Organisasi: Gaikindo

  • Mobil Listrik China Serbu Indonesia, Begini Respons BYD

    Mobil Listrik China Serbu Indonesia, Begini Respons BYD

    Jakarta

    Pabrikan otomotif China ramai-ramai menyerbu pasar otomotif Indonesia. Sadar atau tidak, jumlah mobil China sudah 12 merek yang menjadi anggota Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo).

    BYD salah satunya, merek mobil listrik terlaris di Indonesia pada 2024 ini umurnya belum genap setahun di sini. BYD meyakini kehadiran merek baru dari China itu justru bisa mendongkrak penjualan mobil listrik.

    “Menurut kita, apalagi untuk tahap awal ini semakin banyak pemain BEV yang masuk itu semakin baik untuk memberikan kontribusi kepada industri, khususnya kendaraan hijau,” kata Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan.

    “Semakin banyak opsi buat masyarakat, semakin baik gairah untuk membeli kendaraan, variasi model, tipe-tipe yang lebih, mungkin secara fitur lebih unggul, mungkin secara brand belum terlalu unggul. Itu memberi warna baru untuk industri otomotif,” tambah dia.

    Sejauh ini ada 12 merek yang bergabung menjadi anggota Gaikindo. Mereka berusaha mendapatkan hati masyarakat Indonesia, antara lain Wuling, BYD, Chery, Morris Garage, DFSK, Seres, Neta, Tank, Baic, Haval, Ora, dan Aion.

    Tahun ini, merek China diprediksi makin banyak. Ada beberapa merek yang dipastikan masuk Indonesia, antara lain Zeekr, Jetour, Jaecoo, dan Geely. Plus ada tambahan merek lain seperti Leapmotor. Terbaru, Erajaya Active bakal menjadi pemasok resmi untuk merek Xpeng. Jadi makin ramai nih?

    “Seperti kita tahu industri otomotif itu satu pilar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, tentunya kita memandang positif,” kata Luther.

    Selama ini pasar otomotif dikuasai oleh merek-merek asal Jepang. Lima besar merek otomotif terlaris di Indonesia juga masih ditempati oleh Toyota, Daihatsu, Honda, Mitsubishi, dan Suzuki.

    Meski belakangan keberadaan China makin masif, namun faktanya belum sanggup mengalahkan dominasi merek Jepang. Dari 10 besar merek terlaris, merek China hanya ada Wuling, Itupun berada di posisi 10 dengan torehan angka 21.923 unit.

    Sementara itu, merek Korea Selatan Hyundai bertengger di posisi kesembilan dengan penjualan sebanyak 22.361 unit.

    Wuling yang masuk dari tahun 2017 masih memimpin penjualan merek China di Indonesia. Secara wholesales, Wuling sudah mengirimkan 21.923 unit pada 2024. Hasil tersebut bikin Wuling masuk daftar 10 mobil terlaris di Indonesia. Sedangkan retail sales (distribusi dealer ke konsumen) jumlahnya mencapai 25.067 unit, membuatnya berada di peringkat delapan.

    Merek China yang masuk peringkat kedua adalah BYD. Meski terhitung sebagai pendatang baru, BYD juga sanggup bersaing dengan deretan merek China lainnya, bahkan merek Jepang. BYD secara wholesales mendistribusikan 15.429 unit sementara yang dikirim ke garasi konsumen mencapai 13.946 unit. Dari data Gaikindo, BYD baru tujuh bulan berjualan di Indonesia.

    (riar/din)

  • Video: China Jajah Pasar Mobil EV Indonesia

    Video: China Jajah Pasar Mobil EV Indonesia

    Jakarta, CNBC Indonesia –Penjualan mobil listrik (EV) di Indonesia pada tahun 2024 melonjak tajam. Berdasarkan data gabungan industri kendaraan bermotor Indonesia, penjualan mobil BEV pada 2024 tembus 43.188 Unit.

    Selengkapnya dalam program Evening Up CNBC Indonesia, Selasa (21/01/2025).

  • Suzuki Fokus ke SUV Tahun Ini, Gimana Nasib MPV?

    Suzuki Fokus ke SUV Tahun Ini, Gimana Nasib MPV?

