Organisasi: Hizbullah

  • Update Perang: Hizbullah Serang 340 Rudal ke Israel-Gaza Cuaca Buruk

    Update Perang: Hizbullah Serang 340 Rudal ke Israel-Gaza Cuaca Buruk

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Timur Tengah belum juga usai. Terbaru, Badan pengungsi Palestina PBB mengatakan setengah juta orang terancam banjir limbah di tengah musim hujan di Gaza, serta dampak suhu dingin bagi ribuan orang yang kekurangan gizi.

    Sementara laporan Radio Angkatan Darat Israel menyebut kelompok Hizbullah menembakkan 340 rudal dan pesawat nirawak ke Israel. Serangan ini melukai 11 orang dan menyebabkan “kerusakan parah” di Tel Aviv, sementara Israel terus membom Beirut.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Senin (25/11/2024).

    Hizbullah Hujani Israel 340 Rudal

    Hizbullah menyatakan bahwa mereka untuk pertama kalinya menyerang pangkalan laut Ashdod di Israel selatan, dengan mengeklaim melakukan operasi terhadap “target militer” di Tel Aviv menggunakan rudal canggih dan drone serang.

    Tentara Israel melaporkan sirene serangan udara terdengar di wilayah pusat dan utara, termasuk pinggiran Tel Aviv, serta menyatakan telah mencegat sejumlah proyektil dari Lebanon.

    Dalam serangan tersebut, Hizbullah meluncurkan lebih dari 340 rudal dari Lebanon, menurut laporan radio tentara Israel. Serangan ini melukai setidaknya 11 orang, termasuk seorang pria dalam kondisi “sedang hingga serius,” berdasarkan laporan lembaga medis.

    Serangan Baru di Lebanon

    Sehari sebelumnya Hizbullah mengirim ratusan drone, Israel melancarkan serangan di Beirut tengah yang menewaskan sedikitnya 29 orang dan melukai 66 lainnya, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Tentara Lebanon melaporkan bahwa serangan Israel di al-Amriyeh menewaskan seorang tentara dan melukai 18 lainnya. Israel menyatakan bahwa serangan terhadap tentara Lebanon sebelumnya adalah insiden tidak sengaja.

    Di Lebanon, lebih dari 3.500 orang tewas akibat serangan Israel, sementara sekitar 1,2 juta orang telah mengungsi. Di Israel, sekitar 90 tentara dan hampir 50 warga sipil tewas akibat pertempuran di utara dan invasi darat sejak awal Oktober.

    Lebih dari 60.000 warga Israel di utara negara itu juga telah mengungsi sejak konflik memuncak.

    Konflik ini terus menimbulkan kerusakan luas dan menambah jumlah korban, dengan kedua pihak masih melakukan serangan balasan meskipun ada tekanan internasional untuk mencapai gencatan senjata.

    Penderitaan Warga Gaza Saat Musim Dingin

    Musim dingin memperburuk krisis kesehatan bagi warga Palestina di Gaza: pejabat UNRWA Dalam komentarnya kepada surat kabar Inggris Financial Times, Louise Wateridge, juru bicara badan pengungsi Palestina PBB atau UNRWA, mengatakan sekitar setengah juta orang di Gaza dapat kebanjiran limbah begitu hujan musim dingin mulai turun.

    “Saat hujan, limbah akan menumpuk di daerah [ketinggian] yang lebih rendah,” katanya kepada surat kabar itu.

    Semua orang yang mengungsi “menggunakan semacam toilet darurat dan pada dasarnya berusaha membuang limbah dari tempat tinggal mereka. Namun, itu tidak berarti sampah tidak menumpuk di dekat orang lain atau di jalan.”

    Serangan Israel telah menghancurkan infrastruktur di Jalur Gaza, sehingga warga Palestina di sana harus berimprovisasi.

    Di musim dingin, kata Wateridge, orang-orang yang kekurangan gizi “akan semakin sakit karena semua itu berdampak buruk pada kesehatan dan kesejahteraan mereka”.

    Israel masih mempersulit pengiriman bantuan ke Jalur Gaza, lanjutnya, dengan mengatakan 33 truk berisi kasur telah diparkir di persimpangan Rafah antara Mesir dan Gaza selama enam bulan karena pembatasan pengiriman bantuan.

