Organisasi: Gaikindo

  • Mobil China Banjiri RI, Menperin Tagih Komitmen Produksi Lokal

    Mobil China Banjiri RI, Menperin Tagih Komitmen Produksi Lokal

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menagih komitmen beberapa merek otomotif baru yang masuk pasar Indonesia untuk segera memproduksi lokal.

    Sebagaimana diketahui, ada beberapa merek otomotif asal China yang baru masuk Indonesia, di antaranya yakni BYD, Denza, hingga Geely. Beberapa merek tersebut mejeng di pameran Indonesia International Motor Show atau IIMS 2025.

    “Pada gelaran IIMS kali ini, kami pemerintah menyambut baik kehadiran merek-merek dalam partisipasinya, termasuk merek yang hadir tahun ini. Kami berharap kehadiran merek baru dapat memperluas pasar otomotif Indonesia,” ujar Agus saat pembukaan IIMS pada Kamis (13/2/2025).

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), BYD tercatat mengimpor mobil sebanyak 1.740 unit pada Januari 2025, disusul sub-merek premiumnya yakni Denza yang mengimpor 566 unit.

    Selanjutnya, Morris Garage milik Grup SAIC mengimpor sebanyak 67 unit. Sementara itu, di luar merek China, ada Citroen yang mengimpor 101 unit mobil.

    Beberapa merek mobil pendatang baru asal China lainnya yang mejeng di IIMS 2025 yaitu Geely, Aion, Jaecoo, Jetour, hingga Honri. Mayoritas merek asal China tersebut masih mengimpor mobil secara utuh (completely built up/CBU) ke Tanah Air.

    “Tetapi kami ingatkan juga untuk tidak hanya melakukan impor tetapi mendorong upayakan penguatan produksi dalam negeri termasuk TKDN, untuk memberdayakan industri nasional khususnya industri kecil dan menengah. Setelah itu, kita bisa jajaki pasar ekspor,” pungkas Agus.

    Sebagai informasi, tahun ini, BYD sedang menjalankan realisasi pembangunan fasilitas pabrik yang akan selesai pada akhir 2025. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 150.000 unit mobil listrik per tahun yang berlokasi di Subang Smartpolitan, Jawa Barat. 

    Selain itu, merek asal China lainnya yakni Aion juga telah memiliki pabrik di Cikampek, Jawa Barat yang mampu memproduksi sekitar 50.000 mobil listrik per tahun.

    Adapun, kondisi pasar otomotif nasional pada awal tahun masih lesu. Gaikindo mencatat, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 61.843 unit atau turun 11,3% secara year-on-year (YoY) pada Januari 2025 dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 69.758 unit.

    Sementara itu, penjualan ritel juga turun 18,6% YoY menjadi 63.858 unit pada Januari 2025, dibandingkan 78.437 unit pada periode yang sama 2024.

  • Penjualan Mobil Januari 2025 Turun, Toyota Bilang Begini

    Penjualan Mobil Januari 2025 Turun, Toyota Bilang Begini

    Jakarta

    Penjualan mobil di awal tahun 2025 menunjukkan penurunan hingga dua digit. Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) pada Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit. Ini tanggapan Toyota.

    Sebagai perbandingan, penjualan mobil secara wholesales pada bulan Desember 2024 mencapai angka 79.806 unit. Artinya, ada penurunan hingga 22,5%. Kemudian kalau dibandingkan dengan penjualan bulan Januari 2024, mencapai 69.758 unit, yang artinya penjualan Januari 2025 turun sekitar 11,3%.

    Direktur Pemasaran PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengatakan, meski market nasional mengalami penurunan, namun secara brand, penjualan merek Toyota masih cukup baik dan meningkat.

    “Total market memang turun. Tapi kebetulan Toyota, kalau kita bandingkan dengan target, sebenarnya (penjualan) kita masih cukup baik dan market share kita meningkat,” buka Anton di arena Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Anton menambahkan, wajar jika terjadi penurunan penjualan di bulan Januari, sebab trennya memang seperti itu. “Saya rasa wajar, karena Desember memang salah satu puncak penjualan dan Januari adalah tahun baru. Jadi wajar memang terjadi penurunan seperti tahun-tahun sebelumnya,” sambung Anton.

    Di sisi lain, Anton berharap penjualan mobil bisa meningkat kembali di bulan Februari dan Maret. Sebab di bulan itu jatuh hari raya Idul Fitri dan ada libur panjang, di mana biasanya kebutuhan mobil akan meningkat untuk digunakan mudik alias pulang kampung.

