Organisasi: Hizbullah

  • Netanyahu Puji Tumbangnya Assad sebagai Hari Bersejarah Bagi Suriah

    Netanyahu Puji Tumbangnya Assad sebagai Hari Bersejarah Bagi Suriah

    Tel Aviv

    Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu memuji tumbangnya rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad sebagai “hari bersejarah”. Tel Aviv menyaksikan penggulingan pemerintahan Assad oleh pasukan oposisi dengan perasaan campur aduk antara harapan dan kekhawatiran.

    Lengsernya Assad setelah puluhan tahun berkuasa dinilai akan memicu perubahan strategis paling signifikan selama beberapa tahun terakhir di kawasan Timur Tengah.

    Militer Tel Aviv beberapa waktu terakhir melancarkan serangan yang menargetkan pasukan Iran dan Hizbullah di Suriah, yang mendukung rezim Assad.

    “Hal ini tentu saja menciptakan peluang baru yang sangat penting bagi Negara Israel. Tapi itu juga bukan tanpa risiko,” ucap Netanyahu saat berkunjung ke area perbatasan Israel-Suriah, seperti dilansir Reuters, Senin (9/12/2024).

    Israel telah mengerahkan tank-tank militernya ke perbatasan, hingga memasuki zona penyangga dengan Suriah, untuk mencegah semakin meluasnya kekacauan di sana. Namun Tel Aviv menegaskan tidak akan terlibat dalam konflik yang melanda negara tetangganya tersebut.

    Netanyahu, dalam pernyataannya, menyatakan Israel sedang mengupayakan kebijakan “bertetangga yang baik” dan akan “mengulurkan tangan perdamaian” kepada warga Druze, Kurdi, Kristen dan Muslim yang ada di Suriah.

    “Kami akan terus memantau perkembangannya. Kami akan melakukan apa yang diperlukan untuk melindungi perbatasan kami dan menjaga keamanan kami,” ujar Netanyahu.

  • Netanyahu Mengulurkan Tangan Perdamaian kepada Warga Suriah saat Jet Tempur Israel Serang Damaskus – Halaman all

    Netanyahu Mengulurkan Tangan Perdamaian kepada Warga Suriah saat Jet Tempur Israel Serang Damaskus – Halaman all

    Netanyahu Mengulurkan “Tangan Perdamaian” kepada Warga Suriah saat Jet Tempur Israel Menyerang Damaskus

    TRIBUNNEWS.COM- Dalam kunjungannya ke daerah perbatasan dengan Suriah pada tanggal 8 Desember, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa Tel Aviv akan “mengirimkan bantuan perdamaian” kepada seluruh warga Suriah, beberapa jam setelah jatuhnya pemerintahan Bashar al-Assad dan ketika militer Israel menginvasi Suriah dan menggempurnya dengan serangan udara. 

    “Ini adalah hari bersejarah bagi Timur Tengah. Runtuhnya rezim Assad, tirani di Damaskus, menawarkan peluang besar tetapi juga penuh dengan bahaya yang signifikan,” kata Netanyahu. 

    “Kami mengirimkan tangan perdamaian kepada semua pihak yang berada di luar perbatasan kami di Suriah: kepada suku Druze, suku Kurdi, umat Kristen, dan umat Muslim yang ingin hidup damai dengan Israel,” tambahnya. 

    Komentar tersebut muncul setelah Israel mengerahkan tank dan pasukan untuk menduduki zona penyangga yang dipantau PBB di Dataran Tinggi Golan Suriah yang diduduki – juga maju dan menduduki bagian Gunung Hermon yang tidak diduduki. 

     

     

     

     

     

    Sepanjang Minggu sore, jet-jet tempur Israel melancarkan serangan udara besar-besaran di ibu kota, Damaskus, dan lokasi-lokasi lain di Suriah –  yang menargetkan  lokasi-lokasi tentara Suriah, infrastruktur intelijen, dan depot senjata. 

    Puluhan serangan udara Israel menghantam Bandara Militer Mazzeh bersama dengan gedung bea cukai dan intelijen, alun-alun keamanan, fasilitas penelitian ilmiah di Damaskus, dan laboratorium pertahanan. 

    Israel juga secara resmi menarik diri dari Perjanjian Pelepasan antara Israel dan Suriah tahun 1974, kesepakatan yang ditandatangani secara tidak langsung antara Suriah dan Israel yang secara resmi mengakhiri perang Arab-Israel tahun 1973. Pasukan Israel kini telah memasuki wilayah yang belum pernah mereka masuki sejak tahun 1974.

    Komentar Netanyahu menyusul penyerbuan ibu kota Suriah oleh ekstremis Hayat Tahrir al-Sham (HTS), setelah kota Aleppo, Hama, dan Homs jatuh ke tangan militan dalam waktu kurang dari dua minggu. 

    Ada bukti terdokumentasi mengenai kolaborasi Israel dengan oposisi ekstremis di Suriah. Israel memberikan dukungan langsung kepada afiliasi Al-Qaeda Suriah, Front Nusra – yang menjadi HTS pada tahun 2017 setelah perubahan nama yang disponsori Qatar. 

    Perdana Menteri Israel juga mengatakan pada hari Minggu bahwa jatuhnya Suriah adalah “akibat langsung dari pukulan yang telah kita lakukan terhadap Iran dan Hizbullah, pendukung utama rezim Assad,” dan menganggap bahwa mereka bertanggung jawab atas runtuhnya pemerintah Suriah.

     

    SUMBER: THE CRADLE

  • Rezim 24 Tahun Tumbang, Presiden Menghilang

    Rezim 24 Tahun Tumbang, Presiden Menghilang

    Trump Sebut Ada Faktor Rusia di Balik Tumbangnya Rezim Assad

    Presiden terpilih Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad meninggalkan Suriah usai tak lagi mendapat dukungan dari Rusia. Trump menyebut Assad selama ini bertahan karena didukung Presiden Rusia Vladimir Putin.

