Organisasi: Gaikindo

  • Industri Otomotif Babak Belur, Pemerintah Siapkan Insentif

    Industri Otomotif Babak Belur, Pemerintah Siapkan Insentif

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia tahun ini mengalami momen berat. Penjualan kendaraan bermotor khususnya roda empat turun. Target penjualan pun direvisi.

    Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan, industri otomotif Indonesia mengalami masa-masa yang berat di tahun 2024. Penjualan turun, target penjualan mobil tahunan pun direvisi.

    “Kami sadari bahwa tahun 2024 adalah tahun yang sangat berat untuk industri otomotif. Sehingga Gaikindo terpaksa untuk mengubah target tahunannya dari 1,1 juta kendaraan menjadi 850 ribu di akhir 2024,” kata Nangoi dalam sambutannya di opening ceremony Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) di ICE, BSD, Tangerang, Jumat (22/11/2024).

    Nangoi memprediksi masa-masa berat ini akan berlanjut di tahun depan. Apalagi, ada rencana kenaikan pajak-pajak seperti Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB).

    “Walaupun terjadi geliat sedikit perbaikan ekonomi yang berimbas pada ekonomi Indonesia pula, namun beberapa faktor masih menghambat pertumbuhan industri otomotif Indonesia. Seperti tingginya suku bunga serta adanya informasi mengenai rencana pertambahan pajak-pajak. Misalnya pajak pertambahan nilai dan kemungkinan kenaikan bea balik nama kendaraan bermotor. Hal ini tentu akan mempengaruhi pertumbuhan industri otomotif yang sangat rentan mengalami perubahan harga,” ujar Nangoi di hadapan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

    “Kelangsungan industri otomotif Indonesia sangat signifikan dan harus terus dijaga. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan perhatian dari pemerintah khususnya dari Kementerian Perindustrian Republik Indonesia untuk memberikan kemungkinan adanya stimulus untuk menjaga pasar kendaraan Indonesia,” sambungnya.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita pun menanggapi harapan dari Gaikindo tersebut. Menurut Agus, pemerintah sedang menyiapkan insentif untuk industri otomotif mengingat pentingnya sektor otomotif bagi perekonomian Indonesia.

    “Tekanan juga kadang-kadang datang dari diri kita sendiri. Misalnya kalau kita bicara soal Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 yang tadi juga menjadi keluhan dari Bapak Ketua Umum (Gaikindo Yohannes Nangoi) yang dikaitkan dengan BBNKB, itu tentu akan memberikan dampak bagi penjualan otomotif Indonesia khususnya roda empat. Dan ini menjadi tekanan tambahan bagi sektor otomotif. Bukan hanya pasar sedang lesu, tapi BBNKB yang diatur dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 2022 juga berdampak negatif terhadap penjualan otomotif di Indonesia,” katanya.

    “Oleh sebab itu, salah satu prioritas dari program yang sekarang sedang dirumuskan itu adalah menyiapkan program-program insentif dan stimulus bagi industri otomotif,” sambung Agus.

    Kata Agus, pemerintah pernah memberikan insentif kepada industri otomotif pada saat pandemi COVID-19 berupa Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah (PPnBM DTP). Terbukti, stimulus itu bisa mendongkrak penjualan kendaraan di tengah pandemi.

    “Nah ini yang sekarang yang sedang kita bahas dan Insyaaalah dalam waktu dekat akan diputuskan oleh pemerintah terhadap program insentif dan stimulus untuk sektor otomotif. Saya belum bisa mengatakan bagaimana bentuk programnya, seberapa besar insentifnya, ini sedang dibahas. Tapi, pasti insentif dan stimulus itu Insyaallah akan kita terbitkan mengingat pentingnya sektor otomotif bagi perekonomian nasional,” ucap Agus.

    (rgr/din)

  • Penjualan Disalip BYD, Begini Kata Hyundai

    Penjualan Disalip BYD, Begini Kata Hyundai

    Jakarta

    Penjualan mobil Hyundai mulai disalip pabrikan China, BYD. Pada September 2024 misalnya, Hyundai hanya mendistribusikan 1.596 unit mobil dari pabrik ke dealer. Sementara BYD yang hanya menjual mobil listrik BEV, mencatatkan penjualan wholesales 2.075 unit di periode yang sama. Gimana tanggapan Hyundai?

