Organisasi: Gaikindo

  • Sederet Mobil Produksi Indonesia yang Diekspor, Mana yang Terlaris?

    Sederet Mobil Produksi Indonesia yang Diekspor, Mana yang Terlaris?

    Jakarta

    Mobil produksi Indonesia laris manis di pasar luar negeri. Tahukah detikers, mobil apa saja yang banyak diekspor? Simak data ekspor mobil dari Indonesia berikut ini, lengkap dengan merek dan model-modelnya.

    Data Ekspor Mobil Indonesia

    Dilihat dari data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) di situs resminya, ada 33.971 unit mobil utuh (CBU) dari Indonesia yang diekspor dalam bulan Januari 2025. Jumlah tersebut naik jika dibandingkan dengan bulan Januari 2024 yang jumlah ekspornya 29.505 unit.

    Sementara jika melihat data ekspor sepanjang tahun 2024, industri otomotif Indonesia mengekspor sebanyak 472.194 unit CBU. Jumlah tersebut menurun 6,5 persen dibandingkan ekspor sepanjang 2023 yang mencatatkan 505.134 unit.

    Selain mengekspor mobil utuh (CBU), industri otomotif Indonesia juga mengekspor mobil dalam bentuk terurai (CKD) dan dalam bentuk komponen. Selama 2024, tercatat ekspor CKD mencapai 46.311 unit, turun 29,6 persen dari tahun sebelumnya yang mencapai 65.781 unit. Sementara ekspor komponen mobil 2024 ada sebanyak 153.075.695 buah.

    Merek dan Model yang Terbanyak Diekspor

    Mengawali tahun 2025, ada 9 merek mobil yang sudah diekspor. Berikut ini sederet mobil ekspor terlaris Januari dan model-model yang selama ini diekspor:

    1. Toyota

    Ekspor pada Januari 2025: 10.365 unit

    Pabrik PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selama ini mengekspor sejumlah model, seperti Avanza, Veloz, Fortuner, Innova Zenix, dan Yaris Cross.

    2. Daihatsu

    Ekspor pada Januari 2025: 9.412 unit

    Daihatsu selama ini mengekspor Gran Max minibus dan pikap. Selain merek sendiri, pabrikan Daihatsu juga mengekspor merek Toyota dan Mazda. Beberapa mereknya seperti Mazda Bongo, Toyota Town Ace, Lite Ace, Rush, Raize, dan Wigo.

    3. Mitsubishi

    Ekspor pada Januari 2025: 6.868 unit

    Mitsubishi Indonesia banyak memenuhi permintaan dari negara-negara di kawasan Timur Tengah, Afrika, dan Asia. Model yang diekspor antara lain Xpander, Xforce, dan Pajero Sport. Di luar mereknya sendiri, Mitsubishi juga mengekspor Nissan Livina buatan Indonesia.

    4. Hyundai

    Ekspor pada Januari 2025: 2.948 unit

    Pabrik Hyundai di indonesia memproduksi dua model untuk kebutuhan ekspor, yaitu Creta dan Stargazer.

    5. Suzuki

    Ekspor pada Januari 2025: 1.830 unit

    Suzuki Indonesia mengekspor ke sejumlah negara seperti Arab Saudi, Qatar, Brunei Darussalam, Kamboja, Filipina, Laos, Tahiti, hingga Barbados. Beberapa model yang diekspor adalah Ertiga, Carry, APV, dan XL-7.

    6. Honda

    Ekspor pada Januari 2025: 1.706 unit

    Honda Indonesia mengekspor mobil untuk memenuhi pasar Filipina, Thailand, Meksiko, Vietnam, hingga Brunei Darussalam. Model yang diekspor antara lain Honda Brio dan BR-V.

    7. Isuzu

    Ekspor pada Januari 2025: 440 unit

    Isuzu Indonesia selama ini mengekspor truk Traga untuk beberapa negara yang di kawasan Amerika Selatan dan Asia.

    8. Chery

    Ekspor pada Januari 2025: 281 unit

    Chery Indonesia sejak 2022 memproduksi mobil lewat pabrik rekanan, yaitu Handal Indonesia Motor. Sejak November 2024, Chery mulai mengekspor Omoda 5 dengan setir kiri menuju Vietnam.