    Jakarta

    PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memastikan akan melahirkan beberapa produk terbaru pada 2025. Bahkan agen pemegang merek Suzuki di Indonesia ini membocorkan beberapa model terbaru Suzuki di Indonesia akan tersaji dalam bentuk Sport Utility Vehicle (SUV). Lalu bagaimana dengan perkembangan mobil Multi Purpose Vehicle (MPV) seperti Suzuki Ertiga dkk?

    4W Marketing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Harold Donnel mengatakan Suzuki tidak melupakan segmen MPV yang menjadi andalan Suzuki selama ini di Indonesia. Akan tetapi lelaki yang kerap disapa Harold ini mengatakan tahun 2025 menjadi tahun SUV bagi Suzuki.

    “Enggak akan dilupakanlah MPV, tapi memang tahun ini kami fokus pada SUV. Hal ini sesuai dengan rencana kami (Suzuki) yang sudah kami ungkapkan dari beberapa tahun lalu,” ucap harold.

    MPV di mata Suzuki menurut Harold, masih akan menjadi salah satu andalan Suzuki di Indonesia.

    “Tapi tetaplah MPV masih menjadi andalan kami. Tapi memang tahun ini kami fokus pada SUV, baru di tahun berikutnya pasti akan ada perkembangan untuk MPV,” kata Harold.

    Berdasarkan data Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia), penjualan wholesales (pabrik ke dealer) pada 2024 mencatatkan angka 865.723 unit, kalau dibandingkan penjualan wholesales 2023, angka mobil yang dipasarkan saat itu mencapai 1.005.802 unit.

    PT Suzuki Indomobil Sales resmi meluncurkan Ertiga Hybrid di Jakarta, Jumat (10/6). Mobil yang mengusung teknologi hybrid itu dijual dengan harganya yang cukup terjangkau. Foto: Pradita Utama

    Sementara buat penjualan retail (dealer ke konsumen) tahun 2024, mencatatkan angka 889.680 unit. Turun sebanyak 108.379 unit dari penjualan retail di tahun 2023 yang meraih angka 998.059 unit.

    Berdasarkan data yang sama, penjualan mobil Suzuki secara retail di Indonesia pada 2024 mengalami penurunan hingga 15,6 persen serta menguasai market share 7,8 persen, dan hal itu juga terimbas pada penjualan MPV mereka. Berikut penjualan Suzuki Ertiga dan XL7.

    Suzuki All Ertiga

    All New Ertiga GA: 60 unit
    All New Ertiga GL MT: 1.395 unit
    All New Ertiga GL AT: 948 unit
    All New Ertiga GX Hybrid: 44 unit
    All New Ertiga GX Hybrid: 764 unit
    All New Ertiga Gx Hybrid MT: 739 unit
    All New Ertiga Gx Hybrid AT: 1.422 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid MT: 69 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid AT: 353 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid MT 2 Tone MT: 222 unit
    All New Ertiga Cr Hybrid MT 2 Tone AT: 575 unit

    Suzuki XL7

    XL7 Zeta MT: 2.253 unit
    XL7 Zeta AT: 3.006 unit
    XL7 Beta Hybrid MT: 956 unit
    XL7 Beta Hybrid AT: 2.985 unit
    XL7 Alpha Hybrid MT: 375 unit
    XL7 Alpha Hybrid AT:1.330 unit

    (lth/rgr)

  • Distribusi BYD Pernah Mandek, Kini Jadi Raja Mobil Listrik di RI

    Distribusi BYD Pernah Mandek, Kini Jadi Raja Mobil Listrik di RI

    Jakarta

    BYD mencatatkan rekor baru sebagai “raja” mobil listrik di Indonesia sepanjang tahun 2024. Catatan menarik ini dimulai dari sempat tersendat soal distribusi hingga kini mobilnya wara-wiri di jalanan Indonesia.

    “Walau tidak penuh satu tahun (Juni sampai Desember 2024) BYD telah menjadi pabrikan penting di Indonesia khususnya di segmen mobil listrik. Kami telah jual (wholesales) lebih dari 15.000 unit dan menguasai pangsa pasar sebesar 36 persen dari total pasar BEV,” kata Presiden Direktur BYD Motor Indonesia Eagle Zhao di Autograph Tower Thamrin Nine, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (20/1/2025).

