Awal Mula Pengeroyokan Mata Elang hingga Tewas, Picu Bentrokan di Pancoran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Dua mata elang (matel) atau
debt collector
tewas usai dikeroyok sejumlah orang di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan, Kamis (11/12/225).
Satu di antaranya tewas di tempat setelah dikeroyok lima orang tak dikenal di lokasi. Sementara satu matel lainnya sempat menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Budhi Asih sebelum akhirnya juga tewas.
“Kedua orang yang bertugas sebagai mata elang ini dianiaya dan dikeroyok sampai satu meninggal di tempat dan satu lagi meninggal di rumah sakit,” ujar Kapolres
Jakarta
Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat ditemui di lokasi, Jumat (12/12/2025).
Mulanya, kedua matel ini menghentikan laju pengendara sepeda motor di Jalan Raya Kalibata. Menurut mereka, sepeda motor yang dikendarai pengemudi belum membayar kredit, sehingga berniat mengambilnya.
Kemudian, dari belakang, lima orang tak dikenal keluar dari mobil untuk membantu pemotor itu.
Langsung saja dua matel itu dikeroyok di tempat, lalu diseret ke tenda pedagang kaki lima (PKL) di area parkir Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata di pinggir jalan.
“Dengan sporadis, pengguna mobil tersebut langsung memukul kawan-kawan
debt collector
ini. Kurang lebih 4-5 orang pengguna mobil tersebut yang sama-sama jalan dengan pengendara motor satu arah,” jelas Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, kepada wartawan, Kamis.
Menurut polisi, kedua matel dikeroyok dengan tangan kosong tanpa senjata apapun.
Semua pelaku, termasuk pengendara motor, langsung kabur setelah dua matel tumbang.
“Ikut kabur semua itu, enggak ada di TKP. Tiba-tiba enggak ada saja,” kata dia.
Kedua korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Budhi Asih. Satu matel yang kritis diberi penindakan darurat.
Di sekitar rumah sakit, teman-teman kedua korban ini berkumpul. Untuk mencegah kerusuhan, petugas kepolisian pun membentuk penjagaan.
TKP penemuan kedua korban dibersihkan. Tenda PKL yang sebelumnya dipasang spanduk kuning digantikan dengan garis polisi yang mengelilinginya.
Berselang tiga jam usai pengeroyokan, belasan pria berkumpul di sekitar TKP sekitar pukul 18.30 WIB. Mereka membentuk sejumlah kelompok sambil berbincang.
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, saat itu, belum ada lagi polisi yang berjaga. Tempat itu cenderung sepi dan agak gelap. Hanya lampu tenda di sampingnya yang cukup menerangi area parkir kosong itu.
Tenda PKL itu tampak dipersiapkan untuk menyambut pelanggan di malam hari. Barang-barang masih tampak ditumpuk termasuk kursi pengunjung.
Kemudian, saat
Kompas.com
mengambil gambar kondisi TKP, seorang pria datang menghampiri untuk menanyakan asal instansi.
“Saya pikir polisi,” kata dia kemudian berlalu.
Dia pun kembali bersama teman-temannya yang lain.
Tak lama, mulai terlihat tiga orang tak lebih dari 30 tahun berlari ke arah Pos Polisi, kemudian berhenti di samping TKP sambil melihat ke belakang.
Sekelompok pria yang berada di sana ikut melihat ke arah yang sama. Mereka kemudian mulai berkerumun, berhadapan dengan kelompok lain.
Lalu adu mulut terjadi di antara dua kelompok. Mereka mulai menyerang tenda PKL. Lampu yang semula menerangi area itu pun padam.
Dari arah kanan TKP, satu unit mobil sedan hitam masuk ke area parkir dengan kecepatan cukup tinggi.
Terlihat dua orang pria berusaha mendatangi mobil itu dengan membawa sebilah kayu panjang.
Melihat itu, mobil tersebut berbelok ke Gang Langgar kemudian dikejar oleh sejumlah orang. Salah satu anggota kelompok memecahkan kaca di pos keamanan.
Bentrok dua kelompok ini kemudian memanas. Mereka berteriak kepada pengguna jalan untuk menyingkir sembari diduga anggota lain datang bergabung membantu mereka.
Tenda PKL dirusak, kaca kios dipecahkan, hingga sepeda motor pun dibakar oleh kelompok tersebut. Mereka sempat memarahi pengendara yang berhenti untuk mengambil gambar.
Menurut polisi, setidaknya ada enam titik kebakaran malam itu.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, pengrusakan ini diakibatkan gejolak kemarahan mereka setelah satu temannya tewas.
Mereka datang meminta pertanggung jawaban kepada pihak yang tidak mereka ketahui siapa.
“Mereka meminta kalau bisa yang mengeroyok itu diserahkan ke polisi. Namun tidak mendapatkan informasi,” ujar Nicolas.
Tak lama, polisi datang memukul mundur. Arus lalu lintas dialihkan untuk menghindari serangan kepada masyarakat.
Dari arah Jalan Raya Pasar Minggu, pengendara diminta putar balik, atau melewati Gang Al-Mahuriy 1 yang hanya bisa dilalui sepeda motor.
Belasan polisi dengan kendaraan motor datang, dilengkapi senjata api sebagai pengamanan. Mereka mulai menyisir wilayah sekitar TKP untuk membubarkan kelompok tersebut.
Warga sebisa mungkin memadamkan api dengan peralatan seadanya. Setelah situasi kondusif dengan penjagaan ketat kepolisian, pemilik kios dan tenda mulai mengambil barang yang masih bisa diselamatkan.
Sekira pukul 23.00 WIB, kepulan asap hitam terlihat lagi di langit malam. Jalan Raya Kalibata yang sudah dibuka, kembali ditutup.
Pengguna jalan diminta putar balik. Polisi berjaga di pertigaan jalan untuk memastikan tak ada warga yang mendekat.
Saat
Kompas.com
mendekati sumber asap, kobaran api makin terlihat jelas. Suara ledakan yang semula samar, kemudian terdengar jelas.
Salah satu objek yang dibakar adalah mobil diduga taksi listrik yang terparkir di sana usai pengeroyokan.
Selain itu, api juga membakar kios-kios, tenda, hingga gerobak pedagang. Pohon yang menaungi tempat itu ikut terbakar.
Menurut polisi, sebagian dari kelompok yang ingin menuntut pertanggung jawaban atas tewasnya kedua teman mereka marah sehingga membakar properti di sana.
“Mereka sudah berencana mau membalas. Akhirnya sebagian dari mereka, karena tersebar, ada yang melakukan pembakaran,” jelas Nicolas.
Polisi kemudian mendatangkan beberapa APAR untuk melakukan penanganan pertama kebakaran di sana.
Ketika api mulai besar, sejumlah polisi berlarian mencoba mengamankan gas dari kios.
Sekira pukul 23.38 WIB, mobil pemadam kebakaran pertama datang. Mereka langsung mengulurkan selang air lalu menyemprotkannya ke dua kios dengan api paling besar.
Dari kios yang terbakar, terdengar sesekali ledakan diduga gas yang tidak sempat diamankan polisi. Terjadi pula percikan listrik saat pemadaman.
Kurang dari 20 menit kemudian, api pun padam. Petugas damkar melanjutkan dengan pendinginan, memastikan tak ada lagi titik api yang bisa tersulut kapan saja.
Setelah itu, pihak kepolisian masih berjaga di sekitar lokasi, termasuk dari Satuan Brimob Polda Metro Jaya.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: Garis
-
/data/photo/2025/12/11/693af2b184b9e.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Awal Mula Pengeroyokan Mata Elang hingga Tewas, Picu Bentrokan di Pancoran Megapolitan 12 Desember 2025
-

Tiru Rutinitas Shenina Cinnamon Cegah Penuaan Dini Pakai Retinol
Jakarta, Beritasatu.com – Aktris Shenina Cinnamon sudah mulai rutin melakukan perawatan antiaging meski usianya belum memasuki 30-an. Sebagai aktris yang aktif di industri hiburan, ia menyadari pentingnya menjaga kesehatan kulit agar tetap prima dan mendukung penampilan di depan kamera.
Rutinitas perawatan kulit Shenina Cinnamon di rumah berfokus pada pencegahan tanda penuaan dini. Salah satu produk andalannya adalah Viva Retinol Serum yang diformulasikan dengan 3x Supramolecular Retinoid, kombinasi Retinol, Retinal, dan HPR, yang bekerja efektif sekaligus lembut di kulit. Retinol membantu menjaga kelembapan dan elastisitas kulit, Retinal mempercepat regenerasi sel untuk tekstur lebih halus, dan HPR mendukung kekencangan kulit sambil menyamarkan garis halus.
Shenina Cinnamon juga memperhatikan perlindungan skin barrier dengan kandungan 3x Ceramide Complex dan menenangkan kulit menggunakan 3x Natural Calming Actives. Melalui keterangan resmi, Kamis (11/12/2025), Anna Setiawati, Brand Manager Viva Cosmetics menyatakan, “Kombinasi ini membuat Viva Retinol Serum powerful sekaligus gentle, membantu kulit lebih kenyal, halus, dan cerah dengan risiko iritasi minimal.”
Penggunaan serum ini dianjurkan setiap malam setelah wajah dibersihkan. Pemula dapat mencoba 2–3 kali seminggu terlebih dahulu untuk menguji sensitivitas kulit. Untuk hasil optimal, Shenina Cinnamon biasanya mengaplikasikan serum ini bersamaan dengan Viva Anti Aging Serum atau Viva Glowing White Serum, sementara pada pagi hari cukup menggunakan perawatan dasar dan Viva Queen White Advance Day Cream SPF 30 PA+++ sebagai pelindung dari sinar matahari. Penting dicatat, Retinol tidak boleh dipadukan dengan eksfoliator (AHA, BHA, PHA, scrub), vitamin C, atau turunan retinoid lain. Ibu hamil dan menyusui disarankan memilih varian serum lainnya.
Selain Retinol Serum, Viva Cosmetics memiliki koleksi Viva Triple Serum dan Viva Advanced Serum untuk berbagai kebutuhan kulit. Seri Triple Serum menghadirkan tiga bahan aktif utama untuk tiap permasalahan kulit, sementara Advanced Serum menampilkan formula futuristik dengan bahan aktif berkualitas.
Rutinitas perawatan kulit Shenina Cinnamon menekankan konsistensi dan pemilihan produk yang tepat. Dengan kombinasi retinol dan serum tambahan, ia berhasil menjaga kulit tetap kenyal, halus, dan bebas tanda penuaan dini. Bagi penggemar skincare, meniru rutinitas Shenina Cinnamon bisa menjadi inspirasi untuk mencegah penuaan dini sejak sekarang.
-
/data/photo/2025/12/11/693adfd75b3c5.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kronologi Tewasnya Mata Elang yang Dikeroyok 5 Orang di Pancoran Megapolitan 11 Desember 2025
Kronologi Tewasnya Mata Elang yang Dikeroyok 5 Orang di Pancoran
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Seorang pria diduga mata elang yang identitasnya belum diketahui tewas setelah dikeroyok sejumlah orang tak dikenal pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 15.30 WIB.
Kejadian bermula ketika korban dan seorang rekannya menghentikan laju pengendara sepeda motor di Jalan Raya Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.
“Awal mulanya ada seorang pengendara motor ya saat melintas diberhentikan oleh teman-teman dari
debt collector
,” kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur kepada wartawan di lokasi kejadian, Kamis malam.
Kemudian, dari arah belakang, sekitar lima orang yang berasal dari dalam sebuah mobil datang membantu pengendara motor tersebut. Mereka kemudian mulai mengeroyok kedua orang yang diduga mata elang itu.
“Dengan sporadis pengguna mobil tersebut langsung memukul dari kawan-kawan
debt collector
ini. Kurang lebih 4-5 orang pengguna mobil tersebut yang sama-sama jalan dengan pengendara motor satu arah,” jelas dia.
Kedua korban kemudian diseret ke pinggir, tepat di bawah tenda pedagang kaki lima (PKL).
Setelah itu, para pelaku langsung melarikan diri, meninggalkan korban tergeletak di lokasi.
“Yang mukul langsung kabur dengan begitu cepat,” kata Mansur.
Polisi kemudian langsung membersihkan tempat kejadian perkara dan memasang garis polisi di sekeliling tenda.
Tiga jam kemudian, terjadi bentrokan antara dua kelompok tak dikenal.
Pantauan
Kompas.com
sekitar pukul 18.40 WIB menunjukkan belasan pria masih berkumpul di sekitar TKP.
Tenda PKL yang berada di samping lokasi sedang dipersiapkan pemiliknya untuk menerima pelanggan.
Awalnya, wartawan Kompas.com hendak meliput TKP dan mengambil gambar. Salah seorang pria yang berada di lokasi mendekat dan menanyakan asal instansi.
“Saya pikir polisi,” kata pria itu.
Tak lama setelah itu, tenda PKL di samping TKP mulai dirusak, lampunya pun mati. Sebuah sedan hitam melintas dengan kecepatan tinggi dan sejumlah pria mengejarnya hingga mobil tersebut berbalik masuk ke gang.
Salah satu pria memukul kaca pos keamanan dengan kayu hingga pecah sambil berteriak.
“Keluar lu!” teriak pria itu sambil melayangkan sebilah kayu panjang.
Tenda-tenda PKL kemudian dibakar dan terdengar ledakan dari salah satu titik api.
Kerusuhan sempat mengganggu aktivitas pengguna jalan. Mereka diteriaki untuk menyingkir dari lokasi. Tak lama kemudian, polisi tiba untuk melakukan penyisiran dan pengamanan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Sosok Tagore Abubakar Bupati Bener Meriah yang Bantah Ucapan Gubernur Aceh Soal 80 Ton Bantuan Raib
GELORA.CO – Inilah sosok Bupati Bener Meriah, Tagore Abubakar yang membantah kabar 80 ton bantuan untuk korban banjir di daerahnya hilang.
Bantahan Tagore Abubar diungkapkan menanggapi pernyataan Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).
Sebelumnya, Mualem mengaku kecewa setelah mendapatkan kabar tentang hilangnya 80 ton bantuan di Bener Meriah.
Menurut Mualem, seyogyanya penyaluran logistik ke wilayah Bener Meriah-Aceh Tengah sudah berjalan maksimal. Namun, prosesnya tergantung di lapangan (daerah) apakah tepat sasaran atau tidak.
“Saya dengar berita, berita burung, ada 80 ton (bantuan) hilang entah ke mana. Kita turunkan semua di Bener Meriah, banyak donatur-donatur yang menyumbangkan, tetapi ya seperti itu, tidak tepat kepada sasaran,” katanya saat konferensi pers di Pendopo Gubernur Aceh, Kamis (10/12/2025) malam.
Mualem minta kepada pihak yang ada di Bener Meriah dan semua relawan yang ada di sana agar menyalurkan bantuan tepat sasaran.
“Kita juga mohon kepada Bapak Tagore, Bupati Bener Meriah, supaya dengan seadil-adilnya membagi sembako,” ujarnya.
Namun demikian, Mualem menyebut, dirinya akan memeriksa kembali soal kebenaran di balik kabar kehilangan tersebut.
“Saya tidak tahu, kita cek dulu apa betul atau tidak. Yang baru dengar berita burung, tidak kita percaya kan. Nanti bersama-sama ini ada Pak Pangdam, ada Pak Polisi apakah betul atau tidak,” pungkasnya.
Menanggapi hal itu, Tagore Abubakar mengaku tidak mengerti dengan kata tidak adil yang disampaikan Mualem.
Ia menegaskan dirinya memperlakukan masyarakat Bener Meriah setara dalam menyalurkan bantuan.
“Saya tidak mengerti maksud ‘tidak adil’. Semua sama, masyarakat Bener Meriah, bahkan masyarakat di Karang Ampar Aceh Tengah juga saya bantu, pengungsi dari Aceh Tengah yang ada di Bener Meriah juga kita bantu, apalagi masyarakat Bener Meriah. Jadi sudah adil, apa yang tidak adil? Salah ngomong dia (Mualem) kali,” kata Tagore, dihubungi melalui telepon Whatsapp, Kamis (11/12/2025).
Tagore mengaku sedang dalam perjalanan menyalurkan bantuan logistik bagi korban bencana hidrometeorologi ke kampung terpencil di daerah tersebut.
Mengenai kabar bantuan hilang, Tagore membantahnya.
“Dikatakan ada bantuan, seperti dari beliau (Mualem), dari Bu Gubernur, waktu kita cek gak ada kita terima. Hilang atau tidak kita tidak tahu, kita telusuri dulu,” sebut Tagore.
Ia mengungkapkan, penelusuran bantuan yang tiba di daerah itu masih terus dilakukan, untuk memastikan keberadaan logistik bagi korban bencana yang masuk melalui Bandara Rembele.
“Karena dari Menteri Transmigrasi juga, ada 20 ton beras, tetapi belum kita terima. Apakah di Bulog, atau di mana, belum kita terima, masih diselidiki. Kita belum sempat selidiki, kita masih terus ke lapangan untuk menyalurkan logistik,” ucap Tagore.
Sosok Tagore Abubakar
Tagore Abubakar merupakan politisi kelahiran Takengon, Aceh Tengah pada 20 April 1954.
Tagore Abubakar sebelumnya sudah bergelut lama di bidang politik.
Tagore Abubakar memulai pendidikan dasar di SD Negeri 1 Takengon.
Lalu Tagore Abubakar melanjutkan sekolah menengah di SMP 1 Takengon dan SMA 1 Takengon.
Kemudian Tagore Abubakar melanjutkan pendidikan tinggi di Universitas Sumatera Utara lulus pada 1972.
Sebelum terjun ke dunia politik, Tagore Abubakar sempat menjadi Kepala UPP PJM Seulimum Aceh Besar pada 1975.
Kemudian dirinya juga pernah menjabat sebagai kepala UPP ITR Blangkejeren pada 1986.
Tagore Abubakar juga pernah menjabat sebagai koordinator OPSUS Gelora Pertanian BANPRES, Blangkejeren.
Kemudian dirinya kembali ke Aceh Tengah dan menjabat sebagai Kasi Usaha Tani di Dinas Perkebunan Cabang V Aceh Tengah pada 1988.
Lalu sebagai Sekretaris Korpri Dinas Perkebunan Provinsi Daerah Istimewa Aceh 1988.
Jabatan terakhir sebelum terjun ke dunia politik adalah sebagai Kepala Cabang V Dinas Perkebunan Takengon pada 1993.
Bertahun-tahun Tagore Abubakar juga sempat menjabat sebagai Kepala Cabang Perkebunan hingga 1999.
Kemudian sejak saat itu Tagore Abubakar memutuskan untuk terjun ke dunia politik.
Karier politiknya pun cukup mentereng, buktinya pada 1999-2004 dirinya menjabat sebagai wakil ketua DPRD Aceh Tengah.
Lalu pada 2004-2007 Tagore Abubakar menjabat sebagai Ketua DPRD Bener Meriah.
Kemudian pada 2007, Tagore Abubakar melebarkan sayap dengan menjadi Bupati Bener Meriah hingga 2012.
Selepas jabatan tersebut, Tagore Abubakar melangkah ke tingkat nasional dengan menjabat sebagai anggota DPR RI Dapil II Aceh periode 2014-2019.
Sempat beberapa tahun vakum dari dunia politik, Tagore Abubakar kembali terpilih menjadi bupati Bener Meriah periode 2025-2030.
Riwayat Organisasi
Wakil Ketua GMNI Aceh Tengah (1975–1983)
Wakil Ketua HKTI Aceh Tengah (1980–1983)
Ketua KGAAT Aceh Tengah (1982–1983)
Wakil Ketua DPD II KNPI (1989–1992)
Ketua PPM (1993–1998)
Wakil Ketua DPD Golkar Aceh Tengah (1993–1998)
Ketua DPD Golkar Aceh Tengah (1998–2013)
Ketua Perkemi Bener Meriah (2006–2011)
Pembina Himabiah (2004–2008)
Ketua KONI (periode tidak disebutkan)
Ketua Dewan Adat Gayo (sampai sekarang)
Diapresiasi Presiden Prabowo
Sebelumnya, Bupati Bener Meriah Tagore Abubakar bersama Bupati Aceh Tengah, Haili Yoga mendapat apresiasi Presiden Prabowo Subianto dalam penanggulangan bencana di kabupatennya masing-masing.
Presiden Prabowo sampai menelpon dua bupati itu saat rapat terbatas (ratas) dengan kementerian/lembaga di Lanud Sultan Iskandar Muda, Kabupaten Aceh Besar, Aceh, Minggu (7/12/2025) malam.
“Terima kasih pengabdianmu, tabah selalu. Saya akan berusaha nengok kalian kesempatan pertama ya,” ujar Prabowo kepada BUpati Aceh Tengah dan Bupati Bener Meriah.
Meski sambungan panggilan video beberapa kali tersendat, Prabowo kembali mengucapkan terima kasih serta berjanji akan berkunjung ke Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Saya datang, saya mau nengok kalian, saya mau lihat muka-muka kalian. Terima kasih,” ujar Prabowo.
Baca juga: Ancaman Sanksi Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang Umroh saat Bencana, Prabowo: Copot, Desersi Itu
Sementara itu, Haili dalam panggilan video menyatakan akan menunggu kehadiran Prabowo di Aceh Tengah.
“Kita kuat, Pak Presiden. Kita tunggu di Aceh Tengah, Pak,” kata Haili.
Sikap Prabowo ini berbeda ketika menyinggung sosok bupati yang justru meninggalkan wilayahnya saat bencana terjadi.
Prabowo tidak langsung menyebut nama Bupati Aceh Selatan Mirwan MS, namun ucapannya diduga ditujukan untuk Mirwan MS.
Prabowo awalnya menyampaikan apresiasi atas kehadiran para kepala daerah dalam rapat tersebut.
Dia kemudian menegaskan bahwa para bupati memang dipilih agar menghadapi situasi sulit, terutama saat bencana terjadi.
“Terima kasih, hadir semua bupati? Terima kasih ya para bupati. Kalian yang terus berjuang untuk rakyat. Memang kalian dipilih untuk menghadapi kesulitan,” katanya di Banda Aceh, Minggu (7/12/2025).
Prabowo lalu melontarkan sindiran kepada bupati yang tidak siap bekerja dalam kondisi darurat.
Ia lantas meminta Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian agar menindak bupati yang meninggalkan wilayahnya saat banjir bandang.
“Kalau ada yang mau lari, lari saja enggak apa-apa… hehe. Copot. Mendagri bisa ya diproses ini?” kata Prabowo.
“Bisa, Pak,” sahut Mendagri Tito Karnavian.
Prabowo melanjutkan bahwa dalam dunia militer, tindakan meninggalkan tugas saat kondisi genting disebut desersi, dan itu tidak dapat ditoleransi.
“Itu kalau tentara namanya desersi. Dalam keadaan bahaya, meninggalkan anak buah, waduh… itu enggak bisa. Saya enggak mau tanya partai mana. Sudah kau pecat?” sentil Prabowo.
Pernyataan tersebut disambut senyum para kepala daerah yang hadir. Prabowo kemudian menegaskan bahwa pemerintah pusat akan terus memberikan dukungan kepada para bupati yang bekerja di garis depan.
“Baik Mendagri, terima kasih. Saya lihat bupati pada senyum semua itu? Pokoknya kita dukung terus,” kata Presiden.
Diberitakan sebelumnya, Mirwan memilih melaksanakan ibadah umroh, saat wilayahnya masih terendam banjir dan longsor.
Hal ini diketahui dari foto-foto yang sempat dibagikan travel umrah yang memberangkatkannya itu pun viral di media sosial.
Dari foto-foto itu terlihat Mirwan MS umrah bersama istrinya Devina Fisah Mirwan.
Disebutkan Mirwan M.S berangkat umrah pada Selasa (2/12/2025) atau setelah wilayahnya diterjang banjir bandang.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5440546/original/019398900_1765437120-Vivo_X200_Ultra.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
5 HP Android dengan Kemampuan Zoom Kamera Terbaik di 2025
Vivo X200 Ultra merupakan flagship Vivo untuk tahun 2025 yang menonjol dengan lensa periskop 200MP yang revolusioner. Ponsel ini mampu menghasilkan output 200MP dan zoom optik 3.7x, menjadikannya pilihan menarik bagi penggemar fotografi yang mencari detail ekstrem. Inovasi ini menempatkan Vivo di garis depan teknologi kamera smartphone.
Perangkat ini menempati posisi keempat dengan skor DXOMARK sebesar 167 poin, menunjukkan performa kamera yang sangat kompetitif. Sebagai flagship absolut Vivo untuk tahun 2025, X200 Ultra dirancang untuk memberikan pengalaman fotografi mobile terbaik. Kemampuan zoom-nya yang unik menjadi daya tarik utama.
Kamera belakangnya dilengkapi dengan lensa periskop 200 MP yang dapat menghasilkan output gambar 200 MP, serta optical zoom 3.7x. Selain itu, terdapat kamera utama 50 MP dengan OIS dan sensor Sony LYT-818, serta kamera ultra-wide 50 MP. Kombinasi ini memastikan kualitas gambar yang superior dari berbagai sudut pandang dan jarak.
Spesifikasi lengkap:
Layar: AMOLED LTPO 6.78 inci, 1440 x 2800 piksel, 120Hz, HDR10+.
Prosesor: Chipset kelas atas terbaru (diasumsikan).
RAM: 12GB atau 16GB (diasumsikan).
Penyimpanan Internal: 256GB hingga 1TB UFS 4.0 (diasumsikan).
Kamera Belakang: Utama 50 MP (OIS, Sony LYT-818), Ultra-Wide 50 MP, Telefoto Periskop 200 MP (3.7x optical zoom).
Baterai: 6000 mAh Li-Ion
Memilih HP yang tepat untuk kebutuhan fotografi zoom menjadi semakin penting saat ini. Dengan rekomendasi di atas, diharapkan Anda bisa memiliki gambaran mana HP yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda.
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5439778/original/002603300_1765375282-1.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Bupati Lampung Tengah Kena OTT KPK, Partai Pengusung Saat Pilkada Buka Suara
Liputan6.com, Jakarta – Penangkapan Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (10/12/2025), mendapat sorotan dari dua partai besar di Lampung, yakni PDI Perjuangan dan Golkar.
Fungsionaris DPD PDI Perjuangan Lampung, Watoni Noerdin, menyatakan keprihatinan atas OTT yang menjerat Ardito. Ia menegaskan bahwa sejak awal PDIP mengusung Ardito ketika belum berstatus kader Golkar.
“Waktu pengusungan, Ardito itu masih di PKB, namun PKB tidak mengusung dia. Akhirnya PDIP berdiri sendiri mengusungnya,” kata Watoni kepada wartawan, Rabu (10/12/2025).
Meski di tengah jalan Ardito menyatakan diri sebagai kader Golkar, PDIP disebut tetap memegang tanggung jawab sebagai partai pengusung.
Watoni pun menegaskan bahwa partainya tidak langsung menerima seseorang sebagai kader hanya karena telah terpilih sebagai kepala daerah.
“Kami hanya memastikan bahwa visi dan misi yang dibawa sesuai agenda partai. Setelah dia memilih menjadi kader Golkar, ya berarti dia berada di bawah naungan Golkar,” jelasnya.
Watoni turut mengingatkan Wakil Bupati Lampung Tengah, Komang Koheri, yang merupakan kader PDIP, agar menjalankan pemerintahan sesuai garis partai.
“Soal OTT ini, ya kami prihatin. Bagaimanapun, dia pernah kami anggap sebagai salah satu yang terbaik di Lampung Tengah,” tuturnya.
-

Mereka Tak Ingin Ekonomi Negara Kita Bangkit
GELORA.CO – Menteri Pertahanan (Menhan), Jenderal (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin melontarkan peringatan keras mengenai ancaman internal yang menurutnya tengah menggerogoti fondasi ekonomi dan keamanan Indonesia.
Berbicara di hadapan ribuan mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar, Selasa, 9 Desember 2025, Sjafrie menyorot maraknya praktik korupsi, birokrasi gelap, hingga celah pengawasan di pelabuhan dan bandara, termasuk aktivitas Bandara IMIP di Morowali, Sulawesi Tengah, yang sebelumnya memicu kehebohan nasional.
Dalam kuliah umum tersebut, ia menempatkan persoalan korupsi dan penyalahgunaan kewenangan bukan sebagai isu administratif, melainkan ancaman terhadap kedaulatan negara.
“Kita memiliki nikel yang sangat besar, kita memiiki bauksit yang sangat besar, tapi yang terjadi adalah orang keluar pelabuhan tanpa pemeriksaan,” ujar Sjafrie, merujuk pada temuan pengawasan yang sempat disorot publik.
Ia menjelaskan bahwa lemahnya penegakan aturan membuat sebagian pihak merasa bebas keluar-masuk membawa barang tanpa pemeriksaan resmi.
“Orang keluar bandara tanpa diperiksa. Begitu kita melakukan tindakan-tindakan penertiban, kita lakukan pemeriksaan, orang-orang yang biasa lolos (itu) masih merasa tidak ada pemeriksaan. Pada suatu hari dia lewat dengan membawa ilegalnya itu, kepegang sama petugas ternyata dia lupa bahwa hari ini sudah ada pemeriksaan,” ungkapnya.
Menurut Sjafrie, praktik demikian bukan sekadar pelanggaran, namun bentuk nyata ancaman terhadap kedaulatan ekonomi Indonesia.
“Jadi sebelumnya itu dia laksanakan aja, keluar masuk bawa ilegal. Bayangkan adik-adik mahasiswa, begitulah kedaulatan ekonomi kita sekarang diancam orang,” tuturnya.
Menhan Sjafrie menegaskan bahwa generasi muda, khususnya mahasiswa, tidak boleh bersikap pasif menghadapi persoalan itu.
Ia menekankan bahwa mahasiswa harus berada di garis depan dalam menolak korupsi dan perilaku ilegal lainnya.
“Jadi, jangan sekali-sekali (biarkan), harus dari Universitas Hasanuddin yang keluar serang itu korupsi, serang itu ilegal,” seru Sjafrie.
“Kalian itu adalah negarawan, hanya belum saatnya duduk di kursi negarawan. Tapi semangatmu harus kau pelihara ya,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa persoalan korupsi dan manipulasi data ekspor bukan hal baru. Sjafrie bahkan menyebutnya sebagai ‘musuh dalam selimut’ yang selama puluhan tahun menghambat pembangunan.
“Jadi, kita menghadapi musuh dalam selimut yang tidak menginginkan negara kita bangkit ekonominya. Itu under invoicing selama 20 tahun,” katanya.
Menutup pidatonya, ia membeberkan angka kerugian negara yang diklaim mencapai ratusan miliar dolar AS.
“Ini sebagai informasi bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian, kurang lebih USD800 miliar kerugian negara, tapi ini yang saya mau ingatkan kepada adik-adik mahasiswa, bersihkan hatimu, ikhlaskan dirimu bahwa korupsi ini membahayaan bangsa dan negara,” tegas Sjafrie.
Pernyataan Menhan Sjafrie ini memantik kembali sorotan publik terhadap tata kelola sumber daya strategis, pengawasan pelabuhan dan bandara, serta dugaan celah pengawasan di kawasan industri besar.
Seruan Sjafrie agar mahasiswa menjadi motor pemberantasan korupsi juga membuka diskusi baru soal peran kampus dalam menjaga integritas dan kedaulatan bangsa.***

/data/photo/2025/12/11/693a3b685cbcb.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
/data/photo/2025/12/11/693a1ea091788.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)