    9. Wuling

    Ekspor pada Januari 2025: 41 unit

    Wuling Indonesia selama ini mengekspor beberapa model, seperti Air ev, BinguoEV, Formo Max, Confero, Formo, Cortez, dan Alvez.

    Itulah tadi sederet mobil produksi Indonesia yang diekspor ke luar negeri. Tiga merek besar Indonesia selalu berada di posisi tertinggi, yaitu Toyota, Daihatsu, kemudian Mitsubishi.

    (bai/row)

  • Suzuki APV Pakai Wajah Lama, Masih Banyak Orang Kepincut?

    Suzuki APV Pakai Wajah Lama, Masih Banyak Orang Kepincut?

    Jakarta

    APV menjadi produk yang dibawa Suzuki dalam ajang Indonesia International Motor Show (IIMS) 2025. Meski setia dengan wajah lama, seberapa menarik mobil ini buat dipinang?

    Dalam data wholesales Gaikindo, APV masih terjual ratusan unit per bulannya. Sepanjang Januari-Desember tahun lalu, APV terdistribusi sebanyak 2.908 unit.

    “Kebanyakan pembelian koorporat range 50-100 per bulan, 95 persen fleet kalau konsumen biasa sisanya 5 persen saja,” kata Marketing Director PT. Suzuki Indomobil Sales (SIS), Harold Donnel.

    Agak mengejutkan dengan kehadiran APV di lantai IIMS. Sebab mobil boxy ini sudah jarang dibawa Suzuki dibawa ke pameran otomotif. Plus mobil tersebut tidak mendapat sentuhan baru.

    Kali ini, dalam ajang IIMS 2025, Suzuki membawa APV SGX.

    Melihat dari luar mobil ini masih mengusung desain lama dengan gaya ‘kotak sabun’ yang pernah populer di Indonesia.

    Masuk ke dalamnya, Suzuki APV SGX ini menggunakan head unit single din, kontrol pengaturan masih butuh sentuhan fisik berupa tombol. Modern pada zamannya.

    Pada baris kedua terdapat jok dengan model captain seat. Kemudian kenyamanan ditambah dengan AC double blower.

    Sekadar informasi, APV jarang mendapatkan penyegaran atau facelift. Kali terakhir Suzuki APV mendapat facelift pada tahun 2016. APV versi standar bisa memuat kapasitas 7 penumpang, sementara varian yang lebih mewah, APV Arena.

    Soal performa, Suzuki APV ini dibekali mesin G15A. Ada sedikit perbedaan output tenaga antara varian GE dan Arena trim GL hingga SGX.

    Untuk trim GE itu bisa memuntahkan tenaga 67 kW pada 6.000 rpm dan torsinya 126 Nm pada 3.000 rpm. Sedangkan trim GL, GX, dan SGX bisa memuntahkan tenaga 68 kW pada 6.000 rpm, selebihnya sama. Semua varian ini tidak tersedia dalam pilihan transmisi matic, tenaga yang disalurkan itu menggunakan 5 percepatan manual.

    Suzuki memasarkan APV dalam lima varian dan harga, APV Blind Van Rp 183.200.000, APV GA Rp 224.700.000, APV Arena GL Rp 232.900.000, APV Arena GX Rp 247.000.000, dan termahal APV Arena SGX Rp 250.250.000.

    Menurut keterangan beberapa tenaga penjual di IIMS 2025, mobil ini kena diskon berkisar dari Rp 15 juta hingga Rp 20 juta.

    (riar/din)

  • Hashim Sebut Toyota Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Manufaktur di Kawasan Selatan Dunia – Halaman all

    Hashim Sebut Toyota Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Pusat Manufaktur di Kawasan Selatan Dunia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pengusaha yang juga adik dari Presiden Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, mengatakan bahwa Toyota ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur di kawasan selatan dunia.

    Hal itu diungkap Hashim dalam acara Indonesia Economic Summit di Hotel Shangri-La Jakarta, Rabu (19/2/2025).

    “Saya sudah bertemu dengan Toyota. Mereka bilang ingin menjadikan Indonesia sebagai pusat manufaktur untuk kawasan selatan dunia,” katanya.

    Ia mengatakan, Toyota Indonesia telah melakukan ekspor kepada 80 negara di dunia.

    Pada 2024, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah ekspor mobil dari Indonesia ke berbagai negara sebanyak 472.194 unit.

