Organisasi: Hizbullah

  • Ultimatum Keras AS untuk Lebanon: Lucuti Paksa Hizbullah atau Hadapi Serangan Israel Lagi – Halaman all

    Ultimatum Keras AS untuk Lebanon: Lucuti Paksa Hizbullah atau Hadapi Serangan Israel Lagi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Lebanon dilaporkan makin ditekan Amerika Serikat (AS) yang memberikan ultimatum kepada negara Timur Tengah itu.

    Media Lebanon Al-Akhbar menyebut AS meminta Lebanon untuk melucuti paksa kelompok Hizbullah dengan tenggat waktu tertentu.

    Jika Lebanon mengabaikannya, negara itu bisa menghadapi perang yang dikobarkan kembali oleh Israel.

    Sementara itu, utusan AS untuk kawasan Timur Tengah, Morgan Ortagus, memuji perang yang dilakukan Israel di Lebanon. Ortagus dikabarkan akan berkunjung ke Lebanon pada Sabtu (5/4/2025).

    “Kunjungan itu membawa pesan AS yang meminta inisiasi rencana untuk melucuti senjata Hizbullah sebagai syarat untuk semua persoalan lainnya, mulai dari penarikan Israel hingga pembangunan kembali,” kata Al-Akhbar, Kamis (3/4/2025).

    “Pesan-pesan ancaman sudah sampai kepada para pejabat yang menyimpang dari Resolusi PBB 1701 dan membawa usul yang buruk sekali untuk Lebanon,” ujar narasumber media itu.

    Menurut media itu, para pejabat Lebanon merasa terpojokkan dan tidak bisa menghindari tekanan AS dan Israel.

    Jika nekat melucuti Hizbullah, pemerintah Lebanon bisa menghadapi konflik internal. Namun, jika Lebanon tidak melucuti Hizbullah, serangan besar Israel bisa terjadi lagi.

    LEBANON SELATAN – Foto yang diambil dari The Times of Israel tanggal 11 Februari 2025 memperlihatkan tiga tentara Israel beroperasi di Lebanon selatan, 20 November 2025. Perang Israel-Hizbullah diprediksi kembali meletus. (The Times of Israel/Emmanuel Fabian)

    Narasumber media itu menyebut ada kemungkinan operasi militer baru Israel terhadap Lebanon.

    “Israel akan melancarkan operasi militer baru dalam jangka waktu tertentu, dan AS sudah memberikan lampu hijau untuk hal itu,” kata narasumber Al-Akhbar.

    “Tidak diketahui apakah hal itu akan terjadi setelah kunjungan Ortagus atau apakah dia akan menunda kunjungannya hingga setelah operasi itu dijalankan.”

    Narasumber itu juga menyebut Lebanon kini “hidup dalam ketakutan”.

    Bulan kemarin AS mengumumkan memfasilitasi perundingan secara tidak langsung antara Lebanon dan Israel. 

    Kedua belah pihak akan merundingkan warga Lebanon yang ditahan di penjara Israel, 13 titik yang disengketakan di sepanjang perbatasan, dan 5 titik yang diduduki Israel selepas perjanjian gencatan senjata November 2024.

    AS dan Israel dilaporkan meminta Lebanon melucuti Hizbullah sebagai bagian dari perundingan itu. Selain itu, AS berusaha menormalisasi hubungan antara Lebanon dan Israel

    Namun, The Cradle melaporkan bahwa upaya menyuruh Hizbullah untuk meletakkan senjatanya mungkin sekali akan menimbulkan kekacauan di Lebanon.

    Adapun Israel kembali menyerang pinggiran selatan Kota Beirut di Lebanon tanggal 1 April. Serangan itu menewaskan beberapa orang, termasuk anggota senior Hizbullah yang bernama Hassan Bdair dan putranya.

    Seminggu sebelumnya Israel juga menyerang Beirut. Serangan itu menjadi serangan pertama Israel ke Beirut sejak gencatan senjata tahun lalu.

    Israel dilaporkan terus melancarkan serangan di Lebanon sejak gencatan disepakati. Bahkan, Israel disebut sudah melakukan pelanggaran lebih dari 1.500 kali.

