Organisasi: GP Ansor

  • Lewat Storyanto, GP Ansor Ingin Menjaga Semangat Kebinekaan Setiap Tahun

    Lewat Storyanto, GP Ansor Ingin Menjaga Semangat Kebinekaan Setiap Tahun

    Jakarta, Beritasatu.com – Gerakan Pemuda (GP) Ansor akan terus merawat gerakan dan semangat kebinekaan untuk menjaga persatuan bangsa. Komtmen itu terlihat dalam kegiatan bertajuk “Storyanto” di gedung Pimpinan Pusat GP Ansor di kawasan Kramat, Jakarta pada Minggu (22/12/2024) malam.

    Acara ini juga digelar dalam momentum hari ulang tahun (haul) mantan Presiden Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, salah satu tokoh teladan nasional dalam hal kebinekaan. GP Ansor juga menggelar Riyanto Award, berdasarkan sosok anggota Banser bernama Riyanto yang gugur saat terjadi teror bom malam Natal di Gereja Pantekosta GSJPDI Eben Haezer, Mojokerto, Jawa Timur pada 2000 silam.

    “Kita akan menjadikan kegiatan ini sebagai acara tahunan untuk mengenang sahabat Riyanto dan bulan kemanusiaan Gus Dur, agar kita semua terus mengingat beliau dalam rangka merawat persatuan,” ujar Ketua umum GP Ansor Addin Jauharudin dalam sambutannya.

    Dalam acara GP Ansor merawat kebinekaan tersebut, hadir perwakilan keluarga Riyanto, yang menjadi penerima penghargaan Lifetime Achievement pertama Riyanto Award. Hadir juga putri Gus Dur, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid, yang turut menerima penghargaan mewakili keluarga dalam memperjuangkan kebinekaan, toleransi, dan pluralisme.

    Selain kedua tokoh tersebut, sederet kader dan anggota Ansor maupun Banser juga menerima penghargaan atas upaya kemanusiaan di Indonesia. Addin berharap apresiasi ini dapat menumbuhkan serta menginspirasi kader serta anggota Banser dalam melakukan kebaikan di semua lini masyarakat.

    “Mudah-mudahan setiap tahun kita bisa terus menggali informasi sosok-sosok banser teladan, inspiratif, dan pahlawan kemanusiaan yang saya yakin tersebar ke seluruh pelosok Indonesia,” ujar Addin.

    Addin mengungkapkan, inisiasi GP Ansor untuk membuat konten film hingga gim lokal berdasarkan kisah pahlawan nasional. Upaya ini dijalin berkat kerja sama dengan pengembang gim Lokapala serta pihak lain untuk menggaungkan semangat persatuan ke generasi muda.

    Dalam acara GP Ansor merawat kebinekaan itu, pihaknya juga meresmikan posko pengamanan Natal dan Tahun Baru (Nataru) serta menyiagakan Banser Tanggap Bencana (Bagana) untuk mewaspadai potensi bencana akibat cuaca ekstrem di pengujung tahun.

  • Yenny Wahid Hargai Usulan Prabowo Jadikan Gus Dur Pahlawan Nasional

    Yenny Wahid Hargai Usulan Prabowo Jadikan Gus Dur Pahlawan Nasional

    Jakarta, Beritasatu.com – Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Yenny Wahid mengapresiasi pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait usulan agar Gus Dur diberi gelar pahlawan nasional.

    Menurut Yenny, keluarga menghormati setiap pihak yang ingin memberikan penghargaan pahlawan nasional tersebut kepada Gus Dur yang dikenal sebagai Bapak Pluralisme Indonesia. Ia juga menegaskan bahwa keluarga tidak pernah secara aktif mendorong proses pemberian gelar tersebut.

    “Kami, keluarga, selalu berada dalam posisi pasif tetapi tentu saja, kami menghargai siapa pun yang mengusulkan, termasuk Presiden Prabowo,” ujar Yenny setelah menghadiri acara di kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (23/12/2024) malam dilansir dari Antara.

    Yenny mengatakan bagi keluarga, Gus Dur sudah menjadi pahlawan di hati masyarakat. Meskipun begitu, ia menyadari bahwa pengakuan formal Gus Dur sebagai pahlawan nasional dapat memberikan manfaat bagi generasi muda untuk belajar lebih jauh tentang sosok Gus Dur.

    “Gelar itu nantinya lebih untuk anak cucu kita. Generasi mendatang akan bisa belajar lebih dalam tentang siapa sosok pahlawan nasional Indonesia,” ujarnya.

    Namun, Yenny mengungkapkan sejauh ini belum ada pembicaraan resmi dari pemerintah dengan keluarga terkait usulan pemberian gelar tersebut. Dikatakannya keluarga siap menerima proses tersebut secara alami.