    Selama 12 bulan itu, Toyota menjadi produsen dengan jumlah ekspor terbanyak, yaitu 166.531 unit. Angka ini naik 21 persen secara tahunan (Year-on-Year/YoY) dari 2023 sebanyak 137.661 unit.

    Hashim mengatakan Toyota Indonesia juga mengekspor mobil ke Meksiko. Mereka berniat meningkatkan jumlahnya.

    Namun, agar bisa merealisasikan hal tersebut, Toyota Indonesia disebut membutuhkan perjanjian perdagangan bebas atau Free Trade Agreement (FTA) antara RI dan Meksiko.

    Hashim menyatakan siap membantu terciptanya perjanjian perdagangan tersebut.

    “Mereka butuh free trade agreement dengan Meksiko. Di situlah saya berperan. Saya bisa membantu perusahaan yang membutuhkan perjanjian perdagangan bebas dengan negara lain,” ujar Hashim. 

  • Wanti-wanti Kebijakan Trump Bisa Berdampak ke Ekspor Mobil ‘Made in Indonesia’

    Wanti-wanti Kebijakan Trump Bisa Berdampak ke Ekspor Mobil ‘Made in Indonesia’

    Jakarta

    Wanti-wanti kebijakan tarif tinggi Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump berimbas ke ekspor mobil ‘Made in Indonesia’.

    Trump menandatangani kebijakan ekonomi berupa pengenaan tarif tinggi terhadap barang-barang impor dari Kanada, Meksiko dan China yang telah lama dijanjikannya.

    Dia mengenakan tarif 25% atas impor dari Meksiko dan sebagian besar barang dari Kanada (ada pengecualian 10% untuk barang-barang terkait energi seperti minyak mentah). Kemudian bea masuk tambahan sebesar 10% atas barang-barang dari China.

    Namun awal Februari lalu, Donald Trump menangguhkan ancaman tarif tinggi terhadap Meksiko dan Kanada.

    Toyota masih menjadi penyumbang terbesar ekspor mobil buatan Indonesia. Meski banyak tantangan yang dialami industri otomotif dalam negeri, nyatanya jenama asal Negeri Sakura itu masih mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap ekspor. Sepanjang tahun 2024, Toyota tercatat menyumbang sekitar 61 persen dari total ekspor CBU mobil Indonesia.

    Salah satu negara tujuan ekspor adalah Meksiko. Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Nandi Julyanto masih mengamati perkembangan situasi hubungan geopolitik antara Meksiko dan Amerika Serikat.

    “Meksiko tergantung nanti dengan Trump bagaimana. So far masih aman,” kata Nandi di Kemayoran, Jakarta, belum lama ini.

    Saat ini pemerintah tengah mencari cara agar Indonesia bisa masuk ke pasar yang lebih luas di negara-negara Amerika Latin. Antara lain pemerintah sedang mempelajari Free Trade Area (FTA) dan Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP). Keduanya dinilai mengutungkan bagi Indonesia menjalin hubungan dagang dengan pasar Amerika Latin.

    “Meksiko itu boleh impor kalau ekspor,” kata Nandi.

    “Kalau ekspor ke Amerika ditutup berarti impor mereka juga tutup.”

    “Tapi kalau ada free trade (antara Indonesia dan Meksiko). No issue,” jelasnya lagi.

    Dalam data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia. Beberapa mobil Toyota yang diekspor utuh atau Completely Built Up (CBU) ke Meksiko antara lain, Avanza, Veloz, dan Raize.

    Untuk tahun 2025, Toyota menargetkan bisa mengekspor dalam jumlah yang sama. Hal itu dilakukan dengan terus mengkaji peluang untuk memperluas kegiatan ekspor serta mempertimbangkan permintaan dan tren pasar, termasuk negara tujuan ekspor non-tradisional untuk mengoptimalkan demografi strategis Indonesia.

    (riar/din)

  • Mobil Listrik Makin Banyak, Hyundai Buka Pintu Merek Lain Pakai EV Charging

    Mobil Listrik Makin Banyak, Hyundai Buka Pintu Merek Lain Pakai EV Charging

    GELORA.CO  – PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengungkapkan saat ini telah memiliki sekitar 600 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di Indonesia. Sempat membatasi penggunaan EV charging, Hyundai kini membuka pintu lebar bagi mobil listrik merek lain memanfaatkan fasilitasnya.

