Organisasi: Gebrak

  • Heboh Anggota DPRD Pakai Mazda CX-5 Diduga Tabrak Pendemo, Alasannya…

    Heboh Anggota DPRD Pakai Mazda CX-5 Diduga Tabrak Pendemo, Alasannya…

    Jakarta

    Viral anggota DPRD Cilegon Fraksi Partai Gelora, Hikmatullah diduga menabrak pendemo di kawasan pabrik di Ciwandan, Cilegon.

    Dalam video yang beredar di media sosial, sebuah Mazda CX-5 putih metalik terlihat menjepit seseorang di depan pagar berduri.

    Sejurus kemudian keluar seorang pria dengan baju safari keluar dari mobil tersebut.

    “Ini anggota dewan ya, perlu diketahui. Ini anggota dewan arogan ini, anggota dewan mencoba memprovokasi, arogan. Anggota dewan dari Partai Gelora, nih,” ujar suara dalam video tersebut.

    Kuasa hukum Hikmatullah, Muhibuddin, mengatakan kliennya tak sengaja menabrak pendemo di depan pabrik tersebut. Muhibuddin mengatakan Hikmatullah saat itu hendak melakukan pengontrolan di dalam perusahaan tersebut.

    “Pagi itu itu Pak Haji Hikmat sebelum berangkat ke kantor dewan memang sebenarnya tidak pernah untuk kontrol pekerjaan itu, tetapi di depan PT Bungasari ada aksi demo yang dilakukan buruh, sehingga Pak Haji Hikmat tidak mengetahui kalau itu ada demo, masuk lah Pak Haji Hikmat, memang ada beberapa pekerja atau buruh yang mengintimidasi karyawannya Pak Haji Hikmat, termasuk kendaraan Pak Haji Hikmat pun digebrak-gebrak, sehingga ada sedikit kaget, sehingga sedikit lah agak maju kendaraan itu ke depan, seolah d-framing oleh buruh bahwa Pak Haji Hikmat sengaja menabrak salah satu pendemo itu,” kata Muhibuddin kepada wartawan, Selasa (10/6/2025).

    Muhibuddin menegaskan kliennya itu tak ada niatan menabrak pendemo. Kliennya hanya ingin masuk ke area pabrik untuk mengontrol pekerjaan miliknya.

    “Oleh karena itu jelas sekali tidak ada niatan untuk menabrak atau menyakiti pendemo, yang jelas Pak Haji Hikmat punya hak untuk masuk ke dalam area PT Bungasari dalam rangka mengontrol pekerjaannya,” katanya.

    Video mobil anggota DPRD Cilegon diduga sengaja menabrak pendemo di depan pabrik kawasan Cilegon sempat viral di media sosial. Korban mengalami luka di kaki kiri.

    Peristiwa terjadi sekitar pukul 07.00 WIB saat itu peserta aksi dari serikat buruh Federasi Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) melakukan aksi mogok kerja.

    “Kita kan dapat instruksi dari pengurus untuk tahan di pintu masuk, tahunya ada mobil dari anggota Dewan nerobos, saya kira nggak bakal sampai nabrak gitu, tahunya nabrak,” kata korban bernama Hasan kepada wartawan, Selasa (10/6).

    (riar/din)

  • Bos Pengusaha Minta Buruh Jangan Asal Demo dan Mogok Kerja, Tuntut Ini

    Bos Pengusaha Minta Buruh Jangan Asal Demo dan Mogok Kerja, Tuntut Ini

    Jakarta, CNBC Indonesia – Hari Buruh yang jatuh 1 Mei 2025 menjadi momentum adanya pembenahan di sektor ini. Selain buruh yang menuntut adanya kesejahteraan, kalangan pengusaha juga memiliki tuntutan di hari buruh, diantaranya adalah meminta buruh agar menjaga iklim usaha dan investasi yang kondusif untuk masa depan ekonomi Indonesia.

    “Artinya investor itu bukan hanya melihat kenyamanan, infrastruktur, masalah pertanahan, tapi juga kan mereka juga lihat kondusivitas daripada pekerja-pekerja buruh, kita sehingga kita harapkan juga dari sisi buruhnya juga harus berperan untuk menciptakan iklim usaha dan investasi yang kondusif,” kata Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Sarman Simanjorang kepada CNBC Indonesia, Jumat (2/5/2025).

    Kondusivitas menjadi bagian penting bagi investor untuk tetap bisa menjalankan usahanya, sehingga peran buruh menjadi sangat penting.