    Dijelaskan Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto, Hyundai bermain di segmen mobil listrik premium yang volume marketnya memang kecil. Sementara BYD bermain di segmen mobil listrik menengah yang volume marketnya sangat besar, hingga 70%.

    “Sekarang kalau kita perhatikan market, bahwa ada pergeseran, misalnya apakah itu sekarang mobil listrik mendapatkan respons yang besar. Yang perlu diingat, seperti yang pernah saya sampaikan, dulu pemainnya cuma dua, Wuling dan Hyundai. Wuling bermain di pasar bawah, Hyundai bermain di pasar atas,” buka Frans kepada wartawan di Jakarta, Kamis (21/11/2024).

    BYD M6 Foto: Ryan Priatna

    “Nah sekarang banyak masuk, mobil-mobil listrik yang harganya di range menengah, dan itu kurang lebih komposisinya 70%. Jadi sangatlah wajar apabila secara volume akan lebih tinggi,” tambah Frans.

    Frans menggambarkan produk-produk mobil listrik Hyundai layaknya sebuah tas branded dengan harga yang premium. Diketahui Hyundai memiliki produk mobil listrik Ioniq 5 N, Ioniq 6, Ioniq 5, dan All New Kona EV.

    “Saya pernah menggambarkan, tas itu yang mereknya Hermes, LV. Kita memang menempatkan produk-produk kita di tempat yang premium. Kenapa? Karena kita melihat bahwa inovasi (mobil listrik) ini masih baru dan masyarakat yang mau mencoba adalah orang yang berani ambil rugi. Kita masuk di situ. Tapi memang ada masyarakat yang belum bisa kami sentuh, akan diambil oleh kelas yang menengah,” terang Frans.

    All New Kona Electric Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    “Kita juga memperkenalkan All New Kona EV kemarin, responsnya positif. Sayangnya, kita masih minta supaya kapasitas produksinya ditambah. Mudah-mudahan segera bisa dipenuhi supaya bisa kembali lagi menjadi leader di kelasnya,” bilang Frans lagi.

    Diberitakan sebelumnya, penjualan Hyundai di Indonesia terpantau menurun. Mengutip data wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, Hyundai kesulitan untuk menembus angka penjualan 2.000 unit sejak Maret. Terbaru, selama September 2024, Hyundai hanya mendistribusikan 1.596 unit mobil dari pabrik ke dealer.

    Pun begitu dengan penjualan retail Hyundai, sejak Juni belum lagi menyentuh 2.000 unit. Bahkan dalam tiga bulan terakhir terlihat kian merosot. Misalnya pada Juni, Hyundai mendistribusikan 2.313 unit mobilnya dari dealer ke garasi konsumen. Kemudian pada Juli hanya 1.759 unit yang terdistribusi ke konsumen. Pada Agustus, jumlahnya kembali menurun menjadi 1.555 unit. Tren negatif itu rupanya masih berlanjut pada September. Hanya 1.491 unit mobil Hyundai dikirimkan ke garasi konsumen di Indonesia.

    Menurunnya penjualan Hyundai itu membuat pabrikan asal Negeri Ginseng tersebut harus rela posisinya digusur sang pendatang baru BYD. BYD secara wholesales mengirimkan 2.075 unit mobilnya ke dealer sepanjang September 2024. Pada periode yang sama, BYD mendistribusikan 1.788 unit mobilnya ke konsumen. Torehan itu sekaligus membuat BYD masuk ke jajaran merek mobil terlaris di Indonesia.

    Dalam data penjualan wholesales, BYD menempati posisi kedelapan, sementara dalam penjualan retail pabrikan China itu duduk di peringkat kesepuluh. Kehadiran BYD itu juga sekaligus menambah panjang mobil China yang masuk dalam daftar merek mobil terlaris di Indonesia.

    Kendati demikian, bila dihitung secara akumulatif, Hyundai masih jauh lebih unggul. Selama Januari-September 2024, Hyundai telah menjual 17.164 unit mobil secara wholesales dan 17.441 unit secara retail. Saat ini mobil-mobil Hyundai itu memiliki pangsa pasar sebesar 2,7 persen dari keseluruhan penjualan mobil di Indonesia.

    Sementara itu, BYD membukukan penjualan wholesales sebanyak 8.536 unit dan retail sales 6.224 unit. Namun perlu digarisbawahi, angka penjualan BYD itu tak dihitung dari Januari, melainkan dari Juni untuk wholesales dan Juli untuk retail sales. Bicara pangsa pasar, saat ini BYD memiliki pangsa pasar sebesar 0.9 persen dalam penjualan retail dan 1,3 persen secara wholesales.

