Organisasi: Gaikindo

  • Makin Banyak Orang Indonesia Beli Mobil Polytron, Ini Buktinya

    Makin Banyak Orang Indonesia Beli Mobil Polytron, Ini Buktinya

    Jakarta

    Makin banyak orang Indonesia kepincut mobil Polytron. Buktinya pada Oktober, penjualan mobil Polytron mengalami peningkatan cukup signifikan.

    Polytron sudah terkenal dengan produk-produk elektroniknya. Tapi tak berhenti sampai di situ, Polytron juga mengembangkan sayapnya ke industri otomotif Tanah Air dengan meluncurkan mobil listrik. Mobil listrik Polytron itu perdana mengaspal pada Mei 2025 dan distribusi baru dimulai pada Juli.

    Semakin ke sini, tampaknya mobil Polytron itu kian memikat. Buktinya penjualannya meningkat nyaris lima kali lipat. Mengutip data penjualan yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) periode Oktober 2025, ada 103 unit mobil Polytron yang terjual.

    Angka itu meningkat signifikan karena pada September, distribusi secara retail itu hanya mencapai 29 unit. Secara total sejak Juli, Polytron sudah mengirimkan 150 unit mobilnya ke konsumen di Tanah Air. Namun itu masih belum cukup untuk bersaing sekaligus merebut pangsa pasar konsumen Indonesia.

    Spesifikasi Mobil Polytron

    Kendati demikian, Polytron bukan tangan hampa bermain di pasar otomotif dalam negeri. Polytron membekali mobil listriknya itu dengan berbagai fitur dan juga opsi kepemilikan terjangkau.

    Mobil Polytron merupakan buah kerja sama antara produk Skyworth K EV dan dirakit lokal di PT Handal Indonesia Motor. Mobil listrik pertama Polytron ini punya dimensi yang cukup bongsor: panjang 4.720 milimeter (mm), lebar 1.908 mm, tinggi 1.696 mm, dan jarak poros roda depan ke belakang 2.800 mm.

    Dengan dimensi yang luas, mobil ini memiliki kapasitas hingga 1.141 liter yang dilengkapi dengan Electronic Tail Gate with Kick Sensor. Mobil Polytron punya jarak tempuh 402 kilometer (CLTC). Kecepatan tertingginya 150 km/jam. Di atas kertas dari titik nol ke 100 km per jam bisa berlari selama 9,6 detik.

    SUV tanpa asap itu menggendong baterai Lithium Ferro Phospate (LFP) berkapasitas 51,916 kWh dan power 150 kW. Sementara torsinya 320 Nm, khas mobil listrik yang punya akselerasi instan. Polytron membekali beberapa fitur yang lebih advance untuk mobil listrik pertamanya ini. Ada fitur ADAS Level 2 untuk menunjang keselamatan:

    1. Auto Parking Assistance
    2. Autonomuos Emergency Braking
    3. Traffic Sign Recognition
    4. 360 Around View Camera + Reversing with Dynamic Guide
    5. Adaptive Cruise Control
    6. Emergency Lane Keeping Assit
    7. Safe Exit Warning
    8. Hill Start & Descent Assist
    9. Lane Departure Warning
    10. Rear Cross Traffic Alert & Braking Assist
    11. Driver Fatigue Reminder
    12. Blind Spot Detection
    13. Auto Brake Hold
    14. Sound Generator at Low Speed

    Harga Mobil Polytron

    Menyoal harga, Polytron ini tersedia dalam opsi sewa baterai atau termasuk baterai. Berikut ini daftar harganya:

    Opsi berlangganan

    Polytron G3 Rp 299 JutaPolytron G3+ Rp 339jutaBiaya langganan: Rp 1,2 juta.

    Opsi termasuk beli baterai:

    Polytron G3 Rp 419 jutaPolytron G3+ Rp 459 juta

    (dry/rgr)

  • Kini Tempel Toyota-Daihatsu, Sudah Segini Penjualan Mobil BYD di Indonesia

    Kini Tempel Toyota-Daihatsu, Sudah Segini Penjualan Mobil BYD di Indonesia

    Jakarta

    BYD kini menempel Toyota dan Daihatsu di daftar mobil terlaris Indonesia periode Oktober 2025. Segini total penjualan BYD sepanjang tahun 2025.

    BYD menembus posisi tiga besar daftar mobil terlaris di Indonesia. Sebelumnya, dalam beberapa bulan terakhir BYD hanya bertengger di posisi keenam setelah Toyota, Daihatsu, Mitsubishi, Honda, dan Suzuki. Tapi di bulan Oktober lain ceritanya. BYD menyalip Mitsubishi, Honda, dan Suzuki yang biasanya silih berganti mengisi posisi ketiga hingga kelima.

    Penjualan BYD secara wholesales maupun retail pada bulan kesepuluh itu lebih banyak dibandingkan Mitsubishi, Suzuki, dan juga Honda, demikian terlihat dalam data yang dihimpun Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Dari 10 bulan tahun 2025, ini merupakan penjualan terbanyak yang ditorehkan BYD. Sembilan bulan sebelumnya, distribusi BYD paling banyak mentok di 3.000-an unit.