    “Harapan kami di bulan Februari, Maret, ini menuju lebaran, harapannya market akan kembali bergairah dan kemungkinan (penjualan) akan meningkat lagi,” kata Anton lagi.

    (lua/dry)

  • BYD Terjual 15.000 Unit Tahun Lalu, Bukti Mobil China makin Gandrung

    BYD Terjual 15.000 Unit Tahun Lalu, Bukti Mobil China makin Gandrung

    GELORA.CO – Build Your Dreams (BYD) berhasil mencatatkan pencapaian luar biasa di pasar kendaraan listrik Indonesia sepanjang 2024.

    Secara keseluruhan, di tengah tantangan penurunan pasar otomotif yang terjadi pada tahun lalu, BYD justru berhasil menjual lebih dari 15.000 unit mobil listrik sepanjang tahun 2024.

    Presiden Direktur BYD Motor Indonesia, Eagle Zhao, mengatakan bahwa pencapaian tahun lalu merupakan bukti komitmen BYD untuk menjawab kebutuhan pasar di Indonesia. “Sejak awal kami berkomitmen untuk selalu menghadirkan produk-produk inovatif yang dirancang guna menjawab kebutuhan pasar yang terus berkembang,” ujar Eagle di IIMS 2025, Kamis (13/2/2025).

    “Konsumen yang menginginkan kendaraan listrik dengan nilai tambah yang nyata, baik dari segi desain, fitur, teknologi, maupun pengalaman berkendara secara keseluruhan dalam mendukung mobilitas ramah lingkungan,” katanya.

    Mengutip data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik nasional pada tahun 2024 mengalami peningkatan signifikan dibandingkan tahun 2023.

    Tahun lalu, penjualan mobil listrik secara nasional tercatat mencapai 43.188 unit atau sekitar 5 persen dari total penjualan mobil yang mencapai 889.680 unit (penjualan ritel dari diler ke konsumen).

    Artinya, dari 43.188 unit mobil listrik yang terjual tahun lalu, BYD berhasil menguasai pangsa pasar sebesar 36 persen di segmen elektrifikasi.

    Tahun lalu, BYD M6 yang baru diluncurkan di GIIAS 2024 pada Juli, tercatat berhasil terjual sebanyak 6.124 unit.

    Disusul BYD Seal dengan 4.828 unit dan Atto 3 dengan 3.291 unit.

    Pada awal 2025, BYD kembali menggebrak dengan meluncurkan Sealion 7 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

    Mobil ini merupakan versi crossover listrik dari sedan BYD Seal.

  • Penjualan Mobil Astra Awal Tahun Turun 9,09%

    Penjualan Mobil Astra Awal Tahun Turun 9,09%

    Jakarta, FORTUNE – Industri otomotif nasional belum menunjukkan gairah di awal tahun. Penjualan kendaraan di bawah perusahaan konglomerasi PT Astra International Tbk (ASII), misalnya mencatat penurunan sepanjang awal tahun atau per Januari 2025.

    Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Nasional Indonesia (Gaikindo), 
    Penjualan Mobil nasional grup Astra secara wholesales pada Januari 2025 mencapai 34.531 unit. Angka ini lebih rendah 9,09 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya 37.984 unit. 

    Penurunan ini juga tercermin dari lesunya penjualan mobil nasional yang pada Januari 2025. Pada Januari 2025, penjualan mobil nasional turun 11,33 persen menjadi 61.849 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 69.75 unit. 

    Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan, di tengah tantangan yang dihadapi pasar mobil nasional, pangsa pasar mobil Astra pada Januari 2025 masih bertahan di angka 56 persen. 

    “Hal ini mencerminkan kepercayaan yang diberikan pelanggan kepada Astra. Astra senantiasa menjaga kepercayaan pelanggan dengan menyediakan layanan terbaik yang komprehensif dan bernilai tambah untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik lagi bagi pelanggan serta berkontribusi positif bagi industri otomotif tanah air,” ujarnya dikutip dari keterangan resmi, Rabu (12/2).
     

  • Penjualan Mobil Awal Tahun Lesu Lagi

    Penjualan Mobil Awal Tahun Lesu Lagi

    Jakarta

    Penjualan mobil di awal tahun 2025 anjlok lagi. Setelah mendapat tren positif di akhir tahun 2024, penjualan mobil pada Januari 2025 malah turun.