    “Assad is gone (Assad telah pergi),” tulis Trump di akun Truth Social seperti dilansir Al Jazeera, Minggu (8/12/2024).

    Dia mengatakan Rusia tak lagi tertarik melindungi Assad. Hal itu dianggapnya membuat pemberontak berhasil masuk ke ibu kota Suriah, Damaskus, dan mendeklarasikan berakhirnya rezim Assad yang telah berlangsung 24 tahun.

    “Pelindungnya, Rusia, Rusia, Rusia, yang dipimpin oleh Vladimir Putin, tidak tertarik lagi untuk melindunginya,” tulis Trump.

    Trump sebelumnya telah menyatakan tidak akan ikut campur dalam urusan Suriah. Dia mengatakan pertempuran yang terjadi di Suriah bukan urusan AS.

    “Tidak pernah ada banyak manfaat di Suriah bagi Rusia, selain membuat Obama terlihat sangat bodoh. Bagaimanapun, Suriah memang kacau, tetapi bukanlah teman kita, dan Amerika Serikat tidak harus terlibat dengan ini. Ini bukan perjuangan kita. iarkan saja terjadi. Jangan terlibat,” ujar Trump lewat akun X-nya pada Sabtu (7/12).

    Kedubes Iran di Suriah Diserang

    Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Damaskus, Suriah, dikabarkan diserang orang-orang bersenjata. Sejumlah ruangan rusak akibat peristiwa itu.

    Rekaman yang beredar menunjukkan ruangan-ruangan yang hancur di dalam kedutaan dan foto-foto yang dirobek dari para pemimpin yang dibunuh. Foto-foto itu termasuk foto Qassem Soleimani dari Iran dan Hassan Nasrallah dari Hizbullah.

    Serangan itu terjadi setelah pemberontak mendeklarasikan jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang merupakan sekutu Iran. Namun, belum ada informasi siapa yang menyerang Kedubes Iran tersebut.

    “Orang-orang tak dikenal telah menyerang kedutaan besar Iran, seperti yang dapat Anda lihat dalam gambar-gambar ini, yang dibagikan oleh berbagai jaringan,” kata seorang penyiar TV pemerintah, yang menunjukkan rekaman yang dikatakan berasal dari dalam kompleks diplomatik.

    Warga Penuhi Perbatasan untuk Kembali Pulang ke Suriah

    Pemberontak menyatakan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad telah berakhir. Warga Suriah yang sebelumnya kabur ke Lebanon untuk menghindari kekerasan rezim Assad pun mengantre di perbatasan untuk pulang kampung.

    Dilansir Al Jazeera dan BBC, Minggu (8/12/2024), 10 hari terakhir telah menjadi sejarah yang terus berkembang dengan cepat di Suriah. Para pemberontak keluar dari benteng mereka di Idlib barat laut dan bergerak maju dengan cepat, merebut Aleppo, Hama, dan Homs.

    Sekarang, mereka berada di dalam Damaskus, pusat kekuasaan Assad selama 24 tahun. Orang-orang terkejut dan tidak percaya dengan kecepatan pemberontak, tetapi juga gembira.

    Foto: Antrean warga Suriah yang hendak pulang kampung usai Assad tumbang (AFP/HASSAN JARRAH)

    Kegembiraan juga terlihat bagi ratusan ribu warga Suriah yang meninggalkan Suriah. Mereka melarikan diri untuk menghindari penganiayaan atau mencari kehidupan yang lebih baik, karena meskipun pemerintah Assad mengklaim kemenangan beberapa tahun lalu, mereka tidak dapat meningkatkan kondisi kehidupan warga Suriah.

    Sekitar 90 persen orang di Suriah hidup di bawah garis kemiskinan dan ada krisis kemanusiaan di negara itu. Orang-orang di sana membutuhkan bantuan internasional.

    Perbatasan Lebanon-Suriah di Masnaa telah dipenuhi orang-orang yang menunggu untuk menyeberang. Orang-orang Suriah yang berada di Lebanon telah lama menunggu momen ini untuk pulang dengan bebas.

    Beberapa pemuda telah berkumpul di persimpangan dan meneriakkan lagu-lagu revolusioner dan kebebasan sambil memegang bendera hijau milik oposisi. Warga Suriah yang hendak pulang dikabarkan tidak perlu melewati bea cukai hingga tidak ada stempel di paspor.

    Sementara, Yordania telah membuka kembali perbatasannya dengan Suriah yang sempat ditutup 2 hari terakhir. Pembukaan kembali perbatasan ini dilakukan agar warga Suriah bisa pulang.

    Otoritas Yordania telah mengizinkan warga negara Suriah dan mobil kembali ke negara asal mereka karena mereka tahu bahwa rezim Assad telah jatuh. Kedutaan Besar Suriah di Qatar juga merilis pernyataan yang mengatakan ‘fajar kebebasan telah muncul dan Suriah telah terbebas dari cengkeraman tirani’.

    “Rakyat kami menanggung ketidakadilan yang tak terlukiskan selama beberapa dekade, menolak untuk tunduk kepada para pelaku kejahatan paling parah yang merusak martabat manusia dan sumber daya bangsa,” demikian isi pernyataan itu seraya menambahkan rakyat sekarang akan membangun kembali negara itu sebagai tanah air bagi semua warga Suriah.

    Runtuhnya rezim Assad ini juga menjadi kabar baik bagi warga Suriah di Turki dan Pemerintah Turki. Selama ini, Turki telah menampung sekitar 3,5 juta pengungsi Suriah.

    Turki ingin Suriah yang stabil agar para pengungsi itu bisa pulang dan ekonomi mereka bisa tumbuh. Para pengungsi Suriah di Turki dan negara lain di Eropa kini telah mempertimbangkan untuk pulang usai rezim Assad runtuh.

    Keberadaan Presiden Assad Masih Misterius

    Presiden Suriah Bashar al-Assad telah kabur setelah pemberontak memasuki ibu kota Damaskus. Kini, keberadaannya misterius setelah pesawat terakhir yang terbang dari Bandara Damaskus menghilang dari radar.

