Organisasi: forkopimda

  • Usai Koordinasi dengan Sekda dan OPD, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Gaspol Bekerja

    Usai Koordinasi dengan Sekda dan OPD, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat Gaspol Bekerja

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Kukuh Kurniawan

    TRIBUNJATIM.COM, MALANG – Wali Kota Malang Wahyu Hidayat dan Wakil Wali Kota Malang Ali Muthohirin menghadiri langsung acara penandatanganan deklarasi cipta kondisi yang digelar di Balai Kota Malang, Sabtu (1/3/2025).

    Wahyu Hidayat mengatakan, bahwa acara tersebut merupakan inisiatif dari Forkopimda Kota Malang.

    “Ini inisiatif dari Forkopimda Kota Malang, dan rencana besok (Minggu (2/3/2025) kami akan melakukan sertijab. Karena ini kan ada Pj Wali Kota dan memang ada proses sertijab, dan sertijab dilaksanakan di DPRD Kota Malang dan insyallah dihadiri oleh pak Wagub (Wagub Jatim Emil Dardak),” jelasnya kepada TribunJatim.com.

    Dirinya juga berharap, pelaksanaan sertijab tersebut dapat berjalan dengan lancar dan kondusif.

    “Kami berharap, pelaksanaan sertijab besok ini dapat terlaksana dengan baik dan kondusif,” tambahnya.

    Dirinya juga mengaku, akan segera berkoordinasi dengan pihak Sekretaris Daerah (Sekda) serta seluruh Kepala OPD untuk segera gaspol bekerja.

    “Saya bersama mas Ali (Ali Muthohirin) mempunyai janji-janji (janji kampanye politik) dan itu harus kami realisasikan. Insyallah Senin (3/3/2025), sudah mulai gaspol dan akan berkoordinasi dengan Sekda serta OPD bagaimana kita akan merancang,” pungkasnya.

  • MAJT Semarang Ingin Tradisi Dugderan Terus Dilakukan, Prof Noor Achmad Sampaikan 3 Alasan

    MAJT Semarang Ingin Tradisi Dugderan Terus Dilakukan, Prof Noor Achmad Sampaikan 3 Alasan

    TRIBUNJATENG.COM, SEMARANG – Tradisi tahunan Dugderan telah terlaksana dengan lancar dan meriah di Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang, pada Jumat (28/2/2025) sore dengan disaksikan oleh ribuan masyarakat.

    Dugderan adalah tradisi di Kota Semarang yang menandai datangnya bulan suci Ramadan.

    Tradisi yang sudah ada sejak tahun 1881 bertujuan untuk mengingatkan masyarakat bahwa Ramadan sudah dekat.

    Sebagai puncak dari tradisi ini adalah pemukulan Bedug Ijo Mangunsari beberapa kali di halaman MAJT Semarang, yang diiringi dengan dentuman meriam.

    Kata dugder berasal dari suara yang bersumber dari tabuhan bedug dan dentuman meriam itu, yang kemudian oleh masyarakat disebut Dugderan.

    Pemukulan Bedug Ijo Mangunsari pada dugderan kali dilakukan sekitar pukul 17.50 WIB oleh Sekda Jateng Sumarno, yang berperan sebagai Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja.

    Menyaksikan pemulukan bedug antara lain Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, yang memerankan Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum, dan Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin.

    Ketua PP MAJT Semarang sekaligus Ketua Baznas Pusat, Prof. Dr. KH Noor Achmad, Ketua MUI Jateng yang juga Ketua Baznas Jateng, Dr. KH Ahmad Darodji, pengurus MAJT, jajaran Forkopimda Jateng, serta ribuan warga juga turut meramaikan perayaan tersebut.

    Rombongan Wali Kota Semarang tiba di MAJT Semarang sekitar pukul 16.30 WIB. 

    Mereka berangkat dari Balai Kota Semarang.

    Sebelum ke MAJT Semarang, mereka singgah terlebih dahulu di Masjid Besar Kauman Semarang.

    Kedatangan Wali Kota Semarang sudah ditunggu ribuan masyarakat di halaman masjid. 

    Rombongan disambut di pintu masjid oleh Sekda Jateng Sumarno, yang mewakili Gubernur Jateng, serta oleh Ketua PP MAJT Semarang, Prof. Dr. KH Noor Achmad, Ketua MUI Jateng, Dr. KH Ahmad Darodji, dan para pengurus MAJT.

