Organisasi: Hizbullah

  • Delegasi Hamas Bertolak ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Delegasi Hamas Bertolak ke Mesir untuk Bahas Gencatan Senjata Gaza

    Jakarta

    Delegasi kelompok Hamas akan pergi ke Kairo, ibu kota Mesir pada hari Sabtu (30/11) untuk membicarakan kemungkinan gencatan senjata di Gaza.

    “Delegasi Hamas akan pergi ke Kairo besok untuk beberapa pertemuan dengan pejabat Mesir guna membahas gagasan gencatan senjata dan kesepakatan tentang sandera di Jalur Gaza,” kata pejabat Hamas itu kepada AFP pada Jumat (29/11), yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas topik tersebut.

    Hal itu disampaikan dua hari setelah gencatan senjata mulai berlaku antara Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, sekutu Hamas.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024), Amerika Serikat juga telah mengumumkan upaya diplomatik baru dengan Qatar, Turki, dan Mesir untuk mencapai gencatan senjata di Gaza dan pembebasan sandera yang disandera selama serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel, yang memicu pertempuran saat ini.

    Serangan terhadap Israel itu mengakibatkan kematian 1.207 orang, sebagian besar warga sipil, menurut penghitungan AFP atas angka resmi Israel.

    Serangan balasan oleh militer Israel telah menewaskan 44.363 orang di Gaza, menurut angka dari kementerian kesehatan wilayah itu, yang dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.

    Sekitar 251 sandera juga disandera pada 7 Oktober, dan 97 orang diyakini masih berada di Gaza, termasuk 34 orang yang menurut tentara Israel telah tewas.

    Lihat Video Pemimpin Hizbullah soal Gencatan Senjata: Kita dalam Kemenangan Besar

  • Biden Harap Trump Pikir Ulang Rencana Tarif untuk Meksiko dan Kanada

    Biden Harap Trump Pikir Ulang Rencana Tarif untuk Meksiko dan Kanada

    Bisnis.com, JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden berharap Presiden terpilih Donald Trump memikirkan kembali rencananya untuk mengenakan tarif pada Meksiko dan Kanada. Hal tersebut dinilai dapat mengacaukan hubungan dengan sekutu dekat AS tersebut.

    Mengutip dari Reuters pada Sabtu (20/11/2024), Biden berharap dia memikirkannya kembali. Menurutnya, kebijakan tarif tersebut adalah hal yang kontraproduktif untuk dilakukan.

    “Kami memiliki situasi yang tidak biasa di Amerika – kami dikelilingi oleh Samudra Pasifik, Samudra Atlantik, dan dua sekutu: Meksiko dan Kanada. Dan hal terakhir yang perlu kami lakukan adalah mulai mengacaukan hubungan tersebut,” kata Biden kepada wartawan di Nantucket, Massachusetts, tempat dia menghabiskan liburan Hari Thanksgiving bersama keluarganya.

    Pada awal pekan ini, Trump mengatakan bahwa ia akan mengenakan tarif pada Kanada dan Meksiko hingga mereka menghentikan obat-obatan terlarang dan migran yang melintasi perbatasan, dalam sebuah tindakan yang tampaknya melanggar kesepakatan perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada. 

    Menanggapi hal tersebut, Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengatakan dia tidak secara khusus membahas tarif dalam panggilan telepon yang dia lakukan dengan Trump pada Rabu pekan ini. Dia menambahkan bahwa keduanya telah sepakat bahwa akan ada hubungan yang baik antara kedua negara.

    Setelah panggilan telepon tersebut, Trump mengatakan Sheinbaum telah “setuju untuk menghentikan migrasi melalui Meksiko, dan ke Amerika Serikat, yang secara efektif menutup Perbatasan Selatan kita.” 

    Namun, Sheinbaum mengatakan dia telah menyusun strategi yang memperhatikan para migran sebelum mereka mencapai perbatasan AS. 

    Biden, yang bertemu dengan Trump di Gedung Putih awal bulan ini, menegaskan kembali bahwa dia ingin transisi antara pemerintahannya yang akan berakhir dan pemerintahan presiden terpilih yang akan datang berjalan lancar.

    “Dan semua pembicaraan tentang apa yang akan dia lakukan atau tidak lakukan, saya pikir mungkin ada sedikit perhitungan internal di pihaknya ” kata Biden.

