Organisasi: forkopimda

  • Pemprov Jatim Siapkan Penyambutan untuk Khofifah-Emil, Digelar Sederhana Berkonsep Buka Bersama

    Pemprov Jatim Siapkan Penyambutan untuk Khofifah-Emil, Digelar Sederhana Berkonsep Buka Bersama

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Fatimatuz Zahroh

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Sekdaprov Jawa Timur Adhy Karyono menegaskan bahwa serah terima jabatan Gubernur Jawa Timur periode 2025-2030 akan dilaksanakan usai pelaksanaan retreat kepala daerah. Tepatnya, akan dilakukan pada tanggal Senin 3 Maret 2025 pukul 16.00 WIB mendatang. 

    Sertijab dikatakannya akan dilakukan berbarengan dengan penyampaian visi misi Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Wagub Emil Eletianto Dardak di depan sidang paripurna DPRD Provinsi Jawa Timur. Yang tentunya dilakukan dengan mengundang para jajaran Forkopimda Jawa Timur. 

    “Jadi akan dilakukan penyampaikan visi misi di hadapan para anggota DPRD dengan didahului dengan serah terima jabatan. Dan kali ini tidak formal atau diacarakan besar-besarantapi yang jelas di anggota DPRD, pimpinan dewan, dan forkopimda kemudian Ibu Khofifah dan Pak Emil akan menyampaikan visi-misinya,” tegas Adhy, pada Tribun Jatim Network, Selasa (25/2/2025).

    Lebih lanjut, usai sertijab, penyampaian visi misi, juga akan dilakukan penyambutan untuk Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur. Namun ia memastikan bahwa penyambutan akan dilakukan dengan sederhana dengan mengundang masyarakat ke Grahadi.

    “Nanti aka nada penyambutan sederhana dengan mengundang masyarakat ke Grahadi. Tapi kita pastikan bahwa semua akan dikemas secara sederhana untuk mendekatkan masyarakat dengan Gubernur dan Wakil Gubernur,” tegasnya. 

    “Sekaligun menjadi penanda dan menginformasikan pada masyarakat bahwa Ibu Khofifah dan Pak Emil kembali memimpin Jawa Timur,” ujar Adhy. 

    Karena nanti sudah masuk bulan Ramadhan, dikatakan Adhy, penyambutan dan syukuran bersama tersebut akan dikemas dalam format buka bersama. Digelar sore hari dan mengundang seluruh elemen masyarakat Jawa Timur. 

    “Jadi nanti acaranya buka bersama dengan Ibu Gubernur Khofifah, Pak Wagub bersama dengan seluruh masyarakat Jawa Timur,” pungkas Adhy.

  • Berdayakan Warga Binaan, Lapas Kelas I Malang Panen 600 Kilogram Edamame

    Berdayakan Warga Binaan, Lapas Kelas I Malang Panen 600 Kilogram Edamame

    Laporan Wartawan TribunJatim.com, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Lapas Kelas I Malang kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

    Melalui pemberdayaan warga binaannya di Sarana Asimilasi dan Edukasi (SAE) Ngajum, Lapas Kelas I Malang panen raya tahap kedua, Selasa (25/2/2025).

    Dalam kegiatan panen raya tahap kedua itu, dihadiri langsung oleh Kakanwil Ditjenpas Jawa Timur Kadiyono dan Forkopimda Kabupaten Malang. Selain panen raya, berbagai kegiatan dilakukan seperti bakti sosial hingga penanaman bibit untuk ketahanan pangan.

    Kadiyono menjelaskan, bahwa keberhasilan panen edamame menjadi bukti nyata program pembinaan berbasis ketahanan pangan di Lapas Malang berjalan dengan baik.

    “Ini merupakan hasil dari kerja keras dan dedikasi warga binaan. Kami ingin mereka memiliki keterampilan yang dapat dimanfaatkan setelah bebas nanti, sekaligus mendukung program Asta Cita Presiden dan 13 Program Akselerasi Menteri Imipas,” ujarnya kepada TribunJatim.com, Selasa (25/2/2025).

    Diketahui, panen edamame tahap kedua ini menghasilkan sekitar enam kuintal (600 kilogram) edamame berkualitas tinggi dari lahan seluas 1.780 meter persegi.

    Dimana sebagian besar hasil panen, langsung diserap oleh pasar melalui pemborong, sedangkan sisanya dimanfaatkan masyarakat sekitar Ngajum.

