Organisasi: Banser

  • Ajakan Perangi Judi Online Menggema di Sidoarjo: ‘Kita Harus Jadi Filter Terakhir’

    Ajakan Perangi Judi Online Menggema di Sidoarjo: ‘Kita Harus Jadi Filter Terakhir’

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Seruan untuk melawan maraknya praktik judi online kembali menggema di Kabupaten Sidoarjo.

    Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar Deklarasi dan Sosialisasi Pencegahan Anti Judi Online di Aula Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Sidoarjo, Jumat (24/10/2025).

    Acara tersebut dihadiri para admin media sosial dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD), guru, serta perwakilan organisasi kemasyarakatan. Mereka bersama-sama berkomitmen memerangi judi online yang dinilai telah merusak sendi sosial dan moral masyarakat.

    Kasubnit 2 Pindum Satreskrim Polresta Sidoarjo, Heri Kasiyanto, menegaskan bahwa judi online bukan hanya persoalan kehilangan uang, tetapi juga menjadi candu yang menghancurkan masa depan generasi muda.

    “Kami tidak hanya bicara kerugian uang. Judi online itu candu. Banyak yang terjebak karena awalnya hanya coba-coba, lalu menjadi ketagihan karena terobsesi ingin menang. Akibatnya kehilangan uang, bahkan merusak hubungan sosial dan keluarganya,” ujar Heri.

    Heri juga mengingatkan bahwa pelaku judi bisa dijerat dengan Pasal 303 KUHP yang mengancam pidana penjara maksimal empat tahun atau denda hingga Rp10 juta. Sementara bagi pelaku judi online, ancaman hukuman lebih berat menanti melalui Pasal 27 ayat 2 UU ITE (perubahan kedua UU Nomor 1 Tahun 2024), yakni pidana penjara hingga 10 tahun dan/atau denda Rp1 miliar.

    Ketua Komisi A DPRD Sidoarjo, H. Riza Ali Faizin, M.Pd.I, menyoroti bahwa daya tarik judi online sering kali menipu dengan janji kemenangan semu. Ia mengutip lirik lagu Rhoma Irama untuk menggambarkan bahayanya godaan tersebut.

    “Yang namanya judi sejatinya dimainkan seperti itu, seolah-olah menang. Tapi sejatinya tidak akan memenangkan siapa pun,” ujar pria yang juga menjabat sebagai Kepala Satkorwil Banser Jawa Timur itu.

    Sementara itu, Sekretaris Komisi A DPRD Sidoarjo, Raymond Tara Wahyudi, S.T., menekankan pentingnya peran keluarga dan pendidik dalam menciptakan lingkungan digital yang aman.

    “Kepada seluruh orang tua, bimbinglah dan komunikasikanlah dengan anak-anak. Ciptakan lingkungan aman di rumah. Kepada para pendidik, ajarkan literasi digital dan dukung siswa yang berjuang. Kita harus menjadi filter terakhir agar anak-anak tidak terjebak dalam lubang kehancuran judi online,” tegas Raymond.

    Menutup kegiatan, Pranata Humas Dinas Kominfo Sidoarjo, Anita Yudi Jayanti, S.Sos., M.I.Kom, mengingatkan bahwa ancaman judi online dan kejahatan siber juga berpotensi mengganggu infrastruktur digital daerah.

    “Saya mengimbau masyarakat untuk tidak ragu melapor jika menemukan atau mengalami ancaman judi online dan kejahatan siber melalui Call Center 110 Kepolisian. Mari wujudkan digital sehat di Kabupaten Sidoarjo agar tetap aman dan terpercaya,” pungkasnya. (isa/ted)

  • Ketum PBNU Berziarah di Makam Sunan Giri Gresik

    Ketum PBNU Berziarah di Makam Sunan Giri Gresik

    Gresik (beritajatim.com)- Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, melakukan ziarah ke makam Sunan Giri Gresik, kemarin malam. Kegiatan ziarah ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional yang diperingati setiap tanggal 22 Oktober.