    (lua/din)

  • Pameran Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 Resmi Dibuka

    Pameran Otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 Resmi Dibuka

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) kembali menggelar pameran otomotif Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Kali ini, GJAW digelar di lokasi baru dibanding tahun sebelumnya.

    GJAW 2024 kali ini digelar di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Banten. Pameran ini diadakan pada 22 November 2024 sampai dengan 1 Desember 2024.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita resmi membuka pameran otomotif GJAW 2024. Menurutnya, pameran yang digelar akhir tahun ini menjadi salah satu stimulus untuk meningkatkan penjualan otomotif 2024.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita resmi membuka pameran otomotif GJAW 2024. Menurutnya, pameran yang digelar akhir tahun ini menjadi salah satu stimulus untuk meningkatkan penjualan otomotif 2024.

    “Saya sampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Gaikindo yang boleh saya sampaikan di dalam kelesuan market yang dihadapi oleh industri otomotif kita, Gaikindo menggelar Jakarta Auto Week dan saya yakin bahwa gelaran Jakarta Auto Week ini Insyaallah akan membantu rebound dari sales industri otomotif yang ada di Indonesia. Saya juga di-brief beberapa saat yang lalu oleh Bapak Ketua Umum (Gaikindo Yohannes Nangoi) bahwa dalam tekanan yang luar biasa dari industri otomotif kita, tapi kita melihat ada sedikit rebound. Salah satu dari penyebab dari rebound tersebut adalah diadakan pameran-pameran besar di Indonesia,” kata Agus dalam sambutannya di upacara pembukaan GJAW 2024 di ICE, BSD, Tangerang, Jumat (22/11/2024).

    “Dengan mengucapkan Bismillahirrohmanirrohim, maka kegiatan pameran Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 ini saya nyatakan resmi dibuka,” ujarnya membuka pameran otomotif ini.

    Pameran otomotif tahunan yang diprakarsai Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) ini didukung penuh oleh Kementerian Perindustrian. Fokusnya, mendorong penjualan kendaraan di akhir tahun.

    “Kami harap GJAW 2024 akan menjadi faktor pendorong penjualan dan mendongkrak pasar otomotif Indonesia,” kata Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di kesempatan yang sama.

    GJAW 2024 mengusung tema Home of 1.000 Cars and Excitement GJAW 2024 akan fokus memberikan pengalaman luar biasa bagi para pengunjung. Tidak hanya akan disuguhkan jajaran mobil terkini dari berbagai merek ternama dunia, GJAW 2024 juga menghadirkan kegiatan olahraga otomotif interaktif yang dirancang menghibur dan mendekatkan pengunjung dengan dunia otomotif.

    GJAW 2024 ini akan diikuti lebih dari 80 merek otomotif yang terdiri dari 27 merek kendaraan penumpang, termasuk Aletra, BAIC, BMW, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Ford, GAC Aion, Honda, KIA, Lexus, Mazda, Maxus, Mercedes-Benz, MG, MINI, Mitsubishi Motors, Neta, Nissan, Subaru, Suzuki, Toyota, VinFast, Volkswagen, Wuling, dan Zeekr. Dari segmen kendaraan roda dua, sebanyak 12 merek, seperti Alva, Aprilia, Harley-Davidson, Motoguzzi, Piaggio, Royal Alloy, Royal Enfield, Scomadi, Vespa, V Move, Yamaha dan ZPT, turut serta untuk menambah ragam pilihan pengunjung. Lebih dari 40 merek industri pendukung juga siap meramaikan GJAW 2024.

    Luasan lahan yang meningkat 2 kali lipat juga memaksimalkan program GJAW 2024 yang memberikan pengalaman dan menawarkan keseruan untuk para pengunjung. Tak hanya menjadi ajang pameran kendaraan, GJAW 2024 juga akan menghadirkan beragam program interaktif yang dapat dinikmati oleh berbagai kalangan, mulai dari penggemar otomotif, komunitas, hingga keluarga. Program-program tersebut terbagi menjadi tiga kategori utama: Motorsport Program, Community Program, dan Family Program, yang semuanya dirancang untuk memberikan pengalaman yang berkesan bagi setiap pengunjung.

