Organisasi: forkopimda

  • Hujan Tangis Wali Santri Pecah Jelang Pembongkaran di Al Khoziny Sidoarjo

    Hujan Tangis Wali Santri Pecah Jelang Pembongkaran di Al Khoziny Sidoarjo

    Surabaya (beritajatim.com) – Suasana haru menyelimuti halaman Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Suasana terik di siang panas halaman Pondok Pesantren (Ponpes) berubah menjadi hujan tangis. Puluhan orang tua dan wali santri duduk berdesakan, sebagian berdiri dengan tatapan kosong.

    Suara sesenggukan terdengar bersahut-sahutan, menandai betapa berat beban duka yang mereka tanggung.

    Air mata itu pecah setelah digelarnya rapat asesmen terakhir pencarian korban runtuhan bangunan tiga lantai dan musala ponpes.

    Rapat yang digelar menjelang berakhirnya golden time 72 jam, tepat pukul 16.00 WIB, membawa keputusan pahit: pencarian akan dilanjutkan dengan menggunakan alat berat.

    Bagi para orang tua, keputusan ini seolah menjadi sinyal redupnya harapan menemukan anak mereka dalam kondisi selamat.

    “Saya sudah pasrah, hanya bisa berdoa. Semoga kalaupun ditemukan, anak saya bisa dipulangkan dengan baik,” ucap seorang wali santri dengan suara lirih, sambil menggenggam erat sajadah kecil di tangannya.

    Rapat Krusial di Tengah Duka

    Rapat tersebut dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Pratikno, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, serta jajaran Forkopimda. Kehadiran mereka menjadi bukti betapa seriusnya penanganan tragedi ini, namun di sisi lain menambah ketegangan emosional keluarga korban yang menunggu kepastian.

    Salah satu poin utama pembahasan adalah penggunaan lima unit alat berat yang sudah terparkir di sekitar ponpes. Tim SAR gabungan menilai langkah ini harus ditempuh karena indikasi korban selamat semakin tipis.

    “Dengan pertimbangan waktu dan kondisi bangunan yang rawan, asesmen terakhir ini memutuskan penggunaan alat berat untuk percepatan evakuasi,” ungkap seorang pejabat SAR di lokasi.

    Hujan tangis Wali santri di Pondok Al Khoziny Sidoarjo

    Data Korban yang Menggetarkan

    Hingga Kamis sore, Tim SAR Gabungan mencatat total 108 orang menjadi korban dalam tragedi ini. Sebanyak 18 orang berhasil dievakuasi, 5 di antaranya meninggal dunia. Sisanya, lebih dari 80 orang, berhasil menyelamatkan diri sendiri.

    Namun, laporan terbaru masih memperkirakan ada puluhan korban yang belum ditemukan di bawah reruntuhan. Data absensi dari Pondok yang diterima mencapai 59 santri.

    Harapan yang Tak Pernah Padam

    Meski duka mendalam menyelimuti, secercah harapan masih terpatri di hati para orang tua. Beberapa dari mereka masih percaya mukjizat bisa terjadi. Di antara suara tangis, doa-doa lirih terus dipanjatkan, mengiringi setiap langkah petugas di lapangan.

    “Kalau memang anak saya sudah dipanggil Allah, saya ikhlas. Tapi kalau masih ada kesempatan hidup, saya mohon diberi keajaiban,” kata seorang ibu sambil menatap reruntuhan dengan mata sembab.

    Golden time boleh berakhir, namun doa dan harapan para wali santri tetap hidup. Di tengah suara mesin alat berat yang bersiap, tangisan pilu dan doa tulus menjadi saksi betapa tragedi ini meninggalkan luka yang mendalam, bukan hanya bagi keluarga, tetapi juga bagi seluruh masyarakat yang menyaksikan. (rma/ted)

     

  • Sejarah Konflik Aceh dan Sumut, Dari Rebutan Pulau Sampai Pajak Daerah. Berakhir Bobby Minta Maaf

    Sejarah Konflik Aceh dan Sumut, Dari Rebutan Pulau Sampai Pajak Daerah. Berakhir Bobby Minta Maaf

    JAKARTA – Hubungan Aceh dan Sumatera Utara (Sumut) diwarnai ketegangan berulang, yang seolah menjadi bom waktu regional. Konflik perbatasan paling sensitif adalah sengketa empat pulau di Aceh Singkil—yakni Pulau Panjang, Pulau Lipan, Pulau Mangkir Besar, dan Pulau Mangkir Kecil.