    Dilansir Reuters, CNN dan Al Jazeera, Minggu (8/12/2024), pasukan pemberontak awalnya menyatakan Assad telah meninggalkan Suriah. Beberapa saat sebelum pemberontak menguasai bandara, pelacak penerbangan sumber terbuka Flightradar24 mencatat satu pesawat di wilayah udara Suriah.

    Sebuah pesawat Ilyushin76 dengan nomor penerbangan Syrian Air 9218 menjadi penerbangan terakhir yang lepas landas dari Damaskus. Pertama, pesawat itu terbang ke timur, lalu berbelok ke utara.

    Beberapa menit kemudian, sinyalnya menghilang saat berputar di atas Homs. Kini, pencarian aktif terhadap Bashar al-Assad dilakukan.

    Pemberontak melakukan interogasi terhadap perwira militer Suriah dan pejabat intelijen yang mungkin mengetahui pergerakannya. Pasukan pemberontak sendiri telah menyatakan Damaskus ‘bebas’.

    Rumah Mewah Assad di Suriah Dibajak Warga

    Puluhan warga Suriah menjelajahi rumah mewah Presiden Bashar al-Assad di Damaskus usai jatuhnya ibu kota ke tangan pasukan pemberontak. Assad kini menghilang dan meninggalkan Suriah.

    Dilansir AFP, Minggu (8/12/2024), sejumlah perempuan, anak-anak, dan laki-laki terlihat berkeliling rumah dan tamannya yang luas, dengan kamar-kamar yang benar-benar kosong. Terlihat beberapa perabotan dan foto Assad dilempar ke lantai.

    “Saya datang untuk membalas dendam; mereka menindas kami dengan cara yang luar biasa,” kata Abu Omar, 44 tahun, kepada AFP.

    “Saya mengambil gambar karena saya sangat senang berada di tengah-tengah rumahnya,” tambahnya, sambil menunjukkan foto-foto di telepon genggamnya.

    Warga Suriah terbangun dengan suasana negara yang berubah pada hari Minggu, saat pemberontak menyerbu Damaskus setelah 11 hari melancarkan serangan kilat. Mereka menyatakan bahwa mereka telah menggulingkan tirani Assad, yang keberadaannya saat ini tidak diketahui setelah ia dilaporkan meninggalkan negara itu.

    Hunian di lingkungan kelas atas al-Maliki terdiri dari tiga bangunan enam lantai. Seorang koresponden AFP juga melihat aula resepsi yang hangus di istana presiden Damaskus yang berjarak beberapa kilometer.

    Hingga pemerintahan Assad jatuh, kediamannya dan istana presiden tidak boleh dimasuki oleh warga biasa.

    Saat berpindah dari satu ruangan ke ruangan lain, Abu Omar mengatakan bahwa ia merasa sangat gembira.

    “Saya tidak lagi merasa takut. Satu-satunya kekhawatiran saya adalah kita bersatu (sebagai warga Suriah) dan membangun negara ini bersama-sama,” katanya dengan nada penuh emosi.

    (ygs/ygs)

  • Jejak Bashar Al Assad, Presiden Suriah yang Digulingkan Pemberontak

    Jejak Bashar Al Assad, Presiden Suriah yang Digulingkan Pemberontak

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Suriah Bashar Al Assad digulingkan dari takhta oleh pasukan pemberontak dan kelompok oposisi Hayat Tahrir Al Sham (HTS) yang dipimpin Abu Mohammed Al Julani.

    Ia adalah generasi kedua dari tirani yang berkuasa di Suriah selama lebih dari lima dekade. Assad mengambil tampuk kepemimpinan Suriah melalui pemilihan umum melawan kotak kosong pada 2000 lalu, usai sang ayah Hafez al-Assad meninggal.

    Sang ayah adalah bagian dari kelompok minoritas alawi, sebuah cabang aliran dari Syiah. Hafez al-Assad merintis karir politiknya sehingga bisa memimpin Partai Baath, partai yang mengusung nasionalisme Arab dengan kecenderungan sosialis.

    Assad muda tumbuh di bawah bayang-bayang ayahnya yang membawa Suriah dekat dengan Uni Soviet. Assad sebenarnya putra kedua dari Hafez dan bukan sosok yang dipersiapkan menjadi penerus rezim tersebut. Namun, sang kakak yang bernama Bassel tewas dalam kecelakaan mobil pada 1994 silam.

    Bashar Al Assad kemudian menjadi pusat perhatian nasional. Ia turut mempelajari ilmu militer, bahkan berpangkat kolonel di jajaran tentara Suriah.

    Keberhasilannya menjadi orang nomor satu turut ditopang parlemen Suriah yang mengubah konstitusi negara. Usia minimum untuk mencalonkan diri sebagai presiden diturunkan dari 40 tahun menjadi 34 tahun, umur Assad saat itu.

    Negara-negara Barat sempat berharap ada yang berbeda dari Suriah di bawah Assad. Faktanya, Al Assad tidak lebih moderat ketika memimpin negara tersebut.

    Ia tetap mempertahankan hubungan tradisional dengan beberapa kelompok perlawanan seperti Hamas dan Hizbullah. Assad bahkan memperingatkan negara-negara Barat agar tak mendukung pemberontak yang memerangi angkatan bersenjatanya.

    Suriah hancur imbas perang saudara, setidaknya sejak 2011. Negara ini berubah menjadi tempat berkembangnya kelompok ISIS. Selama masa perang saudara itu juga Suriah menjadi wilayah perang proksi antar kekuatan regional di Timur Tengah. 

    Pada 2015, Bashar Al Assad menegaskan bahwa Suriah tak akan bergabung dengan koalisi pimpinan AS yang berfokus pada penghancuran ISIS. Konflik tersebut pun menjadi warisan ganasnya kepemimpinan Assad.

