israel bagian utara. Sedikitnya dua orang tewas setelah mengalami luka-luka akibat serpihan roket yang dicegat sistem pertahanan Israel.

    Militer Israel dalam pernyataannya, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Sabtu (26/10/2024), menyebut rentetan proyektil dari Lebanon terdeteksi mengudara di bagian utara wilayahnya pada Jumat (25/10) waktu setempat. Tel Aviv menyebut serangan proyektil itu memakan korban jiwa.

    “Seorang pria berusia 22 tahun dan seorang wanita berusia 25 tahun dinyatakan meninggal dunia setelah mereka dibawa dalam kondisi kritis,” ucap juru bicara rumah sakit setempat.

    Pernyataan militer Israel menyebut sekitar 30 proyektil dari Lebanon telah dicegat di dekat kota Arab, Majd al-Krum di area Galilea, dengan serpihan proyektil yang ditembak jatuh itu berjatuhan ke darat.

    Dalam pernyataan terpisah pada Jumat (25/10) sore, militer Tel Aviv melaporkan ada 45 proyektil yang ditembakkan Hizbullah dan mengudara hingga ke wilayah Israel dari Lebanon.

    Hizbullah dalam pernyataannya mengklaim pasukannya menargetkan area Karmiel — merujuk pada kota dekat Majd al-Krum — dengan “salvo roket besar-besaran”.

    Juru bicara tim tanggap darurat Israel, Magen David Adom, Zaki Heller menuturkan sekitar tujuh orang mengalami luka-luka akibat serangan dari Lebanon.

    Hizbullah dan militer Israel terlibat serangan lintas perbatasan sejak Oktober tahun lalu, setelah perang berkecamuk di Jalur Gaza yang dipicu oleh serangan mengejutkan Hamas, sekutu Hizbullah.

    Eskalasi konflik antara kedua pihak terjadi pada akhir September, ketika Israel melancarkan serangan udara secara intensif terhadap Lebanon, yang diklaim menargetkan Hizbullah. Militer Tel Aviv juga melakukan operasi darat terhadap wilayah Lebanon bagian selatan, area operasional Hizbullah.

    Menurut data penghitungan AFP yang didasarkan pada data resmi otoritas Beirut, sedikitnya 1.580 orang tewas akibat rentetan serangan Israel di Lebanon sejak 23 September lalu, atau sejak eskalasi konflik terjadi. Sementara sedikitnya 92 orang dilaporkan tewas di kubu Israel akibat rentetan serangan Hizbullah.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/idh)

  • Tiap Serangan Bakal Dibalas Lebih Besar

    Tiap Serangan Bakal Dibalas Lebih Besar

    Jakarta

    Kepala Komandan Korps Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, mengatakan Israel tengah menyiapkan serangan ke Iran. Serangan itu sebagai balasan atas serangan Iran ke wilayah Israel pada 1 Oktober lalu.

    “Israel mungkin melancarkan serangan yang putus asa, terbatas, dan kecil sehingga mereka dapat mengatakan bahwa mereka telah merespons,” kata Ali Jafari kepada wartawan di Teheran dilansir Al Arabiya, Rabu (23/10/2024).

    Ali Jafari mengatakan Iran tidak akan tinggal diam. Dia menegaskan tiap serangan yang dilancarkan Israel akan dibalas pihaknya secara lebih besar.

    “Respons Iran akan bergantung pada intensitas serangan musuh. Serangan besar akan ditanggapi dengan respons yang lebih besar,” katanya.

    “Saya meyakinkan rakyat (Iran) bahwa Israel tidak akan mengambil tindakan signifikan,” tambahnya.

    Pada tanggal 1 Oktober, Iran meluncurkan 200 rudal ke Israel sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan Iran Abbas Nilforoushan di Beirut bulan lalu. Teheran juga mengatakan serangan rudal itu sebagai respons terhadap pembunuhan pemimpin Hamas Ismail Haniyeh di Teheran pada bulan Juli.

    Dilansir Anadolu Agency, Selasa (22/10), Israel tengah mempersiapkan serangan besar-besaran terhadap Iran, sebagai balasan atas serangan rudal pada 1 Oktober lalu. Tel Aviv juga mempersiapkan langkah untuk mengantisipasi serangan balik dari Teheran.

    “Israel sedang bersiap untuk melancarkan serangan besar terhadap Iran, dengan persiapan termasuk memperkuat pertahanan untuk mengantisipasi potensi apa pun respons Iran,” sebut pejabat Israel tersebut.

    (ygs/ygs)