    Tiga bulan setelah penyelesaian pulau, pada Sabtu, 27 September, viral video yang memperlihatkan rombongan Gubernur Sumut, Bobby Nasution, menghentikan sebuah truk berpelat BL (nomor polisi Aceh) di Kabupaten Langkat, dekat perbatasan. Tujuannya adalah agar pajak kendaraan bermotor (PKB) sumber PAD Sumut, dapat masuk ke kas daerah Sumut, bukan ke Aceh. setelah viral dan mendapat banyak kritik, Pemprov Sumut meminta maaf. ​

    Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem) memilih bersikap tenang. Alih-alih bersitegang soal pelat kendaraan, Pemerintah Provinsi Aceh mengambil langkah strategis untuk meningkatkan PAD dengan cara lain. Pada Selasa, 30 September 2025, Gubernur Mualem dan Forkopimda Aceh menggelar rapat terkait penertiban tambang ilegal. Simak informasi selengkapnya di VOI.id. 

  • Bupati Pamekasan Ingatkan Pentingnya Pengamalan Nilai Pancasila

    Bupati Pamekasan Ingatkan Pentingnya Pengamalan Nilai Pancasila

    Pamekasan (beritajatim.com) – Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman mengingatkan pentingnya pengamalan nilai-nilai dalam Pancasila, salah satunya dengan menerapkan pola hidup rukun, tenggang rasa dan saling menghormati.

    Hal tersebut disampaikan saat bertindak sebagai inspektur upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, di Lapangan Nagara Bhakti Kompleks Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jl Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan, Rabu (1/10/2025).

    Momentum Hari Kesaktian Pancasila 2025 yang mengusung tema ‘Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya’ yang diperingati setiap 1 Oktober, dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Pamekasan, Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta sejumlah pejabat dari berbagai instansi di Pamekasan.

    “Pancasila tidak boleh dipahami hanya sebagai teks yang dihafalkan atau sekedar peringatan tahunan semata, tetapi lebih dari itu, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari,” kata KH Kholilurrahman.

    Terdapat banyak nilai dalam pengamanan Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Di antaranya melalui sikap gotong royong, tenggang rasa, menghargai perbedaan, saling membantu antar sesama dan menolong yang membutuhkan, hingga membangun rasa cinta terhadap produk dalam negeri.

    “Nilai lain dalam pengamalan Pancasila, salah satunya kita diajarkan hidup rukun dan saling menghormati. Kalau hanya sekedar dihafal, itu relatif mudah. Terpenting bagaimana kita bisa menghidupkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.

    Lebih lanjut disampaikan jika di daerah yang dipimpinnya terdapat beragam organisasi dan kelompok yang membutuhkan perekat untuk selalu bersama, dan tidak terpecah belah. “Termasuk juga bagi pemerintah harus menjadi teladan dalam menghidupkan nilai-nilai Pancasila, termasuk melalui kebijakan maupun program sosial yang langsung menyentuh masyarakat,” jelasnya.

    “Beberapa program yang saat ini kita Inisiasi sebagai rencana pembangunan, di antaranya pembangunan rumah jompo dan penyediaan mobil tangki air bersih untuk pemerataan layanan sebagai wujud nyata kepedulian pemerintah terhadap rakyat kecil. Semuanya bisa kita bicarakan dengan baik dengan semangat persatuan,” pungkasnya. [pin/ted]

  • Golden Time Hampir Usai, Puluhan Wali Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dikumpulkan

    Golden Time Hampir Usai, Puluhan Wali Santri Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dikumpulkan

    Surabaya (beritajatim.com) – Menjelang berakhirnya masa golden time 72 jam, Tim SAR gabungan menggelar asesmen terakhir untuk menentukan langkah pencarian korban tertimbun reruntuhan bangunan tiga lantai dan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo.

    Asesmen ini dihadiri Forkopimda Provinsi Jawa Timur, perwakilan wali santri, serta sejumlah pihak terkait. Salah satu agenda utama pembahasan adalah keputusan penggunaan alat berat yang hingga kini masih menjadi pertimbangan.

