Organisasi: forkopimda

  • Program Unggulan Prabowo, Menteri Ekraf Tinjau Sekolah Garuda di Kalsel

    Program Unggulan Prabowo, Menteri Ekraf Tinjau Sekolah Garuda di Kalsel

    Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Ekonomi Kreatif (Ekraf) Teuku Riefky Harsya meresmikan Sekolah Garuda Transformasi di SMAN Banua, Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Rabu (8/10/2025). Dia mewakili Presiden Prabowo Subianto sebagai bagian dari peluncuran serentak di 16 sekolah se-Indonesia, yang terdiri dari 4 sekolah baru dan 12 sekolah transformasi.

    Program Sekolah Garuda merupakan inisiatif Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) Presiden Prabowo Subianto untuk mempersiapkan talenta Indonesia menembus universitas kelas dunia.

    “Sekolah Garuda ini akan menjadi harapan baru untuk pendidikan unggul sehingga bisa mengatasi tantangan pendidikan ketertinggalan Indonesia dalam bidang sains dan teknologi,” ungkap Presiden Prabowo dalam sambutan melalui video dikutip dalam siaran pers, Kamis (9/10/2025).

    Data yang melatarbelakangi program ini menunjukkan dari 284 juta penduduk Indonesia, hanya 62.800 pelajar yang menempuh pendidikan di luar negeri.

    Angka ini tertinggal jauh dari Tiongkok (1 juta pelajar), India (622 ribu pelajar), dan Nigeria (112 ribu pelajar). Pemerintah menargetkan pembinaan 80 Sekolah Garuda Transformasi dan pembangunan 20 Sekolah Garuda Baru yang akan rampung pada 2029.

    “Di hari baik ini, kita menjadi saksi sejarah berdirinya Sekolah Garuda Transformasi di Kalimantan Selatan yang merupakan ikhtiar Presiden Prabowo Subianto dalam mentransformasi pendidikan Indonesia untuk melahirkan generasi pemimpin menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Teuku Riefky Harsya.

    Sekolah Garuda menjadi bagian dari transformasi pendidikan Indonesia sekaligus penyeimbang akses pendidikan unggul yang mencetak Generasi Emas berwawasan global dengan kepekaan lokal.

    Teuku Riefky juga menceritakan pengalaman menarik dan kisah inspiratif semasa SMA. Menurutnya, 3 tahun berada di SMA Negeri 6 Jakarta dan pendidikan militer yang ditempuh di luar negeri mampu menjadi awal pengembangan karier hingga saat ini.

    “Pak Prabowo menginginkan putra-putri terbaik Banua menjadi kader yang unggul, tangguh, dan inovatif, tidak hanya pada level nasional, tetapi juga kesempatan emas menuju level global,” jelasnya. 

    Teuku Riefky menambahkan sekolah ini dirancang untuk memperluas akses pendidikan unggul yang inklusif guna mencetak talenta sains dan teknologi dari anak-anak berprestasi di seluruh penjuru negeri.

    Guru Bahasa Inggris Sekolah Garuda Banua, Tommy Prabowo mengatakan penetapan ini adalah kesempatan dan tantangan.

    “Keyakinan kami kuat di pundak para Guru Garuda terpikul tanggung jawab yang melahirkan generasi yang adaptif, kreatif, dan berkarakter sehingga siap membangun Indonesia dari bumi Kalimantan Selatan,” lanjut Tommy.

    Hadir pula dalam peresmian Sekolah Garuda SMAN Banua, Gubernur Kalimantan Selatan, H. Muhidin; Wakil Gubernur Kalimantan Selatan, Hasnuryadi Sulaiman; Inspektur II Kemdiktisaintek, Waluyo; Juru Bicara Badan Komunikasi Pemerintah RI, Ujang Komaruddin; Kepala SMAN Banua, Risa Lisdariani; dan para tamu undangan dari jajaran anggota DPR Kalimantan Selatan dan forkopimda.

  • BAZNAS Resmikan Rumah Singgah Mustahik di Sidoarjo, Wujud Nyata Zakat Jadi Solusi Kemanusiaan

    BAZNAS Resmikan Rumah Singgah Mustahik di Sidoarjo, Wujud Nyata Zakat Jadi Solusi Kemanusiaan

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sidoarjo meresmikan Rumah Singgah Mustahik (RSM) di Jalan Candi Besar, Kecamatan Candi, Sidoarjo. Fasilitas sosial ini diperuntukkan bagi keluarga pasien, peserta pelatihan, dan masyarakat yang tengah menghadapi kondisi darurat sosial.