    Dengan program-program tersebut, GJAW 2024 berkomitmen untuk memberikan pengalaman pameran yang lengkap, interaktif, dan menghibur bagi seluruh pengunjung dari berbagai kalangan. Tak hanya menjadi tempat untuk menemukan kendaraan impian, GJAW juga menghadirkan suasana perayaan otomotif yang menarik dan penuh keseruan.

    (rgr/din)

  • Lexus LM 500h Resmi Meluncur di GJAW 2024, Usung Turbo Hybrid Electric

    Lexus LM 500h Resmi Meluncur di GJAW 2024, Usung Turbo Hybrid Electric

    Jakarta

    Pada ajang Gaikindo Jakarta Autoweek (GJAW) 2024, Lexus kembali menghadirkan varian baru melalui peluncuran Lexus LM 500h, sebuah ‘Luxury Mover’ yang kini dilengkapi dengan powertrain Turbo Hybrid Electric.

    Di Indonesia, Lexus mempertahankan posisinya sebagai sebagai pioneer dan pemimpin elektrifikasi di luxury automotive market. Hal ini dapat terwujud dengan menghadirkan complete electrified line-up model yang menjadikan Lexus satu-satunya merek dengan opsi elektrifikasi terbanyak dan terlengkap di luxury automotive brand di Indonesia.

    LM 500h: Definisi Baru Sebuah Luxury Mover

    Sejalan dengan visi Lexus Electrified dan Making Luxury Personal, Lexus LM dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan di segmen luxury yang semakin beragam. Dengan menawarkan First Class Comfort dan Convenience, Lexus menjamin kenyamanan yang optimal, kemewahan yang personal, namun juga turut berkontribusi mengurangi emisi dengan teknologi elektrifikasi.

    General Manager Lexus Indonesia, Bansar Maduma mengatakan bahwa kehadiran Lexus LM 500h 4-Seater menjadi terobosan baru lainnya dari Lexus yang mampu mengkombinasikan antara kemewahan, kenyamanan, sustainability, dan mobility experience.

    “Menjadi luxury MPV terfavorit sejak pertama kali diperkenalkan, kehadiran LM 500h 4-seater tidak hanya menegaskan realisasi visi Lexus Electrified dan Making Luxury Personal, tetapi juga menegaskan konsep YET philosophy, di mana Lexus menghadirkan MPV ‘Luxury Mover’ dengan kemewahan dan kenyamanan layaknya sebuah first class, tetapi juga dilengkapi dengan performa berkendara yang dinamis, namun tetap berkontribusi positif terhadap lingkungan melalui konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang yang lebih sedikit dari mesin konvensional murni,” ungkap Bansar dalam keterangan tertulis, Jumat (22/11/2024).

    Lexus LM 500h 4-Seater Foto: dok. Lexus

    Lexus LM terbaru, yaitu LM 500h 4-Seater hadir dengan powertrain baru Turbo-Hybrid Electric. Dengan mesin 2.4L Turbocharged Four-Cylinder, LM 500h 4-Seater mampu memberikan performa yang responsif, sekaligus efisiensi bahan bakar yang lebih baik. Selain itu, akselerasi menjadi lebih halus dan pengendalian lebih presisi, sehingga menjadikan LM500h sebagai Luxury Mover dengan performa tertinggi untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang menginginkan performa lebih dalam mobilitasnya.

    LM 500h 4-Seater juga dilengkapi dengan teknologi DIRECT4 dengan eAxle yang bertenaga dengan menghadirkan sistem penggerak semua roda (all-wheel drive) yang dinamis sehingga akselerasi lebih cepat dan stabilitas pengendalian yang optimal. Pelanggan akan menikmati perpaduan sempurna antara performa dan kendali dalam segala kondisi berkendara, dengan kenyamanan di setiap perjalanan.

    The New Era of Lexus Electrified at GJAW 2024

    Lexus Indonesia kembali meriahkan perhelatan Gaikindo Jakarta Autoweek (GJAW) 2024 yang berlokasi di Hall 5B, Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD, Tangerang. Melanjutkan konsep pada GIIAS 2024, Lexus kembali menghadirkan konsep booth “The New Era of Lexus Electrified” dengan menampilkan 100% unit display berteknologi elektrifikasi, serta lounge mewah yang eksklusif.

    Khusus dalam ajang pameran kali ini, Lexus menampilkan LM 500h 4-seater untuk pertama kalinya di Indonesia.

