Organisasi: Gaikindo

  • Jaecoo J5 Ada Versi Hybrid, Mau Dibawa ke Indonesia

    Jaecoo J5 Ada Versi Hybrid, Mau Dibawa ke Indonesia

    Wuhu

    Jaecoo J5 ternyata ada versi hybridnya. Apakah SUV irit ramah lingkungan itu bakal dibawa ke Indonesia?

    Jaecoo punya banyak amunisi di segmen SUV. Di Indonesia, sudah ada empat model SUV Jaecoo yang dijual yaitu J8 SHS Ardis, J7 SHS, J8 Ardis, dan J7 AWD. Terbaru, Jaecoo juga sudah membuka pemesanan terhadap SUV listrik J5 di Indonesia usai diluncurkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Mobil itu bisa dipesan dengan harga pre-booking mulai Rp 350 juta hingga Rp 450 juta.

    Jaecoo J5 dibangun di atas platform yang sama dengan Omoda E5. Jaecoo J5 EV ini dibekali baterai berkapasitas 60,9 kWh yang bisa membuat mobil melaju hingga jarak 461 km dalam satu kali pengecasan. Tenaganya 155 kW atau 208 daya kuda dan torsi 288 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam dapat ditempuh dalam waktu 7,3 detik.

    Jaecco J5 rupanya tak hanya tersedia dalam versi listrik. J5 juga punya varian hybrid yang mengusung teknologi Super Hybrid System khas Jaecoo. Akankah Jaecoo J5 Hybrid itu ikut dijual di Indonesia bersama dengan versi listriknya? Head of Product Jaecoo Indonesia Ryan Ferdiean Tito mengungkap peluang untuk mendatangkan mobil ramah lingkungan nan irit itu sangat terbuka. Sayang dia belum blak-blakan membeberkan rencana ke depan perusahaan soal model barunya.

    “Kalau rencana ada, tapi untuk waktunya ditunggu saja,” kata Ryan ditemui di Wuhu, Anhui, China, Minggu (19/10/2025).

    Jaecoo J5 Hybrid Foto: Dina Rayanti/detikcom

    Adapun dari sisi dimensi, Jaecoo J5 hybrid itu punya panjang 4.380 mm, lebar 1.860 mm, dan tinggi 1.650 mm. Sama seperti Jaecoo J5 EV, kapasitas tempat duduknya juga lima orang.

    Namun urusan dapur pacu sepenuhnya berbeda. Mobil ini menggabungkan mesin 1.5 turbo bertenaga 105 kW pada 5.200 rpm dan torsi 215 Nm pada 2.500 rpm dan motor listrik 150 kW serta torsi 310 Nm. Secara gabungan, sistem bisa menyemburkan tenaga 165 kW dan torsi 295 Nm. Akselerasi 0-100 km/jam ditempuh dengan waktu 7,9 detik. Konsumsi bahan bakarnya 5,3 l/100 km. Kalau dikonversi, konsumsi bahan bakarnya itu 18,86 km/liter.

    (dry/rgr)

  • GJAW 2025 Belum Mulai, BMW Sudah Kasih Promonya Duluan di Plaza Senayan

    GJAW 2025 Belum Mulai, BMW Sudah Kasih Promonya Duluan di Plaza Senayan

    Jakarta

    BMW Group Indonesia kembali menghadirkan pengalaman premium lewat pameran bertajuk BMW Exhibition di Plaza Senayan, Jakarta.

    Acara yang berlangsung mulai 17 hingga 20 Oktober 2025 ini bukan hanya merayakan semangat “Joy and the Power of Choice”, tapi juga membawa promo Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) lebih awal ke jantung ibu kota.

    CEO BMW Group Indonesia, Peter Sunny, mengatakan bahwa pameran ini merupakan bentuk apresiasi terhadap pelanggan yang mencari kendaraan sesuai kepribadian dan gaya hidup mereka.

    “Pameran BMW di Plaza Senayan ini adalah perayaan dari kegembiraan dan kekuatan dalam memilih. Di sini, pelanggan bisa mengenal tiga model luar biasa dari BMW,” ujarnya.

    Tiga model yang menjadi bintang di pameran ini adalah BMW X7, BMW M2 Coupé, dan BMW i5.

    BMW X7 tampil sebagai SUV mewah yang merepresentasikan kemewahan modern, sementara BMW M2 Coupé menawarkan karakter kompak, atletis, dan bertenaga. Tak ketinggalan, BMW i5 menjadi sedan bisnis listrik yang memadukan emosi dan inovasi secara seimbang.