    Ziarah tersebut diikuti oleh jajaran pengurus PBNU, tokoh-tokoh ulama, serta anggota Banser dan Ansor Gresik.

    KH Yahya Cholil Staquf memimpin doa bersama dan tahlil di kompleks Makam Sunan Giri sebagai bentuk penghormatan kepada para Wali Songo yang telah berperan besar dalam penyebaran islam di nusantara. Selain berdoa Ketum PBNU ini juga memegang keris Kalamunyeng serta sajadah peninggalan Sunan Giri.

    “Ziarah ini bukan sekadar tradisi, tapi juga wujud penghargaan atas perjuangan dakwah Sunan Giri dan para wali lainnya. Nilai-nilai Islam yang disebarkan dengan pendekatan budaya dan kearifan lokal harus terus kita lestarikan dan dijaga,” ujarnya, Rabu (22/10/2025).

    Di kegiatan ziarah tersebut, KH Yahya Cholil Staquf menegaskan pentingnya generasi muda, khususnya para santri, untuk meneladani semangat dakwah yang penuh toleransi dan kebijaksanaan sebagaimana dicontohkan para Wali Songo.

    “Ziarah yang kami lakukan ini juga menjadi momentum untuk memperkuat semangat kebangsaan dan keagamaan di tengah tantangan zaman,” ungkapnya.

    Sebelum ke makam Sunan Giri, rombongan KH Yahya Cholil Staquf juga berziarah di makam wali songo lainnya Sunan Kudus dan Sunan Bonang.

    Ziarah ini mendapat sambutan hangat dari masyarakat sekitar makam Sunan Giri, yang merasa bangga dan terhormat atas kehadiran pimpinan tertinggi organisasi islam terbesar di Indonesia. [dny/aje]

  • Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7, Netizen Ramai Desak Copot Komisaris Transjakarta

    Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7, Netizen Ramai Desak Copot Komisaris Transjakarta

    GELORA.CO –  Nama Ketua GP Ansor DKI Jakarta Muhammad Ainul Yaqin menjadi perbincangan warganet gara-gara orasinya yang bernada keras saat demo di depan Kantor Trans7, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

    Dalam sebuah video yang diunggah oleh akun X @lobakKaheureui pada Jumat 17 Oktober 2025, Ainul Yaqin kedapatan memberikan ancaman pembunuhan dengan pengeras suara.

    “Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian, seperti anak banser menggorok leher PKI,” kata Ainul, dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Senin 20 Oktober 2025. 

    Ternyata Ainul tercatat sebagai Komisisaris PT Transportasi Jakarta (Transjakarta). Ia juga sedang menduduki posisi Tenaga Ahli Menteri Agama Republik Indonesia periode 2024-2029. 

    Akibat ulanhnya tersebut, banyak warganet mendesak agar Ainul dipecat sebagai komisaris Transjakarta. Salah satunya disuarakan pemilik akun X @NenkMonica.

    “Yg SETUJU C#######uk ini dipecat dari Komisaris PT. Transjakarta @PT_Transjakarta silahkan RTL!!!” tulis @NenkMonica.

  • Wajar, Namanya juga Darah Muda

    Wajar, Namanya juga Darah Muda

    GELORA.CO –  Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjend) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Rahmat Hidayat Pulungan, menanggapi video orasi Ketua GP Ansor DKI Jakarta, Ainul Yakin Simatupang, yang viral dalam aksi demonstrasi di depan kantor Trans7.

    Menurutnya, ekspresi kemarahan tersebut adalah hal yang wajar dan lahir dari semangat para kader muda Nahdliyin dalam membela ulama serta marwah pesantren.

    “Namanya juga darah muda, alumni pesantren, dan memimpin pasukan sebagai ketua Ansor. Wajar kalau marah melihat kiai dan tokoh-tokoh NU serta Islam direndahkan,” ujar Rahmat di Jakarta, Senin (20/10/2025).

    Rahmat menilai, publik seharusnya tidak salah memahami konteks orasi tersebut. Menurutnya, pesan yang ingin disampaikan Ketua Ansor DKI adalah agar masyarakat lebih menghormati kiai, pesantren, dan tokoh-tokoh agama Islam.

    “Harusnya publik membaca pesan ini dengan jernih. Jangan aneh, jangan jahil, dan jangan ganggu pesantren, kiai, ulama, dan tokoh NU serta Islam,” tegasnya.

    Rahmat juga menjelaskan, GP Ansor dan Banser sejak dulu berfungsi sebagai garda terdepan pesantren, yang diisi oleh para santri dan alumni pondok pesantren.

    “Fungsinya Ansor dan Banser itu memang pasukan tempur pesantren, isinya alumni pesantren semua. Justru aneh kalau mereka diam dan tidak melakukan apa pun ketika melihat marwah kiai direndahkan,” jelasnya.

    Meski demikian, Rahmat mengapresiasi sikap kader Ansor dan Banser yang tetap menyalurkan aspirasinya secara damai melalui demonstrasi dan orasi terbuka, tanpa tindakan anarkis.

    “Saya justru bersyukur kemarahan itu hanya diwujudkan lewat demo dan orasi, tidak sampai pada hal-hal lain. Ini menunjukkan mereka semakin dewasa dan matang dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” tutur Rahmat.

    Rahmat menegaskan, PBNU memahami semangat para kader muda dalam membela kehormatan para ulama dan lembaga pesantren, selama dilakukan dengan cara-cara yang damai dan bertanggung jawab.

    “Mereka bukan sedang mencari keributan, tapi sedang menyampaikan pesan moral agar semua pihak menghormati ulama dan menjaga adab terhadap Islam,” ujarnya.

    Diberitakan sebelumnya, Ketua PW GP Ansor DKI Jakarta, Ainul Yakin Simatupang, akhirnya angkat bicara terkait beredarnya potongan video dirinya yang sempat viral di media sosial dalam dua hari terakhir.

    Video tersebut menampilkan Yakin saat menyampaikan orasi di depan kantor Trans7 dalam aksi membela marwah ulama, kiai, dan pesantren.

    Namun, potongan video itu dinilai menimbulkan kesalahpahaman publik karena seolah-olah dirinya mengancam akan melakukan tindakan kekerasan.

    “Kami menyesalkan adanya pihak-pihak yang sengaja memotong dan menyebarkan video tersebut tidak secara utuh, sehingga menimbulkan tafsir yang keliru,” ujar Ainul Yakin Simatupang, dalam pernyataan resminya di Jakarta, Minggu (20/10/2025).

    Ia menegaskan, dalam pernyataan lengkapnya, ia sama sekali tidak bermaksud mengancam siapapun.

    Justru, kata Yakin, ia sedang mengingatkan agar bangsa Indonesia tidak mengulangi kembali konflik sosial dan kekerasan seperti yang pernah terjadi di masa lalu.

    “Yang saya sampaikan dalam konteks sejarah, tentang tragedi 1965. Itu bukan ajakan untuk bertindak keras, tapi peringatan agar peristiwa kelam itu tidak terulang,” jelasnya.

    Menurut Yakin, bagian yang dipotong dalam video tersebut membuat substansi pesannya berubah.

    Padahal, dalam orasi utuhnya, ia menyerukan agar seluruh kader Ansor dan Banser menolak segala bentuk kekerasan serta menjaga kehormatan pesantren dan ulama dari upaya pendiskreditan.

    “Penegasan saya justru bentuk penolakan terhadap kekerasan. Kami ingin menjaga marwah ulama, kiai, dan lembaga pesantren agar tidak dilecehkan. Itu saja intinya,” tegasnya.

    PW GP Ansor DKI Jakarta, lanjut Yakin, juga menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan yang sempat muncul di ruang publik akibat viralnya potongan video tersebut.

    Ia berharap masyarakat tidak terpancing oleh framing yang menyesatkan.

    “Kami bertanggung jawab secara moral untuk menjernihkan situasi. Mari kita jaga ruang publik yang sehat, beradab, dan bermartabat,” tutup Yakin.

  • Trans-Jakarta akan Tindak Komisarisnya yang Ancam “Gorok Leher Orang”

    Trans-Jakarta akan Tindak Komisarisnya yang Ancam “Gorok Leher Orang”

    GELORA.CO – MANAJEMEN PT Transportasi Jakarta (Trans-Jakarta) menanggapi viralnya orasi salah satu komisarisnya, Muhammad Ainul Yakin, yang mengancam akan “menggorok leher” orang dalam aksi di depan Kantor Trans7.

    Komisaris Utama Trans-Jakarta, Letjen TNI (Purn) Untung Budiharto, menegaskan pernyataan Ainul merupakan pandangan pribadi dan sama sekali tidak mencerminkan sikap atau kebijakan resmi Trans-Jakarta.

    “Sebagai BUMD Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, PT Trans-Jakarta berkomitmen menjaga netralitas, profesionalitas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai etika, toleransi, dan kebhinekaan dalam setiap aspek kegiatan dan komunikasi publiknya,” ujar Untung melalui keterangannya, Senin (20/10).

    Langkah Internal dan Klarifikasi

    Pihak Trans-Jakarta akan mengambil langkah internal terkait masalah ini. Dewan Komisaris bersama Direksi akan melakukan klarifikasi untuk memastikan seluruh jajaran senantiasa mematuhi prinsip good corporate governance, sekaligus menjaga muruwah kelembagaan.

    “Langkah ini diambil guna memastikan seluruh jajaran senantiasa mematuhi prinsip tata kelola perusahaan yang baik, serta menjaga marwah kelembagaan,” tambah Untung.

    Untung menegaskan, Trans-Jakarta tetap memberikan penghormatan kepada seluruh ulama, tokoh agama, dan komunitas pesantren di Indonesia, termasuk Kiai Pondok Pesantren Lirboyo, sebagai bagian pilar moral dan sosial bangsa.

    “Transjakarta menyampaikan pernyataan ini agar tidak terjadi kesalahpahaman di masyarakat,” kata dia.

    Kronologi Orasi Muhammad Ainul Yakin

    Video yang viral menunjukkan Ainul berorasi di depan Kantor Trans7 setelah salah satu program stasiun televisi itu dinilai menyinggung pesantren dan ulama. Dalam video berdurasi 2 menit 20 detik, Ainul mengatakan:

    “Salah satu tugas Ansor dan Banser adalah menjaga kiai, ulama, dan pondok pesantren. Apabila ada kiai, ulama kita dihina, maka Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan. Kalian ada karena adanya Nahdlatul Ulama. Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian… Halal darah kalian apabila kalian mengolok-olok ulama Nahdlatul Ulama.”

    Tindakan ini menuai sorotan publik karena sifat ancamannya yang eksplisit dan viral di media sosial.

    Untung Budiharto menekankan, pihak Trans-Jakarta tetap fokus memberikan pelayanan terbaik bagi seluruh warga DKI Jakarta, tanpa memandang latar belakang suku, agama, atau golongan.

  • Polres Sumenep Berikan Penghargaan kepada Warga dan Polri atas Peran Aktif dalam Menjaga Keamanan

    Polres Sumenep Berikan Penghargaan kepada Warga dan Polri atas Peran Aktif dalam Menjaga Keamanan

    Sumenep (beritajatim.com) – Polres Sumenep memberikan penghargaan kepada lima warga yang dinilai berperan aktif dalam membantu tugas-tugas kepolisian, guna menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kabupaten Sumenep. Pemberian penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi masyarakat dan aparat kepolisian dalam berkolaborasi menjaga ketertiban di daerah.

    Kelima penerima penghargaan tersebut adalah Kepala Desa Sapeken Joni Junaidi, Kepala Dusun Karangkongo Moh. Sahrul, Kepala Dusun Bangkau Galih Rakasiwi, Banser GP Ansor Rendi Pratama, dan Ketua FKUB Kabupaten Sumenep K.H.R. Achmad Qusyairi Zaini. Mereka dianggap sebagai figur yang aktif mendukung tugas kepolisian dalam menjaga stabilitas daerah.

    “Alhamdulillah, masih banyak masyarakat yang peduli dan mau membantu Polri. Bagi kami, ini luar biasa. Karena tanpa informasi dan dukungan masyarakat, kami tidak akan mampu mengetahui secara detail permasalahan yang terjadi di lapangan,” ujar Kapolres Sumenep, AKBP Rivanda, usai menyerahkan penghargaan pada Senin (20/10/2025).

    Kapolres menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mendukung tugas kepolisian, yang merupakan bagian integral dari keberhasilan menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

    Ia juga menambahkan, penghargaan yang diberikan tidak hanya sekadar simbol, tetapi sebagai bentuk penghargaan terhadap dedikasi mereka yang telah memberikan kontribusi nyata terhadap keamanan daerah.

    Lebih lanjut, Kapolres juga memberikan apresiasi kepada berbagai satuan dan fungsi di jajaran Polres Sumenep atas pencapaian kinerja yang luar biasa. Beberapa pencapaian tersebut antara lain, Sihumas Polres Sumenep yang meraih Juara 2 Lomba Viralisasi Ketahanan Pangan tingkat Mabes Polri, Satuan Lalu Lintas yang berhasil mengungkap kasus tabrak lari dengan cepat, serta Satuan Reskrim yang berhasil mengungkap berbagai tindak pidana, termasuk kekerasan terhadap anak.

    Satuan Resnarkoba juga mendapatkan apresiasi atas keberhasilannya mengungkap peredaran narkotika dengan total barang bukti mencapai 201,06 gram sabu-sabu. Penghargaan juga diberikan kepada Polsek Lenteng dan Polsek Ganding atas respon cepat dalam penanganan laporan masyarakat.

    Kapolres Rivanda menegaskan pentingnya menjaga kehormatan seragam Polri. “Kepercayaan masyarakat kepada Polri adalah amanah yang harus dijaga. Jangan sampai ada yang mencoreng nama baik institusi. Jaga kepercayaan masyarakat. Jauhi segala bentuk pelanggaran, terutama terkait penyalahgunaan narkoba,” tandasnya.

    Penghargaan ini menjadi contoh nyata tentang pentingnya kolaborasi antara masyarakat dan kepolisian dalam menjaga ketertiban. Dengan adanya penghargaan ini, diharapkan semakin banyak pihak yang tergerak untuk berperan aktif dalam mendukung tugas kepolisian. [tem/suf]

  • Muhammad Ainul Yakin, Ketua GP Ansor DKI yang Ancam Gorok Leher Pekerja Trans7 Ternyata Komisaris PT Transjakarta

    Muhammad Ainul Yakin, Ketua GP Ansor DKI yang Ancam Gorok Leher Pekerja Trans7 Ternyata Komisaris PT Transjakarta

    GELORA.CO –  Cek profil sekilas Muhammad Ainul Yakin, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta.

    Seperti diketahui, nama Muhammad Ainul Yakin belakangan ini tengah ramai jadi sorotan publik di berbagai platform.

    Bukan tanpa sebab, hal ini terjadi usai Ketua GP Ansor DKI Jakarta tersebut ancam gorok leher para pekerja Trans7.

    Usut punya usut, Muhammad Ainul Yakin yang dinilai bertindak amoral ini ternyata menjabat sebagai Komisaris PT Transjakarta.

    Sebagaimana dilansir Pojoksatu.id dari akun media sosial platform X milik @didah90 pada Senin (20/10/2025).

    Dalam unggahannya, nama Yakin disebut-sebut masuk ke dalam jajaran dewan komisaris Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jakarta.

    “Ini pak Ainul Yakin, Ketua GP Ansor DKI Jakarta yg kebetulan jg Komisaris PT Transjakarta,” cuitnya.

    “Sayang sekali salah satu pejabat publik melakukan ancaman pembunuhan didepan publik seperti ini,” lanjutnya.

    Berdasarkan pantauan Pojoksatu.id, pernyataan akun tersebut terkait identitas Yakin ternyata dapat divalidasi.

    Dikarenakan, melalui laman website Transjakarta, nama Ketua GP Ansor DKI Jakarta itu tercantum di dalamnya sebagai sosok komisaris.

    Tidak hanya sekadar punya jabatan di BUMD DKI Jakarta, Yakin juga dituding punya posisi di Kabinet Merah Putih.

    Yang mana, dirinya diduga kuat menjabat sebagai salah satu Staf Ahli Kementerian Agama (Kemenag).

    Namun, lagi-lagi jabatannya tidak hanya terpaku di situ, Yakin ternyata juga dikenal sebagai kader Partai Golkar.

    Berdasarkan informasi beredar, melalui fraksi tersebut, dirinya tampil dalam kontestasi politik pada Pileg 2024 silam.

    Tidak heran, hal ini langsung menjadi sorotan publik usai dirinya berorasi melontarkan ancaman kekerasan.

    Seperti diketahui, ancaman itu disampaikan Yakin lantaran tidak terima tokoh agama Nahdlatul Ulama (NU) dihina melalui siaran Trans7.

    “Sahabat-sahabat mana Ansor, mana Banser. Salah satu tugas Ansor dan Banser adalah menjaga kyai, ulama, dan pondok pesantren,” terangnya.

    “Apabila ada kyai, ulama kita yang dihina, maka Ansor dan Banser akan menjadi garda terdepan,” lanjutnya.

    “Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian,” lantangnya di hadapan kader GP Ansor dan Banser. ***

  • Tayangan Soal Pesantren Berbuntut Panjang, Banser NU Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7

    Tayangan Soal Pesantren Berbuntut Panjang, Banser NU Ancam Gorok Leher Karyawan Trans7

    GELORA.CO –  Polemik tayangan di Trans7 yang dianggap menghina pesantren dan kyai kini berbuntut panjang.

    GP Ansor dan Banser menjadi salah satu pihak yang menyatakan tidak terima dengan narasi Trans7 tentang feodalisme di pesantren.

    Organisasi masyarakat itu lantas melakukan demonstrasi di depan kantor Trans7 yang berlokasi di kawasan Tendean, Jakarta Selatan.

    Dalam orasinya, perwakilan GP Ansor menilai tayangan pada program televisi swasta itu telah memframing negatif kyai dan pesantren.

    “Tugas Ansor dan Banser adalah menjaga kyai ulama dan pondok pesantren. Apabila ada kyai ulama kita yang dihina, maka Andor dan Banser akan menjadi garda terdepan,” katanya dikutip dari akun X @lobaKaheureui pada Sabtu, 18 Oktober 2025.

    Mereka juga mengatakan bahwa sejak dahulu anggota GP Ansor dan Banser telah ikut berjuang dalam kemerdekaan bangsa.

    Oleh sebab itu, ia menilai karyawan Trans7 saat ini dapat bekerja dengan nyaman karena hasil dari perjuangan anggota ormas tersebut.

    “Saudara-saudara Trans7 yang masih muda-muda, kalian ingat sejarah. Sudah ribuan anak Ansor dan Banser tewas memperjuangkan republik ini. Kalian ada karena adanya Nahdlatul Ulama,” ujarnya.

    Pihak GP Ansor dan Banser kemudian melontarkan ancaman dengan mangatakan siap menggorok leher para pekerja di stasiun televisi tersebut.

    “Jangan sampai kader-kader Banser menggorok leher kalian,” tegasnya. (*)

  • Mentan ajak kader GP Ansor sinergi membangun kedaulatan pangan RI

    Mentan ajak kader GP Ansor sinergi membangun kedaulatan pangan RI

    Indonesia dapat menjadi super power itu lompatannya dari sektor pertanian. Dan GP Ansor dapat menciptakan episentrum ekonomi baru dari sektor pertanian di wilayahnya masing-masing.

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengajak kader Gerakan Pemuda (GP) Ansor bersinergi membangun kedaulatan pangan Indonesia serta memperkuat kemandirian ekonomi rakyat melalui penguatan sektor pertanian yang berdaya saing tinggi.

    “Kami ingin pemuda yang mengantarkan Indonesia menjadi negara super power. Aku ingin Ansor ambil bagian menjaga negeri dan menggerakkan ekonomi rakyat. Kalau 8 juta kader GP Ansor bergerak, bisa mengguncang dunia,” kata Mentan saat menjadi narasumber dalam Simposium Gerakan Ekonomi Rakyat yang digelar GP Ansor, di Bandung, Jawa Barat, Sabtu.

    Menurut Mentan peran anak bangsa termasuk GP Ansor dapat mengantarkan Indonesia menjadi negara adidaya terutama di sektor pangan.

    Dengan potensi kader yang banyak dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia, GP Ansor memiliki embrio untuk menjadi motor penggerak bangsa Indonesia di segala bidang termasuk mewujudkan swasembada pangan.

    Di dalam forum yang dihadiri pimpinan wilayah Ansor dari 34 provinsi, Banser, LBH Ansor, serta perangkat ekonomi desa, Mentan Amran berbicara penuh semangat tentang mimpi besar menjadi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia. Ia mendorong kader menjadi motor penggerak ekonomi rakyat dari sektor pertanian.

    Amran menegaskan bagaimana masa depan pertanian Indonesia, bagaimana mengentaskan kemiskinan, hingga Indonesia bisa memimpin pangan dunia.

    “Indonesia dapat menjadi super power itu lompatannya dari sektor pertanian. Dan GP Ansor dapat menciptakan episentrum ekonomi baru dari sektor pertanian di wilayahnya masing-masing,” ujar Amran pula.

    Salah satu program kolaborasi yang menjadi sorotan Mentan Amran adalah pengembangan jagung dari benih yang dihasilkan oleh pemuda Ansor.

    Ia mendorong agar penanaman jagung dapat dikembangkan pada lahan 1.000 hektare dengan didukung bantuan serta pendampingan dari Kementerian Pertanian (Kementan).

    ”Ini aku mau kawal. Nanti GP Ansor tanam jagung, gunakan bibit yang telah dihasilkan itu. Siapkan kluster 1.000 hektare, usahakan Januari-Februari panen, aku datang. Kalau ini berhasil, kita sebarkan benihnya ke seluruh Indonesia,” katanya lagi.

    Dia juga mendorong GP Ansor memetakan lahan-lahan tidur di berbagai daerah agar bisa dihidupkan kembali untuk produksi pangan maupun hilirisasi komoditas perkebunan.

    “Mimpi kita ke depan kita lakukan hilirisasi. Ada investasi Rp371 triliun kita hilirisasi kelapa, kakao, kacang mete, dan sebagainya. Oleh karena itu, bangunkan lahan-lahan yang tidur. Saya ingin pemuda Ansor menjadi bagian dari sejarah kebangkitan pertanian Indonesia,” ujarnya.

    Mentan menegaskan kader GP Ansor harus turun langsung menggerakkan perubahan, karena sejuta mimpi tanpa tindakan tak bermakna, dan bersama-sama Indonesia dapat menjadi lumbung pangan dunia melalui aksi nyata berkelanjutan. “Saya yakin GP Ansor akan menjadi bagian penting dari sejarah besar itu,” kata Mentan pula.

    Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor Addin Jauharuddin menegaskan komitmen pihaknya menjadi mitra strategis Kementerian Pertanian. Salah satu gerakan yang tengah dilaksanakan adalah pembentukan kelompok usaha untuk pengembangan peternakan ayam terpadu di 22.800 desa/kelurahan se-Indonesia.

    ”Kita ingin mengembangkan peternakan skala 5.000 ekor dengan tiap kabupaten dilengkapi RPU (rumah potong unggas) beserta cold storage dan gudang. Pelan-pelan kita kembangkan hulu-hilirnya dari pabrik DOC, pabrik pakan dari jagung yang ditanam teman-teman. Dengan begini, kita berharap menggerakkan ekonomi desa,” ujarnya.

    Ia menambahkan, gerakan ekonomi desa yang digagas GP Ansor sebagai bentuk sinergi dengan pemerintah akan menciptakan lapangan kerja, mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen, serta meningkatkan ketersediaan protein nasional.

    “Dengan seluruh perangkat yang kita miliki, kita siap menjadi tulang pungguk Pak Menteri untuk mewujudkan swasembada pangan dan menghajar mafia pangan,” kata Addin pula.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ansor Banser Bangil Gelar Apel: Jaga Kiai Jaga Negeri

    Ansor Banser Bangil Gelar Apel: Jaga Kiai Jaga Negeri

    Pasuruan (beritajatim.com) – Suasana halaman kantor PC GP Ansor Bangil tampak penuh semangat pada Jumat (17/10/2025) sore. Ratusan anggota Ansor dan Banser berkumpul dalam apel bertajuk “Jaga Kiai Jaga Negeri” sebagai bentuk protes terhadap tayangan kontroversial Trans7.

    Kegiatan ini digelar sebagai respon atas tayangan yang dinilai melecehkan martabat kiai dan pesantren. Para peserta apel datang dari berbagai wilayah di Bangil untuk menunjukkan solidaritas terhadap para kiai dan lembaga pesantren.

    Ketua PC GP Ansor Bangil, Abdul Rozak, memimpin langsung apel tersebut. Dalam amanatnya, ia menegaskan bahwa tindakan Trans7 telah melukai perasaan umat dan merendahkan lembaga pendidikan Islam.

    “Trans7 telah menginjak marwah kiai dan pesantren. Tidak ada alasan bagi kami untuk tidak memboikot siaran yang menyinggung simbol keagamaan,” ujar Rozak dengan tegas di hadapan peserta apel.

    Selain pengurus Ansor, sejumlah tokoh PCNU Bangil juga hadir dalam kegiatan tersebut. Di antaranya adalah H. Abdul Rouf dan H. Akhmad Tauhid, yang turut memberikan pengarahan kepada peserta apel.

    H. Abdul Rouf menilai bahwa siaran Trans7 telah menimbulkan keresahan di kalangan santri dan masyarakat pesantren. “Kami titip pesan kepada sahabat Ansor agar tetap solid menjaga kehormatan kiai dan menunggu instruksi pusat untuk langkah berikutnya,” ujarnya.

    Dalam kesempatan itu, PC GP Ansor Bangil juga membacakan pernyataan sikap resmi. Mereka mengecam keras tayangan Trans7 yang dianggap menyesatkan dan melecehkan martabat pesantren, kiai, serta santri di seluruh Indonesia.

    Ansor menuntut Trans7 segera menarik semua tayangan bermasalah dan melakukan evaluasi internal terhadap tim redaksi yang bertanggung jawab. Mereka juga meminta Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) serta Dewan Pers menjatuhkan sanksi tegas kepada stasiun televisi tersebut.

    Tak hanya itu, Ansor mendesak aparat kepolisian untuk menindaklanjuti kasus ini secara hukum. “Ini bukan sekadar kesalahan media, tetapi sudah masuk kategori pelecehan terorganisir yang harus diusut tuntas,” tambah Rozak.

    Menutup apel, Abdul Rozak menyerukan seluruh kader Ansor, Banser, dan Rijalul Ansor agar tetap siaga menjaga marwah pesantren dan para kiai. “Kami tidak akan diam terhadap siapa pun yang berani menghina pesantren dan Ahlussunnah wal Jamaah,” pungkasnya. (ada/but)