    Begitu tiba di masjid, rombongan Wali Kota langsung masuk ke ruang utama masjid. 

    Pada kesempatan itu digelar acara penyerahan Suhuf Halaqah dari Kanjeng Mas Ayu Tumenggung Purbadiningrum (Wali Kota Semarang) kepada Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja (Sekda Jateng).

    Selanjutnya, Suhuf Halaqah dibacakan oleh Kanjeng Raden Mas Tumenggung Prawirapradja sebelum pemukulan Bedug Ijo Mangunsari.

    Isi Suhuf Halaqah adalah memberikan kabar bahwa bulan suci Ramadan segera tiba, serta mengajak umat Islam untuk mengisi Ramadan dengan ibadah, memperbanyak amal, serta melakukan hal-hal bermanfaat bagi diri sendiri, masyarakat, dan bangsa.

    Tiga Alasan Tradisi Dugderan Harus Terus Dilestarikan

    Prof. Dr. KH Noor Achmad mengatakan bahwa Dugderan adalah tradisi yang baik karena tujuannya adalah menyampaikan kabar datangnya bulan suci Ramadan.

    Selain itu, tradisi ini juga telah berlangsung selama bertahun-tahun.

    “Kami, dalam hal ini, MAJT Semarang, akan terus melestarikan tradisi ini agar tetap terjaga keberlangsungannya,” kata Prof. Noor Achmad usai acara.

    Menurutnya, ada tiga alasan utama mengapa Dugderan layak dipertahankan.

    Pertama tradisi dugderan ini memperkuat kerukunan dan persatuan.  

    “Dugderan menunjukkan bahwa kekuatan budaya mampu merukunkan berbagai perbedaan di Kota Semarang khususnya, serta Jawa Tengah secara umum. Artinya, tradisi ini dapat memperkuat elemen-elemen sosial dalam masyarakat,” ujarnya.

    Adapun yang kedua, tambahnya, tradisi dugderan ini adalah menjadi tradisi khas dan unik bagi warga Semarang menyambut Ramadan.

    “Tradisi ini adalah cara warga Semarang menyambut bulan Ramadan dengan penuh kebahagiaan. Harapannya, semua masyarakat dapat ikut bergembira dengan datangnya bulan puasa,” lanjutnya.

    Selain itu, ia juga menegaskan bahwa semua masyarakat harus saling menghormati selama bulan Ramadan.

    “Bagi umat Islam, ini adalah momen untuk beribadah, sedangkan bagi mereka yang tidak berpuasa, diharapkan dapat ikut menjaga keharmonisan dengan saling menghormati,” tambahnya.

    Sedang ketiga, antusiasme masyarakat yang tinggi untuk datang dan menyaksikan langsung dugderan ini. Setiap tahun, jumlah warga yang hadir dan menyaksikan Dugderan selalu tinggi.

    “Ini membuktikan bahwa tradisi ini dinanti-nantikan oleh masyarakat.  Pengunjungnya begitu banyak. Itu terlihat sejak dari Balai Kota Semarang dan Masjid Besar Kauman hingga tiba di sini (MAJT),” tuturnya.

    Dugderan Berdampak Positif bagi Ekonomi Warga

    Sementara itu, Sekda Jateng Sumarno menambahkan bahwa Dugderan bukan hanya sekadar tradisi keagamaan, tetapi juga memiliki dampak ekonomi positif, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

    “Kami berharap tradisi ini dapat menjadi daya tarik bagi masyarakat, tidak hanya dari Semarang tetapi juga dari luar Jawa Tengah. Dengan begitu, acara ini bisa mendorong perekonomian dan menjadi salah satu event wisata unggulan,” ujar Sumarno.

    Di sisi lain, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng Pramestuti, berharap agar Dugderan dapat semakin mempererat persatuan warga Kota Semarang, terutama setelah melewati masa pesta demokrasi.

    “Semoga momentum ini bisa menyatukan seluruh warga Kota Semarang agar bersama-sama membangun Semarang tanpa adanya sekat-sekat perbedaan,” pungkasnya. (Rad)

  • HUT ke-237 Denpasar, Gubernur Bali I Wayan Koster Tekankan Soal Sinergitas Antar-Aparatur – Halaman all

    HUT ke-237 Denpasar, Gubernur Bali I Wayan Koster Tekankan Soal Sinergitas Antar-Aparatur – Halaman all

     TRIBUNNEWS.COM, BALI  – Gubernur Bali, I Wayan Koster, menekankan pentingnya sinergitas antaraparatur pemerintahan di Bali dalam apel peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-237 Kota Denpasar yang berlangsung di Lapangan Lumintang, Kamis (27/2) kemarin.

