Organisasi: Gaikindo

  • i2C Jadi Kandidat? Ini Mobil Nasional RI yang Bakal Dijual di Bawah Rp300 Juta

    i2C Jadi Kandidat? Ini Mobil Nasional RI yang Bakal Dijual di Bawah Rp300 Juta

    GELORA.CO – Rencana pemerintah untuk menghadirkan mobil nasional buatan sendiri terus dipersiapkan dengan matang. Bocorannya, mobil tersebut akan dijual ke masyarakat di bawah Rp300 jutaan, segmen ini memang menjadi pasar terbesar industri otomotif tanah air.

    Saat ini mobil-mobil di bawah Rp300 jutaan memang mendominasi pasar. Mulai dari LCGC yang rata-rata berada di bawah Rp200 juta, hingga Low MPV seperti Toyota Avanza yang seluruh variannya masih berada di rentang Rp 200–300 juta.

    Bahkan produsen baru kendaraan listrik pun masuk ke area ini. BYD menawarkan Atto 1 dengan harga tertinggi Rp235 juta, sementara Jaecoo menempatkan SUV listrik barunya di angka tertinggi Rp299,9 juta.

    Harga-harga tersebut yang menjadi acuan pemerintah dalam mendorong lahirnya mobil nasional. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan bahwa segmen tersebut akan menjadi patokan utama.

    “Jadi ke depan kita dorong untuk mobil nasional, kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan,” ujar Airlangga dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia, Kamis, 4 Desember.

    Airlangga juga menyebut bahwa Presiden Prabowo Subianto telah memberi arahan untuk menyiapkan anggaran khusus dalam pengembangan mobil nasional tersebut. Di sisi lain, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, sempat memberikan kode calon mobil nasionalnya.

    Agus menyebutkan bahwa mobil tersebut sempat dipamerkan di ajang GIIAS 2025. Meskipun, pada akhirnya Presiden Prabowo juga sudah menunjuk PT Pindad untuk memproduksi mobil nasional yang dimulai 2027.

    “Saya udah lihat, waktu itu sudah ditampilkan di GIIAS, GIIAS yang terakhir kemarin. Itu sudah ditampilkan jadi calon mobnas. Itu yang kemarin disampaikan oleh Bapak Presiden dalam rapat paripurna kabinet sebetulnya sudah ditampilkan ke publik di dalam GIIAS kemarin,” ujar Agus saat itu.

    Jika menilik pernyataan Agus, maka mobil tersebut mengarah pada Indigenous Indonesia Car, atau i2C Project. SUV listrik I2C Project menuangkan unsur-unsur Indonesia ke dalam mobilnya, seperti momen kemerdekaan 1945, hingga burung garuda.

    SUV listrik konsep tersebut memiliki dimensi panjang 4.910 milimeter, lebar 1.848 mm, tinggi 1.690 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.965 mm. Sementara powertrainnya mengandalkan baterai NMC berkapasitas 83,4 kWh yang diklaim bisa berjalan sejauh 617 kilometer berdasarkan pengujian CLTC (China Light-Duty Vehicle Test Cycle).

  • Geely Catat 1.200 SPK di GJAW 2025, Ini Model Terlarisnya

    Geely Catat 1.200 SPK di GJAW 2025, Ini Model Terlarisnya

    Jakarta

    Geely Auto Indonesia menutup partisipasi perdananya di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 dengan capaian positif. Merek asal China ini mengklaim meraih angka SPK (surat pemesanan kendaraan) hingga 1.200 unit. Apa model yang paling diminati?

    Geely EX2 diklaim jadi kontributor terbesar terhadap total SPK dengan porsi lebih dari 60%, serta mencatat lebih dari 800 peserta test drive. Tingginya minat ini didorong desain modern dengan pilihan warna pastel yang unik, penggerak roda belakang, front trunk (frunk) berkapasitas 70 liter, serta kabin luas bernuansa premium.