    Yenny juga menyoroti nilai-nilai yang dapat diwariskan dari Gus Dur, seperti kemanusiaan, keadilan, penghormatan terhadap keberagaman, dan nilai-nilai ketuhanan. “Nilai-nilai ini menjadi fondasi bagi terciptanya masyarakat yang adil, rukun, dan maju,” kata Yenny mengenang almarhum Gus Dur yang diusulkan jadi pahlawan nasional.

  • Soal Gelar Pahlawan, Yenny Wahid: Buat Gus Dur Mungkin Tidak Penting

    Soal Gelar Pahlawan, Yenny Wahid: Buat Gus Dur Mungkin Tidak Penting

    Soal Gelar Pahlawan, Yenny Wahid: Buat Gus Dur Mungkin Tidak Penting
    Tim Redaksi
     
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Putri Abdurahman Wahid atau
    Gus Dur
    ,
    Yenny Wahid
    , menganggap bahwa status pahlawan nasional yang diusulkan untuk ayahnya adalah sebuah kehormatan.
    Ia mengapresiasi Presiden RI Prabowo Subianto yang mengungkit usulan itu dalam lawatannya ke Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Namun, Yenny meyakini, Gus Dur tidak akan menganggapnya penting.
    “Buat Gus Dur penting nggak sih simbol, status? Saya rasa kita semua sama jawab. Buat Gus Dur mungkin tidak terlalu penting,” kata Yenny selepas peringatan haul Gus Dur dan Riyanto di kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (22/12/2024) malam.
    “Bagi kami keluarga, silakan saja prosesnya berjalan natural. Dari dulu keluarga sih tidak pernah berharap apa-apa. Bagi kami yang paling penting kan justru pengetahuan masyarakat,” tambahnya.
    Yenny menilai, status pahlawan nasional itu dinilai lebih penting agar masyarakat, terutama generasi selanjutnya, dapat belajar nilai-nilai keteladanan dari Gus Dur.
    Selain itu, menurut dia, itu merupakan pengakuan yang semestinya untuk Gus Dur secara legal-formal atas sumbangsih serta nilai-nilai yang diperjuangkan Gus Dur selama hidupnya buat bangsa dan negara.
    Suri tauladan ini diyakini menjadi prasyarat masyarakat yang adil, rukun, dan maju.
    “Yang paling penting adalah bahwa Gus Dur tetap ada di hati rakyat dan kerja-kerja Gus Dur diteruskan oleh masyarakat,” ucap Yenny.
    “Karena kan ketika Gus Dur masih ada, beliau memperjuangkan banyak sekali nilai. Nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keadilan, nilai-nilai penghormatan terhadap keberagaman misalnya, nilai-nilai ketuhanan. Kita tentu berharap bahwa nilai-nilai itu akan dipraktikkan di Indonesia,” ungkapnya.
    Sebelumnya, usulan agar Gus Dur dijadikan pahlawan nasional kembali mencuat setelah Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, melontarkan hal tersebut pekan lalu.
    Dikutip Antara, Cak Imin menuturkan PKB bersama Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) telah meneguhkan kembali bahwa Gus Dur tidak pernah melakukan kesalahan konstitusional dalam memimpin pemerintahan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Soal Gelar Pahlawan, Yenny Wahid: Buat Gus Dur Mungkin Tidak Penting

    Tak Setuju MLB NU, Yenny Wahid: Cukup Sekali Terjadi Kepada Gus Dur

    Tak Setuju MLB NU, Yenny Wahid: Cukup Sekali Terjadi Kepada Gus Dur
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU),
    Yenny Wahid
    , menegaskan dirinya tak setuju terhadap pelaksanaan Musyawarah Luar Biasa (MLB) NU.
    Menurutnya, NU sudah cukup mengalaminya sekali pada era
    Gus Dur
    , ketika eks Ketua Umum PBNU itu nyaris digulingkan.
    Adapun, ketika itu, Gus Dur hampir dikudeta melalui Muktamar Cipasung pada 1994 yang disponsori rezim Orde Baru.
    “Cukup terjadi sekali pada Gus Dur. Jangan diulangi lagi. Masa nggak belajar juga sih?” kata Yenny selepas peringatan haul Gus Dur dan Riyanto di kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu (22/12/2024) malam.
    Kegiatan Pra
    MLB NU
    sendiri sudah mulai berlangsung sejak 17 Desember lalu.
    Ia pun meminta bila ada persoalan di tubuh NU, maka para kiai sepuh perlu mengumpulkan para elite organisasi tersebut untuk duduk bersama-sama dan menyelesaikan persoalan yang ada.
    “Kalau ada aspirasi, ada masalah di NU, duduk bersama. Ayo minta kiai-kiai sepuh untuk mengumpulkan semua tokoh elite-elite NU,” kata 
    “Mau yang ada di NU, mau yang ada di banom (badan otonom), mau yang ada di politik, NU itu bukan organisasi politik. Kalau mau yang luar biasa-luar biasa itu tempatnya di organisasi politik. Jadi di NU nggak usah ada MLB-MLB-an. Itu posisi saya,” tegasnya.
    Ia menambahkan, jika terdapat MLB dan muncul kesan dualisme, maka yang akan menjadi korban adalah para pengurus di tingkat ranting, cabang, dan pengurus wilayah.
    “Bingung semua. Kalau melihat elitenya berantem kayak begini. Dan ini memberikan teladan yang tidak baik, memberikan contoh yang tidak baik, bahwa posisi di NU harus diperjuangkan sampai mati-matian sampai saling menjatuhkan, sampai harus melakukan upaya-upaya kudeta,” jelas putri Abdurrahman Wahid atau Gus Dur itu.
    Ia pun menegaskan bahwa upaya-upaya semacam ini jangan sampai terjadi lagi.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Yenny Wahid hargai Prabowo yang singgung usulan Gus Dur jadi pahlawan