    Pada momen tersebut, I Wayan Koster bertindak sebagai Inspektur Upacara.

    Tampak hadir pada kesempatan berharga itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, Wakil Wali Kota Denpasar, I Kadek Agus Arya Wibawa, Ketua DPRD Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Gede, Sekretaris Daerah Kota Denpasar, Ida Bagus Alit Wiradana, jajaran Forkopimda Kota Denpasar, serta tamu undangan lainnya.

    Selain itu, turut hadir pula di deretan tamu VIP, Ketua TP PKK Kota Denpasar, Ny. Sagung Antari Jaya Negara, Ketua Gatriwara Kota Denpasar, Ny. Purnawati Ngurah Gede, Ketua GOW Kota Denpasar, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa, Ketua DWP Kota Denpasar, Ny. Ida Ayu Widnyani Wiradana, tokoh agama, tokoh puri, akademisi, budayawan, dan lainnya.

    Pelaksanaan apel peringatan HUT Kota Denpasar ke-237 yang tahun ini mengusung tema “Bergerak Bersama Menuju Denpasar Maju”, diawali dengan pembacaan sejarah singkat Kota Denpasar, kemudian dirangkaikan dengan persembahan Mars Puraddhipa Bhara Bhavana oleh Paduan Suara Gita Nayara di bawah naungan Pemerintah Kota Denpasar. Acara dilanjutkan dengan penghormatan Lambang Daerah Kota Denpasar serta pengibaran Bendera Merah Putih.

    Rangkaian apel peringatan dilanjutkan dengan pemberian Satyalancana Karya Satya kepada pegawai yang telah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun. Penghargaan ini disematkan langsung oleh Gubernur Bali, I Wayan Koster, didampingi Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara.

    Gubernur Bali, I Wayan Koster, dalam sambutannya mengucapkan selamat atas peringatan HUT ke-237 Kota Denpasar. Sebagai ibu kota Provinsi Bali, wajah Kota Denpasar juga mencerminkan wajah Bali. Segala kebaikan maupun permasalahan di Kota Denpasar menjadi bagian dari perhatian Pemerintah Provinsi Bali.

    “Mewakili pemerintah dan masyarakat Bali, saya ucapkan Selamat Hari Ulang Tahun ke-237 kepada Kota Denpasar. Pembangunan Kota Denpasar tentu menjadi salah satu prioritas dalam rencana pembangunan Provinsi Bali yang menjunjung nilai Nangun Sat Kerthi Loka Bali,” kata Gubernur Wayan Koster.

    Berbagai strategi dan program akan disiapkan oleh Pemerintah Provinsi Bali untuk mengatasi permasalahan di Kota Denpasar. Salah satunya adalah rencana pembangunan infrastruktur berupa jalan yang menghubungkan Denpasar dan Badung guna mengurangi kemacetan yang kerap terjadi di beberapa titik.

    Selain itu, Gubernur Wayan Koster juga mendorong agar Kota Denpasar dapat memfasilitasi UMKM, menggerakkan ekonomi kreatif, serta mengembangkan digitalisasi di berbagai sektor agar semakin kompetitif di era globalisasi saat ini.

    “Sinergitas sangat diperlukan untuk menyukseskan semua program. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Bali siap mendukung dan berkolaborasi dengan Pemerintah Kota Denpasar agar pembangunan dapat berjalan lancar,” tegas Gubernur Wayan Koster.

    Sementara itu, Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, mengatakan bahwa peringatan HUT Kota Denpasar merupakan agenda tahunan yang rutin diselenggarakan. Beberapa waktu lalu, telah dicetuskan jargon Kota Denpasar, yakni “Kotaku, Rumahku”, untuk membangkitkan rasa loyalitas masyarakat agar merasa memiliki kotanya sendiri.

    Pada peringatan HUT ke-237 tahun ini, tema “Bergerak Bersama Menuju Denpasar Maju” diusung dengan harapan dapat membangun semangat partisipasi aktif masyarakat Kota Denpasar dalam pembangunan yang berlandaskan Vasudhaiva Kutumbhakam.