    RSM BAZNAS Sidoarjo diresmikan langsung oleh Ketua BAZNAS RI Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Rabu (9/10/2025). Dalam acara tersebut hadir pula Ketua BAZNAS Provinsi Jawa Timur KH. Ahsanul Haq, Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo HM. Chasbil Azis Salju Sodar, serta Plt Asisten I Ainur Rahman yang mewakili Bupati Sidoarjo.

    KH Noor Achmad menyampaikan bahwa rumah singgah ini merupakan bentuk nyata zakat yang berdampak langsung pada masyarakat. Ia menegaskan, zakat bukan hanya ritual ibadah, melainkan solusi kemanusiaan yang konkret.

    “Di sinilah kita buktikan bahwa zakat tidak berhenti di amalan ritual, melainkan menjadi solusi konkret atas penderitaan manusia. Setiap kamar di tempat ini adalah bentuk rahmat Allah yang mengalir melalui tangan-tangan yang peduli,” ucapnya dalam rilis yang diterima beritajatim.com, Kamis (9/10/2025).

    RSM berdiri di atas lahan seluas 200 meter persegi dan memiliki delapan kamar tidur dengan kamar mandi dalam berukuran 4×4 meter. Fasilitas ini disiapkan untuk memberikan kenyamanan bagi keluarga pasien rumah sakit mitra, peserta pelatihan BAZNAS, hingga masyarakat yang kehilangan tempat tinggal akibat bencana atau krisis sosial.

    Pembangunan RSM BAZNAS Sidoarjo menelan biaya Rp700 juta lebih, yang seluruhnya bersumber dari BAZNAS RI. Pengelolaan operasional harian akan dilakukan oleh BAZNAS Kabupaten Sidoarjo. Kolaborasi ini mencerminkan sinergi antara BAZNAS pusat dan daerah dalam mewujudkan tata kelola zakat yang transparan, akuntabel, dan berkelanjutan.

    Ketua BAZNAS Jatim, KH. Ahsanul Haq, menyebut rumah singgah ini sebagai model percontohan nasional pemanfaatan zakat yang berorientasi pada kesejahteraan umat. “Rumah Singgah Mustahik di Sidoarjo adalah bukti bahwa pengelolaan zakat yang baik bisa menghadirkan manfaat luas. Harapannya, daerah lain dapat meniru langkah serupa,” ujarnya.

    Peresmian turut diwarnai pembacaan ayat suci Al-Qur’an, sholawat hadrah, serta santunan bagi anak yatim dan dhuafa. Sejumlah tokoh agama, perwakilan rumah sakit, dan unsur Forkopimda Sidoarjo turut hadir memberi dukungan.

    Ketua BAZNAS Kabupaten Sidoarjo, HM. Chasbil Azis Salju Sodar, menegaskan fasilitas ini melayani masyarakat secara gratis dengan prosedur sederhana. “Kami ingin rumah singgah ini benar-benar menjadi tempat istirahat dan pemulihan bagi mereka yang membutuhkan, bukan sekadar bangunan,” ujar pria yang akrab disapa Gus Jazuk itu.

    Kehadiran Rumah Singgah Mustahik BAZNAS Sidoarjo diharapkan mampu memperluas manfaat zakat, memperkuat kepercayaan publik, dan menjadi bukti nyata bahwa zakat dapat menjadi solusi kemanusiaan paling relevan dalam memulihkan martabat umat. [isa/ian]

  • Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Polda Jatim dan BULOG Tanam Jagung Serentak di Mojokerto, Dorong Ketahanan Pangan Nasional

    Mojokerto (beritajatim.com) — Polda Jawa Timur bersama Perum BULOG Kantor Wilayah Jawa Timur terus memperkuat sinergi dalam mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, khususnya di bidang Ketahanan Pangan Nasional.

    Setelah mencatat keberhasilan panen 2,8 juta ton jagung pada kuartal III, kini kolaborasi strategis tersebut berlanjut dengan kegiatan penanaman jagung serentak di sejumlah wilayah Jawa Timur, termasuk Kabupaten Mojokerto.

    Kegiatan penanaman jagung ini dipusatkan di lahan seluas 4 hektare di Jalan Raya Desa Pacing, Kecamatan Bangsal, Kabupaten Mojokerto.

    Acara tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nanang Avianto, dan dihadiri oleh Pemimpin Wilayah BULOG Jatim Langgeng Wisnu Adinugroho serta jajaran Forkopimda Mojokerto Raya.

    Dalam kesempatan itu, Polda Jatim dan BULOG juga menggandeng Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto untuk menggelar pasar murah yang menyediakan kebutuhan pokok dengan harga terjangkau bagi masyarakat sekitar.