    Yenny Wahid hargai Prabowo yang singgung usulan Gus Dur jadi pahlawan

    “Kita tidak pernah melakukan gerakan-gerakan untuk meminta Gus Dur dijadikan pahlawan, selalu bukan dari kita, keluarga berada dalam posisi yang pasif saja. Tapi kita tetap menghargai siapa dari mana pun, apalagi Presiden Prabowo,”

    Jakarta (ANTARA) – Putri dari Presiden Ke-4 Republik Indonesia Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid, menghargai pernyataan Presiden Prabowo Subianto yang menyinggung usulan bagi Gus Dur agar dijadikan sebagai pahlawan nasional.

    Menurut dia, keluarga Gus Dur menghargai siapapun yang ingin menyematkan gelar pahlawan nasional kepada Presiden yang dijuluki Bapak Pluralisme. Menurut dia, pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya atas proses tersebut.

    “Kita tidak pernah melakukan gerakan-gerakan untuk meminta Gus Dur dijadikan pahlawan, selalu bukan dari kita, keluarga berada dalam posisi yang pasif saja. Tapi kita tetap menghargai siapa dari mana pun, apalagi Presiden Prabowo,” kata Yenny usai menghadiri acara di Kantor GP Ansor, Jakarta, Minggu malam.

    Bagi keluarga, menurut dia, Gus Dur telah menjadi pahlawan bagi masyarakat dan tidak berharap gelar tersebut diberikan secara formal dari pemerintah. Namun jika gelar pahlawan itu diberikan, anak-anak generasi muda akan bisa mempelajari lebih jauh sosok Gus Dur.

    “Nanti anak turun kita belajar. Generasi-generasi ke depannya belajar. Siapa sih sosok-sosok pahlawan nasional Indonesia? Kebutuhannya lebih ke arah sana,” kata dia.

    Walaupun begitu, dia mengatakan sejauh ini belum ada pembicaraan dari pemerintah dengan keluarga terkait usulan gelar pahlawan itu. Menurut dia, pihak keluarga akan menerima usulan itu secara natural.

    Dia mengatakan nilai-nilai yang bisa dipelajari dari Gus Dur adalah soal nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai keadilan, nilai-nilai penghormatan terhadap keberagaman, hingga nilai-nilai ketuhanan.

    “Karena itu menjadi salah satu prasyarat terciptanya masyarakat yang adil, terciptanya masyarakat yang rukun, terciptanya masyarakat yang maju,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2024

  • Mas Choi Terpilih Jadi Ketua PC GP Ansor Sidoarjo Periode 2024-2028

    Mas Choi Terpilih Jadi Ketua PC GP Ansor Sidoarjo Periode 2024-2028

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Choirul Mu’minin resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Pimpinan Cabang (PC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sidoarjo Masa Khidmah 2024-2028 pada Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XV yang digelar di Pondok Pesantren Manba’ul Hikam (Mahika) Sidoarjo, Minggu (22/12/2024).

    Dalam Konfercab tersebut, Choirul Mu’minin terpilih secara aklamasi setelah mendapat dukungan 15 PAC dan 207 Ranting. Dengan begitu Choirul Mu’minin resmi menggantikan H Rizza Ali Faizin yang telah memimpin PC GP Ansor Sidoarjo selama dua periode.

    Dalam sambutannya, Choirul Mu’minin mengucapkan terima kasih kepada seluruh kader Ansor di semua tingkatan yang mempercayainya untuk menahkodai PC GP Ansor Sidoarjo selama satu periode ke depan.

    “Saya berterima kasih kepada sahabat-sahabat para ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC). Mari kita jadikan Konfercab ini sebagai momentum untuk menumbuhkan kedewasaan dalam berorganisasi dan saling menghormati serta memahami antara sesama kader Ansor,” katanya.

