Organisasi: Gaikindo

  • BYD Tancap Gas, Kalahkan Wuling-Hyundai Lagi

    BYD Tancap Gas, Kalahkan Wuling-Hyundai Lagi

    Jakarta

    BYD bikin kejutan lagi dengan mendistribusikan 2.800-an unit mobil di Indonesia pada November 2024. Torehan itu membuat BYD unggul atas Wuling dan Hyundai.

    Penjualan mobil di Indonesia secara wholesales pada November 2024 mengalami penurunan tipis. Bila pada Oktober tembus 77 ribuan unit, maka pada bulan ke-11 kemarin hanya mencapai 74.347 unit.

    Sebaliknya, penjualan secara retail justru mengalami peningkatan. Gaikindo mencatat ada 76.053 unit mobil yang dikirim ke garasi konsumen selama November 2024.

    Posisi lima besar merek mobil terlaris juga tak banyak berubah. Merek Jepang seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Mitsubishi, dan Suzuki masih mengisi lima besar.

    Dari 70 ribuan unit itu, Toyota masih jadi rajanya. Toyota mengirimkan 26.984 unit mobilnya secara wholesales dan 25.860 unit secara retail. Posisi kedua juga belum berubah, ada Daihatsu yang membukukan penjualan wholesales 10.030 unit dan retail 12.113 unit.

    Honda mengisi posisi ketiga. Sebanyak 8.397 unit mobil Honda terkirim dari pabrik ke seluruh dealer-dealer Honda, sementara yang terkirim ke garasi konsumen sebanyak 8.765 unit. Selanjutnya di posisi keempat ada Mitsubishi dengan penjualan wholesales 6.050 unit dan diikuti Suzuki 5.605 unit. Di penjualan retail justru sebaliknya, Suzuki unggul tipis dengan 6.240 unit sementara Mitsubishi Motors 6.102 unit.

    Menariknya di posisi keenam, kini dihuni merek China, BYD. Pendatang baru asal Shenzhen itu membukukan penjualan wholesales sebanyak 2.842 unit sementara secara retail penjualannya tembus 2.833 unit.

    Penjualan retail itu merupakan yang terbanyak selama lima bulan BYD mendistribusikan mobilnya di Indonesia. Torehan ini juga membuat BYD kembali melampaui Hyundai maupun Wuling. Untuk melihat lebih lengkapnya, berikut ini daftar merek mobil terlaris di Indonesia periode November 2024.

    10 Merek Mobil Terlaris di Indonesia November 2024

    Wholesales

    Toyota: 26.984 unitDaihatsu: 10.030 unitHonda: 8.397 unitMitsubishi Motors: 6.050 unitSuzuki: 5.605 unitBYD: 2.842 unitWuling: 2.550 unitHino: 2.530 unitMitsubishi Fuso: 2.294 unitIsuzu: 2.040 unit

    Retail Sales

    Toyota: 25.860 unitDaihatsu: 12.113 unitHonda: 8.765 unitMitsubishi Motors: 6.102 unitSuzuki: 6.240 unitBYD: 2.833 unitWuling: 2.503 unitIsuzu: 2.454 unitMitsubishi Fuso: 2.360 unitHino: 2.109 unit

    (dry/rgr)

  • PLN Klaim Ngecas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Kini Tak Antre

    PLN Klaim Ngecas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Kini Tak Antre

    Jakarta

    PT PLN (Persero) mengklaim, pengecasan mobil listrik di stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di rest area tol saat ini bebas antre. Sebab, jumlahnya sudah banyak dan mulai tersebar ke banyak titik!

    Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN Ririn Rahmawardani mengatakan pihaknya sudah tak pernah menerima komplain mengenai antrean SPKLU di rest area. Meski demikian, timnya akan terus melakukan penambahan titik untuk memudahkan pemilik mobil listrik di Indonesia.

    “Untuk (SPKLU) di (rest area) jalan tol kami pastikan sudah tidak ada komplain antrean, karena kemarin waktu Lebaran kami membangun setiap rest area minimal 1 SPKLU,” ujar Ririn Rahmawardani saat berbincang bersama wartawan di Cikini, Jakarta Pusat.

    Ngecas Mobil Listrik Toyota bZ4X di SPKLU Ultrafast Charging 200 kW Foto: Rangga Rahadiansyah/detikOto

    Ririn menjelaskan, penambahan jumlah SPKLU yang masif di rest area merupakan hasil kolaborasi antara pihak internal dengan mitra. Sebagai catatan, PLN memang membolehkan badan usaha mendirikan fasilitas terkait dengan konsep kerja sama.

    “Kecepatan PLN membangun (SPKLU) tidak bisa dilakukan sendiri, makanya kami bekerja sama dengan beberapa mitra. Saat ini sudah ada lima mitra besar yang bekerja sama bikin SPKLU,” ungkapnya.

    PLN terus menjalin kolaborasi dengan sejumlah kementerian terkait untuk menentukan angka SPKLU yang hendak dibangun di Indonesia. Sebab, jika penambahannya melampaui jumlah kebutuhan, maka akan terjadi over supply.

    “Kami berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, Kementerian Infrastruktur, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Perindustrian. Kami mengukur kemampuan industri penyedia EV dalam menyediakan unit per tahun,” tuturnya.