    “Hal ini dilakukan sebagai upaya membangun spirit kebersamaan dan rasa memiliki dalam heterogenitas menuju Denpasar yang maju, aman, dan damai. Tentunya, kami ingin mempertegas kembali tema peringatan HUT ke-237 yang sejalan dengan semangat Vasudhaiva Kutumbakam, yakni bergerak bersama menuju pembangunan Denpasar yang maju,” ujar Jaya Negara.

    Lebih lanjut, Wali Kota Jaya Negara menegaskan bahwa bersama Wakil Wali Kota Denpasar, Kadek Agus Arya Wibawa, dan seluruh jajaran Pemerintah Kota Denpasar, pihaknya berkomitmen untuk bekerja semaksimal mungkin. Berbagai permasalahan seperti sampah, kemacetan, infrastruktur, dan banjir tetap menjadi prioritas utama guna menyukseskan keberlanjutan pembangunan Kota Denpasar.

    “Pemerintah Kota Denpasar akan terus berupaya semaksimal mungkin mengatasi permasalahan sampah, kemacetan, infrastruktur, banjir, serta meningkatkan sektor pendidikan dan kesehatan. Kami mohon doa dan dukungan masyarakat serta seluruh elemen lainnya untuk mewujudkan Kota Kreatif Berbasis Budaya menuju Denpasar Makmur, Aman, Jujur, dan Unggul (MAJU),” kata Wali Kota Jaya Negara.

     

  • Sambut Ramadan, Polres Tegal Kota Gandeng Mahasiswa Bagikan 500 Paket Sembako 

    Sambut Ramadan, Polres Tegal Kota Gandeng Mahasiswa Bagikan 500 Paket Sembako 

    TRIBUNJATENG.COM,TEGAL – Polres Tegal Kota bersama Forkopimda melakukan bakti sosial untuk masyarakat dengan menggandeng mahasiswa di Kota Tegal, Kamis (27/2/2025).

    Ada sebanyak 500 paket sembako yang disalurkan melalui mahasiswa kepada masyarakat yang membutuhkan. 

    Kapolres Tegal Kota,  AKBP I Putu Bagus Krisna Purnama mengatakan, bakti sosial ini diselenggarakan serentak di seluruh Indonesia oleh Polri. 

    Kegiatan ini dilaksanakan menjelang Ramadan untuk memperoleh berkah yang baik.

    Harapannya bisa bermanfaat untuk masyarakat yang membutuhkan. 

    “Kami di Kota Tegal menyalurkan 500 paket sembako. Disalurkan oleh mahasiswa kepada yang membutuhkan agar bisa menjalankan ibadah puasa dengan baik,” ujarnya. 

    Perwakilan mahasiswa, Abdurahman Wahid mengatakan, bakti sosial Polri Presisi ini harapannya memberikan manfaat untuk masyarakat Kota Tegal. 

    Ia pun berharap, sesuai sambutan Kapolri dalam zoom, kegiatan ini tidak berhenti dan akan terus berlanjut.

    “Kami berharap, Polres dan mahasiswa untuk tetap bersinergi mewujudkan masyarakat yang aman, sejahtera dan sentosa,” katanya. (fba)

  • Kajati Jatim Resmikan Gedung Milik Kejari Kabupaten Mojokerto

    Kajati Jatim Resmikan Gedung Milik Kejari Kabupaten Mojokerto

    Mojokerto (beritajatim.com) – Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Timur, Mia Amiati meresmikan Gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) dan Aula Grha Bhakti Adhyaksa milik Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Mojokerto. Pembangunan gedung tersebut merupakan bentuk komitmen Kejari Kabupaten Mojokerto.

    Yakni dalam meningkatkan pelayanan hukum kepada masyarakat serta mendukung transparansi dan efisiensi kerja di lingkungan Kejari Kabupaten Mojokerto. Peresmian gedung tersebut turut dihadiri oleh jajaran Forkopimda Kabupaten Mojokerto, para Pejabat Utama Kejati Jatim, Kejari se-Jatim serta tokoh masyarakat setempat.

    Peresmian gedung ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti. Dalam kesempatan tersebut, Kajati Jatim, Mia Amiati peninjauan langsung fasilitas gedung baru milik Kejari Kabupaten Mojokerto di Jalan RA Basoeni Kecamatan Sooko, Kabupaten Mojokerto tersebut.