    “Dengan tingkat bantuan yang masuk saat ini, akan butuh waktu dua tahun untuk mengirimkannya ke semua orang, sehingga mereka semua dapat memiliki barang-barang dasar seperti kasur, selimut, tenda dan terpal tahan air,” katanya.

    Sementara dalam sebuah posting di X, UNRWA juga telah memperingatkan bahwa setengah juta orang di seluruh daerah kantong yang terkepung itu berisiko terkena banjir.

    Laporan Al Jazeera menyebut bahwa cuaca dingin dan hujan semakin memperburuk penderitaan warga Palestina yang mengungsi di Gaza, di mana air pasang yang membanjiri dan menghanyutkan tenda-tenda darurat di pantai.

    Iran Diam-diam Siapkan Serangan Baru ke Israel

    Iran mengisyaratkan akan memberikan balasan terhadap Israel, setelah seorang penasihat senior Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Larijani, menyatakan bahwa Teheran “sedang mempersiapkan respons.”

    Pernyataan ini disampaikan dalam wawancara yang diterbitkan oleh kantor berita Tasnim pada Minggu (24/11/2024), merespons serangkaian serangan udara Israel terhadap target militer Iran.

    Adapun pada 26 Oktober, jet tempur Israel melancarkan tiga gelombang serangan udara terhadap sasaran militer Iran, hanya beberapa minggu setelah Iran meluncurkan sekitar 200 rudal balistik ke arah Israel.

    Serangan ini menjadi bagian dari eskalasi konflik yang sudah berlangsung lama antara kedua negara, di mana Iran sering mendukung kelompok-kelompok militan di wilayah tersebut yang dianggap mengancam keamanan Israel.

    Iran sebelumnya telah berulang kali bersumpah untuk membalas serangan Israel. Pernyataan Larijani memperkuat indikasi bahwa respons dari Iran kini hanya menunggu waktu.

    Serangan-serangan udara Israel terhadap fasilitas militer Iran menjadi bagian dari strategi yang lebih luas untuk melemahkan pengaruh Iran di kawasan Timur Tengah. Israel menuduh Iran menggunakan Suriah dan Lebanon sebagai pangkalan untuk menyerang wilayahnya.

    Koran Tertua Israel Diboikot Netanyahu

    Pemerintah Israel dilaporkan akan menjatuhkan hukuman kepada surat kabar terkemuka berhaluan kiri di negara itu, Haaretz. Hal ini disampaikan langsung dalam situs Kementerian Komunikasi Israel, Minggu (24/11/2024).

    Dalam pernyataannya, Menteri Komunikasi Shlomo Karhi mengatakan pihak pemerintah akan memerintahkan pemboikotan penerbitan oleh pejabat pemerintah atau siapa pun yang menggunakan anggaran pemerintah untuk menghentikan semua iklan di laman Haaretz. Usulan ini telah disetujui dengan suara bulat oleh menteri lainnya.

    “Kami tidak akan membiarkan kenyataan di mana penerbit surat kabar resmi di negara Israel akan menyerukan pengenaan sanksi terhadapnya dan akan mendukung musuh-musuh negara di tengah perang dan akan dibiayai olehnya,” kata pernyataan itu dikutip The Guardian.

    Karhi kemudian menyoroti bagaimana penerbit Haaretz, Amos Schocken, sempat memberikan komentar keras soal Israel yang menurutnya telah melakukan rezim apartheid di Palestina. Ia kemudian mengklarifikasi pernyataannya, dengan mengatakan bahwa ia tidak bermaksud merujuk pada Hamas.

    “Kami menganjurkan kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, tetapi juga kebebasan pemerintah untuk memutuskan untuk tidak mendanai hasutan terhadap negara Israel,” tambahnya.

    Menanggapi hal ini, Haaretz menuduh Netanyahu berusaha untuk ‘membongkar demokrasi Israel’. Kantor berita itu mengatakan resolusi untuk memboikot surat kabar tersebut bersifat ‘oportunis’ dan telah disahkan oleh para menteri tanpa tinjauan hukum apa pun.

    Haaretz, yang merupakan surat kabar tertua di Israel dan sangat dihormati secara internasional atas pelaporan dan analisisnya, telah menjadi kritikus keras perdana menteri, Benjamin Netanyahu, dan pemerintahan koalisinya saat ini.