    “Kami juga koordinasi dengan Gaikindo soal berapa proyeksi penjualan (mobil listrik) per tahun. Kami juga koordinasi dengan Korlantas soal berapa mobil yang beredar. Kemudian kami meramu bersama. Jadi kami punya formulasi tepat berapa SPKLU yang harus dibangun,” kata Ririn menambahkan.

    (sfn/rgr)

  • Perkuat Potensi Kolaborasi Global dan Inovasi Marketing untuk Masa Depan

    Perkuat Potensi Kolaborasi Global dan Inovasi Marketing untuk Masa Depan

    Jakarta: MarkPlus Conference (MPC) 2025 telah rampung digelar. Dengan mengusung tema ‘Reimagining Marketing: Technology, People, and Impact’, ajang konferensi pemasaran terbesar di Asia tersebut mengajak para pemasar untuk terus berinovasi dalam menyusun strategi pemasaran mereka dan memperkuat kolaborasi secara global.
     
    MarkPlus Conference (MPC) 2025 berlangsung di Grand Ballroom, The Ritz-Carlton Jakarta, pada 4-5 Desember 2024. Sejumlah agenda penting digelar dalam acara ini. Termasuk The 10th ASEAN Marketing Summit pada hari pertama hingga The 3rd Indonesia Marketing Convention pada hari kedua.
     
    Acara diawali dengan sesi Indonesia Marketing Outlook 2025. Sesi ini dibuka oleh Founder & Chair MCorp Hermawan Kartajaya.
    “Marketing adalah inti dari model bisnis, terutama jika kita berbicara tentang strategic marketing. Oleh karena itu, kita perlu secara rutin meninjau ulang model pemasaran strategis kita, bahkan lebih sering daripada hanya sekali setahun, mengingat pasar yang terus berubah. Marketing is not a noun; but marketing is a present continuous of market. Jika pasar terus berubah, maka model bisnis kita juga harus terus berkembang agar tetap relevan dan kompetitif,” ujar Hermawan Kartajaya.
     
    Acara dilanjutkan sesi Partnership Launch dari KMG China x Phoenix Media x MCorp & Marketeers. Dalam sambutannya, Executive Vice President and Chief Financial Officer Phoenix TV Yeung Ka Keung, menyampaikan bahwa kolaborasi ini tidak hanya mencerminkan semangat gotong royong lintas negara, tetapi juga komitmen bersama untuk mendorong inovasi, memperluas akses pasar, dan menciptakan nilai berkelanjutan bagi komunitas global.
     
    “Kami percaya, dengan menggabungkan keahlian KMG dalam strategi bisnis, jaringan global Phoenix Media, kapabilitas MCorp dalam marketing dan pemahamannya terhadap market Indonesia, serta peran Marketeers sebagai platform media bisnis generasi baru di Indonesia, kita akan mampu membuka potensi besar di berbagai industri. Lebih dari sekadar kolaborasi bisnis, kemitraan ini adalah langkah nyata untuk membangun masa depan yang lebih inklusif dan berorientasi pada pertumbuhan,” ujar Yeung Ka Keung.
     
    Pada The 3rd Indonesia Marketing Convention, turut dilaksanakan beberapa penghargaan. Salah satunya adalah Marketeer of The Year (MOTY). Penghargaan ini diberikan kepada salah satu dari 10 individu terbaik yang sebelumnya menerima penghargaan The Best Industry Marketing Champion 2024. 
     
     

     
    Tahun ini, Didiek Hartantyo terpilih sebagai penerima MOTY berkat transformasi besar yang ia pimpin di PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sesi berikutnya dilanjutkan dengan penganugerahaan Immortal Marketeer Award 2024 yang ditujukan kepada almarhum Dr. H. Tanri Abeng, MBA dan almarhum Dr. Hj. B.R.A. Mooryati Soedibyo, S.S., M.Hum. Penghormatan ini diterima oleh perwakilan keluarga dan diserahkan langsung oleh Founder & Chair MCorp Hermawan Kartajaya.
     
    Acara dilanjutkan dengan pembagian panel ke dalam beberapa breakout room. Setiap sesi pada breakout session ini akan diisi oleh materi dari sejumlah brand ternama, termasuk Dentsu, Dentsu Creative, InJourney, Sleekflow, Benings, Mayora, Tada, KAI, dan lainnya. Breakout Session pertama memiliki tema What Is Next?, yaitu membahas tren marketing yang akan datang di 2025 sebagaimana adanya perkembangan pesat teknologi, diiring tuntutan kebutuhan human touch yang lebih tinggi.
     
    Para peserta diberikan kebebasan untuk memilih panel sesuai dengan tema yang diminati. Di tema AI Driven for Future Marketing menghadirkan President Director Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir, serta perwakilan dari Telkom dan tvOne AI, yang membahas peran kecerdasan buatan dalam mendukung pemasaran masa depan.
     
    Sementara itu, pada tema Robotic: Marketing to Gen Alpha menghadirkan pembicara dari Playtopia, BPK Penabur, serta Ricky Afrianto, Global Marketing Director Mayora Indah Tbk., yang berbagi wawasan mengenai strategi pemasaran untuk generasi Alpha.
     