    Di samping itu, Israel tetap menempatkan pasukan di lima lokasi di sepanjang perbatasan di Lebanon selatan.

    “Kami di sisi tanpa batas waktu. Tidak bergantung pada waktu, tetapi pada situasi,” kata Menteri Pertahanan Israel Katz kepada The Times of Israel hari Rabu.

    “Dengan kata lain, selama ancamannya ada, dan Hizbullah tidak menarik diri dari Sungai Litani, tidak melucuti senjata, dan tentara Lebanon tidak memaksakannya, kita di sini untuk menyediakan perlindungan.” 

    GENCATAN SENJATA (ARSIP) – Penduduk yang melarikan diri dari desa Shebaa di perbatasan selatan Lebanon, memeriksa kerusakan saat mereka kembali setelah gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah berlaku pada 27 November 2024. (AFP)

    Hizbullah minta persatuan nasional

    Sementara itu, Ibrahim Al-Moussawi yang menjadi anggota dewan Lebanon dari Hizbullah meminta adanya persatuan nasional di Lebanon.

    Dia menegaskan komitmen Hizbullah untuk memprioritaskan kepentingan nasional dan menghindari perpecahan internal. Menurut dia, persatuan sangatlah penting dalam menghadapi agresi Israel.

    “Kami menolak terseret ke dalam perdebatan internal yang memperparah perpecahan saat Lebanon sangat membutuhkan persatuan dan solidaritas,” kata Moussawi dikutup dari Al Manar.

    Dia mendesak semua pihak untuk berfokus menumbuhkan persatuan nasional.

    “Mendapatkan tujuan politik bukanlah tujuan kami. Saat momen kritis ini, tak ada yang lebih utama ketimbang menjaga persatuan Lebanon.”

  • Pemimpin Hamas Hassan Farhat Tewas Bersama 2 Anaknya dalam Serangan Israel di Lebanon – Halaman all

    Pemimpin Hamas Hassan Farhat Tewas Bersama 2 Anaknya dalam Serangan Israel di Lebanon – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Tiga orang tewas dalam serangan Israel terhadap sebuah apartemen perumahan di kota Sidon, Lebanon selatan pada Jumat (4/4/2025) pagi.

    Koresponden Al Mayadeen mengatakan target serangan Israel di Sidon adalah pemimpin Hamas, Hassan Farhat, yang berada di sebuah apartemen di Jalan Dalaa di pusat kota Sidon.

    Menurut sumber Palestina, Hassan Farhat (Abu Yasser) terbunuh bersama putra dan putrinya saat mereka sedang tidur di rumah mereka.

    Selain itu, pasukan pendudukan Israel melancarkan beberapa serangan di wilayah Lebanon selatan, termasuk Naqoura, Nabatieh, dan Sidon, dari Kamis (3/4/2025) malam hingga Jumat pagi. 

    Serangan ini mengakibatkan kerusakan di daerah sasaran dan jatuhnya korban di Sidon.

    Sebelumnya pada Kamis pagi, pendudukan Israel menargetkan sebuah mobil di kota Bint Jbeil, yang mengakibatkan dua orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Lebanon.

    Pasukan pendudukan Israel terus melanggar perjanjian gencatan senjata dengan Lebanon sejak 27 November 2024, dengan lebih dari 2.000 pelanggaran tercatat, termasuk serangan terang-terangan di wilayah Selatan, Lembah Bekaa, dan pinggiran selatan Beirut.

    “Kami mengecam tindakan Israel yang menargetkan dua ambulans dan sebuah mobil pemadam kebakaran, selain penghancuran pusat kesehatan sementara untuk Otoritas Kesehatan di kota Naqoura di selatan,” kata Kementerian Kesehatan Lebanon, seperti diberitakan Al Arabiya.

    Kementerian tersebut mengimbau masyarakat internasional untuk tidak berpuas diri dan tidak mengabaikan serangan Israel di Lebanon.

    Sebelumnya, Israel menolak untuk menarik pasukannya dari Lebanon, meski telah menandatangi perjanjian gencatan senjata dengan Hizbullah Lebanon sejak 27 November 2024.