    Berdasarkan data penjualan mobil yang dibagikan PT Astra International dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada Januari 2025 tercatat hanya sebanyak 61.849 unit. Angka itu turun dari perolehan Desember 2024 yang mencapai 79.806 unit.

    Padahal, penjualan mobil pada akhir 2024 sempat menunjukkan tren positif dengan penjualan lebih dari 70 ribu unit per bulan. Jika dibandingkan dengan Desember 2024, penjualan mobil pada Januari 2025 turun 22,5 persen. Kalau dibandingkan dengan penjualan bulan Januari 2024 yang mencapai 69.758 unit, perolehan Januari 2025 turun 11,3 persen.

    Sementara itu, merek otomotif di bawah naungan grup Astra tetap menjadi pemimpin pasar. Grup Astra yang terdiri dari Toyota (termasuk Lexus), Daihatsu, Isuzu, dan UD Trucks mencatatkan penjualan sebanyak 34.531 unit. Pangsa pasar grup Astra mencapai 56 persen.

    “Di tengah tantangan yang dihadapi pasar mobil nasional, pangsa pasar mobil Astra pada Januari 2025 masih bertahan di angka 56%. Hal ini mencerminkan kepercayaan yang diberikan pelanggan kepada Astra. Astra senantiasa menjaga kepercayaan pelanggan dengan menyediakan layanan terbaik yang komprehensif dan bernilai tambah untuk menciptakan pengalaman yang lebih baik lagi bagi pelanggan serta berkontribusi positif bagi industri otomotif tanah air,” ujar Head of Corporate Communications Astra Boy Kelana Soebroto.

    Berikut data penjualan mobil Januari 2025:

    Astra

    Toyota + Lexus: 22.132 UnitDaihatsu: 9.983 UnitIsuzu: 2.206 UnitUD Trucks: 210 Unit

    Non-Astra

    Honda: 7.276 UnitMitsubishi: 7.133 UnitSuzuki: 4.982 UnitHyundai: 2.308 UnitBYD: 1.114 UnitChery: 1.102 UnitWuling: 1.010 UnitOthers: 2.393 Unit.

    (rgr/dry)

  • Bocoran Mobil Baru di IIMS 2025: Lebih dari 10 Produk Anyar Muncul!

    Bocoran Mobil Baru di IIMS 2025: Lebih dari 10 Produk Anyar Muncul!

    Jakarta

    Pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025 akan menjadi saksi keluaran kendaraan bermotor terbaru. Lebih dari 10 produk anyar akan menyapa masyarakat Indonesia. Segmen roda empat bakal dibanjiri mobil anyar dari beragam teknologi, mulai dari hybrid, battery electric vehicles, dan internal combustion engine (ICE). Simak rangkumannya!

    Suzuki

    PT Suzuki Indomobil Sales akan mendobrak lantai IIMS 2025 dengan produk global yang baru pertama kali debut di Indonesia. Status mobil itu masih sebatas mobil konsep alias belum diproduksi secara massal.

    Dari siluet yang ditampilkan, terlihat bentukannya mirip-mirip dengan Suzuki eWX Concept yang pernah ditampilkan Suzuki dalam ajang Japan Mobility Show 2023.

    Selain itu, Suzuki juga bakal memberikan kejutan lain. Apakah model baru? Suzuki Indomobil Sales (SIS) berjanji bakal meluncurkan beragam mobil baru di tahun 2025. Suzuki menyebut, tahun 2025 mereka akan meluncurkan jajaran mobil SUV.

    Toyota

    PT Toyota Astra Motor ikut meramaikan pameran IIMS 2025 pada 13 -25 Februari 2025. Toyota akan memperkenalkan tiga mobil baru di JIExpo Kemayoran, Jakarta pada 13 Februari 2025. Belum diketahui model apa yang bakal diluncurkan oleh Toyota.

    Seperti diketahui Toyota sedang rajin-rajinnya memasarkan model xEV, produknya terdiri dari berbagai model teknologi dari mobil listrik berbasis baterai dan mobil hybrid.

    Untuk mobil hybrid, rumornya Toyota sedang menyiapkan Veloz berteknologi hybrid. Apalagi, kode yang diduga Veloz Hybrid sudah muncul. Diketahui sinyal kehadiran mobil hybrid dengan harga kompetitif Toyota menguat dengan munculnya kode mesin W102RE-LBVFJ di Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024.