    Terlebih, jumlah mobil listrik di Indonesia semakin banyak. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) penjualan wholesales (pabrik ke dealer) BEV mencapai 43.188 unit, naik tajam dari 17.051 unit pada 2023.

    Pangsa pasar BEV juga meningkat dari 1,7 persen menjadi 5 persen pada 2024, mencerminkan minat yang semakin besar terhadap kendaraan ramah lingkungan. 

    Head of Corporate Strategy Depertement HMID, Hendry Pratama mengatakan, langkah ini dilakukan perusahaan melalui program EV Charging Subscription. Tujuannya untuk memberikan kenyamanan kepemilikan kendaraan listrik bagi semua pengguna EV di Indonesia.

    “Program EV Charging Subscription yang diperkenalkan sejak November 2024 awalnya hanya untuk pengguna Hyundai. Kini, program ini diperluas per Februari 2025 untuk semua pemilik kendaraan listrik,” ujar Hendry di IIMS 2025, Senin (17/2/2025).

    Dia menjelaskan pihaknya memberikan akses pengisian daya dengan harga 47 persen lebih hemat. Melalui keanggotaan ini, pengguna EV dapat mengisi daya kendaraan di lebih dari 600 charging stations bervariasi dari slow, standard, fast, dan ultra fast chargers yang tersebar di berbagai lokasi strategis.

    “EV Charging Subscription mencakup layanan public charging dan emergency mobile charging, serta kemudahan pembayaran melalui aplikasi myHyundai,” katanya.

    Dalam penyediaan fasilitas charging ini, Hyundai menggandeng mitra antara lain Voltron, Casion, Buzz, dan Daya Green untuk memastikan jaringan pengisian daya lebih luas bagi pengguna EV. “Hyundai akan terus memperluas SPKLU di berbagai lokasi guna semakin memudahkan pengguna EV mengisi daya kendaraan mereka,” ucap Hendry.

    Diketahui, Hyundai mengembangkan ekosistem EV di Indonesia termasuk dalam investasi keseluruhan senilai 3 miliar dolar AS untuk Indonesia, dan juga kemitraan strategis dengan berbagai pemangku kepentingan. Saat ini, Hyundai memiliki fasilitas perakitan di Cikarang dengan kapasitas produksi sampai 150.000 (termasuk untuk ICE dan EV) per tahun yang bisa ditingkatkan hingga 250.000 unit per tahun.

    Hyundai Energy Indonesia (HEI), hasil kolaborasi Hyundai Motor Manufacturing Indonesia dengan Hyundai Mobis, hadir memproduksi battery system secara lokal sehingga rantai pasok menjadi lebih efisien. 

    Selain itu, HLI Green Power, joint venture antara Hyundai dengan LG Energy Solution, didirikan untuk memproduksi battery cell secara massal di dalam negeri guna mendukung percepatan kapabilitas industri kendaraan listrik di Indonesia

  • PLN antisipasi kenaikan pengguna EV pada mudik Lebaran 2025

    PLN antisipasi kenaikan pengguna EV pada mudik Lebaran 2025

    akan terdapat 31.200 unit mobil listrik yang mengantarkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2025

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Ritel dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti mengatakan, pihaknya mengantisipasi kenaikan jumlah pengguna kendaraan listrik (electric vehicle/EV) pada mudik Hari Raya Idul Fitri tahun ini.

    Hal ini menyusul tren positif masyarakat yang semakin nyaman dan percaya diri membawa mobil listrik mereka untuk perjalanan atau mobilitas jarak jauh seperti mudik.

    “Para pengguna EV sudah mulai nyaman menggunakan EV dalam bepergian, hal ini terlihat dari meningkatnya persentase jumlah EV yang mudik setiap periode Natal dan Tahun Baru, serta Lebaran,” kata Edi dalam webinar Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bertajuk “Coffee Morning: Rencana Pengembangan SPKLU Tahun 2025-2030” di Jakarta, Selasa.

    Mengacu pada data Gaikindo dan PLN, pada periode Natal dan Tahun Baru 2023/2024, tercatat sebanyak 1.290 unit mobil listrik digunakan masyarakat untuk pulang kampung.

    Pada Lebaran 2024, jumlah EV yang dipakai mudik meningkat menjadi 4.314 unit atau 10,8 persen dari total mobil listrik nasional.

    Pada periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025, secara nasional, tercatat terdapat 68.695 mobil listrik, dan 19 persen atau 13.183 di antaranya menggunakan mobil mereka untuk perjalanan jarak jauh atau pulang kampung.

