Organisasi: Gaikindo

  • 27 Merek Mobil Ikut GJAW 2024: Ford Comeback, Ada Zeekr-Aletra

    27 Merek Mobil Ikut GJAW 2024: Ford Comeback, Ada Zeekr-Aletra

    Jakarta

    Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 diselenggarakan pada 22 November hingga 1 Desember, di ICE-BSD City, Tangerang. Ada sekitar 27 merek mobil yang ikut pameran ini, beberapa merek baru yang bakal hadir di pameran ini adalah Zeekr, Aletra, dan Ford.

    “Di penutup akhir tahun kami adakan Gaikindo Jakarta Auto Week, kali ini Mandiri Utama Finance GJAW. Karena akhir tahun kita ingin menggencarkan penjualan otomotif Indonesia. Harapannya para peserta bisa memberi special promotion atau diskon di pameran ini, agar meningkatkan penjualan otomotif Indonesia,” kata Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Yohannes Nangoi di Jakarta, Kamis (7/11/2024).

    GJAW 2024 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Lonjakan peserta GJAW kali ini cukup drastis, ada sekitar 27 merek mobil 12 sepeda motor dan total 80 brand ikut masuk industri pendukung. Nangoi berharap pameran yang lokasinya sama dengan pameran GIIAS ini bisa dibanjiri para peserta dan promosi dari APM masing-masing, sehingga industri otomotif bisa terkoreksi cukup baik akhir tahun.

    Sementara itu Ketua III Gaikindo, sekaligus Ketua Penyelenggara Pameran Gaikindo Rizwan Alamsyah mengatakan, pameran Mandiri Utama Finance GJAW 2024 bakal ada sejumlah perbaikan.

    “Karena akan lebih fokus dalam penjualan, kami bersama dengan Mandiri Auto Finance, supaya bisa secara masif mendukung penjualan di GJAW 2024 ini. Kami juga sudah merubah acaranya di kuartal 4 tahun ini karena kami anggap pas untuk melakukan penjualan akhir tahun,” bilang Rizwan dalam kesempatan yang sama.

    GJAW 2024 Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    GJAW kali ini begitu besar, ada kenaikan 42 persen dari jumlah peserta, dari 19 merek sekarang sudah 27 merek. Totalnya yang ikut 85 peserta, ini berarti ada kenaikan 32 persen.

    “Tempatnya pun kami sudah pindahkan ke ICE BSD City. Enam hall. Kami harapkan bahwa GJAW tahun ini akan lebih meriah lagi dan lebih sukses apalagi kami didukung oleh Mandiri Auto Finance,” terang Rizwan.

    Selain itu, ada merek-merek baru yang berpartisipasi dalam GJAW 2024 kali ini, yakni dua merek asal China, Zeekr dan Aletra. “Dan juga yang menggembirakan, brand lama datang kembali, Ford ikut lagi,” ungkap Rizwan.

    (lua/dry)

  • Mobil Listrik Maxus Mifa 7 dan 9 Mendarat di Indonesia, Berapa Harganya?

    Mobil Listrik Maxus Mifa 7 dan 9 Mendarat di Indonesia, Berapa Harganya?

    Jakarta

    Maxus Mifa 7 dan 9 resmi mendarat di Indonesia, Kamis (7/11). Meski sudah dikenalkan, namun dua MPV listrik tersebut belum benar-benar diluncurkan. Lantas, berapa bocoran harganya?

    Yudhy Tan selaku Chief Operating Officer (COO) Maxus Indonesia mengatakan, Maxus Mifa 7 dan 9 secara resmi akan meluncur di pameran Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2024. Konsumen bisa melakukan pemesanan unit di acara tersebut.

    “Kedua mobil listrik ini akan meluncur secara resmi di GJAW 2024 akhir bulan ini. Tapi kami memberikan kesempatan ke teman-teman media sebagai pihak pertama yang melihat unitnya,” ujar Yudhy Tan saat pengenalan produk di Menteng, Jakarta Selatan, Kamis (7/11).

    Maxus Mifa 7 dan 9. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Ini merupakan kali pertama Maxus Mifa 7 menampakkan wajahnya di Indonesia. Sementara Maxus Mifa 9 sempat muncul di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2023. Namun, unit yang muncul di Indonesia hari ini merupakan model terbaru.

    Maxus Mifa 9 kemungkinan besar akan dibanderol Rp 1,1 miliar dengan status on the road Jakarta. Sedangkan Maxus Mifa 7 masih rahasia dan belum ada bocoran. Kedua kendaraan ramah lingkungan tersebut sama-sama berstatus impor utuh atau completely built up (CBU) dari China.

    “Tapi dalam waktu dekat kami berencana merakit lokal unitnya di pabrik Purwakarta, Jawa Barat,” kata Yudy.

