Massa Injak Stiker Bergambar Bendera Israel di Depan Kedubes AS, Serukan Pembebasan Palestina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sekelompok massa menginjak stiker bergambar bendera
Israel
yang ditempel di aspal Jalan Medan Merdeka Selatan, tepat di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Minggu (10/11/2024).
Aksi ini terjadi usai orator membubarkan demonstrasi yang digelar untuk memperingati 400 hari
genosida
Israel terhadap Palestina.
Pengamatan di lokasi menunjukkan stiker bergambar bendera Israel ditempel di salah satu sisi jalan dekat mobil pikap yang digunakan untuk berorasi. Pada stiker itu terdapat jejak kaki berwarna hitam yang menunjukkan simbol penolakan terhadap Israel.
Para peserta aksi secara bergiliran mengambil dokumentasi sambil berdiri di atas stiker tersebut. Seorang wanita bahkan merekam video sambil menyerukan dukungan untuk Palestina.
”
Free Palestine! Stop Genocide!
” teriaknya lantang, disusul dengan seruan, “
Israel, Amerika Serikat, the real terrorist!
” sambil mengentakkan kakinya ke arah stiker bendera Israel.
Majelis Ormas Islam (MOI) bersama Front Persaudaraan Islam (FPI) menggelar aksi yang diikuti ratusan orang dari berbagai ormas dan komunitas Islam.
Massa mulai memadati area depan Kedubes AS sejak pukul 06.00 WIB dan menyampaikan enam poin pernyataan sikap, termasuk desakan kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk bertindak tegas terhadap genosida Israel.
“Amerika Serikat tidak beda dengan Israel, sama-sama penjajah. Sementara Indonesia negara yang anti penjajahan, sesuai dengan Pembukaan UUD 1945 bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Perikemanusiaan dan Perikeadilan,” ujar Sekretaris Umum FPI Buya Husein.
Ia menambahkan, “Saya ingatkan kepada Bapak Presiden Prabowo, tegaslah Anda. Jangan pernah bungkam, jangan pernah diam terhadap penjajah di manapun, termasuk negara AS yang ada perwakilannya di negeri kita.”
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
Organisasi: FPI
-
/data/photo/2024/11/10/67302f5cb4459.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Massa Injak Stiker Bergambar Bendera Israel di Depan Kedubes AS, Serukan Pembebasan Palestina Megapolitan 10 November 2024
-
/data/photo/2024/11/10/67302f5cb4459.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ormas Islam Gelar Aksi Peringatan 400 Hari Genosida Israel di Palestina Megapolitan 10 November 2024
Ormas Islam Gelar Aksi Peringatan 400 Hari Genosida Israel di Palestina
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Majelis Ormas Islam (
MOI
) bersama Front Persaudaraan Islam (
FPI
) menggelar aksi peringatan 400 hari
genosida
Israel di Palestina, di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (10/11/2024).
Aksi dimulai sekitar pukul 06.00 WIB dengan zikir, doa, pembacaan ayat suci Al-Quran, dan lantunan selawat.
Pengamatan di lokasi menunjukkan ratusan peserta aksi kompak mengenakan pakaian muslim putih untuk pria dan hitam untuk wanita.
Mereka juga memakai selendang bermotif bendera Palestina di leher, sementara sebagian lainnya mengenakan sorban bermotif.
Polisi turut bersiaga di sekitar lokasi, dan sejumlah beton pengaman telah dipasang di belakang lokasi aksi. Salah seorang peserta yang berdiri di atas mobil pikap menyampaikan seruan kepada Presiden RI Prabowo Subianto.
“Menuntut Indonesia serius dalam dukungan kemerdekaan Palestina dengan ikut berperan aktif secara internasional menekan zionis Israel serta para sekutunya, untuk segera hentikan genosida khususnya di wilayah Gaza Utara pada saat ini dan merdekakan Palestina, bukan sekedar ‘
lips services
’ belaka,” ujarnya.
