Organisasi: Gaikindo

  • Daftar Pabrikan yang Paling Banyak Impor Mobil di Indonesia

    Daftar Pabrikan yang Paling Banyak Impor Mobil di Indonesia

    Jakarta

    Sejumlah merek masih mendatangkan mobilnya secara utuh dari luar negeri. Ini daftar pabrikan yang paling banyak impor mobil di Tanah Air.

    Ada ragam pabrikan yang memproduksi mobilnya di Indonesia. Meski begitu, tak semua mobil yang dijual di Indonesia diproduksi secara lokal. Masih banyak juga mobil-mobil yang didatangkan dari mancanegara. Terlihat dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, ada sekitar 30 merek mobil yang mengimpor mobilnya.

    Pabrikan yang Paling Banyak Impor Mobil ke Indonesia

    Mulai dari Toyota, Suzuki, BYD, Hyundai, BMW, dan 25 merek lainnya tercatat mendatangkan sejumlah model mobilnya ke Indonesia. Nah berikut ini daftar 10 merek yang paling banyak impor mobil ke Indonesia.

    1. Toyota: 30.029 unit
    2. BYD: 16.314 unit
    3. Suzuki: 12.167 unit
    4. Mitsubishi Motors: 5.822 unit
    5. Honda: 4.362 unit
    6. Mazda: 4.111 unit
    7. Lexus: 2.352 unit
    8. Hyundai: 1.904 unit
    9. BMW: 1.838 unit
    10. Citroen: 1.204 unit

    Toyota memang diketahui memiliki lini produk paling banyak di Tanah Air. Kendati demikian tak semuanya diproduksi di pabrik Karawang dan Sunter. Mobil Toyota yang diimpor antara lain, Corolla Altis, GR Corolla, Camry, GR 86, Voxy, Alphard, Corolla Cross, Land Cruiser, hingga Hilux Rangga.

    Selanjutnya, meski baru tercatat mengimpor mobil pada Juni namun BYD justru menempati tempat kedua. Saat ini BYD memang masih mengimpor seluruh mobil yang dijual di Indonesia yaitu Seal, Dolphin, Atto 3, dan M6. Hal itu lantaran pabriknya di dalam negeri, kawasan Subang baru rampung akhir tahun 2025.

    Di tempat ketiga ada Suzuki. PT Suzuki Indomobil Motor tercatat mengimpor mobil seperti Jimny, S-Presso, Baleno, dan Grand Vitara. Mobil-mobil itu didatangkan secara utuh dari India dan Jepang.

    Bertengger di posisi keempat ada Mitsubishi. Dalam catatan impor Gaikindo itu, Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia mengimpor Triton dari Thailand. Honda menempati posisi selanjutnya. Mobil-mobil yang diimpor Honda antara lain City, Civic, Civic Type R, Accord, dan CR-V.

    Secara keseluruhan, angka impor mobil pada periode Januari hingga November 2024 sudah mencapai 89.794 unit. Torehan itu meningkat tipis dibandingkan periode yang sama tahun 2023 dengan jumlah 84.550 unit.

    (dry/din)

  • Pencapaian Baru, Chery Serahkan 5.000 Mobil Listrik ke Pelanggan

    Pencapaian Baru, Chery Serahkan 5.000 Mobil Listrik ke Pelanggan

    Jakarta, CNN Indonesia

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) mencatat pencapaian dengan menyerahkan total 5.000 unit mobil listrik ke pelanggan dalam kurun waktu kurang lebih satu tahun terakhir. Dua model menyumbang penjualan tersebut, yakni Omoda E5 Pure dan J6.

    Chery pun menggelar acara khusus untuk merayakan pencapaian tersebut dengan serah terima ke pelanggan di Bengkel Space, SCBD, Jakarta Selatan, Minggu (22/12).

    “Hari ini adalah hari yang luar biasa untuk merayakan serah terima 5.000 kendaraan listrik termasuk Chery OMODA E5 Pure dan Chery J6. Hal ini merupakan cerminan dari komitmen kami yang tak tergoyahkan untuk memberikan layanan yang luar biasa, memperjuangkan kelestarian lingkungan, dan mempercepat perjalanan Indonesia menuju masa depan yang lebih hijau,” ujar Wang Peng, Chief Operating Officer PT Chery Sales Indonesia, dalam sambutannya di acara 5.000 EV Handover Ceremony Chery E5 Pure & Chery J6, Minggu (22/12).

    Rifkie Setiawan, Head of BrandDepartment PT Chery Sales Indonesia Rifkie Setiawan, dalam kesempatan sama mengatakan pencapain ini merupakan kelanjutan dari serah terima 3.000 unit yang dilaksanakan Agustus lalu.

