Organisasi: forkopimda

  • Mbak Wali Pimpin Patroli Bersama TNI-Polri dan Ormas, Komitmen Jaga Kondusivitas Kota Kediri

    Mbak Wali Pimpin Patroli Bersama TNI-Polri dan Ormas, Komitmen Jaga Kondusivitas Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati dengan mengendarai motor melakukan patroli keliling Kota Kediri, Kamis (4/9/2025). Patroli ini digelar untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kota Kediri.

    Patroli malam tersebut melibatkan unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan (Dishub), serta organisasi masyarakat. Turut hadir mendampingi antara lain Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Dandim 0809 Kediri Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Danbrigif 16 Wira Yudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Komandan Subdenpom V/2-2 Kediri Kapten CPM Purwantoro, Danki 1 Yon C Satbrimob Polda Jatim AKP Joko Widodo, Kepala Bakesbangpol Indun Munawaroh, serta Kepala Satpol PP Syamsul Bahri.

    Sebelum berkeliling Kota Kediri, Wali Kota Kediri memimpin apel di Halaman Balai Kota Kediri untuk memastikan kesiapan pasukan. Dalam arahannya, Wali Kota Kediri menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kerja keras dan sinergi menjaga kondusivitas Kota Kediri.

    “Beberapa hari lalu kita menghadapi tindakan yang tidak diinginkan dan bersifat anarkis. Semua orang berhak menyampaikan aspirasi, tetapi yang membuat kita prihatin adalah ketika aspirasi tersebut disertai tindakan anarkis. Malam ini menjadi momen untuk menguatkan komitmen kita menjaga Kota Kediri tetap aman, damai, dan sejahtera,” ungkapnya.

    Lebih lanjut, Mbak Wali menegaskan bahwa patroli malam hari ini bertujuan memastikan keamanan masyarakat, khususnya anak-anak. “Saya menghimbau para orang tua agar memastikan anak-anaknya yang masih berstatus pelajar SD, SMP, maupun SMA sudah berada di rumah maksimal pukul 21.00 WIB.

    Sebab, pelaku tindakan anarkis beberapa waktu lalu sebagian besar masih usia SMP dan SMA. Kami tidak ingin hal itu terulang kembali. Bila ada anak yang keluar rumah tanpa izin orang tua, akan kami himbau untuk segera pulang. Yang terpenting adalah memastikan anak-anak berada dalam pengawasan keluarganya,” jelasnya.

    Selain itu, Wali Kota Kediri mengingatkan aparat, agar tetap mengedepankan sikap humanis dan persuasif saat patroli. Ia juga mengajak masyarakat aktif menjaga lingkungannya, bisa melalui siskamling. “Kita juga perlu menumbuhkan rasa memiliki Kota Kediri. Jika hanya TNI-Polri, Satpol PP, dan Dishub yang bekerja, tentu akan sulit menciptakan situasi yang benar-benar aman dan damai,” pungkasnya.

    Selama patroli, Wali Kota Kediri bersama Forkopimda menyempatkan diri menyapa
    Pam Swakarsa yang berada di depan Kediri Mall, Ngronggo dan Kediri Town Square untuk memberikan semangat.

    Rombongan juga menertibkan sekelompok pelajar SMK yang nongkrong di Jalan Dhoho serta melakukan pengecekan di lantai 2 Pasar Setono Betek. Semua ini dilakukan demi memastikan Kota Kediri tetap dalam kondisi aman dan kondusif.

    Dengan sinergi seluruh elemen, patroli bersama diharapkan semakin memperkuat keamanan dan ketenteraman di Kota Kediri sehingga masyarakat dapat beraktivitas dengan nyaman, aman, dan sejahtera. [nm/aje]

  • Wali Kota Mojokerto Pimpin Patroli Skala Besar Jaga Kondusivitas Wilayah

    Wali Kota Mojokerto Pimpin Patroli Skala Besar Jaga Kondusivitas Wilayah

    Mojokerto (beritajatim.com) – Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) turun langsung memimpin patroli skala besar. Kegiatan ini digelar untuk memastikan situasi keamanan dan ketertiban di wilayah Kota Mojokerto tetap kondusif.