    “Setiap model memiliki karakter yang berbeda, namun semuanya memiliki satu tujuan yang sama, memberikan kenikmatan berkendara sejati,” tambah Peter.

    Selain BMW, pameran ini juga menghadirkan dua model terbaru dari MINI.

    Ada MINI Cabrio, yang menonjolkan sensasi kebebasan atap terbuka dan keseruan berkendara, serta MINI Countryman Electric, model listrik pertama MINI yang diciptakan untuk mereka yang menyukai petualangan dengan semangat sadar lingkungan.

    BMW Group Indonesia kembali menghadirkan pengalaman premium lewat pameran bertajuk BMW Exhibition di Plaza Senayan, Jakarta. Foto: Hafizh Gemilang

    Menariknya, BMW Indonesia juga membawa kejutan lewat promo bertajuk “GJAW Comes Early”, yang memungkinkan pelanggan menikmati penawaran khusus Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) lebih awal di Plaza Senayan.

    Bayu Rianto, Director of Marketing BMW Indonesia, menjelaskan bahwa promo ini berlaku selama pameran berlangsung dan sudah mencakup program pembiayaan fleksibel dari Maybank Finance.

    “Selain itu juga pelanggan dapat menikmati program pembiayaan dari Maybank Finance yang siap membantu pelanggan mewujudkan kendaraan impian mereka dengan program pembiayaan fleksibel,” ujar Bayu.

    BMW Group Indonesia kembali menghadirkan pengalaman premium lewat pameran bertajuk BMW Exhibition di Plaza Senayan, Jakarta. Foto: Hafizh Gemilang

    “Yang menarik, penawaran ini juga sudah mencakup program GJAW Comes Early, jadi pelanggan bisa menikmati promo GAIKINDO Jakarta Auto Week lebih awal di BMW Exhibition ini,” tambahnya.

    Sebagai informasi, Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 sendiri akan digelar pada 21-30 November 2025 mendatang.

    “Namun bagi Anda yang tidak sabar menunggu, kesempatan untuk menikmati penawaran GJAW sudah bisa dimulai hari ini. Seperti yang kami katakan, GJAW Comes Early di BMW Exhibition Plaza Senayan,” papar Bayu

    Menariknya, pada eksibisi yang digelar oleh BMW di Plaza Senayan, mereka sekaligus membocorkan bahwa akan membawa kejutan di GJAW 2025 dengan membawa model baru.

    “Di GJAW nanti, kami akan menghadirkan beberapa kejutan menarik, termasuk BMW M terbaru yang akan tampil perdana untuk publik di Indonesia,” tutup Bayu.

    (mhg/riar)

  • Suzuki Pastikan Baleno Sudah Tak Dijual Lagi di Indonesia, Fokus ke Fronx

    Suzuki Pastikan Baleno Sudah Tak Dijual Lagi di Indonesia, Fokus ke Fronx

    JAKARTA – Suzuki Baleno Hatchback kini sudah tak tercantum lagi dalam daftar harga resmi PT Suzuki Indomobil Sales (SIS). Pabrikan asal Jepang ini pun memastikan bahwa Baleno sudah tak diproduksi lagi di Tanah Air sejak kehadiran Suzuki Fronx.

    “Ya Baleno saat ini stoknya sudah habis ya. Dan kami lebih fokus soal harga, produk dan lain sebagainya sudah digantikan oleh Fronx,” ujar 4W Deputy Managing Director PT Suzuki Indomobil Sales, Dony Ismi Saputra di Jakarta, Sabtu, 18 Oktober.

    Doni menjelaskan bahwa Baleno sudah tidak dijual lagi sejak bulan September. Pada ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 di Juli lalu, Baleno memang sudah tidak dipajang.

    Di sisi lain, Suzuki sudah menjual Fronx yang ternyata mendapat respon positif dari masyarakat, dan harganya pun beririsan dengan Baleno. Suzuki Fronx dijual dengan harga Rp 259 juta sampai Rp 321,9 juta.

    Fronx pun sudah mendapatkan model SUV, ada fitur ADAS untuk tipe tertinggi, dan mesin hybrid untuk trim tengah dan atas. Sedangkan saat itu Suzuki Baleno dijual dengan satu tipe, yaitu Baleno AT dengan harga Rp 290,1 juta.

    Baleno sendiri sudah ada di Indonesia sejak 1995, dan belum berwujud hatchback seperti saat ini. Yang terakhir di jual di Indonesia merupakan generasi keempat dan sudah mendapat beberapa kali pembaruan.

