Organisasi: ASEAN

  • Ekspansi Smart Factory Schneider Electric Cikarang Dapat Dukungan Dubes Perancis: Simbol Kolaborasi Strategis

    Ekspansi Smart Factory Schneider Electric Cikarang Dapat Dukungan Dubes Perancis: Simbol Kolaborasi Strategis

    Jakarta: Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, turut menghadiri ekspansi smart factory Schneider Electric Cikarang (SEC) 3 pada Selasa, 24 Juni 2025. Ia mengapresiasi dan memberi dukungan penuh terhadap perluasan tersebut.

    Prancis dan Indonesia terus memperkuat kemitraan ekonomi bilateral, sebagaimana disepakati oleh Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto pada 28 Mei 2025. Banyak perusahaan Prancis berpartisipasi dalam mendukung pengembangan sektor industri dan teknologi Indonesia. 

    Di antara perusahaan tersebut, Schneider Electric menonjol sebagai pemimpin industri asal Prancis yang telah menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

    Fabien Penone mengungkapkan perluasan smart factory Schneider Electric di Cikarang menjadi simbol nyata kolaborasi strategis antara kedua negara. 

    “Investasi ini bukan hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas serta mendorong transformasi energi dan industri di Tanah
    Air,” kata Fabien Penone saat ditemui di peresmian SEC 3 di Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 24 Juni 2025.

    Ia menyebut fasilitas di SEC 3 ini sepenuhnya didukung oleh sumber energi ramah lingkungan dan mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), membuktikan bahwa inovasi industri dapat sejalan dengan komitmen terhadap keberlanjutan iklim. Pemerintah Prancis mendukung penuh pertumbuhan Schneider Electric di Indonesia. 

    “Ini akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak perusahaan Prancis untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan dan digital.”
     

    President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan mengatakan ekspansi smart factory kami di Cikarang merupakan cerminan dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung agenda transformasi dan ketahanan industri nasional. Inisiatif ini juga mencerminkan semangat bersama Indonesia dan Prancis dalam mendorong
    inovasi dan mengakselerasi teknologi hijau. 

    “Kehadiran Schneider Electric di Indonesia bukan sekadar investasi industri, melainkan bagian dari misi bersama untuk membangun ekosistem yang tangguh, berdaya saing global, dan siap menghadapi masa depan melalui pemanfaatan teknologi digital dan energi bersih,” kata Martin.

    Jakarta: Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Timor Leste, dan ASEAN, Fabien Penone, turut menghadiri ekspansi smart factory Schneider Electric Cikarang (SEC) 3 pada Selasa, 24 Juni 2025. Ia mengapresiasi dan memberi dukungan penuh terhadap perluasan tersebut.
     
    Prancis dan Indonesia terus memperkuat kemitraan ekonomi bilateral, sebagaimana disepakati oleh Presiden Emmanuel Macron dan Presiden Prabowo Subianto pada 28 Mei 2025. Banyak perusahaan Prancis berpartisipasi dalam mendukung pengembangan sektor industri dan teknologi Indonesia. 
     
    Di antara perusahaan tersebut, Schneider Electric menonjol sebagai pemimpin industri asal Prancis yang telah menunjukkan komitmen jangka panjangnya terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia. 

    Fabien Penone mengungkapkan perluasan smart factory Schneider Electric di Cikarang menjadi simbol nyata kolaborasi strategis antara kedua negara. 
     
    “Investasi ini bukan hanya meningkatkan kapasitas produksi, tetapi juga menciptakan lapangan kerja berkualitas serta mendorong transformasi energi dan industri di Tanah
    Air,” kata Fabien Penone saat ditemui di peresmian SEC 3 di Cikarang, Jawa Barat, Selasa, 24 Juni 2025.
     
    Ia menyebut fasilitas di SEC 3 ini sepenuhnya didukung oleh sumber energi ramah lingkungan dan mengintegrasikan teknologi mutakhir seperti Artificial Intelligence (AI), membuktikan bahwa inovasi industri dapat sejalan dengan komitmen terhadap keberlanjutan iklim. Pemerintah Prancis mendukung penuh pertumbuhan Schneider Electric di Indonesia. 
     
    “Ini akan menjadi inspirasi bagi lebih banyak perusahaan Prancis untuk turut berkontribusi dalam mewujudkan masa depan Indonesia yang berkelanjutan dan digital.”
     

     
    President Director Schneider Electric Indonesia & Timor-Leste, Martin Setiawan mengatakan ekspansi smart factory kami di Cikarang merupakan cerminan dari komitmen jangka panjang perusahaan untuk mendukung agenda transformasi dan ketahanan industri nasional. Inisiatif ini juga mencerminkan semangat bersama Indonesia dan Prancis dalam mendorong
    inovasi dan mengakselerasi teknologi hijau. 
     
    “Kehadiran Schneider Electric di Indonesia bukan sekadar investasi industri, melainkan bagian dari misi bersama untuk membangun ekosistem yang tangguh, berdaya saing global, dan siap menghadapi masa depan melalui pemanfaatan teknologi digital dan energi bersih,” kata Martin.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Beda dari IMF-WB, Lembaga Asing Ini Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2025

    Beda dari IMF-WB, Lembaga Asing Ini Ramal Ekonomi RI Tumbuh 5% di 2025

    Jakarta, CNBC Indonesia – ASEAN+3 Macroeconomic Research Office (AMRO) mempertahankan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di level 5% pada 2025, berdasarkan laporan terbarunya dalam AMRO Annual Consultation Report: Indonesia-2025.