    Sebanyak 100 personel gabungan dari TNI, Polri, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan dilibatkan dalam patroli ini. Mereka menyusuri seluruh wilayah kota sebagai langkah preventif untuk menjaga keamanan serta mencegah potensi gangguan ketertiban masyarakat.

    Patroli gabungan tersebut menyasar sejumlah titik rawan, lokasi berkumpulnya anak muda, serta objek vital pemerintahan. Rute patroli meliputi kawasan perkantoran, jalan protokol, area permukiman, hingga pusat keramaian masyarakat.

    “Kita ingin memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Memastikan Kota Mojokerto tetap kondusif, damai, dan menjadi rumah yang nyaman bagi siapa pun yang tinggal di dalamnya,” ujar Ning Ita, sapaan akrab Wali Kota Mojokerto, Kamis (4/9/2025).

    Ning Ita menegaskan, patroli bukan sekadar simbol kehadiran pemerintah, tetapi wujud nyata komitmen bersama menjaga kondusivitas kota. Dengan sinergi antara pemerintah, aparat keamanan, dan masyarakat, Ning Ita optimistis situasi kamtibmas di Kota Mojokerto akan semakin aman, damai, dan terkendali.

    “Tentu menjaga keamanan bukan hanya tugas pemerintah, TNI, dan Polri, tetapi juga seluruh elemen masyarakat. Terima kasih karena sudah saling menjaga, sehingga Kota Mojokerto tetap kondusif,” tuturnya. [tin/aje]

  • Bupati Warsubi Beri Pesan Mendalam saat Doa Bersama di Taman Kebonrojo Jombang

    Bupati Warsubi Beri Pesan Mendalam saat Doa Bersama di Taman Kebonrojo Jombang

    Jombang (beritajatim.com) – Suasana penuh khidmat menyelimuti Taman Kebonrojo Jombang pada Kamis malam (4/9/2025), saat acara Tasyakuran dan Doa Bersama untuk Keselamatan Bangsa digelar.

    Acara yang diinisiasi oleh Pemerintah Kabupaten Jombang bersama Forum Rakyat Jombang ini dihadiri oleh Bupati Jombang Warsubi, Wakil Bupati Salmanudin, serta jajaran Forkopimda, tokoh masyarakat, pimpinan organisasi masyarakat, dan warga setempat.

    Bupati Warsubi menyampaikan apresiasi atas kerja sama seluruh pihak yang telah menjaga Jombang tetap aman dan damai. Dalam sambutannya, Warsubi juga menegaskan bahwa acara ini tidak hanya sebagai doa bersama, tetapi juga sebagai momentum syukuran atas kebijakan pemerintah daerah yang akan menurunkan ketetapan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) pada tahun 2026.

    Dalam penjelasannya, Bupati Warsubi mengungkapkan bahwa selama beberapa tahun terakhir, ketetapan PBB-P2 mengalami kenaikan yang signifikan. Pada tahun 2022 tercatat sebesar Rp 29.088.488.450, pada 2023 meningkat menjadi Rp 31.551.422.431, dan pada 2024 melonjak menjadi Rp 39.446.567.854.

    Pada tahun 2025, PBB-P2 ditetapkan sebesar Rp 43.156.795.606. Namun, untuk tahun 2026 mendatang, Pemkab Jombang berkomitmen menurunkannya menjadi Rp 28.346.828.967.

    “Jika beberapa tahun terakhir PBB-P2 terus meningkat, maka untuk tahun 2026 akan kami turunkan. Langkah ini kami ambil agar kebijakan fiskal tidak memberatkan masyarakat,” tegas Bupati Warsubi.

    Selain itu, Bupati juga mengungkapkan bahwa Revisi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 13 Tahun 2023 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (PDRD) Kabupaten Jombang telah disahkan pada 13 Agustus 2025. Penurunan PBB-P2 mencapai Rp 14,8 miliar ini merupakan bentuk perhatian Pemkab Jombang terhadap aspirasi masyarakat.