    Disamping panen raya, kegiatan juga  dirangkaikan dengan penandatanganan perjanjian kerja sama antara Lapas Kelas I Malang dan beberapa stakeholder terkait. Di dalam mengoptimalkan pemanfaatan SAE Ngajum sebagai pusat pembinaan yang lebih produktif.

    “Sinergi antara berbagai pihak akan memperkuat peran SAE sebagai tempat pembinaan sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional,” terangnya.

    Selanjutnya, sebanyak 200 paket bantuan sosial dibagikan kepada masyarakat sekitar SAE Ngajum sebagai bentuk kepedulian Lapas Kelas I Malang terhadap lingkungan sekitar.

    “Kami ingin memastikan bahwa keberadaan SAE tidak hanya bermanfaat bagi warga binaan, tetapi juga bagi masyarakat sekitar,” tambahnya.

    Sementara itu, Kepala Lapas Kelas I Malang Ketut Akbar Herry Achjar mengapresiasi dan bangga atas capaian program pembinaan ini.

    “Dengan adanya kegiatan seperti ini, warga binaan tidak hanya mendapat keterampilan. Tetapi, juga berkesempatan untuk memperbaiki kehidupan mereka setelah bebas nanti,” jelasnya.

    Sebagai langkah keberlanjutan, kegiatan ditutup dengan penanaman kembali bibit edamame di lahan seluas 1.520 meter persegi.

    “Dengan kesuksesan panen dan berbagai program sosial yang dilaksanakan, SAE L’SIMA Ngajum semakin membuktikan perannya dalam membina warga binaan sekaligus memberikan manfaat bagi masyarakat sekitar,” tandasnya.

  • Masyarakat Peduli Jember Tuntut Penutupan Seluruh Toko Miras

    Masyarakat Peduli Jember Tuntut Penutupan Seluruh Toko Miras

    Jember (beritajatim.com) – Masyarakat Peduli Jember menuntut penutupan seluruh toko yang menjual minuman keras atau minuman beralkohol di Kabupaten Jember, Jawa Timur. Tuntutan ini dilontarkan dalam rapat dengar pendapat di gedung DPRD Jember, Selasa (25/2/2025).

    “Mulai dulu kan cuma wacana. Kami minta ketegasan aparat. Ini sudah ada bantuan moral dari kami. Jangan takut,” kata KH Hamid Hasbullah, tokoh masyarakat yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Jember usai pertemuan.

    Desakan penutupan itu, menurut Hamid, bukan dikarenakan jelang Ramadan. “Kami dari awal mintanya tidak musiman, bukan hanya karena Ramadan. Kami tidak akan pernah berhenti (menyuarakan),” katanya.

    Selain penutupan toko yang menjual miras, Masyarakat Peduli Jember juga menuntut agar pembuatan, peredaran, dan penggunaan golongan A, B, dan C oleh masyarakat dilarang. Pemkab Jember diminta tidak memperpanjang izin SIUP MB toko yang sudah habis masa berlakunya. Sementara itu untuk toko atau outlet yang berpotensi melanggar hendaknya dicabut izinnya.

    Masyarakat Peduli Jember menuntut polisi dan Satuan Polisi Pamong Praja untuk menindak tegas pembuat dan pengedar miras dan narkoba. “Kami menuntut Bupati dan Kapolres agar menginstruksikan semua camat, lurah, kepala desa, pengurus rukun tetangga dan rukun warga untuk memberanras miras dan narkoba di wilayah masing-masing.

    Bila ada oknum penegak hukum yang terlibat dalam peredaran miras dan narkoba, Masyarakat Peduli Jember menuntut adanya tindakan tegas. Ketegasan juga diharapkan dari Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda)

    Masyarakat Peduli Jember menuntut agar semua komponen masyarakat dan struktur pemerintahan kabupaten dan desa diinstruksikan melakukan program pencegahan bahaya miras dan sejenisnya melalui pendidikan formal dan informal.

    “Aparat dan DPRD harus bersyukur dengan gerakan kami. Wilayah kiai kan mengajar. Tapi alhamdulillah, semua ulama datang dari NU, Muhammadiyah, Al Irsyad, semua datang. Bahkan sampai rombongan pencak silat datang (menghadiri rapat dengar pendapat),” kata Hamid.