    (pgr/pgr)

  • Iran Mau Menyerang, Hizbullah Buka Jalan Pakai 250 Proyektil Roket ke Situs-Situs Militer Israel

    Iran Mau Menyerang, Hizbullah Buka Jalan Pakai 250 Proyektil Roket ke Situs-Situs Militer Israel

    GELORA.CO – – Pertukaran tembakan dahsyat berlanjut antara Israel dan Hizbullah pada Minggu (25/11/2024). 

    Israel menyerang kubu Hizbullah di Beirut selatan, ketika media Lebanon melaporkan pertempuran sengit di daerah perbatasan kedua negara. 

    Sebagai tanggapan, Hizbullah yang didukung Iran menembakkan sekitar 250 roket dan proyektil lainnya ke Israel di salah satu rentetan penembakan terbesar kelompok militan Lebanon tersebut dalam beberapa bulan terakhir, melukai sedikitnya tujuh orang Israel.

    Pertahanan udara Israel mencegat beberapa roket yang ditembakkan oleh Hizbullah, tetapi yang lain menyebabkan kerusakan pada rumah-rumah di Israel tengah, menurut sebuah laporan oleh AFP.

    Beberapa proyektil bahkan mencapai daerah Tel Aviv di jantung Israel.

    Hal yang menarik, Hizbullah mengincar situs-situs militer Israel di tengah ancaman Iran yang menyatakan segera melancarkan serangan balasan ke negara pendudukan tersebut.

    Meski tampak seperti pembalasan atas agresi Israel, sejumlah analis menyebut kalau serangan besar Hizbullah ini juga sebagai pembukan jalan serangan Iran ke Israel, khususnya untuk melemahkan kemampuan militer Israel (IDF). 

    Hizbullah, dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa mereka telah “meluncurkan, untuk pertama kalinya, serangan udara menggunakan segerombolan pesawat tak berawak di pangkalan angkatan laut Ashdod” di Israel selatan.

    Kemudian, ia mengatakan pihaknya menembakkan “serangan rudal canggih dan segerombolan drone serangan” pada “target militer” di Tel Aviv, dan juga meluncurkan tembakan rudal di pangkalan intelijen militer Glilot di pinggiran kota.

    Hizbullah sebelumnya telah melaporkan serangan terhadap pangkalan Glilot.

     

     

    Militer Israel mengkonfirmasi sekitar 250 proyektil ditembakkan dalam salah satu angka harian tertinggi perang.

    Pada 24 September – sehari setelah Israel meningkatkan serangan udara terhadap Hizbullah – ada 350 peluncuran dari Lebanon, menurut militer. 

     

    Sementara itu, di Lebanon, Israel menyerang pinggiran selatan ibukota, sebuah benteng Hizbullah, sehari setelah gelombang serangan Israel yang menurut kementerian kesehatan Lebanaon menewaskan 84 orang. Serangan mematikan juga menghantam jantung Beirut selama seminggu terakhir.

    Pada Minggu Lebanon mengatakan kelas tatap muka di daerah ibukota akan ditangguhkan pada hari Senin karena alasan keamanan.

    Korban Perang dan Upaya Mencapai Kesepakatan Gencatan Senjata

    Konflik telah menewaskan sedikitnya 3.754 orang di Lebanon sejak Oktober 2023, menurut kementerian kesehatan negara tersebut, sebagian besar dari mereka dihitung sejak September 2024 ini. 

    Di pihak Israel, pihak berwenang mengatakan setidaknya 82 tentara dan 47 warga sipil telah tewas.

    Pertukaran tembakan besar terjadi meskipun ada seruan gencatan senjata Israel-Hizbulah langsung dari diplomat tinggi Uni Eropa Josep Borrell saat berkunjung ke Lebanon pada Minggu.

    Di Beirut, Borrell mengadakan pembicaraan dengan pembicara parlemen Nabih Berri, yang telah memimpin upaya mediasi atas nama sekutunya Hizbullah.

    “Kami hanya melihat satu cara yang mungkin di depan: gencatan senjata segera dan implementasi penuh Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701,” kata Borrell.

    “Lebanon berada di ambang kehancuran,” ia memperingatkan.

    Awal pekan ini, utusan khusus AS Amos Hochstein juga mengatakan di Lebanon bahwa kesepakatan gencatan senjata “dalam genggaman kami”, dan kemudian menuju ke Israel untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat di sana.