    “Sepanjang pameran, Geely berhasil membukukan total 1.200 SPK dari model Geely EX2, Geely EX5, serta Starray EM-i. Kami berterima kasih atas antusiasme luar biasa terhadap lini produk kami selama GJAW 2025. Kami juga senang melihat seluruh portofolio yang dihadirkan, mulai kendaraan elektrifikasi hingga first impression model ICE, mendapat sambutan yang sangat positif dari pengunjung,” ujar Constantinus Herlijoso, Sales & Channel Development Director Geely Auto Indonesia.

    Deretan SUV Geely Perkuat Daya Tarik di GJAW 2025

    Geely EX5 masih menunjukkan minat tinggi dari konsumen, khususnya kalangan profesional dan keluarga yang membutuhkan SUV listrik medium dan fleksibel untuk berbagai kebutuhan. Sepanjang Januari-Oktober 2025, model ini juga tercatat sebagai salah satu dari 10 mobil listrik terlaris di Indonesia.

    Sebagai model perdana Geely di Indonesia, EX5 menghadirkan perpaduan desain elegan, performa responsif, didukung build quality dan standar keselamatan global. Kombinasi tersebut menjadikan Geely EX5 salah satu pilihan menarik.

    Di segmen hybrid, SUV PHEV Geely Starray EM-i menjadi salah satu pilihan utama bagi pengunjung bermobilitas tinggi yang ingin beralih ke kendaraan elektrifikasi tanpa khawatir jarak tempuh. Teknologi EM-i Super Hybrid menawarkan efisiensi tinggi, jangkauan lebih dari 1.000 km, dan konsumsi bahan bakar yang hemat, sehingga menjadi salah satu alasan utama Starray EM-i dipilih konsumen.

    Sebagai first impression untuk lini ICE Geely di Indonesia, Coolray menarik perhatian pengunjung berkat desain sporty dan karakter enerjik, serta reputasinya akan performa bertenaga. Kehadiran model ini melengkapi portofolio Geely dengan memperkenalkan jajaran kendaraan bermesin bensin sekaligus memperluas pilihan bagi konsumen Indonesia, sejalan komitmen menghadirkan dua model ICE pada 2026.

    (lua/dry)

  • 10 Hari Ikut GJAW, SPK Mitsubishi Naik dari Tahun Lalu

    10 Hari Ikut GJAW, SPK Mitsubishi Naik dari Tahun Lalu

    Jakarta

    PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) meraih hasil positif selama 10 hari pameran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City. Surat pemesanan kendaraan (SPK) yang diraih Mitsubishi naik dibandingkan tahun lalu.

    Mitsubishi berhasil mengumpulkan 1.975 SPK, angka tersebut melampaui target yang ditetapkan. Mitsubishi mengalami kenaikan sebesar 21,46 persen dibandingkan tahun lalu. Pada periode 2024, Mitsubishi mencatatkan total 1.626 SPK.

    Pihak MMKSI belum merinci model mana yang menjadi kontributor terbesar terhadap angka SPK. Mitsubishi menyebut seluruh model kendaraan Mitsubishi Motors yang ditampilkan dalam GJAW berkontribusi dalam menarik perhatian pengunjung, maupun mendorong penjualan.

    Selama pameran GJAW, MMKSI menyediakan tujuh unit test drive, terdiri dari tiga Destinator, satu Xforce, satu Pajero Sport, dan dua Xpander. Sepanjang sepuluh hari penyelenggaraan, sekitar 500 pengunjung memanfaatkan kesempatan test drive untuk merasakan langsung performa model-model unggulan Mitsubishi Motors.

    “Hasil positif yang kami raih di GJAW 2025 mencerminkan tingginya penerimaan, apresiasi dan kepercayaan pelanggan pada momentum 55 tahun Mitsubishi Motors di Indonesia. Kami sangat berterima kasih kepada seluruh pelanggan yang telah memilih produk kami-kendaraan yang kami kembangkan untuk menjawab kebutuhan dan aspirasi keluarga Indonesia saat ini,” ujar Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT MMKSI.

