Organisasi: Hizbullah

  • Israel Sepakat Gencatan Senjata dengan Hizbullah di Lebanon

    Israel Sepakat Gencatan Senjata dengan Hizbullah di Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Gencatan senjata antara Israel dan milisi proksi Iran di Lebanon, Hizbullah, diharapkan mulai pada Rabu (27/11). 

    Hal itu berlaku setelah Israel menyetujui gencatan senjata dengan Lebanon, seperti diberitakan stasiun televisi Israel Channel 12 pada Selasa (26/11) waktu setempat.

    Kesepakatan itu membuka jalan bagi berakhirnya konflik antara Israel dan Hizbullah Lebanon yang telah menewaskan ribuan orang sejak dimulainya perang Gaza tahun lalu.

    Reuters memberitakan kesepakatan tersebut diharapkan mulai berlaku pada Rabu (27/11). 

    Sebelumnya, Israel disebut bakal menyetujui gencatan senjata di Lebanon.

    Juru bicara pemerintah Israel mengatakan bahwa Perdana Menteri Benjamin Netanyahu sudah menyetujui rencana tersebut usai berdiskusi dengan sejumlah pejabat pada Minggu (25/11) waktu setempat.

    Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Israel bakal memberikan suara pada pemungutan resolusi gencatan senjata di Lebanon pada Selasa ini dan berharap resolusi tersebut bisa langsung disahkan.

    Seorang pejabat Lebanon yang tidak disebutkan namanya pada Senin (25/11) malam juga menyampaikan hal yang sama.

    Ia menyebut bahwa Israel bakal segera menyetujui gencatan senjata dengan Lebanon. Ia bahkan mengeklaim bahwa resolusi itu bakal segera berlaku dalam “waktu 24 jam” terhitung sejak Senin lalu.

    Kesepakatan gencatan senjata ini bakal mengakhiri konflik berlarut yang terjadi antara Israel dan Hizbullah yang sudah meletus sejak September lalu.

    Saat itu, Israel melakukan serangan ratusan rudal ke Lebanon dengan dalih untuk memberangus Hizbullah yang diduga terlibat membantu Hamas memerangi Israel di Gaza.

    Sebelum kesepakatan gencatan senjata ini disetujui, Israel dan Lebanon masih terlibat aksi saling serang.

    Pada Minggu (25/11) lalu, misalnya, Israel membombardir wilayah pinggiran kota Beirut dengan sejumlah rudal. Serangan ini dilaporkan telah menewaskan 11 warga Beirut.

    (gas/bac)

  • Israel Serang Beirut di Tengah Rapat Gencatan Senjata Lebanon

    Israel Serang Beirut di Tengah Rapat Gencatan Senjata Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Israel menyerang Beirut pada Selasa (26/11) atau saat kabinet keamanan mereka sedang membahas nasib gencatan senjata di Lebanon.

    Media pemerintah Lebanon, seperti diberitakan AFP, melaporkan serangkaian serangan udara Israel di pusat kota Beirut. Mereka mengatakan pesawat Israel menargetkan distrik Nweiri tiga kali.

    Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan serangan pertama menewaskan tujuh orang dan melukai 37 orang. Media pemerintah juga mengatakan wilayah Mazraa telah terkena serangan.

    Serangan itu dilakukan setelah Israel menyerukan evakuasi kepada warga Israel untuk pertama kalinya dalam dua bulan perang.

    Tentara Israel memperingatkan penduduk di empat lingkungan di pusat kota Beirut untuk mengungsi dari rumah mereka dengan mengatakan bahwa mereka siap untuk menyerang target Hizbullah di sana.

    “Anda berada di dekat fasilitas milik Hizbullah, dan (angkatan bersenjata) Israel akan melakukan serangan udara yang menargetkan lantai tertentu tempat infrastruktur teroris yang ditunjuk berada,” kata juru bicara tentara Avichay Adraee.

    Dalam unggahan di X, ia menyertakan peta yang mengidentifikasi bangunan di Ras Beirut, Al-Mazraa, Musaitba, dan Zoqaq al-Blat.