    Eagle Zhao juga mengulang kisah distribusi yang mandek. “Pada Juni 2024, kita semua ingat, kami menghadapi masalah dalam distribusi unit ke konsumen. Ini adalah pengalaman yang tidak akan pernah kami lupakan, khususnya bagi tim BYD Indonesia,” ucap Eagle.

    Masalah ini terkait proses administrasi yang diselesaikan antara pemerintah Indonesia dengan BYD. Oleh karena itu, dalam tahap awal, pemerintah baru memberi izin impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) 20 persen dari kapasitas produksi. Kala itu, pemerintah memberikan izin rekomendasi impor berdasarkan pada progress realisasi investasinya.

    BYD akan membangun fasilitas pabrik di Subang, Jawa Barat. Rencananya pabrik itu bakal produksi mulai 2026 dengan kapasitas 150 ribu unit per tahun.

    Mobil listrik BYD juga mendapat respon positif dari masyarakat Indonesia. Terbukti dalam hal penjualan, BYD kini menjadi penguasa pasar mobil listrik Tanah Air dengan pangsa pasar 36 persen.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) 2024, BYD secara wholesales mendistribusikan 15.429 unit sementara yang dikirim ke garasi konsumen (retail sales) mencapai 13.946 unit.

    Lebih rinci BYD menyebutkan, model yang paling diminati adalah BYD M6 dengan angka penjualan 6.125 unit. Diikuti oleh model BYD Seal dengan penjualan sebanyak 4.829 unit, kemudian BYD Atto 3 yang terjual sebanyak 3.292 unit, dan BYD Dolphin yang mencatat penjualan sebanyak 1.187 unit.

    “Tahun ini, BYD akan terus melanjutkan memperkenalkan teknologi dan produk termutakhir bagi masyarakat Indonesia. Namun, kami juga tetap mempertahankan kerendahan hati karena kami tahu tidak ada jalur pintas menuju kesuksesan,” tambahnya.

    Sebagai bagian dari komitmen untuk mendukung elektrifikasi Indonesia, BYD Indonesia terus berusaha untuk memperkuat jaringan dealer. Saat ini, terdapat 35 dealer BYD yang tersebar di 20 kota, dan akan terus berkembang hingga mencapai 80 lokasi dealer hingga akhir tahun 2025.

    (riar/rgr)

  • Kenapa Orang Pilih Mobil Bekas Ketimbang Beli Baru?

    Kenapa Orang Pilih Mobil Bekas Ketimbang Beli Baru?

    Jakarta

    Penjualan mobil bekas disebut-sebut lebih tinggi dari mobil baru. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengamini tren membeli mobil bekas daripada mobil baru sedang terjadi.

    Penjualan mobil nasional di Indonesia tahun 2024 tidak bisa tembus 1 juta unit. Salah satunya kelas menengah yang turun kasta.

    Diketahui dalam Data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kelas dalam lima tahun terakhir, proporsinya menjadi hanya 47,85 juta. Kini, proporsinya hanya 17,13% dari total populasi, turun dari 21,45% pada lima tahun silam. Padahal, proporsi kelas menengah diharapkan mencapai sekitar 70% dari total populasi pada 2045.

    “Daya beli yang utama kalau kita lihat lebih lanjut, kemampuan dari kelas menengah kita. Kalau teman-teman melihat apa yang dilaporkan BPS dari 2019-2024. Di mana jumlah kelas menengah kita berkurang,” kata Ekonom Senior, Raden Pardede di Gedung Kemenperin, belum lama ini.

    Di sisi lain, pendapatan per kapita rata-rata orang Indonesia tidak dapat mengejar kenaikan harga mobil baru.

    “Harga mobil kita itu naiknya rata-rata 7,5 persen per tahun. Sementara income masyarakat kelas menengah tadi, naiknya di batasan inflasi 3 persen. Jadi (kondisinya) makin lama, kayak mulut buaya, nganga terus. Nggak mampu beli mobil,” kata Sekretaris Utama Gaikindo, Kukuh Kumara.

    Jadi karena harga mobil yang tidak diimbangi dengan tingkat pendapatan. Akhirnya orang-orang kelas menengah memilih mobil bekas.

