Organisasi: forkopimda

  • Gubernur Jateng pastikan pelayanan publik di Pati sudah normal

    Gubernur Jateng pastikan pelayanan publik di Pati sudah normal

    Semarang (ANTARA) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi memastikan bahwa pelayanan publik di Kabupaten Pati saat ini telah kembali berjalan dengan normal setelah aksi massa besar-besaran yang terjadi sehari sebelumnya.

    “Perkembangan situasi kita bahas secara detail. Saya sampaikan, situasi wilayah Pati kondusif,” katanya, usai rapat terbatas bersama jajaran Forkopimda, di Semarang, Kamis.

    Rapat terbatas tersebut digelar untuk membahas perkembangan situasi pasca aksi massa besar-besaran di Kabupaten Pati, Jateng, Rabu (13/8) kemarin.

    Ia menjelaskan bahwa seluruh kegiatan dan penyampaian aspirasi terkait tuntutan oleh masyarakat Pati agar Bupati Pati Sudewo mundur telah diwadahi di DPRD setempat.

    Pembahasan, kata dia, sedang dilakukan oleh DPRD Pati dan tinggal menunggu hasil, dan paling tidak dalam waktu 60 hari hasil tersebut akan diketahui bersama.

    “Kami tunggu dari DPRD-nya, jadi ini kan kewenangannya di DPRD Kabupaten Pati, bukan di Pemprov,” kata mantan Kapolda Jateng itu.

    Meski demikian, kata dia, Pemprov Jateng telah melakukan sejumlah langkah, termasuk menurunkan tim ke Pati untuk memantau perkembangan situasi, dan memastikan seluruh pelayanan publik berjalan lancar tanpa gangguan.

    “Dari Biro Otonomi Daerah (Otda), Biro Ekonomi, dan Asisten Ekonomi dan Pembangunan juga melakukan bantuan di sana agar roda perekonomian dan investasi di wilayah Pati tetap berjalan,” katanya.

    “Biro Kesra juga sudah turun untuk koordinasi lintas sektoral dan tokoh masyarakat agar situasi lebih kondusif. Dinas Kesehatan juga diterjunkan agar layanan kesehatan berjalan baik,” kata Luthfi.

    Koordinasi dengan Kemendagri juga terus dilakukan, dan sifatnya berupa laporan terkait perkembangan situasi terkini, apalagi tim dari Kementerian Dalam Negeri juga sudah turun.

    Ia menegaskan bahwa peristiwa di Kabupaten Pati harus menjadi pelajaran bersama, khususnya bagi seluruh bupati dan wali kota, terkait perkembangan situasi di wilayah masing-masing.

    Ia mencontohkan perihal kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang merupakan kewenangan pemerintah kabupaten/kota, sedangkan tugas pemprov adalah memfasilitasi, melakukan koreksi, dan verifikasi.

    Berkaitan dengan kasus Pati, Sekda Pati mengirimkan surat untuk verifikasi ke Pemprov Jateng tanggal 12 April 2025. Selanjutnya pada 22 April 2025 Biro Hukum memanggil Pemkab Pati untuk rapat bersama terkait kenaikan PBB.

    Hasil rapat bersama tersebut ada tiga aspek yang harus dipenuhi. Pertama, harus ditunjuk pihak ketiga untuk melakukan asistensi atau kajian. Kedua, tidak membebani masyarakat. Ketiga, disesuaikan dengan kemampuan wilayah. Aspek-aspek tersebut harus dilaporkan dalam waktu satu minggu.

    “Sampai sekarang mungkin, ya, dari kajiannya belum sampai dan lain sebagainya. Ini menjadi teguran untuk tidak dilakukan kembali. Tetapi kan (kebijakan kenaikan PBB) sudah ditarik ya, sudah dicabut, tinggal kita melakukan pembinaan ke depan,” kata Luthfi.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pramuka Jatim bagikan sembako kepada nelayan di Selat Madura

    Pramuka Jatim bagikan sembako kepada nelayan di Selat Madura

    ANTARA – Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Jawa Timur bersama segenap pejabat forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) provinsi setempat membagikan sembako kepada para nelayan di Selat Madura. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Pramuka ke- 64. (Hanif Nasrullah/Andi Bagasela/Gracia Simanjuntak)

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sinergi Polisi dan Bulog Salurkan 4 Ton Beras di Lapangan Istana Siak

    Sinergi Polisi dan Bulog Salurkan 4 Ton Beras di Lapangan Istana Siak

    Siak

    Polres Siak bersinergi dengan Bulog Siak menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan parkir Istana Siak. Beras SPHP sebanyak 4 ton disalurkan kepada warga.