    “Capaian penjualan ini bukan hanya angka, tetapi simbol bahwa apa yang kami hadirkan benar-benar memenuhi harapan dan menjadi bagian dari perjalanan hidup pelanggan. Selama lebih dari lima dekade, kami terus belajar dan tumbuh bersama masyarakat Indonesia. Karena itu, kami akan tetap berkomitmen memberikan produk, layanan, dan pengalaman terbaik untuk menemani setiap langkah menuju kehidupan yang lebih baik,” tambah dia.

    (riar/din)

  • Ini Sebabnya Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Ini Sebabnya Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Jakarta

    Mobil nasional bikinan Indonesia bakal dijual dengan harga di bawah Rp 300 juta. Ini alasan di baliknya.

    Pemerintah tengah menggodok mobil nasional bikinan anak bangsa. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bahkan menyebut akan ada anggaran tersendiri khusus untuk mengembangkan proyek mobil nasional. Sejauh ini belum dirinci lebih mendetail soal besar anggarannya. Namun yang jelas, proyek mobil nasional ini jadi perhatian khusus Presiden Prabowo Subianto.

    “Arahan bapak presiden kita perlu menyediakan anggaran untuk pengembangan mobil nasional, jadi ke depan kita dorong untuk mobil nasional,” ujar Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Airlangga mengungkap lebih lanjut salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan mobil listrik nasional RI adalah keterjangkauan harga. Untuk bisa menyasar kalangan lebih luas, harga memang menjadi salah satu pertimbangan orang Indonesia dalam membeli mobil. Pun kalau mau bisa bersaing di pasar yang ‘kue’nya besar, maka harga mobil nasional juga tak bisa mahal-mahal. Paling tidak, harga mobil nasional harus di bawah Rp 300 juta. Sebab, mobil harga segitu paling banyak dipinang orang RI.

    “Kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan,” ujar Airlangga lagi.

    Proyek mobil nasional memang belum dijabarkan secara detail. Adapun kabarnya sudah ada perusahaan yang ditugaskan untuk menggarap proyek tersebut yaitu PT Teknologi Militer Indonesia (TMI) dan PT Pindad. i2C atau Indigenous Indonesian Car diduga menjadi salah satu calon mobil nasional pertama yang bakal diproduksi. Desain mobil konsep ini dikerjakan oleh PT TMI dengan panduan atau pengawasan langsung dari tim Italdesign asal Italia.

    “i2C adalah electric vehicle tipe SUV yang dikembangkan oleh PT TMI, untuk versi sipil sebagai bagian dari penugasan,” ungkap Perwakilan TMI, Verly Joshua dikutip CNBC Indonesia.

    “PT. Pindad memiliki versi militer yang bisa dikonversi menjadi sipil seperti brand Hummer, juga sebagai bagian dari penugasan,” jelas Verly.

    Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita beberapa waktu lalu juga sudah mengungkap sudah ada merek yang bakal menggarap proyek mobil nasional RI. Wujud mobilnya juga kata dia sudah mejeng di GIIAS 2025. Mengacu pada pernyataan Agus tersebut, mobil nasional yang disiapkan itu diduga adalah i2C. Konsep mobil itu memang sudah dipamerkan di GIIAS 2025, tapi baru berbentuk clay model skala 1:1.

    (dry/din)

  • Masuk Indonesia 2026, Suzuki e-Vitara Raih Bintang 5 saat Diuji Tabrak

    Masuk Indonesia 2026, Suzuki e-Vitara Raih Bintang 5 saat Diuji Tabrak

    Jakarta

    Suzuki e-Vitara telah menjalani uji tabrak di India. Hasilnya, mobil listrik yang mau masuk Indonesia tahun depan itu mendapat bintang lima alias nilai sempurna!

    Disitat dari Gaadiwaadi, Kamis (4/12), Suzuki e-Vitara mendapat bintang lima dalam uji perlindungan penumpang dewasa dan anak-anak di bawah naungan Bharat NCAP. Prosesi pengujian dan penyerahan sertifikasi diberikan di New Delhi, India.

    Suzuki e-Vitara meraih skor 31,49 dari 32,00 poin dalam uji perlindungan penumpang dewasa dan 43,00 dari 49,00 poin dalam uji perlindungan penumpang anak. Arsitekturnya memang dirancang untuk menawarkan kekuatan besar dan 60 persen bodinya terbuat dari baja ultra kuat.