    Edi memproyeksikan akan terdapat 31.200 unit mobil listrik yang mengantarkan masyarakat untuk mudik pada Lebaran 2025.

    “Dengan bertambahnya jumlah tersebut, diproyeksikan okupansi dari Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) juga akan terus meningkat,” kata Edi.

    Ia melanjutkan PLN bersama mitra meningkatkan ketersediaan SPKLU menjadi 3.385 unit di 2.306 lokasi, di mana untuk jalur mudik Sumatera-Jawa meningkat 4 kali lipat menjadi 1.000 unit SPKLU di 645 lokasi.

    Selain itu, Edi mengatakan pihaknya juga sudah mempersiapkan sejumlah fasilitas pendukung lainnya di SPKLU seperti petugas yang siaga di masing-masing titik untuk mengantisipasi antrean dan masalah teknis, hingga pengadaan 12 unit SPKLU Mobile.

    “Nanti titik-titik (SPKLU Mobile) akan kami atur sehingga memudahkan kalau ada antrean dan sebagainya,” kata Edi.

    “PLN juga terus berinovasi dalam menyediakan berbagai jenis infrastruktur EV charger sesuai perkembangan teknologi dan kebutuhan pelanggan untuk mendukung percepatan ekosistem kendaraan listrik, seperti SPKLU Roda 4 (Standard, Medium, Fast, Ultra Fast). SPKLU Tiang, SPKLU Roda 2, dan SPBKLU Interchangeable,” imbuhnya.

    Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Penjualan Kijang Innova Zenix dan Reborn Cuma Beda Segini!

    Penjualan Kijang Innova Zenix dan Reborn Cuma Beda Segini!

    Jakarta

    Penjualan Kijang Innova Reborn dan Innova Zenix berbeda tipis. Selisih penjualan keduanya hanya 187 unit.

    Kijang Innova Reborn dan Innova Zenix masih sama-sama laris. Sekalipun salah satunya mengusung wajah lama yaitu Innova Reborn, nyatanya masih banyak diburu masyarakat dalam negeri. Selisih penjualan Innova Reborn dan Innova Zenix pun tak terpaut jauh.

    Dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Januari 2025, Kijang Innova Reborn terdistribusi sebanyak 2.492 unit, sementara Innova Zenix 2.679 unit. Jika dihitung, selisih penjualannya hanya terpaut 187 unit.

    Meski sama-sama laris, Direktur Marketing PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengungkap karakter pembeli Innova Zenix dan Reborn berbeda cukup signifikan dari sisi wilayah. Anton menuturkan, pembeli Innova Zenix kebanyakan di Pulau Jawa sedangkan Innova Reborn justru sebaliknya.

    “Berdasarkan data kami, pembeli Kijang Innova Reborn kebanyakan berada di beberapa wilayah Jawa dan luar Jawa di mana fokus penggunanya lebih ke fungsional dan cocok melibas berbagai kondisi jalan,” tutur Anton kepada detikOto belum lama ini.

    Di sisi lain, Innova Reborn masih banyak digunakan oleh konsumen dari kalangan perusahaan ataupun rental, baik perusahaan ataupun perorangan.

    “Sedangkan mostly pengguna Kijang Innova Zenix fokus di Pulau Jawa dari private customer yang memang lebih mengutamakan mesin bensin yang dihadirkan serta opsi mesin hybrid,” lanjut Anton.

    Spesifikasi Mesin Kijang Innova Zenix vs Innova Reborn

    Kalau berkaca dari sisi fitur, Innova Zenix lebih lengkap, bahkan lebih ramah lingkungan dengan opsi mesin hybrid. Sebagai informasi tambahan, Kijang Innova Zenix versi bensin mengusung mesin 2.000 cc berkode M20A-FKS Dynamic Force Engine. Mesin berkapasitas 1.987 cc empat silinder dual VVT-i ini menghasilkan tenaga hingga 174 PS pada 6.600 rpm dengan torsi maksimal 204,9 Nm. Sementara varian hybrid menggabungkan mesin TNGA 2.000 cc M20A-FXS (152 PS pada 6.000 rpm dan torsi maksimal 187,3 Nm pada 4.400-5.200 rpm) dengan motor listrik berdaya 113 PS dan torsi 205,9 Nm. Hasilnya, tenaga gabungan mencapai 186 PS.