    Di akhir rapat, seluruh perwakilan lembaga yang hadir sepakat menandatangani delapan tuntutan dari Masyarakat Peduli Jember. Dari parlemen, Ketua DPRD Jember Ahmad Halim, Ketua Komisi A Budi Wicaksono, Ketua Komisi B Candra Ary Fianto, anggota Komisi C Edi Cahyo Purnomo, dan Wakil Ketua Komisi D Ahmad Rusdan menandatanganinya.

    Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jember Bambang Saputro, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jember Adrian Supriatna, dan perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Jember Fidiyah, serta Kepala Bagian Operasi Polres Jember Komisaris Istono menandatangani delapan tuntutan tokoh masyarakat.

    Candra Ary Fianto mengatakan, sebenarnya Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2018 yang mengatur peredaran miras sudah bisa dijalankan dengan baik oleh pemangku kebijakan. “Tadi disampaikan Polres Jember bahwa telah mengungkap 126 toko dan outlet yang menjual minuman keras,” katanya.

    Informasi yang diterima dari Disperindag dan Dinas PMPTSP, belum ada toko dan outlet yang memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Beralkohol (SIUP-MB). Surat ini ) adalah izin untuk menjalankan usaha perdagangan minuman beralkohol golongan B dan atau C.

    “Bila 126 toko tersebut tidak memiliki SIUP-MB, kami meminta kepada aparat untuk menertibkannya,” kata Candra.

    DPRD Jember meminta kepada Disperindag untuk mengawasi ketat toko-toko yang berjualan miras. “Bila toko-toko yang memiliki izin tidak bekerja sesuai aturan, maka dimohon izinnya tidak diperpanjang. Jember agar bisa menjadi wilayah zero narkoba dan miras,” kata politisi PDI Perjuangan ini. [wir]

  • Hari Pertama Kerja, Wabup Blitar Langsung Panen Raya Jagung

    Hari Pertama Kerja, Wabup Blitar Langsung Panen Raya Jagung

    Blitar (beritajatim.com) – Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah langsung berkunjung ke Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar di hari pertama kerjanya. Kunjungan pertama Beky ini adalah untuk meresmikan panen raya jagung di wilayah Blitar Selatan.

    Dengan mengenakan baju seragam khas Wakil Bupati Blitar, Beky bersama Forkopimda pun langsung memetik jagung sebagai penanda dimulainya panen raya. Kunjungan kerja ini merupakan yang pertama dilakukan Beky usai dilantik menjadi Wakil Bupati Blitar.

    “Kita nanti mungkin membuat program saat kemarau itu warga Blitar Selatan itu tetap bisa bercocok tanam tidak kesulitan air bersih pokoknya biar bisa merata,” ucap Beky, Wakil Bupati Blitar, Senin (24/2/2025).

    Data yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Blitar, tercatat luas lahan tanaman jagung di Bumi Penataran mencapai 51.740 hektar pada tahun 2025. Luasan lahan yang ditanami jagung ini tersebar di berbagai wilayah di Kabupaten Blitar.

    Namun khusus di wilayah Blitar selatan masyarakat dan petani dihadapkan dengan kendala air. Sehingga Wakil Bupati Blitar, Beky Herdihansah akan mencoba mencari solusi atas permasalahan air itu.

    Sehingga diharapkan dengan begitu para petani di Blitar Selatan bisa bercocok tanam tanpa perlu khawatir kekeringan. Dengan begitu diharapkan tingkat produksi jagung pipil di Kabupaten Blitar bisa meningkat dari panen tahun lalu yang hanya mencapai 256.246 ton.

    “Kalau buat sumur bor di sini pasti bisa keluar air ya ? kalau bisa keluar air nanti insya allah lah kita akan carikan solusi mudah mudahan solusinya nanti bisa dinikmati oleh masyarakat Blitar,” tegasnya.

    Untuk diketahui bahwa, Kabupaten Blitar dengan luas wilayah 1.508 km persegi merupakan wilayah agraris, dimana sumbangan sektor pertanian terhadap PDRB mencapai 46,7 persen dengan melibatkan 70 persen dari penduduk kita yang berjumlah 1,2 juta jiwa. Artinya ada sejumlah kurang lebih 840 ribu orang yang kehidupannya tergantung dari sektor pertanian.

    Dengan potensi tersebut, Beky ingin pertanian Kabupaten Blitar terus maju. Bukan hanya itu, Beky ingin semakin banyak anak muda yang tertarik terjun ke dunia pertanian sehingga sektor pertanian di Bumi Penataran bisa berkembang lebih baik lagi.