    Apakah model lain yang bakal meluncur?

    Honda

    PT Honda Prospect Motor (HPM) akan menambah line up terbaru dalam ajang IIMS 2025. Honda akan mengenalkan satu unit model baru elektrifikasi di Indonesia.

    PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah mengenalkan Honda e:N1 di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Kendaraan konsep tersebut kemungkinan besar akan menjadi HR-V listrik masa depan.

    Model itu berpotensi menjadi salah satu produk yang bakal diperkenalkan Honda. Mengingat Honda sudah merencanakan untuk menjual mobil ini di Indonesia tahun 2025.

    Tim internal HPM juga tengah melakukan riset atau studi untuk Honda Step WGN sebelum benar-benar dijual di Indonesia. Termasuk soal harganya. Apakah ini menjadi momen pengumuman harga dari Step WGN?

    Sementara itu, HR-V menjadi volume maker bagi Honda di Indonesia. Kontribusi HR-V saat ini sekitar 16-18 persen dari total penjualan Honda.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, dalam laman Samsat DKI Jakarta, tertera dua kode baru yang didaftarkan, yakni RV58 CVT ZZ dan RV58 RS CVT ZZ. Diketahui kode RV itu merupakan kode body Honda HR-V.

    Chery

    PT Chery Sales Indonesia (CSI) akan meluncurkan produk baru dalam gelaran IIMS 2025. Dari siluet gambar yang ditampilkan, mobil itu adalah Tiggo Cross.

    Kehadiran Tiggo Cross menambah line up dari Tiggo Series yang sudah dipasarkan di Indonesia. Nomenklatur Tiggo Cross juga sudah muncul dalam website Samsat DKI Jakarta.

    BYD

    BYD bakal menambah produk baru di segmen kendaraan listrik. Mobil listrik murah BYD Seagull atau Sealion?

    Dari siluet yang ditampilkan dalam presentasi Head of PR & Government Relations PT BYD Motor Indonesia Luther Panjaitan, terlihat mobil tersebut memiliki garis desain dengan mobil 5 pintu yang bakal melengkapi empat model yang sudah dipasarkan yakni M6, Seal, Atto 3, dan Dolphin.

    Di sisi lain, BYD Sealion 7 kian dekat ke Indonesia. BYD baru saja meluncurkan mobil listrik terbaru BYD Sealion 7 di Malaysia. Ini merupakan SUV listrik terbaru dari BYD pesaing Tesla Model Y.

    Wuling

    Wuling akan membawa dua produk baru untuk pasar Indonesia. Dari siluet yang ditampilkan mirip dengan Wuling Hongguang Mini EV terbaru yang meluncur di China.

    Selain itu, ada salah satu SUV baru Wuling sudah terdaftar di Indonesia.

    Dalam dokumen itu, tampak ada sebuah desain SUV yang didaftarkan oleh SAIC GM WULING AUTOMOBILE CO., LTD yang beralamat di China. Desain mobil itu identik dengan SUV lima tempat duduk Wuling di China yang dijual dengan nama Baojun Yunhai.

    Kira-kira mobil listrik apalagi yang bakal dibawa Wuling, ataukah hadir model lain?

    Hyundai

    Hyundai tampaknya tengah menyiapkan mobil berukuran compact dalam ajang IIMS 2025.

    Siluet itu mirip dengan foto Hyundai Inster yang sedang mengisi ulang daya baterai dalam website global. Bisa saja Hyundai meluncurkan produk tersebut dalam ajang IIMS 2025.

    Selain itu, Hyundai juga bakal menampilkan varian N Line Series.

    Jaecoo

    Jaecoo melakukan debut di pameran otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Brand yang berada di bawah naungan Chery Group ini bakal membawa tiga model untuk ditampilkan kepada publik.

    Jaecoo bakal menempati booth Hall B3, JIExpo Kemayoran, pada 13-25 Februari 2025. Yang paling ditunggu adalah soal harga Jaecoo J7.

    Selain J7, Jaecoo juga akan membawa line up lain seperti J5 berteknologi battery electric vehicles (BEV) dan J8 internal combustion engine (ICE).

    Honri

    Utomocorp akan membawa mobil listrik mungil bergaya Alphard, namanya Honri.

    Honri, atau Hongri Automobile Group, memasarkan Boma EV dengan merek Weiao (Viauto) di China, di mana mobil ini dijual dengan harga antara 39.900 hingga 51.900 yuan (Rp 89 jutaan – Rp 115 jutaan).