    “KAI berhasil bertahan di era pandemi karena melakukan transformasi dengan fokus pada sektor logistik. Meski mobilitas masyarakat terbatas selama pandemi, logistik tetap berjalan. Ke depan, KAI berencana untuk menghitung jejak karbon sebagai langkah mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Keberhasilan ini juga didukung oleh penerapan teknologi yang terintegrasi,” ujar Didiek Hartantyo dalam sesi Leveraging Human Insight in a Tech-Driven World.
     
    Untuk breakout room selanjutnya dengan tema The Next Creative Revolution: Seizing the Moment & Audience yang menghadirkan Head of Innovation Dentsu Creative Indonesia Angga Bangun Subur, President Director PT Blue Bird Tbk Ir. Adrianto (Andre) Djokosoetono, MBA, dan CEO SR Land Properties Vonny Tresno Santoso. Para pembicara memberikan wawasan mengenai mengasah pola pikir kreatif untuk tetap relevan di tengah dinamika perubahan konsumen dan tren.
     
    Setelah berlangsungnya Morning Breakout Session, dilanjutkan dengan Afternoon Breakout Session: How to Do It?, dengan membawakan materi terkait strategi marketing. Topik ini memberikan gagasan seputar marketing dan bisnis. Tema-tema yang diangkat pada sesi sore ini adalah AI and The Art of Storytelling yang menghadirkan Indonesia Wira Gumay General Manager Creative Dentsu Indonesia, Google Cloud dan Alternative Media Group. Lalu, berlangsung juga sesi From Fear to Fortune yang dibawakan oleh XL Axiata dan PT BYD Motor Indonesia. 
     
     

     
    Dalam sesi berikutnya, Social Impact Through Inclusive Marketing dibawakan oleh Komisaris Utama Klinik CITO dr. Dyah Anggraeni, M.Kes, Sp.PK, Retna Asmoro selaku Marketing Group Head InJourney, dan Brodo Ganesha. Terdapat pula sesi ESG Insights for Indonesia’s Mining Industry yang dibawakan oleh Tubagus Nugraha, Standard Nikel Indonesia PERHAPI, serta Nickel Industries Limited. Sesi yang terdapat lainnya Sustainable Partnership for Impact yang dibawakan oleh Edric Chandra selaku Program Initiator DSC (Diplomat Success Challenge), Irma Yunita selaku Program Initiator DSC, dan Diah Ayu Nofitasari selaku Senior Officer III Marketing Program PT Pertamina Patra Niaga.
     
    Pada hari ini juga berlangsung Digital For Impact: Global Development Forum for Enterprises menjadi forum untuk berdiskusi mengenai market ASEAN dan Indonesia yang membuka serta memperkuat potensi kerjasama antara investor China dengan mitra bisnis di Indonesia. Forum ini merupakan kolaborasi MarkPlus, Kotler Marketing Group (KMG), serta Phoenix Satellite TV.
     
    Sesi terakhir Indonesia Industry Outlook 2025: The Associations Panel dibawakan oleh Hermawan Kartajaya, Founder & Chair MCorp. Forum ini mendiskusikan bagaimana berbagai sektor industri menghadapi tantangan dan peluang di tengah perubahan global, teknologi, serta tren pasar. Untuk memberikan wawasan perspektif dari berbagai sektor, sesi ini menghadirkan tokoh-tokoh utama dari asosiasi industri terkemuka, di antaranya:
     

    Aviliani – Ketua Bidang Pengembangan Kajian Ekonomi Perbankan Perhimpunan Bank Nasional (PERBANAS)
    Adhi Lukman – Ketua Umum Gabungan Produsen Makanan Minuman Indonesia (GAPMMI)
    Solihin – Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO)
    Alphonzus Widjaja – Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI)
    Ir. Mahendra Rianto, CSLP, ESLog – Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI)
    Ilona Juwita – Sekretaris Jenderal Indonesian Digital Association (IDA)
    Johannes Loman – Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI)
    Jongkie D. Sugiarto – Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO)
    Hery Kurniawan – Wakil Ketua Umum Bidang Komunikasi Publik dan Kehumasan Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (PERHUMAS)

    Sebagai penutup rangkaian acara, MarkPlus Conference dimeriahkan oleh The 16th Annual WOW Night. Acara ini dibuka dengan sambutan dari Wakil Menteri Ekonomi Kreatif Indonesia Irene Umar. 
     
    “Melalui konsep reimagining marketing yang digagas Bapak Hermawan Kartajaya, kita melihat bagaimana musik dapat menjadi kekuatan besar dalam ekonomi kreatif. Musik bukan sekadar hiburan, tetapi juga alat strategis untuk membangun identitas merek dan mendorong pertumbuhan Indonesia menuju orange economy,” kata Irene.
     
    Sambutan tersebut menjadi pembuka pemberiaan dua penghargaan para penggiat musik membanggakan di Tanah Air.
     