    Mantan Wakil Sekretaris PC GP Ansor Sidoarjo itu menambahkan, pihaknya mengajak seluruh kader Ansor agar tetap menjaga persahabatan dan persaudaraan demi kemajuan organisasi. Dan juga ia berkomitmen untuk mendorong kerja-kerja organisasi yang produktif, dan kaderisasi untuk menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) Ansor yang berwawasan luas.

    “Sebagai kader Ansor harus inovatif, akseleratif, dan produktif agar bisa bermanfaat bagi organisasi dan masyarakat. Kami juga akan focus untuk memperkuat pemahaman Aswaja Annahdliyah kader, meningkatkan kualitas kader dengan kaderisasi formal dan non informal untuk memperkokoh komitmen berorganisasi, serta membangun kemandirian kader menuju Ansor Digdaya,” pungkas Mas Choi sapaan akrab alumni Ponpes Mamba’ul Hikam Putat Tanggulangin itu.

    Perlu diketahui, kegiatan Konfercab tersebut diikuti oleh utusan 18 PAC dan Pimpinan Ranting (PR) GP Ansor se-Kabupaten Sidoarjo. Turut hadir Ketua Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jatim, pengasuh Pesantren Mahika, Wakil Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo bersama lembaga dan badan otonom (banom), segenap pengurus lama PC GP Ansor Sidoarjo, serta tamu lainnya. (isa/but)

  • Kronologi Oknum Polisi Banting Pengendara Mobil di Ambon, Kapolresta Janji Tindak Tegas – Halaman all

    Kronologi Oknum Polisi Banting Pengendara Mobil di Ambon, Kapolresta Janji Tindak Tegas – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Ambon – Sebuah video yang menunjukkan tindakan kekerasan oleh oknum polisi terhadap seorang pengendara mobil di Kota Ambon, Maluku, viral di media sosial.

    Video ini menarik perhatian publik setelah diunggah oleh beberapa akun di platform X.

    Berdasarkan penelusuran, insiden terjadi di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon pada Jumat, 20 Desember 2024, sekitar pukul 15.30 WIT.

    Dalam rekaman, terlihat seorang sopir bernama Rizal dihentikan oleh anggota kepolisian.

    Oknum polisi tampak emosional dan berulang kali memukul kap mobil sebelum meminta Rizal turun dari kendaraan.

    Setelah turun, Rizal tiba-tiba dibanting oleh oknum polisi lainnya hingga tersungkur di aspal.

    Menurut informasi yang beredar, Rizal memprotes tindakan seorang anggota polisi yang memperbolehkan kendaraan lain masuk pelabuhan sementara kendaraannya dialihkan.

    Ketidakpuasan ini diduga menjadi penyebab tindakan represif dari oknum polisi.

    Tindakan Hukum

    Setelah insiden tersebut, Rizal diamankan dan dibawa untuk mendapatkan perawatan medis.

    Ramli Lulang, Ketua LBH GP Ansor Kota Ambon, mengonfirmasi bahwa mereka telah membuat laporan ke SPKT Polda Maluku dan melakukan visum terhadap korban.

    “Kami sekarang mau melakukan pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban melalui CT Scan di RSU Haulussy Ambon,” ujarnya.

    Ketiga oknum polisi yang terlibat dalam insiden ini, yaitu Bripka EW, Aipda JT, dan Bripda SD, telah ditahan di sel khusus.

    Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim, menyatakan bahwa pihaknya akan menindak tegas ketiga oknum tersebut.

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak pandang bulu,” tegasnya.

    Respons Kompolnas

    Bripka. EW, Aipda JT, dan Bripda. SD mendekam dibalik jeruji besi tempat khusus (Patsus). (Polresta Ambon)

    Anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Gufron, menilai tindakan ketiga oknum polisi tersebut sudah berlebihan dan seharusnya tidak dilakukan, terutama di depan publik.

    “Mestinya cara-cara demikian bisa dihindari,” ujarnya.

    Ia juga mendorong korban untuk berani menempuh jalur hukum dan memastikan bahwa Kompolnas akan mendukung pelaporan tersebut.

    Dengan insiden ini, diharapkan pihak berwenang segera mengambil langkah untuk menjaga marwah instansi Polri dan mencegah kerusakan citra kepolisian di mata masyarakat.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Tumbangkan Calon PDIP di Pilwali Blitar, Mas Ibin Mbak Elim Buka Ruang Kerjasama

    Tumbangkan Calon PDIP di Pilwali Blitar, Mas Ibin Mbak Elim Buka Ruang Kerjasama

    Blitar (beritajatim.com) – Syauqul Muhibbin atau yang akrab disapa Mas Ibin berhasil menumbangkan calon yang diusung oleh PDIP pada Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Blitar 2024.

    Berdasarkan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Blitar diketahui bahwa pasangan Mas Ibin-Mbak Elim memperoleh 49.674 suara.