    Proyeksi ini jauh lebih optimis ketimbang lembaga lainnya, seperti World Bank yang merevisi ke bawah pertumbuhan ekonomi menjadi hanya 4,7% dari sebelumnya 5,1%. Lalu, IMF juga memperkirakan level yang serupa, yakni 4,7% untuk 2025.

    “Pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat,” dikutip dari laporan terbaru AMRO, Rabu (25/6/2025).

    Proyeksi ini AMRO dasari dari kondisi konsumsi rumah tangga Indonesia yang mampu pulih secara bertahap setelah daya beli melemah di segmen berpenghasilan rendah hingga menengah.

    “Permintaan domestik diperkirakan menguat, dipengaruhi penerapan kebijakan pendorong pertumbuhan, termasuk program prioritas pemerintah baru, guna mendukung perekonomian di tengah lingkungan eksternal yang menantang pada 2025,” tulis Amro dalam laporannya.

    Ekspor barang manufaktur, yang sebagian besar terdiri dari furnitur, garmen, dan alas kaki, ke pasar Amerika Serikat dan Eropa mereka perkirakan akan cepat pulih, meskipun ekspor komoditas tetap lesu karena permintaan yang lemah dari China dan produksi beberapa komoditas yang lebih rendah.

    Kedatangan wisatawan internasional yang terus pulih ke tingkat sebelum pandemi dianggap tim ekonom AMRO juga akan menjadi faktor penopang pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun ini. AMRO mencatat jumlah kedatangan wisatawan internasional mencapai 13,9 juta pada 2024, pulih sekitar 87% dari tingkat sebelum pandemi.

    “Ke depannya, keberlanjutan momentum pertumbuhan bergantung pada implementasi kebijakan pendukung pertumbuhan yang efektif, termasuk program prioritas pemerintah yang baru,” tulis AMRO dalam Annual Consultation Report: Indonesia-2025.

    (arj/mij)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Posisi Indonesia, di ambang perang besar

    Posisi Indonesia, di ambang perang besar

    Istimewa

    Posisi Indonesia, di ambang perang besar
    Dalam Negeri   
    Editor: Nandang Karyadi   
    Selasa, 24 Juni 2025 – 21:24 WIB

    Elshinta.com – Ulah Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang Sabtu (21/6/2025) melancarkan serangan udara ke tiga fasilitas nuklir utama milik Iran: Isfahan, Natanz, dan Fordow tidak saja menghantam objek vital Iran, tapi juga membuat gaduh dan menguncang stabilitas geopolitik dunia yang memang sudah rapuh.

    Belakangan Trump kabarnya tidak ingin melanjutkan serangan terhadap Iran dan berniat mengupayakan kesepakatan damai dengan Teheran. Seorang pejabat AS, Axios, Senin (23/6/2025) menyebut, Trump telah menghubungi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sesaat setelah serangan, dan menyatakan bahwa tujuan berikutnya adalah mengejar kesepakatan damai dengan Iran. “Presiden (Trump) tidak ingin melanjutkan serangan. Ia siap jika Iran melakukan serangan balasan, tetapi ia sudah menyampaikan kepada Netanyahu bahwa ia menginginkan perdamaian,” kata pejabat itu.

    Kendati begitu, serangan tersebut tak urung menyalakan kembali api perang besar di Timur Tengah. Kali ini, ancamannya jauh lebih dahsyat. Potensi perang regional menjalar menjadi konflik global. Bahkan banyak pengamat mengkhawatirkan konflik ini memicu pecahnya Perang Dunia III.

    Dan Iran memang tak tinggal diam. Militer Iran bersiaga penuh. Kelompok sekutu Iran—Hizbullah di Lebanon, milisi Syiah di Irak dan Suriah, Houthi di Yaman—siap menjadi alat pukul Teheran. Bagi Iran, dalam doktrin strategisnya, serangan terhadap infrastruktur nuklir adalah deklarasi perang.

    Salah satu langkah yang paling ditakuti dunia adalah pemblokiran Selat Hormuz, yang menjadi  salah satu urat nadi energi global. Sekitar 30 persen perdagangan minyak dunia dan 25 persen lalu lintas Gas Alam Cair (LNG) melewati selat itu. Bila Iran menutupnya, harga energi global dipastikan melambung, memicu inflasi, dan mengguncang pasar keuangan.

    Ancaman itu bukan gertakan kosong. Pada hari Minggu (22/6/2025), Parlemen Iran dilaporkan telah menyetujui rencana penutupan total selat tersebut, dan kini tinggal menunggu lampu hijau dari Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran. Jika Iran betul betuk memblokade Selat tersebut, paling tidak ada tiga negara yang terkena dampak paling siginifikan: China, India dan Jepang. Lalu lintas energi ketiga negara itu sangat tergantung dengan Selat Hormuz. 

    Bagaimana dengan Indonesia? Kita dipastikan juga akan terimbas dampak yang tidak kecil. Ketergantungan kita pada impor minyak dan gas dari kawasan Teluk masih sangat besar, terutama dari Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar—negara-negara yang menggunakan jalur Selat Hormuz untuk mengekspor energi. Jika Iran menutup selat ini, dunia akan mengalami lonjakan harga minyak dan gas, yang langsung akan menekan APBN Indonesia melalui pembengkakan subsidi energi dan melemahnya neraca perdagangan. 