    “Kami juga bangga dapat memenuhi komitmen pengiriman Chery J6 di bulan Desember, membuktikan keseriusan kami dalam melayani konsumen,” ujar Rifkie.

    Menurut Rifkie, komposisi 5.000 unit EV yang diserahkan terdiri dari 4.700 unit Omoda E5 dan E5 Pure yang merupakan total penjualan dari Januari hingga November, serta 300 unit J6 yang terjual pada Desember.

    “Kalau J6 di Desember ini memang 300-an. Jadi kita kurang lebih 4.700-an untuk E5, baik itu dua tipe ya, E5 atau E5 Pure,” jelasnya.

    Ia juga menyebukan kedua model tersebut mendapat respons positif dari masyarakat, terbukti dari banyaknya jumlah Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) pada gelaran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 November lalu.

    “Kalau untuk J6 sendiri karena ini baru ya dan animonya bagus. Feedbacknya juga lumayan baik. Dan kemarin di GJAW juga kita sudah dapet respons yang positif. Kurang lebih saat ini kita sudah dapat 1.000 pemesanan untuk J6. Kalau dari E5 ya SPK atau pemesanan itu sekarang 20 persen lebih. Jadi total kalau misalkan J6 itu 1.000 lebih. Nah E5 itu 250-300-an,” ungkapnya.

    Chery OMODA E5 Pure

    OMODA E5 Pure memiliki dimensi panjang 4.424 mm, lebar 1.830 mm, tinggi 1.588 mm, dan jarak sumbu roda 2.630 mm. SUV listrik ini menggunakan baterai lithium iron phosphate (LFP) dengan kapasitas 61 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 430 km. Sedangkan motornya diklaim menghasilkan daya sebesar 201 hp dan torsi 340 Nm tersalurkan ke empat lingkar roda berukuran 18 inci.

    Omoda E5 Pure tersedia pengisian AC maksimal 9,9 kW serta fast charging atau DC hingga 80 kW. Proses pengisian baterai dari 30-80 persen dapat dilakukan dalam waktu 28 menit. Untuk akselerasi dari 0 hingga 100 km per jam, Omoda E5 butuh waktu 7,6 detik untuk mode sport.

    Chery OMODA E5 dibanderol mulai Rp419,8 juta hingga Rp498,8 juta OTR Jakarta. 

    Chery J6

    J6 memiliki ukuran panjang 4,338 meter dan tingginya 1,855 meter, dan ground clearance 200 mm. Sementara ini ada dua varian J6. Varian 2WD dibekali baterai 65,69 kWh untuk jarak tempuh 426 km, sedangkan varian 4WD membawa baterai 69,77 kWh buat 418 km.

    Chery J6 dijual dengan harga mulai Rp498 juta sampai dengan Rp608 juta OTR Jakarta.

    (rac/dmi)

  • Paket Insentif Ekonomi Pemerintah Jadi Angin Segar, Ciptakan Snow Ball Effect Industri Otomotif – Halaman all

    Paket Insentif Ekonomi Pemerintah Jadi Angin Segar, Ciptakan Snow Ball Effect Industri Otomotif – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com, Wahyu Aji

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Meski kondisi geopolitik dunia saat ini masih diliputi ketidakpastian, sektor otomotif nasional mampu menjadi salah satu sektor yang memiliki kinerja optimal dalam mendukung pertumbuhan ekonomi.

    Sebagai upaya antisipatif dalam memasuki tahun 2025, Pemerintah telah meluncurkan sebanyak 15 insentif kebijakan di bidang perekonomian yang akan diberlakukan sejak 1 Januari 2025.

    Salah satu sektor yang menjadi fokus Pemerintah dalam pemberian insentif tersebut yakni sektor otomotif. 

    Sejumlah insentif otomotif tersebut mulai dari PPN Ditanggung Pemerintah (DTP) untuk Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau Electric Vehicle (EV) dengan rincian sebesar 10 persen atas penyerahan EV roda empat tertentu dan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 40%, dan sebesar 5% atas penyerahan EV bus tertentu dengan nilai TKDN paling rendah 20% sampai dengan kurang dari 40%, PPnBM DTP EV sebesar 15% atas impor KBLBB roda empat tertentu secara utuh (Completely Built Up/CBU) dan penyerahan KBLBB roda empat tertentu yang berasal dari produksi dalam negeri (Completely Knock Down/CKD), Pembebasan Bea Masuk EV CBU sebesar 0% sesuai program yang sudah berjalan, serta Pemberian insentif PPnBM DTP sebesar 3% untuk kendaraan bermotor bermesin hybrid. 

    “Paket Kebijakan Ekonomi ini dirancang untuk melindungi masyarakat, mendukung pelaku usaha terutama UMKM dan industri padat karya, dan menjaga stabilitas harga serta pasokan, serta sekaligus dalam rangka mengakselerasi pertumbuhan ekonomi nasional,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Konferensi Pers terkait Paket Kebijakan Ekonomi untuk Kesejahteraan pada Senin (15/12/1024) lalu.

    Merespons sejumlah insentif yang telah disiapkan Pemerintah untuk mendukung industri otomotif tersebut, Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) Kukuh Kumara menyatakan bahwa pemberian insentif tersebut dapat menjadi angin segar bagi industri otomotif di tengah kondisi ketidakpastian saat ini.

    Kebijakan insentif fiskal untuk EV yang telah diberlakukan Pemerintah dari beberapa tahun terakhir dinilai optimal dalam mendorong adopsi dan perkembangan kinerja industri kendaraan listrik. 

    “Kemudian yang belum pernah diberikan itu adalah insentif fiskal untuk hybrid ya. Hybrid itu kan mendapat insentif 3% ya. Nah, hybrid itu belakangan juga mendapatkan minat dari masyarakat. Nah, sekarang tahun 2025 ini akan diberikan insentif 3%. Harapannya adalah sebelum diberikan insentif saja sudah minatnya banyak. Apalagi kalau diberikan insentif dan ini nampaknya sangat positif ya,” ujar Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh. 

    Selain mengapresiasi Pemerintah terkait pemberian insentif bagi sektor otomotif, Sekretaris Umum GAIKINDO Kukuh juga menyebutkan bahwa hal yang menarik dari pemberian insentif tersebut yakni persyaratan yang diberlakukan.

    Kendaraan-kendaraan yang akan diberikan insentif harus memenuhi syarat yakni produksi dilakukan di Indonesia.

    Dengan demikian diharapkan dapat memberikan snowball effect seperti mendorong penciptaan lapangan pekerjaan, hingga mampu memberi dampak signifikan ke kondisi perekonomian nasional. (Wahyu Aji)

  • Bukan yang Termurah, LCGC Termahal Justru Paling Laris

    Bukan yang Termurah, LCGC Termahal Justru Paling Laris

    Jakarta

    Mobil di segmen LCGC cukup mencuri perhatian. Terlebih mobil LCGC terlaris justru yang harganya paling mahal.

    Segmen Low Cost Green Car (LCGC) hanya dihuni oleh lima model mobil. Ada Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Calya, Toyota Agya, dan Honda Brio Satya. Kelima model itu coba merayu masyarakat Indonesia dengan banderol harga yang ramah di kantong. Menariknya, dari kelima model itu, LCGC yang harganya paling mahal justru terlaris. Saat ini, status LCGC termahal disandang oleh Honda Brio Satya E CVT.

    Sebagaimana dilihat detikOto dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda Brio Satya E CVT distribusinya mencapai 30.468 unit sepanjang Januari-November 2024. Unggul cukup jauh dibandingkan model lainnya.

    Di posisi kedua, ada Toyota Calya G M/T. LCGC berkapasitas tujuh penumpang yang mengusung transmisi manual itu terdistribusi sebanyak 24.599 unit. Calya G M/T saat ini dibanderol seharga Rp 178,4 juta. LCGC terlaris ketiga ada Daihatsu Sigra 1.2 R M/T. Kembaran Calya itu dijual dengan banderol Rp 164 juta.

    Di segmen LCGC, Honda Brio Satya E CVT memang cukup mendominasi. Sekalipun harganya mahal, nyatanya mobil berkapasitas lima penumpang ini sukses memikat hati masyarakat Indonesia. Berkat kontribusi Satya E CVT, Honda Brio juga sanggup bertarung memperebutkan posisi teratas daftar mobil terlaris di Indonesia bersama dengan Kijang Innova dan juga Avanza.

    Lalu apa yang menjadi daya tarik Honda Brio Satya E CVT yang harganya nyaris menyentuh Rp 200 juta itu ya? Honda Brio Satya termahal itu memiliki LED DRL, desain grille lebih atraktif, velg 14 inch dengan perpaduan warna two tone. Di bagian interior ada Auto Up/Down Window with Anti-Pinch, door lining, dan dashboard dipadu warna abu-abu di bagian roof lining.

    Honda Brio Satya menggendong mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang bertenaga 90 PS. Mesin itu diklaim yang terbesar di kelasnya, sekaligus hemat bahan bakar. Khusus untuk Honda Brio Satya termahal, mesinnya dipasangkan dengan transmisi CVT Earth Dreams Technology.

    Selain itu juga ada Tweeter Speaker, ECO Assist, serta fitur keselamatan seperti Dual Front SRS Airbags, struktur rangka G-CON + ACE, dan sistem pengereman ABS + EBD.

    (dry/rgr)

  • Pasar Otomotif RI dan Ekspor Mobil di 2025 Diprediksi Tumbuh

    Pasar Otomotif RI dan Ekspor Mobil di 2025 Diprediksi Tumbuh

    Jakarta, CNN Indonesia

    Direktur Neraca Produksi Badan Pusat Statistik Puji Agus Kurniawan mengatakan pasar otomotif di Indonesia diprediksi bertumbuh di 2025. Permintaan ekspor juga disebut akan terus menggeliat di tahun depan.

    Menurutnya, meningkatnya permintaan otomotif domestik dan ekspor meski di tengah tantangan dalam negeri yang cukup berat seperti adanya PPN 12 persen dan juga pungutan pajak tambahan opsen di beberapa daerah berlaku di awal 2025.

    “Ekspor produk kendaraan bermotor dan suku cadang kecuali sepeda motor cenderung memiliki tren positif mencapai 2,57 miliar dolar Amerika pada Q3-2024,” kata Puji di Jakarta (20/12) dikutip dari Antara.

    Puji menyampaikan keyakinan bahwa industri otomotif masih memiliki gairah yang cukup kuat untuk di tahun-tahun mendatang, meski ada beberapa sejumlah kebijakan untuk produk kendaraan.

    “Kalau sekarang kan PPN kita 11 persen, jadi kalau tahun besok 12 persen, saya rasa mereka yang mau beli kendaraan tidak terlalu pusing lah, karena naiknya 1 persen,” ujar dia.

    Insentif mobil hybrid produksi lokal

    Sebelumnya pemerintah mengumumkan paket insentif untuk kendaraan elektrifikasi sebagai solusi untuk mendongkrak industrinya, seperti pemberian insentif untuk mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV) hingga mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

    Pemerintah telah menetapkan kebijakan insentif untuk kendaraan berjenis hibrida melalui PPnBM DTp sebesar 3 persen. Kebijakan ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan penjualan kendaraan jenis hibrida di Indonesia menyusul adanya kenaikan PPN sebesar 12 persen di tahun depan.

    Insentif lainnya juga pemerintah memberikan seperti PPN DTP 10 persen untuk impor kendaraan mobil listrik completely knocked down (CKD), PPnBM DTP untuk impor mobil listrik completely built up (CBU) dan juga CKD sebesar 15 persen dan juga bebas bea masuk untuk impor mobil listrik CBU.

    Ekspor mobil meningkat

    Pada 2023, Gaikindo mengumumkan jumlah ekspor kendaraan buatan Indonesia mencapai 505.134 unit atau naik 6,7 persen dibandingkan tahun lalu yang tercatat 473.602 unit.

    Untuk tahun ini, ekspor kendaraan dari Indonesia diprediksi tembus 1 juta unit.

    “Kita harapkan jumlah ekspor tahun ini bisa menyentuh angka 500 ribu unit atau kita juga sangat berharap bisa menyentuh angka 1 juta unit,” kata Kukuh Kumara di Jakarta, Selasa (16/1).

    (Antara/mik)

    [Gambas:Video CNN]

  • Segini Pajak Tahunan Honda Brio Satya E CVT, LCGC Termahal di RI

    Segini Pajak Tahunan Honda Brio Satya E CVT, LCGC Termahal di RI

    Jakarta

    Honda Brio Satya E CVT saat ini merupakan mobil LCGC termahal. Dengan harga nyaris Rp 200 juta, berapa pajak tahunan Honda Brio Satya E CVT?

    Ada tiga varian mobil LCGC (Low Cost Green Car) Brio Satya yang ditawarkan Honda. Namun yang termahal adalah Honda Brio Satya E CVT dengan banderol Rp 198,3 juta. Brio Satya E CVT itu tak hanya termahal di keluarga Brio Satya. Jika dibandingkan dengan mobil LCGC lainnya, harga Honda Brio Satya E CVT itu memang yang paling tinggi.

    Pajak Tahunan Honda Brio Satya E CVT

    Dengan harga nyaris Rp 200 juta itu, pajak tahunan Honda Brio Satya rupanya menyentuh Rp 3 jutaan. Berikut ini rincian pajak tahunan Brio Satya E CVT keluaran tahun 2024 yang tercantum dalam Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

    PKB Pokok: Rp 3.024.000SWDKLLJ: Rp 143.000Total: Rp 3.167.000

    Perlu digarisbawahi, pajak di atas berlaku untuk wilayah Jakarta dan kendaraan pertama atas nama pribadi. Besar pajak bisa saja berbeda di wilayah lain. Di luar soal pajak, meski jadi yang termahal di kelasnya, Honda Brio Satya E CVT justru jadi model terlaris. Sebagaimana dilihat detikOto dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Honda Brio Satya E CVT distribusinya mencapai 30.468 unit sepanjang Januari-November 2024. Unggul cukup jauh dibandingkan model lainnya.

    Di posisi kedua, ada Toyota Calya G M/T. LCGC berkapasitas tujuh penumpang yang mengusung transmisi manual itu terdistribusi sebanyak 24.599 unit. Calya G M/T saat ini dibanderol seharga Rp 178,4 juta. LCGC terlaris ketiga ada Daihatsu Sigra 1.2 R M/T. Kembaran Calya itu dijual dengan banderol Rp 164 juta.

    Dari sisi spesifikasi, Honda Brio Satya menggendong mesin 1.2L i-VTEC 4 silinder yang bertenaga 90 PS. Mesin itu diklaim yang terbesar di kelasnya, sekaligus hemat bahan bakar. Khusus untuk Honda Brio Satya termahal, mesinnya dipasangkan dengan transmisi CVT Earth Dreams Technology. Selain itu juga ada Tweeter Speaker, ECO Assist, serta fitur keselamatan seperti Dual Front SRS Airbags, struktur rangka G-CON + ACE, dan sistem pengereman ABS + EBD.

    (dry/din)

  • Top 5 News Bisnisindonesia.id: Nasib Pekerja Sritex hingga Target Tinggi Wisman saat PPN 12%

    Top 5 News Bisnisindonesia.id: Nasib Pekerja Sritex hingga Target Tinggi Wisman saat PPN 12%

    Bisnis, JAKARTA— Nasib raksasa tekstil PT Sri Rejeki Isman Tbk. (SRIL) atau Sritex dan para pekerjanya kembali mengundang tanda tanya setelah Mahkamah Agung menolak permohonan kasasi terkait putusan pailit oleh Pengadilan Negeri Niaga Semarang.

    Sebelum kasasi, SRIL telah dinyatakan pailit oleh PN Niaga Semarang lewat putusan PN Semarang atas perkara No. 2/Pdt.Sus-Homologasi/2024/PN Niaga Smg. Selain Sritex, permohonan pailit tersebut mengarah ke anak perusahaan lainnya, yaitu PT Sinar Pantja Djaja, PT Bitratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya.

    Berita tentang perkembangan pailitnya SRIL menjadi satu dari lima berita dalam Top 5 News Bisnisindonesia.id, Sabtu (21/12/2024). Simak ulasan singkatnya berikut ini.

    Nasib Pekerja Sritex (SRIL) Usai Resmi Dinyatakan Pailit

    Dalam perkara ini, PT Indobharat meminta PN Niaga untuk membatalkan putusan PN Semarang No. 12/Pdt.Sus PKPU/2021.PN.Niaga.Smg pada 25 Januari 2022 terkait Pengesahan Rencana Perdamaian (Homologasi).

    “Menyatakan PT Sri Rejeki Isman Tbk, PT Sinar Pantja Djaja, PT Biratex Industries, dan PT Primayudha Mandirijaya pailit dengan segala akibat hukumnya,” tulis pernyataan dalam putusan terbaru.

    PN Niaga Semarang juga telah menyatakan bahwa para termohon telah lalai dalam memenuhi kewajiban pembayarannya kepada Pemohon berdasarkan Putusan Homologasi tanggal 25 Januari 2022. Setelah kasasi ditolak, Tim Kurator Sritex telah mengidentifikasi total tagihan yang diajukan kreditur kepada raksasa tekstil yang belakangan dinyatakan pailit itu mencapai Rp32,63 triliun.

    Bagaimana respons perusahaan soal kasus ini? Penjelasan lebih lanjut mengenai perkembangan Sritex bisa diakses melalui Bisnisindonesia.id.

    Target Tinggi Wisatawan Mancanegara 2025 di Tengah Kenaikan PPN 12%

    Penetapan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% yang berlaku tahun 2025 berlanjut di tengah ambisi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) mengerek tingkat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman). Pemerintah mengincar 14,6 juta hingga 16 juta kunjungan pada 2025.

    Adapun, target tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu, yakni 14,3 juta kunjungan. Untuk target pergerakan wisatawan nusantara (wisnus), Kemenpar mematok sebesar 1,08 miliar perjalanan. Target tersebut sedikit lebih rendah dibanding target 2023 dan 2024 yang dipatok di kisaran 1,2 miliar hingga 1,4 miliar.

    Pemerintah juga menetapkan kontribusi sektor pariwisata terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 4,6% pada 2025 dengan nilai devisa ditargetkan di kisaran US$19 miliar sampai dengan US$22,1 miliar dan jumlah tenaga kerja di sektor ini sebanyak 25,8 juta orang. Pemerintah pun optimistis bahwa target itu bakal tercapai dengan mengandalkan sejumlah inovasi.  

    Apa saja rancangan inovasi pemerintah untuk memoles daya tarik pariwisata RI di mata wisman? Simak berita selengkapnya di Bisnisindonesia.id.

    Masa Depan Aluminium RI Usai Pemerintah Kebut Proyek Kendaraan Listrik

    Permintaan aluminium rendah karbon diproyeksi akan mengalami lompatan pada 2033 seiring dengan kian masifnya penggunaan kendaraan listrik. Sebagai salah satu pasar otomotif terbesar di kawasan Asia Tenggara, permintaan kebutuhan aluminium rendah karbon juga diperkirakan akan meningkat di Indonesia.

    Proyeksi tersebut diungkapkan oleh produsen aluminium berbasis di Rusia, Rusal. Menurut perkiraan perusahaan tersebut, sektor kebutuhan konsumen dan otomotif akan menjadi pengadopsi pertama aluminum rendah karbon di masa depan. 

    Hal ini sejalan dengan ambisi pemerintah untuk membangun 100 gigawatt pembangkit listrik dalam 15 tahun ke depan. Dari total tersebut, 75% di antaranya atau 75 GW akan berasal dari pembangkit listrik energi terbarukan. Langkah ini sejalan dengan target net zero emission yang dapat tercapai pada 2060, sekaligus memangkas emisi gas rumah kaca pada tahun 2030 senilai ekuivalen karbondioksida 140 juta ton.

    Bagaimana kemampuan industri aluminium di Tanah Air menghadapi prospek positif di balik perkembangan kendaraan listrik? Tim redaksi Bisnisindonesia.id telah membuat laporan lengkapnya.

    Mobil Hibrida Menolak Pelemahan Ekspor

    Meski laju ekspor mobil Indonesia mengalami penurunan, pengapalan kendaraan terlektrifikasi, terutama bertipe hibrida, meningkat signifikan.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built-up/CBU) pada Januari—November 2024 turun 9,6% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu menjadi 343.223 unit. Adapun, volume pengapalan mobil dalam bentuk terurai lengkap (completely knock down) turun 20% dibandingkan dengaan periode yang sama tahun lalu menjadi 35.179 unit.

    Namun demikian, ekspor mobil terelektrifikasi, baik mobil listrik baterai (BEV) maupun mobil listrik hibrida (HEV) mengalami peningkatan, seiring dengan tren mobilitas ramah lingkungan di pasar global. Ekspor mobil listrik baterai rakitan Indonesia sepanjang Januari—November 2024 meningkat 597% dibandingkan pengapalan pada 2023 sebanyak 3.904 unit menjadi 17.570 unit.

    Negara mana saja yang menjadi pasar mobil hibrida Indonesia? Bagaimana potret pasar mobil hibrida global saat ini? Berita selengkapnya bisa diakses melalui tautan yang tersedia.

    Ketika Arus Peti Kemas Menurun Tapi Kasus Pelanggaran Meningkat

    Arus peti kemas ekspor dan impor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, mengalami penurunan sepanjang tahun ini. Akan tetapi, kasus pelanggaran justru mengalami peningkatan.

    Berdasarkan data Bea dan Cukai, jumlah peti kemas impor di Pelabuhan Tanjung Priok sebanyak 1.296.779 unit dan peti kemas ekspor sebanyak 765.143 unit. Adapun pada 2023, arus peti kemas impor mencapai 1.316.322 unit, dan peti kemas ekspor 1.113.748 unit.

    Arus peti kemas impor turun 1,5%, sementara arus peti kemas ekspor anjlok 31,3%. Dengan demikian, tingkat penurunan arus peti kemas ekspor dan impor di kisaran 15%.

    Meski arus peti kemas barang impor dan ekspor pada tahun ini menunjukkan penurunan signifikan, kasus pelanggaran kepabeanan meningkat signifikan. Pada 2024, terdapat 1.849 kasus pelanggaran kepabeanan (hasil target intelijen), dengan 1.744 kasus impor dan 105 kasus ekspor. Angka tersebut meningkat dibandingkan dengan kondisi 2023 dengan 597 kasus.

    Bagaimana potret penindakan oleh Bea Cukai Tanjung Priok? Laporan selengkapnya tersedia di Bisnisindonesia.id.