    “Dengan adanya gedung PTSP ini, kami berharap pelayanan hukum kepada masyarakat semakin cepat, mudah, dan transparan. Sementara Aula Grha Bhakti Adhyaksa dapat dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan, baik internal maupun untuk edukasi hukum kepada masyarakat. Terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Mojokerto atas dukungannya,” harapnya.

    Menurutnya, Kejaksaan tidak bisa berdiri sendiri dalam menjalankan Tugas Pokok dan Fungsinya (tupoksinya), namun juga bersinergi dan berkordinas dengan pemerintah daerah dan steakholder lainnya. Dan tak kalah penting, pihaknya juga berharap dukungan dan peran serta dari masyarakat.

    “Hal itu sebagai kunci keberhasilan untuk dapat mewujudkan keadilan, kepastian dan memanfaatkan hukum. Kejaksaan juga terlibat tugas dan fungsi lain, khususnya saat ini mendukung program Asta Cita dari Bapak presiden RI. Salah satunya memperkokoh hak asasi manusia dan memperkuat tranformasi hukum dan birokrasi serta memperkuat pencegahan dan pembatasan korupsi dan narkotika,” pungkasnya.

    Sementara itu, Kepala Kejari (Kajari) kabupaten Mojokerto, Endang Tirtana menjelaskan, jika pembangunan gedung tersebut dari dana hibah Pemkab Mojokerto senilai Rp2,736 miliar tahun 2024. “Pembangunan ini mencakup gedung, berbagai fasilitas, termasuk ruang PTSP, aula, ruang pengambilan barang bukti, gapura serta toilet yang nyaman bagi masyarakat,” jelasnya.

    Kajari berharap, dengan adanya gedung PTSP dan Aula Grha Bhakti Adhyaksa, kinerja Kejari Kabupaten Mojokerto semakin optimal dalam menjalankan tugas dan fungsinya dalam penegakan hukum serta pelayanan kepada masyarakat. [tin/but]

  • Menko Budi: Stabilitas politik-keamanan syarat mutlak kemajuan bangsa

    Menko Budi: Stabilitas politik-keamanan syarat mutlak kemajuan bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator (Menko) Bidang Politik dan Keamanan (Polkam) Budi Gunawan berpesan kepada kepala daerah agar betul-betul menjaga stabilitas politik dan keamanan di daerah masing-masing.

    Menurut dia, hal itu menjadi prasyarat mutlak bagi kemajuan bangsa, utamanya di daerah.

    “Tanpa stabilitas politik dan keamanan, pembangunan ini akan terhambat dan upaya untuk meningkatkan kesejahteraan dan pembangunan nasional ini tidak akan dapat berjalan dengan baik dan maksimal,” kata Budi Gunawan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

    Di samping itu, kata dia, stabilitas politik dan keamanan juga akan mempermudah peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dirinya secara khusus mendorong kepala daerah untuk bekerja sama dan menjalin sinergi dengan berbagai pihak, khususnya Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).

    Selain itu, kepala daerah juga diminta untuk bersinergi dengan jajaran TNI/Polri untuk dapat mengimplementasikan programnya dengan baik.

    Adapun dalam mengantisipasi terjadinya konflik sosial di masyarakat, Menko Polkam Budi Gunawan mendorong daerah untuk melakukan deteksi dini.

    Ia mengungkapkan saat ini implementasi program prioritas Presiden Prabowo tengah berada di jalan yang tepat.

    Hal ini khususnya kebijakan efisiensi anggaran yang memacu semua pihak untuk mengembangkan sumber-sumber pembiayaan secara mandiri.

    “Insyaallah jika kita bisa menjalankan semua ini atau mengeksekusi semua program prioritas ini dengan baik tentunya kita akan mampu berlari menuju Indonesia yang maju dan sejahtera,” ujarnya.

    Di sisi lain, dirinya mengatakan kepala daerah perlu mendukung kemudahan investasi di daerah masing-masing. Berbagai perizinan di sektor usaha didorong agar lebih mudah, cepat, dan transparan.

    “Hal ini juga akan menjadi kepastian hukum yang mendorong para investor berinvestasi,” ujarnya.

    Ia juga berpesan peran gubernur sebagai wakil pemerintah pusat di daerah dapat dimanfaatkan kepala daerah untuk mendukung pelaksanaan program prioritas nasional. Dalam konteks tersebut, kepala daerah diminta untuk dapat memastikan segala implementasi program pemerintah dapat dirasakan langsung oleh rakyat.