    Lexus Indonesia mengundang seluruh pecinta otomotif dan Lexus Enthusiast untuk mengunjungi booth Lexus di hall 5B – GJAW 2024, ICE, BSD, Tangerang. Dapatkan pengalaman tak terlupakan dan jelajahi dunia kemewahan serta inovasi bersama Lexus.

    (prf/ega)

  • Penjualan Mobil Lesu, Indonesia Diminta Belajar dari Malaysia

    Penjualan Mobil Lesu, Indonesia Diminta Belajar dari Malaysia

    Jakarta

    Pasar mobil baru di Indonesia sedang tak baik-baik saja. Bahkan, bukan mustahil, situasi yang sama kembali terjadi tahun depan. Kondisi tersebut membuat pemerintah diminta belajar dari Malaysia.

    Kukuh Kumara selaku Sekretaris Umum (Sekum) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan, pemerintah Indonesia seharusnya menghidupkan lagi insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk mobil penumpang.

    Sebab, pasar roda empat di Malaysia mulai tumbuh drastis berkat stimulus yang sama. Bahkan, kata Kukuh, penjualan mobil di Negeri Jiran mencapai level tertinggi setahun terakhir.

    “Jadi kami sepakat stimulus harus diberikan, karena ini juga akan memberikan dampak pada penjualan. (Kita) saat ini bisa belajar dari Malaysia yang dalam kondisi sulit ternyata muncul sebagai kekuatan baru di ASEAN,” ujar Kukuh dalam forum diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

    “Sementara Thailand turun, kebijakan Thailand-Indonesia kan berhubungan. Pada saat yang sama, Malaysia menjadi pendongkrak di ASEAN dengan insentif pajaknya,” tambahnya.

    Pemerintah diminta kembali hidupkan insentif PPnBM. Foto: (Ridwan Arifin/detikOto)

    Kukuh tak menjelaskan, insentif seperti apa yang diadopsi di Malaysia. Namun, saat pandemi corona, pemerintah setempat menerbitkan aturan baru soal perpajakan. Ketika itu, mereka memberikan diskon 100 persen untuk mobil produksi lokal dan 50 persen untuk mobil impor.

    “Menariknya, insentif di Malaysia tetap dipertahankan hingga sekarang, sehingga mampu meningkatkan penjualan. Malaysia belum pernah penjualan domestiknya hampir 800 ribu. Itu mengejutkan,” ungkapnya.

    Berkaca dari kenyataan tersebut, Kukuh berharap, insentif PPnBM kembali dihidupkan. Sebab, jika situasinya terus seperti sekarang, bukan tak mungkin penjualan mobil di Indonesia kalah dari Malaysia.

    “Nah, ini menjadi kekhawatiran kita sendiri, di mana saat ini Indonesia sedang mengalami gejolak dan target tahunan diturunkan menjadi 850 ribu unit. Malaysia masih akan terus naik, jadi mereka berpotensi untuk nomor 1 di ASEAN,” kata dia.

    Sebagai catatan, insentif PPnBM DTP pernah diterapkan saat Indonesia ditimpa pandemi tiga tahun lalu. Ketika itu, permintaan kendaraan mengalami kenaikan saat daya beli konsumen sedang lemah-lemahnya.

    (sfn/din)

  • Kata Kemenkeu soal Diskon PPnBM Mobil Dihidupkan Lagi di Indonesia

    Kata Kemenkeu soal Diskon PPnBM Mobil Dihidupkan Lagi di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Keuangan (Kemenkeu) buka suara soal kemungkinan mengadakan lagi diskon Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk mobil penumpang. Kemenkeu masih melihat sejauh mana urgensinya untuk pasar kendaraan di dalam negeri.

    Analis Kebijakan Ahli Madya Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan RI Rustam Effendi mengatakan, pemerintah tak menutup kemungkinan memberikan lagi diskon PPnBM untuk mobil penumpang. Lebih lagi, penjualan roda empat di Indonesia sedang turun-turunnya.

    “Soal insentif PPnBM diulang seperti era pandemi kemarin, kalau dari sisi kemungkinan, kan semua mungkin. Kita lihat pertama dampaknya seberapa jauh sih mendistorsi kebijakan pemerintah dalam rangka mendorong EV,” ujar Rustam dalam forum diskusi di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

    Diskon PPnBM DTP. Foto: Pradita Utama

    Rustam menegaskan, pemerintah sebenarnya mau-mau saja memberikan diskon PPnBM untuk mobil penumpang di tengah lesunya pasar. Namun, kata dia, fokus pemerintah saat ini mendorong transisi masyarakat ke mobil listrik.