    “Misalnya, bagaimana masalah perselisihan hubungan industrial itu diselesaikan secara musyawarah, mufakat, tidak perlu harus demo lah, mogok kerja, kayak gitu-gitu kan juga memberikan pengaruh pada suatu iklim usaha dan investasi yang kondusif,” kata Sarman.

    Foto: Aksi long march dari Konfederasi KASBI dan Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) saat demo May Day di Kawasan depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Aksi long march dari Konfederasi KASBI dan Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) saat demo May Day di Kawasan depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/5/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Selain itu, ada tuntutan lain dari pengusaha yakni para buruh dan pekerja agar semakin meningkatkan produktivitas di tempat kerja masing masing, kemudian meningkatkan skill, keahlian dan kompetensi, lalu menjaga selalu hubungan industrial yang harmonis dan kondusif

    Tidak ketinggalan untuk meningkatkan disiplin dan semangat kerja, menghormati dan menjalankan peraturan Perusahaan dan Perjanjian Kerja Bersama, mengedepankan prinsip musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di lingkungan masing masing serta prinsip kepentingan bersama pengusaha dan pekerja dalam perumusan revisi UU Ketenagakerjaan.

    Jika berbagai aspek itu terpenuhi, maka diharapakan kesejahteraan buruh juga bisa meningkat.

    “Karena kesejahteraan buruh dan pekerja bukan hannya tanggung jawab Pengusaha tapi juga tanggung jawab Negara,” sebut Sarman.

    (fys/wur)

  • Buruh Penuhi Jalan di DPR, Lalu Lintas di Gatsu Depan Senayan Park Arah Slipi Ditutup – Page 3

    Buruh Penuhi Jalan di DPR, Lalu Lintas di Gatsu Depan Senayan Park Arah Slipi Ditutup – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Massa aksi Hari Buruh yang tergabung dalam Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) mulai bergabung ke massa aksi buruh di DPR. Massa yang mengenakan baju dan atribut merah memenuhi jalan Gatot Subroto arah DPR.

    Salah satu orator aksi menyatakan pihaknya memilih turun ke jalan daripada berpesta di Monas. “Kita memilih aksi turun ke jalan, tidak ke perayaan-perayaan di sana. Hidup buruh!,” kata dia, Kamis (1/5/2025).

    Menurut keterangan KASBI, beberapa artis akan turut hadir pada aksi di depan DPR Selain itu, juga band-band akan meramaikan aksi buruh ini pada sore hari. Beberapa band yang akan hadir adalah The Brandals dan The Jansen.

    “Kita juga akan ada artis, bukan hanya yang di Monas,” kata dia.

    Pantauan Liputan6.com, aksi massa buruh di jalan menuju DPR ini mengakibatkan arus lalu lintas terhambat. Jalan Gatot Subroto menuju arah Slipi pun ditutup sementara untuk kendaraan bermotor. 

    Sebelumnya, berbeda dengan serikat buruh lain yang meratakan May Day di Monas, Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) dan serikat buruh lain menggelar aksi May Day di depan Gedung DPR RI pada hari ini, Kamis (1/5/2025).

    Pantauan Liputan6.com, masa buruh sudah memadati depan DPR sejak pukul 11:00 WIB, mulanya masa berkumpul Senayan Park sebelum massa bergerak ke depan Gedung DPR.

    Secara bergantian pentolan massa aksi dari masing-masing serikat menyampaikan orasi. “Sahkan RUU PPRT, tolak UU TNI-Polri,” demikian teriak salah satu orator. 

    Sayangnya, Ketua DPR Puan Maharani tidak hadir di May Day di DPR, begitu pula anggota Dewan yang lain. Puan diketuai berada di Monas merayakan May Day bersama serikat buruh dan pemerintah.

    Lalu lintas di depan DPR tetap lancar dan tidak ada penutupan jalan meski ada aksi berlangsung.

    Adapun ribuan massa yang mengikuti aksi tersebut diantaranya dari Serikat Buruh, Serikat Petani, Serikat Nelayan, Organisasi Mahasiswa, Organisasi Perempuan, Organisasi Lingkungan, Organisasi Masyarakat Adat, Organisasi Rakyat Miskin Perkotaan, Organisasi Bantuan Hukum/HAM, Organisasi, Organisasi Jurnalis, Organisasi Tenaga Medis/Kesehatan, Organisasi Kesenian, Jaringan Kaum Muda, hingga Jaringan Kelompok Masyarakat Sipil lainnya.

     

  • Buruh Bentangkan Spanduk Bergambar Jokowi di Depan Gedung DPR: Musuh Kelas Pekerja – Halaman all

    Buruh Bentangkan Spanduk Bergambar Jokowi di Depan Gedung DPR: Musuh Kelas Pekerja – Halaman all

    Tampak pula demonstran yang membentangkan spanduk besar bergambar Presiden ke-7 RI Presiden Joko Widodo bertuliskan “Kapitalisme, Musuh Kelas Pekerja”

    Tayang: Kamis, 1 Mei 2025 13:23 WIB

    Tribunnews.com/Chaerul Umam

    AKSI MAY DAY – Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) tiba di depan Gedung DPR RI untuk menggelar aksi May Day, Kamis (1/5/2025). Tampak demonstran yang membentangkan spanduk besar bergambar Presiden ke-7 RI Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan “Kapitalisme, Musuh Kelas Pekerja”. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ribuan massa yang tergabung dalam Aliansi Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) tiba di depan Gedung DPR RI untuk menggelar aksi May Day, Kamis (1/5/2025).

    Berdasarkan pantauan Tribunnews di lokasi, massa dari GEBRAK itu tiba sekira pukul 12.20 WIB.

    Berbagai atribut bernuansa merah menghiasi peringatan May Day di depan Gedung DPR. 

    Tampak pula demonstran yang membentangkan spanduk besar bergambar Presiden ke-7 RI Presiden Joko Widodo (Jokowi) bertuliskan “Kapitalisme, Musuh Kelas Pekerja”.

    Sementara itu, banyaknya massa yang memadati Jalan Gatot Subroto berimbas pada ditutupnya jalan tersebut.

    Hingga kini, massa GEBRAK terus berdatangan ke depan Gedung DPR RI.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 4.793 Personel Gabungan Diterjunkan Kawal May Day di Depan Gedung DPR RI  – Halaman all

    4.793 Personel Gabungan Diterjunkan Kawal May Day di Depan Gedung DPR RI  – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kapolres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) Kombes Susatyo Purnomo Condro mengatakan, sebanyak 4.793 personel gabungan diterjunkan untuk mengawal aksi Hari Buruh Internasional (May Day) 2025 di depan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (1/5/2025).

    Susatyo Purnomo mengatakan jika personel tersebut berasal unsur TNI, Polri, dan Pemda Jakarta.

    “Jumlah personel gabungan total 4.793 orang,” ungkap Susatyo kepada awak media.

    Kepolisian pun mengatakan jika rekayasa lalu lintas di kawan kantor DPR RI bersifat situasonal.

    Pantauan Tribunnews di lokasi, sampai pukul 10.30 WIB, kendaraan yang melintas di Jalan Gatot Subroto masih lancar tanpa hambatan berarti.

    Sementara itu, massa aksi dari berbagai elemen terus berdatangan ke lokasi demonstrasi.

    Tolak Aksi May Day Fiesta Bareng Prabowo

    Gerakan Buruh Bersama Rakyat (GEBRAK) memilih untuk menggelar aksi terpisah dengan aliansi buruh lainnya pada peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) 2025.

    Gerakan yang terdiri dari aliansi buruh, mahasiswa, sampai masyarakat umum itu akan terjun di DPR RI pada May Day, Kamis (1/5/2025).

    “Jadi, akhirnya kami diskusikan, kami alihkan ke DPR dan kami beritahukan ke pihak kepolisian. Mereka memperbolehkan untuk aksi di DPR,” kata Ketua Umum Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh (KASBI), Unang Sunarno, saat dihubungi Tribunnews, Rabu (30/4/2025).

    Unang Sunarno, mengatakan jika pihak GEBRAK sejatinya ingin melakukan aksi dari Bundaran HI ke Istana Negara.

    Namun, hal tersebut urung dilakukan karena ada massa buruh lainnya yang akan menggelar May Day Fiesta di Monumen Nasional (Monas).

    Seperti diketahui, May Day Fiesta tersebut akan dihadiri oleh Presiden RI, Prabowo Subianto, dan beberapa pejabat negara.

    Mengenai alasan mengapa KASBI, begitu juga dengan beberapa kelompok buruh lainnya enggan turun aksi di May Day Fiesta, Unang mengatakan jika pokok tujuan aksinya cukup berbeda.

    “Kenapa enggak gabung ke Monas dengan Prabowo? Ya, Prabowo ya saya pikir karena konteks temanya kan memang beda ya. Kalau mereka kan May Day Fiesta. Kami ini kan masih aksi turun ke jalan. Dalam posisi semangat perjuangan kaum buruh di awal abad 19 itu kan, untuk perjuangan pengurangan jam kerja.

    “Jadi, semangat kami adalah, karena posisi sekarang itu hak-hak kaum buruh kan makin buruk. Terus soal badai PHK yang penanganannya juga masih buruk. Undang-undang Cipta Kerja belum dicabut,” paparnya.

  • Diadang, Menkum Supratman Terpaksa Temui Pendemo RUU TNI di DPR

    Diadang, Menkum Supratman Terpaksa Temui Pendemo RUU TNI di DPR

    Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Hukum (Menkum) Supratman Andi Agtas terpaksa harus keluar dari mobilnya ketika diadang oleh para mahasiswa Universitas Trisakti yang sedang berdemonstrasi menolak revisi Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI (RUU TNI) di gedung DPR, kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/3/2025).

    Awalnya, Supratman yang mengendarai mobil Alphard hitam hendak memasuki kompleks gedung DPR melalui gerbang Pancasila. Namun, ternyata para pendemo sudah ada di pintu belakang gedung DPR itu dan langsung mengadang mobil yang ditumpangi Supratman.

    Mereka meminta agar Supratman keluar dari mobil. Sementara itu, dua ajudan Supratman terlihat turun terlebih dahulu untuk memenangkan massa aksi.

    Namun, para pendemo itu tetap tidak menghiraukan dua ajudan Supratman dan tetap memaksa menkum itu turun dari mobil dinasnya.

    “Turun dulu, turun dulu,” teriak para pendemo.

    Mereka bahkan mencopot plat mobil yang ditumpangi Supratman. Selain itu, mobil patwal polisi juga ikut digebrak-gebrak.

    Lalu, Supratman pun turun dari mobilnya dan berjalan menuju gerbang Pancasila bersama para pendemo.

    Di depan gerbang Pancasila, mahasiswa menyampaikan tuntutan mereka, yakni menolak revisi UU TNI karena dinilai mengkhianati semangat reformasi dan berupaya menghidupkan dwifungsi militer.

    “Dan hari ini ada Pak Supratman, beliau sudah menyampaikan bahwa beliau menerima kritikan kita dan sikap kami, perlu saya sampaikan bahwa mahasiswa Trisakti akan terus menolak. Kami tidak akan beraudiensi, kami tidak akan mau duduk bersama anggota DPR di dalam, tapi kami akan terus menolak,” tegas koordinator aksi.

    Pada kesempatan itu, Supratman mengatakan pihaknya menerima apa yang menjadi tuntutan mahasiswa. Dia berjanji akan menyampaikan tuntutan tersebut kepada pemerintah dan DPR.

    “Saya akhirnya bisa bertemu dengan teman-teman presiden mahasiswa dan seluruh anggota mahasiswa Universitas Trisakti. Semua tuntutan terkait dengan pembahasan RUU TNI saya sudah dengar,” tutur Supratman.

    “Karena itu, beri saya kesempatan sebagai menkum untuk berkomunikasi dengan pemerintah, dengan pimpinan DPR, dengan anggota Komisi I dan pada akhirnya nanti saya akan balik untuk menjelaskan apa yang menjadi tuntutan kawan-kawan semua,” pungkas Supratman menambahkan.

  • Berangkat Mengemis Naik Motor, Pasutri Bisa Hasilkan Rp 6 Juta Sebulan, Dapat Bansos dan Bantuan PIP

    Berangkat Mengemis Naik Motor, Pasutri Bisa Hasilkan Rp 6 Juta Sebulan, Dapat Bansos dan Bantuan PIP

    TRIBUNJATIM.COM – Pasangan suami istri atau pasutri asal Kabupaten Madiun, Jawa Timur menjadi pengemis dengan penghasilan hingga Rp 6 juta sebulan.

    Baru-baru ini, sang istri yang berinisial WN diamankan oleh Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos P3A) Kabupaten Ponorogo.

    WN diamankan karena ketahuan membawa anaknya yang berusia 2,5 tahun untuk mengemis di perempatan pabrik es Ponorogo, Jawa Timur.

    Rupanya sang suami juga melakukan pekerjaan serupa.

    Kepala Dinsos P3A Ponorogo, Supriyadi, menyatakan bahwa operasi gelandangan dan pengemis dilakukan sebagai respons terhadap keluhan masyarakat yang semakin resah dengan meningkatnya jumlah pengemis, terutama menjelang Bulan Ramadhan.

    “Pengemis ibu-ibu bawa anak 2,5 tahun kita amankan di perempatan pabrik es. Laporan masyarakat jumlah pengemis semakin banyak,” ujarnya melalui pesan singkat pada Sabtu (8/3/2025), melansir dari Kompas.com.

    Supriyadi menambahkan bahwa WN mulai mengemis sejak pukul 10:00 WIB dan saat diamankan pada pukul 13:00 WIB, ia mengaku sudah mengumpulkan penghasilan sebesar Rp 160.000.

    “Dari pengakuannya, dari mengemis sehari dia bisa mendapatkan Rp 200.000. Saat diamankan tadi dia mengaku mendapat Rp 160.000,” imbuhnya.

    WN mengungkapkan bahwa ia selalu membawa anaknya saat mengemis untuk menarik empati dari para pengguna jalan.

    Ia juga menyatakan bahwa suaminya juga berprofesi sebagai pengemis, tetapi di lokasi yang berbeda.

    Meskipun telah diamankan, WN mengaku tidak akan berhenti mengemis karena dalam sebulan ia bisa meraup penghasilan hingga Rp 6 juta.

    “Dari data, WN merupakan penerima manfaat bantuan dari pemerintah. Anaknya juga mendapatkan bantuan PIP dan bansos lainnya. Sebulan dia bisa mendapat penghasilan hingga Rp 6 juta, demikian juga suaminya yang juga mengemis. Suaminya juga pernah kami tertibkan. Tetapi kalau ditanya apa mau mengemis lagi? Jawabannya iya, karena penghasilannya banyak,” jelas Supriyadi.

    Supriyadi mengungkapkan bahwa WN telah menerima pembinaan sebelumnya, namun setelah dikembalikan ke keluarganya, ia kembali mengemis.

    Untuk berangkat dari Kota Madiun, WN dan suaminya menggunakan sepeda motor.

    Bahkan, anaknya yang lebih besar juga memiliki sepeda motor yang didapat dari hasil mengemis.

    “Berpindah tempat begitu, kalau di sini ada operasi penertiban, mereka pindah ke kota lain. WN itu ke Ponorogo menggunakan sepeda motor, suaminya juga menggunakan sepeda motor. Bahkan anaknya yang besar juga punya sepeda motor,” jelasnya.

    Supriyadi mengimbau kepada masyarakat untuk lebih bijaksana dalam memberikan uang kepada pengemis yang beroperasi di Ponorogo.

    Ia mengajak masyarakat untuk lebih mengutamakan memberikan sedekah kepada lembaga yang memiliki legalitas jelas daripada kepada para pengemis.

    Sebelumnya, seorang pengemis ketahuan bawa uang Rp 40 juta saat didicuk Satpol PP Kota Kediri.

    Pengemis itu berusia 70 tahun dan berinisial AR.

    Ia diciduk Satpol PP saat berada di Simpang Empat Jalan Kawi, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

    AR diamankan akrena aduan dari masyarakat yang merasa resah dengan cara agresifnya dalam meminta uang.  

    Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwiratmoko, mengungkapkan bahwa AR sering menggebrak kendaraan yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang.

    Aksi tersebut membuat pengguna jalan merasa terganggu dan tidak nyaman.  

    “Jadi, kemarin itu kan ada pengaduan masyarakat bahwa di perempatan Jalan Kawi ada yang minta-minta sifatnya maksa, gebrak mobil gebrak motor, akhirnya kita tindaklanjuti dan pagi tadi baru ketemu yang bersangkutan terus kita amankan ke Mako Satpol PP untuk didata dan dibina,” ujar Agus Dwiratmoko, Kamis (13/2/2025). 

    Saat diamankan, AR membawa dua tas tanggung yang ternyata berisi uang dalam jumlah besar.

    Selain pecahan kecil Rp2 ribu, di dalam tasnya juga ditemukan beberapa gulungan uang pecahan Rp100 ribu.

    AR mengaku bahwa total uang yang dimilikinya mencapai sekitar Rp30-40 juta.  

    “Dia ini membawa dua tas tanggung, setelah kita tanya, dengan kesadaran dia memperlihatkan isinya ternyata isinya duit receh dan sudah dibendeli (Rp100 ribuan) itu. Menurut yang bersangkutan sekitar Rp30-40 juta,” terang Agus.  

    Berdasarkan pengakuannya, AR beroperasi mulai pagi hingga malam hari.

    Dalam waktu 2-3 jam, ia bisa mendapatkan sekitar Rp150 ribu dari hasil mengemis.

    Meski memiliki banyak uang, AR tetap memilih hidup sebagai pengemis dan enggan meninggalkan kebiasaannya.  

    AR mengaku selalu membawa semua uangnya ke mana-mana karena takut dicuri orang.

    Selain itu, ia juga diketahui tidak memiliki istri maupun anak.

    Saat ini, ia tinggal bersama saudara-saudaranya di rumahnya di Kecamatan Mojoroto.  

    “Dia pagi sampai malam. Kemana-mana duit dibawa takut diambil orang katanya. AR ini tidak punya istri dan anak. Dia tinggal di rumah bersama saudara-saudaranya. Sekarang kita sudah kembalikan dan kita minta untuk tidak mengemis lagi,” terang Agus.  

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com

  • Oknum Anggota Perguruan Silat Tulungagung Buat Onar di JLS Blitar

    Oknum Anggota Perguruan Silat Tulungagung Buat Onar di JLS Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Puluhan oknum anggota perguruan silat kembali membuat onar kali ini terjadi di Jalur Lintas Selatan (JLS) Tambakrejo Kecamatan Wonotirto Kabupaten Blitar. Menurut masyarakat sekitar, puluhan anggota perguruan silat itu membuat onar dan menggebrak sejumlah mobil di JLS Tambakrejo Blitar.

    Mendapatkan informasi itu Polsek Wonotirto langsung melakukan pembubaran dan penghalauan. Sempat terjadi ketegangan saat aparat kepolisian dan warga membubarkan arak-arakan anggota perguruan silat yang diketahui berasal dari Tulungagung tersebut.

    “Iya benar itu kejadiannya pada hari Minggu kemarin terjadi di JLS Lot 7 Tambakrejo Wonotirto,” ungkap Kasubsi Pdim Sihumas Polres Blitar, Ipda Putut Siswahyudi, Selasa (25/2/2025).

    Dari introgasi polisi diketahui anggota perguruan silat yang membuat onar di JLS Tulungagung ini berasal dari Rejotangan Kabupaten Tulungagung. Total ada sekitar 40-50 anggota perguruan silat yang terlibat dalam konvoi disertai gebrak-gebrak mobil.

    “Tidak ada yang kami amankan langkah Polsek Wonotirto yakni menghalau untuk kembali ke wilayahnya di Rejotangan Tulungagung karena oknum perguruan silat itu dari warga Tulungagung,” tegasnya.

    Polsek Wonotirto yang tiba di JLS Tambakrejo pun langsung melakukan pembubaran konvoi puluhan anggota perguruan silat tersebut. Puluhan anggota perguruan silat itu pun diminta pulang ke wilayah asal di Tulungagung.

    “Awalnya petugas sedang patroli kemudian mendapatkan informasi perihal konvoi perguruan silat kemudian dihalau. Informasi masyarakat ada yang gebrak mobil tapi hingga sekarang tidak ada korban yang melapor,” tegasnya.

    Aparat Polsek Wonotirto sendiri hanya melakukan penghalauan. Tidak ada satu anggota perguruan silat yang ditangkap oleh aparat Polsek Wonotirto dalam kejadian tersebut. [owi/beq]

  • Pengemis Lansia Ketahuan Bawa Rp40 Juta tapi Masih Memaksa Minta Uang, 3 Jam Dapat Rp150 Ribu – Halaman all

    Pengemis Lansia Ketahuan Bawa Rp40 Juta tapi Masih Memaksa Minta Uang, 3 Jam Dapat Rp150 Ribu – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Seorang pengemis yang sudah lanjut usia (lansia) AR (70), diamankan Satpol PP Kota Kediri, Jawa Timur.

    AR diamankan petugas saat meminta-minta dengan cara memaksa di Simpang Empat Jalan Kawi, Kota Kediri.

    Melansir SuryaMalang.com, penangkapan ini dilakukan setelah adanya aduan dari masyarakat.

    AR sering menggebrak kendaraan yang berhenti di lampu merah untuk meminta uang.

    Aksi AR itu membuat pengguna jalan merasa terganggu dan tidak nyaman.

    “Jadi kemarin itu ada pengaduan masyarakat di perempatan Jalan Kawi, ada yang minta-minta sifatnya maksa, gebrak mobil, gebrak motor.”

    “Akhirnya kita tindaklanjuti dan pagi tadi baru ketemu yang bersangkutan kita amankan ke Mako Satpol PP untuk didata dan dibina,” kata Kabid Trantib Satpol PP Kota Kediri, Agus Dwiratmoko, Kamis (13/2/2025).

    Saat diamankan, AR ketahuan membawa uang tunai hingga Rp40 Juta.

    Uang itu dimasukkan dalam dua tas berukuran tanggung.

    Di dalam tas itu, petugas mendapati uang pecahan kecil Rp2 ribu dan gulungan uang pecahan Rp100 ribu.

    AR mengaku, total uang yang dimilikinya mencapai sekira Rp30-40 juta.

    “Dia ini membawa dua tas tanggung, setelah kita tanya, dengan kesadaran dia memperlihatkan isinya ternyata isinya duit receh dan sudah dibendeli (Rp 100 ribuan) itu. Menurut yang bersangkutan sekitar Rp 30-40 juta,” terang Agus.

    Uang itu diakui AR dari usahanya mengemis selama beberapa bulan ini saja.

    “Pengakuannya semua uang itu hasilnya mengemis beberapa bulan ini,” ucap Agus kepada Kompas.com, Kamis.

    Dari meminta-minta dalam hitungan jam, AR menghasilkan cukup banyak uang.

    Misalnya, hasil mengemisnya di Simpang Empat mulai pukul 08.00 WIB hingga diamankan petugas pukul 11.00 WIB, sudah terkumpul uang sebanyak Rp150 ribu.

    Meski telah memiliki banyak uang, AR tetap memilih hidup sebagai pengemis dan enggan meninggalkan kebiasaannya.

    AR mengaku selalu membawa uangnya ke mana pun ia pergi lantaran takut dicuri orang.

    Selain itu, ia diketahui tidak memiliki istri dan anak.

    Saat ini, ia tinggal bersama saudara-saudaranya di Kecamatan Mojoroto.

    “Dia pagi sampai malam, ke mana-mana duitnya dibawa takut diambil orang katanya,” terang Agus.

    Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Bikin Panik Warga Kediri, Pengemis Minta Uang dengan Cara Memaksa, Ternyata Hartanya Puluhan Juta

    (Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryaMalang.com/Luthfi Husnika, Kompas.com/M Agus Fauzul Hakim)

  • Guru Gebrak Meja & Marah Diprotes Siswa Tak Terinput Data SNBP, Kini Dicopot dari Jabatannya

    Guru Gebrak Meja & Marah Diprotes Siswa Tak Terinput Data SNBP, Kini Dicopot dari Jabatannya

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi seorang oknum guru menggebrak meja dan membentak siswa di sebuah ruangan, viral beredar.

    Dalam video berdurasi 25 detik tersebut terlihat guru yang berbicara dengan nada tinggi kepada siswa.

    Sementara suara tangisan siswa terdengar jelas.

    Diketahui, insiden tersebut terjadi di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) di Lamongan pada 31 Januari 2025 lalu.

    Saat itu sejumlah siswa mempertanyakan data eligible mereka yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP).

    Tidak munculnya nilai puluhan siswa MAN 1 Lamongan membuat mereka terancam tidak dapat mengikuti jalur SNBP.

    Sementara mereka sudah bersusah payah belajar agar mendapatkan nilai tinggi agar bisa mendapatkan kesempatan masuk PTN melalui jalur prestasi.

    Guru Wakil Kepala Kurikulum tersebut menggebrak meja karena siswa protes mempertanyakan data yang tak bisa terinput di sistem.

    Kenyataan ini membuat siswa dan orang tua mereka mendatangi sekolah pada Senin (3/3/2025) pagi, mempertanyakan nasib anak-anak mereka.

    Ada sebanyak 22 siswa di sekolah tersebut yang tidak masuk dalam daftar eligible untuk SNBP.

    “Jadi mengapa tidak bisa masuk itu kenapa, Bu?” kata seseorang dalam video tersebut.

    Atas kejadian ini, Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah, memberikan klarifikasi terkait video viral.

    Dalam klarifikasinya, Endah menyatakan bahwa kejadian tersebut menjadi bahan evaluasi bagi pihak sekolah untuk meningkatkan pelayanan pendidikan.

    “Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak MAN 1 Lamongan agar kami bisa lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya pada awak media, Selasa (4/2/2025).

    Gguru MAN 1 Lamongan saat memberikan jawaban pada puluhan siswa eligible yang tidak dapat terinput dalam sistem pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Guru itu sampai harus menggebrak meja dan menjawab dengan nada tinggi. (Tangkap layar video)

    Ia membenarkan bahwa permasalahan yang memicu kejadian tersebut terkait dengan sistem pendaftaran SNBP.

    Di mana terdapat 22 siswa yang nilainya tidak terbaca dalam sistem e-Rapor.

    Akibatnya, mereka tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk mengikuti seleksi SNBP.

    Meski demikian, kata Endah, beberapa siswa tersebut masih memiliki banyak alternatif untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur lain, seperti SPAN PTKIN atau Mandiri.

    “Kami memahami kekecewaan siswa, tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak peluang lain yang bisa mereka tempuh,” jelas Endah.

    Terkait dengan solusi bagi siswa yang terdampak, lanjutnya, pihak sekolah menerima kabar bahwa ada kesempatan bagi siswa untuk mendaftar kembali.

    Meskipun hal itu masih menunggu kepastian teknis.

     “Jika memungkinkan, pihak sekolah akan memastikan data diisi ulang dengan benar melalui jalur manual,” ungkapnya.

    Endah juga mengingatkan bahwa kuota jalur manual hanya mencakup 40 persen, lebih kecil dibandingkan dengan jalur e-Rapor yang mencapai 45 persen.

    Meski demikian, ini memberi harapan baru bagi siswa yang sebelumnya tidak terdaftar.

    “Status eligible tidak menjamin masuk PTN, tetapi memberikan hak untuk mendaftar.”

    “Siswa tetap harus bersaing di tingkat nasional sesuai dengan pilihan kampusnya,” jelasnya lebih lanjut. 

    Dalam rangka memastikan komunikasi yang jelas, pihak sekolah telah menjelaskan situasi ini kepada wali murid.

    Pada Senin (3/2/2025), perwakilan wali murid bertemu dengan pihak sekolah, dan pada Kamis (6/2/2025), seluruh wali murid dari 22 siswa yang terdampak juga telah menerima penjelasan secara menyeluruh.

    “Alhamdulillah, kami sudah mencapai kesepahaman. Semua pihak, baik wali murid, siswa, maupun sekolah, berkomitmen untuk saling memperbaiki dan mengevaluasi demi kebaikan bersama,” ungkap Endah.

    Atas apa yang disampaikan, berharap masyarakat dapat lebih memahami situasi yang terjadi dan melihatnya secara objektif.

    Lebih lanjut Endah menjelaskan, permasalahan ini disebabkan oleh kesalahan komunikasi.

    Menurut Endah, secara administratif 22 siswa tersebut tidak mengalami masalah karena tahun ini pihak sekolah telah menerapkan sistem baru.

    Yaitu e-Rapor di mana terdapat 22 siswa yang nilainya tidak terbaca dalam sistem. 

    Akibatnya, mereka tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk mengikuti seleksi SNBP.

    “Kejadian ini menjadi bahan evaluasi bagi pihak MAN 1 Lamongan agar kami bisa lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya

    Endah memaparkan, tahun ini pihaknya menerapkan sistem baru berupa e-Rapor dari Rapot Digital Madrasah (RDM) dimana akan tersambung ke Pusdatin.

    Dalam proses ini, terang Endah, ada yang nilainya tidak terbaca, sehingga tidak bisa mengikuti jalur eligible.

    “Yang terjadi ini hanya miskomunikasi dan alhamdulillah semuanya sudah oke,” pungkasnya.

    Kantor Kementerian Agama Lamongan, Jawa Timur, Jumat (7/2/2025). (Tribun Jatim Network/Hanif Manshuri)

    Sementara itu, guru yang menggebrak meja dan membentak siswa, resmi dinonaktifkan dari jabatannya sebagai Waka Kurikulum.

    Kepala Kemenag Lamongan, Muhlisin Mufa mengambil langkah tegas menjatuhkan sanksi menonaktifkan oknum guru yang bertindak tidak etis saat menghadapi puluhan siswa.

    Muhlisin menegaskan, sanksi yang dijatuhkan pada guru tersebut setelah pihaknya menerima hasil laporan berita acara pemeriksaan (BAP) dari pihak lembaga MAN 1 Lamongan.

    Pencopotan guru dari jabatannya tersebut dilakukan usai pihak sekolah melakukan pemeriksaan internal dan penandatanganan BAP oknum guru yang bersangkutan pada Kamis (6/2/2025).

    “Memang wewenang pengangkatan Waka itu menjadi wewenang Kepala Sekolah Madrasah,” kata Muhlisin, Jumat (7/2/2025).

    “Sementara ini penggantinya dipegang oleh Ibu Robiul Muhaimin,” kata Muhlisin.

    Muhlisin mengaku, sebelumnya juga sudah meminta agar pihak sekolah segera melakukan evaluasi kepada oknum guru yang bersangkutan.

    Pasca kejadian yang viral tersebut, ia sebagai Kepala Kemenag Lamongan mengingatkan seluruh lembaga pendidikan di bawah naungan Kemenag.

    Yakni untuk lebih teliti dan bekerja sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP).

    Hal itu dinilai penting, agar kejadian serupa tak kembali terulang di tahun mendatang. (Hanif Manshuri)

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews TribunJatim.com