Organisasi: forkopimda

  • Tebar 1.200 Benih Ikan Tawes dan Tanam 500 Bibit Pohon di Sendang Slaji Jombang

    Tebar 1.200 Benih Ikan Tawes dan Tanam 500 Bibit Pohon di Sendang Slaji Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Sebanyak 1.200 benih ikan tawes dilepas di Sendang Slaji, Desa Sumberaji, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang. Aksi ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang untuk menjaga kualitas lingkungan, khususnya perairan.

    Ikan tawes dipilih karena memiliki daya adaptasi yang sangat baik, serta peranannya yang vital dalam menjaga rantai makanan di ekosistem perairan. Keberadaan ikan tawes diharapkan dapat memperbaiki kualitas air di Sendang Slaji, sekaligus menjadi salah satu langkah konkret untuk melestarikan alam di kawasan tersebut.

    Bupati Jombang, Warsubi, yang turut hadir dalam acara tersebut, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama merawat bumi. “Mari kita rawat bumi ini bersama. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan ridho-Nya kepada kita semua,” ujarnya, yang menandai dimulainya aksi penanaman pohon dan pelepasan benih ikan tawes, Jumat (5/12/2025).

    Selain Bupati Warsubi, acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Salmanudin, perwakilan Forkopimda, Kepala Kemenag Jombang Muhajir, serta sejumlah kepala OPD terkait, Forkopimcam, Kepala Desa setempat, pegiat lingkungan, dan Saka Kalpataru.

    Mereka semua bersama-sama melakukan aksi tanam pohon, yang juga menjadi bagian dari peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN), serta Hari Amal Bhakti ke-80 Kementerian Agama.

    Sebanyak 500 bibit pohon ditanam di sekitar Sendang Slaji, dengan 400 bibit berasal dari P-APBD Kabupaten Jombang dan 100 bibit lainnya disumbangkan melalui program inovatif Gerakan Satu Pernikahan Satu Pohon Lestari yang diprakarsai oleh Kemenag Jombang.

    Aksi ini tidak hanya bertujuan untuk merawat lingkungan, tetapi juga untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya keberlanjutan alam.

    Bupati Warsubi menekankan bahwa peringatan HMPI bukan sekadar seremonial belaka. “Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran kita semua akan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” ungkapnya.

    Penanaman pohon di Sendang Slaji Kabuh Jombang

    Ini juga menjadi momentum untuk mendorong budaya menanam pohon sebagai langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia Emas 2045, sesuai dengan program pembangunan berkelanjutan.

    Kepala Kemenag Jombang, Muhajir, turut menyampaikan pesan penting mengenai konsep Ekoteologi. Konsep ini mengintegrasikan nilai-nilai keagamaan dengan isu lingkungan, yang mengajarkan bahwa menjaga alam merupakan bagian dari ibadah.

    “Ibadah bukan hanya ritual, tetapi harus terwujud dalam tindakan nyata menjaga alam,” tegas Muhajir. [suf]

  • Peringati Hakordia 2025, Mas Lindra Tekankan Komitmen Nol Korupsi di Pemkab Tuban

    Peringati Hakordia 2025, Mas Lindra Tekankan Komitmen Nol Korupsi di Pemkab Tuban

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, menegaskan instruksi kepada seluruh instansi dan lembaga di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tuban untuk memperkuat komitmen dalam memerangi praktik korupsi. Penekanan ini disampaikan dalam momentum peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (Hakordia) 2025 yang dipusatkan di Taman Hutan Kota Abipraya, Jumat (5/12/2025).

    Acara peringatan tersebut dikemas dengan nuansa kebersamaan dan semangat positif, diawali dengan kegiatan senam bersama serta game show interaktif yang melibatkan berbagai elemen pegawai pemerintah daerah.

    Mas Lindra, sapaan akrab Bupati, menyampaikan bahwa sinergi bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dalam momen Hakordia ini harus menjadi alarm pengingat bagi seluruh aparatur sipil. Tujuannya adalah memastikan pelayanan publik yang prima, transparan, dan bebas dari penyimpangan.

    “Yang pasti kita harus meminimalisir atau menghilangkan korupsi yang ada di Kabupaten Tuban,” tutur Mas Lindra.