    Sementara itu, Toyota Kijang Innova Reborn diesel dilengkapi dengan mesin berkode 2GD FTV empat silinder segaris 16 katup DOHC dengan VNT Intercooler. Mesin diesel Innova berkapasitas 2.393 cc. Tenaga maksimalnya mencapai 149 PS pada 3.400 rpm dengan torsi maksimal 342,2 Nm yang tersedia pada rentang 1.200-2.800 rpm.

    Sedangkan Innova bensin hadir dengan mesin berkode 1TR-FE empat silinder segaris 16 katup DOHC Dual VVT-i berkapasitas 1.998 cc. Tenaga maksimal mesin bensin itu mencapai 139 PS pada 5.600 rpm dengan torsi maksimal 183,3 Nm pada 4.000 rpm. Innova bensin ditawarkan dengan pilihan transmisi manual 5 percepatan.

    (dry/rgr)

  • Merek Mobil Paling Gak Laku di RI, Cuma Terjual 1 Unit di 2024

    Merek Mobil Paling Gak Laku di RI, Cuma Terjual 1 Unit di 2024

    Jakarta, CNBC Indonesia – Beberapa merek mobil sepanjang 2024 mengalami penurunan yang signifikan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ini menunjukkan adanya tantangan besar dalam industri otomotif di Indonesia.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), merek Tata bahkan hanya terjual 1 unit, yakni pada Maret 2024.

    Perbandingan ini sangat mencolok jika dibandingkan dengan merek terpopuler seperti Toyota dan Daihatsu, yang masing-masing berhasil menjual ratusan ribu unit. Toyota mencatat penjualan sebanyak 288.982 unit dari pabrikan ke diler (wholesales), sementara Daihatsu menjual 163.032 unit.

    Mobil yang tidak laku lagi di Indonesia yakni Audi yang hanya terjual 25 unit, rata-rata hanya terjual 1-4 unit per bulan. Bahkan tercatat ada 5 bulan di 2024 yang hanya menjual 1 unit.

    Sementara itu Peugeot juga hanya menjual 27 unit yang terjual pada empat bulan awal 2024. Seperti diketahui brand asal Prancis ini sudah hengkang dari RI pada pertengahan tahun. Selanjutnya ada Volkswagen yang menjual 85 unit di 2024, disusul Seres yang menjual 89 unit.

    Secara keseluruhan, sepanjang 2024, wholesales hanya 865.723 unit, jauh lebih kecil dibanding 2023 yang tembus 1.005.802 unit. Artinya ada penurunan sebesar 140.079 unit atau 13,9%.

    Sedangkan penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) juga anjlok dua digit yakni 10,9% atau 108.379 unit dari 998.059 unit di 2023 menjadi 889.680 unit.

    (luc/luc)

  • Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia Jauh di Bawah Negara Tetangga

    Rasio Kepemilikan Mobil di Indonesia Jauh di Bawah Negara Tetangga

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia dinilai masih menjanjikan. Rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih jauh di bawah negara-negara tetangga.

    Penjualan mobil di Indonesia pada 2024 menurun jika dibandingkan dengan penjualan mobil pada 2023. Berdasarkan data penjualan mobil yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, penjualan mobil pada 2024 mencapai 865.753 unit mobil. Angka ini menurun jika dibandingkan dengan total penjualan mobil pada 2023 yakni 1.005.802 unit mobil.

    Penjualan mobil yang hanya sekitar 1 juta unit per tahun bahkan di bawahnya ini membuat rasio kepemilikan kendaraan di Indonesia masih rendah. Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih sangat-sangat rendah.

    “Saya harus sampaikan sangat-sangat rendah. Artinya room to grow-nya, potensinya, sangat-sangat-sangat besar. Belum lagi kalau kita bicara mengenai jumlah penduduk Indonesia dan proyeksi kekuatan ekonomi Indonesia ke depan yang pada gilirannya akan menciptakan kekuatan pasar yang luar biasa,” ucap Agus dalam pidatonya di Opening Ceremony IIMS 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (13/2/2025).

    Dalam datanya, lanjut Agus, rasio kepemilikan kendaraan bermotor di Malaysia mencapai 490 unit per 1.000 orang. Kemudian di Thailand dengan penduduk 100-an juta mencapai 275 unit per 1.000 orang.