    Bupati Warsubi juga mengajak masyarakat untuk mengajukan keberatan jika merasa terbebani oleh PBB-P2 tahun 2025. Warga dapat mengajukan keberatan tersebut melalui Bapenda atau kepala desa masing-masing, sebagai bentuk kebijakan yang pro-rakyat.

    Pada kesempatan itu, Bupati Warsubi mengingatkan warga Jombang untuk selalu mengedepankan musyawarah dan menjaga kerukunan. “Mari kita jaga Jombang sebagai daerah yang damai, guyub rukun, adem ayem, serta menjunjung tinggi persaudaraan dan toleransi,” pesan Bupati Warsubi.

    Bupati Jombang juga mengingatkan agar warga tetap waspada terhadap provokasi, terutama di tengah derasnya arus informasi yang beredar di media sosial.

    Acara doa bersama ini diikuti dengan harapan agar Kabupaten Jombang tetap aman, dijauhkan dari bencana, dan masyarakatnya hidup rukun dalam keberagaman. “Mari kita songsong masa depan Jombang dengan optimisme dan semangat kebersamaan. Semoga segala ikhtiar ini diridhoi Allah SWT dan membawa keberkahan bagi kita semua,” tutup Bupati Warsubi.

    Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan turut berpesan agar warga Jombang terus menjaga rasa aman yang telah tercipta. “Mari menjaga anugerah rasa aman di Jombang. Semoga warga Jombang bisa beraktivitas dengan nyaman dan aman. Kami yakin Abah Bupati dan Gus Wabup akan menciptakan kesejahteraan untuk warga Jombang,” ujarnya.

    Acara ini ditutup dengan prosesi potong tumpeng, simbol rasa syukur atas pencapaian yang telah diraih serta harapan agar Jombang selalu kondusif, aman, dan masyarakatnya hidup rukun dalam keberagaman. [suf]

  • Wali Kota Wahyu Pimpin Deklarasi Damai, Pastikan Kota Malang Kondusif

    Wali Kota Wahyu Pimpin Deklarasi Damai, Pastikan Kota Malang Kondusif

    Malang (beritajatim.com) – Untuk menjaga kondusifitas wilayah Wali Kota Malang Wahyu Hidayat memimpin deklarasi Sinergi Ngalam Mbois Guyub Damai di halaman Balai Kota Malang, Kamis (4/9/2025). Deklarasi ini diikuti oleh Forkopimda, OPD, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, bahkan perwakilan ketua RT/RW di Kota Malang.

    Wahyu Hidayat mengatakan, bahwa deklarasi damai ini menunjukan kekompakan yang luar biasa dari seluruh elemen yang ada di Kota Malang. Bahkan, dengan kesadaran tinggi masyarakat ingin Kota Malang tetap menjadi wilayah yang aman dan nyaman.

    “Ini untuk menjaga kekompakan. Karena dengan adanya kesadaran dari masyarakat yang ingin menjaga Kota Malang. Mereka menyampaikan kepada saya bahwa mereka siap untuk menjaga Kota Malang,” ujar Wahyu.

    Pria yang akrab disapa Pak Mbois itu menuturkan, bahwa deklarasi ini dilakukan tidak dimobilisasi oleh pemerintah. Deklarasi ini muncul dari kesadaran warga Kota Malang yang ingin merawat persatuan.

    “Dari aspirasi dan kesadaran mereka ingin Kota Malang yang selama ini aman, nyaman dan kondusif terusik dengan isu yang tidak jelas. Maka dari itu kita ingin menjaga persatuan. Tidak terpecah, kita ingin Jogo Kota Malang agar kondusif,” ujar Pak Mbois.

    Wahyu memastikan deklarasi damai yang dilakukan bersama untuk menjalin keguyuban di tengah masyarakat. Dia mempersilahkan aksi demonstrasi dilakukan di Kota Malang namun harus dilakukan dengan baik tidak anarkis.

    “Penyampaian pendapat silahkan tapi dengan cara yang baik dan benar. Tidak anarkis. Jadi kami ingin ada keguyuban yang terjalin. Mereka secara kesadaran jika ada hal yang mengancam mereka akan bergerak bersama,” ujar Pak Mbois. [luc/aje]

  • Aksi Solidaritas untuk Affan, Polisi-Mahasiswa di Inhil Bagikan Bunga Mawar

    Aksi Solidaritas untuk Affan, Polisi-Mahasiswa di Inhil Bagikan Bunga Mawar

    Indragiri Hilir

    Ratusan warga Tembilahan, Indragiri Hilir (Inhil), Riau, tumpah ruah di jalanan sore tadi. Mereka bukan berunjuk rasa, melainkan menggelar aksi kemanusiaan untuk Affan Kurniawan dengan membagikan bunga mawar.

    Bersama unsur Forkopimda, organisasi mahasiswa, dan elemen masyarakat lainnya, mereka membagikan ratusan tangkai bunga sebagai simbol solidaritas dan kepedulian. Kegiatan diawali dengan apel kesiapan di Markas Polres Inhil, Jalan Gajah Mada.

    Kabagops AKP Buha Siahaan yang memimpin apel menekankan pentingnya sinergi dan disiplin bagi seluruh personel yang bertugas mengamankan jalannya acara. Sekitar 80 personel pengamanan disiagakan untuk memastikan kelancaran kegiatan.

    Tak hanya aparat kepolisian dan TNI, sejumlah mahasiswa dari berbagai organisasi seperti HMI, GMNI, PMII, Himapersis, dan Dema STAI juga ikut serta turun ke jalan. Kapolres Indragiri Hilir, AKBP Farouk Oktora, menjelaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk solidaritas atas meninggalnya Affan Kurniawan, seorang pengemudi ojek online, dalam insiden di Jakarta pada 28 Agustus 2025.

    Polisi hingga mahasiswa menggelar aksi solidaritas untuk Affan Kurniawan dengan membagikan bunga mawar di Indragiri Hilir, Riau, Kamis (4/9/2025) sore. Foto:dok. Polres Inhil

    “Melalui kegiatan ini, kita ingin menunjukkan bahwa masyarakat Inhil menjunjung tinggi nilai kemanusiaan, solidaritas, dan kedamaian,” ujar Farouk, Kamis (4/9/2025).

    Aksi ini juga digelar untuk menebarkan pesan damai kepada masyarakat. (Foto: dok. Polres Inhil)

    Kasat Intelkam IPTU Jamaluddin menyambut mereka dengan hangat dan mengajak para mahasiswa untuk memanfaatkan momen ini sebagai ajang mempererat tali silaturahmi serta menjaga kondusivitas di wilayah Indragiri Hilir.

    Puncak acara berlangsung di depan Mako Polres Inhil. Hadir dalam acara tersebut Bupati Inhil H Herman, Ketua DPRD Iwan Taruna, Kapolres Inhil AKBP Farouk Oktora, Dandim 0314 Letkol Inf. Fikky Nur Kuncoro Jati, perwakilan Kejaksaan dan Pengadilan Negeri, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta ratusan peserta lainnya.

    Aksi ini tidak hanya menunjukkan empati, tetapi juga memperkuat kolaborasi antara aparat keamanan, pemerintah daerah, dan seluruh lapisan masyarakat Indragiri Hilir dalam menciptakan suasana yang aman dan kondusif.

    (mea/mea)

  • Meski Aksi Unjuk Rasa di Tulungagung Batal, Polisi Tetap Lakukan Pengamanan Ketat

    Meski Aksi Unjuk Rasa di Tulungagung Batal, Polisi Tetap Lakukan Pengamanan Ketat

    Tulungagung (beritajatim.com) – Meski aksi unjuk rasa di Tulungagung hari ini batal, namun penjagaan ketat di beberapa titik tetap dilakukan. Polres Tulungagung tidak ingin kecolongan dengan adanya kemungkinan kerusuhan yang bisa terjadi. Ribuan personel gabungan disiagakan di beberapa titik. Tak hanya unsur Polisi dan TNI, penjagaan ini juga melibatkan anggota pencak silat. Mereka membantu mengamankan bersama petugas lainnya.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Resdi mengatakan berdasar hasil pertemuan dengan koordinator aksi dan Forkopimda mereka sepakat aksi yang akan digelar hari ini ditunda. Adanya penangkapan terhadap terduga provokator yang akan menunggangi aksi tersebut menjadi salah satu alasannya. Aksi ini ditunda hingga situasi Tulungagung dinyatakan kondusif.

    “Ternyata benar hasil pemetaan kami, ada oknum yang ingin membuat kerusuhan dalam aksi unjuk rasa tersebut, ini menjadi salah satu dasar penundaan rencana aksi,” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

    Polisi sendiri tetap melakukan pengamanan ketat di sejumlah titik meski aksi terbut batal dilakukan. Sebanak 1.470 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pengamanan ini. Tak hanya unsur Polisi dan TNI, sejumlah anggota perguruan pencak silat juga dilibatkan dalam pengamanan ini. Mereka sepakat untuk menjaga situasi Tulungagung kondusif dan tidak terjadi kerusuhan.

    “Pengamanan ini kami lakukan agar tidak kecolongan, karena pamflet ajakan aksi sudah menyebar kami mengantisipasi adanya massa yang datang,” tuturnya.

    Dari hasil pantauan lapangan, hingga siang ini tidak ada pergerakan massa. Aksi tersebut awalnya akan menyasar Mapolres Tulungagung dan kantor DPRD. Namun terpantau kondisi Tulungagung relatif tenang. Pengamanan ini rencananya akan dilakukan hari ini saja. Untuk besok semua sudah kembali normal.

    “Tapi kami melihat situasi dulu, jika situasi belum kondusif akan kami perpanjang,” pungkasnya. [nm/aje]

  • Gubernur Jateng minta bupati/wali kota percepat pemulihan pascademo

    Gubernur Jateng minta bupati/wali kota percepat pemulihan pascademo

    Semarang (ANTARA) – Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menginstruksikan kepada 35 bupati/wali kota di wilayahnya untuk mempercepat upaya pemulihan pascaaksi demonstrasi yang terjadi akhir Agustus-awal September 2025.

    “Segera lakukan perbaikan. Didata dan jika nanti ada yang kurang, bisa disampaikan ke Pemerintah Provinsi. Jika memang diperlukan, dibantu,” katanya, di Semarang, Kamis.

    Hal tersebut disampaikannya usai memimpin rapat bersama pimpinan forkopimda dan 35 bupati/wali kota melalui daring.

    Ia menyebutkan setidaknya ada empat instruksi, yakni pertama adalah perbaikan bangunan atau gedung yang rusak, termasuk fasilitas umum yang dicorat-coret massa juga harus segera dibersihkan.

    Diakuinya, aksi demontrasi yang terjadi beberapa hari lalu mengakibatkan sejumlah kerusakan bangunan yang tersebar di 16 kabupaten/kota.

    Ia mencontohkan Pemprov Jateng telah mengalokasikan bantuan untuk Pemkot Pekalongan guna perbaikan sejumlah gedung yang rusak karena menjadi salah satu wilayah dengan kerusakan parah.

    Kedua, ia menginstruksikan bupati dan wali kota untuk memasifkan kegiatan yang melibatkan masyarakat dengan bentuk beragam, disesuaikan dengan kearifan lokal di masing-masing wilayah.

    Misalnya, pengajian umum maupun bazar dengan melibatkan masyarakat di sekitar kantor-kantor pemerintahan maupun fasilitas umum sehingga semakin mempererat hubungan emosional antarwarga.

    Ketiga, Luthfi juga meminta kepada bupati dan wali kota agar terus berkomunikasi dengan kapolres dan dandim setempat mengenai potensi kerawanan hingga penanganannya untuk memastikan wilayah masing-masing tetap kondusif.

    Keempat, mantan Kapolda Jateng itu meminta kepala daerah agar berkomunikasi dengan kampus yang ada di wilayah masing-masing.

    Menurut dia, Pemprov Jateng telah lebih dahulu melakukan komunikasi dengan rektor hingga BEM di perguruan tinggi yang ada di Jateng.

    Pada kesempatan itu, Luthfi juga memastikan pelayanan publik tetap berjalan normal, serta memberikan jaminan keamanan pada investor maupun calon investor di Jateng.

    “Pelayanan pada masyarakat tidak boleh terganggu. Di sisi lain, jaminan keamanan dan ketertiban jadi daya tarik investasi. Apalagi pertumbuhan ekonomi Jateng 5,28 persen atau di atas angka nasional, tidak boleh terganggu,” katanya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Jateng Sumanto mendukung arahan dari gubernur untuk pembersihan sisa-sisa bangunan yang rusak harus cepat dilakukan.

    “Tujuannya, agar tidak menjadi tontonan warga dan menimbulkan trauma. Selain itu juga menjaga iklim investasi Jateng yang sedang tumbuh positif,” katanya.

    Pewarta: Zuhdiar Laeis
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wabup Magetan Apresiasi Ojol Pilih Gelar Doa Bersama, Sembari Serap Aspirasi

    Wabup Magetan Apresiasi Ojol Pilih Gelar Doa Bersama, Sembari Serap Aspirasi

    Magetan (beritajatim.com) – Wakil Bupati (Wabup) Magetan, Suyatni Priasmoro, mengapresiasi langkah komunitas ojek online (ojol) di Kabupaten Magetan yang memilih menggelar doa bersama dengan jajaran Forkopimda serta tokoh lintas agama, dibandingkan melakukan aksi demonstrasi terbuka.

    Menurutnya, keputusan tersebut mencerminkan kedewasaan sikap serta komitmen untuk menjaga ketenteraman di daerah. Doa bersama digelar di Pendapa Surya Graha, Kamis (4/9/2025).

    Suyatni menjelaskan, doa bersama ini dilatarbelakangi keprihatinan atas tragedi yang menimpa salah satu pengemudi ojol di Jakarta beberapa waktu lalu. Kejadian itu kemudian mendorong komunitas ojol di Magetan untuk menyampaikan rasa solidaritas sekaligus aspirasi mereka melalui jalur yang lebih damai.

    “Intinya, mereka menyampaikan keprihatinan bersama, khususnya terkait tragedi yang menimpa kawannya, almarhum itu. Maka, dipilihlah doa bersama yang melibatkan para ojol dan tokoh lintas agama,” ujar Wabup usai kegiatan, Kamis (4/9/2025).

    Dalam kesempatan itu, sejumlah aspirasi juga disampaikan para pengemudi ojol kepada pemerintah daerah. Aspirasi pertama terkait pembebasan retribusi parkir di jalan umum di seluruh wilayah Magetan. Para ojol berharap tidak lagi dikenai biaya parkir ketika sedang bertugas. Permintaan itu kemudian direspons positif oleh pemerintah daerah.

    Menurut Suyatni, Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti, menyetujui permohonan tersebut dengan ketentuan bahwa pembebasan parkir hanya berlaku bagi pengemudi ojol yang sedang bertugas dan menggunakan atribut resmi, seperti jaket atau helm identitas.

    “Kalau tidak sedang bertugas atau tidak memakai atribut, mereka tetap dikenai retribusi parkir sebagaimana masyarakat umum,” tegasnya.

    Aspirasi kedua terkait akses pengantaran penumpang ke rumah sakit yang sudah menggunakan sistem parkir komputerisasi. Sistem ini dianggap cukup menyulitkan bagi pengemudi ojol, karena tidak memungkinkan pembebasan biaya secara otomatis. Menurut Wabup, kondisi tersebut memang tidak mudah diubah.

    “Kalau di rumah sakit itu kan pakai sistem komputerisasi. Tidak mungkin dibebaskan begitu saja. Pilihannya, penumpang diturunkan sebelum portal atau disepakati ada tambahan biaya parkir. Itu hal yang lazim, sama seperti di bandara, stasiun, atau terminal kereta,” ungkapnya.

    Aspirasi ketiga menyangkut keberadaan terminal di Magetan dan Maospati. Para ojol meminta kejelasan aturan mengenai area pengambilan penumpang agar tidak terjadi gesekan dengan ojek pangkalan (opang) yang lebih dulu beroperasi. Suyatni mengakui persoalan ini belum menemukan formula yang benar-benar adil.

    “Sejarahnya, ojek pangkalan lahir lebih dulu sebelum ada ojol. Karena itu, harus ada pengaturan area yang jelas supaya tidak terjadi benturan. Kalau mengantar penumpang ke terminal tidak masalah, tapi kalau mengambil penumpang harus ada kesepakatan supaya tidak menimbulkan ketegangan,” jelasnya.

    Menurut Suyatni, pemerintah sebenarnya sudah beberapa kali berusaha mengatur hubungan antara ojol dan opang. Namun, hingga saat ini, aturan yang benar-benar bisa diterima kedua pihak belum sepenuhnya ditemukan. Meski demikian, pemerintah tetap berkomitmen mencari jalan keluar yang berkeadilan.

    Di sisi lain, Wabup menekankan bahwa pemerintah daerah sangat menghargai sikap komunitas ojol yang menyalurkan aspirasinya melalui doa bersama. Ia menilai langkah itu mampu mencegah potensi kerawanan sosial, sekaligus menjaga kondusivitas di Magetan.

    “Kalau demo terbuka, ada risiko ditunggangi pihak yang berniat merusak. Kita belajar dari pengalaman di daerah lain. Karena itu, pemerintah sangat mengapresiasi jiwa besar komunitas ojol yang memilih jalan damai,” tuturnya.

    Selain doa bersama, pemerintah juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako dan sejumlah uang kepada para pengemudi ojol yang hadir. Dari total sekitar 150 anggota komunitas ojol se-Magetan, hampir semuanya datang dalam kegiatan tersebut. Mayoritas peserta merupakan pengemudi ojol roda dua.

    “Pemerintah sangat berterima kasih atas kesadaran dan peran serta komunitas ojol dalam menjaga ketenteraman di Magetan. Harapannya, kerja sama yang baik ini terus terjaga, dan aspirasi yang ada bisa perlahan dicarikan solusi terbaik,” pungkas Suyatni. [fiq/suf]

  • DPRD Ponorogo Siap Kawal 7 Tuntutan Mahasiswa ke Tingkat Pusat

    DPRD Ponorogo Siap Kawal 7 Tuntutan Mahasiswa ke Tingkat Pusat

    Ponorogo (beritajatim.com) – Aspirasi mahasiswa di Bumi Reog kembali menggema, namun dengan wajah yang berbeda. Tanpa kericuhan, tanpa gesekan. Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Ponorogo memilih jalur dialog dalam menyiarakan 7 tuntutan rakyat tersebut.

    Dialog digelar di ruang DPRD Ponorogo, selain pimpinan dialog itu dihadiri langsung jajaran Forkopimda. Dari forum itu lahir kesepahaman, bahwa aspirasi mahasiswa akan dikawal bersama hingga ke tingkat pusat.

    “Hari ini kita menerima teman-teman PMII dan IMM untuk berdialog. Semua aspirasi yang disampaikan sudah kami terima dan akan kami kawal bersama Forkopimda ke Pemerintah Pusat,” kata Dwi Agus Prayitno, usai audiensi, Kamis (4/9/2025).

    Menurut Dwi, langkah itu penting agar suara mahasiswa dari Ponorogo tidak berhenti di tingkat daerah. Dia memastikan tuntutan akan diteruskan kepada DPR RI maupun Pemerintah Pusat. “Hal-hal yang disampaikan tidak jauh beda dengan apa yang berkembang selama ini. Tuntutannya tentang kebijakan di Pemerintah Pusat,” katanya.

    Dalam audiensi tersebut, mahasiswa menegaskan 7 tuntutan mereka kepada Pemerintah. Antara lain, penghentian tindakan represif aparat saat aksi massa, evaluasi menyeluruh terhadap oknum aparat yang melanggar HAM, hingga desakan agar pembatalan kenaikan gaji dan tunjangan DPR yang dinilai tidak sejalan dengan kondisi ekonomi rakyat.

    Tuntutan lain mencakup audit independen terhadap anggaran DPR, revisi total RKUHAP dengan melibatkan publik dan akademisi, penolakan kebijakan rekening pasif yang diambil alih pemerintah melalui PPATK, serta percepatan pengesahan UU perampasan aset.

    Ketua Umum PMII Cabang Ponorogo, Azizah Intan Qurotunnisa menyebut poin-poin itu sebagai bentuk kepedulian mahasiswa terhadap keberlangsungan demokrasi dan keadilan sosial di masyarakat.

    “Kami tegaskan, mahasiswa punya peran sebagai agen kontrol, bertanggung jawab penuh mengaspirasikan suara rakyat, sekaligus menjaga kedamaian dan keamanan masyarakat Ponorogo,” kata Azizah.

    Kehadiran Forkopimda dalam audiensi juga diapresiasi. Dialog yang berlangsung hangat itu mencerminkan pola komunikasi yang sehat antara mahasiswa, legislatif, dan unsur pemerintahan daerah. “Terima kasih kepada Forkopimda yang berkenan hadir sehingga komunikasi dengan mahasiswa lebih jelas,” tambah Dwi Agus.(Adv/End)

  • Polres Tulungagung Tangkap Terduga Provokator Demo Rusuh, Mahasiswa Kesehatan Kediri Asal Klaten

    Polres Tulungagung Tangkap Terduga Provokator Demo Rusuh, Mahasiswa Kesehatan Kediri Asal Klaten

    Tulungagung (beritajatim.com) – Polres Tulungagung menangkap terduga provokator yang akan melakukan kerusuhan saat aksi unjuk rasa. Terduga pelaku tersebut berinisial CK (27) warga Kabupaten Klaten, Jawa Tengah yang juga tercatat sebagai mahasiswa sebuah kampus ilmu kesehatan di Kota Kediri. Terduga pelaku juga melakukan aksi pelemparan bom molotov saat melakukan unjuk rasa di depan Mapolres Kediri Kota, Sabtu (30/8/2025) lalu.

    Kapolres Tulungagung, AKBP M Taat Resdi mengatakan CK ditangkap di sebuah hotel. Dari hasil pemeriksaan CK sudah berada di Tulungagung sejak 3 hari lalu. Selama berada di Tulungagung, CK melakukan aksi provokasi kepada warga untuk mengikuti aksi unjuk rasa dan bertindak anarkis.

    “Jadi CK ini sudah di Tulungagung sejak 3 hari lalu, CK mendatangi warung kopi dan melakukan provokasi ke warga, ” ujarnya, Kamis (4/9/2025).

    Berdasar pemeriksaan polisi menemukan bahwa CK juga melakukan tindakan anarkis saat aksi di Mapolres Kediri Kota beberapa waktu lalu. CK melempar bom molotov ke Mapolres tersebut. Polisi yang melakukan pengembangan kemudian menangkap satu terduga pelaku lain berinisial MSA (24) warga Jakarta Timur. Dalam peristiwa kerusuhan di Kota Kediri, MSA bertugas menyulut bom molotov dan CK yang melemparnya.

    “Rencananya MSA juga akan datang dan melakukan kerusuhan di Tulungagung tapi berhasil kami tangkap di Kediri, ” tuturnya.

    Kedua pelaku kini diserahkan ke Polres Kediri Kota untuk proses pemeriksaan. Penangkapan provokator ini menjadi penyebab aksi unjuk rasa yang akan berlangsung hari ini batal dilakukan. Pihak Forkopimda dan koordinator aksi sudah melakukan pertemuan dan mereka sepakat untuk menunda pelaksanaan unjuk rasa hingga situasi kondusif.

    “Meski aksi unjuk rasa batal digelar namun pengamanan tetap kita perketat, ” pungkasnya. [nm/beq]