    Suzuki Baleno 2024 memakai mesin K15B berkapasitas 1.462 cc, dengan tenaga 103-105 PS dan torsi 138 Nm, serta tersedia dalam pilihan transmisi otomatis 4-percepatan dan manual 5-percepatan. Dimensinya meliputi panjang 3.990 mm, lebar 1.745 mm, dan tinggi 1.485 mm, dengan kapasitas tempat duduk 5 orang.

  • Kapal Jumbo Pengangkut Ribuan Mobil BYD Tinggalkan RI, Atto 1 Sudah Mendarat?

    Kapal Jumbo Pengangkut Ribuan Mobil BYD Tinggalkan RI, Atto 1 Sudah Mendarat?

    Jakarta

    BYD Explorer No. 1 disebut meninggalkan Pelabuhan Tanjung Priuk, Jakarta. Informasi ini muncul berdasarkan unggahan video singkat yang menyebar di media sosial.

    Akun instagram @pelabuhantanjungpriok dan @stevroni, mengunggah video yang memperlihatkan BYD Explorer No 1 sedang meninggalkan Tanjung Priok. Kata akun itu, kapal tersebut baru saja menurunkan unit baru di pelabuhan dan kini bergerak kembali ke Shanghai.

    Dalam video unggahan lain, keluar mobil-mobil city car seperti Atto 1 yang sedang berjalan keluar dari BYD Explorer No 1.

    BYD pertama kali mengoperasikan kapal pengirim ribuan mobilnya pada tahun 2024 lalu. BYD Explorer No. 1 adalah kapal pertama BYD. Kapal itu bisa mengangkut 7.000 kendaraan dalam satu kali berlayar.

    Sayangnya Pihak BYD Indonesia belum memberikan respons terkait berlabuhnya BYD Explorer No. 1 di Indonesia.

    BYD diketahui punya delapan pengangkut jumbo dengan misi mengirim kendaraan ekspor hingga 1 juta unit per tahun. Selain Explorer No.1, nama kapal BYD lainnya adalah Hefei, Changzhou, Shenzhen, Xi’an, Changsha, Zhengzhou dan Jinan.

    PT BYD Motor Indonesia memastikan komitmennya untuk mendistribusikan mobil listrik terbarunya, BYD Atto 1, sesuai jadwal yang telah dijanjikan kepada konsumen. Model terbaru ini mendapat sambutan positif sejak diperkenalkan di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.

    Sejak awal peluncurannya, BYD menargetkan pengiriman Atto 1 dimulai pada Oktober 2025.

    “Ya sementara ini selama GIIAS, kita memang janjikan di bulan Oktober (pengiriman). Tapi saya memantau–karena ini kita bekerja sama dengan partner kita di dealer ya– pergerakannya itu lebih dipahami oleh dealer, terkait promise delivery dan customer satisfaction (kepuasan konsumen) ini kita juga menakar ekspektasi konsumen. Jadi kayaknya paruh tengah GIIAS, sudah mulai masuk ke November, dan sekarang sudah ada yang menyentuh Desember. Kita pasti akan upayakan semaksimal mungkin, mengirim kendaraan ini bila memang sudah waktunya,” ungkap Head of Public and Government Relations PT BYD Motor Indonesia, Luther T. Panjaitan, di sela kegiatan media test drive BYD Atto 1 rute Semarang-Solo-Yogyakarta, Rabu (13/8/2025) lalu.

    (riar/din)

  • Gaikindo Sebut BBM Campur Etanol Tak Jadi Masalah

    Gaikindo Sebut BBM Campur Etanol Tak Jadi Masalah

    Jakarta

    Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mengatakan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) bercampur etanol sejatinya bukan hal baru di dunia dan tidak menimbulkan masalah bagi kendaraan di Indonesia.

    Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara mengatakan pengggunaan BBM campuran etanol sudah dipelajari dan sudah diterapkan di Indonesia. Misalnya pada produk BBM bercampur etano sebesar 5% yakni Pertamax Green 95. Ia bahkan menyebutkan Brasil telah menggunakan BBM campuran etanol hingga mencapai 100%.

    “Intinya sampai E5-E10 itu harusnya sudah banyak yang mengadopsinya tanpa masalah ya, karena sudah lama itu dan sudah uji coba dan dipelajari di laboratorium,” ujar Kukuh kepada detikcom, Senin (13/10/2025).

    Kukuh mengatakan sebagian kendaraan pabrikan Jepang yang ada di Indonesia juga sudah siap jika harus mengkonsumsi BBM dengan campuran etanol 10%. Hal ini sejalan dengan rencana pemerintah menerapkan E10 pada tahun depan.