    Biden juga mengatakan dia bersyukur bahwa pemerintahannya, dengan sedikit keberuntungan, akan membuat lebih banyak kemajuan di Timur Tengah, dengan memperhatikan perjanjian gencatan senjata baru-baru ini antara Israel dan Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon.

    Adapun, dia memberikan perkembangan terbaru terkait tiga warga asal AS yang sempat ditahan di China. Biden mengaku telah berbicara dengan ketiga warga tersebut yang baru-baru ini dibebaskan setelah ditahan di China.

    “Saya sangat senang mereka sudah pulang,” katanya.

    Adapun, Trump juga mengancam tarif baru terhadap China. Biden mencatat bahwa dia dan Presiden China, Xi Jinping, telah membuat saluran telepon langsung antara kedua pemimpin dan jalur komunikasi langsung antara kedua militer mereka.

    “Satu hal yang saya yakini tentang Xi adalah dia tidak ingin membuat kesalahan. Dia mengerti apa yang dipertaruhkan,” ujar Biden.

  • Harga Minyak Anjlok 3% Pekan Ini – Page 3

    Harga Minyak Anjlok 3% Pekan Ini – Page 3

    Harga minyak naik pada perdagangan Kamis, 29 November 2024 setelah Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah saling menuduh. Hal ini seiring kalau gencatan senjatanya telah dilanggar dan tank Israel serang Lebanon Selatan.

    Mengutip Yahoo Finance, Jumat (29/11/2024), OPEC+ juga menunda beberapa hari pertemuan yang kemungkinan akan memperpanjang pemangkasan produksi.

    Harga minyak mentah Brent berjangka naik tipis 34 sen atau 0,5 persen menjadi USD 73,17 per barel pada pukil 20.26 GMT. Harga minyak West Texas Intermediate naik 16 sen atau 0,2 persen menjadi US 68,88. Adapun perdagangan sepi seiring hari libur Thanksgiving Amerika Serikat.

    Militer Israel mengatakan gencatan senjata dilanggar setelah apa yang disebutnya tersangka, beberapa di antaranya menggunakan kendaraan, tiba di beberapa daerah di zona selatan.

    Kesepakatan tersebut, yang mulai berlaku pada Rabu, dimaksudkan untuk memungkinkan orang-orang di kedua negara untuk mulai kembali ke rumah di daerah perbatasan yang hancur akibat pertempuran selama 14 bulan.

    Timur Tengah adalah salah satu wilayah penghasil minyak utama dunia, dan meskipun konflik yang sedang berlangsung sejauh ini belum memengaruhi pasokan, hal itu tercermin dalam premi risiko bagi para pedagang.

     

  • Pemimpin Hizbullah Nyatakan Kemenangan Besar atas Israel!

    Pemimpin Hizbullah Nyatakan Kemenangan Besar atas Israel!

    Jakarta

    Pemimpin Hizbullah Naim Qassem mengumumkan klaim ‘kemenangan besar’ atas Israel. Naim Qassem menyebut kemenangan besar ini melampaui kemenangan Juli 2006.

    Dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024), deklarasi kemenangan besar itu disampaikan Naim Qassem, Jumat (29/11). Naim Qassem menyampaikan pidato pertamanya sejak gencatan senjata diberlakukan di Lebanon.

    “Saya telah memutuskan untuk mendeklarasikan… secara resmi dan jelas bahwa kita menghadapi kemenangan besar yang melampaui kemenangan Juli 2006,” kata Qassem, seraya menambahkan: “Kita menang karena kita mencegah musuh menghancurkan Hizbullah… (dan) menghancurkan atau melemahkan perlawanan.

    Sebelumnya, kelompok Hizbullah juga mengklaim pihaknya telah mendapatkan ‘kemenangan’ atas Israel, setelah gencatan senjata diberlakukan di Lebanon. Hizbullah juga menegaskan bahwa para petempurnya kini dalam kondisi siap untuk menghadapi ambisi Israel.

    “Kemenangan dari Tuhan yang Maha Kuasa adalah sekutu dari tujuan yang benar,” sebut Hizbullah dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11).

    Itu menjadi pernyataan resmi pertama yang dirilis Hizbullah setelah gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

    Ditegaskan Hizbullah dalam pernyataannya tersebut bahwa para petempurnya “akan tetap dalam kesiapan total untuk menghadapi ambisi dan serangan-serangan musuh Israel”.