  • Tanpa PPN 12%, Penjualan Mobil 2025 Bisa Sampai 900 Ribu

    Tanpa PPN 12%, Penjualan Mobil 2025 Bisa Sampai 900 Ribu

    Jakarta, FORTUNE – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memproyeksikan penjualan mobil pada 2025 dapat mencapai 900.000 unit, sebuah taksiran yang setidaknya lebih baik dari kondisi saat ini.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara, mengatakan angka tersebut didasarkan pada asumsi kebijakan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tetap pada level 11 persen, seperti tahun ini.

    “Kami perkirakan kalau aturannya seperti tahun ini, penjualan bisa di kisaran 900 ribu unit. Namun, kita masih menunggu perkembangan kebijakan lebih lanjut,” kata Kukuh saat ditemui di Jakarta, Jumat (20/12).

    Sepanjang Januari-November 2024, penjualan seluruh jenis mobil di Indonesia memang terbilang lesu, dengan mengakumulasi penurunan 14,7 persen secara tahunan menjadi 784.788 unit dibandingkan dengan periode  sama tahun sebelumnya yang sebanyak 920.518 unit.

    Sebelumnya, pemerintah telah mengumumkan kebijakan baru yang berlaku pada 2025, yaitu insentif untuk mobil hybrid yang bentuknya berupa PPnBM DTP sebesar 3 persen. Kebijakan ini juga sebagai kompensasi kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen yang dilakukan pada periode sama.

    Meski detail kebijakan tersebut masih menunggu Peraturan Menteri Keuangan (PMK), Gaikindo menilai langkah ini setidaknya memberikan sinyal positif untuk menjaga pertumbuhan Industri Otomotif.

    “Kalau salah menginterpretasikan, nanti repot. Jadi, kami pelajari dulu setelah PMK-nya keluar. Tapi secara umum, ini menunjukkan bahwa pemerintah menyadari pentingnya menjaga keberlanjutan industri otomotif,” ujarnya.

    Dukungan untuk keberlanjutan industri otomotif

    Kukuh juga optimistis insentif itu akan memberikan dampak positif bagi pasar kendaraan listrik berbasis baterai dan hybrid, yang diharapkan mampu mendongkrak penjualan mobil kembali menyentuh angka 1 juta unit.

    Namun, ia mengingatkan pertumbuhan industri tidak hanya bergantung pada insentif, tetapi juga faktor eksternal seperti sentimen global dan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.

    “Jadi, banyak faktor dan kita tidak mau gegabah,” ujarnya.

    Ketika dikonfirmasi soal kenaikan PPN menjadi 12 persen terhadap industri otomotif, Kukuh mengaku belum bisa memastikan dampaknya terhadap penjualan mobil. Namun, ia menegaskan bahwa setiap perubahan kebijakan harus mempertimbangkan daya beli masyarakat dan daya saing industri.

    “Kalau kebijakan PPN berubah menjadi 12 persen, kita harus lihat bagaimana daya beli masyarakat. Itu pasti akan berpengaruh pada proyeksi penjualan. Tapi kita masih berharap agar kebijakan ini tetap mendukung pertumbuhan industri otomotif,” ujarnya.

    Tak hanya insentif untuk hybrid, pemerintah juga melanjutkan pemberian insentif PPN DTP 10 persen untuk impor mobil listrik completely knocked down (CKD). Lalu, PPnBM DTP untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15 persen, serta pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.

    Dengan kombinasi insentif hybrid dan kebijakan pajak yang mendukung, Gaikindo berharap industri otomotif Indonesia mampu terus tumbuh di tengah tantangan global, sambil menjaga keseimbangan antara inovasi teknologi dan kebutuhan konsumen.

  • MG Belum Punya Jawaban soal Maxus 9 di Indonesia

    MG Belum Punya Jawaban soal Maxus 9 di Indonesia

    Jakarta

    MPV premium listrik Maxus 9 tidak kunjung dijual oleh Morris Garage Indonesia. Kenapa demikian?

    Seperti diketahui Maxus Mifa 9 pernah dibawa oleh PT Indomobil Group dalam gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Tapi awal tahun 2024, Maxus 9 tiba-tiba juga ikut dibawa payung Morris Garage (MG) dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024.

    Sebagai mitra kerja sama yang dipercaya oleh SAIC-Maxus, Indomobil Group sudah berencana mengembangkan Maxus di Indonesia, bahkan akan diproduksi lokal. MPV premium listrik ini dipasarkan dengan harga di bawah Rp 1,1 miliar.

    Seperti diketahui merek mobil – MG dan Maxus – merupakan anak dari induk perusahaan SAIC. MPV listrik itu merupakan produk dari Maxus. Penggunaan nama Maxus Mifa 9 dikenal untuk pasar China. Di pasar lain seperti Thailand misalnya pakai MG Maxus 9.