    “Jadi, pemerintah sebenarnya sudah siap berkorban dalam hal penerimaan. Namun, fungsi mengaturnya, karena kita konsisten mendorong mobil listrik,” ungkapnya.

    “Jangan sampai program EV yang sudah kita berikan dalam satu rangkaian, yaitu investasi di dalam negeri, jadi terganggu,” tambahnya.

    Sejumlah pengunjung memilih mobil di pameran Gaikindo Jakarta Auto week, JCC, Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2023). Pameran GAIKINDO Jakarta Auto Week (GJAW) 2023 diyakini menjadi momen tepat untuk masyarakat membeli mobil baru buat mudik Lebaran tahun ini. Foto: Pradita Utama

    Prinsipnya, kata Rustam, semua kebijakan yang terkait otomotif harus dilihat dampaknya ke pasar mobil listrik. Menurutnya, jangan sampai, kebijakan tersebut justru memperlambat transisi ke energi ramah lingkungan.

    “Banyak hal yang harus dipertimbangkan. Prinsipnya, selagi tidak mengganggu rencana pemerintah untuk mengembangkan mobil listrik. Dalam rangka menyelesaikan defisit impor BBM, subsidi, kemudian terkait nikel, kalau tidak terganggu, saya pikir oke oke saja,” kata dia.

    Sebagai catatan, insentif PPnBM DTP pernah diterapkan saat Indonesia ditimpa pandemi tiga tahun lalu. Ketika itu, permintaan kendaraan mengalami kenaikan saat daya beli konsumen sedang lemah-lemahnya.

    (sfn/sfn)

  • Honda Brio yang Sulit Digusur Rival-rivalnya

    Honda Brio yang Sulit Digusur Rival-rivalnya

    Jakarta

    Honda Brio begitu perkasa. Di segmen city car maupun LCGC, Honda Brio belum terkalahkan. Begini data penjualannya.

    Pesona Honda Brio banyak memikat masyarakat Indonesia. Terlebih di segmen city car dan juga Low Cost Green Car (LCGC), mobil mungil berkapasitas lima penumpang ini sulit dikalahkan rival-rivalnya. Di segmen city car misalnya, Honda Brio masih perkasa atas Toyota Agya GR Sport maupun Daihatsu Sirion.

    Berkaca pada data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), distribusi Agya GR Sport sepanjang Januari hingga Oktober 2024 sebanyak 243 unit. Selanjutnya untuk Sirion, pada periode yang sama distribusinya hanya 179 unit.

    Sementara itu, Honda Brio RS distribusinya unggul jauh. Dalam 10 bulan tahun 2024, distribusinya mencapai 4.794 unit. Di segmen LCGC pun Brio belum bisa dikejar rival-rivalnya.

    Distribusi Honda Brio Satya tercatat tembus 37.441 unit sepanjang Januari hingga Oktober. Dibandingkan dengan model sejenis di segmen serupa seperti Daihatsu Ayla maupun Toyota Agya, selisihnya cukup jauh. Distribusi Ayla hanya sekitar 12.796 unit. Sementara Toyota mendistribusikan 16.112 Agya ke seluruh dealernya dalam kurun waktu tersebut.

    Dari jumlah distribusi itu, terlihat jelas Honda Brio unggul jauh. Honda tak menampik Brio memang amat diminati khususnya kalangan entry level alias konsumen yang baru pertama kali beli mobil.

    “Brio ini kan diminati banyak sekali di entry level ya. Jadi orang pertama kali punya mobil, first time buyer, banyak beli Brio, terutama Satya. Orang yang dari kendaraan umum, dari roda dua (banyak yang membeli Brio,” ujar Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy terkait Brio belum lama ini.

    Brio menjadi jawaban masyarakat Indonesia yang mencari mobil dengan harga terjangkau. Dari sisi harga, Brio memang cukup ramah di kantong. Honda Brio paling murah dibanderol Rp 167,9 juta hingga yang termahal tembus Rp 253,1 juta.

    (dry/rgr)

  • Kemenperin Dorong Produsen Bikin LCGC Hybrid di Indonesia

    Kemenperin Dorong Produsen Bikin LCGC Hybrid di Indonesia

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendorong produsen mobil membuat low cost green car atau LCGC hybrid di Indonesia. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan pasar dan mengurangi emisi karbon di dalam negeri.

    Dodiet Prasetyo selaku Direktur Industri Maritim, Alat Transportasi, dan Alat Pertahanan (IMATAP) Kemenperin mengatakan, penjualan LCGC cukup tinggi di Indonesia. Dia ingin, catatan baik itu ditingkatkan dengan meluncurkan varian hybrid.

    “Tentunya kami mendorong para pabrikan untuk bisa menyematkan teknologi hybrid di LCGC,” ujar Dodiet Prasetyo dalam forum diskusi yang digelar di Gondangdia, Jakarta Pusat, Kamis (21/11).

    “Poinnya adalah satu, kita ingin meningkatkan pencapaian yang sudah bagus tadi. Kemudian dalam rangka sumbangsih penurunan emisi dan ketahanan energi. Kami ingin meningkatkan apa yang sudah efisien menjadi lebih efisien,” tambahnya.

    Kemenperin bicara soal LCGC hybrid. Foto: Dok. Toyota Astra Motor

    Penjualan LCGC tahun lalu mencapai 204.705 unit dengan market share tembus 20,3 persen. Nominal tersebut mengalami kenaikan 9,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dodiet menegaskan, usulan LCGC hybrid tersebut ada di tahap studi dan pembahasan internal. Kemenperin dan sejumlah pihak terkait sedang menganalisa sejauh mana potensi kendaraan tersebut meluncur di Indonesia.

    “Kami studi internal, apakah kendaraan LCGC itu bisa disematkan hybrid? Itu bisa strong atau mild. Kalau itu bisa dikombinasikan, ini akan menyumbang penghematan bahan bakar dan transisi energi,” tuturnya.

    “Tentunya ini kita sampaikan, posisinya saat ini masih menganalisa apakah itu memang possible. Ya semoga ke depan ada LCGC hybrid di Indonesia,” tambahnya.

    Tampilan Daihatsu Sigra Facelift 2022 Foto: Luthfi Anshori/detikcom

    Di kesempatan yang sama, Kukuh Kumara selaku Sekertaris Umum (Sekum) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) setuju dengan usulan Kemenperin. Menurutnya, LCGC kini tak lagi digolongkan murah. Itulah mengapa, penambahan teknologi hybrid seharusnya bukan masalah.

    “Menarik, kita bisa ke sana kalau volume-nya besar. LCGC volume besar tapi teknologi berubah. Tidak bisa emisinya segitu saja, ya jalan keluarnya hybrid,” ungkap Kukuh Kumara di lokasi yang sama.

    “Karena mobil ini bukan low cost lagi, dibandingkan yang lain juga emisinya sudah tinggi. Mau baru atau lama, kalau produknya bisa diminati konsumen, ya menarik,” kata dia menambahkan.

    Sebagai catatan, ada lima model LCGC yang saat ini dijual di Indonesia, yakni Toyota Calya, Toyota Agya, Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra dan Honda Brio Satya.

    (sfn/rgr)

  • 3 Bulan Toyota Fortuner 2.4L Nihil Pengiriman, Apa Sebabnya?

    3 Bulan Toyota Fortuner 2.4L Nihil Pengiriman, Apa Sebabnya?

    Jakarta

    Dalam tiga bulan terakhir, tak ada Fortuner 2.4L yang didistribusikan ke dealer-dealer. Begini penjelasan Toyota terkait hal itu.

    Toyota menawarkan Fortuner dalam berbagai tipe pilihan mesin. Ada opsi mesin 2.4L, 2.7L, dan 2.8L. Tipe termurah bisa didapat pada mesin berkapasitas 2.4L. Fortuner 2.4L itu dijual mulai Rp 570 jutaan hingga yang termahal Rp 590 jutaan. Meski jadi yang termurah, namun urusan penjualan bukanlah yang terlaris.

    Data distribusi wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, dalam tiga bulan terakhir tak ada Fortuner 2.4L yang terdistribusi ke dealer-dealer Toyota. Distribusi terakhir dilakukan pada Juli dengan jumlah 6 unit. Sementara bila dihitung sejak Januari hingga Juli, distribusinya hanya 144 unit.

    “Opsi mesin 2.4L yang tersedia di varian G biasanya untuk pangsa pasar yang lebih ekonomis,” terang Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy saat dikonfirmasi detikOto, Selasa (19/11/2024).

    Menurut Anton, saat ini konsumen Fortuner memang lebih memilih tipe mesin 2.8 Diesel maupun 2.7L. Adapun secara penjualan, kedua model tersebut memang lebih banyak peminatnya, khususnya untuk model 2.8L. Masih dalam data yang sama, distribusi wholesales untuk model 2.8L tembus 9.628 unit sedangkan versi 2.7L 44 unit.

    “Marketnya (2.4L) lebih kecil dan terfokus di konsumen yang membutuhkan mesin dengan kapasitas lebih kecil dan lebih irit, ataupun yang membutuhkan transmisi manual,” terang Anton lagi.

    Sebagai informasi tambahan, Fortuner 2.4 L menggendong mesin 2GD FTV berkapasitas 2.393 cc yang bisa menyemburkan tenaga 149,6 PS dan 3.400 rpm. Torsi maksimumnya 40.8 kgm pada 1.600-2.000 rpm. Fitur pada Fortuner 2.4 L antara lain hill start assist, emergency brake signal, trailer sway control, traction control, hingga vehicle stability control.

    Sedangkan Fortuner 2.7 L dibekali mesin 2TR-FE berkapasitas 2.694 cc. Mesin itu bisa menyemburkan tenaga sebesar 163 PS pada 3.400 rpm dan torsi maksimum 24.7 kgm pada 4.000 rpm. Mobil ini mengusung bahan bakar bensin. Fitur-fiturnya sama seperti Fortuner 2.4 L.

    Terakhir ada Fortuner 2.8 L yang mengusung mesin 1GD FTV dengan kapasitas silinder 2.755 cc. Mesin yang dipasangkan dengan transmisi otomatis tersebut bisa memuntahkan tenaga 163 PS pada 3.400 rpm dan torsi 50.9 kgm pada 1.600-2.800 rpm. Fiturnya terbilang cukup lengkap mulai dari 7 airbag, hill start assist, downhill start assist control, emergency brake signal, trailer sway control, traction control, dan vehicle stability control.

    (dry/rgr)

  • Kok Bisa BYD M6 Salip Honda HR-V, Fortuner dkk hingga Masuk 10 Mobil Terlaris?

    Kok Bisa BYD M6 Salip Honda HR-V, Fortuner dkk hingga Masuk 10 Mobil Terlaris?

    Jakarta

    BYD M6 menyalip deretan mobil bermesin konvensional hingga bisa tembus jajaran 10 mobil terlaris. Apa faktornya?

    Mobil listrik BYD M6 bikin kejutan. Dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) untuk Oktober 2024, mobil listrik yang menghuni segmen MPV itu menembus posisi 10 besar.

    Bertengger di posisi 10, BYD M6 menyalip mobil-mobil langganan di daftar terlaris seperti Daihatsu Ayla, Toyota Agya, Daihatsu Terios, Toyota Fortuner, hingga Honda HR-V.

    Torehan penjualan wholesales BYD M6 memang meningkat cukup signifikan sejak Juli 2024. Bila pada Juli unit M6 yang terdistribusi hanya 40 unit, kemudian pada Agustus jumlahnya menjadi 312 unit, September 836 unit, dan Oktober langsung melesat 1.866 unit. Lantas apa faktornya?

    “Peningkatan penjualan ini mencerminkan tingginya minat konsumen terhadap kendaraan listrik sekaligus kepercayaan mereka pada inovasi teknologi BYD, khususnya pada BYD M6 yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan dan preferensi masyarakat Indonesia,” jelas Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan kepada detikOto, Selasa (19/11/2024).

    Secara keseluruhan, BYD memang mengalami peningkatan distribusi baik secara wholesales maupun retail. Bermodalkan empat mobil listrik yang dijual pada rentang harga Rp 370 jutaan hingga Rp 700 jutaan, penjualan BYD pada Oktober itu juga bahkan melampaui Hyundai sekaligus menggusur pabrikan asal Negeri Ginseng itu keluar dari 10 besar. BYD pada Oktober mendistribusikan 2.488 unit mobil secara wholesales dan 2.597 unit secara retail. Sementara Hyundai mencatatkan penjualan wholesales 1.711 unit dan retail 1.451 unit.

    Adapun kata Luther, pencapaian ini menjadi bukti bahwa ke depan kendaraan listrik akan makin mudah diterima masyarakat Indonesia.

    “Kami optimis bahwa kemajuan infrastruktur EV di Indonesia akan mendorong adopsi kendaraan listrik secara lebih luas,” tambah Luther.

    (dry/rgr)