    “Kalau E10 itu rata-rata umumnya dari pabrikan jepang sudah melakukan uji coba dan sebagainya itu tidak ada masalah,” katanya.

    Kukuh menambahkan permasalahan penggunaan BBM campuran etanol hanya pada ketersediaan pasokannya yang saat ini hanya ada di kota-kota besar. Bahkan menurut penggunaan BBM campur etanol 10% bakal tersedia di seluruh Indonesia pada tahun 2029.

    “Cuma yang masalahnya di RI itu untuk sampai E10 itu baru akan tersedia secara menyeluruh di Indonesia itu nanti di 2029,” katanya.

    (hns/hns)

  • Kado dari Kemendag Atas Kerja Keras Toyota Indonesia

    Kado dari Kemendag Atas Kerja Keras Toyota Indonesia

    Jakarta

    Sesaat setelah merayakan 3 Juta unit ekspor kendaraan Toyota ke lebih dari 100 negara di berbagai belahan dunia. Pencapaian Toyota tersebut mendapat nilai positif dari Kementerian Perdagangan, Toyota Indonesia pun dianugerahkan penghargaan Primaniyarta Lifetime Achievement Award.

    Dalam siaran resmi yang diterima DetikOto dijelaskan, pencapaian ini tidak dapat diraih melalui proses singkat, namun membutuhkan kerja keras dan dedikasi panjang. Perjalanan membangun industri otomotif nasional dimulai Toyota Indonesia dari aktivitas import pada tahun 1970-an.

    Kemudian Toyota melakukan produksi dalam skala besar mulai dari mesin, komponen, dan kendaraan utuh, meningkatkan komponen lokal lebih dari 80% hingga menjadi basis produksi juga ekspor global kendaraan Internal Combustion Engine (ICE), serta beberapa model kendaraan elektrifikasi seperti Kijang Innova Hybrid Electrified Vehicles (HEV) dan Yaris Cross HEV.

    “Kami mengucapkan terimakasih atas Penghargaan Primaniyarta Lifetime Achievement Award yang diberikan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia. Terimakasih kepada masyarakat Indonesia, konsumen dan pelanggan, jaringan penjualan, serta para pemangku kepentingan yang telah mendukung perkembangan industri otomotif dalam negeri sehingga dapat menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kontributor positif bagi neraca perdagangan melalui kegiatan ekspor,” ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto.

    PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang memiliki sejarah panjang dalam Pembangunan industri otomotif nasional, telah mendorong kinerja ekspor Indonesia sejak tahun 1987 dengan pengapalan perdana Kijang Generasi ketiga ke Brunei Darussalam hingga mengekspor kendaraan elektrifikasi berteknologi tinggi. Tepat pada Rabu, 15 Oktober 2025, Kementerian Perdagangan Republik Indonesia (RI) menyelenggarakan pegelaran ke-40 Trade Expo Indonesia (TEI) 2025, mengusung tema “Discover’s Indonesia Excellence: Trade Beyond Boundaries.”

    Konsisten Tingkatkan Kinerja Ekspor, TMMIN Raih Penghargaan Primaniyarta untuk yang ke-12—Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam (kiri) bersama jajaran direksi TMMIN Yandri Pardomuan (tengah), dan Arif Mustofa (kanan) usai penyerahan penghargaan Primaniyarta Lifetime Achievement Award dari Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan kepada TMMIN, di booth Toyota pada pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD City Tangerang Banten, Rabu (15/10). Foto: dok. TMMIN

    Pada saat pembukaan TEI, Kementerian Perdagangan RI menganugerahkan Penghargaan Primaniyarta Lifetime Achievement Award kepada PT TMMIN atas kontribusi sebagai pelaku industri yang telah menunjukkan kontribusi berkelanjutan dalam mendorong ekspor nasional.

    PT TMMIN telah berpartisipasi di ajang TEI sejak tahun 2008 hingga saat ini, dan secara konsisten berupaya untuk mempertahankan serta meningkatkan kinerja ekspor. Tahun 2025, menandai kali ke-12 bagi PT TMMIN menerima penghargaan Primaniyarta.

    Parameter penilaian penghargaan Primaniyarta Kategori Lifetime Achievement Award diberikan kepada eksportir yang terus menerus membuktikan usahanya secara berkesinambungan berkontribusi terhadap ekspor Indonesia. Evaluasi Primaniyarta dilaksanakan dengan melihat semangat partisipasi dan peningkatan nilai ekspor.

