Organisasi: Garis

  • Danantara, Coretax, dan QRIS Puncaki Pencarian Google 2025

    Danantara, Coretax, dan QRIS Puncaki Pencarian Google 2025

    Bisnis.com, ​JAKARTA — Google kembali merilis laporan tahunan Year in Search 2025 yang memotret pergeseran minat dan perilaku masyarakat Indonesia sepanjang tahun ini. 

    Laporan tersebut mengungkapkan bahwa tahun 2025 menjadi momen krusial bagi adopsi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), perhatian pada kebijakan ekonomi, hingga pergeseran tren gaya hidup sehat.

    ​Secara garis besar, tren pencarian tahun ini menyoroti bagaimana masyarakat Indonesia makin perhatian terhadap teknologi sekaligus reaktif terhadap isu-isu kebijakan publik.

    ​Dalam kategori “Top Trending” dan “Apa”, tingginya volume pencarian untuk istilah “Gemini AI” dan pertanyaan “Gimana cara bikin foto AI” mengindikasikan bahwa literasi digital masyarakat telah bergerak dari sekadar konsumsi konten menjadi pemanfaatan alat berbasis teknologi canggih.

    ​Selain teknologi, aspek kebijakan ekonomi dan pemerintahan juga mendominasi perhatian publik. Munculnya kata kunci “Coretax”, “Danantara”, dan “QRIS” di jajaran pencarian teratas juga mencerminkan tingginya atensi masyarakat dan pelaku usaha terhadap regulasi keuangan dan dinamika pemerintahan baru. 

    ​Di sektor gaya hidup dan ekonomi olahraga, tahun 2025 menandai lonjakan popularitas olahraga Padel. Selain menjadi tren kesehatan, cabang olahraga ini juga memicu permintaan pasar baru. 

    Hal ini terlihat dari spesifiknya kata kunci yang dicari, mulai dari “Sewa lapangan padel”, “Harga raket padel”, hingga “Outfit padel wanita”.

    ​Tren ini berjalan beriringan dengan kategori “Olahraga” dan “Lari”, di mana pencarian seputar “Marathon”, “Hyrox”, dan “PB lari” (Personal Best) menunjukkan bahwa belanja konsumen untuk kesehatan dan kebugaran terus mencatatkan pertumbuhan positif.

    ​Sementara itu, pada sektor kuliner, preferensi masyarakat terlihat seimbang antara cita rasa internasional dan lokal. Pencarian resep “Matcha” bersanding dengan masakan nusantara yang kaya rempah seperti “Sop Buntut Sapi”, “Coto Makassar”, dan “Dendeng Batokok”.

    ​Di industri hiburan, film nasional seperti “Jumbo”, “Sore: Istri dari Masa Depan”, dan “Pangku” berhasil masuk daftar tren paling dicari di Google 2025.

    ​Berikut daftar lengkap hal-hal yang paling banyak dicari di Google 2025 untuk Indonesia:

    ​Kategori: Top Trending (Umum)

    ​Jumbo

    ​Gemini AI

    ​Purbaya Yudhi Sadewa

    ​Titiek Puspa

    ​Coretax

    ​Timnas Indonesia

    ​Pabrik Gula

    ​Danantara

    ​Diogo Jota

    ​Brave Pink Hero Green

    ​Kategori: Resep

    ​Resep Matcha

    ​Resep Rempeyek Kacang Tanah

    ​Resep Cabe Gendot

    ​Resep Es Teler Creamy

    ​Resep Udang Keju

    ​Resep Bolu Kukus Ketan Hitam

    ​Resep Sop Buntut Sapi

    ​Resep Ayam Goreng Kipas

    ​Resep Coto Makassar

    ​Resep Dendeng Batokok

    ​Kategori: Apa

    ​Apa itu Stecu

    ​Apa arti Velocity

    ​Apa itu Yapping

    ​Apa itu Padel

    ​Apa itu Coretax

    ​Apa itu MBG

    ​Apa manfaat jalan kaki

    ​Apa itu Abolisi

    ​Apa itu SPPI

    ​Danantara itu apa

    ​Kategori: Siapa

    ​Siapa Kenny Austin

    ​Siapa Gustiwiw

    ​Siapa Purbaya

    ​Siapa Ahmad Sahroni

    ​Siapa Alyssa Daguise

    ​Siapa Aloy

    ​Siapa penemu sound horeg

    ​Siapa Menpora sekarang

    ​Siapa pencipta AI

    ​Siapa pencipta lagu Tabola Bale

    ​Kategori: Gimana

    ​Gimana cara bikin foto AI

    ​Gimana sih cara mulai main padel

    ​Gimana cara baca QRIS

    ​Gimana rasa wasabi

    ​Gimana cara isi token listrik

    ​Gimana cara mengedit foto

    ​Gimana cara membuat blog

    ​Gimana cara membuat artikel

    ​Gimana cara daftar BSU

    ​Gimana cara membuat surat undangan resmi

    ​Kategori: Lirik Lagu

    ​Lirik Garam Madu

    ​Lirik Tabola Bale

    ​Lirik Terserah Raisa

    ​Pica-pica Lirik

    ​Memori Baik Lirik

    ​Terbuang dalam Waktu Lirik

    ​Alamak Lirik

    ​Lirik Nina

    ​Lirik Batas Senja – Kita Usahakan Lagi

    ​Lirik Bunga Maaf

    ​Kategori: Film

    ​Jumbo

    ​Sore: Istri dari Masa Depan

    ​Film Komang

    ​Film Pangku

    ​Pabrik Gula

    ​Pengepungan di Bukit Duri

    ​Perayaan Mati Rasa

    ​Final Destination

    ​Film Norma

    ​Film Qodrat 2

    ​Kategori: Olahraga

    ​Marathon

    ​Olahraga Pilates

    ​Olahraga Squash

    ​Olahraga Hyrox

    ​Jalan Kaki

    ​Olahraga Sambo

    ​Olahraga Barre

    ​Padel

    ​Pickleball

    ​Olahraga Kardio

    ​Kategori: Padel

    ​Raket padel

    ​Aturan main padel

    ​Sewa lapangan padel

    ​Perbedaan padel dan tenis

    ​Harga raket padel

    ​Sepatu padel

    ​Outfit padel wanita

    ​Padel vs Pickleball

    ​Tas padel

    ​Net padel

    ​Kategori: Lari

    ​PB lari

    ​Event lari

    ​Shuttle run

    ​Cara menghitung pace lari

    ​Outfit lari wanita

    ​Lari trail

    ​Lari marathon

    ​Aplikasi lari

    ​Sepatu lari

    ​Elevasi lari

    (Muhammad Diva Farel Ramadhan)

  • Spesies Aneh Ular Kuno Ditemukan di Inggris

    Spesies Aneh Ular Kuno Ditemukan di Inggris

    Jakarta

    Sebuah fosil ular yang baru diidentifikasi mengungkapkan petunjuk tentang evolusi ular awal. Ciri-ciri campurannya menyoroti cabang kuno pohon keluarga caenophidian.

    Identitasnya baru terungkap setelah lebih dari empat puluh tahun setelah pertama kali digali. Reptil yang diberi nama Paradosophision richardoweni ini membantu para peneliti mengeksplorasi bagaimana kelompok ular modern yang paling luas pertama kali mulai berevolusi.

    Fosil yang ditemukan di Hordle Cliff, di sepanjang pantai selatan Inggris pada 1981 ini, sekarang diakui sebagai milik spesies yang belum pernah didokumentasikan sebelumnya.

    Menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Comptes Rendus Palevol, hewan ini mewakili spesies baru yang disebut Paradoksofiion richardoweni. Ular ini hidup sekitar 37 juta tahun yang lalu, pada zaman Ketika wilayah yang kini menjadi Inggris memiliki lebih banyak spesies ular.

    Evolusi Caenophidian Awal

    Meskipun biologi tentang ular masih belum banyak diketahui, sisa-sisanya memberikan informasi berharga tentang sejarah awal capophidians, kelompok besar yang mencakup sebagian besar ular hidup. Paradoksofision tampaknya menjadi salah satu anggota paling awal dari garis keturunan ini.

    Anatominya menunjukkan perpaduan sifat yang tidak biasa yang saat ini tersebar di ular caenophidian yang berbeda, kombinasi yang tercermin dalam nama genus Paradoksofi, yang diterjemahkan menjadi ‘ular paradoks’ dalam bahasa Yunani.

    Adapun penamaan spesies ini mengambil nama dari Sir Richard Owen, yang menggambarkan ular fosil pertama dari Hordle Cliff dan memainkan peran kunci membangun Museum Sejarah Alam, tempat fosil-fosil ini disimpan.

    Penulis Utama studi Dr. Georgios Georgalis, dari Institute of Systematics and Evolution of Animals of the Polish Academy of Sciences di Krakow, mengatakan bahwa keberhasilan menggambarkan spesies baru dari koleksi yang sudah ada merupakan mimpi yang menjadi kenyataan.

    “Itu adalah impian masa kecil saya untuk dapat mengunjungi Museum Sejarah Alam, apalagi melakukan penelitian di sana,” ungkap Georgios seperti dikutip dari SciTechDaily.

    “Jadi, ketika saya melihat tulang belakang yang sangat aneh ini dalam koleksi dan tahu bahwa itu adalah sesuatu yang baru, itu adalah perasaan yang luar biasa,” sebutnya.

    Penemuan di Hordle Cliff

    Hordle Cliff, dekat Christchurch di pantai selatan Inggris, ibarat menawarkan jendela untuk menengok periode sejarah Bumi yang dikenal sebagai Eosen yang berlangsung sekitar 56 hingga 34 juta tahun yang lalu.

    Dr. Marc Jones, kurator reptil fosil dan amfibi yang ikut menulis penelitian, mengatakan bahwa zaman ini menyaksikan perubahan iklim yang dramatis di seluruh dunia.

    “Sekitar 37 juta tahun yang lalu, Inggris jauh lebih hangat dari sekarangMeskipun Matahari sedikit redup, kadar karbon dioksida atmosfer jauh lebih tinggi,” Marc menjelaskan.

    “Inggris pada zaman itu juga sedikit lebih dekat ke khatulistiwa, yang berarti bahwa ia menerima lebih banyak panas dari Matahari sepanjang tahun,” imbuhnya.

    Fosil pertama kali ditemukan di Hordle Cliff sekitar 200 tahun yang lalu. Pada awal 1800an Barbara Rawdon-Hastings, Marchioness of Hastings yang berburu fosil, mengumpulkan tengkorak kerabat buaya dari situs tersebut.

    Sejak itu, berbagai fosil kura-kura, kadal, dan mamalia juga telah ditemukan di Hordle Cliff. Ada juga fosil ular yang melimpah, termasuk beberapa spesies yang sangat penting.

    “Fosil ular yang ditemukan di Hordle Cliff adalah yang pertama dikenali ketika Richard Owen mempelajarinya pada pertengahan abad kesembilan belas. Mereka termasuk PaleryxPaleryx, ular konstriktor pertama yang disebutkan dalam catatan fosil,” kata Georgios.

    Untuk melihat lebih baik fosil-fosil ini, Marc dan Georgios mengambil CT scan tulang. Secara total, mereka mengidentifikasi 31 vertebra dari berbagai bagian tulang belakang Paradoksofi.

    Pemindaian menunjukkan bahwa fosil ini memiliki bentuk dan ukuran yang sedikit berbeda, karena tulang belakang ular secara bertahap meruncing dari kepala ke ekor. Namun, mereka berbagi beberapa fitur yang menunjukkan bahwa mereka semua milik satu spesies.

    Georgios memperkirakan bahwa Paradoksofi memiliki Panjang kurang dari satu meter, tetapi rincian lain tentang kehidupan hewan ini sulit untuk diungkap. Kurangnya tengkorak membuat sulit untuk mengetahui apa yang dimakannya, dan tulang belakang tidak memiliki tanda-tanda apakah hewan ini memiliki kebiasaan khusus, misalnya menggali.

    Meskipun tulang belakang tidak memberikan banyak tentang gaya hidup Paradoksofi, mereka sangat mirip dengan sekelompok ular yang dikenal sebagai Acrochordids. Reptil ini dikenal sebagai ular belalai gajah karena kulitnya yang luar biasa longgar.

    Saat ini, hanya beberapa spesies ular ini yang dapat ditemukan hidup di Asia Tenggara dan Australia utara. Tetapi mereka adalah salah satu cabang paling awal dari pohon keluarga caenophidian, dengan catatan fosil yang membentang lebih dari 20 juta tahun.

    “Karena Paradoksofi sangat mirip dengan acrochordids, mungkin saja ular ini bisa menjadi anggota tertua dari keluarga ini. Jika demikian, maka itu bisa berarti bahwa hewan ini adalah spesies akuatik, karena semua Acrochordids adalah akuatik,” rinci Georgios.

    “Di sisi lain, itu mungkin milik kelompok capophidian yang sama sekali berbeda. Tidak ada cukup bukti saat ini untuk membuktikan bagaimana ular ini mungkin hidup, atau keluarga mana yang dimilikinya,” duganya.

    Mencari tahu lebih banyak tentang Paradoksofi dan evolusi awal caenophidians berarti bahwa lebih banyak fosil perlu dipelajari. Georgios berharap untuk melanjutkan karya penelitiannya dalam koleksi reptil fosil yang ada. Ia percaya ada lebih banyak spesies baru menunggu ditemukan.

    (rns/afr)

  • Karantina Sulsel sosialisasi aturan tingkatkan kepatuhan pengguna jasa

    Karantina Sulsel sosialisasi aturan tingkatkan kepatuhan pengguna jasa

    Makassar (ANTARA) – Balai Besar Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Sulawesi Selatan (Karantina Sulawesi Selatan) menggelar sosialisasi sejumlah peraturan perkarantinaan guna meningkatkan kepatuhan para pengguna jasa.

    Sosialisasi itu terkait Undang-Undang (UU) Nomor 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan serta Standard Operating Procedure (SOP) tindakan karantina.

    “Kegiatan ini dilakukan juga sebagai upaya memperkuat sistem pengawasan dan pelayanan perkarantinaan di Sulawesi Selatan,” ujar Kepala Karantina Sulawesi Selatan Sitti Chadidjah melalui keterangannya di Makassar, Kamis.

    Sosialisasi tersebut dinilai akan turut membantu pelaku usaha memahami alur pengajuan dokumen, kewajiban yang harus dipenuhi, dan tahapan yang harus dilalui sebelum suatu komoditas dapat diberangkatkan atau diterima.

    Penjelasan itu, lanjutnya, penting karena ketidaksesuaian administrasi maupun teknis kerap menjadi penyebab terhambatnya kelancaran proses distribusi.

    Chadidjah menegaskan bahwa UU Nomor 21 tahun 2019 tidak hanya mengatur tata kelola pengawasan, melainkan juga menjadi garis pertahanan pertama dalam menjaga Indonesia dari ancaman biologis lintas wilayah.

    “Setiap media pembawa, baik yang masuk, keluar, maupun antararea memiliki potensi membawa organisme pengganggu. Karena itu, kewajiban pemeriksaan karantina bukan semata prosedur administratif, melainkan instrumen perlindungan sumber daya hayati kita,” katanya, menjelaskan.

    Lebih Lanjut, Chadidjah menjelaskan di tengah arus perdagangan yang semakin terbuka, risiko introduksi hama penyakit semakin tinggi. Setiap pergerakan komoditas, terlebih yang melibatkan lintas batas selalu memiliki tingkat risiko yang tidak bisa diabaikan.

    Bagi pelaku usaha, kata Chadidjah, kesalahan kecil dalam pengurusan dokumen dapat berujung pada penolakan barang, kerugian finansial, hingga rusaknya reputasi.

    Sementara bagi negara, kelalaian dapat membuka celah bagi masuknya HPHK, HPIK ataupun OPTK yang sulit ditangani.

    “Di sinilah peran Karantina Sulawesi Selatan menjadi sentral untuk mengawasi, melayani, dan mengedukasi,” ujar dia.

    Karantina Sulawesi Selatan menegaskan sistem perkarantinaan adalah fondasi penting dalam menjaga kualitas dan keamanan komoditas, khususnya asal Sulawesi Selatan.

    Ia mengatakan di tengah meningkatnya kebutuhan perdagangan, kepatuhan bukan hanya tugas pemerintah, tetapi merupakan komitmen antara petugas karantina, instansi terkait dan pengguna jasa.

    Bagi Chadidjah, dengan penyelarasan pemahaman dan penguatan kapasitas pelaku usaha, Karantina Sulawesi Selatan berharap seluruh pihak dapat menjalankan proses perkarantinaan dengan lebih tertib dan efektif.

    “Kegiatan ini sekaligus menggarisbawahi peran strategis Sulawesi Selatan dalam rantai distribusi komoditas nasional, yang keberlanjutannya sangat ditentukan oleh kualitas pengawasan dan kepatuhan terhadap regulasi,” kata Chadidjah.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wali Kota Kediri Bekali ASN yang Akan Purna Tugas

    Wali Kota Kediri Bekali ASN yang Akan Purna Tugas

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menghadiri Pembekalan Pra Purna Tugas ASN Pemerintah Kota Kediri Tahun 2025. Acara berlangsung di Ruang Cendrawasih Insumo, Kamis (04/12/2025).

    Kegiatan ini digelar sebagai bentuk apresiasi sekaligus upaya mempersiapkan para ASN menjalani masa pensiun dengan lebih siap, produktif, dan berdaya. Terdapat 212 ASN yang memasuki purna tugas TMT Januari hingga Desember 2026.

    “Tak terasa usai berpuluh tahun mengabdi, kini saatnya Bapak Ibu memasuki masa purnabakti. Tapi perlu diingat purnabakti bukanlah akhir melainkan sebuah fase baru yang penuh kesempatan,” ujarnya.

    Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini menyampaikan seringkali orang memaknai pensiun sebagai masa rehat total. Padahal purnabakti justru membuka ruang untuk melakukan hal-hal yang dulu tertunda. Menyelesaikan mimpi, melanjutkan hobi, atau memulai usaha kecil yang memberi rasa bahagia.

    “Saya yakin setelah pensiun Bapak Ibu bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki. Terpenting Bapak Ibu tetap aktif, tetap berkarya dan tetap menjaga kesehatan karena hidup bermakna tidak berhenti di usia kerja,” ungkapnya.

    Mbak Wali menjelaskan memasuki masa pensiun tentu membawa perubahan. Rutinitas harian tidak lagi sama, lingkaran sosial bisa mengecil, dan pendapatan mungkin tidak setinggi dulu. Karena itu, persiapan menjadi kunci penting. Baik secara mental, ekonomi, sosial, maupun kesehatan. Secara ekonomi, penting untuk mengelola keuangan dengan bijak, menyesuaikan kebutuhan, dan bila memungkinkan mengembangkan sumber pendapatan baru.

    Secara psikologis, mindset harus dipersiapan. Pensiun bukan kehilangan peran, teyapi perubahan peran. Secara sosial, tetaplah hadir di tengah masyarakat. Relasi sosial yang hangat akan menjaga semangat hidup. Secara fisik, tubuh perlu terus dirawat. Pola makan yang sehat, istirahat cukup, serta aktivitas fisik rutin akan membuat masa purnabakti lebih berkualitas.

    “Setiap perjalanan pasti memiliki garis akhirnya tetapi pengabdian yang tulus tidak pernah berhenti. Jejak pengabdian Bapak Ibu adalah bagian penting dari kemajuan daerah kita. Semoga masa purnabakti menjadi masa yang penuh kebahagiaan, kesehatan, dan keberkahan,” pungkasnya.

    Sementara itu, salah satu ASN yang akan memasuki purnabakti yakni Friska memberikan kesan pesannya selama menjadi ASN. Dimana setelah sekian tahun mengabdi telah banyak hal yang didapatkannya. Banyak pelajaran, kebersamaan dan tantangan membentuknya menjadi pribadi lebih baik.

    “Saya akan menutup babak akhir perjalanan pengabdian di instansi ini dan memasuki masa pensiun. Bekerja di lingkungan ini menjadi pengalaman luar biasa. Terima kasih kepada semua pihak yang selama ini telah membantu saya, bekerjasama dan kompak dalam bekerja,” ujar Guru Ahli Pertama SDN Rejomulyo ini.

    Dalam kesempatan ini Mbak Wali juga memberikan cinderamata kepada ASN yang akan memasuki purnabakti. Turut hadir, Wakil Wali Kota Qowimuddin, Pj Sekda M.Ferry Djatmiko, Kepala BKPSDM Tanto Wijohari, Branch Manager PT TASPEN Cabang Kediri Muhammad Syakhirial Yuda, dari BSI, dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Pemerintah berkomitmen berantas judi online di Jawa Barat

    Pemerintah berkomitmen berantas judi online di Jawa Barat

    “Setiap keluarga, tokoh agama, lembaga pendidikan, hingga komunitas lokal perlu menjadi benteng pencegahan dengan saling mengingatkan, berani melapor, dan bersama menolak segala bentuk perjudian daring,”

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Deputi Bidang Koordinasi Kominfo, Ariefin Sjarief berkomitmen untuk memberantas aktivitas memberantas aktivitas judi online di Jawa Barat.

    Komitmen itu, kata Ariefin dibangun melalui rapat bersama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan agenda Koordinasi dan Sinkronisasi Implementasi Kebijakan Perlindungan Data dan Transaksi Elektronik Dalam Rangka Peningkatan Literasi Digital Tentang Bahaya Konten Negatif di Provinsi Jawa Barat, Kamis.

    Dalam siaran pers resmi Kemenko Polkam yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, Ariefin mengatakan seluruh elemen masyarakat perlu terlibat dalam upaya pemberantasan praktik judi online.

    “Setiap keluarga, tokoh agama, lembaga pendidikan, hingga komunitas lokal perlu menjadi benteng pencegahan dengan saling mengingatkan, berani melapor, dan bersama menolak segala bentuk perjudian daring,” kata Ariefin dalam rapat tersebut.

    Hal tersebut menurut Ariefin harus dilakukan karena judi online sudah merambah ke seluruh masyarakat dari beragam latar belakang dan kelas ekonomi.

    Di Provinsi Jawa Barat saja, Ariefin menyampaikan berdasarkan data PPATK terdapat 2,6 juta pemain judi daring sepanjang tahun 2025. Dia melanjutkan kabupaten Bogor, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Karawang menjadi wilayah dengan dengan jumlah pemain judi online tertinggi.

    Bahkan, kata Ariefin, sebagian dari para pemain judi online merupakan penerima bantuan sosial. Hal tersebut menandakan masih banyak masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan menggantungkan diri kepada judi online.

    Menurut Ariefin, masyarakat seharusnya tidak hanya memanfaatkan teknologi digital sebagai ajang wadah perjudian saja melainkan untuk meningkatkan kewirausahaan demi perbaikan taraf perekonomian.

    “Kita ingin memastikan bahwa pembangunan ekonomi digital tidak malah dimanfaatkan pihak-pihak yang merusak tatanan sosial masyarakat termasuk masyarakat Jawa Barat,” jelas dia.

    “Agenda ini sejalan dengan visi kita membangun ruang digital Indonesia yang beretika, berkeadilan, dan terpercaya bagi semua lapisan masyarakat,” tambah Ariefin.

    Ariefin berharap dengan adanya rapat koordinasi ini, pemerintah pusat dan daerah memiliki langkah yang seirama dalam mengikis praktik judi online di Jawa Barat.

    Dia juga berharap rapat ini bisa menghasilkan terobosan baru untuk dijadikan metode pemberantas praktik judi online yang efektif di Jawa Barat.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jabar jadi Daerah Terbanyak Pemain Judi Online, Pemerintah Serukan ‘Perang’ hingga Zero Judol

    Jabar jadi Daerah Terbanyak Pemain Judi Online, Pemerintah Serukan ‘Perang’ hingga Zero Judol

    Liputan6.com, Jakarta – PPATK mengungkapkan Jawa Barat menjadi provinsi dengan jumlah pemain judi online terbesar di Indonesia, dengan total deposit sekitar Rp 5 triliun. Ironinya, sejumlah pemain judol adalah penerima bantuan sosial (bansos).

    Hal itu disampaikannya Direktur Analisis dan Pemeriksanaan II PPATK, Shalehuddin Akbar saat Rapat Koordinasi dan Sinkronisasi Implementasi Kebijakan Perlindungan Data dan Transaksi Elektronik Dalam Rangka Peningkatan Literasi Digital Tentang Bahaya Konten Negatif di Provinsi Jawa Barat bersama Kemenko Polkam, Kementerian Sosial, Kementerian Komdigi dan Pemprov Jabar.

    “Kami menemukan ada pemain judol yang merupakan penerima bansos. Kami sudah berikan data ini pada Kemensos. Ada lebih dari 199 ribu pemain judol, dengan deposit hampir 300 miliar. Kami berharap program pemerintah memberikan uang itu tepat sasaran, dapat membelikan kebutuhan pokok, bukan untuk bermain judol,” kata Akbar seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (4/12/2025).

    Merespons hal itu, Asisten Deputi Koordinasi Perlindungan Data dan Transaksi Elektonik Kumham Imipas Syaiful Garyadi mengatakan, pihaknya berharap Pemprov Jawa Barat dapat menanggulangi catatan PPATK. Jabar diharapkan bisa menjadi percontohan nasional dalam memerangi perjudian online.

    “Pemprov Jabar dibantu Kemenko Polkam dan K/L terkait akan membentuk Tim Zero Judol. Tahun 2026 kami akan buat percontohan nasional, kami tunjuk Jawa Barat. Karena Jabar berdasarkan data PPATK menjadi provinsi nomor 1 dengan jumlah pemain judi online terbesar di Indonesia,” tutur Syaiful.

    “Dengan adanya tim ini, kami berharap jumlah pemain judi online di Jabar bisa menjadi nol,” harap dia.

    Sekretaris Deputi Bidkoor Kominfo, Ariefin Sjarief menegaskan bahwa Jawa Barat (Pemprov Jabar) berada di garis terdepan untuk menutup ruang gerak jaringan judi online (judol) hingga ke akar rumput.

    “Setiap keluarga, tokoh agama, lembaga pendidikan, hingga komunitas lokal perlu menjadi benteng pencegahan dengan saling mengingatkan, berani melapor, dan bersama menolak segala bentuk perjudian daring,” kata Ariefin dalam kesempatan yang sama.

  • Cerita Rino Pilih Jualan Koran di Lampu Merah daripada Mengemis
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        4 Desember 2025

    Cerita Rino Pilih Jualan Koran di Lampu Merah daripada Mengemis Megapolitan 4 Desember 2025

    Cerita Rino Pilih Jualan Koran di Lampu Merah daripada Mengemis
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pria bernama Rino (40) menjual koran di lampu merah perempatan Tugu Tani, Jakarta Pusat.
    Saat pengendara berhenti, ia langsung bangkit dari trotoar, menggenggam beberapa eksemplar
    koran
    yang mulai lecek di tangannya.
    Langkahnya cepat. Tubuhnya melenggang di antara barisan kendaraan.
    Ia mengetuk kaca mobil yang sedikit terbuka, lalu merentangkan koran ke arah pengendara memperlihatkan tajuk utama yang terpampang besar di halaman depan.
    Sesekali ia mencoba mendekati pengendara motor yang berhenti di garis depan.
    Namun, sebagian besar pengendara hanya merespons dengan gelengan kepala, isyarat tangan menolak, atau memilih memalingkan wajah ke layar ponsel.
    Ketika lampu kembali hijau, suara klakson dan deru mesin kembali menguasai udara, ia mundur pelan ke tepi jalan.
    Ia membungkuk, merapikan kembali dagangannya yang terlipat-lipat, lalu menunggu siklus berikutnya.
    Selama tiga jam
    Kompas.com
    melakukan pengamatan, Rabu (3/12/2025), tak satu pun koran yang dijual
    Rino
    laku terjual.
    Masih duduk di trotoar, Rino menatap jauh ke arah gedung-gedung tinggi yang berdiri megah di sekitar kawasan
    Tugu Tani
    .
    Hujan yang sempat turun sebelumnya membuat permukaan jalan masih basah.
    Kakinya yang telanjang tampak kedinginan, sesekali ia menggerakkannya untuk mengusir gemetar.
    Ia mengenakan kaus coklat kusam yang robek di beberapa bagian dan celana selutut yang warnanya hampir pudar.
    “Saya dari zaman Presiden Megawati sudah jualan di sini. Kurang lebih sudah 20 tahun,” ujar Rino saat dihampiri Kompas.com tersenyum samar.
    Selama dua dekade itu, ia tidak pernah berpindah lokasi. Tugu Tani adalah tempatnya bertahan hidup.
    Dulu, katanya, ia bisa menjual puluhan eksemplar koran hanya dalam beberapa jam. Pagi hari adalah waktu panen.
    Sopir kantor, pekerja swasta, hingga pegawai negeri, hampir semua mengambil satu eksemplar saat melintas. Namun sekarang situasinya terbalik.
    “Sekarang 10 koran saja sehari susah laku,” tutur Rino lirih.
    Rino tidak memiliki agen tetap. Tiap pagi ia mengumpulkan modal seadanya untuk membeli koran dari berbagai penerbit.
    “Biasanya saya beli paling 20 eksemplar. Kadang cuma punya uang Rp 20 ribu,” ucapnya.
    Untuk setiap koran Kompas yang ia ambil, modalnya kini Rp 8.000 dengan harga jual Rp 12.000, dan Rino hanya mendapatkan keuntungan sekitar Rp 4.000 per eksemplar.
    Jika tidak laku, koran itu dibawa pulang. Sebagian ia kumpulkan hingga setengah bulan lalu dijual kiloan tentu dengan harga jauh di bawah modal.
    Rino tertawa kecil saat ditanya apakah ia pernah mencoba pekerjaan lain.
    “Pernah tiga tahun jaga toko. Tapi saya enggak sanggup, soalnya penghasilannya nggak harian,” katanya.
    Bagi Rino, pekerjaan harus memberikan makan hari itu juga. Jika tidak, ia tak bisa membawa apa pun untuk keluarganya.
    Ia tinggal di wilayah Pasar Gembong, Jakarta Pusat. Ia memiliki tiga orang anak yang masih membutuhkan biaya sehari-hari.
    Namun ia tak menjelaskan lebih jauh tentang kondisi keluarganya.
    Dalam perbincangan, Rino mengatakan bahwa ia berusaha bertahan hidup dengan cara apa pun yang halal.
    Ia mengaku tak ingin menjadi tunawisma di sudut kota, atau mengemis kepada pengendara seperti yang kerap ia lihat dilakukan sebagian orang lain yang bernasib serupa.
    “Kalau saya cuma duduk minta-minta, saya malu. Saya masih sehat, masih bisa jalan, masih bisa usaha. Walaupun susah, lebih baik saya jualan koran. Ini kerjaan jujur,” ucapnya.
    Lebih jauh, ia menyebut bertahan sebagai pedagang koran adalah satu-satunya cara agar ia tetap merasa menjadi bagian dari masyarakat meski penjualan merosot, konsumen makin jarang melirik, dan kehadirannya di jalan sering dianggap mengganggu.
    “Kalau enggak kerja begini, saya jadi apa? Jadi gelandangan? Enggak lah. Saya masih punya harga diri,” kata Rino menegaskan.
    Kemunduran dunia koran cetak pastinya sangat terasa bagi Rino.
    “Sudah 10 tahun terakhir makin susah, sejak orang-orang mulai pakai HP pintar,” tutur dia.
    Hidup di jalanan pun membuatnya tak terlepas dari kejar-kejaran dengan Satpol PP.
    Penertiban menjadi risiko yang hampir pasti hadir dalam pekerjaannya.
    “Kalau ada penertiban ya kita bingung, lari-larian. Tapi saya nggak pernah dibawa paling lari kecil-kecil saja,” katanya sambil terkekeh kecil.
    Perubahan kebiasaan masyarakat menjadi tantangan terbesar pedagang koran jalanan.
    Kompas.com menghubungi Dayat Hidayah (40), seorang pekerja kantoran di Gondangdia yang masih berlangganan koran fisik.
    “Rasanya ada yang kurang kalau tidak buka koran di pagi hari,” katanya.
    Dayat mengakui bahwa ia juga membaca berita melalui ponsel, tetapi koran lebih memberinya fokus dan kedalaman.
    “Kalau di ponsel baru baca dua paragraf sudah ada notifikasi. Kalau koran, saya bisa duduk tenang, lebih paham isinya,” ujarnya.
    Ia kemudian menyinggung nasib pedagang koran seperti Rino.
    “Saya kasihan lihat mereka. Kadang saya sengaja beli satu dari mereka biar bisa bantu,” tutur Dayat.
    “Saya pesimis koran bisa kembali seperti dulu. Mungkin akan tetap ada, tapi jumlahnya kecil,” lanjutnya.
    Ignatius Haryanto, peneliti media Universitas Multimedia Nusantara, mengamini kondisi tersebut. Oplah koran kini relatif kecil.
    Bahkan banyak media besar hanya mampu mencetak kurang dari 20.000 eksemplar per hari sangat jauh dari masa kejayaan yang bisa mencapai 500.000eksemplar harian.
    “Orang ingin cepat mendapatkan informasi. Kalau menunggu koran terbit besok, dianggap ketinggalan zaman,” tutur Ignatius.
    Di sisi lain, menurutnya, media tetap mempertahankan versi cetak karena ada kelompok pembaca loyal, berita cetak lebih terstruktur dan terverifikasi, dan koran dianggap memiliki kredibilitas lebih tinggi.
    Namun digitalisasi jelas mengubah cara penyebaran berita. Media harus menyeimbangkan keduanya agar tetap relevan.
    “Digital dianggap ancaman, tapi juga harus dimanfaatkan,” ujarnya.
    Dalam regulasi ketertiban umum, pedagang koran di jalan raya juga termasuk dalam kategori yang harus ditertibkan.
    Kasatpol PP Jakarta Pusat, Purnama Hasudungan Panggabean menjelaskan bahwa hal tersebut diatur dalam Perda Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.
    “Semua termasuk di Perda 8 Tahun 2007. Kita halau dan kita tertibkan,” tegas Purnama.
    Ia menyebut, larangan mencakup menjadi pedagang asongan di jalan raya, menyuruh orang lain berjualan secara liar, dan memberi uang atau membeli dari pedagang liar.
    Dalam konteks ini, pedagang koran seperti Rino berada dalam posisi rentan antara melanggar aturan atau kehilangan mata pencaharian.
    Di tengah kenyataan yang terus menyulitkan, Rino mengaku tetap memiliki kebahagiaan kecil dari pekerjaannya.
    “Saya suka baca koran. Saya selalu baca dari koran sisa,” ujarnya sambil tersenyum.
    Ia membaca tentang politik, kriminal, olahraga, hingga hiburan. Meski bukan pelanggan resmi, ia menikmati informasi yang ia jual.
    Di trotoar yang menjadi tempatnya menunggu rezeki, Rino membuka lembar demi lembar berita sambil menunggu pengendara berhenti.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Presiden Korsel Berniat Minta Maaf ke Korut soal Selebaran Propaganda dan Drone Pendahulunya

    Presiden Korsel Berniat Minta Maaf ke Korut soal Selebaran Propaganda dan Drone Pendahulunya

    JAKARTA – Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung mempertimbangkan kemungkinan permintaan maaf kepada Korea Utara atas kecurigaan pendahulunya sengaja berupaya meningkatkan ketegangan militer antara kedua negara dalam persiapan untuk deklarasi darurat militer singkatnya pada Desember 2024.

    Berbicara kepada wartawan pada peringatan satu tahun perebutan kekuasaan yang gagal oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol, Lee menekankan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan Korea Utara.

    Namun, ketika ditanya tentang penahanan beberapa warga negara Korea Selatan selama bertahun-tahun oleh Korea Utara, Lee mengatakan ia tidak mengetahui masalah tersebut, yang menuai kritik dari keluarga yang menuntut agar mereka dipulangkan dengan selamat.

    Seorang jaksa khusus pada bulan lalu mendakwa Yoon dan dua pejabat tinggi pertahanannya atas tuduhan bahwa ia memerintahkan penerbangan pesawat nirawak/drone di atas Korea Utara untuk memicu ketegangan.

    Media Korea Selatan juga melaporkan pada Senin, militer Korea Selatan di bawah kepemimpinan Yoon menerbangkan balon-balon yang membawa selebaran propaganda melintasi perbatasan.

    Lee mempertimbangkan permintaan maaf kepada Korea Utara

    Meskipun tuduhan drone dan penyebaran selebaran belum terbukti di pengadilan, Lee tetap mengatakan ia secara pribadi ingin meminta maaf kepada Korea Utara.

    “Saya rasa kita perlu meminta maaf, tetapi saya belum bisa mengatakannya karena saya khawatir itu dapat digunakan untuk mencemarkan nama baik (saya) sebagai pro-Korea Utara atau memicu pertikaian ideologis politik” di Korea Selatan, kata Lee dilansir Associated Press, Rabu, 3 Desember.

    “Hanya itu yang akan saya katakan untuk saat ini,” sambungnya.

    Korea Utara secara terbuka menuduh pemerintahan Yoon menerbangkan drone di atas Pyongyang untuk menyebarkan selebaran propaganda anti-Korea Utara tiga kali pada Oktober 2024. Militer Korea Selatan menolak untuk mengonfirmasi klaim tersebut, dan pengakuan publik apa pun atas aktivitas pengintaian di Korea Utara akan sangat tidak lazim.

    Sejak menjabat pada bulan Juni, Lee telah mengambil langkah-langkah proaktif untuk meredakan ketegangan antar-Korea, termasuk mematikan pengeras suara garis depan yang menyiarkan berita K-pop dan dunia, serta melarang aktivis menerbangkan balon yang membawa selebaran propaganda melintasi perbatasan.

    Korea Utara sejauh ini mengabaikan ajakan Lee, dengan pemimpin Kim Jong Un menyatakan pemerintahnya tidak tertarik untuk berdialog dengan Seoul.

  • Pemerintah Siapkan Tambahan Anggaran Tangani Bencana Sumatra, Mensesneg: APBN Siap Back Up

    Pemerintah Siapkan Tambahan Anggaran Tangani Bencana Sumatra, Mensesneg: APBN Siap Back Up

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi memastikan pemerintah pusat menyiapkan dukungan anggaran penuh untuk penanganan bencana di Sumatra. 

    Hal itu ia sampaikan dalam doorstop usai konferensi pers Perkembangan Penanggulangan Bencana Sumatra di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12/2025).

    Prasetyo menjelaskan bahwa pemerintah masih mengandalkan dana siap pakai untuk kebutuhan tanggap darurat. 

    “Ya cukup kan di dalam APBN itu ada dana siap pakai yang memang diperuntukkan untuk kesiapsiagaan bencana,” ujarnya.

    Meski begitu, dia menegaskan Presiden Prabowo Subianto telah memberikan instruksi langsung agar penanganan bencana tidak terhambat oleh aspek pendanaan.

    “Bapak Presiden sudah memberikan instruksi secara langsung apabila ada perlu dilakukan menambahkan maka akan dilakukan penambahan dan ini juga termasuk berlaku kepada beberapa K/L terkait,” kata Prasetyo.

    Menurutnya, lembaga-lembaga yang berada di garis depan penanganan bencana seperti TNI dan Polri juga akan mendapatkan dukungan penuh jika diperlukan. 

    “TNI maupun Polri salah satu garda terdepan di dalam proses penanganan bencana, tentunya itu membutuhkan sumber daya keuangan yang kita akan back up,” katanya.

    Prasetyo menyebut dana siap pakai untuk bencana hingga dua hari terakhir masih berada di kisaran Rp500 miliar.

    Nantinya, kata Prasetyo, Dana tersebut akan terus dipantau dan dapat ditambah sewaktu-waktu sesuai kebutuhan lapangan.

    Pemerintah memastikan seluruh langkah penanganan darurat, termasuk dukungan logistik, operasional, dan pengerahan personel, akan mendapatkan prioritas pendanaan demi mempercepat pemulihan kondisi masyarakat terdampak.

    “Tentunya itu membutuhkan sumber daya keuangan yang kita akan back up,” pungkas Prasetyo.

  • Sebelum Daftar KIP Kuliah 2026, Begini Cara Tahu Kamu Masuk Desil Berapa

    Sebelum Daftar KIP Kuliah 2026, Begini Cara Tahu Kamu Masuk Desil Berapa

    Jakarta: Siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah berkesempatan mendaftar Seleksi nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026.

    Bantuan pemerintah kembali ini digulirkan untuk mendukung pelajar SMA/SMK dari keluarga kurang mampu melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Para siswa itu bisa mendapatkan bantuan biaya kulia sampai lulus.

    Namun, sebelum mendaftar SNBP, ada satu syarat penting yang wajib dipahami calon mahasiswa. Mereka harus mengetahui status Desil di DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional).
    Apa itu DTSEN dan kenapa penting untuk KIP Kuliah?
    Merangkum laman Fahum UMSU, DTSEN adalah basis data resmi pemerintah yang memetakan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan atau dalam kondisi rentan. 

    Data inilah yang digunakan berbagai kementerian dan lembaga untuk menentukan penerima program bantuan sosial, termasuk penerima KIP Kuliah.

    Status desil di DTSEN menjadi indikator utama untuk menilai kelayakan penerima bantuan.
     

    Dalam penjelasan resmi pemerintah, desil adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan kondisi ekonomi keluarga. 

    Pembagian ini dibagi ke dalam 10 kelompok (10 desil), masing-masing mewakili 10 persen kondisi kesejahteraan nasional. Semakin kecil angka desil, semakin rendah kondisi ekonomi keluarga.

    Berikut penjelasannya:

    Desil 1: Sangat Miskin
    Termasuk kelompok 110 persen dengan tingkat kesejahteraan paling rendah secara nasional.

    Desil 2: Miskin
    Masuk kelompok 11-20 persen dengan kesejahteraan rendah.

    Desil 3: Hampir Miskin
    Berada pada 21-30 persen kelompok terbawah.

    Desil 4: Rentan Miskin
    Masuk kelompok 31-40 persen tingkat kesejahteraan nasional.

    Desil 5: Pas-pasan
    Masih berpotensi mendapatkan sebagian bantuan, meski terbatas.

    Desil 6-10: Menengah ke Atas
    Tidak menjadi prioritas bantuan sosial, termasuk KIP Kuliah.
    Desil yang berhak mendapatkan KIP Kuliah
    Pemerintah menetapkan bahwa Desil 1-4 adalah kelompok paling berhak menerima berbagai jenis bantuan, termasuk KIP Kuliah.

    Sementara Desil 5 masih bisa menerima bantuan tertentu, tergantung hasil evaluasi.

    Untuk jalur afirmasi pendidikan, siswa umumnya harus berada dalam kategori Desil 1–5 berdasarkan DTSEN.
    Mengapa status Desil penting untuk faftar SNBP dengan KIP Kuliah 2026?
    Saat mendaftar KIP Kuliah, status desil akan diverifikasi sebagai bukti bahwa calon mahasiswa benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu. 

    Data ini juga menentukan prioritas penerima di setiap jalur seleksi, termasuk SNBP.

    Dengan kata lain, mengecek status desil sejak awal akan menghindarkan calon mahasiswa dari potensi gagal verifikasi.

    Jakarta: Siswa pemegang Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah berkesempatan mendaftar Seleksi nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026.
     
    Bantuan pemerintah kembali ini digulirkan untuk mendukung pelajar SMA/SMK dari keluarga kurang mampu melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah. Para siswa itu bisa mendapatkan bantuan biaya kulia sampai lulus.
     
    Namun, sebelum mendaftar SNBP, ada satu syarat penting yang wajib dipahami calon mahasiswa. Mereka harus mengetahui status Desil di DTSEN (Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional).
    Apa itu DTSEN dan kenapa penting untuk KIP Kuliah?
    Merangkum laman Fahum UMSU, DTSEN adalah basis data resmi pemerintah yang memetakan masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan atau dalam kondisi rentan. 

    Data inilah yang digunakan berbagai kementerian dan lembaga untuk menentukan penerima program bantuan sosial, termasuk penerima KIP Kuliah.
     
    Status desil di DTSEN menjadi indikator utama untuk menilai kelayakan penerima bantuan.
     

    Dalam penjelasan resmi pemerintah, desil adalah pengelompokan masyarakat berdasarkan kondisi ekonomi keluarga. 
     
    Pembagian ini dibagi ke dalam 10 kelompok (10 desil), masing-masing mewakili 10 persen kondisi kesejahteraan nasional. Semakin kecil angka desil, semakin rendah kondisi ekonomi keluarga.
     
    Berikut penjelasannya:
     
    Desil 1: Sangat Miskin
    Termasuk kelompok 110 persen dengan tingkat kesejahteraan paling rendah secara nasional.
     
    Desil 2: Miskin
    Masuk kelompok 11-20 persen dengan kesejahteraan rendah.
     
    Desil 3: Hampir Miskin
    Berada pada 21-30 persen kelompok terbawah.
     
    Desil 4: Rentan Miskin
    Masuk kelompok 31-40 persen tingkat kesejahteraan nasional.
     
    Desil 5: Pas-pasan
    Masih berpotensi mendapatkan sebagian bantuan, meski terbatas.
     
    Desil 6-10: Menengah ke Atas
    Tidak menjadi prioritas bantuan sosial, termasuk KIP Kuliah.
    Desil yang berhak mendapatkan KIP Kuliah
    Pemerintah menetapkan bahwa Desil 1-4 adalah kelompok paling berhak menerima berbagai jenis bantuan, termasuk KIP Kuliah.
     
    Sementara Desil 5 masih bisa menerima bantuan tertentu, tergantung hasil evaluasi.
     
    Untuk jalur afirmasi pendidikan, siswa umumnya harus berada dalam kategori Desil 1–5 berdasarkan DTSEN.
    Mengapa status Desil penting untuk faftar SNBP dengan KIP Kuliah 2026?
    Saat mendaftar KIP Kuliah, status desil akan diverifikasi sebagai bukti bahwa calon mahasiswa benar-benar berasal dari keluarga kurang mampu. 
     
    Data ini juga menentukan prioritas penerima di setiap jalur seleksi, termasuk SNBP.
     
    Dengan kata lain, mengecek status desil sejak awal akan menghindarkan calon mahasiswa dari potensi gagal verifikasi.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (ANN)