Organisasi: Hizbullah

  • 2 Tentara Lebanon Tewas dalam Serangan Israel di Hasbaya

    2 Tentara Lebanon Tewas dalam Serangan Israel di Hasbaya

    Beirut

    Israel melancarkan serangan ke kota Hasbaya, Lebanon. Tentara Lebanon menyebut serangan Israel itu menewaskan dua prajuritnya.

    “Musuh Israel secara langsung menargetkan pusat militer di Mari di daerah Hasbaya, menyebabkan kematian salah satu tentara dan melukai tiga lainnya, salah satunya berada dalam kondisi kritis,” kata militer Lebanon dalam sebuah pernyataan, dilansir AFP, Senin (18/11/2024).

    Serangan Israel ke Hasbaya terjadi pada Minggu (17/11) kemarin. Militer Lebanon menuduh Israel secara langsung menargetkan posisi mereka di Lebanon selatan di mana militer Israel memerangi Hizbullah.

    Tak lama kemudian, militer Lebanon mengumumkan ‘tentara kedua’ tewas karena luka-lukanya.

    Untuk diketahui, tembakan Israel telah menewaskan lebih dari selusin tentara Lebanon sejak perang habis-habisan antara Israel dan kelompok Hizbullah yang didukung Iran meletus pada September lalu.

    (fas/fas)

  • 2 Bom Suar Mendarat di Dekat Rumah Netanyahu, 3 Orang Ditangkap

    2 Bom Suar Mendarat di Dekat Rumah Netanyahu, 3 Orang Ditangkap

    Jakarta

    Dua bom suar mendarat di dekat kediaman Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di kota Caesarea pada Sabtu waktu setempat. Usai kejadian itu, sebanyak 3 orang ditangkap.

    “Dua suar mendarat di halaman luar kediaman perdana menteri,” kata polisi dan badan keamanan internal Shin Bet dalam sebuah pernyataan bersama, dilansir AFP, Minggu (17/11/2024).

    Saat insiden itu terjadi, Netanyahu tidak ada di rumah. Israel juga melakukan penyelidikan atas kejadian itu.

    “Perdana menteri dan keluarganya tidak berada di rumah pada saat insiden itu,” ujar mereka menambahkan.

    “Penyelidikan telah dibuka. Ini adalah insiden serius dan eskalasi yang berbahaya,” bunyi pernyataan itu.

    Sementara itu, Presiden Israel Isaac Herzog mengutuk insiden tersebut. Herzog memperingatkan terhadap peningkatan kekerasan di ruang publik.

    Insiden tersebut terjadi setelah serangan pesawat nirawak yang menargetkan tempat tinggal yang sama pada tanggal 19 Oktober, yang kemudian diklaim oleh kelompok militan yang didukung Iran, Hizbullah.

    Netanyahu saat itu menuduh Hizbullah berusaha membunuh dia dan istrinya.

    3 Orang Ditangkap

    “Tiga tersangka ditangkap semalam karena keterlibatan mereka dalam insiden” yang terjadi Sabtu malam,” kata polisi dalam sebuah pernyataan.

    Polisi menambahkan ketiga tersangka akan diinterogasi bersama dengan badan keamanan internal Shin Bet.

    Pernyataan itu menambahkan bahwa pengadilan memerintahkan larangan menerbitkan detail investigasi atau identitas tersangka selama 30 hari.

    Juru bicara parlemen Israel, Amir Ohana, menuduh pengunjuk rasa antipemerintah berada di balik insiden tersebut.

    “Tulisan itu terpampang di dinding, di jalan, dalam pesan-pesan yang menghasut, dan dalam demonstrasi,” katanya, merujuk pada protes antipemerintah yang meletus pada awal tahun 2023.

    “Jika kecurigaan itu benar dan aktivis berada di balik penembakan suar di kediaman perdana menteri, harus dikatakan dengan jelas: ini bukan protes, ini terorisme,” ujar mantan anggota kabinet perang dan tokoh oposisi Benny Gantz itu menulis di X.