    CNN mengklaim ada ratusan ribu orang tewas imbas perang tersebut. Sedangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan ada lebih dari 7 juta orang di dalam negeri mengungsi dan 6 juta lebih pengungsi internasional per awal 2024.

    Mantan presiden Suriah itu punya istri bernama Asma al-Assad yang dinikahinya pada 2000. Istrinya merupakan mantan bankir keturunan Suriah yang tumbuh di London.

    Sedangkan kelompok yang menggulingkan rezim Bashar Al Assad adalah Hayat Tahrir Al Sham (HTS). Pemberontak ini dipimpin oleh sosok bernama Abu Mohammed Al Julani.

    (skt/wis)

    [Gambas:Video CNN]

  • Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang: Kelompok Sunni Tahrir al-Sham Jadi Penguasa dan Ancaman ISIS – Halaman all

    Suriah Usai Rezim al-Assad Tumbang: Kelompok Sunni Tahrir al-Sham Jadi Penguasa dan Ancaman ISIS – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, DAMASKUS – Pemberontak Suriah mendeklarasikan penggulingan Presiden Bashar al-Assad setelah menguasai Damaskus pada hari Minggu(8/12/2024).

    Hal ini sebagai penanda berakhirnya pemerintahan tangan besi keluarganya setelah lebih dari 13 tahun perang saudara dalam sebuah momen yang menggemparkan di Timur Tengah.

    Pemberontak juga memberikan pukulan besar terhadap pengaruh Rusia dan Iran di wilayah tersebut, sekutu utama yang mendukung Assad pada saat-saat kritis dalam konflik tersebut. Kedutaan Besar Iran juga diserbu oleh pemberontak Suriah setelah mereka merebut Damaskus.

    Komando militer Suriah memberi tahu para perwira bahwa pemerintahan Assad telah berakhir. Namun tentara Suriah kemudian mengatakan pihaknya terus melanjutkan operasi melawan kelompok teroris di kota-kota utama Hama dan Homs serta di pedesaan Deraa.

    Assad yang telah menghancurkan segala bentuk perbedaan pendapat, terbang keluar dari Damaskus ke tujuan yang tidak diketahui pada Minggu pagi, kata dua perwira senior militer kepada Reuters, ketika pemberontak mengatakan mereka memasuki ibu kota tanpa tanda-tanda pengerahan tentara.

    “Kami bersama rakyat Suriah merayakan berita pembebasan tahanan kami dan melepaskan belenggu mereka serta mengumumkan berakhirnya era ketidakadilan di penjara Sednaya,” kata pemberontak, merujuk pada sebuah penjara besar di pinggiran Damaskus tempat pemerintah Suriah menahan diri.

    Koalisi pemberontak Suriah mengatakan pada hari Minggu bahwa mereka terus berupaya untuk menyelesaikan pengalihan kekuasaan di Suriah kepada badan pemerintahan transisi dengan kekuasaan eksekutif penuh.

    “Revolusi besar Suriah telah beralih dari tahap perjuangan menggulingkan rezim Assad ke perjuangan membangun Suriah bersama yang sesuai dengan pengorbanan rakyatnya,” tambahnya dalam sebuah pernyataan.

    Ribuan orang yang mengendarai mobil dan berjalan kaki berkumpul di alun-alun utama di Damaskus sambil melambaikan tangan dan meneriakkan “Kebebasan” dari setengah abad pemerintahan keluarga Assad.

    Keruntuhan tersebut menyusul pergeseran keseimbangan kekuasaan di Timur Tengah setelah banyak pemimpin kelompok Hizbullah Lebanon yang didukung Iran, yang merupakan tulang punggung pasukan Assad dibunuh oleh Israel selama dua bulan terakhir. Rusia, sekutu penting Assad lainnya, fokus pada perang di Ukraina.

    Pemerintahan Transisi

    Apa yang terjadi di Suriah mengejutkan negara-negara Arab dan menimbulkan kekhawatiran akan gelombang baru ketidakstabilan regional terutama di Timur Tengah.

    Peristiwa ini menandai titik balik bagi Suriah yang hancur akibat perang bertahun-tahun yang telah mengubah kota-kota menjadi puing-puing, menewaskan ratusan ribu orang, dan memaksa jutaan orang mengungsi ke luar negeri.

    Menstabilkan wilayah barat Suriah yang dikuasai pemberontak akan menjadi kuncinya. Pemerintah negara-negara Barat yang telah menghindari negara yang dipimpin Assad selama bertahun-tahun harus memutuskan bagaimana menghadapi pemerintahan baru kelompok Islam Sunni Hayat Tahrir al-Sham (HTS) tampaknya akan memiliki pengaruh.

    “Amerika Serikat akan terus mempertahankan kehadirannya di Suriah timur dan akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kebangkitan kembali ISIS, ” ujar Wakil Asisten Menteri Pertahanan untuk Timur Tengah Daniel Shapiro mengatakan pada konferensi keamanan Dialog Manama di ibu kota Bahrain dikutip dari Reuters.

    HTS yang mempelopori kemajuan pemberontak di Suriah barat, sebelumnya merupakan afiliasi Al Qaeda yang dikenal sebagai Front Nusra hingga pemimpinnya Abu Muhammed al-Golani memutuskan hubungan dengan gerakan jihad global pada tahun 2016.

    “Pertanyaan sebenarnya adalah seberapa tertib transisi ini, dan tampaknya cukup jelas bahwa Golani sangat ingin transisi ini berjalan dengan tertib,” kata Joshua Landis, pakar Suriah dan Direktur Pusat Studi Timur Tengah di Universitas Oklahoma.

    Golani tidak ingin terulangnya kekacauan yang melanda Irak setelah pasukan pimpinan Amerika menggulingkan Saddam Hussein pada tahun 2003.

    “Mereka harus membangun kembali mereka membutuhkan Eropa dan Amerika untuk mencabut sanksi,” kata Landis.