    Sebagai permulaan, Maxus Mifa 7 dan 9 masih diimpor utuh atau completely built up (CBU) dari China. Namun, dalam waktu dekat, keduanya akan dirakit secara lokal di pabrik Purwakarta, Jawa Barat. Indomobil sudah membuka pemesanan Maxus Mifa 9 dengan harga di bawah Rp 1,1 miliar.

    Jadi nantinya MPV listrik ini akan dijual juga oleh MG?

    “Saya bisa jawab itu pada pertemuan selanjutnya. Itu masih dalam diskusi tingkat tinggi (prinsipal). Anda tahu, Maxus juga adalah salah satu brand kami. Kita sedang mendiskusikannya. Kami berharap bisa segera memberikan jawaban (tentang Maxus 9),” kata ujar He Guowei, Chief Executive Officer MG Motor Indonesia atau akrab disapa Alec saat media gathering di Senayan, Jakarta Selatan (19/12/2024).

    Maxus 9 menjadi alternatif bagi para kaum menengah. MG Maxus 9 memiliki tongkrongan ala MPV mewah Toyota Alphard. Tapi MG Maxus 9 selangkah lebih maju karena sudah mengusung mesin listrik full baterai atau BEV (Battery Electric Vehicle).

    MG Maxus 9 dibekali baterai lithium-ion 90kWh. Di atas kertas, performanya bisa memuntahkan tenaga 245 Ps dan torsi 350 Nm.

    Disitat dari laman resmi Maxus, Maxus Mifa 9 punya nilai keamanan ENCAP bintang lima. Kendaraan listrik tersebut menggunakan baterai 90 kWh dengan jarak tempuh 435 km dalam kondisi penuh. Sementara lama pengecasan dari 30 ke 80 persen hanya 30 menit dengan fitur fast charger.

    (riar/dry)

  • Gara-gara Ini, Kijang Innova Reborn Diesel Banyak Diburu Orang Indonesia

    Gara-gara Ini, Kijang Innova Reborn Diesel Banyak Diburu Orang Indonesia

    Jakarta

    Kijang Innova Reborn diesel matic masih banyak dicari. Apa sebabnya MPV andalan Toyota itu banyak diburu orang Indonesia?

    Kijang Innova Reborn diesel masih banyak peminatnya. Bahkan jika dijabarkan per model, Innova Reborn diesel matic ini unggul dibandingkan model Innova lainnya seperti Zenix. Mengutip data distribusi wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Innova Diesel matic terkirim sebanyak 15.086 unit sepanjang Januari-November 2024.

    Selisihnya cukup jauh dengan Innova Zenix Q HEV TSS Modelista yang mencatatkan distribusi terbanyak kedua di keluarga Innova. Selama 11 bulan tahun 2024, distribusi Innova Zenix Q HEV TSS Modellista hanya menyentuh 9.517 unit.

    Larisnya Kijang Innova Reborn ini jelas beralasan. Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy pernah mengungkap Innova Reborn banyak digandrungi lantaran mesin diesel yang diusung.

    “Jadi saya rasa karena diesel dan orang-orang daerah itu suka diesel manual dan matic,” terang Anton belum lama ini.

    Mobil diesel kata Anton memang memiliki pencintanya tersendiri. Tak sedikit yang menyebut konsumsi bahan bakar mobil diesel lebih irit.

    “Banyak pertimbangan, salah satunya (mesin) diesel,” urai Anton.

    Innova diesel matic dilengkapi dengan mesin berkode 2GD FTV dengan empat silinder segaris 16 katup DOHC dengan VNT Intercooler. Mesin diesel Innova berkapasitas 2.393 cc. Tenaga maksimalnya mencapai 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimal 342,2 Nm yang tersedia pada rentang 1.200-2.800 rpm. Kijang Innova diesel hadir dengan pilihan transmisi otomatis 6 percepatan dengan Sport Sequential Swithcmatic, atau transmisi manual 5 percepatan.

    Dari segi dimensi, Toyota Reborn masih bisa diandalkan sebagai mobil keluarga. Mobil ini memiliki panjang 4.735 mm. lebar 1.830 mm, tinggi 1.795 mm, dan wheelbase 2.750 mm. Untuk sistem hiburan pada varian G dibekali head unit 8 inch dengan Radio, USB, Bluetooth, dan Mirroring.

    Pada sisi safety, seluruh varian Innova Reborn telah dilengkapi dengan fitur Convenient Rear Camera, Vehicle Stability Control (VSC) dan Hill Start Assist (HSA). Fitur-fitur lain yang sudah ada di Innova pastinya ABS dan EBD hingga ISOFIX with Tether Anchor untuk keselamatan anak-anak.

    Bicara harga, saat ini Innova Reborn diesel matic ditawarkan dengan banderol Rp 411,3 juta.

    (dry/din)