    (yld/knv)

  • Israel Serang Beirut Usai Hizbullah Tembakkan Roket ke Haifa

    Israel Serang Beirut Usai Hizbullah Tembakkan Roket ke Haifa

    Jakarta

    Israel kembali menyerang Beirut selatan, Lebanon hari ini. Militer Israel menyebut pihaknya menargetkan kelompok Hizbullah, serangan itu merupakan serangan balasan usai kelompok yang didukung Iran itu mengaku menembaki pangkalan Israel di sekitar kota Haifa.

    Dilansir AFP, Minggu (17/11/2024), kolom asap mengepul di pinggiran selatan ibu kota Beirut. Rekaman AFPTV menunjukkan kepulan asap itu terlihat, menyusul sebelumnya ada peringatan dari militer Israel terhadap warga sipil untuk mengungsi dari tiga wilayah.

    Serangan itu terjadi setelah militer Israel melaporkan “serangan roket hebat” di Haifa pada Sabtu malam. Akibat serangan itu, sebuah sinagoge terkena serangan dan melukai dua warga sipil.

    Sementara militer Israel menyebut Hizbullah menembakkan sekitar 80 proyektil ke Israel pada hari Sabtu.

    3 Tersangka Ditangkap

    Polisi di Israel mengatakan tiga tersangka ditangkap setelah dua suar mendarat di dekat kediaman Perdana Menteri Benjamin Netanyahu di kota Caesarea, selatan Haifa. Saat serangan itu terjadi, Netanyahu disebut tidak ada di rumah.

    Insiden itu terjadi sekitar sebulan setelah sebuah pesawat tanpa awak menargetkan kediaman yang sama, yang diklaim oleh Hizbullah.

    (yld/knv)

  • Dua Tokoh Jihad Islam Palestina Tewas Terbunuh Serangan Israel

    Dua Tokoh Jihad Islam Palestina Tewas Terbunuh Serangan Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Dua tokoh senior Jihad Islam dikabarkan tewas terbunuh akibat serangan Israel di Suriah pada Kamis (16/11/2024). Hal itu diungkaokan sebuah sumber dari kelompok Palestina yang telah berperang melawan Israel di Gaza bersama Hamas.

    Sumber tersebut mengatakan kepada AFP pada hari Sabtu bahwa Abdel Aziz Minawi, anggota biro politik Jihad Islam, dan kepala hubungan luar negeri kelompok tersebut, Rasmi Abu Issa, terbunuh dalam serangan di Qudsaya, di daerah Damaskus.

    Sumber yang sama juga mengatakan bahwa serangan tersebut menargetkan sebuah bangunan yang menjadi kantor kelompok tersebut di Suriah, juga menewaskan seorang anggota Jihad Islam lainnya.

    Pihak berwenang Israel, yang jarang mengomentari serangan-serangan individu di Suriah, mengaku bertanggung jawab atas serangan pada hari Kamis itu, dengan mengatakan bahwa mereka menargetkan Jihad Islam.

    Dihubungi oleh AFP pada hari Sabtu, tentara Israel menolak untuk mengomentari kematian kedua pemimpin tersebut.

    Serangan Israel pada hari Kamis di dan sekitar Damaskus menewaskan 23 orang, menurut kelompok pemantau perang Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, yang memiliki jaringan sumber-sumber di dalam Suriah.

    Tiga belas orang, termasuk warga sipil dan pejuang yang didukung Iran, tewas dalam serangan di distrik kelas atas Damaskus, Mazzeh, kata Observatorium, dan menambahkan bahwa serangan di pinggiran ibukota menewaskan 10 militan Jihad Islam.

    Media pemerintah Suriah mengatakan Israel kembali menyerang distrik Mazzeh pada hari Jumat.

    Serangan-serangan yang dituduhkan atau diklaim oleh Israel telah meningkat di Suriah, termasuk di daerah-daerah dekat perbatasan Lebanon, terutama menargetkan benteng-benteng pertahanan Hizbullah Lebanon.