    Suzuki e-Vitara dites tabrak. Foto: Doc. NCAP

    Tak heran Suzuki e-Vitara mendapat bintang lima saat diuji tabrak. Sebab, kendaraan itu telah dibekali tujuh kantung udara sebagai standar di setiap varian, termasuk di bagian lutut pengemudi.

    Suzuki e-Vitara juga punya Sistem Bantuan Pengemudi Tingkat Lanjut Level 2. Fitur-fitur tersebut antara lain Pengereman Darurat Otomatis, Peringatan Tabrakan Depan, Bantuan Tetap di Jalur, Pencegahan dan Peringatan Keberangkatan di Jalur, dan Kontrol Jelajah Adaptif dengan fungsi penyesuaian tikungan dan kecepatan.

    Selain itu, e-Vitara juga dilengkapi fitur keamanan tambahan seperti Pemantauan Titik Buta, Peringatan Lalu Lintas Belakang, kamera 360 derajat, rem cakram di semua roda, dan sistem pemantauan tekanan ban.

    Suzuki e-Vitara Masuk Indonesia 2026

    Diberitakan sebelumnya, Donny Ismi selaku Deputy Sales and Marketing Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) memberikan sinyal kuat, Suzuki e-Vitara akan meluncur di Indonesia awal tahun depan. Namun, dia tak mengurai detailnya akan seperti apa.

    “Sebetulnya sudah pernah kami sampaikan saat pertama kali mendisplay e-Vitara bahwa di awal tahun depan kita akan meng-introduce versi BEV-nya,” ujar Donny Ismi saat ditemui di Gaikindo Jakarta Auto Week atau GJAW 2025.

    “Jadi akhir tahun ini kita meluncurkan versi minor change-nya, kemudian awal tahun depan kita akan meluncurkan yang full baterainya,” tambahnya.

    Meski tak disebutkan secara tegas, namun mobil listrik tersebut kemungkinan besar, bahkan hampir pasti, meluncur di IIMS 2026. Sebab, pameran tersebut digelar setiap awal tahun.

    “Timing-nya kira-kira di motorshow awal tahun, kita nggak usah sebutin di mana ya, kalian pasti tahu lah,” kata dia.

    (sfn/rgr)

  • Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Mobil Nasional Bikinan RI Bakal Dijual di Bawah Rp 300 Juta

    Jakarta

    Pemerintah bakal mengembangkan mobil nasional buatan Indonesia. Diharapkan mobil itu bisa dijual dengan harga Rp 300 jutaan.

    Mobil-mobil yang paling banyak diminati masyarakat Indonesia berada di rentang harga di bawah Rp 300 juta. Nggak heran kalau mobil dengan banderol segitu populer dan penjualannya juga laris. Sebut saja mobil-mobil di segmen Low Cost Green Car (LCGC) yang kebanyakan dijual di bawah Rp 200 juta. Selanjutnya, mobil di segmen Low MPV sekelas Avanza, seluruh modelnya tak sampai Rp 300 juta.

    Sejumlah pendatang baru yang menghadirkan mobil listrik juga membanderol produknya dengan harga di bawah Rp 300 jutaan. Misalnya ada BYD Atto 1 dengan harga termahal Rp 235 juta. Atau ada juga Jaecoo yang menawarkan SUV listrik dengan harga termahal Rp 299,9 juta.

    Keterjangkauan harga tersebut juga menjadi pertimbangan tersendiri bagi pemerintah dalam pengembangan mobil nasional buatan Indonesia. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut, pemerintah bakal mendorong pengembangan mobil nasional dengan harga di bawah Rp 300 juta tersebut.

    “Jadi ke depan kita dorong untuk mobil nasional, kami sudah cek di lapangan dari Gaikindo memang sekarang terbesar, market terbesar pangsanya adalah mobil-mobil di bawah Rp 300 juta sehingga ini juga yang didorong oleh pemerintah sehingga affordability menjadi tantangan,” terang Airlangga dalam Pembukaan Rampinas Kadin dikutip dari tayangan Youtube Kadin Indonesia.

    Dia juga menyebut, Presiden Prabowo Subianto telah meminta anggaran khusus dalam pengembangan mobil nasional Indonesia.

    Sebelumnya, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan industri dalam negeri sudah siap merealisasikan proyek mobil nasional yang merupakan salah satu kebijakan Prabowo. Agus juga menyebut bahwa calon merek mobil nasional itu juga sudah ada.

    “Mereknya sudah ada, dan perusahaannya juga saya sudah ketemu, tapi mungkin saya tidak bisa buka sekarang atau tidak bisa menampilkan sekarang ke publik, tapi semuanya sudah siap sebetulnya,” bilang Agus.

    “Saya udah lihat, waktu itu sudah ditampilkan di GIIAS, GIIAS yang terakhir kemarin. Itu sudah ditampilkan jadi calon mobnas. Itu yang kemarin disampaikan oleh Bapak Presiden dalam rapat paripurna kabinet sebetulnya sudah ditampilkan ke publik di dalam GIIAS kemarin,” jelasnya lagi.

    Mengacu pada pernyataan Agus tersebut, mobil nasional yang disiapkan itu diduga adalah i2C. Konsep mobil itu memang sudah dipamerkan di GIIAS 2025, tapi baru berbentuk clay model skala 1:1.

    (dry/rgr)

  • Maxus Suplai 50 Unit Armada Premium Berbasis EV untuk Grab

    Maxus Suplai 50 Unit Armada Premium Berbasis EV untuk Grab

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Indomobil Energi Baru (IEB), agen pemegang merek (APM) Maxus di Indonesia, bekerja sama dengan Grab Indonesia melalui penyediaan 50 unit Maxus Mifa 9 untuk armada layanan premium GrabExecutive berbasis kendaraan listrik (electric vehicle/EV).

    Chief Operating Officer PT IEB, Yudhy Tan menyampaikan bahwa kerja sama tersebut menjadi langkah lanjutan Maxus dalam mendorong penggunaan kendaraan listrik di segmen layanan transportasi premium.

    Kemitraan ini juga disebut menjadi momentum bagi Maxus untuk memperluas kehadiran di pasar kendaraan listrik kelas atas, seiring meningkatnya permintaan terhadap layanan mobilitas premium.

    “Kami sangat bangga dapat bekerja sama dengan Grab Indonesia,” ujar Yudhy dalam keterangannya, Rabu (3/12/2025).

    Director of Grab Indonesia, Halim Wijaya menambahkan, GrabExecutive dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan layanan transportasi premium dengan fokus pada kenyamanan dan ruang kabin yang lebih lega. Menurutnya, Maxus Mifa 9 dipilih untuk mendukung ekspansi layanan tersebut.

    “GrabExecutive menawarkan pengalaman first-class ride experience yang penuh kemewahan dan ketenangan, dan Maxus Mifa 9 menjadi pilihan kendaraan yang tepat untuk mendukung ekspansi kami di segmen layanan eksklusif ini,” ujar Halim.

    Dari sisi operasional, penggunaan kendaraan listrik dinilai berpotensi menekan biaya operasional karena konsumsi energi yang lebih efisien serta jumlah komponen mekanis yang lebih sedikit dibandingkan kendaraan berbahan bakar fosil. Grab menilai hal ini sejalan dengan target keberlanjutan perusahaan.

    Dengan kombinasi faktor kenyamanan, keamanan, serta efisiensi operasional, Maxus Mifa 9 diproyeksikan menjadi salah satu opsi pendukung pertumbuhan layanan GrabExecutive yang menyasar segmen premium dan ramah lingkungan.

    Sebagai tambahan informasi, Maxus telah mulai memproduksi lokal model mobil listrik tersebut di pabrik PT National Assemblers yang berlokasi di Purwakarta, Jawa Barat.

    Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales Maxus tercatat sebesar 164 unit pada Januari-Oktober 2025. Sementara itu, penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Maxus tercatat 116 unit pada periode yang sama.