    Pasar murah ini menyasar lima kecamatan, yaitu Bangsal, Kutorejo, Puri, Dlanggu, dan Mojoanyar, dan disambut antusias oleh warga setempat.

    “Semoga kegiatan pasar murah ini dapat membantu masyarakat mendapatkan sembako dengan harga terjangkau. Kami akan terus menghadirkan program serupa di seluruh wilayah Jawa Timur agar keberhasilan program ketahanan pangan bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat,” ujar Kapolda Jatim Irjen Pol Nanang Avianto, Rabu (8/10/2025).

    Irjen Nanang menegaskan, kegiatan penanaman jagung dan pasar murah akan terus diperluas ke berbagai daerah di Jawa Timur agar manfaatnya dapat dirasakan secara merata.

    Secara keseluruhan, program penanaman jagung serentak kuartal IV di Kabupaten Mojokerto mencakup lahan seluas 298,4 hektare dengan estimasi hasil panen mencapai 1.790,4 ton.

    Kegiatan ini melibatkan 146 kelompok tani, 236 personel polisi penggerak, serta ratusan santri yang ikut serta mendukung pertanian produktif berkelanjutan.

    Langkah ini menjadi bukti nyata bahwa sinergi antara aparat kepolisian, BULOG, petani, pemerintah daerah, dan masyarakat memiliki peran penting dalam menjaga ketahanan pangan sekaligus menstabilkan harga bahan pokok di Jawa Timur.

    Sementara itu, Pimpinan Cabang BULOG Mojokerto, Muhammad Husin, menyampaikan bahwa pihaknya menyiapkan berbagai komoditas pangan dalam pasar murah tersebut.

    “Kami membawa sebanyak 2 ton beras SPHP yang dijual dengan harga Rp57.500 per 5 kilogram, serta menyediakan 500 liter minyak kita. Selain itu, juga ada gula pasir, daging ayam, bawang merah, bawang putih, telur, dan cabai merah yang dijual di bawah harga pasaran,” jelas Husin.

    Dengan adanya kolaborasi ini, diharapkan Jawa Timur dapat terus menjadi provinsi yang mandiri dalam produksi pangan, sekaligus mendukung visi nasional untuk mewujudkan ketahanan pangan yang berkelanjutan. (tin/ted)

  • Resmikan Kantor Baru KADIN, Mbak Wali: Jadi Rumah Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah

    Resmikan Kantor Baru KADIN, Mbak Wali: Jadi Rumah Kolaborasi Dunia Usaha dan Pemerintah

    Kediri (beritajatim.com) – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati meresmikan Kantor Baru Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kota Kediri, Rabu (08/10/2025). Kantor baru KADIN ini terletak di Jalan Imam Bonjol Kota Kediri. Peresmian kantor baru KADIN ditandai dengan pemotongan pita dan penandatanganan prasasti.

    “Atas nama Pemerintah Kota Kediri saya menyampaikan selamat dan sukses kepada seluruh jajaran KADIN Kota Kediri. Momentum ini bukan hanya menandai hadirnya gedung baru tetapi juga lahirnya semangat baru bagi dunia usaha dan ekonomi Kota Kediri,” ujarnya.

    KADIN memiliki peran strategis dalam memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha. Pemerintah tidak bisa berjalan sendiri. Diperlukan dukungan nyata dari para pelaku usaha, industri, UMKM dan investor agar pertumbuhan ekonomi Kota Kediri semakin inklusif dan berkelanjutan. Melalui semangat visi Kota Kediri MAPAN, Pemkot berkomitmen menciptakan ekosistem ekonomi yang sehat, ramah investasi dan adaptif.

    “Saya harap kantor baru ini dapat menjadi rumah bersama. Tempat berkumpulnya ide, inovasi, dan kemitraan. Tempat dimana dunia usaha dan pemerintah bertemu mencari solusi, menciptakan peluang, dan membangun Kota Kediri yang lebih maju serta berdaya saing,” ujar wali kota termuda ini.

    Perempuan yang akrab disapa Mbak Wali ini mengungkapkan KADIN Kota Kediri terus menunjukkan kiprahnya yang progresif dan relevan dengan tantangan zaman. Salah satu program unggulan yang patut dibanggakan adalah Rumah Kurasi untuk UMKM. Dimana ini baru ada pertama di Indonesia.

    Program Rumah Kurasi ini adalah wujud nyata sinergi antara pemerintah dan dunia usaha untuk mengkurasi produk-produk lokal secara profesional. Dari segi kualitas, kemasan hingga strategi pemasaran. Agar UMKM ini mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional.