    Sebagai Catalan, industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang menjadi tumpuan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini menyumbang 18,98% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi sebesar 0,9% terhadap total pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03% pada tahun 2024.

    Industri otomotif juga berperan penting dalam penerimaan pajak, tidak hanya melalui Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dikenakan secara nasional, tetapi juga melalui Pajak Daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), yang menurut Kementerian Dalam Negeri menjadi salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berpengaruh terhadap fiskal daerah.

    Toyota made in Indonesia untuk Dunia

    Pada penyelenggaraan TEI 2025 ini, PT TMMIN menampilkan kendaraan Toyota yang dikonversi baik dari sisi utilitas maupun penampilannya, dengan melibatkan rantai pasok lokal dalam pengembangannya. Diantaranya, Kijang Innova Zenix Hybrid Tear Down dengan detail informasi mengenai kandungan lokal dan komposisi rantai pasok lokal tier 1 – 3 termasuk Industri Kecil & Menengah (IKM). Kemudian ada Toyota Rangga yang dikonversi menjadi kendaraan logistik Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian partisipasi aktif dalam program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto.

    PT TMMIN juga memperlihatkan produk-produk komponen, aksesoris Original Equipment Manufactur/OEM yang berkualitas. Dengan adanya berbagai inovasi model kendaraan baru baik ICE maupun elektrifikasi, ekspor komponen, mesin, maupun dies/jigs jika dari sisi utilitas, teknologi ramah lingkungan, serta daya saing yang tinggi, tentunya akan menambah potensi nilai ekspor dari produk otomotif karya anak bangsa. Keberadaan kendaraan ini menunjukkan kemampuan dan inovasi Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia, dalam merespon kebutuhan pasar domestik juga global yang semakin beragam.

    TMMIN Raih Primaniyarta Lifetime Achievement Award dari Pemerintah Indonesia — Menteri Perdagangan Budi Santoso (kiri) menyerahkan penghargaan Primaniyarta Lifetime Achievement Award dari Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan yang diterima oleh Vice President Director TMMIN Bob Azam (kanan) dalam acara pembukaan Trade Expo Indonesia (TEI) 2025 di ICE BSD City Tangerang, Rabu (15/10). Foto: dok. TMMIN

    “Industri otomotif Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi industri yang matang, melalui perjalanan panjang sejak era 1970-an dalam 7 tahap. Dimulai sebagai importir kendaraan, bertransformasi hingga akhirnya mampu memproduksi mesin, komponen, hingga kendaraan utuh dalam skala besar. Seiring berjalannya waktu, tingkat kandungan lokal terus meningkat, bahkan telah mencapai lebih dari 80%,” ujar Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam.

    “Saat ini, Indonesia tidak hanya menjadi basis produksi kendaraan berbasis mesin ICE, namun juga kendaraan elektrifikasi untuk pasar domestik maupun ekspor. Transformasi ini menunjukkan bahwa proses produksi otomotif nasional telah mencapai level lebih tinggi – sebagai industri yang mampu menjalankan seluruh tahapan produksi, hingga menjadi produk akhir berdaya saing di pasar global,” Bob menambahkan.

    Berdasarkan data GAIKINDO, sepanjang Januari hingga September 2025 ekspor kendaraan utuh Toyota hasil produksi anak bangsa sebanyak 218.162 unit, atau sekitar 57% terhadap total ekspor industri otomotif nasional, yang mencapai 384.382 unit. Adapun model kendaraan primadona ekspor PT TMMIN diantaranya Kijang Innova (ICE dan HEV), Veloz, Fortuner, dan Yaris Cross (ICE dan HEV). Sementara itu, dua line up kendaraan elektrifikasi Toyota yaitu Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV berkontribusi 7% terhadap total kinerja ekspor Toyota di kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

    (lth/din)

  • Pasar Mobil LCGC Makin Menyusut

    Pasar Mobil LCGC Makin Menyusut

    Jakarta

    Pangsa pasar mobil low cost green car (LCGC) mengalami penyusutan. Sepanjang Januari-September 2025, pangsa pasarnya turun 4 persen jika dibandingkan tahun lalu.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) distribusi dari pabrik ke dealer (wholesales), LCGC hanya mencatat 89.051 unit sepanjang Januari-September 2025. Angka ini merosot 33,9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang mampu menembus 134.818 unit.

    Pelemahan juga terlihat dari sisi retail. Penjualan LCGC ke tangan konsumen hanya mencapai 97.723 unit, turun sekitar 28 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 135.402 unit.