    Kegiatan ini digelar pada Kamis (14/8/2025) pagi tadi. Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra mengatakan acara ini bertujuan membantu masyarakat untuk mendapatkan bahan pokok berkualitas dengan harga terjangkau dan merupakan bagian dari program serentak yang diinisiasi oleh Mabes Polri.

    Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pejabat Forkopimda Kabupaten Siak, termasuk Pj Sekda Kabupaten Siak, Kapolres Siak, Sekwan, serta perwakilan dari Dandim, Kajari, dan unsur pemerintahan lainnya.

    Polisi dan Bulog bersinergi menggelar Gerakan Pangan Murah, menyalurkan 4 ton beras di Istana Siak. (Foto: dok. Polres Siak)

    Dalam sambutannya, Kapolres Siak AKBP Eka Ariandy Putra menjelaskan bahwa GPM ini dilaksanakan di berbagai titik. Di Kabupaten Siak, program ini dimulai di Polres Siak, kemudian Polsek Tualang, dan berlanjut ke Kecamatan Lubuk Dalam.

    “Di Kota Siak hari ini, kita sediakan 4 ton beras dan 300 kg gula, semuanya kualitas premium,” jelas AKBP Eka.

    Usai sambutan, Forkopimda bersama Kapolres meninjau langsung stan penjualan dan menyapa warga yang sedang berbelanja. Acara ini juga terhubung melalui zoom meeting dengan Kapolri.

    (mea/dhn)

  • Mendes PDT apresiasi kejaksaan dan petani dukung ketahanan pangan

    Mendes PDT apresiasi kejaksaan dan petani dukung ketahanan pangan

    Karena kita semua tahu, sumber pangan itu mayoritas berasal dari desa

    Lampung Tengah (ANTARA) – Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto memberikan apresiasi kolaborasi strategis antara kejaksaan dan petani dalam membangun ketahanan pangan.

    “Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada Kejaksaan Agung melalui Program Petani Mitra Adhyaksa. Karena kita semua tahu, sumber pangan itu mayoritas berasal dari desa. Program ini sangat sejalan dengan Astacita ke-6 Presiden, yaitu membangun dari desa,” ujar Yandri usai panen raya di Desa Tempuran Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah, Kamis.

    Ia menyebutkan pembangunan ekonomi dari desa sangat krusial, mengingat desa menjadi tulang punggung penyedia pangan nasional.

    Yandri juga menegaskan bahwa kementeriannya memiliki alokasi 20 persen Dana Desa khusus untuk ketahanan pangan, yang ke depan akan dikolaborasikan lebih intensif dengan program kejaksaan seperti Jaga Desa.

    “Bayangkan, dari total Dana Desa yang mencapai Rp71 triliun, sekitar Rp14 triliun bisa diarahkan untuk mendukung program-program produktif seperti budi daya padi, jagung, bahkan singkong yang potensial di Lampung. Kita pastikan dana itu tidak bocor dan tepat sasaran,” lanjutnya.

    Menurut dia, kolaborasi antara kejaksaan dan petani ini menjadi salah satu strategi konkret dalam mengintegrasikan pendekatan penegakan hukum dengan pembangunan kesejahteraan masyarakat desa.

    Program ini, lanjutnya, tak hanya memastikan pemanfaatan Dana Desa berjalan transparan, tetapi juga berdampak langsung bagi produktivitas sektor pertanian.

    “Kalau petaninya kita dampingi, pupuk tidak bermasalah, panennya berhasil, maka kesejahteraan akan jadi kenyataan. Dan ini yang sedang dibangun oleh Kejaksaan dan para petani,” tambah Yandri.

    Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Reda Manthovani, dalam kesempatan yang sama menekankan bahwa keberhasilan panen raya ini bukan hanya berdampak pada daerah, tetapi berpotensi memberi efek domino terhadap upaya mewujudkan ketahanan pangan nasional.

    “Dengan berhasilnya panen di sini, tentu akan ada efek domino yang luar biasa. Diharapkan teman-teman Forkopimda di daerah lain juga bisa ikut turun tangan, mendukung program pemerintah pusat dalam hal ketahanan pangan,” ungkap Reda.