    CEO Utomocorp Denny Utomo bilang Boma EV dikabarkan masuk Indonesia dengan banderolan di bawah Rp 200 juta.

    Baic

    Baic Indonesia juga meramaikan lantai IIMS 2025. Bocorannya bakal menambah varian baru dari BJ40 Plus.

    Jetour

    Jetour tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkan panggung IIMS untuk pengenalan produk terbaru. Merek asal China yang mengkhususkan diri menawarkan model SUV buat berkendara jauh dan off road akan membawa elektrifikasi terbaru.

    Aion

    Aion akan membawa produk terbaru dalam ajang IIMS 2025. Bocorannya Aion bakal menghadirkan kendaraan baru yang memiliki kapasitas tujuh penumpang serta dimensi yang mencapai 5 meter.

    (riar/rgr)

  • Jadi Biang Kerok Penjualan Lesu, BAIC Hapus Logo ‘Beijing’ di Mobilnya

    Jadi Biang Kerok Penjualan Lesu, BAIC Hapus Logo ‘Beijing’ di Mobilnya

    Jakarta

    BAIC berniat menghapus emblem ‘Beijing’ pada kendaraan yang dipasarkan di Indonesia. Perusahaan asal China tersebut akan menggantinya dengan logo atau lambang merek. Apa, sih, alasannya?

    Sebagai catatan, BAIC sudah menjual dua model kendaraan di Indonesia, yakni BJ40 Plus dan X55-II. Namun, khusus untuk nama kedua, pabrikan tak membekalinya dengan emblem merek, melainkan tulisan ‘Beijing’ yang mewakili asal mobil tersebut.

    Menariknya, kata BAIC Indonesia, penyematan tulisan ‘Beijing’ justru membuat konsumen tak minat membeli X55-II. Bahkan, penjualannya jauh lebih rendah dibandingkan BJ40 Plus. Itulah mengapa, mereka berniat menggantinya dengan tulisan ‘BAIC’.

    “Kenapa X55-II yang harganya menarik justru volume-nya jauh (lebih rendah) dari BJ40 Plus? Padahal mobil ini enak banget. Nah, salah satu alasan kenapa konsumen nggak beli karena ada tulisan Beijing,” ujar Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya di Garding Serpong, Kabupaten Tangerang.

    “Jadi kita oke akan kita ganti logonya. Kita lagi pesan, sehingga kita bisa lakukan pemasangan,” ungkapnya.

    Logo BAIC. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dhani menegaskan, konsumen yang sudah memesan BAIC X55-II sejak lama, bisa melakukan penggantian emblem di dealer terdekat. Meski ada ongkos penggantian, namun nominalnya tak seberapa.

    “Nantinya kita bisa offering tentunya. Jadi yang sudah membeli, bisa ke dealer-dealer kita. Intinya Februari ini sudah mulai (ada penggantian),” terangnya.

    Menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales BAIC sepanjang tahun lalu mencapai 296 unit. Mereka baru mulai jualan kendaraan di bulan ke-8 (Agustus).

    “Perbandingannya 90 dan 10 persen, memang jauh. Jadi 50 unit di X55-II dan sisanya atau 240-an di BJ40 Plus,” kata Dhani.

    (sfn/lua)

  • Pendatang Baru, Seberapa Laris Mobil BAIC di Indonesia?

    Pendatang Baru, Seberapa Laris Mobil BAIC di Indonesia?

    Jakarta

    BAIC belum ada sebulan di pasar otomotif Indonesia. Meski masih seumur jagung, namun kiprah produsen mobil asal China tersebut tak pantas diremehkan. Sebab, penjualannya termasuk lumayan!

    Menurut data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales BAIC sepanjang tahun lalu mencapai 296 unit. Padahal, mereka baru mulai jualan kendaraan di bulan ke-8 (Agustus).

    Chief Operating Officer (COO) BAIC Indonesia, Dhani Yahya mengaku cukup puas dengan catatan tersebut. Sebab, selain berstatus sebagai pendatang baru, pihaknya juga hanya punya dua model kendaraan di Tanah Air, yakni BAIC BJ40 Plus dan X55-II.

    “Perbandingannya 90 dan 10 persen. Jadi 50 unit di X55-II dan sisanya 240-an di BJ40 Plus,” ujar Dhani Yahya saat ditemui di Gading Serpong, Kabupateng Tangerang, Rabu (5/2).