    Israel semakin intens dalam melancarkan rentetan pengeboman yang menargetkan markas-markas Hizbullah di Lebanon sejak 23 September lalu, yang dilanjutkan dengan pengerahan pasukan darat ke wilayah Lebanon bagian selatan.

    Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah itu terjadi setelah selama setahun terakhir kedua pihak terlibat dalam serangan lintas perbatasan, yang berlangsung bersamaan dengan perang antara Tel Aviv dan Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Hizbullah sebelumnya menyebut serangan-serangannya ke Israel menjadi bentuk solidaritas untuk Hamas.

    (whn/whn)

  • Pemimpin Hizbullah Kerja Sama Tentara Lebanon untuk Gencatan Senjata Israel

    Pemimpin Hizbullah Kerja Sama Tentara Lebanon untuk Gencatan Senjata Israel

    Jakarta

    Pemimpin Hizbullah Naim Qassem berjanji untuk berkoordinasi pada tingkat tinggi dengan tentara Lebanon. Kerja sama itu untuk melaksanakan ketentuan gencatan senjata dengan Israel yang dimulai dua hari sebelumnya.

    “Koordinasi antara perlawanan dan tentara Lebanon akan dilakukan pada tingkat tinggi untuk melaksanakan komitmen perjanjian,” kata Qassem, seraya menambahkan bahwa ‘tidak ada yang bertaruh pada masalah atau perselisihan’ dengan tentara dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/11/2024).

    Sebelumnya, kelompok Hizbullah mengklaim pihaknya telah mendapatkan ‘kemenangan’ atas Israel, setelah gencatan senjata diberlakukan di Lebanon. Hizbullah juga menegaskan bahwa para petempurnya kini dalam kondisi siap untuk menghadapi ambisi Israel.

    “Kemenangan dari Tuhan yang Maha Kuasa adalah sekutu dari tujuan yang benar,” sebut Hizbullah dalam pernyataan terbarunya, seperti dilansir AFP, Kamis (28/11/2024).

    Itu menjadi pernyataan resmi pertama yang dirilis Hizbullah setelah gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon pada Rabu (27/11) pagi waktu setempat.

    Ditegaskan Hizbullah dalam pernyataannya tersebut bahwa para petempurnya “akan tetap dalam kesiapan total untuk menghadapi ambisi dan serangan-serangan musuh Israel”.

    Pernyataan Hizbullah itu tidak secara langsung menyebut soal gencatan senjata yang disepakati dengan Israel atau pun ketentuan-ketentuannya

    Eskalasi konflik antara Israel dan Hizbullah itu terjadi setelah selama setahun terakhir kedua pihak terlibat dalam serangan lintas perbatasan, yang berlangsung bersamaan dengan perang antara Tel Aviv dan Hamas yang berkecamuk di Jalur Gaza.

    Hizbullah sebelumnya menyebut serangan-serangannya ke Israel menjadi bentuk solidaritas untuk Hamas.

    (whn/whn)

  • 7 Update Perang Arab: Israel-Hizbullah Panas Lagi dan Saling Tuding

    7 Update Perang Arab: Israel-Hizbullah Panas Lagi dan Saling Tuding

    Jakarta, CNBC Indonesia – Perang di Tanah Arab masih belum juga mereda. Israel diketahui melakukan gencatan senjata dengan milisi Hizbullah di Lebanon, tetapi hal ini tidak berjalan dengan lancar.

    Sementara situasi mengerikan masih terjadi di Gaza, Palestina. Menurut Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut, setidaknya 33 warga Palestina tewas dan 137 lainnya cedera akibat serangan Israel dalam 24 jam terakhir di Jalur Gaza.

    Berikut update terkait situasi di wilayah Timur Tengah saat ini, sebagaimana dihimpun dari berbagai sumber oleh CNBC Indonesia pada Jumat (29/11/2024).

    Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Terkait Pelanggaran Gencatan Senjata

    Militer Israel mengatakan angkatan udaranya menyerang fasilitas yang digunakan Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan pada Kamis, setelah kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata yang bertujuan untuk menghentikan pertempuran selama lebih dari setahun.

    Israel mengatakan pihaknya juga melepaskan tembakan pada Kamis terhadap “tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa daerah di zona selatan. Pihaknya mengatakan hal itu merupakan pelanggaran gencatan senjata dengan kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran, yang mulai berlaku pada Rabu.

    Anggota parlemen Hizbullah Hassan Fadlallah pada gilirannya menuduh Israel melanggar kesepakatan tersebut.