    “Keberhasilan di bidang pangan ini tidak saja menjadi tanggung jawab para petani, namun perlu dukungan semua pihak, termasuk generasi muda. Saya berharap generasi muda di wilayah kita ini tidak gengsi untuk menjadi petani. Istilah kerennya petani milenial,” tegasnya.

    Para petani di Kecamatan Panggungrejo Kabupaten Blitar sendiri berharap Beky bisa mencarikan solusi atas permasalahan air di sektor pertanian ini. Diharapkan Wakil Bupati Blitar itu bisa membangun puluhan sumur bor agar ketersediaan air di wilayah Blitar selatan semakin melimpah dan sektor pertanian bisa terus berjalan meski di musim kemarau.

    “Kami berharap kalau bisa setiap kelompok tani itu memiliki 1 sumur bor sehingga mereka tidak perlu lagi kesulitan cari air,” ucap Supran, Kepala Desa Balerejo Kecamatan Panggungrejo, Kabupaten Blitar. [owi/beq]

  • Sukses, PWI Tuban Gelar Fun Run Night Color Pertama Kali

    Sukses, PWI Tuban Gelar Fun Run Night Color Pertama Kali

    Tuban (beritajatim.com) – Fun Run Night Color pertama kali di Tuban, ratusan peserta antusias meriahkan acara yang diselenggarakan oleh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tuban, Sabtu (22/2/2025) malam, di Kompi Senapan C Tuban, dalam rangka memperingati Hari Pers Nasional (HPN) ke 79.

    Selain Fun Run Night Color, sejumlah awak media yang masuk dalam kepengurusan PWI Tuban juga dilantik untuk periode 2025-2028 yang langsung dipimpin oleh Ketua PWI Jatim Lutfil Hakim.

    Nampak pada kegiatan tersebut juga turut dihadiri oleh Wakil Bupati Tuban Joko Sarwono bersama jajaran Forkopimda dan OPD Kabupaten Tuban.

    Ketua PWI Tuban, Suwandi mengatakan bahwa kegiatan ini bukan hanya sebagai ajang olahraga, tetapi juga menjadi wadah kebersamaan dan hiburan bagi masyarakat.

    “Kami ingin menghadirkan pengalaman olahraga yang berbeda, di mana masyarakat bisa berolahraga sambil bersenang-senang dalam suasana penuh warna serta kegembiraan yang juga baru pertama di Tuban,” ucap Suwandi.

    Kegiatan ini juga berkolaborasi dengan Tuban Runners dan dikonsep penuh warna, sehingga memberikan kesan tersendiri bagi peserta selain berolahraga.

    “Kami juga mengucapkan banyak terimakasih untuk seluruh pihak yang telah membantu mensukseskan acara ini, termasuk peserta yang antusiasnya ramai sekali,” terang Suwandi.

    Sementara itu, Wakil Bupati Tuban, Joko Sarwono, memberikan apresiasi atas kegiatan Fun Run Night Color yang diselenggarakan oleh PWI Tuban.

    “Saya rasa selagi kegiatan ini memiliki manfaat untuk masyarakat, kami dari Pemkab Tuban tentu akan memberikan dukungan untuk kegiatan yang memiliki nilai lebih,” tutur Joko Sarwono.

    Sehingga, Joko Sarwono berharap bahwa kegiatan seperti ini terus diselenggarakan di masa mendatang, melalui kolaborasi dan sinergitas antara insan pers dan masyarakat.

    “Melalui acara ini, menjadi bukti bahwa olahraga bisa dikemas secara menyenangkan dan menjadi ajang kebersamaan bagi masyarakat luas,” pungkasnya. [ayu/ted]

  • 6
                    
                        48 Hektar Pesisir Pantai di Deli Serdang Dipagari Pengusaha, DPRD Beri Reaksi
                        Medan

    6 48 Hektar Pesisir Pantai di Deli Serdang Dipagari Pengusaha, DPRD Beri Reaksi Medan