    Selain itu, lanjut Kukuh, penjual mobil bekas sekarang lebih transparan. Ini membuat kepercayaan masyarakat terhadap kualitas mobil bekas jadi lebih tinggi.

    “Kelas menengah beli mobil. Belakangan mereka belinya adalah beli mobil bekas. Jadi mobil bekas sekarang itu laku. Karena lebih transparan, cacatnya di mana, bekas baret di mana, kena banjir atau tidak. Ada semua,” ungkap Kukuh.

    “Ternyata itu ada jawaban lain. Kita belum punya data exact-nya. Pasar mobil bekasnya diperkirakan 1,8 juta unit setahun,” kata Kukuh.

    Tahun depan industri otomotif menghadapi tantangan dari segi pemungutan pajak. Tantangan pertama adalah terkait naiknya pajak pertambahan nilai (PPN) sebesar 12 persen. Semua mobil di Indonesia masuk kategori yang dipatok pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Makanya termasuk barang yang dikenakan PPN 12 persen.

    Namun Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara menyebut kenaikan PPN dari 11 persen menjadi 12 persen bukan faktor utama. Sebab mayoritas masyarakat Indonesia membeli barang dengan cara dikredit.

    Opsen pajak menjadi faktor yang dinilai bisa memberatkan. Meskipun beberapa daerah sudah memberikan relaksasi berupa diskon pajak, namun hal ini sifatnya hanya sementara.

    Berdasarkan dinamika yang bakal terjadi saat ini, Gaikindo memproyeksikan target penjualan mobil di Indonesia belum tembus satu juta unit.

    “Kita belum duduk bareng (penetapan target 2025), belum menghitung secara rinci, kalau tahun kemarin saja, tidak ada opsen kita satu juta saja tidak dapat. Tahun ini kita harapkan dengan model baru, dan sebagainya, dan perkembangannya ada opsen yang ditunda, kita kalau mau optimis di 900-an (ribuan),” kata Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Kukuh Kumara di Gedung Kemenperin, belum lama ini.

    (riar/din)

  • Grup Pelindo (IPCC) Catat Kenaikan Kinerja Operasional 2024, Simak Perinciannya

    Grup Pelindo (IPCC) Catat Kenaikan Kinerja Operasional 2024, Simak Perinciannya

    Bisnis.com, JAKARTA – Emiten Grup Pelindo, PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) melaporkan kenaikan kinerja operasional antara lain jumlah kargo yang ditangani hingga jumlah kunjungan kapal yang meningkat sepanjang 2024. 

    Direktur Utama IPCC Sugeng Mulyadi menjelaskan IPCC mencatatkan kenaikan jumlah kargo yang ditangani sebesar 15% atau 138.505 unit lebih banyak menjadi 1.057.831 unit sepanjang 2024.

    Selain kinerja kargo, jumlah kunjungan kapal yang merapat pada dermaga-dermaga yang dikelola IPCC meningkat 42% atau 878 kunjungan secara year-on-year (YoY) menjadi sebanyak 2.978. 

    “Pencapaian yang lebih baik dari tahun lalu merupakan buah manis dari berbagai transformasi yang dilakukan Perusahaan utamanya pada sisi SDM, Digitalisasi Sistem Operasi dan Integrasi layanan keuangan berbasis ERP pada tahun 2024,” katanya dalam keterangan resmi, Senin (20/1/2025). 

    Berada dalam klaster bisnis multipurpose di bawah naungan PT Pelindo Multi Terminal (SPMT), IPCC mencatat peningkatan signifikan dalam penanganan kargo jenis truk dan bus. Hingga Desember 2024, jumlah kargo yang ditangani mencapai 174.609 unit, mengalami pertumbuhan 69,21% secara tahunan (year-on-year). 

    Sugeng mengklaim pertumbuhan ini mencerminkan tingginya permintaan di sektor transportasi massal nasional serta dukungan terhadap program pemerintah dalam membangun ekosistem hilirisasi pertambangan. Salah satu contohnya adalah peningkatan impor truk berbasis bahan bakar fosil maupun listrik yang ramah lingkungan.