    Penghargaan pertama, Special Accolade: Icon of Indonesian Ethnic Music diberikan kepada Saung Angklung Udjo karena menunjukkan dedikasi luar biasa dalam melestarikan dan mengembangkan musik berbasis etnik Indonesia ke panggung dunia. Lalu dilanjutkan dengan penghargaan Marketeers Music Icon 2024 yang ditujukan kepada musisi-musisi terbaik, baik individu maupun kelompok yang karya dan kiprahnya melampaui batasan genre serta melintasi zaman.
     
    Penghargaan ini diberikan kepada Yovie Widianto, Ahmad Dhani, Erwin Gutawa, Dewa Budjana, dan Slank. Setelah pengumuman penghargaan, acara ini ditutup dengan penampilan spesial dari Maliq & D’Essentials. Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi laman markplusconference.id atau Instagram @markplusevents.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (ROS)

  • PLN Klaim Ngecas Mobil Listrik di SPKLU Rest Area Kini Tak Antre

    Kata PLN soal Transaksi SPKLU Naik Drastis Imbas Serbuan Mobil Listrik China

    Jakarta

    Transaksi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) milik PT PLN (Persero) meningkat drastis sejak setahun terakhir. Kabarnya, peningkatan tersebut disebabkan ‘serbuan’ mobil listrik China yang makin diminati konsumen Indonesia.

    Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani mengutip pernyataan Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengenai betapa gemetarnya dia saat melihat transaksi SPKLU yang meroket. Itulah mengapa, pihaknya telah menyiapkan strategi.

    “Kalau Pak Dirut gemeteran, saya 10 kali lebih gemetaran dari Pak Dirut. Itulah kenapa PLN punya skema franchising. Kami membuka kesempatan para mitra yang ingin berinvestasi di penyediaan SPKLU,” ujar Ririn saat menjawab pertanyaan detikOto di Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (10/12).

    Executive Vice President (VP) Retail Product Development PLN, Ririn Rahmawardani Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Menurutnya, dengan skema kemitraan tersebut, penambahan SPKLU di Indonesia makin cepat dan merata. Sehingga jumlahnya bisa mengimbangi mobil listrik yang populasinya terus bertambah dari tahun ke tahun.

    “Kami berkolaborasi dengan Kementerian ESDM, infrastruktur, perhubungan dan perindustrian, kita mengukur kemampuan industri penyedia EV ini menyediakan unit per tahun,” tuturnya.

    “Kami juga koordinasi dengan Gaikindo, berapa sih proyeksi dari penjualan per tahun, kami juga koordinasi dengan Korlantas, berapa mobil yang beredar, kami meramu bersama. Jadi kami punya formulasi berapa SPKLU yang harus kita bangun,” tambahnya.

    Secara umum, SPKLU PLN sampai bulan ini sudah ada 2.667 unit. Ririn menegaskan, angkanya akan tumbuh menjadi 3 ribuan unit hingga akhir tahun.

    “Lalu, bagaimana dengan tahun depan? Kita bisa ada penambahan hingga 1.100 titik, sehingga sampai akhir 2025 bisa ada 4.300-an titik,” tegasnya.

    Transaksi SPKLU Naik Imbas Mobil China

    Diberitakan detikOto sebelumnya, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, pengguna SPKLU mengalami peningkatan lima kali lipat tahun ini. Itulah mengapa, pihaknya akan bergerak cepat tahun depan.

    “Kami melihat bahwa jumlah transaksi di SPKLU, stasiun pengisian kendaraan listrik umum kami itu meningkat lima kali lipat per tahun,” ujar Darmawan Prasodjo dalam agenda rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi XII DPR RI di Jakarta.

    “Maka di tahun 2025 nanti, kami sudah agak gemetaran ini. Kalau meningkat lima kali lipat, kami sudah siap-siap memasang SPKLU di rest area dan di sekitarnya,” tambahnya.

    SPKLU PLN Foto: Pemilik kendaraan listrik melakukan pengisian daya di salah satu SPKLU di Bali beberapa waktu lalu. (Dok. PT PLN UID Bali)

    Menurut Darmawan, peningkatan transkasi SPKLU milik PLN tersebut disebabkan populasi mobil listrik China yang terus membludak. Bahkan, dia menyoroti salah satu merek yang keberadaannya cukup masif di Indonesia.

    “Penjualan listrik SPKLU juga meningkat lima kali lipat, dan kami melihat ada satu merek dari China, mobil listrik. Penjualannya kencang sekali selama beberapa bulan ini, sehingga jumlah mobil listrik meningkatnya drastis sekali, sehingga kami untuk antisipasi Lebaran ini sudah kami siapkan dari sekarang,” kata dia.

    (sfn/sfn)

  • Bisnis Industri Otomotif di RI Tuai Sorotan

    Bisnis Industri Otomotif di RI Tuai Sorotan

    Jakarta

    Pasar otomotif di Indonesia saat ini terus berkembang pesat, namun pasar ini dinilai masih dikuasai oleh pemain besar dan sudah lama mendominasi pasar serta memiliki kontrol yang sangat kuat.

    Salah satu faktor yang menghambat pertumbuhan pasar otomotif domestik adalah adanya kebijakan yang diterapkan oleh Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM), yang membatasi ruang gerak para dealer melalui perjanjian eksklusivitas.
    Perjanjian tersebut secara langsung menghalangi investor untuk mendirikan badan usaha baru yang dapat menjual merek-merek lain yang berpotensi masuk ke pasar Indonesia, yang pada gilirannya mengurangi tingkat persaingan dan inovasi dalam industri otomotif.