    48 Hektar Pesisir Pantai di Deli Serdang Dipagari Pengusaha, DPRD Beri Reaksi
    Tim Redaksi
    MEDAN, KOMPAS.com
    – Sebuah kawasan
    hutan lindung
    seluas 48 hektar di pesisir pantai Desa Rugemuk, Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten
    Deli Serdang
    , Sumatera Utara, dipagari seng oleh pengusaha tambak.
    Tindakan ini memicu protes dari masyarakat dan kelompok tani setempat.
    Menanggapi situasi tersebut, Ketua DPRD Deli Serdang, Zakky Shahri, menyatakan bahwa pihaknya akan melakukan peninjauan lokasi pada Senin (24/2/2025).
    “Kami lintas Komisi DPRD Deli Serdang I, II, III akan turun ke lokasi untuk mengecek siapa pihak yang bertanggung jawab dan segera menggelar RDP (Rapat Dengar Pendapat),” ujar Zakky dalam keterangan tertulisnya, Minggu (23/2/2025).
    Zakky juga menegaskan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Perangkat Daerah (Forkopimda) Deli Serdang.
    “Bila benar lokasi tersebut lahan hutan, maka akan langsung dilakukan pembongkaran. Kawasan hutan bukanlah milik perorangan maupun perusahaan sehingga tidak boleh ada yang memagarinya.” 
    “Ini melanggar hukum dan sesuai arahan Presiden Bapak Prabowo Subianto, lahan milik negara tidak boleh dikuasai siapa pun,” tegasnya.
    Dia meminta Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Pemprov Sumut berperan aktif dalam menjaga wilayah hutan lindung, khususnya di Kabupaten Deli Serdang, agar tidak diserobot individu atau perusahaan.
    “Karena kewenangan kawasan hutan bukan di Pemerintah Kabupaten, tapi di Provinsi Sumut. Kami meminta Dinas Kehutanan memperketat pengawasan hutan,” ungkapnya.
    Sebelumnya, dilaporkan bahwa
    pemagaran
    yang dilakukan oleh pengusaha tambak mencakup area seluas 48 hektar dengan panjang sekitar 800 meter.
    Pantauan Kompas.com pada Kamis (21/2/2025) menunjukkan bahwa pagar tersebut berjarak sekitar 30 meter dari tepi pantai dengan tinggi lebih dari 3 meter.
    Di dekat pagar terdapat plang yang menyatakan bahwa tanah di sekitar lokasi merupakan kawasan hutan negara.
    Pemagaran
    ini mendapatkan protes dari warga dan kelompok tani setempat yang meminta agar pagar tersebut dibongkar.
    Ketua Kelompok Tani Hutan Forest Tree Desa Rugemuk, Tuah (36), mengungkapkan bahwa pemagaran telah berlangsung hampir sebulan.
    “Kami sempat melarang hal itu dilakukan, namun para pekerja suruhan pemasang tambak itu tidak mempedulikannya,” ujarnya.
    Tuah menambahkan bahwa mereka tidak mengenal para pekerja yang melakukan pemagaran.
    “Sempat terjadi cekcok saat itu di sini, disaksikan juga aparat desa, tapi sampai saat ini tak ada titik temu. Penanggung jawab pemagaran pun kami tidak tahu siapa,” katanya.
    Dia menjelaskan bahwa berdasarkan tapal batas yang ditetapkan oleh Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Sumut, lokasi tersebut masih termasuk dalam wilayah hutan lindung.
    “Namun saya merasa heran mengapa pengusaha tambak itu sesuka hati memagarinya,” kata Tuah.
    Dari informasi yang diperoleh, Tuah menyatakan bahwa pihaknya telah melaporkan masalah ini kepada pihak Desa Rugemuk, yang kemudian menyurati pengusaha tambak untuk mempertanyakan alasan pemagaran.
    Namun, pengusaha tersebut tidak menghiraukannya.
    “Sampai kepala desa datang dan mencegah pemagaran, tapi tidak dihiraukan mereka,” tambahnya.
    Sementara itu, Ilham, Kepala Dusun III Rugemuk, mengaku tidak mengetahui siapa yang melakukan pemagaran dan siapa pemilik tambak di lokasi tersebut.
    “Masalah pagar ini, kita tidak tahu, pemiliknya itu juga saya tidak tahu,” katanya.
    Camat Pantai Labu, M Faisal Nasution, mengatakan bahwa ia belum menerima laporan dari desa maupun warga mengenai pemagaran tersebut.
    Ia menjelaskan bahwa pagar tersebut dibuat oleh seorang pengusaha yang mengeklaim bahwa tanah yang dipagar adalah miliknya, meskipun tanah tersebut masuk dalam kategori hutan lindung.
    “Sebenarnya orang itu (mengaku) memagari tanah mereka, cuma masalahnya kan tanah mereka itu kan masuk hutan lindung,” ujar Faisal.
    Faisal menambahkan bahwa jika sudah ada laporan dari warga atau pihak Desa Rugemuk, pihaknya akan berkoordinasi dengan Pemprov Sumut untuk menyelesaikan persoalan ini, termasuk kemungkinan pembongkaran pagar.
    “Ini merupakan bagian dari wewenang Dinas Kehutanan Provinsi Sumut,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wagub Erwan Setiawan Hadiri Tablig Akbar Bersama Ustaz Abdul Somad

    Wagub Erwan Setiawan Hadiri Tablig Akbar Bersama Ustaz Abdul Somad

    JABAR EKSPRES – Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan menghadiri acara Tablig Akbar Ustadz Abdul Somad (UAS) bersama Yayasan Darul Hikam di Bale Asri Pusdai, Kota Bandung, Sabtu (22/2/2025).

    Erwan menyambut baik kegiatan tabligh akbar apalagi menjelang datangnya bulan suci Ramadan yang tinggal sekitar sepekan lagi.

    “Insyaallah, sekarang kita bisa menyambutnya dengan sukacita dan menjalankan segala ibadah dengan lancar dan penuh keridaan Allah subhanahu wa taala,” ucap Erwan.

    Erwan berharap kegiatan tablig akbar yang diisi tausiah dapat menambah ilmu bagi jemaah yang hadir sehingga selain menjadi ajang silaturahmi, kegiatan semacam ini juga dapat meningkatkan keimanan dan ketakwaan seseorang.

    “Saya dengan Kang Dedi (Gubernur Jawa Barat), insyaallah akan selalu mendukung program-program keagamaan dan pendidikan,” ucapnya.

    Erwan juga sempat menyinggung kekhawatiran masyarakat Jabar terkait dengan maraknya aksi premanisme, begal, dan sejenisnya.

    Maka, lanjutnya, salah satu fokus yang akan jadi perhatian Dedi -Erwan, yakni pemberantasan premanisme.

    Ini ditujukan dengan dilakukannya penandatanganan komitmen bersama antara Gubernur Jawa Barat dengan jajaran Forkopimda Jabar terkait Pemberantasan Premanisme, pada acara serah terima jabatan antara Penjabat Gubernur kepada Gubernur Jawa Barat definitif di DPRD Jabar, Jumat (21/2).

    “Jangan beri ruang untuk premanisme di Jawa Barat agar masyarakat tenang, aman, nyaman, dan tenteram,” ujar Erwan.

    “Oleh karena itu kami, pemerintah harus hadir, siap memberantas premanisme di Jawa Barat,” katanya.

    Maka dari itu, Erwan juga menyambut baik hadirnya lembaga pendidikan berbasis keagamaan seperti Darul Hikam. Lebih luas lagi sinergi antara pemuka agama dengan unsur pemerintahan. Dengan begitu, diharapkan hadir sumber daya manusia yang unggul sekaligus akhlaqul-karimah.

    Silaturahmi diperkuat

    Penceramah Ustaz Abdul Somad atau yang populer disebut UAS menyampaikan jika di era modern dimana alat komunikasi semakin canggih, silaturahmi secara tatap muka tak lagi menjadi pilihan utama.

    Maka UAS berharap teknologi komunikasi dapat mempermudah urusan umat. Namun silaturahmi dengan baik tetap perlu diperkuat.

    “Jadi yang bisa memperbaiki ini semua adalah dakwah. Kita bertemu dan bersilaturahmi, makanya kita bisa berjumpa dengan Bapak Wakil Gubernur dan keluarga besar Darul Hikam,” ucapnya.

  • Dilantik, Wali Kota Solo segera bekerja cepat dalam 100 hari pertama

    Dilantik, Wali Kota Solo segera bekerja cepat dalam 100 hari pertama

    Sumber foto: Agung Santoso/elshinta.com.

    Dilantik, Wali Kota Solo segera bekerja cepat dalam 100 hari pertama
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 21:45 WIB

    Elshinta.com – Wali Kota Solo terpilih, Respati Ardi, menegaskan komitmennya untuk langsung bekerja cepat dalam 100 hari pertama kepemimpinannya setelah resmi dilantik di Jakarta. Pernyataan ini disampaikan dalam prosesi serah terima jabatan (sertijab) di Balai Tawangarum, Kompleks Balai Kota, pada Jumat (21/2).

    Dalam acara yang dihadiri oleh Wali Kota sebelumnya, Teguh Prakosa, Forkopimda, serta camat dan lurah se-Kota Solo ini, Respati Ardi menyampaikan bahwa ia akan segera turun ke wilayah dan kelurahan guna memastikan pelayanan publik berjalan optimal.