    Pada Oktober BYD pecah rekor dengan mendistribusikan 10.593 unit mobil ke seluruh dealer-dealernya. Penjualan retail juga meroket, tercatat ada 9.732 unit mobil dikirim ke garasi konsumen di Indonesia.

    Total dalam 10 bulan tahun 2025, BYD sudah menjual 31.046 unit mobil di Indonesia secara retail. Meski berada di posisi ketiga pada Oktober, kalau dihitung secara keseluruhan periode Januari-Oktober 2025, BYD masih bertengger di tempat keenam dengan torehan tersebut.

    Toyota masih unggul jauh di posisi pertama dengan total penjualan 209.387 unit. Toyota dibuntuti saudaranya sendiri Daihatsu yang mencatatkan penjualan sebanyak 112.530 unit pada periode yang sama.

    Honda juga masih berada di posisi ketiga dengan 58.720 unit mobil terjual di Indonesia. Selanjutnya ada Mitsubishi yang mencatatkan penjualan retail 55.408 unit dan Suzuki 50.353 unit. Barulah di posisi keenam ada BYD. Adapun berkat torehan itu, BYD kini meraih pangsa pasar 4,7 persen. Artinya 4,7 persen mobil yang dijual di Indonesia adalah BYD.

    Pangsa pasar terbesar masih dikuasai Toyota. Dari total 660,659 unit mobil yang terjual di Indonesia, 31,7 persennya berasal dari merek Toyota, 17 persen Daihatsu, 8,9 persen Honda, 8,4 persen Mitsubishi, dan 7,6 persen merek Suzuki.

    (dry/rgr)

  • Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025: BYD Gusur Honda-Mitsubishi!

    Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025: BYD Gusur Honda-Mitsubishi!

    Jakarta

    Catatan penjualan BYD sepanjang Oktober 2025 melesat. BYD bahkan menyalip Honda, Suzuki, hingga Mitsubishi dan bertengger di posisi ketiga daftar mobil terlaris.

    Penjualan BYD di Indonesia pada bulan kesepuluh tahun ini meningkat signifikan. BYD bahkan menembus posisi tiga besar dalam daftar mobil terlaris di Indonesia. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, BYD mendistribusikan 10.593 unit mobilnya secara wholesales. Padahal pada bulan sebelumnya, BYD hanya mendistribusikan 1.088 unit.

    Penjualan secara retail pun meningkat tajam. Pada September 2025, BYD mengirimkan 2.036 unit mobil ke garasi konsumennya di Tanah Air. Namun pada Oktober, naik nyaris lima kali lipat. Ada 9.732 unit mobil yang dikirimkan BYD ke konsumennya di Indonesia.

    Daftar Merek Mobil Terlaris di Indonesia Oktober 2025

    Melesatnya penjualan BYD itu membuat pabrikan asal Shenzhen tersebut menyalip pabrikan Jepang seperti Honda, Mitsubishi, hingga Suzuki. BYD bahkan menempel posisi Daihatsu yang bertengger di peringkat kedua daftar mobil terlaris Indonesia. Sementara Toyota masih belum goyah di posisi teratas. Untuk lihat lebih lengkapnya, berikut ini daftar mobil terlaris di Indonesia periode Oktober 2025.

    Wholesales

    1. Toyota: 20.559 unit
    2. Daihatsu: 11.783 unit
    3. BYD: 10.593 unit
    4. Mitsubishi Motors: 7.620 unit
    5. Suzuki: 5.550 unit
    6. Honda: 3.647 unit
    7. Isuzu: 2.402 unit
    8. Mitsubishi Fuso: 2.324 unit
    9. Hino: 1.861 unit
    10. Chery: 1.560 unit

    Retail sales

    1. Toyota: 21.504 unit
    2. Daihatsu: 12.196 unit
    3. BYD: 9.732 unit
    4. Mitsubishi Motors: 6.284 unit
    5. Suzuki: 5.903 unit
    6. Honda: 4.607 unit
    7. Mitsubishi Fuso: 2.387 unit
    8. Isuzu: 2.096 unit
    9. Hino: 1.867 unit
    10. Wuling: 1.744 unit

    Penjualan BYD yang meningkat signifikan itu tampaknya tak lepas dari distribusi Atto 1. Diketahui, BYD memang mulai mendistribusikan Atto 1 ke konsumen di Indonesia pada Oktober 2025. Atto 1 merupakan salah satu bintang baru BYD dan cukup fenomenal karena harga jualnya untuk varian Dynamic di bawah NJKB (Nilai Jual Kendaraan Bermotor). Di NJKB Bapenda Provinsi DKI Jakarta, Atto 1 nilainya Rp 218 juta dan Rp 233 juta. Sedangkan harga BYD Atto 1 Dynamic Rp 195 juta dan Premium Rp 235 juta.