    Meskipun penjualan mobil domestik pada tahun 2024 mengalami penurunan hingga 14,7% dibandingkan 2023 menurut data Gaikindo, IPCC tetap mencatatkan kinerja positif. Hingga akhir Desember 2024, penanganan kargo kendaraan utuh (completely built up/CBU) mencapai 856.870 unit, naik sebesar 59.733 unit atau 7,49% secara tahunan. 

    Selain itu, ekosistem kendaraan listrik (EV) di Indonesia terus berkembang dengan masuknya berbagai merek dari produsen otomotif global, seperti Tiongkok, Korea, dan Eropa. Selama 2024, IPCC telah menangani 22.000 unit kendaraan listrik CBU, dengan merek BYD, VINFAST, dan AION menjadi yang paling dominan.

    Kinerja kargo alat berat juga menunjukkan peningkatan signifikan, dengan jumlah yang ditangani mencapai 26.352 unit, tumbuh 7.354 unit atau 38,71% secara tahunan. Pertumbuhan ini terutama terjadi di terminal satelit, seperti Balikpapan, Belawan, dan Makassar, yang menjadi pusat aktivitas dominan untuk kargo alat berat.

  • Kendaraan Wajib Punya Asuransi TPL Tahun Ini, Gaikindo Bilang Begini

    Kendaraan Wajib Punya Asuransi TPL Tahun Ini, Gaikindo Bilang Begini

    Jakarta

    Kewajiban asuransi third party liability (TPL) untuk kendaraan bermotor berlaku 2025. Kebijakan ini dirasa bisa memberatkan lantaran pasar otomotif yang sudah lesu.

    Asuransi TPL merupakan jenis asuransi untuk kendaraan bermotor untuk memberikan perlindungan terhadap risiko yang timbul ketika pemilik asuransi menyebabkan kerusakan pada kendaraan lain atau cedera pada orang lain saat berkendara. Termasuk juga biaya hukum dan ganti rugi yang mungkin harus dibayarkan.

    Asuransi itu berbeda dari asuransi Comprehensive (All Risk) dan Total Loss Only (TLO) yang lebih umum. Asuransi TPL tidak memberi jaminan kepada kendaraan pemilik asuransi sendiri.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menggunakan istilah “berburu di kebun binatang” saat munculnya kewajiban asuransi TPL. Artinya, saat ini pengenaan tarif tambahan sekadar itu-itu saja, khususnya di sektor otomotif.

    “Kita nggak tahu, ya (perkembangan kewajiban asuransi TPL). Orang kan beli mobil sudah pakai asuransi. Masalahnya kalau lihat itu (asuransi TPL), kayak berburu binatang dalam kebun binatang. Sasarannya jelas,” kata Sekretaris Utama Gaikindo, Kukuh Kumara di Jakarta, belum lama ini.

    Mobil di Indonesia saat ini hampir 50 persen sudah dikenakan pajak. Belum lagi pasar menghadapi tantangan berupa kenaikan pajak pertambahan nilai, serta pungutan opsen pajak di masing-masing provinsi.

    “Pajak kena, dari (harga off the road) Rp 100 juta, jadi Rp 150 juta. Tambah lagi sekarang asuransi,” sambung dia.

    Di sisi lain, kondisi antara harga dan pendapatan masyarakat Indonesia seperti buaya mangap.

    “Harga mobil kita itu naiknya rata-rata 7,5 persen per tahun. Sementara income masyarakat kelas menengah tadi, naiknya di batasan inflasi 3 persen. Jadi (kondisinya) makin lama, kayak mulut buaya (jarak harga mobil dan pendapatan), nganga terus. Nggak mampu beli mobil,” kata Kukuh Kumara di Gedung Kemenperin, Jakarta, belum lama ini.

    Diketahui, data terakhir Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan 9,48 juta warga kelas menengah Indonesia turun kelas dalam lima tahun terakhir, proporsinya menjadi hanya 47,85 juta. Kini, proporsinya hanya 17,13% dari total populasi, turun dari 21,45% pada lima tahun silam. Padahal, proporsi kelas menengah diharapkan mencapai sekitar 70% dari total populasi pada 2045.

    Kelas menengah yang turun kasta ini juga bikin penurunan daya beli, khususnya di sektor otomotif.