    Sementara itu, kabinet keamanan Israel telah mulai membahas usulan kesepakatan gencatan senjata dalam perangnya dengan Hizbullah di Lebanon, seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada AFP pada Selasa (26/11).

    Pertemuan tersebut berlangsung di Tel Aviv, kata pejabat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu setelah Israel sebelumnya disebut bakal menyetujui gencatan senjata di Lebanon.

    Terpisah, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu disebut bakal buka suara pukul 18.00 GMT atau sekitar pukul 1.00 WIB setelah kabinet membahas kesepakatan gencatan senjata Lebanon.

    (AFP/chri)

  • Israel Mulai Rapat Bahas Nasib Gencatan Senjata di Lebanon

    Israel Mulai Rapat Bahas Nasib Gencatan Senjata di Lebanon

    Jakarta, CNN Indonesia

    Kabinet keamanan Israel telah mulai membahas usulan kesepakatan gencatan senjata dalam perangnya dengan Hizbullah di Lebanon, seorang pejabat Israel mengonfirmasi kepada AFP pada Selasa (26/11).

    Pertemuan tersebut berlangsung di Tel Aviv, kata pejabat di kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Israel sebelumnya disebut bakal menyetujui gencatan senjata di Lebanon.

    Juru bicara pemerintah Israel mengatakan bahwa Benjamin Netanyahu sudah menyetujui rencana tersebut usai berdiskusi dengan sejumlah pejabat pada Minggu (25/11) waktu setempat.

    Ia juga menambahkan bahwa pemerintah Israel bakal memberikan suara pada pemungutan resolusi gencatan senjata di Lebanon pada Selasa (27/11) mendatang dan berharap resolusi tersebut bisa langsung disahkan.

    Seorang pejabat Lebanon yang tidak disebutkan namanya pada Senin (26/11) malam juga menyampaikan hal yang sama.

    Ia menyebut bahwa Israel bakal segera menyetujui gencatan senjata dengan Lebanon. Ia bahkan mengeklaim bahwa resolusi itu bakal segera berlaku dalam “waktu 24 jam.”

    Pada hari yang sama, ttentara Israel mengklaim meluncurkan serangkaian serangan terhadap 20 “target teroris” atau merujuk pada Hizbullah di Beirut. Serangan dilakukan usai memperingatkan penduduk di pinggiran selatan untuk pergi.

    Serangan itu terjadi tepat sebelum kabinet keamanan Israel diperkirakan bertemu untuk memutuskan kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.

    Tentara “saat ini sedang melakukan serangan terhadap target teroris Hizbullah di wilayah Beirut”, katanya dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang lokasi.

    “Serangan ini mencakup 13 target teroris di wilayah Dahieh, benteng utama Hizbullah di Beirut. Di antara target yang diserang adalah pusat unit pertahanan udara Hizbullah, pusat intelijen, pusat komando, fasilitas penyimpanan senjata,” pernyataan mereka seperti diberitakan AFP.

    “Tujuh target lain yang diserang adalah komponen sistem keuangan Hizbullah.”

    Terpisah, anggota parlemen Hizbullah Amin Sherri mengatakan bahwa Israel ingin membalas dendam kepada rakyat Lebanon, khususnya para pendukung kelompok itu, sebelum kemungkinan gencatan senjata.

    “Musuh Israel… ingin membalas dendam kepada para pendukung perlawanan dan seluruh rakyat Lebanon,” kata Sherri kepada wartawan di lokasi serangan mematikan Israel di ibu kota Lebanon di tengah serangan gencar terhadap benteng kelompok itu di Beirut selatan.

    (AFP/chri)

  • Israel Klaim Serang 20 Target Teroris di Beirut

    Israel Klaim Serang 20 Target Teroris di Beirut

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tentara Israel mengklaim meluncurkan serangkaian serangan terhadap 20 “target teroris” atau merujuk pada Hizbullah di Beirut pada Selasa (26/11). Serangan dilakukan setelah memperingatkan penduduk di pinggiran selatan untuk pergi.

    Serangan itu terjadi tepat sebelum kabinet keamanan Israel diperkirakan bertemu untuk memutuskan kesepakatan gencatan senjata di Lebanon.