    Pangsa pasar LCGC juga tergerus di tengah meningkatnya persaingan dari berbagai segmen mobil lain. Sepanjang Januari-September 2025, market share LCGC hanya 16 persen. Padahal, pada tahun penuh 2024, segmen ini masih menguasai sekitar 20 persen pasar otomotif nasional.

    Penurunan 4 persentase ini menjadi sinyal posisi LCGC sebagai mobil pilihan utama masyarakat kelas menengah mulai tergeser.

    Awalnya LCGC diposisikan sebagai mobil pertama dengan harga terjangkau (di bawah Rp150 juta). Namun saat ini, banyak model LCGC tembus Rp180 juta-Rp200 juta. Kenaikan harga akibat regulasi emisi, penambahan fitur, dan biaya produksi membuat daya tarik “low cost” semakin pudar.

    Situasi ekonomi yang tidak stabil membuat banyak calon pembeli menunda membeli mobil pertama. Segmen LCGC yang menyasar pembeli baru menjadi paling terdampak karena mereka sangat sensitif terhadap kenaikan harga dan suku bunga kredit.

    “Penurunan daya beli masyarakat karena inflasi dan suku bunga tinggi menjadi faktor utama yang mempengaruhi penjualan mobil saat ini Mas. Penurunan daya beli masyarakat karena inflasi dan suku bunga tinggi menjadi faktor utama yang mempengaruhi penjualan mobil, selain itu, kenaikan harga segmen terbesar LCGC juga mempengaruhi keputusan pembelian konsumen,” ujar Pengamat Otomotif, Yannes Pasaribu kepada detikOto.

    (riar/din)

  • Etanol 10 Persen Aman Tanpa Modifikasi buat Mobil Tahun Keluaran Segini

    Etanol 10 Persen Aman Tanpa Modifikasi buat Mobil Tahun Keluaran Segini

    Jakarta

    Pemerintah mewajibkan penggunaan bahan bakar minyak (BBM) dengan kandungan etanol 10 persen mulai tahun depan. Bagaimana kecocokan bahan bakar itu dengan mobil di Indonesia?

    Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan bahan bakar minyak (BBM) mengandung etanol 10% akan diterapkan mulai tahun depan.

    “BBM etanol direncanakan tahun depan. Karena itu kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong. Wajib (penggunaan BBM etanol 10%), tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” kata dia di Trade Expo Indonesia, ICE BSD, Tangerang, Rabu (15/10/2025).

    Pengamat otomotif, Yannes Pasaribu menyebut mesin mobil keluaran 2010 ke atas sudah dirancang untuk memenuhi standar emisi Euro 4 dan Euro 5, umumnya sudah dilengkapi teknologi injeksi modern serta material tahan etanol.

    “Desainnya memang disiapkan untuk konsumsi bahan bakar beretanol hingga E10, bahkan lebih. Dengan sistem pembakaran yang kompatibel, performa mesin meningkat dan emisi gas buang berkurang,” tutur Yannes dikutip dari Antara.

    Sementara kendaraan produksi sebelum 2010, lanjut Yannes, berpotensi tidak kompatibel dengan BBM E10.

    “Pada kendaraan berteknologi lama umumnya produksi sebelum 2010, materialnya belum comply etanol dalam persentase lebih dari 5 persen (E5), terutama pada bahan-bahan karet yang dipakai pada saluran BBM-nya, akibatnya, penutup dan pipa karetnya dapat cepat getas dan bisa menyebabkan kebocoran bahan bakar,” Yannes menjelaskan.

    Kendaraan tua umumnya masih banyak yang menggunakan tangki logam tanpa pelapis khusus. Dampaknya bisa membuatnya semakin rentan korosi karena etanol menyerap air. Selain itu, Engine Control Unit (ECU) yang belum adaptif pada kendaraan tersebut tidak dapat mengatur timing pengapian secara optimal, yang berujung pada pembakaran yang tidak efisien.

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Kukuh Kumara menyebutkan kendaraan bermotor yang diproduksi sejak tahun 2000 umumnya sudah kompatibel menggunakan E10 tanpa perlu modifikasi tambahan.

    “Kita sudah lama melakukan kajian, percobaan, dan berbagai macam. Jadi, kalau secara global saya sudah lihat dengan E10, jadi kendaraan-kendaraan yang dibuat di setelah tahun 2000, itu harusnya sudah mampu mengadopsi itu (BBM E10), tidak ada masalah,” kata dia.

    Bagaimana klaim pabrikan?

    Mengutip laman buku panduan manual Toyota Avanza, penggunaan campuran etanol pada mesin masih diperbolehkan. Namun kandungannya tidak lebih dari 10%.