    Kepala Kantor SAR Surabaya sekaligus On Scene Commander (OSC), Nanang Sigit, menegaskan bahwa golden time berakhir pada pukul 16.00 WIB, Kamis (2/10/2025). “Pukul 4 sore, tepat 72 jam sejak hari Senin. Itu batas golden time,” ujar Nanang.

    Ia menambahkan, hingga memasuki hari keempat pencarian belum ada penambahan korban yang berhasil ditemukan. Karena itu, asesmen terakhir ini akan menentukan langkah teknis berikutnya, termasuk penggunaan alat berat.

    “Hasil assessment terakhir baru akan diputuskan, apakah menggunakan alat berat atau tidak,” jelasnya.

    Pantauan beritajatim.com di lokasi menunjukkan lima unit alat berat sudah terparkir di sekitar area Ponpes Al Khoziny, menunggu keputusan resmi tim.

    Alat Berat siaga di PP Al Khoziny Buduran Sidoarjo

    Data sementara dari Tim SAR Gabungan mencatat hingga Kamis (2/10/2025) terdapat 108 korban dalam tragedi ini. Dari jumlah tersebut, 18 orang berhasil dievakuasi, lima di antaranya meninggal dunia. Sementara sisanya mampu menyelamatkan diri sendiri.

    Namun, hingga kini diperkirakan masih ada puluhan korban yang terjebak di bawah reruntuhan, sehingga keputusan penggunaan alat berat menjadi krusial dalam upaya evakuasi lanjutan. (rma/ted)

     

  • Cek Korban Gempa di Sumenep, Pemkab Turun Langsung ke Lokasi

    Cek Korban Gempa di Sumenep, Pemkab Turun Langsung ke Lokasi

    Sumenep (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep turun langsung ke lokasi gempa yakni di Desa Gapurana Kecamatan Talango untuk menyerahkan bantuan tahap pertama bagi warga yang terdampak.

    Asisten Administrasi Umum Setkab Sumenep, Ferdiansyah Tetrajaya mengatakan bantuan awal yang disalurkan berupa kebutuhan pokok harian, mulai dari makanan siap saji hingga selimut dan matras.

    “Bantuan ini sifatnya darurat ya. Jadi hanya untuk menunjang kebutuhan korban selama beberapa hari ke depan. Sambil kami menunggu langkah lanjutan setelah rapat koordinasi Bupati dan Forkopimda,” katanya, Rabu (01/10/2025).

    Ia menjelaskan, tahap berikutnya adalah pendataan untuk mengetahui tingkat kerusakan rumah warga dan besaran kerugian yang dialami akibat gempa.

    “Bisa saja di tahap berikutnya Pemkab akan memberikan bantuan renovasi rumah. Tapi itu tentu saja akan kita asesmen terlebih dahulu tingkat kerusakan bangunannya,” terang Ferdian.

    Sementara satu rumah di Desa Gapurana Talango milik Pak Tajibu atau Pak Ebbu yang terdampak gempa tidak bisa lagi ditempati. Karena itu, Pak Ebbu untuk sementara akan tinggal di rumah anaknya, tidak jauh dari situ.

    “Tadi saya sudah komunikasi dengan anaknya. Jadi sementara Pak Ebbu ini akan tinggal bersama anaknya, sambil menunggu perbaikan rumah yang terdampak gempa,” ujarnya.

    Sedangkan untuk kondisi kesehatan Pak Ebbu, berdasarkan hasil pemeriksaan Puskesmas, dinyatakan sehat dan tidak ada luka meski mengaku sempat kejatuhan batu.

    “Tapi tadi saya sudah pesan ke tenaga kesehatan di Puskesmas supaya rutin memantau kondisi kesehatan Pak Ebbu,” ucapnya.

    Gempa bumi magnitudo 6,5 terjadi di Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB. Berdasarkan rilis Badan Meterorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada pada koordinat 7.25 lintang selatan,114.22 bujur timur, dengan episenter gempa berada di laut 50 kilometer tenggara Sumenep dan Pulau Sapudi, Kabupaten Sumenep di kedalaman 11 kilometer.