    Penjualan BAIC di Indonesia. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dhani menjelaskan, BAIC X55-II sejauh ini belum mendapat perhatian lebih dari konsumen Indonesia. Salah satu penyebabnya, kata dia, penggunaan emblem ‘Beijing’ di bagian depan kendaraan. Dia mengaku akan menggantinya dengan tulisan ‘BAIC’.

    Dia melihat, X55-II seharusnya bisa lebih laris tahun ini. Bahkan, dia menargetkan, perbandingannya dengan BJ40 Plus bisa meningkat menjadi 30 dan 70 persen.

    “Target penjualan tahun ini ada 2 ribu unit dengan seluruh varian yang akan kita luncurkan juga. BJ40 Plus tetap menjadi backbone, tapi X55-II saya rasa akan meningkat tahun ini,” kata dia.

    BAIC BJ-40 Plus Foto: Luthfi Anshori/detikOto

    Demi mencapai target tersebut, BAIC bergerak cepat dengan membangun banyak jaringan baru di Indonesia. Bahkan, tahun ini saja, mereka berencana meresmikan 25 dealer resmi.

    Selain itu, mereka juga berjanji akan meluncurkan setidaknya tiga produk baru di Indonesia selama 2025. Penetrasi tersebut, kata Dhani, harus dilakukan pemain baru seperti BAIC.

    (sfn/dry)

  • Honda Rilis Mobil Baru di IIMS 2025, Hybrid Lagi?

    Honda Rilis Mobil Baru di IIMS 2025, Hybrid Lagi?

    Jakarta

    PT Honda Prospect Motor (HPM) akan menambah line up terbaru dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025.

    Honda membawa tema Dreams in Motion: Now Electrified. Melalui tema ini, HPM ingin mengajak pengunjung untuk merasakan langsung bagaimana teknologi elektrifikasi dapat menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih baik.

    “Melalui ‘Dreams in Motion: Now Electrified’, kami ingin mengajak lebih banyak konsumen untuk menjadi bagian dari perjalanan elektrifikasi Honda di Indonesia, dengan menghadirkan berbagai pilihan kendaraan elektrifikasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Yessy Anastasia, PR & Event Department Head PT Honda Prospect Motor saat memberikan paparan di konferensi pers IIMS 2025, St Regis, Jakarta, Selasa (4/2/2025).

    Di booth Honda IIMS 2025, Honda menghadirkan 13 unit mobil, termasuk model special edition yang menampilkan karakter sporty, serta model elektrifikasi yang mengedepankan efisiensi dan performa tinggi.

    Yessy membocorkan pihaknya akan mengenalkan satu unit model baru elektrifikasi di Indonesia.

    “Honda akan meluncurkan satu produk elektrifikasi terbaru,” kata Yessy.

    PT Honda Prospect Motor (HPM) sudah mengenalkan Honda e:N1 di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024. Kendaraan konsep tersebut kemungkinan besar akan menjadi HR-V listrik masa depan.

    Model itu berpotensi menjadi salah satu produk yang bakal diperkenalkan Honda. Mengingat Honda sudah merencanakan untuk menjual mobil ini di Indonesia tahun 2025.

    Tim internal HPM juga tengah melakukan riset atau studi untuk Honda Step WGN sebelum benar-benar dijual di Indonesia. Termasuk soal harganya. Apakah ini menjadi momen pengumuman harga dari Step WGN?

    Sementara itu, HR-V menjadi volume maker bagi Honda di Indonesia. Kontribusi HR-V saat ini sekitar 16-18 persen dari total penjualan Honda.

    Diberitakan detikOto sebelumnya, dalam laman Samsat DKI Jakarta, tertera dua kode baru yang didaftarkan, yakni RV58 CVT ZZ dan RV58 RS CVT ZZ. Diketahui kode RV itu merupakan kode body Honda HR-V.

    Diduga dua kode baru ini menjadi salah satu geliat Honda bakal mengenalkan produk terbarunya di Tanah Air. Bocoran harga nilai jual kendaraan bermotor (NJKB) sebagai berikut:

    RV58 CVT ZZ Rp 328 jutaRV58 RS CVT ZZ Rp 372 juta

    Indikasi mobil hybrid itu juga terlihat dari kode ZZ yang tersemat pada model Hybrid yang sudah dijual di Indonesia, yakni Honda CR-V dan Accord. Keduanya masih didatangkan utuh atau CBU dari Thailand.