    Di bawah Resolusi 1701, yang mengakhiri perang Hizbullah-Israel terakhir tahun 2006, pasukan Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB harus menjadi satu-satunya angkatan bersenjata yang hadir di daerah perbatasan selatan.

    Resolusi itu juga menyerukan Israel untuk menarik pasukan dari Lebanon, dan menegaskan kembali seruan sebelumnya untuk “pemecehkan semua kelompok bersenjata di Lebanon.”

    Iran Nyatakan Siap Serang Israel

    Di sisi lain, Iran tampak memanfaatkan memanasnya eskalasi Hizbullah-Israel ini dengan menyiapkan serangan ke Israel.

    Ali Larijani, Penasihat senior Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei mengatakan bahwa Teheran sedang melakukan persiapan untuk menanggapi tindakan agresif rezim Israel baru-baru ini terhadap kedaulatan Iran.

    “Pejabat militer sedang menyusun rencana dan berbagai strategi untuk menanggapi Israel,” kata Larijani dalam wawancara baru-baru ini dengan kantor berita Iran, Tasnim. 

    Penasehat Pemimpin Iran tersebut merujuk pada perjalanannya baru-baru ini ke Suriah dan Lebanon, dengan mengatakan bahwa, “Moral tinggi yang saya lihat pada komandan Hizbullah dalam perjalanan saya baru-baru ini sungguh spektakuler. Netanyahu mengklaim peralatan militer Hizbullah telah dihancurkan. Namun saya ingin bertanya kepadanya apakah pasukan Hizbullah telah membawa turun peralatan militer mereka dari Mars?”

    “Saya tidak mendengar seorang pun berbicara di Lebanon tentang menyingkirkan Hizbullah dari persamaan politik; perlawanan merupakan realitas penting di Lebanon,” katanya. 

    Larijani mencatat bahwa pasukan Israel belum maju di Lebanon selatan karena mereka menghadapi perlawanan keras dari Hizbullah.

    Sejumlah ulasan menyebut, Hizbullah Lebanon adalah proksi stragegis penting Iran yang membuat Teheran segera turun tangan untuk memukul Tel Aviv dengan serangan besar berikutnya.

    Iran mengonfirmasi pada Sabtu, 26 Oktober silam kalau serangan Israel menyasar beberapa posisi pertahanan udaranya, meskipun menyatakan bahwa sebagian besar rudal yang ditembakkan berhasil dicegat.

    Iran telah menyatakan bahwa mereka akan menanggapi agresi rezim Israel terhadap kedaulatannya dengan lebih kuat daripada dua operasi Janji Sejati sebelumnya

  • Video: Israel Gempur Beirut Dengan Serangan Udara

    Video: Israel Gempur Beirut Dengan Serangan Udara

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel dekat bangunan perumahan di pusat kota Beirut, menewaskan sedikitnya 20 orang pada hari Sabtu (23/11/2024) waktu setempat.

    Serangan ini merupakan bagian dari agresi militer Israel yang semakin intensif untuk menekan Hizbullah agar melakukan perjanjian gencatan senjata.

    Selengkapnya dalam program Squawk Box CNBC Indonesia (Senin, 25/11/2024) berikut ini.

  • 250 Roket Hizbullah Serang Tel Aviv, Sejumlah Orang Terluka

    250 Roket Hizbullah Serang Tel Aviv, Sejumlah Orang Terluka

    Jakarta

    Gerakan Hizbullah Lebanon melepaskan tembakan roket besar-besaran ke Israel pada hari Minggu (24/11). Sejumlah orang dikabarkan terluka dalam insiden tersebut.

    Dilansir Reuters, Senin (25/11/2024), militer Israel mengatakan rumah-rumah telah dihancurkan atau dibakar di dekat Tel Aviv. Sehari sebelumnya, Israel menyerang Beirut 29 orang tewas.

    Militer Israel mengatakan Hizbullah telah menembakkan 250 roket ke Israel pada Minggu (24/11). Banyak diantaranya berhasil dicegat, dengan sirine berbunyi di sebagian besar negara itu. Setidaknya empat orang terluka oleh pecahan peluru.

    Video yang diperoleh Reuters menunjukkan proyektil meledak saat menghantam atap sebuah gedung di kota Nahariya di Israel utara.

    Hizbullah Klaim Tembak Tank Israel

    Kelompok Hizbullah mengklaim telah menghancurkan enam tank Merkava Israel di selatan Lebanon. Lima tank diantaranya berada di wilayah pesisir strategis Bayada.

    Dilansir AFP, serangan itu dilakukan pada Minggu (24/11/2024) sore. Pejuang Hizbullah “menghancurkan” lima tank Israel “di pinggiran timur kota Bayada” termasuk satu tank yang “berusaha maju untuk menarik salah satu tank yang hancur.”

    Kemudian, tank keenam yang harus ada di wilayah Deir Mimas yang dekat dengan perbatasan, kata kelompok itu dalam pernyataan terpisah.

    (aik/aik)

  • Hizbullah Klaim Hancurkan 6 Tank Milik Israel

    Hizbullah Klaim Hancurkan 6 Tank Milik Israel

    Jakarta

    Kelompok Hizbullah mengklaim telah menghancurkan enam tank Merkava Israel di selatan Lebanon. Lima tank diantaranya berada di wilayah pesisir strategis Bayada.

    Dilansir AFP, serangan itu dilakukan pada Minggu (24/11/2024) sore. Pejuang Hizbullah “menghancurkan” lima tank Israel “di pinggiran timur kota Bayada” termasuk satu tank yang “berusaha maju untuk menarik salah satu tank yang hancur.”

    Kemudian, tank keenam yang harus ada di wilayah Deir Mimas yang dekat dengan perbatasan, kata kelompok itu dalam pernyataan terpisah.

    Sebelumnya, Militer Israel mengatakan sekitar 160 proyektil telah ditembakkan oleh Hizbullah dari Lebanon ke Israel utara dan tengah. Israel mengaku berhasil mencegat beberapa diantara proyektil tersebut.

    “Hingga pukul 15:00 (1300 GMT), sekitar 160 proyektil yang ditembakkan oleh organisasi teroris Hizbullah telah menyeberang dari Lebanon ke Israel hari ini,” kata militer Israel dilansir AFP, Minggu (24/11/2024).

    Serangan Hizbullah itu mengakibatkan beberapa orang terluka. Badan medis melaporkan bahwa beberapa orang telah terluka, termasuk seorang pria dalam kondisi “sedang hingga serius.”

    Sebelumnya, Militer Israel mengatakan ada serangan pesawat nirawak atau drone yang melintas dari Lebanon hingga sirine peringatan berbunyi. Meski begitu, militer Israel menyebut tidak ada korban akibat serangan itu.

    (aik/aik)

  • Hizbullah Klaim Hancurkan 6 Tank Milik Israel

    Israel Sebut Hizbullah Tembakkan 160 Proyektil dari Lebanon

    Yerusalem

    Militer Israel mengatakan sekitar 160 proyektil telah ditembakkan oleh Hizbullah dari Lebanon ke Israel utara dan tengah. Israel mengaku berhasil mencegat beberapa diantara proyektil tersebut.

    “Hingga pukul 15:00 (1300 GMT), sekitar 160 proyektil yang ditembakkan oleh organisasi teroris Hizbullah telah menyeberang dari Lebanon ke Israel hari ini,” kata militer Israel dilansir AFP, Minggu (24/11/2024).

    Serangan Hizbullah itu mengakibatkan beberapa orang terluka. Badan medis melaporkan bahwa beberapa orang telah terluka, termasuk seorang pria dalam kondisi “sedang hingga serius”.

    Sebelumnya, Militer Israel mengatakan ada serangan pesawat nirawak atau drone yang melintas dari Lebanon hingga sirine peringatan berbunyi. Meski begitu, militer Israel menyebut tidak ada korban akibat serangan itu.

    Melansir detikNews yang mengutip Al-Jazeera, Minggu (24/11/2024), militer Israel sedang memantau beberapa pesawat nirawak yang telah menyeberang ke Israel utara dari Lebanon. Serangan itu terjadi pukul 06.30 pagi waktu setempat.

    Dalam laporan The Times of Israel, pesawat nirawak terus membuat sirene serangan udara berbunyi di lebih banyak kota di wilayah barat dan Galilea atas. Militer Israel menyebut serangan drone itu berakhir sekitar 1 jam kemudian.

    Israel mengatakan tidak ada korban jiwa akibat serangan itu. Israel menyebut ‘sejumlah pesawat nirawak’ menyeberang ke Israel dari Lebanon dan dua pesawat nirawak dicegat.

    (aik/imk)

  • Israel Selidiki Klaim Hamas soal Sandera Tewas Akibat Serangannya Sendiri

    Israel Selidiki Klaim Hamas soal Sandera Tewas Akibat Serangannya Sendiri

    Tel Aviv

    Israel selidiki klaim Hamas soal seorang sandera perempuan telah tewas selama operasi militer Israel di Gaza utara. Hamas tidak menjelaskan detail identitas sandera yang tewas itu.

    Dilansir BBC, Minggu (24/11/2024), Hamas juga tak menjelaskan bagaimana atau kapan sandera itu tewas. Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan saat ini tidak dapat ‘memverifikasi atau membantah’ klaim tersebut, tetapi perwakilannya sedang menghubungi keluarga perempuan itu.

    “Malam ini organisasi teroris Hamas merilis sebuah dokumen yang di dalamnya seorang perempuan yang diculik diduga terlihat tewas,” kata IDF dalam sebuah pernyataan.

    “Kami sedang memeriksa informasi tersebut dan pada tahap ini kami tidak dapat memverifikasi atau membantahnya,” sambung IDF.

    Hamas mengklaim komunikasi dengan anggotanya yang bertugas mengawasi sandera itu baru-baru ini telah pulih setelah beberapa minggu terputus. Juru bicara sayap militer Hamas Brigade al-Qassam, Abu Ubeida, mengatakan sandera perempuan lain yang ditawan bersama perempuan itu telah terluka dan nyawanya terancam.

    Pihak berwenang Israel meyakini masih ada sekitar 60 sandera yang hidup di Gaza dan puluhan lainnya diyakini telah meninggal. Hamas dinyatakan sebagai organisasi teroris oleh Amerika Serikat (AS), Inggris, dan sejumlah negara lain.

    Kabar tewasnya sandera itu muncul saat Israel terus melanjutkan operasinya di Gaza pada hari Sabtu. Menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas di wilayah itu, sekitar 120 orang tewas akibat serangan udara Israel di wilayah itu dalam 48 jam terakhir.

    Serangan Israel di Gaza telah menewaskan 44.000 orang dan lebih dari 104.000 orang terluka. Jutaan orang juga menjadi pengungsi akibat perang di Gaza dan terancam kelaparan karena blokade Israel.

    Lihat Video: Suara Mencekam Sirene Meraung saat Israel Diserang Rudal Hizbullah

    (haf/imk)

  • Sirene Peringatan Meraung-raung di Israel Akibat Serangan Drone

    Sirene Peringatan Meraung-raung di Israel Akibat Serangan Drone

    Tel Aviv

    Sirene peringatan berbunyi di Israel utara saat pesawat nirawak atau drone melintas dari Lebanon. Militer Israel menyebut tak ada korban akibat serangan itu.

    Dilansir Al-Jazeera, Minggu (24/11/2024), militer Israel mengatakan sedang memantau beberapa pesawat nirawak yang telah menyeberang ke Israel utara dari Lebanon. Insiden itu terjadi pukul 06.30 pagi waktu setempat.

    The Times of Israel melaporkan pesawat nirawak terus membuat sirene serangan udara berbunyi di lebih banyak kota di wilayah barat dan Galilea atas. Sekitar 1 jam kemudian, militer Israel mengatakan serangan drone telah berakhir.

    Israel mengatakan tidak ada korban jiwa akibat serangan itu. Israel menyebut ‘sejumlah pesawat nirawak’ menyeberang ke Israel dari Lebanon dan dua pesawat nirawak dicegat.

    Upaya intersepsi tambahan telah dilakukan. Belum ada penjelasan apakah serangan itu dilakukan Hizbullah atau bukan.

    Diketahui, Israel sedang terlibat perang dengan kelompok Hizbullah yang bermarkas di Lebanon. Serangan Israel di Lebanon telah menewaskan lebih dari 3.000 orang.

    (haf/imk)

  • Israel Bombardir Beirut, 20 Orang Tewas dan Puluhan Korban Terluka

    Israel Bombardir Beirut, 20 Orang Tewas dan Puluhan Korban Terluka

    Jakarta, CNBC Indonesia – Serangan udara Israel dekat bangunan perumahan di pusat kota Beirut menewaskan sedikitnya 20 orang pada hari Sabtu (23/11/2024), kata Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan ini merupakan bagian dari agresi militer Israel yang semakin intensif untuk menekan Hizbullah agar melakukan perjanjian gencatan senjata.