    Pemblokiran Selat Hormuz bukan hanya akan membakar Tel Aviv, tapi mengguncang seluruh pasar global. Inflasi energi dan gejolak pasar keuangan adalah dua bahaya nyata yang sudah mulai terasa pasca-serangan AS, dengan harga minyak mentah jenis Brent yang sempat menyentuh USD 120 per barel, tertinggi sejak krisis Rusia-Ukraina.

    Dampak lanjutannya akan merembet pada sektor-sektor domestik. Ongkos produksi industri meningkat, transportasi publik dan logistik terganggu, dan daya beli masyarakat menurun. Semua ini menempatkan Indonesia, seperti banyak negara berkembang lain, pada posisi yang sangat rentan.

    Reaksi Dunia Atas Serangan AS ke Iran

    Serangan AS ke Iran bisa menjadi lonceng perang yang menyulut krisis regional menjadi konflik global, sehingga bukan hanya merupakan eskalasi militer. Dalam kaitan itu, sikap para pemimpin dunia terbelah. Uni Eropa yang diwakili Inggris, Prancis, dan Jerman misalnya meminta Iran untuk menghindari tindakan apa pun yang dapat “mendestabilisasi” Timur Tengah lebih lanjut. Mereka secara konsisten menegaskan penolakan terhadap senjata nuklir Iran dan mereka mendukung penuh keamanan Israel.

    Sementara Sekretaris Jenderal PBB, António Guterres, mengecam serangan udara AS yang merupakan eskalasi yang berbahaya. Adapun Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Kaja Kallas, mendesak semua pihak untuk mundur dan kembali ke meja perundingan.

    Arab Saudi telah menyuarakan “kekhawatiran besar”, sementara Oman mengutuk serangan tersebut dan menyerukan de-eskalasi.

    Perdana Menteri India, Narendra Modi mengaku telah berbicara dengan Presiden Iran, Masoud Pezeshkian. Modi kemudian menyerukan “dialog dan diplomasi sebagai jalan ke depan”.

    Politikus Rusia, Dmitry Medvedev, sekutu Presiden Vladimir Putin, mengatakan: “Trump, yang datang sebagai presiden pembawa damai, telah memulai perang baru bagi AS.

    Penyelesaian Perang dengan Telepon 

    Banyak kalangan memprediksi, krisis ini bisa berakhir dalam dua arah: eskalasi ke perang global, atau pembukaan kembali jalur diplomatik. 

    Seorang pejabat Iran menyatakan konflik dengan Israel sebenarnya bisa berakhir dengan satu panggilan telepon, yaitu dari Presiden AS Donald Trump kepada pemimpin Israel. Sang pejabat itu pun menyebut Iran selalu siap berunding dengan siapa pun yang serius mencari solusi damai.

    “Iran percaya pada dialog yang beradab, langsung atau tidak langsung. Presiden Trump bisa dengan mudah menghentikan perang dengan satu telepon ke Israel,” kata Juru Bicara Kantor Wakil Presiden Iran Majid Farahani, dalam wawancara khusus dengan CNN, Jumat (20/6/2025) lalu.

    Namun, dalam atmosfer politik AS, diplomasi mungkin bukan opsi utama Trump. Begitu pula Israel yang merasa mendapat lampu hijau dari Washington.

    Bagi Indonesia dan dunia, pilihan terbatas. Tidak ikut perang bukan berarti tak terkena dampak. Justru saat kekuatan besar sibuk mengukur misil dan kekuasaan, negara-negara non-blok seperti Indonesia bisa berperan sebagai penyeimbang moral dan penstabil kawasan.

    Itu sebabnya Indonesia selayaknya mengupayakan langkah diplomasi yang apik dan teukur. Soalnya perang yang terjadi di antara kedua negara sudah pasti akan berdampak pada tidak berkembangnya sektor ekonomi bagi negara mana pun. 

    Kita dituntut untuk waspada, cermat, dan tanggap. Indonesia perlu segera memikirkan peningkatan cadangan energi melalui percepatan diversifikasi sumber pasokan energi dari negara-negara non-Timur Tengah dan memperkuat cadangan strategis minyak nasional. Presiden Prabowo selayaknya mulai memikirkan stimulus konsumsi dengan cara memperluas bantuan sosial dan subsidi langsung kepada kelompok rentan untuk menjaga daya beli. 

    Kementerian Luar Negeri harus didorong untuk terlibat penuh dalam menjalankan diplomasi bebas aktif yang lebih progresif. Indonesia dapat mengambil peran dalam mendorong diplomasi damai di kawasan melalui jalur G20, OKI, dan ASEAN+.

    Dan yang tak kalah pentingnya adalah memperkuat perlindungan terhadap iklim investasi.  Dengan cara mempertebal kepastian hukum, menjaga stabilitas politik, dan insentif fiskal, supaya Indonesia tetap bisa menarik bagi investor global yang mencari “zona aman” di tengah gejolak global. 

    Penulis : Zenzia Sianica Ihza, Pakar Investasi dan Hubungan Internasional 

    Sumber : Radio Elshinta

  • Blibli Masuk dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500 Tahun 2025

    Blibli Masuk dalam Daftar Fortune Southeast Asia 500 Tahun 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Global Digital Niaga Tbk. atau Blibli (BELI) dua tahun berturut-turut Blibli kembali masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500.

    Pada 2025, Blibli naik ke peringkat 260, meningkat 22 posisi dari 282 di tahun sebelumnya, menegaskan posisinya sebagai salah satu perusahaan dengan kinerja terbaik di kawasan ini.