    Oleh karena itu, koordinasi yang baik perlu dibangun antara daerah dengan pusat agar kebijakan itu dapat terlaksana secara maksimal.

    “Kepala daerah harus aktif berkoordinasi dengan pemerintah pusat, menjalankan kebijakan pusat dengan sepenuhnya secara bertanggung jawab dan memastikan program-program prioritas tersebut harus berjalan di daerahnya, serta bekerja sama di dalam mengatasi berbagai hambatan-hambatan yang terjadi,” pungkas Budi.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Laode Masrafi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kronologi Penyerangan Mapolres Tarakan, Pangdam VI/Mulawarman Ungkap Awal Mulanya – Halaman all

    Kronologi Penyerangan Mapolres Tarakan, Pangdam VI/Mulawarman Ungkap Awal Mulanya – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, TARAKAN – Pangdam VI Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, menjelaskan soal insiden penyerangan Mako Polres (Mapolres) Tarakan yang diduga dilakukan oleh oknum anggota TNI.

    Menurut dia, insiden itu berawal dari kesalahpahaman.

    Dia menyebut awal mula insiden di Mapolres Tarakan itu berawal ketika  lima aparat kepolisian diduga mengeroyok anggota Yonif 614/RJP pada Sabtu (22/2/2025).

    Dari hasil mediasi awal antara pihak anggota Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP, menyepakati anggota polisi Polres Tarakan yang terlibat akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp. 10 juta kepada korban, namun janji tersebut tidak kunjung direalisasikan.

    Sehingga, Senin, 24 Februari 2025 pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mako Polres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota Polres Tarakan yang diduga terlibat dalam insiden pengeroyokan tersebut.

    “Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan,” ungkap Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha dalam keterangan rilisnya.

    Setelah duduk perkara diketahui, maka Pangdam VI Mulawarman bersama Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, beserta jajaran Forkopimda telah melaksanakan pertemuan guna menyelesaikan insiden yang terjadi di Tarakan secara profesional dan berkeadilan, Selasa (25/02/25) kemarin.

    Kedua institusi menegaskan komitmen untuk menjaga sinergitas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara.

    Setelah kejadian ini, Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kaltara langsung berkoordinasi untuk meredam situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut.

    “Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

    Kemudian ia melanjutkan, sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, perbaikan terhadap fasilitas Mapolres yang mengalami kerusakan telah dilakukan oleh personel Yonif 613 Raja Alam.

    Ini sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri.

  • Penyerangan Polres Tarakan, Kapolri: Pangdam-Kapolda Sudah Ambil Langkah

    Penyerangan Polres Tarakan, Kapolri: Pangdam-Kapolda Sudah Ambil Langkah

    Magelang, Beritasatu.com – Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan insiden pengeroyokan di Mapolres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Sabtu (22/2/2025) malam telah ditangani, baik oleh Kapolda Irjen Pol Hary Sudwijanto dan Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha.

    Dia menegaskan, insiden tersebut tidak akan mengganggu sinergitas dan soliditas antara TNI dan Polri. Pernyataan tersebut disampaikan Kapolri seusai memberikan materi pembekalan kepada para kepala daerah di Lembah Tidar, Kompleks Akademi Militer (Akmil), pada Rabu (25/2/2025) malam.

    “Saya kira Pangdam dan Kapolda sudah mengambil langkah yang diperlukan. Tentunya, TNI dan Polri tetap solid, kita akan terus bekerja sama untuk menjaga dan mengawal negeri ini,” ujar Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

    Kapolri menambahkan hubungan baik antara kedua institusi harus terus dijaga demi kepentingan bangsa. Apalagi, kata dia, selama ini TNI-Polri telah bekerja sama dengan baik di lapangan, terutama dalam berbagai program nasional, seperti mengawal kebijakan pemerintah sektor ketahanan pangan.

    “Sinergitas dan soliditas ini harus terus kita tingkatkan, dan saya yakin masing-masing komandan sudah memahami pentingnya hal ini,” tambahnya.

    Sebelumnya, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha bersama Irjen Pol Hary Sudwijanto, beserta jajaran Forkopimda telah melaksanakan pertemuan guna menyelesaikan insiden penyerangan Polres Tarakan secara profesional dan berkeadilan.

    “Kedua institusi menegaskan komitmen untuk menjaga sinergitas TNI-Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kalimantan Utara,” kata Rudy Rachmat Nugraha di Tarakan, Selasa (25/2/2025).