    Melansir laporan New York Times, serangan itu adalah upaya untuk membunuh seorang komandan militer utama Hizbullah, Mohammad Haidar, menurut pengakuan tiga pejabat pertahanan Israel yang meminta tidak disebutkan namanya untuk membahas operasi militer yang sensitif. Pejabat Hizbullah pada Sabtu sore mengatakan bahwa tidak ada pemimpin kelompok tersebut yang berada di lokasi serangan udara. Pejabat Israel juga mengkonfirmasi mengatakan Haidar tidak terbunuh.

    Selama seminggu terakhir, pasukan darat Israel melakukan serangan lebih dalam ke Lebanon selatan sementara Israel mengintensifkan pemboman di Dahiya, daerah pinggiran selatan Beirut yang secara efektif diperintah oleh Hizbullah.

    Jumlah korban tewas dalam serangan terbaru ini diperkirakan akan meningkat, dan sedikitnya 66 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan. Serangan tersebut terjadi tepat setelah pukul 4 pagi, mengejutkan warga Beirut dengan ledakan dahsyat yang menyebabkan sebagian besar kota diselimuti asap tajam. Ini adalah serangan ketiga pada minggu ini di pusat kota Beirut, sebuah wilayah yang sebagian besar tidak terkena serangan sejak perang antara Hizbullah dan Israel meningkat.

    Menteri Kesehatan Lebanon, Firass Abiad, mengatakan serangan udara itu menghantam sebuah gedung bertingkat yang diyakini menampung sedikitnya 35 orang di lingkungan Basta di Beirut, sebuah daerah yang merupakan rumah bagi Muslim Sunni dan Syiah dan dekat dengan beberapa kedutaan besar negara-negara Barat. Hizbullah adalah kelompok militan Syiah dan komunitas Syiah di Lebanon selatan dan timur yang menjadi korban serangan Israel selama beberapa bulan terakhir.

    Perang di Lebanon telah menewaskan lebih dari 3.500 orang dan memaksa hampir seperempat penduduknya meninggalkan rumah mereka. Beberapa warga Syiah yang melarikan diri dari Dahiya telah mengungsi di Basta, menurut warga di daerah tersebut.

    Perang tersebut telah menjadi konflik paling berdarah di Lebanon sejak perang saudara selama 15 tahun di negara itu, yang berakhir pada tahun 1990.

    (fsd/fsd)

  • Serangan Israel ke Lebanon Tewaskan 58 Orang dalam 24 Jam Terakhir

    Serangan Israel ke Lebanon Tewaskan 58 Orang dalam 24 Jam Terakhir

    Jakarta

    Serangan udara tentara Israel di wilayah Lebanon belum surut. Dalam 24 jam terakhir, otoritas Lebanon mencatat kematian 58 orang warganya akibat gempuran Israel.

    Dilansir AFP, Minggu (24/11/2024), serangan terbaru Israel terjadi pada Sabtu (23/11) waktu setempat. Tim penyelamat mengatakan serangan udara dan tembakan tank dari Israel di subuh hari telah menewaskan 19 orang dan melukai lebih dari 40 orang.

    Serangan Israel di Beirut pada Sabtu (23/11) terus berlanjut dan berhasil merobohkan sebuah bangunan tempat tanggal. Pemerintah Lebanon memperbahuri data korban yang semula disebut 19 tewas menjadi 20 orang meninggal di lokasi.

    “Serangan di lingkungan kelas pekerja Basta menewaskan sedikitnya 20 orang dan melukai 66 lainnya,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Serangan di ibu kota tersebut diikuti oleh serangan lain di pinggiran selatan kota setelah adanya seruan dari militer Israel untuk mengungsi.

    Israel belum mengomentari serangan di Beirut tengah. Israel hanya berdalih pihaknya kembali menyerang sasaran Hizbullah di pinggiran selatan kota tersebut.

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan udara Israel juga menghantam Lebanon timur dan menewaskan 24 orang termasuk 13 orang di kota Shmostar yang menghadap ke Lembah Bekaa, benteng Hizbullah lainnya.

    “Di selatan Lebanon, sedikitnya 14 orang tewas termasuk lima orang di kota pesisir Tyre,” kata kementerian itu.

    (ygs/ygs)