    (dry/din)

  • Fakta-fakta Bobibos, Bensin dari Tanaman yang Diklaim Punya RON 98

    Fakta-fakta Bobibos, Bensin dari Tanaman yang Diklaim Punya RON 98

    Bisnis.com, JAKARTA — Bensin jenis baru berasal dari tanaman yang diberi nama Bobibos tengah menjadi sorotan. Terdapat sejumlah fakta menarik dari bahan bakar nabati (BBN) yang dilahirkan di Bogor, Jawa Barat tersebut.

    Bobibos merupakan singkatan dari Bahan Bakar Original Buatan Indonesia, Bos! BBN yang dikembangkan oleh PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group) ini diciptakan melalui riset panjang selama 1 dekade oleh M. Ikhlas Thamrin bersama tim.

    Berikut fakta-fakta dari bensin baru Bobibos:

    Diluncurkan di Jonggol

    Bobibos diluncurkan di Bumi Sultan Jonggol, Kabupaten Bogor pada Minggu (2/11/2025). Acara peluncuran dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, di antaranya Mulyadi, tokoh masyarakat sekaligus anggota DPR RI dari fraksi Partai Gerindra, serta H. Amir Mahpud, pemilik PT Primajasa Perdanaraya Utama. 

    Founder Bobibos M. Ikhlas Thamrin mengatakan, peluncuran Bobibos juga sekaligus peresmian simbolis pengisian bahan bakar pada kendaraan yang telah diuji, termasuk mobil Fortuner dan Alphard.

    Menurutnya, peluncuran tersebut menjadi simbol kolaborasi antara inovator muda, pelaku usaha nasional, dan masyarakat daerah dalam mendorong kemandirian energi Indonesia. Dia menuturkan, inovasi ini merupakan hasil perjalanan panjang yang berawal dari keresahan akan ketergantungan Indonesia terhadap energi impor. 

    “Kami ingin membuktikan bahwa bangsa ini mampu berdiri di atas kaki sendiri melalui ilmu pengetahuan. Setelah lebih dari 10 tahun riset mandiri, akhirnya kami menghadirkan bahan bakar yang murah, aman, dan beremisi rendah,” ujar Ikhlas melalui keterangan resmi dikutip Kamis (6/11/2025).

    Berasal dari Tanaman dan Diklaim Setara RON 98

    Ikhlas menuturkan, Bobibos berasal dari tanaman yang mudah tumbuh di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di lahan persawahan. Dengan konsep tersebut, Bobibos tidak hanya berfokus pada ketahanan energi, tetapi juga mendukung ketahanan pangan nasional.

    Menurutnya, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa bahan bakar Bobibos memiliki RON mendekati 98, dengan performa yang mampu menempuh jarak lebih jauh dibandingkan bahan bakar solar konvensional.

    Harga Disebut Lebih Murah

    Berdasarkan keterangan di akun Instagram resmi @bobibos_, perusahaan mengatakan BBN itu dijual ke publik. Pasalnya, perusahaan masih mengurus perizinan dan uji coba dengan pihak pemerintah.

    “Karena ini menyangkut kepentingan banyak orang, Bobibos sedang dalam proses koordinasi dengan pemerintah agar sesuai regulasi sebelum diproduksi massal dan dijual bebas,” tulis perusahaan dikutip Sabtu (8/11/2025).

    Namun, perusahaan mengklaim Bobibos bakal dijual dengan harga lebih mudah dibanding BBM sejenis di pasaran. 

    “Kami berkomitmen menghadirkan solusi energi rakyat: harga terjangkau, kurangi polusi, kurangi impor, dan manfaat langsung untuk masyarakat Indonesia,” katanya.

    Belum Disertifikasi

    Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menegaskan Bobibos harus melalui tahapan uji kelayakan laboratorium. Adapun, pengujian yang dilakukan mencakup uji oksidasi, uji mesin, dan lainnya yang memakan waktu 8 bulan.

    Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM Laode Sulaeman mengatakan, Bobibos memang telah mengusulkan uji di laboratorium pemerintah. Namun, hasil ujinya masih tertutup sehingga belum dapat diumumkan.  

    “Kalau minta uji berarti kan hasilnya laporan hasil uji, bukan sertifikasi ya. Saya luruskan di sini bahwa ini belum disertifikasi,” jelas Laode saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025). 

    Laode menegaskan bahwa meskipun dalam percobaan internal dinilai telah mumpuni, pengujian dari lembaga sertifikasi harus dilakukan serta melalui sejumlah proses evaluasi lanjutan. 

    Pelaku Industri Siap Bekerja Sama

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya terbuka untuk bekerja sama jika produsen BBM baru yang menjadi alternatif bahan bakar existing, mau untuk melakukan uji coba. 

    “Ya silakan anggota, siapa yang mau apa enggak. Oh kita buka, alternatif kenapa enggak gitu kan?” tuturnya di Jakarta, Jumat (7/11/2025).

    Namun, dia menegaskan bahwa pihaknya belum mendapatkan informasi terperinci terkait asal usul atau spesifikasi dari bensin baru besutan PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group) tersebut.

    Menurutnya, produsen dari BBM tersebut harus memberikan bukti sertifikasi dari lembaga-lembaga yang mengurus izin distribusi dan hasil uji kelayakan laboratorium. 

    Pihaknya akan meninjau lebih lanjut terkait kabar tersebut dan menunggu hasil uji dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM. Dia pun berharap produk bahan bakar baru dapat diproses sesuai standar dan ketentuan.  

    “Dalam hal ini paling enggak saringan pertamanya kan pemerintah, dalam hal ini bisa diuji di Lemigas. Apa bener seperti itu klaimnya kan? Karena nanti masing-masing orang bisa klaim, ‘saya mengeluarkan ini, mengeluarkan itu’,” ujarnya. 

  • Akademisi hingga Industri Sepakat Bensin Campur Etanol Kunci Transisi Energi

    Akademisi hingga Industri Sepakat Bensin Campur Etanol Kunci Transisi Energi

    Bisnis.com, JAKARTA — Akademisi hingga pelaku industri kendaraan bermotor menyepakati bahwa rencana mandatory BBM campur etanol 10% (bioetanol) dan biodiesel harus dipercepat untuk mendukung target transisi energi dan penurunan emisi karbon. 

    Ketua Pusat Studi Kebijakan Energi Universitas Indonesia (Puskep UI) Ali Ahmudi menjelaskan Indonesia memiliki potensi bioenergi yang besar dan sebanding dengan negara-negara seperti Brasil yang berhasil mengembangkan penggunaan etanol hingga tingkat E100.

    “Kalau kita berpikir futuristik, maka seharusnya kita mendukung bioetanol dan biodiesel. Itu adalah cara kita keluar dari ketergantungan energi fosil dan menuju kedaulatan energi,” ujar Ali dalam diskusi publik Puskep UI, Jumat (7/11/2025). 

    Selain itu, pengembangan bioetanol juga berkaitan dengan ketahanan energi. Ali menegaskan bahwa kedaulatan energi hanya dapat dicapai jika sumber energi dikembangkan dari dalam negeri, termasuk dari bioenergi.

    Di sisi lain, Zarkoni Azis, Pendidik Bidang Bioenergi Puskap Energi UI, menjelaskan bahwa bioetanol dapat meningkatkan kualitas pembakaran karena memiliki angka oktan tinggi. 

    Campuran E10 dapat meningkatkan performa, dan dalam kondisi mesin yang dirancang khusus, penggunaan dapat diperluas hingga E85 bahkan E100, seperti yang dilakukan Brasil dan Amerika Serikat.

    “Penentuan kualitas BBN tidak cukup dengan melihat botol bening dan endapan. Ada sekitar 20 parameter pengujian yang harus digunakan untuk memastikan mutu bensin-etanol,” tuturnya.

    Dia menilai percepatan implementasi bioetanol dapat dilakukan bertahap, misalnya dari E5 menuju E10, sambil memastikan kesiapan infrastruktur distribusi serta desain material kendaraan yang sesuai. 

    Dengan potensi tanaman berpati seperti tebu, singkong, dan sorgum yang luas, Indonesia disebut memiliki modal dasar kuat untuk mendorong substitusi bensin berbasis fosil.

    Dalam kesempatan yang sama, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyatakan kesiapan industri otomotif nasional dalam mendukung pemanfaatan etanol sebagai campuran bahan bakar (biofuel). 

    Pemanfaatan etanol dinilai sejalan dengan upaya pengurangan emisi dan transisi menuju energi baru terbarukan. Selain biodiesel yang sudah diterapkan sejak lama, etanol juga berpotensi menjadi pilihan untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.

    Secara teknis, sebagian besar kendaraan yang diproduksi sejak tahun 2000 sudah kompatibel menggunakan bahan bakar dengan campuran etanol. Namun, penerapannya secara menyeluruh tetap memerlukan tahapan dan penyesuaian, termasuk kesiapan infrastruktur penyaluran dan pasokan bahan baku etanol dalam negeri. 

    Pemerintah disebut tengah menyusun roadmap bertahap menuju pengembangan kendaraan rendah emisi hingga kendaraan fleksibel (flex engine) yang mampu menggunakan berbagai jenis biofuel.

    Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara memandang Indonesia memiliki sumber biomassa yang melimpah untuk memproduksi etanol, mulai dari tebu (melalui molase), singkong, jagung, hingga sorgum. 

    Sejumlah daerah bahkan telah mulai memperluas penggunaan campuran etanol, misalnya Jawa Timur, yang memanfaatkan molase sebagai bahan baku E10. 

    Potensi ini dinilai dapat menekan impor bahan bakar maupun gula sekaligus mendorong pengembangan rantai pasok energi bersih di dalam negeri.

    “Industri kita siap. Kita mendukung penggunaan biofuel karena ini terkait dengan energi terbarukan. Etanol punya kelebihan seperti emisi yang lebih baik dan peningkatan angka oktan. Namun, penggunaannya tetap perlu diperhatikan standar dan tahapan implementasinya,” ujar Kukuh.

    Lebih lanjut, Kukuh menjelaskan bahwa penggunaan etanol sebagai campuran bahan bakar telah meluas secara global. Beberapa negara bahkan telah mencapai penggunaan tinggi, seperti Brasil dengan E85 hingga E100. 

    Indonesia telah memproduksi mesin kendaraan yang kompatibel hingga E85/E100 dan mengekspornya ke Brasil, meski penggunaan bahan bakarnya di dalam negeri belum merata. 

    Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan teknis industri otomotif nasional bukan menjadi hambatan utama, melainkan ketersediaan bahan bakar dan kebijakan implementasi yang masih perlu diperluas.

    Hingga saat ini, Kukuh menegaskan bahwa sebagian besar pabrikan kendaraan telah menyatakan kesiapannya untuk mendukung campuran etanol hingga tingkat E10. 

    “Kendaraan yang diproduksi sejak tahun 2000 rata-rata sudah kompatibel menggunakan campuran etanol sampai E10. Industri kendaraan bermotor siap mengadopsi hal ini, tinggal implementasinya yang perlu dilakukan secara bertahap sesuai standar,” pungkasnya. 

  • Viral Bensin Baru Bobibos, Pakar & Industri Pertanyakan Komposisi hingga Hasil Uji

    Viral Bensin Baru Bobibos, Pakar & Industri Pertanyakan Komposisi hingga Hasil Uji

    Bisnis.com, JAKARTA — Ramainya kehadiran bensin baru bermerek Bobibos, yang diklaim ramah lingkungan dan setara RON 98, menuai pertanyaan dari pelaku industri kendaraan bermotor dan pakar energi. 

    Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan, pihaknya belum mendapatkan informasi terperinci terkait asal usul atau spesifikasi dari bensin baru besutan PT Inti Sinergi Formula (Sultan Sinergi Indonesia Group) tersebut.

    “Spesifikasinya seperti apa, ujinya seperti apa, berapa lama dan sebagainya karena enggak bisa kita hanya ‘oh, ada orang klaim oke’, kan enggak,” kata Kukuh kepada wartawan, Jumat (7/11/2025). 

    Menurut dia, produsen dari BBM tersebut harus memberikan bukti sertifikasi dari lembaga-lembaga yang mengurus izin distribusi dan hasil uji kelayakan laboratorium. 

    Pihaknya akan meninjau lebih lanjut terkait kabar tersebut dan menunggu hasil uji dari Balai Besar Pengujian Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) Kementerian ESDM. Dia pun berharap produk bahan bakar baru dapat diproses sesuai standar dan ketentuan. 

    “Dalam hal ini paling enggak saringan pertamanya kan pemerintah, dalam hal ini bisa diuji di Lemigas. Apa bener seperti itu klaimnya kan? Karena nanti masing-masing orang bisa klaim, ‘saya mengeluarkan ini, mengeluarkan itu’,” ujarnya. 

    Namun, pelaku industri tidak akan menutup diri. Kukuh menyebut, pihaknya terbuka untuk bekerja sama jika produsen BBM baru yang menjadi alternatif bahan bakar existing, mau untuk melakukan uji coba. 

    “Ya silakan anggota, siapa yang mau apa enggak. Oh kita buka, alternatif kenapa enggak gitu kan?” tuturnya. 

    Ditemui terpisah, Ketua Pusat Studi Kebijakan Energi dan Pertambangan (Puskep) Universitas Indonesia Ali Ahmudi mengatakan, perlu ada pembuktian terbuka terkait klaim kualitas dan spesifikasi bahan bakar tersebut. 

    Ali menjelaskan bahwa bahan bakar dengan nilai RON tinggi seperti RON 98 biasanya memerlukan proses pengolahan yang panjang dan penambahan zat aditif tertentu. 

    Bahkan, pada kilang minyak, produk yang berasal dari minyak bumi umumnya menghasilkan RON 92, 95, hingga 98 melalui tahapan teknologi yang kompleks.

    Dia pun mempertanyakan mekanisme yang digunakan Bobibos dalam mencapai nilai RON 98, termasuk terkait adanya penambahan hidrogen untuk memisahkan unsur oksigen dari struktur senyawa nabati sehingga menghasilkan hidrokarbon murni. 

    “Pertanyaannya ada dua, apakah betul RON-nya 98 dan bagaimana proses memperoleh hidrokarbon murninya?” katanya. 

    Dia menjelaskan, proses peningkatan kualitas bahan bakar nabati biasanya melibatkan reaksi kimia tertentu, termasuk penggunaan katalisator, baik alami seperti zeolit maupun berbasis bahan kimia sintetis. 

    “Misalnya minyak jelantah bisa menjadi avtur atau biodiesel setelah melalui pemecahan rantai hidrokarbon dengan katalisator,” tuturnya.

    Menurutnya, bahan bakar nabati murni tanpa campuran fosil seperti S100 atau B100 secara teknis memungkinkan untuk diproduksi. Namun, prosesnya tetap membutuhkan bahan tambahan atau katalis yang mendukung reaksi konversi tersebut. 

    Untuk itu, menekankan perlunya transparansi formula, proses reaksi, serta hasil pengujian laboratorium untuk memastikan kualitas, keamanan, dan kesesuaian standar BBM tersebut jika akan dipasarkan luas.

  • Pajak Toyota Fortuner 2.8L Keluaran 2025, Tembus Segini

    Pajak Toyota Fortuner 2.8L Keluaran 2025, Tembus Segini

    Jakarta

    Pajak tahunan Toyota Fortuner 2.8 L keluaran 2025 tembus Rp 10 juta. Berikut ini rincian pajak Toyota Fortuner 2.8 L terbaru.

    Toyota Fortuner merupakan salah satu mobil yang cukup populer di Indonesia. Khusus Fortuner, tipe yang terlaris justru model tertinggi yang menggendong mesin 2.8 L sebagaimana terlihat dalam data penjualan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo). Padahal kalau secara harga, SUV bongsor Toyota itu juga yang termahal dibandingkan tipe lainnya.

    Pajak Toyota Fortuner 2.8 L Tahun 2025

    Fortuner 2.8 L paling murah dijual Rp 640 jutaan hingga yang termahal Rp 791,2 juta. Dari banderolnya, Fortuner memang bukan buat kaum mendang-mending. Bukan cuma banderolnya, pajak tahunannya juga terbilang tinggi. Ditelusuri detikOto dalam laman Informasi Data Kendaraan dan Pajak Kendaraan Bermotor Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, pajak Fortuner 2.8 L VRZ TSS keluaran 2025 sebesar Rp 10 jutaan. Rincian pajaknya sebagai berikut.

    PKB Pokok: Rp 10,143 jutaSWDKLLJ: Rp 143 ribuTotal: Rp 10,286 juta

    Toyota Fortuner 2.8 L VRZ TSS dengan pajak Rp 10 jutaan itu banderolnya Rp 666 juta. Adapun pajak tersebut berlaku untuk kendaraan pertama yang terdaftar atas nama perusahaan di Jakarta. Besar pajak bisa jadi berbeda di wilayah lainnya dan juga jumlah kepemilikan kendaraan.

    Fortuner 2.8 VRZ hadir dengan mesin diesel baru berkode 1GD-FTV dengan kapasitas 2.755 cc VNT Intercooler. Tenaganya lebih besar menjadi 203,9 PS pada 3.000 – 4.000 rpm dan torsi 499 Nm pada 1.600 – 2.800 rpm. Fitur-fitur yang tersemat antara lain hill start assist, emergency brake signal, traction control, hingga Toyota Safety Sense 2.0.

    Sekadar mengingatkan, pajak kendaraan dibayarkan setiap tahun. Makanya tak jarang juga pajak jadi salah satu pertimbangan seseorang sebelum membeli mobil. Makin mahal harga mobil, biasanya juga berpengaruh ke pajak tahunannya. Tapi ini tak berlaku untuk mobil listrik ya.

    (dry/din)

  • Orang RI Tahan Beli Mobil Baru Tapi Tetap Jalan-Jalan, Pertanda Apa?

    Orang RI Tahan Beli Mobil Baru Tapi Tetap Jalan-Jalan, Pertanda Apa?

    Jakarta, CNBC Indonesia – Di tengah penurunan penjualan mobil nasional, ternyata mobilitas masyarakat Indonesia justru meningkat. Bahkan, jadi salah satu mesin pertumbuhan ekonomi Indonesia.

    Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2025 mencapai 5,04% secara tahunan (year on year/yoy) dan 1,43% (qtq).

    Deputi Bidang Neraca dan Analisis Statistik BPS Moh. Edy Mahmud mengungkapkan, industri pengolahan, pertanian, perdagangan, konstruksi dan tamban jadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan total share lapangan usaha mencapai 65,02% dari PDB

    Dan, dari sumber pertumbuhan kuartal III,industri pengolahan jadi penopang pertumbuhan ekonomi RI terbesar yaitu 1,13%. Kemudian, perdagangan dengan kontribusi 0,72%. Informasi dan komunikasi 0,63%. dan pertanian 0,61%.

    Di sisi lain, lanjut Edy, pertumbuhan ekonomi pada kuartal III-2025 ini masih ditopang oleh konsumsi masyarakat. Konsumsi masyarakat tumbuh 4,89% (yoy) dengan kontribusi 82,23%.

    “Pertumbuhan Konsumsi Rumah Tangga tertinggi terjadi pada konsumsi untuk Transportasi dan Komunikasi sebesar 6,41%, yang tercermin dari peningkatan mobilitas penduduk, indeks penjualan eceran bahan bakar kendaraan, serta peningkatan jumlah penumpang angkutan rel dan laut,” kata Edy dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Rabu (5/11/2025).

    “Restoran dan Hotel tumbuh tinggi sebesar 6,32%, yang tercermin dari peningkatan perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) dibandingkan kuartal III-2024,” tambahnya. 

    Penjualan Mobil Anjlok, Warga RI Tetap Jalan-Jalan

    Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total wholesales atau penjualan dari pabrikan ke dealer sepanjang Januari-September 2025 tercatat 561.819 unit, turun 11,3% dibanding periode yang sama tahun lalu yang mencapai 633.660 unit.

    Sementara itu, penjualan ritel ke konsumen juga ikut melemah 10,9% menjadi 585.917 unit dari sebelumnya 657.448 unit.

    Namun menariknya, di saat sektor otomotif melambat, pergerakan masyarakat justru menunjukkan arah sebaliknya.

    Edy menjelaskan, mobilitas masyarakat meningkat signifikan selama tiga bulan terakhir, salah satunya tercermin dari naiknya jumlah perjalanan wisatawan nusantara.

    “Pada 3 bulan ini mobilitas meningkat tercemin dari peningkatan perjalanan wisatawan nusantara. Kita kalau melakukan perjalanan di luar kabupaten dari tempat tinggal kita itu dianggap sebagai wisatawan nusantara. Jadi meningkat sebesar 21,84 persen secara year on year meningkatannya,” ujar Edy.

    Selain itu, sejumlah indikator ekonomi ikut bergerak naik seiring peningkatan mobilitas masyarakat.

    “Indeks retail bahan bakar kendaraan kenaikan 12,10 persen. Jumlah penumpang rel kereta api dan laut masing-masing tumbuh 7,07 persen dan 12,97 persen. Ini menunjukkan adanya mobilitas kemudian juga ada konsumsi yang meningkatkan konsumsi rumah tangga pada subkomponen transportasi,” sebutnya.

    Peningkatan mobilitas penduduk kini bisa dipantau melalui teknologi mobile positioning data (MPD), yang merekam pergerakan masyarakat di seluruh wilayah.

    “Kita punya data dari mobile positioning data, jadi MPD itu kita punya data mobilitas penduduk. Mobilitas penduduk selama triwulan tiga memang mengalami kenaikan. Jadi tanpa dilaporkan kita sebetulnya bisa dipantau mobilitas kita, termasuk saya. Kalau saya melakukan perjalanan kemana pun akan tercatat sebagai mobilitas,” ujar Edy.

    Ia menjelaskan bahwa data MPD dapat menunjukkan peningkatan aktivitas masyarakat di berbagai daerah, termasuk yang tidak tercatat lewat data transportasi formal seperti pesawat atau kereta.

    “Nah mobilitas ini yang kemudian kita bisa menunjukkan data-data di triwulan tiga. Ini mobilitas penduduk itu meningkat dari data mobile positioning data. Jadi MPD kita punya datanya untuk mobilitas termasuk juga kalau tadi data-data penumpang,” tambahnya.

    Dengan kata lain, meski penjualan mobil sedang melambat, masyarakat tetap aktif bergerak. Mobilitas tinggi, baik karena aktivitas kerja, wisata, maupun konsumsi, menjadi bukti bahwa roda perekonomian domestik masih terus berputar. Hanya saja, kali ini bukan lewat pembelian mobil baru.

    Foto: Rilis BPS Rabu (5/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)
    Rilis BPS Rabu (5/11/2025). (Tangkapan Layar Youtube BPS Statistic)

    (dce/dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Harga Jaecoo J5 Bisa Rp 200 Jutaan, Bukan Perang Harga tapi…

    Harga Jaecoo J5 Bisa Rp 200 Jutaan, Bukan Perang Harga tapi…

    Jakarta

    Kehadiran Jaecoo J5 memanaskan persaingan pasar otomotif dalam negeri. SUV listrik ini harganya nggak sampai Rp 300 juta.

    Harga Jaecoo J5 ini seolah tak masuk akal, sub brand premium dari Chery Group ini memasang banderol lebih murah dari pre-book yang diumumkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS).

    Dalam beberapa tahun terakhir, pasar mobil listrik memang diwarnai tren price war atau perang harga. Mereka berlomba menekan harga agar produk mereka lebih cepat diterima pasar.

    Persaingan ketat membuat banyak pabrikan rela memangkas harga demi menarik perhatian konsumen. Di satu sisi, konsumen diuntungkan karena harga mobil listrik jadi lebih terjangkau.

    Misalnya, BYD yang menawarkan mobil listrik Atto 1 mulai dari Rp 190 jutaan. Sebelum kemunculan BYD Atto 1, beberapa pabrikan setempat juga ramai-ramai memangkas harga kendaraan di Indonesia. Misalnya seperti Chery, MG Motors, BAIC dan masih banyak lagi. Bahkan, penurunan angkanya tembus Rp 100 jutaan.

    President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo menampik Jaecoo sedang melakukan perang harga.

    “Saya lihat ini tidak ada perang harga, kita ada position sendiri,” kata President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo di Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    Zeng Shuo menambahkan sebagai brand baru di Indonesia, Jaecoo perlu menarik perhatian konsumen Indonesia.

    “Karena kita mau kasih produk paling cocok untuk Indonesia market, juga dari Jaecoo, karena kita merek baru. Kita mau trust dulu, kita kasih harga yang paling kita usahakan (harga terbarik) kita kasih,” kata Zeng Shuo.

    “Itu kembali ke konsumen, mereka kalau sudah test drive, lihat quality, mereka bisa langsung merasa quality produk seperti apa.”

    “Kita percaya diri setelah harga bagus, mereka coba mobilnya, benar-benar aware ekspektasi, sehingga akan menarik konsumen yang beli,” tambahnya lagi.

    Willy Winawan, Head of Sales Jaecoo Indonesia mempertegas posisi Jaecoo J5. Mobil ini menjadi pilihan baru di segmen B-SUV dengan harga yang sangat kompetitif, di tengah para kompetitornya yang memiliki kisaran harga Rp 450 – 500 jutaan.

    Jaecoo J5 EV merupakan SUV listrik yang masuk dalam kategori B Class EV SUV.

    “Kita lihat siapa saja yang bermain dengan J5 EV, sudah ada dua pemain besar yang sama-sama bersaing dengan J5 EV, kita lihat ada satu harganya Rp 520 juta, satu lagi Rp 505 juta,” kata Willy.

    Jika melirik daftar harga mobil listrik saat ini, Jaecoo J5 EV berhadapan dengan BYD Atto 3. Harga BYD Atto 3 di Indonesia mulai dari Rp 390 juta untuk varian Advanced dan Rp 520 juta untuk varian Superior (Extended Range). Merek lain yang juga berkompetisi pada model yang sama ialah Geely EX5 yang meluncur pada IIMS 2025, Geely menawarkan harga spesial yakni dengan banderolan Rp 465 juta untuk tipe Pro dan Rp 505 juta pada tipe Max.

    Harga Jaecoo J5 diklaim lebih murah dari kompetitor. Harga Jaecoo J5 EV Premium dijual Rp 299,9 juta, sementara Jaecoo J5 EV varian Standar adalah Rp 249,9 juta. Harga tersebut untuk 1.000 orang pembeli pertama on the road Jakarta.

    (riar/rgr)

  • Bos Chery Minta Maaf Duluan Soal Inden Jaecoo J5, Ada Apa?

    Bos Chery Minta Maaf Duluan Soal Inden Jaecoo J5, Ada Apa?

    Jakarta

    Jaecoo, sub brand merek premium dari Chery, resmi mengumumkan harga Jaecoo J5 di Indonesia. Mobil itu sudah dirakit lokal. Pengiriman unit ke garasi konsumen dilakukan mulai bulan November 2025.

    President Director of Chery Group Indonesia Zeng Shuo menyampaikan permintaan maaf kepada konsumen terkait masa tunggu pemesanan (inden) unit.

    “Kita bersiap stok, karena semuanya rakit di Indonesia, bukan CBU,” kata Zeng Shuo di Jakarta Selatan, Senin (3/11/2025).

    “Dari awal nggak akan langsung besar, kita perlu waktu produksi. Kita akan lihat market-nya, saya juga minta maaf duluan kalau nanti indennya panjang,” kata Zeng Shou.

    Pernyataan ini menunjukkan adanya tantangan di balik proses lokalisasi dan distribusi.

    Jaecoo J5 EV Foto: Dok. Istimewa

    Untuk pasar Indonesia, Jaecoo telah melakukan perakitan lokal untuk model-model tertentu seperti Jaecoo J5 EV dan Jaecoo J8 di pabrik yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat.

    Zeng Shuo menambahkan akan melihat permintaan pasar ke depannya. Pihaknya juga bakal menyesuaikan kapasitas produksi dalam negeri untuk model J5 EV.

    “Kita semuanya rakit di Indonesia, kita waktunya lebih panjang untuk produksi. Tapi tidak segampang langsung bisa shipment CBU. Tapi kita akan adjust cepat,” kata Zeng Shuo.

    “Kalau kita lihat ada demand dari market, kita pasti akan usahakan kasih konsumen mobil secepatnya, kita juga tidak berharap konsumen inden lama-lama,” tambah dia.

    Harga Jaecoo J5 EV terbilang kompetitif. Jaecoo J5EV sekarang bisa ditebus Rp 249,9 juta untuk tipe termurah, sedangkan versi termahal Rp 299,9 juta. Lebih murah dibanding harga pre booking saat Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025. Perlu menjadi catatan, harga itu dipasarkan untuk 1.000 konsumen pertama yang membeli Jaecoo J5.

    Secara performa, Jaecoo J5 EV dibekali motor listrik bertenaga 155 kW (setara 210 PS) dengan torsi puncak 288 Nm, menawarkan akselerasi instan khas mobil listrik. Baterai mobil ini berkapasitas 60,9 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 461 km dalam sekali isi daya (berdasarkan standar NEDC). Lewat teknologi pengisian cepat 130 kW, daya dapat terisi dari 30 hingga 80 persen hanya dalam 28 menit.

    (riar/rgr)