    “Saya ingin bekerja cepat dalam 100 hari pertama agar masyarakat dapat merasakan perubahan dalam pelayanan publik,” ujar Respati Ardi saat diwawancarai oleh awak media. Ia juga menyampaikan apresiasi kepada Teguh Prakosa yang telah memberikan fasilitas untuk kelancaran transisi kepemimpinan.

    Menanggapi kekosongan kepemimpinan selama dirinya menjalani retret di Magelang bersama kepala daerah lainnya, Respati menjelaskan bahwa ia telah menandatangani surat penunjukan pelaksana harian kepada Wakil Wali Kota Astrid Widayani.

    “Segala tugas harian tetap berjalan dengan baik di bawah koordinasi Ibu Astrid,” tambahnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Agung Santoso.

    Usai sertijab, Respati Ardi dan Astrid Widayani langsung menghadiri sidang paripurna di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Solo. Dalam sidang tersebut, Fraksi PDIP tampil mencolok dengan mengenakan jas merah, berbeda dari anggota dewan lainnya yang memakai jas hitam.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Pj Bupati pamit, Wabup Bellinda Birton sementara pimpin Kudus

    Pj Bupati pamit, Wabup Bellinda Birton sementara pimpin Kudus

    Sumber foto: Sutini/elshinta.com.

    Pj Bupati pamit, Wabup Bellinda Birton sementara pimpin Kudus
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 22:45 WIB

    Elshinta.com – Kedatangan Wakil Bupati Kudus Bellinda Putri Sabrina Birton disambut masyarakat dan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Kudus, Jumat (21/2). Menempuh perjalanan dari Semarang ke Kabupaten Kudus lewat jalur Purwodadi, Bellinda yang datang bersama istri Bupati Kudus Endhah Sam’ani Intakoris langsung menuju Pendapa Kabupaten Kudus. Saat datang, Bellinda disambut Sekda Kudus bersama jajaran Kepala OPD.

    Usai melakukan ramah tamah dengan masyarakat yang menyambut, Bellinda melaksanakan manakib yang dilaksanakan di Pendapa belakang Kabupaten Kudus. Dilanjutkan dengan sungkem kepada kedua orang tua. Tangis haru Bellinda pecah saat sungkem meminta restu kepada sang ayah.

    Kegiatan dilanjutkan dengan penyambutan Bupati Kudus dan Wakil Bupati Kudus. Meski tak bisa datang langsung karena sedang menjalankan retret di Magelang, Bupati Kudus Sam’ani Intakoris menyampaikan pesan lewat video. Ia berterima kasih atas dukungan semua pihak. 

    “Saya dan Mbak Bellinda siap mengemban amanah mewujudkan Kudus Sejahtera, Harmoni dan Takwa. Tentu saja dengan dukungan dari seluruh masyarakat,” ucapnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Sutini, Jumat (21/2). 

    Bupati Kudus Sam’ani juga berterima kasih kepada Pj. Bupati Kudus Herda Helmijaya yang telah berdedikasi dalam mengupayakan Kudus yang sejahtera. Pihaknya mendoakan agar Herda Helmijaya terus sukses. 

    “Terima kasih kepada Bapak Pj. Bupati Kudus Herda Helmijaya yang telah bekerja keras memajukan Kabupaten Kudus,” imbuh Sam’ani.

    Pj. Bupati Kudus Herda Helmijaya berterima kasih atas kerja sama jajaran Forkopimda yang telah bersinergi. Pihaknya menyatakan Kabupaten Kudus punya banyak potensi yang bisa dikembangkan. Asalkan ada sinergi positif dari Pemkab Kudus dan masyarakat.

    “Potensi Kabupaten Kudus luar biasa, asalkan ada kolaborasi dan sinergi pemerintah Kabupaten Kudus dan masyarakat. Harus ada tiga hal yang dipegang. Yakni, passion, loyalitas, dan achievement,” terangnya. 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Wali Kota Dedie Rachim cetak sejarah baru di Bogor

    Wali Kota Dedie Rachim cetak sejarah baru di Bogor

    Kota Bogor (ANTARA) – Wali Kota Bogor Dedie A Rachim mencetak sejarah baru dalam jejak pemerintahan dan perpolitikan di “Kota Hujan”, yakni menghapus mitos wakil wali kota selalu gagal “naik level” menjadi wali kota.