    “Daya beli yang utama kalau kita lihat lebih lanjut, kemampuan dari kelas menengah kita. Kalau teman-teman melihat apa yang dilaporkan BPS dari 2019-2024, di mana jumlah kelas menengah kita berkurang,” kata Ekonom Senior, Raden Pardede dalam kesempatan yang sama.

    Faktanya belum semua masyarakat Indonesia paham tentang kewajiban asuransi ini.

    Populix meluncurkan laporan terbaru berjudul “Sentimen Masyarakat terhadap Program Wajib Asuransi Kendaraan”. Laporan ini mengungkapkan kurangnya pemahaman publik serta berbagai kesalahan persepsi terkait rencana program wajib asuransi Third Party Liability (TPL) dari survei kepada lebih dari 1.000 responden, dengan mayoritasnya adalah pekerja kelas menengah atas dengan sebagian besar berpendapatan bulanan hingga Rp 5 juta.

    “Sayangnya, dari seluruh responden yang 95%-nya memiliki kendaraan bermotor, hanya dua dari lima yang memahami program ini secara menyeluruh. Padahal, apabila mengacu pada peraturan perundang-undangan, program ini diharapkan mulai berlaku dua tahun setelah UU PPSK diterbitkan, yaitu pada Januari 2025 ini,” kata Indah Tanip, VP of Research Populix dalam keterangannya.

    (riar/rgr)

  • Maxus serahkan unit pertama MIFA 7 dan MIFA 9 pada pelanggan

    Maxus serahkan unit pertama MIFA 7 dan MIFA 9 pada pelanggan

    Acara bertema “See the  Best of Both Worlds” di PIK Avenue, Jakarta digelar Maxus Indonesia., Sabtu (19/1/2025). Foto: Istimewa

    Maxus serahkan unit pertama MIFA 7 dan MIFA 9 pada pelanggan
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Minggu, 19 Januari 2025 – 13:21 WIB

    Elshinta.com – Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) Maxus di Indonesia, menggelar acara serah terima unit pertama Maxus MIFA 7 dan Maxus MIFA 9 kepada pelanggan. Acara yang mengusung tema “See the  Best of Both Worlds” berlangsung di PIK Avenue, Jakarta, dan dihadiri pelanggan-pelanggan Maxus dan sejumlah wartawan dari berbagai media.

    Maxus MIFA 7 dan MIFA 9 pertama kali diperkenalkan di ajang Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2024 dan langsung menarik perhatian publik. Antusiasme yang tinggi terlihat dari banyaknya masyarakat yang tertarik merasakan pengalaman berkendara dengan MPV listrik premium pertama di Indonesia.

    Maxus berkomitmen hadir dan melayani konsumen Indonesia dengan kendaraan listrik yang menawarkan kenyamanan, keamanan, ramah lingkungan, dan dapat diakses oleh masyarakat luas.

    Dengan diperolehnya persetujuan keikutsertaan dalam program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) oleh pemerintah melalui Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk kegiatan produksi dalam negeri, Maxus Indonesia semakin cepat dalam merespons permintaan pasar dan memastikan pelanggan segera dapat merasakan kenyamanan kendaraan yang dipesan tanpa harus menunggu terlalu lama.

    “Hari ini, Maxus Indonesia dengan penuh rasa syukur menyerahkan unit-unit pertama Maxus MIFA 7 dan Maxus MIFA 9 milik para pelanggan yang telah melakukan pemesanan dari bulan Oktober lalu,” ujar Yudhy Tan, Chief Operating Officer (COO) PT Indomobil Energi Baru, dalam keterangan tertulis yang diterima, Sabtu  (19/1/2025).

    Acara ini, lanjut Yudhy Tan, merupakan wujud nyata komitmen Maxus untuk segera memenuhi kebutuhan pelanggan, dengan mulai menyerahkan kendaraan hanya dalam waktu kurang dari dua bulan sejak peluncurannya di GJAW 2024.

    Yudhy Tan mengatakan, Maxus MIFA 7 dan MIFA 9 merupakan MPV listrik premium berbasis baterai (BEV) yang dirancang untuk memberikan kenyamanan, kemewahan, dan teknologi canggih bagi keluarga modern.

    Maxus MIFA 7 menawarkan ruang kabin luas dengan interior premium, dua layar infotainment 12,3 inci, serta fitur-fitur seperti Panoramic Sunroof, sistem audio JBL, dan kursi belakang yang dapat disesuaikan. Ditenagai oleh baterai 90 kWh, MIFA 7 mampu menempuh jarak hingga 430 km dan mendukung pengisian cepat DC 130 kW dalam waktu 30 menit.

    Di sisi lain, Maxus MIFA 9 hadir dengan berbagai fitur premium, termasuk Electric Sliding Door, Dual Electric Sunroof, Multizone Climate Control, dan layar infotainment sebesar 12,3 inci. Kendaraan ini telah dilengkapi dengan sistem keamanan canggih, seperti Adaptive Cruise Control, Lane Keep Assist, dan Autonomous Emergency Braking, serta teknologi keselamatan tambahan seperti 360° Panoramic Camera dan Rear Cross Traffic Alert.

    Kedua model ini menjanjikan pengalaman berkendara yang mengutamakan kenyamanan, kemewahan, dan efisiensi bagi berbagai kalangan; baik itu keluarga Indonesia maupun para eksekutif dan pebisnis.

    Maxus Indonesia juga menekankan pentingnya dukungan purna jual yang andal. Tidak hanya menawarkan produk berkualitas tinggi, Maxus juga memastikan pelayanan terbaik kepada pelanggan melalui layanan purna jual yang lengkap dan terpercaya, termasuk servis gratis selama lima (5) tahun atau 75.000 kilometer (mana yang tercapai lebih dulu). Hal ini merupakan wujud komitmen Maxus dalam memastikan kenyamanan dan ketenangan kepemilikan kendaraan jangka panjang.

    Maxus Indonesia berharap dapat terus memberikan kontribusi positif dalam pengembangan industri otomotif di Indonesia khususnya pada kendaraan listrik berbasis baterai (BEV), serta memperkenalkan lebih banyak kendaraan ramah lingkungan dan berteknologi tinggi kepada masyarakat Indonesia.

     

    Penulis: M Riskianto/Ter

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kijang Innova Reborn Masih Laris, Mau Ada Model Barunya?

    Kijang Innova Reborn Masih Laris, Mau Ada Model Barunya?

    Jakarta

    Innova Reborn masih banyak peminatnya. Apakah Toyota berencana menyegarkan tampilan Innova Reborn?

    Kijang Innova Reborn belum tergantikan. Sekalipun kini ada Kijang Innova Zenix yang tampil lebih modern dan fitur lengkap, nyatanya Innova Reborn tak ditinggalkan. Penjualan Innova Reborn pun masih terbilang moncer.

    Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan Innova Reborn sepanjang Januari-Desember 2024 mencapai 26.380 unit. Sebagai perbandingan untuk periode yang sama, Toyota mendistribusikan 37.296 unit Zenix. Melihat masih banyak peminat Innova Reborn, adakah rencana Toyota untuk menyegarkan tampilan MPV yang masih menawarkan opsi mesin diesel itu?

    Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengungkap saat ini line up Kijang Innova yang ditawarkan sudah cukup memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia.

    “Untuk improvement ke depan pasti selalu kami pelajari, tapi detailnya tidak bisa kita share ya saat ini,” terang Anton saat dihubungi detikOto belum lama ini.

    Adapun masih larisnya Kijang Innova Reborn tak lepas dari mesin diesel yang ditawarkan. Kalau melihat dari komposisi penjualan, Innova Reborn diesel itu menjadi yang terlaris dari keseluruhan penjualan Innova.

    “Iya banyak karena prefer mesin diesel dan kedua juga overall mobilnya,” tambah Anton.

    Sekadar informasi tambahan Kijang Innova Reborn bensin hadir dengan mesin berkode 1TR-FE empat silinder segaris 16 katup DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.998 cc. Tenaga maksimal mesin bensin itu mencapai 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 183,3 Nm pada 4.000 rpm. Innova bensin ditawarkan dengan pilihan transmisi transmisi manual 5 percepatan.

    Sementara Toyota Kijang Innova Reborn diesel dilengkapi dengan mesin berkode 2GD FTV dengan empat silinder segaris 16 katup DOHC dengan VNT Intercooler. Mesin diesel Innova berkapasitas 2.393 cc. Tenaga maksimalnya mencapai 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimal 342,2 Nm yang tersedia pada rentang 1.200-2.800 rpm.