    Maxus Mifa 7 dan 9. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Disitat dari laman resmi Maxus, Maxus Mifa 9 punya nilai keamanan ENCAP bintang lima. Kendaraan listrik tersebut menggunakan baterai 90 kWh dengan jarak tempuh 435 km dalam kondisi penuh. Sementara lama pengecasan dari 30 ke 80 persen hanya 30 menit dengan fitur fast charger.

    Teknologi yang tertanam di dalamnya cukup lengkap, misalnya seperti kursi captain seat dengan fitur pijat, pengecasan nirkabel, layar hiburan sentuh berukuran 12,3 inch, pengeras suara buatan JBL, driver assistance, tujuh airbags, kamera 360 dan masih banyak lagi.

    Sementara Maxus Mifa 7 diposisikan sebagai adik kandung Mifa 9. Kendaraan tersebut juga punya nilai keamanan ENCAP bintang lima. Baterainya sama dengan Mifa 9, yakni 90 kWh. Namun, ukurannya yang lebih mungil membuat jarak tempuh kendaraan lebih jauh, yakni 480 km!

    Mifa 7 juga menggunakan kursi model captain seat. Hanya saja, tak ada fitur pijat seperti kakak kandungnya. Meski demikian, hal tersebut tak mengurangi tingkat kenyamanannya.

    Kendaraan itu sudah dibekali panel instrumen yang dibuat terhubung dengan layar hiburan, punya delapan pengeras suara premium, driver assistance, kamera 360 dan masih banyak lagi.

    (sfn/rgr)

  • Harga Rp 180 Jutaan, Segini Pajak Tahunan Honda Brio Satya Tipe E M/T 2024

    Harga Rp 180 Jutaan, Segini Pajak Tahunan Honda Brio Satya Tipe E M/T 2024

    Jakarta

    Honda Brio Satya E M/T dijual seharga Rp 182,8 juta. Dengan harga segitu, segini besar pajak tahunan Honda Brio Satya E M/T.

    Honda Brio Satya ditawarkan dalam beberapa varian. Untuk opsi transmisi manual, tersedia pada varian S M/T dan E M/T. Sementara varian tertinggi ada pada Brio Satya E CVT. Brio Satya CVT itu juga menjadi mobil termahal di segmen LCGC (Low Cost Green Car).

    Harganya juga berbeda-beda tergantung dengan varian yang dipilih. Khusus untuk varian E M/T dibanderol Rp 182,8 juta. Dengan harga segitu, mungkin kamu penasaran berapa sih besar pajak tahunan Brio Satya E M/T?

    Pajak Tahunan Honda Brio Satya E M/T

    Dalam setahun, pemilik Honda Brio Satya E M/T ini harus mengeluarkan dana sekitar Rp 2,3 jutaan untuk membayar pajak tahunannya. Berikut ini rincian pajak tahunan Honda Brio Satya E M/T keluaran tahun 2024:

    PKB Pokok: Rp 2.240.400SWDKLLJ Pokok: Rp 143.000Total: Rp 2.383.400

    Perlu digarisbawahi pajak itu berlaku untuk Honda Brio Satya E M/T yang terdaftar di wilayah Jawa Barat kepemilikan pertama. Bisa jadi besar pajak tahunan berbeda tergantung wilayah kendaraan terdaftar.

    Bicara soal Brio Satya E M/T, varian ini berada di tengah-tengah antara S M/T dan E CVT. Bila mengacu pad data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), varian ini juga menjadi yang terfavorit kedua setelah Brio Satya E CVT.

    Spesifikasi Honda Brio Satya E M/T

    Soal spesifikasi, Honda Brio Satya E M/T mengusung mesin 1.2L i-VTEC yang bisa menyemburkan tenaga 90 PS pada 6.000 rpm dan torsi 110 Nm pada 4.800 rpm. Rasio kompresi mesinnya 10,1:1. Mesinnya dipasangkan dengan transmisi manual 5 percepatan.

    Dari sisi fitur, di bagian interior terdapat display audio berupa layar sentuh berukuran 7 inch yang sudah terintegrasi ke USB Port, AM/FM Radio, bluetooth, telepon, serta screen mirroring. Pengaturan AC juga sudah bisa dilakukan secara digital. Selain itu, bagasi belakang juga bisa dibuka secara elektrik. Kabinnya mengusung perpaduan warna hitam dan abu-abu.

    Beralih ke fitur, Honda menyematkan immobilizer, auto door lock by speed serta sistem alarm. Untuk fitur keselamatan, Honda Brio Satya E M/T ini juga sudah memiliki dual SRS airbag, side impact beam, hingga parking sensor.

    (dry/rgr)

  • Mobil Listrik Pertama Suzuki Pakai Baterai LFP, Segini Jarak Tempuhnya

    Mobil Listrik Pertama Suzuki Pakai Baterai LFP, Segini Jarak Tempuhnya

    Milan

    Suzuki Motor Corporation resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Suzuki e Vitara. Mobil listrik pertama Suzuki ini menggunakan baterai LFP atau lithium iron-phosphate.

    Suzuki meluncurkan e Vitara pertama kali di Eropa, tepatnya di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di Suzuki Motor Gujarat di India pada 2025. Mobil ini akan mulai dijual di berbagai negara, termasuk Eropa, India, dan Jepang, sekitar pertengahan tahun 2025.

    “e VITARA adalah BEV pertama kami, yang dikembangkan melalui uji coba berulang kali untuk menciptakan BEV yang mudah digunakan bagi pelanggan kami. Untuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon, kami akan menyediakan berbagai pilihan, termasuk BEV, kendaraan hybrid, dan kendaraan CNG, yang disesuaikan dengan wilayah tertentu. Peluncuran e VITARA merupakan tonggak penting dalam mencapai netralitas karbon. Setelah peluncuran e VITARA, kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation dikutip dari siaran persnya.

    Suzuki e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD memiliki total tenaga hingga 106 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Lalu untuk e Vitara 61 kWh 2WD tenaga maksimalnya mencapai 128 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Sedangkan versi 4WD menghasilkan total tenaga hingga 135 kW dengan torsi maksimal 300 Nm. Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    Menurut Suzuki, sistem penggerak BEV terdiri dari eAxle yang sangat efisien yang mengintegrasikan motor dan inverter. Mobil ini juga dilengkapi baterai lithium iron-phosphate yang dirancang demi keamanan dan keandalan.

    “Sistem ini menghasilkan akselerasi lincah yang menjadi ciri khas dari posisi diam dan akselerasi tajam saat menyalip dari kecepatan rendah ke tinggi,” sebut Suzuki.

    Suzuki e VITARA didasarkan pada model konsep “eVX,” yang sempat dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Juli 2024 lalu.

    Suzuki e Vitara mengandalkan sistem 4WD elektrik “ALLGRIP-e” yang tidak hanya memberikan kemampuan off-road tetapi juga performa yang bertenaga. ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki eVitara menggunakan platform “HEARTECT-e” yang baru dikembangkan khusus untukBEV. Platform ini memiliki struktur yang ringan, perlindungan tegangan tinggi, dan interior yang luas karena overhang yang pendek.

    Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    (rgr/dry)

  • Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pemicu Kabur Dana Asing hingga Angin Segar SUV 4×4

    Top 5 News Bisnisindonesia.id: Pemicu Kabur Dana Asing hingga Angin Segar SUV 4×4

    Bisnis.com, JAKARTA— Investor asing ramai-ramai menjual sahamnya sepanjang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memerintah Indonesia. Selama dua pekan, pasar saham mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing.

    Artikel bertajuk Sentimen Negatif yang Membuat Dana Asing Kabur menjadi salah satu berita pilihan editor BisnisIndonesia.id. Selain berita tersebut, sejumlah berita menarik lainnya turut tersaji dari meja redaksi BisnisIndonesia.id.

    Berikut ini sorotan utama Bisnisindonesia.id, Rabu (6/11/2024):

    1. Sentimen Negatif yang Membuat Dana Asing Kabur—Rupiah Melemah di Era Prabowo

    Investor asing ramai-ramai menjual sahamnya sepanjang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka memerintah Indonesia. Selama dua pekan, pasar saham mencatatkan nilai jual bersih atau net sell asing.

    Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat asing melakukan jual bersih sebesar Rp3,62 triliun sepanjang pekan pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Pekan selanjutnya Rp2,64 triliun.

    Meski terus-terusan terjadi net sell, pasar saham Indonesia masih mencatatkan nilai bersih pembelian atau net buy asing sebesar Rp38,25 triliun sepanjang tahun berjalan (year-to-date/YtD).

    Seiring dengan catatan net sell asing di pasar saham, indeks harga saham gabungan (IHSG) mencatatkan pelemahan setidaknya dalam dua pekan setelah Prabowo dilantik.

    2. Utang Komplek Tujuh BUMN Sakit

    Presiden Prabowo Subianto tak bisa santai di awal pemerintahaannya. Setidaknya ada satu masalah yang harus diselesaikan, yaitu penyehatan badan usaha milik negara atau BUMN.

    Dari total 47 BUMN, 7 sedang dalam keadaan merugi, yakni PT Krakatau Steel (Persero) Tbk. (KRAS), PT Bio Farma (Persero), PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA), PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT), Jiwasraya, Perumnas, dan PNRI.

    Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa pemerintah harus bekerja keras untuk membenahi tujuh BUMN tersebut. Hal ini bukan tanpa sebab. Masing-masing BUMN yang merugi itu memiliki kompleksitas masalah tersendiri.

    Krakatau Steel, misalnya, sudah melaksanakan restrukturisasi utang sejak 2019 tetapi pemulihan kinerjanya tersandung oleh insiden kebakaran yang mengganggu operasional secara keseluruhan.

    “Kami sedang mencari jalan, apakah dengan kondisi yang hari ini, setelah bekerja sama dengan POSCO, dengan menghasilkan Karakatau Steel yang positif, yang kebakar ini apa perlu dikerjasamakan juga. Ini kita sedang mencari jalan,” kata Erick saat rapat kerja dengan DPR, Senin (11/5/2024).

    3. Asa Penghiliran Prabowo di Tangan MIND ID

    Sekitar 5 kilometer dari arah timur Pantai Kijing, Desa Sungai Kunyit, Pontianak, Kalimantan Barat, sirine panjang terdengar nyaring dari perbukitan, akhir September lalu. Suara itu menandai berlanjutnya penghiliran bauksit oleh BUMN Holding Industri Pertambangan Indonesia, MIND ID.

    Berjarak tidak kurang dari 100 km dari Kota Pontianak, Smelter Grade Alumina Refinery dibangun di area seluas 100 hektare. Fasilitasa pemurnian ini menjadi ujung tombak penghiliran komoditas bauksit di dalam negeri. Dana jumbo senilai Rp16 triliun dikucurkan untuk menyambung rantai pasok bijih bauksit menjadi aluminium.

    Setelah melewati masa konstruksi 4 tahun, pabrik itu memulai pre-commissioning dengan injeksi perdana pada 24 September 2024. SGAR bakal beroperasi penuh pada awal 2025 dengan menyerap 3 juta ton bijih bauksit dan menghasilkan sedikitnya 1 juta ton alumina.

    Produk ini menjadi salah satu bahan baku yang diinginkan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) untuk memproduksi aluminium di Kuala Tanjung, Sumatra Utara. Di sisi lain, PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) menggenggam izin usaha pertambangan bauksit di Kalimantan Barat, sekitar 30 km dari smelter.

    Anggota Holding MIND ID itu kompak membentuk konsorsium di bawah kendali PT Borneo Alumina Indonesia. Keduanya sepakat membangun SGAR untuk menyambung rantai industri dari bauksit menjadi aluminium.

    4. Mendorong Ekspansi Ekspor Produk Logam Konstruksi

    Pemerintah berupaya mengungkit kinerja ekspor industri produk logam besi dan baja untuk sektor konstruksi dengan menfasilitasi lima pabrikan untuk berpameran di International Construction Week (ICW) & BuildXpo Malaysia 2024.

    International Construction Week (ICW) & BuildXpo Malaysia 2024 di Kuala Lumpur, 22-24 Oktober 2024, merupakan pameran industri konstruksi terbesar di Malaysia denganruang pameran 10.000 m2 dan menampilkan sekitar 500 booth dengan 200 exhibitor.

    Mengusung tema Envisioning the Future of Construction, BuildXpo 2024 menampilkan segmen dan tren industri utama, termasuk teknologi konstruksi, bahan konstruksi, peralatan konstruksi, mesin konstruksi, serta sistem dan layanan.

    “Pameran ini merupakan ajang penting bagi Indonesia untuk mempromosikan industri logam dalam negeri sehingga bisa membuka peluang akses pasar dan kerja sama internasional,” kata Direktur Industri Logam Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Rizky Aditya Wijaya, Selasa (5/11/2024).

    Adapun kelima produsen logam nasional yang menjadi peserta pameran adalah PT Auri Steel Metalindo, PT Golden Agin Nusa, PT Fumira, PT Sunrise Steel, dan PT Jakarta Cakratunggal Steel Mills. Delegasi Indonesia ini menampilkan beragam produk logam untuk kebutuhan konstruksi, seperti baja ringan, pintu baja, billet dan rod untuk konstruksi, serta genteng metal.

    5. Angin Segar di Segmen Mobil Off-roader

    Penjualan mobil bertipe sport utility vehicle (SUV) berpenggerak semua roda (all-wheel drive) sepanjang Januari-September 2024 tetap melaju kencang meski pasar otomotif tengah dilanda kelesuan.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan SUV all-wheel drive pada Januari-September 2024 meningkat kuat 25% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu sebanyak 7.842 unit menjadi 9.817 unit di pasar ritel.

    Padahal, pada saat yang sama, pasar otomotif tengah mengalami perlambatan seiring dengan pelemahan daya beli kelas menengah dan rejim suku bunga pinjaman tinggi.