    Tentara “saat ini sedang melakukan serangan terhadap target teroris Hizbullah di wilayah Beirut”, katanya dalam sebuah pernyataan, tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang lokasi.

    “Serangan ini mencakup 13 target teroris di wilayah Dahieh, benteng utama Hizbullah di Beirut. Di antara target yang diserang adalah pusat unit pertahanan udara Hizbullah, pusat intelijen, pusat komando, fasilitas penyimpanan senjata,” pernyataan mereka seperti diberitakan AFP.

    “Tujuh target lain yang diserang adalah komponen sistem keuangan Hizbullah.”

    Sebelumnya, Juru bicara militer Israel Avichay Adraee memperingatkan penduduk untuk mengungsi dari daerah tertentu.

    “Anda berada di dekat fasilitas dan kepentingan yang berafiliasi dengan Hizbullah, yang akan ditindak oleh Pasukan Pertahanan Israel dalam waktu dekat,” kata Adraee dalam sebuah posting di X termasuk peta daerah yang menjadi sasaran di ibu kota Lebanon.

    Tentara Israel juga mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka melakukan penggerebekan di wilayah Sungai Litani, yang di sebelah utaranya Israel ingin mendorong Hizbullah.

    Dalam pernyataan lain, militer Israel mengatakan angkatan udara Israel menyerang sekitar 30 target milik kelompok yang didukung Iran tersebut di Lebanon selatan sejak Selasa pagi.

    Militer Israel telah menerbitkan serangkaian pernyataan pada hari Selasa yang merinci serangannya terhadap Hizbullah di seluruh Lebanon termasuk wilayah Dahiyeh di Beirut selatan.

    “Selama seminggu terakhir, IDF menyerang sekitar 30 target teroris Hizbullah di seluruh wilayah (Dahiyeh) di Beirut,” kata militer dalam pernyataan lainnya, seraya menambahkan bahwa mereka termasuk pusat komando milik unit intelijen Hizbullah.

    Perang di Lebanon terjadi setelah hampir satu tahun pertukaran tembakan lintas batas yang diprakarsai oleh Hizbullah.

    Kelompok Lebanon itu mengatakan bahwa mereka bertindak untuk mendukung Hamas setelah serangan kelompok Palestina itu pada 7 Oktober 2023 terhadap Israel, yang memicu perang di Gaza.

    Lebanon mengatakan sedikitnya 3.768 orang telah tewas di negara itu sejak Oktober 2023, sebagian besar dari mereka tewas dalam beberapa minggu terakhir.

    Di pihak Israel, perseteruan di Lebanon telah menewaskan sedikitnya 82 tentara dan 47 warga sipil, kata pihak berwenang.

    (AFP/chri)

  • Khamenei Nilai ICC Tak Cukup Cuma Tangkap Netanyahu: Harus Hukum Mati

    Khamenei Nilai ICC Tak Cukup Cuma Tangkap Netanyahu: Harus Hukum Mati

    Jakarta, CNN Indonesia

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei merespons perilisan surat perintah penangkapan terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu oleh Pengadilan Kriminal Internasional (International Criminal Court/ICC).

    Dalam komentar perdananya pada Senin (25/11), Khamenei mengatakan ICC tak cukup jika cuma meminta Netanyahu ditangkap. Sebaliknya, ia menilai Netanyahu layak untuk mendapatkan hukuman mati.

    “Mereka mengeluarkan surat perintah penangkapan untuknya, tapi itu tidak cukup,” kata Khamenei dalam pidato di hadapan pasukan paramiliter Basij, Senin.

    “[Seharusnya mereka memerintahkan] hukuman mati bagi Netanyahu. Hukuman mati bagi para pemimpin kriminal ini harus diberikan,” lanjut dia, seperti dikutip AFP.

    Ini merupakan komentar pertama Khamenei pasca ICC merilis surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu pada Kamis (21/11). Dalam perilisan itu, ICC tak cuma memerintahkan Netanyahu ditangkap, tetapi juga eks Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant dan kepala sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, yakni Mohammed Deif.