  • Jenis Mobil yang Diusulkan Dapat Insentif biar Harganya Lebih Murah

    Jenis Mobil yang Diusulkan Dapat Insentif biar Harganya Lebih Murah

    Jakarta

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai industri otomotif masih butuh suntikan insentif. Sebab, kondisi saat ini industri otomotif sedang tidak baik-baik saja. Jika tidak diselamatkan, dikhawatirkan dampaknya bisa sampai PHK di industri ini.

    Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai industri otomotif saat ini sangat membutuhkan insentif guna memperkuat ekosistem industrinya dari hulu-hilir. Insentif tersebut diperlukan untuk mempertahankan utilisasi produksi, melindungi investasi dan pekerja industrinya dari PHK, serta meningkatkan daya saing produk otomotif dalam negeri.

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 secara wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) hanya sebanyak 634.844 unit. Angka itu turun 10,6 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 711.064 unit. Sedangkan secara retail sales (penjualan dari dealer ke konsumen) tercatat sebanyak 660.659 unit pada Januari-Oktober 2025. Angka itu turun 9,6 persen dari tahun lalu yang mencapai 731.113 unit.

    Data yang dihimpun Ditjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) menunjukkan produksi kendaraan juga mengalami penurunan menjadi 957.293 unit dari 996.741 unit pada 2024.

    Penurunan paling dalam terjadi pada segmen kendaraan yang justru menjadi tulang punggung industri otomotif nasional, yaitu segmen entry dengan harga di bawah Rp 200 juta. Segmen itu anjlok hingga 40 persen. Selain itu, segmen low dengan harga Rp 200-400 juta juga merosot 36 persen, serta segmen kendaraan komersial turun 23%. Ketiga segmen tersebut selama ini menyasar konsumen domestik, terutama kelompok masyarakat kelas menengah, serta menjadi basis produksi terbesar di dalam negeri.

    Kemenperin menegaskan, insentif otomotif menjadi instrumen krusial dalam upaya memulihkan pasar kendaraan bermotor sekaligus menjaga keberlangsungan industri otomotif nasional.

    “Kami memandang bahwa dibutuhkan insentif untuk membalikkan keadaan tersebut,” kata Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arief dalam keterangan tertulis.

    Febri menyatakan, kebijakan insentif tidak hanya penting bagi pelaku industri, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sebagai konsumen. Menurutnya, insentif akan menciptakan ruang bagi penurunan harga kendaraan, memperbaiki sentimen pasar, serta mempertahankan daya beli masyarakat, khususnya kelompok kelas menengah dan pembeli mobil pertama yang sangat sensitif terhadap perubahan harga.

    Adapun jenis mobil yang diusulkan mendapatkan insentif adalah mobil di segmen menengah-bawah. Selain itu, mobil produksi lokal dengan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) yang tinggi juga diutamakan.

    “Walaupun Kemenperin belum merumuskan jenis, bentuk dan target insentif/stimulus, tapi usulannya akan mengarah ke segmen kelas menengah-bawah dan didasarkan pada nilai TKDN.,” ungkap Febri.

    (rgr/dry)

  • Penjualan Mobil di RI 2025 Jatuh ke Level Terendah Sejak Pandemi

    Penjualan Mobil di RI 2025 Jatuh ke Level Terendah Sejak Pandemi

    Jakarta

    Meski belum sepenuhnya berakhir, namun 2025 kemungkinan besar menjadi tahun terburuk industri otomotif nasional sejak pandemi Covid-19. Karuan saja, untuk pertama sejak enam tahun lalu, penjualan mobil di Indonesia diprediksi tak mencapai 800 ribu unit.

    Sebagai gambaran, ketika pandemi muncul pertama kali di Indonesia pada 2020, penjualan mobil di dalam negeri hanya 532 ribu unit setahun. Kemudian program PPnBM DTP atau Pajak Penjualan atas Barang Mewah Ditanggung Pemerintah diterbitkan untuk mendongkrak permintaan.

    Hasilnya, pada 2021, penjualan mobil di Indonesia bounce back ke level 887 ribu unit/tahun. Angkanya kemudian naik lagi pada 2022 menjadi 1,04 juta dan 2023 menjadi 1,05 juta. Namun, permintaan lantas turun pada 2024 menjadi 865 ribu unit.