    (pgr/pgr)

  • Bertubi Desakan ke Israel untuk Gencatan Senjata di Lebanon dan Gaza

    Bertubi Desakan ke Israel untuk Gencatan Senjata di Lebanon dan Gaza

    RI Sampaikan Dukungan Gencatan Senjata

    Dukungan agar Israel melakukan gencatan senjat di Gaza juga disampaikan Presiden Prabowo Subianto. Prabowo juga menyampaikan keinginan ini ke Presiden AS Joe Biden.

    “Para pemimpin menggarisbawahi bahwa pemulihan dan rekonstruksi Gaza di masa depan akan bergantung pada keterlibatan berkelanjutan dari komunitas internasional. Kedua pemimpin tetap berkomitmen pada negara Palestina yang layak dan merdeka,” demikian bunyi pernyataan bersama usai pertemuan Biden-Prabowo yang diunggah di situs resmi White House, Rabu (13/11).

    Biden dan Prabowo juga mendukung solusi dua negara. Menurutnya, setiap tindakan sepihak yang merusak prospek solusi dua negara, termasuk perluasan permukiman Israel dan ekstremisme kekerasan di semua pihak harus diakhiri.

    “Serta masalah keamanan Israel sebagai bagian dari solusi dua negara yang memungkinkan warga Israel dan Palestina untuk hidup dalam perdamaian yang adil, langgeng, dan aman. Para pemimpin menggarisbawahi perlunya mencegah konflik meningkat dan menyebar lebih jauh ke wilayah tersebut,” ujarnya.

    WASHINGTON, DC – NOVEMBER 12: U.S. President Joe Biden (R) meets with President of Indonesia Prabowo Subianto in the Oval Office of the White House on November 12, 2024 in Washington, DC. The two leaders met to discuss the strengthening of U.S.-Indonesian cooperation as part of the comprehensive strategic partnership. Alex Wong/Getty Images/AFP (Photo by ALEX WONG / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) Foto: Getty Images via AFP/ALEX WONG

    Selain itu, Biden dan Prabowo juga memberikan penegasan bahwa sangat penting untuk mencapai resolusi diplomatik di Lebanon. Keduanya berkomitmen meneruskan kerja sama pengiriman bantuan ke Gaza.

    “Berangkat dari kerja sama yang sukses dalam pengiriman bantuan kemanusiaan dari Indonesia ke Gaza pada bulan April, Presiden Biden dan Presiden Subianto juga berkomitmen untuk memperluas kerja sama dalam menangani kondisi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza. Para pemimpin berjanji untuk bekerja sama memfasilitasi evakuasi medis anak-anak Palestina agar dapat menerima perawatan kritis, dan berkomitmen untuk mendukung kegiatan kemanusiaan dan pemulihan awal di lapangan di Gaza,” ujarnya.

    Hamas Siap Gencatan Senjata

    Hamas sendiri sudah menyampaikan respons mengenai upaya gencatan senjata. Hamas menyatakan bersedia gencatan senjata, asal Israel tidak mengingkari isi proposal gencatan senjata yang telah disepakati.

    Hamas bahkan mendesak pemerintah AS yang sekarang dan yang akan datang yakni Donald Trump untuk menekan Israel. Naim meminta Israel menghentikan serangan.

    “Kami menyerukan kepada pemerintah AS dan Trump untuk menekan pemerintah Israel agar mengakhiri agresi,” tuturnya.

    “Hamas memberi tahu para mediator bahwa mereka mendukung proposal apa pun yang diajukan kepadanya yang akan mengarah pada gencatan senjata definitif dan penarikan militer dari Jalur Gaza, yang memungkinkan kembalinya orang-orang yang mengungsi, kesepakatan serius untuk pertukaran tahanan, masuknya bantuan kemanusiaan dan rekonstruksi,” ujar Naim menambahkan.