    Mbak Wali juga menyambut baik inisiatif KADIN dalam menyiapkan Forum CSR Kota Kediri. Forum ini akan menjadi wadah sinergi antar perusahaan untuk memastikan program tanggung jawab sosial benar-benar tepat sasaran. Serta selaras dengan prioritas pembangunan daerah. Termasuk pengentasan kemiskinan, pendidikan vokasi, dan kesehatan maayarakat.

    “Saya juga mengapresiasi KADIN yang telah menyiapkan LPK sebagai upaya mencetak SDM unggul yang siap menghadapi tantangan dunia industri dan perdagangan modern. Upaya ini sejalan dengan arah kebijakan Pemkot Kediri dalam menyiapkan generasi muda yang produktif yang mampu bersaing di era digital,” pungkasnya.

    Turut hadir, Komandan Brigif 16/Wirayudha Kolonel Inf Taufik Ismail, Komandan Kodim 0809 Letkol Inf Ragil Jaka Utama, Kapolres Kediri Kota AKBP Anggi Saputra Ibrahim, Deputi Kepala KPwBI Kediri Deasi Surya, Ketua KADIN Provinsi Jatim Adik Dwi Putranto, Ketua KADIN Kota Kediri Muhammad Solikhin, Dewan Pertimbangan KADIN KH. Abu Bakar Abdul Jalil, perwakilan Forkopimda Plus, Kepala OPD terkait dan tamu undangan lainnya. [nm/kun]

  • Forkopimda Bondowoso dan DPR RI Kompak Cari Solusi Damai Sengketa Lahan Ijen

    Forkopimda Bondowoso dan DPR RI Kompak Cari Solusi Damai Sengketa Lahan Ijen

    Bondowoso (beritajatim.com) – Persoalan lahan antara masyarakat petani di kawasan Ijen dengan pihak PTPN mulai menemukan titik terang.

    Pemerintah melalui Forkopimda Bondowoso bersama DPR RI berkomitmen mencari solusi damai agar penataan kawasan tidak menimbulkan konflik dan tetap berpihak pada kesejahteraan masyarakat.

    Anggota Komisi VI DPR RI, Nasim Khan, mengungkapkan bahwa penataan kawasan Ijen merupakan bagian dari Program Strategis Nasional (PSN) sesuai dengan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 5 Tahun 2025 tentang penertiban kawasan hutan dan perkebunan.

    “Kita sudah melakukan pertemuan zona pertama. Insya Allah nanti ada delapan titik proyek PSN, termasuk untuk kesejahteraan masyarakat Ijen. Kami sudah berbicara langkah-langkah yang ditempuh antara petani, masyarakat Ijen, dan PTPN,” ujar Nasim Khan usai pertemuan di Bondowoso.

    Menurutnya, kawasan Ijen memiliki posisi strategis karena selain sebagai wilayah perkebunan juga menjadi daerah penyangga ketahanan pangan.

    Zona pertama yang disepakati mencakup Kampung Baru dan Kampung Malang di Desa Sempol, di mana petani bersama PTPN akan meninjau langsung lokasi PSN untuk relokasi lahan garapan masyarakat.

    “Lahan di Ijen adalah HGU milik negara, tapi semuanya untuk kesejahteraan masyarakat yang bekerja di situ. Forkopimda akan mengajukan agar hortikultura tetap bisa ditanam demi kebutuhan primer rakyat,” tegasnya.

    Nasim menambahkan, pada zona pertama sekitar 12 hektare lahan kopi akan diatur kembali agar masyarakat yang telah menanam hortikultura selama puluhan tahun tidak kehilangan sumber penghidupan.

    “Kita ajukan agar 12 hektare yang diganti tetap untuk hortikultura. Ini kebutuhan primer masyarakat dan demi ketahanan pangan,” ujarnya.

    Sementara itu, Ketua DPRD Bondowoso, Ahmad Dhafir, menegaskan bahwa Forkopimda terus aktif melakukan mediasi dan mencari jalan tengah bagi kepentingan petani dan pihak PTPN.

    “Sampai hari ini Forkopimda sudah empat kali rapat membahas persoalan Ijen. Pemerintah hadir untuk mencarikan solusi persoalan yang sudah bertahun-tahun belum selesai. Yang penting, masyarakat tenang dan bisa berusaha,” terang Dhafir.

    Ia menyampaikan bahwa Bupati Bondowoso telah meminta pihak PTPN agar memberi izin kepada masyarakat untuk menanam hortikultura di beberapa titik, mengingat kebutuhan pangan daerah terus meningkat seiring dengan program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah pusat.

    “Hortikultura ini bagian dari ketahanan pangan. Apalagi sekarang kebutuhan bahan pangan seperti kentang dan sayur dari Ijen sangat tinggi,” jelasnya.

    Dhafir juga mengingatkan, meskipun lahan di kawasan Ijen merupakan milik negara yang dikelola oleh PTPN, Perhutani, dan BKSDA, bukan berarti masyarakat tidak punya ruang untuk berusaha.

    “Di Ijen itu tidak ada tanah milik rakyat. Semua milik negara. Tapi bukan berarti PTP selalu benar. Kalau HGU tidak sesuai peruntukan, secara aturan bisa dibatalkan. Jadi kedua belah pihak harus saling memahami posisi hukum,” tegasnya.

    Dalam pertemuan terakhir, disepakati bahwa di zona pertama akan ada belasan hektare lahan kopi yang digarap oleh PTPN dan akan diganti dengan lahan pengganti seluas sama untuk masyarakat.

    “Forkopimda bukan juru bicara PTP. Forkopimda hadir agar Bondowoso tetap kondusif. Kesepakatan ini akan disaksikan langsung oleh Bupati, DPRD, Kajari, Dandim, dan Kapolres,” tutur Dhafir.

    Penyelesaian persoalan lahan akan dilakukan bertahap per zona, mulai dari Kampung Malang, Kampung Waru, Jampit, Sumber Rejo, hingga Gunung Blawu dan Kaligedang.

    “Kita selesaikan satu per satu. Yang penting masyarakat senang. Pemerintah dan Forkopimda selalu mengedepankan kepentingan rakyat tanpa mengganggu usaha BUMN di bidang kopi,” pungkasnya. (awi/ted)

  • Kuartal IV Oktober, 787 Hektar Lahan di Malang Ditanami Jagung

    Kuartal IV Oktober, 787 Hektar Lahan di Malang Ditanami Jagung

    Malang (beritajatim.com) – Mewujudkan ketahanan pangan, Kepolisian Resor Malang ikut mendukung program ketahanan pangan nasional lewat kegiatan penanaman jagung serentak kuartal IV dan peresmian gudang ketahanan pangan Polri, Rabu (8/10/2025).

    Kegiatan dilakukan di lahan seluas 2,5 hektare di Jalan Sunan Kudus, Dusun Putuk Utara, Desa Putukrejo, Kecamatan Gondanglegi, Kabupaten Malang.

    Program ini merupakan bagian dari agenda nasional yang digagas oleh Wakil Presiden RI, Kapolri, dan sejumlah menteri terkait, yang dipusatkan di Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten, serta diikuti secara daring oleh seluruh jajaran Polda dan Polres di Indonesia.

    Kapolres Malang AKBP Danang Setiyo P.S., memimpin langsung kegiatan tersebut bersama perwakilan Forkopimda Kabupaten Malang.

    “Polri tidak hanya menjaga keamanan dan ketertiban, tapi juga ikut berkontribusi memperkuat sektor pangan nasional. Lewat penanaman ini, kami ingin masyarakat tahu bahwa Polri peduli terhadap ketahanan pangan,” kata Danang Setiyo di lokasi kegiatan, Rabu (8/10/2025).

    AKBP Danang menjelaskan, kegiatan ini merupakan bentuk sinergi antara kepolisian, pemerintah daerah, dan petani untuk mendukung kemandirian pangan di wilayah Kabupaten Malang, terutama di daerah selatan yang memiliki potensi lahan luas dan produktif.

    Hingga kini, total capaian lahan jagung pada semester IV di Kabupaten Malang mencapai 787,6 hektare, terdiri dari lahan baku sawah seluas 567,1 hektare dan lahan produktif 220,5 hektare, dengan 92 persen di antaranya merupakan tanaman jagung benih.

    “Data ini menunjukkan bahwa Kabupaten Malang punya peran strategis dalam mendukung swasembada jagung nasional. Polres Malang hadir untuk memperkuat kerja sama di lapangan agar potensi ini semakin optimal,” lanjut Danang.

    Selain penanaman, kegiatan juga dirangkai dengan peresmian Gudang Ketahanan Pangan Polri yang dibangun untuk menyimpan dan mengelola hasil panen jagung. Gudang tersebut akan dikelola secara terpadu dengan melibatkan kelompok tani lokal dan mitra agribisnis.

    Kasihumas Polres Malang AKP Bambang Subinajar menambahkan, keterlibatan Polri dalam program ketahanan pangan adalah wujud nyata kepedulian terhadap kesejahteraan masyarakat.

    Menurutnya, langkah ini menegaskan komitmen Polres Malang untuk terus berperan aktif mendukung swasembada pangan nasional.

    Kebijakan tersebut juga selaras dengan visi pemerintah dalam memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat di sektor pertanian.

    “Ketahanan pangan adalah bagian dari ketahanan nasional. Lewat program ini, Polres Malang ingin hadir bersama masyarakat, tidak hanya dalam konteks keamanan, tapi juga kesejahteraan,” ujar AKP Bambang.

    Turut hadir Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Kabupaten Malang Ir. Avicenna M. Saniputera, Kepala BPS Kabupaten Malang Erny Fatma Setyoharini, serta Dirut CV. Agrisatwa Fajar Utama Barokah H. Sulaiman. (yog/ted)

  • Peringati Hari Jadi ke-80 Jatim, Gubernur Khofifah Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno Blitar

    Peringati Hari Jadi ke-80 Jatim, Gubernur Khofifah Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno Blitar

    Blitar (beritajatim.com) – Suasana khidmat menyelimuti kompleks Makam Proklamator RI, Ir. Soekarno, di Kota Blitar, pada Rabu (8/10/2025) pagi. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin langsung ziarah kebangsaan dalam rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur.

    Didampingi jajaran pejabat Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur serta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota dan Kabupaten Blitar, Gubernur Khofifah menjadikan ziarah ini sebagai tradisi tahunan untuk mengenang jasa sekaligus menyerap kembali spirit perjuangan sang Putra Fajar.

    Setibanya di area pusara, Khofifah langsung memimpin prosesi tabur bunga di atas makam Bung Karno. Khofifah juga menaburkan bunga di makam kedua orang Bung Karno yakni R. Soekeni Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai.

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim ziarah kebangsaan dan tabur bunga di Makam Bung Karno di Kota Blitar. (Foto: Winanti/beritajatim.com)

    “Bahwa negeri ini seperti sekarang ada yang sudah berjuang luar biasa ada yang memproklamirkan dan proklamasi itu bukan simsalabim dunia mengakui. Seorang Bung Karno itu sukses untuk meyakinkan dunia memberikan pengakuan terhadap kemerdekaan maka beliau sebetulnya ya selain pahlawan nasional juga pahlawan kemerdekaan,” ungkap Khofifah pada Rabu (8/10/2025).

    Khofifah menjelaskan bahwa momen Hari Jadi ke-80 Jatim ini menjadi titik poin untuk bertumbuh. Hal itu dibuktikan dengan adanya peluncuran sejumlah program strategis seperti job fair, Jatim Fest 2025, serta bus Trans Jatim Koridor VII.

    “Jadi rangkaian-rangkain ini juga diikuti dengan program-program strategis dalam rangka HUT Jatim 80 kami telah meluncurkan trans Jatim untuk koridor 7 itu daerah yang menyisir daerah Pantura,” tegasnya.

    Gubernur Khofifah menegaskan bahwa peringatan Hari Jadi ke-80 Jatim ini diisi dengan kegiatan yang produktif. Hal ini senada dengan tema peringatan Hari Jadi ke-80 Jatim yakni Jawa Timur Tangguh Terus Bertumbuh.

    “Termasuk di dalamnya adalah kita mengkomunikasikan dengan guru dan kepala sekolah murid di tahun ini itu ada 1.58 produk mereka kalau 5 tahun sudah 9.300 tapi di tahun 2000-25 ini 1580 itu produk-produk para siswa para guru para Kepala Sekolahnya di sini rangkaian HP Pemprov insya Allah bisa melakukannya dengan agenda yang sangat produktif,” tegasnya.

    Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyerahkan santunan dan bansos usai ziarah kebangsaan di Makam Bung Karno Kota Blitar. (Foto: Winanto/beritajatim.com)

    Rangkaian peringatan Hari Jadi ke-80 Jatim yang digelar di Makam Bung Karno Blitar ditutup dengan pemberian bantuan sosial sebanyak 500 paket untuk masyarakat sekitar. Bantuan ini berisi sembako yang bisa dimanfaatkan oleh warga untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. [owi/beq]

  • Ketua DPRD dan Kapolres Magetan Kecewa, Dinas ESDM Jatim Absen dalam Rapat Mitigasi Tambang

    Ketua DPRD dan Kapolres Magetan Kecewa, Dinas ESDM Jatim Absen dalam Rapat Mitigasi Tambang

    Magetan (beritajatim.com) — Ketua DPRD Magetan, Suratno, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur yang tidak hadir dalam Rapat Sinergitas Forkopimda dan Lintas Sektor Terkait Mitigasi Aktivitas Tambang, pasca kejadian longsor di area tambang Desa Trosono, Kecamatan Parang.

    Rapat tersebut digelar di Pendapa Surya Graha pada Selasa (7/10/2025) pukul 09.00 WIB. Hingga rapat selesai yakni pukul 11.30 WIB, tak ada pejabat Dinas ESDM Pemprov Jatim yang hadir.

    Suratno menilai, kehadiran ESDM provinsi sangat penting untuk mencari solusi bersama dan memastikan pengawasan terhadap tambang-tambang di Magetan berjalan sesuai aturan.

    “Sebetulnya kami berharap dari ESDM provinsi itu hadir. Kan kumpulnya silaturahim dengan penambang, pemerintah daerah, lintas sektoral ini untuk menemukan titik temu kebersamaan. Perencanaan penambangnya harus seperti apa, alat pengaman kerja bagaimana, semua sudah kami sampaikan,” ujarnya.

    Dalam forum tersebut, Ketua DPRD juga menyoroti lemahnya pengawasan tambang di daerah. Ia menyebut jumlah inspektur tambang di Magetan hanya enam orang dan sebagian besar sudah lanjut usia. “Kurang, ya. Kita sampaikan ke provinsi agar ini jadi atensi bersama,” tegasnya.

    Suratno menambahkan, Pemkab Magetan memerlukan regulasi yang lebih tegas untuk mendorong efek jera bagi penambang yang tidak taat prosedur. Ia juga mengingatkan agar pengelolaan tambang memberikan kontribusi nyata bagi daerah. “Dari 10 penambang, kontribusinya hanya sekitar Rp700 juta. Itu pun sifatnya sukarela, bukan aturan. Padahal satu lokasi tambang bisa mengirim ratusan truk setiap hari,” katanya.

    Sementara itu, Kapolres Magetan AKBP Raden Erik Bangun Prakasa juga menyampaikan kekecewaan serupa. Menurutnya, undangan kepada Dinas ESDM Provinsi sudah dikirim dan bahkan disampaikan langsung kepada kepala dinas saat kunjungan Gubernur Jatim. Namun, hingga rapat berlangsung, tidak ada satu pun perwakilan yang hadir.

    “Kami ingin melaksanakan rapat koordinasi terkait pengelolaan tambang di wilayah Magetan. Semua Forkopimda hadir, tapi dari ESDM provinsi tidak ada. Padahal perizinan seluruhnya ada di provinsi, bukan kabupaten,” ujar Erik.

    Ia menegaskan bahwa rapat ini bertujuan memperkuat sinergitas antarinstansi agar kejadian longsor serupa tidak terulang. “Kami sudah tegas, kalau ada penyimpangan pertambangan di wilayah Magetan, akan kami tindak. Semua berizin, tapi kalau melanggar SOP, tetap kami proses,” tegasnya.

    Erik juga menekankan bahwa kejadian di Trosono dikategorikan sebagai bencana, namun penanganannya tetap menunggu hasil audit investigasi dari tim ESDM provinsi. “Yang paling bisa memberikan hasil regulasi dan audit adalah tim dari provinsi. Kami tunggu hasilnya,” ujarnya.

    Baik Ketua DPRD maupun Kapolres Magetan berharap Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera merespons dan hadir dalam forum lanjutan guna membahas tata kelola pertambangan yang lebih aman dan sesuai regulasi. [fiq/ted]

  • Kasus Pembongkaran Makam di Pasuruan Naik ke Polda Jatim, Dua Orang Jadi Tersangka

    Kasus Pembongkaran Makam di Pasuruan Naik ke Polda Jatim, Dua Orang Jadi Tersangka

    Pasuruan (beritajatim.com) – Kasus perusakan bangunan makam di Desa Winongan Kidul, Kecamatan Winongan, Kabupaten Pasuruan, kini memasuki babak baru. Setelah melalui proses penyelidikan, kepolisian memastikan ada unsur pidana dalam peristiwa tersebut.

    Perkembangan terbaru, dua orang telah ditetapkan sebagai tersangka atas aksi pembongkaran makam yang sempat menghebohkan warga setempat. Kedua pelaku diduga memiliki peran langsung dalam perusakan bangunan di area pemakaman tersebut.

    Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Irawan, membenarkan bahwa perkara ini telah naik ke tahap penyidikan. Ia menyebut penanganan kasus tersebut kini berada di bawah koordinasi Polda Jawa Timur.

    “Benar, sudah ada tersangka dalam kasus perusakan makam di Winongan. Saat ini penanganannya diambil alih oleh Polda Jawa Timur,” ujar AKBP Jazuli Irawan, Selasa (7/10/2025).

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Pasuruan, AKP Adimas Firmansyah, menuturkan bahwa ada dua orang yang resmi ditetapkan sebagai tersangka. Namun, ia belum merinci pasal yang disangkakan karena proses penyidikan masih berlangsung.

    “Untuk sementara kami sampaikan dua orang sudah ditetapkan tersangkadan diamankan di Polda Jatim. Detail pasal yang diterapkan masih dalam pembahasan penyidik di Polda Jatim,” jelas AKP Adimas.

    Kasus ini berawal dari aksi sekelompok massa yang membongkar bangunan makam di belakang Masjid Jami’ Baitul Atiq, Dusun Serambi, Desa Winongan Kidul. Aksi tersebut dipicu kekecewaan warga terhadap pembangunan makam baru yang dinilai menyalahi norma dan menghimpit makam para ulama terdahulu.

    Kejadian itu sempat viral di media sosial karena terekam oleh warga dan menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. Pemerintah daerah bersama Forkopimda Pasuruan langsung turun tangan untuk meredam situasi agar tidak semakin memanas. (ada/ted)

  • Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Jadi Kunci Kondusivitas Daerah, Mbak Dewi Apresiasi Kolaborasi Solid di HUT ke-80 TNI

    Sinergi TNI dan Pemkab Kediri Jadi Kunci Kondusivitas Daerah, Mbak Dewi Apresiasi Kolaborasi Solid di HUT ke-80 TNI

    Kediri (beritajatim.com) – Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang digelar di Lapangan Makodim 0809 Kediri. Dalam suasana khidmat tersebut, upacara diikuti oleh berbagai elemen, mulai dari jajaran TNI, Polri, ASN, organisasi masyarakat, hingga Pramuka.

    Dalam kesempatan itu, Mbak Dewi, sapaan akrab Dewi Mariya Ulfa menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada jajaran TNI atas sinergi yang selama ini terjalin dengan Pemerintah Kabupaten Kediri. Ia menilai kolaborasi yang kuat antara Pemkab dan TNI berperan penting dalam menjaga keamanan serta stabilitas daerah, terutama pascainsiden yang sempat mengguncang lingkungan Pemkab Kediri.

    “Berkat sinergi yang terjalin dengan baik, kondisi Kabupaten Kediri kini sudah kembali kondusif,” ungkap Mbak Dewi.

    Ia juga menambahkan bahwa kerja sama antara Pemkab Kediri dan TNI telah memberikan banyak manfaat nyata bagi masyarakat. Mulai dari kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), penanggulangan bencana, hingga penanganan berbagai persoalan sosial di wilayah Kabupaten Kediri.

    “Harapan saya dan Mas Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, sinergi ini dapat terus ditingkatkan lebih baik, lebih intens, dan semakin solid dalam menyelesaikan berbagai persoalan di Kabupaten Kediri,” imbuhnya.

    Sementara itu, Komandan Brigif 16/Wira Yudha Kediri, Kolonel Inf. Taufik Ismail, bertindak sebagai inspektur upacara sekaligus membacakan amanat Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Dalam amanatnya, Panglima TNI menegaskan bahwa tema peringatan tahun ini, “TNI Prima, TNI Rakyat, Indonesia Maju,” mencerminkan semangat TNI yang profesional, responsif, integratif, modern, dan adaptif.

    “Tema ini menegaskan bahwa TNI lahir dari rakyat, berjuang bersama rakyat, dan untuk rakyat. Kebersamaan inilah yang menjadi kunci dalam mewujudkan Indonesia yang berdaulat, adil, dan makmur,” ujar Kolonel Taufik saat menyampaikan amanat.

    Ia juga mengingatkan agar seluruh prajurit TNI senantiasa menjaga kewaspadaan terhadap berbagai isu yang berpotensi memecah belah soliditas dan kemanunggalan TNI dengan rakyat. “Setiap prajurit harus bijak dalam bermedia sosial, menjaga integritas, serta melaksanakan tugas dengan tulus, ikhlas, dan profesional demi kepentingan rakyat, bangsa, dan negara,” pesannya.

    Upacara HUT ke-80 TNI di Kediri turut dihadiri oleh Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha (Gus Qowim), serta jajaran Forkopimda Kota dan Kabupaten Kediri. Bertindak sebagai Komandan Upacara yakni Kapten Inf. Sulistyono. [ADV PKP/nm]