    Adapun, Fortune Southeast Asia 500 menyusun peringkat perusahaan-perusahaan terbesar di kawasan berdasarkan total pendapatan tahun fiskal terakhir, mencakup berbagai sektor di tujuh negara anggota Asean.

    Diterbitkan setiap tahun, Fortune mencatat bahwa daftar 2025 ini menggambarkan kesiapan kawasan dalam memanfaatkan pergeseran rantai pasok global serta pertumbuhan pesat di industri seperti pertambangan, kendaraan listrik (EV), dan kecerdasan buatan (AI).

    Adapun, terdapat minimum pendapatan untuk dapat masuk dalam daftar tahun 2025 sebesar US$349,4 juta. Blibli, dengan pendapatan sebesar US$1.055,5 juta, muncul sebagai salah satu perusahaan asal Indonesia dengan peringkat tertinggi di industri Internet Service Retailing dalam sektor Teknologi di daftar Fortune Southeast Asia 500.

    Peningkatan peringkat Blibli juga mencerminkan kinerja keuangan yang terus menguat, sebagaimana tercantum dalam Laporan Tahunan 2024 serta hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang baru saja diselenggarakan.

    Pada 2024, Blibli mencatatkan peningkatan pendapatan neto konsolidasian sebesar 14% y.o.y menjadi Rp16,7 triliun, serta peningkatan laba bruto konsolidasian sebesar 37% y.o.y menjadi Rp3,3 triliun, mencerminkan marjin bruto konsolidasian yang lebih baik sebesar 19,7%, atau meningkat 340bps dibandingkan tahun sebelumnya.

    Chief Corporate Officer dan Investor Relations Blibli Eric Winarta mengatakan, pencapaian ini mencerminkan kinerja solid dari komitmen jangka panjang Blibli terhadap strategi omnichannel terintegrasi, sebuah keunggulan kompetitif yang memungkinkan Perusahaan tetap adaptif dan relevan di tengah lansekap konsumen yang terus berubah.

    “Merupakan sebuah kehormatan bagi Blibli untuk masuk dalam daftar Fortune Southeast Asia 500 tahun 2025 bersama perusahaan-perusahaan terkemuka lainnya di kawasan ini. Kami mengucapkan terima kasih kepada Fortune atas apresiasi ini, yang merupakan validasi atas strategi omnichannel kami sekaligus motivasi untuk terus membangun bisnis yang berkelanjutan dan berdampak positif,” ujarnya dalam siaran pers, Selasa (25/6/2025).

    Menurutnya, di tengah lanskap digital dan ekonomi yang semakin dinamis, Blibli tetap fokus pada eksekusi yang disiplin, mulai dari efisiensi biaya dan optimalisasi produk, hingga penguatan loyalitas ekosistem dan kapabilitas distribusi.

    “Pengakuan ini mendorong kami untuk terus menghadirkan nilai tambah di setiap titik interaksi dengan pelanggan, sambil tetap berpegang pada tujuan kami untuk menciptakan dampak jangka panjang yang positif bagi seluruh pemangku kepentingan,” imbuhnya.

  • Waswas Industri Manufaktur RI Kala Konflik Iran Vs Israel Memanas

    Waswas Industri Manufaktur RI Kala Konflik Iran Vs Israel Memanas

    Bisnis.com, JAKARTA – Pelaku industri manufaktur Tanah Air turut mewaspadai memanasnya konflik di Timur Tengah. Eskalasi tensi geopolitik ini dikhawatirkan dapat berdampak pada gangguan rantai pasok dan meningkatnya biaya impor bahan baku.

    Asosiasi Industri Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia (Inaplas) mulai waswas dengan tren kenaikan harga minyak dunia imbas meningkatnya ketegangan konflik Iran dan Israel, serta keterlibatan Amerika Serikat (AS). Potensi lonjakan harga minyak bakal membuat harga bahan baku, seperti nafta turut melambung.

    Apalagi, pemerintah Iran mengancam akan menutup Selat Hormuz, jalur vital perdagangan minyak dunia.

    “Kalau itu [harga minyak] ke angka US$80–US$100 dengan cepat, masuk ke US$80 saja itu artinya nanti semua harga petrokimia akan berubah,” ujar Sekretaris Jenderal Inaplas Fajar Budiono kepada Bisnis, Senin (23/6/2025).

    Goldman Sachs memperkirakan harga minyak mentah jenis Brent dapat melonjak sementara hingga US$110 per barel apabila arus minyak melalui Selat Hormuz—jalur vital pengiriman sekitar 20% minyak dunia—terpangkas setengahnya selama 1 bulan.

    Sejak konflik Iran-Israel yang dimulai pada 13 Juni 2025, harga minyak jenis Brent telah naik sekitar 13%, sedangkan minyak West Texas Intermediate (WTI) naik sekitar 10%. Adapun, pada perdagangan Senin (23/6/2025), harga minyak Brent berada di level US$71,48 per barel dan WTI di level US$68,51 per barel.

    Menurut Fajar, jika terjadi penutupan Selat Hormuz, potensi lonjakan harga minyak hingga US$100 per barel menjadi ancaman nyata. Hal ini juga memengaruhi harga nafta di pasar.

    Kenaikan harga minyak dapat berdampak ke harga nafta yang diproyeksi naik US$50 per ton dan polimer US$10-20 per ton. Nafta, sebagai bahan baku utama industri, sangat bergantung pada impor dari Timur Tengah.