    Mas Ibin-Mbak Elim unggul dari calon yang diusung PDIP yakni Bambang Rianto-Bayu Setyo yang mendapatkan 43.543 suara. Dengan hasil ini maka Mas Ibin-Mbak Elim yang diusung oleh PKB, PAN serta Demokrat bisa mematahkan dominasi PDIP di Kota Blitar selama 20 tahun terakhir.

    Meski telah dapat menumbangkan calon yang diusung oleh PDIP, Mas Ibin tidak ingin bersikap angkuh. Wasekjen PP GP Ansor tersebut justru tengah membuka ruang-ruang kerjasama dengan berbagai pihak termasuk dengan PDIP.

    “Ya tentunya kita bersama-sama yang namanya bersama-sama jadi semuanya diajak,” ungkap Mas Ibin, Minggu (22/12/2024).

    Bagi Mas Ibin yang terpenting saat ini adalah persatuan masyarakat Kota Blitar pasca Pilkada. Pria yang lama menetap di Jakarta tersebut ingin semua pihak termasuk PDIP untuk bersatu dan bahu membahu menjalankan roda pemerintahan yang baik demi kemajuan serta kesejahteraan masyarakat Kota Blitar bisa terwujud.

    “Mungkin di eksekutifnya kalah bisa legislatifnya kan teman-teman (PDIP) perwakilan partai kan ada. Jadi yang dimaksud pemerintahan daerah ini adalah terdiri dari eksekutif dan legislatif tentunya setidak-tidaknya di legislatif pun kita harus bersama-sama membangun Kota Blitar,” tegasnya.

    Sebenarnya selama proses Pilkada, antara Mas Ibin dan calon yang diusung PDIP beberapa kali terlibat friksi. Namun nampaknya usai Pilkada, Mas Ibin tidak ingin berlarut dalam friksi tersebut.

    Dirinya pun kini memilih untuk membuka diri serta membuka ruang pembicaraan dengan sejumlah pihak termasuk dengan partai politik yang selama ini jadi rivalnya yakni PDIP. Meski pun Mas Ibin juga menyadari bahwa hal itu juga tidak mudah tercapai.

    “Prinsipnya saya ini akomodatif, saya ini sedang berteman seneng bareng-bareng gitu jangan khawatir saya ini tidak bisa membangun Kota Blitar sendiri jadi membutuhkan kebersamaan seluruh partai untuk membangun Kota Blitar,” tandasnya.

    Kini patut dinanti langkah PDIP, apakah akan bergabung ke pemerintahan daerah Mas Ibin-Mbak Elim, atau tetap berada di luar. Sejauh ini calon yang diusung oleh PDIP yakni Bambang-Bayu masih tidak terima dengan hasil Pilwali Blitar 2024.

    Pasangan yang diusung oleh PDIP, Golkar, Gerindra serta PPP tersebut memilih untuk melayangkan gugatan sengketa hasil Pilwali Blitar ke Mahkamah Konstitusi. Adapun isi dari gugatan tersebut diantaranya adalah diadakan pemungutan suara ulang secara total di Kota Blitar.

    “Pada hari ini Senin tanggal 9 Desember 2024, Paslon 01 yang dikuasakan kepada Joko Trisno dan Mas Hendi mengajukan permohonan sengketa hasil Pilkada kemarin. Pendaftaran secara online dan sudah dinyatakan lengkap selanjutnya kami menunggu undangan dari Mahkamah Konstitusi pemberitahuan dan undangan,” ucap Joko Trisno, Ketua Tim Hukum Pasangan Bambang-Bayu, Senin (9/12/2024) lalu.

    Pengajuan gugatan sengketa hasil Pilkada yang diajukan oleh pasangan Bambang-Bayu pun telah dinyatakan lengkap. Kini pasangan calon Wali Kota-Wakil Wali Kota Blitar nomor urut 1 tersebut masih menunggu surat pemberitahuan dan undangan dari Mahkamah Konstitusi.

    Diharapkan dengan adanya gugatan ini maka penetapan Wali Kota-Wakil Wali Kota Blitar terpilih oleh KPU Kota Blitar bisa dibatalkan. Dan sengketa Pilkada 2024 Kota Blitar bisa dilanjutkan dengan proses yang ada.

    “Semoga penetapan KPU nomor 666 tahun 2024 bisa dibatalkan harapan kami tentunya nanti dipembuktian pada saat persidangan di Mahkamah Konstitusi,” tegasnya.

    Ada 3 harapan yang dituangkan dalam isi gugatan ke MK oleh pasangan Bambang-Bayu. Ketiga harapan tersebut adalah Pendiskualifikasian, Pemungutan Suara Ulang (PSU) total, serta PSU di 45 TPS (tempat pemungutan suara).

    “Apakah nantinya didiskualifikasi atau PSU total atau PSU di 45 TPS,” tegasnya. [owi/aje]

  • UPDATE Kasus Polisi Aniaya Kader GP Ansor di Ambon: Bripka EW, Aipda JT & Bripda SD Dipatsus – Halaman all

    UPDATE Kasus Polisi Aniaya Kader GP Ansor di Ambon: Bripka EW, Aipda JT & Bripda SD Dipatsus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, AMBON – Tiga oknum anggota Polsek Kawasan Pelabuhan Yos Sudarso (Polsek KPYS) kini ditempatkan di tempat khusus (patsus) buntut kasus penganiayaan terhadap Rizal Serang, kader GP Ansor Ambon.

    Ketiga oknum polisi tersebut adalah Bripka EW, Aipda JT, dan Bripda SD.

    “Kami telah mengamankan oknum anggota, melakukan pemeriksaan oleh Propam, dan menempatkan mereka di tempat khusus,” ujar Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim melalui Kasi Humas Polresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Ipda Janet Luhukay.

    Ipda Luhukay mengatakan korban Rizal Serang telah menjalani visum untuk memperkuat bukti-bukti dalam proses hukum. 

    Pihak kepolisian juga telah mengamankan barang bukti berupa video rekaman kejadian.

    “Kami memastikan proses hukum akan berjalan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan tidak pandang bulu,” tegasnya. 

    Kronologis Penganiayaan

    Peristiwa penganiayaan itu terjadi Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIT.

    Rizal Serang diduga dianiaya anggota Kepolisian sektor Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) di depan pintu masuk Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon.

    Dalam video beredar, awalnya Rizal Serang sedang mengendarai mobil hendak memasuki area pelabuhan. 

    Namun, niatnya tersebut terhalang oleh seorang oknum anggota polisi.

    Tanpa alasan yang jelas, oknum polisi langsung bertindak agresif dengan memukul mobil korban sebanyak dua kali sambil melontarkan kata-kata kasar, ‘An**** kau’.

    Oknum polisi itu memaksa Rizal Serang keluar dari mobil. 

    Melihat situasi yang semakin memanas, anggota polisi lainnya ikut terlibat. 

    Salah seorang dari mereka bahkan membanting korban ke aspal dengan brutal. 

    Setelah itu, Rizal Serang langsung diborgol dan dibawa ke Mapolsek KPYS.

    Peristiwa penganiayaan ini menyita perhatian warga sekitar yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. 

    Kasus itu sudah dilaporkan korban melalui Kuasa Hukum, Ramli Lulang ke SPKT Polda Maluku dengan Nomor:LP/B/217/XII/2024/SPKT/POLDA MALUKU.

    “Kami sudah buat laporan semalam dan sudah visum. Sekarang kita mau lakukan pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban melalui CT Scan di RSU Haulussy Ambon,” kata Ketua LBH GP Ansor Kota Ambon itu saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (21/12/2024).

    Terpisah, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim mengaku oknum anggota tersebut sudah ditahan.

    Ia menegaskan, proses hukum telah dilakukan termasuk kode etik terhadap pelaku.

    “Oknum anggota sudah saya masukkan sel sejak kemarin, sudah diadakan proses secara hukum dan kode etik kepolisian,” katanya. 

    GP Ansor Kutuk Tindakan Polisi

    Gerakan Pemuda Ansor menyayangkan dugaan kekerasan anggota polisi yang membanting warga saat ingin menjemput keluarga di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. 

    GP Ansor mengutuk tindakan oknum polisi yang bersikap arogan terhadap warga.

    “Kami sangat menyayangkan sikap arogansi polisi terhadap warga yang ditunjukkan dengan membanting korban hingga jatuh. Mustinya polisi mengayomi, kami mengutuk sikap arogansi polisi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024).

    Dalam video yang beredar, terlihat kader GP Ansor, Rizal Serang dan oknum polisi tersebut terlibat dalam pembicaraan. 

    Rizal Serang mempertanyakan mengapa dirinya tidak boleh masuk ke dalam pelabuhan, sementara pengendara yang lain diperbolehkan masuk. 

    Polisi yang berjaga juga tampak memukul mobil korban dan memintanya keluar dari mobil. 

    Setelah korban keluar dari mobil, seorang anggota polisi yang lain membantingnya dari belakang hingga membuat korban terpelanting jatuh. 

    “Kami mendengar bahwa Rizal Serang mempertanyakan sikap diskriminatif polisi. Semestinya ini bisa diselesaikan dengan tidak menggunakan kekerasan fisik. Bisa dilakukan dialog,” kata Addin Jauharudin.

    Addin saat ini melakukan koordinasi dengan GP Ansor setempat untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak tergesa-gesa mengambil tindakan dan tetap berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat. 

    Addin juga sudah meminta LBH Ansor melakukan pendampingan hukum dalam kasus yang menimpa kader Ansor Maluku tersebut.

    “Rizal ini kader Ansor, kami sudah melakukan koordinasi dengan Ansor setempat untuk tidak mengambil tindakan gegabah. Tetap satu komando dengan Pimpinan Pusat. Saya juga sudah meminta LBH Ansor bergerak cepat mengawal proses hukum kasus ini,” tuturnya.

    Addin meminta agar pihak kepolisian menindak tegas oknum yang melakukan tindakan kekerasan tersebut dan bersikap arogan kepada warga. 

    “Saya juga meminta proses ini dilakukan secara transparan. Kepolisian harus mengambil tindakan tegas dalam kasus ini, terhadap anggotanya yang arogan,” pungkasnya.

    Kecam Aksi Penganiayaan

    Pengamat kepolisian, Poengky Indarti, mengecam keras tindakan penganiayaan fisik dan verbal yang dilakukan oleh beberapa oknum anggota Polsek Pelabuhan Yos Sudarso Ambon terhadap Rizal Serang.

    Menurutnya, tindakan tersebut merupakan tindak pidana yang tidak dapat dibenarkan.

    “Tindakan penganiayaan fisik dan verbal (memaki korban sebagai an****) yang dilakukan beberapa anggota Polsek Pelabuhan Yos Sudarso Ambon adalah tindak pidana yang tidak dapat dibenarkan,” ungkap saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (21/12/2024).

    Poengky juga menyayangkan peristiwa ini terjadi di tengah kesibukan kepolisian dalam menjaga keamanan saat libur Natal dan Tahun Baru. 

    “Meski sedang sibuk, seluruh anggota Polri harus tetap mengedepankan sikap humanis dan melayani masyarakat dengan sebaik-baiknya. Jangan sampai ada anggota yang bertindak emosional dan melakukan kekerasan,” ujarnya.

    Sebab itu dia mendukung penuh langkah korban yang melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. 

    Ia juga mendorong agar kasus ini diproses secara profesional dan transparan. 

    “Kasus tersebut harus segera ditindaklanjuti secara profesional dengan dukungan scientific crime investigation dan disampaikan kepada publik secara transparan,” tegasnya.

    Poengky meminta agar para pelaku diproses secara kode etik dan dijatuhi hukuman yang setimpal. 

    “Saya juga mendorong para pelaku untuk diproses kode etik dan dijatuhi hukuman yang dapat menimbulkan efek jera,” tambahnya.

    Poengky mengingatkan bahwa era saat ini adalah era keterbukaan informasi. 

    Masyarakat dengan mudah dapat merekam dan menyebarkan tindakan yang tidak sesuai dengan aturan. 

    Oleh karena itu, anggota Polri harus selalu berhati-hati dan profesional dalam menjalankan tugas.

    “Perlu diingat bahwa masyarakat saat ini adalah merupakan pengawas eksternal Polri yang kuat. Sekali anggota Polri berbuat kesalahan, masyarakat dengan mudah akan memvideokan dan memviralkannya. Oleh karena itu dalam melakukan tugas, anggota Polri harus profesional dan mengedepankan sifat humanis,” pungkasnya.

    Tindakan Polisi Berlebihan

    Sementara itu anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas), Gufron menilai tindakan polisi dalam video yang beredar cukup berlebihan.

    “Dilihat dari video, tindakan polisi agak berlebihan. Mestinya cara-cara demikian bisa dihindari, apalagi dipertontonkan di depan masyarakat,” ujar Gufron saat dihubungi TribunAmbon.com, Sabtu (21/12/2024).

    Gufron meminta agar kasus ini segera ditangani agar mencegah rusaknya citra Polri di mata publik.

    “Jika dibiarkan, jangan sampai hal ini merusak citra Polri,” tegasnya.

    Gufron juga mengingatkan bahwa korban memiliki hak untuk melaporkan kejadian ini dan mendorong mekanisme internal kepolisian untuk menindaklanjuti. 

    Kompolnas, kata dia, akan terus memantau proses penanganan kasus ini.

    “Jika ada tindakan yang keliru dan berlebihan, korban juga dapat lapor dan mendorong mekanisme internal di dalam kepolisian untuk menindaklanjuti. Kompolnas sesuai kewenangan yang ada akan memberi atensi terhadap proses penanganannya di internal,” tambah Gufron.

    Sumber: (TribunAmbon.com/Jenderal Louis) (Tribunnews)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Aniaya Rizal Serang, Tiga Anggota Polisi Kini Mendekam di Jeruji Besi 

  • Kadernya Dianiaya Oknum Polisi di Ambon, GP Ansor Minta LBH Gerak Cepat Kawal Proses Hukum – Halaman all

    Kadernya Dianiaya Oknum Polisi di Ambon, GP Ansor Minta LBH Gerak Cepat Kawal Proses Hukum – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Gerakan Pemuda Ansor menyayangkan dugaan kekerasan anggota polisi yang membanting warga saat ingin menjemput keluarga di Pelabuhan Yos Sudarso Ambon. 

    GP Ansor mengutuk tindakan oknum polisi yang bersikap arogan terhadap warga.

    “Kami sangat menyayangkan sikap arogansi polisi terhadap warga yang ditunjukkan dengan membanting korban hingga jatuh. Mustinya polisi mengayomi, kami mengutuk sikap arogansi polisi,” kata Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharudin dalam keterangannya, Minggu (22/12/2024).

    Dalam video yang beredar, terlihat kader GP Ansor, Rizal Serang dan oknum polisi tersebut terlibat dalam pembicaraan. 

    Rizal Serang mempertanyakan mengapa dirinya tidak boleh masuk ke dalam pelabuhan, sementara pengendara yang lain diperbolehkan masuk. 

    Polisi yang berjaga juga tampak memukul mobil korban dan memintanya keluar dari mobil. 

    Setelah korban keluar dari mobil, seorang anggota polisi yang lain membantingnya dari belakang hingga membuat korban terpelanting jatuh. 

    “Kami mendengar bahwa Rizal Serang mempertanyakan sikap diskriminatif polisi. Semestinya ini bisa diselesaikan dengan tidak menggunakan kekerasan fisik. Bisa dilakukan dialog,” kata Addin Jauharudin.

    Addin saat ini melakukan koordinasi dengan GP Ansor setempat untuk tetap menjaga kondusifitas dan tidak tergesa-gesa mengambil tindakan dan tetap berkoordinasi dengan Pimpinan Pusat. 

    Addin juga sudah meminta LBH Ansor melakukan pendampingan hukum dalam kasus yang menimpa kader Ansor Maluku tersebut.

    “Rizal ini kader Ansor, kami sudah melakukan koordinasi dengan Ansor setempat untuk tidak mengambil tindakan gegabah. Tetap satu komando dengan Pimpinan Pusat. Saya juga sudah meminta LBH Ansor bergerak cepat mengawal proses hukum kasus ini,” tuturnya.

    Addin meminta agar pihak kepolisian menindak tegas oknum yang melakukan tindakan kekerasan tersebut dan bersikap arogan kepada warga. 

    “Saya juga meminta proses ini dilakukan secara transparan. Kepolisian harus mengambil tindakan tegas dalam kasus ini, terhadap anggotanya yang arogan,” pungkasnya.

    Kronologis Penganiayaan

    Peristiwa penganiayaan itu terjadi Jumat (20/12/2024) sekitar pukul 15.30 WIT.

    Rizal Serang diduga dianiaya anggota Kepolisian sektor Pelabuhan Yos Sudarso (KPYS) di depan pintu masuk Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon.

    Tangkapan layar video beredar saat Rizal Serang dianiaya oknum anggota polisi di depan Pelabuhan Yos Sudarso, Kota Ambon, Jumat (20/12/2024). (Istimewa)

    Dalam video beredar, awalnya Rizal Serang sedang mengendarai mobil hendak memasuki area pelabuhan. 

    Namun, niatnya tersebut terhalang oleh seorang oknum anggota polisi.

    Tanpa alasan yang jelas, oknum polisi langsung bertindak agresif dengan memukul mobil korban sebanyak dua kali sambil melontarkan kata-kata kasar, ‘An**** kau’.

    Oknum polisi itu memaksa Rizal Serang keluar dari mobil. 

    Melihat situasi yang semakin memanas, anggota polisi lainnya ikut terlibat. 

    Salah seorang dari mereka bahkan membanting korban ke aspal dengan brutal. 

    Setelah itu, Rizal Serang langsung diborgol dan dibawa ke Mapolsek KPYS.

    Peristiwa penganiayaan ini menyita perhatian warga sekitar yang menyaksikan langsung kejadian tersebut. 

    Kasus itu sudah dilaporkan korban melalui Kuasa Hukum, Ramli Lulang ke SPKT Polda Maluku dengan Nomor:LP/B/217/XII/2024/SPKT/POLDA MALUKU.

    “Kami sudah buat laporan semalam dan sudah visum. Sekarang kita mau lakukan pemeriksaan lebih lanjut kondisi korban melalui CT Scan di RSU Haulussy Ambon,” kata Ketua LBH GP Ansor Kota Ambon itu saat diwawancarai TribunAmbon.com, Sabtu (21/12/2024).

    Terpisah, Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease, Kombes Pol Driyano Andri Ibrahim mengaku oknum anggota tersebut sudah ditahan.

    Ia menegaskan, proses hukum telah dilakukan termasuk kode etik terhadap pelaku.

    “Oknum anggota sudah saya masukkan sel sejak kemarin, sudah diadakan proses secara hukum dan kode etik kepolisian,” katanya saat dikonfirmasi TribunAmbon.com. 

    Sumber: (Tribunnews/Fahdi Fahlevi) (TribunAmbon.com/Jenderal Louis)

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunAmbon.com dengan judul Miris! Warga Dipukuli Oknum Polisi di Depan Pelabuhan Yos Sudarso