    Jenis gempa bumi yang terjadi di Sumenep adalah gempa tektonik, yakni gempa dangkal yang disebabkan adanya aktivitas sesar aktif bawah laut. Gempa tersebut tidak berpotensi Tsunami.

    BMKG juga mencatat terjadi empat kali gempa susulan hingga pukul 00.29 WIB Rabu pagi, dari kejadian awal pada Selasa (30/09/2025) pukul 23.49 WIB. Gempa susulan tersebut paling besar tercatat 4,4 magnitudo.

    Berdasarkan data di call center 112, gempa bumi magnitudo 6,5 yang mengguncang Sumenep pada Selasa (30/09/2025) jam 23.49 WIB menyebabkan 144 bangunan rusak.

    Bangunan rusak tersebut terdiri dari rumah, masjid, musholla, sekolah, dan Puskesmas, yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Kecamatan Gayam, Nonggunong, dan Talango. Sedangkan untuk korban luka tercatat ada 6 orang. Semuanya telah mendapatkan penanganan di Puskesmas Gayam. [tem/aje]

  • Dandim Pamekasan: Pancasila Bukan Sekedar Semboyan

    Dandim Pamekasan: Pancasila Bukan Sekedar Semboyan

    Pamekasan (beritajatim.com) – Komandan Kodim (Dandim) 0826 Pamekasan, Letkol Inf Herik Prasetiawan menegaskan Pancasila bukan sekedar semboyan, tetapi sebagai ideologi bangsa yang harus diwujudkan dalam bentuk sikap dan tindakan.

    Hal tersebut disampaikan disela upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Kesaktian Pancasila, di Lapangan Nagara Bhakti Kompleks Mandhapa Aghung Ronggosukowati, Jl Pamong Praja Nomor 1 Pamekasan, Rabu (1/10/2025).

    Momentum Hari Kesaktian Pancasila 2025 yang mengusung tema ‘Pancasila Perekat Bangsa Menuju Indonesia Raya’ di Pamekasan, pelaksanaan upacara yang digelar rutin setiap 1 Oktober, dipimpin Bupati Pamekasan, KH Kholilurrahman yang bertindak sebagai inspektur upacara.

    Upacara tersebut dihadiri jajaran Forkopimda Kabupaten Pamekasan, jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD), serta sejumlah pejabat dari berbagai instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan.

    “Hari Kesaktian Pancasila ini menjadi momentum untuk memperkokoh komitmen terhadap ideologi negara, sebagai prajurit TNI kami akan terus menjadi garda terdepan menjaga Pancasila dari segala bentuk ancaman, baik dari dalam maupun dari luar,” kata Letkol Inf Herik Prasetiawan.

    Selain itu pihaknya juga menegaskan pentingnya mengamalkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. “Pancasila bukan hanya semboyan, tetapi harus diwujudkan dalam bentuk sikap dan tindakan sehari-hari,” tegasnya

    “Oleh karena itu, sangat penting peran serta masyarakat dalam mengamankan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Sebab kami yakin dengan kebersamaan, kita akan mampu menghadapi berbagai tantangan bangsa,” pungkasnya.

    Selain upacara bendera, momentum tersebut juga dimanfaatkan dengan pembacaan ikrar terhadap Pancasila, sekaligus doa bersama bagi para pahlawan yang gugur dalam mempertahankan ideologi bangsa. [pin/kun]

  • Sekolah Rakyat di Kebumen Resmi Beroperasi, 100 Siswa Miskin Jadi Angkatan Pertama
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        1 Oktober 2025

    Sekolah Rakyat di Kebumen Resmi Beroperasi, 100 Siswa Miskin Jadi Angkatan Pertama Regional 1 Oktober 2025