    HTS adalah kelompok pemberontak terkuat di Suriah dan sebagian warga Suriah masih khawatir kelompok itu akan menerapkan aturan Islam yang kejam atau memicu aksi pembalasan.

    Negara-negara seperti Uni Emirat Arab dan Mesir, keduanya merupakan sekutu dekat AS, memandang kelompok militan Islam sebagai ancaman nyata, sehingga HTS mungkin menghadapi perlawanan dari kekuatan regional.

    Dalam sebuah konferensi di Manama, Anwar Gargash, penasihat diplomatik presiden Uni Emirat Arab, mengatakan kekhawatiran utama negara itu adalah “ekstremisme dan terorisme.”

    Dia mengatakan Suriah belum keluar dari masalah dan menambahkan bahwa dia tidak tahu apakah Assad berada di UEA atau tidak.

    Gargash menyalahkan jatuhnya Assad karena kegagalan politik dan mengatakan dia belum pernah menggunakan ‘jalur penyelamat’ yang ditawarkan kepadanya oleh berbagai negara Arab sebelumnya, termasuk UEA.(reuters)

     

  • Kedubes Iran di Suriah Diserang Orang-orang Bersenjata

    Kedubes Iran di Suriah Diserang Orang-orang Bersenjata

    Damaskus

    Kedutaan Besar (Kedubes) Iran di Damaskus, Suriah, dikabarkan diserang orang-orang bersenjata. Sejumlah ruangan rusak akibat peristiwa itu.

    Dilansir AFP dan Al Jazeera, Minggu (8/12/2024), kantor berita Iran, IRNA, melaporkan banyak ‘elemen bersenjata’ memasuki gedung Kedutaan Besar Iran di Damasku.

    Rekaman yang beredar menunjukkan ruangan-ruangan yang hancur di dalam kedutaan dan foto-foto yang dirobek dari para pemimpin yang dibunuh. Foto-foto itu termasuk foto Qassem Soleimani dari Iran dan Hassan Nasrallah dari Hizbullah.

    Serangan itu terjadi setelah pemberontak mendeklarasikan jatuhnya Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang merupakan sekutu Iran. Namun, belum ada informasi siapa yang menyerang Kedubes Iran tersebut.

    “Orang-orang tak dikenal telah menyerang kedutaan besar Iran, seperti yang dapat Anda lihat dalam gambar-gambar ini, yang dibagikan oleh berbagai jaringan,” kata seorang penyiar TV pemerintah, yang menunjukkan rekaman yang dikatakan berasal dari dalam kompleks diplomatik.

    Assad telah kabur dari Damaskus usai pemberontak memasuki ibu kota pada Minggu pagi waktu setempat. Setelah itu, pemberontak mendeklarasikan era baru di Suriah dan menyatakan pemerintahan Assad telah berakhir.

    Assad sendiri telah memimpin Suriah sejak tahun 2000. Dia menjadi presiden setelah ayahnya, Hafez al-Assad, yang menjadi Presiden Suriah sejak 1971 meninggal pada tahun 2000.

    Pimpinan Hayat Tahrir al-Sham (HTS) Al Julani mengatakan semua pasukan oposisi di Damaskus dilarang mengambil alih lembaga publik. Dia mengatakan seluruh lembaga pemerintah tetap berada di bawah pengawasan PM Suriah sampai pengalihan kekuasaan secara resmi. Dia juga melarang ada tembakan perayaan.

    “Tetap berada di bawah pengawasan mantan Perdana Menteri sampai diserahkan secara resmi. Tembakan perayaan juga dilarang,” ujar Al-Julani dalam sebuah pernyataan.

    Namun, pasukan oposisi dan warga tetap merayakan runtuhnya rezim Assad. Sejumlah foto juga menunjukkan tembakan perayaan yang dilepaskan oleh pasukan oposisi.

    Saksikan juga video: Kedubes Iran Gelar Doa-Tahlilan Bersama Kenang Wafatnya Ebrahim Raisi

    (haf/imk)

  • Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Selatan

    Langgar Gencatan Senjata, Israel Serang Lebanon Selatan

    ERA.id – Israel melakukan serangan udara di Lebanon Selatan pada Sabtu (7/12) malam. Serangan tersebut menghantam rumah di kota Beit Lif dan mengakibatkan lima orang tewas.

    Dilansir dari Antara, data Kementerian Kesehatan dan Kantor Berita Nasional Lebanon, jumlah korban dari pelanggaran gencatan senjata oleh Israel di Lebanon kini mencapai 20 orang tewas dan 24 lainnya terluka.

    Pesawat tempur Israel melancarkan serangan yang menyasar sebuah rumah di pinggiran Beit Lif, distrik Bint Jbeil, Provinsi Nabatieh, seperti dilaporkan Kantor Berita Nasional Lebanon.

    Serangan tersebut mengakibatkan lima orang meninggal dunia dan lima lainnya mengalami luka-luka.

    Tim penyelamat menghentikan operasi pencarian “karena kekurangan peralatan yang diperlukan untuk mengangkat puing-puing,” menurut laporan kantor berita tersebut.

    Selain serangan itu, tentara Israel pada Sabtu (7/12) juga melakukan penghancuran rumah dan bangunan di kota Khiam, yang menyebabkan ledakan besar dan kepulan asap tebal, demikian laporan dari kantor berita Lebanon.

    Dengan tiga pelanggaran terbaru ini, jumlah pelanggaran gencatan senjata oleh Israel sejak diberlakukan 10 hari lalu telah mencapai 158 insiden.

    Pada 27 November, kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Lebanon mulai berlaku dengan harapan mengakhiri 14 bulan konflik antara tentara Israel dan Hizbullah.

    Namun, gencatan senjata itu digambarkan rapuh, karena hampir 150 pelanggaran Israel telah didokumentasikan oleh pihak Lebanon.

    Menurut ketentuan gencatan senjata, Israel diwajibkan menarik pasukannya ke selatan Garis Biru, perbatasan de facto, secara bertahap, sementara tentara Lebanon harus dikerahkan di wilayah Lebanon Selatan dalam waktu 60 hari.

    Pelaksanaan kesepakatan itu akan diawasi oleh Amerika Serikat dan Prancis, meskipun rincian mekanisme penegakannya masih belum jelas.

    Sejak Oktober 2023, lebih dari 4.000 orang telah tewas, lebih dari 16.500 terluka, dan lebih dari 1 juta lainnya mengungsi akibat serangan Israel di Lebanon, menurut otoritas kesehatan Lebanon.

  • Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    Pemberontak Mulai Kepung Ibu Kota Suriah, Pejabat AS: Damaskus Akan Jatuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Damaskus diperkirakan akan jatuh, menurut tiga pejabat AS yang berbicara kepada CBS News, setelah pemberontak Suriah mulai mengepung ibu kota dalam serangan cepat.

    Tiga pejabat AS tersebut mengatakan bahwa kekuasaan keluarga Presiden Suriah Bashar al-Assad, yang dimulai pada tahun 1971, tampaknya akan segera berakhir.

    Bashar al-Assad juga dikabarkan telah meninggalkan Suriah, meski kantornya membantah kabar tersebut.

    Pemberontak Suriah mengklaim telah merebut kota Homs, salah satu kota utama di Suriah tengah, pada Minggu (8/12/2024) dini hari.

    Pemberontak mencapai pinggiran Kota Damaskus pada hari Sabtu setelah sebelumnya berhasil menguasai beberapa kota besar di Suriah.

    Rami Abdurrahman, pemimpin Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris, sebuah lembaga pemantau perang oposisi, mengatakan bahwa pemberontak sekarang aktif di pinggiran kota Damaskus, seperti Maadamiyah, Jaramana, dan Daraya.

    Ia menambahkan bahwa pasukan oposisi juga bergerak dari timur Suriah menuju pinggiran Damaskus di Harasta pada hari Sabtu.

    Seorang komandan pemberontak, Hassan Abdul-Ghani, memposting di aplikasi perpesanan Telegram bahwa pasukannya telah memulai “tahap akhir” serangan mereka dengan mengepung Damaskus.

    Orang-orang bersenjata di jalanan Hama. Setelah mengambil kendali atas sejumlah kota dan distrik strategis, termasuk Hama dan Homs, koalisi faksi oposisi anti-rezim Pemerintah Suriah, Sabtu (7/12/2024) mulai mengepung ibu kota, Damaskus. (khaberni/HO)

    Ia juga menambahkan bahwa pemberontak bergerak dari selatan Suriah menuju Damaskus.

    Pada Minggu dini hari waktu setempat, Ghani menyatakan bahwa pasukan pemberontak telah “sepenuhnya membebaskan” Homs, kota terbesar ketiga di Suriah, sebagaimana dilaporkan oleh Reuters.

    Pasukan pemerintah diduga telah meninggalkan kota tersebut.

    Jika pemberontak benar-benar menguasai Homs, mereka akan memutus jalur komunikasi antara Damaskus, pusat kekuasaan Bashar al-Assad, dengan wilayah pesisir utara yang merupakan basis pendukung presiden.

    Bagaimana Reaksi Rusia, Iran, dan Amerika Serikat?

    Assad sebenarnya memiliki sekutu kuat, yakni Iran dan Rusia.

    Namun, Rusia tengah disibukkan dengan konfliknya sendiri di Ukraina.

    Sementara itu, Hizbullah Lebanon, yang didukung Iran, telah melemah akibat konflik setahun terakhir dengan Israel.

    Proksi Iran lainnya di kawasan tersebut juga terpukul oleh serangan udara Israel.

    Pada hari Sabtu, Presiden terpilih Amerika Serikat Donald Trump mengomentari situasi tersebut melalui platform Truth Social.

    “AMERIKA SERIKAT TIDAK BOLEH TERLIBAT DALAM INI. INI BUKAN PERJUANGAN KITA. BIARKAN SAJA. JANGAN TERLIBAT!” tulisnya.

    Sementara itu, di Forum Pertahanan Nasional Reagan di California, penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan menyatakan:

    “Amerika Serikat tidak akan… secara militer terjun ke tengah-tengah perang saudara di Suriah.”

    “Kami akan fokus pada prioritas dan kepentingan keamanan nasional Amerika.”

    Ia menambahkan bahwa AS akan terus bertindak jika diperlukan untuk mencegah ISIS memanfaatkan kekacauan yang terjadi akibat pertempuran tersebut.

    Kolase foto Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok Hay’at Tahrir al-Sham (HTS) (Syrian Presidency/AFP)

    Bagaimana Konflik Kembali Berkobar?

    Pemerintah Suriah dan kelompok anti-pemerintah telah terlibat dalam konflik selama bertahun-tahun.

    Ribuan orang telah melarikan diri dari wilayah tersebut.

    Sebelumnya, tidak ada kemajuan signifikan dari kedua belah pihak.

    Namun, situasi berubah ketika pemberontak melancarkan serangan mendadak sekitar dua minggu lalu, tepat setelah Hizbullah dan Israel menyepakati gencatan senjata.

    Pemberontak dengan cepat menguasai kota Hama, dan sekitar seminggu kemudian mereka melancarkan serangan besar-besaran di wilayah utara negara itu.

    Langkah besar pertama pemberontak adalah merebut Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah, seminggu yang lalu.

    Pemimpin kelompok pemberontak Hayat Tahrir al-Sham (HTS), Abu Mohammed al-Golani, mengatakan kepada CNN dalam sebuah wawancara eksklusif pada Kamis bahwa tujuan utama serangan mereka adalah menggulingkan pemerintahan Assad.

    Tentara Suriah mundur dari sebagian besar wilayah selatan Suriah pada Sabtu (7/12/2024).

    Akibatnya, lebih banyak wilayah di Suriah, termasuk dua ibu kota provinsi, jatuh ke tangan pasukan oposisi, menurut pernyataan militer dan lembaga pemantau perang oposisi.