    “Kalau nafta itu mungkin 80% lah dari sana. Meski polimer hanya 30% bergantung pada pasokan luar, gangguan suplai tetap bisa memicu kelangkaan,” ujarnya.

    Kenaikan harga tersebut dapat berdampak ke ongkos produksi barang turunan dari petrokimia, seperti plastik, kemasan, hingga tekstil.

    Dalam hal ini, pengusaha membidik pasar tradisional untuk menjaga serapan bahan baku. Menurut Fajar, pasar tradisional kemasan plastik memiliki potensi serapan 41%

    Di sisi lain, Inaplas tetap mewaspadai ancaman serbuan produk impor murah dari China yang melibas pasar domestik. Hal ini telah membuat sejumlah pabrikan gulung tikar.

    “Ini industri PET [polyethylene terephthalate] sudah ada yang tutup satu. Ini sudah mulai mengkhawatirkan juga,” tuturnya.

    Pelaku industri juga meminta pemerintah untuk lebih tegas mengatur lalu lintas impor. Apalagi, utilitas sejumlah industri nasional saat ini yang terus menurun.

    Kekhawatiran juga dirasakan oleh Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI). Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur mengatakan, eskalasi konflik Iran-Israel berpotensi mengganggu jalur pelayaran internasional di Timur Tengah, Asia Tengah, hingga sebagian Asia Timur. 

    “Ini berdampak pada rantai pasok global, termasuk pengadaan bahan baku dan distribusi produk furnitur dan kerajinan Indonesia ke luar negeri,” kata Sobur.

    Apalagi, Sobur menuturkan bahwa bahan baku penting untuk industri furnitur masih berasal dari luar negeri, seperti lem khusus, bahan finishing, atau logam komponen. 

    Dengan adanya ketegangan geopolitik ini dipastikan mengganggu pengiriman barang karena perubahan jalur pelayaran dan kenaikan biaya asuransi logistik. 

    “Untuk itu, pelaku industri sudah mulai mencari alternatif bahan lokal dan regional [Asean] guna mengurangi ketergantungan dan menekan biaya produksi,” ujarnya. 

    Di sisi lain, dia menyoroti kenaikan biaya logistik dan risiko gangguan pasok. Menurut dia, biaya pengapalan global saat ini sudah menunjukkan kecenderungan naik dan apabila konflik berlarut, maka akan ada lonjakan lebih lanjut. 

    Dalam hal ini, dia memperkirakan akan terjadi peningkatan biaya logistik dan pengadaan bahan baku hingga 15%–20% jika konflik ini meluas dan berdampak pada distribusi kontainer global.

    Tak hanya itu, konflik panas Iran dan Israel ini juga dapat memicu fluktuasi biaya produksi karena harga energi. Terlebih, harga minyak mentah dunia sangat sensitif terhadap konflik Timur Tengah. 

    “Jika harga energi naik, maka akan ada efek domino terhadap harga resin, plastik, logistik, dan bahan pendukung lain, yang akan mendorong naiknya biaya produksi secara menyeluruh dalam industri mebel dan kerajinan nasional,” jelasnya. 

    Untuk itu, pengusaha anggota HIMKI sedang mempersiapkan dua langkah utama, pertama yaitu diversifikasi pasar ekspor, termasuk mengincar negara-negara non-tradisional di Afrika, Asia Selatan, dan Eropa Timur.

    Kedua, re-orientasi pasar domestik, karena bila ekspor melambat akibat ketegangan atau tarif tinggi, pasar dalam negeri akan menjadi buffer penting untuk menjaga keberlangsungan produksi.

    Diversifikasi Impor Bahan Baku

    Sekretaris Jenderal Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, konflik geopolitik Timur Tengah bukan sekadar ancaman, tetapi peringatan keras untuk mempercepat transformasi industri nasional agar lebih tangguh dan mandiri. 

    “Ya, konflik geopolitik di Timur Tengah—khususnya ancaman atas Selat Hormuz dan Laut Merah—telah mengganggu stabilitas rantai pasok global, termasuk ke Indonesia. Hipmi melihat ini sebagai sinyal kuat untuk mempercepat resiliency supply chain nasional,” kata Anggawira kepada Bisnis, Senin (23/6/2025). 

    Bahan baku komoditas maupun energi dinilai cukup bergantung pada jalur pelayaran Timur Tengah yang membuat industri nasional sangat rentan terhadap eskalasi geopolitik.

    Menurut Anggawira, impor bahan baku berpotensi terganggu, baik dari sisi keterlambatan hingga harga yang naik tajam. Adapun, industri pengguna gas, logam, dan petrokimia menjadi yang paling terdampak. 

    “Sudah terlihat adanya peningkatan biaya asuransi pelayaran dan ketidakpastian waktu pengiriman,” jelasnya. 

    Bahkan, dia juga mencatat bahwa UMKM industri makanan dan tekstil mulai mengalami lonjakan harga bahan baku. Hal ini menekan margin dan meningkatkan risiko inflasi biaya produksi.

    “Kami mendorong diversifikasi sumber bahan baku serta pembinaan industri hulu nasional untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang setengah jadi dari luar negeri. Saat ini adalah momentum tepat untuk memperkuat ekosistem substitusi impor berbasis produksi lokal,” jelasnya. 

    Di sisi lain, kenaikan harga minyak dunia yang dipicu situasi geopolitik saat ini juga berdampak domino terhadap harga BBM industri, logistik, dan tarif energi. Pelaku industri pengguna energi intensif seperti pupuk, baja, dan keramik mulai tertekan. 