    Sekolah Rakyat di Kebumen Resmi Beroperasi, 100 Siswa Miskin Jadi Angkatan Pertama
    Tim Redaksi
    KEBUMEN, KOMPAS.com
    – Bupati Kebumen Lilis Nuryani meresmikan pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) Sekolah Rakyat Kebumen di Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kecamatan Pejagoan, Selasa (30/9/2025).
    Sekolah Rakyat Kebumen hadir sebagai jawaban atas kebutuhan pendidikan gratis dan berasrama bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.
    Sebanyak 100 siswa angkatan pertama resmi diterima, terdiri atas 53 putra dan 47 putri yang terjaring dari Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) Desil 1 dan 2.
    Dalam sambutannya, Bupati menekankan pentingnya peran orang tua.
    “Nanti anak-anaknya diberi semangat ya Pak Bu, karena anak-anak pasti masih canggung, masih baru, jadi malu-malu. Tolong diberi semangat agar betah dan nyaman sekolah di sini,” pesan Lilis.
    Acara peresmian ditandai dengan pemotongan pita dan penyerahan perlengkapan sehari-hari secara simbolis kepada siswa.
    Bupati beserta Forkopimda kemudian meninjau fasilitas sekolah, mulai dari ruang belajar, asrama, laboratorium komputer, perpustakaan, ruang olahraga, hingga ruang makan bersama.
    Plt Kepala Dinsos P3A Kebumen Yunita Prasetyani mengatakan MPLS akan berlangsung dua minggu.
    “Kami ingin anak-anak benar-benar betah. Karena itu kami siapkan bukan hanya guru, tetapi juga wali asuh, wali asrama, hingga dukungan dari Tagana untuk urusan dapur umum, keamanan, dan kebersihan,” jelas Yunita.
    Saat ini, Sekolah Rakyat Kebumen masih berstatus rintisan dengan kapasitas 100 siswa.
    Namun, pemerintah menargetkan kapasitasnya meningkat menjadi 1.000 siswa di lokasi definitif di Kecamatan Buayan, di atas lahan seluas 7 hektar yang sedang disiapkan.
    Sekolah Rakyat Kebumen merupakan rintisan ke-12 di Jawa Tengah dan masuk kategori C1.
    Dengan fasilitas lengkap serta dukungan Kementerian Sosial, sekolah ini diharapkan menjadi model pendidikan inklusif bagi anak-anak dari keluarga miskin.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Bupati Magetan Pastikan Program MBG Aman, Klaim Tak Ada Kasus Keracunan

    Bupati Magetan Pastikan Program MBG Aman, Klaim Tak Ada Kasus Keracunan

    Magetan (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten Magetan memastikan program Makan Bergizi Gratis (MBG) berjalan aman tanpa adanya kasus keracunan. Hal ini ditegaskan Bupati Magetan, Nanik Sumantri, saat meninjau langsung pelaksanaan MBG di SMPN 1 Magetan, Senin (29/9/2025), bersama jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan Satgas MBG.

    Dalam kunjungannya, Bupati menyaksikan proses penyajian hingga distribusi makanan bergizi untuk siswa. Ia menekankan bahwa program ini tidak hanya sebatas memberi makan, tetapi juga menjadi investasi jangka panjang bagi tumbuh kembang generasi muda.

    “MBG hadir untuk mencukupi gizi anak-anak kita dalam rangka menyiapkan Indonesia Emas 2045. Selain menyehatkan pelajar, program ini juga menggerakkan roda ekonomi lokal, membuka lapangan kerja, dan menekan angka pengangguran,” ujar Nanik.

    Meski berjalan lancar, Bupati menekankan pentingnya pengawasan ketat. Ia memastikan sejauh ini tidak ada kasus keracunan akibat program MBG di Magetan. Pemerintah juga menugaskan satgas khusus untuk rutin melakukan monitoring, termasuk pengawasan standar penyediaan pangan (SPPG). [fiq/suf]

  • Indonesia-Filipina perkuat patroli laut lewat latihan bersama

    Indonesia-Filipina perkuat patroli laut lewat latihan bersama

    Manado (ANTARA) – Kepala Dinas Penerangan (Kadispen) Kodaeral VIII, Letkol Laut (P) Rudi Tandirerung, S.H mengatakan Latihan Bersama bertajuk Maritime Training Activity (MTA) Philindo 2025 antara TNI AL dan Philippine Navy memperkuat keamanan maritim antara kedua negara.

    “Latihan ini diharapkan memperkuat kerja sama bilateral sekaligus meningkatkan profesionalisme prajurit kedua negara dalam menjaga stabilitas keamanan maritim di kawasan perbatasan Indonesia–Filipina,” kata Kadispen di Bitung, Minggu.

    Latma MTA Philindo 2025 mengerahkan KRI Lumba-lumba-881 dari TNI AL dan BRP Artemio Ricarte dari Philippine Navy. Materi latihan mencakup Visit Board Search and Seizure (VBSS), Casualty Evacuation (CASEVAC), Maritime Domain Awareness (MDA), hingga berbagai latihan di laut dan pertukaran budaya.

    Dankodaeral VIII Laksda TNI Dery Triesananto Suhendi, S.E., M.Tr.Opsla., diwakili Asops Dankodaeral VIII menyambut kedatangan kapal perang Philippine Navy BRP Artemio Ricarte (PS-37) di Dermaga Utama Satrol Kodaeral VIII, Bitung.

    Penyambutan ini merupakan bagian dari rangkaian Latihan Bersama Maritime Training Activity (MTA) Philindo 2025 antara TNI AL dan Philippine Navy di mana Dansatrol Kodaeral VIII Kolonel Laut (P) Marvill Marfel F. E.D, S.E., M.Tr.Hanla., CRMP sebagai Dansatgas MTA Latma Philindo 2025.

    Kapal Perang Filipina mendapat sambutan meriah melalui prosesi Merplug oleh prajurit Satrol dan Yonmarhanlan VIII, dilanjutkan dengan pengalungan bunga kepada Komandan BRP Artemio Ricarte (PS-37) Cdr Abram R Taguinod, penampilan tarian tradisional Tetengkoren, serta sesi foto bersama.

    Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan penuh keakraban yang mencerminkan eratnya persahabatan kedua angkatan laut.

    Delegasi Philippine Navy dipimpin oleh Komandan Efren Ryan Fajardo selaku Perwira Penghubung Filipina di Manado bersama sejumlah perwira dan bintara.

    Kehadiran mereka menandai dimulainya rangkaian latihan yang akan berlangsung hingga 3 Oktober 2025, dengan fokus pada peningkatan koordinasi operasi maritim bersama.

    Acara penyambutan turut dihadiri antara lain Dansatrol Kodaeral VIII, Komandan KRI Lumba-lumba-881, para Kasatker Kodaeral VIII, unsur Forkopimda Kota Bitung, Komandan Operasi Lorenzo C San Gabriel Jr PN (Komandan Operasi Tarakan), Sersan Mayor Lamberto Angel PN(M) (Komandan Operasi Marore), dan Sersan Mayor Ramil DL Diman PN(M) (Komandan Operasi Miangas).

    Pewarta: Karel Alexander Polakitan
    Editor: M Razi Rahman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sidoarjo Gelar Panen Raya Jagung Serentak, Dukung Program Swasembada Pangan Nasional

    Sidoarjo Gelar Panen Raya Jagung Serentak, Dukung Program Swasembada Pangan Nasional

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Dukung program swasembada pangan nasional, Kabupaten Sidoarjo turut melaksanakan panen raya jagung kuartal III yang digelar serentak, di lahan pertanian jagung Desa Bakung Temenggungan, Kecamatan Balongbendo Sabtu (27/9/2025).

    Kegiatan panen raya jagung tersebut dihadiri jajaran Forkopimda Sidoarjo, stake holder terkait dan kelompok tani setempat. Panen raya yang digelar serentak se-Indonesia ini dipimpin langsung Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo melalui zoom meeting dari Kabupaten OKU Timur, Sumatera Selatan.

    Bupati Sidoarjo H. Subandi mengatakan, pemerintah bersama TNI, Polri dan masyarakat terus berkomitmen mensukseskan program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto terkait kedaulatan pangan.

    “Kegiatan panen raya ini juga mendapat dukungan dari TNI, Polri pemerintah daerah, stake holder terkait serta kelompok tani setempat. Dengan sinergi berbagai pihak, diharapkan program ketahanan pangan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian petani di Kabupaten Sidoarjo,” katanya.

    Kapolresta Sidoarjo Kombes. Pol. Christian Tobing menyampaikan apresiasi kepada para petani dan pihak-pihak yang mendukung program ketahanan pangan ini. Menurutnya, Polri akan terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas pangan di daerah.

    “Kami berharap program Asta Cita Presiden ini dapat berjalan berkelanjutan dan membawa manfaat bagi masyarakat, terutama petani. Ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan swasembada pangan,” ujarnya. (isa/kun)