    Dalam arahannya, pemimpin muda ini juga memberikan pesan tegas agar setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) senantiasa menjaga amanah dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya masing-masing. Integritas birokrasi menjadi poin utama yang tidak bisa ditawar demi menjaga kepercayaan masyarakat.

    “Alhamdulilah gayung bersambut semua jajaran bersama-sama menyampaikan komitmennya dihadapan publik sehingga ini menjadi tanggung jawab kita bersama,” pungkasnya. [dya/beq]

  • Hapus Karangan Bunga, Mas Lindra Ajak Forkopimda Tuban Wujudkan Tradisi Bibit Tanaman

    Hapus Karangan Bunga, Mas Lindra Ajak Forkopimda Tuban Wujudkan Tradisi Bibit Tanaman

    Tuban (beritajatim.com) – Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky, meluncurkan tradisi baru sebagai wujud komitmen cinta lingkungan dengan meminta seluruh instansi mengganti karangan bunga dengan bibit tanaman untuk setiap momentum perayaan. Aksi ini dicanangkan saat Mas Lindra bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) memimpin penanaman pohon di lahan samping gedung DPRD Tuban, Jumat (5/12/2025), dalam rangka memperingati Hari Pohon Sedunia dan Hari Jadi Tuban ke-732.

    Mas Lindra, sapaan akrab Bupati Tuban, menyampaikan bahwa keinginannya adalah untuk menciptakan tradisi positif yang lebih berdampak dan berorientasi pada keberlanjutan alam.

    “Jadi biasanya di dalam setiap momentum di instansi masing-masing kita selalu identik dengan memberikan karangan bunga, sehingga hari ini kami semuanya sepakat sekarang kita ganti dan minta diberikan bibit tanaman saja,” ungkap Mas Lindra.

    Menurutnya, perubahan kebiasaan ini merupakan bentuk nyata komitmen instansi yang ada di Kabupaten Tuban dalam menjaga kelestarian alam, utamanya menjaga sumber mata air yang menjadi hajat hidup masyarakat.

    “Sehingga ini akan bermanfaat kepada seluruh generasi yang akan datang,” imbuhnya.

    Saat ditanya mengenai bencana banjir yang baru-baru ini melanda Sumatra, Mas Lindra bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Tuban menyampaikan bela sungkawa mendalam. Ia menilai musibah tersebut harus menjadi bahan introspeksi kolektif bagi seluruh daerah.

    “Ini menjadi intropeksi yang sangat baik untuk terus menjaga alam dan cinta alam sehingga pelestarian ini akan bermanfaat untuk generasi yang akan datang,” ucap Mas Lindra.

    Pihaknya berjanji akan secara masif melakukan pemeliharaan dan perawatan di beberapa daerah-daerah strategis melalui aksi penanaman pohon, sebagai upaya mitigasi bencana jangka panjang.

    “Insya Allah kembali lagi kita secara masif kita akan melakukan pemeliharaan dan merawat guna menjaga agar tidak ada bencana alam di kemudian hari,” pungkasnya. [dya/beq]

  • PWI Mojokerto Awali Rangkaian HPN 2026 dengan Doa Bersama dan Bakti Sosial

    PWI Mojokerto Awali Rangkaian HPN 2026 dengan Doa Bersama dan Bakti Sosial

    Mojokerto (beritajatim.com) – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Mojokerto resmi memulai rangkaian peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2026 dengan kegiatan doa dan tahlil bersama serta bakti sosial. Kegiatan doa bersama digelar di Kantor Sekretariat PWI Mojokerto Jalan Pekayon, Kecamatan Kranggan, Kota Mojokerto.

    Doa dan tahlil dipersembahkan untuk mendoakan para anggota PWI Mojokerto yang telah wafat, diantaranya almarhum Sukardi, Triyanto, Yanuar Yahya, Joko Erlangga, dan Kariyadi. Tahlil dipimpin oleh M. Zainudin dari Jatimpos, sementara doa disampaikan oleh Penasehat PWI Mojokerto, Zacky.

    Dalam tausyiahnya, penyiar Maja FM ini mengajak seluruh insan pers untuk memperbanyak kebaikan di momentum HPN. “Mulai hari ini mari memperbanyak kebaikan. Jika kita menanam kebaikan, maka kebaikan pula yang akan kembali kepada kita. Semoga seluruh rangkaian peringatan HPN diberi kelancaran dan keberkahan,” ujarnya, Jumat (5/12/2025).

    Baksos digelar PWI Mojokerto di Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Yaisra di Jalan Teratai di Kecamatan Sooko, Kabupate Mojokerto. [Foto : ist]Usai doa bersama, anggota PWI Mojokerto melanjutkan kegiatan dengan mengunjungi Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Yaisra di Jalan Teratai di Kecamatan Sooko, Kabupate Mojokerto. Rombongan dipimpin oleh Ketua PWI Mojokerto Aminnudin Ilham, bersama Ketua Panitia HPN 2026 Yunan Muzzaki.

    Kedatangan para wartawan disambut pengurus Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Yaisra Ustaz Fikri Ardiansyah. Dalam kesempatan itu, anggota PWI Mojokerto menyerahkan bantuan berupa beras, minyak goreng, mi instan serta sejumlah uang untuk mendukung kebutuhan 40 anak asuh di Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Yaisra.

    “Terima kasih kepada PWI Mojokerto atas bantuan yang diberikan. Santunan ini sangat berarti bagi kami dan anak-anak yang kami asuh. Semoga PWI Mojokerto semakin maju dan diberi keberkahan,” kata pengurus Yayasan Panti Asuhan Anak Yatim Piatu Yaisra, Ustaz Fikri.

    Ketua PWI Mojokerto, Aminnudin Ilham menambahkan, bahwa rangkaian kegiatan HPN 2026 digelar mulai Desember 2025 hingga puncaknya di bulan Februari 2026. “Selain doa bersama dan bakti sosial, PWI Mojokerto akan menggelar pelatihan jurnalistik untuk siswa SMA/SMK di Mojokerto.

    “Memasuki Januari 2026, kami PWI Mojokerto menggelar Turnamen Futsal tingkat SMP se-Mojokerto Raya, baik negeri maupun swasta, dengan total peserta 32 tim. Adapun puncak peringatan HPN 2026 dijadwalkan pada 9 Februari 2026 berupa Tasyakuran, pemotongan tumpeng, santunan anak yatim, serta kehadiran Forkopimda Kota dan Kabupaten Mojokerto,” tambahnya.

    Dengan rangkaian kegiatan HPN 2026 tersebut, PWI Mojokerto berharap momentum HPN 2026 dapat semakin mempererat kebersamaan wartawan sekaligus menghadirkan manfaat nyata bagi masyarakat. PWI Pusat sendiri menetapkan tema peringatan HPN 2026 yakni ‘Pers Sehat, Ekonomi Berdaulat, Bangsa Kuat’ dan Provinsi Banten sebagai tuan rumah. [tin/but]

  • Tito Instruksikan Pemda Lakukan Pemetaan Risiko Bencana Jelang Nataru

    Tito Instruksikan Pemda Lakukan Pemetaan Risiko Bencana Jelang Nataru

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian memaparkan hasil koordinasi dengan kementerian/lembaga menjelang masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).

    Dia mengatakan salah satu bahasan adalah potensi meningkatnya risiko bencana, tekanan transportasi, keamanan, hingga kebutuhan pangan.

    Hal itu disampaikan Tito dalam keterangan pers mengenai perkembangan penanganan bencana Sumatra di Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Rabu (3/12/2025).

    “Kami antisipasi adalah satu bencana termasuk Nataru yang tidak lama lagi. Ada unsur di situ potensi bencana, transportasi, keamanan dan juga demand terhadap pangan tinggi selain masalah mobilitas untuk berlibur merayakan Nataru,” ujarnya.

    Dia pun meminta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) segera memperkuat koordinasi dan pemetaan risiko.

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan kondisi cuaca terkini dan potensi risiko hidrometeorologi dalam Rapat Koordinasi Natal dan Tahun Baru (Nataru) yang digelar untuk memperkuat kesiapsiagaan nasional menjelang puncak mobilitas masyarakat.

    Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani menegaskan jenis bencana yang mendominasi yaitu hujan ekstrem, angin kencang, serta fenomena lain seperti petir merusak, puting beliung, hujan es, dan jarak pandang terbatas yang kerap mengganggu penerbangan maupun pelayaran.

    “Trennya terus naik. Jawa Barat memimpin frekuensi kejadian hujan ekstrem dan angin kencang, disusul Jawa Tengah dan Jawa Timur. Ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ujar Faisal dilansir dari laman resmi BMKG.

    Untuk periode minggu ke-2 Desember hingga awal Januari, BMKG memperkirakan:

    Monsoon Asia mulai aktif, meningkatkan curah hujan di Indonesia.
    Munculnya anomali atmosfer Madden Julian Oscillation, gelombang Kelvin, dan Rossby Equator yang memicu hujan ekstrem.
    Hadirnya seruak dingin Siberia yang turut memperkuat intensitas hujan.
    Bibit siklon tropis berpotensi tumbuh di wilayah selatan Indonesia.

    “Untuk itu kepada rekan-rekan Forkopimda, mohon segera lakukan konsolidasi. Kami sudah sampaikan kemarin lakukan rapat konsolidasi untuk memetakan persoalan bencana dan antisipasi di wilayah masing-masing,” tandas Tito.

  • Gunung Semeru 16 Kali Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya

    Gunung Semeru 16 Kali Erupsi Hari Ini, Warga Diminta Jauhi Zona Bahaya

    Pemerintah Kabupaten Lumajang menegaskan, kembali membuka aktivitas tambang pasir melalui Surat Edaran Nomor 300.2.1/1/427.76/2025 tentang Imbauan Pelaksanaan Aktivitas Penambangan. Regulasi ini menjadi dasar hukum yang mengatur pengoperasian tambang secara terbatas, terukur, dan aman, menyusul hasil audiensi Forkopimda bersama para pelaku tambang pada 28 November 2025.

    Keputusan ini mengakhiri masa jeda aktivitas tambang di kawasan Daerah Aliran Sungai (DAS) Semeru, sekaligus memberi kepastian bagi berbagai sektor yang bergantung pada pasokan material tambang, mulai dari pembangunan infrastruktur hingga roda ekonomi masyarakat.

    Namun pemerintah menegaskan bahwa pembukaan kembali aktivitas ini bukanlah pelonggaran, melainkan langkah penuh kehati-hatian dengan standar keselamatan yang diperketat.

    Bupati Lumajang Indah Amperawati mengatakan, Melalui SE tersebut, penambangan hanya diperbolehkan berlangsung pada pukul 08.00–16.00 WIB. Batas waktu ini diterapkan untuk memastikan seluruh proses tetap berada dalam jangkauan monitoring petugas dan meminimalkan risiko aktivitas pada waktu rentan.

    “Poin paling krusial dalam regulasi ini adalah kewajiban penghentian aktivitas tambang seketika apabila sensor PVMBG merekam getaran banjir dengan amplitudo maksimal 20 mm dalam durasi signifikan. Ketentuan ini ditegaskan sebagai mekanisme proteksi dini terhadap ancaman banjir lahar yang sewaktu-waktu dapat mengancam keselamatan para pekerja di lapangan,” ujarnya Rabu (3/12/2025).

    Di sisi lain, Pemkab Lumajang kata Indah, juga mengatur lalu lintas angkutan tambang untuk menjaga keselamatan publik. Jam angkut pasir tidak boleh bersinggungan dengan waktu berangkat dan pulang sekolah demi melindungi mobilitas pelajar dan mengurangi risiko kemacetan serta kecelakaan.

    “Setiap armada diwajibkan menutup bak truk dengan terpal untuk mencegah tumpahan material yang berpotensi membahayakan pengguna jalan lain,”tambahnya

    Dengan penegasan regulasi melalui SE Nomor 300.2.1/1/427.76/2025, Pemkab Lumajang ingin memastikan bahwa pembukaan kembali aktivitas tambang tidak hanya berdampak pada stabilitas ekonomi, tetapi juga menjadi contoh kedisiplinan dalam pengelolaan sumber daya alam berbasis mitigasi risiko.

    “Pemerintah mengajak seluruh pelaku usaha tambang, sopir angkutan, serta masyarakat desa di sekitar aliran sungai Semeru untuk mematuhi ketentuan ini. Disiplin kolektif menjadi kunci agar sektor tambang berjalan produktif tanpa mengabaikan keselamatan, sebuah prinsip yang ditegaskan sebagai fondasi utama dalam setiap kebijakan pengelolaan DAS Semeru,” paparnya.

  • Realisasi tanam jagung program Polri capai 883 ribu ha

    Realisasi tanam jagung program Polri capai 883 ribu ha

    Lampung Selatan, Lampung (ANTARA) – Wakapolri Komjen Pol Dedi Prasetyo mencatat realisasi tanam jagung program Polri mencapai 883 ribu hektare sebagai bagian dari upaya memperkuat produksi nasional dan mendukung target swasembada pangan pada 2025.

    Dedi mengatakan Polri mendapat target total luas tanam jagung mencapai 1,3 juta hektare hingga akhir kuartal keempat 2025.

    “Alhamdulillah Polri sudah menanam di lahan 883 ribu hektare,” kata Wakapolri dalam jumpa pers usai kegiatan bertajuk “Penanaman Jagung Menuju Swasembada Pangan” di Lampung Selatan, Lampung, Selasa.

    Dia menuturkan pihaknya menargetkan adanya penambahan luas tanam hingga mencapai 1 juta hektare pada Desember 2025, sehingga memperkuat fondasi peningkatan produksi jagung nasional serta dapat mencapai target awal yakni 1,3 juta hektare.

    “Insya Allah sampai dengan bulan Desember ini kita (kami menargetkan) bisa mencapai 1 juta hektare untuk tanam jagung,” ujarnya.

    Polri sebagai lembaga negara yang mendapat mandat dalam produksi jagung dari Presiden Prabowo Subianto, terus berupaya agar bisa mencapai target itu sehingga mendukung swasembada pangan secara keseluruhan.

    Oleh karena itu, Wakapolri bersama Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) dan Pemerintah Provinsi Lampung, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan dan Forkopimda setempat melakukan penanaman bibit jagung serentak di daerah itu yang dipusatkan di Desa Ruguk dan Desa Pisang, Kecamatan Penengahan, Lampung Selatan.

    Ia menjelaskan kegiatan tanam serentak jagung kembali digelar di Lampung pada kuartal keempat, sebagai upaya memperluas kontribusi Polri dalam penguatan sektor tanaman pangan strategis nasional.

    Dia menyebutkan capaian hasil panen jagung hingga kuartal keempat diperkirakan mencapai 2,8 juta ton berdasarkan data Satgas Ketahanan Pangan Polri yang memantau produksi dari berbagai wilayah secara terkoordinasi.

    Target produksi nasional untuk Polri dalam program itu mencapai 4 juta ton jagung pada 2025, sejalan dengan koordinasi intensif bersama Kementerian Pertanian dan jajaran terkait lainnya.

    Polri optimistis dapat mencapai target 4 juta ton dengan dukungan percepatan tanam yang diselesaikan pada Desember, termasuk perluasan lahan tanam hingga mendekati 1 juta hektare akhir tahun.

    Di Lampung, total luas tanam jagung secara umum telah mencapai sekitar 2.800 hektare, dengan realisasi kegiatan Selasa ini menambah 89 hektare sebagai bagian dari perluasan tanam tahap terakhir.

    Wakapolri menambahkan serapan jagung oleh Bulog juga menunjukkan perkembangan positif, karena Lampung menjadi salah satu provinsi dengan capaian tertinggi mendekati 90 persen atau sekitar 23 ribu ton dari target nasional.

    Lampung diproyeksikan mampu memenuhi target tanam dan panen karena konsistensi produktivitas daerah yang terus meningkat, sehingga memperkuat kontribusi provinsi terhadap produksi jagung nasional.

    “Bapak Kapolri (Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo) berkomitmen dengan Bapak Menko Pangan (Zulkifli Hasan) dengan pihak terkait lainnya, dengan seluruh kelompok tani bisa mewujudkan swasembada pangan, jagung khususnya,” kata Wakapolri.

    “Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, ini semuanya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani jagung,” tambah Wakapolri.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sumenep Tanam 1.300 Pohon di TPA Torbang, Siap Jadi Paru-Paru Baru Kota

    Sumenep Tanam 1.300 Pohon di TPA Torbang, Siap Jadi Paru-Paru Baru Kota

    Sumenep (beritajatim.com) – Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah atau Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Desa Torbang, Kecamatan Bantuan, Kabupaten Sumenep mendapat perhatian khusus untuk persoalan kelestarian lingkungan.

    Pemkab Sumenep melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) bekerja sama dengan Medco Energi Madura, melakukan penanaman 1.300 bibit pohon di lokasi tersebut. Penanaman ribuan bibit pohon tersebut secara simbolis dilakukan Bupati bersama jajaran Forkopimda Sumenep.

    “Penanaman pohon ini untuk memperluas ruang terbuka hijau, serta mendukung strategi mitigasi perubahan iklim,” kata Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo, Selasa (02/12/2025).

    Ia menjelaskan, pembangunan lingkungan berkelanjutan merupakan investasi jangka panjang. Karena itu, penanaman bibit pohon ini merupakan langkah konkret dalam menjaga kualitas lingkungan.

    “Ini sebagai upaya penyangga ekosistem dan ruang publik hijau. Bibit pohon yang terus tumbuh bukan sekadar memberikan dampak ekologis sesaat, tetapi menjadi investasi jangka panjang bagi generasi mendatang,” ujarnya.

    Menurut Bupati, setiap bibit adalah harapan bagi lingkungan yang lebih sehat di masa depan. Pohon-pohon itu nantinya berperan dalam menyerap emisi karbon dan menjaga keseimbangan ekosistem.

    “Kegiatannya bukan semata seremonial. Menanam pohon ini justru untuk masa depan daerah, sebagai hutan kota yang menjadi paru-paru menjaga kualitas udara,” terangnya.

    Pohon-pohon tersebut juga diharapkan mampu memperkuat ketahanan lingkungan dari ancaman perubahan iklim. “Semoga ini tidak hanya berhenti pada penanaman, tetapi dilanjutkan dengan perawatan yang baik, supaya pohonnya bisa tumbuh optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat,” harapnya.

    Bupati mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumenep berkomitmen untuk memperluas gerakan penghijauan ke wilayah lain yang membutuhkan penanganan lingkungan, khususnya di area rawan kekeringan dan minim tutupan hijau.

    “Kami mengupayakan kegiatan ini menjadi bagian dari strategi jangka panjang, dalam menciptakan lingkungan yang lebih asri, sehat, dan berkelanjutan bagi masyarakat,” imbuhnya.

    Sementara Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Sumenep, Anwar Syahroni mengatakan, penanaman bibit pohon merupakan CSR Medco Energi Madura sebesar seratus juta untuk 1.300 bibit pohon.

    Ribuan bibit pohon tersebut terdiri dari akasia sebanyak 175 pohon, sukun 250 pohon, gayam 250 pohon, mahoni 250 pohon dan matoa sebanyak 275 pohon. “Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan luas cakupan ruang hijau, serta memperbaiki kualitas lingkungan di tengah pertumbuhan kawasan perkotaan,” ujarnya. (tem/kun)

  • Wali Kota Kediri Perkuat Sinergi Pengamanan Jelang Natal dan Tahun Baru

    Wali Kota Kediri Perkuat Sinergi Pengamanan Jelang Natal dan Tahun Baru

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati memperkuat sinergi pengamanan menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) dengan menggelar dialog bersama Forkopimda, Babinsa, Bhabinkamtibmas, dan FKDM di Ruang Joyoboyo Balaikota Kediri, Selasa (2/12/2025). Dialog ini digelar untuk memastikan keamanan dan ketertiban masyarakat terjaga sebelum, saat, dan setelah momentum Nataru berlangsung.

    Dalam arahannya, Wali Kota Kediri menegaskan bahwa momen akhir tahun selalu membutuhkan perhatian khusus, meski dalam pengalaman sebelumnya Kota Kediri termasuk daerah yang kondusif. Ia menyebut aktivitas masyarakat cenderung meningkat, berbagai acara hiburan digelar, dan mobilitas publik melonjak, namun kondisi keamanan tetap stabil berkat kerja sama seluruh unsur pengamanan.

    “Kondisi tersebut tentu bukan terjadi begitu saja. Hal ini merupakan hasil dari kerja sama yang solid, komunikasi yang lancar, serta respon cepat dari panjenengan semua yang berada di lapangan sebagai garda terdepan pemeliharaan kamtibmas. Meski demikian, kewaspadaan tidak boleh kendor. Sinergi harus semakin kuat, koordinasi perlu dilakukan sejak dini, dan komunikasi antar-instansi harus tetap terbuka,” terang Mbak Wali.

    Dalam kesempatan tersebut, ia menitipkan tiga arahan penting kepada seluruh peserta. Pertama, memperkuat koordinasi di tingkat kelurahan dan membangun komunikasi sebelum potensi gangguan muncul. Kedua, menjaga soliditas antar-unsur pengamanan untuk mempercepat respon di lapangan. Ketiga, mengedepankan pendekatan humanis dalam menangani berbagai potensi masalah agar ketertiban tetap terjaga.

    Wali Kota Kediri juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta anggota FKDM yang selama ini aktif menjaga keamanan lingkungan. “Saya titip pesan agar sinergi terus diperkuat. Apa pun kendala yang muncul di lingkungan, terutama di tingkat kelurahan, sebisa mungkin kita selesaikan bersama,” ujarnya.

    Ia menegaskan pentingnya kewaspadaan dini dan upaya pencegahan untuk menghindari potensi gangguan, baik terkait bencana sosial maupun bencana alam. “Untuk itu, kami mohon kerjasamanya. Mari bersama-sama menciptakan Kota Kediri yang kondusif, aman, dan nyaman bagi seluruh warga,” tutupnya.

    Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin, Ketua DPRD Kota Kediri Firdaus, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Kepala Kejaksaan Negeri Kota Kediri Raden Roro Theresia Tri Widorin, Kepala Pengadilan Negeri Kota Kediri Khairul, Pabung Kodim 0809 Kediri Mayor Inf Ngatari, serta Babinsa dan Bhabinkamtibmas se-Kota Kediri. [nm/but]

  • Pemerintah Didorong Perkuat Sistem Deteksi Dini dan Mitigasi Bencana
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        2 Desember 2025

    Pemerintah Didorong Perkuat Sistem Deteksi Dini dan Mitigasi Bencana Nasional 2 Desember 2025

    Pemerintah Didorong Perkuat Sistem Deteksi Dini dan Mitigasi Bencana
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Ketua Komisi V DPR Ridwan Bae mendorong pemerintah untuk memperkuat dan meningkatkan sistem deteksi dini dan mitigasi terhadap bencana.
    Hal tersebut disampaikannya dalam rapat dengar pendapat (RDP)
    Komisi V
    bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (
    BMKG
    ) serta Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Senin (1/12/2025).
    “Jika ada kekurangan alat atau sistem, agar segera kementerian terkait menyampaikannya kepada Presiden,” ujar Ridwan dikutip dari Youtube DPR RI, Selasa (2/12/2025).
    Selama ini, ia melihat bahwa
    mitigasi bencana
    baru dilakukan setelah musibah terjadi dan menimbulkan banyak korban.
    Bencana
    yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar) harus menjadi bahan evaluasi pemerintah untuk memikirkan langkah mitigasi sebelum bencana terjadi.
    “Setiap hari kita lihat berita longsor, korban sekian orang. Ini menyedihkan. Kita harus berpikir sebelum terjadi, bukan hanya mengatasi setelah kejadian,” ujar Ridwan.
    Dalam RDP tersebut, Kepala BMKG Teuku Faisal Fathani mengatakan, pihaknya sudah memberi peringatan dini tentang cuaca ekstrem di Sumatera Utara (Sumut) sejak delapan hari sebelum bencana terjadi.
    Lalu, untuk di kawasan Aceh dan Sumatera Barat (Sumbar), BMKG sudah memberi peringatan sejak empat hari sebelum bencana.
    “Berikut kami sampaikan analisis dari BMKG terkait dengan cuaca terkini di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat dalam rentang waktu 27 November hingga 4 Desember 2025,” ujar Teuku.
    “Ini kami sampaikan bahwa untuk daerah Aceh dan Sumatera Barat, BMKG telah menerbitkan press release untuk potensi bencana siklon atau cuaca ekstrem di Aceh dan Sumatera Barat. Ini 4 hari sebelum bencana. Untuk Sumatera Utara, press release-nya telah diterbitkan 8 hari sebelum bencana terjadi,” sambungnya.
    BMKG pusat telah memberi wewenang kepada Kepala Balai Besar BMKG Wilayah I yang membawahi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, dan Kepulauan Riau untuk menyampaikan peringatan dini.
    Menurutnya, ketika peringatan disampaikan, sejumlah kepala daerah memberikan respons positif.
    “Ini adalah peringatannya. Beberapa kepala daerah itu langsung memberikan respons positif dengan mengingatkan warganya melalui berbagai kanal. Ini kita sampaikan ke Forkopimda, provinsi, BPBD, semua kami sampaikan. Dan ini terus di-update setiap 2 hari bahwa akan terjadi cuaca ekstrem pada tiga wilayah ini,” imbuh Teuku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.