    Namun, menurut Direktur Marketing PT Suzuki Indomobil Sales Donny Saputra, tidak ada klausul yang mengarah kepada Oligopoli antara ATPM dengan para distributor.

    Donny menyoroti fakta bahwa tidak ada dealer yang hanya menjual satu merek. “Misalnya Arista, mereka tidak hanya menjual satu merek, tetapi memiliki berbagai merek seperti Honda, Isuzu, Wuling, bahkan BYD. Jadi, jelas ini bukan persaingan yang tidak sehat. Ini hanya kompetisi biasa di industri otomotif,” ujar Donny dihubungi, Selasa (10/12/2024).

    Menurut Donny, penguasaan pangsa pasar oleh beberapa merek besar seperti Toyota atau Honda bukan karena struktur pasar yang oligopoli, melainkan karena preferensi konsumen yang sudah terbentuk sejak lama.
    Produsen bersaing dengan menawarkan keunggulan produk dan inovasi, sehingga keberhasilan di pasar sangat bergantung pada pilihan konsumen. Selain itu, harga dan inovasi yang dilakukan oleh pabrikan menentukan volume penjualan. Menurutnya, industri otomotif di Indonesia memiliki tingkat kompetisi yang sangat sehat.

    “Mereka yang menguasai pasar itu adalah pilihan konsumen. Produsen menawarkan keunggulan produk dan inovasi, jadi ini murni kompetisi, bukan oligopoli,” tegasnya.

    Namun demikian, Donny mengakui bahwa industri otomotif Indonesia menghadapi tantangan besar yang menyebabkan stagnasi. Ia menyebut tiga faktor utama, yaitu peluncuran model baru, kondisi ekonomi, dan regulasi pemerintah.

    Menurutnya, waktu peluncuran model baru sangat mepengaruhi dinamika pasar, sementara kondisi ekonomi global dan kebijakan pemerintah, seperti aturan emisi dan impor, juga menjadi faktor yang signifikan.

    “Industri otomotif saat ini memang stagnan, tetapi itu lebih karena faktor eksternal, bukan karena pasar yang tidak kompetitif,” katanya.

    Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Jongkie Sugiarto, menyatakan bahwa dirinya tidak ingin terlalu terlibat dalam polemik oligopoli yang terjadi di sektor industri otomotif tanah air. Menurut Jongkie, persoalan yang muncul terkait dengan dominasi pasar oleh beberapa pemain besar lebih merupakan urusan Agen Pemegang Merek (APM), yaitu perusahaan-perusahaan yang memiliki otoritas penuh untuk mengimpor, memproduksi, dan menjual merek kendaraan tertentu di Indonesia.

    Gaikindo sebagai asosiasi industri kendaraan bermotor memiliki fungsi utama untuk mendukung pertumbuhan industri otomotif secara keseluruhan, termasuk mendorong peningkatan produksi, penjualan, serta daya saing industri Indonesia di pasar global. Oleh karena itu, isu-isu yang berkaitan dengan strategi bisnis masing-masing APM, termasuk perjanjian eksklusivitas yang mereka terapkan dengan jaringan dealer, dianggap berada di luar lingkup wewenang Gaikindo.

    Sementara itu, Wakil Ketua Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) Aru Amando menegaskan bahwa KPPU masih akan melakukan penelaahan lebih lanjut terkait aturan yang dianggap menimbulkan oligopoli tersebut. KPPU mengungkapkan bahwa mereka belum bisa memutuskan apakah aturan ini melanggar hukum persaingan usaha karena mereka harus terlebih dahulu menilai secara rinci isi perjanjian yang berlaku.

    “KPPU akan sangat terburu-buru kalau mengatakan ini salah, ini benar. Tanpa kita melihat isi di dalam perjanjiannya itu tadi seperti apa. Yang melarangi. Kita harus lihat dulu perjanjiannya,” ujar Aru.

    Jika merujuk kepada peraturan perundang-undangan, perjanjian eksklusivitas antara pemegang merek dan pabrikan telah melanggar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli Dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU 5/1999) khususnya pasal 19 poin (a) dan (d).

    Disebutkan bahwa pelaku usaha dilarang melakukan kegiatan yang dapat mengakibatkan oligopoli atau persaingan usaha tidak sehat berupa menolak atau menghalangi pelaku usaha tertentu untuk melakukan kegiatan usaha yang sama pada pasar yang bersangkutan atau melakukan praktek diskriminasi terhadap pelaku usaha tertentu.

    Direktur Eksekutif INDEF, Tauhid Ahmad, menyoroti bagaimana pabrikan otomotif asal Jepang telah memiliki posisi yang kuat di pasar Indonesia berkat jaringan distribusi yang mapan, layanan purna jual yang andal, serta reputasi kualitas produk yang sudah lama dipercaya konsumen. Namun, Tauhid menegaskan bahwa keunggulan tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk mengabaikan perlunya pengawasan yang ketat guna memastikan terciptanya persaingan usaha yang sehat.