    Jamintel juga mengisyaratkan bahwa program Petani Mitra Adhyaksa ini akan diperluas ke daerah lain, khususnya di wilayah Sumatera dan provinsi-provinsi strategis lainnya.

    “Kalau ini membawa tren positif, akan kami perluas. Apa yang berhasil di Lampung Tengah ini, akan kami tebarkan ke daerah lain. Minimal di seluruh provinsi Lampung dan wilayah Sumatera akan kita kembangkan. Tapi target kami, bisa kita sebar ke seluruh Indonesia,” tegasnya.

    Pewarta: Agus Wira Sukarta
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Korban Dugaan Keracunan Massal MBG di Sragen Bertambah Jadi 251 Orang

    Korban Dugaan Keracunan Massal MBG di Sragen Bertambah Jadi 251 Orang

    Liputan6.com, Sragen – Korban dugaan keracunan massal usai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) di Sragen, Jawa Tengah, terus bertambah. Bupati Sragen Sigit Pamungkas menyebutkan, data terbaru menunjukkan jumlah korban terus bertambah hingga mencapai 251 orang. Mereka terdiri dari siswa, guru, dan orang tua murid yang ikut menyantap hidangan tersebut.

    “Distribusi MBG sekolah yang ditemukan kasus keracunan dihentikan sementara,” kata Sigit, Rabu (13/8/2025).

    Langkah penghentian ini diambil setelah laporan keracunan diterima dari sejumlah sekolah di wilayah Gemolong. Pemerintah Kabupaten langsung menginstruksikan penghentian distribusi makanan MBG untuk menghindari risiko tambahan.

    Tak hanya itu, Sigit bersama jajaran Forkopimda turun ke lapangan untuk mengecek lokasi kejadian. Mereka juga mendatangi dapur milik Dapur SPPG Mitra Mandiri, yang memproduksi makanan MBG bagi sekolah-sekolah tersebut.

    “Kami mendapatkan laporan bahwa ada gejala-gejala keracunan di SD dan SMP di Gemolong, seperti mual, sakit perut melilit, hingga muntah. Intinya dugaan keracunan,” jelasnya.

    Hasil temuan ini membuat Pemkab Sragen mengambil kebijakan tegas. Distribusi MBG dari penyedia yang sama dihentikan selama dua hari, tepatnya Rabu dan Kamis, sembari memantau kondisi para korban.

    “Kami hentikan sementara MBG dua hari ke depan (Rabu dan Kamis) untuk mengantisipasi adanya korban baru. Dan Puskesmas Gemolong disiagakan selama 24 jam penuh,” katanya. 

    Sementara itu, sampel makanan berupa nasi kuning, ayam suwir, susu, dan orek telur suwir yang dibagikan pada Senin (11/8/2025) telah dikirim ke laboratorium di Semarang. Hasil pengujian ini akan menjadi acuan investigasi lebih lanjut.

    “Hasilnya tunggu beberapa waktu ke depan. Pentingnya investigasi mendalam. Kami juga melaporkan insiden ini ke pemerintah pusat dan berupaya memperbaiki sistem pengawasan agar MBG di mana pun aman dan bergizi bagi anak-anak,” ujar dia.   

  • Tokoh adat di Jayapura hibahkan lahan untuk Dapur Sehat MBG

    Tokoh adat di Jayapura hibahkan lahan untuk Dapur Sehat MBG

    Sumber foto: Aman Hasibuan/elshnta.com.

    Tokoh adat di Jayapura hibahkan lahan untuk Dapur Sehat MBG
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Selasa, 12 Agustus 2025 – 20:57 WIB

    Elshinta.com – Guna mendukung  program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Papua, Ondoafi Hamadi memberikan lahan yang akan digunakan untuk membangun dapur MBG seluas 20 x 15 meter berlokasi di kediaman Ondoafi Hamadi Entrop.

    Peletakan batu pertama pembangunan dapur MBG ini dihadiri Kabinda Papua Brigjen TNI Bayu Sudarmanto, Asisten II Pemerintah Kota Jayapura, Widy Hartati, Ondoafi Hamadi, DPW Barisan Merah Putih RI, Max Abner Ohee, Ketua Barisan Merah Putih Papua Yery Stenli Hamadi, masyarakat dan Muspida Kota Jayapura, Selasa (12/8/2025).

    Kabinda Papua Brigjen TNI Bayu Sudarmanto didampingi Forkopimda Kota Jayapura, Ondoafi Hamadi secara simbolis meletakkan batu pertama pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis.

    Ketua Barisan Merah Putih (BMP) Papua, Yery Stenli Hamadi mengatakan, peletakan batu pertama pembangunan dapur Makan Bergizi Gratis (MBG) di kediaman Ondoafi Hamadi ini bertujuan agar bisa menjangkau sekolah-sekolah terdekat di wilayah Entrop mulai dari sekolah Paud, TKD SD, SMP, dan SMA.

    “Harapan saya dapur makan bergizi gratis (MBG) bisa memanfaatkan masyarakat setempat. Kita juga membuka lapangan kerja bagi warga khususnya mama-mama untuk menjadi karyadan pada dapur MBG itu,” ujar Yery Hamadi.

    Ia berharap pembangunan dapur MBG ini segera bisa diselesaikan oleh pihak ketiga yang melakukan pembangunan agar program ini bisa berjalan di Jayapura dengan baik.

    “Masyarakat adat dan warga setempat sangat antusias menyambut pembangunan dapur MBG ini, karena dengan adanya dapur ini kita membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Dapur MBG ini nantinya setiap hari menyiapkan 3000 makanan per hari,” tutur Yery seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Aman Hasibuan. 

    Sementara itu, Asisten II Pemerintah Kota Jayapura, Widy Hartati menyampaikan apresiasi kepada Ondoafi Hamadi yang telah menyiapkan lokasi di kediamannya untuk pembangunan dapur makan bergizi gratis (MBG).

    Pembangunan dapur MBG ini adalah untuk mendukung program pemerintah pusat dalam memenuhi kebutuhan gizi yang layak bagi masyarakat khususnya anak-anak di wilayah Kota Jayapura.

    “Pembangunan dapur ini merupakan bentuk nyata dari pemerintah dan tanggung jawab moral terhadap masa depan penerus bangsa. Dapur MBG tidak hanya sebagai tempat penyediaan makanan begizi, tetapi juga sebagai pusat edukasi pelatihan bagi masyarakat dalam hal ketahanan pangan,” katanya.  

    Dikatakan Widy, pembangunan dapur MBG diharapkan terjadi sinergi antara TNI, Polri, Pemerintah Daerah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang sehat yang sejahterah sejalan dengan visi misi Kota Jayapura.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Fadli Zon Tinjau Monumen-Museum Reog Ponorogo, Yakin Semakin Mengglobal

    Fadli Zon Tinjau Monumen-Museum Reog Ponorogo, Yakin Semakin Mengglobal

    Jakarta

    Menteri Kebudayaan RI Fadli Zon mengunjungi Monumen Reog dan Museum Ponorogo (MRMP) untuk menyaksikan prosesi pemasangan panel kepala burung merak pada monumen ini. Dalam upaya pelestarian ini Fadli menekankan pentingnya kreativitas dan sinergi.

    “Memang harus ada kreativitas kita di dalam membangun kerja sama gotong royong, sinergi dari berbagai pihak, dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pihak swasta, korporasi, untuk memajukan ini bersama-sama,” ujar Fadli, dalam keterangan tertulis, Selasa (12/8/2025).

    Upaya ini merupakan tindak lanjut dari penetapan Reog Ponorogo sebagai Warisan Budaya Takbenda (WBTb) oleh UNESCO. Fadli berpesan agar penetapan Reog Ponorogo ini harus ditindaklanjuti dengan tindakan nyata, bukan seremonial semata.

    Pasca pengakuan dunia terhadap Reog Ponorogo, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo berkeinginan untuk menjadikan Monumen Reog setinggi 126 meter menjadi salah satu destinasi pariwisata budaya yang akan menjadi andalan di Jatim.

    Pemkab Ponorogo bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim resmi memulai pembangunan Monumen Reog dan Museum Peradaban Ponorogo pada 11 Maret 2023 lalu. Groundbreaking pembangunan tersebut dilaksanakan pada lokasi bekas area tambang kapur Desa Sampung.

    Bangunan ini dirancang menggunakan pendekatan vernacular Jawa yang mengedepankan ventilasi silang, pencahayaan alami, dan struktur yang harmonis dengan lingkungan.

    Fadli menegaskan Reog Ponorogo merupakan bagian dari megadiversity budaya Indonesia dan perlu menjadi fondasi identitas bangsa di era global. Ia berharap budaya Reog semakin maju secara global.

    “Karena itulah kita harus menyosialisasikan, mengembangkan dengan berbagai macam cara dan platform yang ada-media sosial, kegiatan-kegiatan festival yang selama ini sudah dijalankan-yang tentu saja sangat besar, berkesinambungan,” kata Fadli.

    Fadli turut menyampaikan pembangunan monumen ini merupakan satu terobosan yang luar biasa dan berharap nantinya akan tumbuh menjadi ekosistem yang baik, sehingga akan mendukung berkembangnya ekonomi budaya di Ponorogo.

    “Kementerian Kebudayaan sangat mengapresiasi atas keberhasilan ini, dan mudah-mudahan bisa menjadi contoh bagi daerah-daerah lain untuk berani melakukan terobosan-terobosan dalam pemajuan kebudayaan,” ucap Fadli.

    Senada, Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyampaikan bahwa pembangunan monumen dilakukan bersama-sama.

    “Saya sudah membuka museum transit yang ada di depan pringgitan untuk mengoleksi artefak-artefak yang mulai kami narasikan, mulai kami digitalisasikan, agar anak-anak muda, generasi penerus yang akan datang kelak, mengetahui sejatinya leluhurnya bagaimana-tidak dari cerita orang, tidak dari legenda, tapi dari museum yang sangat literasi,” jelas Sugiri.

    MRMP dibangun pada lokasi terpilih di ketinggian, sehingga dapat terlihat dari berbagai penjuru. Progres pembangunannya yang sudah mencapai 94% ini menunggu tahap penyelesaian.

    Kehadiran monumen dan museum ini diharapkan akan menjadi simbol kebanggaan budaya Ponorogo yang mendunia.

    Sebagai infomasi, kegiatan Pemasangan Panel Kepala Merak Monumen Reog Ponorogo turut dihadiri oleh Sesmenko Perekonomian RI Susiyono Mugyarso; Bupati Magetan, Bupati Karanganyar bersama Wakil Bupati Karanganyar, Bupati Wonogiri, Bupati Madiun, Forkopimda Kabupaten Ponorogo, serta Ketua Asosiasi Museum Indonesia Putu Supadma Rudana. Dari lingkungan Kementerian Kebudayaan turut hadir Staf Khusus Menteri Bidang Sejarah dan Pelindungan Warisan Budaya Basuki Teguh Yuwono; Direktur Bina Kepercayaan Terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Syamsul Hadi; dan kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI, Endah Budi Heryani.

    (hnu/ega)

  • Dari Rumah Fatmawati ke Benteng Marlborough, Ribuan Warga Ramaikan Kirab Merah Putih di Bengkulu

    Dari Rumah Fatmawati ke Benteng Marlborough, Ribuan Warga Ramaikan Kirab Merah Putih di Bengkulu

    Liputan6.com, Jakarta – Rintik hujan membasahi bumi, namun semangat ribuan peserta Kirab Bendera di Bumi Merah Putih tak padam sedikit pun. Seperti merah yang tak luntur di kain pusaka, mereka melangkah mantap memeriahkan HUT ke-80 RI, Minggu (10/8/2025).

    Kirab dibuka langsung oleh Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan. Lebih dari 3.000 jiwa, dari Forkopimda, lembaga dan instansi vertikal, perguruan tinggi, OPD, ASN, THL, hingga masyarakat umum, bersatu dalam warna yang sama merah keberanian, putih kesucian.

    Dengan balutan busana bernuansa merah putih, rombongan menapaki rute kirab dari halaman Rumah Fatmawati Soekarno menuju Benteng Marlborough. Setiap langkah seolah menyusuri jejak sejarah, mengantar pesan bahwa kemerdekaan adalah janji yang harus terus dijaga.

    Acara kian semarak dengan penampilan para siswa yang membentuk konfigurasi Bendera Merah Putih dalam formasi angka 80.

    Gubernur Helmi Hasan bersama Forkopimda terlihat antusias menyaksikan penampilan tersebut, meski hujan deras mengguyur lokasi.

     

  • Polri wujudkan Astacita Presiden lewat program Makan Bergizi Gratis

    Polri wujudkan Astacita Presiden lewat program Makan Bergizi Gratis

    Peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/8/2025) sore. ANTARA/HO-Polri

    Polri wujudkan Astacita Presiden lewat program Makan Bergizi Gratis
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Sabtu, 09 Agustus 2025 – 14:31 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) menegaskan komitmen kuatnya dalam mewujudkan Astacita Presiden Prabowo Subianto, khususnya peningkatan gizi anak bangsa, melalui akselerasi program Makan Bergizi Gratis (MBG).

    Bukti konkretnya berupa peletakan batu pertama (groundbreaking) pembangunan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Lapak Kampir di Kelurahan Kanigoro, Madiun, Jawa Timur, Jumat (8/8) sore.

    Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri Komisaris Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan SPPG merupakan bukti Polri hadir membangun masa depan bangsa.

    “Mari sukseskan program ini bersama demi generasi sehat yang akan memimpin Indonesia Emas 2045,” kata Komjen Pol. Dedi.

    Dia menuturkan program SPPG menjadi investasi nyata Polri untuk mempercepat pencegahan stunting atau tengkes dan mewujudkan ketahanan pangan serta sumber daya manusia (SDM) unggul, yang mencerminkan presisi Polri dalam mendukung cita-cita nasional.

    Dedi pun menekankan dua pilar utama keberhasilan program, yakni pertama, komitmen mutu tinggi melalui mekanisme security food test alias tes keamanan makanan, yang wajib dijalankan tim medis Polri (Pusdokkes, Bidokkes Polda, Urkes Polres) pada setiap produksi makanan.

    “Ini adalah pembeda SPPG Polri, setiap produksi makanan wajib melalui uji keamanan untuk menjamin standar higienis tertinggi, mencegah keracunan, dan memastikan gizi yang aman untuk penerima manfaat,” tuturnya.

    Kedua, kata Dedi, strategi kolaborasi pentahelix yang berkelanjutan melibatkan pemerintah (TNI, pemda, kementerian/lembaga); akademisi (ahli gizi, pangan, kesehatan); bisnis (UMKM, koperasi, kelompok tani); masyarakat (relawan, pengelola Yayasan Komunitas Bantu/YKB), serta media dalam diseminasi informasi.

    Dia mengatakan bahwa pendekatan holistik tersebut dirancang untuk memutus rantai tengkes melalui intervensi gizi tepat sekaligus menggerakkan ekonomi lokal. Di sisi lain, keberadaan SPPG dinilai memberikan dampak multidimensi.

    Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Madiun Maidi menyambut antusias dan menyatakan SPPG tidak hanya memastikan anak-anak mendapat asupan bergizi, tetapi juga menjadi bagian integral dari strategi ketahanan pangan dan peningkatan kualitas lingkungan kota.

    “Dapur gizi juga menjadi bagian dari upaya menurunkan suhu kota, meningkatkan oksigen, dan menggerakkan ekonomi lokal. Semua harus saling terhubung demi Madiun yang sehat, hijau, dan mandiri pangan,” tutur Maidi.

    Acara yang dipimpin langsung oleh Irwasum Polri itu dihadiri jajaran Forkopimda Kota Madiun, tokoh agama, tokoh masyarakat, kepala sekolah penerima manfaat, dan perwakilan instansi terkait.

    SPPG Kanigoro dibangun dengan anggaran sekitar Rp1,9 miliar hasil sinergi dengan PT Arya Motor Indonesia dan ditargetkan selesai dalam 45 hari, yang akan beroperasi pada Oktober 2025 guna melayani 4.103 siswa SD dan SMP penerima program MBG di Kota Madiun, dengan bahan baku bersumber dari pasar tradisional dan UMKM setempat.

    Aksi di Madiun tersebut bukan kegiatan insidental, melainkan bagian dari lompatan strategis Polri secara nasional. Baru pada 6 Agustus 2025 di Malang, Polri telah meresmikan delapan SPPG operasional sekaligus melakukan peletakan batu 205 unit baru secara serentak di seluruh Indonesia.

    Tercatat, perkembangannya hingga Agustus 2025 menunjukkan akselerasi signifikan, yakni 27 unit SPPG telah beroperasi melayani 86.777 penerima manfaat per hari dan menyerap 1.344 tenaga kerja, 34 unit dalam persiapan akhir operasional, 155 unit tahap konstruksi, serta tambahan 205 unit yang memulai pembangunan hari ini.

    Total 421 SPPG tersebut akan menjadi tulang punggung distribusi gizi bagi 1,47 juta orang per hari ketika seluruhnya beroperasi. Polri menargetkan penyelesaian 500 SPPG pada akhir 2025 dan akan memperluas menjadi 1.000 unit pada tahun 2026.

    Sumber : Antara

  • Kita Perlu Belajar Lebih Dalam Tentang Perubahan Iklim

    Kita Perlu Belajar Lebih Dalam Tentang Perubahan Iklim

    Jakarta:  Sebagai bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I, Partai NasDem menggelar gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam di SMKN 5, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen gerakan Restorasi Indonesia yang tidak hanya hadir di ruang legislatif, tetapi juga bekerja di akar rumput: bersama masyarakat dan untuk lingkungan.

    Sebanyak 200 pohon buah ditanam di lingkungan sekolah dan 700 bibit pohon produktif dibagikan kepada masyarakat dan struktur partai se-Sulawesi Selatan. Lebih dari 700 peserta turut ambil bagian, mulai pengurus pusat hingga daerah, siswa SMKN 5, Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga para relawan.

    “Perubahan iklim Teman-Teman, Bapak-Bapak-Ibu-Ibu sekalian, sudah tidak bisa dipungkiri lagi dan sudah tidak bisa didenied ya, karena makin hari cairan es di Antartika makin meleleh, musim panas makin pendek, musim dingin makin panjang dan iklim dari pancaroba sudah tidak  beratur-atur ini semua kita sudah bisa merasakan,” ungkap Prananda Surya Paloh, Ketua Bappilu dan Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, dalam siaran persnya, Jumat, 8 Agustus 2025.

    “Maka daripada itu, menurut saya, di mata kacamata awam saya, semua kita termasuk saya, termasuk senior-senior, termasuk adik-adik, termasuk pelaku bisnis, kita perlu belajar lebih dalam tentang perubahan iklim ini,” ajak Prananda.

    Prananda juga ingin menekankan kepada kader Partai Nasdem, sesuai dengan amanat Kongres bahwa kita adalah partai yang ramah lingkungan. Maka pada hari ini saya ingin membawa semboyan Nasdem Go Green, Nasdem Hijau. “Jadi ke depan, emblem yang saya tegaskan hari ini, Nasdem Go Green, patut diingat dan dicamkan oleh Kakak-Kakak sekalian,” tegas Prananda.

    Dalam arahannya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa menekankan pentingnya kita menanam pohon untuk kelestarian dan kesejahteraan.  “Melalui penanaman pohon ini, kita ingin memulihkan ekologi sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kita bukan pertama kali ini menanam. Belum lama ini kita menanam di Salatiga dan Cianjur. Ini bagian dari solusi, bukan simbolik belaka,” tegas Saan.

    Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP NasDem, Lathifa M. Al Anshori, menyoroti peran anak muda sebagai garda depan perubahan:  “Politik yang relevan itu politik yang bisa disentuh. Kita ingin generasi muda tahu bahwa mereka bisa mulai perubahan dari yang sederhana, seperti menanam pohon dan menjaga lingkungan,” ujarnya.
    Beri Nilai Ekonomi

    Senada dengan itu, ketua Bidang Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang DPP NasDem, Ananda Tohpati menyebut bahwa pohon buah yang ditanam bukan hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberi nilai ekonomi jangka panjang.

    “Pohon ini akan tumbuh, berbuah, dan hasilnya bisa dinikmati. Inilah politik yang hidup bersama rakyat, bukan yang jauh dari kenyataan,” katanya.

    Kegiatan ini turut diperkuat oleh arahan reflektif dari Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem, Siti Nurbaya.

    “Menanam adalah salah satu bentuk paling nyata dari gerakan restorasi. Ia memulihkan ekologi dan memberi manfaat ekonomi. Bahasa gampangnya, restorasi itu ya membereskan masalah nyata di masyarakat. Politik harus menjawab kebutuhan rakyat,” tegas Prof. Siti.

    Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga mencakup edukasi lingkungan kepada pelajar, penyuluhan tentang manfaat pohon buah, dan komitmen tindak lanjut bersama antara sekolah dan struktur partai dalam mendukung penghijauan berkelanjutan.

    Gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam adalah cermin bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang merawat bumi dan masa depan. Di tengah krisis iklim dan tantangan ekologis, NasDem mengambil peran sebagai pelindung kehidupan, menghubungkan rakyat, alam, dan arah perubahan. 

    Jakarta:  Sebagai bagian dari Rapat Kerja Nasional (Rakernas) I, Partai NasDem menggelar gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam di SMKN 5, Desa Panaikang, Kecamatan Pattallassang, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Aksi ini menjadi bukti nyata komitmen gerakan Restorasi Indonesia yang tidak hanya hadir di ruang legislatif, tetapi juga bekerja di akar rumput: bersama masyarakat dan untuk lingkungan.
     
    Sebanyak 200 pohon buah ditanam di lingkungan sekolah dan 700 bibit pohon produktif dibagikan kepada masyarakat dan struktur partai se-Sulawesi Selatan. Lebih dari 700 peserta turut ambil bagian, mulai pengurus pusat hingga daerah, siswa SMKN 5, Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga para relawan.
     
    “Perubahan iklim Teman-Teman, Bapak-Bapak-Ibu-Ibu sekalian, sudah tidak bisa dipungkiri lagi dan sudah tidak bisa didenied ya, karena makin hari cairan es di Antartika makin meleleh, musim panas makin pendek, musim dingin makin panjang dan iklim dari pancaroba sudah tidak  beratur-atur ini semua kita sudah bisa merasakan,” ungkap Prananda Surya Paloh, Ketua Bappilu dan Ketua Umum Garda Pemuda NasDem, dalam siaran persnya, Jumat, 8 Agustus 2025.

    “Maka daripada itu, menurut saya, di mata kacamata awam saya, semua kita termasuk saya, termasuk senior-senior, termasuk adik-adik, termasuk pelaku bisnis, kita perlu belajar lebih dalam tentang perubahan iklim ini,” ajak Prananda.
     
    Prananda juga ingin menekankan kepada kader Partai Nasdem, sesuai dengan amanat Kongres bahwa kita adalah partai yang ramah lingkungan. Maka pada hari ini saya ingin membawa semboyan Nasdem Go Green, Nasdem Hijau. “Jadi ke depan, emblem yang saya tegaskan hari ini, Nasdem Go Green, patut diingat dan dicamkan oleh Kakak-Kakak sekalian,” tegas Prananda.
     
    Dalam arahannya, Wakil Ketua Umum Partai NasDem Saan Mustopa menekankan pentingnya kita menanam pohon untuk kelestarian dan kesejahteraan.  “Melalui penanaman pohon ini, kita ingin memulihkan ekologi sekaligus memberi manfaat ekonomi bagi masyarakat. Kita bukan pertama kali ini menanam. Belum lama ini kita menanam di Salatiga dan Cianjur. Ini bagian dari solusi, bukan simbolik belaka,” tegas Saan.
     
    Ketua Bidang Pemilih Pemula dan Milenial DPP NasDem, Lathifa M. Al Anshori, menyoroti peran anak muda sebagai garda depan perubahan:  “Politik yang relevan itu politik yang bisa disentuh. Kita ingin generasi muda tahu bahwa mereka bisa mulai perubahan dari yang sederhana, seperti menanam pohon dan menjaga lingkungan,” ujarnya.

    Beri Nilai Ekonomi

    Senada dengan itu, ketua Bidang Kehutanan, Agraria, dan Tata Ruang DPP NasDem, Ananda Tohpati menyebut bahwa pohon buah yang ditanam bukan hanya memperbaiki lingkungan, tetapi juga memberi nilai ekonomi jangka panjang.
     
    “Pohon ini akan tumbuh, berbuah, dan hasilnya bisa dinikmati. Inilah politik yang hidup bersama rakyat, bukan yang jauh dari kenyataan,” katanya.
     
    Kegiatan ini turut diperkuat oleh arahan reflektif dari Ketua Dewan Pertimbangan DPP Partai NasDem, Siti Nurbaya.
     
    “Menanam adalah salah satu bentuk paling nyata dari gerakan restorasi. Ia memulihkan ekologi dan memberi manfaat ekonomi. Bahasa gampangnya, restorasi itu ya membereskan masalah nyata di masyarakat. Politik harus menjawab kebutuhan rakyat,” tegas Prof. Siti.
     
    Selain penanaman pohon, kegiatan ini juga mencakup edukasi lingkungan kepada pelajar, penyuluhan tentang manfaat pohon buah, dan komitmen tindak lanjut bersama antara sekolah dan struktur partai dalam mendukung penghijauan berkelanjutan.
     
    Gerakan Tanam Tumbuh Mandiri (TTM): NasDem Menanam adalah cermin bahwa politik bukan hanya soal kekuasaan, tapi juga tentang merawat bumi dan masa depan. Di tengah krisis iklim dan tantangan ekologis, NasDem mengambil peran sebagai pelindung kehidupan, menghubungkan rakyat, alam, dan arah perubahan. 
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (CEU)