    Penjualan mobil di Indonesia ditargetkan tembus 780 ribu unit/tahun Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) pada awal tahun menargetkan pabrikan mobil mampu menjual 900 ribu unit kendaraan selama 2025. Sayangnya, menuju penutupan tahun, angka itu terasa mustahil digapai.

    Akhirnya, mereka mengumumkan revisi target menjadi hanya 780 ribu unit mobil selama 2025. Jika angka tersebut sesuai, maka penjualan roda empat di Indonesia benar-benar berada di level terendah sejak pandemi lima-enam tahun lalu.

    “Iya, proyeksi (penjualan) menjadi 780 ribu unit,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto saat dikonfirmasi, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/12).

    Penjualan Mobil di Indonesia 2025

    Disitat dari laman resmi Gaikindo, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 baru mencapai 634 ribu unit dan mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu.

    Lima besar merek terlaris mengalami penurunan penjualan. Honda menjadi yang terparah dengan penurunan 35,5 persen, kemudian Daihatsu 23,5 persen, Toyota 14 persen, Suzuki 8,6 persen dan Mitsubishi 5,3 persen.

    Hasil terbalik datang dari para merek baru yang sebagian besar berasal dari China. BYD dan merek turunannya, Denza, mengalami peningkatan paling signifikan, naik masing-masing 178,2 persen dan 651,1 persen pada Januari-Oktober 2025 dikomparasi dengan periode sama sebelumnya.

    Merek lain yang melonjak adalah Chery 142,7 persen, GWM 94,6 persen, BAIC 167,8 persen, Scania 32,4 persen dan Volkswagen 193,2 persen.

    (sfn/rgr)

  • Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2025 Direvisi, Jadi 780 Ribu Unit

    Target Penjualan Mobil di Indonesia Tahun 2025 Direvisi, Jadi 780 Ribu Unit

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) resmi merevisi target penjualan mobil di Tanah Air tahun ini. Sebab, permintaan kendaraan hingga saat ini masih terhitung lemah.

    Sebelumnya, penjualan mobil di Indonesia ditargetkan tembus 900 ribu unit/tahun selama 2025. Namun, Gaikindo akhirnya melakukan perubahan angka menjadi 780 ribu unit/tahun. Penentuan angka tersebut telah melalui banyak hitung-hitungan.

    “Iya, proyeksi (penjualan) menjadi 780 ribu unit,” kata Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto saat dikonfirmasi, dikutip dari CNN Indonesia, Selasa (2/12).

    Gaikindo revisi target penjualan mobil di Indonesia jadi 780 ribu unit setahun. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Dengan demikian, target tersebut jauh lebih rendah dibandingkan penjualan tahun lalu yang mencapai 865 ribu unit/tahun. Harapannya, permintaan kendaraan mengalami peningkatan kembali pada 2026.

    Disitat dari laman resmi Gaikindo, penjualan mobil selama Januari-Oktober 2025 mengalami penurunan sebesar 10,6 persen dari periode sama tahun lalu.

    Lima besar merek terlaris mengalami penurunan penjualan. Honda menjadi yang terparah dengan penurunan 35,5 persen, kemudian Daihatsu 23,5 persen, Toyota 14 persen, Suzuki 8,6 persen dan Mitsubishi 5,3 persen.

    Gaikindo revisi target penjualan mobil di Indonesia jadi 780 ribu unit setahun. Foto: Septian Farhan Nurhuda/detik.com

    Hasil terbalik datang dari para merek baru yang sebagian besar berasal dari China. BYD dan merek turunannya, Denza, mengalami peningkatan paling signifikan, naik masing-masing 178,2 persen dan 651,1 persen pada Januari-Oktober 2025 dikomparasi dengan periode sama sebelumnya.

    Merek lain yang melonjak adalah Chery 142,7 persen, GWM 94,6 persen, BAIC 167,8 persen, Scania 32,4 persen dan Volkswagen 193,2 persen.

    (sfn/dry)