    Menurut Tauhid, peran Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) sangat penting dalam menjaga iklim industri yang sehat dan kompetitif. Ia menilai bahwa langkah-langkah strategis perlu diambil untuk mendobrak praktik oligopoli yang saat ini menghambat perkembangan pemain baru di sektor otomotif. Salah satu solusi utamanya adalah membuka pintu investasi yang lebih luas di sektor otomotif.

    Ia menjelaskan bahwa pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendorong masuknya lebih banyak produsen otomotif dari berbagai negara. Dengan demikian, jumlah pabrikan yang bersaing di pasar domestik dapat meningkat, sehingga konsumen memiliki lebih banyak pilihan.

    “Ya, supaya kompetitif ya. Pertama ya dibuka keluar bagaimana investasi di sektor otomotif jauh lebih banyak, pabrikan lebih banyak. Tambatan-tambatan untuk investasi di bidang otomotifya katakanlah harus diperluas,” ujar Tauhid.

    (rrd/rir)

  • Penjualan Suzuki Naik Dua Kali Lipat di GJAW 2024, Ini Model Paling Diburu

    Penjualan Suzuki Naik Dua Kali Lipat di GJAW 2024, Ini Model Paling Diburu

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mencatatkan kenaikan penjualan sebanyak dua kali lipat sepanjang pameran GJAW (Gaikindo Jakarta Auto Week) 2024. Suzuki sanggup melampaui target penjualan hingga 203%, atau setara 1.562 unit. Apa model yang paling laris?

    New XL7 memberikan kontribusi terbesar, yaitu 37% dari total penjualan Suzuki selama pameran. Sementara itu, New Carry juga meraih hasil signifikan hingga 20%. Kedua mobil ini merupakan produk Suzuki terlaris karena keunggulan masing-masing sanggup memenuhi kebutuhan dan ekspektasi pelanggan.

    Menambahkan kabar baik, Baleno menyumbang bagian 19% dari keseluruhan penjualan. Diikuti dengan pilihan model mobil baru Suzuki lain yang dipajang selama pameran.

    Salah satu sorotan utama dalam GJAW 2024 adalah Suzuki Jimny 5-door White Rhino, dibuktikan dengan keberhasilan meraih gelar Mobil Terfavorit menurut penyelenggara pameran.

    “Jimny mencerminkan tumbuh besarnya kepercayaan pasar terhadap produk Suzuki. Sisi positifnya, citra model lain ikut terdongkrak dan diakui lebih banyak pecinta otomotif. Kami pun sangat bangga bisa menambah kontribusi target penjualan mobil secara nasional lewat hasil selama GJAW,” ujar Randy Murdoko, Dept. Head of 4W Sales PT Suzuki Indomobil Sales (PT SIS).

    Diluncurkan hari perdana GJAW 2024, Jimny 5-door White Rhino menawarkan pilihan baru buat dikoleksi penggemar. Varian berlabur warna pearl arctic white ini menghadirkan kelengkapan secara lebih eksklusif. Lima aksesori resmi diberikan oleh Suzuki, yaitu front bumper under dan side under garnish. Ditambah bagian lain seperti door visor serta door handle garnish chrome menimbulkan kesan berbeda ke tampilan mobil. Sementara pada sisi buritan terpasang spare tire cover berlogo Rhino khas sekaligus ikonik.

    “Selain fokus pada penjualan, Suzuki juga memperkuat layanan purnajual demi memberikan pengalaman kepemilikan optimal bagi konsumen,” ujar Randy lagi. “Dengan peningkatan program pelayanan, kami berkomitmen menjaga hubungan jangka panjang kepada pelanggan setia,” tambahnya.

    Model unggulan seperti Jimny, New XL7, Baleno, dan New Carry membantu Suzuki memenuhi kebutuhan pasar yang beragam, mulai dari keluarga hingga sektor komersial. Merek ini tidak hanya dikenal lewat kualitas produknya, tetapi juga karena pelayanan secara konsisten serta responsif.

    Terlebih sejak Suzuki menghadirkan teknologi hybrid pada lini All New Ertiga, New XL7, dan Grand Vitara, publik semakin meyakini serta memberikan persepsi modern. Pengembangan Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) menyelaraskan inovasi produk lebih ramah lingkungan melalui cara menekan emisi gas buang selama pelanggan menggunakan mobil.

    Jimny 5-Door White Rhino Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    (lua/rgr)

  • Bukti Orang Indonesia Tak Takut Lagi Beli Mobil China, Harga Rp 1 M Laku

    Bukti Orang Indonesia Tak Takut Lagi Beli Mobil China, Harga Rp 1 M Laku

    Jakarta

    Sebelum Zeekr dan Maxus merilis harga jual mereka di GJAW 2024 lalu, Great Wall Motor (GWM) sudah menjadi pabrikan China yang bermain di segmen premium hingga berani jual mobil dengan harga di atas Rp 1 miliar.

    GWM Indonesia mengklaim mereka sukses menjual mobil China di segmen premium ini, sebab nilai yang mereka tawarkan ke konsumen memang superior.

    GWM Indonesia memperkenalkan SUV Tank 300 HEV pada ajang GIIAS (Gaikindo Indonesia International Auto Show) 2024. Mobil ini bakal menantang Toyota Fortuner dan Mitsubishi Pajero Sport. Foto: Andhika Prasetia

    “Menurut saya, dalam hal harga dan juga dari sisi produk. Itu kita di sana bermain tunggal dan sangat superior sih,” buka General Manager, Inchcape GWM Retail Indonesia (IGRI), Stefanus Asiantara, saat ditanya oleh detikOto mengenai strategi suksesnya GWM menjual Tank.

    Menurut GWM Indonesia, pembeli Tank umumnya dibuat kagum oleh rasa berkendara, fitur, hingga performa dari SUV andalan GWM ini. Selain itu, nilai ekonomis yang ditawarkan oleh Tank juga membuat konsumen memilihnya.

    “Karena kita selalu di-compare-nya sama SUV di kelasnya yang jauh lebih mahal, dua kali lipatnya, tau lah ya maksud saya apa. Itu mereka dengan harga segini, performance yang sama, feature yang lebih, bayar segitu menurut mereka sangat value for money. Makanya (penjualannya) jalan banget sih,” tutur Stefanus.

    Lantas saat ditanya mengenai bagaimana pandangan negatif masyarakat terhadap GWM selaku merek mobil China yang menjajakan mobil dengan harga di atas Rp 1 miliar, Stefanus dengan yakin menjawab bahwa stigma tersebut sudah hilang.

    “(Stigma mobil China di segmen ini) Udah nggak. Udah hilang. Karena kita dibantu juga sebelum dia masuk, sebelum kita melakukan grand launching dan segala macem, awareness (kepekaan) orang soal Tank, terutama mereka yang petrolhead ya yang suka mobil-mobil gede, mereka yang suka performance itu, udah lumayan. Jadi kita tinggal (kasih) nyobain mereka, push mereka untuk test drive dan membuktikan mobil ini performance-nya bagus, fiturnya bagus, akhirnya terbeli sendiri,” ujar Stefanus.

    GWM Tank 300 Fury Edition Foto: Muhammad Hafizh Gemilang

    Menurut GWM Indonesia, untuk menjual mobil sejenis Tank ini, kuncinya terletak pada pengalaman berkendara. Dengan memberikan calon konsumennya kesempatan untuk dapat merasakan langsung lini andalan mereka ini, mereka dapat mengetahui kelebihannya.

    “Tapi kuncinya tetap mereka tetap harus experience dulu sih. Mereka dengar review dari Youtube dari segala macam, ‘Wah ini mobil bagus,’ Tapi tetap kita harus untuk closing deal-nya mereka tetap harus nyobain dulu, experience-nya harus di-push dulu dengan test drive baru mereka yakin dan mereka bisa beli,” tutup Stefanus.

    (mhg/rgr)

  • Toyota Alphard ‘Dikeroyok’

    Toyota Alphard ‘Dikeroyok’

    Jakarta

    Toyota Alphard ‘dikeroyok’ rival-rivalnya. Belakangan, kian banyak MPV premium yang berlomba-lomba memikat hati masyarakat Indonesia.

    Toyota Alphard menjadi salah satu nama yang pasti terlintas saat bicara soal MPV premium di Indonesia. Di mata konsumen berkantong tebal, Toyota Alphard punya daya tariknya tersendiri. Alphard memang didesain sebagai MPV mewah yang memiliki nuansa lebih formal dan elegan. Tidak heran kalau mobil ini seringkali terlihat digunakan oleh para pejabat dalam negeri sekaligus kalangan berduit.

    Di segmen ini, Alphard sebenarnya tak sendiri. Ada Lexus yang menyajikan LM350 dan juga Hyundai menghadirkan Staria. Tapi di segmen tersebut dominasi Alphard sulit dipatahkan. Sebagaimana terlihat dalam data penjualan yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), sepanjang Januari-Oktober 2024 misalnya Toyota sudah mendistribusikan 4.322 unit Alphard ke seluruh dealernya.

    MPV premium terlaris kedua ada Lexus LM350h yang mencatatkan distribusi sebanyak 1.282 unit. Sementara Vellfire, distribusinya sebanyak 408 unit. Ini berbeda jauh dengan Staria yang terdistribusi sebanyak 89 unit untuk periode yang sama.

    Namun belakangan, Alphard tak hanya diganggu oleh Lexus LM350, Vellfire, ataupun Staria. Produsen China mulai berdatangan dengan menyajikan satu yang berbeda yaitu MPV premium dengan tenaga listrik.

    Tercatat ada dua produsen China yang sudah merilis MPV premium bertenaga listrik di dalam negeri yakni Zeekr dan Maxus. Zeekr meluncurkan MPV 009 sedangkan Maxus merilis Mifa 9. Keduanya jelas menyasar segmen yang selama ini didominasi Alphard cs itu. Terlihat dari posisi harga yang ditetapkan oleh para pabrikan tersebut.

    Belum habis sampai di situ. Alphard juga akan kedatangan calon rival baru dari BYD. BYD memastikan diri akan memboyong MPV premium di bawah bendera Denza, D9, pada kuartal pertama tahun 2025 ke Tanah Air. Seperti halnya Maxus dan Zeekr, Denza D9 yang bakal meluncur di Indonesia juga bertenaga listrik. Di negara asalnya Denza D9 versi listrik menjanjikan jarak tempuh hingga 600-an kilometer.