    “Musuh Israel menyerang mereka yang kembali ke desa-desa perbatasan,” kata Fadlallah kepada wartawan, menambahkan “ada pelanggaran hari ini oleh Israel, bahkan dalam bentuk ini”.

    Militer Lebanon kemudian menuduh Israel melanggar gencatan senjata beberapa kali pada Rabu dan Kamis.

    Tuduhan itu menyoroti rapuhnya gencatan senjata, yang ditengahi oleh Amerika Serikat dan Prancis untuk mengakhiri konflik, yang terjadi bersamaan dengan perang Gaza. Gencatan senjata berlangsung selama 60 hari dengan harapan mencapai penghentian permusuhan secara permanen.

    Serangan udara Israel pada Kamis adalah yang pertama sejak gencatan senjata mulai berlaku Rabu pagi. Sumber keamanan Lebanon dan penyiar Al Jadeed mengatakan serangan itu terjadi di dekat Baysariyah, di utara Sungai Litani.

    Kesepakatan gencatan senjata menetapkan bahwa fasilitas militer yang tidak sah di selatan Sungai Litani harus dibongkar, tetapi tidak menyebutkan fasilitas militer di utara sungai.

    UNICEF Minta Bantuan Masyarakat Global untuk Lebanon

    Ettie Higgins, wakil perwakilan program di kantor UNICEF Lebanon, mengatakan bahwa Lebanon membutuhkan bantuan internasional segera untuk membangun kembali.

    “Saya menghabiskan waktu bertahun-tahun membangun kembali sistem air dan sekolah, merehabilitasi pusat-pusat komunitas dan banyak di antaranya telah hancur total. Jadi, kerusakannya mencapai jutaan, jika tidak miliaran,” katanya.

    “Akan butuh waktu lama untuk membangun kembali. Sangat penting bagi masyarakat internasional untuk melangkah maju segera dan untuk jangka panjang dengan cara yang berkelanjutan dan dapat diprediksi untuk mendukung pemerintah Lebanon dan rakyat Lebanon agar dapat membangun kembali banyak infrastruktur utama ini,” imbuh Higgins.

    Perkiraan biaya dari Bank Dunia adalah US$2,8 miliar untuk kerusakan perumahan saja di Lebanon, di seluruh negeri. Sebanyak 99.000 rumah – 99.000 unit hunian – hancur sebagian atau seluruhnya, tidak layak huni.

    Bank Dunia juga memperkirakan kerusakan dan kerugian di Lebanon mencapai US$8,5 miliar sejak November. Angka tersebut akan diperbarui untuk bulan-bulan berikutnya, dengan angka tersebut diperkirakan akan bertambah.

    Kerugian US$1,1 miliar juga terjadi pada salah satu industri terpenting – pertanian – dan pariwisata, di mana toko-toko, bisnis, restoran telah tutup.

    Pasukan Israel Serbu Rumah di Hebron, Tepi Barat-Tangkap Warga Palestina

    Pasukan Israel telah menangkap seorang warga Palestina dan menyerbu sejumlah rumah di sejumlah wilayah di provinsi Hebron, selatan Tepi Barat yang diduduki. Hal ini dilaporkan oleh kantor berita Wafa.

    Wafa melaporkan bahwa pasukan tersebut menangkap Shaker Saeed al-Komi dari desa Hadab al-Fawar, selatan Hebron.

    Militer juga menyerbu rumah Issa Abu Mayala di wilayah selatan Hebron, menggeledahnya, dan dengan sengaja menghancurkan isinya, kata kantor berita tersebut.

    Di kota ash-Shuyukh dan Sa’ir, timur laut Hebron, pasukan Israel juga menyerbu sejumlah rumah warga, tanpa ada penangkapan yang dilaporkan.

    Paramedis Masih Evakuasi Korban Tewas dan Terluka di Nuseirat

    Paramedis dan kru Pertahanan Sipil masih mengumpulkan jenazah dari jalanan kamp pengungsi Nuseirat. Dalam 24 jam militer Israel beroperasi secara agresif di bagian utara kamp tersebut, menghancurkan banyak rumah dan fasilitas umum.

    Sejauh ini, 19 jenazah telah dikumpulkan. Namun, masih ada lebih banyak lagi, menurut salah satu responden pertama. Banyak jenazah yang sulit dijangkau karena berada di area yang sangat dekat dengan tempat militer Israel ditempatkan.

    Dalam beberapa jam terakhir, militer Israel sengaja menghentikan ambulans dan kru Pertahanan Sipil untuk mencapai beberapa lokasi tempat orang-orang yang terluka masih berdarah. Quadcopter mengejar mereka, sambil menembakkan peluru tajam.

    Warga Palestina yang pulang ke rumah mereka di Nuseirat bercerita tentang tingkat kerusakan yang sangat parah yang menimpa rumah dan fasilitas umum mereka. Militer mengubah seluruh lingkungan menjadi lebih seperti tanah kosong.

    Jumlah Korban Tewas di Gaza

    Jumlah orang yang tewas dalam perang Israel di Gaza meningkat. Angka ini terlihat dari pembaruan harian yang dirilis Kementerian Kesehatan di Gaza.

    Jumlah orang yang tewas sejak dimulainya perang telah meningkat menjadi sedikitnya 44.363 dengan 105.070 lainnya terluka, katanya.

    Houthi Buka Suara Israel-Hizbullah Damai

    Kelompok bersenjata Syiah Yaman, Houthi, buka suara usai kesepakatan gencatan senjata diteken Israel dan milisi Lebanon, Hizbullah. Pandangan ini langsung disampaikan pimpinan tertinggi kelompok itu, Abdul Malik Al-Houthi, di saluran TV Al-Masirah, Kamis.

    Dalam pernyataannya, Al-Houthi mengatakan bahwa pihaknya akan terus menyerang Israel apapun yang terjadi. Menurutnya, ini merupakan langkah untuk terus mendukung masyarakat Gaza Palestina yang terus mendapatkan serangan membabi buta dari Negeri Yahudi itu.

    “Operasi dari garis depan Yaman untuk mendukung rakyat Palestina dengan rudal dan pesawat nirawak terhadap musuh Israel terus berlanjut,” kata Al-Houthi dalam siaran tersebut, yang juga dikutip AFP, Jumat (29/11/2024).

    Ia pun berjanji bahwa Houthi Yaman akan terus bersama rakyat Palestina yang telah menderita akibat serangan Israel. Ia berjanji akan melakukan lebih banyak hal untuk menekan Israel agar berhenti menyerang Palestina.

    “Saya berharap semua orang di militer dan di antara rakyat menyadari tanggung jawab kami, dan dengan pertolongan Tuhan akan berbuat lebih banyak terhadap musuh Israel. Kami di garis depan Yaman melakukan yang terbaik untuk mendukung rakyat Palestina,” tutur Al-Houthi.

    Houhti, bersama dengan Hizbullah Lebanon dan Hamas di Gaza Palestina, tergabung dalam apa yang disebut sebagai ‘poros perjuangan’. Milisi-milisi tersebut merupakan kelompok pro Iran yang terus melancarkan perlawanan terhadap Amerika Serikat (AS) dan Israel.

    Saran Larangan Ekspor Suku cadang F-35 dari Belanda ke Israel

    Mahkamah Agung Belanda, pengadilan tertinggi di negara itu, telah disarankan oleh advokat jenderalnya untuk menegakkan putusan yang menyatakan bahwa pemerintah harus menghentikan ekspor komponen F-35 ke Israel.

    “Menurut advokat jenderal [Mahkamah Agung], Pengadilan Banding dibenarkan dalam menemukan bahwa ada risiko yang jelas bahwa jet tempur F-35 Israel digunakan untuk melakukan pelanggaran serius terhadap hukum humaniter internasional di Jalur Gaza,” kata penasihat pengadilan tersebut, seperti dikutip Reuters.

    Pada Februari, Pengadilan Banding Den Haag memerintahkan penghentian ekspor ini karena kekhawatiran bahwa mereka digunakan untuk melanggar hukum internasional selama perang Israel di Gaza. Hal ini mendorong pemerintah untuk kemudian mengatakan akan mengajukan banding ke Mahkamah Agung.

    (pgr/pgr)

  • Harga Minyak Dunia Makin Mahal Gara-gara Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata

    Harga Minyak Dunia Makin Mahal Gara-gara Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata

    Houston: Harga minyak dunia naik pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) setelah Israel dan kelompok bersenjata Lebanon, Hizbullah, saling menuduh gencatan senjata mereka telah dilanggar, dan saat tank-tank Israel menembaki Lebanon selatan. OPEC+ juga menunda beberapa hari pertemuan yang kemungkinan akan memperpanjang pemangkasan produksi.
     
    Mengutip data Yahoo Finance, Jumat, 29 November 2024, harga minyak mentah Brent naik tipis 34 sen, atau 0,5 persen, menjadi USD73,17 per barel. Sementara harga minyak mentah West Texas Intermediate AS naik 16 sen, atau 0,2 persen, menjadi USD68,88. Perdagangan sepi karena hari libur Thanksgiving AS.
     
    Militer Israel mengatakan gencatan senjata dilanggar setelah apa yang disebutnya tersangka, beberapa di antaranya menggunakan kendaraan, tiba di beberapa daerah di zona selatan.
    Kesepakatan tersebut, yang mulai berlaku pada Rabu, dimaksudkan untuk memungkinkan orang-orang di kedua negara untuk mulai kembali ke rumah di daerah perbatasan yang hancur akibat pertempuran selama 14 bulan.
     
    Timur Tengah adalah salah satu wilayah penghasil minyak utama dunia, dan meskipun konflik yang sedang berlangsung sejauh ini belum memengaruhi pasokan, hal itu tercermin dalam premi risiko bagi para pedagang.
     

     

    OPEC+ tunda pertemuan

    Di tempat lain, OPEC+, yang terdiri dari Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutu termasuk Rusia, menunda pertemuan kebijakan berikutnya hingga 5 Desember dari 1 Desember untuk menghindari konflik dengan acara lain.
     
    Yang juga mendukung harga, sumber-sumber OPEC+ mengatakan akan ada lagi diskusi mengenai penundaan lain untuk peningkatan produksi minyak yang dijadwalkan Januari.
     
    Kelompok ini memompa sekitar setengah dari minyak dunia tetapi telah mempertahankan pemotongan produksi untuk mendukung harga. Mereka berharap mengakhiri pemotongan tersebut, tetapi permintaan global yang lemah telah memaksanya untuk menunda dimulainya peningkatan bertahap.
     
    Sedikit menekan harga, stok bensin AS naik 3,3 juta barel dalam minggu yang berakhir pada 22 November, Badan Informasi Energi AS mengatakan pada Rabu, melawan ekspektasi penarikan kecil stok bahan bakar menjelang perjalanan liburan.
     
    Perlambatan pertumbuhan permintaan bahan bakar di konsumen utama Tiongkok dan AS juga telah membebani harga minyak tahun ini.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (HUS)

  • Hizbullah Gencatan Senjata, Houthi Bersumpah Serang Terus Israel!

    Hizbullah Gencatan Senjata, Houthi Bersumpah Serang Terus Israel!

    Sanaa

    Kelompok pemberontak Houthi menegaskan akan terus melanjutkan serangan terhadap Israel, meskipun gencatan senjata telah disepakati sekutunya, Hizbullah, di Lebanon. Gencatan senjata antara Tel Aviv dan Hizbullah mulai diberlakukan sejak Rabu (27/11) pagi, dengan kedua pihak saling melontarkan tuduhan melanggar kesepakatan tersebut.

    “Penting untuk melanjutkan apa yang telah dicapai di Lebanon dan bergerak menuju eskalasi lebih lanjut, khususnya dari Irak dan Yaman,” ucap pemimpin Houthi, Abdulmalik al-Houthi, dalam pernyataan terbarunya yang disiarkan saluran televisi Al-Masirah, seperti dilansir AFP dan Al Arabiya, Jumat (29/11/2024).

    “Operasi front Yaman untuk mendukung rakyat Palestina dengan rudal dan drone terhadap musuh Israel terus berlanjut,” tegasnya.

    “Pekan ini, ada operasi pengeboman yang menargetkan Ashqelon, pangkalan udara Nevatim Israel di Negev dan kota Eliat,” sebut Al-Houthi seperti dikutip The National.

    Houthi yang merupakan bagian dari “Poros Perlawanan” yang beraliansi dengan Iran dalam melawan Israel dan Amerika Serikat (AS), secara berkala melancarkan serangan drone dan rudal ke wilayah Israel sejak perang berkecamuk di Jalur Gaza pada Oktober tahun lalu.

    Kelompok yang bermarkas di Yaman ini, , juga rutin memicu gangguan terhadap jalur pelayaran di Laut Merah dan Teluk Aden, dengan menyerang kapal-kapal yang melintasi perairan strategis tersebut. Serangan itu sangat mengganggu jalur perdagangan penting untuk dunia tersebut.