    Sepanjang tiga kuartal pertama tahun ini, penjualan mobil turun 11,9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 746.246 unit menjadi hanya 657.223 unit.

    Berkebalikan dengan tren pasar melambat, segmen SUV 4×4 melaju lebih cepat. Bahkan, seluruh subsegmen mobil yang lekat sebagai kendaraan hobi tersebut mencatatkan penjualan yang bertumbuh.

  • Mobil Hybrid Banyak Dilirik Masyarakat Indonesia, Ini Sebabnya

    Mobil Hybrid Banyak Dilirik Masyarakat Indonesia, Ini Sebabnya

    Jakarta

    Transisi energi sektor transportasi sedang berlangsung di Indonesia. Khususnya di segmen mobil pribadi, masyarakat mulai beralih ke teknologi yang lebih ramah lingkungan. Dari ragam kendaraan ramah lingkungan yang ditawarkan, mobil hybrid masih jadi yang terlaris ketimbang mobil listrik.

    Padahal, pemerintah memberikan karpet merah kepada electric vehicles (EV) supaya pertumbuhannya lebih pesat. Guyuran insentif dari mulai penghapusan pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM), pembebasan bea balik nama kendaraan (BBN) hingga tarif satu persen pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi keistimewaan mobil listrik.

    Tak cuma itu, industri baterai dan mobil EV diberi keringanan insentif. Selain mengurangi ketergantungan impor bahan bakar minyak, langkah Ini dikejar demi target ambisius Net Zero Emission (NZE) 2060.

    Realitanya belum banyak orang Indonesia yang langsung loncat ke EV. Ada beberapa faktor yang bikin mobil listrik belum diminati. Selain harga jual, infrastruktur pengisian ulang masih jarang, terutama di daerah-daerah non perkotaan.

    Dari target yang sudah dicanangkan. Transisi industri otomotif dari mobil konvensional langsung ke mobil listrik disebut masih menantang.

    Secara spesifik soal target kuantitatif roadmap kendaraan listrik berbasis baterai sudah dimuat dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28 Tahun 2023 yang membahas Spesifikasi, Peta Jalan Pengembangan, dan Ketentuan Penghitungan Nilai Tingkat Komponen Dalam Negeri Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai.

    Dalam beleid tersebut produksi mobil listrik ditargetkan bisa tembus 400 ribu unit dan sepeda motor listrik 6 juta unit pada 2025. Produksinya meningkat pada tahun 2030, diharapkan bisa mencapai 600 ribu unit mobil listrik dan sembilan juta unit sepeda motor listrik. Tahun 2035, Indonesia diproyeksikan sudah memproduksi satu juta unit mobil listrik dan 12 juta unit sepeda motor listrik.

    Di sisi lain, hukum ekonomi berupa permintaan dan penawaran tidak bisa dikesampingkan. Mobil listrik hanya satu dari berbagai inovasi teknologi energi terbarukan.

    “Kita lihat masyarakat masih lebih membeli hybrid karena tadi mungkin ada beberapa faktor seperti daya tempuh, ketersediaan charging, atau mungkin mereka belum biasa memelihara kendaraan listrik, tapi (merawat) hybrid kan seperti mobil biasa saja,” kata Dr. Alloysius Joko Purwanto, Energy Economist dari Economic Research Institute for ASEAN and East Asia (ERIA) saat berbincang bersama detikOto di Jakarta Selatan, Kamis (10/10/2024).

    Mari kita bandingkan data penjualan mobil hybrid vs mobil listrik dari wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia.

    Secara penjualan, mobil jenis hybrid masih mendominasi. Jumlahnya naik signifikan dari tahun ke tahun. Misalnya pada tahun 2020, penjualan mobil hybrid hanya menyentuh 1.191 unit. Selanjutnya pada tahun 2021 meningkat menjadi 2.472 unit. Tahun 2022, peningkatannya lebih signifikan lagi mencapai 10.344 unit.

    Kemudian pada tahun 2023, mobil hybrid kian diminati. Otomatis pangsa pasarnya juga meningkat. Tercatat sepanjang tahun 2023, distribusi mobil hybrid secara wholesales mencapai 54.179 unit.

    Di sisi lain permintaan mobil listrik juga meningkat cukup tajam. Terlihat tren mobil listrik di Indonesia mulai terlihat pada tahun 2020. Pada tahun tersebut, ada 125 unit mobil listrik berbasis baterai yang terdistribusi.

    Tahun 2021, jumlahnya meningkat meski tak sebanyak mobil hybrid. Distribusi mobil listrik pada tahun 2021 mencapai 687 unit. Peningkatan signifikan baru terjadi pada tahun 2022. Peningkatannya lebih dari 10 kali lipat mencapai 10.327 unit. Tahun 2023, distribusi mobil listrik naik lagi tercatat sebanyak 17.051 unit.

    Kontribusi kendaraan elektrifikasi terhadap keseluruhan penjualan mobil di Indonesia memang belum besar namun terus meningkat. Untuk periode year to date Juni 2024, 9,3 persen mobil yang dijual di Indonesia merupakan kendaraan elektrifikasi. Sedangkan 90,7 persen sisanya adalah mobil bensin.

    Hybrid bisa jadi opsi tapi jangan terlena

    Mobil hybrid terbukti bisa menyedot perhatian masyarakat Indonesia. Tapi pakar mewanti-wanti jangan terlena lama-lama demi mengejar target NZE 2060.

    Mobil hybrid itu bisa memangkas penggunaan konsumsi BBM. Emisi yang dikeluarkan juga lebih ramah lingkungan.

    “Hybrid electric vehicles lebih optimum dari carbon dioxide yang dikeluarkan dan juga konsumsi bahan bakar. Jadi nilai ekonomisnya terbentuk,” kata Guru Besar Teknik Mesin Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Deendarlianto dalam kesempatan yang sama.

    “Saran saya jangan sampai kita tidak punya target kapan berhentinya, kapan kita switch-nya. Karena jangan sampai transisi terus, akhirnya tidak pernah berubah,” jelas dia.

    Kenapa emisi hybrid bisa lebih baik dari mobil listrik untuk saat ini?

    Keunggulan mobil listrik bisa buat udara perkotaan yang bersih dari emisi gas buang. Namun sumber pembangkit listrik Indonesia mayoritas masih mengandalkan batubara.

    Imbas dari pembangkit yang belum ramah lingkungan, manfaat dari mobil listrik tidak akan memiliki efek penurunan emisi yang signifikan.

    “Kalau dari studi kami sendiri, pertama kami melihat HEV ini punya potensi yang besar untuk mengurangi gas rumah kaca dan konsumsi. Kalau bauran pembangkit listrik kita seperti saat ini (60 persen masih batubara). HEV ini lebih bersih dibandingkan listrik yang full (battery). Itu lebih bersih,” jelas Joko.

    “Karena istilahnya emisi yang dikeluarkan oleh kendaraan listrik itu terutama di pembangkit begitu besar.”

    “HEV konsumsi bahan bakar lebih efisien dibandingkan ICE. Itu potensinya besar untuk mengurangi GRK (Gas Rumah Kaca) dan konsumsi energi. Kalau kita 2040 sampai 2060 bauran kita (masih) 60 persen batubara, EBT kita masih di bawah 20 persen. Mendingan HEV saja daripada BEV. Hybrid saja daripada mobil listrik yang full EV,” kata Joko.

    Joko menambahkan ekonomi Indonesia masih tergantung dengan pembangkit batubara karena harganya paling termurah.

    “Masih menempatkan prioritaskan ekonomi di atas tujuan iklim,” kata Joko.

    “Masih kurang mengubah tantangan itu menjadi peluang. Dampaknya apa. Salah satunya adalah penetrasi mobil listrik jadi kurang efisien dalam mengurangi gas emisi rumah kaca,” jelasnya lagi.

    (riar/dry)

  • Spesifikasi e Vitara, Mobil Listrik Pertama Suzuki

    Spesifikasi e Vitara, Mobil Listrik Pertama Suzuki

    Jakarta

    Suzuki resmi meluncurkan mobil listrik pertamanya, Suzuki e Vitara. Mobil listrik ini merupakan versi produksi massal dari konsep Suzuki eVX yang sempat dipamerkan Suzuki di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024.

    Suzuki e Vitara melakoni debut global di Eropa, tepatnya di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di Suzuki Motor Gujarat di India pada 2025. Mobil ini akan mulai dijual di berbagai negara, termasuk Eropa, India, dan Jepang, sekitar pertengahan tahun 2025.

    “e VITARA adalah BEV pertama kami, yang dikembangkan melalui uji coba berulang kali untuk menciptakan BEV yang mudah digunakan bagi pelanggan kami. Untuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon, kami akan menyediakan berbagai pilihan, termasuk BEV, kendaraan hybrid, dan kendaraan CNG, yang disesuaikan dengan wilayah tertentu. Peluncuran e VITARA merupakan tonggak penting dalam mencapai netralitas karbon. Setelah peluncuran e VITARA, kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation dikutip dari siaran persnya.

    Suzuki e Vitara ditawarkan dengan tiga trim. Pertama adalah e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD. Lalu ada e Vitara dengan baterai 61 kWh 2WD dan 61 kWh 4WD. Khusus varian 2WD, motornya menggerakkan roda depan. Sedangkan yang 4WD menggerakkan semua roda dengan teknologi 4WD elektrik “ALLGRIP-e”.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki e Vitara dengan baterai 49 kWh 2WD memiliki total tenaga hingga 106 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Lalu untuk e Vitara 61 kWh 2WD tenaga maksimalnya mencapai 128 kW dengan torsi maksimal 189 Nm. Sedangkan versi 4WD menghasilkan total tenaga hingga 135 kW dengan torsi maksimal 300 Nm.

    Suzuki tidak merilis jarak tempuh dari e Vitara ini. Namun, dikutip dari Auto Express, versi long range-nya bisa menjangkau jarak hingga 400 km.

    Suzuki e Vitara memiliki dimensi panjang 4.275 mm, lebar 1,800 mm, dan tinggi 1.635 dengan wheelbase 2.700 mm. Mobil ini punya ground clearance 180 mm.

    (rgr/dry)

  • Mobil Listrik Serbu Indonesia, tapi Kenapa Pasar Otomotif Tak Juga Naik?

    Mobil Listrik Serbu Indonesia, tapi Kenapa Pasar Otomotif Tak Juga Naik?

    Jakarta

    Mobil listrik semakin ramai di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini. Namun kendaraan elektrifikasi tersebut belum bisa memperbesar market otomotif Indonesia. Penjualan domestik di Indonesia masih kesulitan menembus angka satu juta per tahun. Apa sebabnya?

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, salah satu alasan kenapa mobil listrik belum bisa memperbesar market adalah karena daya beli konsumen sedang menurun.

    “Itu karena daya beli masyarakat turun, maka Gakindo yang melihat tren seperti itu, mereka menurunkan target penjualan dari kendaraan roda empat,” bilang Agus kepada wartawan di Cikarang Dry Port, Bekasi, belum lama ini.

    Lanjut Agus menjelaskan, industri otomotif Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah yang harus diselesaikan berkaitan dengan ekosistem kendaraan listrik. Salah satunya adalah komponen baterai. Saat ini sebagian besar mobil listrik yang beredar di Indonesia masih memakai baterai impor, sehingga harga mobil listrik secara umum kurang bersaing jika dibandingkan mobil konvensional (ICE).

    “Tapi nanti suatu saat kita mempunyai baterai, baterai yang kita produksi sendiri, itu akan otomatis membuat harga mobil listrik itu akan semakin terkoreksi, semakin baik di mata potensial buyer, juga potensial market,” tambah Agus.

    Mengutip laman Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil listrik nasional mencapai 23.045 unit pada bulan Januari-Agustus 2024. Catatan itu lebih tinggi 177,32% year on year (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun 2023 lalu, yakni 8.310 unit.

    Meski angkanya naik signifikan, capaian tersebut sepertinya masih jauh dari target penjualan mobil listrik 2024. Diketahui pemerintah memiliki target menjual 50 ribu mobil listrik pada tahun 2024.

    (lua/din)

  • Mobil Listrik Pertama Suzuki Pakai Baterai LFP, Segini Jarak Tempuhnya

    Suzuki Luncurkan Mobil Listrik Pertamanya, e Vitara

    Jakarta

    Suzuki Motor Corporation resmi meluncurkan mobil listrik bertenaga baterai (BEV) pertamanya. Mobil listrik hasil produksi massal dari eVX itu dijual dengan nama e Vitara.

    Suzuki meluncurkan e Vitara pertama kali di Eropa, tepatnya di Milan, Italia. Produksi akan dimulai di Suzuki Motor Gujarat di India pada 2025. Mobil ini akan mulai dijual di berbagai negara, termasuk Eropa, India, dan Jepang, sekitar pertengahan tahun 2025.

    “e VITARA adalah BEV pertama kami, yang dikembangkan melalui uji coba berulang kali untuk menciptakan BEV yang mudah digunakan bagi pelanggan kami. Untuk mewujudkan masyarakat yang netral karbon, kami akan menyediakan berbagai pilihan, termasuk BEV, kendaraan hybrid, dan kendaraan CNG, yang disesuaikan dengan wilayah tertentu,” kata Toshihiro Suzuki, Representative Director and President Suzuki Motor Corporation dikutip dari siaran persnya

    “Peluncuran e VITARA merupakan tonggak penting dalam mencapai netralitas karbon. Setelah peluncuran e VITARA, kami akan terus memperluas jajaran BEV kami dan mengusulkan solusi mobilitas yang disesuaikan dengan kebutuhan negara dan wilayah tertentu”.

    Suzuki e VITARA didasarkan pada model konsep “eVX,” yang sempat dipamerkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Juli 2024 lalu. Ini menandai model BEV strategis global pertama Suzuki.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    Dengan konsep “Emotional Versatile Cruiser,” e VITARA menampilkan desain yang menggabungkan kesan teknologi canggih dan kekuatan. Tema desainnya adalah “Teknologi Canggih & Petualangan,” yang mewujudkan nuansa canggih dari BEV dan sifat tangguh dari SUV. Eksteriornya menampilkan desain mencolok yang ditandai dengan ban berdiameter besar dan jarak sumbu roda yang panjang, sementara interiornya menggabungkan layar terintegrasi dengan peralatan canggih dan panel serta konsol tengah yang tampak tangguh.

    Mobil ini ditenagai powertrain BEV yang memberikan pengalaman berkendara yang lincah dan tajam. Sistem penggerak BEV terdiri dari eAxle yang sangat efisien yang mengintegrasikan motor dan inverter, bersama dengan baterai lithium iron-phosphate yang dirancang untuk keselamatan dan keandalan.

    Suzuki e Vitara Foto: Dok. Suzuki

    Suzuki e Vitara mengandalkan sistem 4WD elektrik “ALLGRIP-e” yang tidak hanya memberikan kemampuan off-road tetapi juga performa yang bertenaga. ALLGRIP-e adalah sistem 4WD elektrik yang memanfaatkan keahlian Suzuki dalam teknologi penggerak empat roda, yang dilengkapi dua eAxle independen di bagian depan dan belakang. Sistem ini tidak hanya memberikan kinerja yang bertenaga tetapi juga memungkinkan kontrol yang presisi dengan respons yang sangat baik. Selain itu, sistem ini mencakup mode Trail yang memungkinkan keluar dengan mulus dari medan kasar dengan menerapkan rem pada ban yang berputar dan mendistribusikan torsi penggerak ke ban yang berlawanan (fungsi LSD).

    Suzuki e Vitara menggunakan platform yang baru dikembangkan “HEARTECT-e” khusus untuk BEV. Platform ini menggunakan “HEARTECT-e” yang baru dikembangkan khusus untuk BEV. Platform ini memiliki struktur yang ringan, perlindungan tegangan tinggi, dan interior yang luas karena overhang yang pendek.

    (rgr/din)

  • Penjualan Mobil Turun, Kok Permintaan Motor Malah Naik?

    Penjualan Mobil Turun, Kok Permintaan Motor Malah Naik?

    Jakarta

    Berbeda dengan mobil, penjualan motor di Indonesia tahun ini tetap tinggi. Bahkan, angka akhirnya diprediksi meningkat dibandingkan tahun lalu. Kok bisa begitu, ya?

    Sebagai catatan, menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales pada September lalu turun 4,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya.

    Selama sembilan bulan pertama tahun ini, penjualan mobil di Indonesia baru mencapai 633 ribu unit. Kondisi tersebut membuat Gaikindo menurunkan target dari yang semula 1 juta unit setahun menjadi hanya 850 ribu unit.

    Motor listrik Honda ICON e: dan CUV e: di IMOS 2024. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Di sisi lain, penjualan motor justru stabil. Bahkan mengalami sedikit kenaikan dibandingkan tahun lalu.

    Selama Januari-September 2024, penjualan motor di Indonesia sudah mencapai 4,87 juta unit. Angka tersebut naik 3,19 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pabrikan hanya tinggal menjual 1,33 juta unit lagi untuk mencapai target 6,2 juta unit.

    PT Astra Honda Motor (AHM) sebagai market leader di segmen roda dua mengatakan, motor merupakan kendaraan terjangkau yang menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia. Motor juga kerap dipakai untuk mendukung mobilitas masyarakat di berbagai sektor.

    Pameran IMOS 2024 Foto: Septian Farhan/detikoto

    Selain itu, secara harga, motor dan mobil juga berbeda. Kondisi ekonomi sekarang mungkin tak terlalu berdampak ke konsumen menengah yang cenderung ke bawah.

    “Jadi memang masih lebih baik lah daripada sektor otomotif yang lain. Mungkin nggak ngaruh-ngaruh banget ke pembeli menengah ke bawah,” ujar Vice President Director PT AHM, Thomas Wijaya saat ditemui di kawasan Tangerang Selatan.

    “Kan yang menurun (kelas) menengah. Nah, kita kalau motor ini mungkin lebih ke bawah dan menengah, jadi menengah bawah,” tambahnya.

    Thomas menjelaskan, permintaan motor Honda di Indonesia tahun ini juga mengalami peningkatan. Harapannya, tahun depan angkanya makin meroket.

    “Kalau dari AISI kan estimasi penjualan 6,4 juta unit. Ya kita inline dengan market lah, (harapannya) kita bisa mendekati 4,9 sampai 5 juta unit,” kata dia.

    (sfn/sfn)