    “Di Singapura (rasio kepemilikan kendaraan) 211 unit per 1.000 orang, Korea Selatan 530 unit per 1.000 orang, Jepang 670 unit per 1.000 orang, Australia 776 unit per 1.000 orang. Indonesia, rasio kepemilikan kendaraan bermotor mobil 99 unit per 1.000 orang. Bapak ibu para investor, masih banyak ruang untuk tumbuh di Indonesia,” ucapnya.

    Pemerintah menyambut baik kehadiran merek-merek baru. Namun, Agus berharap, merek baru yang bermain di industri otomotif Indonesia jangan hanya impor kendaraan, melainkan juga memproduksi mobil di dalam negeri.

    (rgr/dry)

  • 20 Mobil Terlaris di RI Januari 2025: Innova Belum Terkalahkan, Mobil Listrik Absen!

    20 Mobil Terlaris di RI Januari 2025: Innova Belum Terkalahkan, Mobil Listrik Absen!

    Jakarta

    Kijang Innova masih mendominasi penjualan mobil di Indonesia. Innova kembali menjadi mobil terlaris di awal tahun 2025.

    Dominasi Kijang Innova di pasar roda empat dalam negeri belum terbantahkan. MPV andalan Toyota itu sukses menggaet hati banyak masyarakat Indonesia. Terbukti dalam data penjualan wholesales yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), masih jadi yang terlaris.

    Pada pembuka tahun 2025, distribusi Kijang Innova baik untuk model Reborn dan Zenix mencapai 5.171 unit. Innova juga yang menjadi satu-satunya yang distribusinya tembus 5.000-an unit jika dibandingkan model lain. Innova dibuntuti mobil mungil yang banyak diincar para first car buyer yaitu Honda Brio. Honda mendistribusikan 4.830 unit Brio sepanjang Januari 2025.

    Bertengger di posisi ketiga ada Daihatsu Sigra yang mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 3.604 unit. Kemudian di posisi keempat, Toyota Rush yang mencatatkan distribusi 3.332 unit pada awal tahun 2025. Di tempat kelima, Daihatsu Gran Max pick-up mencatatkan distribusi sebanyak 2.982 unit. Pada pembuka tahun 2025, tercatat tak ada mobil listrik yang masuk jajaran mobil terlaris. Hampir semua bermesin konvensional. Untuk lebih lengkapnya, berikut ini daftar mobil terlaris di Indonesia pada bulan pertama tahun 2025.

    20 Mobil Terlaris di Indonesia Januari 2025

    1. Kijang Innova (Zenix dan Reborn): 5.171 unit
    2. Honda Brio (RS dan Satya): 4.830 unit
    3. Daihatsu Sigra: 3.603 unit
    4. Toyota Rush: 3.332 unit
    5. Daihatsu Gran Max pick-up: 2.982 unit
    6. Mitsubishi Xpander (termasuk Xpander Cross): 2.680 unit
    7. Toyota Avanza: 2.487 unit
    8. Toyota Calya: 2.598 unit
    9. Toyota Agya (termasuk GR-S): 2.128 unit
    10. Suzuki Carry pick-up: 1.983 unit
    11. Toyota Fortuner: 1.217 unit
    12. Toyota Hilux: 1.097 unit
    13. Hyundai Creta: 1.081 unit
    14. Suzuki XL7: 1.045 unit
    15. Daihatsu Ayla: 1.018 unit
    16. Mitsubishi Pajero Sport: 984 unit
    17. Daihatsu Terios: 951 unit
    18. Honda HR-V: 899 unit
    19. Honda BR-V: 871 unit
    20. Hyundai Stargazer: 839 unit

    Penjualan Mobil di Indonesia Turun

    Secara keseluruhan, penjualan mobil di Indonesia di awal tahun 2025 mengalami penurunan. Bila pada penghujung tahun 2024 penjualan mobil secara wholesales dalam negeri tembus 79.806 unit, maka pada Januari 2025 hanya mencapai 61.843 unit. Pun jika dibandingkan dengan torehan pada Januari 2024, juga tak lebih baik yakni turun sekitar 11,3 persen atau sebanyak 7.915 unit.

    Penjualan secara retail pun tercatat menurun 22,2 persen. Pada Desember 2024, penjualan retail tercatat sebanyak 82.094 unit, sementara pada Januari 63.858 unit.

    (dry/din)