    “Hipmi mendorong pemerintah untuk menjaga kestabilan harga energi domestik, termasuk memastikan implementasi harga gas industri yang kompetitif [HGBT] dan mempercepat pengembangan energi domestik berbasis LNG dan gas pipa,” tuturnya. 

    Lebih lanjut, pengusaha saat ini melakukan strategi adaptif seperti meningkatkan buffer stock bahan baku, merancang ulang kontrak pembelian secara fleksibel, menyusun strategi lindung nilai (hedging) atas nilai tukar, menyesuaikan siklus produksi, dan mempercepat ekspansi pasar domestik dan Asean.

    Namun, pihaknya juga meminta pemerintah untuk turun tangan mempercepat substitusi impor dan penguatan industri hulu nasional, khususnya bahan baku industri, menjaga stabilisasi harga energi dan logistik melalui instrumen fiskal dan BUMN strategis. 

    Kemudian, reformasi logistik pelabuhan dan kepabeanan untuk mempercepat arus bahan baku, penguatan diplomasi ekonomi untuk membuka jalur pasok dan pasar baru, dan mendorong konsolidasi industri energi dan mineral nasional, agar kita lebih siap menghadapi risiko geopolitik global. 

  • Cegah Praktik Ilegal, KKP Kembangkan Sistem Ketertelusuran Produk Perikanan

    Cegah Praktik Ilegal, KKP Kembangkan Sistem Ketertelusuran Produk Perikanan

    JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng Global Dialogue on Seafood Traceability (GDST) untuk memperluas jangkauan Sistem Ketertelusuran dan Logistik Ikan Nasional (Stelina).

    Sistem itu dikembangkan agar memenuhi standar global dan menjamin produk perikanan yang diperdagangkan dari Indonesia berasal dari praktik legal serta ramah lingkungan.

    “Stelina sebagai solusi kolaboratif berbasis interoperabilitas antarsistem dengan output teknologi QR code akan memperkuat sistem integrasi hulu hilir. Ini memberikan gambaran lengkap tentang ketertelusuran produk perikanan kepada konsumen,” ujar Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP Tornanda Syaifullah seperti dikutip dari keterangan resminya, Senin, 23 Juni.

    Melalui Stelina, kata Tornanda, setiap tahap perjalanan ikan dari hasil budi daya atau penangkapan hingga ke tangan konsumen dapat dicatat secara transparan. Sistem itu diharapkan dapat memperkuat daya saing produk Indonesia di pasar global.

    “Sistem ini juga menepis isu bahwa produk perikanan Indonesia hasil ilegal fishing maupun diproduksi dengan cara tidak ramah lingkungan,” kata dia.

    Executive Director GDST Huw Thomas menuturkan, terintegrasinya Stelina dengan sistem ketertelusuran yang dimiliki GDST menunjukkan komitmen Indonesia melindungi sumber daya perikanan berkelanjutan dan memastikan keamanannya untuk dikonsumsi masyarakat global.

    Sementara itu, Ketua Asosiasi Penangkapan Pole & Line dan Handline Indonesia (AP2HI) Janti Juari menilai, penerapan Stelina berstandar global menjadi angin segar bagi peningkatan nilai perdagangan perikanan Indonesia.

    Menurut dia, sistem itu dapat memperkuat posisi komoditas udang dan tuna di pasar ekspor.

    Adapun nilai ekspor udang Indonesia pada 2024 mencapai 1,68 miliar dolar AS atau 28,2 persen dari total nilai ekspor perikanan.

    Komoditas tersebut diekspor ke Amerika Serikat, Jepang, China, Uni Eropa dan negara-negara Asean. Sementara ekspor Tuna, Cakalang dan Tongkol mencapai 1,03 miliar dolar AS atau 17,4 persen dengan tujuan utama ke Asean, Amerika Serikat, Uni Eropa, Jepang dan Timur Tengah.

  • Melalui Kegiatan Workshop di Bandung, ASEAN Sepakati Penguatan Kapasitas di Bidang Reklamasi Tambang dan Tambang Bawah Tanah – Page 3

    Melalui Kegiatan Workshop di Bandung, ASEAN Sepakati Penguatan Kapasitas di Bidang Reklamasi Tambang dan Tambang Bawah Tanah – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Kegiatan Workshop on Advancing Sustainable Resource Management: Enhancing Underground Mining and Mine Reclamation Expertise Across ASEAN yang diselenggarakan di Bandung pada 23 Juni 2025 resmi dibuka Pemerintah Indonesia. Kegiatan ini merupakan bagian dari kerja sama regional di bawah kerangka ASEAN dengan dukungan dari ASEAN-Korea Economic Cooperation Fund (AKECF).

    Workshop yang diselenggarakan oleh PPSDM Geominerba atas nama Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ini bertujuan untuk memperkuat kapasitas teknis negara-negara anggota ASEAN dan Timor-Leste dalam bidang pertambangan bawah tanah dan reklamasi pascatambang yang berkelanjutan.

    Dalam sambutannya, Direktur Jenderal Mineral dan Batubara sekaligus Pimpinan ASOMM Indonesia, Tri Winarno, menegaskan pentingnya pengelolaan sumber daya alam secara bertanggung jawab.

    “Pertambangan berkelanjutan bukan lagi pilihan, melainkan keharusan strategis. Melalui workshop ini, kami ingin mendorong pertukaran pengetahuan dan membangun kepercayaan serta sinergi antarnegara ASEAN,” ujarnya.