    Hizbullah sebelumnya menyatakan solidaritas untuk warga Gaza pada 8 Oktober 2023 dan meluncurkan serangan terhadap militer Israel di perbatasan selatan.

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Iran Disebut Tinggalkan Houthi demi Hindari Perang dengan AS, Militernya Pergi dari Yaman – Halaman all

    Iran Disebut Tinggalkan Houthi demi Hindari Perang dengan AS, Militernya Pergi dari Yaman – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Surat kabar Inggris, The Telegraph, dengan mengutip seorang pejabat senior Iran, mengatakan Teheran telah memutuskan untuk menarik pasukan militernya dari Yaman.

    Pejabat tersebut mengatakan Iran juga menghentikan dukungannya terhadap kelompok Ansar Allah (Houthi) di Yaman.

    Hal ini bertepatan dengan meningkatnya intensitas serangan udara sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), terhadap Houthi dan peringatan Presiden AS Donald Trump kepada Iran agar menghentikan dukungannya terhadap Houthi.

    Pejabat Iran, yang identitasnya tidak diungkapkan oleh surat kabar tersebut, mengatakan keputusan ini dibuat untuk menghindari konfrontasi langsung dengan AS jika seorang tentara Iran terbunuh di Yaman.

    “Teheran sedang mengevaluasi kembali kebijakannya terhadap kelompok proksi di kawasan tersebut, dengan fokus utamanya sekarang pada ancaman langsung dari Amerika Serikat,” lapor The Telegraph.

    Sumber tersebut menegaskan topik utama dalam pertemuan pejabat Iran saat ini adalah Donald Trump dan bagaimana menangani kebijakannya.

    “Dalam semua pertemuan, pembicaraan berkisar pada Trump, dan tidak ada lagi pembahasan tentang kelompok regional yang sebelumnya kami dukung,” kata pejabat itu kepada The Telegraph.

    Houthi telah menjadi sasaran serangan hampir setiap hari dari AS sejak serangan terbaru mulai 15 Maret 2025.

    Donald Trump menggambarkan serangan itu sangat sukses, dan mengatakan serangan itu menghancurkan target militer penting dan membunuh beberapa pemimpin militer Houthi.

    “Pandangan di sini adalah bahwa Houthi tidak akan mampu bertahan, dan mereka sudah menjalani bulan-bulan terakhir atau bahkan hari-hari terakhir mereka, jadi tidak ada gunanya untuk tetap memasukkan mereka dalam daftar dukungan kami,” kata pejabat itu.

    “Mereka adalah bagian dari rantai yang bergantung pada (mantan Sekretaris Jenderal Hizbullah Hassan) Nasrallah dan (Presiden Suriah yang digulingkan Bashar) Assad, dan mempertahankan hanya satu bagian dari rantai itu untuk masa depan tidak masuk akal,” tambahnya.

    Houthi telah mengumumkan bahwa mereka telah menargetkan kapal perang AS di Laut Merah, termasuk kapal induk USS Harry S. Truman, yang memimpin operasi militer melawan Houthi.

    Sejauh ini belum ada kapal yang terkena serangan, tetapi Angkatan Laut AS mengatakan tembakan Houthi merupakan tembakan paling hebat yang pernah dihadapi pelautnya sejak Perang Dunia II.

    Kapal induk USS Carl Vinson, yang saat ini berada di Asia, sedang menuju Timur Tengah untuk mendukung kapal USS Harry S. Truman, seperti diberitakan Russia Today.

    Sebelumnya, pada pertengahan Oktober 2023, Houthi menyatakan solidaritas untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

    Houthi menargetkan Israel dan kapal-kapal menuju Israel dengan melewati Laut Merah.

    AS yang merupakan sekutu utama Israel, membentuk koalisi Laut Merah bersama Inggris dan negara pendukungnya.

    Pesawat tempur AS kemudian meluncurkan serangan udara terhadap Yaman utara dengan alasan menargetkan Houthi dan mendesaknya untuk menghentikan blokade terhadap kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

    Serangan Houthi terhadap sempat berhenti pada 19 Januari 2025, menyusul perjanjian gencatan senjata yang disepakati oleh Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) dan Israel.

    Namun, Houthi kembali menyerang Israel pada 14 Maret 2025 setelah Israel mengabaikan permintaan Houthi agar Israel membuka jalur penyeberangan bantuan kemanusiaan di Rafah. 

    (Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

    Berita lain terkait Konflik Palestina vs Israel

  • Wahai Dunia, Israel Kini Mulai Kuasai Gaza

    Wahai Dunia, Israel Kini Mulai Kuasai Gaza

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel kini mulai menguasai Gaza. Rabu waktu setempat, pemerintah Zionis mengumumkan perluasan besar operasi militer di Gaza, dengan mengatakan bahwa sebagian besar wilayah kantong itu akan direbut dan ditambahkan ke zona keamanannya, disertai dengan evakuasi penduduk dalam skala besar.

    Hal ini ditegaskan Menteri Pertahanan Israel Katz dalam sebuah pernyataan. Ia mendesak warga Gaza untuk melenyapkan Hamas dan memulangkan sandera Israel sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri perang.

    “Operasi akan membersihkan militan dan infrastruktur dan merebut wilayah-wilayah luas yang akan ditambahkan ke zona keamanan Negara Israel,” tegasnya dikutip dari Reuters, Kamis (3/4/2025).

    Pernyataan Katz tidak menjelaskan secara rinci berapa banyak tanah yang ingin direbut Israel atau apakah tindakan tersebut merupakan aneksasi wilayah secara permanen. Namun, menurut kelompok hak asasi manusia Israel Gisha, Israel telah menguasai sekitar 62 kilometer persegi atau sekitar 17% dari total wilayah Gaza, sebagai bagian dari zona penyangga di sekitar tepi wilayah kantong tersebut.

    Sebelumnya, militer Israel memang telah mengeluarkan peringatan evakuasi kepada warga Gaza yang tinggal di beberapa distrik selatan. Radio Palestina melaporkan bahwa wilayah di sekitar Rafah hampir sepenuhnya kosong setelah perintah evakuasi.

    Israel makin giat mengusir warga Gaza setelah mendapat restu Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyerukan evakuasi warga wilayah itu secara permanen, dengan keinginan membangun resor pantai di bawah kendali Washington di sana. Israel sendiri mengatakan akan memfasilitasi kepergian sukarela warga Gaza itu.

    “Sepertinya Netanyahu tidak akan menghentikan perangnya di Gaza sampai kami mengungsi,” kata Amer al-Farra, seorang warga Palestina di Gaza.

    “Namun, terlepas dari pemusnahan yang terjadi pada kami dan penderitaan yang luar biasa- sebagai warga negara saya mengungsi delapan kali- dengan kehendak Tuhan kami akan tetap teguh,” tambahnya.

    Perlu diketahui tekanan terhadap Hamas juga muncul dari warga Gaza, yang memprotes kelompok yang telah menguasai daerah kantong itu sejak 2007. Pengamat yakin operasi yang diperluas itu tampaknya menjadi strategi Israel untuk meningkatkan tekanan sipil terhadap para pemimpinnya itu.

    “Saya menyerukan kepada penduduk Gaza untuk bertindak sekarang untuk melenyapkan Hamas dan mengembalikan semua yang diculik,” kata Katz dalam pernyataannya.

    “Ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri perang,” ancamnya.

    Seiring meningkatnya operasi di Gaza, Israel juga telah menyerang target di Lebanon selatan dan Suriah, dengan serangan terhadap seorang komandan Hizbullah di pinggiran selatan Beirut pada hari Selasa. Hal ini semakin memperburuk perjanjian gencatan senjata yang sebagian besar menghentikan pertempuran pada bulan Januari.

    53 Orang Tewas, 19 Anak-Anak

    Di sisi lain, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan 53 orang tewas dalam serangan Israel pada hari Rabu, dengan 19 orang termasuk anak-anak tewas dalam serangan di klinik PBB yang digunakan untuk menampung orang-orang yang mengungsi. Israel sendiri menyebut klinik itu sebagai pusat komando dan kendali Hamas untuk merencanakan serangan, dan bahwa militer telah menggunakan pengawasan untuk mengurangi risiko bagi warga sipil.

    Video Reuters menunjukkan bagaimana setelah serangan darah memenuhi lantai saat petugas penyelamat mengangkat mayat-mayat dengan tandu.

    Di lokasi serangan lain di Khan Younis, seorang saksi, Rida al-Jabbour, mengangkat sepatu kecil dan menunjuk ke dinding yang berlumuran darah saat dia menceritakan bagaimana seorang tetangga terbunuh bersama bayinya yang berusia tiga bulan.

    Kecaman Keluarga Sandera

    Sementara itu, sebuah kelompok Israel yang mewakili keluarga sandera yang masih ditahan di Gaza mengatakan mereka “ngeri” dengan pengumuman Katz tentang perluasan operasi militer. Pemerintah dianggap tak berbuat banyak untuk mengamankan sandera.

    “Apakah sudah diputuskan untuk mengorbankan para sandera demi ‘keuntungan teritorial?’” tanya Forum Sandera dan Keluarga Hilang dalam sebuah pernyataan dimuat AFP.

    Setidaknya 1.042 orang telah tewas di Gaza sejak Israel melanjutkan operasi militer. Itu membuat jumlah korban keseluruhan menjadi sedikitnya 50.399 sejak perang dimulai Oktober 2023

    (sef/sef)

  • Negara Arab Gelap Gulita, Banyak yang Curiga Ulah Israel

    Negara Arab Gelap Gulita, Banyak yang Curiga Ulah Israel

    Jakarta, CNBC Indonesia – Suriah mengalami pemadaman listrik nasional akibat malfungsi di beberapa titik jaringan listrik nasional. Juru bicara Kementerian Energi negara tersebut mengatakan tim teknis sedang menangani masalah yang terjadi pada Selasa (1/4/2025) malam dan belum ada indikasi awal bahwa serangan menjadi penyebabnya.

    “Pemadaman listrik nasional di Suriah adalah akibat dari kesalahan teknis dalam sistem kelistrikan. Berbagai upaya sedang dilakukan untuk memperbaiki masalah dan memulihkan listrik secepat mungkin,” kata Direktur Badan Umum untuk Transmisi dan Distribusi Listrik, insinyur Khaled Abu Dai, mengatakan kepada kantor berita negara SANA.

    Laporan SANA, mengutip direktur jenderal tersebut, kemudian melaporkan bahwa listrik kembali ke provinsi Homs, Hama, dan Tartous dan secara bertahap akan kembali ke provinsi-provinsi lainnya.

    Suriah menderita kekurangan listrik yang parah, dengan listrik yang dipasok negara hanya tersedia selama dua atau tiga jam sehari di sebagian besar wilayah.

    Kerusakan jaringan listrik berarti bahwa pasokan energi hanyalah sebagian dari permasalahan ketersediaan listrik di Suriah. Damaskus dulunya menerima sebagian besar minyaknya untuk pembangkit listrik dari Iran, tetapi pasokan telah terputus sejak Hayat Tahrir al-Sham (HTS) memimpin penggulingan mantan Presiden Suriah yang bersekutu dengan Teheran, Bashar al-Assad, pada Desember 2024 dalam serangan kilat.

    Pemerintah sementara di bawah Presiden Ahmed al-Sharaa telah berjanji untuk segera meningkatkan pasokan listrik, sebagian dengan mengimpor listrik dari Yordania dan menggunakan tongkang listrik terapung.

    Damaskus juga mengatakan akan menerima dua kapal pembangkit listrik dari Turki dan Qatar untuk meningkatkan pasokan energi.

    Jutaan warga Suriah masih tidak mampu memasang panel surya atau membayar biaya yang mahal untuk layanan generator swasta.

    Pemerintah baru Suriah telah berjuang untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak setelah konflik selama 14 tahun menghancurkan sebagian besar negara tersebut. Mereka telah berjuang untuk meyakinkan negara-negara Barat agar mencabut sanksi ekonomi agar ekonomi Suriah dapat kembali berjalan.

    Negara tersebut juga telah mengalami serangkaian serangan Israel yang menghancurkan yang menyebabkan kerusakan signifikan pada infrastruktur dasar.

    Sejak al-Assad digulingkan, Israel telah melancarkan ratusan serangan udara dan mengerahkan pasukan ke zona penyangga yang dipatroli PBB di Dataran Tinggi Golan yang diduduki.

    Saat al-Assad berkuasa, Israel juga secara rutin menyerang Suriah, mengebom apa yang diklaimnya sebagai target Iran dan Hizbullah.

    (dem/dem)

  • Penampakan Beirut Usai Diserang Israel ketika Momen Lebaran

    Penampakan Beirut Usai Diserang Israel ketika Momen Lebaran

    Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (1/4/2025), dalam upaya mereka melawan milisi Syiah, Hizbullah. Serangan tersebut dilakukan saat umat Islam di kota tersebut merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah. (AP Photo/Hussein Malla)

  • Duh! Israel ‘Kesetanan’ Lagi, Serbu Ibu Kota Negara ini ketika Lebaran

    Duh! Israel ‘Kesetanan’ Lagi, Serbu Ibu Kota Negara ini ketika Lebaran

    Jakarta, CNBC Indonesia – Israel melancarkan serangan ke Ibu Kota Lebanon, Beirut, Selasa (1/4/2025), dalam upaya mereka melawan milisi Syiah, Hizbullah. Serangan tersebut dilakukan saat umat Islam di kota tersebut merayakan Hari Raya Idulfitri 1446 Hijriyah.

    Serangan itu terjadi tanpa peringatan sekitar pukul 3.30 pagi. Itu terjadi setelah Israel menyerang pinggiran selatan Beirut, benteng dukungan Hizbullah, Jumat lalu setelah mengeluarkan peringatan evakuasi. Serangan ini menewaskan 3 orang.

    “Serangan itu menargetkan seorang teroris Hizbullah yang baru-baru ini mengarahkan operasi Hamas dan membantu mereka dalam merencanakan serangan teror yang signifikan dan segera terhadap warga sipil Israel,” ujar Militer Israel bersama dengan badan keamanan domestik Shin Bet.

    Seorang fotografer AFP di lokasi kejadian mengatakan dua lantai teratas gedung bertingkat itu hancur dan puing-puing menutupi jalan. Warga yang panik keluar dari rumah mereka saat petugas penyelamat membantu yang terluka.

    Presiden Lebanon Joseph Aoun mengutuk serangan itu dan meminta sekutu internasional negaranya untuk mendukung “hak kami atas kedaulatan penuh”.

    Perdana Menteri Lebanon Nawaf Salam, mengatakan serangan itu merupakan “pelanggaran yang jelas” terhadap kesepakatan gencatan senjata yang sebagian besar mengakhiri lebih dari setahun permusuhan antara Israel dan Hizbullah.

    Israel terus melakukan serangan di Lebanon selatan dan timur dalam beberapa bulan sejak gencatan senjata 27 November. Tel Aviv mengklaim mereka menyerang apa yang mereka katakan sebagai target militer Hizbullah yang melanggar perjanjian gencatan senjata.

    Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah memperingatkan bahwa militer negara itu akan “menyerang di mana pun di Lebanon terhadap ancaman apa pun” sebagai tanggapan atas tembakan roket tersebut.

    Gencatan Senjata
    Hizbullah mulai menembakkan roket ke Israel pada 8 Oktober 2023. Ini dilakukan untuk mendukung sekutunya Hamas setelah serangan kelompok Palestina yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel selatan yang memicu perang di Gaza.

    Pada bulan September tahun lalu, Israel secara dramatis meningkatkan kampanyenya melawan Hizbullah, dengan membom benteng kelompok tersebut di Lebanon selatan dan timur serta pinggiran selatan Beirut, dan kemudian mengirim pasukan darat. Serangan ini bahkan menewaskan pimpinan tertinggi Hizbullah, Sayyed Hassan Nasrallah.

    Namun aksi serangan ini akhirnya diakhiri via gencatan senjata. Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, Israel akan menyelesaikan penarikannya dari Lebanon pada tanggal 18 Februari setelah melewati batas waktu Januari, tetapi telah menempatkan pasukan di lima tempat yang dianggapnya “strategis”.