Setidaknya ada enam poin tuntutan yang dibacakan oleh para orator atas nama rakyat Indonesia. Selain itu, mereka juga menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Malaysia yang berencana mengajukan resolusi untuk mengusir Israel dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Setelah orasi, salah satu peserta mengingatkan massa untuk tak segan mengusir warga Israel yang ditemui di Indonesia.
“Jangan lupa, kalau jalan
ketemu
orang Israel, diusir. Setuju? Di Bali sudah ada orang Israel, kacau tidak?” ujarnya di depan massa.
Aksi diakhiri sekitar pukul 10.00 WIB dengan iringan nyanyian dari grup penampil.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/879161/original/036317500_1431943417-PENGAMANAN_JALANNYA_SIDANG_-_JOHAN_TALLO__2_.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
739 Personel Gabungan Dikerahkan Kawal Aksi Bela Palestina di Kedubes AS – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Aparat kepolisian mengerahkan 739 personel gabungan untuk mengamankan aksi bela Palestina yang digelar oleh Front Persaudaraan Islam (FPI) Jakarta di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat, pada Minggu (10/22/2024).
“Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari FPI hari ini, kami melibatkan 739 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro.
Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI, dan instansi terkait. Mereka ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Kedubes AS.
Susatyo menyebutkan bahwa pengalihan arus lalu lintas akan dilakukan secara situasional. Artinya, rekayasa lalu lintas akan diterapkan sesuai dengan perkembangan dan dinamika di lapangan.
“Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas akan normal seperti biasa. Namun, jika massa di sekitar Kedubes AS cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lalu lintas di Jalan Merdeka Selatan akan dialihkan,” ujar Susatyo. dilansir dari Antara.
Dia juga mengimbau warga yang akan melintas di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) untuk mencari jalan alternatif guna menghindari kemacetan.
-

Sebanyak 739 Personel Gabungan Dikerahkan Amankan Aksi FPI di Kedubes AS
GELORA.CO – Kepolisian mengerahkan 739 personel gabungan untuk mengamankan aksi bela Palestina dari Front Persaudaraan Islam (FPI) DKI Jakarta di depan Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS), Jakarta Pusat.
“Dalam rangka pengamanan aksi penyampaian pendapat dari FPI hari ini, kami melibatkan 739 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro mengutip Antara pada Minggu (10/11/2024).
Personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI dan instansi terkait. Personel ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Kedubes AS.
Susatyo menyebutkan untuk pengalihan arus lalu lintas masih bersifat situasional. Artinya, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dan dinamika situasi di lapangan.
“Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat jumlah massanya, bila nanti di sekitaran Kedubes AS massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas di Jalan Merdeka Selatan akan dialihkan,” ujar Susatyo.
Susatyo mengimbau warga yang akan melintas di sekitar kawasan Monumen Nasional (Monas) agar mencari jalan alternatif lainnya untuk menghindari kepadatan kendaraan.
Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan.
Sedangkan para koordinator lapangan (korlap) dan orator diminta untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan penyampaian pendapat dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di depan Kedubes AS dan beberapa lokasi lain,” jelasnya.
Adapun personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya.
“Personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata api. Hormati dan hargai saudara kita yang akan menyampaikan pendapatnya dimuka umum dengan humanis dan profesional,” pungkas Susatyo.
-

Minta Jokowi Bertanggung Jawab atas Kasus KM 50
GELORA.CO – Habib Muhammad Hanif Alatas merupakan salah satu tokoh yang terlibat dalam aksi 411 di patung kuda monas, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024).
Dalam orasinya, menantu Habib Rizieq ini meminta agar Presiden ke 7 Joko Widodo (Jokowi) untuk segera di adili. Ia menuding, Jokowi merupakan orang yang bertanggung jawab atas kasus penembakan enam laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
“Siapa yang bertanggung jawab atas kasus KM 50? Jokowi,” ujar Habib Muhammad Hanif Alatas diatas mobil komando.
Diketahui, dalam peristiwa KM 50 Tol Jakarta-Cikampek, polisi menembak mati enam orang yang merupakan laskar khusus simpatisan Rizieq Shihab. Dua terdakwa dalam kasus ini, Briptu Fikri Ramadhan dan Ipda M. Yusmin Ohorella, divonis bebas oleh hakim agung MA pada Rabu, 7 September 2022.
Habib Muhammad Hanif Alatas juga meminta agar Presiden Prabowo Subianto menegakkan hukum di Indonesia. Yakni, dengan mengusut dan menghukum Jokowi seadil-adilnya.
“Kita minta hukum ditegakkan dan Jokowi diusut secara hukum seadil-adilnya,” ucapnya.
Namun, Habib Muhammad Hanif Alatas mengaku tidak khawatir jika Jokowi lolos dari hukuman di dunia. Namun, menurutnya, Jokowi tidak akan lolos dalam pengadilan Allah SWT.
“Makanya orang-orang yang berkuasa saat ini kalau Anda tidak mau diadili di pengadilan Allah SWT, maka adili orang-yang bertanggung jawab atas kezaliman diantaranya yang berkuasa di masa lalu,” sambungnya.
Diketahui, terdapat ratusan orang yang mengikuti aksi 411 yang dilakukan oleh sejumlah organisasi kemasyarakatan (Ormas) termasuk Front Persaudaraan Islam (FPI) di Patung Kuda, Jakarta Pusat, Senin (4/11). Aksi itu gelar sejak siang hingga sore hari. Sebanyak 1.904 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan selama aksi berlangsung.
-
/data/photo/2024/11/04/67288d03c4608.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Demo 411 di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup Sementara Megapolitan 4 November 2024
Ada Demo 411 di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat Ditutup Sementara
Editor
JAKARTA, KOMPAS.com
– Sejumlah massa dari organisasi masyarakat (ormas) menggelar demo di kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat, Senin (4/11/2024) siang.
Penyampaian pendapat yang bertajuk “Aksi 411: Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa” berimbas pada penutupan jalan di sekitar Patung Kuda, tepatnya Jalan Medan Merdeka Barat.
Dengan demikian, pengemudi mobil dan pengendara motor yang melintas dari Bundaran Hotel Indonesia (HI) menuju kawasan Harmoni, dialihkan ke jalan lain.
“Penutupan jalan itu dilakukan tepat di depan Gedung Indosat, sebab massa aksi sudah memadati area Patung Kuda,” ujar Xena Olivia, video jurnalis
Kompas.com
, dalam laporannya.
Massa aksi itu tiba di area Patung Arjuna Wijaya pukul 13.40 WIB. Mereka sebelumnya berkumpul di Masjid Istiqlal lalu long march melintasi depan Gereja Katedral, Lapangan Banteng, Kementerian Agama, dan Kedubes Amerika Serikat.
Sejumlah massa aksi itu membawa poster bertuliskan “Dengan semangat reuni 411. Ayo tegakkan supremasi hukum. Tegakkan hukum tanpa tebang pilih.” Massa juga membawa satu mobil komando.
“Adapun aksi ini diawali dengan bersalawat. Tadi juga sempat shalat,” kata Xena melaporkan.
Untuk diketahui, salah satu ormas yang ikut dalam demonstrasi yakni Front Persaudaraan Indonesia (FPI).
Berdasarkan poster aksi yang diterima Kompas.com, titik aksi berlokasi di depan Istana Negara, sekitar Taman Pandang, Monas.
Namun, polisi menegaskan, aksi akan dipusatkan di Patung Arjuna Wijaya, Gambir, Jakarta Pusat.
“Orasi di Patung Kuda. Massa yang lebih dahulu berkumpul di Masjid Istiqlal akan dikawal ke lokasi aksi,” ujar Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro saat dikonfirmasi, Senin.
Aksi hari ini disebut juga reuni aksi 411. Dalam poster, disebutkan bahwa Buya Husein menjadi koordinator lapangan (korlap) aksi.
Massa yang hendak ikut aksi juga dianjurkan untuk membawa atribut ormas, majelis, atau dari komunitas masing-masing.
Selain itu, massa juga diingatkan untuk tidak terprovokasi selama melakukan unjuk rasa di lapangan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Polisi Siagakan 1.904 Personel Kawal Reuni 411 FPI dkk Hari Ini
Jakarta –
Front Persaudaraan Islam (FPI) dan ormas Islam lainnya akan menggelar demonstrasi bertajuk reuni 411 di Jakarta Pusat siang ini. Polisi menyiapkan 1.904 personel untuk mengawal aksi tersebut.
“Dalam rangka pengamanan aksi reuni 411 di Patung Kuda hari ini, kami melibatkan 1.904 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, kepada wartawan, Senin (4/11/2024).
Personel gabungan itu berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Personel tersebut akan ditempatkan di sejumlah titik di sekitar Patung Kuda hingga di depan Istana.
Susatyo menyebut pengalihan arus lalu lintas bersifat situasional. Jika diperlukan, maka pihak kepolisian akan melakukan pengalihan arus lalu lintas di sekitar lokasi aksi.
“Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas normal seperti biasa. Kita lihat nanti jumlah massanya, bila nanti di sekitaran bundaran Patung Kuda Monas itu massanya cukup banyak dan eskalasi meningkat, maka arus lintas di Jalan Merdeka Barat akan dialihkan, dihimbau kepada warga yang akan melintas disekitar kawasan Monas agar mencari jalan alternatif lainnya untuk menghindari kepadatan kendaraan,” jelasnya.
Susatyo mengingatkan seluruh personel yang terlibat pengamanan harus selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi. Susatyo juga mengimbau massa untuk mematuhi aturan.
Sebelumnya, diberitakan ada dua tuntutan yang dibawa massa aksi reuni 411 hari ini. Dari poster yang diterima, undangan aksi bertuliskan ‘Reuni 411 Aksi 411 Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa’.
“Insyaallah benar (aksi 411 besok). Insyaallah (depan istana),” kata Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Buya Husein saat dihubungi wartawan, Minggu (3/11).
Sebagai informasi, aksi 411 ini pertama kali digelar pada 4 November 2016. Saat itu, massa 411 menggelar demonstrasi menuntut proses hukum terkait kasus dugaan penodaan agama.
(wnv/haf)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/4989620/original/099168200_1730687167-IMG-20241104-WA0006.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Ada Aksi Reuni 411, Polisi Imbau Pengguna Jalan Hindari Kawasan Monas Jakarta Pusat – Page 3
Liputan6.com, Jakarta – Front Persaudaraan Islam (FPI) menggelar Aksi Reuni 411 di kawasan Bundaran Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Senin (4/11/2024). Pengamanan di kawasan Monumen Nasional (Monas) dan sekitarnya pun disiapkan.
Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro, menerangkan, pihaknya mengerahkan 1.904 personel gabungan untuk mengawal Aksi Reuni 411.
“Dalam rangka pengamanan Aksi Reuni 411 di Patung Kuda hari ini, kami melibatkan 1.904 personel gabungan,” ujar dia Senin (4/11/2024).
Susatyo menjelaskan bahwa personel gabungan tersebut berasal dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI, dan instansi terkait. Personel akan ditempatkan di berbagai titik, mulai dari bundaran Patung Kuda, Monas, hingga depan Istana Kepresidenan.
Terkait rekayasa lalu lintas, Susatyo mengatakan bahwa pengalihan arus sifatnya situasional tergantung dinamika yang terjadi di lapangan.
“Apabila jumlah massanya tidak banyak, lalu lintas akan berjalan normal seperti biasa. Namun, jika jumlah massa di sekitar bundaran Patung Kuda Monas cukup banyak dan eskalasi meningkat, arus di Jalan Merdeka Barat akan dialihkan.”
“Kami mengimbau warga yang melintas di kawasan Monas untuk mencari jalur alternatif guna menghindari kepadatan,” ucap Susatyo.
Susatyo juga mengingatkan seluruh personel pengamanan untuk bertindak persuasif, menghindari provokasi, mengedepankan negosiasi, dan memberikan pelayanan yang humanis demi menjaga keamanan dan keselamatan dalam mengamankan jalannya Reuni Aksi 411.
-

Polisi kerahkan 1.994 personel untuk amankan reuni 411 di Jakarta
Ilustrasi pengamanan aksi di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. ANTARA/HO-Polres Metro Jakarta Pusat.
Polisi kerahkan 1.994 personel untuk amankan reuni 411 di Jakarta
Dalam Negeri
Novelia Tri Ananda
Senin, 04 November 2024 – 08:05 WIBElshinta.com – Kepolisian mengerahkan sebanyak 1.994 personel gabungan guna mengamankan reuni aksi 411 dari sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam termasuk Front Persaudaraan Islam (FPI) di Masjid Istiqlal menuju depan Istana Negara, Jakarta Pusat.
“Dalam rangka pengamanan aksi reuni 411 dari ormas Islam dan lain-lain yang bergerak dari Masjid Istiqlal, Istana Negara dan sekitarnya, kami melibatkan 1.994 personel gabungan,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Polisi Susatyo Purnomo Condro di Jakarta, Senin.
Personel gabungan tersebut dari Polda Metro Jaya, Polres Metro Jakarta Pusat, TNI, Pemda DKI dan instansi terkait. Mereka nantinya akan ditempatkan di sejumlah titik sekitar bundaran Patung Kuda Monas hingga di depan Istana Negara. Selain itu, pengamanan juga dilakukan untuk mencegah massa aksi masuk ke dalam kawasan Istana Negara.
Polisi memfokuskan pengamanan di kawasan silang Monas Barat Daya sebanyak 450 personel, lalu di sekitaran Jalan Medan Merdeka Barat 342 personel, kawasan Istana Negara 283 personel dan di depan Gedung Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) 184 personel.
Sedangkan penutupan atau pengalihan arus lalu lintas di sekitar bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain bersifat situasional. Susatyo menyebut, rekayasa arus lalu lintas akan diberlakukan melihat perkembangan dinamika situasi di lapangan.
Selain itu, Susatyo mengingatkan kepada seluruh personel yang terlibat pengamanan selalu bertindak persuasif, tidak memprovokasi dan terprovokasi, mengedepankan negosiasi, pelayanan yang humanis serta menjaga keamanan dan keselamatan. Susatyo juga mengimbau kepada para koordinator lapangan (korlap) dan orator untuk melakukan orasi dengan santun dan tidak memprovokasi massa.
“Lakukan unjuk rasa dengan damai, tidak memaksakan kehendak, tidak anarkis dan tidak merusak fasilitas umum. Hormati dan hargai pengguna jalan yang lain yang akan melintas di bundaran Patung Kuda Monas dan beberapa lokasi lain,” ucap Susatyo.
Lebih lanjut, Susatyo menyebut personel yang terlibat pengamanan tidak ada yang membawa senjata dan tetap menghargai massa aksi yang akan menyampaikan pendapatnya. Aksi ini dijadwalkan melibatkan berbagai ormas diantaranya dari Persada 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Jawara se-Jabodetabek, serta ormas dan komunitas lainnya termasuk para aktivis, pemuda dan mahasiswa.
Tuntutan yang dibawa antara lain, adili Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) dan tangkap sosok terduga pemilik akun Fufufafa. Aksi disebut dimulai pukul 13.00 WIB dengan titik kumpul di depan Masjid Istiqlal kemudian berjalan menuju Istana Negara.
Sumber : Antara