     

    Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Prahoro Yulijanto Nurtjahyo, selaku tuan rumah, menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta dan pihak pendukung. Ia berharap kegiatan ini dapat mempererat kerja sama internasional serta memperluas jaringan pengetahuan dan keahlian di bidang pertambangan.

    “Kami bangga dapat berbagi pengalaman dan keahlian Indonesia dengan para sahabat ASEAN dan Timor-Leste,” ucapnya.

    Workshop ini berlangsung selama empat hari, dari 23 hingga 26 Juni 2025, di Gedung Pelatihan PPSDM Geominerba, Bandung. Kegiatan meliputi sesi paparan materi, diskusi kelompok, serta kunjungan lapangan ke fasilitas pengolahan merkuri percontohan (tekMIRA) dan tambang emas bawah tanah PT ANTAM di Pongkor, Bogor.

    Sebanyak 34 peserta dari negara-negara ASEAN dan Timor-Leste turut berpartisipasi dalam pelatihan ini, dengan narasumber yang berasal dari kalangan akademisi, instansi pemerintah, serta para ahli dari JICA (Jepang) dan KOMIR (Korea Selatan).

    Melalui forum ini, Indonesia berharap dapat memperkuat posisi ASEAN sebagai kawasan investasi mineral yang kompetitif, inklusif, dan berkelanjutan.

  • Anggota MPR desak transformasi kebijakan merespons konflik geopolitik

    Anggota MPR desak transformasi kebijakan merespons konflik geopolitik

    Kenaikan harga ini secara langsung menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, peningkatan angka kemiskinan, dan masalah gizi serta kesehatan, terutama di kalangan anak-anak

    Jakarta (ANTARA) – Anggota MPR RI Johan Rosihan mendesak pemerintah untuk mendorong transformasi kebijakan yang komprehensif menuju kemandirian pangan jangka panjang guna merespons konflik geopolitik yang kian memanas.

    Dia menilai konflik geopolitik yang memanas antara Iran dan Israel, dengan keterlibatan Amerika Serikat, telah menimbulkan ancaman serius terhadap stabilitas ketahanan pangan Indonesia. Situasi ini, kata dia, menuntut respons kebijakan cepat dan strategis dari pemerintah.

    “Perang yang terjadi di Timur Tengah kini menjelma menjadi krisis global yang turut mengancam stabilitas harga pangan di dalam negeri,” kata Johan di Jakarta, Senin.

    Menurut dia, konflik yang memanas itu bisa berdampak pada lonjakan harga minyak mentah global. Dia menjelaskan bahwa harga minyak mentah pernah menyentuh angka 93 dolar AS per barel.

    Jika harga minyak mentah melonjak drastis, menurut dia, biaya distribusi pangan naik, transportasi terganggu, dan ongkos usaha tani melonjak. Artinya, dia menilai bahwa petani Indonesia akan menanggung beban ganda.

    Dia mengatakan dampak dari kenaikan harga bahan pokok melampaui indikator ekonomi semata. Kenaikan harga ini secara langsung menyebabkan penurunan daya beli masyarakat, peningkatan angka kemiskinan, dan masalah gizi serta kesehatan, terutama di kalangan anak-anak.

    Krisis pangan juga, kata dia, dapat memicu ketidakpuasan dan keresahan sosial, bahkan berujung pada protes atau penjarahan oleh kelompok masyarakat rentan. Indonesia sendiri pernah menduduki peringkat ketiga tertinggi dalam tingkat kelaparan di kawasan ASEAN pada tahun 2020.

    “Kondisi ini memperlihatkan bahwa sistem pangan nasional kita masih sangat rentan terhadap guncangan global,” kata dia.

    Karena itu, dia mendorong agar percepatan transisi energi di sektor pertanian menjadi solusi bagi ketahanan pangan.

    Selain itu, dia juga menyebutkan bahwa penguatan hilirisasi pangan lokal, yaitu pengolahan produk pertanian mentah menjadi barang olahan bernilai tambah tinggi, dapat meningkatkan pendapatan petani dan pelaku usaha.

    “Ketahanan pangan bukan sekadar isu ekonomi atau pertanian, melainkan pilar fundamental dari stabilitas dan pertahanan nasional. Krisis pangan dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi, politik, dan sosial yang mendalam,” katanya.

    Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
    Editor: Edy M Yakub
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Cara ke Jakarta Fair 2025 Naik MRT, Ini Rutenya

    Cara ke Jakarta Fair 2025 Naik MRT, Ini Rutenya

    Jakarta: Pameran akbar Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sudah dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, antusias masyarakat untuk datang ke Jakarta Fair selalu membludak. 

    Karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan serta agar tidak kesulitan mencari parkir, masyarakat dianjurkan untuk datang ke venue Jakarta Fair di JIExpo menggunakan transportasi umum. 

    Salah satu moda transportasi yang saat ini sedang digemari masyarakat Jakarta adalah MRT. Namun bagi Anda yang berniat ke Jakarta Fair menggunakan MRT wajib tahu rute yang dipilih.

    Selain itu, penumpang MRT yang ingin ke Jakarta Fair harus melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lainnya seperti TransJakarta atau taksi online. 
     

     

    Cara ke Jakarta Fair naik MRT

    Masyarakat yang naik MRT dari stasiun: Lebak Bulus, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, dan Dukuh Atas BNI, bisa menggunakan MRT dengan tujuan stasiun akhir yakni Stasiun Bundaran HI.

    Setelah tiba di Stasiun Bundaran HI, ambil jalan keluar menuju Halte Transjakarta Bundaran HI, lalu lanjut naik Transjakarta tujuan Halte Balai Kota.

    Di Halte Balai Kota, naik Transjakarta 2C di pintu A khusus tujuan JIExpo Kemayoran, lalu turun di Halte JIExpo Kemayoran.

    Jakarta: Pameran akbar Jakarta Fair alias Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025 sudah dibuka sejak Kamis, 19 Juni 2025 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, antusias masyarakat untuk datang ke Jakarta Fair selalu membludak. 
     
    Karena itu, untuk mengantisipasi kemacetan serta agar tidak kesulitan mencari parkir, masyarakat dianjurkan untuk datang ke venue Jakarta Fair di JIExpo menggunakan transportasi umum. 
     
    Salah satu moda transportasi yang saat ini sedang digemari masyarakat Jakarta adalah MRT. Namun bagi Anda yang berniat ke Jakarta Fair menggunakan MRT wajib tahu rute yang dipilih.

    Selain itu, penumpang MRT yang ingin ke Jakarta Fair harus melanjutkan perjalanan dengan moda transportasi lainnya seperti TransJakarta atau taksi online. 
     

     

    Cara ke Jakarta Fair naik MRT

    Masyarakat yang naik MRT dari stasiun: Lebak Bulus, Fatmawati Indomaret, Cipete Raya, Haji Nawi, Blok A, Blok M BCA, ASEAN, Senayan Mastercard, Istora Mandiri, Bendungan Hilir, Setiabudi Astra, dan Dukuh Atas BNI, bisa menggunakan MRT dengan tujuan stasiun akhir yakni Stasiun Bundaran HI.
     
    Setelah tiba di Stasiun Bundaran HI, ambil jalan keluar menuju Halte Transjakarta Bundaran HI, lalu lanjut naik Transjakarta tujuan Halte Balai Kota.
     
    Di Halte Balai Kota, naik Transjakarta 2C di pintu A khusus tujuan JIExpo Kemayoran, lalu turun di Halte JIExpo Kemayoran.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (PRI)

  • Perang Iran-AS Memanas, DPR Sarankan Hal Ini ke Pemerintah Prabowo

    Perang Iran-AS Memanas, DPR Sarankan Hal Ini ke Pemerintah Prabowo

    Bisnis.com, JAKARTA — Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Dave Laksono sangat prihatin atas eskalasi konflik di Timur Tengah. Terlebih, Amerika Serikat (AS) melakukan serangan terbuka terhadap tiga situs nuklir utama Iran.

    Dia berpandangan, akibat serangan AS tersebut maka konflik yang tengah terjadi semakin meningkat signifikan, dengan potensi dampak geopolitik berskala global.

    “Sebagai Wakil Ketua Komisi I DPR RI, saya menekankan bahwa Indonesia harus memainkan peran aktif dalam mendorong resolusi damai melalui diplomasi multilateral, baik di PBB, OKI, maupun ASEAN,” ujarnya kepada wartawan, di Jakarta, dikutip Senin (23/6/2025).

    Dave berpendapat demikian lantaran menurutnya prinsip utama Indonesia adalah menegakkan perdamaian dunia dan menolak segala bentuk agresi militer yang dapat mengancam stabilitas kawasan.

    Sebab itu, dia mendorong agar semua pihak yang terlibat maupun tidak terlibat dapat menahan diri dan kembali ke meja perundingan.

    “Dunia tidak memerlukan konflik baru, apalagi perang global. Indonesia harus tampil sebagai kekuatan moral dan penyeimbang dalam dinamika internasional yang semakin kompleks,” ucap Dave.

    Di lain sisi, legislator Golkar ini menekankan bahwa perlindungan terhadap WNI di wilayah konflik harus terus menjadi prioritas pemerintah. Pemerintah perlu siap melakukan evakuasi dalan skenario darurat.

    “Saya percaya Pemerintah saat ini memantau situasi dengan cermat dan akan mengambil langkah strategis—termasuk pernyataan resmi penghentian kekerasan serta penguatan koordinasi dengan negara-negara nonblok untuk menekan eskalasi lebih lanjut,” tutupnya.

    Sebelumnya, pasukan militer Amerika Serikat (AS) telah menyerang tiga situs nuklir Iran, termasuk Fordow, Natanz, dan Esfahan, pada Sabtu (21/6/2025) malam.  

    Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa aksi tersebut merupakan serangan yang sangat sukses. Kini, seluruh awak pesawat yang membawa bom ke Iran telah berhasil keluar.  

    “Muatan penuh bom dijatuhkan di situs utama, Fordow. Semua pesawat dalam perjalanan pulang dengan selamat. Selamat kepada Prajurit Amerika kita yang hebat. Tidak ada militer lain di dunia yang bisa melakukan ini,” ujar Trump, dikutip dari akun resmi @WhiteHouse, Minggu (22/6/2025). 

    Sementara itu, Iran belum merealisasikan ancaman balasan utamanya—menargetkan pangkalan militer AS di kawasan atau memblokade Selat Hormuz, jalur vital pengiriman seperempat pasokan minyak dunia.

    Langkah ini dipandang sebagai bentuk kehati-hatian Teheran dalam menghindari perang terbuka dengan kekuatan global. 

    Menteri Luar Negeri Iran Abbas Aragchi, dalam pernyataan di media sosial mengatakan bahwa Teheran akan menggunakan seluruh opsi untuk membela kedaulatan, kepentingan, dan rakyatnya.