    “Saya berharap semua orang di militer dan masyarakat menyadari tanggung jawab kita, dan dengan bantuan Tuhan, kita akan melakukan lebih banyak hal… dalam melawan musuh Israel,” ucap Al-Houthi dalam pernyataannya.

  • Israel Larang Warga Lebanon Kembali ke Desa Perbatasan

    Israel Larang Warga Lebanon Kembali ke Desa Perbatasan

    Tel Aviv

    Militer Israel melarang warga sipil Lebanon untuk kembali puluhan desa perbatasan ke wilayah selatan negara tersebut, hingga pemberitahuan lebih lanjut, setelah kesepakatan gencatan senjata dengan Hizbullah diberlakukan.

    Juru bicara militer Israel, Avichay Adraee, dalam pernyataan via media sosial, seperti dilansir Reuters dan Al Arabiya, Jumat (29/11/2024), meminta warga sipil Lebanon untuk tidak kembali ke lebih dari 60 desa yang ada di wilayah selatan negara itu, yang berbatasan dengan Israel.

    Disebutkan Adraee bahwa siapa pun yang bergerak ke wilayah selatan Lebanon, melebihi garis batas yang ditentukan, akan “menempatkan diri mereka dalam bahaya”.

    Larangan ini diumumkan setelah militer Israel mengatakan pasukannya melepaskan tembakan, pada Kamis (28/11), ke arah apa yang mereka sebut sebagai “para tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa area di zona selatan Lebanon.

    Militer Tel Aviv menyebut pergerakan semacam itu telah melanggar kesepakatan gencatan senjata yang sedang diberlakukan di Lebanon.

    Militer Israel juga mengumumkan telah menggempur fasilitas senjata Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan, setelah mengidentifikasi apa yang mereka sebut sebagai “aktivitas teroris”. Ini merupakan serangan pertama Tel Aviv di Lebanon sejak gencatan senjata berlaku mulai Rabu (27/11) pagi.

    “Aktivitas teroris teridentifikasi di fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon bagian selatan,” sebut militer Israel dalam pernyataannya, sembari menyebut “ancaman tersebut telah digagalkan” oleh Angkatan Udaranya.

  • Netanyahu Ancam Perang Intensif Jika Hizbullah Langgar Gencatan Senjata

    Netanyahu Ancam Perang Intensif Jika Hizbullah Langgar Gencatan Senjata

    Ketentuan dalam perjanjian gencatan senjata itu juga mewajibkan pasukan Israel untuk menarik pasukannya secara bertahap, dalam waktu 60 hari ke depan, dari wilayah Lebanon bagian selatan.

    Penarikan pasukan Israel itu dimulai ketika tentara-tentara Lebanon, dari Angkatan Bersenjata resmi negara itu, mulai dikerahkan untuk mengambil alih wilayah di dekat perbatasan dengan Israel, demi memastikan Hizbullah tidak membangun kembali infrastrukturnya di sana.

    Israel-Hizbullah Saling Tuding Melanggar Gencatan Senjata

    Beberapa jam sebelum pernyataan Netanyahu itu, militer Israel menuding Hizbullah melanggar gencatan senjata dan mengumumkan pasukannya telah menyerang fasilitas senjata Hizbullah di wilayah Lebanon bagian selatan, usai mengidentifikasi apa yang mereka sebut sebagai “aktivitas teroris”.

    “Aktivitas teroris teridentifikasi di fasilitas yang digunakan oleh Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon bagian selatan,” sebut militer Israel dalam pernyataannya, sembari menyebut “ancaman tersebut telah digagalkan” oleh Angkatan Udaranya.

    Israel juga mengatakan pasukannya melepaskan tembakan, pada Kamis (28/11), ke arah apa yang mereka sebut sebagai “para tersangka” dengan kendaraan yang tiba di beberapa area di zona selatan Lebanon. Tel Aviv menyebut aktivitas semacam itu melanggar kesepakatan gencatan senjata yang sedang diberlakukan.

    Salah satu pejabat senior Hizbullah, Hassan Fadlallah, yang juga anggota parlemen Lebanon balik menuding Israel yang telah melanggar kesepakatan gencatan senjata tersebut.

    “Musuh Israel menyerang orang-orang yang kembali ke desa-desa perbatasan,” tutur Fadlallah saat berbicara kepada wartawan.

    (nvc/ita)