    “Toyota membolehkan penggunaan bahan bakar campuran ethanol dengan kandungan hingga 10%. Pastikan bahwa campuran bahan bakar dengan ethanol yang digunakan memiliki angka oktan sesuai dengan di atas,” tulis keterangan dalam buku manual itu.

    Pun untuk angka oktan yang sesuai pada mobil Avanza merujuk pada BBM tanpa timbal dengan angka oktan 90 (sekelas Pertalite) atau lebih tinggi. Senada dengan Avanza, dalam buku panduan manual Mitsubishi Xpander pencampuran hingga 10% etanol dan 90% bensin bebas timbal masih bisa dilakukan.

    “Agar dapat menghasilkan kadar oktan yang setidaknya sama dengan rekomendasi minimal untuk bensin bebas timbal,” tulis keterangan di buku panduan manual Xpander.

    Begitu juga mobil Hyundai Stargazer. Pencampuran etanol dengan kadar 10% masih diperbolehkan. Tapi kalau lebih dari itu tidak diizinkan.

    “Jangan menggunakan gasohol yang mengandung lebih dari 10% etanol dan jangan menggunakan bensin atau gasohol yang mengandung metanol apapun. Salah satu dari bahan bakar ini dapat menyebabkan masalah drivability dan kerusakan pada sistem bahan bakar, sistem kontrol mesin, dan sistem kontrol emisi,” begitu keterangan di buku panduan Hyundai Stargazer.

    (riar/lua)

  • Dari Importir Jadi Basis Produksi Global

    Dari Importir Jadi Basis Produksi Global

    Jakarta

    Industri otomotif Indonesia berkembang begitu pesat setelah lebih dari 50 tahun berkiprah. Dulu, kendaraan yang ada di Indonesia harus diimpor dari luar negeri. Sekarang, Indonesia menjadi basis produksi otomotif untuk dunia.

    PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) baru saja merayakan 3 juta unit ekspor kendaraan Toyota ke lebih dari 100 negara di berbagai belahan dunia. Pencapaian ini tidak dapat diraih melalui proses singkat, namun membutuhkan kerja keras dan dedikasi panjang.

    Perjalanan membangun industri otomotif nasional dimulai dari aktivitas impor di tahun 1970-an. Kini, industri otomotif Tanah Air sudah mampu memproduksi kendaraan yang berstandar global.

    “Industri otomotif Indonesia telah tumbuh dan berkembang menjadi industri yang matang, melalui perjalanan panjang sejak era 1970-an dalam 7 tahap. Dimulai sebagai importir kendaraan, bertransformasi hingga akhirnya mampu memproduksi mesin, komponen, hingga kendaraan utuh dalam skala besar,” kata Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN.

    Seiring berjalannya waktu, lanjut Bob, tingkat kandungan lokal terus meningkat. Bahkan sekarang tingkat komponen dalam negeri (TKDN) mobil buatan Indonesia telah mencapai lebih dari 80 persen.

    “Saat ini, Indonesia tidak hanya menjadi basis produksi kendaraan berbasis mesin ICE, namun juga kendaraan elektrifikasi untuk pasar domestik maupun ekspor. Transformasi ini menunjukkan bahwa proses produksi otomotif nasional telah mencapai level lebih tinggi, sebagai industri yang mampu menjalankan seluruh tahapan produksi, hingga menjadi produk akhir berdaya saing di pasar global,” ujar Bob.

    Industri manufaktur merupakan salah satu sektor yang menjadi tumpuan bagi pertumbuhan perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor ini menyumbang 18,98% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan berkontribusi sebesar 0,9% terhadap total pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 5,03% pada tahun 2024.

    Industri otomotif juga berperan penting dalam penerimaan pajak. Tidak hanya melalui Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) yang dikenakan secara nasional, tetapi juga melalui Pajak Daerah seperti Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB). Menurut Kementerian Dalam Negeri, penerimaan pajak dari kendaraan bermotor menjadi salah satu sumber utama Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang berpengaruh terhadap fiskal daerah.

    “Terimakasih kepada masyarakat Indonesia, konsumen dan pelanggan, jaringan penjualan, serta para pemangku kepentingan yang telah mendukung perkembangan industri otomotif dalam negeri sehingga dapat menjadi salah satu tulang punggung pertumbuhan ekonomi dan kontributor positif bagi neraca perdagangan melalui kegiatan ekspor,” ujar Nandi Julyanto Presiden Direktur PT TMMIN.