    Iran adalah musuh bebuyutan Israel yang bersekutu dengan berbagai kelompok milisi di Timur Tengah, mulai dari Hamas Palestina, Hizbullah Lebanon, hingga Perlawanan Islam di Irak.

    Teheran pun sangat mendukung serangan Hamas ke Israel, termasuk serangan pada 7 Oktober 2023 lalu.

    Hakim ICC dapat menjatuhkan hukuman penjara hingga 30 tahun terhadap tersangka dan dalam keadaan luar biasa, hukuman seumur hidup. Kendati begitu, ICC tidak bisa menjatuhkan hukuman mati.

    Surat perintah penangkapan pra-sidang secara teoritis membatasi pergerakan Netanyahu, karena salah satu dari 124 negara anggota pengadilan diwajibkan untuk menangkapnya jika ia berada di wilayah mereka.

    Kepala Jaksa ICC Karim Khan telah mendesak anggotanya untuk bertindak berdasarkan surat perintah tersebut. Ia juga mendesak negara-negara non-anggota seperti Israel, Iran, Amerika Serikat, dan China bekerja sama dalam “menegakkan hukum internasional”.

    (blq/bac)

    [Gambas:Video CNN]

  • Biden dan Macron Akan Umumkan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah

    Biden dan Macron Akan Umumkan Gencatan Senjata Israel-Hizbullah

    GELORA.CO – Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Prancis Emmanuel Macron akan umumkan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

    Keputusan tersebut diambil setelah serangkaian pertemuan diplomatik yang intensif, yang melibatkan para pemimpin di Washington, Yerusalem, dan Beirut untuk mencari solusi bagi konflik yang telah berlangsung lebih dari satu tahun ini yang kemudian meluas memicu ketegangan di Lebanon.

    “Kami sudah dekat,” tetapi “tidak ada yang selesai sampai semuanya selesai,” ujar John Kirby, Juru Bicara Keamanan Nasional di Gedung Putih, dikutip dari Reuters pada Selasa, 26 November 2024.

    Konflik yang dimulai pada Oktober 2023 antara Israel dan Hizbullah kini berada dalam tahap krisis. Proposal gencatan senjata yang tengah dibahas mencakup penarikan pasukan militer Israel dari wilayah selatan Lebanon dan pengerahan pasukan militer reguler Lebanon di daerah perbatasan dalam waktu 60 hari.

    Diplomasi ini bertujuan mengakhiri kekerasan yang telah terjadi selama hampir dua bulan ini, yang kian memanas setelah dimulainya serangan lintas batas antara kedua pihak.

    Presiden Prancis menyatakan bahwa diskusi mengenai gencatan senjata telah menunjukkan kemajuan signifikan.

    Sementara itu, di Yerusalem, seorang pejabat senior Israel mengatakan kabinet Israel akan mengadakan pertemuan pada Selasa, 26 November 2024 untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah.

    Meskipun ada perkembangan positif dalam negosiasi, namun situasi di lapangan tetap tegang. Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di wilayah selatan Beirut yang dikuasai Hizbullah, sementara kelompok tersebut merespons dengan menembakkan lebih dari 250 roket ke wilayah Israel pada akhir pekan lalu.

    Pembentukan komite pemantau gencatan senjata yang terdiri dari lima negara, termasuk Prancis dan dipimpin oleh AS, diharapkan dapat memastikan kesepakatan ini diterapkan dengan baik.

    “Proposal ini tidak menghadapi hambatan serius kecuali Perdana Menteri Netanyahu mengubah pendiriannya,” kata Elias Bou Saab, Wakil Ketua Parlemen Lebanon.

    Konflik ini bermula dari serangan lintas batas yang diluncurkan oleh Hizbullah sebagai balasan atas serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober yang menyebabkan dimulainya perang di Gaza. Sejak itu, lebih dari 3.750 orang tewas di Lebanon, dengan lebih dari satu juta orang terpaksa mengungsi dari rumah mereka.

  • Gencatan Senjata dengan Hizbullah Kesalahan Besar!

    Gencatan Senjata dengan Hizbullah Kesalahan Besar!