    Tuntutan-tuntutan tersebut sama dengan yang telah dibuat Hamas dalam putaran negosiasi gencatan senjata berturut-turut sejak dimulainya perang.

    Israel Ogah Gencatan Senjata

    Sementara itu, Menteri Pertahanan (Menhan) Israel, Israel Katz, menegaskan tidak akan ada gencatan senjata di Lebanon hingga tujuan perang tercapai. Pernyataan ini disampaikan Selasa (12/11) kemarin.

    “Tidak akan ada gencatan senjata dan tidak ada jeda (pertempuran) di Lebanon,” tegas Katz dalam pernyataannya via media sosial X.

    Lebih lanjut, Katz mengatakan bahwa operasi ofensif Israel “harus terus berlanjut untuk melemahkan kemampuan Hizbullah dan mencapai hasil kemenangan”.

    “Kita akan terus menyerang Hizbullah dengan kekuatan penuh hingga tujuan perang tercapai,” cetusnya.

    Katz bahkan menegaskan Israel tidak akan menyetujui pengaturan apapun. Dia memastikan perang di Lebanon akan terus berlanjut.

    “Israel tidak akan menyetujui pengaturan apa pun yang tidak menjamin haknya untuk menegakkan dan mencegah terorisme secara mandiri, memastikan tujuan perang di Lebanon tercapai, termasuk melucuti persenjataan Hizbullah, mendorong mereka keluar dari Sungai Litani, dan mengizinkan penduduk wilayah utara untuk kembali ke rumah mereka dengan aman,” ujar Katz.

    (zap/azh)

  • Iran Dukung Lebanon dalam Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

    Iran Dukung Lebanon dalam Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel

    Jakarta

    Pemerintah Iran akan mendukung keputusan apa pun yang diambil Lebanon dalam perundingan untuk mengamankan gencatan senjata dengan Israel. Hal ini diungkapkan seorang pejabat senior Iran, yang mengisyaratkan Teheran ingin mengakhiri konflik yang telah memberikan pukulan berat bagi sekutu Lebanonnya, Hizbullah.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Sabtu (16/11/2024), Ali Larijani, penasihat pemimpin tertinggi Iran, menyampaikan hal itu selama kunjungan ke Beirut, seiring Israel terus meningkatkan gempurannya terhadap wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok Hizbullah di ibu kota Lebanon itu.

    Israel minggu ini telah meningkatkan serangan udara terhadap pinggiran selatan yang dikuasai Hizbullah – sebuah eskalasi yang bertepatan dengan indikasi pergerakan dalam kontak diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengakhiri konflik.

    Duta Besar AS untuk Lebanon mengajukan rancangan usulan gencatan senjata pada hari Kamis lalu kepada ketua parlemen Lebanon Nabih Berri, yang didukung oleh Hizbullah untuk berunding.

    Rancangan tersebut adalah usulan tertulis pertama Washington untuk menghentikan pertempuran antara sekutunya, Israel, dan Hizbullah yang didukung Iran. Demikian diungkapkan dua sumber politik senior Lebanon kepada kantor berita Reuters. Sumber-sumber tersebut tidak memberikan perincian tentang isi proposal tersebut.

    Berbicara kepada wartawan setelah bertemu Berri, Larijani mengatakan Berri telah memberinya “klarifikasi yang bagus.”

  • Situasi di Lebanon Memanas, TNI Pastikan Pasukan Perdamaian di Sana Bertugas Seperti Biasa
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        15 November 2024

    Situasi di Lebanon Memanas, TNI Pastikan Pasukan Perdamaian di Sana Bertugas Seperti Biasa Nasional 15 November 2024