    Melihat fenomena di segmen MPV premium itu, Alphard seolah dikeroyok oleh para rival-rivalnya. Deretan MPV anyar itu berebut hati orang kaya di Indonesia. Alphard sejatinya sudah punya tempat tersendiri di hati masyarakat Indonesia.

    Terlihat saat ‘dikeroyok’ dua rival dari merek berbeda, Alphard masih sanggup bertahan dan menjadi pilihan utama.

    Di era elektrifikasi ini, pun Toyota sudah menyajikan Alphard versi ramah lingkungan dengan teknologi hybrid. Sementara sang rival sudah tak lagi menggendong mesin konvensional.

    Menarik untuk melihat persaingan di segmen MPV premium tersebut, utamanya setelah para pendatang baru ini berdatangan. Sanggupkah Alphard mempertahankan takhtanya di segmen MPV premium dalam negeri?

    (dry/din)

  • BYD Catat 1.400 SPK di GJAW 2024, MPV Listrik M6 Jadi Primadona

    BYD Catat 1.400 SPK di GJAW 2024, MPV Listrik M6 Jadi Primadona

    Jakarta

    BYD mencatatkan 1.400 SPK selama 10 hari pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024. Ini model yang terlaris.

    Mobil BYD cukup mencuri perhatian para pengunjung pameran Gaikindo Jakarta Auto Week yang digelar pada 22 November-2 Desember 2024. Hal itu terlihat dari jumlah Surat Pemesananan Kendaraan (BYD) yang mencapai 1.400 unit.

    “Kami sangat berterima kasih atas respon positif dari masyarakat Indonesia terhadap kendaraan listrik BYD, khususnya pada GJAW 2024. Pencapaian ini menunjukkan bahwa konsumen di Indonesia semakin percaya pada inovasi dan teknologi yang kami hadirkan. Antusiasme tinggi terhadap BYD M6, baik dari sisi penjualan maupun penghargaan, memotivasi kami untuk terus memberikan yang terbaik. Komitmen kami adalah menghadirkan solusi mobilitas yang tidak hanya inovatif tetapi juga berkontribusi pada perkembangan industri otomotif berkelanjutan di Indonesia,” ungkap Presiden Direktur PT BYD Motor Indonesia Eagle Zhao dalam siaran pers yang diterima detikOto.

    Dari empat model mobil listrik yang disajikan BYD di Indonesia, M6 jadi yang terlaris. MPV listrik ini memang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan dan preferensi masyarakat Indonesia, menawarkan kenyamanan, performa unggul, dan harga yang kompetitif di segmennya.

    Selama pameran berlangsung, tidak sedikit yang penasaran menjajal mobil garapan produsen yang bermarkas di Shenzhen tersebut. Dari total 1.272 sesi test drive yang tercatat, BYD M6 kembali menjadi kendaraan yang paling banyak diminati.

    Bicara penjualan selama November, BYD tercatat membukukan distribusi wholesales sebanyak lebih dari 2.800 unit. Angka ini menjadi bagian dari total penjualan BYD yang telah melampaui 13.000 unit dalam kurun waktu lima bulan sejak Juli 2024. Pencapaian ini memperkuat posisi BYD sebagai salah satu pemain utama di industri kendaraan listrik Indonesia, sekaligus mencerminkan antusiasme pasar terhadap inovasi BYD dalam kendaraan listrik berkualitas tinggi.

    BYD tak puas dengan empat mobil listrik yang sudah dirilis di Indonesia. Rencananya, BYD juga bakal merambah segmen premium dengan menyajikan Denza. Bila tak ada perubahan, BYD akan merilis MPV premium Denza D9 pada kuartal pertama tahun 2025.

    (dry/din)

  • Mobil Mewah Kena PPN 12%, Pengusaha Teriak-Tanya Balik Pemerintah

    Mobil Mewah Kena PPN 12%, Pengusaha Teriak-Tanya Balik Pemerintah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Rencana pemerintah yang bakal menerapkan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% khusus untuk barang mewah membuat industri kendaraan bermotor bakal semakin tertekan.

    “Kita kan tuh pajaknya udah paling tinggi. Kalau diterapkan terus kan mau sampai berapa?” Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara kepada CNBC Indonesia, Jumat (6/12/2024).

    Kalangan industri kendaraan bermotor bertanya-tanya mengenai kelanjutan dari kebijakan ini. Pasalnya hingga kini belum juga aturan yang jelas mengenai detilnya.

    “Ya kriterianya mana dulu? Kriterianya apa? Kan belum keluar,” sebut Kukuh.

    Seperti diketahui, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akhirnya memberikan kepastian mengenai kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12% pada 2025.

    “Untuk PPN 12% akan dikenakan hanya kepada barang-barang mewah jadi secara selektif,” ujar Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2024)

    Implementasi kebijakan tersebut tetap sesuai rencana, namun hanya untuk barang mewah.

    “Mobil mewah, apartemen mewah, rumah mewah, yang semuanya serba mewah,” ungkap Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (5/12/2024)

    (dce)