    Rudy menjelaskan insiden kesalahpahaman ini berawal dari peristiwa pada Sabtu (22/2/2025) terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima orang personel Polres Tarakan.

    Dari hasil mediasi awal antara pihak anggota Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP menyepakati anggota Polres Tarakan yang terlibat akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp 10 juta kepada korban. Namun janji tersebut tidak kunjung direalisasikan.

    Pada Senin (24/2) sekitar pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mapolres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota Polres yang diduga terlibat dalam insiden pengeroyokan tersebut.

    Dalam aksi spontanitas berupa penyerangan Polres Tarakan tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu pos jaga serta beberapa kaca.

  • Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang, Dipicu dari Pengeroyokan Prajurit TNI oleh 5 Oknum Polisi – Halaman all

    Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang, Dipicu dari Pengeroyokan Prajurit TNI oleh 5 Oknum Polisi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Motif penyerangan Polres Tarakan, Kalimantan Utara dibongkar Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudi Rachmad Nugraha.

    Diketahui, Mapolres Tarakan diserang pada Senin (24/2/2025) malam oleh prajurit TNI.

    Aksi penyerangan ini bermula dari kesalahpahaman yang terjadi pada Sabtu (22/2/2025).

    Saat itu, terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima anggota Polres Tarakan.

    Setelah dimediasi, akhirnya lima anggota Polres Tarakan menyanggupi untuk memberikan biaya pengobatan sebesar Rp10 juta kepada korban.

    Namun, janji tersebut tak kunjung dipenuhi.

    Hingga pada Senin (24/2/2025) sekitar pukul 23.30 WITA, 20 anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mapolres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota polisi yang ikut dalam aksi pengeroyokan pada hari Sabtu.

    “Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan,” ujar Mayjen Rudy Rachmat, dikutip dari TribunTarakan.co.

    Setelah motif penyerangan ini diketahui, pihak TNI bersama Polri dan jajaran Forkopimda melaksanakan pertemuan untuk menyelesaikan insiden yang terjadi secara profesional, Selasa (25/2/2025).

    “Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegasnya.

    Rudy Rachmat menambahkan, pihaknya juga bakal memberikan hukuman sesuai dengan aturan kepada prajuritnya yang terbukti melanggar.

    “Pasti ada. Nanti kita sesuaikan dengan aturan hukum yang berlaku,” 

    “Mana yang paling berat mana yang ringan dan sedang. Saat ini masih proses,” jelasnya.

    Diketahui, dalam penyerangan Mapolres Tarakan, enam orang anggota polisi yang bertugas di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD dr Jusuf SK.

    “Mereka bertugas di SPKT. Kondisinya kita akan cek ke rumah sakit lihat kondisi anggota kita masih dirawat,” ucap Kapolda Kaltara, Irjen Hary Sudwijanto, dikutip dari TribunKaltara.co.

    Sebelumnya diwartakan, penyerangan terjadi sekira pukul 23.36 Wita.

    Diduga, penyerangan ini dilakukan oleh sejumlah anggota TNI.

    Kapendam VI Mulawarman, Kolonel Kav Kristiyanto mengonfirmasi kejadian tersebut.

    Kristiyanto menuturkan pihaknya saat ini tengah melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

    “Memang benar semalam kami mendapat informasi bahwa di Tarakan terjadi insiden antara oknum anggota TNI dengan Polri. Namun, itu masih dugaan dan saat ini sedang diperiksa lebih lanjut,” ujar Kolonel Kristiyanto di Makodam IV Mulawarman, Balikpapan, Kaltim, Selasa (25/2/2025).

    Ia mengatakan, mereka yang diduga terlibat dalam penyerangan tersebut juga telah dipanggil dan diperiksa.

    “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut. Hasilnya akan kami informasikan kemudian,” tambahnya.

    Ia juga menyebut bahwa pihak TNI bekerja sama dengan Polres Tarakan guna menyelesaikan permasalahan ini.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Begini Kronologi Terjadinya Penyerangan Mako Polres Tarakan, Janji Rp10 Juta Tidak Diberikan dan di TribunKaltim.co dengan judul Mako Polres Tarakan Diserang Oknum TNI, 5 Polisi Luka-luka dan Fasilitas Rusak

    (Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunKaltim.co, Zainul)(TribunKaltara.com, Andi Pausiah)

  • Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang, Dipicu dari Pengeroyokan Prajurit TNI oleh 5 Oknum Polisi – Halaman all

    Awal Mula Mapolres Tarakan Diserang Puluhan Anggota TNI, Dari Tagihan Biaya Pengobatan Rp 10 Juta – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap penyebab puluhan prajurit TNI Angkatan Darat menyerbu Mako Polres Tarakan, Kalimantan Utara (Kaltara) pada Senin (24/2/2025) malam.