    Situasi di Lebanon Memanas, TNI Pastikan Pasukan Perdamaian di Sana Bertugas Seperti Biasa
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Markas Besar TNI mengungkapkan bahwa para prajurit TNI yang bertugas sebagai pasukan perdamaian di Lebanon saat ini tetap melaksanakan tugasnya seperti biasa.
    Ini disampaikan merespons update situasi di Lebanon yang kembali memanas setelah pasukan Israel melanjutkan operasi militer di Lebanon selatan.
    Israel Defense Forces (IDF) menuturkan mereka sedang melancarkan operasi yang disebut aktivitas operasional terbatas, terlokalisasi, dan tertarget.
    “Kita melaksanakan tugas seperti setiap kala, seperti biasa, kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan oleh para prajurit-prajurit kita yang bertugas di wilayah tersebut,” kata Kepala Staf Umum (Kasum) TNI, Letjen TNI Richard Tampubolon ditemui di Lapangan Prima, Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat (15/11/2024).
    Kasum menuturkan bahwa Mabes TNI terus mengawasi dan memantau situasi dan kondisi para prajurit TNI di Lebanon.
    Pemantauan itu dilakukan setiap waktu oleh Komandan Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP).
    “Hasil monitoring kita dari waktu ke waktu, baik oleh Komandan PMPP, dari masing-masing asisten operasi, situasinya (di Lebanon) masih kondusif,” ungkap Kasum TNI.
    Lebih lanjut, situasi di Lebanon tak menyurutkan Mabes TNI untuk kembali mengirimkan pasukan Satuan Tugas (Satgas) yang bertugas ke luar negeri.
    Terkini, Satgas yang akan dikirimkan adalah Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda (Konga) XXXVII-K Minusca tahun anggaran 2024. Satgas yang terdiri dari 240 personel TNI ini akan bertugas di Afrika Tengah.
    Satgas ini menggantikan pasukan Satgas yang telah bertugas sebelumnya selama satu tahun.
    “Untuk pemberangkatan (Satgas Kizi) juga akan berangkat nanti tanggal 19 pada hari Selasa. Kita mohon doanya, semoga berangkat dalam keadaan aman, lancar, sehat, kembali juga penugasannya aman, lancar, sehat dan mampu memberikan prestasi-prestasi yang membanggakan,” ungkap Kasum TNI.
    Sebelumnya diberitakan, tentara Israel kembali menyerang Lebanon. Hal ini diketahui dari rekaman yang dirilis IDF pada Kamis (14/11/2024).
    Rekaman itu diklaim menunjukkan upaya mereka dalam menghancurkan infrastruktur Hizbullah Lebanon.
    Infrastruktur itu diduga dipakai Hizbullah sebagai titik peluncuran rudal anti-tank yang ditembakkan ke pasukan Israel.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ‘Kado’ untuk Trump, Israel Upayakan Gencatan Senjata di Lebanon

    ‘Kado’ untuk Trump, Israel Upayakan Gencatan Senjata di Lebanon

    Tel Aviv

    Para pejabat pemerintahan Israel dilaporkan sedang melakukan pembicaraan dengan Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan menantunya, Jared Kushner, untuk merundingkan kesepakatan gencatan senjata segera di Lebanon dengan bantuan kerja sama Barat dan Rusia.

    Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kemenangan awal dalam kebijakan luar negeri Trump, yang akan mulai menjabat Presiden AS pada Januari tahun depan.

    Informasi itu, seperti dilansir Al Arabiya, Jumat (15/11/2024), didasarkan pada laporan media terkemuka The Washington Post, yang mengutip tiga pejabat aktif dan mantan pejabat Israel yang mengetahui soal pembicaraan tersebut.

    The Washington Post melaporkan pada Rabu (13/11) bahwa Menteri Urusan Strategis Israel, Ron Dermer — dari pemerintahan Perdana Menteri (PM) Benjamin Netanyahu — singgah di Mar-a-Lago sebagai bagian dari kunjungan ke AS pada Minggu (10/11), sebelum mengunjungi Gedung Putih untuk bertemu para pejabat pemerintahan Presiden Joe Biden guna membahas soal Lebanon.

    Menurut The Washington Post, persyaratan untuk kesepakatan gencatan senjata yang diusulkan itu akan mengharuskan para petempur Hizbullah untuk mundur dari area Sungai Litani, dan militer Lebanon akan mengambil alih kendali zona perbatasan selama 60 hari, dengan diawasi oleh AS dan Inggris.

    Sungai Litani merupakan tepi utara zona penyangga yang diawasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan ditetapkan setelah konflik Israel-Hizbulllah tahun 2006 lalu.

    Aspek yang lebih luas dari kesepakatan yang berkembang ini serupa dengan putaran negosiasi sebelumnya dan sejalan dengan keinginan Trump untuk mengakhiri perang multifront Israel di kawasan Timur Tengah, namun menurut para pejabat kedua negara, proposal itu belum secara resmi diserahkan kepada Hizbullah.

  • Israel Gempur Pusat Pertahanan Sipil di Lebanon, 12 Orang Tewas

    Israel Gempur Pusat Pertahanan Sipil di Lebanon, 12 Orang Tewas

    Beirut

    Serangan udara Israel menggempur sebuah pusat pertahanan sipil di kota Baalbek, Lebanon. Sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan terbaru Tel Aviv tersebut.

    Gubernur regional setempat, seperti dilansir Reuters dan Anadolu Agency, Jumat (15/11/2024), menuturkan serangan udara Israel itu menghantam area Baalbek pada Kamis (14/11) waktu setempat.

    Disebutkan oleh Kementerian Kesehatan Lebanon bahwa delapan orang lainnya, termasuk lima perempuan, tewas akibat serangan udara Israel lainnya di wilayah yang sama. Sekitar 27 orang lainnya mengalami luka-luka akibat serangan tersebut.

    Laporan kantor berita Lebanon, NNA, menyebut serangan di Baalbek itu menargetkan sebuah gedung dua lantai di area Shaab.

    Disebutkan juga oleh NNA bahwa operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan para petugas penyelamat berusaha mencari korban selamat di antara reruntuhan bangunan.

    Belum ada pernyataan langsung dari militer Israel soal serangan-serangan tersebut.

    Militer Israel meningkatkan serangan udaranya terhadap area Baalbek sejak akhir Oktober lalu. Tel Aviv mengklaim kelompok Hizbullah memiliki pengaruh yang signifikan di area yang terletak di sebelah timur Lebanon tersebut.

  • 7 Update Perang Arab, PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

    7 Update Perang Arab, PBB Sebut Israel Lakukan Genosida di Gaza

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang Israel di Timur Tengah belum juga usai. Pasukan zionis secara konstan masih terus menyerang wilayah Gaza di Palestina hingga Lebanon.

    Di sisi lain, Komite PBB kini mengatakan metode perang Israel di Gaza sejalan dengan “genosida”, termasuk penggunaan kelaparan sebagai senjata perang.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Kamis (14/11/2024):

    PBB Sebut Metode Perang Israel di Gaza adalah Genosida

    Komite khusus PBB untuk menyelidiki praktik Israel telah merilis laporan yang menyatakan bahwa korban sipil massal dan kondisi yang mengancam jiwa “sengaja dipaksakan” kepada warga Palestina di Gaza oleh tentara Israel. Menurut mereka, ini adalah genosida.

    “Sejak awal perang, pejabat Israel secara terbuka mendukung kebijakan yang merampas kebutuhan pokok warga Palestina yang dibutuhkan untuk bertahan hidup – makanan, air, dan bahan bakar,” kata komite tersebut dalam siaran pers, seperti dikutip Al Jazeera.

    “Pernyataan-pernyataan ini beserta campur tangan sistematis dan melanggar hukum terhadap bantuan kemanusiaan memperjelas niat Israel untuk memanfaatkan pasokan penyelamat jiwa demi keuntungan politik dan militer,” lanjutnya.

    Temuan laporan tersebut – bahwa Israel sengaja menahan bantuan dari Jalur Gaza, menggunakan kelaparan sebagai senjata perang, dan ceroboh dalam menimbulkan korban sipil – konsisten dengan kecaman PBB dan kemanusiaan lainnya atas tindakan Israel.

    Meski begitu, istilah “genosida” jarang diterapkan pada perang Israel di Gaza oleh badan mana pun yang terkait dengan PBB.

    HRW: Pengungsian Paksa oleh Israel di Gaza Adalah Kejahatan Perang

    Pihak berwenang Israel telah menyebabkan pengungsian paksa besar-besaran dan disengaja terhadap warga Palestina di Gaza, yang merupakan kejahatan perang. demikian temuan laporan baru oleh Human Rights Watch (HRW).

    Organisasi hak asasi manusia internasional tersebut menganalisis citra satelit, perintah evakuasi paksa Israel, dan pernyataan pejabat senior Israel untuk menunjukkan bahwa pihak berwenang di Israel secara sengaja dan permanen membuat warga Palestina tidak mungkin kembali ke sebagian besar wilayah Gaza.

    “Pasukan Israel telah menghancurkan sebagian besar infrastruktur air, sanitasi, komunikasi, energi, dan transportasi di Gaza serta sekolah dan rumah sakitnya” dan “secara sistematis menghancurkan kebun buah, ladang, dan rumah kaca”, kata penulis laporan Nadia Hardman kepada wartawan dalam konferensi pers sebelum laporan tersebut dirilis pada Kamis.

    Israel Selidiki Pembunuhan di Gaza Utara Terkait Pelanggaran Hukum Internasional

    Surat kabar Israel Haaretz melaporkan, militer telah mengidentifikasi “sedikitnya 16” serangan di Gaza utara yang akan diselidiki karena berada di bawah pengawasan internasional yang ketat atas serangannya di wilayah tersebut.

    Sejak 6 Oktober, Israel tanpa henti mengebom Gaza utara, menewaskan sedikitnya 1.000 orang, memutus jalur bantuan ke wilayah tersebut, dan menghancurkan banyak rumah dan bangunan lain dalam apa yang banyak orang katakan sebagai upaya pembersihan etnis.

    Haaretz melaporkan, militer mengalami kesulitan membenarkan skala pembunuhan dan penghancuran tersebut.

    Penyelidikan atas serangan antara 21 Oktober dan 2 November akan dilakukan oleh “Mekanisme Staf Umum untuk Penilaian Pencari Fakta, alias Mekanisme FFA”, menurut harian tersebut.

    “Pemeriksaan ini dilakukan jika ada kecurigaan bahwa serangan itu tidak proporsional, atau melampaui hukum internasional,” lapornya. “Sistem investigasi Staf Umum mengirimkan rekomendasinya kepada Advokat Jenderal Militer, yang memutuskan apakah akan membuka investigasi kriminal.”

    Mengutip organisasi hak asasi manusia, laporan tersebut menambahkan bahwa, berdasarkan rekam jejaknya, apa yang disebut mekanisme akuntabilitas ini akan digunakan untuk menutupi tindakan ilegal tanpa mengarah pada investigasi kriminal apa pun.

    “Investigasi Mekanisme FFA berlangsung selama bertahun-tahun (dibandingkan dengan beberapa hari atau minggu di angkatan darat lain), dan sebagian besar ditutup tanpa memulai investigasi kriminal terhadap mereka yang terlibat,” kata Haaretz.

    Rencana Baru Menteri Israel, Minta Rebut Banyak Tanah di Gaza

    Menteri Pemukiman Israel Orit Strock mengatakan kepada surat kabar Israel Yedioth Ahronoth, ia menyarankan pemerintah bahwa Israel perlu “merebut lebih banyak tanah di Gaza sehingga Hamas memahami bahwa ada harga yang tidak ingin mereka bayar”.

    “Saya tidak akan setuju dengan penarikan pasukan kami dari Gaza, dan saya akan meninggalkan pemerintahan jika kami keluar dari Koridor Philadelphia,” katanya seperti dikutip media tersebut.

    Strock juga mengatakan Israel harus mencaplok Tepi Barat yang diduduki, dengan mengklaim bahwa “hak nasional atas tanah di sana seharusnya hanya dimiliki oleh orang Israel.

    “Orang Palestina dapat tinggal di Yudea dan Samaria, dan kami harus memberi mereka hak penuh sebagai manusia, tetapi mereka tidak akan dapat memberikan suara dalam pemilihan Knesset [parlemen Israel],” katanya, merujuk ke Tepi Barat dengan nama wilayah tersebut dalam Alkitab.

    Strock menolak solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, dan mengatakan bahwa itu bukanlah solusi “melainkan bencana”.

    Tentara Israel Tewas Berguguran di Lebanon

    Sebanyak enam orang tentara Israel (IDF) dilaporkan tewas dalam sebuah serangan di Lebanon Selatan, Rabu (13/11/2024). Hal ini terjadi saat IDF masih terus berada di wilayah itu untuk menghabisi milisi Hizbullah.

    Mengutip AFP, jumlah korban tewas ini membuat serangan Hizbullah kali ini menjadi hari paling mematikan bagi IDF. Kematian mereka berarti 47 tentara Israel telah tewas dalam pertempuran dengan Hizbullah sejak 30 September, ketika Israel mengirim pasukan darat ke Lebanon.

    “Para tentara tewas selama pertempuran di Lebanon Selatan,” kata militer dalam sebuah pernyataan.

    Pengumuman militer itu muncul setelah Menteri Pertahanan Israel yang baru, Israel Katz, mengatakan tidak akan ada pelonggaran dalam perang melawan Hizbullah.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di platform media sosial X membagikan gambar simbol Brigade Golani, yang merupakan unit tempat para tentara yang tewas itu berasal.

    Sejak 23 September, Israel telah meningkatkan kampanye pengebomannya di Lebanon, terutama menargetkan benteng Hizbullah di Beirut selatan dan timur serta selatan negara itu. Pada 30 September, Israel mengirim pasukan darat.

    Israel Klaim Bunuh 200 Pejuang Hizbullah di Lebanon dalam Seminggu

    Tentara Israel mengklaim pihaknya telah menewaskan 200 pejuang Hizbullah serta menghancurkan lebih dari 140 peluncur roket milik kelompok tersebut di Lebanon selatan selama seminggu terakhir.

    Dikatakan dalam sebuah pernyataan di Telegram bahwa serangan terbaru terhadap kemampuan ofensif Hizbullah, yang telah menargetkan wilayah Galilea barat Israel dan pusat negara itu, terjadi kemarin dan Selasa.

    Pada Selasa, pesawat tempur Israel menewaskan kepala operasi batalion, kepala unit antipesawat batalion dan seorang komandan kompi di pasukan Radwan milik Hizbullah, klaim tentara.

    Sementara Hizbullah belum mengumumkan kematian apa pun dalam seminggu terakhir.

    Netanyahu Siap Caplok Tepi Barat Saat Trump Resmi Menjabat

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dikabarkan akan melanjutkan rencana untuk merebut Tepi Barat, Palestina, saat Donald Trump resmi menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat.

    Media Israel, KAN, melaporkan bahwa Netanyahu berniat mendorong kembali rencana aneksasi Tepi Barat yang sempat tertunda saat Trump masih menjabat Presiden AS dahulu.

    Dalam pembicaraan tertutup, sang PM menyatakan bahwa dirinya akan memperkenalkan kembali plot aneksasi Tepi Barat dalam agenda pemerintahannya usai Trump resmi dilantik.

    Dilansir dari Anadolu Agency, Menteri Keuangan Israel Bezalel Smotrich pada Senin sempat menginstruksikan kepada Divisi Pemukiman dan Administrasi Sipil Israel untuk memulai pembangunan infrastruktur guna “menerapkan kedaulatan di Tepi Barat.

    “Kami hampir menerapkan kedaulatan atas pemukiman di Yudea dan Samaria (Tepi Barat) sebelum pemerintahan Biden,” kata Smotrich. “Sekarang waktunya bertindak.”

    (dce)