    Perjanjian tersebut juga mengharuskan Hizbullah untuk menarik pasukannya ke utara Sungai Litani, sekitar 30 km dari perbatasan Israel, dan membongkar infrastruktur militer yang tersisa di selatan.

    (tps/miq)

  • Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas-Gedung Hancur

    Israel Serang Beirut Lebanon, 3 Orang Tewas-Gedung Hancur

    Beirut

    Israel kembali meluncurkan serangan ke Beirut, Lebanon. Serangan itu menewaskan tiga orang.

    Dilansir Al-Jazeera, Selasa (1/4/2025), Kementerian Kesehatan Lebanon mengatakan tiga orang tewas dan empat lainnya terluka akibat serangan Israel di Dahiyeh yang merupakan wilayah pinggiran Beirut.

    Pihak Israel telah mengakui serangan tersebut. Serangan itu menghantam gedung yang menurut Israel berisi anggota Hizbullah.

    Israel menuding anggota Hizbullah itu membantu operasi Hamas dalam serangan ke Israel. Serangan Israel itu menyebabkan ledakan besar hingga meruntuhkan gedung tersebut.

    Serangan ini merupakan yang kedua kali dalam tiga hari terakhir. Pada Jumat (28/3), Israael meluncurkan serangan di permukiman yang dianggap Israel sebagai lokasi produksi drone Hizbullah.

    Klaim itu tak terbukti. Serangan itu tidak menyebabkan korban jiwa.

    Israel dan Hizbullah sebenarnya telah meneken gencatan senjata sejak November 2024. Sejak saat itu, Israel tetap meluncurkan sejumlah serangan di sisi selatan Lebanon.

    Lihat juga Video: Warga Gaza: Seluruh Dunia Rayakan Idul Fitri, Kami Malah Dibom

    (haf/imk)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Netanyahu Tunjuk Eli Sharvit Jadi Kepala Shin Bet – Halaman all

    Netanyahu Tunjuk Eli Sharvit Jadi Kepala Shin Bet – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengumumkan penunjukan Eli Sharvit, mantan komandan angkatan laut Israel, sebagai kepala badan keamanan dalam negeri Israel, Shin Bet (ISA), pada hari Senin (31/03/2025).

    Keputusan ini diambil meskipun pemecatan kepala badan keamanan yang saat ini menjabat, Ronen Bar, masih dalam proses hukum dan telah dibekukan oleh Mahkamah Agung Israel.

    Netanyahu melakukan wawancara mendalam dengan tujuh kandidat sebelum memutuskan untuk menunjuk Wakil Laksamana Eli Sharvit.

    Dalam pernyataan resmi dari kantornya, Netanyahu menyebutkan bahwa Sharvit memiliki pengalaman militer selama 36 tahun, termasuk lima tahun sebagai komandan angkatan laut.

    Selama menjabat, Sharvit dikenal karena memimpin penguatan pertahanan maritim Israel, termasuk operasi melawan Hamas, Hizbullah, dan Iran.

    Status Pemecatan Ronen Bar

    Keputusan ini muncul setelah Netanyahu berupaya memecat Ronen Bar pada 21 Maret 2025, dengan alasan kurangnya kepercayaan terhadap Bar.

    Upaya pemecatan tersebut memicu reaksi dari berbagai pihak, termasuk oposisi dan organisasi non-pemerintah yang mengajukan petisi ke Mahkamah Agung.

    Mahkamah Agung Israel mengabulkan petisi tersebut dan menangguhkan pemecatan Bar hingga banding dapat diajukan pada 8 April mendatang.

    Jaksa Agung Gali Baharav-Miara menyatakan bahwa Netanyahu tidak boleh mencari pengganti Bar selama masa penangguhan ini.

    “Jika Netanyahu nekat mencari pengganti Bar, justru akan menimbulkan konflik baru,” ungkap Baharav-Miara.

    Tanggapan Ronen Bar

    Ronen Bar, yang seharusnya menyelesaikan masa jabatannya tahun depan, telah diundang untuk menghadiri sidang terkait pemecatannya.

    Namun, Bar memilih untuk tidak hadir dan mengirimkan surat kepada para menteri, mengeklaim bahwa pertemuan tersebut tidak sesuai dengan aturan hukum.

