Organisasi: forkopimda

  • Musda ke-7 LDII Kabupaten Pasuruan: Momentum Sinergi Pemerintah dan Ormas Islam

    Musda ke-7 LDII Kabupaten Pasuruan: Momentum Sinergi Pemerintah dan Ormas Islam

    Pasuruan (beritajatim.com) – Musyawarah Daerah (Musda) ke-7 Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Kabupaten Pasuruan menjadi momen penting dalam memperkuat sinergi antara pemerintah daerah dan organisasi masyarakat (ormas) Islam.

    Acara yang berlangsung khidmat pada Minggu (19/10/2025) ini dihadiri langsung oleh Bupati Pasuruan, Rusdi Sutejo, beserta jajaran Forkopimda dan tokoh agama setempat.

    Dalam sambutannya, Bupati Rusdi menyampaikan pentingnya menjaga harmoni antarumat Islam di tengah perkembangan zaman yang terus berubah. Ia menilai, kolaborasi yang terjalin antara Pemkab Pasuruan dan LDII merupakan contoh nyata dalam menciptakan stabilitas sosial serta keamanan di daerah.

    “Sinergi antara Pemda dan LDII sangat luar biasa. Sebagai sesama ormas Islam, kita harus terus menjaga kerukunan agar tidak mudah terpecah oleh perbedaan pandangan,” ujar Mas Rusdi, sapaan akrabnya.

    Rusdi juga menyoroti tantangan terbesar yang saat ini dihadapi umat Islam, yakni munculnya berbagai persoalan yang disebabkan oleh ruang digital, terutama media sosial. Menurutnya, media sosial sering kali menjadi tempat penyebaran kesalahpahaman dan provokasi yang dapat merusak persatuan umat Islam.

    “Sekarang banyak orang belajar agama hanya dari Google tanpa bimbingan guru. Akibatnya, muncul banyak salah tafsir yang berpotensi memecah belah umat,” lanjutnya.

    Bupati Pasuruan ini mengingatkan pentingnya dakwah yang menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi, namun tetap menjaga nilai-nilai kesejukan dan kebersamaan dalam setiap penyampaian ajaran Islam.

    “Kita harus menyikapi tantangan media sosial dengan kepala dingin. Setiap perbedaan pandangan harus diselesaikan dengan musyawarah dan dialog, bukan dengan saling menuduh,” tegasnya.

    Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPW LDII Jawa Timur, Muhammad Amrozi Konawi, mengapresiasi dukungan Pemkab Pasuruan terhadap kegiatan Musda kali ini. Menurutnya, kepemimpinan Bupati Rusdi patut menjadi contoh bagi daerah lain dalam membangun komunikasi lintas organisasi keagamaan yang harmonis.

    “Sinergi ini sangat membanggakan karena menumbuhkan harmoni dan toleransi di masyarakat. LDII di Pasuruan juga sudah berintegrasi dengan MUI, NU, dan Muhammadiyah melalui hubungan yang saling menghormati,” ujar Amrozi.

    Di akhir acara, Amrozi berpesan kepada pengurus baru LDII Kabupaten Pasuruan agar tetap menjaga semangat kolaborasi. “Kami berharap kepengurusan yang baru dapat melanjutkan semangat guyub dan komunikasi baik dengan seluruh elemen masyarakat,” pungkasnya. [adi/suf]

  • Finfest 2025 Resmi Dibuka, Gus Qowim: Wujud Sinergi untuk Literasi dan Inklusi Keuangan di Kota Kediri

    Finfest 2025 Resmi Dibuka, Gus Qowim: Wujud Sinergi untuk Literasi dan Inklusi Keuangan di Kota Kediri

    Kediri (beritajatim.com) – Kediri Financial Festival (Finfest) 2025 resmi dibuka pada Sabtu (18/10/2025), ditandai dengan pemukulan lesung oleh Wakil Wali Kota Kediri bersama Kepala OJK Kediri, Pj Sekretaris Daerah dan Ketua FKIJK Komisariat Kediri. Momen tersebut menjadi simbol kolaborasi dalam memperkuat literasi dan inklusi keuangan di daerah.

    Pada kesempatan ini, Wakil Wali Kota Kediri Qowimuddin Thoha menuturkan bahwa penyelenggaraan Finfest merupakan wujud sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Kota Kediri, OJK, Bank Indonesia, LPS, FKIJK, serta seluruh lembaga jasa keuangan yang tergabung dalam Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Kota Kediri.

    Kolaborasi ini, lanjutnya, bukan sekadar urusan angka dan transaksi, melainkan juga menyangkut penguatan ekonomi rakyat dan pemerataan kesejahteraan.

    “Saya mengajak masyarakat untuk lebih melek keuangan, lebih mudah mengakses produk dan layanan jasa keuangan, serta lebih mandiri dalam mengelola keuangan pribadi dan usaha,” tutur Gus Qowim.

    Lebih lanjut, Wakil Wali Kota Kediri menegaskan bahwa Finfest menjadi ruang bagi UMKM lokal untuk tampil dan menunjukkan produk-produk terbaiknya. Puluhan booth UMKM binaan pemerintah dan lembaga jasa keuangan mendapat kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan pelaku industri dan masyarakat. Inilah bentuk nyata dari economic empowerment yang tidak hanya memberikan kail berupa modal, tetapi juga kolamnya berupa akses, pendampingan, dan pasar.

    Selain menjadi wadah edukasi keuangan, Finfest telah menjadi event ikonik Kota Kediri yang selalu menarik minat masyarakat dari berbagai daerah. Ajang ini juga berkontribusi terhadap program Kediri City Tourism, memperkuat citra Kota Kediri sebagai kota yang tidak hanya religius dan edukatif, tetapi juga memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif dan industri keuangan.

    “Terima kasih dan apresiasi saya sampaikan kepada OJK Kediri, FKIJK, Bank Indonesia, LPS, serta seluruh pihak yang telah mendukung penyelenggaraan Kediri Financial Festival 2025. Semoga melalui ajang ini tercipta kolaborasi yang semakin erat antara pemerintah, industri, dan masyarakat untuk mewujudkan Kota Kediri yang Mapan,” tutup Gus Qowim.

    Sementara itu, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri menyampaikan bahwa Finfest bukan sekadar pameran, tetapi juga ruang kolaborasi dan harapan baru bagi masyarakat Kediri. Ia menegaskan bahwa akses keuangan yang inklusif, berkelanjutan, dan berkeadilan adalah hak seluruh lapisan masyarakat tanpa terkecuali.

    “Harapan kami, tema Finfest ‘Sustainability Finance: Empowering Kediri’s Economy’ tidak hanya menjadi slogan. Pertama, kami ingin mendorong penerapan keuangan berkelanjutan yang tidak hanya berorientasi pada profit, tetapi juga memperhatikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Kedua, memberdayakan ekonomi lokal, khususnya UMKM dan sektor produktif, melalui akses keuangan yang inklusif, inovatif, dan berkelanjutan. Ketiga, mewujudkan ekosistem keuangan yang sehat dan tangguh guna mendukung visi pembangunan Sapta Cita Kota Kediri serta program Kediri City Tourism,” jelasnya.

    Kegiatan Finfest 2025 berlangsung selama dua hari, 18–19 Oktober 2025, di Halaman Balai Kota Kediri. Festival keuangan ini menghadirkan beragam kegiatan menarik, mulai dari pameran lembaga jasa keuangan, bazar UMKM, hingga talkshow edukatif seputar literasi keuangan. Tak hanya itu, ada pula StockLab Competition, pemilihan Duta Literasi Keuangan, serta hiburan musik dari Coldiac dan Soulgroove yang menambah semarak suasana Finfest 2025.

    Turut hadir dalam kegiatan ini, Ketua TP PKK Kota Kediri Faiqoh Azizah Muhammad, Kepala OJK Kediri Ismirani Saputri, Plh. Kepala Perwakilan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kediri Deasi Surya Andarina, Pj Sekretaris Daerah Ferry Djatmiko, Ketua FKIJK Komisariat Kediri Ferdinan L. Hariandja, para asisten, staf ahli, kepala OPD Pemerintah Kota Kediri, perwakilan Forkopimda Kota Kediri, perwakilan Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Blitar, serta masyarakat umum. [nm/suf]

  • Pemprov Sulsel-PLN gelar lomba masak dengan alat listrik

    Pemprov Sulsel-PLN gelar lomba masak dengan alat listrik

    Makassar, Sulsel (ANTARA) – Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan bersama PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) menggelar Electric Cook Fest atau lomba memasak menggunakan peralatan rumah tangga berbasis listrik.

    Kegiatan ini menjadi wujud semangat dalam memperkenalkan gaya hidup serba listrik yang aman, efisien, dan ramah lingkungan.

    General Manager PLN UID Sulselrabar Edyansyah di Makassar, Sabtu, menjelaskan kegiatan ini menjadi bagian dari upaya PLN dalam mengampanyekan electrifying lifestyle, sebuah gaya hidup modern yang memanfaatkan energi listrik untuk berbagai kebutuhan sehari-hari.

    “Lewat lomba memasak ini, kami ingin menunjukkan bahwa listrik bukan hanya penerangan. Kini listrik menjadi sumber energi utama yang memudahkan aktivitas rumah tangga, termasuk memasak,” ujar Edyansyah.

    Lomba masak yang diikuti 60 peserta yang berasal dari forkopimda dan instansi se-Provinsi Sulawesi Selatan, bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menggunakan energi ramah lingkungan.

    Para peserta beradu kreativitas dalam menyajikan hidangan lezat dengan menggunakan air fryer, panci elektrik dan peralatan listrik lainnya.

    “Selain lebih cepat, bersih, dan aman, penggunaan alat masak listrik juga lebih hemat energi,” ujar Edyansyah.

    Kegiatan ini berlangsung dalam rangkaian pameran UMKM yang dilaksanakan Pemprov Sulsel di Monumen Mandala, Kota Makassar, Sabtu, dihadiri Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman dan Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Fatmawati Rusdi serta Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Sulawesi Selatan Naoemi Octarina.

    Ia menambahkan melalui kegiatan ini, PLN optimistis masyarakat semakin sadar manfaat elektrifikasi yang tidak hanya mendukung produktivitas, tetapi juga membantu mengurangi emisi karbon dan menjaga lingkungan.

    “Kami ingin mengajak seluruh masyarakat Sulawesi Selatan untuk mulai beralih ke gaya hidup serba listrik. Mari gunakan energi yang lebih bersih, efisien, dan aman untuk masa depan yang berkelanjutan,” sebut Edyansyah.

    Selain kompetisi memasak, acara juga dimeriahkan dengan demo produk alat masak listrik, talkshow edukatif tentang efisiensi energi, serta pameran layanan PLN Mobile yang memudahkan pelanggan dalam mengakses berbagai kebutuhan kelistrikan.

    Peserta lomba mengaku antusias dan terinspirasi untuk beralih ke peralatan listrik. Salah satunya ialah Murni, yang mengungkapkan memasak dengan peralatan listrik terasa lebih hemat, efisien, dan praktis.

    “Alhamdulillah di rumah saya sudah pakai alat listrik untuk memasak, lebih bersih dan lebih baik untuk kesehatan. Pakai peralatan listrik itu lebih hemat dan simpel,” ujarnya.

    Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman turut mengapresiasi dukungan PLN terhadap UMKM dan Andalan Hati Expo UMKM Sulsel Maju dan Berkarakter 2025 dalam rangka memperingati Hari Jadi ke 356 tahun Sulawesi Selatan.

    Melalui kegiatan seperti ini, kata dia, masyarakat dapat merasakan langsung kemudahan dan kenyamanan menggunakan peralatan listrik yang ramah lingkungan.

    “Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mendukung penuh upaya PLN dalam mempercepat transisi energi menuju penggunaan alat listrik di berbagai aspek kehidupan,” ujarnya.

    Pewarta: Nur Suhra Wardyah
    Editor: Kelik Dewanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • SBY ajak mahasiswa Unesa di Magetan jadi generasi solutif dan beretika

    SBY ajak mahasiswa Unesa di Magetan jadi generasi solutif dan beretika

    Kemajuan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada integritas moral serta keindahan budi pekerti

    Magetan (ANTARA) – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak mahasiswa Universitas Negeri Surabaya (Unesa) di Magetan, Jatim menjadi generasi muda yang solutif dan beretika untuk kemajuan bangsa saat memberikan kuliah umum di kampus setempat, Sabtu.

    “Membangun bangsa tidak bisa dilakukan oleh satu generasi saja. Setiap individu memiliki peran untuk menjadi bagian dari solusi, bukan justru bagian dari persoalan,” ujar SBY di hadapan para peserta pada kuliah umum bertema “Menjadi Bagian dari Solusi dan Kemajuan Bangsa” di Kampus 5 Magetan.

    Dalam pemaparannya, SBY menegaskan pentingnya tiga nilai dasar kehidupan yang juga menjadi filosofi Unesa, yakni logika, etika, dan estetika.

    Ia menilai, kemajuan suatu bangsa tidak hanya bergantung pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, tetapi juga pada integritas moral serta keindahan budi pekerti.

    Lebih lanjut tentang visi Indonesia Emas 2045, menurutnya hal itu hanya dapat dicapai melalui kerja keras, kolaborasi, dan inovasi berkelanjutan.

    Menutup kuliah umumnya, SBY berpesan agar mahasiswa Unesa menjadi generasi yang berpikir rasional, menjunjung etika, dan memiliki semangat kebangsaan. Ia menekankan bahwa perubahan menuju Indonesia yang lebih baik bergantung pada sikap dan tindakan setiap warga negaranya.

    “Bangsa ini memerlukan generasi muda yang mampu menjadi bagian dari solusi, bukan sumber masalah. Jadilah insan berilmu, berkarakter, dan berintegritas, karena itulah kunci kemajuan Indonesia,” pesan SBY.

    Sementara, Rektor Unesa Nurhasan atau Cak Hasan mengatakan bahwa kegiatan kuliah umum tersebut digelar dalam rangka meningkatkan wawasan kebangsaan, kepemimpinan, dan integritas Civitas Akademika Universitas Negeri Surabaya di Kampus 5 Magetan.

    Ia menilai kehadiran Presiden ke-6 RI SBY dalam kegiatan tersebut menjadi kebanggaan besar bagi Unesa, khususnya kampus yang berada di Kabupaten Magetan.

    “Kehadiran Bapak SBY menjadi inspirasi bagi civitas akademika untuk terus memperkuat komitmen kebangsaan, kepemimpinan berintegritas, dan semangat berkontribusi bagi kemajuan bangsa,” kata Cak Hasan.

    Karenanya, lanjut Cak Hasan, kegiatan ini menjadi momentum berharga bagi civitas akademika Unesa Magetan dan masyarakat untuk memperkuat semangat kebangsaan dan kepemimpinan yang berintegritas untuk kemajuan bangsa.

    Kegiatan kuliah umum tersebut juga dihadiri Aliya Rajasa Baskoro Yudhoyono, Bupati Magetan Nanik Endang, Wakil Ketua DPRD Magetan, perwakilan Forkopimda serta pejabat lingkup Pemkab Magetan, jajaran pimpinan Unesa, mahasiswa, serta sejumlah tamu undangan.

    Kegiatan diakhiri dengan penyerahan cenderamata dan beasiswa LavAni dari Rektor Unesa Cak Hasan kepada mahasiswa berprestasi.

    Pewarta: Louis Rika Stevani
    Editor: Sambas
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ribuan Warga Antusias Ikuti Napak Tilas Ngupatan 2025, Bupati Nanik: Ini Bukan Sekadar Jalan Kaki

    Ribuan Warga Antusias Ikuti Napak Tilas Ngupatan 2025, Bupati Nanik: Ini Bukan Sekadar Jalan Kaki

    Magetan (beritajatim.com) – Suasana Sabtu pagi (18/10/2025) tampak semarak di Desa Ngunut, Kecamatan Parang, saat Bupati Magetan Nanik Endang Rusminiarti bersama unsur pimpinan DPRD dan Forkopimda melepas secara resmi ribuan peserta Napak Tilas Ngupatan (Ngunut–Parang–Magetan) Tahun 2025.

    Kegiatan ini menjadi tradisi tahunan Pemerintah Kabupaten Magetan sebagai bagian dari peringatan Hari Jadi Magetan ke-350.

    Sebanyak 1.680 peserta dari berbagai unsur — mulai dari Forkopimda, pimpinan OPD, pelajar, masyarakat umum, hingga pegawai pemerintah — tampak bersemangat menempuh rute sejauh 15 kilometer, meski panas matahari cukup terik.

    Bupati Nanik menegaskan, Napak Tilas Ngupatan bukan sekadar kegiatan jalan kaki bersama, tetapi juga bentuk penghormatan terhadap sejarah panjang Magetan.

    “Napak Tilas ini mengingatkan kita pada perjuangan Magetan dalam mempertahankan kemerdekaan pada tahun 1948 hingga 1951. Saat itu, pusat pemerintahan sempat dipindahkan dari kota ke Desa Ngunut, Kecamatan Parang,” ujar Bunda Nanik.

    Selain melepas peserta Napak Tilas, Bupati bersama pimpinan DPRD dan Forkopimda juga menyalurkan bantuan sembako kepada warga penerima manfaat di beberapa titik, antara lain Koramil Parang, Desa Joketro Kecamatan Ngariboyo, dan Kelurahan Bulukerto.

    Tak hanya itu, di lokasi yang sama juga dilepas Napak Tilas Running Festival 15K, yang diikuti sekitar 400 pelari dari berbagai daerah.

    Melalui kegiatan ini, Pemerintah Kabupaten Magetan berharap dapat menghidupkan kembali semangat perjuangan dan kebersamaan yang diwariskan para pendiri daerah.

    “Napak Tilas Ngupatan diharapkan menjadi pengingat bahwa sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, melainkan sumber inspirasi untuk membangun Magetan yang lebih tangguh dan berdaya saing,” tutup Bunda Nanik. [fiq/kun]

  • Kabupaten dan Kota Pasuruan Sepakat Jaga Perdamaian Lewat Penandatanganan Petisi Kamtibmas

    Kabupaten dan Kota Pasuruan Sepakat Jaga Perdamaian Lewat Penandatanganan Petisi Kamtibmas

    Pasuruan (beritajatim.com) – Upaya memperkuat keamanan dan keharmonisan sosial di Pasuruan Raya semakin nyata. Pemerintah Kabupaten Pasuruan bersama Pemerintah Kota Pasuruan resmi menandatangani Petisi Kesepakatan Damai sebagai bentuk komitmen menjaga stabilitas kamtibmas.

    Acara penandatanganan berlangsung di Pendopo Nyawiji Ngesti Wenganing Gusti. Kegiatan tersebut dihadiri jajaran Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan dari dua wilayah.

    Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo menegaskan bahwa kesepakatan ini bukan hanya seremoni semata, melainkan langkah nyata dalam memperkuat solidaritas antar warga. Ia menilai pentingnya persatuan dan toleransi di tengah keberagaman masyarakat Pasuruan.

    “Kami ingin menegaskan bahwa perdamaian adalah tanggung jawab bersama. Mari jaga kerukunan, hindari provokasi, dan tolak segala bentuk kekerasan yang dapat memecah belah masyarakat,” ujar Rusdi di hadapan peserta rapat koordinasi.

    Selain menandatangani petisi, pemerintah daerah juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berperan aktif menjaga keamanan lingkungan. Menurut Rusdi, tanpa dukungan warga, mustahil suasana aman dan damai bisa terwujud secara berkelanjutan.

    “Kami berharap petisi ini menjadi landasan moral dan sosial untuk memperkuat harmoni antara masyarakat Kabupaten dan Kota Pasuruan. Semua warga kami ajak untuk menandatangani kesepakatan ini sebagai simbol cinta damai,” imbuhnya.

    Sementara itu, Walikota Pasuruan Adi Wibowo menyampaikan bahwa sinergi antarwilayah menjadi kunci utama dalam menciptakan stabilitas sosial. Ia menekankan pentingnya komunikasi lintas sektor, terutama di era digital yang rawan penyebaran hoaks.

    “Sekarang ini, media sosial bisa jadi alat pemersatu tapi juga pemecah. Karena itu, mari kita bijak dalam berkomunikasi dan terus membangun silaturahmi secara langsung,” tutur Adi saat memberikan sambutan.

    Adi juga mengingatkan masyarakat agar lebih aktif dalam kegiatan sosial yang menumbuhkan rasa gotong royong. Menurutnya, kebersamaan harus terus dirawat agar setiap perbedaan tidak menimbulkan konflik sosial.

    “Pasuruan dikenal sebagai daerah religius dan berbudaya. Mari kita jaga bersama suasana damai ini, saling menghormati, dan berkomitmen menghindari provokasi di dunia nyata maupun dunia maya,” pungkasnya. (ada)

  • Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        18 Oktober 2025

    Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran Regional 18 Oktober 2025

    Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie Bertekad Rebut Kembali Predikat Pertama Kota Tertoleran
    Tim Redaksi
    SINGKAWANG, KOMPAS.com
    – Wali Kota Singkawang, Kalimantan Barat (Kalbar) Tjhai Chui Mie juga menargetkan Kota Singkawang kembali meraih predikat pertama kota tertoleran di Indonesia.
    Tahun sebelumnya, predikat ini melorot ke posisi kedua.
    “Saya ingin bersama seluruh
    stakeholder
    yang ada, baik itu Forkopimda, Ormas, FKUB, organisasi kebudayaan, dan masyarakat Singkawang bersatu padu agar predikat tertoleran kembali kita raih,” katanya.
    Hal itu dikatakannya dalam rangka Hari Jadi ke-24 Pembentukan Kota Singkawang, Jumat (17/10/2025).
    Acara perayaan HUT Kota Singkawang sendiri dilaksanakan di halaman Pemkot Singkawang.
    Kegiatan digelar sederhana, selain mengikuti instruksi pemerintah pusat terkait efisiensi, juga lebih mengedepankan kegiatan yang menyentuh langsung sendi kehidupan masyarakat.
    “Misalnya kemarin kita adakan pangan murah 2.400 paket, ada juga kegiatan dari anak muda yang ikut menyemarakkan hari jadi kota, yakni festival mooncake dan pekan kebudayaan daerah. Kegiatan-kegiatan ini berpotensi mendatangkan wisatawan sehingga menghidupkan UMKM di Singkawang,” kata Tjhai Chui Mie didampingi Wakilnya, Muhammadin. 
    Total ada 16 rangkaian acara dalam gelaran peringatan tahun ini.
    Tjhai Chui Mie juga memastikan dirinya berkomitmen penuh untuk mempertegas Kota Singkawang sebagai kota pariwisata, perdagangan, dan jasa.
    “Kita juga telah mengarahkan Dinas Pariwisata untuk menyusun dengan baik agenda-agenda pariwisata, sehingga secara simultan dan berkesinambungan, wisatawan terus datang ke Kota Singkawang,” katanya.
    Tjhai Chui Mie juga mengaku pihaknya berupaya menyurati dan melakukan pertemuan dengan maskapai untuk membuka rute baru maupun menambah penerbangan di Bandara Singkawang.
    “Sekarang dengan dua flight pulang pergi Jakarta-Singkawang, sepertinya sudah tidak cukup. Sering penumpang tidak kebagian tiket. Beberapa kota besar seperti Jogjakarta, Surabaya, dan Batam sedang kita bidik agar ada penerbangan pulang pergi,” katanya.
    Sementara itu, tokoh masyarakat Singkawang sekaligus mantan Wali Kota periode 2012-2017, Awang Ishak, mengaku sangat mengapresiasi kinerja pemerintahan yang sekarang.
    Salah satu mimpi masyarakat sejak lama yang kini terwujud adalah dibangunnya Bandara Singkawang.
    “Sangat baik, Singkawang ada tiga mimpi. Satu sudah terwujud, yakni Bandara Singkawang, ada pesawat yang naik turun membawa penumpang. Dua mimpi lagi yaitu di kawasan Singkawang, Bengkayang, Sambas, atau Sambas Raya ini punya kawasan industri dan pelabuhan nasional,” katanya.
    Sementara dari kalangan pemuda, Anningmu, seorang konten kreator, mengaku pemerintah sudah semakin memberikan porsi agar kalangan muda dapat menunjukkan skill.
    Contohnya, mereka diberi ruang unjuk penampilan di berbagai kegiatan yang digelar.
    “Semoga kalangan muda semakin dilibatkan, terutama perbanyak event di Singkawang, agar kami dapat terus ambil bagian berkreasi,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gubernur Sumut resmikan pembangunan gerai KDMP di Deli Serdang

    Gubernur Sumut resmikan pembangunan gerai KDMP di Deli Serdang

    Medan (ANTARA) – Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Bobby Nasution meresmikan pembangunan fisik gerai Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, di Kabupaten Deli Serdang, Sumut, dengan peletakkan batu pertama.

    “Peletakan batu pertama ini merupakan bagian dari pelaksanaan pembangunan 80.000 gerai, gudang, dan sarana pendukung Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia,” kata Bobby di Koperasi Desa Merah Putih Wonosari, Kecamatan Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumut, Jumat.

    Ia mengatakan sebanyak 800 gerai, gudang, dan sarana pendukung dibangun secara serentak oleh satuan jajaran TNI AD yang turut disaksikan secara virtual seluruh daerah di Indonesia.

    Dalam peletakan batu pertama gerai Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Desa Wonosari itu juga diikuti Pangdam I/BB Mayjen TNI Rio Firdianto, Ketua DPRD Sumut Erni Ariyanti Sitorus, Wakil Bupati Deli Serdang Lom Lom Suwondo, dan unsur Forkopimda Sumut.

    Sementara itu, Menteri Koperasi (Menkop) RI Ferry Juliantono mengatakan kegiatan tersebut menandai dimulainya tahap operasional pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di seluruh Indonesia.

    Menurut Ferry, program ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden (Inpres) No.9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dicanangkan oleh Presiden RI Prabowo Subianto.

    “Alhamdulillah, pada bulan Juli lalu telah diresmikan oleh Bapak Presiden. Seluruh 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih resmi memiliki legalitas,” ujar Ferry dalam sambungan virtual di Koperasi Desa Merah Putih Wanajaya, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

    Setelah peresmian legalitas tersebut, lanjut dia, Kementerian Koperasi terus menyelesaikan regulasi turunan, termasuk Peraturan Menteri Keuangan dan petunjuk teknis pelaksanaan.

    “Tahap operasional ini dimulai dengan peletakan batu pertama pembangunan fisik gudang, gerai, dan sarana pendukung lainnya,” kata Ferry.

    Menkop juga menjelaskan, Presiden RI Prabowo Subianto ingin menjadikan koperasi sebagai alat perjuangan ekonomi rakyat, sekaligus melanjutkan cita-cita para pendiri bangsa seperti Bung Hatta dan Margono Djojohadikusumo.

    Menurut dia, Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih nantinya berfungsi menyalurkan kebutuhan pokok masyarakat desa, serta menampung dan membeli hasil produksi warga desa.

    “Pemerintah mendorong agar koperasi menjadi badan usaha yang sejajar dengan BUMN dan swasta, sebagai pilar utama ekonomi kerakyatan,” kata Ferry.

    Pewarta: Muhammad Said
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Lomba Kamtibmas Piala Kapolres Jombang, Sarana Edukasi dan Pembinaan Karakter Pelajar

    Lomba Kamtibmas Piala Kapolres Jombang, Sarana Edukasi dan Pembinaan Karakter Pelajar

    Jombang (beritajatim.com) – Kapolres Jombang AKBP Ardi Kurniawan, bersama Bupati Jombang Warsubi, memimpin apel pembukaan Lomba Kamtibmas Piala Kapolres Jombang, Jumat (17/10/2025) di lapangan setempat.

    Lomba ini diadakan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) di kalangan pelajar.

    Acara yang juga dihadiri oleh Forkopimda Jombang, Sekdakab beserta Kadis, Wakapolres Jombang, pejabat utama, Kapolsek jajaran, serta perwakilan pelajar dari berbagai jenjang pendidikan seperti SMA, SMK, MA, dan sederajat se-Kabupaten Jombang, berlangsung meriah.

    Lomba yang dipertandingkan meliputi cerdas cermat, bola voli, futsal, dan bola basket, dengan tujuan utama meningkatkan semangat sportivitas di kalangan generasi muda.

    Kapolres Jombang dalam sambutannya mengingatkan pentingnya menjaga diri dari ancaman yang bisa merusak masa depan, seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan narkoba, dan maraknya judi online. Ia menegaskan bahwa perilaku negatif tersebut tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga memiliki dampak buruk bagi keluarga dan masyarakat.

    “Semoga melalui kegiatan ini, kita semua semakin sadar dan mampu menjaga diri, serta menjadi generasi penerus bangsa yang disiplin, berprestasi, dan berakhlak baik,” ujar Kapolres Jombang.

    Kapolres juga mengingatkan para pelajar untuk tetap tertib dalam berlalu lintas serta bijak dalam menggunakan media sosial, mengingat semakin maraknya isu-isu yang bisa memicu tindakan anarkis atau kekerasan. Ia mengimbau agar para pelajar tidak mudah terprovokasi oleh berita-berita yang dapat menyesatkan.

    Bupati Jombang, Warsubi, memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan lomba ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus diadakan, sebagai sarana edukasi dan pembinaan karakter bagi generasi muda di Kabupaten Jombang.

    “Kegiatan ini sangat penting dalam memberikan pemahaman tentang pentingnya disiplin, keamanan, dan ketertiban di masyarakat,” tambah Bupati.

    Kegiatan ini berlangsung dengan tertib dan penuh antusiasme, tidak hanya dari peserta lomba tetapi juga dari pendukung yang hadir, menjadikan acara ini sukses dalam menyampaikan pesan penting mengenai kamtibmas. [suf]

  • Pemkab Bondowoso Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan

    Pemkab Bondowoso Perkuat Kesiapsiagaan Hadapi Bencana Hidrometeorologi di Musim Hujan

    Bondowoso (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bondowoso memperkuat kesiapsiagaan lintas sektor menghadapi potensi bencana hidrometeorologi di musim penghujan tahun ini. Langkah itu diwujudkan melalui Apel Kesiapsiagaan dan Gelar Peralatan Menghadapi Bencana Hidrometeorologi Tahun 2025, yang dipimpin langsung oleh Bupati Bondowoso Abdul Hamid Wahid di Alun-alun Raden Bagus Assra, Jumat (17/10/2025).

    Apel tersebut diikuti oleh jajaran Forkopimda, kepala OPD, camat se-Kabupaten Bondowoso, unsur TNI, Polri, BPBD, relawan, dan masyarakat. Kegiatan ini menjadi simbol komitmen bersama dalam memperkuat koordinasi dan kesiapsiagaan seluruh unsur pemerintahan serta masyarakat menghadapi potensi bencana.

    Dalam arahannya, Bupati Hamid menegaskan bahwa secara geografis, Bondowoso termasuk daerah dengan tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, seperti banjir, tanah longsor, dan angin kencang.

    “Bencana mungkin tidak bisa kita hindari, tetapi risikonya dapat kita kurangi melalui kesiapsiagaan, kedisiplinan, dan sinergi lintas sektor. Semangat gotong royong dan solidaritas menjadi kekuatan utama dalam menjaga keselamatan dan kemanusiaan di daerah kita,” tegas Bupati Hamid di hadapan peserta apel.

    Bupati Hamid menyampaikan empat langkah strategis utama Pemkab Bondowoso dalam upaya pengurangan risiko bencana. Pertama, pemetaan dan sosialisasi wilayah rawan bencana yang terus diperbarui, disertai edukasi mitigasi serta evakuasi agar masyarakat semakin tangguh menghadapi risiko. Kedua, koordinasi antarinstansi dan lintas sektor—terutama BPBD, TNI, Polri, OPD teknis, dan relawan—harus semakin terintegrasi dengan sistem komando yang cepat dan jelas.

    Ketiga, kesiapan sarana, prasarana, dan logistik di seluruh posko siaga harus dipastikan optimal agar mampu bergerak cepat saat terjadi bencana. Keempat, pembentukan budaya tanggap bencana perlu diperkuat melalui pelatihan dan simulasi rutin di tingkat masyarakat. Pemerintah menargetkan setiap desa memiliki kapasitas dasar dalam menghadapi bencana secara mandiri.

    “Bondowoso harus menjadi daerah yang tidak hanya tanggap, tapi juga tangguh dalam menghadapi ancaman bencana. Sinergi dan kesiapsiagaan kita hari ini adalah modal besar untuk melindungi masyarakat,” ujarnya.

    Bupati Hamid juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata sinergi unsur Pentahelix—pemerintah, masyarakat, dunia usaha, akademisi, dan media—dalam membangun Bondowoso yang tangguh dan berdaya hadapi bencana.

    Di akhir kegiatan, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam penanggulangan bencana, termasuk BPBD, TNI/Polri, relawan, dan masyarakat.

    “Terima kasih atas dedikasi dan pengabdian panjenengan semua yang selama ini menjaga Bondowoso dari berbagai ancaman bencana. Mari terus jaga semangat kebersamaan ini demi keselamatan dan kemanusiaan,” pungkasnya. [awi/beq]