    Penarikan pasukan dari provinsi selatan Daraa dan Sweida terjadi setelah pos-pos pemeriksaan militer diserang oleh kelompok yang mereka sebut sebagai “teroris.”

    Militer Suriah menyatakan pada Sabtu pagi bahwa mereka sedang melakukan penataan ulang prajurit di Sweida dan Daraa, sambil membangun sabuk pertahanan dan keamanan di daerah tersebut untuk melindungi Damaskus dari selatan.

    Sejak konflik Suriah pecah pada Maret 2011, pemerintah Suriah telah menyebut pasukan oposisi bersenjata sebagai “teroris.”

    (Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

  • Israel Serang Sisi Selatan Lebanon di Tengah Gencatan Senjata, 6 Orang Tewas

    Israel Serang Sisi Selatan Lebanon di Tengah Gencatan Senjata, 6 Orang Tewas

    Jakarta

    Militer Israel kembali melancarkan serangan ke wilayah Selatan Lebanon 10 hari setelah gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel. Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan enam orang tewas imbas serangan tersebut.

    Dilansir AFP, Minggu (8/12/2024), baik Israel maupun Hizbullah yang didukung Iran menghadapi tuduhan melanggar gencatan senjata yang mulai berlaku pada 27 November lalu untuk mengakhiri perang yang telah menewaskan ribuan orang di Lebanon dan memicu pengungsian massal di kedua belah pihak.

    “Serangan udara musuh Israel di kota Beit Lif mengakibatkan lima orang tewas dan lima lainnya terluka,” kata pernyataan Kementerian Kesehatan, seraya menambahkan bahwa dalam insiden terpisah, serangan pesawat tak berawak menewaskan satu orang di Deir Seryan.

    Kedua lokasi tersebut berjarak lebih dari 20 kilometer (12 mil).

    Sebelumnya pada hari Sabtu, militer Israel mengatakan pihaknya menyerang seorang militan Hizbullah di Lebanon selatan, salah satu dari beberapa operasi terhadap “kegiatan… yang merupakan ancaman” bagi Israel.

    “Dalam satu kasus, (militer) mengidentifikasi seorang teroris Hizbullah yang memberikan ancaman terhadap pasukan yang dikerahkan di Lebanon selatan dan melanggar” gencatan senjata, kata militer, seraya menambahkan bahwa angkatan udara “menyerang teroris”.

    (maa/maa)

  • Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk – Halaman all

    Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk – Halaman all

    Mesir Tekan Hamas Tak Masukkan Frasa ‘Penghentian Perang’, Israel Kontak Elon Musk

    TRIBUNNEWS.COM – Media Israel, Channel 13 melaporkan pada Jumat (6/12/2024) malam kalau Mesir mengintensifkan upayanya untuk mencapai pemahaman yang mengarah pada pembebasan tahanan Israel dalam kerangka perjanjian yang bertujuan untuk gencatan senjata antara milisi perlawanan Palestina dan Israel. 

    Menurut sumber-sumber di Mesir, Kairo menekan kelompok perlawanan Hamas untuk membuat “konsesi” terhadap beberapa tuntutannya, sehingga memungkinkan terciptanya garis besar perjanjian yang memuaskan kedua belah pihak.

    Sumber tersebut mengindikasikan kalau Mesir mendesak kelompok perlawanan Palestina untuk menyetujui formula yang tidak memasukkan frasa “menghentikan perang” di antara syarat-syarat perjanjian.

    Mesir bahkan menekan Hamas untuk bisa menerima pasukan pendudukan Israel yang tersisa di wilayah tertentu di Jalur Gaza sebagai bagian dari perjanjian tersebut dari pengaturan keamanan.

    Kairo juga berupaya mengurangi jumlah tahanan Palestina yang akan dipaksa dibebaskan oleh Israel untuk setiap tahanan.

    Di sisi lain, Mesir juga menekan Israel untuk menawarkan fleksibilitas dalam posisinya sebagai imbalan atas “konsesi” yang diminta oleh kelompok perlawanan, namun upaya ini menghadapi hambatan besar.

    Menurut sumber Palestina yang mengetahui posisi kelompok perlawanan, yang berbicara kepada Channel 13, “peluang untuk mencapai kesepakatan masih kecil karena kesenjangan yang besar antara kedua pihak.”

    Campur Tangan Elon Musk 

    Dalam konteks terkait, CNN melaporkan bahwa Presiden Israel Isaac Herzog melakukan kontak dengan pengusaha Elon Musk dalam beberapa hari terakhir, dalam upaya untuk memajukan negosiasi terkait kesepakatan para tahanan.

    Seruan ini muncul atas permintaan keluarga para tahanan yang berharap Musk menggunakan pengaruhnya untuk menekan semua pihak yang terlibat agar mencapai kesepakatan.

    Laporan tersebut menambahkan bahwa langkah ini dilakukan setelah adanya ancaman eksplisit yang dilontarkan oleh mantan Presiden AS Donald Trump di media sosial, di mana ia bersumpah akan memberikan konsekuensi yang mengerikan jika para tahanan tidak dibebaskan sebelum ia secara resmi menjabat sebagai presiden pada 20 Januari.

    Dalam pernyataan khusus kepada Channel 13 Israel, Adam Buehler, utusan Trump yang bertugas menindaklanjuti masalah para tahanan, menyatakan optimismenya mengenai kemungkinan mencapai kesepakatan.

    Dia berkata: “Saat ini merupakan peluang untuk menangani masalah tahanan, sebagai hasil dari kekuatan yang ditunjukkan Israel di Jalur Gaza dan Lebanon.”

    Dia menambahkan bahwa pemerintahan Trump berikutnya akan bergantung pada tindakan, dan bahwa “tekanan terhadap perlawanan Palestina akan terus mencapai tujuan ini.”

    Potret kehancuran total di Jalur Gaza akibat agresi militer Israel selama lebih dari setahun sejak 7 Oktober 2023. Israel juga memblokade bantuan kebutuhan dasar warga Palestina yang akan memasuki Gaza. (khaberni/HO)

    Mesir dan Qatar Yakin Hamas Menyetujui

    Seperti diberitakan sebelumnya dalam informasi terbaru, Israel memberikan tawaran gencatan senjata kepada kelompok Hamas.

    Tawaran itu disampaikan Israel melalui mediator Mesir.

    Tawaran gencatan senjata itu disampaikan Israel dengan catatan Hamas membebaskan  sandera Israel yang tersisa.

    Demikian kata dua pejabat Israel seperti dikutip dari JPost, Kamis (5/12/2024).

    “Para mediator Mesir dan Qatar meyakini Hamas kini mungkin menyetujui kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata, meskipun hanya sebagian,” kata seorang pejabat Israel. 

    Poin-poin utama dari proposal baru tersebut diselesaikan selama pertemuan dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

    Pertemuan itu melibatkan menteri senior dan beberapa kepala keamanan Israel.

    Poin-poin ini disampaikan kepada intelijen Mesir, yang kemudian menyampaikannya kepada perwakilan Hamas di Kairo.

    “Mesir saat ini merupakan saluran negosiasi utama dengan Hamas, meskipun Qatar juga terlibat,” kata pejabat Israel.

    Gencatan senjata adalah kesepakatan  dua pihak untuk menghentikan pertempuran untuk sementara guna memungkinkan terjadinya dialog menuju perdamaian.

    Proposal baru Israel tersebut menawarkan gencatan senjata dengan Hamas yang berlangsung selama 42 hingga 60 hari. 

    Selama periode ini, Hamas diminta membebaskan sandera perempuan, sandera laki-laki berusia di atas 50 tahun, dan sandera yang berada dalam kondisi medis kritis.

    Israel, yang awalnya menuntut pembebasan 33 sandera, kini mengaku realistis bahwa beberapa sandera mungkin tidak lagi hidup.

    Proposal tersebut juga kabarnya ada keinginan Israel untuk membebaskan ratusan tahanan Palestina, termasuk mereka yang menjalani hukuman seumur hidup, sebagai gantinya.

    Israel menunggu tanggapan Hamas

    “Kami menunggu Mesir untuk memberi tahu kami tanggapan Hamas,” kata seorang pejabat Israel mengenai sikap Hamas terhadap usulan terbaru tersebut.

    “Dalam beberapa hari, kami akan tahu apakah Hamas bersedia bernegosiasi dalam kerangka yang kami ajukan atau tidak,” imbuhnya.

    Jika Hamas menanggapi secara positif, delegasi Israel akan melakukan perjalanan ke Kairo Mesir untuk menyelesaikan rincian seperti durasi gencatan senjata.

    Termasuk nantinya membicarakan  jumlah sandera yang akan dibebaskan, dan tahanan Palestina mana yang akan dibebaskan.

    Kubu Donald Trump Setuju

    Di Washington AS, Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer bertemu dengan Penasihat Keamanan Nasional Presiden terpilih Donald Trump, Mike Waltz.

    “Presiden terpilih mendukung kesepakatan pembebasan sandera dan gencatan senjata di Jalur Gaza, asalkan dapat diterima oleh Israel,” kata seorang penasihat Trump, seraya menambahkan.

     “Trump ingin kesepakatan tersebut segera dilaksanakan, tanpa penundaan, dan sebelum tanggal 20 Januari.”

    Perdana Menteri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al Thani mengatakan kepada Sky News bahwa dia sedang menghubungi penasihat Trump mengenai masalah tersebut.

    “Kami telah mendengar dari para penasihat Trump bahwa ia ingin masalah penyanderaan dan gencatan senjata Gaza diselesaikan sebelum ia menjabat. Kami berharap kedua belah pihak memahami pesan ini,” katanya.

    Ancaman Donald Trump

    Sebelumnya presiden terpilih AS Donald Trump mengancam Hamas jika tidak segera  membaskan sandera Israel sebelum pelantikannya sebagai presiden AS pada 20 Januari 2025.

    Sebelumnya, keluarga sandera menerbitkan video yang dibuat dengan Artificial Intelligent (AI).

    Dalam video itu menunjukkan Yair Netanyahu, putra PM Israel seolah ditahan di terowongan Hamas.

    Yair Netanyahu dalam video AI itu juga meminta Netanyahu untuk menyetujui gencatan senjata untuk membebaskan sandera di Gaza.

    Keluarga sandera merilis video tersebut untuk menggambarkan kondisi sandera Israel yang ditahan oleh Hamas di Gaza.

    Video itu juga mendesak pemerintahan Netanyahu untuk mengintensifkan upayanya untuk mencapai kesepakatan dan memulangkan mereka.

    Serangan di Gaza Terus Berlanjut

    Seperti diketahui gencatan senjata terbaru baru saja diberlakukan antara kelompok Hizbullah di Lebanon dengan Israel pekan lalu.

    Kini perang di Lebanon mulai sedikit mereda.

    Sementara di Gaza, Israel masih terus menggempur basis Hamas meski korban sipil tak bisa dihindari.

    Terbaru, Rabu (4/12/2024) dini hari, dilaporkan seorang warga Palestina tewas dan beberapa lainnya terluka ketika pasukan pendudukan Israel mengebom sebuah tenda yang menampung orang-orang terlantar di sebuah sekolah yang berafiliasi dengan UNRWA di kamp Al-Bureij di Jalur Gaza tengah.

    Sementara itu, warga Palestina terus terjebak di Gaza utara, karena kamp Jabaliya telah menjadi sasaran penembakan artileri Israel yang hebat pada dini hari Rabu.

    Menurut Kementerian Kesehatan Palestina (Gaza),  44.502 warga Palestina telah terbunuh, dan 105.454 terluka dalam genosida Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang dimulai pada 7 Oktober 2023.

     

    (oln/khbrn/*)