    Penyerangan kantor polisi oleh anggota TNI AD ini bermula pada Sabtu (22/2/2025), saat terjadi pengeroyokan terhadap seorang anggota Yonif 614/RJP oleh sekitar lima polisi Polres Tarakan.

    Perlu diketahui, lima orang personel ini bukanlah lima petugas jaga yang bertugas pada hari Senin saat Mapolres Tarakan diserang puluhan TNI.

    Dari hasil mediasi awal antara pihak anggota Polres Tarakan dan anggota Yonif 614/RJP menyepakati agar anggota polisi yang terlibat pengeroyokan itu akan memberikan biaya pengobatan sebesar Rp 10 juta kepada korban.

    Tetapi, janji tersebut tak kunjung direalisasikan.

    Sehingga pada Senin pukul 23.30 WITA, sekitar 20 orang anggota Yonif 614/RJP mendatangi Mako Polres Tarakan dengan maksud mencari lima anggota polisi pelaku pengeroyokan anggota TNI.

    “Dalam aksi spontanitas tersebut, terjadi pelemparan batu yang mengakibatkan kerusakan pada kaca dan pintu Pos Jaga serta beberapa kaca Mapolres Tarakan,” kata Pangdam VI/Mulawarman, Mayjen TNI Rudy Rachmat Nugraha, dilansir TribunKaltara.com.

    Setelah duduk perkara diketahui, maka Pangdam VI Mulawarman bersama Kapolda Kaltara, Irjen Pol Hary Sudwijanto, beserta jajaran Forkopimda telah melaksanakan pertemuan guna menyelesaikan insiden yang terjadi di Tarakan secara profesional dan berkeadilan pada Selasa (25/02/25).

    Kedua institusi itu menegaskan komitmen untuk menjaga sinergitas TNI dan Polri dalam menjaga keamanan serta ketertiban di wilayah Kaltara.

    Setelah kejadian ini, Pangdam VI/Mulawarman dan Kapolda Kaltara langsung berkoordinasi untuk meredam situasi dan mencegah eskalasi lebih lanjut. 

    “Kedua institusi telah sepakat untuk menindak personel masing-masing yang terbukti melakukan pelanggaran, sesuai dengan aturan yang berlaku,” ungkap Rudy.

    Sebagai bagian dari proses rekonsiliasi, lanjut Rudy, perbaikan terhadap fasilitas Mapolres Tarakan yang mengalami kerusakan telah dilakukan oleh personel Yonif 613 Raja Alam.

    Hal itu sebagai bentuk tanggung jawab dan komitmen menjaga hubungan baik antara TNI dan Polri. 

    Adapun berdasarkan informasi yang dihimpun, terdapat enam korban luka dalam peristiwa penyerangan di Mapolres Tarakan oleh puluhan TNI ini.

    Kemarin, Rudy juga sempat mengunjungi anggota Polres Tarakan korban penyerangan yang sedang menjalani perawatan di RSUD M. Yusuf S.A. Tarakan.

    “Kunjungan ini merupakan bentuk kepedulian dan langkah nyata dalam membangun kembali hubungan harmonis antara kedua institusi,” jelasnya.

    Sebelumnya, warga Kaltara dihebohkan dengan video viral di media sosial yang menunjukkan penyerangan Mako Polres Tarakan oleh sekelompok orang.

    Ruang Kapolres Tarakan, AKBP Adi Saptia Sudirna, yang terdampak, dilaporkan turut berantakan.

    Kolonel Kav Kristiyanto menyebutkan bahwa sekelompok orang yang menyerang Mapolres Tarakan merupakan anggota TNI.

    “Kejadian ini melibatkan beberapa anggota Bantuan Penugasan (BP) Satgas Yonif 614/RJP di Tarakan dan merupakan kesalahpahaman semata,” kata Kristiyanto, dilansir Kompas.com.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunKaltara.com dengan judul Begini Kronologi Terjadinya Penyerangan Mako Polres Tarakan, Janji Rp10 Juta Tidak Diberikan

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunKaltara.com/Andi Pausiah) (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor)