Organisasi: Hizbullah

  • Israel Terus Gempur Lebanon, 33 Orang Tewas

    Israel Terus Gempur Lebanon, 33 Orang Tewas

    Jakarta

    Otoritas Lebanon mengatakan rentetan serangan Israel menewaskan 33 orang di negeri itu, di antaranya banyak yang telah mengungsi akibat konflik yang meningkat antara Israel dan kelompok Hizbullah.

    Serangan pada Selasa (12/11) waktu setempat tersebut tidak hanya menargetkan benteng pertahanan Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, ibu kota Lebanon, tetapi juga wilayah-wilayah lain di Lebanon.

    Dilansir Al Arabiya dan AFP, Rabu (13/11/2024), Kementerian Kesehatan mengatakan serangan terhadap sebuah kota di wilayah Chouf di selatan Beirut menewaskan sedikitnya 15 orang, merevisi jumlah korban sebelumnya yang meningkat dari 12 orang.

    “Serangan Israel terhadap Joun di distrik Chouf mengakibatkan… kematian 15 martir, termasuk delapan wanita dan empat anak-anak,” kata kementerian.

    Dua belas orang lainnya terluka dalam serangan itu, kata kementerian.

    Kantor berita Lebanon, National News Agency (NNA) melaporkan bahwa gedung yang digempur itu menampung orang-orang terlantar, yang melarikan diri dari serangan-serangan Israel dalam perangnya melawan Hizbullah.

    Kementerian Kesehatan mengatakan serangan lainnya di wilayah pegunungan Aley di timur Beirut menewaskan delapan orang.

  • 10 Update Perang Arab: 200 Roket Bom Israel-Kapal Perang AS Dirudal

    10 Update Perang Arab: 200 Roket Bom Israel-Kapal Perang AS Dirudal

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah masih terjadi. Bahkan perang tak hanya menyangkut serangan Israel ke Gaza dan Lebanon saja atau sebaliknya, tapi juga kekerasan lain yang di Laut Merah.

    Lalu apa saja updatenya? Berikut rangkuman CNBC Indonesia Rabu (13/11/2024).

    1.200 Roket Bombardir Israel

    Sekitar lebih dari 200 roket dilaporkan menyerang Israel. Hal ini terjadi Senin waktu setempat, dan sempat menimbulkan kebakaran di banyak titik.

    Mengutip pemberitaan laman Turki, TRT World, sebuah video memperlihatkan bagaimana petugas-petugas Israel berusaha memadamkan api di Israel utara, Haifa. Di gambar lain terlihat pula mobil-mobil gosong seperti terkena serangan.

    “Lebih dari 200 roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel,” muat laman itu.

    “Setidaknya tiga warga Israel terluka,” tambahnya.

    Hal sama juga diberitakan laman Inggris, Sky News. Dalam video yang diberikan roket menghantam dua mobil di Krayot dan membuat kebakaran hebat.

    Tentara memenuhi wilayah itu. Terlihat pula pecahan kaca dan bangunan di jalan area lokasi.

    Sementara itu, mengutip AFP, serangan juga terjadi Selasa. Sebanyak 10 lebih roket ditembakkan ke Israel, di mana dua orang dilaporkan tewas di kota utara, Nahariya.

    “Ini adalah malam yang sulit dan menyakitkan di Nahariya”, kata kotamadya tersebut dalam sebuah pernyataan, menyebut kedua pria tersebut sebagai Ziv Belfer, 52 tahun, dan Shimon Najam, 54 tahun.

    “Keduanya dinyatakan meninggal di tempat, di dekat gudang yang terkena hantaman langsung,” tambahnya.

    Sirine pun menggaung di Tel Aviv dan di bandara Ben Gurion. Hizbullah mengonfirmasi penembakan rudal ke pangkalan udara Israel di selatan Tel Aviv.

    2.Serangan Terbaru Israel di Gaza

    Israel masih melancarkan serangan di Gaza, Palestina, Selasa malam. Mengutip Al-Jazeera, drone Israel menyerang tenda-tenda pengungsi di Deir el-Balah, di Gaza bagian tengah.

    “Serangan pesawat nirawak Israel menghantam sebuah tenda. Kebakaran terjadi di kamp darurat tersebut,” muat laman itu.

    “Dua orang tewas. Beberapa anak termasuk di antara yang terluka,” tambahnya.

    Sumber media Al-Jazeera mengatakan setidaknya 63 orang tewas dalam serangan Israel di Gaza sejak fajar. Selasa, serangan udara Israel menghantam daerah yang penuh sesak di dekat Masjid Al Noor di Deir el-Balah barat, menewaskan sedikitnya enam orang.

    3.Serangan Terbaru Israel di Lebanon

    Serangan Isarel juga terjadi di Lebanon, kemarin.Setidaknya dalam catatan Al-Jazeera ada lima wilayah yang dihantam drone dan rudal serta serangan udara lain pasukan Zionis.

    “Di Joun, distrik Chouf, Gunung Lebanon sebanyak 12 tewas, delapan luka-luka. Di Roumine, provinsi Nabatieh sebanyak dua tewas, dua luka-luka,” tulis laman itu.

    “Di Hermel, provinsi Baalbek-Hermal sebanyak satu tewas, delapan luka-luka. Lalu Baalchmay, Gunung Lebanon sebanyak delapan tewas, lima luka-luka. Lalu Tefahta, Provinsi Selatan sebanyak lima tewas,” tambahnya.

    AFP melaporkan setidaknya 33 orang tewas dalam sehari di Lebanon, Selasa. Lebih dari 3.300 orang telah tewas di Lebanon sejak bentrokan dimulai tahun lalu, dan semakin besar ketika perang dideklarasikan Israel di September.

    4.PBB: Tak Ada Tempat yang Aman di Gaza

    PBB mengadakan pertemuan untuk membahas situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Termasuk risiko kelaparan yang akan segera terjadi di daerah kantong pantai tersebut.

    Asisten sekretaris jenderal PBB untuk hak asasi manusia (HAM) Ilze Brand Kehris, menegaskan ini kepada Dewan Keamanan (DK) PBB. Mereka adalah pengungsi perang Israel termasuk wanita hamil, anak-anak, orang tua, dan penyandang disabilitas.

    “Serangan Israel terhadap tempat penampungan dan bangunan tempat tinggal terus menewaskan warga sipil dalam jumlah yang tidak masuk akal, baik pria, wanita, maupun anak-anak,” kata Kehris.

    “Serangan terhadap apa yang disebut zona aman ini membuktikan bahwa tidak ada tempat yang aman di Gaza,” tegasnya.

    “Pemantauan oleh kantor kami menunjukkan bahwa tingkat pembunuhan dan cedera warga sipil yang belum pernah terjadi sebelumnya ini merupakan konsekuensi langsung dari pilihan metode dan sarana perang partai tersebut dan kegagalan mereka untuk mematuhi prinsip-prinsip dasar hukum humaniter internasional,” tambahnya.

    5.PBB Kutuk Perang Gaza: Kejahatan Internasional Paling Serius

    Seorang pejabat tinggi PBB mengutuk “kekejaman harian” di Gaza. Ia menggambarkan “tindakan yang mengingatkan pada kejahatan internasional paling serius” saat Israel melanjutkan pemboman hariannya di wilayah Palestina.

    “Warga sipil diusir dari rumah mereka dan dipaksa menyaksikan anggota keluarga mereka terbunuh, dibakar, dan dikubur hidup-hidup di Gaza,” kara kepala sementara badan kemanusiaan PBB (OCHA), Joyce Msuya, berbicara ke DK PBB, menggambarkan Gaza yang disebutnya “gurun puing”.

    “Apa perbedaannya, dan tindakan pencegahan apa yang diambil, jika lebih dari 70% perumahan warga sipil rusak atau hancur?” kata Msuya mengutip AFP.

    “Kita menyaksikan tindakan yang mengingatkan pada kejahatan internasional paling serius,” tambahnya.

    “Kekejaman yang kita lihat setiap hari di Gaza tampaknya tidak ada batasnya.”

    Komentar Msuya muncul di tengah kampanye Israel di Gaza utara yang ia gambarkan sebagai “versi yang semakin intensif, ekstrem, dan dipercepat dari kengerian tahun lalu”. Pertemuan dk yang dibahas Msuya difokuskan pada laporan terbaru yang didukung PBB yang memperingatkan tentang “kemungkinan besar kelaparan yang akan segera terjadi”.

    6.Duta Besar AS di Israel Pilihan Trump

    Pemenang pemilu Amerika Serikat (AS), Donald Trump, dilaporkan telah menunjuk mantan Gubernur Arkansas Mike Huckabee sebagai duta besar AS untuk Israel. Ia adalah seorang Kristen evangelis dan disebut Al-Jazeera sebagai pendukung setia Israel dan pembela permukiman ilegal Yahudi di Palestina, bahkan mendukung aneksasi Israel di Tepi Barat.

    Huckabee sendiri sebelumnya telah mengkritik pemerintahan pentahana saat ini, Joe Biden, karena memberikan “tekanan ringan” pada Israel untuk memoderasi tindakannya dalam perang di Gaza. Huckabee dilaporkan telah memimpin kunjungan kelompok tur berbayar ke Israel selama bertahun-tahun, sering mengiklankan perjalanan tersebut di outlet berita yang condong ke konservatif.

    “Jika seseorang pro-Israel, bagaimana Anda bisa pro-Biden karena pemerintahan Biden telah menjelaskan dengan sangat jelas bahwa mereka akan memberikan konsesi kepada Hamas,” kata Huckabee dalam sebuah wawancara pada bulan Maret di News Nation.

    7.AS Godok ‘Sanksi’ ke Kelompok Pendukung Palestina

    Di sisi lain, AS dilaporkan tengah menggodok undang-undang baru yang akan menyasar kelompok pro-Palestina. Mengutip AFP, anggota parlemen AS akan memberikan suara pada RUU yang akan memberikan Departemen Keuangan kewenangan luas untuk mencabut status bebas pajak organisasi nirlaba yang dianggap mendukung “terorisme”, yang menimbulkan kekhawatiran bahwa undang-undang tersebut akan digunakan untuk melawan kelompok pro-Palestina dan kelompok hak asasi lainnya.

    RUU itu pertama kali diperkenalkan sebagai respons terhadap protes kampus yang meluas terhadap perang Israel di Gaza. Di mana beberapa kelompok solidaritas Palestina dicap sebagai “pro-Hamas” oleh politisi dan media berita pro-Israel.

    Para pendukung hak-hak sipil telah secara luas mengutuk RUU yang diusulkan tersebut. Dalam surat yang ditandatangani oleh lebih dari 100 kelompok pada bulan September, mereka memperingatkan bahwa RUU tersebut “menimbulkan kekhawatiran konstitusional yang signifikan”.

    “Karena RUU tersebut memberikan kewenangan sepihak yang sangat besar kepada Menteri Keuangan, RUU tersebut menimbulkan risiko tinggi penegakan hukum yang dipolitisasi dan diskriminatif,” tegas mereka.

    Sementara itu, terpilihnya kembali Trump sebagai Presiden juga menjadi masalah lain. Implikasi undang-undang yang berpotensi luas menjadi semakin mendesak setelah kemenangannya dalam pemilihan umum AS minggu lalu.

    “Ini merupakan ancaman yang jauh lebih nyata saat ini,” kata penasihat kebijakan senior di American Civil Liberties Union, Kia Hamadanchy.

    “Kita tahu bahwa Trump akan menjadi presiden. Saya tidak tahu apakah ini saatnya untuk memberinya wewenang tambahan,” tegasnya.

    8.Israel Tak Melanggar Hukum?

    AS mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel tidak melanggar hukum terkait jumlah bantuan yang masuk ke Gaza. Tetapi Washington menyerukan kemajuan lebih lanjut, sebulan setelah pemerintahan Biden yang akan lengser, mengancam akan menahan sejumlah dukungan militer.

    “Kami belum membuat penilaian bahwa mereka melanggar hukum AS,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Vedant Patel.

    “Situasi kemanusiaan secara keseluruhan di Gaza masih belum memuaskan,” tambahnya.

    “Namun dalam konteks surat tersebut, ini bukan tentang apakah kami menemukan sesuatu yang memuaskan atau tidak; ini tentang tindakan apa yang kami lihat,” ujarnya lagi.

    Ia pun mengklaim AS telah melihat “beberapa kemajuan” Israel dalam mengizinkan masuknya bantuan. Termasuk pembukaan penyeberangan baru ke Gaza.

    “Setelah periode 30 hari ini berakhir, kami terus menilai dan mengevaluasi, dan jika kami tidak melihat kemajuan yang konsisten, jika kami tidak melihat hasilnya di lapangan, maka kami tentu saja akan membuat penilaian yang tepat tentang kepatuhan mereka terhadap hukum internasional,” katanya.

    9.Hamas Sebut AS Pelaku Genosida Gaza

    Kelompok militan Palestina Hamas mengecam AS, Selasa. Ini atas keterlibatannya dalam “perang genosida” di Jalur Gaza setelah Washington mengatakan Israel tidak melanggar hukum AS terkait jumlah bantuan yang masuk ke wilayah tersebut.

    “Hamas mengecam klaim Washington bahwa Israel “mengambil tindakan untuk memperbaiki situasi kemanusiaan di Gaza,” katanya dimuat AFP.

    “Konfirmasi kemitraan penuh pemerintahan Presiden (Joe) Biden dalam perang genosida brutal terhadap rakyat kami,” tambahnya.

    10.Kapal Perang AS Diserang

    Pentagon mengonfirmasi serangan Houthi Yaman ke dua kapal perang AS. Dua kapal perusak AS dibombardir dengan pesawat nirawak dan rudal saat mereka melewati Selat Bab al-Mandeb.

    Meski begitu, Pentagon mengatakan pihaknya bisa mengalahkan kapal perang tersebut. Kala tidak rusak dan tak ada personil terluka.

    “Kapal-kapal tersebut “diserang oleh sedikitnya delapan sistem udara nirawak serang satu arah, lima rudal balistik antikapal, dan tiga rudal jelajah antikapal, yang berhasil dilawan dan dikalahkan”, kata juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder dikutip AFP.

    Houthi telah menargetkan kapal-kapal di Laut Merah dan Teluk Aden sejak November 2023 dalam serangan yang mereka katakan sebagai bentuk solidaritas dengan warga Palestina di Gaz. Ini menjadi tantangan keamanan internasional yang signifikan yang mengancam jalur pelayaran utama.

    AS dan negara-negara lain telah mengerahkan kapal-kapal militer untuk membantu melindungi pengiriman dari serangan Houthi. Tetapi pengakuan atas serangan yang secara langsung menargetkan kapal-kapal perang Amerika jarang terjadi.

    (sef/sef)

  • Israel Serang Desa di Wilayah Pegunungan Lebanon, 23 Orang Tewas

    Israel Serang Desa di Wilayah Pegunungan Lebanon, 23 Orang Tewas

    Jakarta

    Israel kembali menyerang Lebanon. Kali ini dia menyerang dua desa yang berada di wilayah pegunungan Lebanon, sebanyak 23 orang tewas akibat serangan itu.

    Dilansir BBC, Rabu (13/11/2024), 23 orang dilaporkan meninggal dunia dalam serangan udara yang dilakukan Israel. Kementerian Lebanon mengatakan Israel menyerang dua rumah di Lebanon Tengah yang dijadikan tempat tinggal keluarga pengungsi.

    15 orang korban adalah perempuan dan anak-anak tewas di Joun (nama wilayah di Lebanon). Kemudian delapan orang lainnya tewas di dekat Baalchmay.

    Kedua desa tersebut berada di wilayah pergunungan Lebanon dan di luar wilayah di mana kelompok bersenjata Hizbullah sering berada di sana.

    Militer Israel mengatakan pihaknya sedang menyelidiki serangan tersebut, yang terjadi setelah mereka menyerang sejumlah sasaran Hizbullah di pinggiran selatan Beirut.

    Sementara itu, dua orang tewas akibat tembakan roket Hizbullah di kota Nahariya, Israel utara.

    Diketahui, hal ini terjadi sehari setelah menteri pertahanan Israel mengesampingkan gencatan senjata dengan Hizbullah sampai tujuan perangnya tercapai. Militer Israel melancarkan serangan terhadap Hizbullah setelah hampir setahun pertempuran lintas batas yang dipicu oleh perang di Gaza.

    (zap/yld)

  • Israel Gempur Sejumlah Wilayah di Lebanon, 29 Orang Tewas

    Israel Gempur Sejumlah Wilayah di Lebanon, 29 Orang Tewas

    Jakarta

    Israel melancarkan serangan di sejumlah wilayah Lebanon. Dalam serangan terbarunya ini ada 29 orang dilaporkan tewas.

    Dilansir AFP, Rabu (13/11/2024), serangan Israel ini terjadi pada Selasa (12/11) waktu setempat. Serangan di daerah selatan Beirut menewaskan setidaknya 12 orang.

    “Serangan musuh Israel terhadap Joun…menewaskan 12 orang dan melukai delapan orang,” bunyi keterangan Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Kantor Berita Nasional (NNA) mengatakan bangunan itu menampung para pengungsi yang melarikan diri dari pemboman Israel dalam perang melawan Hizbullah.

    Kementerian Kesehatan Lebanon juga menyebut Israel melakukan serangan di wilayah pegunungan Aley. Serangan itu menewaskan delapan orang di lokasi.

    Sebuah sumber keamanan mengatakan kepada AFP bahwa serangan itu mengenai sebuah rumah yang menjadi tempat orang-orang mengungsi. Di bagian selatan negara itu, Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan serangan di kota Tefahta dan Roumin menewaskan tujuh orang.

    Serangan juga terjadu di wilayah Hermel di Lembah Bekaa di timur negara yang berbatasan dengan Suriah dan menewaskan dua orang lainnya.

    (ygs/ygs)

  • Potret Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Iron Dome Kebobolan Lagi?

    Potret Hizbullah Hujani Israel dengan Roket, Iron Dome Kebobolan Lagi?

    `;
    });

    let elem = document.querySelector(“#samsung”);

    elem.innerHTML = elem.innerHTML + html;
    }
    })
    .catch(function (err) {
    // There was an error
    console.warn(“Something went wrong.”, err);
    });
    }

    (function () {
    // panggil fungsi fetch Data G20
    // pastikan memanggil fungsi fetch dengan nama yg sudah didefine di atas
    fetchData20();
    })();

  • Israel Tegaskan Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon

    Israel Tegaskan Tak Akan Ada Gencatan Senjata di Lebanon

    Tel Aviv

    Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, mengatakan tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon hingga tujuan perang tercapai. Katz yang baru saja dilantik sebagai Menhan ini, menegaskan Tel Aviv akan terus menyerang Hizbullah di Lebanon dengan kekuatan penuh.

    Penegasan itu, seperti dilansir Reuters dan The Times of Israel, Selasa (12/11/2024), disampaikan oleh Katz setelah menggelar rapat dengan jajaran petinggi militer Israel. Katz baru saja dilantik sebagai Menhan Israel untuk menggantikan Yoav Gallant yang dipecat Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu.

    “Tidak akan ada gencatan senjata dan tidak ada jeda (pertempuran) di Lebanon,” tegas Katz dalam pernyataannya via media sosial X.

    Lebih lanjut, Katz mengatakan bahwa operasi ofensif Israel “harus terus berlanjut untuk melemahkan kemampuan Hizbullah dan mencapai hasil kemenangan”.

    “Kita akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga tujuan perang tercapai,” cetusnya.

    “Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin haknya untuk menegakkan dan mencegah terorisme secara mandiri, memastikan tujuan perang di Lebanon tercapai, termasuk melucuti persenjataan Hizbullah, mendorong mereka keluar dari Sungai Litani, dan mengizinkan penduduk wilayah utara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman,” ujar Katz.

    Sungai Litani merupakan sungai yang mengalir melintasi wilayah Lebanon bagian selatan, yang berjarak sekitar 30 kilometer sebelah utara perbatasan Israel.

  • Taiwan Tegaskan Tak Terlibat Ledakan Pager Mematikan di Lebanon, Kasus Ditutup

    Taiwan Tegaskan Tak Terlibat Ledakan Pager Mematikan di Lebanon, Kasus Ditutup

    Bisnis.com, JAKARTA – Taiwan telah menutup penyelidikan terkait insiden ledakan pager di Lebanon pada September yang menyebabkan sejumlah korban, termasuk anggota kelompok Hizbullah.

    Melansir dari Chanel News Asia, Selasa (12/11/2024) kasus ini bermula ketika sebuah pager yang diketahui memakai nama merek Gold Apollo yang terdaftar di Taiwan, meledak di Lebanon. 

    Media Israel melaporkan bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengonfirmasi tanggung jawab atas serangan tersebut, meskipun ada penolakan dari pejabat pertahanan dan politik yang menentang operasi itu.

    Penyelidikan awal menyebutkan bahwa pager yang meledak tersebut diproduksi oleh sebuah perusahaan bernama Frontier Group Entity, yang memiliki izin untuk menggunakan merek dagang Apollo milik Gold Apollo. Namun, jaksa Taiwan menegaskan bahwa Gold Apollo tidak terlibat dalam pembuatan pager tersebut, yang diproduksi di luar Taiwan.

    Jaksa Taipei menyatakan dalam pernyataan resmi bahwa mereka telah melakukan penyelidikan mendalam dan tidak menemukan bukti keterlibatan produsen atau individu Taiwan dalam kegiatan ilegal, termasuk pelanggaran Undang-Undang Anti-Pendanaan Terorisme. 

    “Tidak ada bukti konkret tentang kegiatan kriminal yang ditemukan dalam kasus ini, juga tidak ada individu tertentu yang terlibat dalam kegiatan kriminal apa pun, setelah penyelidikan menyeluruh,” ujar Jaksa.

    Penyelidikan sebelumnya juga mencakup pemeriksaan terhadap presiden dan pendiri Gold Apollo, Hsu Ching-kuang, serta seorang karyawan bernama Teresa Wu, yang berfungsi sebagai penghubung dengan Frontier Group Entity.

    Meskipun Wu terlibat dalam komunikasi dengan perusahaan tersebut, jaksa tidak menemukan bukti yang mengaitkannya dengan pengetahuan atau partisipasi dalam insiden ledakan.

    Sumber-sumber juga menyebutkan bahwa perusahaan Gold Apollo tidak memiliki keterlibatan langsung dalam produksi atau distribusi perangkat tersebut, yang telah dikirim dan dipasarkan oleh Frontier Group.

    Sejauh ini, Gold Apollo belum memberikan komentar lebih lanjut mengenai penutupan kasus ini setelah pernyataan resmi dikeluarkan oleh jaksa.

  • Menlu Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina: Tak Realistis!

    Menlu Israel Tolak Pembentukan Negara Palestina: Tak Realistis!

    Tel Aviv

    Menteri Luar Negeri (Menlu) Israel yang baru, Gideon Saar, menolak pembentukan negara Palestina di tengah perang yang terus berkecamuk di Jalur Gaza. Saar menilai pembentukan negara Palestina bukanlah tujuan yang “realistis”.

    Pernyataan itu disampaikan Saar yang baru dilantik, ketika menjawab pertanyaan wartawan mengenai pembentukan negara Palestina dengan imbalan normalisasi hubungan antara Israel dan negara-negara Arab.

    “Saya pikir posisi ini tidak realistis saat ini dan kita harus realistis,” ucap Saar seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Selasa (12/11/2024).

    Saar menyebut negara Palestina nantinya akan menjadi “negara Hamas”, merujuk pada kelompok militan Palestina yang menguasai Jalur Gaza dan berperang melawan Israel selama lebih dari setahun terakhir.

    Upaya normalisasi antara Israel dengan negara-negara Arab merupakan bagian Perjanjian Abraham 2020 yang diawasi oleh mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, dan prosesnya bisa dilanjutkan setelah dia kembali ke Gedung Putih pada Januari mendatang.

    Pernyataan Saar itu disampaikan ketika para pemimpin negara-negara Arab dan Muslim sedang berkumpul di Arab Saudi untuk menghadiri pertemuan puncak membahas perang di Jalur Gaza dan Lebanon, di mana Israel juga memerangi Hizbullah, sekutu Hamas.

    Kementerian Luar Negeri Saudi mengumumkan rencana pertemuan puncak itu pada akhir Oktober lalu dalam pertemuan, yang juga digelar di Riyadh, yang membahas “aliansi internasional” baru untuk mendorong pembentukan negara Palestina.

  • Keras! Pangeran MBS Tuding Israel Telah Lakukan Genosida di Gaza

    Keras! Pangeran MBS Tuding Israel Telah Lakukan Genosida di Gaza

    Riyadh

    Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS) mengutuk tindakan Israel di Gaza yang disebutnya sebagai ‘genosida’. Ini merupakan kritik paling keras terhadap Israel dari seorang pejabat Saudi sejak dimulainya perang di Gaza.

    Dilansir BBC dan Al Arabiya, Selasa (12/11/2024), MBS berbicara di pertemuan puncak para pemimpin Muslim dan Arab. Dia juga mengkritik serangan Israel terhadap Lebanon dan Iran.

    “Kerajaan memperbarui kecamannya dan penolakan tegas terhadap genosida kolektif yang dilakukan Israel terhadap Palestina,” kata MBS.

    Sebagai tanda membaiknya hubungan antara Riyadh dan Teheran, dia memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan ke tanah Iran. Pemimpin de facto Saudi itu bergabung dengan para pemimpin lain yang hadir untuk menyerukan penarikan total Israel dari Tepi Barat dan Gaza, Palestina.