    Lebih lanjut, dia menyerukan Netanyahu untuk terus bertempur melawan Hizbullah hingga mendapatkan “kemenangan mutlak”.

    Sentimen serupa juga dimiliki oleh para pemimpin politik sayap kanan lainnya di Israel terkait perang melawan Hamas di Jalur Gaza yang berkecamuk sejak Oktober tahun lalu.

    Peringatan Ben Gvir itu disampaikan ketika laporan media lokal Israel pada Senin (25/11) menyebut Netanyahu kemungkinan akan menyetujui proposal gencatan senjata dengan Hizbullah, yang diajukan AS, meskipun ada keberatan dari menteri-menterinya.

    Ada juga kekhawatiran atas diskusi mengenai keterlibatan Prancis dalam kemungkinan penegakan gencatan senjata di Lebanon nantinya. Paris diketahui mendukung upaya-upaya Washington untuk mewujudkan gencatan senjata di Lebanon.

    Laporan situs berita AS, Axios, yang mengutip seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya, seperti dilansir Reuters menyebutkan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui persyaratan untuk kesepakatan gencatan senjata.

    Secara terpisah, seorang pejabat senior Israel menuturkan kepada Reuters bahwa kabinet Israel akan menggelar rapat pada Selasa (26/11) waktu setempat untuk menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah. Kantor Netanyahu menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

    Bou Saab menyebut proposal AS itu akan mengatur penarikan pasukan militer Israel dari wilayah Lebanon bagian selatan dan penempatan pasukan reguler Lebanon di wilayah perbatasan, yang merupakan markas Hizbullah, dalam waktu 60 hari.

    Dia mengatakan masalah mengenai siapa yang akan memantau kepatuhan terhadap gencatan senjata telah diselesaikan dalam 24 jam terakhir, dengan kesepakatan untuk membentuk komite lima negara, yang mencakup Prancis dan diketuai AS.

    (nvc/ita)

  • Kabinet Israel Gelar Rapat Setujui Gencatan Senjata dengan Hizbullah

    Kabinet Israel Gelar Rapat Setujui Gencatan Senjata dengan Hizbullah

    Situasi di Lebanon semakin memburuk dalam dua bulan terakhir, ketika Israel semakin mengintensifkan serangan udara dan mengerahkan pasukan darat untuk menargetkan Hizbullah. Serangan itu dibalas oleh Hizbullah dengan menggempur target-target militer Tel Aviv.

    Di Beirut, Wakil Ketua Parlemen Lebanon Elias Bou Saab menuturkan kepada Reuters bahwa “tidak ada hambatan serius” untuk memulai implementasi gencatan senjata, yang ditawarkan AS, dengan Israel.

    Bou Saab menyebut proposal AS itu akan mengatur penarikan pasukan militer Israel dari wilayah Lebanon bagian selatan dan penempatan pasukan reguler Lebanon di wilayah perbatasan, yang merupakan markas Hizbullah, dalam waktu 60 hari.

    Dia mengatakan masalah mengenai siapa yang akan memantau kepatuhan terhadap gencatan senjata telah diselesaikan dalam 24 jam terakhir, dengan kesepakatan untuk membentuk komite lima negara, yang mencakup Prancis dan diketuai AS.

    Seorang diplomat Barat menyebut hambatan lainnya adalah penarikan mundur pasukan Israel, pengerahan militer Lebanon dan pemulangan warga Lebanon yang mengungsi dari rumah-rumah mereka di wilayah selatan negara tersebut.

    Gedung Putih Sebut Gencatan Senjata di Lebanon Semakin Dekat

    Juru bicara Dewan Keamanan Nasional pada Gedung Putih, John Kirby, mengatakan pada Senin (25/11) bahwa AS meyakini kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah semakin “dekat” meskipun negosiasi masih berlangsung.

    “Kami meyakini bahwa jalurnya menuju ke arah yang sangat positif — namun sekali lagi, tidak ada yang tuntas hingga semuanya selesai dilakukan, tidak ada yang bisa dinegosiasikan hingga semuanya telah dinegosiasikan,” sebutnya.

    Dia menambahkan bahwa Presiden Joe Biden memantau kemajuan perundingan gencatan senjata “dengan sangat cermat” dan melakukan kontak langsung dengan Utusan AS Amos Hochstein, yang mengunjungi Beirut pekan lalu.

    Sementara itu, mengenai laporan media soal Biden dan Presiden akan mengumumkan kesepakatan gencatan senjata itu ke publik pada Selasa (26/11), Kirby enggan berkomentar. Dia hanya mengatakan bahwa kedua pemimpin membahas konflik Israel-Hizbullah pekan lalu.

    Lihat juga Video ‘Iron Dome Israel Dibobol Rudal Hizbullah, 9 Orang Dilaporkan Terluka’:

    (nvc/zap)

  • Harga Minyak Mentah Turun Lebih dari US$ 2 karena Potensi Gencatan Senjata di Timur Tengah

    Harga Minyak Mentah Turun Lebih dari US$ 2 karena Potensi Gencatan Senjata di Timur Tengah

    Jakarta, Beritasatu.com – Harga minyak dunia turun lebih dari US$ 2 per barel pada Senin (25/11/2024) setelah adanya laporan bahwa Israel dan Lebanon telah menyetujui syarat-syarat kesepakatan untuk mengakhiri konflik Israel-Hizbullah.

    Harga minyak Brent turun 2,87% atau US$ 2,16 menjadi US$ 73,01 per barel. Sementara itu, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun US$ 2,30 atau 3,23% mencapai US$ 68,94 per barel.

    Dilansir dari Reuters, Israel dilaporkan sedang menuju gencatan senjata dengan Hizbullah, meskipun masih ada isu-isu yang perlu diselesaikan. Sementara itu, pejabat Lebanon menyuarakan optimisme yang hati-hati karena Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dinilai sulit untuk dipercaya.

    “Berita mengenai gencatan senjata antara Israel dan Lebanon tampaknya menjadi penyebab penurunan harga minyak mentah, meskipun konflik ini tidak mengganggu pasokan minyak, dan premi risiko terhadap minyak sudah rendah sebelum penurunan harga terbaru,” ujar Giovanni Staunovo dari UBS.

    Menurut Phil Flynn, analis senior di Price Futures Group, harga minyak dunia terus berfluktuasi seiring kekhawatiran tentang potensi gangguan pasokan.

    “Adanya laporan bahwa Perdana Menteri Israel Netanyahu menyetujui kesepakatan gencatan senjata dengan Lebanon secara prinsip bisa menjadi katalis penurunan harga minyak dunia. Namun, kita perlu melihat detail lebih lanjut,” tulis Flynn.

  • 32 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Lebanon

    32 Orang Tewas Akibat Serangan Israel ke Lebanon

    Jakarta

    Israel menyerang sejumlah kota besar dan kecil di Lebanon. Sebanyak 32 orang meninggal dunia.

    Dilansir AFP, Selasa (26/11/2024), jumlah korban jiwa itu disampaikan Kementerian Kesehatan Lebanon. Serangan Israel dilakukan Senin (26/11/2024) waktu setempat.

    Sebuah pernyataan kementerian menyebutkan “jumlah korban akibat serangan musuh Israel di sejumlah kota besar dan kecil di Lebanon” di timur, selatan dan dekat Beirut, dengan sebagian besar dari mereka tewas di Selatan dan empat tewas di Timur.

    Sementara, tentara Israel mengatakan telah menyerang sekitar 25 sasaran Hizbullah di Lebanon dalam satu jam. Militer Israel mengatakan pihaknya telah menyerang sekitar 25 sasaran milik kelompok militan Lebanon Hizbullah di seluruh Lebanon selama periode satu jam.

    “Sasaran yang diserang adalah pusat komando Dewan Eksekutif, serta pusat kendali dan pengumpulan intelijen, tempat para komandan dan agen Hizbullah berada,” kata tentara Israel dalam sebuah pernyataan.

    Serangan tersebut terjadi di Nabatiyeh, Baalbek, Lembah Bekaa, Beirut selatan dan pinggiran kota, katanya.

    (dek/dek)