    Apakah ketiga mobil di atas yang bakal resmi dijual di Indonesia, ataukah muncul model lain? Simak perkembangannya di detikOto.

    (riar/rgr)

  • Mobil Toyota ‘Made in Indonesia’ yang Paling Laris di Luar Negeri

    Mobil Toyota ‘Made in Indonesia’ yang Paling Laris di Luar Negeri

    Jakarta

    Ada 10 model mobil Toyota ‘made in Indonesia’ yang dikirim ke mancanegara mulai dari Fortuner hingga Avanza. Ini model yang paling laris.

    Toyota masih menjadi penyumbang terbesar ekspor mobil buatan Indonesia. Meski banyak tantangan yang dialami industri otomotif dalam negeri, nyatanya jenama asal Negeri Sakura itu masih mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor. Sepanjang tahun 2024, Toyota tercatat menyumbang sekitar 61 persen dari total ekspor CBU mobil Indonesia.

    Mobil-mobil Toyota itu dikirim ke mancanegara, yakni lebih dari 80 negara tujuan ekspor di berbagai belahan dunia. Selain melakukan ekspor kendaraan utuh, Toyota Indonesia juga melakukan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD), ekspor mesin, komponen dan alat pendukung produksi (dies dan jigs).

    “Konsistensi kinerja ekspor bukan sesuatu yang mudah diraih, mengingat peran penting anak bangsa yang berkarya di ribuan rantai pasok bahkan Industri Kecil dan Menengah (IKM). Dihadapkan pada kondisi dinamika ekonomi global, Toyota Indonesia akan terus bekerja sama dengan seluruh rantai pasok dari hulu hingga hilir melalui performa ekspor kendaraan T-brand sebanyak 10 varian, baik kendaraan berteknologi ICE dan elektrifikasi, untuk mempertahankan posisi Indonesia sebagai basis produksi dan ekspor global. Kami memastikan bahwa produk otomotif buatan SDM Tanah Air dapat menjawab kebutuhan pasar global yang semakin kompetitif,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN Nandi Julyanto dalam siaran persnya.

    Mobil Toyota Buatan Indonesia Paling Laris di Luar Negeri

    Lalu model mobil apa yang permintaannya paling tinggi dari negara luar? Berdasarkan data ekspor yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, sepanjang 2024 model Avanza/Veloz banyak dicari. Angka ekspornya mencapai 66.434 unit. Avanza/Veloz itu diikuti oleh Toyota Raize yang mencatatkan angka ekspor 58.259 unit. Baru kemudian di posisi ketiga terlaris ada Toyota Fortuner dengan 44.280 unit. Lengkapnya sebagai berikut.

    1. Toyota Avanza/Veloz: 66.434 unit
    2. Toyota Raize: 58.259 unit
    3. Toyota Fortuner: 44.280 unit
    4. Toyota Yaris Cross bensin: 27.409 unit
    5. Toyota Agya/Wigo: 25.627 unit
    6. Toyota Town Ace/Lite Ace: 13.392 unit
    7. Toyota Rush: 12.280 unit
    8. Toyota Kijang Innova Zenix Hybrid: 11.790 unit
    9. Toyota Kijang Innova Zenix bensin: 9.855 unit
    10. Toyota Yaris Cross Hybrid: 6.763 unit

    Untuk tahun 2025, Toyota menargetkan bisa mengekspor dalam jumlah yang sama. Hal itu dilakukan dengan terus mengkaji peluang untuk memperluas kegiatan ekspor serta mempertimbangkan permintaan dan tren pasar, termasuk negara tujuan ekspor non-tradisional untuk mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.

    “Toyota Indonesia tidak hanya berfokus pada ekspor kendaraan utuh, namun juga pada pengembangan kendaraan konversi, aksesoris, dan turunannya sesuai dengan permintaan pasar global, seperti kendaraan konversi cash carrier, well-cab, dan patrol cars agar memenuhi kebutuhan negara terkait. Langkah ini bertujuan untuk menghadirkan produk otomotif kompetitif maupun inovatif. Kami percaya kolaborasi yang kuat antara industri, Pemerintah, dan rantai pasok, mampu mewujudkan visi industri otomotif Indonesia yang berdaya saing tinggi dan berkelanjutan demi memberikan manfaat nyata bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” Wakil Presiden Direktur PT TMMIN Bob Azam.

    (dry/din)