    Menteri Luar Negeri Arab Saudi mengatakan perang di Gaza tidak berhenti karena ‘kegagalan masyarakat internasional’. Dia juga menuduh Israel menyebabkan kelaparan di wilayah tersebut.

    “Kegagalan utama masyarakat internasional adalah mengakhiri konflik langsung dan mengakhiri agresi Israel,” ujar Menlu Saudi, Pangeran Faisal Bin Farhan Al-Saud.

    Perang di Gaza diklaim Israel sebagai balasan atas serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menyebabkan 1.200 orang tewas dan 251 lainnya disandera. Israel meluncurkan serangan militer yang diklaim untuk menghancurkan Hamas. Serangan Israel telah menewaskan lebih dari 43.400 orang di Gaza.

    Bulan lalu, Knesset meloloskan RUU untuk melarang UNRWA atau badan pengungsi Palestina PBB untuk beroperasi di Israel dan menduduki Yerusalem Timur. Israel menuduh organisasi tersebut berkolusi dengan Hamas.

    Beberapa negara, termasuk Amerika Serikat (AS) dan Inggris, telah menyatakan keprihatinan serius tentang langkah yang membatasi kemampuan badan tersebut untuk mentransfer bantuan ke Gaza.

    Pertemuan puncak itu juga digelar usai Donald Trump ke Gedung Putih. Para pemimpin di kawasan Timur Tengah menyadari kedekatan Trump dengan Israel, tetapi mereka juga memiliki hubungan baik dengannya.

    Negara-negara di kawasan Teluk ingin Trump menggunakan pengaruhnya dan kegemarannya membuat kesepakatan untuk mengakhiri konflik di wilayah tersebut. Di Arab Saudi, Trump dipandang jauh lebih baik daripada Presiden AS Joe Biden, tetapi rekam jejaknya di Timur Tengah beragam.

    Dia menyenangkan Israel dan membuat marah dunia Muslim dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel serta aneksasi Dataran Tinggi Golan yang diduduki. Dia juga mengamankan Perjanjian Abraham pada tahun 2020 yang membuat UEA, Bahrain, dan Maroko menjalin hubungan diplomatik penuh dengan Israel dan Sudan setuju untuk melakukannya.

    Salah satu tajuk rencana di surat kabar terkemuka Saudi hari ini membuat judul ‘Era harapan baru. Kembalinya Trump dan janji stabilitas’.

    Lihat Video ‘Hizbullah Bombardir Haifa Israel dengan Lebih dari 80 Roket’:

    (haf/haf)

  • Puing Rudal Jatuh di Dekat Yerusalem, Picu Kebakaran

    Puing Rudal Jatuh di Dekat Yerusalem, Picu Kebakaran

    Yerusalem

    Para petugas pemadam kebakaran Israel sedang berusaha memadamkan kebakaran di wilayah Yerusalem bagian barat. Kebakaran itu diduga disebabkan oleh puing rudal atau aktivitas pencegatan rudal yang terdeteksi mengudara di wilayah tersebut.

    Kebakaran itu, seperti dilansir AFP dan The Times of Israel, Senin (11/11/2024), terjadi di area Beit Shemesh pada Senin (11/11) waktu setempat.

    “Bersamaan dengan operasi pemadaman, para petugas pemadam kebakaran melakukan pemindaian tambahan di area tersebut, untuk menyingkirkan kemungkinan kebakaran tambahan dan kerusakan akibat serpihan rudal atau pencegat rudal,” demikian pernyataan Dinas Pemadam Kebakaran Yerusalem.

    Angkatan Bersenjata Israel (IDF), dalam pernyataan terpisah, melaporkan pertahanan udaranya telah mencegat rudal yang ditembakkan dari wilayah Yaman pada Senin (11/11) pagi waktu setempat.

    IDF menyebut rudal itu berhasil ditembak jatuh di luar wilayah udara Israel. Tidak disebutkan lebih lanjut soal sumber atau kelompok di balik peluncuran rudal itu.

    Hanya disebutkan bahwa serpihan rudal yang ditembak jatuh itu sempat memicu diaktifkannya sirene peringatan serangan udara di dekat Yerusalem.

    Laporan militer Israel menyebut pecahan logam dari rudal pencegat mendarat di area Beit Shemesh, kemudian memicu kebakaran kecil.

    Lihat juga Video ‘Rekaman Dashcam Detik-detik Rudal Hizbullah Mendarat di Rumah Warga Israel’: