Organisasi: GAM

  • Mengkaji Baik Buruknya Sistem Pilkada Asimetris ala Tito Karnavian

    Mengkaji Baik Buruknya Sistem Pilkada Asimetris ala Tito Karnavian

    JAKARTA – Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, sedang mengkaji beberapa opsi alternatif, berdasarkan hasil evaluasinya terhadap proses pemilihan kepala daerah atau Pilkada langsung. Salah satu opsi yang dikemukakan, yakni pelaksanaan pemilihan kepala daerah dengan mengembalikannya ke DPRD atau Pilkada asimetris. 

    Usulan tersebut kini menjadi kontroversi, karena dirasa akan merubah sitem pemilu yang telah berlangsung selama ini. Sejatinya, metode yang diusulkan oleh Mendagri Tito Karnavian soal usulannya mengembalikan proses pemilihan kepala daerah oleh DPRD, sudah pernah bergulir pada Sidang Paripurna DPR RI, 24 September 2014 silam. 

    Pada 2014 lalu, DPR disebut pernah menyepakati wacana Kepala Daerah dipilih dari DPRD. Namun sayangnya hal tersebut dibatalkan lewat Perppu yang diterbitkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

    “Adanya usulan tersebut konon didasari karena alasan biaya yang mahal, potensi konflik yang diakibatkan karena pemilukada langsung yang dianggap tidak menjamin munculnya kepala daerah yang baik,” tulis Sri Nuryati dalam jurnal ilmiahnya berjudul ‘Intervensi Penyelenggaraan Pemilukada: Regulasi, Sumberdaya dan Eksekusi’, pada 2015 silam.

    Hal itu juga ditunjang dengan, data Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia, sejak tahun 2013. Di mana terdapat 954 pasangan kepala daerah baik di provinsi maupun kabupaten/kota yang terpilih, namun kemudian terjerat permasalahan hukum. Hal inilah yang menjadi dasar Kemendagri untuk menata ulang mekanisme pemilukada langsung, pada saat itu.

    Berbicara mengenai pilkada asimetris, juga bukan hal baru di Indonesia, sebab telah ada beberapa daerah yang menggunakan mekanisme tersebut dalam memilih kepala daerahnya. Setidaknya, ada tiga daerah yang menerapkan sistem pilkada berbeda dibandingkan daerah lain, yakni DKI Jakarta, Yogyakarta dan Aceh.

    Perbedaan sistem pilkada langsung dan asimetris bisa muncul dikarenakan suatu daerah memiliki karakteristik tertentu seperti kekhususan dalam aspek administrasi, budaya ataupun aspek strategis lainnya. Pengamat politik Siti Zuhro menjelaskan, secara umum pilkada asimetris merupakan proses pemilihan kepala daerah secara langsung dan diatur oleh daerah secara mandiri. Sehingga berbeda dengan pilkada di daerah lain. 

    “Pilkada asimetris itu artinya mengacu pada daerah yang bisa melakukan pilkada langsung ada yang melalui DPRD dengan berbagai persyaratan baru kan gitu,” Kata Zuhro saat dihubungi VOI, Rabu, 20 November.

    Menurut Zuhro pilkada asimetris itu tidak bisa dimaknai bahwa dengan itu pilkada bisa lebih berkualitas. Menurutnya hal itu lebih kepada otonomi daerah saja. “Khusus di Papua, Papua Barat, khusus di Aceh, khusus DKI Jakarta, ada istimewa di Yogyakarta. Itu disentralisasi asimetris,” jelasnya. 

    Zuhro menilai pilkada asimetris seperti madu dan racun. Bisa menjadi positif apabila edukasi pencerahan politik masyarakat cukup. Sehingga masyarakat bisa lebih banyak berperan aktif. “Tidak efektif hanya miliknya elit. Accuntable juga bisa dipertanggungjawabkan. Seharusnya seperti itu,” kata Zuhro.

    Sedangkan sebaliknya, bisa menjadi buruk ketika nalar-nalar politik masyarakat belum terbangun. “Sehingga yang terjadi adalah adanya vote buying (politik uang) bukan partisipasi aktif,” pungkasnya. 

    Hal senada juga diutarakan ahli hukum tata negara, Denny Indrayana yang mengatakan bila pilkada langsung, tidak langsung atau asimetris hanyalah pilihan dari sistem pemilihan kepala daerah yang disediakan oleh undang-undang. 

    “Memang kalau kita bicara pilkada, itu langsung atau tidak langsung secara UUD memungkinkan. Bahasa UUD-nya ‘kan dipilih secara demokratis. Jadi, itu pilihan politik hukum pembuat UU,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Kamis, 21 November.

    Dirinya menambahkan, hal yang perlu digaris bawahi mengenai sistem pemlihan kepala daerah adalah prinsip jujur dan adil (Jurdil) serta prosesnya tanpa campur tangan politik uang, sehingga tidak ada praktik koruptif. “Baik pilkada langsung atau enggak langsung itu potensi politik uang ada. Nah, bagaimanakah kita meminimalkan. Ke mana arahnya? Ya, kita serahkan kepada pembuat UU.”

    Menteri Dalam Negeri memberikan sambutan dalam acara #RakornasPusatDanForkopimda2019#SinergiIndonesiaMaju#5PrioritasPembangunan#LimaVisiIndonesiaMaju#Kemendagri#Infokemendagri#BersamaIndonesiaMaju pic.twitter.com/LulQgcgD1m

    — Kementerian Dalam Negeri (@kemendagri) November 13, 2019

    Praktik Pilkada Asimetris

    Model pemilihan kepala daerah dengan mengunakan sistem asimetris, sejatinya bukanlah hal baru di Indonesia. Misalnya DKI Jakarta yang tidak memilih wali kotanya, sedangkan Yogyakarta tidak memilih gubernur, dan kota Aceh dengan keberadaan partai politik lokal.

    – DKI Jakarta

    Secara umum pelaksanaan pilkada di DKI Jakarta berbeda dari provinsi lain, kota administratif yang ada di Jakarta tidak melakukan pilkada. Satu-satunya pilkada yang diselenggarakan di Jakarta hanyalah pemilihan gubernur. 

    Keistimewaan Jakarta diatur di dalam Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintahan Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai Ibukota Negara Kesatuan Republik Indonesia. Sesuai Pasal 10 UU tersebut, dalam menjalankan pemerintahan, gubernur dibantu wakil gubernur yang dipilih secara langsung melalui pemilihan umum kepala daerah dan wakil kepala daerah. 

    Adapun mekanisme penunjukkan walikota diatur di dalam Pasal 19 UU Nomor 29 Tahun 2007 Tentang Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta. Jabatan itu dapat diisi pegawai negeri sipil yang diangkat gubernur atas pertimbangan DPRD. 

    – Aceh

    Pelaksanaan pilkada di Aceh, juga berbeda dengan mekanisme pemilihan di daerah lain. Hal ini dikarenakan Provinsi Aceh berhak memiliki partai politik lokal, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintah Aceh. 

    Keberadaan parpol lokal ini, tidak terlepas dari kesepakatan yang dibangun antara Pemerintah Indonesia dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Helsinki, Finflandia, pada 15 Agustus 2005. Pada pelaksanaan Pemilu 2019 lalu, tercatat ada empat partai lokal Aceh yang ikut di dalam kontestasi. Mereka adalah Partai Aceh, Partai Sira, Partai Daerah Aceh dan Partai Nanggroe Aceh. 

    – Yogyakarta

    Daerah istimewa Yogyakarta, bisa dibilang merupakan kebalikan dari mekanisme pilkada di DKI Jakarta. Sebab Yogyakarta masih melangsungkan pilkada langsung untuk posisi bupati dan walikota. Namun tidak ada proses pemilihan gubernur.

    Hal ini dikarenakan, posisi gubernur dan wakil gubernur telah diatur secara tegas dalam UU Nomor 13 Tahun 2012 tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, yang menyebutkan bahwa DIY memiliki bentuk dan susunan pemerintah yang bersifat istimewa. Sehingga jabatan gubernur dan wakil gubernur, harus dipegang oleh seorang Sultan Hamengku Buwono dan Adipati Paku Alam.

  • PMI Gelar Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh, JK Kenang Proses Penanganan

    PMI Gelar Peringatan 20 Tahun Tsunami Aceh, JK Kenang Proses Penanganan

    Jakarta

    Palang Merah Indonesia (PMI) menggelar peringatan 20 tahun bencana alam tsunami Aceh. Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla (JK), menyebut sempat ada kendala keamanan dalam melakukan penanganan bencana tersebut karena adanya konflik di Aceh.

    Awalnya, JK bercerita kejadian tsunami di Aceh saat itu tidak bisa diketahui tanda-tandanya. Hingga akhirnya, kejadian itu merenggut sekitar 200 ribu nyawa masyarakat.

    “Peristiwa itu tentu merupakan suatu bencana yang terbesar dalam sejarah Indonesia, bencana alam. Karena seperti kita ketahui juga, korban keseluruhan sekitar 200 ribu manusia tewas atau meninggal akibat tsunami itu,” ungkap JK saat memberi sambutan melalui video yang ditayangkan saat acara peringatan berlangsung di Pusdiklat PMI, Jakarta Timur, Kamis (23/1/2025).

    JK menjelaskan saat itu dirinya pun baru sebulan menjabat sebagai Wakil Presiden (Wapres) dan juga selaku Kepala Badan Koordinasi Nasional Penanggulangan Bencana dan Penanganan Pengungsi (Bakornas PBP). Dia mengaku pada saat Tsunami terjadi belum menerima kejelasan soal pemberitaan yang ada karena terkendala putusnya komunikasi di Aceh.

    JK pun meminta Sofyan Djalil sebagai Menteri ATR/BPN saat itu untuk terbang lebih dulu ke Aceh guna mendapatkan informasi yang pasti. Hasilnya, JK mendapat kabar jumlah korban tewas akibat tsunami yang terjadi mencapai 200 ribu orang.

    Singkat cerita, JK mengatakan saat kejadian tsunami, situasi keamanan di Aceh juga sedang panas. Sebab saat itu masih terjadi konflik yang melibatkan kelompok GAM (Gerakan Aceh Merdeka).

    “Namun ada suatu kendala yaitu kendala keamanan. Waktu itu konflik di Aceh masih berlangsung. Karena itu, setelah bersama-sama, saya usahakan konflik ini dapat mencapai kedamaian dalam waktu 6 bulan. Karena tanggap darurat kita juga diberikan 6 bulan. Sehingga secara bersama-sama bisa ketemu, akhirnya 6 bulan itu ada kedamaian,” sebut JK.

    Dia menjelaskan setelah adanya kesepakatan perdamaian, penanganan terhadap bencana tsunami Aceh pun dapat cepat dilakukan. Dia lantas menekankan bahwa penyelesaian terhadap dua persoalan secara bersama-sama ini pun menjadi pembelajaran ke depan.

    “Nah ini adalah pembelajaran terhadap masa-masa lalu, bagaimana melalui permasalahan yang besar pada saat yang kesamaan, terjadi konflik, bagaimana menyelesaikannya, sehingga penyelesaian tsunami pada waktu itu sudah dianggap terbaik di dunia, dari bencana sebesar itu,” sambungnya.

    Selain pembelajaran penyelesaian konflik dari kejadian tsunami Aceh, JK juga menerangkan dari momentum ini terbentuk pula Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB). Dia mengatakan BNPB lahir karena pemerintah merasa perlu adanya badan khusus yang fokus menangani bencana besar layaknya tsunami.

    “Setelah bencana itu kita sudah memikirkan, bahwa perlu ada sebuah badan yang tetap untuk mengikuti atau menyelesaikan masalah-masalah dan bencana di Tanah Air. Maka itu didirikanlah BNPB untuk penyelesaian bencana yang beroperasi. Itu pembelajaran yang diambil dari tsunami itu, bahwa tsunami itu kita tidak siap bekerja sekian besar, hanya bersifat koordinatif,” imbuhnya.

    (lir/lir)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 10 Contoh Konflik Sosial di Indonesia, Ada yang Sebabkan Ribuan Korban Jiwa

    10 Contoh Konflik Sosial di Indonesia, Ada yang Sebabkan Ribuan Korban Jiwa

    loading…

    Kerusuhan Mei 1998 menyebabkan sekitar 1.217 orang meninggal dunia, 85 orang diperkosa, dan 70.000 orang memutuskan mengungsi dari ibu kota. FOTO/DOK.RCTI

    JAKARTA – Sepuluh contoh konflik sosial di Indonesia berikut ini adalah gambaran dari cukup banyaknya gesekan yang terjadi di masyarakat. Parahnya ada beberapa konflik yang sebabkan ratusan hingga ribuan korban jiwa.

    Indonesia merupakan negara dengan suku bangsa yang beragam. Keragaman tersebut diwarnai dengan kuantitas masyarakat heterogen Indonesia, yang hidup tersebar di seluruh penjuru wilayah mulai dari perdesaan sampai perkotaan.

    Beberapa faktor tersebut semuanya berpotensi menjadi penyebab terjadinya konflik sosial. Meski pemerintah sudah berusaha sedemikian rupa untuk meminimalisir konflik, tetap ada beberapa faktor yang membuat kemunculan konflik tidak dapat terbendung.

    Contoh konflik sosial di Indonesia sendiri sangatlah banyak, dari mulai yang kecil hingga besar. Konflik yang besar inilah yang biasanya akan menimbulkan banyak kekacauan dan korban jiwa.

    10 Contoh Konflik Sosial di Indonesia

    1. Konflik Sampit (2001)

    Konflik yang terjadi di Sampit, Kalimantan Tengah ini terjadi akibat ketegangan antara penduduk asli (Dayak) dan pendatang (Madura). Masalah dimulai dari persaingan dalam memperebutkan sumber daya ekonomi dan lahan.

    Pendatang Madura dianggap mengambil pekerjaan dan lahan yang seharusnya menjadi hak penduduk asli. Dari konflik ini tercatat ada lebih dari 400 orang meninggal dunia dan 108.000 memutuskan untuk mengungsi.

    2. Kerusuhan Ambon (1999-2002)

    Kerusuhan yang terjadi di Ambon, Maluku ini bermula dari perselisihan kecil yang berkembang menjadi konflik bernuansa agama. Isu agama digunakan oleh pihak tertentu untuk memecah belah masyarakat.

    Dampak dari konflik sosial ini menyebabkan sekitar 9.000 orang meninggal dunia. Terdapat juga 70.000 warga yang memilih untuk mengungsi.

    3. Konflik Poso (1998-2007)

    Konflik sosial berlatar belakang agama juga pernah terjadi di Poso, Sulawesi Tengah. Konflik ini berawal dari pertikaian politik lokal yang kemudian berkembang menjadi konflik agama.

    Kesenjangan sosial dan ketidakadilan juga memperburuk situasi. Dalam kejadian ini dilaporkan sebanyak 577 korban tewas dan 384 orang lainnya terluka.

    4. Konflik Aceh (1976-2005)

    Konflik ini terjadi setelah Gerakan Aceh Merdeka (GAM) menuntut kemerdekaan Aceh karena merasa daerahnya tidak mendapatkan bagian yang adil dari hasil sumber daya alam, terutama gas alam.

    Sempat terjadi percekcokan antara masyarakat dan pihak militer demi mempertahankan ideologi setempat. Konflik ini baru bisa didamaikan melalui Perjanjian Helsinki pada 2005.

    5. Kerusuhan Mei 1998

    Kerusuhan terjadi saat Indonesia mengalami krisis ekonomi yang parah. Etnis Tionghoa menjadi sasaran karena dianggap menguasai perekonomian.

    Akibatnya, sekitar 1.217 orang meninggal dunia, 85 orang diperkosa dan 70.000 orang memutuskan mengungsi dari ibu kota.

    6. Konflik Papua

    Konflik sosial yang terjadi di Papua ini bisa dibilang jadi yang paling panjang. Kelompok separatis di Papua menuntut kemerdekaan karena merasa tidak mendapatkan kesejahteraan yang layak dari pemerintah pusat.

  • 4 Penyamaran Kopassus Paling Melegenda, Jadi Sopir hingga Kuli Pasar

    4 Penyamaran Kopassus Paling Melegenda, Jadi Sopir hingga Kuli Pasar

    loading…

    Jenderal Kopassus Letjen TNI (Purn) Sutiyoso bertemu dengan Panglima Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Din Minimi dan pasukannya. Foto/Ist

    JAKARTA – Terdapat sejumlah kisah penyamaran Kopassus yang paling melegenda. Di antaranya dilakukan dengan menyamar sebagai sopir, pedagang, mahasiswa hingga kuli pasar.

    Penyamaran merupakan salah satu keterampilan yang penting dikuasai oleh para prajurit, terutama yang bertugas dalam pasukan elit seperti Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Penyamaran ini bisa menjadi bagian strategi dalam menyelesaikan misi yang diberikan.

    Penyamaran anggota Kopassus dapat dilakukan dengan cara menyembunyikan identitas atau berpura-pura tampil sebagai orang lain. Tujuannya beragam, seperti menggali informasi atau menyusup ke wilayah musuh.

    Meski begitu, misi penyamaran semacam ini memiliki risiko sangat tinggi. Sebab, jika ketahuan nyawa merek bisa menjadi taruhannya. Berikut ini beberapa kisah penyamaran Kopassus yang paling melegenda.

    Penyamaran Kopassus Paling Melegenda

    1. Kisah Penyamaran Kopassus Jadi Sopir

    Kisah penyamaran ini dilakukan langsung oleh Letjen TNI (Purn) Sutiyoso. Dalam bukunya yang berjudul “Sutiyoso The Field General, Totalitas Prajurit Para Komando”, diceritakan Sutiyoso yang waktu itu masih berpangkat mayor mendapat tugas berat untuk menangkap petinggi Gerakan Aceh Merdeka (GAM) Hasan Tiro pada pertengahan 1970-an.

    Awalnya, Sutiyoso sebenarnya tidak masuk dalam daftar pasukan yang diberangkatkan ke Aceh. Namun, menjelang tengah malam, dia mendapat perintah menggantikan Mayor Yani Mulyadi untuk tugas operasi ke Aceh.

    Meski kaget, Sutiyoso tetap berangkat. Bersama pasukannya, dia kemudian melakukan Operasi Sandi Yudha dengan sandi Nanggala 27.

    Sempat frustrasi karena tidak dapat mengetahui keberadaan Hasan Tiro Cs, Sutiyoso akhirnya mendapat informasi jika juru masak Hasan Tiro kerap mengambil beras di sebuah rumah dekat hutan.

    Juru masak itu kemudian ditangkap dan diinterogasi. Dari situ, didapat informasi penting terkait keberadaan Hasan Tiro Cs. Namun, ketika hendak melakukan penyergapan, Hasan Tiro berhasil melarikan diri.

  • Letusan Gunung Ibu Capai 4.000 Meter Pagi Tadi, Disertai Dentuman dan Gemuruh
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        15 Januari 2025

    Letusan Gunung Ibu Capai 4.000 Meter Pagi Tadi, Disertai Dentuman dan Gemuruh Regional 15 Januari 2025

    Letusan Gunung Ibu Capai 4.000 Meter Pagi Tadi, Disertai Dentuman dan Gemuruh
    Tim Redaksi
    HALMAHERA BARAT, KOMPAS.com

    Gunung Ibu
    yang terletak di Kabupaten
    Halmahera Barat
    , Maluku Utara, mengalami
    erupsi
    pada Rabu (15/1/2025) sekitar pukul 07.11 WIT.
    Letusan ini disertai suara dentuman dan gemuruh yang cukup mengkhawatirkan.
    Pos Pengamatan Gunung Api Ibu mencatat tinggi kolom abu yang teramati mencapai 4.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.325 meter di atas permukaan laut.
    Kolom abu yang terlihat berwarna kelabu dengan intensitas tebal ini condong ke arah barat dan barat laut.
    Richard Chaniago
    , petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ibu di Desa Gam Ici, Kecamatan Ibu, melaporkan bahwa saat erupsi terjadi, suara dentuman dan gemuruh terdengar cukup besar.

    Erupsi
    ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi ± 2 menit 11 detik. Terdengar suara dentuman disertai gemuruh sampai ke pos PGA Ibu,” ujarnya.
    Meskipun aktivitas vulkanik Gunung Ibu terpantau meningkat, status gunung ini masih berada pada level III atau Siaga.
    Richard mengimbau masyarakat yang tinggal di sekitar Gunung Ibu serta pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 4,5 km dari puncak gunung dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah di bagian utara.
    Ia juga menekankan pentingnya tindakan pencegahan bagi masyarakat yang beraktivitas di luar rumah saat terjadi hujan abu.
    “Disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata),” tambahnya.
    Richard mengingatkan seluruh pihak untuk menjaga kondusivitas di masyarakat dengan tidak menyebarkan informasi yang tidak benar atau hoaks, serta tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
    “Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah,” imbaunya.
    Ia juga menambahkan bahwa Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat perlu berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas Gunung Ibu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Ibu, Semeru dan Dempo Meletus Hari Ini

    Gunung Ibu, Semeru dan Dempo Meletus Hari Ini

    Bisnis.com, JAKARTA – PVMBG melaporkan tiga gunung di Indonesia erupsi atau meletus hari ini yakni gunung Ibu, gunung Semeru dan gunung Dempo.

    Dilansir dari laman magma esdm, disebutkan jika gunung tersebut mulai erupsi sejak dinihari tadi, bahkan sejak kemarin.

    Berikut aktivitas erupsi ketiga gunung tersebut

    1. Gunung Ibu

    Perbesar

    Terjadi erupsi G. Ibu pada hari Minggu, 12 Januari 2025, pukul 09:09 WIT. Tinggi kolom letusan teramati ± 2000 m di atas puncak (± 3325 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 76 detik.

    Rekomendasi
    1. Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4.5 km dan perluasan sektoral berjarak 6 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.
    2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).
    3. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.
    4. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Ibu.

    2. Gunung Semeru

    Perbesar

    Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 12 Januari 2025, pukul 08:40 WIB. Tinggi kolom erupsi tidak teramati. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 20 mm dan durasi 101 detik.

    Rekomendasi
    1. Tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 8 km dari puncak (pusat erupsi). Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 km dari puncak.
    2. Tidak beraktivitas dalam radius 3 Km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar).
    3. Mewaspadai potensi awan panas guguran (APG), guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

    3. Gunung Dempo

    Perbesar

    Terjadi erupsi G. Dempo pada hari Minggu, 12 Januari 2025, pukul 06:05 WIB. Tinggi kolom letusan teramati ± 20 m di atas puncak (± 3193 m di atas permukaan laut). Kolom abu teramati berwarna putih dengan intensitas tipis ke arah utara. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 25 mm dan durasi 24 detik.

    Rekomendasi
    Agar masyarakat, pengunjung/wisatawan tidak mendekati dan bermalam (camping) di pusat aktivitas kawah Marapi – G. Dempo dalam radius 1 km, serta arah bukaan kawah sejauh 2 km ke sektor utara, mengingat kawah sebagai pusat letusan dan gas-gas vulkanik yang dapat membahayakan bagi kehidupan.

  • Pasangan gubernur Aceh terpilih undang investor ciptakan lapangan kerja

    Pasangan gubernur Aceh terpilih undang investor ciptakan lapangan kerja

    Sumber foto: Hamdani/elshinta.com

    Pasangan gubernur Aceh terpilih undang investor ciptakan lapangan kerja
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 07 Januari 2025 – 15:35 WIB

    Elshinta.com – Majelis Ulama Nanggro Aceh menghadiri acara syukuran dan doa bersama pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih H.Muzakir Manaf dan Fadhlullah (Dek Fat) di Komplek Makam Kesultanan Malikussaleh Sumudera Pasai di Gampong Beuringen Kecamatan Samudera Aceh Utara,” Selasa 07 Januari 2025.

    Acara tersebut dihadir Forkopimda Aceh Utara para eks Kombatan Gam, Tokoh Masyarakat, simpatisan dan kader Partai Aceh. 

    Kegiatan diawali  dengan pembacaan  ayat suci Alquran Nulqarim lalu dulakukan peusijuk (tepung tawar) pasangan Gubernur Aceh dan Bupati serta Wakil Bupati Oleh paran Ulama . 

    Ketua DPRK Aceh Utara Arafat Ali dalam sambutannya mengatakan, pihak nya mengajak seluruh elemen untuk mendukung sepenuhnya kepada Gubernur terpilih yaitu Muzakir Manaf dan Dek fat dalam membangun Aceh kedepan buntu  mengembalikan marwah Aceh seperti sedia kala,” paparnya.

    “Kita sangat mengapresiasi seluruh masyarakat aceh telah menyukseskan pemilihan kepala daerah secara demokrasi dan damai hingga sukses nya bapak Ismail A.Jalil (Ayahwa) bersama Wakil bupati Tarmizi (Panyang) menjadi pemimpin orang nomor 1 di Aceh Utara dan Mualem Dekfad kita antar untul memimpin aceh priode 2025 sampai 2030 mendatang,” ucapnya. 

    Sementara itu Gubernur  Aceh terpilih H. Muzakir Manaf dalam sabutannya mengatakan, ada sejumlah aitem perencanaan pembangunan di Aceh salah satunya pemgunan Masjid termegah dikawasan Makam Kesultanan  Malikussaleh sebagai ikon Aceh Utara,” katanya. 

    “Insya Allah perencanaan kita dalam waktu dekat kita telah sepakat mendatangkan inpestor untuk membangun sebuah pabrik rokok dilahan yang telah kita sediakan yaitu dijalan elak wilayah Kota Lhokseumawe,” jelasnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Hamdani.

    Kata Muzakkir Manaf,dengan ada nya perusahaan pabrik rokok berpperasi maka  lapangam kerja untuk angka  pengangguran di Aceh  semakin menurun   dan teratasi secara berkala,” tutup Mualem. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Gunung Ibu Halmahera Barat 2 Kali Erupsi Selasa Pagi, Kolom Abu Capai 3.000 Meter – Halaman all

    Gunung Ibu Halmahera Barat 2 Kali Erupsi Selasa Pagi, Kolom Abu Capai 3.000 Meter – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, Halmahera Barat – Gunung Api Ibu di Halmahera Barat kembali mengalami erupsi pada Selasa, 7 Januari 2024.

    Erupsi ini terjadi dalam dua kali kejadian berturut-turut dengan interval waktu hanya 4 menit.

    Erupsi pertama terjadi pada pukul 11.12 WIT, melontarkan kolom abu vulkanik setinggi 3.000 meter di atas puncak gunung, yang memiliki ketinggian 4.325 meter di atas permukaan laut.

    Menurut laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 28 mm dan durasi 2 menit 1 detik.

    Erupsi susulan terjadi tepatnya pada pukul 11.16 WIT, dengan tinggi kolom abu mencapai 2.000 meter di atas puncak atau 3.325 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu yang teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas sedang hingga tebal, condong ke arah barat laut.

    Status Gunung dan Imbauan

    Saat ini, status Gunung Ibu berada pada Level III atau siaga.

    Masyarakat dan pengunjung diimbau untuk tidak beraktivitas dalam radius 4 km dari puncak gunung, serta memperhatikan perluasan sektor berjarak 5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara.

    “Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut, dan mata,” ungkap pihak PVMBG.

    Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat terus berkoordinasi dengan PVMBG dan Pos Pengamatan Gunung Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi terkini mengenai aktivitas gunung.

    Masyarakat dan instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas dan rekomendasi melalui aplikasi Android Magma Indonesia, serta website resmi PVMBG di www.vsiesdm.go.id dan https://magma.esdm.go.id.

    Diharapkan masyarakat tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang tidak jelas sumbernya, serta menjaga kondusivitas di lingkungan sekitar.

    (TribunTernate.com/Faisal Amin)

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Gunung Ibu dan Lewotobi Laki-Laki Erupsi di Hari yang Sama, Ini Penjelasan Badan Geologi

    Gunung Ibu dan Lewotobi Laki-Laki Erupsi di Hari yang Sama, Ini Penjelasan Badan Geologi

    PVMBG, Badan Geologi, telah mengeluarkan rekomendasi untuk masyarakat sehubungan dengan erupsi yang terjadi di dua gunung api itu. Berikut isi rekomendasi tersebut: 

    Rekomendasi Erupsi Gunung Ibu

    1. Masyarakat di sekitar G. Ibu dan pengunjung/wisatawan agar tidak beraktivitas di dalam radius 4 km dan perluasan sektoral berjarak 5.5 km ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif G. Ibu.

    2. Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

    3. Seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat agar selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

    4. Pemerintah Kabupaten Halmahera Barat agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Ibu di Gam Ici untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Ibu.

    5. Masyarakat, instansi pemerintah, maupun instansi terkait lainnya dapat memantau perkembangan aktivitas maupun rekomendasi G. Ibu melalui aplikasi android Magma Indonesia, website Magma Indonesia (www.vsi.esdm.go.id atau https://magma.esdm.go.id), dan media sosial PVMBG (facebook, twitter, dan instagram).

    Rekomendasi Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki 

    1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 5 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya – Utara – Timur Laut sejauh 6 Km.

    2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.

    3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokengjaya, Boru, Nawakote.

    4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.

    5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung. 

    6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki. Untuk informasi lebih jelas dapat mengubungi Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki atau mengubungi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Badan Geologi, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada nomor telepon 022-7272606.

  • Kata-kata Bijak Ilyas Abdurahman Sebelum Tewas Ditembak Oknum Anggota TNI AL – Halaman all

    Kata-kata Bijak Ilyas Abdurahman Sebelum Tewas Ditembak Oknum Anggota TNI AL – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Ilyas Abdurahman bos rental mobil tewas ditembak oknum anggota TNI AL.

    Pemilik rental mobil di kawasan Taman Raya Rajeg, Kabupaten Tangerang, ini tewas saat bersama kerabatnya mengejar pelaku yang membawa kabur mobil rentalnya.

    Agam Muhammad Nasrudin (26) putra sulung almarhum bercerita soal kesederhanaan ayahnya.

    Agam mengatakan ayahnya pernah berpesan agar menyeimbangkan dalam dunia dan akhirat. 

    “Gam kamu itu jangan kejar dunia terus. Kita ini ada akhiratnya,” kata Agam ceritakan pesan ayahnya Ilyas Abdurahman kepada Tribunnews.com,  Sabtu (4/1/2025). 

    Agam mengatakan ayahnya yang pengusaha rental mobil ingin dirinya seimbang dalam mengejar dunia dan akhirat. 

    “Kalau bisa kita seimbangkan itu. Kita kejar akhirat dunia pasti akan ikut,” tuturnya. 

    Kemudian diungkapkan Agam, ayahnya mengibaratkan kehidupan dunia ibarat menanam padi. 

    “Kita tanam padi, rumput tumbuh. Kita tanam rumput padi tidak akan tumbuh,” ucapnya. 

    Ingin Naik Haji

    Ditemui di rumahnya Taman Raya Rajeg Blok i5 No. 14 Kabupaten Tangerang, mata Agam berkaca-kaca ceritakan mimpi ayahnya di tahun ini. 

    Rizky menuturkan ayahnya tahun ini ingin melaksanakan Haji Furoda. 

    “Alhamdulillah untuk keinginan ayah saya, memang dari ia merantau dari Aceh, sudah terkabul semua. Alhamdulillah saya ikut senang juga,” kata Rizky.

    Mata Rizky lalu terlihat berkaca-kaca menahan air matanya menetes. 

    “Tapi ada pesan ayah saya, dia ingin tahun ini mau haji, Haji Furoda,” terangnya. 

    Ia menuturkan sang ayah takut tak punya waktu lagi untuk bisa melaksanakan ibadah haji. 

    “Itu ayah saya bilang, ‘ayah takut nggak ada waktu lagi, ayah pengen naik haji.’ Itu pesan terakhir ayah saya,” ungkapnya. 

    Diungkapkannya pada pergantian tahun usahanya milik keluarganya sedang ramai-ramainya. 

    Ayahnya mengirimkan video gembira karena capaian tersebut. 

    “Terakhir ayah saya memvideokan pada saat tahun baru, libur nasional. Waktu orang liburan, ayah saya senang sekali mobilnya, mobil rentalnya jalan semua,” ungkapnya. 

    Tapi kata Rizky itu menjadi video terakhir yang dikirimkan ayahnya untuknya. 

    “Ayah saya videokan dan mengucapkan selamat tahun baru dan semangat tahun baru semoga makin sukses dan maju. Tapi ternyata itu video terakhir ayah saya,” tuturnya. 

    Memulai Usaha dari Nol

    Menurut Agam, sang ayah memulai bisnis rental mobil dari nol.

    “Bapak memulai usaha rental mobil ini benar-benar dari nol. Awalnya, beliau hanya menyewakan satu mobil Mazda sedan, lalu bertambah dengan Xenia hingga akhirnya berkembang menjadi ratusan unit kendaraan,” ujar Agam.

    Perjalanan Ilyas dimulai dari Aceh ke Jakarta.

    Dia merantau dengan bekal seadanya yaitu hanya empat potong pakaian.

    Di ibu kota, berbagai pekerjaan pernah dilakukannya.

    Mulai dari menjadi sales obat keliling dengan kendaraan umum hingga membuka usaha percetakan.

    “Luar biasa perjuangan beliau. Dari awal merintis hingga sekarang usaha rental ini memiliki ratusan unit mobil dan motor,” tambah Agam.

    Seiring keberhasilan bisnisnya, Ilyas berhasil mewujudkan mimpinya memiliki aset keluarga berupa sawah yang luas di kampung halamannya, Aceh.

    Sawah itu menjadi salah satu impian besar Ilyas yang terwujud pada tahun lalu.

    “Di mata saya, Bapak sangat membanggakan. Beliau pekerja keras dan selalu memikirkan keluarga,” ujar Agam penuh haru.

    Putra kedua Ilyas, Rizky Agam Syahputra (24), turut mengenang mimpi terakhir sang ayah.

    Dalam wawancara di rumah keluarga, Rizky menyebut bahwa ayahnya memiliki impian besar untuk menunaikan ibadah Haji Furoda pada tahun ini.

    Rizky juga mengenang momen terakhir yang ia terima dari sang ayah berupa sebuah video.

    Video itu dikirim pada malam pergantian tahun dan menunjukkan kebahagiaan Ilyas karena semua kendaraan rentalnya disewa selama musim liburan.

    “Ayah saya sangat senang karena saat liburan tahun baru, semua mobil rental jalan. Beliau bahkan sempat mengucapkan selamat tahun baru dan berharap tahun ini semakin sukses. Tapi, itu ternyata video terakhir dari beliau,” kata Rizky penuh emosi.

    Sayangnya, perjalanan hidup Ilyas berakhir tragis.

    Kamis, 2 Januari 2025, Ilyas menjadi korban penembakan di Rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Desa Pabuaran, Kecamatan Jayanti, Kabupaten Tangerang.

    Peristiwa yang terjadi dini hari itu merenggut nyawanya.

    Penembakan tersebut melibatkan anggota TNI.

    Sumber: (Tribunnews.com/Rahmat/Has)(Kompas.com)