    (dry/din)

  • Bukan Sekadar Mobil Pertama, LCGC Sekarang Dipakai Cari Duit

    Bukan Sekadar Mobil Pertama, LCGC Sekarang Dipakai Cari Duit

    Jakarta

    Low Cost Green Car (LCGC) bukan hanya diincar para pembeli mobil pertama. Profil pengguna LCGC juga menggunakan mobil itu untuk mencari nafkah.

    LCGC terbilang irit bahan bakar minyak (BBM), selain itu perawatannya juga lebih kompetitif dari mobil kelas lain. Tak sedikit yang memakai LCGC sebagai taksi online atau angkutan sewa berbasis aplikasi.

    “Ini kendaraan yang diminati masyarakat dalam batasan kemampuan mereka, data kita itu hampir 70 persen yang dibeli masyarakat Rp 300 juta ke bawah.” kata Sekretaris Umum Gaikindo, Kukuh Kumara.

    “Di sisi lain kendaraan itu (LCGC) sekarang kategorinya bukan kendaraan mewah, karena dipakai untuk cari uang, ini jadi bahan pertimbangan sendiri,” tambah Kukuh.

    LCGC sudah ada di Indonesia sejak tahun 2013. Program LCGC sengaja dibuat pemerintah karena ditujukan bagi mereka yang ingin memiliki mobil namun kemampuan uangnya terbatas. Adapun syaratnya dari kapasitas mesin mobil di kisaran 980-1.200cc dengan konsumsi BBM minimal 20 km/liter.

    Dulu LCGC mendapat keistimewaan karena bebas pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM). Berkat kehadiran LCGC, penjualan mobil di Indonesia bisa tembus di atas 1 juta unit. Torehan tertinggi yang belum pernah pecah rekor lagi pada tahun 2013, angkanya mencapai 1.229.811 unit.

    Segmen ‘mobil murah’ yang dihuni Low Cost Green Car (LCGC) jikut merosot, seperti tercermin dalam data Gaikindo dan data penjualan mobil Desember 2024 yang dirilis Astra International. Jika pada 2023 penjualan LCGC mencapai 204.705 unit, penjualan LCGC pada 2024 hanya 176.766 unit. Setelah dikalkulasi, LCGC turun penurunan hingga 27.939 unit.

    “LCGC itu kenaikannya dijaga, dan itu ada hitungannya, dan dilaporkan ke Kemenperin untuk dapat approval, naiknya berapa. Karena mau nggak mau, ada biaya produksi yang naik, nilai tukar naik, harus ada penyesuaian. Makanya yang tadi harganya ratusan jadi Rp 200 juta,” kata Kukuh.

    Harga LCGC itu mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Setelah 11 tahun berkiprah, mobil LCGC sekarang sudah ada yang tembus Rp 200 juta.

    Segmen LCGC diisi oleh berbagai merek. Honda punya Brio Satya yang dijual Rp 170,4 juta hingga Rp 202,5 juta. Sebagai pembanding, Brio Satya tahun 2013 dijual mulai Rp 106 juta, kini harga termurahnya Rp 170,4 juta.

    Tak cuma Honda yang menjual LCGC jenis city car 5-penumpang saja yang mendekati angka Rp 200 juta. Toyota Agya saat ini dijual mulai Rp 167,9 juta hingga Rp 191,4 juta. Padahal pertama kali diluncurkan tahun 2013, harga Agya paling mahalnya hanya Rp 120,75 juta.

    Selanjutnya LCGC 7-seater yang dijual oleh Daihatsu dan Toyota. Untuk model ini, Daihatsu Sigra sekarang bisa ditebus Rp 139,2 juta hingga Rp 184,6 juta. Sementara kembarannya, Toyota Calya dibanderol Rp 167,3 juta hingga Rp 192,6 juta.

    Daihatsu Ayla memiliki harga mulai Rp 76 juta – Rp 106 juta saat peluncuran pada 2013 lalu. Ini merupakan mobil termurah di kelas LCGC. Tapi sekarang Daihatsu Ayla dijual mulai Rp 138,5 juta untuk varian paling bawah dan harga termahalnya sekarang Rp 194,4 juta.

    (riar/dry)