    Ia menuntut agar pemecatannya didasarkan pada alasan yang jelas dan konkret, serta menuduh Netanyahu memiliki motif lain di balik pemecatannya.

    “Rancangan resolusi yang dirumuskan berisi klaim-klaim umum yang tidak memungkinkan saya untuk memberikan tanggapan yang tertib,” kata Bar, seperti dikutip dari The Times of Israel.

    Meskipun Netanyahu telah mengumumkan penunjukan Eli Sharvit sebagai kepala Shin Bet, ketidakpastian mengenai kapan Sharvit akan resmi menjabat masih menyelimuti situasi ini.

    Sementara itu, konflik antara Netanyahu dan Bar terus berlanjut, menciptakan ketegangan dalam struktur keamanan Israel.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Trump Ancam Pengeboman, Khamenei Tegaskan Iran Siap Beri Serangan Balik Kuat

    Teheran

    Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei memperingatkan Amerika Serikat (AS) tentang pembalasan yang kuat jika republik Islam itu diserang. Hal itu disampaikan Khamenei usai Presiden AS Donald Trump mengumbar ancaman pengeboman.

    “Mereka mengancam akan melakukan kejahatan. Jika itu dilakukan, mereka pasti akan menerima serangan balik yang kuat,” kata Khamenei tentang ancaman terbaru Trump dalam pidato saat Idul Fitri seperti dilansir AFP, Senin (31/3/2025).

    Ancaman serangan AS ke Iran itu dilontarkan Trump dalam wawancara pada Sabtu (29/3). Trump mengatakan Iran akan dibom jika tidak mencapai kesepakatan mengenai program nuklirnya.

    “Jika mereka tidak membuat kesepakatan, akan ada pemboman,” katanya dalam wawancara dengan NBC News.

    Dia juga mengancam akan menghukum Iran dengan apa yang disebutnya ‘tarif sekunder’. Namun, tidak jelas apakah Trump mengancam akan melakukan pemboman dengan pesawat AS saja atau mungkin dalam operasi yang dikoordinasikan dengan Israel.

    Sejak menjabat pada Januari 2025, Trump telah mengembalikan kampanye tekanan maksimum terhadap Iran. Pada periode pertamanya, Trump telah menarik AS dari perjanjian penting mengenai program nuklir Iran tahun 2018 dan memberlakukan kembali sanksi keras terhadap Teheran.

    Negara-negara Barat termasuk AS telah lama menuduh Iran mengembangkan senjata nuklir. Iran telah membantah hal itu dan bersikeras kegiatan pengayaannya semata-mata untuk tujuan damai.

    Surat tersebut disampaikan ke Teheran pada 12 Maret oleh penasihat Presiden UEA Anwar Gargash. Pada Kamis, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi mengatakan negara tersebut telah menyampaikan tanggapan atas surat Trump lewat Oman, tanpa menjelaskan isinya.

    Araghchi mempertahankan posisi Iran untuk tidak berusaha terlibat langsung dalam negosiasi dengan AS ‘di bawah tekanan maksimum dan ancaman aksi militer’. Tetapi, Iran tetap membuka pintu untuk ‘negosiasi tidak langsung’.

    Oman telah bertindak sebagai perantara di masa lalu saat hubungan diplomatik AS-Iran terputus setelah revolusi Islam 1979. Negara-negara Barat juga menuduh Iran menggunakan pasukan proksi yang dianggap oleh Barat sebagai organisasi teroris untuk memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.

    Iran memimpin apa yang disebut ‘poros perlawanan’ melawan Israel yang meliputi Hamas di Palestina, Hizbullah di Lebanon, Houthi di Yaman, dan kelompok bersenjata di Irak.

    “Hanya ada satu kekuatan proksi di kawasan ini, dan itu adalah rezim Zionis perampas kekuasaan yang korup,” kata Khamenei, yang menyerukan agar Israel dibasmi.

    Iran tidak mengakui Israel dan menganggapnya sebagai musuh serta sekutu utama AS di Timur Tengah. Iran berulang kali menyerukan serangan untuk menghancurkan Israel.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini