Organisasi: forkopimda

  • Mendagri Keluarkan Surat Edaran, Warga Diminta Mulai Siskamling

    Mendagri Keluarkan Surat Edaran, Warga Diminta Mulai Siskamling

    Bisnis.com, Jakarta — Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian perintahkan kepala daerah agar menerapkan sistem siskamling rutin untuk menjaga kampung masing-masing.

    Hal tersebut diperkuat dengan surat edaran dari Kementerian Dalam Negeri bernomor 300.1.4/e.1/BAK ter tanggal 3 September 2025 tentang peningkatan peran Satlinmas terkait penyelenggaraan ketenteraman, ketertiban umum, dan perlindungan masyarakat (trantibumlinmas) yang kondusif di daerah.

    Bahkan, Tito juga memerintahkan pejabat eselon I untuk turun ke lapangan dalam rangka memastikan setiap warga menaati perintah siskamling tersebut.

    Direktur Jenderal Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri Bahtiar Baharuddin yang sudah turun ke wilayah Depok mengaku sudah berkoordinasi dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Depok di Kantor Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Jawa Barat.

    “Hari ini kami ditugaskan Bapak Mendagri langsung, sebenarnya Bapak-Ibu jajaran Forkopimda sudah banyak melakukan. Sampai saat ini Kota Depok salah satu daerah kondusif dan seterusnya harus tetap dijaga,” tuturnya di Jakarta, Selasa (9/9/2025).

    Dia juga membeberkan Presiden Prabowo Subianto dan Mendagri Tito Karnavian telah memberikan perhatian serius terhadap upaya untuk mengaktifkan siskamling lagi di setiap lingkungan warga.

    Inisiatif tersebut, menurutnya, bisa menjadi langkah baik karena melibatkan peran aktif masyarakat secara gotong royong dan kekeluargaan. 

    Dia berharap situasi kondusif Kota Depok dapat terus terjaga. Tak kalah penting, dia juga meminta keterlibatan Forkopimda, Forkopimcam, lurah, RT/RW, serta forum lainnya untuk terus diperkuat.

    “Ini untuk memastikan situasi kondusif dan merupakan langkah penting karena bisa berkontribusi terhadap terciptanya rasa aman bagi masyarakat. Hal ini juga menjadi bagian dari mitigasi serta pencegahan tindakan kejahatan dan pelanggaran hukum lainnya,” katanya.

    Bahtiar juga meminta warga Kota Depok untuk berinovasi agar siskamling warga tidak membosankan dan disesuaikan dengan kearifan wilayah di kampungnya masing-masing.

    “Hidupkan lagi sistem keamanan di tiap lingkungan, di sisi lain untuk membangun tanggung jawab dan kesadaran masyarakat menjaga lingkungannya sendiri. Hidupkan kembali tamu wajib lapor 1×24 jam,” ujar Bahtiar.

  • Dirjen Polpum Kemendagri minta Kota Bekasi aktifkan siskamling

    Dirjen Polpum Kemendagri minta Kota Bekasi aktifkan siskamling

    “Saya ditugaskan langsung Bapak Mendagri untuk koordinasi dengan jajaran Forkopimda. Minggu ini, serentak jajaran eselon I Kemendagri turun langsung ke daerah memastikan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor 300.1.4/e.1/BAK tentang Peningkatan Peran

    Jakarta (ANTARA) – Direktur Jenderal (Dirjen) Politik dan Pemerintahan Umum (Polpum) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Bahtiar Baharuddin meminta Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bekasi untuk mengaktifkan kembali Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling).

    Hal itu disampaikan Bahtiar dalam pertemuan dengan jajaran Forkopimda Kota Bekasi di Ruang Rapat Pendopo Balai Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (9/9). Langkah ini menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian terkait upaya menjaga keamanan dan ketertiban umum di daerah.

    “Saya ditugaskan langsung Bapak Mendagri untuk koordinasi dengan jajaran Forkopimda. Minggu ini, serentak jajaran eselon I Kemendagri turun langsung ke daerah memastikan tindak lanjut dari Surat Edaran Nomor 300.1.4/e.1/BAK tentang Peningkatan Peran Satlinmas terkait Kondusifitas Penyelenggaraan Trantibumlinmas di daerah,” kata Bahtiar dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    Ia menjelaskan, surat edaran tersebut menekankan pentingnya meningkatkan peran anggota Satuan Perlindungan Masyarakat (Satlinmas) di tingkat desa maupun kelurahan.

    Kehadiran Satlinmas diperlukan untuk membantu menciptakan suasana kondusif sekaligus memperkuat pelaksanaan Siskamling di level Rukun Tetangga (RT) dan Rukun Warga (RW).

    Lebih lanjut, Bahtiar mengapresiasi kesigapan masyarakat Kota Bekasi dalam mencegah aksi kerusuhan maupun perusakan di kawasan Summarecon. Menurutnya, hal itu menjadi bukti adanya partisipasi aktif warga yang mendapat dukungan Forkopimda.

    “Teman-teman jajaran Forkopimda yang dipimpin langsung Pak Wali Kota dan Pak Sekda bisa turun langsung ke masyarakat, keliling mengorkestrasi pelaksanaan Siskamling, dan didukung jajaran Polres, Kodim, Satpol PP, Linmas. Apalagi sebelumnya ada program Ngopi Bhabinkamtibmas, [itu bisa] untuk dihidupkan kembali,” ujarnya.

    Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Junaedi langsung menginstruksikan jajarannya untuk segera mengaktifkan kembali Siskamling di tingkat kecamatan, kelurahan, hingga RT/RW.

    “Jajaran Satpol PP dan Kesbangpol tolong segera tindak lanjuti, undang segera camat dan lurah terkait, hidupkan kembali Siskamling. Selain itu, sering turun ke masyarakat, menyapa langsung masyarakat, [dan] aktifkan kembali Siskamling,” ujar Junaedi.

    Sebagai informasi, selain Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bekasi Junaedi, pada pertemuan itu hadir pula Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bekasi Nesan Sujana, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Bekasi Hudi Wijayanto, perwakilan Polres Metro Bekasi Kota, serta perwakilan Kodim 0507 Bekasi.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Agus Setiawan
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rutan Baturaja tanam bibit kelapa dukung ketahanan pangan

    Rutan Baturaja tanam bibit kelapa dukung ketahanan pangan

    Penanaman pohon kelapa bukan hanya simbol, melainkan langkah berkelanjutan untuk memanfaatkan lahan rutan agar lebih produktif

    Baturaja (ANTARA) – Jajaran pegawai Rumah Tahanan Negara (Rutan) Baturaja, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU), Sumatera Selatan menanam bibit pohon kelapa dalam rangka mendukung program ketahanan pangan nasional.

    Kepala Rutan Kelas IIB Baturaja, Fitri Yady di Baturaja, Kabupaten OKU, Selasa mengatakan bahwa penanaman bibit pohon kelapa ini dilakukan secara serentak di seluruh Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan Indonesia.

    “Untuk Rutan Baturaja sendiri ada lebih dari 100 batang bibit pohon kelapa yang ditanam di area rutan setempat,” katanya.

    Dia menjelaskan, penanaman pohon kelapa bukan hanya simbol, melainkan langkah berkelanjutan untuk memanfaatkan lahan rutan agar lebih produktif.

    Pohon kelapa dipilih karena memiliki nilai manfaat yang luas, baik dari sisi pangan maupun ekonomi, sekaligus mudah dibudidayakan.

    “Alhamdulillah hari ini sejumlah unsur Forkopimda Pemkab OKU ikut menanam secara simbolis sebagai tanda dimulainya kegiatan penanaman bibit pohon kelapa tersebut,” ujarnya.

    Kepala Dinas Pertanian OKU, Husmin menyatakan bahwa pihaknya siap memberikan dukungan teknis, mulai dari penyediaan bibit hingga pendampingan dalam proses perawatan tanaman.

    Menurutnya, penanaman pohon kelapa di Rutan Baturaja ini menjadi bukti nyata komitmen bersama untuk membangun kemandirian pangan yang berkesinambungan.

    “Kehadiran berbagai pihak dalam kegiatan ini menunjukkan bahwa ketahanan pangan adalah tanggung jawab bersama yang hanya bisa terwujud melalui kerjasama dan partisipasi aktif seluruh elemen masyarakat,” ujarnya.

    Pewarta: Edo Purmana
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 14 Perguruan Silat di Kabupaten Madiun Kompak Deklarasi Bersama

    14 Perguruan Silat di Kabupaten Madiun Kompak Deklarasi Bersama

    Madiun (beritajatim) – Suasana kebersamaan dan semangat persaudaraan tampak di Gedung Kampung Pesilat Kabupaten Madiun, Selasa (9/9/2025). Ketua Umum Perguruan silat dan Perwakilan dari 14 perguruan silat mengikuti Deklarasi Pesilat Pemersatu Bangsa yang digelar bersama jajaran Forkopimda Kabupaten Madiun.

    Deklarasi ini menjadi momentum penting untuk mempererat persaudaraan antar perguruan silat sekaligus menjaga kondusifitas wilayah Madiun agar tetap aman, tenteram, dan guyub rukun.

    Kapolres Madiun, AKBP Kemas Indra Natanegara, memberikan apresiasi atas langkah tersebut. Menurutnya, peran pesilat sangat besar dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.

    “Deklarasi ini menunjukkan komitmen bersama bahwa pesilat di Madiun bersatu untuk menjaga kerukunan. Harapannya tidak ada lagi provokator yang memecah belah. Kabupaten Madiun harus tetap kondusif dan nyaman untuk semua,” tegasnya.

    Forkopimda dan Perwakilan 14 Perguruan Silat di Kabupaten Madiun Deklarasi Pesilat Pemersatu Bangsa (foto : Rendra Bagus Rahadi)

    Sementara itu Bupati Madiun, Hari Wuryanto, menambahkan bahwa pascadeklarasi ini, setiap perguruan silat di Madiun akan berkolaborasi menjaga satu sama lain dalam setiap kegiatan

    “Kegiatan tiap perguruan akan dijaga bersama. Ini bentuk nyata kebersamaan. Kabupaten Madiun bukan hanya milik Bupati dan Kapolres, tapi milik seluruh masyarakat. Maka harus kita jaga bersama,” ungkapnya.

    Bupati juga menyoroti perubahan positif, terutama di saat bulan Suro. Yang dulu bulan Suro selalu identik dengan kerawanan, namun kini berubah menjadi momentum kondusif yang bahkan menggerakkan roda ekonomi masyarakat. UMKM lokal merasakan dampak positif dari suasana aman tersebut.

    Deklarasi ini turut dihadiri jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta para pesilat dari berbagai perguruan sekabupaten madiun. Semua pihak sepakat menjaga Kabupaten Madiun tetap adem, ayem, dan rukun demi kemajuan bersama. (rbr/but)

     

  • PAM Swakarsa Aktif Lagi di Surabaya, Wali Kota Eri Klaim Bukti Semangat Gotong Royong Warga

    PAM Swakarsa Aktif Lagi di Surabaya, Wali Kota Eri Klaim Bukti Semangat Gotong Royong Warga

    Eri Cahyadi bersama Forkopimda memimpin patroli gabungan pada Sabtu (6/9/2025) malam. Kegiatan ini digelar untuk memastikan keamanan dan ketertiban di Kota Pahlawan usai kericuhan yang sempat terjadi pada akhir bulan Agustus 2025. 

    Patroli tersebut diawali dengan apel gabungan di halaman Balai Kota dan diikuti jajaran TNI, Polri, Forkopimda, serta perangkat daerah (PD) di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya. Setelah apel, rombongan langsung bergerak menyusuri satu kampung ke kampung lainnya hingga sejumlah ruas jalan protokol. 

    Menggunakan sepeda motor, Eri dan Forkopimda memantau kondisi keamanan Surabaya hingga larut malam. Patroli berlangsung mulai pukul 21.00 WIB hingga 24.00 WIB, dengan menyapa sekaligus berdialog dengan warga yang terlibat dalam pengamanan swakarsa di lingkungannya masing-masing. 

    Dalam kegiatan tersebut, Eri menyempatkan singgah di sejumlah pos keamanan kampung. Dia menekankan pentingnya kebersamaan seluruh elemen masyarakat dalam menjaga Surabaya agar tetap kondusif. 

    “Saya ingin memastikan bahwa Surabaya, Insya Allah hari ini dan seterusnya akan aman. Surabaya ini rumah kita, tanah kelahiran kita. Saya selalu bilang, Surabaya itu jangan diganggu. Surabaya itu seperti macan, sekarang semua macan sudah bangun (pengamanan di setiap wilayah),” ujar Eri. 

  • Mendagri minta pemda jawab kritik masyarakat dengan empati

    Mendagri minta pemda jawab kritik masyarakat dengan empati

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian meminta pemerintah daerah (pemda) menghadapi kritik masyarakat dengan pendekatan dialog dan komunikasi yang menenangkan.

    Tito menegaskan pentingnya peran dalam menjaga stabilitas dan keharmonisan sosial di tengah dinamika situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) yang terus berkembang.

    “Pendekatan tersebut, diharapkan tidak hanya meredam potensi konflik, tetapi juga menjadi fondasi untuk membangun kepercayaan antara pemerintah dan masyarakat,” kata Tito dalam keteranganya yang diterima di Jakarta, Senin (8/9).

    Penegasan itu disampaikan Mendagri dalam Rapat Koordinasi Nasional bersama seluruh kepala daerah secara daring, yang diikuti oleh para gubernur, bupati, dan wali kota se-Indonesia.

    Dalam arahannya, Tito Karnavian mendorong kepala daerah untuk mengedepankan pendekatan kolaboratif dan humanis.

    Beberapa poin penting yang menjadi sorotan antara lain, pertama, kepala daerah diminta menyambangi tokoh-tokoh masyarakat untuk membangun komunikasi langsung dan terbuka.

    Kedua, menggelar doa lintas agama sebagai sarana memperkuat harmoni sosial. Ketiga, menggunakan bahasa yang santun dan meredakan ketegangan saat berbicara kepada publik.

    Arahan Mendagri itu mendapat respons positif dari sejumlah kepala daerah yang langsung bergerak cepat dengan berbagai inisiatif berbasis dialog dan kedekatan sosial.

    Sebagai contoh, Wali Kota Sawahlunto Riyanda Putra, bersama Forkopimda, tokoh agama, tokoh adat, dan perangkat daerah, menggelar pertemuan terbuka di Balai Kota untuk mendengar langsung aspirasi masyarakat.

    Sedangjan Wali Kota Medan Rico Waas mengadakan doa bersama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Medan yang dihadiri tokoh masyarakat lintas agama, guna menjaga keamanan dan memperkuat kerukunan.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung, menekankan pentingnya keterlibatan RT dan RW dalam proses pemulihan pasca-kericuhan.

    Ia mengatakan partisipasi aktif warga dalam menjaga keamanan lingkungan menjadi kunci ketahanan sosial.

    Beberapa kepala daerah juga langsung meluncurkan program prorakyat yang konkret. Di antaranya, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi yang menginstruksikan BUMD menggelar Gerakan Pangan Murah sebagai strategi menjaga stabilitas harga dan membantu masyarakat kecil.

    Kemudian Gubernur Sulawesi Tengah Anwar Hafid yang menjalin kerja sama dengan Bulog melalui penandatanganan MoU dengan pemerintah desa agar kantor desa menjadi titik distribusi beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP), serta mengusulkan reaktivasi program Raskin untuk meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah.

    Dengan mengedepankan pendekatan humanis dan ruang dialog, menurut Tito, pemerintah daerah tidak hanya menghindari eskalasi sosial, tetapi juga memperkuat pondasi jangka panjang untuk ketahanan sosial dan kepercayaan publik terhadap pemerintah.

    Direktur Indonesia Political Review (IPR) Iwan Setiawan menilai, respons daerah yang cepat menunjukkan bahwa pemerintah sebenarnya mampu mengarahkan perubahan sosial, asalkan memahami psikologi publik dan dinamika masyarakat.

    “Instruksi Mendagri itu menyentuh langsung fitrah seorang pemimpin. Makanya, responsnya cepat dan konkret di berbagai daerah. Negara kita saat ini memang butuh kolaborasi kuat antara pemimpin dan rakyatnya dalam menghadapi ketidakpastian global,” kata Iwan.

    Namun demikian, Iwan mengingatkan agar keterbukaan kepala daerah terhadap aspirasi publik tidak berhenti di level simbolik atau seremonial. Ia menekankan perlunya keberlanjutan dalam bentuk kebijakan nyata yang menyentuh kebutuhan rakyat.

    “Respons yang terbuka harus bermuara pada kebijakan yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat,” ujar dia.

    Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Bupati Sampang Rotasi 32 Pejabat, H. Slamet Junaidi: Bukan Seremonial tapi Tanggung Jawab

    Bupati Sampang Rotasi 32 Pejabat, H. Slamet Junaidi: Bukan Seremonial tapi Tanggung Jawab

    Sampang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sampang melakukan rotasi dan mutasi jabatan terhadap 32 pejabat administrator dan pengawas. Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Bupati Sampang H. Slamet Junaidi dengan disaksikan jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sekretaris Daerah, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

    Usai pelantikan, H. Slamet Junaidi menegaskan bahwa rotasi dan mutasi jabatan merupakan kebutuhan organisasi yang harus dilakukan demi menjaga ritme pemerintahan.

    “Ini bagian dari upaya penyegaran birokrasi sekaligus dorongan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada warga. Ini bukan sekedar seremonial, melainkan bentuk kepercayaan dan tanggung jawab yang harus dijalankan dengan penuh integritas,” ujarnya, Senin (8/9/2025).

    Pria yang akrab disapa H Idi itu juga berharap pejabat yang baru dilantik segera beradaptasi, bekerja secara profesional, dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.

    “Rotasi dan mutasi pejabat di lingkungan Pemkab Sampang ini diharapkan dapat memperkuat soliditas pemerintahan, meningkatkan efektivitas kinerja aparatur, serta mendukung tercapainya program pembangunan daerah,” harapnya.

    Langkah rotasi ini diharapkan menjadi momentum pembenahan birokrasi di Kabupaten Sampang, sekaligus dorongan agar aparatur lebih responsif dalam menjawab kebutuhan masyarakat dan tantangan pembangunan daerah ke depan. [adv/sar/ian]

  • Menteri Imipas Ingin Pulau Nusakambangan Steril dari Warga

    Menteri Imipas Ingin Pulau Nusakambangan Steril dari Warga

    Jakarta

    Menteri Imigrasi dan Permasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto berharap Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah (Jateng) steril dari penduduk sekitar. Menteri Agus meminta agar tanah-tanah Pulau Nusakambangan yang diduduki warga lokal dikembalikan sesuai dengan peruntukannya, yakni permasyarakatan.

    Hal itu disampaikan Menteri Agus saat memberi sambutan di acara bakti sosial (baksos) kepada warga pesisir sekitar Pulau Nusakambangan, tepatnya di Sesko Daun Lumbung (Ksatrian Amirul Isnaini) Cilacap, Jawa Tengah (Jateng), Senin (8/9/2025) sore. Dia berharap pemerintah daerah, kepolisian dan kejaksaan dapat membantu terkait sterilisasi Pulau Nusakambangan.

    “Saya minta tolong terkhusus kepada Pak Bupati, Pak Kapolres, Pak Kajari, ini tolong kami dibantu untuk menjaga kesterilan (Nusakambangan),” kata Menteri Agus.

    Proses sterilisasi, tegas Menteri Agus, harus menghadirkan rasa adil. Dia meminta Direktorat Jenderal Permasyarakatan (Ditjenpas) dan Kantor Wilayah Ditjenpas Jawa Tengah (Jateng) memberi kerahiman kepada warga yang terdampak sterilisasi Pulau Nusakambangan.

    “Kalau perlu secara bertahap nanti lahan-lahan yang kini dikuasai oleh masyarakat ini bisa kita ganti kerahiman kepada mereka, agar betul-betul Nusakambangan menjadi kawasan yang steril. Karena memang saat ini (Pulau Nusakambangan) diamanahkan kepada kami (Ditjenpas Kementerian Imipas),” jelas dia.

    Menteri Agus khawatir area-area pinggir Pulau Nusakambangan semakin dipadati warga. “Jangan sampai juga makin lama masyarakat makin masuk, sehingga sterilisasi daripada Pulau Nusakambangan ini menjadi bias,” sambung Menteri Agus.

    Dia meminta Kalapas Nusakambangan dan Kakanwil Ditjenpas Jateng untuk menjalin komunikasi yang baik dengan pihak forum komunikasi pimpinan daerah (forkopimda) setempat dan masyarakat. Menteri Agus menekankan agar proses sterilisasi Pulau Nusakambangan tak menimbulkan ekses dari pihak berwenang.

    “Nanti tolong permasalahan ganti kerahiman dilaksanakan dengan baik. Pak Mardi tolong dengan Pak Irfan, selaku yang dituakan di sini, bisa memerankan fungsi komunikasi yang baik dengan unsur pemerintah daerah di sini, sekaligus komunikasi yang baik dengan warga masyarakat,” pinta Menteri Agus.

    “Sehingga dalam pelaksanaan (sterilisasi) menimbulkan ekses yang sama-sama tidak kita inginkan. Kita adalah satu keluarga, kita sama-sama saudara, yang kami bina sekarang ini juga keluarga,” pungkas Menteri Agus.

    (aud/fca)

  • Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        8 September 2025

    Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan Surabaya 8 September 2025

    Langgar Aturan, Karnaval Sound Horeg di Banyuwangi Sebabkan Banyak Kerusakan
    Tim Redaksi
    BANYUWANGI, KOMPAS.com
    – Karnaval sound horeg di Desa Sempu, Kecamatan Sempu, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, yang digelar selama dua hari pada Sabtu-Minggu, 6-7 September 2025 menyebabkan sejumlah kerusakan fasilitas umum dan rumah warga.
    Karnaval sound horeg itu diduga melanggar aturan karena para peserta menggunakan delapan subwoofer.
    Acara yang digelar untuk memperingati HUT ke-80 Kemerdekaan RI itu pun menuai beragam komentar dari masyarakat.
    Kepala Desa Sempu, Nanang Santoso membenarkan bahwa setidaknya ada tujuh titik yang mengalami kerusakan dan hal tersebut sudah ditindaklanjuti.
    “Terkait kerusakan-kerusakan ringan sudah kami selesaikan pagi tadi,” kata Nanang, Senin (8/9/2025).
    Nanang membeberkan, bangunan yang mengalami kerusakan salah satunya adalah Puskesmas Sempu. Lampu pada gapura puskesmas itu mati dan diganti rugi Rp 150.000.
    Ganti rugi dengan nilai yang sama juga diberikan kepada kafe yang lampunya juga mati akibat getaran sound horeg.
    Ganti rugi paling besar diberikan kepada warga bernama Edi Sutinon dengan nilai ganti rugi yang diberikan sebesar Rp 500.000. Sebab, pom mini miliknya rusak. LCD pom mini lepas dan CPU korslet.
    Sejumlah rumah warga juga mengalami kerusakan berupa dinding rontok, plafon teras rontok dan etalase pecah. Pemilik rumah itu mendapatkan ganti rugi bervariasi antara Rp 150.000 hingga Rp 250.000.
    “Yang mengganti pemdes, peserta dan panitia,” tutur Nanang.
    Sementara itu, dari 26 peserta karnaval sound horeg, sebagian besar diduga tak mematuhi aturan surat keputusan bersama (SKB) Forkopimda Banyuwangi yang membatasi penggunaan hanya enam subwoofer. Diduga para peserta menggunakan delapan subwoofer.
    Terkait hal tersebut, Nanang tak menampik dan mengatakan bahwa pihaknya sejak awal sudah menyampaikan ke peserta untuk menaati peraturan yang sudah disepakati oleh Forkompinda.
    “Dan ditandatangani semua para peserta dalam surat pernyataan,” jelas Nanang.
    Dengan kerugian yang ditimbulkan, Nanang menyebut bahwa pihaknya akan memberikan peringatan kepada peserta yang melanggar aturan.
    “Karena jelas ada syarat dan ketentuan. Dan kita akan evaluasi untuk kegiatan tahun-tahun berikutnya,” tandasnya.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wali Kota Pasuruan Ajak Warga Jogo Kota Lewat Sarasehan Kebangsaan

    Wali Kota Pasuruan Ajak Warga Jogo Kota Lewat Sarasehan Kebangsaan

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kota Pasuruan menggelar Sarasehan Kebangsaan dan Doa Bersama bertajuk Jogo Kota Pasuruan Aman. Kegiatan ini berlangsung di Halaman Gedung Harmonie pada Minggu (7/9/2025) malam dengan suasana penuh kebersamaan.

    Acara tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, hingga komunitas pemuda. Kehadiran berbagai elemen masyarakat menunjukkan komitmen bersama menjaga kondusifitas kota.

    Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo atau yang akrab disapa Mas Adi, menegaskan pentingnya rasa memiliki terhadap kota. “Kota iki omahe dewe, kudu dijogo bareng-bareng,” ujarnya dalam sambutan.

    Menurutnya, keamanan menjadi pondasi bagi tumbuhnya pembangunan dan kesejahteraan. Ia menekankan bahwa menjaga situasi damai bukan hanya tanggung jawab aparat, melainkan kewajiban seluruh warga.

    “Kota Pasuruan adalah kota kita tercinta, tempat bekerja dan belajar. Tidak akan ada aktivitas ekonomi yang berkembang apabila keamanan tidak terjaga,” kata Mas Adi.

    Ia juga mengingatkan masyarakat agar tetap bersatu di tengah perbedaan. Di era digital saat ini, warga diminta lebih bijak dalam menggunakan media sosial.

    “Perbedaan harus menjadi kekuatan, bukan pemecah belah. Mari gunakan media sosial untuk menyebarkan pesan damai,” jelasnya.

    Melalui sarasehan ini, pemerintah berharap tumbuh kesadaran kolektif menjaga lingkungan dan memperkuat kepedulian sosial. Kerja sama dengan aparat keamanan juga diharapkan semakin erat.

    “Mari kita bersinergi untuk menjadikan Kota Pasuruan sebagai kota yang guyub dan harmonis,” pungkas Mas Adi.

    Rangkaian kegiatan berlangsung khidmat dengan doa bersama lintas agama. Semua peserta tampak larut dalam suasana kebersamaan demi terwujudnya Pasuruan yang aman dan damai. [ada/aje]