    “Ada mitos yang menyebutkan bahwa tidak ada wakil wali kota yang menjadi wali kota. Tapi hari ini Dedie Rachim jadi Wali Kota Bogor,” ungkap Dedie dalam keterangannya di Bogor, Jawa Barat, Jumat.

    Pencapaian ini dinilai sebagai sejarah besar, terlebih Dedie termasuk kepala daerah yang pertama kali dilantik langsung oleh Presiden RI sejak kemerdekaan Indonesia.

    Usai dilantik di Jakarta pada Kamis (20/2) pagi, Dedie Rachim dan wakilnya Jenal Mutaqin langsung mengikuti rangkaian acara inagurasi di Plaza Balai Kota Bogor yang turut dihadiri Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto.

    Saat tiba di Kota Bogor, Dedie-Jenal langsung disambut meriah ribuan pelajar dan warga yang sudah berdiri di sepanjang Jalan Otista hingga Jalan Ir H Juanda. Mereka membawa bendera dan aneka spanduk bertuliskan selamat kepada keduanya.

    Di Jalan Ir H Juanda, Dedie-Jenal turun dan diberi hormat oleh enam camat dan 68 lurah se-Kota Bogor. Mereka kemudian berjalan kaki bersama diiringi pasukan Drumband Pusdikzi, Pasukan Purna Paskibraka Indonesia (PPI), duta Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Kota Bogor hingga masuk ke area Balai Kota.

    Di Balai Kota, Dedie-Jenal disambut mantan Pj Wali Kota Bogor, Hery Antasari bersama para forkopimda serta para kepala organisasi perangkat daerah (OPD).

    Rangkaian inaugurasi kemudian dilanjutkan dengan orasi politik yang disampaikan Dedie Rachim. Dalam kesempatan itu ia berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukungnya di Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) 2024.

    “Relawan adalah jantung hati saya. Meskipun banner sedikit yang penting kita semangat dan menang,” ucap Dedie.

    Dia juga berterima kasih kepada Wamendagri, Bima Arya yang juga Wali Kota Bogor periode 2014-2024. Menurut dia, Bima Arya merupakan guru dalam dunia politik. Bima Arya disebut Dedie Rachim telah banyak memberikan dukungan dan bimbingan kepadanya saat pemilihan kepala daerah (pilkada).

    Dedie Rachim menyatakan akan mengabdikan diri untuk warga Kota Bogor. Memberikan seluruh kemampuannya untuk menyejahterakan dan membuat warga bahagia. Dia juga sangat terbuka kepada pasangan calon lain untuk duduk bersama membangun Kota Bogor.

    “Saya selalu terbuka. Jangan baper, politik memang begitu, saya belajar dari ahlinya, Bima Arya Sugiarto,” puji Dedie.

    Ia pun menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, DPRD, forkopimda, dunia usaha, akademisi, komunitas, dan media massa dalam menghadapi tantangan tersebut.

    Sejumlah program dan inisiatif seperti Bogor Street Festival, Bogorku Bersih, dan pembangunan sentra kuliner menjadi bukti keberhasilan kolaborasi masyarakat.

    “Warga memiliki solidaritas sosial yang tinggi dan kedewasaan dalam berdemokrasi, seperti terlihat dalam pesta demokrasi. Semangat ini, kami optimis visi dan misi dapat diwujudkan secara tuntas didukung oleh DPRD,” ujarnya.

    Sementara itu, Wamendagri Bima Arya yang hadir dalam inaugurasi turut memberikan doanya. Bima Arya berpesan agar Dedie-Jenal bisa senantiasa kompak hingga akhir masa jabatan nanti hingga tahun 2030 mendatang.

    Bima Arya juga mendoakan agar pasangan ini senantiasa menjaga diri dari hal-hal yang berbau korupsi dan selalu anti pada korupsi.

    “Saya doakan Kang Dedie yang berasal dari KPK semoga sampai ujung nanti selalu antikorupsi,” harapnya.

    Wali Kota Bogor dua periode ini juga berharap Dedie-Jenal senantiasa mencintai dan memberikan program yang maslahat untuk rakyat.

    “Semoga bisa terus berlari membuat Kota Bogor terdepan di seluruh Indonesia,” katanya.

    Bima Arya pun menyatakan Kemendagri akan senantiasa terbuka untuk menjadi tempat curhat dan tempat meminta bantuan bagi Dedie Rachim-Jenal Mutaqin.

    Pewarta: M Fikri Setiawan
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025