    Berdasarkan data GAIKINDO, sepanjang Januari hingga September 2025 ekspor kendaraan utuh Toyota hasil produksi anak bangsa sebanyak 218.162 unit. Ekspor mobil Toyota menguasai sekitar 57% terhadap total ekspor industri otomotif nasional, yang mencapai 384.382 unit.

    Adapun model kendaraan primadona ekspor PT TMMIN diantarany Kijang Innova (ICE dan HEV), Veloz, Fortuner, dan Yaris Cross (ICE dan HEV). Sementara itu, dua line up kendaraan elektrifikasi Toyota yaitu Kijang Innova Zenix HEV dan Yaris Cross HEV berkontribusi 7% terhadap total kinerja ekspor Toyota di kawasan Asia, Amerika Latin, Timur Tengah, dan Afrika.

    Berikut daftar mobil Toyota buatan Indonesia yang mendunia:

    Ekspor Toyota Januari-September 2025Tipe SUV (Fortuner, Rush, Raize): 79.558 unitTipe MPV (Kijang Innova, Kijang Innova Zenix, Avanza, Town/Lite Ace, Veloz): 75.523 unitTipe Sedan, Hatchback, LCGC (Agya, Yaris Cross): 47.333 unitTipe Kijang Innova Zenix Hybrid: 9.269 unitTipe Yaris Cross Hybrid: 6.479 unit.

    (rgr/lth)

  • Menkeu Purbaya Mau Turunkan PPN Tahun Depan, Toyota Bilang Begini

    Menkeu Purbaya Mau Turunkan PPN Tahun Depan, Toyota Bilang Begini

    Jakarta

    PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menanggapi rencana Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa yang mau menurunkan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) tahun depan. Kini, PPN untuk kendaraan kendaraan bermotor nonlistrik berada di kisaran 11-12 persen.

    Wakil Presiden Direktur TMMIN Bob Azam menyambut baik rencana tersebut. Menurutnya, kebijakan itu harus segera dipelajari.

    “Ya bagus, jadi menurut saya harus dipelajari,” ujar Bob Azam di ICE BSD, Tangerang, dikutip dari CNN Indonesia, Kamis (16/10).

    Bob Azam dukung rencana Purbaya turunkan PPN tahun depan. Foto: detikcom/Ilyas Fadilah

    Bob menilai, penurunan tarif PPN bisa memberikan efek domino positif bagi perekonomian nasional. Menurutnya, kebijakan tersebut berpotensi menggairahkan aktivitas ekonomi yang berujung pada meningkatnya penerimaan negara.

    “Bahwa dengan penurunan PPN itu bisa men-create ekonomi seperti apa. Yang akhirnya men-create revenue kepada pemerintah dan income pemerintah naik. Sebenarnya kan itu pemikirannya Pak Purbaya ya,” tuturnya.

    Menurutnya, logika fiskal tak selalu linear antara tarif pajak tinggi dan peningkatan pendapatan negara. Sebaliknya, menurunkan tarif pajak bisa saja mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperbesar basis penerimaan pajak.

    “Seperti yang jadi opini kami sudah lama gitu. Tidak selalu menaikkan tax rate menaikkan revenue. Dan tidak selalu menurunkan tax rate itu menurunkan revenue,” kata Bob.

    Langkah Purbaya, kata Bob, bisa menjadi angin segar untuk industri otomotif yang tengah tertekan. Sepanjang tahun ini, penjualan kendaraan di dalam negeri melambat akibat daya beli masyarakat yang melemah.

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada September 2025 turun 12,2 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu dengan 72.601 unit. Sementara itu, penjualan wholesales anjlok 15,1 persen dibanding September 2024.

    Secara kumulatif, penjualan retail mobil periode Januari-September 2025 terkoreksi 10,9 persen menjadi 585.917 unit, sedangkan wholesales merosot 11,3 persen menjadi 561.819 unit dibanding periode yang sama tahun lalu.

    Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa Foto: Heri Purnomo/detikcom

    Diberitakan sebelumnya, Menkeu Purbaya mengaku, pihaknya mempertimbangkan penurunan tarif PPN dengan melihat kondisi ekonomi dan penerimaan negara hingga akhir tahun ini.

    Menurut Purbaya, jika tarif PPN diturunkan, dampaknya bisa mendongkrak daya beli masyarakat dan membantu sektor-sektor industri yang belakangan sedang melemah.

    “Kami akan lihat seperti apa akhir tahun ekonomi seperti apa, uang yang saya dapati seperti apa sampai akhir tahun,” ujarnya dalam konferensi pers APBN Kita di Kementerian Keuangan, Jakarta Pusat, Selasa (12/10).

    (sfn/rgr)